Indonesia Desak PBB Tegas Soal Resolusi Palestina

1
Metro Hari Ini / Umum / 2009-01-10 17:50:13 Metrotvnews.com, Jakarta: Meski pemerintah telah dua kali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), kebijakan ini belum berdampak pada penurunan tarif angkutan kota di hampir semua daerah, termasuk Jakarta. Saat ini, tarif angkutan kota di Jakarta jenis reguler antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per orang. Para pengguna jasa angkutan umum mengeluhkan lambannya respons pengusaha angkutan untuk menurunkan tarif angkutan setelah pemerintah menurunkan harga BBM. Padahal, saat harga BBM naik, tarif angkutan umum langsung naik. Pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengaku saat ini belum bisa menurunkan tarif. Selain masih tingginya harga komponen kendaraan, tingginya pungutan liar dijadikan alasan untuk tidak menurunkan tarif. Menurut Organda, pungli yang harus ditanggung pengusaha angkutan mencapai lebih dari Rp 20 triliun per tahun. Ketua DPP Organda, Murphy Hutagalung memastikan Organda baru akan menurunkan tarif apabila pemerintah kembali menurunkan harga BBM. Namun, penurunan hanya sekitar lima persen. Murphy menilai kebijakan pemerintah selama ini tidak mendukung pengadaan angkutan umum. Akibatnya, tarif tranportasi menjadi mahal, sehingga masyarakat harus membelanjakan 30 persen pendapatannya untuk transportasi.(BEY)

description

doc

Transcript of Indonesia Desak PBB Tegas Soal Resolusi Palestina

Page 1: Indonesia Desak PBB Tegas Soal Resolusi Palestina

Metro Hari Ini / Umum / 2009-01-10 17:50:13

Metrotvnews.com, Jakarta: Meski pemerintah telah dua kali menurunkan harga bahan bakar minyak

(BBM), kebijakan ini belum berdampak pada penurunan tarif angkutan kota di hampir semua daerah,

termasuk Jakarta. Saat ini, tarif angkutan kota di Jakarta jenis reguler antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000

per orang.

Para pengguna jasa angkutan umum mengeluhkan lambannya respons pengusaha angkutan untuk

menurunkan tarif angkutan setelah pemerintah menurunkan harga BBM. Padahal, saat harga BBM

naik, tarif angkutan umum langsung naik.

Pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengaku saat ini belum bisa menurunkan tarif. Selain

masih tingginya harga komponen kendaraan, tingginya pungutan liar dijadikan alasan untuk tidak

menurunkan tarif. Menurut Organda, pungli yang harus ditanggung pengusaha angkutan mencapai

lebih dari Rp 20 triliun per tahun.

Ketua DPP Organda, Murphy Hutagalung memastikan Organda baru akan menurunkan tarif apabila

pemerintah kembali menurunkan harga BBM. Namun, penurunan hanya sekitar lima persen. Murphy

menilai kebijakan pemerintah selama ini tidak mendukung pengadaan angkutan umum. Akibatnya, tarif

tranportasi menjadi mahal, sehingga masyarakat harus membelanjakan 30 persen pendapatannya

untuk transportasi.(BEY)