Indikator “Andrews’ Pitchfork” Untuk Forex Trading (Bagian-2)
Click here to load reader
-
Upload
bartolomeus-romana -
Category
Business
-
view
42 -
download
3
Transcript of Indikator “Andrews’ Pitchfork” Untuk Forex Trading (Bagian-2)
http://www.foreximf.com/strategi-forex/indikator-andrews-pitchfork-untuk-forex-trading-bagian-2/
Indikator “Andrews’ Pitchfork” Untuk Forex Trading
(Bagian-2)
Di bagian pertama kita sudah berkenalan dengan Andrews’ Pitchfork sebagai salah satu alat
yang bisa kita pergunakan dalam melakukan analisa teknikal untuk forex trading. Nah, pada
pembahasan kali ini, kita akan mencoba untuk lebih mengenali lagi indikator yang satu ini.
Yuk, kita mulai saja.
Membuka posisi di dalam channel
Bagaimana cara melakukan analisa mempergunakan Andrews’ Pitchfork jika harga berada di
dalam channel-nya?
Anggap saja bahwa Anda saat ini sedang mengamati pergerakan harga emas (XAU/USD).
Pada chart, Anda melihat bahwa harga emas mulai bergerak turun dan Anda pun telah
menggambar Andrews’ Pitchfork di chart tersebut.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/indikator-andrews-pitchfork-untuk-forex-trading-bagian-2/
Gambar 1. Andrews’ Pitchfork diplot di XAU/USD
Nah, pertanyaan yang muncul kemudian tentu adalah posisi apa yang harus diambil dan di
mana?
Masih ingatkah Anda petuah ini: “posisi yang terbaik adalah yang searah dengan trend”?
Masih? Great.
Anda telah menentukan trend yang akan Anda pergunakan berdasarkan Andrews’ Pitchfork
sebagaimana yang terlihat di Gambar 1, yaitu turun. Dengan demikian, posisi yang sebaiknya
Anda ambil adalah SELL.
Yuk kita ingat-ingat lagi aturan dasar penggunaan Andrews’ Pitchfork:
1. Sell ketika harga berada di area channel atas, target pertama adalah helve, sementara
target terjauh adalah channel bawah.
2. Buy ketika harga berada di area channel bawah, target pertama adalah helve,
sementara target terjauh adalah channel atas.
3. Pada saat downtrend, buy jika channel atas tembus.
4. Pada saat uptrend, sell jika channel bawah tembus.
OK, jadi berdasarkan aturan-aturan dasar tersebut, Anda bisa mencoba untuk mencari posisi
sell ketika harga bergerak di area channel atas. Area Take Profit (TP) adalah di area helve
(median line) sebagai target pertama, sementara target terjauh adalah di area channel bawah.
Sekarang mari kita lihat bagaimana kelanjutan chart di atas.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/indikator-andrews-pitchfork-untuk-forex-trading-bagian-2/
Gambar 2. Area sell berdasarkan Andrews’ Pitchfork
Dari Gambar 2 Anda bisa melihat bahwa area sell berada di area channel atas dan harga
kemudian turun ke area helve. Dalam kasus ini, harga tidak berhasil mencapai target terjauh,
yaitu area channel bawah. Namun itu tidak menjadi masalah, karena kebanyakan trader
mengambil keuntungan di target pertama, yaitu area helve.
Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah: “Ketika harga sudah sampai di area upper channel,
bagaimana saya bisa tahu bahwa itulah saat yang tepat untuk membuka posisi sell?” Untuk
itu, Anda bisa memanfaatkan bantuan indikator lain seperti stochastic, MACD, CCI atau RSI.
Konsepnya, ketika harga sudah berada di area upper channel, Anda tinggal mencari
konfirmasi sinyal jual dari indikator tambahan tersebut.
Hal yang sama berlaku jika Anda ingin mencari posisi buy ketika harga berada di area lower
channel, hanya saja yang perlu Anda cari dari indikator tambahan tersebut adalah sinyal beli.
Membuka posisi di luar channel
Bagaimana jika harga tak lagi bergerak di dalam channel Andrews’ Pitchfork?
Sebenarnya ada cara lain untuk memanfaatkannya, namun metode ini jarang dipergunakan.
Cara ini lebih menjurus kepada breakout trading (baca di sini tentang breakout trading). Nah,
kalau Anda sudah paham breakout trading, Anda pasti akan tahu bahwa jika terjadi breakout
ke atas ressitance atau ke bawah support, maka ada potensi arah trend akan berubah. Nah,
dalam hal ini area upper channel bertindak sebagai resistance sementara lower channel
bertindak sebagai support.
Tetapi ingat ya, ini penting: tembusnya support atau resistance memang merupakan indikasi
awal perubahan arah trend, namun Anda harus tetap memperhatikan apakah penembusan
yang terjadi valid atau tidak. Bagaimana sih penembusan yang valid itu? Salah satu metode
untuk mengetahuinya bisa Anda baca di sini.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/indikator-andrews-pitchfork-untuk-forex-trading-bagian-2/
Gambar 3. Breakout terjadi ke atas upper channel
Apakah Anda bisa melihat breakout yang terjadi pada Gambar 3 di atas? Nah, dalam contoh
di atas, jika Anda ingin menerapkan strategi breakout pada Andrews’ Pitchfork, Anda bisa
membuka posisi buy ketika candlestick yang menembus upper channel telah close. Dengan
kata lain, Anda bisa membuka posisi buy setelah candlestick berikutnya dimulai.
Sebaliknya, jika pada saat Andrews’ Pitchfork bergerak naik dan ternyata kemudian lower
channel yang tembus, maka berdasarkan konsep breakout trading, Anda bisa membuka posisi
sell.
Namun tentu saja Anda juga harus senantiasa ingat bahwa tidak ada metode trading yang
100% akurat. Maka dari itu, ingatlah untuk selalu menempatkan stop-loss, untuk
mengantisipasi seandainya pasar tidak bergerak sesuai dengan keinginan Anda.