Infeksi HIV

2
Infeksi HIV/AIDS saat ini juga telah mengenai semua golongan masyarakat, baik kelompok risiko tinggi maupun masyarakat umum. Jika pada awalnya, sebagian besar ODHA berasal dari kelompok homoseksual maka kini telah terjadi pergeseran dimana persentase penularan secara heteroseksual dan pengguna narkotika semakin meningkat. Dalam bentuknya yang asli merupakan partikel yang inerst, cukup tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel limfosit karena mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut Cluster of Differentiation Four (CD.4). Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati di luar tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam sel monosit, makrofag, dan sel gelia jaringan otak Agen etiologik AIDS adalah HIV, yang termasuk famili retrovirus manusia dan subfamili lentivirus. Masa inkubasi virus ini selama sekitar 10 tahun. Keempat retrovirus manusia yang telah dikenal termasuk dalam dua kelompok: virus limfotropils T mansia, HTLV-I dan II, dan virus imunodefisiensi manusia. HIV-1 dan 2. Penyebab tersering penyakit HIV di seluruh dunia adalah HIV-1. Retrovirus Manusia Virus Karakteristikbiakan Penyakit HTLV-I Transforming Lekemia/limfoma limfosit T CD4+; paraparesis spastik tropis; mielopati terkait HTLC-1 HTLV-II Transforming Belum diketahui HIV-1 Sitopatik Penyakit HIV/AIDS HIV-2 Sitopatik Penyakit HIV/AIDS, mungkin tidak begitu virulen dibandingkan HIV-1 HIV ditularkan melalui kontak seksual, homoseksual dan heteroseksual, melalui darah atau produk darah dan oleh ibu yang terinfeksi kepada bayinya intrapartum, secara perinatal, atau melalui air susu ibu. Sampai saat ini tidak dapat dibuktikan bahwa serangga bisa menyebarkan virus misalnya pada nyamuk. Kontak seksual adalah cara utama oenularan di seluruh dunia. Seks oral tampaknya merupakan cara penularan HIV yang kurang efisien. Virus dapat ditularkan melalui darah atau produk darah baik pada individu yang sering tukar menukar jarum tercemar yang

description

infeksi hiv

Transcript of Infeksi HIV

Infeksi HIV/AIDS saat ini juga telah mengenai semua golongan masyarakat, baik kelompok risiko tinggi maupun masyarakat umum. Jika pada awalnya, sebagian besar ODHA berasal dari kelompok homoseksual maka kini telah terjadi pergeseran dimana persentase penularan secara heteroseksual dan pengguna narkotika semakin meningkat. Dalam bentuknya yang asli merupakan partikel yang inerst, cukup tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel limfosit karena mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut Cluster of Differentiation Four (CD.4). Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan mudah mati di luar tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam sel monosit, makrofag, dan sel gelia jaringan otak Agen etiologik AIDS adalah HIV, yang termasuk famili retrovirus manusia dan subfamili lentivirus. Masa inkubasi virus ini selama sekitar 10 tahun. Keempat retrovirus manusia yang telah dikenal termasuk dalam dua kelompok: virus limfotropils T mansia, HTLV-I dan II, dan virus imunodefisiensi manusia. HIV-1 dan 2. Penyebab tersering penyakit HIV di seluruh dunia adalah HIV-1.Retrovirus Manusia

VirusKarakteristikbiakanPenyakit

HTLV-ITransformingLekemia/limfoma limfosit T CD4+; paraparesis spastik tropis; mielopati terkait HTLC-1

HTLV-IITransformingBelum diketahui

HIV-1SitopatikPenyakit HIV/AIDS

HIV-2SitopatikPenyakit HIV/AIDS, mungkin tidak begitu virulen dibandingkan HIV-1

HIV ditularkan melalui kontak seksual, homoseksual dan heteroseksual, melalui darah atau produk darah dan oleh ibu yang terinfeksi kepada bayinya intrapartum, secara perinatal, atau melalui air susu ibu. Sampai saat ini tidak dapat dibuktikan bahwa serangga bisa menyebarkan virus misalnya pada nyamuk. Kontak seksual adalah cara utama oenularan di seluruh dunia. Seks oral tampaknya merupakan cara penularan HIV yang kurang efisien. Virus dapat ditularkan melalui darah atau produk darah baik pada individu yang sering tukar menukar jarum tercemar yang digunakan untuk menyuntik obat terlarang maupun individu yang menerima transfusi darah atau produk darah. Infeksi terjadi melalui pajanan intravena ke darah yang terinfeksi melalui jarum yang tercemar.Transfusi darah utuh, sel darah merah (packed red blood cell), trombosit, leukosit, dan sel plasma semuanya mampu menularkan HIV, sedangkan gamaglobulin hiperimun, globulin imun hepatitis B, vaksin hepatitis B yang berasal dari plasma, dan globulin imun Rho (O) belum pernah dilaporkan dapat menularkan HIV. Melalui penularan ibu-janin/bayi dapat menularkan HIV kepada bayinya sewaktu persalinan. Diperkirakan penularan maternal kepada janin/bayi terutama pada masa perinatal. Hal ini didasarkan saat diidentifikasi infeksi oleh teknik kultur atau PCR pada bayi setelah lahir yaitu saat lahir negatif namun beberapa bulan kemudian positif. Pada ibu yang melahirkan kembar biasanya lebih sering terifeksi pada bayi yang lahir pertama daripada bayi yang lahir belakangan. Penularan HIV ibu kepada bayi pascanatal telah terbukti, dengan kolustrum dan air susu ibu dicurigai sebagai perantara infeksi. Virus dapat ditemukan pada kedua cairan tersebut. Walaupun jarang, pernah dilaporkan ibu yang terinfeksi melalu transfusi setelah melahirkan dan menularkan infeksinya kepada bayinya dengan satu-satunya faktor resiko adalah pemberian ASI. Bila mungkin pemberian ASI oleh ibu yang terinfeksi HIV dihindari. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa air liur dapat menularkan infeksi HIV baik melalui ciuman maupun pajanan lain. HIV pernah ditemukan di air liur namun hanya pada sebgian kecil orang yang terinfeksi. Air liru juga dibuktikan mengandung inhibator terhadap aktivitas HIV.