Indonesia Darurat Narkoba

6
INDONESIA DARURAT NARKOBA ABSTRAK Narkoba merupakan masalah global yang membawa dampak berbahaya bagi generasi masa depan. Semakin lama jumlah pengguna narkoba semakin bertambah dan peredarannya semakin luas. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014 (Survey Nasional, 2014). Dengan menggunakan metode deskriptif akan dipaparkan mengenai kondisi real narkoba di Indonesia dan dianalisis penyebabnyak sehingga dapat menjadi masukan bagi pihak terkait dalam menyusun strategi kebijakan pemberantasan narkoba. PENDAHULUAN Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) atau Narkotik, Psikotropika, dan zat Aditif (NAPZA) adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi ( (Jaid 2014). Berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyatakan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkoba merupakan persoalan serius yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh mengingat bahaya besar yang ditimbulkannya bagi manusia. Menurut Laporan akhir BNN dalam Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba 2014 dari UNODC 2014 menyatakan bahwa angka estimasi pengguna narkoba tahun 2012 adalah antara 162 juta hingga 324 juta orang atau sekitar 3,5%-7%. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014 (Survey Nasional, 2014). Jika dibandingkan dengan tahun 2011, angka prevalensi tersebut relatif stabil tetapi terjadi kenaikan bila dibandingkan hasil studi tahun 2008. Jumlah pemakai

description

ini adalah makalah mengenai narkoba yang saya buat sebagai tugas kuliah

Transcript of Indonesia Darurat Narkoba

Page 1: Indonesia Darurat Narkoba

INDONESIA DARURAT NARKOBA

ABSTRAK Narkoba merupakan masalah global yang membawa dampak berbahaya bagi generasi

masa depan. Semakin lama jumlah pengguna narkoba semakin bertambah dan peredarannya semakin luas. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014 (Survey Nasional, 2014). Dengan menggunakan metode deskriptif akan dipaparkan mengenai kondisi real narkoba di Indonesia dan dianalisis penyebabnyak sehingga dapat menjadi masukan bagi pihak terkait dalam menyusun strategi kebijakan pemberantasan narkoba.

PENDAHULUAN

Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) atau Narkotik, Psikotropika, dan zat Aditif (NAPZA) adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi ((Jaid 2014). Berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyatakan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkoba merupakan persoalan serius yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh mengingat bahaya besar yang ditimbulkannya bagi manusia. Menurut Laporan akhir BNN dalam Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba 2014 dari UNODC 2014 menyatakan bahwa angka estimasi pengguna narkoba tahun 2012 adalah antara 162 juta hingga 324 juta orang atau sekitar 3,5%-7%. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014 (Survey Nasional, 2014). Jika dibandingkan dengan tahun 2011, angka prevalensi tersebut relatif stabil tetapi terjadi kenaikan bila dibandingkan hasil studi tahun 2008. Jumlah pemakai narkoba terbesar berasal dari kalangan kelompok pekerja, kemudian diikuti dengan kelompok pelajar/mahasiswa.

Meningkatnya jumlah pengguna narkoba di Indonesia menandakan semakin tingginya tingkat peredaran narkoba di wilayah Indonesia. Dalam upaya pencegahan perluasan peredaran narkoba, maka perlu dilakukan identifikasi wilayah mana saja yang menjadi pasar peredaran narkoba. Hal ini tentunya akan berguna dalam menyusun strategi kebijakan bagi pihak terkait pemberantasan narkoba.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi tingkat peredaran narkoba di Indonesia dengan sasaran sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis-jenis narkoba yang beredar2. Mengetahui wilayah peredaran narkoba3. Mengetahui jumlah pengguna narkoba

Page 2: Indonesia Darurat Narkoba

METODOLOGI

Metodologi pada paper ini terdiri dari lokasi, pengumpulan data, dan metode analisis.

LokasiLokasi studi berada di 34 provinsi di Indonesia.

Pengumpulan DataPengumpulan data melalui data sekunder yang telah disediakan oleh BNN dalam laporan akhir Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba Tahun Anggaran 2014.

Metode AnalisisPendekatan yang digunakan dalam paper ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kecenderungan peredaran jenis narkoba di Indonesia yang paling banyak digunakan adalah ganja, shabu dan Miras. Berikut trend jumlah jenis narkoba yang digunakan di Indonesia tahun 2008-2012.

Tabel 1. Jumlah Kasus Narkoba Menurut Jenis Tahun 2008 - 2012

2008 2009 2010 2011 20121 Ganja 8.459 8.722 7.096 5.913 6.4762 Heroin 1.534 797 661 603 4863 Hashish 5 3 9 3 74 Kokain 7 2 5 3 85 Kodein 2 0 0 0 06 Morfin 1 0 0 0 07 Ekstasi 2.094 1.404 856 782 8568 Shabu 6.522 7.652 9.270 11.819 11.2479 Daftar G 1.167 1.040 904 1.273 1.419

10 Benzodiazepin 0 299 132 144 17911 Barbiturat 0 0 127 174 12712 Ketamin 0 0 13 10 413 Miras 9.429 10.742 7451 8.880 7.745

TAHUNNO JENIS

Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI, 2013

Para pengguna Narkoba didominasi pada kelompok umur >29 tahun, sedangkan pada tingkat pendidikan didominasi oleh SLTA.

Tabel 2. Jumlah Pengguna Narkoba Menurut Kelompok Umur

2008 2009 2010 2011 20121 <16 133 113 88 117 1322 16-19 2.001 1.731 1.515 1.774 2.1063 20-24 6.441 5.430 4.993 5.377 5.4784 25-29 10.136 9.757 8.939 11.718 10.3395 >29 26.000 21.374 17.962 17.746 17.585

TAHUNKELOMPOK UMUR (TAHUN)

NO

Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI, 2013

Page 3: Indonesia Darurat Narkoba

Tabel 3. Jumlah Pengguna Narkoba Menurut Tingkat Pendidikan

2008 2009 2010 2011 2012SD 4.404 4.763 4.012 6.092 4.980

SLTP 10.827 8.322 8.262 10.013 9.768SLTA 28.479 24.328 20.280 20.503 19.730

PT 1.001 992 943 1.124 1.162

TAHUNTINGKAT PENDIDIKAN

Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI, 2013

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pengguna narkoba berada di kalangan usia produktif. Hal ini tentunya berbahaya bagi masa depan generasi muda. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kecenderungan pengguna narkoba pada usia produktif disebabkan kurangnya pengetahuan mereka mengenai barang berbahaya tersebut, usia produktif memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru, pergaulan bebas, lingkungan buruk, stress yang tinggi, broken home, ketidakpunyaan pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan kedua tabel jumlah pengguna narkoba tersebut diketahui bahwa jumlah pengguna narkoba semakin menurun. Hal ini disebabkan upaya dari pihak BNN yang semakin intensif dalam memberantas penyebaran narkoba serta melakukan upaya rehabilitasi bagi pengguna. Berdasarkan laporan akhir survey nasional perkembangan penyalahguna narkoba tahun anggaran 2014 diketahui bahwa berbagai bentuk penangkapan dan pengungkapan kasus penyelundupan dan perdagangan narkoba sepanjang 5 tahun terakhir hasilnya berfluktuatif, namun terjadi peningkatan tajam pada tahun 2012 ke 2013 sebagai berikut.

Tabel 4. Jumlah Kasus dan Tersangka Narkoba

Menurut Golongan Kasus, 2009-2013

Kasus Tersangka Kasus Tersangka Kasus Tersangka Kasus Tersangka Kasus TersangkaNarkotika 11135 15081 17834 23900 19045 18977 18977 25122 21119 28543Psikotropika 8779 11687 1181 1502 1601 1729 1729 2062 1612 1868Bahan adiktif lainnya 10964 11635 7599 8020 9067 7917 7917 8269 12705 13356Jumlah 30878 38403 26614 33422 29713 28263 28623 35453 35436 43767

Jenis Narkoba 2011 2012 201320102009

Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI, 2013

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah tersangka narkotika meningkat sekitar dua kali lipat di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan semakin banyaknya kasus yang diungkap oleh pihak BNN. Jenis kasus yang terungkap oleh BNN dari deputi pemberantasan paling banyak adalah kasus distribusi (246 kasus) dan produksi (136 kasus) dalam 4 tahun terakhir (Laporan Akhir Survey Nasional Perkembangan Penyalahguna Narkoba, 2014).

Adapun wilayah yang menjadi penyebaran penyalahguna narkoba terbesar berada di Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur selama 3 tahun terakhir menempati urutan pertama jumlah kasus narkoba. Namun ada beberapa provinsi yang mengalamin trend menurun, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.

Page 4: Indonesia Darurat Narkoba

Tabel 5. Jumlah Kasus Narkoba Menurut Provinsi Tahun 2010-2012

2010 2011 20121 Aceh 566 650 8662 Sumatera Utara 2.766 2.671 2.4203 Sumatera Barat 323 381 3454 Riau 488 601 6505 Kepulauan Riau 233 321 2876 Jambi 215 284 3857 Sumatera Selatan 824 1.049 9908 Bengkulu 122 130 1299 Lampung 510 535 647

10 Bangka Belitung 126 191 18011 Banten 183 141 16112 DKI Jakarta 5.315 5.250 5.42613 Jawa Barat 3.215 1.776 1.25214 Jawa Tengah 1.122 1.493 1.19415 DI Yogyakarta 262 281 25416 Jawa Timur 5.637 7.749 7.44817 Kalimantan Barat 205 260 24218 Kalimantan Selatan 534 887 1.18819 Kalimantan Timur 600 624 59120 Kalimantan Tengah 732 325 33321 Bali 792 887 86222 NTB 133 144 16223 NTT 235 868 14724 Sulawesi Selatan 413 521 65425 Sulawesi Tenggara 302 388 52826 Sulawesi Tengah 145 189 20927 Sulawesi Utara 415 1.007 1.02228 Gorontalo 19 13 1229 Maluku 72 56 4030 Maluku Utara 34 33 2431 Papua 85 91 88

TAHUNNO PROVINSI

Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI, 2013

REKOMENDASI

Pengungkapan kasus narkoba oleh BNN cenderung mengalami kemajuan. Namun upaya tersebut belum dilakukan secara maksimal, karena faktor tantangan geografis, terbatasnya anggaran, dan jumlah SDM yang dimiliki. Masalah Narkoba merupakan masalah global yang membawa dampak negatif yang besar, sehingga pemberantasan narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab BNN, namun jg berkoordinasi dengan semua pihak, seperti kepolisian, masyarakat, dan pemerintah. Dukungan pemerintah dalam segi pendanaan sangat dibutuhkan mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh BNN, sedangkan koordinasi dengan kepolisian adalah sebagai bentuk dari kerjasama tindak lanjut hukum. Adapun kerjasama dengan masyarakat sangat dibutuhkan, karena masyarakat lebih cepat mengetahui perubahan kondisi lingkungan sekitar mereka sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi BNN. Ketiga bentuk kerjasama ini seharusnya diperkuat dalam rangka pencegahan penyebarluasan peredaran narkoba di Indonesia.

KESIMPULAN

Banyaknya pengguna narkoba di Indonesia didominasi oleh kelompok umur >29 tahun. Hal ini menunjukkan kalangan produktif banyak mengonsumsi narkoba. Selain itu, tingkat kalangan pelajar juga menjadi korban. Jika dibiarkan terus menerus akan membawa dampak negatif bagi generasi indonesia, sehingga perlu diberantas. Kerjasama dari pihak-pihak terkait sangat perlu ditingkatkan agar upaya pemberantasan berjalan efektif dan maksimal.

Page 5: Indonesia Darurat Narkoba

DAFTAR PUSTAKA

BNN dan Putlitkes UI, Laporan Akhir Survey Nasional Perkembangan Penyalahguna Narkoba. 2014

Kementerian Kesehatan RI, Situasi dan Analisis Penyalahgunaan narkoba, 2014

BNN, Ringkasan Eksekutif Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, 2011

Jaid.dedihumas.bnn.go.id.10 Maret 2014. http:// dedihumas. bnn.go.id /read /section /artikel/2014 /03/10/929/ pengertian-narkoba(diakses Mei Sabtu, 2015)