Infanticide

28
Pembunuhan Anak Sendiri by dr. Rahmawati Supervisor dr. H.Mistar Ritonga, SpF DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. A.MALIK MEDAN 2012

description

Infanticide

Transcript of Infanticide

Page 1: Infanticide

Pembunuhan Anak Sendiri

by

dr. Rahmawati

Supervisor

dr. H.Mistar Ritonga, SpF

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. A.MALIK

MEDAN

2012

Page 2: Infanticide

Pendahuluan

Pada awalnya, infanticide bukanlah merupakan tindakan kriminal dan dilakukan sebagai hal yang berkaitan dengan masalah sosial dan ekonomi sejak mulai adanya kehidupan bermasyarakat. Buruknya, sampai sekarang infanticide tetap terjadi. Walaupun definisi legal dari infanticide berbeda di banyak negara, akan tetapi menurut konsep medis definisi ini seragam, yaitu pembunuhan infant yang baru saja dilahirkan oleh ibu kandungnya

Sejak 1922, membunuh anak yang baru lahir dalam bentuk apapun merupakan suatu tindakan pembunuhan pada anak sendiri. Hal ini dapat disebabkan karena efek dari persalinan yang mengganggu pikiran ibu dan tidak adanya rasa tanggung jawab ibu sehingga ia rela melakukan segala hal yang dapat menghilangkan nyawa anak yang dilahirkannya.

Page 3: Infanticide

Continue…

Pada kasus infanticide diperlukan beberapa pembuktian karena seringnya ibu memberi penjelasan yang tidak konsisten. Seorang dokter harus mampu melihat apakah kematian janin akibat kecelakaan pada persalinan atau memang kekerasan yang dilakukan. Selain itu juga perlu menilai usia janin/ bayi dan juga penting diketahui waktu persalinan untuk menilai berapa lama bayi sempat hidup sesudah dilahirkan.

Page 4: Infanticide

Pembunuhan anak sendiri atau infanticide ialah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak kandungnya, pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, karena takut akan ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

Seorang ibu yang membunuh anaknya sendiri (neonaticide) biasanya masih sangat muda, belum menikah, belum dewasa sepenuhnya dan membunuh untuk menghilangkan anak yang tidak diinginkannya. (Phillip Resnick).

Definisi

Page 5: Infanticide

Continue..Menurut defenisi WHOo bayi dinyatakan lahir hidup bila, ia bernafas atau

menunjukkan salah satu tanda kehidupan lain, seperti denyut atau detak jantung, denyut nadi tali pusat atau gerakan otot volunteer, tanpa mempersoalkan umur gestasi, tali pusat belum atau sudah diputuskan dan uri belum atau sudah lahir

o Bayi lahir mati yaitu lahir mati karena dalam kandungan sudah mati (dead born foetus). still birth diartikan dengan ‘janin telah keluar dari tubuh ibunya setelah usia 28 minggu, namun saat dilahirkan bayi tidak bernafas dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan (Births and Deaths Registration Act 1953)

Page 6: Infanticide
Page 7: Infanticide

KUHP pasal 341

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak berapa lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri dengan pidana paling lama tujuh tahun

KUHP pasal 342Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama Sembilan tahun

KUHP pasal 343Bagi orang lain yang turut serta dalam kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342, dianggap sebagai pembunuhan atau pembunuhan yang direncanakan.

Page 8: Infanticide

Hal-hal yang perlu ditekankan pada kasus infanticide adalah :

Pelaku infanticide adalah ibu kandung ( bukan ayah atau orang lain)

Korban adalah anak kandung yang baru dilahirkan sebelum ada perawatan, beberapa jam bahkan beberapa menit setelah dilahirkan.

Korban haruslah sudah berbentuk anak yang viable, artinya anak sudah terlepas dari ketergantungan pada ibu dan sudah keluar sempurna dari tubuh ibunya.

Korban meninggal karena tindakan pembunuhan.

Page 9: Infanticide

Hal-hal yang perlu ditentukan pada autopsi

Ada tidaknya tanda perawatan Apakah bayi tersebut viable atau non-viable Umur bayi dalam kandungan, prematur,matur atau

post matur Sudah atau belum bernapas Sudah berapa lama bayi hidup Ada tidaknya tanda kekerasan Apakah penyebab kematiannya

Page 10: Infanticide

Bayi tersebut viable atau non-viable

(English law) umur viable janin adalah 28 minggu kehamilan, walaupun sekarang pada usia 24 minggu sudah dapat viabel dengan dukungan medis yang intensif, artinya jika terjadi kelahiran pada usia 7 bulan anak sudah mampu hidup yang memiliki berat badan 1000 gram atau lebih, panjang badan kepala-tumit 35 cm atau lebih, lingkaran kepala oksipitofrontal 23 cm atau lebih dan tidak mengandung cacat bawaan yang tidak memungkinkannya untuk hidup terus.

Page 11: Infanticide

Umur bayi dalam kandungan, prematur,matur atau post matur

Bayi prematur - persalinan terjadi sebelum periode kehamilan

penuh (rata-rata 250 hari).- BB < 2500 gr- Viabilitas (hukum) --> kehamilan 28 minggu / lbh

BB bayi < 1000 gram. Bayi Matur (stlh dikandung 37 mgg / lbh tp < 42 mgg

penuh)

Page 12: Infanticide

Maturitas dapat dilihat dari ukuran antropometrik yaitu :

Berat badan ± 3000 gram (2500-4000 gr). Panjang badan kepala-tumit 46-50 cm Panjang kepala tungging 30 cm atau lebih Lingkar kepala oksipito-frontal 33-34 cm Diameter dada (antero-posterior) 8-9 cm Diameter perut (antero-posterior) 7-8 cm Lingkar dada 30-33 cm Lingkar perut 28-30 cm

Page 13: Infanticide

Bayi postmatur verniks kaseosa dan lanugo hampir tidak terdapat, rambut

kepala dan kuku panjang, deskuamasi kulit dan kulit dapat mengering seperti kertas perkamen, jaringan bawah kulit tipis, dan tampak seperti bayi sudah berumur satu minggu atau lebih

Berat badan Anak cukup umur 9-10 bulan PB 45-50 cm, BB 2500-3500 gr.

umur 28 minggu BB 1500 gr. umur 20 minggu BB 500 gram. Lingkaran Kepala Bayi dengan umur diatas 28 minggu tanpa cacat

mempunyai lingkaran kepala (circumferentia fronto-occipitalis) lebih dari 32 cm

Page 14: Infanticide

Penentuan umur berdasarkan panjang (cm) Haase & Streeter

Umur Haase (puncak kepala –tumit)

Streeter(puncak kepala- ti.ekor)

1 1 x 1 -- 1

2 2 x 2 -- 4 0,23

3 3 x 3 -- 9 6,1

4 4 x 4 -- 16 11,6

5 5 x 5 -- 25 16,4

6 6 x 5 -- 30 20,8

7 7 x 5 -- 35 24,7

8 8 x 5 -- 40 28,3

9 9 x 5 -- 45 32,1

10 10 x 5 -- 50 36,2

Page 15: Infanticide

Perkiraan umur janin berdasarkan pusat penulangan

Pusat penulangan Umur (bulan)

Clavicula 1,5

Tulang panjang (diafisis) 2

Iskium 3

Pubis 4

Kalkaneus 5-6

Manubrium sterni 6

Talus Akhir 7

Sternum bawah Akhir 8

Distal femur Akhir 9 / setelah lahir

Proksimal tibia Akhir 9 / setelah lahir

kuboid Akhir 9 / setelah lahir Bayi wanita lebih cepat

Page 16: Infanticide

Pusat penulangan; pada penyayatan distal femur dan proksimal tibia dijumpai pusat penulangan berwarna merah pada bagian pertengahan tulang.

Pusat Penulangan

Page 17: Infanticide

Sudah atau belum bernafas

Tanda pasti pd mayat bayi baru lahir1. maserasi : st dekomposisi aseptik (autolisis) pd janin yg mati intrauterin dg ketuban masih utuh. epidermis t’lepas dr dermis bl ditekan scr miring - -> skin sliping, tahap lanjut kulit m’jd lunak--> b’warna merah kecoklatan --> fetus sanguinoletus

2. Mummifikasi intrauterin janin yg mati in utero dg ketuban yg masih utuh & mengandung sedikit cairan.3. Rigor mortis antepartum Pd janin yg mati intrauterin & lahir dlm keadaan kaku --> Hal ini jrg ditemukan selain autopsi utk mbuktikan.

Page 18: Infanticide

Gambaran paru bayi sdh bernafas atau belum

Makroskopik Lahir mati : - Paru t’sembunyi diblkg kandung jantung - Warna paru coklat uniform spt hati, konsistensi padat, krepitasi (-), pinggir paru tajam, uji apung paru (-) - berat paru 1 / 70 x BB Lahir hidup : - Paru mengembang & menutupi kandung jantung - Warna paru merah muda, b’grs spt mozaik kemerahan, spongi , krepitasi (+), pinggir paru tumpul. - Berat paru 1 /35 x BB.

Page 19: Infanticide

Tanda Aerasi Pada Paru Yang Sudah Busuk

o Cara Gomorigambaran krausel alveolen walaupun sudah membusuk masih dapat dikenali. Ruangan kosong akibat gas pembusukan menunjukkan batas yang tidak rata karena tidak dibatasi oleh serabut retikulin (resisten terhadap pembusukan) yang tegang. Sedangkan ruangan kosong akibat aerasi menunjukkan batas yang rata dimana tampak serabut yang tegang.

o Cara Ladewig- terdapat ruangan-ruangan kosong dengan batas yang rata- dijumpai serabut tegang b’warna kebiruan- paru- paru bayi yg blm b’nafas & sdh m’busuk --> rgn

kosong & batas yg tdk rata.

Page 20: Infanticide

Pemeriksaan Tambahan

Uji Apung Paru - alat yg digunakan : pinset, gunting & scapel.- Faring. Laring, trachea --> dilepas dr tlg belakang,

esophagus & trachea diikat di bwh kartilago krikoid. Dan dikeluarkan dg pinset b’sm paru jtg & thymus. Esophagus

diikat di dua tempat ( double ligature) dipotong diantaranya

- semua organ masukan didalam air --> mengapung / tenggelam ? --> tenggelam : bernafas (-)

terapung : b’nafas (+)- Keluarkan jtg & thymus, paru kiri & kanan di pisah --> mengapung ?

Page 21: Infanticide

Continue..- Potong stp lobus mjd potongan yg lbh kecil --> utk

memastikan adanya kelainan pd paru (partial respirasi / penyakit)

- Pd paru yg blm b’kembang (proses p’busukan) --> (+)Hal ini bs dilakukan dg cara meletakan potongan kecil paru diantara kertas / karbon --> tekan secukupnya, bila terapung (+), tenggelam --> pembusukan.Uji apung ini tdk bs digunakan --> p’busukan lanjut.

o Uji Telinga Tengah (Wredent- went)- Bila bayi b’nafas wktu dilahirkan ia mengadakan gerakan

menelan--> tuba auditiva eustachii t’buka (o/k aktivitas m. tensor et levator veli palatini) --> udara msk ke

rongga telinga tengah.

Page 22: Infanticide

Continue..Cara :- Dg gunting / pahat kecil tegmen timpani dibuka dibawah

p’mukaan air --> gelembung (+)- Gunakan air sdh masak --> agar tdk mengandung gel.

Udara.- Hasil (-) blm tentu bayi tdk b’nafas --> mgkn tdk menelan

udara o/k debilitas vitae --> bayi tdk mampu menelan udara dg gerakan yg aktif.

- Uji telinga tengah --> kasus Mutilasi.o Uji Apung Lambung –Usus

Cara :- Duodenum didekat pilorus, usus halus didaerah valvula

bauhini & usus didaerah rekto- sigmoid --> ikat dg tali rami. Seluruh sal. Cerna dikeluarkan, letakkan dlm air --

> mengapung/ tenggelam ?

Page 23: Infanticide

1. Pembekapancara yg paling nyaman, tdk meninggalkan jejak,

tetapi jk di lakukan dg tek. yg kuat --> tanda kekerasan (+), biasanya dg menggunakan bantal atau telapak tangan. Biasa

dijumpai luka memar & lecet o/k tekanan lunak ujung jari & oleh tek. Kuku, memar pd mukosa bibir.

2. StrangulasiAberasi pd leher, wajah kongesti, sianosis, oedem. Ptechiaepd konjungtiva, pd korban yg t’jerat tali pusat --> nilai pjg tali pusatnya (N = 20 inchi / 30- 50 cm) bl > uk. Normal -->Kecelakaanatau dg m’lht gbrn tali pusat apakah ada tanda bekas di genggam & ditarik--> penjeratan.

Tehnik pembunuhan pada anak sendiri

Page 24: Infanticide

o Pencekikan periksa daerah leher & tengkuk, luka memar pd sisi kanan leher o/k tek. Ibu jari & bbrp luka lecet pd sisi kiri o/k tek. Ke- 4 jr lain.

o Penyumbatan Umumnya benda ditinggal ditempat, kerusakan muk. mulut, mulut & hidung dpt diikat dg bh. Pakaian, luka lecet pd sudut mulut.

Page 25: Infanticide

o Mencederai kepala - si ibu dpt m’hantamkan kepala kedinding atau benda Keras & menendang bayinya --> frx. Kominuted & laserasi Pd kulit kepala, adanya genggaman yg kuat pd ekst. Anak - Pd kecelakaan dijumpai adanya laserasi --> os parietal ke sutura sagitalis & dari frontanella anterior ke os frontal & fraktur berupa Fisura. - Fraktur yg di timbulkan oleh forcep Lokasi frak.terbatas, m’btk gbrn parit atau kolam & disertai laserasi, kaput suksedaneum atau sefalhematom dpt di jumpai.

fracture of neck at C6–7.

Page 26: Infanticide

Tindakan pembunuhan pasif

Misalnya, bayi lahir tertelungkup diantara kedua paha ibunya dan mukanya terbenam dalam cairan ketuban tetapi si ibu membiarkannya sehingga bayi itu mati lemas karena aspirasi cairan ketuban yang tercampur dengan  lendir, darah dan mungkin pula feses.

Page 27: Infanticide

Penutup

Infanticide ialah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak kandungnya, pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, karena takut akan ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

Bagi dokter yang melakukan autopsi terhadap mayat bayi baru lahir, tanda kehidupan tidak terdapat lagi. Yang masih dapat ditemukan adalah tanda pernah bernafas diluar rahim.

Penentuan sudah atau belum bernafas menjadi sulit bila mayat bayi sudah dalam keadaan membusuk. Dengan demikian pada kasus PAS yang perlu terbukti adalah bahwa bayi pernah bernafas, tampa mempermasalahkan apakah pernafasan itu sepenuhnya atau tidak (partial respiration). Pada kesimpulan VeR sebaiknya dinyatakan bayi sudah bernafas & bukan lahir hidup.

Page 28: Infanticide

TERIMA KASIH