Infeksi HIV

21
Infeksi HIV dalam kehamilan Oleh : Dr. Marsal Salvina SpOG.

description

esi

Transcript of Infeksi HIV

Infeksi HIV dalam kehamilan

Oleh :

Dr. Marsal Salvina SpOG.

Virus AIDS

HIV/AIDS … Epidemic di Myanmar

ODHA

Orang dengan HIV-AIDS

Daftar isi

1. Pendahuluan. 2. Gamb. virologi & transmisi infeksi HIV. 3. Dasar diagnosis. 4. Cara penularan. 5. Upaya pencegahan. 6. Penatalaksanaan Obstetri. 7. Sikap penolong terhadap dirinya.

Pendahuluan

HIV Human immunodeficiency virus, menyerang sis tim kekebalan tubuh yg melindungi tubuh thd infeksi.

Keadaan ini menyebabkan seseorang mudah terserang infeksi,sedangkan pada org tanpa HIV, infeksi tsb tidak menimbulkan masalah disebut Infeksi opportunistik

AIDS: Acquired Immunodefficiency Syndrome. Sering terjadi pada usia reproduksi, 24-30% terjadi

pada wanita. Di Indonesia telah dijumpai 245.000 org dgn AIDS,

didunia diperkirakan 30 juta org.

Gambaran virologi dan transmisi infeksi HIV. HIV merupakan retrovirus, yg mempunyai enzym reverse

transcriptase. Enzym menyebabkan virus berintegrasi dan berkembang

(tumbuh berganda) dlm sel limfosit CD4. CD4 pecah virus mencari CD4 yg baru dst. Masa inkubasi infeksi HIV ± 1- 3 mg, tergantung daya tahan

tubuh, dengan gejala : - badan panas, sakit kepala. - cepat lelah. - mual, muntah. - berlangsung 2-3 minggu.

Virus & CD4

Stlh gejala yg timbul mencapai keseimbangan antara daya tahan tubuh dgn perkembangan virus Gejala klinik (-) disebut masa Set point (5-10 thn) tgt daya tahan tubuh.

Gambaran drh : - CD4 menurun. - beta limfosit tak

sanggup membuat antibo di melawan HIV

Cara penularan

Penularan melalui aliran darah, melalui luka, pembuluh drh maupun lewat mukosa (selaput lendir).

Media penularan : darah, cairan sperma, cairan vagina, air ketuban dll.

Kegiatan yg dapat menularkan : - hubungan sex dgn org yg sudah terinfeksi HIV. - Penggunaan jarum suntik, tindik, tatto yg sdh

terinfeksi HIV - Transfusi darah dari donor penderita HIV. - Anak dalam kandungan penderita HIV.

Cara penularan

HIV tdk menular melalui kontak sosial spt : - bersalaman , makan minum bersam,

menggunakan WC umum, berenang dgn penderita HIV dll.

Disarankan utk hal yg bersifat pribadi tidak dipakai bersama, spt pisau cukur, handuk dll.

Dasar Diagnosa

Anamnesa : Terpapar HIV. Pem. enzym imunoassay (EIA) (40-45 hr),

spesifitas 99,4 % utk diagnosis HIV. Awal infeksi dijumpai gejala: - lemah & cepat lelah. - Riwayat TBC sebelumnya. - infeksi berulang pnemonia, candidiasis

vaginalis, PID berulang. - Diare berulang tanpa sebab.

Pemeriksaan ELISA

3 jenis pemeriksaan ELISAUntuk darah yang sama + Kepastian

diagnostik

Perlu pemeriksaan lanjut

-

Western blot

Terdapat perbedaan interpertasi antara CDC, WHO dan Palang Merah Amerika

Yang penting dijumpai antibodi thd envelope glycoproteins gp120, gp160, dan gp41

antibody p24 biasanya dijumpai namun akan menghilang dengan berlanjutnya stadium

Dasar Diagnosa

Setelah melewati set point gejala AIDS. Terjadi Immunosupresi tubuh infeksi sekunder. Secara laboratorium, AIDS semakin cepat terjadi bila CD4 = <

200 sel/UI.

Gejala infeksi sekunder : - Pneumocystis carinii. - Toksoplasmosis. - Mycobacterium avium komplek. - Stretococcus/stafilokokus. - keganasan Ca, sarkoma, ggn fungsi hati dll

Penanganan Obstetrik

Sebagai pertimbangan : a. Terjadi infeksi horizontal dan vertikal pada

bayi. b. Dapat menimbulkan infeksi nosokomial di

RS. c. Penolong berisiko terinfeksi. d. bahan dan alat bekas pakai, harus mendapat

proses pencegahan infeksi yg adekuat.

Sikap penolong terhadap dirinya. 1. Hindari luka tusukan. 2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) : - baju khusus s/d ke kaki. - Penutup kepala. - Masker dan kaca mata. - Hindari kontak dgn darah sero positif. - Tutup luka pada kulit. - Gunakan penhisap lendir listrik. - Pencegahan infeksi yg adekuat pada bahan/

dan alat bekas pakai.

Skenario 1 : therapi dgn Zidovudin

APAP IPIP

mg 14- 34 6 mg

ZDV 2x300 mg/hari po ZDV 300 mg tiap 3 jam

ZDV 2 mg/kg/6 jamSirupASI (-)

Kesulitan: rumit, perlu kepatuhan yang baik, biaya besarWade, dkk: kepatuhan ? Jika dimulai antepartum 6,1%intrapartum 10%, bayi (12 jam) 15,9%, bayi (48 jam)18,4%

PPPPIbubayi

6 jam

Tanpa SC

Skenario 2

APAP IPIP

mg 14- 34 6 mg

ZDV 2x300 mg/hari po ZDV 300 mg tiap 3 jam

ZDV 2 mg/kg/6 jamSirupASI (-)

Kesulitan: rumit, perlu kepatuhan yang baik, biaya besarWade, dkk: kepatuhan ? Jika dimulai antepartum 6,1%intrapartum 10%, bayi (12 jam) 15,9%, bayi (48 jam)18,4%

PPPPIbubayi

6 jam

(+ SC)

Terima kasih

Oleh :

Dr. Marsal

Solok 8 maret 2008