Indikator iklim etika benar.pdf

download Indikator iklim etika  benar.pdf

of 65

Transcript of Indikator iklim etika benar.pdf

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    1/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    2/65

    2

    mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta

    kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006:249).

    Karyawan dengan derajat komitmen organisasi yang tinggi akan

    melibatkan dirinya pada organisasi dan bekerja atas nama organisasi. Sedangkan

    menurut Blau dan Boal dalam Sopiah (2008:155), komitmen organisasional

    sebagai keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan

    organisasi. Selanjutnya komitmen keanggotaan secara umum dapat didefinisikan

    sebagai tingkat keterlibatan psikologis anggota pada organisasi tertentu menurut

    Summers dan Acito dalam Sutrisno,Edy (2010:292).

    Deshpande (Oktavia:50-51, 2004) mengatakan, iklim etis adalah salah satu

    dari berbagai dimensi iklim yang ada dalam perusahaan. Iklim etis perusahaan

    merupakan tanggapan bersama tentang persoalan-persoalan etis yang seharusnya

    diselesaikan dan bagaimana perilaku etis yang benar. Sebuah organisasi atau

    perusahaan yang tidak dapat memperlakukan karyawannya secara jujur dan etis

    akan melemahkan kemampuannya sendiri di dalam memberi respon dan

    berinovasi ketika organisasi atau perusahaan itu menghadapi tantangan-tantangan

    yang kompetitif.

    Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh

    Kepemimpinan Paternalistik Terhadap Komitmen Organisasi yang

    dimediasi Iklim Etis pada PT. Wira Antar Jasa.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    3/65

    3

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

    permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah:

    Bagaimanakah Pengaruh Kepemimpinan Paternalistik Terhadap Komitmen

    Organisasi yang dimediasi Iklim Etis pada PT. Wira Antar Jasa.

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

    kepemimpinan paternalistikterhadapdan iklim etis terhadap komitmen organisasi

    pada PT. Wira Antar Jasa yang bergerak dalam bidang Jasa Angkutan Barang

    Adapun tujuan spesifik dari penelitian ini adalah untuk:

    1. Menganalisis kepemimpinan paternalistikpada PT. Wira Antar Jasa

    2. Menganalisis komitmen organisasi pada PT. Wira Antar Jasa

    3. Menganalisis iklim etis pada PT. Wira Antar Jasa

    4. Menganalisis pengaruh kepemimpinan paternalistik yang di mediasi oleh iklim

    etis terhadap komitmen organisasi pada PT. Wira Antar Jasa.

    Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat di antaranya:

    1. Hasil penelitian secara garis besar dapat bermanfaat sebagai informasi

    tambahan bagi para pimpinan dalam mengetahui pengaruh kepemimpinan

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    4/65

    4

    paternalistik, komitmen organisasi dan iklim etis sehingga dapat digunakan

    dalam menyusun strategi sumber daya manusia yang efektif dan efisien.

    2. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai referensi dan sumber informasi

    tambahan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai hal-hal

    yang berhubungan dengan kepemimpinan paternalistik, komitmen organisasi

    dan iklim etis.

    D. Sistematika Pembahasan

    Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh mengenai

    pembahasan-pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan

    sistematika pembahasan yang diuraikan secara singkat, di mana sistematika

    pembahasan tersebut meliputi beberapa bab, yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini membahas latar belakang yang menyebabkan

    dilakukannya penelitian ini. Selain itu bab ini menguraikan

    perumusan masalah yang timbul atas dasar latar belakang yang ada

    serta tujuan dan manfaat penelitian. Pada akhir bab ini akan

    diberikan garis besar isi skripsi dalam sistematika pembahasan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini akan diuraikan dan dijelaskan mengenai teori-teori

    yang berkaitan dengan variabel penelitian . Kemudian dilanjutkan

    dengan memaparkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang

    digunakan dalam melakukan penelitian.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    5/65

    5

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam bab ini diuraikan mengenai rancangan penelitian, variabel

    dan pengukurannya, sampel dan teknik pengumpulan data,

    pengujian instrumen validitas dan reliabilitas dan metode analisis

    data yang digunakan untuk memecahkan masalah.

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi mengenai analisis data yang merupakan usaha untuk

    mencapai tujuan penelitian yaitu terdiri dari hasil analisis dan

    pembahasan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang

    diambil dari hasil analisis dan pembahasan penelitian yang

    sekiranya dapat bermanfaat. Implikasi manajerial berisi saran-saran

    berdasarkan hasil/temuan, keterbatasan penelitian, dan saran

    penelitian selanjutnya.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    6/65

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Kepemimpinan

    1.1. Pengertian Kepemimpinan

    Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut:

    Pemimpin adalah inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan inovator

    dalam organisasi (Kartono, 2006:10). Pemimpin seseorang yang karena

    kecakapan kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat

    mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama

    ke arah pencapaian sasaran sasaran tertentu (Winardi, 2000:2). Terry dan

    Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan di mana seseorang

    (pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas

    tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau

    kelompok (Yuli, 2005:166).

    Menurut Sweeney dan McFarlin (2002:72) menjelaskan bahwa

    kepemimpinan melibatkan seperangkat proses pengaruh antar orang. Proses

    tersebut bertujuan memotivasi bawahan, menciptakan visi masa depan, dan

    mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan.

    Berdasarkan pengertian tersebut dapat di defenisikan kepemimpinan dari

    sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    7/65

    8

    lain, kepemimpinan menurut Kartono (2006:10) merupakan kekuatan aspirasional,

    kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi

    para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi conform dengan

    keinginan pemimpin. Kepemimpinan adalah kemampuan atau kecerdasan

    mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerjasama dalam

    melaksanakan kegiatan kegiatan yang terarah pada tujuan bersama (Nawawi,

    1995:9). Menurut Robbin (2002:163) Kepemimpinan merupakan kemampuan

    mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Kepemimpinan

    merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan organisasi, memotivasi

    perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki

    kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).

    Berdasarkan defenisi yang sudah dijelaskan di atas maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa kepemimpinan menurut Nawawi (2003:20) merupakan

    aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi

    sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan

    mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan

    kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi.

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

    suatu faktor yang dapat mendorong organisasi ke arah yang lebih baik, dalam hal

    prestasi kinerja dan juga dalam hal komunikasi. Pasti akan sangat berbeda dengan

    organisasi tanpa seorang pemimpin. Selain itu kepemimpinan juga mencerminkan

    bagaimana sebuah organisasi bekerja secara keseluruhan, bagaimana cara

    karyawan melayani konsumen, bagaimana cara karyawan bekerjasama dalam

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    8/65

    9

    menyelasaikan pekerjaan, bagaimana manajemen waktu untuk menyelasikan

    sebuah pekerjaan, dan masih banyak lagi.

    1.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan

    Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang

    digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu,

    pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku

    (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh

    orang lain (Hersey, 2004:29). Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang

    dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan,

    sikap, dan perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).

    Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Gaya kepemimpinan Otoriter: Gaya kepemimpinan ini meghimpun sejumlah

    perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin

    sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota

    organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

    2. Gaya kepemimpinan Demokratis: Gaya kepemimpinan menenmpatkan

    manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang

    dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan

    anggota organisasi.

    3. Gaya kepemimpinan Bebas: Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya

    berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat

    keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    9/65

    10

    mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas

    pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.

    1.3. Peranan Kepemimpinan

    Menurut pendapat Stodgil yang dikutip oleh Suganda (2000:83-84) ada

    beberapa peranan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, yaitu :

    1. Integration, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada penigkatan

    koordinasi.

    2. Communication, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada meningkatnya

    saling pengertian dan penyebaran informasi.

    3. Product emphasis, yaitu tindakan-tindakan yang berorientasi pada volume

    pekerjaan yang dilakukan.

    4. Fronternization, yaitu tindakan-tindakan yang menjadikan pemimpin menjadi

    bagian dari kelompok.

    5. Organization, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada perbedaan dan

    penyesuaian daripada tugas-tugas.

    6. Evaluation, yaitu tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pendistribusian

    ganjaran-ganjaran atau hukuman-hukuman.

    7. Initation, yaitu tindakan-tindakan yang menghasilkan perubahan-perubahan

    pada kegiatan organisasi.

    8. Domination, yaitu tindakan-tindakan yang menolak pemikiran-pemikiran

    seseorang atau anggota kelompoknya.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    10/65

    11

    1.4. Tipe Pemimpin

    Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan

    dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan

    perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2004:83).

    Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Tipe pemimpin otokratis

    2. Tipe pemimpin militeristis

    3. Tipe pemimpin paternalistis

    4. Tipe pemimpin karismatis

    5. Tipe pemimpin demokratis

    1. Tipe pemimpin otokratis

    Tipe ini tidak menghargai hak-hak manusia, karena tipe ini tidak dapat

    dipakai dalam organisasi modern.

    2. Tipe kepemimpinan militeristis

    Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang

    pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam

    organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe

    militeristis. Tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini

    bukan merupakan pemimpin yang ideal.

    3. Tipe pemimpin paternalistis

    Tipe kepemimpinan paternalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat

    fathernal atau kebapakan. Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh dengan

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    11/65

    12

    sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang

    pendekatan yang dilakukan terlalu sentimentil.

    Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan

    sebagai berikut:

    a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

    b) Bersikap terlalu melindungi bawahan

    c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil

    keputusan, karena itu jarang ada pelimpahan wewenang.

    d) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan

    inisiatif dan daya kreasi.

    e) Sering menganggap dirinya maha tahu.

    Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat

    diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin

    paternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang

    dipimpinnya.

    Kepemimpinan paternalistik menurut Gultom (1994) dalam Mustikawati

    (1999:39) adalah atasan berperan sebagai bapak yang lebih tahu akan segala

    hal, sehingga bawahan merasa tidak enak jika menyampaikan usulan apalagi

    mengkritik kesalahan atasan. Manajemen yang menerapkan budaya seperti ini

    akan mengurangi inisiatif bawahan atau dengan kata lain akan menghambat

    adanya partisipasi. Secara umum diketahui bahwa para manajer level menengah

    dan bawah di Indonesia banyak yang masih merasa sungkan untuk

    mengungkapkan apa yang menjadi pikiran, gagasan, dan ide-ide mereka kepada

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    12/65

    13

    atasannya, meskipun para manajer tersebut tahu bahwa hal itu lebih baik dari pada

    sekedar menuruti perintah atasan.

    Lock (2005:54) menjelaskan bahwa paternalism pernah terjadi pada

    sejarah pemerintah jaman dahulu di Amerika dan Eropa. Webber (1958) dalam

    Lock (2005:64) menyebutkan akar dari paternalism adalah pada ideologi agama

    pada abad 19 dan awal era industrialisasi.

    Pada konteks organisasi paternalisme baru dikembangkan untuk

    kemanusiaan dan moralitas tempat kerja dengan membangun sistem manajemen

    yang lebih fleksibel sebagai ganti dari hubungan kontrak yang kaku antara pekerja

    dan pemberi kerja. Anthony (1986) dalam Pellegrini, Scandura (2006)

    menyatakan bahwa paternalism menjembatani kemanusiaan dan eksploitasi

    ekonomi. Pada paternalism baru, perusahaan-perusahaan lebih melibatkan diri

    pada kehidupan si pekerja dengan membnatu mereka dalam masalah-masalah

    sosial dan keluarga. Menurut Gordon (1998) dalam Pellegrini (2006) Perusahaan

    membantu diri pribadi, dan pencapaian promosi dan komitmen. Paternalism dirasa

    negatif di negara-negara Barat bagi perkembangan masyarakat industri. Meskipun

    pada kenyataannya bahwa paternalism dirasa negatif bagi perkembangan dan

    masyarakat industry hal ini menjadi pertimbangan sebagai solusi yang bernilai

    kepada masalah-masalah organisasi dan kemasyarakat. Kemungkin keuntungan

    yang didapat dari paternalism bagi organisasi adalah pengurangan biaya,

    peningkatan fleksibilitas, penurunan perputaran dan menambah komitmen,

    loyalitas dan kerjasama kelompok,khususnya sangat penting adalah pemberian

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    13/65

    14

    wewenang kepada bawahan. Aycan (2000) dalam Lock (2005) menemukan

    hubungan positif antara paternalism dan komitmen organisasi.

    4. Tipe kepemimpinan karismatis

    Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-

    sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe

    pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya

    mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan

    mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang

    faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka

    sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan

    kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,

    kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai

    kriteria tipe pemimpin karismatis.

    5. Tipe Kepemimpinan Demokratis

    Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis

    dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe

    kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan

    dengan kepentingan individu.

    Pada dasarnya tipe kepemimpinanini bukan suatu hal yang mutlak untuk

    diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya kepemimpinan itu memiliki

    keunggulan masing-masing. Pada situasi atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya

    kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya kepemimpinan yang

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    14/65

    15

    demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu dalam aplikasinya, tinggal

    bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam

    keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang menuntut

    diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk mendapatkan manfaat.

    Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang

    pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang

    kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral

    tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri

    sendiri (Rivai,2006.p.61).

    2. Komitmen Organisasi

    2.1. Pengertian Komitmen organisasi

    Newstrom dan Davis (2002) mengemukakan bahwa, komitmen organisasi

    merupakan tingkat dimana karyawan mengenal organisasi tersebut.Komitmen

    organisasi merupakan ukuran kemauan karyawan untuk tinggal atau bertahan

    dalam perusahaan dimasa depan. Komitmen organisasi juga mencerminkan

    kepercayaan karyawan pada misi dan tujuan itu berniat untuk terus bekerja pada

    organisasi tersebut.

    Sementara itu Greenberg dan Baron (2003:174) mengemukakan komitmen

    organisasi merefleksikan tingkat seorang individu mengindentifikasikan dan

    terlibat dengan organisasinya serta tidak berkeinginan untuk meninggalkan

    organisasi tersebut.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    15/65

    16

    Luthan dalam Armansyah (2002) mengidentifikasikan komitmen

    organisasi adalah suatu keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dari

    organisasi tertentu,keingan menuju level keahlian tinggi atas nama organisasi dan

    suatu kepercayaan tertentu didalam dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan

    organisasi tersebut.

    Menurut Mathis dan Jackson (2001:99) mengatakan bahwa, komitmen

    organisasi adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap

    tujuan organisasi dan mempunyai tujuan organisasi dan mempunyai keinginan

    untuk tetap ada didalam organisasi tersebut.

    Dari beberapa definisi diatas,dapat disimpulkan bahwa komitmen

    organisasi selalu menyertakan nilai dan norma individu dengan norma dan nilai

    organisasi. Hal ini secara tepat dikemukakan oleh Mowday (2005) yang

    mengartikan komitmen organisasi sebagai indentifikasi dan keterlibatan sesorang

    yang relatif kuat terhadap organisasinya.

    2.2. Komponen Komitmen Organisasi

    Berdasarkan Meyer dan Allen (1991) terdapat tiga komponen model dari

    komitmen yang merupakan jenis-jenis komitmen pada organsiasi, yaitu :

    1. Komitmen Afektif (Affective Commitment)

    Komitmen afektif didefinisikan sebagai komitmen yang kuat dan

    keinginan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi karena ikatan

    emosional yang positif karyawan pada organsiasinya. Jadi karyawan

    tersebut memiliki komitmen pada organsiasinya karena keinginan mereka

    sendiri.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    16/65

    17

    2. Komitmen berkelanjutan (Continuance Commitment)

    Komitmen berkelanjutan adalah komitmen individual terhadap organsiasi

    karena mereka merasa akan kehilangan biaya yang tinggi jika

    meninggalkan organisasinya, termasuk biaya ekonomi (tunjangan pension)

    dan biaya social (persahabatan dengan rekan kerja). Oleh karena itu

    karyawan yang memiliki komitmen berkelanjutan pada organisasinya

    disebabkan karena suatu kebutuhan.

    3. Komitmen normatif (Normative Commitment)

    Komitmen normatif adalah komitmen individu kepada organisasi karena

    meresa sebagai suatu kewajiban. Perasaan ini memungkinkan berasal dari

    berbagai sumber. Sebagai contoh, organsiasi mungkin sudah

    menghubungkan berbagai sumber daya dalam melatih karyawan. Sehingga

    karyawan yang telah dilatih merasakan suatu kewajiban moral dan

    memiliki hutang budi dank arena sebab itu karyawan harus membayarnya.

    Karyawan ini memiliki komitmen pada organsiasinya karena merupakan

    suatu keharusan.

    Meyer dan Allen (1991) juga menegaskan bahwa seseorang bisa

    mempunyai pemahaman yang lebih bagus mengenai hubungan karyawan dengan

    organisasi ketika ketiga bentuk komitmen dipertimbangkan bersama-sama.

    Mowday, Porter dan Steers (1982) mengelompokkan komitmen organasasi

    menjadi tiga komponen pembentuk, yaitu :

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    17/65

    18

    1. Identifikasi (Identificationi)

    Identifikasi organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana

    penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. Identifikasi

    karyawan tampak melalui sikap menyetujui kebijakan organisasi,

    kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi dan rasa kebanggan

    menjadi bagian dari organisasi.

    2. Keterlibatan (Involvement)

    Keterlibatan yaitu adanya ketersediaan karyawan untuk berusaha sungguh-

    sungguh pada organisasi. Hal ini tercermin dari usaha karyawan untuk

    menerima sesuai dengan peran dan tanggung jawab pekerjaan di organisasi

    tersebut. Karyawan yang memiliki keterlibatan yang tinggi akan menerima

    hamper semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan

    padanya. Bahkan bukan hanya sekedar melaksanakan tugas-tugasnya

    melainkan selalu berusaha melebihi minimal yang ditentukan oleh

    organisasi.

    3. Loyalitas (Loyalty)

    Loyalitas yaitu adanya keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan di

    dalam organisasi. Kesediaan karyawan untuk melanggengkan

    hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan

    kepentingan pribadinya demi mencapai kesuksesan dan keberhasilan

    organisasi tersebut. Loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi

    terhadap komitmen. Serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    18/65

    19

    organsiasi dengan karyawan, karyawan dengan komitmen tinggi

    merasakan adanya loyalitas dan rasamemiliki terhadap organisasi.

    Selain itu Martin dan Nicholls (dalam Amstrong, 1999) juga menyatakan

    bahwa ada 3 komponen untuk membentuk komitmen seseorang terhadap

    organisasi, yaitu :

    1. Perasaan memiliki terhadap organisasi (A sense of belonging to the

    organization)

    Untuk mencapai rasa memiliki tersebut, maka salah satu pihak dalam

    manajemen harus membuat karyawan :

    - Mampu mengidentifikasikan dirinya terhadap organisasi.

    - Merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya berharga bagi organisasi

    tersebut.

    - Merasa nyaman dengan organisasi tersebut.

    - Merasa mendapat dukungan yang penuh dari organisasi dalam bentuk

    misi yang jelas (apa yang direncanakan untuk dilakukan), nilai-nilai

    yang ada (apa yang diyakini sebagai hal yang penting oleh

    manajemen) dan norma-norma yang berlaku (cara-cara berperilaku

    yang bisa diterima oleh organisasi).

    2. Perasaan bergairah terhadap pekerjaan (A sense of excitement in the job)

    Perasaan seperti ini bisa dimunculkan dengan cara :

    - Mengenali faktor-faktor motivasi intrinsic dalam mengatur desain

    pekerjaan.

    - Kualitas kepemimpinan

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    19/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    20/65

    21

    sendiri serta individu yang altruistik (senang membantu) akan cenderung

    lebih komit.

    b. Usia dan masa kerja, berhubungan positif dengan komitmen organisasi.

    c. Tingkat pendidikan, makin tinggi semakin banyak harapan yang mungkin

    tidak dapat di akomodir, sehingga komitmennya semakin rendah.

    d. Jenis kelamin, wanita pada umumnya menghadapi tantangan lebih besar

    dalam mencapai kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.

    e. Status perkawinan, yang menikah lebih terikat dengan organisasinya.

    f. Keterlibatan kerja (job involvement), tingkat keterlibatan kerja individu

    berhubungan positif dengan komitmen organisasi.

    2. Situasional

    a. Nilai (Value) Tempat kerja. Nilai-nilai yang dapat dibagikan adalah suatu

    komponen kritis dari hubungan saling keterikatan. Nilai-nilai kualitas,

    Inovasi, Kooperasi, partisipasi dan Trust akan mempermudah setiap

    anggota/karyawan untuk saling berbagi dan memba- ngun hubungan erat.

    Jika para anggota/karyawan percaya bahwa nilai organisasinya adalah

    kualitas produk jasa, para anggota/karyawan akan terlibat dalam perilaku

    yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal itu.

    b. Keadilan organisasi. Keadilan organisasi meliputi: Keadilan yang

    berkaitan dengan kewajaran alokasi sumber daya, keadilan dalam proses

    pengambilan keputusan, serta keadilan dalam persepsi kewajaran atas

    pemeliharaan hubungan antar pribadi.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    21/65

    22

    c. Karakteristik pekerjaan. Meliputi pekerjaan yang penuh makna, otonomi

    dan umpan balik dapat merupakan motivasi kerja yang internal.

    d. Dukungan organisasi. Dukungan organisasi mempunyai hubungan yang

    positif dengan komitmen organisasi. Hubungan ini didefinisikan sebagai

    sejauh mana anggota/karyawan mempersepsi bahwa organisasi (lembaga,

    atasan, rekan) memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi dan

    memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya. Hal ini berarti jika

    organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan personal

    anggota/karyawan dan juga menghargai kontribusinya, maka

    anggota/karyawan akan menjadi komit.

    3. Positional

    a. Masa kerja. Masa kerja yang lama akan semakin membuat

    anggota/karyawan komit, hal ini disebabkan oleh karena: semakin

    memberi peluang anggota/karyawan untuk menerima tugas menantang,

    otonomi semakin besar, serta peluang promosi yang lebih tinggi. Juga

    peluang investasi pribadi berupa pikiran, tenaga dan waktu yang semakin

    besar, hubungan sosial lebih bermakna, serta akses untuk mendapat

    informasi pekerjaan baru makin berkurang.

    b. Tingkat pekerjaan. Berbagai penelitian menyebutkan status sosioekonomi

    sebagai prediktor komitmen paling kuat. Status yang tinggi cenderung

    meningkatkan motivasi maupun kemampun aktif terlibat.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    22/65

    23

    2.4. Membangun Komitmen Organisasi

    Menurut Martin dan Nichols (1991, dalam Soekidjan, 2009), Tiga pilar

    komitmen yang perlu dibangun adalah:

    a. Rasa memiliki (a sense of belonging)

    b. Rasa bergairah terhadap pekerjaannya

    c. Kepemilikan terhadap organisasi (ownership)

    Rasa memiliki dapat dibangun dengan menumbuhkan rasa yakin anggota

    bahwa apa yang dikerjakan berharga, rasa nyaman dalam organisasi, cara

    mendapat dukungan penuh dari organisasi berupa misi dan nilai-nilai yang jelas

    yang berlaku di organisasi. Rasa bergairah terhadap pekerjaan ditimbulkan dengan

    cara memberi perhatian, memberi delegasi wewenang, serta memberi kesempatan

    serta ruang yang cukup bagi anggota/karyawan untuk menggunakan ketrampilan

    dan keahliannya secara maksimal. Rasa kepemilikan dapat ditimbulkan dengan

    melibatkan anggota/karyawan dalam membuat keputusan-keputusan (Soekidjan,

    2009).

    3. Iklim Etika

    3.1. Definisi Iklim

    Iklim mengacu pada organisasi dan mengoperasionalkan perilaku rutin dan

    tindakan yang diharapkan, didukung dan dihargai (Schwepker, 2001). Menurut

    Tagiuri dan Litwin (dalam Wirawan, 2007)) iklim organisasi merupakan kualitas

    lingkungan internal organisasi yang secara relative terus berlangsung dialami oleh

    anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    23/65

    24

    pengertian satu set karakteristik atau sifat organsiasi. Jadi dapat dikatakan bahwa

    iklim organisasi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan suatu

    lingkungan organisasi yang dirasakan oleh orang yang berada dalam organisasi

    tersebut.

    Dalam sebuah organisasi, submit dan pekerjaan dapat terdiri dari berbagai

    jenis iklim termasuk salah satunya adalah iklim etika (Schneider dalam

    Schwepker, 2001). Dan sebagian besar manajer dalam organisasi non profit

    percaya bahwa kesuksesan organisasi berhubungan dengan etika (Schwepker,

    2001).

    3.2.

    Iklim Etika Organisasi

    Etika merupakan konsep mengenai perbuatan yang benar dan yang salah.

    Etika menyatakan apakah suatu perilaku sesuai dengan moral atau tidak. Sebagai

    system social, organisasi mempunyai konsepsi etika. Konsepsi tersebut ada yang

    tertulis (formal) dan ada yang tidak tertulis (informal) Wirawan, 2007).

    Etika organisasi bersumber dari etika social, professional, dan individu.

    Etika social adalah nilai-nilai moral yang terbentukd ari budayam kebiasaan,

    keyakinan, system hukum tertulis, dan system hukum tidak tertulis yang diterpkan

    dan dipatuhi oleh anggota masyarakat. Sementara etika professional umumnya

    dikembangkan oleh organisasi profesi sebagai pedoman perilaku professional

    anggotanya (Wirawan, 2007).

    Iklim etika adalah suatu persepsi atau pandangan yang berlaku dalam

    praktek dan prosedur organsiasi yang memiliki konten etika. Iklim etika juga

    dapat dipandang sebagai salah satu komponen budaya organisasi secara

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    24/65

    25

    keseluruhan atau iklim organisasi (Victor dan Cullem 1988). Para peneliti

    menekankan pentingnya mempelajari iklim etika organisasi karena sangat berguna

    dalam mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan dan pencapaian organisasi

    (Schwepker, 2001). Wirawan (2007) mendefinisikan iklim etika sebagai persepsi

    dalam organisasi yang mempengaruhi keputusan yang berisi etik. Iklim etika ini

    kemudian dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi dalam melaksanakan

    tugasnya.

    3.3. Komponen Iklim Etika

    Untuk membentuk iklim etika dan perilaku anggota organisasi, beberapa

    instrument digunakan seperti kode etik, kebijakan, program pendidikan formal

    dan pesan-pesan manajemen puncak (Schwepker, Ferrell dan Ingram, 1997). Hal

    tersebut serupa dengan yang diutarakan oleh Schwepker (2001) bahwa

    manajemen puncak memainkan peran penting dalam pembentukan dan pelestarian

    sebuah iklim etika organisasi.

    Dalam membentuk iklim etika suatu organisasi, Schwepker (2001)

    mengemukakan tiga komponen pembentuk yaitu :

    1. Kode etik (Ethical codes)

    Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

    melakukan suatu kegaitan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan

    atau tata cara sebagai pedoman berperilaku (Schwepker, 2001). Sutisna (1986(

    mendefinisikan kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis

    anggota profesi. Selanjutnya, menurut Farrell dan Skinner (1988) perilaku etis

    ditemukan pada organisasi di mana kode etik ditetapkan dan ditegakkan. Dan

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    25/65

    26

    ketika kdoe etik menjadi bagian aktif dari karyawan, mereka lebih cenderung

    membuat keputusan yang etis (Hegartidan Sims, 1979).

    2. Kebijakan Organisasi (Corporate Policy)

    Sama halnya dengan kode etik, kebijakan organisasi juga mempengaruhi

    kesempatan bagi individu untuk berperilaku tidak etis dan berdampak pada

    iklim etika organisasi (Schwepker, 2001). Keputusan manajer untuk

    berperilaku etis ataut idak etis secara signifikan dipengaruhi oleh tujuan

    perusahaan dan kebijakan yang ditetapkan (Hegarty dan Sims, 1979). Sebagai

    contoh, karyawan bagian pembelian dilarang untuk menerima gratifikasi

    sbeagai akibat dair kebijakan organisasi tertulis (Schwepker, 2001).

    3. Penghargaan dan Sanksi (Reward and Pnushment)

    Terakhir dari tiga komponen yang membentuk iklim etika adalah penghargaan

    dan sanksi. Padsakoff (1982) menemukan bahwa disiplin yang sesuai dapa

    dihasilkan dari koreksi perilaku. Disiplin nyata atau bahkan ancaman sanksi,

    secara tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan untuk berperilaku bagi

    karyawan untuk berperilaku tidak etis. Adapun penghargaan dan sanksi yang

    dibahas terkait dengan tindakan top manajemen terhadpa iklim etika, seperti

    seorang supervisor dapat mempengaruhi perilaku bawahannya melalui

    pemberian penghargaan dan sanksi (Schwepker, 2001).

    Literatur menunjukkan bahwa iklim untuk perilaku yang tidak etis terjadi

    ketika organisasi tidak mengadopsi dan menegakkan kode etik, kebijakan dan

    pedoman yang ditetapkan. Oleh karena itu setiap organisasi harus menerapkan dan

    menegakkan kode etik dan kebijakan organisasi dalam perilaku etis dan juga

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    26/65

    27

    memberikan penghargaan pada perilaku etis dan sanksi pada perilaku tidak etis,

    dengan begitu organisasi menciptakan iklim etika yang memiliki pengaruh positif

    terhadap perilaku etis dalam organisasi.

    Victor dan Cullen (1988) menemukan terdapat 5 (lima) dimensi dalam

    mengukur iklim etika organisasi, yaitu kepedulian, hukum dan kode, aturan,

    fasilitas dan kemandirian. Dimensi iklim etika ini telah divalidasi terhadap

    berbagai ukuran efektivitas organisasi.

    1. Kepedulian (Caring)

    Dimensi iklim ini berfokus pada standar etika kebijakan yang berdasar

    pada kepedulian terhadap orang lain. Dalam dimensi ini, individu

    memiliki minat yang tulis terhadap kesejahteraan orang lain baik itu di

    dalam atau di luar organisasi yang mungkin terpengaruh oleh keputusan

    etis mereka.

    2. Hukum dan Undang-undang (Law and Code)

    Dimensi hukum dan undang-undang ini terkait dengan standar etika

    prinsip. Maksudnya adlaah di dalam situsi pengambilan keputusan

    karyawan harus membuat keputusan berdasarkan mandate dari beberapa

    system eksternal seperti hukum atau kode etik profesional.

    3. Aturan (Rules)

    Dimensi aturan juga dikaitkan dengan standar etika prinsip, karena

    berkaitan dengan penerimaan aturan-aturan yang telah ditentukan

    organisasi. Oleh karena itu keputusan organisasi diambil berdasarkan

    aturan-aturan atau standar seperti kode etik.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    27/65

    28

    4. Instrumen (Instrumental)

    Dimensi instrumental menyiratkan standar egoism seperti memaksimalkan

    kepentingan diri. Individu percaya bahwa keputusan itu dibuat untuk

    kepentingan organisasi atau untuk keuntungan pribadi.

    5. Kemandirian (Independent)

    Dimensi ini dikaitkan dengan keriteria etika prinsip, karena individu

    bertindak sesuai dengan keyakinan moral mereka sendiri berdasarkan

    prinsip-prinsip yang dianggap baik.

    Ketika karyawan merasa dimensi iklim kepedulian (caring), mereka

    percaya bahwa kebijakan dan praktek etika organisasi didasarkan pada perhatian

    utama bagi para anggota organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.

    Sementara persepsi dimensi iklim kemandirian (Independent) didasarkan pada

    keyakinan yang dipegang teguh moral pribadi sendiri, sedangkan dimensi iklim

    instrumental (instrumental) didasarkan pada kepentingan sendiri, bahkan dengan

    mengorbankan orang lain. Iklim hukum dank ode (Law and Code) didasarkan

    pada keyakinan bahwa kode eksternal akan mengarahkan kepada perilaku etis.

    Terakhir, dimensi aturan (Rules) yang berhubungan dengan prinsip yang diatur

    oleh aturan dan peraturan yang memandu kepada perilaku etis (Martin dan Cullen,

    2006).

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    28/65

    29

    B. Rerangka Konseptual

    Faktor organisasi yang paling penting dari iklim etika dalah perilaku

    pemimpin karena pemimpin tampak bertanggung jawab untuk mendorong nilai-

    nilai moral dans tandar etika bawahan mereka (Dickson dan Kolega, 2001;

    Trevino dan Kolega, 1998). Meskipun iklim etika dan perilaku pemimpin telah

    menarik perhatian yang cukup besar, pembahasan umumnya terhadap hubungan

    antara kepemimpinan transformasional dengan iklim etika. Tidak adanya usaha

    untuk menganalisa hubungan antara kepemimpinan paternalistik dengan iklim

    etika. Paternalisme ditemukan agar menjadi sebuah karakteristik sosio-kultual

    Asia, Timur Tengah dan kultur Amerika Latin dan ini menegaskan bahwa

    perilaku kepemimpinan paternalistik sangat umum pada beberapa kontek

    organisasi dan ini dikembangkan untuk memanusiakan dan memoralisasikan

    kembali tempat kerja (Aycan, 2001).

    Iklim etika juga mempengaruhi perilaku pekerja dan sikap pekerja seperti

    kepuasan kerja, kinerja, komitmen organisasi dan komitmen hingga kualitas.

    Tetapi terdapat sedikit penelitian mengenai hubungan antara iklim etika dengan

    komitmen organisasi (Cullen dan Kolega; 2003).

    Kerangka konseptual dari penelitian ini adalah untuk menggali hubungan

    antara kepemimpinan paternalistik, iklim etika dan komitmen organisasi.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    29/65

    30

    Gambar 2.1

    Bagan Rerangka Konseptual

    Kepemimpinan

    PaternalistikIklim Etika

    Komitmen

    Organisasi

    H1

    H4

    H3H2

    C. Pengembangan Hipotesis

    Kepemimpinan paternalistik seringkali tampak positif karena focus

    kebapakan mereka bagi pengikutnya dan usaha mereka dalam membuat suasana

    keluarga yang menyenangkan. Disisi lain, kepemimpinan paternalistik

    menempatkan peluangnya untuk masuk dalam nepotisme dan menyajikan sumber

    daya yang hanya sekumpulan pengikut yang loyal, sementara itu mengeluarkan

    pekerja lainnya (Kabasakal dan Bodur, 2003).

    Farth dan Cheng (2000) menetapkan kepemimpinan paternalistik sebagai

    sebuah gaya yang menggabungkan disiplin dan otoritas yang kuat dengan sikap

    kebapaan dan integritas moral yang terbentuk dalam suasana yang nyaman.

    Oleh karena itu maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H1: Terdapat pengaruh positif kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen

    organisasi.

    Victor dan Cullen (1987) menegaskan bahwa iklim etika juga

    mempengaruhi perilaku dan sikap pekerja karena mereka memberikan informasi

    mengenai organisasi dan cara kerja yang tepat yang dapat dilakukan. Penelitian

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    30/65

    31

    yang dilakukan mengenai iklim etika secara khusus ditemikan bahwa iklim etika

    kerja mempengaruhi bebepra ahasil organisasi seperti kepuasan kerja, kinerja dan

    komitmen organisasi (Cullen dkk, 2003; Deshpande, 1996; Weeks dkk, 2004).

    Dalam salah satu studi mereka, Cullen dkk (2003) menyatakan bahwa untuk

    pengembangan individu yang merujuk kepada iklim normative, mereka menajdi

    lebih mendalam pada organisasi mereka. Trevino dkk (1998) juga telah

    menemukan bahwa iklim etis terutama bentuk benevolen, secara positif berkaitan

    dengan komitmen organisasi.

    Oleh karena itu maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    H2: Terdapat pengaruh positif kepemimpinan paternalistik terhadap iklim

    etika.

    Terdapat beberapa faktor konteks yang menghambat komitmen organisasi

    seperti peranan, kultur dan relasi dengan teman atasan. Karena komitmen

    organisasi diklaim agar menjadi persepsi organsiasi dari praktek-praktek dan

    prosedur organisasi yang memiliki konten etika, ini memungkinkan untuk

    mempengaruhi sika-sikap pekerja kea rah perusahaan. Para pekerja mungkin

    merasa lebih nyaman dan loyal terhadap organisasi jika mempersepsikan bahwa

    organisasi menyokong dan mendorong perilaku etis dan mengucilkan pperilaku

    yang tidak etis (Trevino et al, 1998).

    H3: Terdapat pengaruh positif iklim etika terhadap komitmen organisasi.

    H4: Iklim etik memediasi antara kepemimpinan paternalistik dan komitmen

    organisasi

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    31/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    32/65

    33

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini mengacu kepada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

    oleh Gul Selin Erben (2007) yang berjudul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan

    Paternalistik Terhadap Komitmen Organisasi yang Dimediasi oleh Iklim Etika.

    Rancangan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode uji hipotesis

    (Hypothesis Testing).HypothesisTestingbertujuan untuk menguji hipotesis, yang

    umumnya menjelaskan tentang karakteristik hubungan-hubungan tertentu atau

    perbedaan-perbedaan antar kelompok dari dua faktor atau lebih dalam satu situasi

    (Hermawan, 2009).

    Penelitian ini dilakukan dengan menguji dua hipotesis yang berupaya

    untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen

    organisasi dan iklim etika. Selain itu penelitian ini menggunakan rancangan

    penelitian analisis deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan

    karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2009). Dalam

    metode deskriptif ini akan menyajikan dan menginterpretasikan serta

    menganalisis untuk memberikan gambaran mengenai penerapan kepemimpinan

    paternalistik terhadap komitmen organisasi dan iklim etika yang dilakukan pada

    PT. Wira Antar Jasa.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    33/65

    34

    B. Variabel dan Pengukuran

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Variabel Dependen

    Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

    variabel independen (bebas). Variabel ini sering dilambangkan dengan

    variabel Y. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah

    kepemimpinan paternalistik.

    2. Variabel Independen

    Merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering

    dilambangkan dengan variabel X. Variabel independen dalam penelitian ini

    adalah komitmen organisasi.

    3. Variabel Intervening

    Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi (bisa memperkuat atau

    memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

    Variabel intervening dalam penelitian ini adalah iklim etika.

    Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan berdasarkan banyaknya

    dimensi dan indikator yang akan digunakan oleh perusahaan yang akan diteliti

    dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data

    brupa kuesioner yang dihitung menggunakan skala Likert lima point untuk

    masing-masing variabel, yaitu :

    1= sangat setuju

    2=tidak setuju

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    34/65

    35

    3=cukup setuju

    4=setuju

    5=sangat setuju

    Dalan penelitian ini variable yang digunakan adalah :

    1. Kepemimpinan Paternalistik (Variabel Independen)

    Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang di adopsi oleh

    Cheng et al (2004) yang dikembangkan oleh Erben, Guneser (2007) dengan 19

    Item pertanyaan sebagai berikut :

    a. Paternalistik Kebaikan

    1) Atasan saya menempatkan perhatian terhadap kehidupan sehari-hari

    saya melebihi hubungan kerja.

    2) Biasanya, atasan saya memperlihatkan perhatian penuh terhadap

    kebahagiaan saya

    3) Atasan saya menempatkan perhatian terhadap anggota keluarga saya

    secara baik

    4) Atasan saya sama dengan anggota keluarga saya pada saat dia

    mengarahkan

    5)

    Atasan saya memenuhi kebutuhan saya sesuai dengan kebutuhan diri

    (personal) saya

    6) Atasan saya mendukung saya pada saat saya menghadapi masalah

    rumit

    7) Atasan saya mengatasi apa kesulitan saya dalam melakukan tugas atau

    mengarahkan kehidupan sehari-hari saya

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    35/65

    36

    b. Paternalistik Moral

    8) Atasan saya tidak pernah menuntut kesalahan personal atasan nama

    kepentingan umum pada saat dia melakukan kesalahan

    9) Atasan saya mempekerjakan staf menurut kebaikan mereka dan tidak

    iri terhadap kemampuan dan kebaikan orang lain

    10)Atasan saya tidak menggunakan hubungan pribadi untuk memperoleh

    manfaat pribadi yang tidak diakui

    11)Atasan saya tidak menggunakan penghargaan atas prestasi dan

    kontribusi saya untuk dirinya sendiri

    12)Aasan saya tidak menggunakan keuntungan dari saya untuk

    keuntungan (manfaat) pribadi

    c. Paternalistik Otoriter

    13)Atasan saya melatih disiplin ketat terhadap bawahan

    14)Atasan saya tidak mencaci-maki saya bila kami tidak dapat

    menyelesaikan tugas kami

    15)Saya merasa tidak tertekan pada saat bekerja dengan dia

    16)Atasan saya selalu berperilaku sesuai dengan keinginan karyawan

    17)Kami mematuhi peraturan atasan untuk dapat melakukan sesuatu hal.

    Jika tidak, dia mengenakan hukuman berat kami

    18)Atasan saya menggunakan wewenangnya untuk mencari kesenangan

    untuk dirinya sendiri

    19)Atasan saya meminta saya untuk mematuhi perintahnya dengan

    sepenuhnya

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    36/65

    37

    2. Iklim Etika (Variabel Intervening)

    Variabel ini di ukur dengan menggunakan kuesioner yang di adopsi oleh Anke

    U. Arnaud, University of Central Florida (2006) dan Marshall Schminke

    University of Central Florida (2006) dengan menggunakan 30 item pertanyaan

    sebagai berikut :

    a. Pemahaman Moral

    1) Karyawan memahami masalah etika.

    2) Karyawan mengetahui dilemma (masalah) moral menyimpang dari

    kebenaran

    3) Jika melanggar hukum, karyawan dengan cepat menyadarinya.

    4) Karyawan sangat sensitif terhadap masalah-masalah etika.

    5) Karyawan tidak menaruh perhatian terhadap isu-isu etika.

    b. Keprihatinan Moral (Empati)

    6) Karyawan simpati terhadap orang yang menghadapi kesulitan dalam

    bekerja.

    7) Bila karyawan lain diperlakukan tidak wajar (tidak adil), mereka

    merasa kasihan terhadap karyawan lain.

    8) Karyawan dapat menilai buruk bagi seseorang yang mengambil

    keuntungan.

    9) Seringkali karyawan merasa sangat prihatin terhadap orang lain yang

    menghadapi masalah.

    10)Ketidakberuntungan karyawan biasanya tidak mengganggu sebagian

    besar karyawan lainnya.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    37/65

    38

    11)Bila melihat karyawan lain diperlakukan secara tidak wajar (tidak

    adil), mereka seringkali tidak merasa kasihan terhadap mereka.

    12)Karyawan merasa sedih terhadap karyawan lain yang menghadapi

    masalah.

    c. Fokus Terhadap Diri Sendiri

    13)Karyawan mendahulukan kepentingan mereka diatas kepentingan

    lainnya.

    14)Karyawan lebih mempertahankan apa yang terbaik untuk mereka

    secara pribadi.

    15)Karyawan kebanyakan tidak mementingkan diri sendiri.

    16)Karyawan lebih memandang pada kesejahteraan mereka bila

    dihadapkan dengan keputusan yang sulit.

    17)Karyawan lebih memfokuskan pada manfaat pribadi mereka.

    d. Fokus Terhadap Orang Lain

    18)Karyawan mendahulukan kepentingan diri mereka sendiri daripada

    kepentingan lainnya.

    19)Karyawan merasa memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan

    umat manusia.

    20)Apa yang terbaik bagi perusahaan merupakan masalah penting.

    21)Hal yang paling penting diperhatikan adalah masalah moral.

    22)Karyawan dilibatkan secara aktif terhadap kepentingan rekan kereja

    mereka.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    38/65

    39

    e. Motivasi Moral

    23)Karyawan bersedia melanggar aturan demi kemajuan diri dan

    perusahaan.

    24)Dalam perusahaan jabatan tidak lebih penting daripada kejujuran.

    25)Wewenang atasan dianggap tidak lebih penting daripada kejujuran.

    26)Prestasi (keberhasilan) dinilai melebihi komitmen dan loyalitas.

    27)Keberhasilan personal lebih penting daripada membantu orang lain.

    28)Karyawan berjuang keras untuk memperoleh wewenang dan

    pengawasan yang bertujuan untuk meluruskan nilai-nilai etika.

    29)Karyawan tidak melakukan kebohongan jika bertujuan untuk kemajuan

    perusahaan.

    30)Agar dapat mengendalikan sumber daya, karyawan bersedia

    meluruskan nilai-nilai etika yang wajar.

    3. Komitmen Organisasi (Variabel Dependent)

    Variabel ini di ukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi oleh

    Meyer dan Allen (1991) dengan menggunakan 12 item pertanyaan sebagai

    berikut :

    a. Komitmen Afektif

    1) Organisasi ini memiliki tujuan personal penting untuk saya

    2) Saya diajarkan untuk meyakini nilai kesetiaan terhada[ organisasi ini

    3) Satu alasan utama saya tetap bekerja untuk organisasi ini adalah saya

    meyakini bahwa loyalitas sangat penting dan selanjutnya merasa

    berkewajiban moral untuk tetap mempertahankannya

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    39/65

    40

    4) Saya merasa sangat bahagia untuk mencurahkan karir saya dengan

    organisasi ini

    5) Saya secara emosional merasa akrab dengan organisasi ini

    6) Dalam organisasi ini, saya measa sebagai bagian dari keluarga saya

    7) Tentunya banyak hambatan kehidupan yang saya hadapi jika saya

    memutuskan untuk meninggalkan organisasi saya sekarang

    8) Saya merasa jika beberapa masalah organisasi juga sebagai masalah

    saya

    9) Disini sulit bagi saya untuk meninggalkan organisasi sekarang, saya

    tetap pada organisasi ini

    b. Komitmen Berkelanjutan (Continuance)

    10)Saya merasa bahwa saya memiliki sedikit pilihan untuk meningalkan

    organisasi ini

    11)Sekarang, saya tetap pada organisasi saya sebagai tempat memenuhi

    keinginan saya

    12)Satu dampak serius akibat meninggalkan organisasi ini akan

    menyebabkan sedikitnya pilihan (alternatif) yang ada

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Adapun Metoda

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan

    (Field Research). Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer,

    data tersebut diperoleh langsung dari objek penelitian dengan cara penyebaran

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    40/65

    41

    kuesioner yang diberikan secara pribadi langsung ke responden yang merupakan

    karyawan divisi operasional perusahaan tersebut.

    D. Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2009:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Sedangkan Kuncoro (2003:103), populasi adalah kelompok

    elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi, atau kejadian

    dimana peneliti tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian.

    Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Wira

    Antar Jasa sebanyak 48 orang.

    E. Teknik Pengambilan Sampel

    Metode sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok

    populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang

    terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan

    informasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008). Berdasarkan informasi tersebut,

    maka penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode survei dengan

    bantuan kuesioner, dimana respondennya adalah karyawan PT. Wira Antar Jasa.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    41/65

    42

    F. Uji Instrumen Penelitian

    Uji instrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

    dipergunakan dalam penelitian ini reliabel dan valid atau tidak. Di dalam

    penelitian yang menggunakan instrumen penelitian kuisioner biasanya terdapat

    kesalahan atau penyimpangan.

    Alat yang digunakan untuk pengumpulan data harus dipilih secara tepat

    dan sebaiknya memenuhi kriteria uji instrumen yakni uji validitas dan uji

    reliabilitas.

    1. Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat yang dibuat

    untuk mengukur dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji

    validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan

    suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur

    apa yang diinginkan atau dapat menangkap data dari variabel yang diteliti

    secara tepat. Uji validitas menggunakan The Person Moment. Suatu

    instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai dari 0.05 dan korelasi

    pearson 0.284.

    Tabel 3.1

    Validitas Variabel Kepemimpinan Paternalistik

    No. Item Pernyataan Koefisien

    korelasi

    -value Keputusan

    1. Atasan saya menempatkan perhatianterhadap kehidupan sehari-hari sayamelebihi hubungan kerja.

    .606 .000 Valid

    2. Biasanya, atasan saya memperlihatkanperhatian penuh terhadap kebahagiaansaya

    .696 .000 Valid

    3. Atasan saya menempatkan perhatianterhadap anggota keluarga saya secara

    baik

    .739 .000 Valid

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    42/65

    43

    4. Atasan saya sama dengan anggota

    keluarga saya pada saat dia

    mengarahkan

    .619 .000 Valid

    5. Atasan saya memenuhi kebutuhan saya

    sesuai dengan kebutuhan diri (personal)

    saya

    .693 .000 Valid

    6. Atasan saya mendukung saya pada saat

    saya menghadapi masalah rumit.674 .000 Valid

    7. Atasan saya mengatasi apa kesulitan

    saya dalam melakukan tugas atau

    mengarahkan kehidupan sehari-hari saya

    .606 .000 Valid

    8. Atasan saya tidak pernah menuntut

    kesalahan personal atasan nama

    kepentingan umum pada saat diamelakukan kesalahan

    .583 .000 Valid

    9. Atasan saya mempekerjakan staf

    menurut kebaikan mereka dan tidak iri

    terhadap kemampuan dan kebaikan

    orang lain

    .484 .000 Valid

    10. Atasan saya tidak menggunakan

    hubungan pribadi untuk memperoleh

    manfaat pribadi

    .636 .000 Valid

    11. Atasan saya tidak menggunakan

    penghargaan atas prestasi dan kontribusi

    saya untuk dirinya sendiri

    .536 .000 Valid

    12. Aasan saya tidak menggunakan

    keuntungan dari saya untuk keuntungan

    (manfaat) pribadi

    .564 .000 Valid

    13. Atasan saya melatih disiplin ketat

    terhadap bawahan.706 .000 Valid

    14. Atasan saya suka mencaci-maki saya

    bila kami tidak dapat menyelesaikan

    tugas kami

    .571 .000 Valid

    15. Saya merasa tak tertekan pada saatbekerja dengan dia

    .596 .000 Valid

    16. Atasan saya selalu berperilaku sesuaidengan keinginan karyawan .478 .001 Valid

    17. Kami mematuhi peraturan atasan untukdapat melakukan sesuatu hal. Jika tidak,dia mengenakan hukuman berat kami

    .460 .001 Valid

    18. Atasan saya menggunakanwewenangnya untuk mencarikesenangan untuk dirinya sendiri

    .655 .000 Valid

    19. Atasan saya meminta saya untukmematuhi perintahnya dengansepenuhnya

    .631 .000 Valid

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    43/65

    44

    Pada variable kepemimpinan paternalistic didapatkan nilai r atau koefisien

    korelasi lebih besar dari 0.284 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Sehingga

    19 pernyataan yang dipakai dapat dimengerti oleh responden dan dapat

    digunakan untuk uji selanjutnya.

    Tabel 3.2

    Validitas Variabel Iklim Ekonomi

    No. Item Pernyataan Koefisien

    korelasi

    -value Keputusan

    1. Kami memahami masalah etika .404 .004 Valid

    2. Kami mengetahui dilemma (masalah)

    moral menyimpang dari kebenaran.469 .001 Valid

    3. Jika melanggar hukum, kami dengan

    cepat menyadarinya.308 .033 Valid

    4. Kami sangat sensitif terhadap masalah-

    masalah etika..405 .004 Valid

    5. Kami tidak menaruh perhatian terhadap

    isu-isu etika. .327 .023 Valid

    6. Kami simpati terhadap orang yang

    menghadapi kesulitan dalam bekerja..366 .011 Valid

    7. Bila karyawan lain diperlakukan tidak

    wajar (tidak adil), kami kasihan

    terhadap karyawan lain.

    .327 .023 Valid

    8. Kami dapat menilai buruk bagi

    seseorang yang mengambil keuntungan..316 .029 Valid

    9. Seringkali kami merasa sangat prihatin

    terhadap orang lain yang menghadapimasalah.

    .431 .002 Valid

    10. Ketidakberuntungan kami biasanyatidak mengganggu sebagian besarkaryawan lainnya.

    .328 .023 Valid

    11. Bila melihat karyawan lain diperlakukansecara tidak wajar (tidak adil), kamiseringkali merasa kasihan terhadapmereka.

    .333 .021 Valid

    12. Kami merasa sedih terhadap karyawanlain yang menghadapi masalah

    .387 .007 Valid

    13. Kami mendahulukan kepentingan

    mereka diatas kepentingan lainnya..356 .013 Valid

    14. Kami lebih mempertahankan apa yang

    terbaik untuk mereka secara pribadi.278 .056 Tidak Valid

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    44/65

    45

    15. Kami kebanyakan tidak mementingkan

    diri sendiri..360 .012 Valid

    16. Kami lebih memandang padakesejahteraan mereka bila dihadapkan

    dengan keputusan yang sulit.

    .402 .005 Valid

    17. Kami lebih memfokuskan pada manfaat

    pribadi mereka..457 .001 Valid

    18. Kami mendahulukan kepentingan diri

    mereka sendiri daripada kepentingan

    lainnya.

    .409 .004 Valid

    19. Kami merasa memiliki tanggung jawab

    terhadap masyarakat dan umat manusia..490 .000 Valid

    20. Apa yang terbaik bagi perusahaan

    merupakan masalah penting.

    .326 .024 Valid

    21. Hal yang paling penting diperhatikan

    adalah masalah moral..502 .000 Valid

    22. Kami senang dilibatkan secara aktif

    terhadap kepentingan rekan kereja

    mereka.

    .381 .008 Valid

    23. Kami tidak bersedia melanggar aturan

    demi kemajuan diri dan perusahaan..423 .003 Valid

    24. Dalam perusahaan jabatan tidak lebih

    penting daripada kejujuran. .428 .002 Valid

    25.

    Wewenang atasan dianggap tidak lebihpenting daripada kejujuran.

    .584 .000 Valid

    26. Prestasi (keberhasilan) dinilai melebihi

    komitmen dan loyalitas..430 .002 Valid

    27. Keberhasilan personal lebih penting

    daripada membantu orang lain..455 .001 Valid

    28. Kami berjuang keras untuk memperoleh

    wewenang dan pengawasan yang

    bertujuan untuk meluruskan nilai-nilai

    etika.

    .367 .010 Valid

    29. Kami tidak melakukan kebohongan jika

    bertujuan untuk kemajuan perusahaan

    .425 .003 Valid

    30. Agar dapat mengendalikan sumber daya,

    kami bersedia meluruskan nilai-nilai

    etika yang wajar

    .375 .009 Valid

    Pada pernyataan mengenai kami lebih mempertahankan apa yang terbaik

    untuk mereka secara pribadi tidak valid dikarenakan nilai koefisien korelasi

    lebih kecil dari r tabel atau nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 sehingga

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    45/65

    46

    untuk uji selanjutnya pernyataan tersebut tidak dapat dipakai, namun yang lain

    dapat dipakai untuk uji selanjutnya.

    Tabel 3.3

    Validitas Variabel Komitmen Organisasi

    No. Item Pernyataan Koefisien

    korelasi

    -value Keputusan

    1. Organisasi ini memiliki tujuan personal

    penting untuk saya .308 .033 Valid

    2. Saya diajarkan untuk meyakini nilai

    kesetiaan terhada[ organisasi ini.408 .004 Valid

    3. Satu alasan utama saya tetap bekerja

    untuk organisasi ini adalah saya

    meyakini bahwa loyalitas sangat penting

    dan selanjutnya merasa berkewajiban

    moral untuk tetap mempertahankannya

    .422 .003 Valid

    4. Saya merasa sangat bahagia untuk

    mencurahkan karir saya dengan

    organisasi ini

    .599 .000 Valid

    5. Saya secara emosional merasa akrabdengan organisasi ini

    .536 .000 Valid

    6. Dalam organisasi ini, saya measa

    sebagai bagian dari keluarga saya.363 .011 Valid

    7. Tentunya banyak hambatan kehidupan

    yang saya hadapi jika saya memutuskan

    untuk meninggalkan organisasi saya

    sekarang

    .580 .000 Valid

    8. Saya merasa jika beberapa masalah

    organisasi juga sebagai masalah saya.442 .002 Valid

    9. Disini sulit bagi saya untuk

    meninggalkan organisasi sekarang, sayatetap pada organisasi ini

    .549 .000 Valid

    10. Saya merasa bahwa saya memiliki

    sedikit pilihan untuk meningalkan

    organisasi ini

    .513 .000 Valid

    11. Sekarang, saya tetap pada organisasi

    saya sebagai tempat memenuhi

    keinginan saya

    .472 .001 Valid

    12. Satu dampak serius akibat

    meninggalkan organisasi ini akan

    menyebabkan sedikitnya pilihan

    (alternatif) yang ada

    .581 .000 Valid

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    46/65

    47

    Pada variable komitmen organisasi didapatkan semua pernyataan valid

    sehingga dapat digunakan untuk uji selanjutnya

    2. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Crombach untuk

    mengetahui sejauh mana item-item instrumen homogen dan merefleksikan

    Construct yang sama melandasinya (Asep Hermawan, 2003). Alpha

    Crombach mengindikasikan apabila hasil hubungan memiliki nilai yang

    tinggi maka instrumen penelitian juga memiliki reliabilitas yang tinggi pada

    internal consistency dan pada umumnya Alpha Cronbach digunakan untuk

    skala interval (Cooper and Schindler, 2001).

    Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh

    mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi

    dua kali atau lebih. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

    mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

    (Singarimbun dan Effendi, 1995). Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap

    setiap variabel yang digunakan dalam penelitian.

    Kriteria pengujian dilakukan dengan melihat koefisien Cronbachs

    Alpha. Koefisien Cronbachs Alpha dapat diartikan sebagai hubungan positif

    antara item atau pertanyaan satu dengan yang lainnya. Dimana suatu

    kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha lebih dari 0,7 (Uma

    Sekaran, 2003).Dasar pengambilan keputusan:

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    47/65

    48

    Jika : Cronbachs Alpha > 0,7 Construct Reliabel

    Cronbachs Alpha < 0,7 Construct tidak Reliabel

    Tabel 3.4

    Hasil Uji Reliabilitas

    No. Variabel Jumlah item

    Pernyataan

    Cronbachs

    Alpha

    Keputusan

    1. Kepemimpinan

    Paternalistik

    19 0.974 Reliable

    2. Iklim Etika 29 0.922 Reliable

    3. Komitmen

    Organisasi

    12 0.916 Reliable

    Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisen Cronbachs Alpha

    untuk variabel kepemimpinan paternalistik yang diukur dengan 19 item

    pernyataan memilki nilai sebesar 0.974. Variabel iklim etika yang diukur dengan

    29 item dikarenakan 1 pernyataan tidak valid memiliki nilai Cronbachs Alpha

    sebesar 0.922. Variabel komitmen organisasi yang diukur dengan 12 item

    pernyataan memiliki nilai Cronbachs Alpha sebesar 0.916. Hal tersebut dapat

    dikatakan bahwa semua item pernyataan yang digunakan adalah reliable.

    G. Metode Analisis Data

    1. Untuk menganalisa kepemimpinan paternalistik pada PT. Wira Antar Jasa,

    maka digunakan statistik deskriptif yaitu dengan melihat rata-rata jawaban

    responden.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    48/65

    49

    2. Untuk menganalisa iklim etika pada PT. Wira Antar Jasa, maka digunakan

    statistik deskriptif yaitu dengan melihat rata-rata jawaban responden.

    3. Untuk menganalisa komitmen organisasi pada PT. Wira Antar Jasa, maka

    digunakan statistik deskriptif yaitu dengan melihat rata-rata jawaban

    responden.

    4. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen

    organisasi yang dimediasi oleh iklim etis digunakan metode SEM dengan

    menggunakan sistem Amos versi 16.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    49/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    50/65

    51

    BAB

    IV

    ANALISIS

    DAN

    PEMBAHASAN

    A. Karakteristik Demografi Responden

    Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 48 orang karyawan PT.

    Wira Antar Jasa. Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini

    dibedakan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jabatan dan lama

    bekerja.

    Tabel 4.1

    Data Demografi Responden

    Karakteristik

    n

    Persentase

    Jenis

    Kelamin:

    Lakilaki

    Wanita

    Total

    29

    19

    48

    60.4

    39.6

    100

    Usia:

    2130tahun

    3140tahun

    >40tahun

    Total

    26

    19

    3

    48

    54.2

    39.6

    6.3

    100.0

    Pendidikan

    Terakhir:

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    51/65

    52

    Karakteristik n Persentase

    5Tahun

    Total

    2

    29

    15

    2

    48

    4.2

    60.4

    31.3

    4.2

    100.0

    Sumber : Data diolah,. 2013

    Berdasarkantabeldiatassebagianbesarrespondendalampenelitianiniadalah

    lakilaki(60.4%)karenalakilakidianggaplebihkuatdibandingwanitauntukpekerjaan

    sebagaipengantardiperusahaanjasaini.Usiaresponden(54.2%)adalah2130tahun,

    padaperiodemudainibiasanyaindividudengantenagayangmasihkuatdikarenakan

    padaperusahaaninidiperlukantenagayanglebih.Pendidikanterakhirresponden

    adalahSarjanadanSLTA(43.8%dan39.6%)yangmanapadamasasekarangini

    pekerjaansusahsehinggapendidikanapapundapatmelakukannyadanlamabekerja

    respondenadalah12tahun(60.4%)sebagianbesarkaryawandisinitergolongbelum

    lamanamuntidaksedikitkaryawansudahlama34tahunhalinidikarenakanusia

    merekatergolongmudadanmemilikipendidikanyanglumayantinggisehinggamereka

    dapatmemilihpekerjaanyanglebihbaikdanmenjanjikan.

    B.

    Analisis

    Data

    1. KepemimpinanPaternalistik

    Tabel

    4.2

    StatistikDeskriptifKepemimpinanPaternalistik

    N MeanAtasan saya menempatkan perhatian terhadap kehidupan

    sehari-hari saya melebihi hubungan kerja.

    48 4.29

    Biasanya, atasan saya memperlihatkan perhatian penuh

    terhadap kebahagiaan saya

    48 4.38

    Atasan saya menempatkan perhatian terhadap anggota

    keluarga saya secara baik

    48 4.42

    Atasan saya sama dengan anggota keluarga saya pada saat

    dia mengarahkan

    48 4.13

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    52/65

    53

    N Mean

    Atasan saya memenuhi kebutuhan saya sesuai dengan

    kebutuhan diri (personal) saya

    48 4.42

    Atasan saya mendukung saya pada saat saya menghadapi

    masalah rumit

    48 4.40

    Atasan saya mengatasi apa kesulitan saya dalam

    melakukan tugas atau mengarahkan kehidupan sehari-hari

    saya

    48 4.33

    Atasan saya tidak pernah menuntut kesalahan personal

    atasan nama kepentingan umum pada saat dia melakukan

    kesalahan

    48 4.23

    Atasan saya mempekerjakan staf menurut kebaikan

    mereka dan tidak iri terhadap kemampuan dan kebaikan

    orang lain

    48 4.27

    Atasan saya tidak menggunakan hubungan pribadi untuk

    memperoleh manfaat pribadi

    48 4.25

    Atasan saya tidak menggunakan penghargaan atas prestasi

    dan kontribusi saya untuk dirinya sendiri

    48 4.21

    Aasan saya tidak menggunakan keuntungan dari saya

    untuk keuntungan (manfaat) pribadi

    48 4.10

    Atasan saya melatih disiplin ketat terhadap bawahan 48 4.25

    Atasan saya suka mencaci-maki saya bila kami tidak

    dapat menyelesaikan tugas kami

    48 4.13

    Saya merasa tak tertekan pada saat bekerja dengan dia 48 4.19

    Atasan saya selalu berperilaku sesuai dengan keinginan

    karyawan

    48 4.21

    Kami mematuhi peraturan atasan untuk dapat melakukan

    sesuatu hal. Jika tidak, dia mengenakan hukuman berat

    kami

    48 4.17

    Atasan saya menggunakan wewenangnya untuk mencari

    kesenangan untuk dirinya sendiri

    48 4.29

    Atasan saya meminta saya untuk mematuhi perintahnya

    dengan sepenuhnya

    48 4.31

    Kepemimpinan Paternalistik 48 4.1997

    Sumber:Datayangdiolah,2013

    Tabeldiatasmenjelaskanbahwadariseluruhitempernyataanuntukmengukur

    kepemimpinanpaternalistikdiperolehrataratakeseluruhansebesar4.1997berarati

    seluruhrespondensetujubahwakepemimpinanpaternalistikdapatditerapkandi

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    53/65

    54

    perusahaanini,sehinggakaryawanmerasanyamandenganadanyakepemimpinan

    ini.

    2. IklimEtika

    Tabel4.3

    Statistik

    Deskriptif

    Iklim

    Etika

    Pernyataan N Mean

    Kami memahami masalah etika 48 3.46

    Kami mengetahui dilemma (masalah) moral menyimpang

    dari kebenaran 48 3.42

    Jika melanggar hukum, kami dengan cepat menyadarinya 48 3.50

    Kami sangat sensitif terhadap masalah-masalah etika. 48 3.56

    Kami tidak menaruh perhatian terhadap isu-isu etika. 48 3.56

    Kami simpati terhadap orang yang menghadapi kesulitan

    dalam bekerja.48 3.48

    Bila karyawan lain diperlakukan tidak wajar (tidak adil),

    kami kasihan terhadap karyawan lain.48 3.67

    Kami dapat menilai buruk bagi seseorang yang

    mengambil keuntungan. 48 3.65

    Seringkali kami merasa sangat prihatin terhadap orang

    lain yang menghadapi masalah.48 3.56

    Ketidakberuntungan kami biasanya tidak mengganggu

    sebagian besar karyawan lainnya.48 3.69

    Bila melihat karyawan lain diperlakukan secara tidak

    wajar (tidak adil), kami seringkali merasa kasihan

    terhadap mereka.

    48 3.56

    Kami merasa sedih terhadap karyawan lain yang

    menghadapi masalah 48 3.52

    Kami mendahulukan kepentingan mereka diatas

    kepentingan lainnya.48 3.48

    Kami lebih mempertahankan apa yang terbaik untuk

    mereka secara pribadi48 3.35

    Kami kebanyakan tidak mementingkan diri sendiri. 48 3.40

    Kami lebih memandang pada kesejahteraan mereka bila

    dihadapkan dengan keputusan yang sulit.48 3.44

    Kami lebih memfokuskan pada manfaat pribadi mereka. 48 3.40

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    54/65

    55

    Pernyataan N Mean

    Kami mendahulukan kepentingan diri mereka sendiri

    daripada kepentingan lainnya. 48 3.29

    Kami merasa memiliki tanggung jawab terhadap

    masyarakat dan umat manusia.48 3.48

    Apa yang terbaik bagi perusahaan merupakan masalah

    penting.48 3.27

    Hal yang paling penting diperhatikan adalah masalah

    moral.48 4.46

    Kami senang dilibatkan secara aktif terhadap kepentingan

    rekan kereja mereka.48 4.10

    Kami tidak bersedia melanggar aturan demi kemajuan diri

    dan perusahaan.48 4.25

    Dalam perusahaan jabatan tidak lebih penting daripada

    kejujuran. 48 4.33

    Wewenang atasan dianggap tidak lebih penting daripada

    kejujuran.48 4.40

    Prestasi (keberhasilan) dinilai melebihi komitmen dan

    loyalitas.48 4.15

    Keberhasilan personal lebih penting daripada membantu

    orang lain.48 3.88

    Kami berjuang keras untuk memperoleh wewenang dan

    pengawasan yang bertujuan untuk meluruskan nilai-nilai

    etika.

    48 3.88

    Kami tidak melakukan kebohongan jika bertujuan untuk

    kemajuan perusahaan48 4.15

    Agar dapat mengendalikan sumber daya, kami bersedia

    meluruskan nilai-nilai etika yang wajar48 4.06

    Iklim Etika 48 4.2610

    Tabeldiatasmenjelaskanbahwadariseluruhitempernyataanuntukmengukur

    iklimetikadiperolehnilairatarata keseluruhsebesar4.2610yangberartiseluruh

    respondensetujujikaiklimetikatelahdigunakanuntukkemajuanperusahaanini.

    Sehinggakaryawanmerasabetahdenganlingkungankerjamerekadanhalinijuga

    menunjukkanbahwamerekatidakakanmeninggalkanpekerjaanmerekaatau

    keluardaripekerjaanyangsedangdijalanisekarangini.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    55/65

    56

    3. Komitmen

    Organisasi

    Tabel

    4.4

    Statistik

    Deskriptif

    Komitmen

    Organisasi

    Pernyataan N Mean

    Organisasi ini memiliki tujuan personal penting untuk

    saya

    48 3.83

    Saya diajarkan untuk meyakini nilai kesetiaan terhada[

    organisasi ini

    48 4.40

    Satu alasan utama saya tetap bekerja untuk organisasi ini

    adalah saya meyakini bahwa loyalitas sangat penting dan

    selanjutnya merasa berkewajiban moral untuk tetapmempertahankannya

    48 4.31

    Saya merasa sangat bahagia untuk mencurahkan karir

    saya dengan organisasi ini

    48 4.35

    Saya secara emosional merasa akrab dengan organisasi ini 48 3.98

    Dalam organisasi ini, saya measa sebagai bagian dari

    keluarga saya

    48 3.79

    Tentunya banyak hambatan kehidupan yang saya hadapi

    ika saya memutuskan untuk meninggalkan organisasi

    saya sekarang

    48 4.35

    Saya merasa jika beberapa masalah organisasi juga

    sebagai masalah saya

    48 4.46

    Disini sulit bagi saya untuk meninggalkan organisasi

    sekarang, saya tetap pada organisasi ini

    48 4.48

    Saya merasa bahwa saya memiliki sedikit pilihan untuk

    meningalkan organisasi ini

    48 4.06

    Sekarang, saya tetap pada organisasi saya sebagai tempat

    memenuhi keinginan saya

    48 4.17

    Satu dampak serius akibat meninggalkan organisasi ini

    akan menyebabkan sedikitnya pilihan (alternatif) yang ada

    48 4.21

    Komitmen Organisasi48 3.7125

    Tabeldiatasmenjelaskanbahwadariseluruhitempernyataanuntukmengukur

    komitmenorganisasidiperolehnilairataratasecarakeseluruhansebesar3.7125

    yangberartisetujubahwaseluruhkaryawanmerasaberkomitmenterhadap

    organisasiinidanmerekasemuasetiaterhadaporganisasiini.

    4. Analisis

    Structural

    Equation

    Model

    (SEM)

    a.

    Uji Kesesuaian Model

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    56/65

    57

    Gambar 4.1.

    Skema Kerangka Konseptual Sesuai Goodness of Fit

    Setelahmelihathasilstrukturaldiatas,kitajugamelihatindikatoruntuk

    menentukanapakahmodelpenelitianfit.Penilaianmodelfitinibertujuanuntuk

    menilaiapakahdataempirissesuaiataucocok(fit)denganmodelpenelitian.

    BerdasarkanhasilolahdataanalisisSEMdenganmenggunakansoftwareAmos

    16.0,makadapatdiperolehnilainilaiyangdapatdigunakansebagaiacuan

    dalampengujian

    model

    secara

    keseluruhan

    (lihat

    tabel

    4.5).

    Tabel

    4.5

    Hasil Pengujian Kesesuaian Model (Goodness of Fit)

    Pengukuran

    Goodness of Fit

    Batas Penerimaan yang

    disarankan

    Nilai Keputusan

    2 Chi-square< square tabel rendah df

    1 = 3.8401.935 Fit

    p-value

    Minimal 0.05 atau di atas

    0.05 0.085 FitGFI 0.90 atau mendekati 1 0.937 Fit

    RMSEA < 0.080 0.044 Fit

    AGFI 0.90 atau mendekati 1 0.901 Fit

    NFI 0.90 atau mendekati 1 0.940 Fit

    TLI 0.90 atau mendekati 1 0.981 Fit

    CFI 0.90 atau mendekati 1 0.986 Fit

    Normed chi squareBatas bawah 1, batas atas

    2,3 atau 51.935 Fit

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    57/65

    58

    Absolute fit measure syarat utama nilai chi square terpenuhi, hal ini

    dilihat dari nilai chi square sebesar 1.935 dan p-value 0.085 (diatas 0.05)

    sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini goodness of fit. SEM juga

    sangat sensitive terhadap jumlah sampel yang digunakan dalam suatu

    penelitian, artinya jumlah responden yang semakin banyak tentunya akan

    semakin baik tetapi disisi lain dapat menyebabkan CMIN semakin besar

    sehingga Ho ditolak sedangkan pada pengujian goodness of fit yang

    diinginkan adalah Ho diterima. Oleh karena itu SEM memberikan alternative

    pengujian goodness of fit yang lain yakni melalui criteria absolute fit measure

    yang lain dengan melihat nilai RMSEA sebesar 0.044 (lebih kecil dari 0.080)

    sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini goodness of fit. GFI memiliki

    nilai sebesar 0.937 (>0.09) dan nilai AGFI 0.901 (>0.09) dinyatakan model

    goodness of fit. Kriteria berdasarkan pada incremental fit measure NFI

    sebesar 0.940 (> 0.9 atau mendekati satu), TLI sebesar 0.981 (> 0.9 atau

    mendekati satu) CFI sebesar 0.986 (> 0.9 atau mendekati satu) dinyatakan

    goodness of fit.

    Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model ini

    dinyatakan layak secara goodness of fit untuk dipergunakan sebagai alat

    dalam mengkonfirmasi teori yang telah dibangun berdasarkan data observasi

    yang ada atau dapat dikatakan model ini goodness of fit.

    b.

    Uji Hipotesis

    Tabel 4.6

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Hipotesis Estimasi p-value Keputusan

    H1 : Terdapat pengaruh positif antara

    kepemimpinan paternalistik dengan 0. 596 .000

    H1

    Supported

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    58/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    59/65

    60

    signifikansi () yang ditentukan yaitu 0.05. Victor dan Cullen (1987)

    menegaskan bahwa iklim etika juga mempengaruhi perilaku dan sikap pekerja

    karena mereka memberikan informasi mengenai organisasi dan cara kerja

    yang tepat yang dapat dilakukan. Penelitian yang dilakukan mengenai iklim

    etika secara khusus ditemukan bahwa iklim etika kerja mempengaruhi bebepra

    ahasil organisasi seperti kepuasan kerja, kinerja dan komitmen organisasi

    (Cullen dkk, 2003; Deshpande, 1996; Weeks dkk, 2004). Dalam salah satu

    studi mereka, Cullen dkk (2003) menyatakan bahwa untuk pengembangan

    individu yang merujuk kepada iklim normative, mereka menajdi lebih

    mendalam pada organisasi mereka. Trevino dkk (1998) juga telah menemukan

    bahwa iklim etis terutama bentuk benevolen, secara positif berkaitan dengan

    komitmen organisasi.

    3. Hipotesis 3 : Iklim etika berpengaruh secara positif terhadap komitmen

    organisasi. Hal ini terlihat dari estimasi yang bertanda positif sebesar 0.451.

    diperoleh probabilitas signifikan (p) sebesar 0.000. Nilai lebih kecil dari taraf

    signifikansi () yang ditentukan yaitu 0.05. Terdapat beberapa faktor konteks

    yang menghambat komitmen organisasi seperti peranan, kultur dan relasi

    dengan teman atasan. Karena komitmen organisasi diklaim agar menjadi

    persepsi organsiasi dari praktek-praktek dan prosedur organisasi yang

    memiliki konten etika, ini memungkinkan untuk mempengaruhi sika-sikap

    pekerja kea rah perusahaan. Para pekerja mungkin merasa lebih nyaman dan

    loyal terhadap organisasi jika mempersepsikan bahwa organisasi menyokong

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    60/65

    61

    dan mendorong perilaku etis dan mengucilkan pperilaku yang tidak etis

    (Trevino et al, 1998).

    4. Hipotesis 4 : Iklim etik memediasi antara kepemimpinan paternalistik dan

    komitmen organisasi. Hal ini dapat dilihat pada estimasi bertanda positif

    sebesar 0.307 didapatkan dari pengaruh kepemimpinan paternalistic terhadap

    iklim etika dikalikan dengan pengaruh iklim etika terhadap komitmen

    organisasi (0.681 x 0.451). Faktor organisasi yang paling penting dari iklim

    etika dalah perilaku pemimpin karena pemimpin tampak bertanggung jawab

    untuk mendorong nilai-nilai moral dans tandar etika bawahan mereka

    (Dickson dan Kolega, 2001; Trevino dan Kolega, 1998). Meskipun iklim etika

    dan perilaku pemimpin telah menarik perhatian yang cukup besar,

    pembahasan umumnya terhadap hubungan antara kepemimpinan

    transformasional dengan iklim etika. Tidak adanya usaha untuk menganalisa

    hubungan antara kepemimpinan paternalistik dengan iklim etika. Paternalisme

    ditemukan agar menjadi sebuah karakteristik sosio-kultual Asia, Timur

    Tengah dan kultur Amerika Latin dan ini menegaskan bahwa perilaku

    kepemimpinan paternalistik sangat umum pada beberapa kontek organisasi

    dan ini dikembangkan untuk memanusiakan dan memoralisasikan kembali

    tempat kerja (Aycan, 2001).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa iklim etika tidak perlu memediasi untuk

    menilai pengaruh antara kepemimpinan paternalistic terhadap komitmen

    organisasi karena nilai kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen organisasi

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    61/65

    62

    0.596 lebih besar daripada pengaruh kepemimpinan paternalistic terhadap

    komitmen organisasi dengan mediasi iklim etika 0.302 dalam penelitian ini.

    Gambar 4.2

    Pengaruh Masing-masing Variabel

    Kepemimpinan

    Paternalistik Iklim Etika

    Komitmen

    Organisasi

    H1:0.596

    H20.681

    H4:0.302

    H30.451

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    62/65

    63

    BAB

    V

    KESIMPULAN

    A.

    Kesimpulan

    BerdasarpadaBabIV,makapenulisdapatmenyimpulkanbahwa:

    5. Hasil analisis kepemimpinan paternalistik didapatkan rata-rata jawaban responden

    sebesar 4.1997 berarati seluruh responden setuju bahwa kepemimpinan

    paternalistik dapat diterapkan di perusahaan ini, sehingga karyawan merasa

    terlindungidenganadanyakepemimpinanini.

    6. Hasil analisis iklim etika dengan rata-rata 4.2610 yang berarti seluruh responden

    setuju

    jika

    iklim

    etika

    telah

    digunakan

    untuk

    kemajuan

    perusahaan

    ini.

    Sehingga

    karyawan merasa betah dengan lingkungan kerja mereka dan hal ini juga

    menunjukkan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pekerjaan mereka atau

    keluardaripekerjaanyangsedangdijalanisekarangini.

    7. Hasil analisis komitmen organisasi juga dengan rata-rata 3.7125yangberartisetuju

    bahwaseluruhkaryawanmerasaberkomitmenterhadaporganisasiini.

    8. Hasil analisis pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen organisasi

    oleh iklim etika sebagai berikut :

    - Terdapat pengaruh positif kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen

    organisasi. Hal ini terlihat dari estimasi yang bertanda positif sebesar 0.595.

    diperoleh probabilitas signifikan (p) sebesar 0.000. Nilai lebih kecil dari taraf

    signifikansi () yang ditentukan yaitu 0.05.

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    63/65

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    64/65

    65

    Buruknya gaya kepemimpinan akan berpengaruh terhadap penurunan komitmen

    organisasiyang

    ada

    di

    perusahaan.

    2. Komitmen organisasi pada PT. Wira Antar Jasa telah terbukti baik, pada dasarnya

    komitmen dalam organisasi adalah sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap

    tujuan-tujuan dimana seseorang dapat bertahan dengan kesetiaannya demi

    kepentingan organisasi sehingga terbentuk sebuah loyalitas sehingga membuat

    seseorang dapat bertahan untuk memelihara keanggotaannya dalam suatu organisasi.

    Maka dari itu komitmen dalam suatu perusahaan atau organisasi itu penting dan

    sebaiknya komitmen dilakukan pada saat karyawan pertama kali bergabung dengan

    suatu perusahaan atau organisasi agar karyawan mempunyai tanggung jawab dalam

    melakukan pekerjaannya.

    3. Iklim Etika pada PT. Wira Antar jasa telah ditetapkan dan diberlakukan dengan baik

    dan telah dipersepsikan oleh karyawan secara positif. Peran manajemen puncak

    sangat penting dalam mempertahankan iklim etika yang baik pada perusahaan yaitu

    dengan cara memonitor perilaku tidak etis yang dilakukan ditempat kerja dengan

    menerapkan sanksi secara konsisten bagi individu yang melanggar etika baik dari sisi

    etika profesional maupun etika perilaku di tempat kerja.

    C. KeterbatasanPenelitian

    Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga

    mengandung beberapa keterbatasan antara lain pemilihan objek penelitian hanya

    mengunakan 1 (satu) perusahaan, sampel hanya terbatas hanya karyawan sehingga

    sampelhanyasedikit(terbatas).

  • 8/10/2019 Indikator iklim etika benar.pdf

    65/65

    66

    D.

    Saran

    Untuk

    Penelitian

    Selanjutnya

    Beberapa saran atau rekomendasi yang dapat diberikan untuk peneliti

    selanjutnya mengenai kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen organisasi

    melaluiiklimetikaadalahsebagaiberikut:

    1. Diharapkan peneliti selanjutnya agar menambah objek penelitian sehingga akan

    mendapatkan hasil yang lebih akurat dan secara otomatis juga sampel yang didapat

    akan lebih banyak.