info Balitbang HAM fileKurikulum Pendidikan Tinggi dalam Pencegahan Konflik Mahasiswa...

8
Workshop Peran Parpol dalam Memberikan Pendidikan Politik bagi Masyarakat Daftar Isi Kesamaan Kesempatan bagi Penyandang Cacat Hak Ekonomi bagi Nelayan Tradisional di Provinsi Kepulauan Riau Hak Kebebasan Mengeluarkan Pendapat bagi Wartawan melalui Media Massa Internalisasi Nilai-nilai Perdamaian pada Kurikulum Pendidikan Tinggi dalam Pencegahan Konflik Mahasiswa Penandatanganan MoU dengan PemProv Sumatera Utara PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAM MELALUI KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH Upaya pembangunan hukum dan HAM memerlukan langkah-langkah strategis dan sistematis diantaranya me- lalui penelitian dan pengembangan lin- tas sektoral di bidang HAM guna mem- percepat terwujudnya penghormatan, perlindungan,danpemenuhanHAM.Dalam upaya tersebut dengan meningkatkan peran serta dari stakeholders terkait (Biro Hukum, Balitbangda/BAPPEDA, Pusat Studi HAM dan LSM) yang menangani masalah HAM serta Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM seluruh Indonesia, maka Badan Penelitian dan Pengembangan HAM menyelenggarakan kegiatan Rapat KoordinasiTeknis yangbertujuanuntukmelaksanakan pola kemitraan penelitian dan pengembangan HAM dalam berbagai bentuk kegiatan, menguat- kan pola kemitraan penelitian dan pengembangan HAM yang telah dan atau dibangun dengan dukungan anggaran dan sumber daya manusia dari lembaga/instansi terkait serta dengan membahas bentuk kegiatan dari pola kemitraan penelitian dan pengembangan HAM yang telah dan akan dibangun dan dituangkan ke dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU). Kegiatan yang berlangsungselama3hariini ,bertempatdiHotelJayakarta Lombok-NusaTenggaraBarat pada tanggal 12-14 Maret 2012. Beberapa hal yang disampaikan dalam rakornis kali ini adalah penyampaian tentang Implementasi peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun (bersambung ke hal. 8) Balitbang HAM info Edisi Semester I - 2012

Transcript of info Balitbang HAM fileKurikulum Pendidikan Tinggi dalam Pencegahan Konflik Mahasiswa...

Workshop Peran Parpol dalam Memberikan Pendidikan Politik bagi Masyarakat

Daftar Isi Kesamaan Kesempatan bagi Penyandang Cacat

Hak Ekonomi bagi Nelayan Tradisional di Provinsi Kepulauan Riau

Hak Kebebasan Mengeluarkan Pendapat bagi Wartawan melalui Media Massa

Internalisasi Nilai-nilai Perdamaian pada Kurikulum Pendidikan Tinggi dalam Pencegahan Konflik Mahasiswa Penandatanganan MoU dengan PemProv Sumatera Utara

PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAM MELALUI

KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH

Upaya pembangunan hukum danHAM memerlukan langkah-langkahstrategis dan sistematis diantaranya me-lalui penelitian dan pengembangan lin-tas sektoral di bidang HAM guna mem-percepat terwujudnya penghormatan,perlindungan,danpemenuhanHAM.Dalamupaya tersebut dengan meningkatkanperansertadaristakeholdersterkait(BiroHukum, Balitbangda/BAPPEDA, PusatStudi HAM dan LSM) yang menanganimasalah HAM serta Kantor Wilayah

KementerianHukumdanHAMseluruhIndonesia,makaBadanPenelitiandanPengembanganHAMmenyelenggarakankegiatanRapatKoordinasiTeknisyangbertujuanuntukmelaksanakanpolakemitraanpenelitiandanpengembanganHAMdalamberbagaibentukkegiatan,menguat-kanpolakemitraanpenelitiandanpengembanganHAMyangtelahdanataudibangundengandukungananggarandansumberdayamanusiadarilembaga/instansiterkaitsertadenganmembahasbentukkegiatandaripolakemitraanpenelitiandanpengembanganHAMyangtelahdanakandibangundandituangkankedalambentukNotaKesepahaman(MoU).Kegiatanyangberlangsungselama3hariini,bertempatdiHotelJayakartaLombok-NusaTenggaraBaratpadatanggal12-14Maret2012.Beberapahalyangdisampaikandalamrakorniskaliiniadalahpenyampaian tentang Implementasi peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun

(bersambung ke hal. 8)

Balitbang HAMinfo

Edisi Semester I - 2012

SEMINAR TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP ANAK TERLANTAR

DI INDONESIA Pusat Penelitian dan PengembanganHak-hak Kelompok Khusus telah mengada-kan Seminar tentang Perlindungan HukumdanHAMterhadapAnakterlantardiIndone-sia. Kewgiatan ini berlangsung pada tang-gal26sampaidengan29Maret2012yangdilaksanakandiHotelGrandDelta-Medan.Pesertakegiatanseminarberjumlah50orangyangberasaldariKantorWilayahKementeri-an Hukum dan HAMProvinsi SumateraUtara,SKPDProvinsiSumatera Utara,LSM,TokohMasyara-kat, Penegak hukum,Organisasi Profesidan dari PerguruanTinggi dan swasta. P e m b i c a r adalam seminaraadalah Drs. ArmanNazar, M.Si Kepala Pusat Penelitian danPengembangan Hak-hak Kelompok Khu-sus dan M. Ridha Haykal Amal, SH.,S.Sos., M.Si. Sekretaris Dinas Kesejahter-aan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.Dan Prof. Dr. Erika Revida Saragih Ms. Dalam makalahnya yang berjudul Im-plementasi Perlindungan Hukum dan HAMdalamPenanggulanganAnakterlantar,Prof.Dr. Erika Revida Saragih, Ms memaparkanbahwamunculnyaanak-anak terlantarpadadasarnya sangat dilatarbelakangi oleh kon-disi ekonomi masyarakat kita yang terpu-ruk. Akar permasalahannya anak terlantardisebabkan ketidakberdayaan (kurangnya

perhatianorangtua terhadapanak)danke-bijakan pemerintah daerah Provinsi, Kabu-pate/Kotadalammelaksanakanjaminanter-hadap anak belum menyentuh dan bersifatrepresifsehinggamembuatmerekamenjadikelompokyangtersingkir.Upayayangharussegeradilakukanadalah denganmemaksi-malkan peranan Kementerian Sosial, DinasSosialProvinsi,KabupatendanKotadalam

menjalankan tugas po-kok dan fungsinyadalam membina anak-anak terlantar antaralain dengan menam-bah anggaran Kemen-terian Sosial dan Di-nas Sosial di tingkatprovinsi, kabupaten/kota, melakukan kerjasama dengan (LSM)dalam dan luar neg-

eri terutama yang bergerak di bidang anakterlantar. Orang tua harus punya peranandankomitmenuntukmengurusanak,mem-bina anak terlantar dengan melakukan pe-nyuluhan dan menciptakan lapangan kerja.Sebaik dan sebagus apapun perlindun-gan hukum dan HAM dalam penanggulan-gan anak terlantar sangat tergantung padakomitmen dan kemauan pemerintah untukmewujudkannya. Pemerintah sebagai fasili-tator dan regulator dituntut untuk menjadigarda terdepan dalam mengawal perlind-ungan Hukum dan HAMdiikuti dengan ket-erlibatan semua pihak, mulai dari diri send-iri, keluarga dan menyebar ke masyarakat.

http://www.tataruangindonesia.com/bk27panel/modul/images_content/pengamen_tertidur.jpg

masyarakat miskin dalam upaya memperjuangkan hak-hak mereka yang telah dirugikan.HAK KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT

BAGI WARTAWAN MELALUI MEDIA MASSA

Kebebasan menyampaikan pendapatmerupakan salah satu hak asasi yang di-jamin oleh Deklarasi Universal Hak AsasiManusia maupun Undang-Undang DasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945sertaperaturan-peraturan lain sebagai penjaba-ran dari aturan pokok tersebut diatas. Ke-bebasan berpendapat (freedom of expres-sion)jugamerupakanhakbagisetiapwarganegara baik perorangan maupun kelompokyangdisampaikanmelaluilisanmaupuntulisan. Era Reformasi telah mendorongberkembangnyapers yang lebihbebas dengandukungan sistimhukum nasionalyangdicerminkandalam berbagaiproduk perun-dang-undangan,khususnya Un-d a n g - U n d a n gRI Nomor 40Tahun 1999 ten-tang Pers; jugaditandai dengan dihapuskannya ketentuanSurat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP)dan pembredelan pers, yang akibatnya ke-bebasanpersdianggaprelatiflebihbaikdaripadamasalalu,namundemikiankebebasanpers di Indonesia ternyata masih meng-hadapi masalah terutama dengan adanyaberbagai kasus tindak kekerasan terhadapwartawanketikasedangmelaksanakantugasjurnalistik. Dengan kebebasan yang dimilikikinipersdiIndonesiabisameliputdanmem-

beritakanapapunyangdianggapmempunyainilaiberita tanpakhawatiradapembredelansebagaimanaterjadipadamasaOrdeBaru. Kondisi seperti ini di satu sisi sangatbaik bagi pengembangan iklim demokrasidi tanah air. Di sisi lain kalau tidak berhati-hati, pers dengan kebebasannya bisa ter-jebak menjadi sekedar institusi bisnis yangmisi utamanya semata-mata mencari keun-tungan. Kebebasan Pers juga dapat men-jadi bumerang bagi insan pers itu sendiri. Melalui kegiatan Evaluasi Hak Kebe-

basan Mengelu-arkan Pendapatbagi WartawanMelalui MediaMassayangdise-lenggarakanolehPusat Penelitiandan Pengem-bangan Hak-hakSipil dan PolitikBadanPenelitiandan Pengem-bangan HAMpada tanggal8

Maret2012diJakarta,diharapkandapatdi-gunakansebagaibahanrekomendasidalammembuatrumusankebijakanyangberkaitandengan hak kebebasan berpendapat bagiwartawan. serta dapat digunakan sebagaibahan untuk memperoleh gambaran ten-tangkondisi aktual dalampelaksanaanme-kanisme penyelesaian yang berperspektifHAM terhadap pelanggaran kode etik yangdilakukan oleh wartawan di media massa.

http://1.bp.blogspot.com/-Gb6XB55x4no/TulEK7c6e7I/AAAAAAAAFbM/arcviYG970I/s1600/wartawan.jpeg

SEMINAR HAM TERHADAP HAK EKONOMIBAGI NELAYAN TRADISIONAL DI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Nelayantradisionalbagiandari rakyat Indo-nesia yang mempunyai hak untuk menen-tukan keberlangsungan kehidupan bangsadannegara.Atasdasar itu, sebagaibagiandarirakyatmakahak-haknelayantradisionaldijamin dan dilindungi oleh negara maupunpemerintah, seperti tercantum dalam Un-dang-Undang No: 39 Tahun 1999 tentangHakAsasiManusia(HAM),Pasal5ayat(3)menyatakanSetiaporangyangtermasukke-lompokmasyarakatyangrentanberhakmem-peroleh perlakuan dan perlindungan lebihberkenandengankekhususanyadanPasal9menyatakansetiaporangberhakatasuntukhidupdanmeningkatkantarafkehidupannya.BerdasarkanuraiandiatasmakaPusatPene-litiandanPengembanganHak-hakEkonomi,SosialdanBudayapadatahun2012melaku-kankegiatanSeminarHakAsasiManusiaTer-hadapHakEkonomiBagiNelayanTradisional.Seminar dilaksanakan pada tanggal 20Maret 2012 di Tanjung Pinang-Kepulauan

Riau dengan dihadiri oleh 50 pesertayang terdiri dari para nelayan, DinasKesehatan, Dinas Pendidikan, DinasPerikanan, Himpunan Nelayan ProvinsiKepulauanRiaudanKantorWilayahKe-menterianHukumdanHAMKepulauanRiau.Darihasildiskusidenganpesertaseminardapat diketahui bahwa terdapat bebera-pa permasalahan yang sering dihadapioleh nelayan tradisional dalam melaku-kan penangkapan ikan diantaranya;banyaknya nelayan di Kepulauan Riau

yang belum memiliki surat perijinan untukmelakukanpenangkapanikan.Halinidikare-nakan biaya untk pengurusan surat masihbelim terjangkau oleh nelayan tradisional.Banyaknya kapal-kapal asing yang masukdi wilayah perairan Kepulauan Riau, se-hingga mengganggu nelayan tradisionaldalam melakukan penangkapan ikan. Ke-sulitan dalam memperoleh BBM atau so-lar untuk kapal. Belum adanya koperasiperikanan dan tempat pelelangan ikan, se-hingga nelayan tradisional kesulitan untukmenjual hasil tangkapanya. hal ini menye-babkan nelayan tradisional sering dirugi-kan dengan adanya tengkulak yang mem-beli ikandenganhargayangsangatmurah.Narasumberyanghadirpadakegiatanseminartelahberupayamemberikanalternatifsolusiuntuk penyelesaian berbagai permasala-hanyangdihadapiolehnelayan tradisional.Denganadanyapesertayangberasaldariber-bagaiinstansi,memudahkandalammenindak-lanjutiberbagaipermasalahanyangdihadapi.

http://nasional.vivanews.com

http://2.bp.blogspot.com/-LFVjoMrTx74/Tsp-hLrIc1I/AAAAAAAAASY/NgcaCo-ChM1I/s1600/371peristiwa_tawuran_maha.jpg

INTERNALISASI NILAI-NILAI PERDAMAIAN PADA KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

DALAM PENCEGAHAN KONFLIK MAHASISWA

Kekerasan pada lingkungan maha-siswa merupakan perwujudan aksi dalamkonflik mahasiswa yang bersifat laten mau-pun manifest sehingga menimbulkan gejo-lakemosional,hal inimemberikan implikasinegatif dalam tataraninteraksi mahasiswa. Perdamaian di-pandangbukansebagaipenginderaanterhadapkonflik-konfiik kekuatan belaka, tetapi sebagaisebuah konsep yangmenghendaki peng-hapusan pelanggaranyang dilembagakanterhadapHak-hakAsasiManusiadankebe-basanyangfundamentalis(baca:mendasar).Garis penalaran semacam inimenimbulkankonvergensi dari kebijakan yang mempro-mosikanperdamaiandanmembantuperda-maiandanHak-hakAsasiManusia.Singkat-nya,defmisiperdamaianakanmenanamkanpenghormatansepenuhnyaterhadapHak-hakAsasiManusia (dengandemikianmemadu-kanhubunganantaraperdamaiandanHAM). Pendidikanmerupakanfaktorterpentingdalammembentukdanmembangunsecarakonstruktifsendi-sendiperdamaianyangko-heren dengan pembangunan sumber dayamanusia.Pendidikantinggisebagaikatalisa-tordalammembentukinsanyangcerdasdanmemilikikeperibadiansangatdijunjungpadanilai-nilai eksplisit sendi-sendi perdamaian.Tawuran antar mahasiswa dan konflik maha-

siswadenganpengambilkebijakanmemba-waprilakunegatifdanpenyakit sosial yangmerusaktatanankehidupanmahasiswa.Ak-tulasisasikekerasanpadamahasiswadapatdinilai memberikan impact yang regresif

terhadap penginternal-isasian nilai-nilai perda-maian pada mahasiswa. Pusat Penelitian danPengembangan Trans-formasi Konflik telah melakukan diskusi ten-tang internalisasi nilai-nilai perdamaian padakurikulum pendidikantinggi dalam pencega-

han konflik mahasiswa. Kegiatan diskusi ini diselenggarakan pada tanggal 7 ma-ret 2012 di Fakultas Ilmu Pendidikan Uni-versitas Negeri Jakarta yang dihadiri olehpejabatdilingkunganBadanPenelitiandanPengembangan HAM, Kantor PerwakilanPemerintah Provinsi, Direktorat JenderalPendidkan Tinggi Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, Pembantu Rektor Bi-dang Akademik Universitas, Badan Ekse-kutif Mahasiswa di Jakarta dan Organ-isasi Mahasiswa yang berada di Jakarta. Dari hasil kegiatan ini diharapkandapat menghasilkan sebuah pola yangkonstruktif dalam mengintegrasikan kuri-kulum Perguruan Tinggi terhadap inter-nalisasi nilai-nilai perdamaian dalam ak-tifitas Mahasiswa di Perguruan Tinggi.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Balitbang HAM tentang Kerjasama Bidang

Penelitian dan Pengambangan HAM

Pada tanggal 30 April 2012 tepatnya di Kota Medan-Sumatera Utara, telah dilakukan penandatangan MoU antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM tentang Kerjasama Bidang Penelitian dan Pengembangan HAM. Pihak yang menandatan-gi MoU ini adalah H. Gatot Pujo Nugroho, ST selaku Plt. Gubernur Sumatera Utara dan Prof. DR. Ramly Hutabarat, SH, M.Hum selaku Ke-pala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kementerian Hukum dan HAM dengan dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Para Bupati/Walikota se Provinsi Sumatera Utara, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, para kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, para kepala Pusat/Balai Pene-litian dan Lembaga Litbang Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Provinsi Sumatera Utara, serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hu-kum dan HAM Provinsi Sumatera Utara dan para Pejabat Eselon di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Tujuan dari MoU ini adalah untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan HAM dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di bidang HAM dalam upaya penanggulangan pelanggaran HAM, dan perlindungan hak-hak komunitas adat, memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh para pihak untuk mendukung penelitian dan

pengembangan HAM. Ruang lingkupnya ter-diri dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan HAM dalam upaya penang-gulangan kemiskinan, penanggulangan pelang-garan HAM dan perlindungan hak komunitas adat. Melakukan penyebarluasan informasi hasil penelitian kepada masyarakat. Pendidikan dan pembimbingan teknis di bidang penelitian dan pengembangan Hak Asasi Manusia. Penyediaan tenaga ahli sebagai konsultan dan tenaga ahli. Melalui MoU akan dilaksanakan keg-iatan penelitian dan pengembangan hak asasi ma-nusia serta berbagai kegiatan yang terkait seperti bim-bingan teknis dan konsultasi ahli. Hasil dari kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Kemente-rian Hukum dan HAM R.I. maupun pemerintah Provinsi Sumatera Utara terutama dalam me-rumuskan kebijakan dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta perencanaan pemba-ngunan yang bernuansa HAM. Kemitraan yang sudah dituangkan dalam pelaksanaan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan HAM. Jangka waktu kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan HAM dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berlangsung selama 3 (tiga) tahun dimulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Pemerintah Sumatera Utara menyambut baik dengan dilaksanakanya kerjasama ini dan diharapkan implementasi dari MoU ini nantinya dapat menghasilkan berbagai rancangan rumusan kebijakan dalam hal perlin-dungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan ham yang didasarkan atas hasil penelitian dan pengembangan yang ditujukan untuk kemajuan daerah sumatera utara. Serta menghimbau Balit-bang HAM agar dapat memprogramkan pening-katan pemahaman hukum dan menumbuhkan ke-sadaran masyarakat akan pentingnya penegakan hukum.

Workshop Peran Partai Politik dalam Memberikan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

Penyelenggaraan workshop Peran Par-tai Politik dalam memberikan Pendidikan Poli-tik bagi Masyarakat diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Barat. Pelaksa-naan workshop ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pene-litian dan Pengembangan Hak-hak Sipil dan Poli-tik pada tahun 2011 tentang Peran Partai Politik dalam memberikan pendidikan bagi masyarakat. Pelaksanaan workshop diselenggarakan pada tanggal 12 April 2012 bertempat di kota Banjarmasin. Peserta workshop sebanyak 50 orang yang berasal dari instansi/unit kerja antara lain : DPD Partai De-mokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Ke-bangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, KPU Kalimantan Barat, Pen-gadilan Negeri Pontianak, Kejaksaan Tinggi, Kemen-terian Agama, Satpol PP Pontianak, Biro Hukum, Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pontianak, Tokoh Masyarakat Adat, Tokoh Agama, Dosen dan Mahasiswa STMIK Pontianak, Dosen dan Mahasiswa STAIN, UNTAN, Universitas Buana, Widia Dharma. Pelaksanaan workshop dibagi menjadi tiga sesi yaitu, Pembukaan, Pemaparan Materi, Dis-kusi dan Tanya Jawab. Pemaparan materi disampaikan oleh 3 nara-sumber yaitu:Pertama, oleh Farida, S.H, M.Si, Kapuslitbang Hak-hak Sipil dan Politik, Kementerian Hukum dan HAM. Dalam pemaparannya Kapuslitbang Hak-Hak Sipil dan Politik menggaris bawahi bahwa hasil dari pelaksanaan workshop akan di-jadikan materi pada penyusunan Buku Pedoman Pendidikan Politik yang akan dilaksanakan oleh

Balitbang HAM. Lebih lanjut dijelaskan beberapa permasalahan dalam proses demokrasi bangsa ini, seperti: (i) tidak sejalannya aspirasi masyarakat dengan praksis politik wakil rakyat di lembaga legislatif, (ii) terbatasnya pengetahuan masyarakat terhadap aspek teknis pemilu berikut tata aturan-nya seperti, parliamentary, presidential, dan elec-toral threshold, serta (iii) terjadinya kecurangan berupa manipulasi data dan politik uang yang ber-dampak pada maraknya konflik horisontal antar warga.Kedua, oleh Drs. Nicodemus R. Toun, M.M, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, dengan

materi pemaparan: Peran Partai Politik dan Penyu-sunan Kebijakan Daerah. Materi tersebut membahas tentang pengertian partai politik menurut UU No-mor 2 .tahun 2011. Tiga pokok pikiran peran partai politik dalam penyusunan kebijakan daerah: (i) Me-kanisme pengajuan aspira-si publik melalui partai, (ii) Peran dan fungsi partai

politik sebagai lembaga politik, (iii) Peran partai politik dalam peningkatan kualitas pelayanan pub-lik. Ketiga pokok penjelasan tersebut dituangkan di dalam AD/ART partai yang merupakan kontitu-si partai politik sebagai penjabaran visi, misi, dan azas untuk pencapaian tujuan partai politik dalam berpolitik yang dikemukakan secara lugas agar se-tiap orang dapat memahaminya.Ketiga, oleh Purwanto dari Dosen Universitas Panca Bhakti, dengan materi pemaparan Partisi-pasi Politik bagi Pemilih Pemula: Urgensi Pen-tingnya Pendidikan Politik, adapun isi makalah tersebut menjelaskan tentang (i) Esensi pemilu se-bagai pilar utama negara demokrasi, (ii) Pemilih pamula dalam pemilu yang berpotensi besar dan kegamangan menetukan afiliasi politiknya. (iii) Urgensi pentingnya pendidikan politik berkelan-jutan.

http://www.beritasatu.com/media/images//medium/atribut_kampanye_pemilu_partai.jpg

Diterbitkan Oleh :Badan Penelitian dan Pengembangan HAM - Kementerian Hukum dan HAM RI

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-5 Kuningan - Jakarta Selatan 12920Telp. (021) 2525015, 2526438 Fax. (021) 2526678, 2526438

web : www.balitbangham.go.id , e-mail : [email protected]

Pengarah :Prof.DR.RamlyHutabarat,SH,M.Hum.(KepalaBalitbangHAM)

Penanggung Jawab :MiltonHasibuan(SekretarisBalitbangHAM)

Ketua :IndahKurnianingsih,SH.(KepalaBagianHumas&Informasi)

Redaktur :Sabir,AgusPriyatna,Chairina

2011 tentang Pedoman PenyelenggaraanPenelitiandanPengembangandi Lingkun-gan Kemendagri dan Pemerintah DaerahdalamrangkaPenguatanKemitraanPene-litian dan Pengembangan HAM yang dis-ampaikanolehDr.Drs.Muh.Marwan,M.SiKepala Balitbang Kemendagri. Dari Kom-nas HAM Yosep Adi Prasetyo menyam-paikan paparanya yaitu Pemenuhan HakAtas Pembangunan , permasalahan danupayamengatasinya.DandariKepalaBiroHukum Pemerintah Provinsi NTB Muha-madAgusPatria,S.H.,M.Hum.menyam-paikan ImplementasiKemitraandiBidangPenelitian dan Pengembangan HAM un-tuk menunjang Pembangunan Daerah. Kegiatan yangberlangsung selama3hariinimenghadirkanpesertadaripejabateselon I, II,dan IIIBalitbangHAM,KepalaBidang HAM Kantor Wilayah KementerianHukum dan HAM seluruh Indonesia, Ke-palaBadanPenelitiandanPengembanganDaerah (BALITBANGDA/BAPEDA) sertapimpinanPusatStudiHAMdibeberapaper-guruan tinggi negeri dan swasta. Kegiataniniberbentukpembekalanmateridariparanarasumber, kemudian dibentuk bebera-pa kelompok dari peserta dengan materiyang berbeda untuk dilakukan pengkajian,dari hasil kajian tersebut dipresentasikandalam sidang pleno guna membahas sub-stansi dari beberapa kelompok, dari hasilkajian tadi diharapkan akan menghasilkanbahan pedoman tentang kerjasama me-laluikemitraandenganpemerintahdaerah.

Sasaran dari kegiatan ini adalah ter-laksananya pola kemitraan penelitian danpengembangan HAM yang didukung olehperan lembaga terkait yang melaksanakankemitraan;terwujudnyapolakemitraanpene-litian dan pengembangan HAM yang lebih-berkualitasdengandukungananggarandansumber daya manusia dari instansi terkait;terbentuknya rumusan hasil rakornis tahun2012 yang dijadikan landasan dalam mem-bangun pola kemitraan antar para pihak.