Inditex Fashion Garment

20
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA ANALISIS GLOBAL ORGANIZATION PADA INDITEX FASHION COMPANIES Oleh: Yuda Satya Candra 3102863 KEVIN GOENAWAN 3102854 KP B UNIVERSITAS SURABAYA FALKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA 2011

description

hal ini mengenai bagaimai inditex dapat mejadi besar dan di indonesia kita mengenalnya dengan merk zara

Transcript of Inditex Fashion Garment

Page 1: Inditex Fashion Garment

MANAJEMEN LINTAS BUDAYA

ANALISIS GLOBAL ORGANIZATION

PADA INDITEX FASHION COMPANIES

Oleh:

Yuda Satya Candra 3102863

KEVIN GOENAWAN 3102854

KP B

UNIVERSITAS SURABAYA

FALKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

2011

Page 2: Inditex Fashion Garment

Daftar isi

Page 3: Inditex Fashion Garment

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era perdagangan bebas ini, persaingan yang dialami oleh setiap

perusahaan di berbagai negara semakin meningkat. Setiap perusahaan harus

memiliki keunikan atau keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan

mampu bersaing dengan kompetitor yang tidak lagi terbatas oleh ruang.

Salah satu cara untuk dapat bersaing dan mendapatkan segmen pasar

yang luas adalah dengan menjadikan perusahaan sebagai perusahaan

multinasional yang mempunyai cabang atau subsidiaries di berbagai negara,

namun perlu diketahui bahwa tidak mudah untuk bisa membangun suatu bisnis

dalam skala bisnis Global. Bagaimana memulainya, bagaimana mengelolanya,

apa aja yang harus di persiapkan oleh perusahaan, strategi-strategi apa yang

harus dimiliki oleh perusahaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan

oleh pihak manajemen sebelum merealisasikan bisnisnya.

INDITEX adalah salah satu dari beberapa perusahan global dalam

industri garment yang sukses mengembangkan bisnisnya di berbagai belahan

dunia dengan beberapa brand yang di gandengnya antara lain : Zara ,Pull and

Bear , dan Massimo Dutti . INDITEX group memiliki brand andalanya yaitu

ZARA .

Oleh karena itu dalam makalah ini tim penyusun akan membahas

mengenai strategi dan hubungan dengan toko cabang yang dilakukan oleh

INDITEX GROUP dengan produk andalanya ZARA hingga dapat bertahan

menjadi perusahaan multinasional yang selalu terdepan.

1.2. Identifikasi Masalah

Page 4: Inditex Fashion Garment

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah INDITEX

sebagai perusahaan multinasional mempunyai toko cabang yang tersebar di

berbagai negara di dunia. Untuk mengelolanya INDITEX GROUP dengan

produk andalanya ZARA perlu suatu metode atau manajemen yang baik,

karena terdapat perbedaan budaya yang bisa menjadi masalah bila tidak

dikelola dengan baik. INDITEX GROUP harus menjalin hubungan kerja

sama yang baik antara headquarters dan subsidiaries serta menyiapkan strategi

untuk mengelola perbedaan budaya yang ada.

1.3. Perumusan Masalah

Pola hubungan antara Headquaters dan Subsidiaries seperti apa yang

diterapkan oleh ZARA Corporation sebagai organisasi global?

Bagaimana dan strategi apa yang di gunakan oleh INDITEX GROUP

dengan produk andalanya zara dalam merespon kebudayaan dan

permintaan pasar di berbagai Negara ?

1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan :

1. Mengetahui pola hubungan antara Headquaters dan Subsidiaries yang

diterapkan oleh ZARA sebagai organisasi global.

2. Mengetahui strategi apa yang di gunakan oleh INDITEX GROUP

dengan produk andalanya zara dalam merespon kebudayaan dan

permintaan pasar di berbagai Negara

1.4.2 Manfaat :

1. Bagi perusahaan, dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan

dalam memanfaatkan perbedaan budaya dan strategi yang di terapkan

di dalam perusahaan guna keberhasilan perusahaan.

Page 5: Inditex Fashion Garment

2. Bagi pembaca dan penulis, untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai struktur dan penerapan organisasi global

dalam perusahaan.

Page 6: Inditex Fashion Garment

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1. Landasan Teori

Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha

di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti

ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang (subsidiary) di banyak

negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat (headquarter) di

mana mereka mengkoordinasi manajemen global.

Hubungan antara Headquaters dan Subsidiaries yang diklasifikasikan oleh

Heenan dan Perlmutter :

1. Ethnocentric

Semua kebijakan dan prosedur ditetapkan oleh Kantor Pusat. Jadi,

Kantor Pusat yang memutuskan Apa dan Bagaimana yang harus

dilakukan untuk menjalankan bisnisnya.

2. Polycentric

Bagaimana kebijakan dan prosedur diimplementasikan ditentukan secara

lokal. Kantor Pusat yang memutuskan Apa yang harus dilakukan, dan

Kantor Cabang yang memutuskan Bagaimana menjalankan apa yang

ditentukan oleh Pusat.

3. Regiocentric

Kantor Pusat Regional berperan sebagai Buffer (Penghubung) yang

melakukan negosiasi antara Kantor Pusat di Negara asal (Home Country)

dengan cabang-cabang di berbagai Negara tuan rumah (Host Country)

pada Wilayah (Region) tertentu, seperti Asia Tenggara, Amerika Latin,

atau Eropa Timur.

4. Geocentric

Page 7: Inditex Fashion Garment

Berbagai kebijakan dan prosedur tentang Apa dan Bagaimana

dikembangkan berdasarkan masukan dari Kantor Pusat dan Kantor

Cabang. Sebaimana pula antar Kantor Cabang.

Strategi dasar organisasi untuk mengelola perbedaan budaya :

a. Mengabaikan (Ignored)

Bussines is bussines and they assume convergence

Ketika memilih untuk mengabaikan berbagai perbedaan

budaya, maka asumsi yang dipakai yaitu bisnis adalah

bisnis, dan bahwa para manajer, insinyur, atau bankir

adalah sama saja di seluruh dunia. Mereka

mengansumsikan konvergensi dalam praktik manajemen

sebagai hasil dari perkembangan ekonomi dan teknologi,

peningkatan minat universal akan modernisasi dan

penyebaran profesionalisme melalui pendidikan manajemen

dan konsultasi manajemen.

For these companies, policies and practices developed in

the home country are considered to be readily transferable.

Bagi perusahaan yang mengabaikan perbedaan budaya,

berbagai kebijakan dan praktik di negara asal (home

country) dianggap siap untuk ditransfer, dan cabang atau

anak perusahaan di negara tuan rumah (host country)

diharapkan untuk mengaplikasikannya secara tepat.

Argumentasinya adalah untuk menjaga kualitas produk,

untuk menjamin standar pelayanan pelanggan dan

teknologi, serta memastikan bahwa budaya perusahaan

telah dihayati oleh seluruh karyawan.

b. Meminimalkan (Minimalized)

Strategi meminimalkan perbedaan budaya dapat dilakukan melalui :

Page 8: Inditex Fashion Garment

1. Menciptakan budaya perusahaan Global dengan peleburan budaya

Pendekatan ini berusaha melihat perbedaan budaya nasional dan

mencoba mengasimilasikan perbedaan tersebut dalam menjalankan

budaya organisasi.

2. Menciptakan pemisahan budaya

Dilakukan untuk menghindari konflik. Pendekatan ini

mencerminkan pendekatan polisentris pada hubungan kantor pusat

dengan cabang atau anak perusahaan. Disini perusahaan induk

menentukan apa yang harus dilakukan, dan anak perusahaan lokal

bebas untuk menentukan bagaimana menjalankannya.

3. Menciptakan penghubung

Dalam rangka menyeimbangkan kebutuhan akan integrasi

global namun pada saat yang sama tetap peka terhadap kondisi lokal,

banyak perusahaan multinasional menciptakan kantor pusat regional

(pendekatan regiosentris) yang berfungsi membantu memperbaiki

koordinasi antara berbagai organisasi nasional dan mencari berbagai

sinergi potensial yang muncul.

Kantor pusat regional membantu rekonsiliasi lokal

reponsiveness dengan integrasi global melalui suatu penghubung

(buffer) antara kondisi lokal dengan strategi global yang berasal dari

kantor pusat. Ide tersebut dapat menyediakan suatu “penghubung”

budaya antara unit-unit nasional dengan budaya kantor pusat.

c. Memanfaatkan (Utilize)

Strategi ini mencoba untuk meningkatkan integrasi antara

perusahaan nasional melalui pengembangan lini produk atau area

bisnis secara global. Untuk mendapatkan keunggulan melalaui

pemanfaatan perbedayaan budaya, para manager dari berbagai Negara

Page 9: Inditex Fashion Garment

yang berbeda perlu dibekali dengan berbagai keterampilan untuk

mengatasi perbedaan yang ada dan memanfaatkannya, misalnya

keterampilan bahasa, pengetahuan tentang infrastruktur, informasi,

sistem akuntansi, dan lain sebagainya. Strategi ini bersifat

menciptakan nilai tambah artinya perusahaan dapat menempatkan

produksinya, kegiatan fungsionalnya dan unit bisnis dari kantor

pusatnya pada Negara-negara yang memiliki sumberdaya terbaik

sehingga mencapai keunggulan kompetitif.

Keuntungan penggunaan strategi pemanfaatan perbedaan budaya

antara lain adalah :

1. Menciptakan keunggulan bersaing terutama bila perusahaan

dapat melakukan kompromi untuk menemukan solusi yang

kreatif untuk mengatasi perbedaan

2. Mendorong peningkatan profitabilitas dan persaingan karena

adanya diversitas dalam ekspektasi, latar belakang dan tahap

atau siklus hidup.

Page 10: Inditex Fashion Garment

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1. Profil Perusahaan

Inditex merupakan sebuah perusahaan multinasional yang

menghasilkan berbagai macam produk pakaian. Didirikan tahun 1975 dan

bermarkas di A Coruna, Spanyol. Perusahaan ini merupakan teman dari

produk Massimo Dutti, Pull and Bear, Stradivarius dan Bershka. Owner dari

Inditex , A Coruna, Spanyol. Di dunia , jumlah gerai ZARA adalah 1027

gerai.

3.2. Misi Perusahaan

Kebijakan Lingkungan

Melalui model bisnis ZARA, ZARA bertujuan untuk memberikan kontribusi

terhadap pembangunan berkelanjutan masyarakat dan lingkungan yang ZARA

berinteraksi. Komitmen perusahaan terhadap lingkungan termasuk dalam

Pernyataan Tanggung Jawab Inditex Group, yang diterbitkan di website kami:

www.inditex.com.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dan tindakan yang termasuk dalam kerangka

komitmen lingkungan kelompok dan memiliki dampak langsung pada toko-toko

dan pelanggan:

DI TOKO

←- ZARA menghemat energi.←- Toko ramah lingkungan.←- ZARA memproduksi sampah kurang, dan daur ulang.←- Komitmen ZARA meluas ke semua staf kami.←- Sebuah tim sadar lingkungan.

ZARA menghemat energi. Toko ramah lingkungan. ZARA menerapkan model

yang ramah lingkungan manajemen di toko ZARA untuk mengurangi konsumsi

energi sebesar 20%, memperkenalkan kriteria kesinambungan dan efisiensi. Model

manajemen menetapkan langkah-langkah untuk diterapkan pada semua proses,

termasuk desain toko itu sendiri, pencahayaan, pemanasan dan sistem pendinginan

dan kemungkinan daur ulang furnitur dan dekorasi.

Page 11: Inditex Fashion Garment

ZARA memproduksi sedikit limbah dan daur ulang Daur Ulang gantungan dan

alarm, yang diambil dari toko ZARA dan diolah menjadi elemen plastik lainnya,

adalah contoh dari kebijakan manajemen kami sampah.. Jutaan gantungan dan

alarm diproses setiap tahun dan kedua kardus dan plastik yang digunakan untuk

kemasan juga didaur ulang.

Komitmen ZARA meluas ke semua staf ZARA. Peningkatan kesadaran di

antara anggota tim ZARA. ZARA mengadakan kampanye kesadaran In-

perusahaan dan spesifik berbasis multimedia program pelatihan untuk mendidik staf

ZARA dalam praktek-praktek berkelanjutan, seperti membatasi konsumsi energi,

menggunakan transportasi berkelanjutan dan memodifikasi pola perilaku.

DENGAN PRODUK

- ZARA menggunakan kain ekologis.- Organik kapas.- ZARA memproduksi bebas PVC alas kaki.

ZARA menggunakan kain ekologis. Organik kapas. Zara mendukung pertanian

organik dan membuat beberapa pakaian keluar dari katun organik (100% katun,

benar-benar bebas pestisida, bahan kimia dan pemutih). Mereka memiliki label

tertentu dan mudah untuk menemukan di toko-toko ZARA.

ZARA memproduksi bebas PVC alas kaki. Tidak ada turunan minyak bumi atau

non-biodegradable bahan yang digunakan dalam produksi alas kaki kita (PVC

gratis).

DALAM TRANSPORTASI

- ZARA menggunakan bahan bakar biodiesel. Armada Zara dari truk, yang

mengangkut lebih dari 200 juta item pakaian setahun, menggunakan bahan bakar

biodiesel 5%. Hal ini memungkinkan kita untuk mengurangi emisi CO2 kita oleh

500 ton.

KESEJAHTERAAN HEWAN KEBIJAKAN

Semua produk yang berasal dari hewan yang dijual di toko kami, termasuk bulu dan

kulit, datang secara eksklusif dari hewan yang dibesarkan di pertanian pangan dan

dalam keadaan apapun tidak berasal dari hewan kurban secara eksklusif untuk

penjualan menyembunyikan mereka.

3. 3. Pola Hubungan antara Headquaters dan Subsidiaries

Page 12: Inditex Fashion Garment

INDITEX GROUP memiliki perkembangan dalam pola hubungannya,

pola yang terjadi dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

Ethnocentric

Kantor pusat Inditex Group berada di kota La Coruna dengan direksi utama

yang tetap di jabat oleh Amancio Ortega. Menetapkan kebudayaan dan ketentuan

dalam setiap perusahaanya adalah penekanan pada kerja sama kelompok dan

komunikasi yang lancar sebagai upaya untuk memberikan komitmen yang kuat agar

mencapai kepuasan pelanggan . Tanggung jawab perusahaan yang di miliki inditex

di dasarkan pada tiga prinsip utama yaitu itikad baik dalam hubungan dengan para

pemegang saham dan masyarakat luas ; keterbukaan dengan pihak pers, pemegang

saham, dan organisasi social masyarakat; dan keterbukaan dalam akitivitas bisnis di

dalam pengembangan strategi usaha seluruh merek di bawah inditex .

Polycentric

Zara terdiri dari desain, produksi,logistic dan strategi promosi yang

merupakan sebuah system yang saling terkait antara satu dengan yang lainya .

Gerai-Gerai Zara mengadopsi system dan manajemen yang sama dengan Zara pusat

di Spanyol .

Regiocentric

Manajemen Initex dengan produk Zaranya melakukan investasi untuk

melakukan perluasan jaringan dengan membuka gerai yang baru sebanyak

260-35 toko pertahun . Gerai zara secara keseluruhan berlokasi di area kota

besar komersil di Eropa,Amerika,dan Asia . Tidak hanya sebagai Gerai di

tiap-tiap kota besar , tetapi gerai tersebut juga untuk melayani dan

mendukung Inditex agar dapat mencapai pertumbuhan dalam jangka

panjang. Serta menjadi penghubung(buffer) untuk masyarakat atau pasar

yang ada di jaringan gerai-gerai tersebut dengan kantor pusat ato manajemen

pusat zara agar dapat membantu dalam menentukan keputusan , menentukan

apa yg di minati dan apa yang menjadi trend fashion di jaringan-jaringan

Page 13: Inditex Fashion Garment

tersebut .Sehingga pihak manajemen dan desainer-desainer Zara dapat selalu

mengetahui permitaan pasar dan kemauan pasar .

3. 4.Strategi oleh INDITEX GROUP dengan produk andalanya ZARA dalam

merespon kebudayaan dan permintaan pasar di berbagai negara.

Hubungan antara pihak Zara pusat dengan jaringan gerainya di seluruh dunia

dengan sangat cepat membuat pihak desainer Zara mendapatkan first hand input

mengenai tren atau style yang berkembang di seluruh dunia . Zara memberlakukan

competitive positioning yang berbeda di tiap pasar, karena setiap Negara memiliki

ciri tersendiri yang erat kaitanya dengan perbedaan budaya,gaya hidup, psikografis,

tingkat ekonomi dan faktor-faktor lain sperti ukuran tubuh masyarakat yang

dianggap sebagai suatu keunikan dari suatu masyarakat . Sehingga Zara sangat

ingin mergerti kebutuhan dan keinginan konsumen untuk kemudian diterjemahkan

dalam bentuk disain produk fashion yang dihasilkan . Zara memiliki tiga pilar bisnis

utamanya yaitu short lead time-more fashion , mulai dari pengembangan gagasan

atau rancangan sampai produk terdistribusikan di setiap toko , memakan waktu

maksimum 30 hari . Kedua lower quantities-source supply . Artinya Zara berusaha

menciptakan kondisi kelangkaan akan penawaran yang di sengaja . Ke tiga more

styles-more choices and more changces of hitting it right . Artinya, dengan proses

produksi yang di batasi untuk tiap model dan ukuranya, maka Zara dapat

memproduksi sekitar 12 ribu model pakaian dalam setahun atau 1000 model

perbulanya. Sehingga Zara dapat menawarkan lebih banyak variasi model kepada

konsumenya di bandingkan pesaingnya . La coruna, Spanyol merupakan pusat

perancangan produk fashion Zara oleh 200 desainer . Para desainer tersebut selalu

melakukan perjalanan antar negara untuk melihat perkembangan tren fashion

masyarakat global. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat gerak produksi dan

juga agar dapat menangkap keinginan dan kebutuhan konsumen serta perubahan

pasar. Sehingga, Zara menjadi trend setter bagi industry fashion secara luas .

Page 14: Inditex Fashion Garment

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Sebagai organisasi atau perusahaan global yang memiliki banyak

gerai di berbagai negara, Inditex juga mempunyai karyawan terdiri dari

berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Inditex memanfaatkan

perbedaan budaya yang ada sebagai salah satu strategi dan menjadi

keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Inditex Group selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang baik

antara kantor pusat dan kantor cabang yaitu dengan pola ethnocentric,

regiocentric dan polycentric sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk dapat

mengkoordinasi perusahaan dengan lebih baik.

4.2. Rekomendasi

Sebaiknya inditex group tidak mengabaikan perbedaan budaya yang

ada atau melakukan diskriminasi melainkan tetap memanfaatkan perbedaan

budaya yang ada dalam perusahaan. Selain itu sebaiknya Inditex Group terus

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi agar dapat tetap bersaing.

Page 15: Inditex Fashion Garment

DAFTAR PUSTAKA

Schein Edgar H, 2004, Organizational Culture & Leadership, second edition,

Jossey-Bass Publishers San Fransisco.

Schneider, S. C. & Barsoux, J-L., 2004, Managing Across Culture, Hertfordshire :

Prentice Hall Europe.

Tim Dosen Manajemen Lintas Budaya, 2011, Handout Manajemen Lintas

Budaya, Universitas Surabaya.

http://www. zara .com/ Indonesia / perusahaan /

www. inditex .com/

www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124737-SK...Analisis.pdf

www.arfadia.com/download.php?id=10EIM5560IB