Indonesia pasca VOC

21

Transcript of Indonesia pasca VOC

Page 1: Indonesia pasca VOC
Page 2: Indonesia pasca VOC

INDONESIA PASCA VOCKelompok 5 :1. Afifah Zulianuriauwani2. Chikal Rizky Ega3. M. Hanafi4. M. Khutobi Akbar Nasution5. Sebriella Aulia Siregar6. Yessika Yolanda

Kelas : XI MIPA-5

Page 3: Indonesia pasca VOC

Kekuasaan Belanda tahun 1799 diambil alih oleh pemerintah Belanda dari VOC. VOC mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan kebangkrutan dan dibubarkan. Sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh VOC, sejak tahun 1799 secara resmi dilakukan oleh pemerintahan Belanda.Sementara itu Inggris mengincar Nusantara dari Belanda. Jawa merupakan daerah Koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris sebelun Isle de France dan Mauritus jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1807. Pada tahun 1808 armada Inggris sudah muncul di Utara Pantai Batavia. Pada Tahun 1800 galangan kapal di Pulau seribu yaitu di pulau Onrust sudah dihancurkan oleh Inggris. Belanda yang pada saat itu mendapat pengaruh dari Perancis sadar kalau tidak mungkin akan mengirimkan pasukan ke batavia karena ada blokade laut dari Inggris.

Page 4: Indonesia pasca VOC

Atas saran dari Napoleon, Pemerintah Belanda pada tahun 1806 mengangkat Herman Willem Deandels (1762-1818) untuk mengemban tugas berat mempertahankan Pulau Jawa dalam serangan Inggris. Dengan demikian, dalam kurun waktu 1806-1811 Nusantara mendapat pengaruh dari Perancis meskipun para pejabat masih didominasi oleh orang-orang Belanda yaitu :

1. Herman Willem Deandels (Januari 1808-Mei 1811) Gubernur Jenderal “Prancis”yang keras dan Otoriter.

2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur Inggris

3. Kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Van Den Bosch (1830-1870)

4. Kebijakan Pintu Terbuka (1870-1900) : Eksploitasi Manusia dan agraria)

Page 5: Indonesia pasca VOC

1. Herman Willem Deandels (Januari 1808-Mei 1811) Gubernur Jenderal “Prancis”yang keras dan Otoriter.

Deandels memegang dua tugas utama yaitu :

a. Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangaan Inggris.

b. Memperbaiki keadaan tanah jajahan ddari penyelewengan dan korupsi.

Ia menerapkan beberapa kebijakan dalam hal pertahanan.

Page 6: Indonesia pasca VOC

Selain di bidang pertahanan Deandels juga menerapkan sejumlah kebijakan lain seperti:

a. Membagi Pulau Jawa menjadi 9 Prefektur (daerah) setara Karasidenan.

b. Mengangkat para bupati di seluruh Jawa menjadi pegawai pemerintah.

c. Menaikkan gaji pegai pemerintahan.d. Mendirikan badan pengadilan dan disesuaikan adat

dan istiadat yang berlaku.Kekuasaan Deandels berakhir saat ia dipanggil ke Belanda. Ada dua versi tehadap pemanggilan ini yaitu :

e. Tenaganya dibutuhkan untuk memimpin tentara Perancis menyerbu Rusia

f. Hubungan yang buruk antara Deandels dengan para raja di Jawa yang dikhawatirkan akan merugikan Belanda dalam menghadapi serangan dari Inggris.

Page 7: Indonesia pasca VOC

Ia kemudian digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssen (20 Februari-18 September 1811), pada pemerintahan Jenssen, Belanda menyerah kepada Inggris dengan ditandatangganinya Perjanjian Tuntang (1811), yang isinya :

a. Pulau Jawa dan Sekitarnya jatuh ke tangan Inggris.b. Semua tentara yang tadinya merupakan bagian dari

Pemerintahan Deandels menjadi tentara Inggris.c. Orang-orang Belanda dipekerjakan untuk Inggris.

Page 8: Indonesia pasca VOC

2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur Inggris

Kebijakan-kebijakan Raffles dalam memerintah antara lain:a. Menghapus sistem Preangerstelsel, kerja paksa, serta

menghentikan perdaangan budak.b. Memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menentukan

tanaman yang ditanam.c. Menghapus pajak hasil bumi (contingenten).d. Menerapkan tanah sebagai milik pemerintah dan petani

sebagai penggarap.e. Pemungutan pakjak sewa tanah dilakukan per kepala yang

sebelumnya dilakukan secara kolektif saat pemerintahan VOC.f. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah dan jabatan yang

diwariskan secara turun temurun.g. Membagi pulau jawa menjadi 16 Karasidenan sampai tahun

1964.h. Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang

mengacu pada sistem yang dilakukan di Inggris.

Page 9: Indonesia pasca VOC
Page 10: Indonesia pasca VOC

Namun kebijakan yang diterapkan terbentur oleh beberapa faktor. Maka masa kekuasaan Raffles relatif singkat karena kekalahan Perancis dalam pertempuran Leipzig melawan Rusia, Australia, dan Swesia yang mengakibatkan Belanda merdeka dan berhak kembali terkait daerah jajahan kekuasaannya terdahulu yang tertuang dalam Konvensi London.

Page 11: Indonesia pasca VOC

3. Kebijakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel): Van Den Bosch (1830-1870)

1. Mewajibkan setiap desa menyisihkan 1/5 tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor.

2. Rakyat yang tidak memiliki tanah diwajibkan bekerja selam 66 hari di tanah produksi milik Belanda.

3. Waktu penanaman padi tidak boleh melebihi waktu 3 bulan.

4. Kelebihan hasil produksi dikembalikan kepada rakyat.

5. Kerusakan akibat gagal panen diserahkan kepada rakyat.

6. Pengawasan dan penggarapan lahan dilakukan dan disampaikan melalui kepala desa.

Page 12: Indonesia pasca VOC
Page 13: Indonesia pasca VOC

Namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan ketentuan. Rakyat dipaksa bekerja melakukan 4 sampai 5 kali lebih banyak bekerja. Bagi belanda sistem ini sangat menguntungkan. Kas negara mengalami surplus. Namun sitem ini mndapat kritikan dari berbagai pihak, salah satunya Eduard douwes Dekker. Sistem tanam paksa kemudian dihapus pada tahun 1870 setelah dikeluarkannya UU Agraria (Agrarische Wet) dan UU Gula (Suiker Wet).

Page 14: Indonesia pasca VOC

4. Kebijakan Pintu Terbuka (1870-1900) : Eksploitasi Manusia dan agraria)

A. Latar belakang• Perubahan politik di Belanda.

Pada tahun 1850 partai liberal memenangkan politik di Belanda yang megakibatkan sitem peerintahan berubah menjadi sistem liberalis. Karena sistem liberalis bergantung pada pemilik modal, perekonomian digerakkan dengan sistem kapitalisme.

• Pengaruh Revolusi Industri.B. Penerapan dan dampak politik pintu terbukaPenerapan politik pintu terbuka berdasarkan UU agraria

dan UU gula pada tahun 1870 membuat banyak pengusaha asing menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini didasari dengan munculnya pabrik-pabrik milik swasta yang berkembang di Indonesia seperti Pabrik tembakau di Deli, Besuki dan Kediri, Pabrik tebu di Batavia, semarang dan berbagai daerah di pulau jawa, pabrik kina di Jawa Barat, pabrik teh di Jawa barat dan Sumatera dan lain sebagainya.

Page 15: Indonesia pasca VOC

Dampak penerapan pintu terbuka bagi Belanda adalah kemakmuran sedangkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.◦ Eksploitasi manusiaYang dimaksud di sini adalah berupa pengerahan tenaga manusia yang diwarnai tipudaya, paksaan, ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang dialami rakyat Indonesia di perkebunan. Di sini muncul sebutan Koeli (Buruh) dan Ordernemer (pemilik perkebunan). Untuk menjalankan eksploitasi manusia, Belanda membuat peraturan Koeli Ordonantie 1881 yang menjamin agar para pemilik perkebunan dapat memperoleh, mempekerjakan dan mempertahankan kuli di perkebunan mereka sesuai kebutuhan. Mereka diwajibkan bekerja dari pagi sampai sore dengan membuka lahan, dan upah serta makanan dan juga tempat tinggal jauh dari kata layak.

Page 16: Indonesia pasca VOC

Selain bekerja di perkebuan di Indonesia, rakyat Indonesia yang berasal dari jawa juga di kirim ke Suriname, dan Guyana Belanda untuk bekerja di perkebuna Belanda di sana. Para pekerja yang tidak kuat dan membangkang kemudian melarikan diri, namun dengan adanya Poenal Sanctie, para pekerja yang melarikan diri dikenakan hukuman berupa denda, disekap, ditelanjangi, kerja paksa tanpa upah bahkan ada yang dibunuh.◦ Eksploitasi AgrariaEksploitasi ini tampak dalam bentuk peenggunaan lahan-lahan produktif yang sedang dikerjakan rakyat maupun pembukaan lahan kosong yang dibuka sebagai perkebunan maupun pertambangan. Ada tiga macam tanah di sini:◦ Tanah yang dikuasai langsung disebut bumi narawita.◦ Tanah hadiah.◦ Tanah mancanegara yang dikuasai bupati.

Page 17: Indonesia pasca VOC

Reaksi Terhadap Kebijakan Pintu TerbukaBerdasarkan kebijakan tanam paksa dan pintu terbuka muncul beberapa kritikan dari berbagai pihak. Para kaum humanis secara lantang menentang praktik eksploitasi. Penderitaan rakyat Indonesia memicu Broosshoft dan Theodore van Deventer mengkritik kebijakan tersebut yang intinya menuntut pemerintah kolonial agar memperhatikan dan mensejahterakan masyarakat pribumi. Kritik van Deventer mempengaruhi politik balas budi atau yang dikenal dengan Politik Etis.

Politik EtisDalam pidatonya Ratu Wihelmina pada tanggal 17 September 1901 menyatakan Pemerintah Belanda memiliki panggilan moral terhadap kaum pribumi yang kemudian menjadi mometum kelahiran Politik Etis yang kemudian menuangkannya dalam TRIAS VAN DEVENTER yang meliputi:

Irigasi Edukasi Migrasi

Page 18: Indonesia pasca VOC

Namun pelaksanaak politik etis terdapat banyak penyimpangan seperti:◦ Irigasi◦ Edukasi◦ Migrasi

Pada akhirnya politik etis memunculkan kaum-kaum terpelajar dari kaum bangsawan yang mempunyai nasionalis yang pada akhirnya menjadi pelopor pergerakan nasional seperti Dr. Soetomo dan Dr. Wahidin Sudirohusodo yang kemudian membentuk Oerganisasi pergerakan nasional yaitu Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, tanggal itulah sampai sekarang diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Page 19: Indonesia pasca VOC
Page 20: Indonesia pasca VOC
Page 21: Indonesia pasca VOC

PertanyaanJelaskan isi trias van den venter dan apakah

terjadi penyimpangan di politik etis!Apa itu peraturan koeli ordonantie 1881?Sebutkan kebijakan rafles dalam bidang

pertahanan!Apa yg mendorong terjadi nya pertempuran

liepzig dimana francis kalah?Apa isi dari konvensi London?Kenapa Stanford rafles di anggap sebagai

penjajah sedangkan dia yg menghapuskan peraturan tanam paksa?