Info

7
Peringatan World Oral Health Day Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia atau yang disebut juga World Oral Health Day (WHOD) diperingati oleh seluruh masyarakat dunia setiap tahunnya pada tanggal 20 Maret. Peringatan hari kesehatan gigi dan mulut sedunia ini dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam tingkat global. Peringatan hari kesehatan gigi dan mulut merupakan kesempatan untuk melakukan kegiatan dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta juga berpengaruh terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial. Melalui peringatan ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan gerakan nyata kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut yang harus terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya dunia.

Transcript of Info

Peringatan World Oral Health DayHari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia atau yang disebut juga World Oral Health Day (WHOD) diperingati oleh seluruh masyarakat dunia setiap tahunnya pada tanggal 20 Maret. Peringatan hari kesehatan gigi dan mulut sedunia ini dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam tingkat global.

Peringatan hari kesehatan gigi dan mulut merupakan kesempatan untuk melakukan kegiatan dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta juga berpengaruh terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial. Melalui peringatan ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan gerakan nyata kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut yang harus terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya dunia.Kegiatan WOHD diutamakan untuk terjun langsung ke masyarakat, agar masyarakat lebih terkena dampak manfaat akan keberadaan Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) melalui perayaan WOHD ini, jelas Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, drg.Freddy Ferdiansyah Wahyudiono di acara gosok gigi bersama di SDN Rangkapan Jaya Baru, Kota Depok, Jumat (20/03/2015).Beberapa bentuk kegiatan dari peringatan ini adalah penyuluhan dan pengobatan gigi dan mulut, konsultasi kesehatan gigi dan mulut, sosialisasi melalui media, gosok gigi bersama dan pembagian tanda mata tentang perayaan hari kesehatan gigi dan mulut dunia.Penyakit gigi dan mulut tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi bila dijalankan upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang didukung dengan kegiatan deteksi dini dan perawatan, ujarnya.Penulis : Rysko Susan | Editor : Manapar ManullangSumber: http://www.depok.go.id/en/20/03/2015/03-kesehatan-kota-depok/peringatan-world-oral-health-day

Peringati Hari Air Sedunia, Mahasiswa Asing Ikut Aksi Tanam Mangrove

Mahasiswa program pertukaran ikut menanam mangrove di hutan mangrove Wonorejo Surabaya, untuk memperingati Hari Air Sedunia, Sabtu 21 Maret 2015 (Foto: VOA/Petrus).Memperingati Hari Air Sedunia, puluhan mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya bersama mahasiswa program pertukaran dari beberapa negara melakukan aksi tanam mangrove di Wonoroejo, Surabaya, Sabtu (21/3).

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga beserta mahasiswa program pertukaran asal Belanda, Myanmar, Vietnam, Pakistan dan Maladewa, melakukan aksi tanam pohon mangrove di kawasan hutan bakau (mangrove), Wonorejo, Surabaya. Aksi ini dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh setiap 22 Maret.Menurut Yulis Setya Dewi, Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, kegiatan menaman mangrove ini selain untuk menjaga kota Surabaya dari ancaman abrasi di masa mendatang, juga untuk menetralisir kandungan zat berbahaya dalam air akibat tingginya pencemaran air di kota Surabaya.Tujuan program ini adalah memperingati hari air sedunia. Mengapa di area mangrove karena kita tahu bahwa mangrove bisa menetralkan toksin-toksin yang ada di air laut. Kita tahu Surabaya adalah salah satu kota industri dan tentunya kandungan toksin di dalam air laut tinggi, oleh karena itu kita tidak ingin jumlah toksi di dalam air tinggi," kata Yulis Setya Dewi."Selain itu abrasi pantai mesti kita cegah, kita gak mau dong abrasi akan berlanjut sampai ke tengah kota, oleh karena itu proses abrasi harus kita stop dengan melindungi melalui penanaman mangrove, lanjutnya.Dikatakan oleh Ika Wahyu, mahasiswi peserta aksi tanam mangrove, penghijauan di kawasan pantai timur Surabaya masih perlu diperbanyak, karena kondisi hutan mangrove yang banyak rusak. Masih perlu dan harus dihijaukan, kan itu juga untuk future, masa depan anak cucu kita, bagaimana kalau misalkan kita sekarang tidak peduli kepada lingkungan, bagai dengan nasib anak cucu kita, jelas Ika Wahyu.Sementara itu Ivonne, mahasiswi asal Belanda yang belajar di Universitas Airlangga Surabaya mengungkapkan, kegiatan menanam mangrove sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, serta melindungi bumi dari kerusakan. Kami berada di hutan mangrove ini untuk menanam beberapa tanaman mangrove, untuk menolong dan menjaga alam. Dan saya pikir ini adalah sungguh luar biasa, bagus untuk lingkungan dan menjaga planet bumi ini, saya pikir ini sangat penting, kata Ivonne.Ika Wahyu menambahkan, selain memperbanyak kegiatan tanam pohon termasuk menanam mangrove, pemerintah perlu mengajak masyarakat terlibat aktif dalam upaya menyelamatkan lingkungan serta air dari pencemaran.Mungkin lebih digalakkan atau mungkin ada penyuluhan kepada masyaralat sekitar, tidak hanya kayak penanaman mungkin, kalau misalnya buang sampah seperti itu, jangan buang sampah sembarangan kayak gitu, nanti kasihan air-airnya, jelas Ika Wahyu.

Sumber: http://m.voaindonesia.com/a/peringati-hari-air-sedunia-mahasiswa-asing-ikut-aksi-tanam-mangrove/2689560.html

HARI KESEHATAN GIGI DUNIAPDGI: Baru 2,3% Penduduk RI Menyikat Gigi dengan BenarSolopos.com, BOGOR Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) mengatakan hanya 2,3 persen penduduk Indonesia yang menyikat gigi dengan benar dari segi waktu dan cara.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, 90 persen orang Indonesia sudah menyikat gigi. Namun, hanya 2,3 persen yang menyikat gigi dengan benar, kata Ketua Umum PDGI Farichah Hanum di SD Babakanmadang 01 Kabupaten Bogor, Jumat (20/3/2015).Hanum mengatakan kebiasaan orang Indonesia dalam menyikat gigi perlu diubah. Karena itu, pada Hari Kesehatan Gigi Dunia 2015 yang jatuh pada 20 Maret, PDGI bekerja sama dengan PT Unilever Indonesia Tbk mencanangkan Gerakan 21 Hari Sikat Gigi.Gerakan tersebut dilaksanakan oleh 110 cabang PDGI di seluruh Tanah Air dengan melibatkan 1.180 dokter gigi dan 255 SD. Program tersebut juga merekrut siswa-siswi SD untuk menjadi Dokter Gigi Kecil sebagai duta Gerakan 21 Hari Sikat Gigi.Menurut hasil riset, sikat gigi dua kali pada pagi dan malam selama 21 hari efektif meningkatkan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut hingga 60 persen, tutur dia.Menurut hasil riset, sikat gigi dua kali pada pagi dan malam selama 21 hari efektif meningkatkan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut hingga 60 persen, tutur dia.Sementara itu Presiden Federasi Dokter Gigi Dunia (FDI) Tin Chun Wong mengatakan merupakan hal yang penting untuk mengajari dan membiasakan anak-anak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut karena banyak penyakit sistemik yang berawal dari mulut.Apalagi perekonomian Indonesia semakin maju. Indonesia akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia, karena itu anak-anak sangat penting untuk masa depan, tuturnya.

Sumber: http://semarang.solopos.com/2015/03/20/hari-kesehatan-gigi-dunia-pdgi-baru-23-penduduk-ri-menyikat-gigi-dengan-benar-586850