Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000

25
 INDEKS WILLIAMSON KAWASAN BARAT INDONESIA TAHUN 2000 RUMUS :  ( )  Keterangan : Vwi : Ketimpangan Regional Y.prop : Pendapa tan Per Kapita di Propinsi Ke-1 Y.nas : Penda patan P erkapita Rata-rata Selu ruh Propins i fi : Jumlah Penduduk di Propinsi Ke-1 N : Jumlah Penduduk di Wilayah Indonesia ( Bagian Barat dan Bagian Timur ) Diketahui = PDRB nasional ( ) = 6.147.045 Jumlah penduduk di kawasan (N) = 167.712.000 1. Nangroe Aceh Darussalam  ( )  =  ()   √    0,03 2. Sumatera Utara  ( )  =  ( )   √   0,0144

Transcript of Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 1/25

 

INDEKS WILLIAMSON KAWASAN BARAT INDONESIA TAHUN 2000

RUMUS :  ()

 

Keterangan :

Vwi : Ketimpangan Regional

Y.prop : Pendapatan Per Kapita di Propinsi Ke-1

Y.nas : Pendapatan Perkapita Rata-rata Seluruh Propinsi

fi : Jumlah Penduduk di Propinsi Ke-1

N : Jumlah Penduduk di Wilayah Indonesia

( Bagian Barat dan Bagian Timur )

Diketahui = PDRB nasional ( ) = 6.147.045

Jumlah penduduk di kawasan (N) = 167.712.000

1.  Nangroe Aceh Darussalam

 ()  =  ()

 

√   

0,03

2.  Sumatera Utara

 ()  =  ( )

 

√   

0,0144

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 2/25

 

3.  Sumatera Barat

 ()  =  ()

 

   

 0,0223

4.  Riau 

 () =  ( )

 

√   

 0,14

5.  Jambi 

 ()  =

 ( )  

   

 0,0448

6.  Sumatera Selatan

 ()

 =  ( )

 

 √ 

 

 0,0045

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 3/25

 

7.  Bengkulu

 ()

 = ()

 

   

 0,05096

8.  Lampung 

 ()

 =  ( )

 

   

 0,088

9.  Kep. Bangka Belitung 

 (

)

 = ( )

 

   

 0,0026

10. DKI Jakarta

 ()  =  ( )

 

   

 0,598

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 4/25

 

11. Jawa Barat

 () =  ( )

 

   

 0,0945

12. Jawa Tengah

 ()

 =  ( )

 

   

 0,1667

13. D.I Yogyakarta

 ()

 = ()

 

   

 0,0433

14. Jawa Timur

 ()

 =  ()

 

   

 0,0938

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 5/25

 

15. Banten

 ()  =  ( )

 

   

 0,0291

16. Bali

 ()

 =  ()

 

   

 0,0026

Vw i KBI =

 

=

 

= 0,09

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 6/25

 

INDEKS WILLIAMSON KAWASAN TIMUR INDONESIA

TAHUN 2000

Diketahui = PDRB nasional ( y ) = 6.147.045

Jumlah penduduk di kawasan timur ( N ) = 38.129.000

1.  Nusa Tenggara Barat

 () =  ()  

   

0,0797

2.  Nusa Tenggara Timur

 ()

= ()

 

   

0,1103

3.  Kalimantan Barat 

 ()

= ()

 

   

0,0421

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 7/25

 

4.  Kalimantan Tengah 

 () =  ()  

√   

0,005

5.  Kalimantan Selatan

 ()

= ()

 

   

0,016

6.  Kalimantan Timur

 ()

= ()

 

√   

0,47

7.  Sulawesi Utara

 ()

 =  ()  

√   

0,0283

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 8/25

 

8.  Sulawesi Tengah

 () =  ()  

√   

0,0437

9.  Sulawesi Selatan

 ()

= ()

 

√   

0,0961

10. Sulawesi Tenggara

 ()

= ()

 

 (  

0,0508

11. Gorontalo

 ()

 =  ()  

√   

0,0482

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 9/25

 

12.  Maluku 

 () =  ()  

√   

0,0515

13. Maluku Utara

 ()

= ()

 

√   

0,0377

14. Papua

 ()

= ()

 

√   

0,0616

Vw i KTI =  

=

 

= 0,0815

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 10/25

 

ANALISIS INDEKS WILLIAMSON DI KAWASAN BARAT

INDONESIA

1.  NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi NAD dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,03 ( NAD ) disbanding 0,09 ( KBI ).

2.  SUMATERA UTARA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sumatera Utara

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0144 ( Sumatera Utara ) dibanding 0,09( KBI ).

3.  SUMATERA BARAT

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sumatera Barat

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0223 ( Sumatera Barat ) dibanding 0,09( KBI ).

4.  RIAU

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Riau dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata VwiKawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,14 ( Riau ) dibanding 0,09 ( KBI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 11/25

 

5.  JAMBI

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Jambi dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0448 ( Jambi ) dibanding 0,09 ( KBI ).

6.  SUMATERA SELATAN

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sumatera Selatan

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0045(Sumatera Selatan ) dibanding 0,09(KBI ).

7.  BENGKULU

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Bengkulu dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,05096 ( Bengkulu ) dibanding 0,09

( KBI ).

8.  LAMPUNG

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Lampung dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,088 ( Lampung ) dibanding 0,09( KBI ).9.  KEP.BANGKA BELITUNG

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Kep. Bangka

Belitung dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah,

karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata

Vwi Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0026 ( Kep. Bangka Belitung )

dibanding 0,09 ( KBI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 12/25

 

10. DKI JAKARTA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi DKI Jakarta dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan sedang, karena

terletak antara 0,5-0,74. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih tinggi, yakni 0,598 ( DKI Jakarta ) dibanding 0,09 ( KBI ).

11. JAWA BARAT

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Jawa Barat dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih tinggi, yakni 0,0945 ( Jawa Barat ) dibanding 0,09 ( KBI ).

12. JAWA TENGAH

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Jawa Tengah dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,1667 ( Jawa tengah ) dibanding 0,09 ( KBI ).

13. DI YOGYAKARATA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi DI Yogyakarta

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0433 ( DI Yogyakarta ) dibanding 0,09 ( KBI ).

14. JAWA TIMURBerdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Jawa Timur dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,00938 ( Jawa Timur ) dibanding 0,09 ( KBI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 13/25

 

15. BANTEN

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Banten dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0291 ( Banten ) dibanding 0,09 ( KBI ).

16. BALI

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Bali dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata Vwi

Kawasan Barat Indonesia, provinsi ini juga memiliki ketimpangan

lebih rendah, yakni 0,0202 ( Bali ) dibanding 0,09 ( KBI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 14/25

 

ANALISIS INDEKS WILLIAMSON DI KAWASAN TIMUR

INDONESIA

1.  NUSA TENGGARA BARAT

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Nusa Tenggara

Barat dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0797(Nusa

Tenggara Barat) dibanding 0,0815 ( KTI ).

2.  NUSA TENGGARA TIMUR

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Nusa Tenggara

Timur dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih tinngi, yakni 0,1103(Nusa Tenggara

Timur) dibanding 0,0815 ( KTI ).

3.  KALIMANTAN BARAT

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Kalimantan

Barat dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0421( Kalimantan

Barat) dibanding 0,0815 ( KTI ).

4.  KALIMANTAN TENGAHBerdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Kalimantan

Tengah dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,005 ( Kalimantan

Tengah) dibanding 0,0815 ( KTI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 15/25

 

5.  KALIMANTAN SELATAN

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Nusa Tenggara

Barat dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,016 ( Kalimantan

Selatan) dibanding 0,0815 ( KTI ).

6.  KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Kalimantan

Timur dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih tinggi, yakni 0,47 ( Kalimantan

Timur) dibanding 0,0815 ( KTI ).

7.  SULAWESI UTARA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sulawesi Utara

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah,

karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-

rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0283 ( Sulawesi Utara)

dibanding 0,0815 ( KTI ).

8.  SULAWESI TENGAH

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sulawesi

Tengah dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkandengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0437 ( Sulawesi

tengah) dibanding 0,0815 ( KTI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 16/25

 

9.  SULAWESI SELATAN

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Nusa Tenggara

Barat dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih tinggi, yakni 0,0961 ( Sulawesi

Selatan) dibanding 0,0815 ( KTI ).

10. SULAWESI TENGGARA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Sulawesi

Tenggara dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan

rendah, karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan

dengan rata-rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga

memiliki ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0508 ( Sulawesi

Tenggara) dibanding 0,0815 ( KTI ).

11. GORONTALO

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Gorontalo

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah,

karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-

rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0482 ( Gorontalo) dibanding

0,0815 ( KTI ).

12. MALUKU

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Maluku dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rataVwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0515 ( Maluku) dibanding

0,0815

( KTI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 17/25

 

13. MALUKU UTARA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Maluku Utara

dapat diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah,

karena terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-

rata Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0377 ( Maluku Utara)

dibanding 0,0815 ( KTI ).

14. PAPUA

Berdasarkan analisis Indeks Williamson, provinsi Papua dapat

diklasifikasikan memiliki indeks ketimpangan rendah, karena

terletak antara 0-0,49. Apabila dibandingkan dengan rata-rata

Vwi Kawasan Timur Indonesia, provinsi ini juga memiliki

ketimpangan lebih rendah, yakni 0,0616 (Papua) dibanding

0,0815 ( KTI ).

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 18/25

 

DISKRIPSI KUADRAN KLASSEN TAHUN 2000

  Batas kuadran merupakan rata-rata PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku

menurut propinsi (Ynasional ) dan Laju Pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar

harga berlaku (rnasional) pada tahun 2000. Rata-rata PDRB perkapita Atas Dasar

Harga Berlaku menurut propinsi (Y) tahun 2000 adalah 6.147.045,033 dan Laju

Pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (r) pada tahun 2000 adalah

1,23. 

  Kuadran I : pada kuadran ini r prop > rnas dan Yprop > Ynas. Hal ini menunjukkan

propinsi tersebut mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang di dominasi

pada sektor industry, jasa, kaya akan sumber daya alam, dan perdagangan.

Pendapatan perkapita daerah juga tinggi. yang termasuk dalam kuadran I pada

tahun 2000 adalah DKI Jakarta. Jakarta merupakan daerah yang maju dan

berkembang pesat, ekonomi dan pertumbuhan daerah sama- sama berkembang. 

  Kuadran II : pada kuadran ini r prop < rnas dan Yprop > Ynas. Yang berkembang

pada daerah yang terletak pada kuadran II adalah sektor agraris terutama

perkebunan dan kehutanan. Selain itu sektor industry juga mulai berkembang pada

daerah ini. Pada tahun 2000 yang termasuk kuadran ini adalah : Nanggroe Aceh

Darusalam, Riau, Banten, Kalimantan Timur, Papua. 

  Kuadran III : pada kuadran ini ini r prop > rnas dan Yprop < Ynas. Propinsi-

propinsi yang termasuk dalam kuadran ini masih mengandalkan sektor agraris

untuk eksport dan pendapatan daerahnya. Walaupun pendapatan ekonomi daerah

ini tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi rendah. Yang termasuk dalam kuadran ini

pada tahun 2000 adalah propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Jawa

Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Utara, NTB, dan NTT 

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 19/25

 

  Kuadran IV : pada kuadran ini r prop < rnas dan Yprop < Ynas. Propinsi yang

masuk dalam kuadran ini termasuk miskin akan sumber daya alam atau propinsi

yang baru mengalami pemekaran. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah

pada propinsi di kuadran IV dikatakan rendah. Yang termasuk dalam kuadran iini

pada tahun 2000 adalah : Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka

Belitung, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara. 

ANALISIS KUADRAN BERDASARKAN TEORI ROSTOW

KUADRAN I

Pada kuadran I menunjukkan bahwa suatu daerah atau propinsi yang

mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena pertumbuan ekonomi

propinsi yang berada pada kuadran 1 berada diatas pertumbuhan ekonomi

nasional. Pertumbuhan ekonomi propinsi yang tinggi dicirikan oleh pendapatan

perkapita yang tinggi.Propinsi satu-satunya yang menempati kuadran I adalah:

1.  DKI Jakarta

DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Republik Indonesia, dan

menjadi pusat dari sektor perdagangan, industri, maupun perekonomian.

Jakarta merupakan tempat yang banyak digunakan untuk mengdukan nasib

oleh penduduknya. Secara potensi wilayah DKI Jakarta tidak ditemukan

sumber Daya Alam, seperti bahan tambang dan sebagainya, tetapi di

daerah ini yang menjadi andalan adalah di lihat dari sektor industri dan

perdagangan.

Dilihat dari teori Rostow Wilayah DKI Jakarta merupakan tahap

Take off  ( Tinggal Landas ), yaitu suatu masa di mana berlakunya

perubahan yang sangat drastic dalam masyarakat seperti revolusi politik,

terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa terbentuknya

pasar baru. Dalam teori ini berbagai macam tantangan sudah dilarang

karena masyarakat sudah terbuka atas ide-ide atau nilai baru yang

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 20/25

 

produktif, IPTEK dan berkembangnya berbagai macam industri. Di

samping investasi untuk sektor industri dan produksi juga pada sector

pendidikan.

KUADRAN II

Pada kuadran II menunjukkan bahwa daerah / provinsi yang berada pada

wilayah ini yang berkembang pada sektor agraris, terutama perkebunan dan

kehutanan, tetapi walaupun demikian sektor industri juga mulai berkembang.

Propinsi yang berada pada kuadran II adalah NAD, Riau, Banten, Kalimantan

Timur, dan Papua.

Dari grafik yang ada, analisis yang diambil adalah wilayah yang berada

pada titik ekstrim tertinggi dan terendah pada tahun 2000, yaitu wilayah

mempunyai titik ekstrim tinggi adalah Nanggro Aceh Darussalam, sedangkan titik 

ekstrim terendah adalah wilayah Kalimantan Timur.

1.  Nanggro Aceh Darussalam

2.  Kalimantan Timur

KUADARAN III

Pada kuadran III menunjukkan bahwa propinsi yang sedang berkembang

yang secara ekonomi memiliki pertumbuhan yang rendah tetapi memiliki

pendapatan daerah yang tinggi. Propinsi yang berada pada wilayah ini adalah :

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah,

DI.Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, NTB, NTT.

Dari grafik yang ada, analisis yang diambil adalah wilayah yang beradapada titik ekstrim tertinggi dan terendah pada tahun 2000, yaitu wilayah

mempunyai titik ekstrim tinggi adalah Sulawesi Utara, sedangkan titik ekstrim

terendah adalah wilayah Sumatera Utara.

1.  Sulawesi Utara

2.  Sumatera Utara

KUADRAN IV

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 21/25

 

Pada kuadran IV ini merupakan propinsi yang memiliki pertumbuhan

ekonomi yang teringgal.Pada tahun 2000 propinsi yang berada didaerah ini adalah

Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung,Bali, Kalimantan

Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.

Dari grafik yang ada, analisis yang diambil adalah wilayah yang berada

pada titik ekstrim tertinggi dan terendah pada tahun 2000, yaitu wilayah

mempunyai titik ekstrim tinggi adalah Sulawesi Tenggara, sedangkan titik ekstrim

terendah adalah wilayah Bengkulu.

1.  Sulawesi Tenggara

2.  Bengkulu

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 22/25

 

TIPOLOGI KLASSEN

Yr

Yprop > Ynas Yprop < Ynas 

rprop >

rnas 

1.  DKI Jakarta 1.  Sumatera Utara

2.  Sumatera Barat

3.  Jambi

4.  Jawa Barat

5.  Jawa Tengah

6.  D.I Yogyakarta

7.  Jawa Timur

8.  Kalimantan Selatan

9.  Sulawesi Utara

10. NTB

11. NTT

rprop <

rnas 

1.  Nanggroe Aceh Darusalam

2.  Riau

3.  Kalimantan Timur

4.  Papua

1.  Sumatera Selatan

2.  Bengkulu

3.  Lampung

4.  Bali

5.  Kalimantan Barat

6.  Kalimantan Tengah

7.  Sulawesi Tengah

8.  Sulawesi Selatan

9. 

Sulewesi Tenggara10. Maluku

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 23/25

 

ANALISIS TIPOLOGI KLASSEN TAHUN 2000

MENURUT PROPINSI DI INDONESIA

Kolom 1

Pada kolom 1 diisi oleh propinsi yang sudah maju dan berkembang pesat. Propinsi

ini memiliki PDRB propinsi > PDRB Nasional serta laju pertumbuhan propinsi >

laju pertumbuhan nasional. Pada tahun 2000 kolom 1 di isi oleh propinsi DKI

Jakarta .

Pada umumnya propinsi- propinsi yang masuk dalam tipologi 1 ini memiliki

perkembangan ekonomi yang baik dan maju secara pesat, dan perkembangan

ekonomi yang baik ini di imbangi dengan pembangunan daerah yang baik pula.

Kolom II

Pada kolom II diisi oleh propinsi yang sudah berkembang. Propinsi ini memiliki

PDRB propinsi < PDRB nasional dan laju pertumbuhan propinsi > laju

pertumbuhan nasional. Pada tahun 2000 kolom II didisi oleh propinsi Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, NTB, NTT.

Pada umumya propinsi- propinsi yang masuk dalam kolom II ini memiliki

pendapatan dari sector pertambangan.

Kolom III

Pada kolom III diisi oleh propinsi yang maju tetapi tertekan. Propinsi ini memiliki

PDRB propinsi > PDRB nasional tetapi laju pertumbuhan propinsi < laju

pertumbuhan nasional. Pada tahun 2000 kolom III diisi oleh propinsi NanggroeAceh Darusalam, Riau, Kalimantan Timur, Papua.

Pada umumnya propinsi- propinsi yang ada di kolom III ini maju tetapi tertekan

yang mungkin salah satunya di akibatkan adanya konflik dalam masyarkatnya.

Kolom IV

Pada kolom IV diisi oleh propinsi yang tertinggal. Propinsi ini memiliki PDRB

propinsi < PDRB nasional serta laju pertumbuhan propinsi < laju pertumbuhan

nasional. Pada tahun 2000 kolom IV diisi oleh propinsi Sumatera Selatan,

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 24/25

 

Bengkulu, Lampung, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku.

Pada umumnya propinsi  –  propinsi yang masuk dalam kolom IV masih

mengandalkan sektor pertanian, sumbangan terbesar pendapat daerah daripertanian, tetapi karena pengolahan pertaniannya masih menggunakan cara

tradisional menyebabkan daerah ini menjadi daerah yang tertinggal.

5/16/2018 Indeks Williamson Indonesia Kawasan Barat Indonesia Tahun 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/indeks-williamson-indonesia-kawasan-barat-indonesia-tahun-2000 25/25