Infeksi Cacing Kremi

10
  Infeksi Cacing Kremi   Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis ) ada lah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan  berkembangbiak di dalam usus. PENYEBAB Cacing Enterobius vermicularis Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pert ama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke paka ian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat t erhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan ku lit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.

Transcript of Infeksi Cacing Kremi

Page 1: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 1/9

 

 

Infeksi Cacing Kremi 

 

Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama

menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.

PENYEBAB

Cacing Enterobius vermicularis 

Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar 

anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur 

cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan.Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan.

Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi

cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu).

Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk 

menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita.

Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina

inilah yang menyebabkan gatal-gatal.

Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang

normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke

dalam rektum dan usus bagian bawah.

Page 2: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 2/9

 

 

GEJALA

Gejalanya berupa:

- rasa gatal hebat di sekitar anus- rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)

- kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina

dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya disana)

- nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada

infeksi yang berat)

- rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam

vagina)- kulit di sekitar anus menjadi lecet atau kasar atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).

KOMPLIKASI

# Salpingitis (peradangan saluran indung telur)

# Vaginitis (peradangan vagina)

# Infeksi ulang.

DIAGNOSA

Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam

waktu 1-2 jam setelah anak tertidu pada malam hari.

Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.

Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di

sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun.

Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.

PENGOBATAN

Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-parasit

mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat.

Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi

Page 3: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 3/9

 

ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.

Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar 

anus sebanyak 2-3 kali/hari.

Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus

dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan.

Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing

yang tersisa.

Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremiadalah: # Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar 

# Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku

# Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu

# Mencuci jamban setiap hari

# Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap

 benda yang dipegang/disentuhnya

# Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

PENCEGAHAN

Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci

tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan.

Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin.

Page 4: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 4/9

 

R OTIFER A

About 1500 species, size between 40 and 2500 µm.

The nemathelminth class R otatoria or R otifera consists of microscopic, sessile or mobile

animals. R otifera are aquatic animals, but they are particular in choosing their habitate.

Although many species live benthic or planktonic in lakes or in the sea (most species live in

the fresh water), some species of the Digononta group live in mosses, lichens, strew, soil,

tree holes or even in the gutter. Many species are cosmopolitans. As many other 

nemathelminthes, also most rotifera show a constant cell number, which is usually about

1000. For the species syncytially.

Body plan

In principle, rotifera exhibit a tripartite body plan, including the head region, the body and

the foot.

BACK TO TOP 

The rotary organ

Appended on the head region, we can find the organ which gave the rotifera their name: the

rotary organ or Corona. This organ, which is originally partitioned into a buccal field and a

circoapical band, functions as a locomotive and feeding organ. The head also contains the

dilobular cerebral ganglion which projects mainly into two ventrolateral nerve strains,

which build up a foot ganglion.

BACK TO TOP 

Sensory organs

R otifera exhibit two or one eye, which is often made up as an ocellar neck-eye. The sensory

eye-cells contain red pigment and show up lens-like inclusions. For many rotifera

 phototaxis is proven. Apart from the eye(s), rotifera exhibit sensory cells particularly at the

corona, on the back, laterally and on the foot.

BACK TO TOP 

Digestive tract

Only female individuals build up a complete digestive system. In males it is often reduced

or even absent. It begins with the mouth leading into an elaborate pharynx with soft andhard appositions which build up a chewing stomach, the "mastax". From there, a narrow

oesophagus leads into the resorbing parts. A sewer takes up excrements, excretes and

gametes and releases it¥s content into the water through an anus. Excretion is carried out

 by a pair of protonephridia.

BACK TO TOP 

Page 5: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 5/9

 

R espiration

R otifera have no respiratory and no circulative system. It is believed that gas is taken up

through the ingested water and the spacious body cavity.

BACK TO TOP 

This page last updated Oct 7th, 2004.

Page 6: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 6/9

 

Sumber: http://www.halalguide.info/2009/05/15/babi-gudang-parasit-bakteri-

berbahaya/. Diakses tanggal 06 Maret 2011 Puk ul 13.09 .Oleh Ardiani Samti NA / S I

Pend. Biologi Off A/UM.

Babi: Gudang Parasit dan Bakteri Berbahaya

May 15th, 2009

Babi adalah hewan yang sangat kotor, dia biasanya memakan segala

sesuatu yang diberikan kepadanya, baik kotoran maupun bangkai bahkan kotorannya

sendiri atau kotoran manusia akan dia makan. Babi memiliki tabiat malas, tidak suka

cahaya matahari, tidak suka berjalan-jalan, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat

  paling tamak. Semakin bertambah usia, babi akan semakin bodoh dan malas, tidak 

memiliki kehendak dan berjuang bahkan untuk membela diri sendiri saja enggan.

Oleh karena itu babi, banyak menimbulkan penyakit pada manusia. Babi dianggap hewan

yang tidak layak dikonsumsi. Di antara parasit-parasit ini adalah sebagai berikut:

1. Cacing Taenia Solium 

Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk 

 butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak 

dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan

larva-larva itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi

 perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10

kaki, yang menempel di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap

unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang

kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun.

Apabila pada diri seseorang ² khususnya anak-anak± telah diketahui terdapat cacing ini di

lambungnya, maka dia akan mengalami histeria atau perasaan cemas. Terkadang larva yang

ada di dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar 

ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi

seperti ini cacing tersebut dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.

2. Cacing Trichinila Spiralis 

Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika

seseorang mengonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-

gelembung ² yang mengandung larva cacing ini ² dapat tinggal di otot dan daging

manusia, sekat antara paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan

cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan

Page 7: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 7/9

 

gerakan jadi lambat, ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di

sekat tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir pada kematian.

3. Cacing Schistosoma Japonicum Ini adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dikenal di

Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung caciong ini. Cacing ini

dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci dengan air yang

mengandung larva cacing ini yang biasanya datang dari kotoran babi yang masuk ke

dalamnya. Cacing ini dapat membakar kulit manusia serta dapat menyelinap ke dalam

darah, paru, dan hati. Cacing ini berkembang sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai

lebih dari 20000 telur, yang dapat membakar kulit, lambung dan hati, terkadang dapatmenyerang otak dan saraf tulang belakang yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan

kematian.

4. Fasciolepsis Buski 

Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi

  percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang

 bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini

terdapat di daerah Cina dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan

 pencernaan, diare dan pembengkakan di sekujur tubuh, yang bisa menyebabkan kematian.

5. Cacing Ascaris 

Panjang cacing ini sekitar 10 inci. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru, batang

tenggorokan, dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh

kecuali dengan operasi.

6. Cacing Anklestoma 

Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika

seseorang berjalan, mandi atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan

diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah,

kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh dan menyebabkan seorang anak 

mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan

akhirnya bisa menyebabkan kematian.

7. Calonorchis Sinensis 

Ini sejenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, yang

merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini terdapat di Cinda

dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa memelihara dan mengonsumsi babi.

Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai

diare yang parah, dan tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.

Page 8: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 8/9

 

8. Cacing Paragonimus 

Cacing ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di Cina dan Asia

Tenggara tempat dimana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa

menyebabkan radang pada paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan cara membunuhcacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini tidak terdapat, kecuali di tempat babi

hidup. Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, dimana penderitanya

akan merasa sakit, ludah berwarna coklat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada

kedua paru.

9. Swine Erysipelas 

Parasit ini terdapat di kulit babi. Parasit ini selalu siap pembakaran pada klitmanusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa

menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh

tinggi.

Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit,

antara lain:

1. TBC 

Penyakit ini mungkin berasal dari babi yang dagingnya dimakan oleh manusia tanpa

dimasak dengan baik. Bisa juga terjadi hanya dengan menyentuhnya.

2. Cacar (Small Pox) 

Virus ini pindah dari babi ke tubuh manusia dengan cara persentuhan atau memakan

daging yang terkena penyakit ini.

3. Gatal-Gatal (Scabies) 

Penyakit ini bisa mengenai manusia dengan cara menyentuh kulit babi.

4. K uman R usiformas 

Yaitu kuman yang bisa melakukan pembusukan pada kedua kaki dan sulit untuk disembuhkan.

5. Salmonella Choler Suis 

6. Blantidium Coli 

Babi dianggap sebagai hewan utama yang menjadi tempat tumbuh suburnya parasit

ini, yang menyebabkan disentri parah pada seseorang.

7. Mikroba Brocellosis 

Kotoran babi dianggap sebagai sumber utama munculnya mikroba ini. Penyakit

yang ditimbulkan oleh mikroba ini sangat menular yang dapat menimbulkan penyakit di

daerah sekitarnya, serta bisa menyebabkan demam malta fever pada manusia.

8. Mikroba Toxoplasma Gondi 

Mikroba ini banyak sekali terdapat di tempat-tempat pemeliharaan babi. Penyakit

ini menyerang manusia melalui makanan yang tercemar oleh kotoran babi atau menghirup

udara atau debu yang mengandung gelembung-gelembung mikroba ini.

Page 9: Infeksi Cacing Kremi

5/9/2018 Infeksi Cacing Kremi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-cacing-kremi 9/9

 

Mikroba ini bisa masuk pada getah bening, limpa dan hati. Hal itu menyebabkan demam

yang panjang dan menurunnya imunitas tubuh, radang otot dan jantung. Serta bisa

menyebabkan gangguan pernafasan, karena mikroba ini juga menyerang paru. Bisa juga

menyerang mata berupa peradangan parah pada daerah mata, yang akhirnya bisamenyebabkan kebutaan.

Mikroba ini pun bisa menyerang sel-sel telinga bagian dalam yang bisa

menyebabkan ketulian. Terkadang menyerang wanita hamil, yang karenanya janin yang

lahir akan meninggal beberapa hari atau beberapa minggu setelah kelahiran. Atau bisa juga,

 bayi akan lahir dalam keadaan cacat.

Sumber: Buku Pola MakanR 

asulullah oleh Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad