Indikator Tenaga Kerja Sulawesi Tengah 2013

download Indikator Tenaga Kerja Sulawesi Tengah 2013

of 40

description

STATISTIK

Transcript of Indikator Tenaga Kerja Sulawesi Tengah 2013

  • INDIKATOR TENAGA KERJA

    PROVINSI SULAWESI TENGAH

    2013

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • INDIKATOR TENAGA KERJA

    PROVINSI SULAWESI TENGAH

    2013

    B P S P R O V I N S I S U L AW E S I TE N G AH

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • INDIKATOR TENAGA KERJA PROVINSI SULAWESI TENGAH 2013 ISBN : 979 480 949 7

    No. Publikasi : 72000.1309

    Katalog BPS : 2302003.72

    Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm

    Jumlah Halaman : vi + 32 halaman

    Naskah: Bidang Statistik Sosial Penyunting: Bidang Statistik Sosial Gambar Kulit: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah Dicetak Oleh: Percetakan Rio Palu Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah 2013

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah iii

    KATA PENGANTAR

    Ketenagakerjaan merupakan komponen dan modal dasar

    pembangunan. Banyak aspek terkait ketenagakerjaan membutuhkan

    perhatian lebih dalam proses pembangunan yang berkesinambungan. Tingkat

    Partisipasi Angkatan Kerja merupakan salah satu ukuran yang digunakan

    dalam setiap pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

    Data dan analisis ringkas dalam publikasi Indikator Tenaga

    Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 ini diharapkan dapat

    menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di Provinsi

    Sulawesi Tengah.

    Disadari, masih terdapat kekurangan baik dalam hal isi maupun

    penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat

    diharapkan demi penyempurnaan publikasi ini. Kepada Tim Penyusun dan

    semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini, diucapkan

    terima kasih. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima

    kasih.

    Palu, April 2013

    Kepala Badan Pusat Statistik

    Provinsi Sulawesi Tengah

    Johanes De Britto Priyono, M.Sc Nip. 195909161985011001

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah 2013

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah iv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar ..................................................................................

    Daftar Isi ...........................................................................................

    Daftar Tabel ......................................................................................

    Daftar Gambar ....................................................................................

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang .......................................................................

    1.2. Tujuan dan Manfaat ...............................................................

    1.3. Konsep dan Definisi ...............................................................

    1.4. Ruang Lingkup dan Sumber Data ...........................................

    1.5. Pengukuran Indikator Ketenagakerjaan ..................................

    II. TENAGA KERJA

    2.1. Gambaran Umum Kependudukan ............................................

    2.2 Karakteristik Ketenagakerjaan .................................................

    a. Penduduk Usia Kerja .........................................................

    b. Jam Kerja .........................................................................

    c. Status Pekerjaan ...............................................................

    III. ANGKATAN KERJA

    3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja .........................................

    3.2. Kesempatan Kerja .................................................................

    3.3. Pengangguran ......................................................................

    3.4. Perbandingan Angkatan Kerja di Pulau Sulawesi .....................

    IV. KESIMPULAN ...............................................................................

    iii

    iv

    v

    vi

    1

    3

    4

    7

    8

    11

    13

    13

    17

    18

    23

    26

    28

    30

    32

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah 2013

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah v

    DAFTAR TABEL

    No. Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 2.1 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin,

    Juni 2012 .......................................................................

    12 Tabel 2.2

    Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kabupaten/Kota, Juni 2012 ...................

    13

    Tabel 2.3

    Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu, Juni 2012 .... 15

    Tabel 2.4

    Penduduk Usia Kerja Menurut Aktivitas Utama, Agustus 2012 .....................................................................

    16

    Tabel 2.5

    Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu Yang Lalu, Agustus 2012 ........................

    17

    Tabel 2.6

    Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Agustus 2012 ...............................................

    21

    Tabel 3.1

    Persentase Penduduk Usia Kerja Merurut Aktivitas Utama, Agustus 2012 .................................................................

    24

    Tabel 3.2 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2012 ....... 27 Tabel 3.3

    TPAK, TPT dan Persentase Pekerja Tak Penuh Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2012 ...........................................

    29

    Tabel 3.4 Angkatan Kerja Menurut Provinsi di Pulau Sulawesi,

    Agustus 2012 ................................................................. 31

    Tabel 4.1

    Indikator Ketenagakerjaan, Agustus 2012 ........................ 32

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah 2013

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah vi

    DAFTAR GAMBAR

    No. Gambar Judul Gambar Halaman Gambar 2.1 Piramida Penduduk, Juni 2012 ........................................ 14 Gambar 2.2

    Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus 2012 ...............................................

    20

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Setiap kegiatan ekonomi mempunyai daya serap yang berbeda

    terhadap tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam

    perencanaan pembangunan, ketenagakerjaan memegang peranan

    penting karena tanpa tenaga kerja hampir tidak mungkin program

    pembangunan dapat dilaksanakan.

    Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata

    kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya

    adalah kemampuan self supporting di segala aspek bidang

    pemerintahan dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat

    mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerahnya sendiri.

    Dengan kata lain tolak ukur dalam mengukur tingkat kemampuan

    daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah adalah dengan

    memberdayakan semua sumber daya yang ada. Sumber daya disini

    dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan faktor

    sumber daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada.

    Dalam perencanaan pembangunan, tenaga kerja (man-workers)

    merupakan komponen pembangunan yang penting di samping sumber

    daya alam dan teknologi. Laju pembangunan ekonomi tergantung dari

    kualitas dan jumlah dari tenaga kerja dalam mengelola dan

    mengoptimalkan sumber daya alam untuk dijadikan suatu output

    produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan ( income) bagi

    daerah dan tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 2

    diperlukan data dan indikator mengenai ketenagakerjaan dalam rangka

    mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam pembangunan serta sebagai

    dasar dalam perencanaan tenaga kerja.

    Indikator-indikator tenaga kerja tersebut antara lain mengenai

    ketersediaan tenaga kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, angka

    pengangguran, tingkat upah, permintaan akan tenaga kerja oleh

    perusahaan, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan

    ketenagakerjaan (misalnya : tingkat pendidikan, pengalaman kerja,

    migrasi, dan aspek sosial lainnya yang mendukung ketenagakerjaan).

    Besarnya persentase penduduk yang telah bekerja belum

    merupakan ukuran dalam menentukan apakah masalah

    ketenagakerjaan dapat dikatakan berhasil. Banyak faktor yang

    mempengaruhi aspek ketenagakerjaan dalam suatu daerah. Selain

    banyaknya penduduk yang terserap dalam kegiatan ekonomi, juga

    kualitas dari tenaga kerja tersebut yang tercermin dari tingkat

    pendidikan, kesesuaian upah yang diterima oleh setiap pekerja, struktur

    umur dari setiap pekerja (yang mempengaruhi pola efektifitas dan

    efisiensi dalam melakukan aktivitas kegiatan ekonomi), serta jenis

    sektor ekonomi yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

    Berbagai kebijakan telah, sedang, dan akan ditempuh oleh

    pemerintah dalam upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan ini.

    Semuanya mengarah pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang

    disertai penciptaan atau perluasan lapangan pekerjaan yang berbasis

    pemerataan pembangunan.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 3

    Publikasi Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah

    Tahun 2013 ini memuat beberapa indikator ketenagakerjaan di Provinsi

    Sulawesi Tengah pada tahun 2012. Dalam publikasi ini disajikan data

    ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah disertai analisis deskriptif

    ringkas agar lebih terarah dan pemahamannya lebih jelas.

    1.2. Tujuan dan Manfaat

    Penyusunan Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah

    Tahun 2013 ini bertujuan untuk :

    1. Mengetahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah

    masuk ke dalam angkatan kerja, serta beberapa indikator

    ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012.

    2. Menganalisis sekilas gambaran ketenagakerjaan berdasarkan data

    yang disajikan.

    3. Mengetahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap

    penciptaan lapangan pekerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun

    2012.

    4. Sebagai media evaluasi untuk pengambilan kebijakan

    ketenagakerjaan pada masa yang akan datang.

    Dari tujuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat agar :

    1. Memperoleh situasi ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah.

    2. Sebagai bahan pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan di

    Provinsi Sulawesi Tengah.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 4

    1.3. Konsep dan Definisi

    Penduduk dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan

    penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja dibedakan atas dua

    kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya

    didasarkan pada periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang

    dilakukan selama seminggu yang lalu sehari sebelum pencacahan.

    Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan

    pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk

    yang pada periode rujukan tidak mempunyai/melakukan aktivitas

    ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya

    (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank,

    jompo atau alasan yang lain).

    Yang dimaksud dengan bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan

    dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau

    keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu.

    Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak

    terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan

    termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan

    hasil usaha berupa sewa, bunga atau keuntungan, baik berupa uang atau

    barang bagi pengusaha. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang

    bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu

    sementara tidak aktif bekerja, misal karena cuti, sakit dan sejenisnya.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 5

    Pengangguran meliputi penduduk yang tidak bekerja atau sedang

    mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak

    mungkin mendapat pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima bekerja, tetapi

    belum mulai bekerja. Yang dimaksud mencari pekerjaan adalah upaya yang

    dilakukan untuk memperoleh pekerjaan pada suatu periode hunjukan.

    Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang

    dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang baru, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau

    tanpa mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar.

    Mempersiapkan suatu usaha yang dimaksud adalah apabila tindakannya

    nyata seperti mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 6

    lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya, telah/sedang

    dilakukan. Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa)

    adalah alasan bagi mereka yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak

    berhasil mendapatkan pekerjaan sehingga ia merasa tidak mungkin

    mendapat pekerjaan yang diinginkan. Atau mereka yang merasa karena

    keadaan situasi/kondisi/iklim/musim menyebabkan tidak mungkin

    mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Sudah diterima bekerja, tetapi

    belum mulai bekerja adalah alasan bagi mereka tidak mencari

    pekerjaan/mempersiapkan usaha karena sudah diterima bekerja, tapi pada

    saat pencacahan belum mulai bekerja.

    Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam

    pekerjaan.

    Status pekerjaan dibedakan atas :

    1. Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, yang termasuk kelompok

    ini, misalnya :

    Tukang becak yang membawa becaknya sendiri.

    Penjual yang menggunakan modal sendiri dan tidak dibantu oleh

    tenaga keluarga.

    Kuli-kuli di pasar atau stasiun yang tidak mempunyai majikan.

    2. Berusaha dengan dibantu oleh anggota rumah tangga, yang

    termasuk kelompok ini, misalnya :

    Pengusaha warung yang dibantu oleh anggota keluarga.

    Penjaja keliling yang dibantu oleh anggota keluarga.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 7

    Petani yang mengusahakan tanah sendiri dengan dibantu oleh

    anggota keluarga atau sewaktu-waktu menggunakan buruh tidak

    tetap.

    3. Buruh tidak tetap, yaitu buruh karyawan yang bekerja pada seorang

    majikan dan hanya diupah jika ada pekerjaan.

    4. Berusaha dengan dibantu buruh tetap, yaitu pengusaha yang

    mempekerjakan buruh tetap yang dibayar tanpa memperhatikan ada

    pekerjaan atau tidak.

    5. Buruh/karyawan, yaitu seseorang yang bekerja pada orang lain atau

    instansi dengan menerima upah

    6. Pekerja keluarga, yaitu anggota keluarga yang diikutkan dalam

    bekerja tanpa menerima upah.

    1.4. Ruang Lingkup dan Sumber Data

    Data yang disajikan dalam publikasi ini mencakup wilayah

    Provinsi Sulawesi Tengah yang terdiri dari 10 kabupaten dan 1 kota

    yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai, Kabupaten

    Morowali, Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Tolitoli,

    Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una-una,

    Kabupaten Sigi dan Kota Palu.

    Dalam publikasi ini terdiri atas tiga pokok bahasan utama, yaitu

    1. Penyediaan tenaga kerja, mencakup gambaran umum

    kependudukan dan karakteristik ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi

    Tengah.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 8

    2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Sulawesi

    Tengah, mencakup faktor pendidikan, status pekerjaan,

    kesempatan kerja, angka pengangguran, dan faktor sosial lainnya.

    3. Analisis penyediaan ketenagakerjaan dengan permintaan tenaga

    kerja di pasar kerja.

    Ketiga bahasan tersebut akan dianalisis secara ringkas

    berdasarkan data yang ada. Data yang digunakan dalam publikasi ini

    langsung diolah dari data primer Sakernas 2012.

    1.5. Pengukuran Indikator Ketenagakerjaan

    Ukuran ketenagakerjaan yang sering digunakan adalah tingkat

    partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran. Kedua ukuran itu

    biasanya diukur menurut umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan

    perbedaan antar kota/desa.

    Metode analisis yang digunakan pada pengukuran

    ketenagakerjaan ini adalah dengan analisis deskriptif. Sebelum analisis

    dilakukan penghitungan indikator-indikator formulasi dan penjelasan

    sebagai berikut :

    a. Rasio Jenis Kelamin

    Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan perbandingan

    banyaknya jumlah penduduk laki-laki dari 100 orang penduduk

    perempuan. Jika nilai rasio jenis kelamin ini lebih besar dari 100 berarti

    terdapat lebih banyak penduduk laki-laki dibanding penduduk

    perempuan di wilayah tersebut.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 9

    b. Rasio Beban Tanggungan

    Rasio beban tanggungan atau dikenal juga dengan istilah

    Dependency Ratio (DR) merupakan persentase antara jumlah

    penduduk usia non produktif yaitu usia 0 sampai 14 tahun dan 65 tahun

    ke atas per jumlah penduduk usia produktif yaitu usia 15 sampai 64

    tahun. Berarti DR menunjukkan banyaknya jumlah penduduk usia tidak

    produktif yang harus ditanggung oleh 100 penduduk berusia produktif.

    c. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah perbandingan

    antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja (15

    tahun ke atas). Secara sederhana dapat dikatakan TPAK adalah

    banyaknya angkatan kerja dari 100 orang penduduk usia kerja (15 tahun

    ke atas).

    Rasio jenis kelamin =

    x 100

    =( ! ") + ( #$ " "%

    $ #! "

    &

    '*, -.// 0*, 1.2 ('-01) =3 45" 63

    $ " "%&

    )

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 10

    d. Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara

    jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Angka ini

    diinterpretasikan sebagai jumlah pengangguran (mencari pekerjaan,

    mempersiapkan suatu usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan

    pekerjaan dan sudah diterima kerja tapi belum mulai bekerja) per 100

    orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja.

    e. Tingkat Kesempatan Kerja

    Tingkat Kesempatan Kerja merupakan perbandingan antara

    jumlah penduduk yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja. Semakin

    tinggi tingkat kesempatan kerja berarti semakin kurang tingkat

    pengangguran, karena 100 dikurangi tingkat kesempatan kerja

    merupakan tingkat pengangguran terbuka.

    '*, 1/7 1.2 =3 83

    45" 63&

    '*, -***9. '.:9, = 5555

    45" 63&

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 11

    II. TENAGA KERJA

    2.1. Gambaran Umum Kependudukan

    Provinsi Sulawesi Tengah terbagi atas 10 kabupaten dan 1 Kota

    yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai, Kabupaten

    Morowali, Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Tolitoli,

    Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una-una,

    Kabupaten Sigi dan Kota Palu.

    Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah bulan Juni 2012 hasil

    proyeksi penduduk dengan menggunakan metode geometrik, sebesar

    2.729.227 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 40 jiwa per

    km2. Angka ketergantungan Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 58,27

    artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif di Provinsi Sulawesi

    Tengah menanggung sekitar 58 orang penduduk usia non produktif.

    Perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan

    (rasio jenis kelamin ) di Provinsi Sulawesi Tengah hasil Proyeksi

    penduduk 2012 dengan menggunakan metode geometrik sebesar 105

    (jumlah penduduk laki-laki 5 persen lebih banyak dibandingkan jumlah

    penduduk perempuan). Adapun laju pertumbuhan penduduk Provinsi

    Sulawesi Tengah 2011 2012 mencapai 1,71 persen.

    Secara demografis, penduduk Provinsi Sulawesi Tengah

    tergolong sebagai kelompok penduduk ekspansif, dimana sebagian

    besar penduduk Provinsi Sulawesi Tengah berada dalam kelompok usia

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 12

    muda (10 44 tahun). Hal ini dapat dijelaskan pada piramida penduduk

    (Gambar 2.1), bahwa pada tahun 2012 kelompok umur 10 - 44 tahun

    paling banyak jumlah penduduknya.

    Tabel 2.1

    Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin, Juni 2012

    Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

    (1) (2) (3) (4) Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong Tojo Una-una Sigi Palu

    89.544

    170.953

    111.035

    117.667

    145.810

    111.340

    70.681

    220.408

    72.828

    113.359

    175.595

    87.325

    163.608

    103.056

    108.722

    138.303

    106.203

    66.798

    207.951

    69.078

    106.702

    172.261

    178.869

    334.561

    214.091

    226.389

    284.113

    217.543

    137.479

    428.359

    141.906

    220.061

    347.856

    Sulawesi Tengah

    1.399.220 1.330.007 2.729.227

    Sumber : Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, Menggunakan Metode

    Geometrik

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 13

    Tabel 2.2 Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin

    Menurut Kabupaten/Kota, Juni 2012

    Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Kepadatan Penduduk

    Rasio Jenis Kelamin

    (1) (2) (3) (4) Banggai Kepulauan 3.214,46 55 103

    Banggai 9.672,70 35 104

    Morowali 15.490,12 14 108

    Poso 8.712,25 26 108

    Donggala 5.275,69 54 105

    Tolitoli 4.079,77 53 105

    Buol 4.043,57 34 106

    Parigi Moutong 6.231,85 69 106

    Tojo Una-una 5.721,51 25 105

    Sigi 5.196,02 42 106

    Palu 395,06 881 102

    Sulawesi Tengah 68.033,00 40 105

    Sumber : Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, Menggunakan Metode

    Geometrik

    2.2 Karakteristik Ketenagakerjaan

    a. Penduduk Usia Kerja

    Batasan konsep dari usia kerja di setiap negara berbeda satu

    sama lain. Hal ini disebabkan faktor kondisi sosial demografi di setiap

    negara. Di Indonesia, batasan usia kerja adalah usia 15 tahun ke atas.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 14

    Pada tahun 2012, jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah

    yang masuk dalam usia kerja mencapai 1.827.368 jiwa atau sekitar

    66,96 persen dari total jumlah penduduk.

    Gambar 2.1 Piramida Penduduk, Juni 2012

    Sumber : Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, Menggunakan Metode

    Geometrik

    175.000 125.000 75.000 25.000

    Laki-laki

    0 50000 100000 150000

    0-4

    5-9

    10-14

    15-19

    20-24

    25-29

    30-34

    35-39

    40-44

    45-49

    50-54

    55-59

    60-64

    65-69

    70-74

    75+

    Perempuanhttp

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 15

    Tabel 2.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu,

    Juni 2012

    Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

    (1) (5) (6) (7)

    0 14

    15 - 64

    65 +

    466.692

    884.412

    48.116

    439.792

    840.046

    50.169

    906.484

    1.724.458

    98.285

    Jumlah 1.399.220 1.330.007 2.729.227

    Sumber : Proyeksi Penduduk Hasil SP 2010, Menggunakan Metode

    Geometrik

    Secara empiris, penggunaan usia di atas 15 tahun untuk

    penggolongan penduduk usia kerja telah banyak digunakan dalam

    publikasi-publikasi lain termasuk dalam pengambilan kebijakan

    mengenai aspek ketenagakerjaan.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 16

    Tabel 2.4 Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama, Agustus 2012

    Aktivitas Utama Laki laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

    (1) (2) (3) (4) ANGKATAN KERJA

    Bekerja Menganggur

    773.423

    25.651

    392.019

    21.970

    1.165.442

    47.621

    BUKAN ANGKATAN KERJA

    Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya

    23.928

    29.985

    82.052

    25.605

    406.350

    46.385

    49.533

    436.335

    128.437

    Jumlah 935.039 892.329 1.827.368

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Tabel 2.4 menyajikan data jumlah penduduk usia 15 tahun ke

    atas Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012. Berdasarkan Tabel 2.4

    terlihat bahwa ternyata jumlah penduduk usia kerja laki-laki jauh lebih

    banyak dibandingkan dengan penduduk usia kerja perempuan.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 17

    b. Jam Kerja

    Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa penduduk yang

    digolongkan bekerja adalah yang sesuai dengan standar jam berlaku

    atau upah yang diterimanya. Di Indonesia, batasan jam kerja

    berdasarkan ketentuan dari BPS yaitu pekerja yang melakukan aktivitas

    utamanya selama 35 jam ke atas dalam satu minggu dan biasanya

    disebut bekerja penuh. Sedangkan pekerja yang bekerja kurang dari 35

    jam dalam satu minggu disebut bekerja tak penuh. Pekerja tak penuh

    sering disebut juga setengah pengangguran.

    Tabel 2.5

    Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu Yang Lalu, Agustus 2012

    Jam Kerja Seminggu Jenis Kelamin

    Laki laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4)

    0*) 5,76 11,43 7,68

    1 34 36,41 48,23 40,41

    35+ 57,83 40,34 51,91

    Total 100,00 100,00 100,00

    Jumlah Pekerja 773.423 392.019 1.165.442

    Keterangan : *) Sementara tidak bekerja Sumber : Sakernas Agustus 2012

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 18

    Ada 2 alasan kenapa pekerja tak penuh disebut setengah

    penganggur, yaitu :

    1. Mereka tidak mampu mencari pekerjaan penuh atau pekerjaan

    tambahan. Alasan ini dapat dijadikan indikator untuk mengetahui

    kesempatan kerja yang perlu diciptakan.

    2. Mereka berstatus sekolah, mengurus rumah tangga, atau merasa

    tak perlu bekerja penuh.

    Berdasarkan jenis kelaminnya, penduduk laki-laki cenderung lebih

    dominan bekerja penuh dibandingkan dengan penduduk perempuan.

    Alasan ini secara logis mungkin disebabkan oleh banyaknya penduduk

    perempuan yang harus mengurus rumah tangganya.

    Sedangkan jika dilihat dari kelompok jam kerjanya, penduduk

    bekerja yang mempunyai jam kerja 35 jam ke atas (pekerja penuh)

    adalah paling banyak dibandingkan yang sementara tidak bekerja dan

    pekerja tak penuh yaitu sebesar 51,91 persen. Dapat disimpulkan

    secara umum bahwa pekerja di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun

    2012 paling banyak digolongkan bekerja penuh.

    c. Status Pekerjaan

    Berbicara tentang status pekerjaan yang diterima oleh pekerja

    tidak lepas dari tingkat pendidikan pekerja tersebut. Pada umumnya,

    semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka status pekerjaannya

    lebih tinggi dibanding yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Status

    pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan utama si pekerja,

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 19

    antara lain apakah si pekerja menjadi pegawai dari suatu perusahaan,

    apakah bekerja sendiri atau wirausahawan, atau pekerja yang dibantu

    oleh orang lain dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.

    Gambar 2.2 menjelaskan tentang penduduk yang bekerja menurut

    status pekerjaannya. Terlihat bahwa penduduk laki-laki yang bekerja

    terbanyak adalah buruh/karyawan/pegawai sebesar 28,94 persen; dan

    yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian (5,49 persen).

    Sedangkan untuk perempuan, pekerja terbanyak adalah pekerja

    keluarga sebesar 36,72 persen, dan terkecil adalah pekerja bebas non

    pertanian sebesar 1,22 persen.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 20

    Gambar 2.2 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan,

    Agustus 2012

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    20,41

    24,60

    6,17

    28,21

    5,55

    5,49

    9,56

    15,42

    11,80

    1,55

    30,39

    2,90

    1,22

    36.72

    18,74

    20,29

    4,61

    28,94

    4,66

    4,06

    18,70

    Berusaha sendiri

    Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidakdibayar

    Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar

    Buruh/Karyawan/Pegawai

    Pekerja bebas pertanian

    Pekerja bebas non pertanian

    Pekerja tak dibayar/pekerja keluarga

    Laki-laki + Perempuan Perempuan Laki-laki

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 21

    Tabel 2.6 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha,

    Agustus 2012

    Lapangan Usaha Laki laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

    (1) (3) (4) (5)

    Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 54,24 41,29 49,88

    Pertambangan dan Penggalian 3,58 0,76 2,63

    Industri Pengolahan 5,28 5,46 5,34

    Listrik, Gas dan Air 0,39 0,01 0,27

    Bangunan 7,96 0,38 5,41

    Perdagangan Besar,Eceran, Rumah Makan dan Hotel

    8,81 25,81 14,53

    Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 4,73 0,65 3,36

    Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan

    1,68 1,58 1,64

    Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 13,33 24,05 16,94

    Total 100,00 100,00 100,00

    Jumlah Pekerja 773.423 392.019 1.165.442

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Dilihat berdasarkan sektor ekonomi atau lapangan usaha,

    penduduk yang bekerja (usia 15 tahun ke atas) pada sektor pertanian,

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22

    kehutanan, perburuan dan perikanan adalah yang paling tinggi yaitu

    sebesar 49,88 persen, diikuti sektor jasa sebesar 16,94 persen dan

    sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel sebesar

    14,53 persen. Sedangkan di luar 3 sektor tersebut persentasenya

    sangat rendah yaitu di bawah 10 persen.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 23

    III. ANGKATAN KERJA

    3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan

    perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk

    usia kerja. Pendekatan ini didasarkan bahwa tidak semua penduduk

    usia kerja melakukan aktivitas utamanya dengan bekerja atau sedang

    mencari pekerjaan. Sebagian bersekolah, mengurus rumah tangga, atau

    sementara tidak bekerja. Semakin besar TPAK, maka semakin besar

    persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja,

    dan sebaliknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi TPAK antara lain ;

    jumlah penduduk yang bersekolah, jumlah penduduk yang mengurus

    rumah tangga, struktur umur, dan tingkat pendidikan.

    Pada tahun 2012, jumlah penduduk usia kerja Provinsi Sulawesi

    Tengah sebesar 1.827.368 jiwa atau 66,96 persen dari total jumlah

    penduduk Provinsi Sulawesi Tengah. Dari angka jumlah penduduk usia

    kerja tersebut diketahui tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

    Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2012 sebesar 66,38.

    Angka tersebut menunjukan bahwa tingkat partisipasi dari

    angkatan kerja Provinsi Sulawesi Tengah tergolong cukup tinggi. Artinya

    dari 100 orang penduduk berusia 15 tahun ke atas, sekitar 66 orang

    termasuk dalam kelompok angkatan kerja.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 24

    Tabel 3.1 Persentase Penduduk Usia Kerja Menurut Aktivitas Utama,

    Agustus 2012

    Aktivitas Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4)

    Angkatan Kerja 85,46 46,39 66,38

    - Bekerja 82,72 43,93 63,78

    - Menganggur 2,74 2,46 2,60

    Bukan Angkatan Kerja 14,54 53,61 33,62

    - Sekolah 2,55 2,87 2,71

    - Mengurus RT 3,21 45,54 23,88

    - Lainnya 8,78 5,20 7,03

    Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja

    100,00 100,00 100,00

    TPAK TPT TKK

    85,46 3,21

    96,79

    46,39 5,31

    94,69

    66,38 3,93

    96,07 Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Dilihat berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja laki-laki

    yang termasuk angkatan kerja sebesar 85,46 persen sedangkan untuk

    perempuan sebesar 46,39 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pada

    kelompok penduduk laki-laki berusia 15 tahun ke atas sebagian besar

    masuk dalam angkatan kerja dan pencari nafkah utama di keluarga.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 26

    kondisi ekonomi rumah tangga, alokasi waktu yang digunakan untuk

    aktivitas, dan upah yang berlaku di pasar kerja.

    Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

    TPAK sebesar 66,38 pada tahun 2012 mencerminkan bahwa partisipasi

    dalam angkatan kerja serta banyaknya tenaga kerja yang tersedia di

    pasar kerja Provinsi Sulawesi Tengah cukup tinggi. Dari angka tersebut

    mencerminkan pula bahwa hampir sebagian besar penduduk usia kerja

    Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012 telah mendapatkan pekerjaan.

    Penduduk usia kerja yang tergolong bukan angkatan kerja

    tercatat sebesar 33,62 persen, terdiri dari bersekolah sebesar 2,71

    persen, mengurus rumah tangga sebesar 23,88 persen dan lainnya

    sebesar 7,03 persen. Indikasi ini menunjukkan bahwa sebagian besar

    penduduk usia kerja yang tergolong bukan angkatan kerja adalah

    mengurus rumah tangga, dan kebanyakan adalah perempuan.

    3.2. Kesempatan Kerja

    Angka kesempatan kerja didapat dari jumlah penduduk yang telah

    dan sedang/masih bekerja. Karena angka penduduk yang bekerja

    merupakan kompenen angkatan kerja, maka hubungan kesempatan

    kerja dengan TPAK perlu dianalisis lebih lanjut.

    Pada tahun 2012, jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi

    Sulawesi Tengah mencapai 1.165.442 jiwa atau 63,78 persen dari

    jumlah penduduk usia kerja, dengan rincian pekerja laki-laki sebanyak

    773.423 jiwa dan pekerja perempuan sebesar 392.019 jiwa.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 27

    Dari jumlah penduduk yang bekerja tersebut jika dibandingkan

    dengan jumlah angkatan kerja, maka didapatkan tingkat kesempatan

    kerja sebesar 96,07 persen. Artinya jumlah tenaga kerja yang ada di

    Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012 terserap di lapangan pekerjaan

    sebesar 96,07 persen. Angka ini dapat dikatakan cukup tinggi.

    Tabel 3.2 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2012

    Jenis

    Kelamin

    Bekerja Menganggur

    (1) (2) (3)

    Laki-laki

    Perempuan

    Total

    773.423

    392.019

    1.165.442

    25.651

    21.970

    47.621

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Dilihat berdasarkan jenis kelamin, angka kesempatan kerja bagi

    penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk

    perempuan. Hal ini dapat dimaklumi, karena pada umumnya penduduk

    laki-laki berperan sebagai pemenuh kebutuhan bagi rumah tangga.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 28

    3.3. Pengangguran

    Berbicara tentang tingkat partisipasi kerja tidak lepas dari

    penduduk yang tidak bekerja. Angka pengangguran sering menjadi

    ukuran keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan suatu

    daerah. Pengangguran merupakan persoalan yang dilematis, dimana

    pemerintah atau instansi yang mengurus ketenagakerjaan sebenarnya

    mampu mengurangi atau menekan angka pengangguran.

    Berdasarkan teori ekonomi, jika perekonomian berada dibawah

    full employment, maka pendapatan nasional dapat ditingkatkan melalui

    peningkatan pengeluaran pemerintah, atau dengan menurunkan pajak.

    Dapat diambil kesimpulan, bahwa usaha untuk menekan pengangguran

    mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pengeluaran pemerintah

    atau menurunkan pajak yang diterima oleh pemerintah. Hal inilah yang

    menyebabkan di setiap negara maju mempunyai kewajiban untuk

    menyediakan tunjangan bagi para penganggur.

    Bagi negara yang masih berkembang, pengangguran merupakan

    persoalan yang sangat kompleks untuk diselesaikan. Pengangguran

    pada prinsipnya mengandung arti hilangnya output dan kesengsaraan

    bagi orang yang tidak bekerja dan merupakan suatu bentuk pemborosan

    sumber daya ekonomi.

    Situasi pengangguran di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan

    Tabel 3.2 sebesar 47.621 orang. Dilihat berdasarkan jenis kelamin,

    penduduk laki-laki yang menganggur lebih banyak dibanding penduduk

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 29

    perempuan yaitu sebesar 25.651 orang laki-laki dan 21.970 orang

    perempuan.

    Tabel 3.3

    TPAK, TPT dan Persentase Pekerja Tak Penuh Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2012

    Uraian Laki laki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4)

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 88,46 46,39 66,38

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,21 5,31 3,93

    Pekerja Tak Penuh

    - Setengah Penganggur

    - Paruh Waktu

    35,68

    13,58

    22,10

    47,19

    13,78

    33,41

    39,55

    13,65

    25,90

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Jika jumlah penduduk yang menganggur dihitung berdasarkan

    jumlah keseluruhan angkatan kerja, maka akan didapat tingkat

    pengangguran riil. Pada Tabel 3.3, dijelaskan tingkat pengangguran riil

    di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012. Secara riil, tingkat

    pengangguran terbuka Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012 sebesar

    3,93 persen, dan pekerja tak penuh sebesar 39,55 persen.

    Penduduk yang sedang atau masih bekerja tapi jam kerjanya

    dibawah 35 jam seminggu maka dikelompokkan sebagai pekerja tak

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 30

    penuh, sedangkan pengangguran terbuka adalah penduduk yang tidak

    bekerja sama sekali.

    Tingginya angka pekerja tak penuh sebesar 39,55 persen dari

    total pekerja mengindikasikan bahwa banyak pekerja yang bekerja

    dibawah 35 jam kerja atau dengan kata lain kurang dimanfaatkan

    secara optimal terhadap alokasi waktu dari penduduk yang bekerja

    tersebut.

    3.4. Perbandingan Angkatan Kerja di Pulau Sulawesi

    Jika dilihat perbandingan jumlah angkatan kerja antar provinsi di

    Pulau Sulawesi, maka Provinsi Sulawesi Tengah berada di peringkat

    kedua yaitu sebesar 1.213.063 jiwa, setelah Provinsi Sulawesi Selatan

    sebesar 3.560.891 jiwa. Jumlah angkatan kerja yang paling sedikit

    adalah Provinsi Gorontalo sebesar 466.073 jiwa.

    Gambaran yang sama terlihat pada data jumlah penduduk yang

    bekerja dimana Provinsi Sulawesi Tengah berada di peringkat kedua

    sebesar 1.165.442 jiwa, setelah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar

    3.351.908 jiwa, dan yang paling sedikit Provinsi Gorontalo sebesar

    445.729 jiwa.

    Jumlah penganggur di Provinsi Sulawesi Tengah berada di

    peringkat ketiga sebesar 47.621 jiwa, setelah Provinsi Sulawesi Selatan

    yang mempunyai jumlah penganggur terbesar yaitu 208.983 jiwa, diikuti

    Provinsi Sulawesi Utara sebesar 80.836 jiwa. Sedangkan Provinsi

    Sulawesi Barat merupakan wilayah yang mempunyai jumlah

    penganggur paling sedikit yakni sebesar 11.979 jiwa.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 31

    Tabel 3.4 Angkatan Kerja Menurut Provinsi di Pulau Sulawesi, Agustus 2012

    Provinsi Bekerja Penganggur Angkatan

    Kerja TPT TPAK

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    Sulawesi Utara 957.292 80.836 1.038.128 7,79 61,93

    Sulawesi Tengah 1.165.442 47.621 1.213.063 3,93 66,38

    Sulawesi Selatan 3.351.908 208.983 3.560.891 5,87 62,82

    Sulawesi Tenggara 975.879 41.078 1.016.957 4,04 67,35

    Gorontalo 445.729 20.344 466.073 4,36 63,08

    Sulawesi Barat 548.783 11.979 560.762 2,14 71,73 Sumber : Sakernas Agustus 2012

    Jika dilihat dari indikator ketenagakerjaan lainnya maka Tabel 3.4

    menjelaskan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi

    Sulawesi Tengah sebesar 3,93 persen atau peringkat kedua terendah.

    Provinsi Sulawesi Utara merupakan wilayah di Pulau Sulawesi yang

    memiliki TPT tertinggi sebesar 7,79 persen diikuti Provinsi Sulawesi

    Selatan sebesar 5,87 persen.

    Jika dilihat besarnya penawaran tenaga kerja di Pulau Sulawesi,

    Provinsi Sulawesi Tengah berada di peringkat ketiga dengan TPAK

    sebesar 66,38 persen, setelah Provinsi Sulawesi Barat sebesar 71,73

    dan Sulawesi Tenggara 67,35 persen, sedangkan TPAK terendah terjadi

    di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 61,93 persen.

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • IInnddiikkaattoorr TTeennaaggaa KKeerrjjaa PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 22001133

    BBaaddaann PPuussaatt SSttaattiissttiikk PPrroovviinnssii SSuullaawweessii TTeennggaahh 32

    IV. KESIMPULAN

    Analisis deskriptif ringkas tentang penyediaan tenaga kerja

    berdasarkan jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja,

    jam kerja, dan struktur umur telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.

    Berikut disajikan beberapa indikator penting ketenagakerjaan

    Provinsi Sulawesi Tengah Agustus 2012 yang merupakan ringkasan dari

    Bab-bab sebelumnya.

    Tabel 4.1 Indikator Ketenagakerjaan, Agustus 2012

    Indikator Jumlah

    (1) (2)

    Penduduk Laki - laki Perempuan Total

    Penduduk Usia 15+ Tahun

    Angkatan Kerja

    Bekerja Menganggur

    Bukan Angkatan Kerja

    Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya TPAK TPT TKK

    1.399.220 1.330.007 2.729.227

    1.827.368

    1.165.442

    47.621

    49.533 436.335 128.437

    66,38

    3,93 96,07

    Sumber : Sakernas Agustus 2012

    http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id

  • http

    ://sul

    teng

    .bps

    .go.

    id