Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

26
Industri Beserta Dampaknya OLEH : KELOMPOK 4 1. AGUSTINA BUDI ASTUTI H1E108051 2. AGUS HIDAYAT H1E108052 3. EKA SUCI WULANDARI H1E108053 4. ANGGUN PRADITA H1E108054 5. MEVI AYUNINGTYAS H1E108055 6. M.AQLI SATYAWAN H1E108056 7. NURGOHO PRATAMA H1E108058 8. M.SADIQUL IMAN H1E108059 9. ADELIA FAULINA SARI H1E108060 10. RINI WIDYAWATI H1E108061 PROGAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2009

Transcript of Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

Page 1: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

Industri Beserta Dampaknya

OLEH :

KELOMPOK 4

1. AGUSTINA BUDI ASTUTI H1E108051

2. AGUS HIDAYAT H1E108052

3. EKA SUCI WULANDARI H1E108053

4. ANGGUN PRADITA H1E108054

5. MEVI AYUNINGTYAS H1E108055

6. M.AQLI SATYAWAN H1E108056

7. NURGOHO PRATAMA H1E108058

8. M.SADIQUL IMAN H1E108059

9. ADELIA FAULINA SARI H1E108060

10. RINI WIDYAWATI H1E108061

PROGAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2009

Page 2: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala rahmat dan karunai-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah Industri beserta Dampaknya ini.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata

kuliah Kimia Lingkungan. Penyusunan laporan ini berdasarkan format yang telah

diberikan. Namun demikian, penulis menyadari keterbatasan yang dimiliki dalam

penyusunan makalah ini sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah

ini menjadi lebih baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rima Fitriani, ST selaku

dosen pengajar dan pembimbing dalam penyusunan makalah ini. Penulis

mengharapkan agar makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan juga

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, April 2009

Penulis

Page 3: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

BAB II METODE PENULISAN................................................................ 12

BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 13

BAB IV PENUTUP....................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 18

Page 4: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi mayarakat modern

dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan

kemakmuran dan mobilitas perorangan yang belum pernah terjadi sebelumnya

pada sebagian besar penduduk dunia, terutama negara-negara maju. Bagi negara

berkembang, seperti negara Indonesia, industri sangat esensial untuk memperluas

landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus

meningkat. Banyak kebutuhan umat manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang

dan jasa yang disediakan dari sektor industri.

Industri mengekstraksi material dari basis sumber daya alam, dan

memasukkan baik produk maupun limbah ke lingkungan hidup manusia. Dengan

kata lain, industri mengakibatkan berbagai perubahan dalam pemanfaatan energi

dan sumber-sumber daya alam.

Untuk itu dengan meningkatnya pertumbuhan industri, kita haruslah

waspada sebab pencemaran oleh limbah industri baik limbah padat, cair maupun

gas dapat mengakibatkan menurunnya kesehatan jika tidak diikuti dengan

pengendalian pencemaran.

1.2 Tujuan

Tujuan yang hendak diambil dari pembuatan makalah ini adalah agar kita

dapat mengetahui jenis-jenis industri beserta dampaknya terhadap lingkungan,

yang disebabkan pencemaran oleh limbah industri baik itu limbah padat, cair

maupun gas yang tentunya dapat berakibat pada kesehatan manusia..

Page 5: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

BAB II

METODE PENULISAN

Dalam pembuatan makalah ini, metode yang digunakan adalah metode

kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari literatur-literatur dan

jurnal penelitian yang bersangkutan dengan pencemaran lingkungan air khususnya

pencemaran oleh logam berat, serta teknologi yang digunakan untuk mengurangi

pencemaran tersebut. Selain itu pengumpulan data juga di dapat dari pencariam

informasi-informasi dari internet.

Page 6: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Industri dan Klasifikasinya

Industri secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Industri dasar atau hulu

Industri hulu memiliki sifat sebagai berikut: padat modal, berskala besar,

menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasi selalu dipilih dekat dengan

bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya

lokasi ini belum tersentuh bangunan. Oleh karena itu industri hulu

membutuhkan perencanaan yang matang beserta tahapan pembangunannya,

mulai dari perencanaan sampai operasional. Di sudut lain juga dibutuhkan

pengaturan tata-ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan

perekonomian, pencegahan kerusakan lingkungan dan lain-lain.

2. Industri Hilir

Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya

industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya

selalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji,

padat karya.

3. Industri Kecil

Industri kecil banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan, memiliki

peralatan sederhana. Walaupun hakikatnya produksinya sama dengan industri

hilir, tetapi sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata letak pabrik

maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian (Kristanto,2002).

Sesuai dengan program pemerintah, untuk lebih memudahkan

pembinaannya, industri dasar dibagi lagi menjadi industri kimia dasar dan industri

mesin dan logam dasar, sedangkan industri hilir sering juga disebut dengan aneka

industri.

Selain pengelompokan di atas, industri juga diklasifikasikan secara

konvensional, sebagai:

Page 7: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

• Industri primer yaitu industri yang mengubah bahan mentah menjadi

bahan setengah jadi, misalnya pertanian, pertambangan.

• Industri sekunder yaitu industri yang mengubah barang setengah jadi

menjadi brang jadi.

Industri tersier yaitu industri yang sebagian besar meliputi industri jasa dan

perdagangan atau industri yang mengolah bahan industru sekunder

(Kristanto,2002).

Skema sistem input-output dan kemungkinan pada proses industri

Di negara-negara maju, pentingnya industri sebagai penyedia lapangan

kerja relatif telah menurun sejak beberapa dekade terakhir ini. Namun demikian

pergeseran lapangan kerja menuju ke sektor industri jasa telah meningkat dengan

sangat tajam sejalan dengan ditemukannya beberapa proses dan teknologi baru.

Para ekonomi terus mempermasalahkan apakah datangnya era ekonomi yang

berlandaskan informasi akan semakin menekan lapangan kerja di sektor industri

atau justru akan memperluas kesempatan kerja secara keseluruhan.

Sebagian besar negara berkembang mengawali kemerdekaannya praktis

tanpa industri modern sama sekali. Selama dekade 1960 dan 1970-an industri

perdagangan, produksi dan lapangan kerja mereka tumbuh lebih cepat daripada

sektor-sektor yang sama di negara-negara pasar industri. Perdagangan

internasional dalam barang-barang manufaktur merupakan salah satu faktor yang

mendasari perubahan peta industrialisasi dunia.

Banyak negara berkembang, terutama negara-negara industri maju, telah

memberikan sumbangan pada pertumbuhan ini dan membuat kemajuan yang

cukup mencengangkan dan industrialisasi.

Secara umum produk industri setiap negara terus berdiversifikasi dan

bergerak menuju ke bidang-bidang yang lebih padat modal, seperti produk-produk

logam, bahan kimia, mesin dan peralatan. Berbagai industri berat, yang banyak

INPUT LIMBAHPROSESPROSES

Page 8: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

menimbulkan sektor industri yang berhubungan dengan produk pangan (agro-

industri) terus menurun cukup berarti (Kristanto,2002).

3.2 Dampak Industri dan Teknologi

Dalam usahanya dalam meningkatkan kualitas hidup, manusia berupaya

dengan segala daya untuk mengolah dan memanfaatkan kekeyaan alamyang ada

demi tercapainya kualitas hidup yang diinginkan. Kekayaan yang tersembunyi

dalam komponen sosial berupa alat pikiran dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

untuk mendapatkan cara pencapaian sasaran tersebut. Melalui akal pikiran

manusia menciptakan peralatan baru yang berupa mesin-mesin dan alat-alat bantu

lainnya yang berteknologi tinggi, untuk menghasilkan produk yang berlimpah

dalam waktu yang singkat.

Pemakaian mesin dan peralatan baru dalam bidang industri serta

pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan produk yang tinggi`diharapkan akan

dapat mencapai sasaran kualitas hidup manusia yang lebih baik. Dengan

menggunakan mesin dan peralatan berteknologi tinggi manusia dapat mengeruk

kekayaan alam secara besar-besaran. Tambang-tambang baru dibuka untuk

mencari mineral-mineral yang sangat dibutuhkan, kemudian dikirim ke industri-

industri untuk diolah sehingga menjadi barang jadi.

Kegiatan tersebut dari hari ke hari makin meningkat, seolah-olah sasaran

yang hendak dicapai, yaitu peningkatan kualitas hidup, sudah makin dekat untuk

tercapai. Namun dalam kenyataannya, kualitas hidup yang hendak dicapai terasa

makin jauh dari jangkauan. Hal ini tak lain disebabkan oleh adanya dampak

industri dan teknologi terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Dampak

terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan

mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.

Sedangkan dampaknya terhadap manusia, jelas akan mengurangi atau bahkan

mungkin akan menurunkan kualitas hidup manusia itu sendiri.Oleh karena itu

dampak industri dan teknologi perlu kiranya untuk diperhatikan dan dicermati

dengan sebaik-baiknya.

Memperhatikan dan mencermati masalah dampak industri dan teknologi

juga merupakan suatu usaha untuk mencari penyelesaian masalah bagi

Page 9: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

tercapainya keinginan untuk mendapatkan kualitas hidup dan kenyamanan hidup

yang lebih baik. Industri dan teknologi memang diperlukan untuk mendapatkan

kulitas hidup yang lebih baik namun kalau dampak yang ditimbulkannya makin

menjauhkan manusia dari pencapaian kualitas hidup yang lebih baik, sudah tentu

hal itu tidak boleh terjadi. Untuk itu ada berapa hal yang perlu diperhatikan dan

dicermati sehubung dengan masalah dampak industri dan teknologi, yaitu:

1. Adanya dampak tak langsung,

2. Adanya dampak langsung,

Uraian lebih lanjut mengenai hal-hal tersebut diatas, dapat diikuti

melalui uraian berikut ini.

3.2.1 Dampak Tak Langsung

Dampak dan teknologi terhadap kehidupan manusia ada yang bersifat tak

langsung. Dampak tak langsung ini pada umumnya berhubungan dengan masalah

sosial masyarakat, atau lebih sering diungkapkan dengan dampak

psikososioekonomi. Dampak tak langsung akibat adanya teknologi dan industri

antara lain dapat dilihat dari:

a. Urbanisasi

Masyarakat pedesaan yang semula bekerja pada bidang pertanian, namun

karena adanya daya tarik industri di daerah perkotaan, berpindah ke daerah

industri. Karena mereka tidak berbekal keahlian, maka mereka berpindah ke

daerah industri untuk sekedar menjadi tenaga kerja (buruh) kasar. Sebagai

tenaga kasar sudah barang tentu penghsilan mereka hanya pas-pasan, sekedar

untuk dapat hidup. Tempat tinggal mereka pun seadanya, di bedeng-bedeng

atau asrama sederhana. Penataan tempat tinggal dan lingkungan yang

seadanya mengakibatkan lingkungan menjadai kumuh, kotor, tidak sedap

dipandang. Akibat atau dampak tak langsung sudah pasti akan mengurangi

kualitas hidup dan kenyamanan hidup.

b. Perilaku

Pada saat masih tinggal di desa, masyarakat hidup dalm suasana tolong-

menolong, bergotong-royong. Hubungan antara individu yang satu dengan

yang lainnya terjalin baik. Suasana tenang dan damai di desa menjadikan

Page 10: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

manusia hidup tentram, tidak dibiru-buru oleh waktu. Setelah pindah ke kota,

suasana kota yang selalu dikejar oleh waktu, hiruk-pikuk, bising dan

pemandangan yang tidak hijau, menyebabkan manusia menjadi tegang.

Perilaku mereka yang semula ramah dan bersahabat, karena ada ketegangan

dalam dirinya, berubah menjadi kasar. Perilaku yang semula suka tolong-

menolong berubah menjadi acuh tak acuh dan individualistis.

c. Kriminalitas

Kegiatan industri dan teknologi pada umumnya memerlukan tenaga kerja

yang mempunyai keahlian tertentu. Tenaga kerja yang ada pada umumnya

masih belum mempunyai keahlian yang dimaksud. Para pencari kerja

membutuhkan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Padahal

persaingan kerja sangat ketat sehingga untuk mendapatkan pekerjaan menjadi

lebih sulit. Pada sisi lain, masyarakat kota yang kaya dan konsumtif

memberikan gambaran yang seolah-olah hidup itu serba enak. Di antara

mereka ada orang yang tidak mau bekerja keras. Yang diinginkannya

hanyalah hidup mewah dan bersenang-senang. Keadaan yang demikian inilah

yang mendorong sebagian dari mereka untuk mengambil jalan pintas untuk

mendapatkan uang tanpa harus bekerja keras, jalan pintas tindak kriminal,

pncurian, perampokan, penodongan, dan pemerkosaan mewarnai kehidupan

masyarakat industri. Dalam keadaan seperti ini angka kriminalitas akan naik.

d. Sosial Budaya

Orang bekerja dalam bidang industri pada umumnya dibatasi oleh waktu yang

ketat agar produksi yang tinggi dapat dicapai. Bila perlu kerja lembur atau

kerja bergilir (shift) diberlakukan bagi para pekerja. Kesemuanya

diberlakukan untuk memperoleh tingkat produksi yang tinggi. Suasana di

pabrik (industri) pada umumnya bising dan pemandangan yang tampak

hanyalah peralatan dan mesin-mesin yang itu-itu saja (monoton). Keadaan

yang seperti itu pekerjaan di pabrik mudah dihinggapi ketegangan jiwa

(stress). Penyakit ketegangan jiwa (stress) dapat berlanjut menjadi penyakit

hipertensi, penyakit jantung dan penyakit-penyakit lainnya. Penyakit-penyakit

yang disebabkan seperti penyakit tersebut di atas sering disebut sebagai

environmental desease yang pengobatannya memerlukan pendekatan dari

Page 11: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

berbagai macam aspek sosial kemasyarakatan. Untuk mengatasai ketegangan

jiwa seperti tersebut diatas, orang berusaha menurunkannya dengan

mengunjungi tempat-tempat hiburan, bioskop, diskotek dan lain sebagainya.

Sering kali pula untuk mengurangi atau melupakan ketegangan tersebut

mereka minum minuman keras yang dapat berlanjut pada tindakan-tindakan

kekerasan. Pertunjukan di tempat hiburan acap kali juga tidak sesuai dengan

budaya kita, bahkan tidak jarang yang menjurus ke arah pornografi yang pada

akhirnya dapat membawa ke arah prostitusi. Berkembangnya tempat-tempat

hiburan dengan segala kelengkapannya seperti tersebut dimuka sudah barang

tentu berdampak pada sosial budaya masyarakat sekitarnya.

3.2.2 Dampak Langsung

Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan

kemajuan teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih

baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk mengolah kekayaan

alam yang ada. Udara, air, tanah, dan segala kekayaan alam yang ada di dalamnya

dicari, diaduk dan diolah sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan.

Kegiatan suatu industri dan teknologi dapat berjalan baik dan

berkesinambungan apabila unsur-unsur pokok penunjang kegiatan industi dan

teknologi tersedia. Tanpa adanya unsur-unsur pokok penunjang kegiatan tersebut,

industri dan teknologi tidak akan dapat berjalan. Adapun unsur-unsur pokok yang

dimaksud adalah:

1. Sumber Daya Alam, seperti bahan baku, air, energi, dll.

2. Sumber Daya Manusia, meliputi tenaga kerja dan keahlian.

3. Sarana dan Prasarana, seperti lahan dan peralatannya.

Ketiga unsur pokok tersebut saling berinteraksi sehingga kegiatan industri

dan teknologi dapat berlangsung. Semua kegiatan industri dan teknologi yang

pada mulanya dimaksud untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, ternyata

pada sisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan

Page 12: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

hidup manusia. Dampak yang menimbulkan kerugian harus dicegah.

Keseimbangan lingkungan dapat tergantung oleh kegiatan industri dan teknologi.

Apabila keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan

juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung

alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup manusia.

3.2.3 Homeostatis

Sebelum sampai pada pembicaraan tentang dampak langsung yang

disebabkan oleh kegiatan industri dan teknologi, perlu kiranya diketahui tentang

pengertian homeostasis.

Pada saat ketiga unsur pokok penunjang kegiatan industri dan teknologi

saling berinteraksi, pada saat itu terjadi pula interaksi antara komponen-komponen

ekosistem, yaitu: tanaman, hewan, manusia dan lingkungannya. Komponen

ekosistem yang saling berinteraksi tersebut ada yang menyesuaikan diri, ada yang

bekerja sama, ada yang bersifat menyerang, ada yang melindungi diri, ada yang

saling bertentangan, ada yang hanya berdiam diri dan ada yang berusaha

menguasai lainnya. Akan tetapi pada suatu saat kekuatan-kekuatan yang ada pada

komponen ekosistem tersebut akan menuju ke arah keseimbangan. Keadaan

seperti ini disebut dengan homeostasis. Kata homeostasis berasal dari bahasa

Yunani, tersusun dari kata homeo atau homo yang berarti sama dan kata stasis

berarti kedudukan.

Secara alami keadaan homeostasis dapat dicapai dengan sendirinya, akan

tetapi memerlukan waktu yang cukup lama. Ekosistem, seperti halnya organisme,

mempunyai kemampuan untuk mengatur dan memulihkan dirinya apabila terjadi

gangguan. Homeostasis dapat dipercepat oleh campur-tangan manusia. Mengingat

kerusakan daya dukung alam karena faktor eksternal disebabkan oleh ulah

manusia maka manusia secara moril berkewajiban untuk mempercepat proses

agar keadaan homeostasis segera tercapai. Apabila dampak langsung kegiatan

industri dan teknologi bisa dikurangi atau dihindari, berarti manusia sudah

berusaha mempercepat terjadinya homeostasis.

Kegiatan industri dan teknologi dapat memberikan dampak langsung, di

samping juga memberikan dampak tak langsung. Dikatakan dampak langsung

Page 13: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

apabila akibat kegiatan industri dan teknologi tersebut dapat langsung dirasakan

oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat positif memang diharapkan. Akan

tetapi dampak langsung yang bersifat negatif, yang mengurangi kualitas hidup

manusia, harus dihindari atau dikurangi.

Adapun dampak langsung (yang bersifat negatif) akibat kegiatan industri

dan teknologi, dapat dilihat dari terjadinya masalah-masalah berikut ini :

1. Pencemaran Udara,

2. Pencemaran Air,

3. Pencemaran Daratan.

Ketiga macam pencemaran tersebut di atas akan mengurangi daya dukung

alam. Pencemaran udara, air dan daratan perlu dihindari sebagai bagian usaha

menjaga kelestarian lingkungan (Wardhana,2001).

3.3 Industri dan Pencemarannya

Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input)

menjadi keluaran (output). Pengamatan terhadap sumber pencemar sektor industri

dapat dilaksanakan pada masukan, proses maupun pada keluarannya dengan

melihat spesifikasi dan jenis limbah yang diproduksi. Pencemaran yang

ditimbulakan oleh industri diakibatkan adanya limbah yang keluar dari pabrik dan

mengandung bahan beracun dan berbahaya (B-3). Bahan pencemar keluar

bersama-sama dengan bahan buangan (limbah) melalui media udara, air dan tanah

yang merupakan komponen ekosistem alam. Bahan buangan yang keluar dari

pabrik dan masuk ke lingkungan dapat diidentifkasikan sebagai sumber

pencemaran, dan sebagai sumber pencemaran perlu diketahui jenis bahan

pencemar yang dikeluarkan, kuantitas dan jangkauan pemaparannya

(Kristanto,2002).

Antara satu pabrik dengan pabrik yang lainnya jenis dan jumlah bahan

pencemar yang dikeluarkannya, tergantung pada bahan baku yang digunakan,

proses dan cara kerja karyawan dalam pabrik. Pencemaran terjadi akibat bahan

beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk ke dalam lingkungan, sehingga

terjadi perubahan terhadap kualitas lingkungan.

Page 14: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

Sumber bahan beracun dan berbahya dapat diklasifikasikan menjadi:

Indistri kimia organik dan anorganik

Penggunaan B-3 sebagai bahan baku atau bahan penolong

Proses kimia, fisika dan biologi di dalam pabrik.

Lingkungan, sebagai wadah penerima, akan menyerap bahan limbah

tersebut sesuai dengan kemampuan asimilasinya, di mana wadah penerima ( air,

udara, tanah) masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya aiar

pada suatu saat dan tempat tertentu akan berbeda karektiristiknya dengan air pada

tempat yang sama tetapi pada saat yang berbeda. Perbedaan karakteristik air

tersebut merupakan akibat peristiwa alami dan juga pengaruh faktor lain.

Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi

pengaruh luar, disebut dengan daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan

anatara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya berbeda. Beberapa

komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhi ikut menetapkan nilai daya

dukung lingkungan.

Bahan pencemar yang masuk kendala mlingkungan akan berinteaksi

dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan

secara fisik, kimia dan biologi sebagai akibat dari adanya bahan pencemar akan

mengakibatkan perubahan nilai lingkungan yang disebut dengan perubahan

kualitas lingkungan. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah

kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kodisinya

sesuai dengan daya dukung yang ada padanya. Oleh karena itu, sangat perlu

diketahui sifat limpah dan komponen bahan pencemar yang terkandung di dalam

limbah tersebut. Penggunaan air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum

memenuhi syarat, karyawan yang kurang trampil adalah beberapa faktor yang

haurs dipertimbangkan dalam mengidentifikasikan sumber pencemaran.

Sebagai produk akhir, misalnya kemasan, pengamanan tabung, sistem

pengangkutan, penyimpanan dan penggunaan dengan aturan dan persyaratan yang

tidak memenuhi ketentuan yang ada, juga merupakan sumber pencemar.

Perlu dilakukan penetapan kualitas lignkungan mengingat program

industrialisasi sebagai salah satu sektor yang memberikan andil besar terhadap

Page 15: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

perekonomian dan kemakmuran suatu bangsa tidak berbalik menjadi sumber

malapetaka dan bencana bagi negara tersebut (Kristanto,2002).

3.4 Klasifikasi Limbah Industri

Limbah adalah yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu

tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Limbah yang

mengandung bahan polutan yang memiliki sifat beracun dan berbahaya, yang

dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi

untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya. Bila ditinjau secara kimiawi,

bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.

Pada saat ini terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah

diidentifikasi dan dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan

ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan secara bebas.

Sebagai limbah, B-3 kehadirannya cukup menkhawatirkan, terutama yang

bersumber dari pabrik atau industri, di mana B-3 banyak digunakan sebagai bahan

baku maupun bahan penolong industri. Tingkat keracunan yang disebabkan oleh

limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek

maupun dalam jangka panjang. Mungkin dalam jangka waktu singkat tidak akan

memberikan pengaruh yang berarti, namun dalm jangka panjang mungkin

berakibat fatal terhadap lingkungan. Oleh karena itu pencegahan dan

penanggulannya haruslah memperhitungkan dampak-dampaknya untuk suatu

jangka waktu yang cukup panjang (Kristanto,2002).

Pada umumnya industri mempunyai 3 jenis limbah buangan yang dapat

menimbulkan pencemaran terhadap lingkungannya. Ketiga jenis limbah pencemar

akibat industri tersebut adalah :

Limbah pencemar gas atau limbah gas, yaitu gas-gas buangan proses,

seperti gas CO2, CO, H2S, SOX, NOX, dan jelaga/partikel-partikel.

Limbah pencemar cair atau limbah cair, yaitu air buangan atau air yang

berbentuk larutan buangan proses.

Limbah pencemar padat atau limbah padat, yaitu limbah padat buangan

atau yang berbentuk larutan buangan proses, seperti plastik-plastik dan

resin-resin buangan proses, logam-logam berat dan katalis buangan proses

Page 16: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

(seperti: Pb, Hg, Cd, Fe, Cu, Ba, Se, Zn, dll.), garam-garaman anorganik

yang terbuang dan Lumpur organik padat buangan proses

(Pandjaitan,2002).

Besarnya pencemaran yang disebabkan suatu industri sulit ditentukan

mengingat proses produksi, bahan baku dan cara pengoperasiannya sangat

beragam. Namun demikian, pengukuran BOD (biological oxygen demand) dan

COD (chemical oxygen demand) dapat menunjukkan besarnya zat pencemar

oragnik dalam air limbah atau sungai pembuang. Cara yang terbaik adalah

mengukur semua jumlah zat pencemar yang ada serta debit air limbah dan sungai

pembuang.

Pemanfaatan minyak dan gas bumi sebagai bahan bakar dalam industri

akan menimbulkan emisi bahan buangan limbah berupa CO2, CO, CH, H2S, SOX,

NOX, dan jelaga/partikel-partikel yang dapat mempengaruhi kualitas udara di

sekitarnya. Tetapi apabila kita perhatikan spesifikasi atau karakteristiknya, maka

minyak dan gas bumi Indonesia termasuk jenis yang cukup rendah kandungan

belerangnya, sehingga pencemaran oleh gas SOX dan H2S tidak perlu

dikhawatirkan.

Selain limbah gas pencemar tersebut, limbah cair pencemar seperti air

buangan atau cairan berbentuk larutan buangan proses dan limbah padat pencemar

sebagai akibat buangan proses sepeti resin-resin/plastik-plastik, logam-logam

berat, garam-garam organik dan sisa-sisa katalis, baik yang dihasilkan dari

industri hulu maupun industri hilir, dapat mempengaruhi/ mencemari kualitas

kehidupan di sekitarnya. Begitu juga ceceran-ceceran minyak dalam pabrik dapat

menaikkan suhu perairan yang dijadikan tempat pembuangan limbah cair tersebut.

Ini semua akan mengakibatkan/mengganggu kehidupan beberapa jenis flora dan

fauna yang ada di sekitarnya (Pandjaitan,2002).

3.4.1 Kualitas Limbah

Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah

kandungan bahan pencemar di dalam limbah. Kandungan pencemar di dalam

limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter ssemakin

Page 17: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk

terjadinya pencemaran lingkungan (Kristanto,2002).

Beberapa kemungkinan yang terjadi akibat masuknya limbah ke dalam

lingkungan:

Lingkungan tidak mendapat pengaruh yang berarti. Hal ifu disebabkan

karena volume limbah kecil, parameter pencemar yang terdapat dalam

limbah sedikit dengan konsentrasi yang kecil.

Adanya pengaruh perubahan, tetapi tidak mengakitkan pencemaran.

Memberikan perubahan dan menimbulkan pencemaran.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:

Volume limbah.

Kandungan bahan pencemar.

Frekuensi pembuangan limbah.

Penilaian terhadap kualitas air limbah didasarkan pada Keputusan Menteri

Negara KLH Nomor KEP-2/MEN.KLH/I/1988 mengenai Baku Mutu Air Limbah

dan KEP-3/MEN.KLH/II/1991 mengenai Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan

Proyek yang Sudah Beroperasi (Pandjaitan,2002).

Untuk mengetahui jumlah limbah pencemaran di dalam air atau di dalam

sungai penampungannya, dapat diukur dengan metode/cara, sebagai berikut:

1. B.O.D = Biological Oxygen Demand (=mg/l)

= Kebutuhan oxigen secara biologi kehidupan.

2. C.O.D = Chemical Oxygen Demand (=mg/l)

= Kebutuhan oxigen secara kimia.

3. T.O.C = Total Organic Carbon.

= Jumlah karbon organik, sebagai berikut:

Limbah dalam air dikeringkan, kemudian dibakar pada suhu tinggi.

Kadar CO2 yang terbentuk dari hasil pembakaran tersebut dianalisa

dengan sinar infra merah, di dapat harga T.O.C nya.

Reaksi penguraian senyawa karbon dalam air dapat berlangsung dengan

cara:

Page 18: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

a) Aerob (= dengan O2) dan

b) Anaerob (= tanpa O2)

Bakteri Aerob Bakteri AnaerobReaksi Hasil Reaksi HasilC

N

P

S

CO/CO2

HNO3

H3PO4

H2SO4

C

N

P

S

CH4 (bio-gas)

NH3

PH3

H2S

Penguraian secara anaerob dapat menyebabkan/mengeluarkan bau busuk

yang merangsang (= bau busuk H2S, bau NH3), dan apabila air tercemar

sampai bau busuk, maka didalam air tersebut kadar O2-nya sudah tidak

ada lagi/airnya sudah cukup tercemar (Pandjaitan,2002).

3.4.2 Bahan-Bahan Lain yang Berbahaya dalam Pabrik

Di samping polutan (bahan pencemar) yang lepas ke udara, terdapat pula

bahan tertentu yang disimpan ataupun masih dalam proses di pabrik. Bahan ini

sifat fisik dan kimianya masih berbahaya bagi lingkungan apabila sampai terlepas.

Sifat racun suatu bahan belum tentu sama dengan sifat bahaya. Bahan yang

bersifat racun belum tentu menimbulkan bahaya apabila bahan tersebut

dipergunakan secara tepat. Sifat racun menunjukkan efek biologis atau

kemampuan melukai tubuh, sedangkan sifat bahaya menunjukkan kemungkinan

kerugian. Bahan semacam ini banyak digunakan sebagai bahan penolong maupun

bahan utama industri kimia. Juga banyak dihasilkan dari produk jadi atau produk

sampingan. Benzena, siklo-heksanol, asam sulfat, amonium hidroksida,

ammonium sulfat, ammonium nitrat, hidrokarbon, karbondioksida, belerang,

dioksida dan lain-alin yang terdiri dari 90 macam bahan telah diklasifikasikan

sebagai bahan beracun dan berbahaya.

Masalah yang sering dijumpai berkaitan dengan bahan-bahan tersebut

adalah tentang penyimpanan, pengolahan, pengemasan, dan transformasi. Oleh

karena itu pengamanan dan pengawasan terhadap bahan-bahan tersebut harus

ditingkatkan dari waktu ke waktu. Besarnya kerusakan lingkungan akibat bahan-

Page 19: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

bahan tersebut telah banyak terbukti, misalnya tragedi Chernobyl di Uni Soviet,

maupun Bophal di India (Kristanto,2002).

3.5 Pengendalian Limbah Industri

Pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan limbah industri

mempunyai beberapa motivasi dilihat dari kondisi lingkungan tempat sumber

pencemar berada. Bagaimanapun bila lingkungan sudah terlanjur rusak maka

akan sangat sulit untuk memulihkannya seperti semula. Untuk memulihkannya

membutuhkan biaya yang sangat besar. Kenyataan ini seharusnya dengan

menyadarkan manusia agar segera mulai mengendalikannya sebelum keadaan

menjadi semakin parah.

Usaha pengendalian dapat dilakukan melalui berbagai upaya.

Pembangunan industri di Indonesia selama 2 tahun terakhir yang lebih menitik-

beratkan pada aspek pertumbuhan ekonomi telah merangsang pertumbuhan sektor

lain sehingga menjadi tidak seimbang. Aspek sosial-budaya, aspek lingkungan

dan aspek pencemaran nampak seperti diabaikan. Setelah muncul berbagai

masalah lignkungan barulah disadari bahwa pembangunan berwawasan

lingkungan merupakan suatu keharusan dalam menciptakan masyarakat

seutuhnya. Pemilihan teknologi dalam pembangunan berwawasan lingkungan

tidak semata-mata didasarkan pada kemampuan teknologi yang digunakan untuk

menciptakan produk andalan dari segi kualitas dan kuantitas, melainkan juga

kemampuan dari teknologi yang digunakan untuk memproduk limbah seminimal

mungkin (Kristanto,2002).

Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat/kontaminan

yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk

terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan, blowdown beberapa

peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes. Agar

dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalian

limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution

prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention).

Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume

limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya.

Page 20: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

Sedangkan pengendalian setelah produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar

bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang

sudah ditetapkan (Setiadi,2004)

Cara yang paling baik melakukan pencegahan/pengendalian pencemaran

limbah industri adalah melakukan pengendalian pencemaran pada “sumber-

sumber pencemar” di dalam area pabrik, seperti:

Penyempurnaan metode proses serta peralatan yang dipakai.

Menjaga kebersihan dari tumpahan/ceceran bahan kimia serta ceceran

lainnya.

Menambah unit pemanfaatan hasil samping.

Penggunaan kembali air buangan proses (daur ulang) serta usaha-usaha

lain yang tidak menimbulkan gangguan terhadap peralatan,

manusia/karyawan serta lingkungannya (Pandjaitan,2002).

Pelaksanaan pengendalian pencemaran yang diakibatkan oleh limbah

industri dalam kaitannya dengan pembangunan berwawasan lingkungan bertujuan

untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.

Optimalisasi semacam ini nampaknya mudah, tetapi pelaksanaannya mengalami

berbagai hambatan, seperti faktor politis dan sosial-budaya. Ada kalanya

beberapa unsur lingkungan harus dikorbankan untuk mengejar tujuan yang lebih

luas, tetapi bagaimana prinsip teknologi serasi lingkungan (clean technology)

harus senantiasa mendapat kesempatan pertama.

3.5.1 Teknologi Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran

Berbagai industri telah melaksanakan pengendalian pencemaran dengan

memasang perangkat pengendali. Pemasangan perangkat ini berarti bertambah

investasi bagi industri yang sedang berproduksi. Hal ini berbeda dengan industri

yang masih dalam tahap perencanaan, di mana biaya penanggulangannya telah

dimasukkan dalam investasi total keseluruhan.

Teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran adalah sistem

perencanaan dan pengaturan buangan (limbah) dengan bantuan berbagai fasilitas

Page 21: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

peralatan. Beberapa hal yang menajdi pertimbangan dalam pemiihan teknologi,

diantaranya adalah:

• Karakteristik limbah dan standar kualitas effluent (limbah buangan)

• Sistem desain peralatan, yang berkaitan dengan kemampuannya untuk

mengubah kualitas influent (limbah masuk) agar memenuhi standar

kualitas effluent.

3.5.2 Teknologi Serasi Lingkungan (Clean Technology)

Pada mulanya orang awam berpendapat bahwa keberhasilan teknologi

tergantung pada sejauh mana produk teknologi tersebut mampu memberikan

kemakmuran bagi masyarakat dan memenuhi kebutuhan mereka. Teknologi yana

terpadu dengan lingkungan membutuhkan ruang, tenaga kerja, bahan baku atau

penolong, dana, metode dan perancangan manajemen. Masukan dan produk

teknologi dalam suatu lingkungan merupakan aktivitas tersendiri dari berbagai

komponen. Setiap aktivitas teknologi dengan berbagai masukan maupun keluaran

akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Kehadiran teknologi dengan

aktivitas komponennya, sedikit banyak akan berinteraksi dengan komponen

lingkungan. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah demi kehadiran teknologi,

berapa komponen lingkungan yang menjadi korban? Dalam konteks teknologi

serasi lingkungan, bukan lingkungan yang harus dikorbankan, tetapi teknologi

tersebut yang harus disesuaikan dengan lingkungan. Sejauh mungkin tidak ada

unsur lingkungan yang harus dikorbankan, atau jika terpaksa harus dikorbankan,

maka harus diusahakan penanggulangannya. Ini yang disebut dengan

penanggulangan dan pencegahan kerusakan lingkunga karena adanya teknologi.

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk pencegahan dan

penanggulangan pencemaran karena limbah industri adalah:

• Pencegahan pencemaran,

• Penanggulangan pencemaran,

• Biaya pengendalian dan penanggulangannya.

Page 22: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

3.5.3 Prinsip Daur-Ulang

Limbah yang dibuang pabrik ditampung terlebih dahulu dan diolah

kembali sehingga mempunyai nilai ekonomi. Pengolahan kembali menghasilkan

nilai tambah, dan pada sisi lain menghemat biaya pengendalian pencemaran.

Sistem ini dikenal asas pencegahan pencemaran yang menguntungkan. Peralatan

yang lebih baik akan menciptakan proses yang lebih baik sehingga zat pencemar

yang terbuang lebih sedikit. Begitu pula penggunaan limbah B-3 yang dapat

disubstitusi dengan bahan lain yang lebih kecil resikonya. Penggunaan teknologi

yang tepat dapat mensubstitusikan bahan baku untuk mengurangi beban

pencemar, tetapi jelas bahwa bahan baku hanya merupakan salah satu komponen.

Pada prosses produksi masih perlu dipertimbangkan bahan buangan, bahan

penolong, reaksi kimia, fisika, dan biologi yang terjadi dalam proses. Oleh sebab

itu dibutuhkan adanya teknologi pengolahan limbah yang mengandung prinsip

murah dan efisien, tersedia secara terus menerus, pengoperasiaannya secara

sederhana, dan biaya pemeliharaannya rendah.

3.5.4 Biaya pengendalian dan Penanggulangan

Biaya meruapakan masalah tersendiri dalam penanggulangan pencemaran

karena industri di Indonesia, terutama industri yang sudah terlanjur beroperasi,

kebanyakan belum memperhatikannya. Penyediaan areal untuk fasilitas

pengendalian dan pencemaran dalam pabrik merupakan faktor utama yang

pertama-tama harus dihadapi oleh industri tersebut. Bila areal sudah tidak lagi

memungkinkan, alternatifnya adalah membeli areal di sekitar lokasi pabrik, yang

tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Biaya investasi ini dibebakan kepada harga pokok, berarti biaya

penanggulangan pencemaran ini menjadi tanggung jawab masyarakat konsumen.

Biaya penanggulangan pencemaran meliputi:

• Biaya pengendalian lokasi (areal)

• Biaya pengadaan peralatan

• Biaya tenaga listrik dan tenag kerja

• Biaya bahan penolong (bahan kimia, bakteri dan lain-lain)

• Biaya pemeliharaan

Page 23: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

• Biaya instalasi, bangunan dan transportasi.

3.6 Pengolahan Limbah Industri

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan

bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi,

mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat

dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk

menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen

and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang

sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah proses yang

berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah

neutralization, chemical addition and coagulation, flotation,

sedimentation, dan filtration.

3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut

dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.

Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini

ialah activated ludge, anaerobic lagoon, tricking ilter, aerated lagoon,

stabilization basin, rotating, biological contractor, serta anaerobic

contractor and filter.

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah

coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion

exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Page 24: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan

sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet

combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation,

lagooning or drying bed, incineration, atau landfill (Setiadi,2004).

Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesederhana yang

dibayangkan karena pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang

besar dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan air limbah harus

dilakukan dengan cermat, dimulai dari perencanaan yang teliti, pelaksanaan

pembangunan fasilitas instalansi air limbah (IPAL) atau unit pengolahan limbah

(UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat (Setiadi,2004).

Page 25: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

BAB IV

PENUTUP

Industri secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut Industri

dasar atau hulu, Industri Hilir, dan Industri Kecil. Secara umum produk industri

setiap negara terus berdiversifikasi dan bergerak menuju ke bidang-bidang yang

lebih padat modal, seperti produk-produk logam, bahan kimia, mesin dan

peralatan. Berbagai industri berat, yang banyak menimbulkan sektor industri

yang berhubungan dengan produk pangan (agro-industri) terus menurun cukup

berarti.

Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input)

menjadi keluaran (output). Pengamatan terhadap sumber pencemar sektor industri

dapat dilaksanakan pada masukan, proses maupun pada keluarannya dengan

melihat spesifikasi dan jenis limbah yang diproduksi. Pencemaran yang

ditimbulakan oleh industri diakibatkan adanya limbah yang keluar dari pabrik dan

mengandung bahan beracun dan berbahaya (B-3). Bahan pencemar keluar

bersama-sama dengan bahan buangan (limbah) melalui media udara, air dan tanah

yang merupakan komponen ekosistem alam. Bahan buangan yang keluar dari

pabrik dan masuk ke lingkungan dapat diidentifkasikan sebagai sumber

pencemaran, dan sebagai sumber pencemaran perlu diketahui jenis bahan

pencemar yang dikeluarkan, kuantitas dan jangkauan pemaparannya.

Pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan limbah industri

mempunnyai beberapa motivasi dilihat dari kondisi lingkungan tempat sumber

pencemar berada. Bagaimanapun bila lingkungan sudah terlanjur rusak maka

akan sangat sulit untuk memulihkannya seperti semula. Untuk memulihkannya

membutuhkan biaya yang sangat besar. Kenyataan ini seharusnya dengan

menyadarkan manusia agar segera mulai mengendalikannya sebelum keadaan

menjadi semakin parah.

Untuk itu diperlukan pengolahan limbah industri terlebih dahulu agar

tidak merusak lingkungan sekitar, yang tentunya dapat berdampak pada makhluk

hidup, khususnya kesehatan manusia itu sendiri.

Page 26: Industri Beserta Dampaknya m.sadiqul Iman (h1e108059)

DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, Philip. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi

Pandjaitan, Maraudin. 2002. Industri Petrokimia dan Dampak Lingkungannya.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Setiadi, Tjandra. 2004. Pengolahan Limbah Industri, (online),

(http:www.wikipedia.com, diakses 26 Maret 2009).

Wardhana, Wisnuarya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:

Andi