Industri Jasa Pariwisata

30
Laporan Praktikum II 20 Februari 2014 Manajemen Resort dan Perhotelan IDENTIFIKASI USAHA-USAHA INDUSTRI PARIWISATA Oleh : Kelompok 8/P2 Na’immah Nur’Aini (J3B112044) Lulu Amanda Rahmawati (J3B212131) Imam Taufik Zulfikar (J3B212143) Dosen : Bedi Mulyana, S.Hut, M.Par., MMCAP Wulan Sari Lestari, S.P., M.Si Ira Resmayasari, S.S., M.Par., MTHM Rini Untari, S.Hut., M.Si Asisten Dosen : Rima Pratiwi Batubara, S.Hut

description

 

Transcript of Industri Jasa Pariwisata

Page 1: Industri Jasa Pariwisata

Laporan Praktikum II 20 Februari 2014Manajemen Resort dan Perhotelan

IDENTIFIKASI USAHA-USAHA INDUSTRI PARIWISATA

Oleh :Kelompok 8/P2

Na’immah Nur’Aini (J3B112044)Lulu Amanda Rahmawati (J3B212131)Imam Taufik Zulfikar (J3B212143)

Dosen :Bedi Mulyana, S.Hut, M.Par., MMCAP

Wulan Sari Lestari, S.P., M.SiIra Resmayasari, S.S., M.Par., MTHM

Rini Untari, S.Hut., M.Si

Asisten Dosen :Rima Pratiwi Batubara, S.Hut

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Page 2: Industri Jasa Pariwisata

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 3

I. PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Tujuan 4

II.TINJAUAN PUSTAKA 5

A. Identifikasi 5

B. Usaha Pariwisata 5

C. Industri Pariwisata 6

III. KONDISI UMUM 8

IV. METODE PRAKTIKUM 10

A. Lokasi dan Waktu 10

B. Alat dan Objek 10

C. Tahapan Kerja 10

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 11

A. Hasil 11

B. Pembahasan 12

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 20

A. Kesimpulan 20

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

Page 3: Industri Jasa Pariwisata

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Alat-alat Praktikum 10

Tabel 2. Identifikasi Usaha-Usaha Industri Pariwisata 11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Kawasan Tanah Sareal 8

Gambar 2 Transportasi di Kawasan Tanah Sareal 14

Gambar 3 Hotel Pondok Bamboo sebagai Akomodasi 15

Gambar 4 Rumah Makan di Kawasan Tanah Sareal 15

Gambar 5 Pom Bensin merupakan Amenitas 16

Gambar 6 Gedung Serbaguna sebagai Penyelenggaraan MICE 17

Gambar 7 Pusat Oleh-oleh sebagai Aktivitas Wisata Belanja 18

Gambar 8 Kondisi Aksesibilitas Kawasan Tanah Sareal 19

Page 4: Industri Jasa Pariwisata

4

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibarat seorang manusia yang ingin hidup di muka bumi, ia haruslah menjadi seorang sosialis agar dapat bertahan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial menjadi suatu prinsip yang dipegang seseorang dalam melaksanakan bisnis di bidang industri. Pandangan seseorang terhadap industri adalah sebuah pabrik dengan pekerja yang banyak. Hal tersebut lah yang menjadi gambaran bagi pengertian sebuah industri. Industri seperti sebuah mesin yang bekerja untuk mencapai tujuan dan tergantung dengan hal lain. Mesin tidak bisa bergerak sendiri, melainkan harus dihidupkan dan jika terjadi sesuatu seperti kerusakan, maka mesin harus diperbaiki. Begitupula gambaran sebuah bidang industri yang pada kenyataannya harus bekerja sama dengan bidang lain agar dapat berjalan dengan lancar.

Bidang industri agar dapat berjalan haruslah bergantung pada bidang lain. Salah satu bidang yang tergantung pada bidang lain adalah bidang pertanian yang bergantung pada bidang transportasi agar dapat memasarkan hasil pertanian yang telah didapat. Terutama bidang industri pariwisata yang sangat multi sektoral. Sifatnya yang multi sektoral menjadikan industri pariwisata memerlukan banyak bidang sebagai penunjang kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar. Berjalannya bidang pariwisata, maka bidang lain yang akan berjalan bersamaan seperti dinas pekerjaan umum. Kenyataannya dinas pekerjaan umum harus menyiapkan akomodasi seperti jalan raya untuk menuju daerah tujuan wisata. Selain dinas pekerjaan umum, pekerja di bidang pertanian pun dapat bekerja seiring adanya kegiatan industri pariwisata. Pekerja di bidang pertanian dapat menjual barang hasil pertaniannya kepada para wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata sebagai buah tangan.

Industri pariwisata yang multi sektoral menjadikan bidang tersebut bermanfaat bagi banyak bidang yang tergantung padanya. Hal-hal yang biasa tersedia di suatu destinasi wisata dan menjadi hal yang tergantung pada bidang pariwisata seperti jalan raya, sarana angkutan, penginapan, dan pelayanan pramuwisata. Sarana angkutan menjadi bidang yang dibutuhkan dan membutuhkan bidang pariwisata. Sarana angkutan bisa ramai ketika waktu liburan dan tempat wisata menjadi pilihan yang dituju pada saat liburan. Hal tersebutlah yang di tunggu-tunggu oleh penyedia kegiatan wisata, karena ternyata sarana transportasi mengantarkan wisatawan ke lokasi sehingga dapat dibilang kedua bidang tersebut saling menguntungkan.

B. Tujuan

Kegiatan praktikum ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan dalam kegiatan praktikum akan dibahas dan kemudian didapatkan kesimpulan. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut.1. Mengidentifikasi usaha-usaha pariwisata di Tanah Sareal, Kota Bogor.

Page 5: Industri Jasa Pariwisata

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi

Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Pengertian identifikasi berbeda sekali dengan pengertian klasifikasi. Identifikasi berkaitan erat dengan ciri-ciri taksonomik dan akan menuntun sebuah sampel ke dalam suatu urutan kunci identifikasi, sedangkan klasifikasi berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar ciri-ciri. Menurut mayr dan ashlock (1991), klasifikasi merupakan penataan hewan-hewan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan dan hubungan di antara mereka. Ditinjau dari segi ilmiah, identifikasi sangat penting artinya karena seluruh urutan pekerjaan selanjutnya tergantung kepada hasil identifikasi yang benar dari suatu sampel yang sedang diteliti.

B. Usaha Pariwisata

Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. Adapun jenis usaha pariwisata antara lain: Usaha daya tarik wisata : usaha pengelolaan daya tarik wisata alam, daya tarik  wisata budaya, dan/atau daya tarik wisata buatan/binaan manusia.1. Usaha kawasan pariwisata: usaha pembangunan dan/atau pengelolaan kawasan

untuk memenuhi kebutuhan pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan.2. Usaha jasa transportasi pariwisata: usaha penyediaan angkutan untuk kebutuhan dan

kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum.3. Usaha jasa perjalanan wisata :

Biro perjalanan wisata adalah usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.

Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

4. Usaha jasa makanan dan minuman: usaha penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya.

5. Usaha penyediaan akomodasi: usaha penyediaan pelayanan penginapan untuk wisatawan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya.

6. Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan & rekreasi: usaha penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata, tetapi tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.

Page 6: Industri Jasa Pariwisata

6

7. Usaha jasa penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran: pemberian jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, penyelenggaraan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta penyelenggaraan pameran dalam rangka penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.

8. Usaha jasa informasi pariwisata: usaha penyediaan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik.

9. Usaha jasa konsultan pariwisata: usaha penyediaan saran dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.

10. Usaha jasa pramuwisata: usaha penyediaan dan/atau pengoordinasian tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

11. Usaha wisata tirta yang selanjutnya disebut dengan usaha pariwisata adalah usaha penyelenggaraan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.

12. Usaha spa: usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia.

C. Industri Pariwisata

Secara umum masyarakat melihat bahwa industri adalah identik dengan bangunan pabrik secara kontinuitas melakukan proses produksi dengan menggunakan mesin-mesin dan berbagai teknologi. Tetapi akan sangat jauh berbeda ketika mengenal industri pariwisata. G. A. Schmool memberi batasan tentang industri pariwisata sebagai “Tourist is a highly decentralized industry consisting of enterprises different in size, location, function, type organization, range of service provided and method used to market and sell them”. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya (Muhammad Tahwin, 2003).

Batasan pariwisata sebagai suatu industri diberikan secara terbatas, hanya sekedar menggambarkan apa sebenarnya pariwisata itu. Dengan demikian dapatmemberikan pengertian yang lebih luas. Jadi sebenarnya, ide memberikan istilah industri pariwisata lebih banyak bertujuan memberikan daya tarik supaya pariwisata dapat dianggap sebagai sesuatu yang berarti bagi perekonomian suatu Negara, terutama pada Negara-negara sedang berkembang. Industri pariwisata adalah keseluruhan rangkaian dari usaha menjual barang dan jasa yang diperlukan wisatawan, selama ia melakukan perjalanan wisata sampai kembali ke tempat asalnya. Menurut Spillane (1987) Badrudin (2001), ada lima unsur industri pariwisata yang sangat penting, yaitu:a. Attractions (daya tarik)

Page 7: Industri Jasa Pariwisata

7

Attractions dapat digolongkan menjadi site attractions dan event attractions. Site attractions merupakan daya tarik fisik yang permanen dengan lokasi yang tetap yaitu tempat-tempat wisata yang ada di daerah tujuan wisata seperti kebun binatang, keraton, dan museum. Sedangkan event attractionsadalah atraksi yang berlangsung sementara dan lokasinya dapat diubah atau dipindah dengan mudah seperti festival-festival, pameran, atau pertunjukanpertunjukan kesenian daerah.b. Facilities (fasilitas-fasilitas yang diperlukan)

Fasilitas cenderung berorientasi pada daya tarik di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat dengan pasarnya. Selama tinggal di tempat tujuan wisata wisatawan memerlukan tidur, makan dan minum oleh karena itu sangat dibutuhkan fasilitas penginapan. Selain itu ada kebutuhan akan Support Industries yaitu toko souvenir, toko cuci pakaian, pemandu, daerah festival, dan fasilitas rekreasi (untuk kegiatan). c. Infrastructure (infrastruktur)

Daya tarik dan fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Perkembangan infrastruktur dari suatu daerah sebenarnya dinikmati baik oleh wisatawan maupun rakyat yang juga tinggal di sana, maka ada keuntungan bagi penduduk yang bukan wisatawan. Pemenuhan atau penciptaan infrastruktur adalah suatu cara untuk menciptakan suasana yang cocok bagi perkembangan pariwisata. d. Transportations (transportasi)

Dalam pariwisata kemajuan dunia transportasi atau pengangkutan sangat dibutuhkan karena sangat menentukan jarak dan waktu dalam suatu perjalanan pariwisata. Transportasi baik transportasi darat, udara, maupun laut merupakan suatu unsur utama langsung yang merupakan tahap dinamis gejala-gejala pariwisata. e. Hospitality (keramahtamahan)

Wisatawan yang berada dalam lingkungan yang tidak mereka kenal memerlukan kepastian jaminan keamanan khususnya untuk wisatawan asing yang memerlukan gambaran tentang tempat tujuan wisata yang akan mereka datangi. Maka kebutuhan dasar akan keamanan dan perlindungan harus disediakan dan juga keuletan serta keramahtamahan tenaga kerja wisata perlu dipertimbangkan supaya wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan wisata.

Page 8: Industri Jasa Pariwisata

8

III. KONDISI UMUM

Tanah Sareal adalah sebuah kecamatan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Tanah Sareal merupakan salah satu kecamatan yang berkembang pesat di Kota Bogor. Di sini terdapat banyak perumahan/apartemen, pusat perbelanjaan, perbankan, rumah sakit, kampus universitas, dan ruko. Perumahan di kecamatan ini antara lain: Bukit Cimanggu City, Bogor Raya Permai, Tamansari Persada, Permata Cimanggu, Taman Cimanggu, Tirtamas Cimanggu, Komplek Tanah Sareal, Griya Kedung Badak, dan Duta Kencana. Pusat perbelanjaan antara lain: Yogya Dept Store, Ramayana Dept Store, dan Lotte Mart. Selain itu di kecamatan ini juga terdapat kampus seperti; Universitas Ibn Khaldun, dan Universitas Nusa Bangsa. Saat ini sedang dibangun2 apartemen mewah di Jalan Sholeh Iskandar yaitu Bogor Valley dan Bogor Icon di Bukit Cimanggu City.

Sumber : http://profilwilayah.kotabogor.go.id/, 2014

Gambar 1 Lokasi Kawasan Tanah Sareal

Visi dari kecamatan tanah sareal adalah penunjang kota perdagangan dengan potensi dan pemberdayaan lokal menuju kemandirian kelurahan tahun 2014. Misi dari kecamaan tanah sareal adalah sebagai berikut.

1. Mengoptimalkan potensi lokal dan sumber daya yang ada dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Mewujudkan kelurahan siaga sebagai kemandirian masyarakat dalam rangka membantu, mengatasi dan menangani permasalahan

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan berketerampilan4. Mengoptimalkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam mewujudkan segala

sesuatunya efektif, efisien dan transparan.

Page 9: Industri Jasa Pariwisata

9

Luas wilayah adalah 116.5 Ha dengan Jumlah Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebanyak 55 dan Rukun Warga sebanyak 11. Adapun batasan-batasan wilayah dari Kecamatan Sareal adala sebagai berikut. - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Pasirjaya dan Kelurahan Pasirmulya- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Pasirjaya- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Ciomas Kab. Bogor- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Mekar Jaya Kab. Bogor

Berdasarkan laporan administrasi kependudukan, jumlah penduduk Kelurahan Pasirkuda Kecamatan Bogor barat sampai dengan Bulan Desember 2009 adalah 13.832 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga tercatat seabnyak 3.634.

Page 10: Industri Jasa Pariwisata

10

IV. METODE PRAKTIKUM

Metode kegiatan praktikum meliputi waktu dan lokasi, alat dan objek, dan tahapan kerja. Metode praktikum tersebut ditempuh guna memperlancar kegiatan praktikum. Adapun metode-metode tersebut adalah sebagai berikut.

A. Lokasi dan Waktu

Kegiatan praktikum dilakukan dengan observasi secara langsung. Waktu praktikum dilakukan pada hari Selasa, 25 Februari 2014 di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pukul 15.30-17.00 WIB.

B. Alat dan Objek

Pelaksanaan kegiatan praktikum menggunaan alat dan bahan dalam praktik. Alat dan bahan digunakan untuk menunjang kegiatan selama praktikum dan merekap data (Tabel 1). Bahan-bahan dan obyek yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah lokasi yang berkaitan dengan kegiatan Industri Pariwisata.

Tabel 1 Alat-alat PraktikumNo Alat Kegunaan

1 Alat tulis Menulis data yang diperlukan

2 Laptop/computer Membuat laporan dan mengolah data

C. Tahapan Kerja

Tahapan kerja dalam kegiatan praktikum dilakukan dengan sistematis. Tahapan kerja tersebut mendukung kegiatan pengambilan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung. Adapun tahapan kerja dalam kegiatan praktikum adalah sebagai berikut:1. Mengidentifikasi seluruh lokasi yang tergolong ke dalam Kecamatan Tanah Sareal,

Kota Bogor.2. Mengambil data yang berkaitan dengan Industri Pariwisata yang terletak di

Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.3. Membuat laporan sesuai format yang ditentukan.4. Mengumpulkan laporan.5. Mempresentasikan hasil identifikasi mengenai usaha industri pariwisata.

Page 11: Industri Jasa Pariwisata

11

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan dalam kegiatan praktikum ini berupa tabel dan penjabaran-penjabaran menganai data yang ditemukan dilapangan. Adapun penjelasan dari hasil akan dibahas secara terperinci pada subbab pembahasan. Berikut adalah hasil dan pembahasan.

A. Hasil

Hasil dalam kegiatan praktikum berupa tabel dengan rincian usaha-usaha pariwisata yang telah diidentifikasi di lapangan. Adapun usaha-usaha tersebut di kategorikan berdasarkan jenis usaha dalam pariwisata yang di sesuaikan dengan Undang-Undang No.10 Tahun 2009. Adapun hasil dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Identifikasi Usaha-Usaha Industri PariwisataNo Usaha Klasifikasi Industri

PariwisataAlasan

1. Angkutan Kota No 32, Pusaka dan Trans Pakuan

Transportasi Angkutan kota merupakan sarana pendukung dalam kegiatan pariwisata sebagai moda transportasi.

2. Rumah Makan Akomodasi Rumah makan merupakan jasa dalam pariwisata dan menjadi hal yang penting untuk pemenuhan kebutuhan.

3. ATM Center Amenitas ATM center merupakan sarana pendukung untuk kemudahan dalam melakukan kegiatan wisata

4. Hotel Pondok Bamboo dan Hotel Pondok Nirmala

Akomodasi Hotel merupakan sarana penting dalam kegiatan pariwisata untuk menyediakan tempat menginap bagi para wisatawan.

5. Gedung Serbaguna Graha Dewi Sartika MICE Gedung serbaguna merupakan jasa penyelenggaraan pertemuan, perjalanan, insentif, konferensi dan pameran.

6. Indomaret, Pertamina, Klinik 24 Jam, Masjid, Agen Perjalanan

Amenitas Berbagai jasa pelayanan tersebut termasuk kemudahan dalam kegiatan wisata.

Page 12: Industri Jasa Pariwisata

12

Lanjutan Tabel 2No Usaha Klasifikasi Industri

PariwisataAlasan

7. Oleh-Oleh Khas Bogor (contoh : Lapis Sangkuriang, Roti Unyil Venus, Lumpia Bogor)

Daya Tarik Wisata Oleh-oleh khas merupakan daya tarik wisata yang menjadi hal yang menarik bagi wisatawan.

8. Kolam Renang Marcopolo Wisata Tirta Kolam renang merupakan salah satu jenis wisata tirta yang banyak diminati.

9. LOTTE Mart, Ramayana, Yogya Kawasan Wisata Pusat perbelanjaan merupakan kawasan yang dapat dijadikan sebagai destinasi rekreasi, baik wisata kuliner maupun wisata belanja.

10. Futsal Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

Futsal merupakan kawasan wisata yang dapat dijadikan sebagai destinasi untuk melakukan rekreasi.

11. Bogor Internasional Spa Jasa SPA Spa merupakan salah satu layanan dalam jasa pariwisata yang banyak diminati oleh wisatawan.

12. Jalan Aksesibilitas Jalan merupakan hal yang penting dalam pembangunan pariwisata dan merupakan factor utama yang mempengaruhi kedatangan wisatawan.

13. Papan Penunjuk Arah Aksesibilitas Penunjuk arah merupakan sarana yang penting untuk memudahkan wisatawan dalam mencapai lokasi tujuan.

Sumber : Analisis Data Primer, 2014

B. Pembahasan

Motivasi yang malatarbelakangi kegiatan perjalanan terjadi karena berbagai hal. Contoh-contoh latar belakang dalam kegiatan perjalanan adalah berdagang, penelitian,

Page 13: Industri Jasa Pariwisata

13

belajar, penjelajahan alam, berobat, dan bersenang-senang. Berbagai motivasi yang melatarbelakangi kegiatan perjalanan tersebutlah sehingga muncul usaha pariwisata yang merupakan industri yang multisektoral. Industri pariwisata mencakup semua industri-industri lain dalam kompleksitasnya. Motif perjalanan juga sangat erat kaitannya dengan kegiatan wisata. Adapun kegiatan wisata selalu memerlukan adanya pergerakan dari tempat tinggal hingga sampai di tempat tujuan (destinasi).

Selama proses perjalanan, tentunya para wisatawan akan membutuhkan adanya fasilitas-fasilitas yang akan menunjang dalam melakukan perjalanan maupun menunjang kegiatan wisata. Maka dari itu, industri pariwisata menjadi hal yang wajib dalam penyelenggaraan wisata. Usaha wisata yang merupakan usaha jasa meliputi berbagai aspek, diantanya adalah usaha daya tarik wisata, usaha jasa kawasan wisata, usaha jasa transportasi wisata, usaha jasa perjalanan pariwisata, usaha jasa makanan dan minuman, usaha penyedia akomodasi, usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha jasa penyelenggaraan pertemuan, perjalanan, insentif, konferensi, dan pameran, usaha jasa informasi pariwisaa, usaha jasa konsultan pariwisata, usaha jasa pramuwisata, usaha jasa wisata tirta, dan usaha jasa spa. Dari berbagai industri tersebut maka perlu adanya maksimalisasi masing-masing usaha untuk mencapai keberhasilan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Usaha penyelenggaraan pariwisata yang ada di Kota Bogor khususnya di Tanah Sareal terdiri dari berbagai macam industri. Berbagai industri tersebut mendukung para pengunjung ataupun wisatawan yang ingin melakukan kegiatan wisata. Tanah Sareal yang merupakan kawasan maju di Kota Bogor dapat dikatakan menjadi faktor yang menguntungkan dalam penyelenggaraan usaha pariwisata. Usaha pariwisata yang ada di Tanah Sareal tersebut hingga kini dapat dikatakan memenuhi faktor-faktor yang harus di penuhi dalam usaha pariwisata. Fakor-faktor tersebut yang biasa di sebut dengan skema 5A diantaranya adalah atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas, dan aktivitas. Pada saat kegiatan observasi lapang di Tanah Sareal, maka berhasil di identifkasi berbagai usaha wisata yang lebih lengkap dan kompleks, sehingga di kategorikan dalam faktor-faktor yang lebih rinci sesuai dengan Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009. Berikut adalah penjelasan secara terperinci dari masing-masing faktor yang disesuaikan dengan hasil pada Tabel 2 yang berhasil di identifikasi. 1. Transportasi

Moda transportasi merupakan sarana angkutan yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh para wisatawan. Secara terperinci maka moda transportasi dapat dikategorikan kedalam aksesibilitas. Lokasi wisata dapat dituju dengan mudah apabila didukung dengan moda transportasi yang memadai.

Kawasan Tanah Sareal memiliki moda transpotasi yang memadai. Didukung dengan akses jalan yang baik, moda transportasi dari berbagai jenis dapat melewati daerah tersebut. Moda transportasi yang melewati jalan tersebut terdiri dari transpotasi umum dan pribadi. Adapun transportasi umum yang dapat menunjang kemudahan wisatawan akan kebutuhan terhadap kemudahan aksesbilias adalah angkutan kota dan mini bus.

Angkutan kota yang melewati Kawasan Tanah Sareal diantaranya adalah angkutan kota nomor 32 yang melayani trayek dari Karadenan hingga melewati kawasan tersebut. Angkutan kota atau yang biasa disingkat dengan angkot tersebut menjadi penunjang

Page 14: Industri Jasa Pariwisata

14

transportasi karena ditinjau dari kemudahan. Intensitas yang sering dan keterjangkauan harga serta kenyamanan menjadi faktor yang dapat menimbulkan kepuasan wisatawan. Selain itu, angkutan umum lain yang berbentuk mini bus ada dua jenis, yaitu Trans Pakuan yang melayani trayek dari Terminal Baranangsiang hingga Bubulak. Sedangkan untuk minibus Pusaka melayani trayek dari Termial Barangsiang ke Parung yang melewati Kawasan Tanah Sareal bagian timur.

Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2014

Kemudahan akan moda transporasi dan aksesibilitas merupakan modal utama untuk menyelenggarakan usaha pariwisata. Transportasi yang menjadi sarana publik menjadi penentu kepuasan pengunjung akan kemudahan dan kenyamanan untuk menuju lokasi wisawa. Selain itu, transportasi selalu menjadi kebutuhan utama bagi wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.

2. AkomodasiAkomodasi merupakan usaha yang berkaitan dengan kemudahan untuk

mendapatkan tempat penginapan yang layak/bersih dan ramah. Dalam arti luas, akomodasi merupakan penyediaan akan tempat menginap dan makanan serta minuman. Tetapi, akomodasi lebih kepada pengertian yang berkorelasi dengan penginapan. Di Kawasan Tanah Sareal dapat dikatakan jumlah penginapan dalam berbagai bentuk, seperti hotel, motel, losmen, guest house, resort, caravan, atau home stay masih jarang di temukan. Hanya ditemukan dua hotel yang setara bintang 1 hingga 2 dilihat dari bentuk bangunan fisiknya. Hotel tersebut adalah Hotel Pondok Bamboo dan Hotel Pondok Nirmala. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa pemenuhan akan fasilitas akomodasi masih sangat kurang. Hal tersebut dapat mengurangi kepuasan wisatawan yang menginginkan kemudahan dalam hal penginapan. Maka dari itu, perlu adanya penambahan akomodasi terutama penginapan dengan kualitas yang baik, karena selera konsumen merupakan hal yang paling penting untuk dipenuhi.

Gambar 2 Transportasi di Kawasan Tanah Sareal

Page 15: Industri Jasa Pariwisata

15

Sumber : Dokumenasi Kelompok, 2014

Gambar 3 Hotel Pondok Bamboo sebagai Akomodasi

Akomodasi yang selanjutnya adalah kaitannya dengan makanan dan minuman. Kawasan Tanah Sareal merupakan kawasan yang dapat di katakan banyak memiliki potensi makanan dan minuman. Pada kawasan tersebut banyak ditemukan berbagai jenis makanan dan minuman. Hal tersebut berdampak positif dikarenakan adanya kemudahan dalam menemukan berbagai jenis makanan dan minuman. Selain itu, hal tersebut dapa dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk bebas memilih sesuai dengan selera.

Jenis jasa makanan dan minuman yang terdapat di Kawasan Tanah Sareal terdiri dari berbagai macam, dari mulai rumah makan, kedai makanan dan minuman, food court, makanan ringan hingga makanan yang dijajakan dipinggir jalan dengan jenis yang beragam. Adapun dari masing-masing akomodasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan wisatawan akan makanan dan minuman dan dapat memberikan kepuasan.

Sumber: Dokumenasi Kelompok, 2014

Gambar 4 Rumah Makan di Kawasan Tanah Sareal

Page 16: Industri Jasa Pariwisata

16

3. AmenitasAmenitas merupakan fasilitas yang dapat menunjang dalam kegiatan berwisata.

Fasilitas penunjang tersebut menjadi hal penting yang dapat memperlancar kegiatan berwisata. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah ATM, pom bensin, retail makanan dan minuman, klinik 24 jam, masjid/mushola, dan agen perjalanan. Pada Kawasan Tanah Sareal amenitas atau kemudahan tersebut dapat dikatakan terpenuhi dengan baik. Berbagai fasilitas penunjang tersebut tersebar mereata sehingga dapat memudahkan pengunjung dalam mendapatkan pelayanan.

Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2014

Gambar 5 Pom Bensin merupakan Amenitas

4. MICE Meeting, Incentive, Convention and Exhibition merupakan jasa penyelenggaraan

pertemuan, perjalanan, insenif, konferensi dan pameran. MICE merupakan kegiatan wisata yang sedang menjadi trend. MICE memiliki prospek yang menjanjikan dalam bidang pariwisata, sehingga perlu adanya pengembangan untuk menuju kearah tersebut. Adapun di Kawasan Tanah Sareal untuk area yang menyediakan kegiatan ini dikatakan masih sangat minim. Hal tersebut dibuktikan dengan hanya ada satu gedung yang dapat dijadikan sebagai lokasi MICE, yaiu Gedung Serbaguna Graha Dewi Sartika. Gedung tersebut pun masih dapat dikatakan kurang memadai karena minimnya fasilitas. Kegiatan pariwisata yang mengutamakan MICE ini perlu dikembangkan, terutama untuk kota-kota besar seperti salah satunya adalah Bogor. Prospek yang menjanjikan tersebut akan lebih mengangkat industri pariwisata daerah.

Page 17: Industri Jasa Pariwisata

17

Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2014

Gambar 6 Gedung Serbaguna sebagai Penyelenggaraan MICE

5. Aktivitas Wisata

Aktivitas wisata merupakan pelayanan kemudahan dalam melakukan kegiatan wisata. Aktivitas wisata terbagi menjadi beberapa hal, diantaranya adalah daya tarik wisata, wisata tirta, kawasan wisata, kegiatan hiburan dan rekreasi, dan jasa spa. Beberapa hal tersebut merupakan beberapa contoh yang termasuk dalam aktivitas wisata. Aktivitas wisata mencakup segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai kegiatan wisata, baik itu kawasan maupun fasilitas. Adapun aktivitas wisata yang dapat diidentifikasi di Tanah Sareal adalah oleh-oleh khas Bogor yang dapat dijadikan sebagai aktivitas berbelanja, selain itu adapula beberapa swalayan yang dapat pula dijadikan sebagai aktivitas rekreasi, seperti merasakan kuliner maupun jalan-jalan. Aktivitas lainnya yaitu ada pada wisata tirta dan kegiatan hiburan dan rekreasi, yaitu aktivitas berenang di Kolam Renang Marcopolo yang memiliki fasilitas lengkap serta bermain futsal di Lapangan Futsal Leeds. Hal terakhir yang dapat dijadikan sebagai aktivitas rekreasi atau wisata adalah SPA di Bogor Internasional SPA.

Page 18: Industri Jasa Pariwisata

18

Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2014

Gambar 7 Pusat Oleh-oleh sebagai Aktivitas Wisata Belanja

6. AksesibilitasAksesibilitas merupakan kemeudahan dalam mencapai suatu destinasi wisata.

Aksesibilitas dapat mencakup beberapa hal, diantaranya yang dapat di temukan di lokasi adalah jalan dan papan penunjuk arah. Jalan merupakan komponen utama dalam aksesibilitas. Baik buruknya kondisi jalan akan sangat mempengaruhi dalam industri pariwisata. Semakin baik jalan maka kepuasan wisatawan akan destinasi juga dapat mempengaruhi. Hal tersebut dikarenakan kemudahan akan proses menuju destinasi adalah hal yang paling utama diinginkan oleh wisatawan.

Papan penunjuk arah dapat dikatakan sebagai aksesibilitas karena mempermudah pada saat wisatawan melakukan mobilisasi menuju destinasi wisata. Papan penunjuk arah yang tersebebar di titik-titik strategis jalan akan semakin memudahkan untuk wisatawan menuju destinasi wisata. Pada kawasan Tanah Sareal untuk aksesibilitas berupa jalan dapat dikatakan belum cukup memadai. Hal tersebut dikarenakan sedang adanya pembangunan jalan laying ( fly over) yang menyebabkan jalan dalam kondisi yang kurang memadai, seperti gelap dan sempit. Selain itu, kawasan tersebut merupakan kawasan rawan macet. Sehingga hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah untuk segera menyelesaikan pembagunan aksesibilitas tersebut sehingga dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan. Papan penujuk arah dapat dikatakan sudah cukup memadai dengan di letakkan pada titik-tiik strategis dan masih dalam kondisi yang cukup baik.

Page 19: Industri Jasa Pariwisata

19

Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2014

Gambar 8 Kondisi Aksesibilitas Kawasan Tanah Sareal

Page 20: Industri Jasa Pariwisata

20

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun setelah melakukan kegiatan pratikum, maka berkaitan dengan industri pariwisata dapat disimpulkan sebagai berikut.1. Usaha-usaha dalam indusri pariwisata di Kawasan Tanah Sareal diantaranya adalah

transporasi, aksesibilitas, amenitas, akomodasi, aktivitas wisata dan MICE. Transportasi meliputi angkutan kota dan mini bus. Aksesibilitas meliputi jalan dan papan penunjuk arah. Amenitas meliputi ATM, pom bensin, mushola/masjid, retail makanan dan minuman, serta klinik 24 jam. Akomodasi meliputi Hotel Pondok Bamboo dan Hotel Pondok Nirmala serta rumah makan, kedai makanan dan minuman, makanan pinggir jalan, dan swalayan. Aktivitas wisata meliputi wisata belanja, wisata tirta dan kegiatan rekreasi dan hiburan. MICE dapat dilakukan di Gedung Serbaguna Graha Dewi Sartika.

B. Saran

Saran dalam kegiatan praktikum ini lebih ditujukkan kepada pemerintah daerah maupun dinas terkait yang berhubungan dengan industry pariwisata. Adapun saran-saran adalah sebagai berikut.1. Aksesibilitas terutama pembangunan jalan segera diselesaikan dan penanggulangan

masalah kemacetan dan banjir sedini dan sebaik mungkin.2. Adanya penataan kota yang rapid an indah sehingga tidak terkesan semrawut.3. Pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang wisata dan penambahan atraksi maupun

aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Kawasan Tanah Sareal.

Page 21: Industri Jasa Pariwisata

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Identifikasi. Diakses di http://www.unhas.ac.id/lkpp/laut/5.%20IDENTIFIKASI.pdf (26 Februari, 18.21 WIB)

Anonim. 2012. Landasan Teori Industri Pariwisata. Diakses di http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00376-MN% 20Bab 2001.pdf (26 Februari 2014; 17.01 WIB).

Nandi. 2008. Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jurnal ‘GEA’ Jurusan Pendidikan Geografi, Vol.08, No.1 April 2008.

Sandro L. 2011. Kajian Pariwisata. Diakses di http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-258-1532077083-tesis %20 laurensius%20sandro%20rero%20(0991061024).pdf (26 Februari 2014; 17.36 WIB)

Wardhani EU. 2008. Usaha Jasa Pariwisata Jilid 1. Jakarta [ID]. Direktorat Pendidikan dan kebudayaan.