INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp....

138
INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016

Transcript of INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp....

Page 1: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUMINDONESIA

2016

Page 2: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016© Indonesia Legal Roundtable, 2017

Peneliti:Erwin Natosmal Oemar

Andri Gunawan Muhammad Indra Lesmana

NabilaYasmin Purba

Shahnaz Hani Sofi

Desain SampulSatudaun Graphic

Tata LetakGeger Riyanto

Cetakan Pertama, September 2017xxii + 100 hlm.: 17,5 x 25 cm

ISBN: 978-602-14057-8-9

Diterbitkan oleh:Indonesia Legal Roundtable

Jl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: [email protected]

Page 3: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUMINDONESIA

2016

Page 4: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang
Page 5: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Tahir Foundation xvii

Kata Pengantar Direktur Eksekutif Indonesian Legal Roundtable xix

BAB I 1PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Landasan Konseptual 3C. Tujuan 4D. Struktur Laporan 4

BAB IIMETODOLOGI 7A. Tahapan Penyusunan Indeks 7B. Penentuan Ahli 10C. Metode Pembobotan 11D. Skor 13E. Profil Responden 13F. Keterbatasan Penelitian 16

BAB IIITEMUAN DAN NILAI INDEKS 17A. Deskripsi Hasil Survei dan Dokumen 17

1. Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum 171.1. Tindakan/Perbuatan Pemerintahan

Sesuai dengan Hukum 191.2. Pengawasan yang Efektif 23

1.2.1. Pengawasan Parlemen 241.2.2. Pengawasan Pengadilan 25

Page 6: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

vi

1.2.3. Pengawasan Internal Pemerintah 261.2.4. Pengawasan Komisi Negara Independen 27

2. Legalitas Formal 282.1. Penyebarluasan Peraturan 302.2. Kejelasan Rumusan 322.3. Stabilitas Peraturan 35

3. Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka 363.1. Independensi Hakim dalam Mengadili

dan Memutus Perkara 373.1.1. Independensi Hakim dalam Proses Persidangan 373.1.2. Independensi Hakim dalam Memutus Perkara 39

3.2. Independensi Hakim Terkait Manajemen Sumber Daya Hakim 41

3.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Hakim 413.2.2. Manajemen Pengawasan Hakim 42

3.3. Independensi Hakim Terkait dengan Kebijakan Kelembagaan 45

3.3.1. Sarana-Prasarana dan Anggaran Pengadilan 463.3.2. Fasilitas Pengamanan dan Gaji Hakim 47

3.4. Independensi Hakim dari Pengaruh Publik dan Media Massa 48

4. Akses Terhadap Keadilan 494.1. Keterbukaan Informasi 514.2. Peradilan yang Cepat dan Terjangkau 554.3. Ketersediaan Bantuan Hukum 58

5. Hak Asasi Manusia 635.1. Jaminan Hak atas Hidup 655.2. Jaminan atas Hak untuk Bebas dari Penyiksaan 675.3. Jaminan atas Hak untuk tidak Diperbudak 695.4. Jaminan Perlindungan atas Hak untuk

Tidak Dipenjara Akibat Kewajiban Kontraktual 715.5. Jaminan Perlindungan atas Hak untuk

tidak Dipidana atas Tindakan yang bukan Kejahatan 745.6. Jaminan Perlindungan atas Hak atas

Kebebasan Berpikir, Berkeyakinan dan Beragama 76B. NILAI INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016 78

Page 7: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

vii

BAB IVANALISIS 81A. Analisis 81

1. Ketaatan Pemerintahan Terhadap Hukum 832. Prinsip Legalitas Formal 853. Prinsip Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka 874. Prinsip Akses Terhadap Keadilan 885. Prinsip Hak Asasi Manusia 89

B. Rekomendasi 911. Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum 912. Legalitas Formal 923. Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka 934. Akses Terhadap Keadilan 935. Hak Asasi Manusia 93

Lampiran 95

Profil Peneliti 111

Profil Indonesian Legal Roundtable (ILR) 113

Page 8: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

viii

Page 9: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ix

DAFTAR TABEL, DIAGRAM, GRAFIK DAN BAGAN

Daftar Tabel

Tabel 2.1. Indikator Indeks Negara Hukum Indonesia 8Tabel 2.2. Panduan Kualifikasi Ahli (Expert) 11Tabel 2.3 Bobot Kelima Prinsip Negara Hukum 11Tabel 3.1. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum Tahun 2016 19Tabel 3.2. Perbandingan Skor Provinsi Berdasarkan Prinsip Legalitas Formal Tahun 2016 30Tabel 3.3. Pandangan Ahli Terkait Akses Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan Terhadap UU dan Perda Berdasarkan Sumber Resmi Tahun 2016 (dalam Persen) 31Tabel 3.4. Tingkat Pemahaman Masyarakat terhadap Rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah Provinsi Terkait Pilihan Kata atau Istilah dan Bahasa Hukum yang Diterbitkan Sepanjang Tahun 2016 (dalam persen) 32Tabel 3.5. Implikasi/Praktik Hukum Ketidakjelasan Rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah Terkait Pilihan Kata atau Istilah dan Bahasa Hukum Sepanjang Tahun 2015 (dalam persen) 33Tabel 3.6. Perbandingan Data Perkara yang Ditangani oleh Mahkamah Konstitusi Tahun 2015 dan 2016 34Tabel 3.7. Perbandingan Jenis Peraturan dan Jumlah

Permohonan Uji Materil ke Mahkamah Agung RI Sepanjang Tahun 2015 dan 2016 34

Page 10: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

x

Tabel 3.8. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka Tahun 2016 37

Tabel 3.9. Kondisi Perkara di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung

Sepanjang Tahun 2016 39Tabel 3.10. Pandangan Ahli Terhadap Pihak yang

Paling Sering Mempengaruhi Hakim Tahun 2016 40

Tabel 3.11. Perbandingan Skor Provinsi dalam Indikator Independensi Hakim dalam Memutus perkara Tahun 2016 41

Tabel 3.12. Tabel Hukuman Disiplin Terhadap Aparatus Pengadilan yang Dijatuhkan Mahkamah Agung Sepanjang Tahun 2016 43

Tabel 3.13. Pandangan Ahli Terkait Efektivitas Pengawasan Hakim oleh MA dan KY Tahun 2016 44

Tabel 3.14. Perbandingan Skor Provinsi dalam Indikator Independensi Hakim Terkait Manajemen Sumber Daya Hakim 45

Tabel 3.15. Perbandingan Pembangunan Sarana dan Prasarana di Bawah Mahkamah Agung Tahun 2015 dan 2016 46

Tabel 3.16. Perbandingan Skor Provinsi Terkait Indikator Independensi Hakim Terkait Kebijakan Kelembagaan 48

Tabel 3.17. Perbandingan Skor Indikator Independensi Hakim dari Pengaruh Publik dan Media Massa 49

Tabel 3.18. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Akses terhadap KeadilanTahun 2016 50

Tabel 3.19. Skor Indikator Keterbukaan Informasi per Provinsi Tahun 2016 54

Tabel 3.20. Persentase Pendapat Ahli Terkait Proses Peradilan yang Cepat tahun 2016 56

Tabel 3.20. Perbandingan Keadaan Perkara yang Diterima Pengadilan tingkat pertama

Page 11: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xi

di Empat (4) Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun 2015-2016 56

Tabel 3.21. Rincian keadaan perkara yang Diterima Peradilan Tingkat Pertama Seluruh Indonesia Tahun 2016 57

Tabel 3.22. Pandangan Ahli Terkait Keterjangkauan Biaya Pengadilan (dalam persen) 2016 57

Tabel 3.23. Pandangan Ahli Terkait Keterjangkauan Lokasi Pengadilan (dalam persen) 2016 58

Tabel 3.24. Daftar Peringkat Indikator Peradilan yang Cepat dan Terjangkau per Provinsi 2016 58

Tabel 3.25. Data Layanan Posbakum di Peradilan Umum Tahun 2014-2016 59

Tabel 3.26. Data Layanan Posbakum di Peradilan Agama Tahun 2014-2016 60

Tabel 3.27. Data Layanan Posbakum Pengadilan Tata Usaha Negara Tahun 2014-2016 60

Tabel 3.28. Layanan Pembebasan Biaya Perkara di Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara Tahun 2014-2016 60

Tabel 3.29. Pandangan Ahli Ketersediaan Bantuan Hukum Bagi Kelompok Rentan Tahun 2016 61

Tabel 3.30. Daftar Provinsi yang Memiliki Perda Bantuan Hukum 62

Tabel 3.31. Daftar Peringkat Provinsi Berdasarkan Indikator Ketersediaan Bantuan Hukum 2016 62

Tabel 3.32. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Hak Asasi Manusia Tahun 2016 64

Tabel 3.33. Skor Prinsip dan Indikator serta Nilai Indeks Negara Hukum Indonesia 2016 79

Tabel 4.1. Perbandingan Skor Masing-masing Provinsi Tahun 2016 82

Daftar Diagram

Diagram 2.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (dalam persen) 14

Diagram 2.2 Demografi Responden Berdasarkan Rentang Usia 14

Page 12: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xii

Diagram 2.3 Demografi Responden Berdasarkan Profesi 15Diagram 2.4 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 15Diagram 3.1. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/Perbuatan Pemerintah Pusat di Bidang Penegakan Hukum Tahun 2016 20Diagram 3.2. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/perbuatan Pemerintah Provinsi Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku di Bidang Pendidikan Tahun 2016 21Diagram 3.3. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/Perbuatan Pemerintah Daerah Provinsi Sesuai dengan Hukum dan Peraturan Perundang- undangan yang Berlaku di Bidang Pertanahan dan Lingkungan Hidup Tahun 2016 21Diagram 3.4. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah Provinsi di Bidang Kehutanan Tahun 2016 22Diagram 3.5. Pandangan Ahli Terkait Faktor yang Membuat Tindakan Pemerintah Sejalan dengan Hukum dan Peraturan Perundangan-undangan yang Berlaku Tahun 2016 23Diagram 3.6. Pandangan Ahli Terkait Kuantitas Penggunaan Hak Angket DPRD Tahun 2016 24Diagram 3.7. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas

Mahkamah Agung dalam Menguji Peraturan Perundangan di Bawah Undang-undang Tahun 2016 25

Diagram 3.8. Pandangan Ahli Terkait Pengawasaan BPK Terhadap Penggunaan Anggaran Pemerintah Pusat Tahun 2016 26Diagram 3.9. Pandangan Ahli Terkait Pengawasan Presiden Terhadap Kejaksaan Tahun 2016 27Diagram 3.10. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Pengawasan Ombudsman RI Tahun 2016 28Diagram 3.11. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Pengawasan Komisi Kejaksaan Tahun 2016 28

Page 13: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xiii

Diagram 3.12. Pandangan Ahli Terkait Ketersediaan Akses yang Memadai Bagi Kelompok Disabilitas Tahun 2016 32Diagram 3.13. Sikap atau Perilaku Masyarakat yang Mengalami Kesulitan Memahami Peraturan

Perundang-Undangan Tahun 2016 33Diagram 3.14. Pandangan Ahli terkait Hakim Tidak

Berbelit-Belit Memeriksa Perkara dan Sesuai dengan Jadwal Persidangan Tahun 2016 38

Diagram 3.15. Pandangan Ahli terkait Kebebasan Hakim dari Pengaruh, Tekanan, dan/atau Intervensi

Pihak Manapun dalam Memutus Perkara Tahun 2016 40

Diagram 3.16. Pandangan Ahli terkait Promosi dan Mutasi Hakim Tahun 2016 42

Diagram 3.17. Pandangan Ahli Terkait Efektivitas Pengawasan Hakim oleh MA dan KY 2016 45

Diagram 3.18. Pandangan Ahli Terkait Kapasitas dan Integritas Panitera dalam Mendukung Independensi Hakim 2016 46

Diagram 3.19. Pandangan Ahli Terkait Hak Keuangan Hakim Tahun 2016 47

Diagram 3.20. Pandangan Ahli Terkait Jaminan Keamanan Hakim Tahun 2016 47

Diagram 3.21. Pandangan Ahli Terkait Independensi Hakim dalam Pemberitaan Media Massa 48

Diagram 3.22. Pandangan Ahli Apabila Masyarakat Mengalami Masalah dalam Tahap Penyidikan dan Melakukan Keberatan Direspon dengan Baik Tahun 2016 52

Diagram 3.23. Pandangan Ahli Terkait Kemudahan Masyarakat Mendapatkan Informasi pada Tahap Penuntutan Tahun 2016 52

Diagram 3.24. Pandangan Ahli Apabila Masyarakat Mengalami Masalah dalam Tahap Penuntutan dan Melakukan Keberatan Direspon dengan Baik Tahun 2016 53

Page 14: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xiv

Diagram 3.25. Pandangan Ahli Terkait Kemudahan Mendapatkan Salinan Putusan Tahun 2016 54

Diagram 3.26. Pandangan Ahli Terkait Bantuan yang Diberikan Negara Bagi Warga Negara yang Berhak Tahun 2016 59

Diagram 3.27. Pandangan Ahli Terkait Penggunaan Kekerasan yang Berlebihan (excessive use of force) di Tingkat Nasional Tahun 2016 66

Diagram 3.28. Pandangan Ahli Terkait Penggunan Kekerasan (excessive use of force) yang Berlebihan oleh Kepolisian Tahun 2016 66

Diagram 3.29. Pandangan Ahli Peraturan Perundang-Undangan dan Kebijakan di Provinsi yang Membatasi Hak Bebas dari Penyiksaan dan Penghukuman yang Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat Manusia Tahun 2016 68

Diagram 3.30. Pandangan Ahli Terkait Praktik Penyiksaan, Penghukuman dan Perlakuan yang Kejam di Tempat Penahanan Kepolisian Tahun 2016 68

Diagram 3.31. Pandangan Ahli Terkait Pemaksaan dan Ekspoitasi Kerja atas Diri Seseorang untuk Pelunasan Utang Piutang di Provinsi Tahun 2016 69

Diagram 3.32. Pandangan Ahli Terkait Praktik Perbudakan pada Sektor Mengamen/Mengemis/Mengasong di Provinsi Tahun 2016 70

Diagram 3.33. Pandangan Ahli Terkait Praktik-praktik Pemenjaraan Terhadap Orang Akibat Tidak Memenuhi Kewajiban Kontraktual Tahun 2016 72

Diagram 3.34. Pandangan Ahli Terkait Upaya Pemerintah/Penegak Hukum di Dalam Mencegah Terjadinya Praktik Pemenjaraan Orang Akibat Kewajiban Kontraktual 73

Diagram 3.35. Pandangan Ahli Terkait Ketersediaan Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan di Tingkat Nasional yang Menjamin

Page 15: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xv

Hak untuk Tidak Dihukum atas Tindakan yang Tidak Diatur Sebagai Kejahatan oleh Hukum Nasional dan Internasional Tahun 2016 75

Diagram 3.36. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Mekanisme Pemulihan bagi Korban Pelanggaran terhadap Hak untuk Tidak Dipidana atas Suatu Tindakan yang Bukan Kejahatan Tahun 2016 76

Diagram 3.37. Pandangan Ahli Terkait Pelanggaran terhadap Kebebasan Berpikir, Beragama dan Berkeyakinan di tingkat Propinsi Tahun 2016 77

Diagram 3.38. Pandangan Ahli Terkait Aparat Penegak Hukum Telah Secara Maksimal Mengusut, Mengadili, dan Menghukum Pelaku Pelanggaran Tahun 2016 78

Daftar Grafik

Grafik 4.1. Tren Nilai Indeks Negara Hukum 2012-2016 82

Daftar Bagan

Bagan 3.1. Pemeriksaan Laporan Masyarakat di Komisi Yudisial Tahun 2016 44

Page 16: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang
Page 17: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xvii

KATA PENGANTARTAHIR FOUNDATION

Negara Indonesia adalah negara hukum, telah menjadi postulat penting yang tertuang dalam teks kontitusi UUD 1945. Itu artinya, Indonesia berkomitmen bahwa negara hukum sebagai sebuah preposisi yang dii-dealisasikan hendak dicapai itu harus selalu diupayakan dan ditegakkan secara konsisten. Hal ini menegaskan, Indonesia menghendaki hukum sebagai penglima atau garda terdepan dalam menyelesaikan segala per-solaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Indonesia tidak menginginkan munculnya ketidaktertiban, khaos atau anarki yang bisa menjauhkan dirinya dari negara yang bermartabat dan beradab. Bahkan terjerembab ke dalam negara gagal (failed states).

Berbagai upaya tentu harus dilakukan dan dikreasikan, untuk terus menjaga dan merawat negara hukum Indonesia. Selain komitmen penegakkan negara hukum yang harus ditunjukkan oleh elemen dan aktor negara, inisiatif-inisiatif yang bernas dari berbagai kalangan ma-syarakat harus tetap ada dan didukung. Karena selain sebagai bentuk partisipasi, juga merupakan wujud kontrol dari masyarakat agar negara senantiasa patuh dan konsisten menjalankan dan menegakkan hukum. Keduanya, negara dan masyarakat harus bisa berjalan seiring, saling menguatkan dan mengembangkan negara hukum Indonesia ke arah yang lebih baik.

Indeks Negara Hukum Indonesia (INHI) yang dilakukan oleh Indonesian Legal Rountabel (ILR) ini adalah satu satu bentuk nyata inisiatif dari masyarakat untuk mengukur pelaksanaan negara hukum Indonesia. Melalui proses penelitian, survei ahli dan dokumen ser-ta analisanya, INHI menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip negara hukum di Indonesia itu diterapkan. Hasilnya adalah penilaian dan rekomendasi yang diharapkan bermanfaat bagi pengambil kebijakan

Page 18: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xviii

negara, dan berdampak siginifikan bagi perbaikan-perbaikan negara hukum Indonesia.

INHI 2016 ini merupakan tahun kelima, sejak dilakukan tahun 2012. Selama ini kami, Tahir Foundation terus mendukung dan be-kerjasama dengan ILR dalam melakukan INHI ini. Hal ini sebagai wujud komitmen kami, untuk membantu dan mendukung berbagai pihak dalam upaya perbaikan dan kemajuan di berbagai bidang Kami juga apresiasi dan turut berbangga hati atas hasil yang telah dicapai dalam laporan penelitian INHI 2016. Kami ucapkan selamat kepada ILR, semoga hasil INHI 2016 dapat membuka inspirasi, memperbaiki sistem dan penegakan hukum, serta menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih adil, sejahtera, beradab, maju dan hebat di masa-masa yang akan datang.

Dato Sri Prof. Dr Tahir MBAKetua Yayasan Tahir Foundation.

Page 19: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xix

KATA PENGANTAR Direktur Eksekutif Indonesian Legal Roundtable

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam membaca indeks negara hukum tahun 2016. Pertama, informasi dalam indeks ini sudah dapat dijadikan alat ukur yang agak utuh dalam membaca dan mengevalu-asi sejauh mana prinsip-prinsip negara hukum telah dijalankan oleh Pemerintah Jokowi-Kalla. Kedua, adanya predikat “negara hukum yang masih stagnan namun secara substantif menunjukan perbaikan” sebagaimana yang dinyatakan dalam kesimpulan indeks ini.

Untuk poin pertama, akhirnya kita punya peta yang cukup kohe-ren mengukur sejauh mana agenda dan janji reformasi hukum yang dikampanyekan oleh Jokowi-Kalla dalam pemilu lalu. Masa bakti dua tahun sebenarnya waktu yang sangat cukup untuk menjustifikasi arah kebijakan pembangunan hukum, yang sedang dan akan, dilakukan pemerintah sekarang.

Nilai indeks negara hukum 2016 sebesar 5,31, atau turun 0,01 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah seka-rang tidak memiliki perhatian yang cukup besar terhadap pembangun-an hukum. Padahal, janji manis reformasi hukum merupakan salah satu tawaran yang paling mengiurkan dan pembeda dengan kandidat lain dalam pemilu yang lalu.

Membaca tren dalam dua tahun terakhir, 2014-2016, terlihat bahwa pergerakan rerata nilai indeks hanya bergeser 0,13 poin setiap tahun. Pertanyaannnya, berapa tahun lagi yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membangun hukum Indonesia sesuai dengan standar negara--negara yang sudah “mapan” jika kemapanan itu diasumsikan mem-punyai nilai 6?

Hitungan saya, dengan melihat rerata tren dua tahun terakhir, maka setidaknya diperlukan sekitar 5-6 tahun lagi untuk mencapai standar minimal tersebut. Itu pun dengan catatan menunjukan tren yang selalu

Page 20: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xx

positif. Pertanyaan lebih lanjut: bagaimana jika hasil temuan indeks menunjukan grafik yang tidak linier sebagaimana yang terjadi pada tahun sekarang?

Tentu saja tidak ada kata instan dalam membangun hukum Indo-nesia. Namun, setidaknya ada kebijakan yang jelas dan terukur apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menjawab permasalahan hukum dan keadilan yang tidak terselesaikan sejak Reformasi, seperti penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu dan revitalisasi sejumlah institusi penegak hukum agar berjalan dengan optimal.

Pada titik inilah, indeks negara hukum ini menjadi relevan sebagai stetoskop kita bersama dalam mendeteksi apa yang sedang terjadi dan memprediksi celah-celah sistem hukum apa yang harus ditambal dan diperbaiki ke depan, entah berupa disfungsi kelembagaan atau terpi-sahnya antara hukum dengan rasa keadilan yang berkembang di dalam masyarakat.

***

Terkait poin kedua, kesimpulan indeks memberikan predikat bahwa pengejawantahan negara hukum Indonesia sepanjang tahun 2016 ma-sih stagnan namun secara substantif menunjukan grafik yang membaik. Disebut stagnan, karena sulit untuk memberikan label apa yang pas dengan margin nilai yang hanya 0,01 poin. Pada sisi lain, terdapat ka-bar yang cukup baik, bahwa beberapa prinsip substantif yang memiliki derajat bobot yang besar menunjukan perbaikan.

Ada dua prinsip yang menunjukan perbaikan, yaitu: prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum dan prinsip hak asasi manusia. Kedua prinsip itu memiliki bobot yang signifikan (50 persen) dalam indeks negara hukum, karena berdasarkan teori negara hukum, dua prinsip itu merupakan prinsip minimal yang harus ada.

Sulit kita bicara tentang negara hukum tanpa berlandaskan pada hak asasi manusia dan tidak patuhnya penyelenggara negara terhadap aturan (rule) yang telah disepakati. Oleh karena itu, kita menjadi mah-fum bahwa peneliti kemudian memberikan kesimpulan nilai indeks negara hukum tahun 2016 stagnan namun menunjukan arah yang

Page 21: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

xxi

lebih substantif dalam pendalaman prinsip-prinsip negara hukum yang dilakukan oleh negara.

Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus dilakukan oleh negara? Saya rasa itu pertanyaan kunci yang harus dinisbatkan kepada pemerintah sekarang. Saya melihat bahwa rekomendasi pada tahun lalu dan tahun sekarang tidak banyak jauh berbeda. Misalnya dalam salah satu reko-mendasi prinsip ketaatan negara hukum soal perlunya suatu lembaga yang mengharmonisasi pelbagai peraturan perundang-undangan yang saling tumpang tindih.

Rekomendasi yang disampaikan itu merupakan ide lama, namun masih sangat relevan untuk terus disuarakan. Masalahnya, kenapa rekomendasi semacam itu tetap ada. Banyak jawaban yang bisa diberi-kan. Namun, yang pasti, bisa disimpulkan bahwa hal itu tidak menjadi perhatian yang utama dari pemerintah.

Pada tahun 2016 lalu, pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan kebijakan deregulasi sejumlah aturan yang terkait penanaman modal. Namun, tentu saja, kebijakan itu hanya kebijakan sektoral. Poinnya, kenapa hanya di bidang ekonomi? Kenapa tidak di sektor yang lain, misalnya mendorong reformasi KUHAP dan RUU Jabatan Hakim.

Padahal, dua isu tersebut mempunyai multiplyer effect dalam mem-perbaiki wajah hukum dan peradilan di Indonesia. Pembaharuan KU-HAP sebagai aturan main dalam proses peradilan dapat meminimalisir penyalahgunaan kekuasaan aparatus hukum dan mempertajam pengu-atan hak asasi manusia. Demikian juga dengan RUU Jabatan Hakim yang diharapkan dapat menjadi jawaban permasalahan peradilan yang tidak kunjung selesai.

Dua tahun adalah masa yang cukup bagi pemerintah untuk tidak bermain-main dengan waktu. Pemerintah perlu diingatkan bahwa kepentingan publik tidak hanya soal ekonomi, namun juga soal keadil-an. Itu dua hal yang berkorelasi namun jelas tidak sama. Pemerintah jangan salah berasumsi bahwa dengan membangun ekonomi otomatis akan memberikan keadilan bagi masyarakat. Pertanyaannya, untuk masyarakat yang mana?

Jakarta, 24 Agustus 2017Prof. Dr. Todung Mulya Lubis SH, LLM

Page 22: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang
Page 23: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sulit dibantah bahwa negara hukum (rule of law/rechtstaat) merupakan salah satu isu utama dalam perbincangan global saat ini –sebagaimana yang terlihat dalam pertemuan sejumlah pemimpin dan kepala negara dalam Declaration of High-Level Meeting of The General Assembly On The Rule of Law at The National and International Level pada 24 Sep-tember 2012 di New York yang berkomitmen mempromosikan negara hukum. Pasca berakhirnya Perang Dingin, dukungan dan komitmen terhadap ide negara hukum disampaikan oleh berbagai pemimpin negara dari sistem politik yang berbeda -termasuk negara-negara yang dulunya dikenal menolak ide demokrasi dan hak asasi.

Seperti yang berlangsung pada tingkat global, secara normatif Indo-nesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk membangun negara hukum. Istilah negara hukum kemudian dicantolkan dalam konstitusi Indonesia: sebagaimana yang terlihat dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi, “Negara Indonesia adalah Negara Hukum.” Setelah hampir tidak dipraktekan selama tiga puluh dua tahun di masa peme-rintahan otoriter Orde Baru, konsep atau ide negara hukum kembali didengungkan pada masa Reformasi. Dimulai sejak pemerintahan sing-kat B.J. Habibie, berbagai legislasi nasional yang menjamin kebebasan berpendapat dan berorganisasi, diundangkan. Bersamaan dengan itu, lembaga-lembaga yang berkarakter opresif dibubarkan yang diikuti de-ngan pembentukan lembaga-lembaga negara penunjang yang sebagian berfungsi sebagai pengawas (watch dog) jalannya pemerintahan.

Namun, pemberlakuan legislasi dan pembentukan lembaga-lem-baga negara penunjang tidak menunjukan bahwa ide negara hukum sedang dijalankan di Indonesia. Dengan kata lain, sistem hukum tidak berfungsi dengan baik. Lembaga-lembaga negara penunjang yang

Page 24: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 20162

dibentuk saling tumpang tindih dan bahkan berkonflik satu sama lain. Koordinasi antarlembaga tersebut lemah sehingga menyebabkan implementasi hukum menjadi tidak efektif. Akibatnya, iregularitas berlangsung dengan frekuensi yang terbilang sering.1 Kondisi tersebut mendatangkan ketidakpastian bagi pencari keadilan, masyarakat dan pelaku ekonomi. Pada saat yang sama, sebagian masyarakat menjadi korban tindakan penyalahgunaan kekuasaan oleh penyelenggara ne-gara baik karena menyuarakan pendapat atau mempertahankan harta benda (property).

Masih terus berlangsungnya keluhan dan protes oleh masyarakat si-pil dan pelaku ekonomi akibat tidak berfungsinya sistem hukum secara baik mendorong sejumlah kalangan, termasuk para kandidat dalam pemilihan umum legislatif dan presiden pada tahun 2014, menyerukan perlunya kembali menyematkan identitas sebagai negara hukum pada Indonesia. Usulan penyematan kembali identitas negara hukum me-nandakan bahwa amanat konstitusi agar kehidupan bernegara diseleng-garakan berdasarkan ide negara hukum belum sepenuhnya dijalankan.

Keperluan mewujudkan amanat konstitusional tersebut sesegera mungkin tidak lepas dari absennya upaya tersebut selama pemerin-tahan Orde Baru. Kebutuhan untuk itu semakin besar setelah era reformasi berjalan hampir dua dekade. Jadi sebagai negara yang pernah mempraktekan kekuasaan absolut selama lebih dari tiga dekade dan hampir dua dekade terakhir membangun sistem dengan pengawasan yang kuat terhadap penyelenggaraan kekuasaan, ide negara hukum sangat penting. Bukan hanya soal bagaimana mewujudkannya, namun juga menyangkut berkembangnya pemahaman yang baik mengenai ide tersebut.

Distribusi kewenangan dari pemerintah pusat ke unit pemerintahan yang lebih rendah dan bahkan kepada komunitas-komunitas otohton, dalam bentuk desentralisasi, lebih memungkinkan bagi perwujudan ide negara hukum. Kekuasaan yang tersebar mencegah terjadinya absolutisme di satu sisi dan memungkinkan rakyat untuk mengontrol penggunaan kekuasaan (power exercise) di sisi yang lain. Namun, penye-lenggaraan desentralisasi dalam sistem sosial yang masih ditopang oleh

1 Todung Mulya Lubis (2014), ’Recrowning Negara Hukum: A New Challange, A New Era.’ Policy paper, Center for Indonesian Law, Islam and Society, Melbourne Law School, University of Melbourne.

Page 25: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

PENDAHULUAN 3

jaringan patronase, bisa mengancam keberlangsungan negara hukum.2 Kekuasaan bisa jadi tidak lagi absolut namun praktek penyalahgunaan kekuasaan oleh kekuasaan-kekuasaan yang sudah terdistribusi, masih bisa berlangsung terus. Setiap ancaman pada negara hukum dalam penyelenggaraan negara merupakan alasan untuk memikirkan ide ini karena menyangkut amanat konstitusi dan harkat dan martabat (dig-nity) semua orang yang tinggal di Indonesia.

B. LANDASAN KONSEPTUAL

Meski negara hukum adalah tujuan universal, namun seperti yang dikatakan Andrei Marmor, secara konseptual gagasan “negara hukum” sangat rumit dan membingungkan.3 Sampai saat ini para sarjana (aca-demic scholars) belum menemukan kata sepakat terkait prinsip-prinsip umum yang terkandung di dalamnya –karena berbicara tentang nega-ra hukum mempunyai korelasi yang erat dengan karakteristik setiap negara.

Tentu saja terdapat tantangan dalam merumuskan prinsip-prinsip yang relevan untuk mengukur ketaatan suatu negara dalam meng-implementasikan ide negara hukum di suatu negara –dalam hal ini termasuk Indonesia, namun juga tidak menutup kemungkinan terdapat sebuah jalan untuk merumuskannya. Berangkat dari hal tersebut, ILR menawarkan sebuah tawaran alat analisis – dalam hal ini prinsip-prin-sip negara hukum- yang relevan untuk dipertimbangkan sebagai acuan.

Menurut ILR, dalam perbincangan tentang negara hukum, hampir dipastikan terdapat lima prinsip utama, yaitu: ketaatan pemerintah terhadap hukum; legalitas formal; kekuasaan kehakiman yang mer-deka; akses terhadap keadilan; dan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Kelima prinsip itu didapatkan dengam menarik benang merah dari perdebatan konseptual beberapa sarjana hukum terkemuka yang mengemukakan pandangannya tentang negara hukum.4

2 Gary Goodpaster (1999), ‘The Rule of Law, Economic Development and Indonesia’, dalam Timothy Lindsey, Indonesia: Law and Society. Sidney: The Federation Press.3 Andrei Marmor, The Ideal of The Rule of Law, USC Legal Studies Research Paper Series, 2008.4 Lihat Indeks Persepsi Negara Hukum 2012, Indonesian Legal Roundtable, Jakarta, 2013. Beberapa sarjana dan lembaga terkemuka yang diambil sebagai perbandingan adalah M Sc-

Page 26: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 20164

Ikhtiar dalam menyusun indeks negara hukum ini adalah upaya yang kelima kalinya yang dilakukan oleh ILR, yang dimulai sejak tahun 2012. Sejak tahun 2014, ILR sudah mulai memantapkan substansi dan metodologi pengukuran ide negara hukum. Ada pun perubahan INHI 2015 dengan tahun sebelumnya, terletak dari jumlah provinsi yang diassesmen: dari jumlah lokasi penyelenggaraan survei 18 provinsi (tahun 2014) menjadi 20 provinsi. Tidak berbeda dengan indeks tahun lalu, indeks 2016 ini menggunakan survei ahli (expert survei) dan pe-ngumpulan dokumen sebagai metode pengumpulan data.

C. TUJUAN

ILR mengharapkan bahwa laporan indeks ini dapat menyajikan gambaran dan analisis yang bermutu terkait pemenuhan prinsip-prinsip negara hukum di Indonesia. Meski demikian, secara praktis, indeks negara hukum ini bertujuan untuk:

1. Mengukur sejauh mana ketaatan negara Indonesia dalam mene-rapkan prinsip-prinsip negara hukum.

2. Mengamati secara gradual perkembangan pemenuhan prinsip--prinsip negara hukum di Indonesia.

3. Menjadi salah satu dokumen yang relevan untuk dijadikan per-timbangan bagi para pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam menerapkan dan mengadvokasi prinsip--prinsip negara hukum.

D. STRUKTUR LAPORAN

Agar lebih memudahkan pembaca dalam memahami, laporan ini diorganisasikan dalam empat bab, yaitu:

Bab 1, Pengantar. Bab ini mendeskripsikan latar belakang dan signifikansi negara hukum di Indonesia serta tujuan dan struktur penyajian laporan.

Bab 2, Metodologi. Bab ini mendeskripsikan cara dan tahapan penyusunan indeks. Bab ini juga memaparkan kualifikasi ahli

heltema, Joseph Raz, Rachel Kleinfeld Belton, Brian Z Tamanaha, Jimly Asshidiqqie, dan The International Commission of Jurist (ICJ).

Page 27: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

PENDAHULUAN 5

(expert), sebaran ahli berdasarkan geografis, metode pembobotan, dan keterbatasan penelitian.

Bab 3, Temuan dan Nilai. Bab ini mendeskripsikan hasil temu-an survei ahli dan pengumpulan dokumen yang digambarkan dalam bentuk narasi, angka, nilai indeks, dan kasus-kasus yang mendapat perhatian publik sepanjang tahun 2016. Di akhir bab ini, juga dapat ditemukan hasil akhir keseluruhan nilai indikator dan prinsip negara hukum yang telah dikonversi dengan nilai bobot masing-masing prinsip.

Bab 4, Analisis. Bab ini mendeskripsikan analisa terkait temuan tiap-tiap prinsip negara hukum sebagaimana yang dinarasikan dalam Bab 3 dan sejumlah rekomendasi terhadap analisa yang telah dilakukan.

Page 28: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang
Page 29: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

7

BAB II

METODOLOGI

Bab ini mendeskripsikan tahap-tahap penyusunan indeks, metode penentuan ahli, metode pembobotan prinsip negara hukum, profil responden, dan keterbatasan penelitian.

A. TAHAPAN PENYUSUNAN INDEKS

Tahapan penyusunan indeks meliputi: (1) pendalaman relevansi prinsip- prinsip negara hukum; (2) pengorganisasian ulang indikator prinsip; (3) penyesuaian metodologi dengan ketersediaan sumber daya; (4) penyusunan daftar dokumen; (5) menurunkan indikator ke dalam pertanyaan-pertanyaan; (6) melakukan survei ahli dan mengumpulkan dokumen; (7) pengkuantifikasian dan penilaian kuesioner dan doku-men; (8) penggabungan hasil temuan kuesioner dengan dokumen; (9) menjumlahkan nilai semua prinsip dan mengonversikannya dengan proporsi bobot setiap prinsip; dan (10) menjumlahkan nilai setiap prinsip.

Tahap pertama, pendalaman relevansi prinsip-prinsip negara hu-kum, dilakukan dengan mendiskusikan perkembangan discourse me-ngenai negara hukum. Diskusi tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip negara hukum yang digunakan dalam indeks ini masih merupakan prinsip yang diakui secara universal. Hasil diskusi menghasilkan kesepakatan bahwa kelima prinsip yang dipakai sejak indeks 2012 masih relevan, dan karena itu dipertahankan. Kelima prinsip tersebut adalah:

• Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum (Prinsip 1)• Legalitas Formal (Prinsip 2)• Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka (Prinsip 3)• Akses terhadap Keadilan (Prinsip 4), dan• Hak Asasi Manusia (Prinsip 5)

Page 30: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 20168

Tahap kedua, dilakukan dengan mengorganisir ulang indikator kelima prinsip. Kelima prinsip sebagai yang dijelaskan dalam tahap pertama diturunkan menjadi indikator. Setiap prinsip belum tentu me-miliki jumlah indikator yang sama. Misalnya, prinsip legalitas formal, yang memiliki tiga indikator. Sedangkan prinsip Hak Asasi Manusia memiliki enam indikator.

Dalam Indeks 2015 ini, tidak ada perubahan indikator yang digu-nakan dari tahun sebelumnya (2014). Keseluruhan indikator masing--masing prinsip dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.1. Indikator Indeks Negara Hukum Indonesia

No. Prinsip Indikator1 Ketaatan Pemerintah1

Terhadap HukumPerbuatan/Tindakan Pemerintah Berdasarkan HukumPengawasan yang Efektif

2 Legalitas Formal Penyebarluasan PeraturanKejelasan Rumusan PeraturanStabilitas Peraturan

3 Independensi Kekuasan Kehakiman

Independensi Hakim dalam Mengadili dan Memutus PerkaraIndependensi dalam Manajemen Sumber Daya HakimIndependensi dalam Kebijakan KelembagaanIndependensi Terhadap Pengaruh Publik dan Media Massa

4 Akses Terhadap Keadilan Keterbukaan InformasiPeradilan yang Cepat dan TerjangkauKetersedian Bantuan Hukum

5 Hak Asasi Manusia Jaminan Hak atas HidupJaminan atas Hak untuk Bebas dari PenyiksaanJaminan atas Hak untuk Tidak DiperbudakJaminan atas Hak untuk Tidak Dipenjara berdasarkan Kewajiban KontraktualJaminan atas Hak untuk Tidak Dihukum atas Tindakan yang Bukan KejahatanJaminan Hak atas Kebebasan untuk Berpikir, Beragama dan Berkeyakinan

1 Dalam tahun ini, ILR kemudian merumuskan ulang pengunaan terminologi “pemerintahan berdasarkan hukum”. Sejak Indeks 2012 sampai dengan Indeks 2015, untuk prinsip pertama, ILR selalu menggunakan istilah “pemerintahan berdasarkan hukum” sebagai terjemahan dari “Government Limited by Law”. Untuk menghindari kebingunan sebagian kalangan terhadap hal tersebut, ILR kemudian lebih prefer untuk menggunakan istilah “Ketaatan Terhadap Hukum”. Pengantian istilah itu tidak berimplikasi terhadap konsep dan indikator yang telah dibangun sebelumnya.

Page 31: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

METODOLOGI 9

Tahap ketiga, penyesuaian metodologi dengan ketersediaan sumber daya. Penelitian dilakukan dengan metode survei ahli dan pengumpul-an dokumen dilakukan di dua puluh (20) provinsi. Selain melakukan pengumpulan dokumen di 20 provinsi, pengumpulan dokumen juga dilakukan di tingkat nasional berupa dokumen-dokumen yang dikelu-arkan lembaga negara dan pemerintah yang berkedudukan di ibu kota.

Dua puluh provinsi dipilih berdasarkan kriteria: keterwakilan regio-nal dan ketersediaan ahli (expert) & dokumen. Dengan menggunakan kriteria tersebut maka 20 provinsi yang dipilih adalah: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sula-wesi Utara, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua.

Tahapan keempat, penyusunan daftar dokumen berdasarkan indika-tor. Penentuan dokumen yang digunakan berdasarkan pada indikator atau subindikator, bukan pada pertanyaan. Misalnya, indikator inde-pendensi hakim dalam prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka, dokumen yang diperlukan adalah dokumen yang menyediakan infor-masi terkait independensi hakim. Dokumen yang menyediakan infor-masi tersebut seperti laporan tahunan pengadilan tinggi di lingkungan peradilan umum, agama dan tata usaha negara. Dokumen lainnya adalah laporan pemantauan kinerja hakim oleh masyarakat sipil.

Tahapan kelima, adalah menurunkan indikator ke dalam perta-nyaan-pertanyaan. Jumlah pertanyaan untuk masing-masing indikator bervariasi. Sekedar menyebut contoh, pertanyaan untuk indikator perlindungan hak atas hidup dalam prinsip HAM berjumlah 15 perta-nyaan. Sementara pertanyaan untuk indikator jaminan perlindungan atas hak untuk tidak dihukum atas tindakan bukan kejahatan dalam prinsip yang sama (prinsip HAM), hanya 3 pertanyaan. Sebagian besar pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang dapat diindekskan, namun sebagian kecil tidak dapat (diendekskan).

Tahap keenam, melakukan survei ahli dan mengumpulkan doku-men. Satu provinsi memiliki satu orang enumerator. Sebelum me-ngumpulkan data, enumerator di 20 provinsi tersebut telah dibekali pengetahuan mengenai teknik survei dan pengumpulan dokumen dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari. Enumerator melakukan survei dengan mengadakan wawancara tatap muka dengan

Page 32: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201610

para ahli terpilih. Adapun pengumpulan dokumen dilakukan dengan cara mendapatkan dokumen-dokumen yang terdapat dalam daftar yang sudah disediakan oleh ILR. Dokumen didapatkan dari internet, kantor LSM dan kantor pemerintah.

Tahap ketujuh, adalah menguantifikasi dan menilai kuesioner dan dokumen. Penilaian terhadap kuesioner didasarkan pada derajat jawaban masing-masing ahli terhadap pertanyaan yang diajukan. Se-mua pertanyaan menggunakan derajat jawaban berdasarkan koefisien 2 (dengan ukuran 0-10), dengan 5 tingkatan. Sedangkan penilaian terhadap dokumen berdasarkan pada penilaian (judgment) peneliti terhadap kualitas dokumen. Interval koefisien penilaian setiap doku-men adalah 2,5. Artinya, penilian terhadap dokumen dinilai dengan kualitas: 0-2,5=tidak memadai; 2,6-5=kurang memadai; 5,1-7,5= cukup memadai; 7,6-10=memadai.

Tahap kedelapan adalah penggabungan hasil temuan kuesioner dengan dokumen. Setelah peneliti menguantifisir nilai kuisioner, se-mua nilai yang telah dihasilkan di setiap pertanyaan dijumlahkan pada tingkat indikator. Demikian juga dengan penilaian terhadap dokumen: setelah dinilai, hasilnya dijumlahkan pada tingkat indikator. Nilai kese-luruhan kuesioner dan dokumen setiap indikator digabung. Hasil dari pengabungan itulah yang kemudian disebut dengan nilai indikator.

Tahap kesembilan adalah menjumlahkan nilai semua prinsip dan mengonversinya dengan proporsi bobot setiap prinsip. Nilai setiap prinsip diperoleh dari gabungan nilai indikator (setiap prinsip) dibagi dengan jumlah indikator yang digabung. Nilai setiap prinsip kemudian dikonversi berdasarkan jumlah bobot yang sudah ditentukan.

Tahapan kesepuluh sebagai tahapan penutup, dengan menjum-lahkan nilai semua prinsip yang dikonversi berdasarkan nilai bobot. Jumlah nilai semua prinsip inilah yang disebut sebagai nilai indeks negara hukum.

B. PENENTUAN AHLI

Kredibilitas ahli (expert) yang menjadi responden merupakan salah satu indikator utama dari kehandalan indeks ini. Oleh karena itu, penentuan ahli didasarkan pada kualifikasi tertentu. Selain dari segi proses, penentuan ahli dilakukan dengan berkonsultasi dengan para

Page 33: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

METODOLOGI 11

enumerator yang dianggap memiliki pengetahuan yang baik terkait nama-nama yang layak direkomendasikan dan dipilih menjadi ahli. Para ahli berlatar belakang akademisi, praktisi hukum atau aktivis ke-masyarakatan. Tabel berikut berisi kualifikasi untuk memilih ahli yang dibedakan menurut latar belakang.

Tabel 2.2. Panduan Kualifikasi Ahli (Expert)

No Profesi Kualifikasi1 Akademisi • Pendidikan formal adalah sarjana hukum atau sarjana sosial/

politik, diutamakan yang sudah memiliki gelar strata dua.• Mengampu mata kuliah yang sesuai dengan salah satu

prinsip negara hukum dengan pengalaman minimal 10 tahun.

• Tidak sedang menjabat sebagai tenaga ahli di pemerintahan.• Tidak sedang menjalankan program pemerintah terkait

dengan salah satu prinsip negara hukum.2 Praktisi Hukum • Berpengalaman menjalankan profesinya minimal 10 tahun.

• Tidak sedang menjabat sebagai tenaga ahli di pemerintahan.• Tidak sedang menjalankan program pemerintah terkait

dengan prinsip negara hukum yang ditanyakan.• Tidak sedang menangai kasus yang terkait dengan prinsip

negara hukum yang ditanyakan.3 Aktivis

kemasyarakatan• Berpengalaman sebagai aktivis kemasyarakatan minimal

7 tahun yang relevan dengan prinsip negara hukum yang ditanyakan.

• Tidak sedang menjabat sebagai tenaga ahli di pemerintahan.• Tidak sedang menjalankan program pemerintah yang terkait

dengan prinsip negara hukum yang ditanyakan.

C. METODE PEMBOBOTAN

Bagian ini memaparkan nilai bobot yang diberikan pada masing-masing prinsip negara hukum disertai penjelasan logis dibalik pemberian nilai bobot tersebut. Nilai bobot masing-masing kelima prinsip tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Bobot Kelima Prinsip Negara Hukum

Prinsip Nilai BobotPemerintahan Berdasarkan Hukum 25Legalitas Formal 10Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka 25Akses terhadap Keadilan 15Pengakuan, Perlindungan dan Pemenuhan HAM 25

Page 34: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201612

Prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum, prinsip kekuasaan ke-hakiman yang merdeka dan prinsip HAM berkedudukan sentral bagi tiga elemen negara hukum. Prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum sangat sentral bagi elemen prosedural. Prinsip yang dikenal juga dengan nama legalitas ini merupakan prinsip yang paling awal dalam perbincangan konsep negara hukum. Prinsip tersebut mengawali kontrol terhadap kekuasaan dengan mensyaratkan bahwa kekuasaan harus dijalankan berdasarkan hukum; bukan berdasarkan perintah atau perkataan penguasa. Sedemikian pentingnya prinsip pemerintahan berdasarkan hukum, sehingga ia ditempatkan sebagai prinsip minimal negara hukum. Dengan kata lain, sebuah negara dapat dikategorikan atau mengklaim dirinya sebagai negara hukum, apabila negara tersebut hanya memenuhi prinsip tersebut.

Sementara itu prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka sentral bagi elemen mekanisme kontrol. Prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka merupakan prinsip yang memungkinkan mekanisme check and balance bisa berjalan. Prinsip tersebut akan mengontrol sekaligus memastikan sejauh mana kekuasaan legislatif dan eksekutif sudah me-matuhi prinsip-prinsip negara hukum. Dengan kata lain, prinsip keku-asaan kehakiman yang merdeka hadir untuk memastikan dipenuhinya indikator-indikator lain dari negara hukum.

Adapun prinsip HAM sentral bagi elemen substantif. Prinsip ini merupakan satu-satunya representasi dari elemen substantif negara hukum. Prinsip tersebut memberi sentuhan kualitas pada negara hukum karena berkaitan dengan dampak yang dirasakan oleh warga negara selaku objek sekaligus penerima manfaat dari penyelenggaraan kekuasaan. Dikatakan menyangkut substansi, karena prinsip tersebut berkedudukan sebagai ukuran sekaligus tujuan negara hukum. Se-bagai ukuran dan tujuan, prinsip tersebut berperan menjaga negara hukum tidak jatuh ke dalam otoritarianisme dengan penyalahgunaan kewenangan sebagai aksentuasinya. Atas dasar penjelasan-penjelasan di atas, maka ketiga prinsip tersebut masing-masing mempunyai bobot sebesar 25 poin.

Dari segi waktu, prinsip akses terhadap keadilan berkembang lebih belakangan dari prinsip legalitas formal. Sekalipun demikian, laporan ini memberikan bobot yang lebih tinggi pada prinsip akses terhadap ke-adilan, yaitu 15 poin. Argumen pokoknya adalah karena prinsip tersebut

Page 35: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

METODOLOGI 13

mengandung orientasi mengontrol penyelenggaraan kekuasaan yang relatif lebih tinggi. Sama dengan prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka, prinsip akses terhadap keadilan memungkinkan koreksi dan kontrol terhadap penyelenggaraan kekuasaan. Alasan lainnya adalah prinsip akses terhadap keadilan juga mengandung elemen substantif karena bertujuan memungkinan para pencari keadilan untuk menda-patkan keadilan lewat forum-forum penyelesaian sengketa yang dapat mereka akses dan jangkau.

Prinsip legalitas formal mendapatkan skor paling kecil dari kelima prinsip negara hukum, yaitu 10. Sebagai salah satu prinsip negara hu-kum, prinsip tersebut juga berujung pada kontrol atas penyelenggaraan kekuasaan. Namun, kontrol atas penyelenggaraan kekuasaan dicapai tidak dengan cara langsung. Sasaran pertama prinsip ini adalah kepas-tian dan kejelasan yang dihasilkan dari peraturan perundangan yang bercorak jelas, diketahui oleh publik dan tidak berlaku surut. Peraturan perundangan yang bercorak demikian diharapkan dapat mencegah diskresi oleh pemegang kekuasaan.

D. SKOR PROVINSI

Pada indeks tahun 2016 ini, ada beberapa perkembangan informasi dibandingkan indeks tahun-tahun sebelumnya, yaitu adanya penam-bahan hasil skor yang didapat masing-masing provinsi yang diteliti. Skor ini dihasilkan dari nilai pertanyaan survei ahli dan evaluasi dokumen yang berkaitan dengan kinerja masing-masing provinsi.

Dalam setiap prinsip, akan dibandingkan skor yang didapatkan masing-masing provinsi. Skor ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan gambaran kinerja masing-masing provinsi di mana evaluasi kinerja negara hukum sepanjang tahun 2016 dilakukan.

E. PROFIL RESPONDEN

Enumerator setiap provisi harus menyurvei ahli sebanyak enam (6) orang. Keenam ahli tersebut terdiri dari:

• Dua orang ahli untuk prinsip pemerintahan berdasarkan hukum dan prinsip legalitas formal;

• Dua orang ahli untuk prinsip kekuasaan kehakiman yang mer-deka dan prinsip akses terhadap keadilan ; dan

Page 36: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201614

• Dua orang ahli untuk prinsip penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM

Dengan demikian, total jumlah responden ahli yang disurvei di 20 provinsi sebanyak 120 ahli. Adapun komposisi demografi responden dapat dilihat dalam sejumlah diagram di bawah ini.

Diagram 2.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (dalam persen)

Diagram 2.2 Demografi Responden Berdasarkan Rentang Usia

Page 37: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

METODOLOGI 15

Dilihat dari komposisi jenis kelamin (Diagram 2.1) dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 89,17 persen. Sedangkan responden perempuan berjumlah 10,83 persen dari seluruh populasi responden.

Dilihat berdasarkan rentang usia, maka responden terbesar berada pada rentang usia 35-45 tahun dengan 45 persen. Pada tempat kedua, di rentang usia 45-60 tahun, dengan 37,5 persen. Di tempat ketiga, dengan rentang usia di bawah 35 tahun dengan jumlah 17,5 persen. Sisanya, 2,5 persen berada di rentang usia di atas 60 tahun.

Diagram 2.3 Demografi Responden Berdasarkan Profesi

Diagram 2.4 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 38: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201616

Apabila membandingkan demografi responden berdasarkan profesi, maka setiap profesi memiliki proporsi yang sama. Baik akademisi, akti-vis, dan advokat memiliki persentase yang sama: 33,33 persen.

Pada sisi lain, jika dilihat dari sisi tingkat pendidikan, proporsi pendidikan tertinggi adalah magister (S2) dengan jumlah 40 persen. Responden dengan tingkat pendidikan doktoral (S3) sebesar 25,83 per-sen. Responden dengan pendidikan sarjana (S1) dengan 31,67 persen. Sisanya, dengan pendidikan setingkat SMA dengan 2,5 persen.

F. KETERBATASAN PENELITIAN

Tantangan utama para peneliti dalam penyusunan indeks ini terletak pada upaya mengumpulkan dokumen. Dalam prakteknya, tidak se-mua institusi publik di daerah yang diminta oleh enumerator bersedia menyediakan atau memberikan data yang diminta oleh peneliti. Ada beberapa alasan yang disampaikan oleh institusi tersebut: (1) tidak ada data sama sekali; (2) datanya ada namun sedang proses penyusunan; (3) lembaga penelitian tidak mempunyai legalitas hukum; dan (4) dokumen merupakan rahasia negara.

Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Gubernur adalah dokumen yang paling sulit didapatkan. Alasan umum yang dikemukakan ada-lah karena LPJ belum dibacakan dan dilaporkan dalam sidang pleno DPRD yang biasanya dilakukan pada bulan April. Meski sudah lewat bulan April, sejumlah persyaratan administrasi selalu menjadi alasan informasi publik yang terbuka untuk publik tersebut tidak tersedia.

Kurangnya informasi yang memadai terhadap suatu indikator atau prinsip kemudian dilengkapi dengan cara mengumpulkan sejumlah pemberitaan melalui media massa dan kasus-kasus yang menjadi per-hatian publik sepanjang tahun 2016.

***

Page 39: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

17

BAB III

TEMUAN DAN NILAI INDEKS

Bab ini memaparkan deskripsi skor survei dan dokumen serta nilai indeks negara hukum masing-masing prinsip negara hukum. Deskripsi hasil skor survei dan dokumen memaparkan semua temuan yang rele-van di masing-masing indikator dari setiap prinsip negara hukum yang diteliti. Sedangkan nilai indeks adalah seluruh nilai yang dihasilkan masing-masing prinsip yang dikonversi berdasarkan bobot masing--masing prinsip.

Bab ini juga menyajikan skor dan nilai indeks masing-masing prinsip negara hukum di dua puluh (20) provinsi yang diteliti.

A. DESKRIPSI HASIL SURVEI DAN DOKUMEN

1. Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum

Secara esensial prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum berarti semua tindakan pemerintahan harus didasarkan pada aturan hukum (legalitas). Prinsip ini merupakan prinsip yang paling umum yang di-miliki oleh setiap negara. Oleh karena itu, prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum disebut sebagai syarat minimal suatu negara disebut negara hukum. Dengan kata lain, negara yang hanya menjalankan prinsip ini disebut memiliki rule of law versi yang paling tipis (thin).

Hukum menjadi satu-satunya instrumen bagi suatu pemerintahan untuk menjalankan kegiatannya. Cara paling mudah untuk memahami esensi prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum adalah dengan membuat pernyataan pendukung: aturan hukum tidak didasarkan pada keputusan atau perkataan seseorang. Dengan mensyaratkan semua tin-dakan pemerintah berdasarkan aturan hukum, maka prinsip ini hendak mencegah pemerintah bertindak atas dasar kekuasaan atau melakukan tindakan yang sewenang-wenang.

Page 40: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201618

Ketaatan pemerintah terhadap hukum memerlukan sistem peng-awasan yang efektif untuk menjaga konsistensi tindakan/perbuatan pemerintah agar senantiasa sesuai dengan hukum sehingga dapat di-lakukan upaya pencegahan (preventif) maupun penindakan (korektif atau represif) jika terjadi suatu penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan pemerintah. Dengan kata lain, adanya pengawasan yang efektif akan membuat tindakan/perbuatan pemerin-tah semakin sesuai dengan hukum.

Prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum1 ini terdiri dari 2 (dua) indikator: tindakan/perbuatan pemerintah sesuai dengan hukum dan pengawasan yang efektif. Indikator tindakan/perbuatan pemerintah berdasarkan hukum hendak mengukur apakah perbuatan/tindakan pemerintah (pusat dan daerah provinsi) dalam bidang-bidang yang telah ditentukan sudah berkesesuaian dengan hukum. Demikian hal-nya ketika dalam menjalankan fungsi legislasi dan budgeting bersama parlemen.

Sedangkan indikator pengawasan yang efektif hendak mengukur pe-laksanaan mekanisme pengawasan yang dilakukan secara internal dan eksternal oleh kelembagaan negara/pemerintah. Pengawasan internal memfokuskan pada tindakan yang dilakukan pemerintah terhadap aparat di bawahnya. Pengawasan eksternal yang dilakukan lembaga lain di luar pemerintah memfokuskan pada pelaksanaan fungsi dan kewenangan serta respon terhadap rekomendasi dan/atau putusan yang dibuatnya.

1 Indikator ini mengukur sejauh mana pemerintah telah menjalankan kewajibannya menurut hukum (baca: peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik) yang berlaku. Pemerintah yang dimaksud di sini adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, urusan pemerintah dibagi dalam tiga hal: urusan pemerintah absolut; urusan pemerintah konkuren dan urusan peme-rintah umum.

Urusan pemerintah absolut adalah bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, aga-ma, penegakan hukum, moneter dan fiskal. Sedangkanurusan pemerintah konkuren terdiri dari urusan pemerintah wajib dan urusan pemerintah pilihan. Urusan pemerintah konkuren yang wajib berkaitan dengan pelayanan dasar dan bukan pelayanan dasar. Sedangkan urusan pemerintah konkuren pilihan, adalah urusan pemerintah yang tidak berkaitan dengan pela-yanan dasar namun juga dikerjakan berdasarkan potensi yang dimiki oleh daerah tersebut.

Meski demikian, indikator ini membatasi ruang lingkupnya pada urusan pemerintah absolut dan urusan pemerintah konkuren yang berkaitan dengan pelayanan dasar.Selain itu, indikator ini juga memotret sejauh mana pemerintah (pusat dan daerah) telah menjalankan fungsi budgeting dan fungsi legislasinya bersama legislatif (DPR dan DPRD).

Page 41: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 19

***

Skor yang diperoleh prinsip Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum sepanjang tahun 2016 adalah 5,62. Skor yang didapat prinsip tahun ini meningkat dibandingkan dengan skor di tahun 2015 yang hanya 5,41 poin. Dengan sendirinya, nilai indeks prinsip Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum tahun 2016 juga meningkat. Nilai indeks prinsip tahun 2016 sebesar 1,41: meningkat 0,06 poin dibandingkan dengan tahun 2015 (1,35).

Di tingkat propinsi, wilayah provinsi yang mendapatkan skor terting-gi adalah Provinsi Maluku dengan skor 7,31. Sedangkan provinsi yang memiliki skor terendah adalah Jawa Barat (lihat Tabel 3.1).

Tabel 3.1. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum Tahun 2016

Peringkat Provinsi Skor1 Maluku 7,312 Kalsel 6,743 Riau 6,524 Sumbar 6,115 Jateng 6,046 Jatim 5,937 Bali 5,898 Sumsel 5,889 Kalbar 5,8410 NTB 5,8211 Sulteng 5,6912 Kaltim 5,6813 Sumut 5,514 Papua 5,4215 NTT 5,2116 DKI 5,217 Sulsel 5,1118 Sulut 5,1119 Lampung 4,9120 Jabar 4,87

1.1. Tindakan/Perbuatan Pemerintahan Sesuai dengan Hukum

Skor indikator tindakan/perbuatan pemerintah sesuai dengan hukum mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, prinsip ini memiliki skor 5,03; sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 6,03. Di antara dua sumber data yang digunakan (survei ahli dan dokumen), skor tertinggi berada pada penilaian doku-

Page 42: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201620

men dengan skor 6,34; sedangkan skor indikator berdasarkan persepsi ahli sebesar 5,72.

Berdasarkan survei ahli, ternyata sebagian besar responden cukup puas dengan kinerja pemerintah dalam menjalankan urusan pemerin-tah absolut. Bidang yang dianggap cukup puas adalah bidang politik luar negeri, pertahanan, dan moneter & fiskal (lebih dari 40 persen responden menjawab setuju dan sangat setuju). Meski demikian, untuk urusan pemerintahan absolut di bidang penegakan hukum, agama, dan keamanan sebagian besar ahli berpendapat negatif.

Dari tiga (3) bidang yang dipersepsikan negatif oleh ahli, bidang yang paling mendapat sorotan adalah bidang penegakan hukum. Da-lam bidang ini, hanya 12 persen ahli yang menjawab positif.

Diagram 3.1. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/Perbuatan Pemerintah Pusat di Bidang Penegakan Hukum Tahun 2016

Pada sisi lain, terkait dengan urusan pemerintah daerah dalam membe-rikan pelayanan dasar (pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum & tata ruang; perumahan dan pemukiman; ketentraman, ketertiban umum & perlindungan masyarakat; dan sosial) sebagian besar responden menjawab negatif (skor di bawah 6). Hanya di bidang pendidikan dan kesehatan yang dianggap relatif baik (nilai skor di atas 6).

Terkait urusan pemerintah daerah provinsi yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, ahli berpendapat bahwa pemerintah daerah tidak menjalankan tugasnya dengan cukup baik. Bidang yang mendapat

Page 43: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 21

persepsi paling buruk berada pada bidang pertanahan dan lingkungan hidup. Dari sepuluh bidang yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yang disurvei, hanya bidang koperasi & UMKM dan bidang pe-muda dan olah raga yang dinilai positif.

Diagram 3.2. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/perbuatan Pemerintah Provinsi Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku di Bidang

Pendidikan Tahun 2016

Diagram 3.3. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/Perbuatan Pemerintah Daerah Provinsi Sesuai dengan Hukum dan Peraturan Perundang- undangan yang

Berlaku di Bidang Pertanahan dan Lingkungan Hidup Tahun 2016

Page 44: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201622

Sedangkan kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan hukum di daerah yang mempunyai potensi, paling baik berada di bidang kelautan dan perikanan. Pada sisi lain, bidang yang paling buruk berada pada bidang kehutanan.

Diagram 3.4. Pandangan Ahli Terkait Tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah Provinsi di Bidang Kehutanan Tahun 2016

***

Ketaatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terhadap peraturan dan perundang-undangan juga mengkhawatirkan. Sebagian besar ahli berpandangan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak berkomitmen untuk menjalankan putusan pengadilan yang berkekuat-an hukum tetap. Nilai yang didapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak jauh berbeda (nilai indeks pemerintah pusat sebesar 5,65; sedangkan nilai pemerintah daerah 5,60).

Dalam hal proses legislasi dan budgeting, kinerja pemerintah daerah dinilai lebih baik dari pemerintah pusat. Meskipun nilai pemerintah daerah lebih baik dari pemerintah pusat, namun memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Apabila dilihat lebih dalam, alasan utama peme-rintah pusat dan pemerintah daerah tidak menjalankan peraturan perundang-undangan adalah tidak adanya pengawasan yang efektif.

Page 45: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 23

Diagram 3.5. Pandangan Ahli Terkait Faktor yang Membuat Tindakan Pemerintah Sejalan dengan Hukum dan Peraturan Perundangan-undangan

yang Berlaku Tahun 2016

Dari penelusuran dokumen yang dilakukan, berdasarkan Laporan Tahunan KPK, sepanjang tahun 2016 terdapat 7271 laporan masya-rakat dan 5670 laporan file yang masuk ke KPK. Sedangkan menurut Laporan Tahunan Ombudsman 2016, sebanyak 9030 Laporan dan 1446 tembusan surat pengaduan yang diterima terkait pelayanan publik oleh lembaga tersebut. Artinya, rerata laporan masyarakat per provinsi yang diterima oleh Ombudsman sebesar 266 laporan masyarakat per provinsi.

1.2. Pengawasan yang Efektif

Secara umum skor indikator pengawasan yang efektif mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 2016, sebesar 5,23; sedangkan tahun 2015 sebesar 5,49). Ada empat subindikator yang di-ukur oleh indikator ini, yaitu: pengawasan oleh parlemen, pengawasan lembaga peradilan, pengawasan internal, dan pengawasan dari komisi negara independen.2

2 Pengawasan oleh parlemen mengukur sejauh mana kinerja lembaga legislatif dalam meng-gunakan haknya, yaitu: hak interpelasi, hak menyatakan pendapat, dan hak angket. Selain itu, subindikator ini juga mengukur sejauh mana efektifitas rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang dilakukan oleh legislatif (pusat dan daerah).

Sedangkan pengawasan oleh lembaga peradilan meninjau sejauh mana kinerja Mahkamah Konstitusi dalam menjalankan fungsinya menguji undang-undang dan kinerja pengadilan tata

Page 46: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201624

Dari keempat subindikator ini, ada dua subindikator yang menga-lami kenaikan, yaitu pengawasan lembaga peradilan dan pengawasan komisi negara independen. Sedangkan dua indikator lainnya: penga-wasan parlemen dan pengawasan komisi negara independen menga-lami penurunan.

1.2.1. Pengawasan Parlemen

Berdasarkan survei ahli yang dilakukan, kinerja legislatif di tingkat nasional (DPR) dan daerah (DPRD) terkait semua pengunaan hak yang dimiliki oleh lembaga legislatif tersebut, baik hak interpelasi, hak menyatakan pendapat, dan hak angket, sepanjang tahun 2016 sangat mengecewakan (nilai indeks penggunaan hak tersebut di bawah angka 5). Dari tiga fungsi tersebut, nilai paling rendah berada hak interpelasi yang dimiliki DPRD (3,55).

Diagram 3.6. Pandangan Ahli Terkait Kuantitas Penggunaan Hak Angket DPRD Tahun 2016

usaha negara sebagai alat koreksi terhadap tindakan pemerintah yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Subindikator pengawasan yang ketiga adalah pengawasan internal pemerintah. Subindikator ini ingin mengetahui sejauh mana efektifitas kinerja dari lembaga pengawasan internal yang dimiliki oleh pemerintah.

Subindikator terakhir, pengawasan komisi negara independen. Keberadaan komisi negara independen yang banyak dibentuk oleh negara ini bertujuan untuk memastikan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Page 47: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 25

Meski demikian, apabila kinerja kedua level parlemen itu dibanding-kan, maka kinerja parlemen pusat (DPR) dianggap lebih baik diban-dingkan dengan parlemen provinsi (DPRD). Pada sisi lain, ahli juga menyatakan bahwa Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan oleh DPR dan DPRD juga kurang efektif. Kedua level parlemen tersebut mem-punyai nilai indeks yang sama (5,70).

1.2.2. Pengawasan Pengadilan

Sebagai check and balance pemerintah dalam menjalankan hukum, terdapat pengawasan yang dilakukan oleh yudikatif, dalam hal ini oleh Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Berdasarkan ketiga bentuk check and balance lembaga yudisial tersebut, pengawasan oleh Mahkamah Konstitusi dianggap paling baik (7,15). Setelah itu secara berturut-turut pengawasan oleh PTUN (6,35) dan Mahkamah Agung dalam pengujian peraturan perundang-undang-an di bawah Mahkamah Agung (6,25).

Diagram 3.7. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Mahkamah Agung dalam Menguji Peraturan Perundangan di Bawah Undang-undang Tahun 2016

Berdasarkan Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi 2016, sepanjang tahun 2016, terdapat 72 undang-undang yang dimohonkan untuk diuji di Mahkamah Konstitusi. Undang-undang yang paling banyak diuji adalah Undang-undang Pilkada sebanyak 17 kali. Setelah itu Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu No

Page 48: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201626

1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur sebanyak tujuh kali, Un-dang-Undang tentang Ketenagakerjaan dan Undang-undang tentang KUHAP masing-masing empat kali.

Pada sisi lain, Laporan Mahkamah Agung tahun 2016 menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2016, Pengadilan Tata Usaha Negara di selu-ruh Indonesia menerima 2.022 perkara. Jumlah perkara yang diterima Pengadilan Tata Usaha Negara tahun 2016 meningkat 11,77 persen dibanding tahun sebelumnya (1089 perkara). Sedangkan untuk pera-turan perundang-undangan yang diujimaterilkan ke Mahkamah Agung, sepanjang tahun 2016 terdapat 49 perkara.

1.2.3. Pengawasan Internal Pemerintah

Secara umum, menurut ahli, pengawasan internal yang dilakukan oleh pemerintah sepanjang tahun 2016 kurang efektif (5,70). Bah-kan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (6,56), mengalami penurunan. Pengawasan internal yang dievaluasi adalah pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap aparatus sipil negara (ASN), pengawasan pemerintah daerah terhadap aparatus sipil negara di daerah, pengawasan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terha-dap penggunaan anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, pengawasan Presiden terhadap Kepolisian dan Kejaksaan, Pengawasan Kejaksaan Tinggi terhadap aparat Kejaksaan di daerahnya, serta peng-awasan Polda terhadap aparatus Kepolisian.

Diagram 3.8. Pandangan Ahli Terkait Pengawasaan BPK Terhadap Penggunaan Anggaran Pemerintah Pusat Tahun 2016

Page 49: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 27

Berdasarkan survei ahli, pengawasan internal yang paling baik adalah pengawasan yang dilakukan oleh BPK terhadap Pemerintah Pusat. Se-telah itu, secara berturut-turut: pengawasan yang dilakukan oleh BPK Provinsi terhadap pemerintah daerah, pengawasan pemerintah pusat terhadap ASN, pengawasan Presiden terhadap Kepolisian, pengawasan Kepolisian Daerah (Polda), pengawasan Kejaksaan terhadap aparatus Kejaksaan, pengawasan oleh Presiden terhadap Kejaksaan.

Diagram 3.9. Pandangan Ahli Terkait Pengawasan Presiden Terhadap Kejaksaan Tahun 2016

1.2.4. Pengawasan Komisi Negara Independen

Pasca Reformasi, untuk memperkuat pelaksaan negara hukum, diben-tuklah beberapa lembaga pengawasan -yang kerap disebut sebagai Ko-misi Negara Independen. Komisi Negara Independen yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah Ombudsman, Komisi Informasi, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Kejaksaan (KKRI).

Menurut pandangan ahli, dari empat komisi negara independen tersebut, secara umum tidak efektif (nilai rerata subindikator ini 5,57 poin). Kinerja Komisi Negara Independen yang dianggap ahli paling efektif secara berturut-turut adalah: Ombudsman, Komisi Informasi, Kompolnas, dan Komisi Kejaksaan.

Page 50: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201628

Diagram 3.10. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Pengawasan Ombudsman RI Tahun 2016

Diagram 3.11. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Pengawasan Komisi Kejaksaan Tahun 2016

2. Legalitas Formal

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, negara Republik Indonesia merupakan negara yang berdasar atas hukum, berarti semua tata aturan harus didasarkan pada hukum. Demikian juga setiap peraturan harus dirancang dan diundangkan secara benar serta berdasarkan prosedur yang sah. Dalam konsep negara hukum yang dikenal luas sebagai rule of law ataupun rechhtstaat terdapat suatu prinsip yang terkait dengan

Page 51: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 29

bentuk formal dari hukum itu sendiri, yang dikenal dengan legalitas formal (formal legality).

Esensi prinsip Legalitas Formal dapat ditemukan pada dua tujuan pokoknya, yaitu pertama, membuat aturan hukum mampu menuntun perilaku, dan kedua, aturan hukum mampu membuat warga negara menjadi bebas dan otonom. Agar kedua tujuan pokok di atas bisa dicapai, hukum diharuskan memiliki sejumlah karakter penting yaitu berlaku umum (general), bisa diperkirakan (predictable), jelas (clear), tidak mudah berubah-ubah (stable), konsistensi antara teks hukum dengan perilaku pelaksana dan penegak hukum, tidak kontradiktif serta tidak berlaku surut (retroactive) dan diumumkan (public promulgation).

Apabila memiliki karakter-karakater penting di atas, hukum diyakini akan mampu memberikan kepastian dan kesamaan karena setiap orang sudah dapat memperkirakan terlebih dahulu apa respon negara atau pemerintah atas tindakan yang mereka lakukan. Dengan memberi-kan kepastian mengenai respon hukum atas setiap tindakan, hukum selanjutnya menyediakan jaminan kebebasan dan otonomi. Setiap orang bebas atau otonom untuk melakukan sesuatu yang diperkirakan tidak memiliki implikasi hukum. Dengan kata lain, hukum menjamin kebebasan kepada setiap orang yang berperilaku sesuai dengan aturan hukum (freedom what they law permit).

***

Skor indikator prinsip legalitas formal tahun 2016 adalah 5,92. Sedang-kan nilai Indeks Negara Hukum Prinsip Legalitas Formal sebesar 0,70 (nol koma tujuh puluh). Dari ketiga indikator prinsip legalitas formal, skor tertinggi adalah indikator Stabilitas Peraturan dengan skor 6,08. Setelah itu berturut-turut: Indikator Penyebarluasan Peraturan dengan skor 5,87 dan Indikator Kejelasan Rumusan Peraturan dengan skor 5,37.

Semua indikator prinsip ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Skor yang mengalami penurunan tertinggi adalah Indikator Penyebarluasan Peraturan dengan penurunan sebesar 1,44 poin. Setelah itu indikator perundang-undangan yang stabil dengan penurunan 0,79 poin; dan indikator penyebaran peraturan perundang--undangan dengan penurunan 0,05 poin.

Page 52: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201630

Berdasarkan skor yang didapatkan masing-masing provinsi dalam prinsip ini, provinsi yang memiliki skor tertinggi adalah provinsi Suma-tera Barat. Sedangkan provinsi dengan memiliki skor terburuk adalah provinsi Nusa Tenggara Timur. Lebih lengkap dapat dilihat dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2. Perbandingan Skor Provinsi Berdasarkan Prinsip Legalitas Formal Tahun 2016

Peringkat Provinsi Nilai1 Sumbar 7,052 Bali 6,673 Riau 6,624 Maluku 6,455 DKI 6,436 Jatim 6,347 Kalsel 6,30

8 Kaltim 5,65Sumut 5,65

9 Jabar 5,6210 Lampung 5,5611 Jateng 5,4512 Kalbar 5,4313 NTB 5,2414 Sumsel 5,2215 Papua 5,2016 Sulut 5,0817 Sulteng 4,7818 Sulsel 4,6219 NTT 4,41

2.1. Penyebarluasan Peraturan

Sepanjang tahun 2016, ahli menyatakan bahwa masyarakat perkotaan sudah tidak mengalami kesulitan lagi dalam mengakses segala bentuk peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Meski demikian, untuk masyarakat di pedesaan, hal itu tidak berlaku. Masyarakat pedesaan masih mengalami kesulitan dalam mengakses segala bentuk peratur-an yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2015) terdapat pe-ningkatan akses peraturan masyarakat perkotaan.

Pada sisi lain, masih menurut ahli, pemerintah pusat dan pemerin-tah daerah telah mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi da-lam penyebarluasan peraturan, meskipun proporsi nilai keduanya tidak

Page 53: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 31

jauh berbeda. Pandangan ahli tersebut terkonfirmasi melalui dokumen dan pemantauan peneliti, di mana hampir semua instansi pemerintah (baik tingkat pusat maupun daerah) telah memiliki situs dan media sosial untuk berkomunikasi dengan publik, meskipun informasi/konten dari media-media yang dimiliki tersebut tidak selalu diperbarui.

Dalam konteks sarana publikasi peraturan berikut dengan keleng-kapan dari peraturan yang dipublikasikan setiap tahunnya, Pemerintah Pusat dinilai sudah cukup memberikan jenis produk peraturan. Sebagai produk hukum yang berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia, Peme-rintah Pusat mempublikasikan undang-undang dalam beberapa situs resmi pemerintah, yakni dalam situs Kementerian Sekretaris Negara, Dewan Perwakilan Rakyat, Kementerian Hukum dan HAM (dalam hal ini oleh Dirjen Perundang-undangan dan Badan Pengembangan Hukum Nasional (BPHN)).

Tabel 3.3. Pandangan Ahli Terkait Akses Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan Terhadap UU dan Perda Berdasarkan Sumber Resmi Tahun 2016 (dalam

Persen)

No Jawaban AhliUndang-Undang

Peraturan Daerah

Undang-Undang

Peraturan Daerah

Masyarakat Perkotaan Masyarakat Perdesaan1 Sangat Sulit 0 15 27,5 37,52 Sulit 20 25 37,5 303 Cukup Mudah 37,5 32,5 22,5 504 Mudah 22,5 17,5 10 12,55 Sangat Mudah 20 10 2,5 0

Terkait komitmen negara dalam memberikan akses peraturan perun-dang-undangan bagi penyandang disabilitas, menurut ahli, komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah masih rendah. Dari dua institusi tersebut, komitmen Pemerintah Pusat sedikit lebih rendah dibanding dengan Pemerintah Daerah (nilai indeks pemerintah daerah 5,25; sedangkan pemerintah pusat sebesar 5,20).

Berdasarkan penilaian skor masing-masing provinsi, untuk indikator ini provinsi terbaik adalah Jawa Timur dengan nilai 7,19. Sedangkan provinsi yang memiliki nilai paling rendah adalah Nusa Tenggara Ti-mur dengan nilai 2,60.

Page 54: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201632

Diagram 3.12. Pandangan Ahli Terkait Ketersediaan Akses yang Memadai Bagi Kelompok Disabilitas Tahun 2016

2.2. Kejelasan Rumusan

Terkait rumusan Undang-Undang yang diterbit sepanjang tahun 2016, dari sisi pilihan kata atau istilah dan bahasa hukum, menurut ahli, masyarakat masih sulit untuk memahaminya. Demikian juga dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi yang diterbitkan tahun 2016, pilihan kata/istilah dan bahasa hukum yang digunakan pembentuk peraturan masih sulit untuk dipahami oleh masyarakat (lihat tabel 2.1). Walaupun belum terlihat perbaikan dari tahun 2015, namun tahun ini setidaknya presentase tingkat “kesulitan” dalam memahami peraturan (baik dari segi pilihan kata/ istilah dan Bahasa hukum) mengalami penurunan di-bandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 50 persen lebih.

Tabel 3.4. Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah Provinsi Terkait Pilihan Kata atau Istilah dan

Bahasa Hukum yang Diterbitkan Sepanjang Tahun 2016 (dalam persen)

No Jawaban AhliUndang-Undang Perda Provinsi

Pilihan kata atau istilah

Bahasa hukum

Pilihan kata atau istilah

Bahasa hukum

1 Sangat sulit 15.00 12.50 17.50 17.502 Sulit 47.50 47.50 30.00 32.503 Cukup Mudah 30.00 32.50 37.50 32.504 Mudah 7.50 7.50 12.50 15.005 Sangat Mudah 0.00 0.00 2.50 2.50

Page 55: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 33

Jika di tahun sebelumnya, dalam tataran implementasi/praktek hukum, jarang terdapat pilihan kata/istilah dan bahasa hukum yang bermasa-lah/konflik/buntu akibat ketidakjelasan rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi sepanjang tahun 2015, pada tahun 2016, ahli menyatakan bahwa dalam implementasi/praktek hukum, se-ring terdapat pilihan kata/ istilah dan bahasa hukum yang bermasalah/konflik/buntu akibat ketidakjelasan rumusan Undang-Undang dan Per-aturan Daerah (Perda) Provinsi sepanjang tahun 2016 (lihat tabel 3.5).

Tabel 3.5 Implikasi/Praktik Hukum Ketidakjelasan Rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah Terkait Pilihan Kata atau Istilah dan Bahasa Hukum

Sepanjang Tahun 2015 (dalam persen)

No Derajat Jawaban Ahli

Undang-Undang Perda ProvinsiPilihan kata atau istilah

Bahasa hukum

Pilihan kata atau istilah

Bahasa hukum

1 Sangat sering 22.50 25.00 17.50 17.502 Sering 35.00 35.00 27.50 32.503 Cukup Sering 32.50 30.00 42.50 37.504 Jarang 7.50 7.50 10.00 10.005 Tidak pernah 2.50 2.50 2.50 2.50

Meskipun masyarakat cenderung sulit untuk memahami peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh negara, namun masyarakat lebih memilih untuk melaksanakan aktivitasnya karena tidak terpengaruh dengan kesulitan tersebut (lihat diagram 2.3).

Diagram 3.13. Sikap atau Perilaku Masyarakat yang Mengalami Kesulitan Memahami Peraturan Perundang-Undangan Tahun 2016

Page 56: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201634

Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, meski masyarakat cenderung kesulitan memahami peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh negara, namun masyarakat lebih memilih untuk melaksa-nakan aktivitasnya karena tidak terpengaruh dengan kesulitan tersebut. Dari data tersebut, yang menarik adalah turunnya minat masyarakat untuk meminta penafsiran/kejelasan dari lembaga yang berwenang, seperti Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung secara drastis. Hal ini juga diperkuat dengan data dokumen yang ditemukan terkait jumlah perkara yang diajukan di lembaga penafsir peraturan perun-dang-undangan yang mengalami penurunan sepanjang tahun 2016 (lihat tabel 3.6 dan tabel 3.7).

Berdasarkan skor masing-masing provinsi, maka provinsi yang me-miliki skor tertinggi pada prinsip ini adalah Sumatera Barat (7,50); sedangkan provinsi yang memiliki skor paling rendah diperoleh oleh provinsi Sulawesi Tengah (2,00).

Tabel 3.6. Perbandingan Data Perkara yang ditangani oleh Mahkamah Konstitusi Tahun 2015 dan 2016

TahunDalam Proses

Yang laluTerima Jumlah Amar Putusan Jumlah

Putusan

Dalam Proses

Tahun ini

Jumlah UU yang Diuji

2015 80 140 220

Kabul: 25 Tolak: 50 Tidak Diterima: 65 Tarik Kembali: 17

157 63 77

2016 63 111 174

Kabul: 19 Tolak: 34 Tidak Diterima: 33 Tarik Kembali: 10

96 78 72

Tabel 3.7. Perbandingan Jenis Peraturan dan Jumlah Permohonan Uji Materil ke Mahkamah Agung RI Sepanjang Tahun 2015 dan 2016

No Klasifikasi Tahun 2015 Tahun 2016Jumlah Persen Jumlah Persen

1 Peraturan Pemerintah 19 26,39% 7 14,29%2 Peraturan Menteri 13 18,06% 7 14,29%3 Peraturan KPU 12 16,67% 3 6,12%4 Peraturan Daerah 10 13,89% 8 16,33%5 Peraturan Presiden 4 5,56% 1 2,04%6 Keputusan Menteri 2 2,78% 4 8,16%7 Peraturan Gubernur 2 2,78% 3 6,12%8 Keputusan Gubernur 1 1,39% 1 4,08%9 Qanun Aceh 1 1,39% 2 4,08%

Page 57: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 35

No Klasifikasi Tahun 2015 Tahun 2016Jumlah Persen Jumlah Persen

10 Peraturan Walikota 1 1,39% - -11 Peraturan Kepala Badan Pertanahan

Nasional 1 1,39% - -

12 Surat Edaran Menteri 1 1,39% 3 6,12%13 Peraturan Bersama Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

1 1,39% - -

14 Keputusan Sengketa Panitia Pengawas Pemilihan Umum 1 1,39% - -

15 Surat Edaran Mahkamah Agung 1 1,39% - -16 Instruksi Wakil Kepala Daerah 1 1,39% - -17 Surat Keputusan Direksi PT. Bank

Rakyat Indonesia 1 1,39% - -

18 Peraturan Bupati - - 3 6,12%19 Keputusan Kepala Dinas - - 1 2,04%20 Keputusan Ketua Mahkamah Agung - - 1 2,04%21 Keputusan KPU - - 1 2,04%22 Peraturan DPD - - 1 2,04%23 Peraturan Kepala Badan Tenaga

Nuklir Nasional - - 1 2,04%

24 Peraturan Mahkamah konstitusi - - 1 2,04%25 Surat Edaran Bupati - - 1 2,04%

Jumlah 72 100% 49 100%

2.3. Stabilitas Peraturan

Terkait indikator stabilitas peraturan, terdapat perbedaan nilai yang cukup signifikan antara tahun sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2016 memperoleh nilai 6,08; sedangkan tahun 2015 mempunyai nilai 6,87).

Pada tahun 2016, Undang-Undang merupakan peraturan yang pa-ling sering diubah, sedangkan Peraturan Daerah (Perda) relatif stabil. Sektor atau bidang undang-undang yang paling sering mengalami peru-bahan adalah undang-undang yang berkaitan dengan politik, terutama pelaksanaan pemilihan umum. Selanjutnya, disusul dengan bidang administrasi pemerintahan, lingkungan hidup, dan bisnis, keuangan dan perdagangan.

Pada tingkat Peraturan Daerah Provinsi, sektor atau bidang penga-turan yang paling sering mengalami perubahan adalah peraturan yang

Page 58: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201636

terkait dengan pungutan memaksa yakni, soal pajak, retribusi dan iuran (50 persen). Selanjutnya diikuti oleh bidang administrasi pemerintah-an (12,50 persen), bisnis, keuangan dan perdagangan (12,50 persen), Ketenagakerjaan (6,25% persen) dan pendidikan (6,25 persen).

Ahli juga menyatakan bahwa faktor dominan yang menyebabkan perubahan peraturan adalah kepentingan politik transaksional dari pihak-pihak tertentu. Hanya sedikit ahli yang berpendapat bahwa terjadinya perubahan peraturan disebabkan oleh perubahan di dalam masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan temuan Undang- Undang yang paling sering mengalami perubahan adalah bidang politik, yakni ber-kaitan dengan pemilu dan administrasi pemerintahan.

Pada tataran provinsi, skor yang paling tertinggi dalan indikator stabilitas peraturan ini diperoleh oleh Provinsi Maluku (8,00); sedang-kan provinsi yang memiliki nilai terendah adalah Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Sumatera Utara dengan nilai 5,00.

3. Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka

Skor prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka sepanjang tahun 2016 adalah 5.74; atau turun 0,2 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan nilai indeks prinsip ini sebesar 1,44 poin. Dari empat indi-kator yang dimiliki oleh prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka, skor yang mendapat nilai tertinggi berada pada indikator independensi hakim dan kaitannya dengan kebijakan kelembagaan (6,37). Setelah itu, secara berturut-turut: independensi hakim yang berkaitan dengan sumber daya hakim (5,80); independensi hakim dalam memutus dan mengadili perkara (5,73); dan independensi hakim terhadap pengaruh publik dan media massa (5,08).

Terdapat dua indikator yang mengalami penurunan pada tahun ini, yaitu: independensi hakim dalam memutus dan mengadili perkara; dan independensi hakim terhadap pengaruh publik dan media massa. Sedangkan dua indikator lainnya: independensi hakim yang berkaitan dengan sumber daya hakim; dan independensi hakim dan kaitannya dengan kebijakan kelembagaan, mengalami kenaikan.

Dari 20 provinsi yang disurvei, skor tertinggi dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Timur dengan skor 7,10. Sedangan provinsi yang memiliki

Page 59: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 37

skor paling buruk adalah Provinsi Papua. Skor masing-masing provinsi dapat dilihat dalan tabel 3.8.

Tabel 3.8. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka Tahun 2016

Peringkat Provinsi Skor1 Kalimantan Timur 7,102 Jawa TImur 6,673 Nusa Tenggara Barat 6,304 Kalimantan Selatan 6,235 Riau 6,036 Sulawesi Tengah 5,967 Sumatera Utara 5,528 Kalimantan Barat 5,309 DKI Jakarta 5,2510 Lampung 5,2311 Sulawesi Selatan 5,1612 Jawa Tengah 4,9013 Bali 4,8014 Sumatera Selatan 4,6415 Nusa Tenggara Timur 4,6316 Sulawesi Utara 4,1317 Sumatera Barat 4,0218 Maluku 3,8119 Jawa Barat 3,3420 Papua 3,27

3.1. Independensi Hakim dalam Mengadili dan Memutus Perkara

Skor indikator independensi hakim dalam mengadili dan memutus perkara mengalami penurunan 0,95 poin jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya: dari 6.27 (2015) menjadi 5.32 (2016). Skor indi-kator independensi tersebut didapatkan dari jumlah skor rata-rata dari subindikator: independensi hakim dalam proses persidangan dengan nilai 6,94; dan subindikator independensi hakim dalam memutus per-kara dengan nilai 4,15.

3.1.1. Independensi Hakim dalam Proses Persidangan

Menurut pandangan ahli, sepanjang tahun 2016, sebagian besar ha-kim masih berbelit-belit dalam melakukan pemeriksaan perkara dan tidak sesuai dengan jadwal persidangan yang telah ditentukan. Meski demikian, ahli juga berpendapat bahwa hakim telah memberikan ke-

Page 60: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201638

sempatan yang sama kepada para pihak untuk menggunakan haknya dalam proses persidangan.

Pada sisi lain, 47,5 persen ahli berpendapat bahwa hakim telah menghindari konflik kepentingan terhadap perkara dalam memeriksa dan mengadili perkara yang ditanganinya.

Diagram 3.14. Pandangan Ahli terkait Hakim Tidak Berbelit-Belit Memeriksa Perkara dan Sesuai dengan Jadwal Persidangan Tahun 2016

Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) tahun 2016 mencatat bah-wa pengadilan tingkat pertama di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2016 menerima sebanyak 3.838.152 perkara. Rasio jumlah perkara putus dibandingkan dengan beban perkara sebesar 95 persen. Sedang-kan Pengadilan Tinggi menerima 27.158 perkara (berkurang 1,38% dari tahun 2015 yang menerima sebanyak 27.539 perkara). Rasio jumlah perkara putus dibandingkan dengan beban perkara adalah 54,78 persen.

Sedangkan Mahkamah Agung selama tahun 2016 menerima per-kara sebanyak 14.630 perkara. Komposisi perkara yang diterima pada tahun 2016 adalah: kasasi 11.045 perkara (75,50%); peninjauan kemba-li 3.487 perkara (23,83%), grasi 49 perkara (0,33%), dan permohonan hak uji materiil 49 perkara (0,33%). Rasio jumlah perkara yang diputus dengan beban perkara (rasio produktivitas memutus) pada tahun 2016 sebesar 87,31%, artinya meningkat 8,78% dibandingkan rasio produkti-vitas memutus perkara tahun sebelumnya yang hanya 78,53%.

Page 61: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 39

Tabel 3.9. Kondisi Perkara di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung Sepanjang Tahun 2016

Institusi

Perkara yang

Diterima 2026

Sisa Perkara

2015

Beban Perkara

Jumlah Perkara

yang Diputus

Rasio Produktivitas

Memutus

Sisa Perkara

2016

Pengadilan Negeri

3.838.152 perkara

124.621 perkara

3.962.833 perkara

3.764.629 perkara

95% 181.623 perkara.

Pengadilan Tinggi

27.158 perkara

2.685 perkara

29.843 perkara

16.349 perkara

54,78 % 13.485 perkara

Mahkamah Agung

14.630 perkara

3.950 perkara

18.580 perkara

16.223 perkara

87,31% 2357 perkara

Berdasarkan Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi, sepanjang tahun 2016 terdapat 174 perkara yang ditangani Mahkamah Konstitusi. Dari jumlah tersebut, telah diputus 96 perkara; dan sisanya, sebanyak 78 perkara masih dalam proses pemeriksaan. Apabila dirinci berdasarkan amar putusan: 19 perkara dikabulkan, 34 perkara ditolak, 30 perkara tidak dapat diterima, 3 perkara gugur, 9 perkara ditarik kembali oleh Pemohon, dan 1 perkara dinyatakan MK tidak berwenang memeriksa.

Terkait perkara Pemilihan Hasil Pilkada (PHP), MK menerima permohonan dari calon kepala daerah di 7 Provinsi, 118 Kabupaten, 12 Kota, dan meregistrasi perkara PHP Kada sebanyak 152 permohon-an. Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 132 perkara diajukan oleh pasangan calon bupati, sebanyak 13 perkara diajukan oleh pasangan calon walikota, dan sebanyak 7 perkara diajukan oleh pasangan calon gubernur. Hingga akhir 2016, MK telah memutus seluruh permohonan perkara PHP Kada Serentak 2015. Adapun putusan terhadap perkara tersebut: 6 perkara ditarik kembali oleh pemohon, 5 perkara ditolak, 3 perkara dikabulkan, dan 138 perkara diputus tidak dapat diterima.

3.1.2. Independensi Hakim dalam Memutus Perkara

Menurut pandangan ahli, sepanjang tahun 2016, sangat sedikit hakim yang telah mempertimbangkan keterangan para pihak dan fakta persi-dangan dalam memutus perkara. Hakim juga dipandang belum bebas dari pengaruh, tekanan, dan/atau intervensi dari pihak manapun dalam memutus perkara.

Page 62: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201640

Diagram 3.15. Pandangan Ahli terkait Kebebasan Hakim dari Pengaruh, Tekanan, dan/atau Intervensi Pihak Manapun dalam Memutus Perkara Tahun

2016

Ahli juga menyatakan bahwa pengusaha merupakan pihak yang paling sering mempengaruhi hakim (32.5%). Berturut-turut diikuti oleh pihak berperkara/advokat sebagai pihak yang sering (32.5%), dan pejabat pengadilan yang lebih tinggi sebagai pihak yang cukup sering (35%) melakukan intervensi kepada hakim. Sedangkan tokoh masyarakat dinilai sebagai pihak yang paling (52.5%) jarang melakukan intervensi kepada hakim.

Tabel 3.10. Pandangan Ahli Terhadap Pihak yang Paling Sering Mempengaruhi Hakim Tahun 2016

Pihak Sangat sering

Sering Cukup sering

Jarang Tidak pernah

Pemerintah Daerah 17.50 12.50 30.00 22.50 17.50Anggota Dewan 5.00 30.00 25.00 27.50 12.50Parpol 10.00 27.50 25.00 25.00 12.50Tokoh Masyarakat 7.50 10.00 20.00 52.50 10.00Pihak berperkara/ Advokat 20.00 32.50 25.00 17.50 5.00Ormas 17.50 17.50 22.50 32.50 10.00Pengusaha 32.50 25.00 17.50 17.50 7.50Pejabat Pengadilan yang lebih tinggi

22.50 10.00 35.00 25.00 7.50

Adapun peringkat daerah untuk indikator independensi hakim dalam mengadili dan memutus perkara adalah sebagai berikut:

Page 63: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 41

Tabel 3.11. Perbandingan Skor Provinsi dalam Indikator Independensi Hakim dalam Memutus perkara Tahun 2016

Peringkat Provinsi Skor Peringkat Provinsi Skor1 Kalsel 7.25 10 Jateng 4.882 Kaltim 6.75 Maluku 4.883 Sulteng 6.38 11 Sulsel 4.634 Riau 6.25 Sumsel 4.635 Jatim 6.00 12 Bali 4.13

6 Ntb 5.63 Ntt 4.13Sumut 5.63 13 Jabar 3.88

7 Dki 5.38 14 Sumbar 3.638 Lampung 5.25 15 Papua 3.509 Kalbar 5.13 16 Sulut 3.25

3.2. Independensi Hakim Terkait Manajemen Sumber Daya Hakim3

Dibandingkan tahun sebelumnya, skor indikator pengelolaan sumber daya Hakim sepanjang 2016 mengalami sedikit peningkatan (0,02): dari 5,78 menjadi 5.80. Nilai ini merupakan rata-rata dari dua sub-indikator: manajemen sumber daya hakim dengan skor 6,08; dan manajemen pengawasan hakim dengan nilai 5,64 .

3.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Hakim

Sebagai informasi, bahwa rekrutmen hakim selama 5 tahun tidak dilakukan, dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Hal ini kemudian direspon oleh MA untuk menerbitkan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Serta Pengadaan Tenaga Hakim. Peraturan ini mengatur tahapan pengadaan tenaga hakim yang dilaksanakan oleh panitia selek-si yang dibentuk Ketua MA. Namun, selepas terbitnya Perma, seleksi pengadaan tenaga hakim juga tidak terlaksana.

Berdasarkan hasil analisis beban kerja tahun 2015, kebutuhan hakim pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding sebanyak 12.847 orang. Sedangkan jumlah hakim yang ada saat ini berjumlah 7.989 orang. Artinya, terdapat kekurangan sebanyak 4.858 hakim. Angka kebutuhan tersebut dihitung berdasarkan beban kerja dan kebutuhan hakim untuk

3 Indikator ini terdiri dari dua subindikator: manajemen SDM hakim dan manajemen pengawasan hakim. Subindikator pertama mencermati mekanisme seleksi, rekrutmen, mu-tasi-promosi, dan kesempatan hakim dalam peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan. Sedangkan subindikator kedua, menilai efektifitas pengawasan internal dan eksternal (khususnya Komisi Yudisial) serta sinergitas kedua pengawasan tersebut.

Page 64: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201642

mengisi 86 satuan kerja baru pada Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara. 

Pada tahun 2016, Mahkamah Agung melaksanakan rekrutmen Ca-lon Hakim Ad Hoc Tipikor untuk Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Berdasarkan hasil seleksi calon Hakim Ad Hoc Tipikor bulan Oktober 2016, dari 176 orang pendaftar jumlah peserta yang dinyata-kan lulus sebanyak 6 orang, yang terdiri dari Hakim Ad Hoc Pengadilan Tinggi sebanyak 3 orang dan Pengadilan Negeri sebanyak 3 orang.

Terkait pembinaan karir hakim, mayoritas ahli (65 persen) menilai bahwa pelaksanaan promosi dan mutasi hakim sepanjang tahun 2016 belum obyektif dan transparan. Hanya 15 persen ahli yang menilai sebaliknya. Sedangkan ahli yang menyatakan kurang setuju sebesar 20 persen.

Diagram 3.16. Pandangan Ahli terkait Promosi dan Mutasi Hakim Tahun 2016

3.2.2. Manajemen Pengawasan Hakim

Sepanjang tahun 2016 jumlah pengaduan yang masuk ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung sejumlah 2.366 pengaduan, dengan rincian: 1.810 pengaduan disampaikan langsung ke Bawas MA; 418 pengaduan dari instansi/stakeholder MA; dan 138 pengaduan melalui aplikasi online. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 958 pengaduan; atau sebesar 40,49 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2015.

Page 65: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 43

Pada tahun 2016, Mahkamah Agung telah menjatuhkan hukuman disiplin kepada 150 aparat pengadilan. Data hukuman disiplin (tabel 3.12) menggambarkan bahwa hukuman disiplin tahun 2016 sejumlah 150 orang, jumlah ini turun dibanding tahun 2015 sejumlah 266 orang. Jabatan hakim memiliki persentase aparat pengadilan yang paling ting-gi (47.3%) yang menerima hukuman disiplin.

Tabel 3.12. Tabel Hukuman Disiplin Terhadap Aparatus Pengadilan yang Dijatuhkan Mahkamah Agung Sepanjang Tahun 2016

Pada sisi lain, sepanjang tahun 2016, Komisi Yudisial menerima 3.581 laporan mengenai dugaan pelanggaran Kode Etik dan Perilaku Hakim (KEPPH), yang terdiri dari 1.628 laporan dari masyarakat dan 1.899 laporan yang berasal dari surat tembusan. Berikut adalah rekapitulasi penanganan laporan dugaan pelanggaran KEPPH oleh KY sepanjang tahun 2016.

Page 66: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201644

Bagan 3.1. Pemeriksaan Laporan Masyarakat di Komisi Yudisial Tahun 2016

Penanganan terhadap laporan tersebut bermuara pada usulan penja-tuhan sanksi terhadap 54 laporan yang mencakup 87 hakim, dengan rincian usulan: sanksi ringan untuk 57 hakim; sanksi sedang untuk 19 hakim; dan sanksi berat untuk 11 hakim. Terhadap 54 usulan penja-tuhan sanksi tersebut, MA hanya merespon 15 usulan, dengan rincian: 7 usulan disetujui; 1 usulan untuk membentuk Majelis Kehormatan Hakim; 1 usulan belum dapat ditindaklanjuti; dan 6 usulan dianggap teknis yudisial oleh MA.

Dalam hal efektifitas pengawasan hakim, penilaian lebih baik dibe-rikan responden kepada Komisi Yudisial daripada Mahkamah Agung. Meski demikian, mayoritas responden menilai kinerja kedua lembaga tersebut dalam mengawasi hakim tidak dan kurang efektif.

Tabel 3.13. Pandangan Ahli Terkait Efektivitas Pengawasan Hakim oleh MA dan KY Tahun 2016

Jawaban Mahkamah Agung

Komisi Yudisial

Sangat tidak efektif 32.5% 17.5%Tidak efektif 40.0% 32.5%Kurang efektif 12.5% 30.0%Efektif 7.5% 15.0%Sangat efektif 7.5% 5.0%

Sebagian besar ahli juga memandang bahwa kedua lembaga ini tidak sinergis dalam menangani laporan masyarakat terhadap perilaku ha-

Page 67: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 45

kim. Hanya 10 persen responden yang berpendapat bahwa KY dan MA bersinergi.

Diagram 3.17. Pandangan Ahli Terkait Efektivitas Pengawasan Hakim oleh MA dan KY 2016

Sedangkan peringkat daerah untuk capaian indikator Independensi Ha-kim Terkait Manajemen Sumber Daya Hakim adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 14. Perbandingan Skor Provinsi dalam Indikator Independensi Hakim Terkait Manajemen Sumber Daya Hakim

Peringkat Prov Skor Peringkat Prov Skor

1 Kaltim 7.004

Sumbar 4.00Ntb 7.00 Sumsel 4.00

2Jatim 6.00 Sumut 4.00Riau 6.00 5 Jateng 3.00Sulteng 6.00 Ntt 3.00

3 Kalsel 5.00

6

Jabar 2.00

4

Bali 4.00 Maluku 2.00Dki 4.00 Papua 2.00Kalbar 4.00 Sulsel 2.00Lampung 4.00 Sulut 2.00

3.3. Independensi Hakim Terkait dengan Kebijakan Kelembagaan

Skor indikator independensi hakim terkait dengan kebijakan kelemba-gaan mengalami peningkatan yang tidak signifikan (0.27) dari tahun sebelumnya: 6,10 di tahun 2015; 6.37 di tahun 2016. Skor tahun 2016 itu didapatkan dari dua skor subindikator: sarana prasarana anggaran

Page 68: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201646

pengadilan dengan nilai 5,83; dan fasilitas pengamanan dan gaji hakim dengan nilai 6,90.

3.3.1. Sarana-Prasarana dan Anggaran Pengadilan

Sepanjang tahun 2016 peningkatan sarana-prasarana pengadilan, khususnya yang berada di bawah Mahkamah Agung, didominasi oleh pembangunan lanjutan dan renovasi gedung kantor. Tidak ada pem-bangunan gedung baru maupun pengadaan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Tabel 3.15. Perbandingan Pembangunan Sarana dan Prasarana di Bawah Mahkamah Agung Tahun 2015 dan 2016

No. Sarana-Prasarana 2015 20161. Pembangunan gedung baru 80 n.a.2. Pembangunan lanjutan 59 413. Perluasan gedung kantor n.a. n.a.4. Renovasi gedung kantor 27 1395. Pembangunan rumah jabatan 0 06. Renovasi rumah jabatan 6 0

7. Pengadaan kendaraan dinas dan kendaraan operasional roda 4 59 0

8. Pengadaan kendaraan dinas dan kendaraan operasional roda 2 44 0

Diagram 3.18. Pandangan Ahli Terkait Kapasitas dan Integritas Panitera dalam Mendukung Independensi Hakim 2016

Page 69: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 47

Salah satu temuan yang perlu digarisbawahi adalah minimnya du-kungan kepaniteraan kepada independensi hakim, hanya 12,5 persen ahli yang menilai bahwa kapasitas dan integritas kepaniteraan telah mendukung independensi hakim dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara.

3.3.2. Fasilitas Pengamanan & Gaji Hakim

Pada subindikator ini, mayoritas responden (60%) menilai bahwa hak keuangan yang diperoleh hakim sudah layak. Sedangkan untuk ja-minan keamanan bagi hakim, separuh dari responden menilai sudah memadai, 17.5 persen menilai cukup memadai dan sisanya (32.5%) menyatakan tidak memadai.

Diagram 3.19. Pandangan Ahli Terkait Hak Keuangan Hakim Tahun 2016

Diagram 3.20. Pandangan Ahli Terkait Jaminan Keamanan Hakim Tahun 2016

Page 70: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201648

Capaian daerah untuk indikator independensi hakim terkait dengan kebijakan kelembagaan dapat diperingkatkan sebagai berikut.

Tabel 3.16 Perbandingan Skor Provinsi Terkait Indikator Independensi Hakim Terkait Kebijakan Kelembagaan

Peringkat Prov Skor Peringkat Prov Skor

1 Kaltim 7.004

Sumbar 4.00NTB 7.00 Sumsel 4.00

2Jatim 6.00 Sumut 4.00Riau 6.00 5 Jateng 3.00Sulteng 6.00 NTT 3.00

3 Kalsel 5.00

6

Jabar 2.00

4

Bali 4.00 Maluku 2.00DKI 4.00 Papua 2.00Kalbar 4.00 Sulsel 2.00Lampung 4.00 Sulut 2.00

3.4. Independensi Hakim dari Pengaruh Publik dan Media Massa

Indikator terakhir dari prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka ini memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap penurunan kinerja lembaga peradilan pada tahun 2016, yakni sebesar 0.52: tahun sebe-lumnya 5.59; menjadi 5.08. Penilaian tersebut diperoleh berdasarkan pembobotan terhadap dua pertanyaan survei terkait pemaksaan kelom-pok masyarakat yang berkepentingan dan pemberitaan media massa.

Diagram 3.21. Pandangan Ahli Terkait Independensi Hakim dalam Pemberitaan Media Massa

Page 71: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 49

Berdasarkan survei ahli, diketahui bahwa hanya 20 persen ahli yang setuju dengan pendapat bahwa hakim dalam mengadili dan memutus perkara tidak terpengaruh oleh pemaksaan dari kelompok masyarakat yang berkepentingan. Sedangkan terkait pengaruh yang ditimbulkan pemberitaan media massa, hanya 27,5 persen ahli yang menyatakan hakim telah independen.

Berdasarkan hasil survei ahli, peringkat daerah untuk capaian indi-kator independensi hakim dari pengaruh publik dan media massa dapat dilihat dalam tabel 3.17.

Tabel 3.17. Perbandingan Skor Indikator Independensi Hakim dari Pengaruh Publik dan Media Massa

Peringkat Provinsi Skor Peringkat Provinsi Skor1 Jatim 8.00 6 Kalbar 5.002 Sulsel 7.50 Sulteng 5.003 Kaltim 7.00 7 Sumut 4.50

4 Kalsel 6.50 8 NTT 4.00Sulut 6.50 Sumbar 4.00

5DKI 6.00 9 Papua 3.50NTB 6.00

10Bali 3.00

Riau 6.00 Jabar 3.00

6 Lampung 5.50 Sumsel 3.00Jateng 5.00 11 Maluku 2.00

4. Akses Terhadap Keadilan

Penegakan prinsip keadilan adalah salah satu ciri dari negara hukum. Keadilan adalah hak dasar manusia yang sejalan dengan prinsip persa-maan di muka hukum. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh effective remedy atas pelanggaran hak yang mereka derita, yang diba-rengi oleh kewajiban negara untuk memastikan pemenuhan hak-hak tersebut. Akumulasi dari hak-hak tersebut mengafirmasi bahwa keadilan telah menjadi suatu hak asasi manusia yang patut dihormati dan dija-min pemenuhannya.

Salah satu prinsip yang ada di dalam indeks negara hukum indo-nesia adalah akses terhadap keadilan. Prinsip akses terhadap keadilan berangkat dari kenyataan-kenyataan objektif keberadaan kelompok miskin dan terpinggirkan akibat proses pembangunan yang kurang atau tidak memberikan pilihan, kesempatan, dan akses terhadap sumber daya. Pada kerangka indeks negara hukum Indonesia, pemahaman terhadap prinsip akses terhadap keadilan hanya dibatasi dalam artian

Page 72: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201650

formal saja. Sebagaimana dipahami oleh banyak ahli, akses terhadap keadilan dalam artian substantif memiliki dimensi yang luas. Maka dari itu, pembatasan dilakukan agar secara konseptual prinsip akses terha-dap keadilan tidak berbenturan dengan prinsip negara hukum lainnya seperti kekuasaan kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Akses terhadap keadilan dalam artian formal tersebut mencakup apakah sistem peradilan bisa diakses oleh publik, apakah sistem pera-dilan yang ada sudah mencerminkan proses yang cepat dan terjangkau, dan apabila warga negara terutama warga negara yang rentan seperti kelompok difabel, anak, perempuan, masyarakat adat, dan kelompok minoritas menghadapi masalah hukum dalam sistem hukum yang formal, apakah negara menyediakan bantuan hukum.

***

Skor prinsip akses terhadap keadilan tahun 2016 sebesar 5,50. Skor yang didapat prinsip ini mengalami penurunan 0,87 dari skor tahun sebelumnya yang mencapai 5,96 p0in. Dilihat dari sudut nilai indeks, prinsip ini memiliki nilai indeks sebesar 0,82. Inilah daftar peringkat 20 provinsi untuk prinsip akses terhadap keadilan.

Tabel 3.18. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Akses terhadap KeadilanTahun 2016

Peringkat Provinsi Nilai

1 Jawa Timur 6,83Kalimantan Selatan 6,83

2 Sulawesi Tengah 6,493 Sumatera Selatan 6,274 Kalimantan Timur 6,175 Riau 6,066 Kalimantan Barat 5,727 Jawa Tengah 5,478 Nusa Tenggara Barat 5,209 Sumatera Barat 5,1810 DKI Jakarta 5,1611 Sumatera Utara 5,1312 Lampung 4,8413 NTT 4,8114 Sulawesi Selatan 4,7915 Jawa Barat 4,6516 Maluku 4,4017 Bali 4,2918 Papua 4,0219 Sulawesi Utara 3,75

Page 73: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 51

Tabel di atas menunjukan skor tertinggi untuk prinsip akses terhadap keadilan ditempati oleh 2 provinsi, yaitu Provinsi Jawa Timur dan Pro-vinsi Kalimantan Selatan dengan skor 6,83. Sedangkan provinsi dengan peringkat terendah adalah Provinsi Sulawesi Utara dengan skor 3,75.

Prinsip akses terhadap keadilan dalam indeks negara hukum Indo-nesia dibagi atas tiga indikator, 1) keterbukaan informasi 2) Peradilan yang cepat dan terjangkau 3) Ketersediaan bantuan hukum.

4.1. Keterbukaan Informasi

Indikator pertama dalam prinsip akses terhadap keadilan adalah ke-terbukaan informasi. Keterbukaan informasi yang dimaksud adalah kemudahan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem peradilan: tahap penyidikan, tahap penuntutan, dan ta-hap beracara di pengadilan. Selain mengukur kemudahan masyarakat untuk mengakses informasi di setiap tahapan, indikator ini juga akan melihat sejauh mana respon dari setiap institusi yang berwenang jika ada keluhan yang disampaikan oleh publik dalam setiap tahapan.

Skor indikator keterbukaan informasi tahun 2016 mengalami penu-runan sebesar 1,28 poin dari tahun sebelumnya: dari 5,71 pada tahun 2015; menjadi 4,43 pada tahun 2016. Penurunan ini menjadikan indikator keterbukaan informasi yang mengalami penurunan terbesar dibandingkan dua indikator lainnya dalam prinsip akses terhadap kea-dilan. Penurunan skor yang cukup signifikan ini disebabkan keterbatas-an ketersediaandokumen dan kualitas dokumen yang ada.

***

Hasil survei ahli menunjukan bahwa dalam tahap penyidikan, akses masyarakat terhadap informasi masih buruk (67,50 %); dan apabila masyarakat mendapat masalah informasi dan mengajukan keberatan, Kepolisian sebagai institusi yang punya kewenangan ditahap penyidikan masih dinilai tidak responsif terhadap keluhan (75 %).

Page 74: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201652

Diagram. 3.22. Pandangan Ahli Apabila Masyarakat Mengalami Masalah dalam Tahap Penyidikan dan Melakukan Keberatan Direspon dengan Baik Tahun

2016

***

Pada tahap penuntutan, survei ahli menunjukan bahwa masyarakat ma-sih sulit untuk mendapatkan informasi (67,5%); dan bila mengajukan keberatan terhadap informasi yang dibutuhkan pada tahap ini, respon Kejaksaan pun sangat rendah (77,5%).

Diagram 3.23. Pandangan Ahli Terkait Kemudahan Masyarakat Mendapatkan Informasi pada Tahap Penuntutan Tahun 2016

Page 75: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 53

Diagram 3.24. Pandangan Ahli Apabila Masyarakat Mengalami Masalah dalam Tahap Penuntutan dan Melakukan Keberatan Direspon dengan Baik Tahun

2016

Berdasarkan laporan kinerja Komisi Kejaksaan RI (KKRI) tahun 2016, KKRI menerima sebanyak 1.048 laporan pengaduan masyarakat. Jum-lah pengaduan tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan pe-nerimaan laporan pengaduan pada tahun 2015 sebanyak 812 laporan. Dari pengaduan itu, KKRI mengeluarkan rekomendasi kepada Jaksa Agung sebanyak 371 rekomendasi dengan kualifikasi untuk dilakukan pemeriksaan sebanyak 17 pengaduan, untuk dilakukan klarifikasi se-banyak 56 pengaduan, dan sebanyak 298 pengaduan diteruskan untuk segera ditindaklanjuti.

***

Pada tahap proses beracara di persidangan, ada tiga informasi yang ditanyakan kepada ahli, yaitu: informasi perkara, jadwal sidang, dan salinan putusan pengadilan. Hasil survei ahli menunjukan bahwa in-formasi jadwal sidang lebih mudah didapatkan dibandingkan informasi lainnya. Masih menurut ahli, kesulitan terbesar dalam mendapatkan informasi yaitu mendapatkan salinan putusan pengadilan. Begitu pun ketika masyarakat mencoba melakukan pengajuan keberatan atas kesu-litannya mendapatkan informasi itu, pengadilan tidak responsif dalam menjawab permasalahan tersebut.

Page 76: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201654

Diagram. 3.25. Pandangan Ahli Terkait Kemudahan Mendapatkan Salinan Putusan Tahun 2016

Meskipun ahli menyatakan akses masyarakat untuk mendapatkan salinan putusan pengadilan masih sulit, hasil penelusuran dokumen mengatakan hal yang berbeda. Sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Tahunan Mahkamah Agung tahun 2016, jumlah putusan yang tersedia di Direktori Putusan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak 2.061.320 putusan, yang terdiri dari 1.975.804 putusan pengadilan tingkat pertama/banding dan 86.462 putusan Mahkamah Agung.

Masih menurut Laporan tahunan MA tahun 2016, jumlah putusan yang dipublikasikan sepanjang tahun 2016 sebanyak 438.989 putusan atau rata-rata 36.582 putusan per bulan. Dari jumlah tersebut, seba-nyak 14.712 merupakan putusan MA. Jumlah putusan MA yang diup-load di tahun 2016 meningkat 36,58 persen jika dibandingkan tahun 2015 yang mengupload 10.772 putusan. Jumlah putusan MA yang dipublikasikan tahun 2016 merupakan yang tertinggi sejak MA mulai mempublikasikan putusan pada tahun 2007.

Tabel 3.19. Skor Indikator Keterbukaan Informasi Per Provinsi Tahun 2016

Peringkat Provinsi Skor1 Jatim 6.672 Kaltim 6.503 Sulteng 6.174 Riau 6.005 Kalsel 5.83

Page 77: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 55

Peringkat Provinsi Skor6 DKI 5.337 Kalbar 5.17

8 NTB 4.67Sulsel 4.67

9 Lampung 4.5010 NTT 4.5011 Sumsel 4.0012 Jateng 3.8313 Maluku 3.50

14 Jabar 3.33Sumut 3.33

15 Sulut 2.83

16 Papua 2.67Sumbar 2.67

17 Bali 2.50

4.2. Peradilan yang Cepat dan Terjangkau

Indikator yang kedua dalam prinsip akses terhadap keadilan adalah peradilan yang cepat dan terjangkau. Peradilan yang cepat dan ter-jangkau dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara, dan peradilan militer sudah cepat dalam melayani para pencari keadilan. Selain mengukur sejauh mana proses peradilan yang cepat, indikator ini juga ingin me-lihat sejauh mana biaya berproses di pengadilan dapat terjangkau oleh masyarakat dan keterjangkauan geografis/lokasi pengadilan bagi para pencari keadilan.

Skor indikator peradilan yang cepat dan terjangkau tahun 2016 mengalami penurunan 0,28 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, indikator ini memiliki skor sebesar 6,61; dan pada tahun 2016 menurun menjadi 6,33.

Terkait kecepatan proses beracara di pengadilan, 42,5 persen ahli menyatakan proses peradilan cepat, dan 31 persen menyatakan seba-liknya. Dari lima pengadilan yang disurvei, Pengadilan Agama dinilai paling cepat dalam menyelesaikan perkara. Sedangkan Pengadilan Umum (pidana dan perdata) dinilai sebagai yang paling lambat.

Berdasarkan hasil penelusuran dokumen, pengadilan tingkat per-tama di seluruh Indonesia selama tahun 2016 menerima sebanyak 3.838.152 perkara, sisa perkara tahun 2015 sebanyak 124.621 perkara, sehingga beban perkara yang diadili berjumlah 3.962.833 perkara. Perkara yang telah diputus sebanyak 3.764.629 perkara dan dicabut

Page 78: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201656

sebanyak 16.581 perkara. Sisa perkara pada akhir tahun 2016 sebanyak 181.623 perkara.

Tabel 3.20. Persentase Pendapat Ahli Terkait Proses Peradilan yang Cepat tahun 2016

No Pengadilan

Persentase PendapatSangat tidak setuju

Tidak setuju

Kurang setuju Setuju Sangat

Setuju

1 Pengadilan Pidana 25,00 22,50 25,00 15,00 12,502 Pengadilan Perdata 15,00 32,50 30,00 15,00 7,503 Pengadilan Agama 2,50 12,50 20,00 40,00 25,004 Pengadilan TUN 5,00 17,50 25,00 40,00 12,505 Pengadilan Militer 7,50 15,00 32,50 37,50 7,50

Rata-rata 11,00 20,00 26,50 29,50 13

Berdasarkan hasil penelusuran dokumen, pengadilan tingkat pertama di seluruh Indonesia selama tahun 2016 menerima sebanyak 3.838.152 perkara, sisa perkara tahun 2015 sebanyak 124.621 perkara, sehingga beban perkara yang diadili berjumlah 3.962.833 perkara. Perkara yang telah diputus sebanyak 3.764.629 perkara dan dicabut sebanyak 16.581 perkara. Sisa perkara pada akhir tahun 2016 sebanyak 181.623 perkara.

Jumlah perkara yang diterima tahun 2016 menurun 15,91 persen dibandingkan penerimaan tahun 2015 sebanyak 4.556.580 perkara. Jumlah perkara putus menurun 17,11 persen dari tahun 2015 yang ber-jumlah 4.541.648 perkara. Rasio jumlah perkara putus dibandingkan dengan beban perkara sebesar 95 persen. Rasio sisa perkara dibanding-kan dengan beban perkara sebesar 4,58 persen.

Tabel 3.20. Perbandingan Keadaan Perkara yang diterima Pengadilan tingkat pertama di empat (4) Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia Tahun 2015-2016

No Tahun Sisa Masuk Jumlah Putus Cabut Sisa1 2015 128.554 4.584.119 4.712.673 4.541.648 30.050 140.9752 2016 124.681 3.838.152 3.962.833 3.764.629 16.581 181.623

Rasio Perbandingan -3,01% -16,27% -15,91% -17,11% -44,82% 28,83%

Sumber: Diolah dari Laporan Akhir Tahun MA 2016

Page 79: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 57

Tabel 3.21. Rincian keadaan perkara yang diterima Peradilan Tingkat Pertama Seluruh Indonesia tahun 2016

No Lingkungan Peradilan

Sisa 2015 Masuk Jumlah Putus Cabut Sisa

1 Umum 35.028 3.331.646 3.366.674 3.312.131 7.168 47.3752 Agama 88.749 501.490 590.239 447.704 9.369 133.1663 Militer 324 2.994 3.318 2.827 44 4474 Tun 580 2.022 2.602 1.967 - 635

Jumlah 124.681 3.838.152 3.962.833 3.764.629 16.581 181.623

Sumber: Diolah dari Laporan Akhir Tahun MA 2016

***

Terkait dengan biaya di pengadilan, para ahli berpandangan bahwa biaya proses di pengadilan masih tidak terjangkau oleh semua kalangan. Ini terlihat dari 65,16 persen ahli berpandangan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju atas biaya di pengadilan.

Tabel 3.22. Pandangan Ahli Terkait Keterjangkauan Biaya Pengadilan (dalam persen) 2016

No Pengadilan

Persentase PendapatSangat tidak setuju

Tidak setuju

Kurang setuju Setuju Sangat

Setuju

1 Perdata 32,50 30,00 17,50 12,50 7,502 Agama 12,50 17,50 25,00 25,00 20,003 TUN 20,00 27,50 20,00 22,50 10,004 Militer 2,50 12,50 42,50 25,00 17,50

Rata-rata 16,875 21,875 26,375 21,25 13,75

***

Pada sisi lain, terkait keterjangkauan lokasi pengadilan dapat dijangkau dengan mudah oleh publik, menurut ahli hampir semua lokasi penga-dilan dapat dijangkau oleh publik. Lokasi yang paling mudah dijangkau oleh publik adalah Pengadilan Agama; dan yang paling sulit dijangkau adalah Pengadilan TUN.

Sedangkan untuk hasil peringkat indikator peradilan yang cepat dan terjangkau diperoleh Provinsi Sumatera Utara pada peringkat pertama, dan Provinsi Jawa Barat berada di tingkat terakhir.

Page 80: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201658

Tabel 3.23. Pandangan Ahli Terkait Keterjangkauan Lokasi Pengadilan (dalam persen) 2016

No PengadilanPersentase Pendapat

Sangat sulit Sulit Cukup

sulit Mudah Sangat Mudah

1 Umum 7,50 17,50 20,00 30,00 25,002 Agama 7,50 10,00 20,00 32,50 30,003 TUN 15,00 22,50 17,50 32,50 12,504 Militer 10,00 15,00 22,50 32,50 20,00

Rata-rata 10,00 16,25 20,00 31,875 21,875

Tabel 3.24. Daftar Peringkat Indikator Peradilan yang Cepat dan Terjangkau per Provinsi 2016

Peringkat Provinsi Skor1 Sumut 7.312 Kaltim 7.273 Jatim 7.154 Kalbar 7.005 NTB 6.92

6 Sulteng 6.81Sumsel 6.81

7 NTT 6.698 Kalsel 6.659 Jateng 6.42

10 Maluku 6.19Sulsel 6.19

11 DKI 6.1512 Bali 6.1213 Sumbar 6.0414 Sulut 5.9215 Riau 5.8516 Papua 5.3817 Lampung 5.3518 Jabar 5.27

4.3. Ketersediaan Bantuan Hukum

Indikator yang ketiga ialah ketersediaan bantuan hukum. Indikator ingin melihat sejauh mana ketersedian bantuan hukum yang diberi-kan oleh negara terhadap masyarakat yang berhak dan juga kelompok rentan. Kelompok rentan di sini adalah kelompok difabel, anak, pe-rempuan, masyarakat adat, dan kelompok minoritas.

Indikator ketersediaan bantuan hukum menjadi satu-satunya indikator dalam prinsip akses terhadap keadilan yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 indikator ketersediaan bantuan hukum

Page 81: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 59

mendapatkan skor 5,55; dan pada tahun 2016 naik sebesar 0,19, menjadi 5,74.

Terkait dengan bantuan hukum yang diberikan negara pada tahun 2016, 50 persen ahli menyatakan bahwa negara sudah memberikan bantuan hukum bagi warga negara yang berhak. Respon ahli ini me-nurun sebesar 5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan 55 persen.

Diagram 3.26. Pandangan Ahli Terkait Bantuan yang DIberikan Negara Bagi Warga Negara yang Berhak Tahun 2016

Berdasarkan Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2016, ling-kungan peradilan umum berhasil memberikan jumlah layanan kepada 9.897 orang, lingkungan peradilan agama berhasil memberikan layanan kepada 195.023 orang, dan peradilan tata usaha negara berhasil mem-berikan layanan untuk 13 orang. Meski demikian, jika dibandingkan dengan data dari tahun 2014-2016, bantuan hukum yang diberikan negara melalui Posbakum mengalami pasang surut. Perbandingan pasang surut masing-masing lingkungan peradilan dapat dilihat dari tabel 3.25 sampai tabel 3.27.

Tabel 3.25.Data Layanan Posbakum di Peradilan Umum Tahun 2014-2016

No Tahun Jumlah Posbakum

Jumlah Layanan

1 2014 56 788 perkara2 2015 350 11.551 orang3 2016 352 9.897 orang

Page 82: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201660

Tabel 3.26. Data Layanan Posbakum di Peradilan Agama Tahun 2014-2016

No Tahun Jumlah Posbakum

Jumlah Layanan (orang)

1 2014 74 82.1452 2015 120 77.3443 2016 120 195.023

Tabel 3.27. Data Layanan Posbakum Pengadilan Tata Usaha Negara Tahun 2014-2016

No Tahun Jumlah Posbakum

Jumlah Layanan (orang)

1 2014 15 22 2015 28 93 2016 28 13

Pemberian bantuan hukum juga dilakukan Mahkamah Agung melalui pembebasan biaya perkara. Sepanjang tahun 2016 Pengadilan Negeri berhasil menyelesaikan 316 perkara melalui Program Pembebasan Bi-aya Perkara. Sedangkan Pengadilan Agama dan Mahkamah Syar’iyah berhasil menyelesaikan 26.451 perkara; dan Pengadilan Tata Usaha Negara berhasil menyelesaikan 12 perkara.

Tabel 3.28.Layanan Pembebasan Biaya Perkara di Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara Tahun 2014-2016

No Lingkungan Peradilan Tahun

Jumlah Pengadilan

Pemberi Layanan

Jumlah Layanan (Perkara)

1 Peradilan Umum2014 39 962015 256 9122016 227 316

2 Peradilan Agama2014 359 11.5132015 359 10.7482016 359 26.451

3 Peradilan TUN2014 15 02015 28 92016 28 12

Apabila ketersediaan bantuan hukum yang diberikan oleh negara ter-sebut dihubungkan dengan kelompok rentan seperti kelompok difabel, anak, perempuan, masyarakat adat, dan kelompok minoritas maka ketersediaan bantuan hukum yang diberikan negara naik tipis sebesar

Page 83: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 61

0,25 persen: tahun 2015 yang mengatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 41,25 persen; dan pada tahun 2016 sebanyak 41,5 persen.

Tabel 3.29. Pandangan Ahli Ketersediaan Bantuan Hukum Bagi Kelompok Rentan Tahun 2016

No Kelompok rentan

Persentase PendapatSangat tidak setuju

Tidak setuju

Kurang setuju Setuju Sangat

setuju

1 Difabel 20,00 32,50 15,00 25,00 7,502 Anak 5,00 27,50 12,50 45,00 10,003 Perempuan 10,00 25,00 17,50 35,00 12,504 Masy. Adat 25,00 30,00 10,00 27,50 7,505 Minoritas 25,00 22,50 15,00 30,00 7,50

Rata-rata 17 27,50 14 32,50 9

Berdasarkan survei ahli, kelompok rentan yang paling tersedia akses bantuan hukum adalah kelompok anak. Sedangkan kelompok yang paling sulit mendapatkan akses bantuan hukum adalah masyarakat adat. Hasil itu sesuai dengan apa yang disampaikan pada Laptah MA tahun 2016, di mana Mahkamah Agung memberikan perhatian serius untuk membantu mereka dalam memperoleh akses terhadap keadilan. Kesungguhan MA itu dapat dilihat dari diterbitkannya SK KMA No-mor 88/SK/ KMA/V/2016 tanggal 16 Mei 2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Perempuan dan Anak.

Untuk meningkatkan akses terhadap keadilan, Mahkamah Agung juga membentuk pengadilan percontohan untuk meningkatan akses keadilan bagi perempuan dan anak. Ada lima pengadilan yang ditetap-kan sebagai pengadilan percontohan yaitu PN Stabat, PN Kupang, PN Cibinong, PN Manado dan PN Sleman.

Ada tambahan pertanyaan di dalam indikator ketersediaan bantuan hukum pada tahun 2016. Pertanyaan itu terkait ketersediaan Peraturan Daerah Provinsi tentang Bantuan Hukum. Selain untuk mengukur dan mengetahui keberpihakan pemerintah daerah akan akses bantuan hukum bagi warga negara yang berhak, alasan lainnya adalah untuk memetakan seberapa banyak Pemerintah Provinsi yang memiliki Perda Bankum dan menilai keefektifitasannya.

Page 84: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201662

Tabel 3.30. Daftar Provinsi yang Memiliki Perda Bantuan Hukum

No Provinsi Sudah Belum1 Sumut √2 Sumbar √3 Sumsel √4 Lampung √5 Riau √6 DKI √7 Jabar √8 Jateng √9 Jatim √10 Sulsel √11 Sulteng √12 Sulut √13 Bali √14 NTT √15 NTB √16 Kaltim √17 Kalbar √18 Kalsel √19 Maluku √20 Papua √

Keberadaan Peraturan Daerah tentang bantuan hukum pada provinsi menjadi salah satu aspek pendukung dalam penilaian indikator keterse-diaan bantuan hukum di masing-masing provinsi. Peringkat 20 provinsi untuk indikator bantuan hukum dapat dilihat dalam tabel 3.31.

Tabel 3.31 Daftar Peringkat Provinsi Berdasarkan Indikator Ketersediaan Bantuan Hukum 2016

Peringkat Provinsi Skor1 Kalsel 8.001 Sumsel 8.002 Sumbar 6.833 Jatim 6.674 Sulteng 6.505 Riau 6.336 Jateng 6.177 Jabar 5.338 Kalbar 5.009 Kaltim 4.759 Sumut 4.7510 Lampung 4.6711 Bali 4.2512 DKI 4.0012 NTB 4.0012 Papua 4.00

Page 85: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 63

13 Maluku 3.5013 Sulsel 3.5014 NTT 3.2515 Sulut 2.50

5. Hak Asasi Manusia

Prinsip-prinsip negara hukum dan hak asasi manusia memiliki keterka-itan yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Negara hukum yang baik menuntut lebih dari sekedar prose-dur yang baik, namun juga mensyaratkan adanya hukum yang baik juga (good laws), yaitu hukum yang mengakui jaminan hak asasi manusia (HAM).4 Di sisi lain, negara hukum adalah kendaraan yang utama bagi pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia dari kesewenang--wenangan penguasa. Oleh karena itu, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia dijadikan salah satu prinsip yang mengindikasikan sejauh mana penegakkan negara hukum dijalankan di Indonesia.

Di dalam prinsip ini, ada beberapa indikator yang dijadikan tolok ukur penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia yaitu: 1) Jaminan hak atas hidup; 2) Jaminan atas hak untuk bebas dari penyiksaan; 3) Jaminan atas hak untuk tidak diperbudak; 4) Jaminan atas hak untuk tidak dipenjara berdasarkan kewajiban kontraktual; 5) Jaminan atas hak untuk tidak dihukum atas suatu perbuatan yang bu-kan tindak pidana; dan 6) Jaminan kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama.

Keenam indikator tersebut dipilih karena merupakan bagian dari komponen hak-hak asasi manusia yang diakui, baik di dalam instru-men hukum internasional, maupun hukum nasional, sebagai hak asasi manusia yang tidak boleh dikurangi dalam keadaan apapun juga (non-derogable rights)5, atau yang juga dikenal dengan jus cogens, yaitu

4 Randall Peerenboom membedakan negara hukum kedalam dua kategori yaitu thick rule of law dan thin rule of law. Secara singkat dapat dikatakan bahwa thin rule of law adalah negara hukum yang memenuhi penerapan aspek-aspek prosedural di dalam sistem hukumnya, semen-tara thick rule of law adalah negara hukum yang bukan saja menjunjung prosedur hukum yang baik, namun juga mengadopsi hukum-hukum yang baik pula. Lihat, Randall Peerenboom, Human Rights and Rule of Law: What’s the Relationship?, UCLA School of Law, California, hlm: 19-20. Dapat diakses di: http://ssrn.com/abstract=8160245 Sifat absolut dari keenam hak asasi manusia tersebut diakui di dalam Pasal 4 paragraf (2) Ko-venan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, serta Pasal 28I ayat (1) Undang-Undang

Page 86: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201664

seperangkat norma yang utama di dalam hukum internasional, yang tidak dapat ditentang ataupun dikurangi kapanpun dan oleh siapapun juga.

Tiap-tiap indikator tersebut dipertajam ke dalam beberapa subin-dikator yang meliputi ketersediaan jaminan hukum bagi tiap-tiap hak tersebut, kemudian bagaimana praktik penegakkan dan perlindungan atas hak-hak tersebut dilakukan oleh negara, yang terakhir adalah bagaimana mekanisme dan praktik pemulihan bagi para korban yang hak-haknya terlanggar.

***

Secara umum, skor Prinsip Penghormatan, Perlindungan dan Pemenu-han Hak Asasi Manusia tahun 2016 adalah 4,25. Skor prinsip HAM ini meningkat dibandingkan dengan skor di tahun 2015 yang hanya mencapai 3,82 poin. Dengan sendirinya, nilai indeks prinsip HAM di tahun 2016 juga meningkat, yaitu 0,64, naik sebesar 0,09 poin diban-dingkan dengan tahun 2015 (0,55).

Di tingkat provinsi, wilayah provinsi yang mendapatkan skor ter-tinggi bagi prinsip HAM adalah Maluku dengan skor 7,76. Sedangkan propinsi yang memiliki skor prinsip HAM terendah di tahun 2016 adalah DKI Jakarta (3,26), Jawa Barat (3,28), Papua (3,35), serta Suma-tera Selatan (3,90). Perbandingan skor masing-masing provinsi dalam prinsip HAM dapat dilihat dalam tabel 3.32.

Tabel 3.32. Perbandingan Skor Provinsi Prinsip Hak Asasi Manusia Tahun 2016

Peringkat Provinsi Nilai Indeks 1 Maluku 7,762 Bali 6,763 Kalimantan Selatan 6,494 Nusa Tenggara Barat 6,105 Jawa Timur 6,066 Nusa Tenggara Timur 5,937 Kalimantan Barat 5,848 Sulawesi Utara 5,809 Sulawesi Tengah 5,6810 Lampung 5,4711 Kalimantan Timur 5,3912 Jawa Tengah 5,23

Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

Page 87: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 65

13 Sumatera Barat 5,1114 Sumatera Utara 5,0715 Sulawesi Selatan 4,8116 Riau 4,4817 Sumatera Selatan 3,9018 Papua 3,3519 Jawa Barat 3,2820 DKI Jakarta 3,26

5.1. Jaminan Hak atas Hidup

Secara keseluruhan, skor untuk indikator jaminan hak atas hidup meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2015, skor untuk indikator jaminan hak atas hidup adalah 3,51; sementara di ta-hun 2016 meningkat 0,19 poin, menjadi 3,70. Persepsi para ahli pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Skor yang diberikan para ahli terhadap indikator jaminan hak atas hidup di tahun 2016 adalah 5,40; sementara di tahun 2015 hanya 5,13.

Meskipun skor indikator yang diberikan oleh para ahli cukup me-nunjukkan tren yang membaik dibandingkan tahun 2015, namun di dalam beberapa subindikator terdapat penurunan. Penurunan skor yang cukup signifikan terkait dengan penerapan hukuman mati di dalam konteks perlindungan hak atas hidup di dalam peraturan un-dang-undang dan kebijakan pemerintah, di mana para ahli hanya memberikan skor 4,80 di tahun 2016; sementara di tahun 2015, para ahli memberikan skor 5,56 untuk jaminan hukum tersebut.

Sementara itu, di dalam subindikator yang terkait dengan praktek penggunaan kekerasan berlebihan yang mengakibatkan kematian oleh aparat penegak hukum dan/atau militer, para ahli juga memberikan skor yang lebih rendah di tahun 2016, yaitu 4,40. Sedangkan skor pada tahun 2015, mempunyai skor 4,88 (lihat diagram 3.28).

Dari segi pelaku praktek penggunaan kekerasan yang berlebihan di tahun 2016, para pakar masih melihat bahwa aparat penegak hukum/polisi adalah aktor yang paling banyak melakukan kekerasan berlebihan yang mengakibatkan kematian (lihat diagram 3.28).

Dari segi penelusuran dokumen, khususnya dari data-data yang dikumpulkan oleh Komnas HAM, pengaduan yang terkait dengan pe-langgaran terhadap hak atas hidup juga mengalami sedikit peningkatan di tahun 2016. Menurut Komnas HAM, ada 230 pengaduan terkait

Page 88: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201666

pelanggaran hak atas hidup di tahun 2016, sementara di tahun 2015 ada 226 jumlah pengaduan. Meski demikian, dalam hal penerapan hukuman mati, terjadi penurunan jumlah eksekusi terpidana mati yang cukup siginifikan jika dibandingkan dengan tahun 2015, di mana di tahun 2016, jumlah eksekusi dilakukan terhadap 4 orang terpidana mati, sementara di tahun 2016 berjumlah 14 orang terpidana mati.

Diagram 3.27 Pandangan Ahli Terkait Penggunaan Kekerasan yang Berlebihan (excessive use of force) di Tingkat Nasional Tahun 2016

Diagram 3.28. Pandangan Ahli Terkait Penggunan Kekerasan (excessive use of force) yang Berlebihan oleh Kepolisian Tahun 2016

Page 89: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 67

Dari penelusuran dokumen, praktek penggunaan kekerasan yang mengakibatkan kematian memang masih terjadi di Papua pada tahun 2016. Salah satu kasus yang mendapatkan perhatian yang cukup besar adalah peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh polisi di Manokwari yang mengakibatkan satu orang meninggal dan enam orang menderita luka-luka.

5.2. Jaminan atas Hak untuk Bebas dari Penyiksaan.

Indikator jaminan hak untuk bebas dari penyiksaan di tahun 2016 mengalami peningkatan skor yang sangat besar dibandingkan dengan tahun 2015. Di tahun 2016, total skor indikator jaminan hak untuk bebas dari penyiksaan adalah 3,77, yang artinya terjadi peningkatan poin sebesar 0,78 jika dibandingkan dengan skor tahun 2015 yang hanya 2,99. Peningkatan tajam terjadi di dalam pandangan para ahli terhadap situasi penyiksaan di Indonesia, di mana toal jumlah skor yang diberikan oleh para ahli di tahun 2016 adalah 5,34, jika dibandingkan dengan skor tahun 2015 yang hanya 4,13.

Salah satu yang membuat skor indikator jaminan hak untuk bebas dari penyiksaan ini meningkat di tahun 2016 adalah persepsi yang cukup positif dari para ahli terkait dengan situasi di propinsi mereka dalam kaitannya dengan indikator ini. Sebagai contoh, untuk subindi-kator ketersediaan instrumen hukum yang menjamin hak untuk bebas dari penyiksaan di tingkat provinsi, para ahli memberikan skor 6,05; sementara pada tahun 2015, para ahli hanya memberikan skor 4,88 (lihat diagram 3.29).

Peningkatan yang cukup signifikan juga terjadi di dalam subindika-tor upaya pengawasan dari pemerintah untuk pencegahan penyiksaan, di mana skor yang diberikan adalah 5,80. Sementara, untuk subin-dikator yang sama di tahun 2015, skor yang diberikan oleh para ahli hanya 4,5. Pada sisi lain, dalam hal pelaku praktik penyiksaan, institusi kepolisian masih menduduki urutan teratas, yang dipandang sebagai pelaku utama penyiksaan (lihat diagram 3.30).

Berdasarkan hasil dari penulusuran dokumen, maka dapat diketahui adanya sedikit perbaikan terkait situasi penyiksaan di tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015. Komnas HAM mencatat jumlah pengaduan atas praktik penyiksaan yang terjadi di tahun 2016 sebanyak

Page 90: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201668

142 pengaduan. Angka tersebut hampir dua kali lebih sedikit diban-dingkan dengan jumlah pengaduan di tahun sebelumnya yang sampai mencapai jumlah 272 pengaduan atas praktik penyiksaan.

Diagram 3.29. Pandangan Ahli Peraturan Perundang-Undangan dan Kebijakan di Provinsi yang Membatasi Hak Bebas dari Penyiksaan dan Penghukuman yang Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat Manusia Tahun 2016

Diagram 3.30. Pandangan Ahli Terkait Praktik Penyiksaan, Penghukuman dan Perlakuan yang Kejam di Tempat Penahanan Kepolisian Tahun 2016

Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga mencatat bahwa terjadi setidak-tidaknya, 134 kasus penyiksaan yang terjadi di dalam periode 2015-2016, dengan propinsi Sumatera Utara,

Page 91: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 69

Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang menjadi propinsi-propinsi dengan kasus penyiksaan tertinggi.

5.3. Jaminan atas Hak untuk tidak Diperbudak.

Indikator jaminan hak untuk tidak diperbudak di tahun 2016 juga mengalami peningkatan skor, meskipun tidak terlalu signifikan. Skor indikator jaminan hak untuk tidak diperbudak di tahun 2016 adalah 4,26, meningkat sebesar 0,26 poin dibandingkan dengan skor indikator tahun 2015.

Sebagian besar ahli masih melihat bahwa praktik-praktik perbudak-an masih banyak terjadi di propinsi mereka pada tahun 2016. Berbeda dengan tahun 2015, di mana para ahli memberikan skor terendah bagi praktik kerja paksa sebagai bentuk perbudakan yang paling banyak ter-jadi di wilayah mereka (skor 4,38), di tahun 2016 ini, para ahli melihat bahwa eksploitasi kerja untuk pelunasan utang merupakan bentuk perbudakan yang paling banyak terjadi di propinsi mereka dengan skor terendah, yaitu 4,9 (lihat Diagram 3.31.)

Diagram 3.31. Pandangan Ahli Terkait Pemaksaan dan Ekspoitasi Kerja atas Diri Seseorang Untuk Pelunasan Utang Piutang di Provinsi Tahun 2016

Kemudian, dalam kaitannya dengan sektor industri yang mempraktek-kan perbudakan terhadap anak, para ahli memberikan skor yang sangat rendah terhadap sektor pekerjaan jalanan, yaitu 3,6. Hal ini berarti, se-bagian besar ahli melihat bahwa pekerjaan – pekerjaan jalanan, seperti

Page 92: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201670

mengamen/mengemis/mengasong, adalah sektor yang paling banyak mengeksploitasi anak di tahun 2016 (lihat Diagram 3.32.).

Diagram 3.32. Pandangan Ahli Terkait Praktik Perbudakan pada Sektor Mengamen/Mengemis/Mengasong di Provinsi Tahun 2016

Sementara di tahun 2015, sektor yang dianggap paling banyak meng-eksploitasi anak adalah sektor industri seks, dengan skor 4,61. Dari segi upaya pencegahan oleh pemerintah di masing-masing propinsi terhadap praktik-praktik perbudakan, para ahli tetap melihat bahwa upaya pencegahan di tahun 2016 masih belum efektif, dengan skor rata-rata 4,41. Namun demikian, jika dibandingkan dengan skor rata-rata subindikator upaya pencegahan perbudakan di tahun 2015 yang hanya 3,69, maka skor subindikator upaya pencegahan praktik perbudakan di tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup besar, yaitu 0,72 poin.

Sementara itu, dalam hal pemulihan atas hak-hak korban perbu-dakan, serta penindakkan secara hukum atau penghukuman terhadap pelaku praktek perbudakan di sepanjang tahun 2016, sebagian besar ahli melihat bahwa keduanya masih belum efektif. Meskipun masih dipandang belum efektif, terjadi peningkatan yang diberikan oleh para ahli untuk upaya pemerintah di dalam pemulihan hak-hak korban per-budakan adalah 4,35, sementara di tahun 2015 hanya 3,69. Sebaliknya, terkait dengan proses hukum atau penghukuman bagi pelaku praktik perbudakan di sepanjang tahun 2016, terjadi sedikit penurunan menu-

Page 93: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 71

rut pandangan ahli di mana skor yang diberikan adalah 4,4, menurun 0,1 poin dibandingkan tahun 2015 yaitu 4,5.

Berdasarkan hasil penelusuran dokumen, tidak banyak kemajuan yang berarti di dalam situasi jaminan atas hak untuk tidak diperbu-dak di Indonesia sepanjang tahun 2016. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan bahwa terjadi penurunan jumlah kasus perdagangan manusia di Kepolisian sepanjang tahun 2016: dari 221 kasus yang ditangani oleh kepolisian di tahun 2015, turun menjadi 110 kasus di tahun 2016. Namun, tidak dijelaskan apakah penurunan jum-lah kasus tersebut disebabkan oleh menurunnya praktik perdagangan manusia, atau justru karena menurunnya kemampuan polisi di dalam menangani kasus-kasus perdagangan manusia. Kemudian, Komisi Per-lindungan Anak Indonesia (KPAI) mengidentifikasi sekitar 307 kasus perdagangan anak di Indonesia sepanjang tahun 2016.

Sementara itu, survey Global Slavery Index tahun 2016 melaporkan bahwa, orang Indonesia yang hidup dalam perbudakan diestimasikan berjumlah 736.100 orang. Berdasarkan indeks global tersebut, praktik--praktik perbudakan dalam bentuk kerja paksa, paling banyak ditemu-kan di sektor-sektor pertanian/perikanan dan jasa konstruksi.

5.4. Jaminan Perlindungan atas Hak untuk tidak Dipenjara Akibat Kewajiban Kontraktual

Penilaian para ahli terhadap indikator jaminan hak untuk tidak dipenja-ra akibat kewajiban kontraktual di tahun 2016 mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Skor indikator jamin-an hak ini meningkat sebesar 1,19 poin, menjadi 4,94, dibandingkan tahun 2015 yang hanya 3,75.

Dari sisi ketersediaan instrumen yang memadai di dalam mem-berikan jaminan perlindungan bagi setiap orang atas haknya untuk tidak dipenjara akibat ketidakmampuannya di dalam memenuhi suatu kewajiban kontraktual, para ahli memberikan penilaian yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2016, para ahli memberikan skor 4,55 untuk subindikator ketersediaan in-strumen ini, yang lebih tinggi sebesar 0,36 poin dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 4,19.

Page 94: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201672

Pada sisi praktek di tingkat nasional, para ahli melihat adanya per-baikan di tahun 2016, terkait berkurangnya praktik pemenjaraan orang atas dasar ketidakmampuannya di dalam memenuhi suatu kewajiban kontraktual. Skor yang diberikan oleh para ahli terhadap subindikator ini di tahun 2016 adalah 4,80. Skor subindikator ini mengalami pening-katan sebesar 0,49, jika dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu 4,31.

Di tahun 2016, ada penambahan penilaian di dalam subindikator praktek pemenjaraan orang akibat kewajiban kontraktual. Sebelumnya penilaian hanya diberikan untuk tingkat nasional saja, namun di tahun 2016 ditambahkan dengan kategori penilaian tingkat propinsi (lihat diagram 3.33).

Diagram 3.33. Pandangan Ahli Terkait Praktik-praktik Pemenjaraan Terhadap Orang Akibat Tidak Memenuhi Kewajiban Kontraktual Tahun 2016

Peningkatan nilai yang sangat tajam terlihat di dalam subindikator upa-ya pemerintah/penegak hukum di dalam mencegah terjadinya praktek pemenjaraan orang akibat ketidakmampuannya di dalam melaksanakan suatu kewajiban kontraktual. Skor untuk subindikator tersebut tahun 2016 adalah 5,15, meningkat sebesar 1,4 poin dibandingkan dengan tahun 2015 (lihat Diagram 3.34).

Sementara itu, di tingkat provinsi, skor rata-rata yang diberikan oleh para ahli untuk subindikator upaya pencegahan, cukup konsisten de-ngan penilaian untuk tingkat nasional, yaitu 5,15. Meskipun peningkat-an skor bagi subindikator upaya pencegahan di tingkat nasional sangat

Page 95: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 73

tinggi, namun tidak berarti bahwa upaya pencegahan yang dilakukan penegak sudah maksimal, karena sebagian besar ahli masih melihat bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh penegak hukum terha-dap masih belum memadai.

Diagram 3.34. Pandangan Ahli Terkait Upaya Pemerintah/Penegak Hukum di Dalam Mencegah Terjadinya Praktik Pemenjaraan Orang Akibat Kewajiban

Kontraktual

Sementara itu, di tingkat provinsi, skor rata-rata yang diberikan oleh para ahli untuk subindikator upaya pencegahan, cukup konsisten de-ngan penilaian untuk tingkat nasional, yaitu 5,15. Meskipun peningkat-an skor bagi subindikator upaya pencegahan di tingkat nasional sangat tinggi, namun tidak berarti bahwa upaya pencegahan yang dilakukan penegak sudah maksimal, karena sebagian besar ahli masih melihat bahwa upaya pencegahan yang dilakukan oleh penegak hukum terha-dap masih belum memadai.

Terakhir, dalam hal efektifitas dari mekanisme pemulihan hak-hak korban pemenjaraan akibat kewajiban kontraktual di tahun 2016, para ahli memberikan skor 4,5. Subindikator mekanisme pemulihan di ta-hun 2016 ini, merupakan subindikator yang mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan dengan subindikator lainnya di dalam indikator jaminan perlindungan hak untuk tidak dipenjara akibat kewajiban kontraktual.

Page 96: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201674

Namun, seperti juga halnya dengan subindikator upaya pencegahan, peningkatan skor subindikator mekanisme pemulihan di tahun 2016 ini tidak dapat diartikan bahwa mekanisme pemulihan terhadap korban pemenjaraan akibat kewajiban kontraktual di Indonesia sudah baik, karena sebagian besar ahli justru melihat bahwa mekanisme tersebut masih belum efektif.

Sayangnya, karena indikator jaminan perlindungan hak untuk tidak dipenjara akibat kewajiban kontraktual merupakan indikator yang tidak terlalu mendapatkan sorotan (underreported) di dalam berbagai lapor-an HAM, baik dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil nasional maupun internasional, sehingga penilaian indikator ini sepenuhnya bergantung pada penilaian para ahli dan tidak memiliki skor penilaian dokumen.

5.5. Jaminan Perlindungan atas Hak untuk tidak Dipidana atas Tindakan yang bukan Kejahatan.

Penilaian para ahli terhadap indikator jaminan perlindungan atas hak untuk tidak dipidana atas tindakan yang bukan kejahatan sepanjang tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2015, yaitu 4,87. Terjadi peningkatan sejumlah 0,49 poin, dari tahun 2015 (4,38).

Meskipun ada peningkatan skor indikator jaminan perlindungan atas hak untuk tidak dipidana atas tindakan yang bukan kejahatan di tahun 2016, namun terjadi penurunan di dalam skor subindikator tentang ketersediaan instrumen hukum yang menjamin perlindungan atas hak untuk tidak dipidana atas tindakan yang bukan kejahatan. Di tahun 2015, skor untuk subindikator ketersediaan instrumen hukum tersebut adalah 5,06, sementara di tahun 2016 hanya 4,55. Artinya, terjadi penurunan yang cukup signifikan, sebesar 0,51 poin, di dalam pandangan para ahli terkait dengan ketersediaan instrumen hukum tersebut (lihat diagram 3.35).

Dalam hal subindikator tentang praktik pelanggaran terhadap hak untuk tidak dipidana atas suatu tindakan yang bukan kejahatan di tingkat propinsi sepanjang tahun 2016, para ahli memberikan skor 5,7. Skor untuk subindikator praktik pelanggaran ini mengalami penurunan 0,3 poin, jika dibandingkan dengan skor tahun 2015 yaitu 6. Provinsi

Page 97: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 75

yang memiliki skor pelanggaran tertinggi adalah propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah, dengan skor masing-masing 3. Se-mentara, Bali merupakan propinsi di mana para ahlinya menganggap tidak pernah terjadi satupun pelanggaran terhadap subindikator ini, sehingga mendapatkan skor tertinggi, yaitu 10.

Diagram 3.35. Pandangan Ahli Terkait Ketersediaan Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan di Tingkat Nasional yang Menjamin Hak Untuk Tidak Dihukum atas Tindakan yang Tidak Diatur Sebagai Kejahatan oleh

Hukum Nasional dan Internasional Tahun 2016

Dalam hal subindikator tentang praktik pelanggaran terhadap hak un-tuk tidak dipidana atas suatu tindakan yang bukan kejahatan di tingkat propinsi sepanjang tahun 2016, para ahli memberikan skor 5,7. Skor untuk subindikator praktik pelanggaran ini mengalami penurunan 0,3 poin, jika dibandingkan dengan skor tahun 2015 yaitu 6. Provinsi yang memiliki skor pelanggaran tertinggi adalah propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah, dengan skor masing-masing 3. Sementa-ra, Bali merupakan propinsi di mana para ahlinya menganggap tidak pernah terjadi satupun pelanggaran terhadap subindikator ini, sehingga mendapatkan skor tertinggi, yaitu 10.

Sementara, dalam hal subindikator tentang mekanisme pemulihan bagi korban pelanggaran terhadap hak untuk tidak dipidana atas suatu tindakan yang bukan kejahatan, para ahli memberikan skor 4,35 un-tuk tahun 2016. Subindikator pemulihan ini adalah satu-satunya yang mengalami peningkatan di dalam indikator jaminan perlindungan

Page 98: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201676

terhadap hak untuk tidak dipidana atas suatu tindakan yang bukan keja-hatan, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mendapatkan skor sebesar 2,06 (lihat diagram 3.36).

Diagram 3.36. Pandangan Ahli Terkait Efektifitas Mekanisme Pemulihan bagi Korban Pelanggaran Terhadap Hak untuk Tidak Dipidana atas Suatu Tindakan

yang Bukan Kejahatan Tahun 2016

5.6. Jaminan Perlindungan atas Hak atas Kebebasan Berpikir, Ber-keyakinan dan Beragama.

Indikator jaminan kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama di tahun 2016 mengalami penurunan skor sebesar 0,26 poin jika diban-dingkan dengan tahun 2015. Di tahun 2016, skor indikator jaminan kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama turun menjadi 3,96, sementara di tahun 2015 adalah 4,22. Sementara, di tingkat provinsi, Papua memiliki skor indikator yang terendah, yaitu 2,75 dan Maluku menjadi propinsi dengan skor indikator terbaik, yaitu 9,5.

Di dalam subindikator instrumen hukum nasional yang dianggap membatasi kebebasan untuk berpikir mendapatkan skor yang terburuk (4,5) dan diikuti dengan kebebasan beragama (4,70). Sementara untuk kebebasan berkeyakinan mendapatkan skor tertinggi (5).

Urutan yang serupa juga terjadi di dalam subindikator keberadaaan instrumen hukum yang membatasi kebebasan-kebebasan tersebut di tingkat provinsi, di mana kebebasan berpikir mendapatkan skor

Page 99: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 77

terburuk (5,65), diikuti dengan kebebasan beragama (5,85) dan, yang tertinggi adalah kebebasan berkeyakinan (6,05).

Terkait dengan praktek-praktek pelanggaran, sebagian ahli berpenda-pat bahwa masih cukup sering terjadi pelanggaran terhadap kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinandi tingkat provinsi (lihat grafik 6.1). Skor rata-rata yang diberikan oleh para ahli untuk subindikator praktik pelanggaran di tingkat provinsi sepanjang tahun 2016 adalah 5,6. Kemudian, seperti tahun 2015, organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu masih menjadi pelaku utama pelanggaran terhadap kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan di tahun 2016.

Diagram 3.37. Pandangan Ahli Terkait Pelanggaran terhadap Kebebasan Berpikir, Beragama dan Berkeyakinan di tingkat Propinsi Tahun 2016

Dalam hal penegakkan hukum atas kasus-kasus pelanggaran kebe-basan berpikir, beragama dan berkeyakinan di tahun 2016, para ahli memberikan skor 4,90. Skor subindikator ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai skor 4,13. Sementara, dalam kaitannya dengan efektifitas dari mekanisme pemu-lihan bagi korban pelanggaran hak atas kebebasan berpikir, berkeya-kinan, dan beragama di sepanjang tahun 2016, para ahli memberikan skor yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2015, dengan rata-rata skor 4,3, sedangkan di tahun 2015, rata-rata skornya adalah 3,29.

Page 100: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201678

Diagram 3.38. Pandangan Ahli Terkait Aparat Penegak Hukum Telah Secara Maksimal Mengusut, Mengadili, dan Menghukum Pelaku Pelanggaran Tahun

2016

Dari hasil penelusuran dokumen terhadap situasi kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan di Indonesia, sepanjang tahun 2016, me-mang ditemukan sedikit kemunduran. Berdasarkan data Komnas HAM, jumlah pengaduan terkait dengan pelanggaran kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan meningkat dari 87 kasus di tahun 2015, menjadi 97 di tahun 2016. Freedom House juga mencatat berbagai kasus diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok agama minoritas. Salah satu yang disoroti adalah kasus penyerangan terhadap kelompok Gafatar di Kalimantan, yang mengakibatkan sekitar 7.900 pengikutnya harus direlokasi kembali ke tempat asal mereka masing--masing di luar Kalimantan.

B. NILAI INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016

Berdasarkan temuan survei ahli dan dokumen, keseluruhan nilai indikator yang dihasilkan dalam Indeks Negara Hukum Indonesia 2016 dapat dilihat di tabel 3.19. Sebagai catatan bahwa setiap prinsip memiliki bobot yang berbeda (lihat bagain metodologi dalam Bab II). Untuk prinsip pemerintah berdasarkan hukum, prinsip independensi kekuasaan kehakiman dan hak asasi manusia memiliki bobot sebesar 25 persen. Sedangkan prinsip akses tehadap keadilan memilki bobot 15 persen; dan prinsip legalitas formal dengan bobot 10 persen.

Page 101: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

TEMUAN DAN NILAI INDEKS 79

Berdasarkan nilai yang didapatkan, maka nilai Indeks Negara Hu-kum Indonesia Tahun 2016 adalah 5,31 poin.

Tabel 3.33. Skor Prinsip dan Indikator serta Nilai Indeks Negara Hukum Indonesia 2016

No. Prinsip Skor Nilai Indeks

1 Pemerintahan Berdasarkan Hukum 5,621,41Perbuatan/Tindakan Pemerintah Berdasarkan Hukum 6,03

Pengawasan yang Efektif 5,232 Legalitas Formal 5,77

0,58Penyebarluasan Peraturan 5,87Kejelasan Rumusan Peraturan 5,37Stabilitas Peraturan 6,08

3 Independensi Kekuasan Kehakiman 5,74

1,44Independensi Hakim dalam Mengadili dan Memutus Perkara 5,32Independensi dalam Manajemen Sumber Daya Hakim 5,80Independensi dalam Kebijakan Kelembagaan 6,37Independensi Terhadap Pengaruh Publik dan Media Massa 5,08

4 Akses Terhadap Keadilan 5,50

0,82Keterbukaan Informasi 4,43Peradilan yang Cepat dan Terjangkau 6,33Ketersedian Bantuan Hukum 5,74

5 Hak Asasi Manusia 4,25

1,06

Jaminan Hak atas Hidup 3,70Jaminan atas Hak untuk Bebas dari Penyiksaan 3,77Jaminan atas Hak untuk Tidak Diperbudak 4,26Jaminan atas Hak untuk Tidak Dipenjara berdasarkan Kewajiban Kontraktual 4,94

Jaminan atas Hak untuk Tidak Dihukum atas Tindakan yang Bukan Kejahatan 4,87

Jaminan Hak atas Kebebasan untuk Berpikir, Beragama dan Berkeyakinan 3,96

Nilai Indeks Negara Hukum 2016 5,31

Provinsi Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Rerata Skor

Sumut 5,5 5,65 5,52 5,13 5,07 5,37Sumbar 6,11 7,05 4,02 5,18 5,11 5,49Sumsel 5,88 5,22 4,64 6,27 4,81 5,36Lampung 4,91 5,56 4,84 4,84 5,47 5,12Riau 6,52 6,62 6,03 6,06 4,48 5,94DKI 5,2 6,43 5,25 5,16 3,26 5,06Jabar 4,87 5,62 3,34 4,65 3,28 4,35Jateng 6,04 5,45 4,90 5,47 5,23 5,42Jatim 5,93 6,34 6,67 6,83 6,06 6,37Sulsel 5,11 4,62 5,16 4,79 4,81 4,90Sulteng 5,69 4,78 5,96 6,49 5,68 5,72

Page 102: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201680

Provinsi Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Rerata Skor

Sulut 5,11 5,08 4,13 3,75 5,80 4,77Bali 5,89 6,67 4,80 4,29 6,76 5,68NTT 5,21 4,41 4,63 4,81 5,93 5,00NTB 5,82 5,24 6,30 5,20 6,10 5,73Kaltim 5,68 5,65 7,10 6,17 5,39 6,00Kalbar 5,84 5,43 5,30 5,72 5,84 5,63Kalsel 6,74 6,3 6,23 6,83 6,49 6,52Maluku 7,31 6,45 3,81 4,40 7,76 5,95Papua 5,42 5,2 3,27 4,02 3,35 4,25

Page 103: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

81

BAB IV

ANALISIS

Bab ini berisi analisis terhadap temuan tiap-tiap prinsip negara hukum sebagaimana yang telah dinarasikan dalam Bab III dan rekomendasi terhadap analisis yang telah dilakukan.

A. ANALISIS

Nilai indeks negara hukum Indonesia tahun 2016 mengalami penu-runan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2015) sebesar 0,01 poin. Jika membandingkan tren nilai indeks dalam kurun waktu lima tahun terakhir, baru pada tahun 2016 terjadi tren penurunan. Dengan demikian, secara umum, dapat disimpulkan bahwa sepanjang tahun 2016, negara (baca: pemerintah) tidak melakukan kinerja yang berarti dalam pemajuan prinsip-prinsip negara hukum.

Pada sisi lain, disigi dari sudut prinsip nilai indeks dua tahun tera-khir, terdapat prinsip yang menujukan tren positif dan ada pula yang menunjukan tren yang negatif. Prinsip yang menunjukan tren penu-runan (negatif) adalah: prinsip legalitas formal, prinsip kekuasaan keha-kiman yang merdeka, dan prinsip akses terhadap keadilan. Sedangkan dua prinsip lainnya: prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum dan prinsip hak asasi manusia, menunjukan tren yang membaik.

Berpijak pada beberapa kecenderungan di atas, sebenarnya kinerja pemerintah tidak terlalu mengecewakan, dalam arti terdapat tren yang positif terhadap beberapa prinsip kunci atau elemen substantif negara hukum, seperti prinsip ketaatan pemerintah terhadap hukum dan prinsip perlindungan, penghormatan dan pemajuan hak asasi manusia jika dibanding dengan tahun sebelumnya -meskipun ada juga prinsip substantif yang menunjukan kemunduran, seperti kekuasaan kehakim-an yang merdeka.

Page 104: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201682

Berdasarkan hal tersebut, untuk indeks negara hukum tahun 2016, ILR berkesimpulan bahwa kinerja pemerintah dalam memajukan prinsip negara hukum stagnan (karena angka 0,01 poin adalah angka yang masih dalam batas toleransi untuk disebut sebagai stagnan) meski negara (baca pemerintah) sedang berbenah dalam mendorong penca-paian prinsip-prinsip negara hukum yang lebih substantif.

Grafik 4.1. Tren Nilai Indeks Negara Hukum 2012-2016

NB: Antara tahun 2012 dan 2013 terdapat perubahan metodologi: survei publik dan survei ahli & dokumen. Sedangkan 2013-2015 memakai metode yang sama: survei ahli dan dokumen.

Selain melihat tren sejauh ketaatan mana negara memenuhi prin-sip-prinsip negara hukum, pada tahun ini, penelitian ini juga mem-bandingkan skor yang didapat masing-masing provinsi. Adapun skor masing-masing provinsi dapat dilihat dalam tabel di 4.1. di bawah ini.

Tabel 4.1. Perbandingan Skor Masing-Masing Provinsi Tahun 2016

Peringkat Provinsi Skor Rerata Prinsip

1 Kalimantan Selatan 6,522 Jawa Timur 6,373 Kalimantan Timur 6,00 4 Maluku 5,955 Riau 5,946 NTB 5,737 Sulawesi Tengah 5,728 Bali 5,689 Kalimantan Barat 5,63

Page 105: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 83

10 Sumatera Barat 5,4911 Jawa Tengah 5,4212 Sumatera Utara 5,3713 Sumsel 5,3614 Lampung 5,1215 DKI Jakarta 5,0616 Nusa Tenggara Timur 517 Sulawesi Selatan 4,918 Sulawesi Utara 4,7719 Jawa Barat 4,3520 Papua 4,25

1. Ketaatan Pemerintahan Terhadap Hukum

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, prinsip ketaatan pemerintahan terhadap hukum terdiri dari dua indikator: tindakan pemerintah berdasarkan hukum dan pengawasan yang efektif. Dalam tiga tahun terakhir, skor yang didapat prinsip ketaatan terhadap hukum menujukan tren yang positif. Meskipun demikian, jika meli-hat dari sudut indikator, skor yang dimiliki kedua indikator tersebut pada tahun 2016 menunjukan tren yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator yang menunjukan tren positif adalah indikator pemerintahan berdasarkan hukum, dengan kenaikan sebesar 0,22 poin (dari 5,48 ke 6,03 poin). Sedangkan indikator pengawasan yang efektif mengalami penurun sebesar 0,26 poin: dari 5,49 (2015) ke 5,23 (2016).

Sepanjang tahun 2016, pemerintah pusat lebih serius untuk mem-bangun negara hukum daripada pemerintah daerah. Hal itu terkonfir-masi dari skor rata-rata survei ahli yang meletakan pemerintah pusat (6,14) yang lebih tinggi dari pemerintah daerah (5,69). Meski demi-kian, terkait dengan kinerja penegakan hukum, apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat jauh dari kata memuaskan dengan skor 4,5. Bahkan kinerja pemerintah pusat di bidang penegakan hukum tahun 2016 jauh lebih memburuk daripada tahun 2015 (5,14). Ada banyak peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2016 yang bisa jadi membuat kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum menurun, contohnya kasus Ahok di akhir tahun 2016 dan kasus eksekusi mati bandar narko-ba, Freddy Budiman, yang diakhir hidupnya meninggalkan sejumlah informasi yang diduga melibatkan sejumlah oknum penegak hukum dan instansi pemerintah.

Page 106: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201684

Selain masalah hukum, catatan penting dalam indikator pemerintah berdasarkan hukum ada di bidang pertanahan dan lingkungan hidup. Tahun ini kinerja pemerintah (daerah) di isu ini masih dipandang buruk. Fenomenal ini melanjutkan tren pada tahun sebelumnya yang juga menempatkan bidang pertanahan dan lingkungan hidup sebagai bidang yang dipersepsikan ahli sebagai bidang dengan ketaatan peme-rintah yang masih rendah. Ada banyak kasus agraria dan lingkungan hidup sepanjang tahun 2016 yang dilhat publik mencolok sebagai pelanggaran pemerintah terhadap hukum, misalnya kasus reklamasi di pantai utara Jakarta dan kasus pendirian semen di Kendeng, Rembang. Bahkan terkait kasus yang terakhir, setelah ada putusan Mahkamah Agung yang membatalkan SK Gubernur Jawa Tengah terkait izin pendirian pabrik semen, Pemerintah Jawa Tengah masih melakukan akrobat hukum dengan menerbitkan Surat Keputusan baru yang secara substantif telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung.

Meskipun secara umum skor indikator pengawasan yang efektif menunjukan penurunan namun skor subindikator pada indikator ini menunjukan angka yang fluktuatif: ada yang naik dan ada yang turun. Skor yang membaik ada pada indikator pengawasan oleh lembaga per-adilan dan pengawasan oleh Komisi Negara Independen. Sedangkan yang mengalami penurunan ada pada subindikator pengawasan internal pemerintah dan pengawasan oleh parlemen. Khusus untuk pengawasan internal pemerintah, penilaian ahli yang paling rendah berada kepada pengawasan oleh Presiden terhadap institusi Kejaksaan. Meskipun de-mikian, data laporan keluhan publik yang disampaikan ke Ombudsman menyatakan bahwa meletakan Kejaksaan sebagai sepuluh besar institusi dengan laporan tertinggi. Hanya 1,3 persen laporan yang terkait dengan institusi Kejaksaaan ke Ombudsman (bandingkan dengan Kepolisian yang memiiki 13 persen laporan).

Adanya anomali antara data survei ahli dan data dokumen (Ombud-sman) disebabkan oleh dua hal: (1) Jaksa Agung yang masih dipegang kader partai politik; (2) tidak jelasnya proses penuntutan yang dilakukan oleh Kejaksaan. Dari dua variabel itu, buruknya penilaian ahli nampak-nya lebih menikberatkan pada poin yang kedua, di mana institusi yang paling banyak dilaporkan masyarakat adalah Kepolisian. Korelasinya ada pada isu keluhan publik tertinggi terhadap Kepolisian berada pada isu penundaan yang berlarut (68 persen). Tidak jelasnya status hukum

Page 107: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 85

masyarakat dalam proses peradilan yang diawali oleh Kepolisian juga berimplikasi kepada kinerja Kejaksaan. Sebagaimana yang diketahui bahwa Kejaksaan juga mempunyai kewenangan dalam mengontrol proses peradilan melalui proses pra penuntutan (yang kemudian dikuat dalam putusan Mahkamah Konstitusi terkait SPDP pada awal 2017).

Sayangnya, kewenangan yang dimiliki Kejaksaan ini tidak dilakukan secara maksimal. Akibatnya, banyak masyarakat yang sedang menjalani proses peradilan mempertanyakan kinerja pemerintah dalam menga-wasi salah satu institusi penegak hukum ini. Tidak maksimalnya peng-awasan terhadap Kejaksaan itu juga linier dengan data survei ahli yang memosisikan pengawasan oleh Komisi Kejaksaaan (Komjan) sebagai komisi negara dengan kinerja pengawasan terburuk (4,40) karena di-anggap gagal mengawasi institusi Kejaksaan.

2. Prinsip Legalitas Formal

Prinsip legalitas formal, hendak menilai sejauh mana negara sudah mempublikasikan peraturan, memformulasikan rumusan peraturan, dan memastikan peraturan yang dibuat tidak berubah dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, pengukuran prinsip legalitas formal dilakukan melalui tiga indikator, yakni: (1) penyebarluasan peraturan (2) kejelasan rumusan peraturan, dan (3) stabilitas peraturan.

Sepanjang tahun 2016, indikator penyebarluasan peraturan sudah mengalami berbagai macam perbaikan. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari memaksimalkan teknologi informasi. Hampir semua institusi pe-merintahan baik pusat dan daerah memiliki situs dan media sosial seba-gai sarana berkomunikasi dengan publik. Situs/media sosial digunakan terkait dengan layanan publik sebagian besar sudah berbasis elektronik, baik untuk menyebarkan kinerja/pencapaian terhadap program peme-rintah, atau sebagai sarana penyebarluasan regulasi yang telah dibuat.

Membaiknya nilai indikator ini juga bisa didukung dengan adanya pemberian penghargaaan terhadap institusi yang dinilai berkinerja baik dalam penyebarluasaan peraturan. Adanya inisiatif untuk memberikan penghargaan semacam ini menimbulkan kompetisi yang sehat di antara daerah-daerah atau instansi pemerintahan guna meningkatkan kiner-ja dalam keterbukaan informasi publik. Seperti yang dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) pada tahun 2016, yang mengumumkan

Page 108: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201686

hasil pemeringkatan Badan Publik (BP) terkait keterbukaan informasi publik.

***

Pendapat ahli yang menyatakan sepanjang tahun 2016 terdapat pilihan kata/istilah dan bahasa hukum yang bermasalah/konflik/buntu akibat ketidakjelasan rumusan Undang-Undang dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi menemukan korelasinya dengan pelbagai peristiwa hukum sepanjang tahun 2016 yang menjadi perhatian publik. Salah satu contohnya, polemik dwikewarganegaraan Archandra Tahar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dipilih Presiden Joko Widodo menggantikan Sudirman Said pada Reshuffle Kabinet Kerja Jilid II. Setelah 20 hari masa kerjanya, isu status kewarganegaraan Ar-candra Tahar muncul di media sosial. Ia diduga telah menjadi warga negara Amerika Serikat karena memiliki paspor Amerika Serikat. Akibat polemik tersebut, Archandra diberhentikan Presiden dari jabatannya. Selang dua bulan kemudian, Pemerintah memberikan status kewarga-negaraan Indonesia kembali kepada Archandra.

Perlakuan terhadap Arcandra dianggap masyarakat sangat berbeda dibandingkan warga negara asing lainnya yang ingin menjadi WNI. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa permasalahan kejelasan ru-musan peraturan dapat memunculkan tindakan kesewenang-wenangan dari negara. Apalagi data dari survei ahli menunjukan bahwa masyara-kat kita yang cenderung apatis ketika mendapati adanya permasalahan regulasi, seperti tidak aktif dalam meminta tafsiran dari lembaga negara yang berwenang seperti mahkamah konstitusi atau Mahkamah Agung.

***

Indikator stabilitas peraturan dimaksudkan untuk mengukur tingkat perubahan peraturan yang cukup cepat dari waktu penerbitannya, yakni lima (5) tahun terakhir. Persepsi ahli di sini langsung ditujukan terkait pengetahuan ahli terhadap intensitas peraturan yang berubah dalam kurun waktu tersebut. Sedangkan dokumen yang dinilai adalah peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga eksekutif, baik di pusat mau-pun di daerah, yakni berupa Peraturan Presiden (Pusat) dan Peraturan Gubernur (daerah).

Page 109: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 87

Persoalan di isu stabilitas sepanjang tahun 2016 adalah terkait kewenangan Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Jika dilihat dari hierarki peraturan perun-dang-undangan, kita dapat mengetahui bahwa undang-undang dan perppu itu memiliki kedudukan yang sejajar/sederajat meski perpu ini jangka waktunya terbatas (sementara): sebab secepat mungkin harus dimintakan persetujuan kepada DPR dalam persidangan berikutnya. Apabila Perpu itu disetujui oleh DPR, akan menjadi undang-undang. Sedangkan, jika tidak disetujui oleh DPR, maka otomatis dicabut.

Proses pembuatan regulasi ini mengganggu stabilitas peraturan karena suatu peraturan dapat saja diganti sewaktu-waktu (kapan pun) apabila Presiden merasa ada ikhwal “kegentingan yang memaksa” dengan tafsir yang sangat subjektif. Apabila secara politik, kursi parle-men sebagian besar dikuasai oleh partai-partai pendukung Presiden, sehingga peluang untuk disahkannya perppu lebih besar.

Sulit dinafikan bahwa isu stabilitas peraturan sangat bergantung pada konfigurasi politik. Sebagai contoh, pembahasan UU paket poli-tik yang tiap kali muncul menjelang pemilu menyebabkan inefesiensi regulasi. Seharusnya substansi RUU Penyelenggaraan Pemilu yang sedang dibahas menetapkan suatu sistem apakah terbuka atau tertutup sehingga bisa digunakan minimal lima kali masa pemilu. Seringnya perubahan regulasi yang terkait politik menunjukan bahwa ketidaks-tablian tatanan politik. Asumsi itu selaras dengan hasil indeks negara hukum yang tahun ini menyatakan bahwa sektor politik (dalam hal ini kepemiluan) merupakan sektor peraturan yang sering diubah, yang jika dilihat lebih dalam, menurut pendapat ahli lebih condong disebabkan oleh dimensi politik transaksional.

3. Prinsip Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja negara dalam menjamin independensi kekuasaan kehakiman sepanjang tahun 2016, di antaranya faktor integritas dan profesionalitas hakim, faktor regulasi, dan faktor dukungan anggaran.

Faktor integritas dan profesionalitas hakim memiliki kontribusi ter-besar pada penurunan capaian pada dua indikator: independensi hakim dalam mengadili dan memutus perkara (turun 0.95); dan independensi

Page 110: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201688

hakim terhadap pengaruh dari publik dan media massa (turun 0.52). Bila mencermati hasil survei ahli, maka dapat diketahui bahwa hakim masih sangat rentan terhadap intervensi pihak lain.

Terkait dengan faktor regulasi, belum dimulainya pembahasan RUU tentang Jabatan Hakim menimbulkan kegamangan di Mahkamah Agung untuk merespon kebutuhan lembaganya untuk merekrut hakim. Padahal keberadaan undang-undang tersebut (Undang-Undang tentang Jabatan Hakim) akan menjadi landasan hukum bagi status jabatan dan pengelolaan sumber daya manusia di Mahkamah Agung.

Belum diterimanya lampu hijau dari Pemerintah untuk melaksa-nakan pengadaan hakim pada tahun 2016 juga menjadi persoalan tersendiri. Setidaknya terdapat dua persoalan yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan seleksi hakim: pertama, terkait dengan status jabatan hakim; dan kedua, terkait dengan mekanisme seleksi. Dua persoalan tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisah-kan. Sementara keterlibatan lembaga lain yang menjamin akuntabilitas seleksi hakim, dalam konteks kekinian di Indonesia, menjadi hal yang sangat mendesak.

Faktor terakhir yang mempengaruhi performa negara dalam prin-sip ini adalah ketersediaan anggaran yang memadai. Perlu diketahui bahwa pemerintahan saat ini sangat fokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur yang menunjang perekonomian nasional, sedangkan pendapatan negara dari pajak tidak mencapai target yang diharapkan. Implikasinya, terjadi pemotongan anggaran pada kementerian/lembaga termasuk lembaga peradilan. Hal ini tercermin dari minimnya pem-bangunan sarana-prasarana pengadilan, terutama rumah dinas hakim.

4. Prinsip Akses Terhadap Keadilan

Skor prinsip akses terhadap keadilan tahun 2016 sebesar 5,50. Skor prinsip ini mengalami penurunan 0,87 dari skor tahun sebelumnya yang mencapai 5,96 p0in. Sedangkan nilai indeks prinsip ini sebesar 0,82. Nilai indeks prinsip akses keadilan pada tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun 2015 (0,89).

Dengan penurunan nilai indeks sebesar (0,07), menunjukan bahwa dari tahun ke tahun, prinsip akses terhadap keadilan mengalami pasang surut. Padahal, tahun 2015, prinsip akses terhadap keadilan mengalami

Page 111: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 89

kenaikan sebesar (0,05) dari tahun 2014 (0,84). Dengan demikian, maka nilai prinsip akses terhadap keadilan terendah dalam tiga tahun terakhir terjadi pada tahun 2016.

Memburuknya nilai akses terhadap keadilan sulit dilepaskan dengan tidak efektifnya paket-paket kebijakan reformasi hukum yang dikeluar-kan Presiden Joko Widodo. Paket kebijakan Reformasi Hukum jilid 1 yang diluncurkan pada bulan Oktober 2016 membuktikan bahwasanya kebijakan itu belum secara utuh menyentuh aspek akses terhadap keadilan.

Pada sisi lain, membandingkan skor indikator akses terhadap kea-dilan, hanya indikator ketersediaan bantuan hukum yang mengalami peningkatan sebesar (0,19). Bahkan melihat tren dalam 3 tahun tera-khir, hanya indikator ketersediaan bantuan hukum yang menunjukan tren yang positif. Hal yang bisa menjelaskan fenoma itu karena masalah ketersediaan bantuan hukum dari tahun ke tahun tidak hanya menjadi perhatian pusat, namun beberapa daerah juga mengeluarkan peraturan daerah tentang bantuan hukum. Komitmen daerah dalam hal ketersedi-aan bantuan hukum ini patut diapresiasi walaupun masih banyak juga daerah yang belum memiliki perda bantuan hukum (lihat tabel 3. 30).

Patut diingat bahwa akses terhadap keadilan tidaklah hanya membi-carakan ada atau tidaknya bantuan hukum. Prinsip ini juga membicara-kan indikator keterbukaan informasi dan indikator peradilan yang cepat dan terjangkau. Sayangnya, dua indikator ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi negara yang belum diselesaikan dan wajib dituntaskan.

5. Prinsip Hak Asasi Manusia

Skor prinsip HAM di tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan tahun 2015. Di tahun 2016, skor total prinsip HAM adalah 0,64; sementara skor di tahun 2015 adalah 0,55. Hampir seluruh skor indikator di dalam prinsip HAM mengalami peningkatan, kecuali untuk indikator ‘Hak atas Kebebasan Berpikir, Berkeyakinan dan Ber-agama’, yang justru mengalami penurunan.

Meskipun indikator ‘Jaminan terhadap Hak atas Hidup’ menga-lami sedikit peningkatan, namun terlihat penurunan skor di dalam subindikator yang terkait dengan instrumen hukum yang menjamin perlindungan hak atas hidup. Hal ini dapat dikaitkan dengan tidak

Page 112: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201690

adanya kehendak politik dari pemerintah untuk menghapus hukuman mati sebagai hukuman pokok, ataupun menetapkan moratorium atas eksekusi hukuman mati bagi para terpidana mati.

Selain itu, masih terjadinya praktik-praktik penggunaan kekerasan yang berlebihan yang mengakibatkan kematian, yang dilakukan oleh aparat, khususnya aparat kepolisian, juga merupakan faktor yang signifi-kan yang memperburuk upaya perlindungan Negara terhadap jaminan hak atas hidup. Tindakan pejabat-pejabat kepolisian yang mendukung dan memerintahkan aksi tembak di tempat bagi pelaku kejahatan, da-pat berpengaruh besar di dalam mendorong peningkatan praktik-praktik penggunaan kekerasan berlebihan oleh aparat kepolisian.

Peningkatan skor yang cukup signifikan terjadi pada indikator ‘Hak untuk Bebas dari Peyiksaan’, di mana terjadi peningkatan sebesar 0,78 poin, menjadi 3,77, jika dibandingkan dengan skor tahun 2015 yang hanya 2,99. Tampaknya, memang terjadi penurunan praktik penyik-saan yang dilaporkan di tahun 2016. Bahkan berdasarkan catatan dari Komnas HAM, terjadi penurunan yang siginifikan di dalam jumlah pengaduan masyarakat terkait dengan penyiksaan, di mana jumlah pengaduan kasus penyiksaan di tahun 2016 menurun hampir 50 per-sen jika dibandingkan dengan jumlah pengaduan kasus penyiksaan di tahun 2015.

Berbagai upaya kelompok masyarakat sipil, beserta korban dan ke-luarga korban penyiksaan, di dalam mengawasi dan menuntut pertang-gungjawaban terhadap praktik-praktik penyiksaan yang dilakukan oleh aparat Negara, tampaknya cukup berpengaruh di dalam penurunan praktik-praktik penyiksaan oleh aparat Negara. Salah satu kasus yang sangat mendapatkan sorotan di tahun 2016 adalah kasus penyiksaan terhadap Siyono. Siyono adalah tersangka tindak pidana terorisme yang diduga meninggal akibat penyiksaan yang dialaminya di dalam proses pemeriksaan oleh Kepolisian (Densus 88). Kasus Siyono mendapatkan sorotan besar dari publik, sehingga membuat Kapolri saat itu, Badrodin Haiti mengakui adanya kealpaan dari pihak kepolisian, yang mengaki-batkan kematian Siyono.

Sementara, indikator ‘Hak atas Kebebasan Berpikir, Berkeyakinan dan Beragama’, menjadi satu-satunya indikator yang mengalami penu-runan skor di tahun 2016, jika dibandingkan dengan tahun sebelum-nya. Berdasarkan laporan Komnas HAM terkait kebebasan beragama,

Page 113: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 91

jumlah rata-rata pengaduan terhadap pelanggaran hak atas kebebasan beragama di tahun 2016 meningkat, menjadi rata-rata 8 laporan per bulan, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang rata-rata 7 laporan per bulannya. Selain itu, berdasarkan laporan ‘Kondisi Kebebasan Beragama di Indonesia 2016’ yang dipublikasikan oleh Setara, ada 208 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan yang terjadi di sepanjang tahun 2016.

Kasus kekerasan dan pengusiran terhadap kelompok Gafatar di Ka-limantan, mengawali rentetan pelanggaran berbasiskan keyakinan dan keagamaan di tahun 2016. Berdasarkan laporan Setara di atas, tingkat pelanggaran hak atas kebebasan beragama yang dialami oleh kelompok Gafatar merupakan yang tertinggi di tahun 2016, dengan jumlah 36 peristiwa pelanggaran.

Upaya perlindungan oleh Negara terhadap kelompok-kelompok agama atau keyakinan minoritas masih sangat lemah, bahkan Setara mencatat tingginya partisipasi aktif aparatur Negara di dalam praktik--praktik pelanggaran kebebasan beragama. Selain itu, aparatur kea-manan juga cenderung pasif dan membiarkan organisasi-organisasi kemasyarakatan (Ormas) melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas.

Tahun 2016 juga diwarnai dengan tingginya intensitas mobilisasi politik kelompok Islam untuk menolak pemimpin yang tidak beragama Islam. Hal ini berdampak juga pada tingginya ujaran-ujaran kebencian serta berbagai bentuk intoleransi terhadap kelompok agama lain, khu-susnya terhadap kelompok agama Kristiani.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan bagian analisa sebagaimana yang disampaikan di atas, rekomendasi yang diusulkan agar dilakukan oleh pengambil kebijakan untuk menguatkan penerapan prinsip-prinsip negara hukum ke depan adalah:

1. Ketaatan Pemerintah Terhadap Hukum

• Presiden perlu membentuk sebuah tim khusus yang bertang-gungjawab mengevaluasi kinerja lembaga atau kementerian yang

Page 114: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201692

mempunyai tugas memastikan kinerja pemerintah di bidang hukum dapat bekerja secara optimal

• Presiden perlu meningkatkan kinerja dan menciptakan sistem pengawasan internal yang lebih baik dalam mengawasi kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan yang lebih berpijak kepada perlindungan lingkungan dan keadilan kepemi-likan tanah.

• Pemerintah perlu merevisi landasan hukum eksistensi Komisi Kejaksaan dan Komisi Kepolisian yang sudah tidak efektif guna memastikan adanya pengawasan yang lebih terukur dan berke-lanjutan yang dilakukan oleh kedua institusi yang akan diawasi.

2. Legalitas Formal

• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak boleh terpaku pada teknologi informasi sebagai satu-satunya instrumen dalam penyebarluasan peraturan, karena tingkat pendidikan masyarakat belum merata sampai pada tingkat daerah dan persebaran konek-si untuk mengakses internet.

• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu bekerja lebih keras dalam menyosialisasikan secara langsung kepada masyarakat sejumlah regulasi yang dikeluarkan oleh negara.

• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat memas-tikan dan mempertimbangkan penyebarluasan peraturan yang dapat menjangkau masyarakat berkebutuhan khusus/kelompok difabel (different ability).

• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu membuat sebuah lembaga yang bertugas lebih spesifik untuk mengevaluasi dan mengharmonisasi peraturan agar tidak ada lagi peraturan yang bertentangan satu sama lain.

• DPR harus membuat regulasi yang mempertajam makna “Ke-gentingan Memaksa” yang ada dalam perppu atau sejumlah regulasi yang mengatur substansi yang sama untuk menghindari subjektifitas pengambik kebijakan.

Page 115: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

ANALISIS 93

3. Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka

• Pemerintah dan DPR perlu mempercepat pembahasan RUU tentang Jabatan Hakim.

• Pemerintah perlu memperkuat kapasitas dan integritas pegawai pengadilan yang melaksanakan fungsi kepaniteraan.

• Pemerintah dan Maakamah Agung perlu memikirkan instrumen perlindungan keamanan bagi para hakim dalam menjalankan tugas yudisialnya.

4. Akses Terhadap Keadilan

• Kepolisian, Kejaksaan, dan Mahkamah Agung wajib membuat standar bersama terkait keterbukaan informasi publik dalam pro-ses peradilan (penyidikan, penuntutuan, beracara di pengadilan) agar mudah diakses oleh publik.

• Mahkamah Agung perlu membuat kebijakan yang berdampak terhadap badan peradilan di bawahnya terkait kemudahan akses masyarakat mendapatkan salinan putusan pengadilan.

• Pemerintah harus berinisiatif mendorong pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah tentang bantuan hukum.

• Pemerintah perlu meningkatkan ketersediaan dan kualitas ban-tuan hukum yang disediakan pemerintah pusat maupun peme-rintah daerah.

5. Hak Asasi Manusia

• Pemerintah harus berupaya secara maksimal untuk memperbaiki perlindungan hukum terhadap hak atas hidup dengan, salah satu-nya, mendorong penghapusan hukuman mati atau menetapkan moratorium atas eksekusi hukuman mati. Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong Kejaksaan untuk tidak menetapkan tun-tutan hukuman mati di dalam dakwaannya.

• Pemerintah harus mendorong upaya kriminalisasi terhadap kejahatan berbasiskan kebencian (hate crime), atau menjadikan hate crime sebagai dasar pemberat hukuman. Sehingga dapat memperkuat perlindungan hukum bagi warga negara dari ke-jahatan-kejahatan yang berbasiskan pada kebencian terhadap keyakinan, agama, kelompok ras ataupun golongan tertentu.

Page 116: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201694

• Pemerintah harus mendorong perbaikan kinerja aparat penegak hukum untuk menghapus praktik impunitas di dalam penegak-kan hukum terhadap pelanggaran-pelanggaran HAM. Dalam hal ini, pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aparat penegak hukumnya untuk dapat melakukan penegakkan hukum yang maksimal terhadap para pelaku pelang-garan HAM. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku pelanggaran HAM.

• Selain penegakkan hukum yang efektif, pemerintah juga perlu memperbaiki mekanisme pemulihan bagi korban dan keluarga korban pelanggaran HAM, sehingga, selain merupakan bagian dari pemenuhan hak-hak korban pelanggaran HAM, pemerintah dapat memulihkan kepercayaan publik untuk mengakses keadilan atas hak-haknya yang terlanggar.

***

Page 117: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

95

LAMPIRAN

Page 118: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201696

Pertanyaan Skor Survei

Skor Rata2 Survei

Skor Doku- men

Skor Sub Indi- kator

Skor Indi- kator

Skor Prin- sip

Indeks Prin- sip

PRINSIP PEMERINTAHAN BERDASARKAN HUKUM

5.62 1.41

I Perbuatan/Tindakan Pemerintah Sesuai Hukum

6.03

1.a

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada politik luar negeri?

7.35

5.72 6.34

1.b

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pertahanan?

6.85

1.c

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang Keamanan?

6.25

1.d

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang Penegakan Hukum?

4.5

1.e

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang moneter fiskal?

6.55

1.f

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2015 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang agama?

5.35

2.1a

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2015 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pendidikan?

6.25

2.1b

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2015 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku pada bidang kesehatan?

6.25

2.1c

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2015 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pekerjaan umum dan penataan ruang?

5.05

2.1d

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perumahan dan pemukiman?

5.45

2.1e

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat?

5.35

2.1f

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang sosial?

Page 119: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 97

2.2a

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada tenaga kerja?

5.15

2.2b

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perlindungan perempuan dan anak?

5.25

2.2c

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pangan?

5.85

2.2d

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pertanahan dan lingkungan hidup?

4.8

2.2e

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang administrasi penduduk dan catatan sipil?

5.65

2.2f

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perhubungan dan komunikasi?

5.95

2.2g

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang koperasi dan UMKM?

6.1

2.2h

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang kepemudaan dan olahraga?

6.00

2.2i

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang budaya?

5.9

2.2j

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perpusatakaan?

5.85

2.3a

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang kelautan perikanan?

6.05

2.3b

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perpustakaan?

5.95

2.3c

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pariwisata?

5.45

Page 120: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 201698

2.3d

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang pertanian dan perkebunan?

5.06

2.3e

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang kehutanan?

5.1

2.3f

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang energi dan sumber daya mineral?

6

2.3g

Apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016 telah dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada bidang perdagangan dan industri?

5.65

3

Menurut Anda, apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat pada tahun 2016 telah sejalan dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap?

5.65

4

Menurut Anda, apakah tindakan/perbuatan Pemerintah Daerah pada tahun 2016 telah sejalan dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap?

5.6

5

Apakah Pemerintah Pusat dalam menjalankan fungsi legislasi bersama DPR sepanjang tahun 2016 telah bertindak sesuai hukum dan peraturan yang berlaku?

5.35

6

Apakah Pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi legislasi bersama DPRD Provinsi sepanjang tahun 2016 telah bertindak sesuai hukum dan peraturan yang berlaku?

5.45

II Pengawasan yang efektifA Pengawasan parlemen

9.a

Dalam hal pengawasan, DPR memiliki hak interpelasi. Seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat?

4.35

4.47 2.5 3.48

9.b

Dalam hal pengawasan, DPR memiliki hak angket. Seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat?

4.3

9.c

Dalam hal pengawasan, DPR memiliki hak menyatakan pendapat. Seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat?

4.65

10.a

Dalam hal pengawasan, DPRD Provinsi memiliki hak interpelasi, seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi perbuatan/tindakan Pemerintah Daerah Provinsi?

3.55

10.b

Dalam hal pengawasan, DPRD Provinsi memiliki hak angket, seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi perbuatan/tindakan Pemerintah Daerah Provinsi?

3.45

10.c

Dalam hal pengawasan, DPR memiliki hak menyatakan pendapat. Seberapa seringkah hak tersebut digunakan untuk mengawasi tindakan/perbuatan Pemerintah Pusat?

4.05

Page 121: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 99

11Apakah Rapat Dengar Pendapat Umum di DPR, merupakan sarana yang efektif untuk mengawasi kinerja Pemerintah ?

5.7

12

Apakah Rapat Dengar Pendapat Umum di DPRD Provinsi merupakan sarana yang efektif untuk mengawasi kinerja Pemerintah Daerah Provinsi?

5.7

B Pengawasan oleh pengadilan

13

Apakah Mahkamah Konstitusi sepanjang tahun 2016 dalam melaksanakan kewenangannya dalam menguji konstitusionalitas undang-undang, sudah dirasakan efektif sebagai wujud kontrol terhadap hasil tindakan/perbuatan pemerintah bersama DPR?

7.31

6.58 6.25 6.4214

Apakah Mahkamah Agung sepanjang tahun 2016 dalam melaksanakan kewenangannya dalam menguji peraturan di bawah undang-undang sudah dirasakan efektif sebagai wujud kontrol terhadap perbuatan/tindakan Pemerintah Pusat?

5.5

15

Apakah putusan yang dibuat sepanjang tahun 2016 oleh Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Provinsi Anda sudah dirasakan sangat efektif, efektif atau kurang efektif sebagai kontrol terhadap perbuatan/tindakan pejabat Pemerintah Daerah Provinsi?

5.44

C Pengawasan internal pemerintah

16Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh pejabat Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 terhadap aparatur di bawahnya?

5.95

5.72 6.1 5.91

17

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh pejabat Pemerintah Daerah Provinsi sepanjang tahun 2016 terhadap aparatur di bawahnya?

5.7

18

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) terhadap anggaran dan kinerja Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 ?

6.55

19

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) Provinsi terhadap anggaran dan kinerja Pemerintah Daerah sepanjang tahun 2016 ?

6.15

20

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Presiden sebagai kepala pemerintahan terhadap institusi Kejaksaan sepanjang tahun 2016?

5.05

21

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi sebagai kepala pemerintahan terhadap aparatus Kejaksaan sepanjang tahun 2016?

5.2

22

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Presiden sebagai kepala pemerintahan terhadap institusi Kepolisian sepanjang tahun 2016?

5.65

23Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Polda terhadap aparatus Kepolisian di tempat Anda?

5.5

D Pengawasan oleh komisi independen

24Menurut Anda, seberapa efektif kinerja Ombudsman RI dalam mengontrol kinerja pelayanan publik ?

6.5

25Menurut Anda, seberapa efektif kinerja perwakilan Ombudsman RI dalam mengontrol kinerja pelayanan publik di daerah Anda?

6.1

Page 122: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016100

26

Seberapa efektif pengawasan Komisi Informasi dalam mengawasi keterbukaan informasi publik yang dilakukan Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 berjalan efektif?

6.1

27

Seberapa efektif pengawasan Komisi Informasi Daerah dalam mengawasi keterbukaan informasi publik yang dilakukan Pemerintah Provinsi di daerah Anda sepanjang tahun 2016?

5.6

28

Seberapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Komisi Kepolisian Nasional terhadap penyimpangan yang dilakukan polisi sepanjang tahun 2016 ?

4.7

29

Sebarapa efektif pengawasan yang dilakukan oleh Komisi Kejaksaan dalam mengawasi penyimpangan yang dilakukan jaksa sepanjang tahun 2016?

4.4

Page 123: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 101

Pertanyaan Skor Survei

Skor Rata2 Survei

Skor Doku- men

Skor Sub Indi- kator

Skor Indi- kator

Skor Prin- sip

Indeks Prin- sip

LEGALITAS FORMAL

5.77 0.58

I Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan

5.87

Q01.a

Seberapa mudah/sulit, masyarakat di perkotaan sepanjang tahun 2016 mendapatkan Undang-Undang dari sumber-sumber resmi yang disediakan oleh Pemerintah Pusat?

6.85

5.54 6.2

Q01.b

Seberapa mudah/sulit, masyarakat di perkotaan sepanjang tahun 2016 mendapatkan Peraturan Daerah dari sumber-sumber resmi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi?

5.65

Q.2.a

Seberapa mudah/sulit, masyarakat di pedesaan sepanjang tahun 2016 mendapatkan Undang-Undang dari sumber-sumber resmi yang disediakan oleh Pemerintah Pusat?

4.45

Q.2.b

Seberapa mudah/sulit, masyarakat di pedesaan sepanjang tahun 2016 mendapatkan Undang-Undang dari sumber-sumber resmi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi?

4.15

Q.3.a

Seberapa sering Pemerintah Pusat menyosialisasikan Undang-Undang secara langsung kepada masyarakat sepanjang tahun 2016?

6.19

Q.3.b

Seberapa sering Pemerintah Provinsi menyosialisasikan Peraturan Daerah secara langsung kepada masyarakat sepanjang tahun 2016?

5.81

Q.4.a

Apakah Pemerintah Pusat sudah menyediakan akses yang memadai bagi kelompok difabel (different ability) untuk mendapatkan Peraturan Perundang-undangan?

5.2

Q.4.b

Apakah Pemerintah Daerah Provinsi sudah menyediakan akses yang memadai bagi kelompok difabel (different ability) untuk mendapatkan Peraturan Perundang-undangan?

5.25

5.a

Apakah Pemerintah Pusat sepanjang tahun 2016 telah mengoptimalkan/tidak mengoptimalkan teknologi informasi untuk menyebarkan Undang-Undang?

6.65

5.b

Apakah Pemerintah Daerah sepanjang tahun 2016 telah mengoptimalkan/tidak mengoptimalkan teknologi informasi untuk menyebarkan Peraturan Daerah?

5.15

II Kejelasan Rumusan Peraturan

Q.7.a

Seberapa mudah atau sulit masyarakat memahami rumusan Undang-Undang yang terbit sepanjang tahun 2016, pada pilihan kata atau istilah?

4.6

4.91 5.83 5.37

Q.7.b

Seberapa mudah atau sulit masyarakat memahami rumusan Undang-Undang yang terbit sepanjang tahun 2016, pada pilihan bahasa hukum?

4.7

Q.8.a

Menurut Anda, apakah implementasi/praktik hukum, sering atau jarang terjadi masalah/konflik/kebuntuan yang disebabkan oleh ketidakjelasan rumusan pilihan kata atau istilah sepanjang tahun 2016?

4.65

Q.8.b

Menurut Anda, Apakah dalam implementasi/praktik hukum, sering/jarang menimbulkan masalah/konflik/kebuntuan yang disebabkan oleh ketidakjelasan bahasa hukum sepanjang tahun 2016?

4.55

Page 124: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016102

Q.9.a

Seberapa mudah/sulit masyarakat dalam memahami rumusan Peraturan Daerah Provinsi yang terbit sepanjang tahun 2016, pada pilihan kata atau istilah?

5.05

Q.9.b

Seberapa mudah/sulit masyarakat dalam memahami rumusan Peraturan Daerah Provinsi yang terbit sepanjang tahun 2016, pada bahasa hukum?

5.05

Q.10.a

Menurut Anda, Apakah dalam implementasi/praktik hukum, sering/jarang menimbulkan masalah/konflik/kebuntuan yang disebabkan oleh ketidakjelasan pilihan kata atau istilah pada rumusan Perda Provinsi di bawah ini sepanjang tahun 2016?

5.05

Q.10.b

Menurut Anda, Apakah dalam implementasi/praktik hukum, sering/jarang menimbulkan masalah/konflik/kebuntuan yang disebabkan oleh ketidakjelasan pilihan kata atau istilah pada rumusan Perda Provinsi di bawah ini sepanjang tahun 2016?

4.95

18.a

Seberapa banyak/tidak ada, Undang-Undang yang bertentangan (kontradiktif) dengan peraturan perundang-undangan di atasnya sepanjang tahun 2016?

5.15

18.b

Seberapa banyak/tidak ada, Perda Provinsi yang bertentangan (kontradiktif) dengan peraturan perundang-undangan di atasnya sepanjang tahun 2016?

5.3

II Pengawasan yang Efektif

13.a

Menurut Anda, apakah Undang-Undang, semenjak 5 (tahun) terakhir hingga tahun 2016, sangat sering, sering, jarang atau tidak pernah mengalami perubahan?

5.31

6.41 5.75 6.08

13.b

Menurut Anda, apakah Perda Propinsi, semenjak 5 (tahun) terakhir hingga tahun 2016, sangat sering, sering, jarang atau tidak pernah mengalami perubahan?

7.5

Page 125: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 103

Pertanyaan Skor Survei

Skor Rata2 Survei

Skor Doku- men

Skor Sub Indi- kator

Skor Indi- kator

Skor Prin- sip

Indeks Prin- sip

LEGALITAS FORMAL

5.74 1.44

A Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan

5.73

A.1 Independensi Hakim dalam Proses Persidangan 6.48

Q.01

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016, Ketua Pengadilan atau Hakim yang ditunjuk telah mendistribusikan perkara kepada Majelis Hakim secara adil dan merata.”

5.55

5.96 7

Q.02

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016, Hakim telah memberikan kesempatan yang sama kepada para pihak untuk menggunakan haknya dalam proses persidangan.”

6.85

Q.03

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016, hakim dalam memeriksa perkara tidak berbelit-belit dan sesuai dengan jadwal persidangan yang telah ditentukan.”

5.15

Q.04

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016, hakim telah menghindari konflik kepentingan terhadap perkara dalam memeriksa dan mengadili perkara yang ditanganinya.”

6.30

II Kejelasan Rumusan Peraturan

4.98Q.05

Apakah hakim telah mempertimbangkan keterangan para pihak dan fakta persidangan dalam memutus perkara di sepanjang tahun 2016?

6

4.98 n/a

Q.06

Apakah hakim telah terbebas dari pengaruh, tekanan, dan/atau intervensi dari pihak manapun dalam memutus perkaradi sepanjang tahun 2016?

3.95

B Independensi Hakim dalam Kaitannya dengan Manajemen Sumber Daya Hakim

5.8

B.1 Manajemen Sumber Daya Hakim

6.08

8Apakah Anda setuju bahwa seleksi hakim agung sepanjang tahun 2015 sudah bebas dari KKN?

4.75

5.17 7

9

Apakah Anda setuju bahwa seleksi hakim ad hoc (hakim yang bukan dari karier dan ditunjuk untuk menangani kasus tertentu dalam waktu tertentu karena keahliannya) sudah bebas dari KKN?

5.25

10Apakah Anda setuju bahwa seleksi hakim ad hoc sepanjang tahun 2015 telah menggunakan kriteria yang terukur?

5.9

11

Apakah Anda setuju bahwa mekanisme rekrutmen calon Hakim Konstitusi oleh DPR untuk tahun 2015 telah dilakukan secara transparan, partisipatif dan obyektif?

5.5

12

Apakah Anda setuju bahwa mekanisme rekrutmen calon Hakim Konstitusi oleh Presiden untuk tahun 2015 telah dilakukan secara transparan, partisipatif dan obyektif?

4.5

13

Apakah Anda setuju bahwa mekanisme rekrutmen calon Hakim Konstitusi oleh MA untuk tahun 2015, telah dilakukan secara transparan, partisipatif dan obyektif?

5.1

Page 126: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016104

A.1 Manajemen Pengawasan Hakim 5.52

14Seberapa efektif/tidak efektif pengawasan oleh MA terhadap dugaan pelanggaran etika dan perilaku hakim sepanjang tahun 2016?

4.35

4.54 6.5

15

Seberapa efektif/tidak efektif pengawasan oleh Pengadilan Tinggi (di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Tata Usaha Negara) terhadap dugaan pelanggaran etika dan perilaku hakim sepanjang tahun 2016?

4.05

16

Seberapa efektif/tidak efektif pengawasan oleh Komisi Yudisial terhadap dugaan pelanggaran etika dan perilaku hakim sepanjang tahun 2016?

5.15

17Seberapa sinergis/tidak sinergis Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial dalam menangani pengaduan masyarakat sepanjang tahun 2016?

4.5

18

Seberapa efektif/tidak efektif pengawasan terhadap Hakim Konstitusi oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi sepanjang tahun 2016?

4.65

C Independensi hakim dalam kaitannya dengan kebijakan kelembagaan

6.37

C.1 Sarana Prasarana dan Anggaran Pengadilan

5.83

19.a Apakah Anda setuju bahwa gedung pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai? 6.15

5.66 6

19.b Apakah Anda setuju bahwa ruang hakim di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai? 6.85

19.cApakah Anda setuju bahwa ruang tunggu para pihak di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai?

5.1

19.d Apakah Anda setuju bahwa ruang sidang di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai? 5.9

19.eApakah Anda setuju bahwa perangkat Teknologi Informasi di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai?

5.1

19.fApakah Anda setuju bahwa kendaraan operasional di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai?

6

19.g Apakah Anda setuju bahwa rumah dinas di pengadilan di Provinsi Anda sudah memadai? 5.55

20

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016, kapasitas dan integritas pegawai pengadilan (kepaniteraan) telah mendukung independensi hakim dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara.”

4.35

21

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Anggaran di pengadilan di Provinsi Anda pada tahun 2016 sudah mendukung kinerja hakim.”

5.95

C.2 Fasilitas Pengamanan dan Gaji Hakim

6.922Seberapa memadai/tidak memadai jaminan keamanan bagi hakim di Provinsi Anda sepanjang tahun 2016?

6.356.9 n/a

23 Seberapa layak/tidak layak Hak keuangan bagi hakim? 7.45

D Independensi hakim terhadap pengaruh dari publik dan media massa

5.08

24

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016 Hakim dalam mengadili dan memutus perkara tidak terpengaruh oleh pemaksaan dari kelompok masyarakat yang berkepentingan.”

4.8

5.08 n/a

25

Seberapa setuju/tidak setuju Anda dengan pernyataan ini: “Sepanjang tahun 2016 Hakim dalam mengadili dan memutus perkara telah independen dari pemberitaan media massa.”

5.35

Page 127: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 105

Pertanyaan Skor Survei

Skor Rata2 Survei

Skor Doku- men

Skor Indi- kator

Skor Prin- sip

Indeks Prin- sip

HAK ASASI MANUSIAI Perlindungan Hak Atas Hidup

1

Apakah menurut Anda peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang menjamin terpenuhinya hak atas hidup di Indonesia, yang berlaku pada tahun 2016 sudah/belum memadai?

4.8

5.4 2 3.70

2Bagaimana menurut Anda perubahan tingkat penerapan hukuman mati oleh pengadilan di Indonesia untuk sepanjang tahun 2016?

4.55

3Dari segi selektifitasnya, menurut Anda, bagaimana pemberian grasi oleh Presiden terhadap terpidana mati sepanjang tahun 2016?

5.5

4

Menurut Anda, seberapa sering/jarang aparat penegak hukum di tingkat nasional menggunakan kekuatan berlebihan (excessive use of force) yang menyebabkan kematian sepanjang tahun 2016?

4.4

5

Menurut Anda, seberapa sering/jarang aparat penegak hukum di propinsi Anda menggunakan kekuatan berlebihan (excessive use of force) yang menyebabkan kematian sepanjang tahun 2016?

6

6.a

Apakah anda setuju bahwa penggunaan kekuatan berlebihan yang menyebabkan kematian di Propinsi Anda seringkali dilakukan oleh pihak Kepolisian?

5.55

6.b

Apakah anda setuju bahwa penggunaan kekuatan berlebihan yang menyebabkan kematian di Propinsi Anda seringkali dilakukan oleh pihak militer?

6.35

6.c

Apakah anda setuju bahwa penggunaan kekuatan berlebihan yang menyebabkan kematian di Propinsi Anda seringkali dilakukan oleh pihak polisi pamong praja?

6.45

6.d

Apakah anda setuju bahwa penggunaan kekuatan berlebihan yang menyebabkan kematian di Propinsi Anda seringkali dilakukan oleh pihak keamanan swasta?

6.7

7

Menurut Anda, apakah pemulihan hak bagi keluarga korban penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat penegak hukum yang menyebabkan kematian terhadap seseorang, sudah berjalan efektif?

3.65

II Jaminan Atas Hak Untuk Bebas Dari Penyiksaan

8

Apakah menurut Anda, di sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin hak untuk bebas dari penyiksaan dan penghukuman yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia sudah /belum memadai?

4.9

5.34 2.2 3.779

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa saat ini peraturan perundang-undangan dan kebijakan di Propinsi Anda, membatasi hak untuk bebas penyiksaan dan penghukuman yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia?

6.05

10.a

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Tempat Penahanan kepolisian, di sepanjang tahun 2016?

4.55

Page 128: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016106

10.b

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Tempat Penahanan Militer, di sepanjang tahun 2016?

5.47

10.c

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Rumah Tahanan Negara, di sepanjang tahun 2016?

5.4

10.d

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Lembaga Pemasyarakatan, di sepanjang tahun 2016?

5.2

10.e

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Rumah Tahanan Imigrasi, di sepanjang tahun 2016?

6.42

10.f

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di Propinsi Anda, sering terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di Asrama-asrama Pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta(PTKIS), di sepanjang tahun 2016?

6

11

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah Propinsi Anda telah melakukan upaya yang memadai untuk mencegah terjadinya praktik-praktik penyiksaan dan penghukuman yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia di sepanjang tahun 2016?

5.8

12

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa ketika terjadi praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia terhadap seseorang di sepanjang tahun 2016, Pemerintah, melalui aparat-aparat penegak hukumnya, baik di wilayah sipil dan militer, telah melakukan proses hukum yang efektif terhadap para pelakunya?

4.85

13

Menurut Anda, bagaimana efektifitas dari mekanisme pemulihan bagi korban praktik-praktik penyiksaan, penghukuman dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia yang terjadi sepanjang tahun 2016?

4.15

III Jaminan Perlindungan atas Hak untuk Tidak Diperbudak

14

Apakah menurut Anda, untuk sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin hak setiap warga negaranya untuk tidak dipekerjakan secara paksa di luar kehendaknya sendiri, sudah/belum memadai?

5.25

4.53 4 4.26

15.a

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Kerja paksa di luar kehendak pekerja yang bersangkutan masih sering terjadi di Propinsi Anda?

5.05

Page 129: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 107

15.b

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemaksaan dan eksploitasi kerja atas diri seseorang untuk pelunasan hutang-piutang masih sering terjadi di Propinsi Anda?

4.9

15.c

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemaksaan atas diri seseorang untuk bekerja sebagai pekerja seks masih sering terjadi di Propinsi Anda?

5

15.d

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemaksaan dan eksploitasi kerja terhadap anak-anak di bawah usia 18 tahun masih sering terjadi di Propinsi Anda?

4.95

16.a

Sepengetahuan Anda, sepanjang tahun 2016, apakah sektor Pertanian/Perkebunan/Perikanan/ Pertambakan memiliki tingkat praktik perbudakan yang tinggi/rendah, khususnya terhadap anak di bawah umur, di Propinsi Anda?

4.5

16.b

Sepengetahuan Anda, sepanjang tahun 2016, apakah sektor Industri jasa seks memiliki tingkat praktik perbudakan yang tinggi/rendah, khususnya terhadap anak di bawah umur, di Propinsi Anda?

3.85

16.c

Sepengetahuan Anda, sepanjang tahun 2016, apakah sektor Mengamen/mengemis/mengasong barang dagangan, serta pekerjaan-pekerjaan jalanan lainnya memiliki tingkat praktik perbudakan yang tinggi/rendah, khususnya terhadap anak di bawah umur, di Propinsi Anda?

3.6

16.d

Sepengetahuan Anda, sepanjang tahun 2016, apakah sektor Pemberian jasa domestik (pekerjaan rumah tangga) memiliki tingkat praktik perbudakan yang tinggi/rendah, khususnya terhadap anak di bawah umur, di Propinsi Anda?

4.4

17

Menurut Anda, bagaimakah efektifitas dari mekanisme pemulihan terhadap para korban praktik perbudakan di Indonesia sepanjang tahun 2016?

4.35

18.a

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemerintahan Propinsi Anda telah melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik perbudakan, khususnya bagi anak, di dalam bidang Pertanian/Perkebunan/ Perikanan/Pertambakan?

4.85

18.b

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemerintahan Propinsi Anda telah melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik perbudakan, khususnya bagi anak, di dalam bidang Industri jasa seks?

4.05

18.c

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemerintahan Propinsi Anda telah melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik perbudakan, khususnya bagi anak, di dalam bidang Mengamen/mengemis/ mengasong barang dagangan, serta pekerjaan-pekerjaan jalanan lainnya?

4.2

Page 130: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016108

18.d

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemerintahan Propinsi Anda telah melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik perbudakan, khususnya bagi anak, di dalam bidang Pemberian jasa domestik (pekerjaan rumah tangga)?

4.55

19

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di sepanjang tahun 2016, Pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum, telah menyelenggarakan proses hukum yang efektif terhadap praktik-praktik perbudakan?

4.4

III Jaminan Perlindungan atas Hak untuk Tidak Diperbudak

20

Apakah menurut Anda di sepanjang tahun 2016 peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin hak setiap warga negaranya untuk tidak dipenjara atas ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban yang ditentukan oleh suatu perjanjian/kontrak, sudah/belum memadai?

4.55

21

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa di Indonesia masih banyak terjadi praktik-praktik pemenjaraan terhadap orang akibat ketidakmampuannya di dalam memenuhi kewajiban yang ditentukan oleh suatu perjanjian/kontrak tertentu, di sepanjang tahun 2016?

4.8

22

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa di wilayah Propinsi Anda masih banyak terjadi praktik-praktik pemenjaraan terhadap orang akibat ketidakmampuannya di dalam memenuhi kewajiban yang ditentukan oleh suatu perjanjian/kontrak tertentu, di sepanjang tahun 2016?

5.5

23

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Pemerintah Indonesia, khususnya aparat penegak hukum, telah secara maksimal mengupayakan pencegahan terhadap praktik pemenjaraan atas ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan berdasarkan suatu perjanjian/kontrak?

5.15

24

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Pemerintah Propinsi Anda, khususnya aparat penegak hukum, telah secara maksimal mengupayakan pencegahan terhadap praktik pemenjaraan atas ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan berdasarkan suatu perjanjian/kontrak?

5.15

25

Menurut Anda, bagaimana efektifitas dari mekanisme pemulihan korban praktik-praktik pemenjaraan atas ketidakmampuan seseorang di dalam memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh suatu perjanjian/kontrak yang terjadi sepanjang tahun 2016?

4.5

Jaminan Perlindungan atas Hak Untuk Tidak Dihukum Berdasarkan Tindakan Bukan Kejahatan

4.8726

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin hak untuk tidak dihukum atas tindakan yang tidak diatur sebagai kejahatan oleh hukum nasional/internasional, sudah/belum memadai?

4.55 4.87 n/a

Page 131: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

LAMPIRAN 109

27

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa sepanjang tahun 2016, Pemerintahan Propinsi Anda telah melakukan upaya-upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik perbudakan, khususnya bagi anak, di dalam bidang Pemberian jasa domestik (pekerjaan rumah tangga)?

5.7

4.87 n/a 4.87

28

Apakah Anda sangat setuju/tidak setuju bahwa di sepanjang tahun 2016, Pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum, telah menyelenggarakan proses hukum yang efektif terhadap praktik-praktik perbudakan?

4.35

III Jaminan Kebebasan Berpikir, Beragama dan Berkeyakinan

29.a

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin kebebasan berpikir sudah/belum memadai?

4.5

4.92 3 3.96

29.b

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin kebebasan beragama sudah/belum memadai?

4.7

29.c

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tingkat nasional yang menjamin kebebasan berkeyakinan sudah/belum memadai?

5

30.a

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di Propinsi Anda masih membatasi/tidak membatasi kebebasan berpikir?

5.65

30.b

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di Propinsi Anda masih membatasi/tidak membatasi kebebasan beragama?

5.85

30.c

Apakah menurut Anda, sepanjang tahun 2016, peraturan perundang-undangan dan kebijakan di Propinsi Anda masih membatasi/tidak membatasi kebebasan berkeyakinan?

6.05

31

Apakah di Propinsi Anda masih sering/jarang terjadi praktik pelanggaran dan kekerasan untuk membatasi kebebasan berpikir, beragama dan berkeyakinan sepanjang tahun 2016?

5.6

32.a

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat penegak hukum adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran berpikir yang berbeda/minoritas?

4.5

32.b

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Polisi Pamong Praja adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran berpikir yang berbeda/minoritas?

5.5

32.c

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Kelompok masyarakat tertentu (ormas) adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran berpikir yang berbeda/minoritas?

3.75

32.d

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat pemerintah lainnya adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran berpikir yang berbeda/minoritas?

5.25

33.a

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat penegak hukum adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran agama yang berbeda/minoritas?

4.95

Page 132: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016110

33.b

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Polisi Pamong Praja adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran agama yang berbeda/minoritas?

4.81

33.c

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Kelompok masyarakat tertentu (ormas) adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran agama yang berbeda/minoritas?

5.55

33.d

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat pemerintah lainnya adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran agama yang berbeda/minoritas?

5.25

34.a

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat penegak hukum adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran keyakinan yang berbeda/minoritas?

4.8

34.b

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Polisi Pamong Praja adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran keyakinan yang berbeda/minoritas?

5.65

34.c

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Kelompok masyarakat tertentu (ormas) adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran keyakinan yang berbeda/minoritas?

3.9

34.d

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, Aparat pemerintah lainnya adalah pelaku utama pelanggaran dan kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran keyakinan yang berbeda/minoritas?

5.2

35

Apakah Anda setuju/tidak setuju bahwa, sepanjang tahun 2016, pemerintah, dalam hal ini aparat penegak hukum, telah secara maksimal mengusut, mengadili dan menghukum para pelaku pelanggaran dan/atau kekerasan terhadap kelompok yang memiliki aliran berpikir, bergama atau berkeyakinan yang berbeda/minoritas?

4.9

36.a

Menurut Anda, bagaimanakah efektifitas dari mekanisme pemulihan terhadap korban kekerasan kebebasan berpikir di sepanjang tahun 2016?

4.45

36.b

Menurut Anda, bagaimanakah efektifitas dari mekanisme pemulihan terhadap korban kekerasan kebebasan beragama di sepanjang tahun 2016?

4.5

36.c

Menurut Anda, bagaimanakah efektifitas dari mekanisme pemulihan terhadap korban kekerasan kebebasan berkeyakinan di sepanjang tahun 2016?

4.35

Page 133: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

111

PROFIL PENELITI

Manajer Program

ERWIN NATOSMAL OEMAR

Menyelesaikan sarjana hukum dari Universitas Gadjah Mada (2011). Mantan Ketua Senat Mahasiswa UGM (2007) ini memulai karir seba-gai asisten pembela umum di LBH Yogyakarta (2008-2009), peneliti lepas di beberapa lembaga riset, dan editor di Genta Publishing, Yog-yakarta (2010-2012). Pada tahun 2012, ia bergabung sebagai peneliti di Indonesian Legal Roundtable.

Selain dikenal sebagai peneliti, ia juga seorang advokat. Saat ini dipercaya sebagai salah seorang koordinator nasional perkumpulan advokat publik di Public Interest Lawyer Network (PilNet) Indonesia (2014-2017). Pada tahun 2016, ia diangkat sebagai Ketua Bidang Hu-bungan Masyarakat DPP Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN).

Pada semester pertama 2017, ia diundang sebagai dosen tamu dalam mata kuliah filsafat hukum di Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Tahun 2016, ia memperoleh fellowship dalam program Media Law & Policy The Hongkong University (HKU). Pada tahun 2017, ia mendapatkan penghargaan Young Policy Leaders Fel-lowship dari European University Institute (EUI), Florence; dan akan bekerja sebagai research fellow di School of Transnational Governance dalam masa studi 2017/2018.

Peneliti

ANDRI GUNAWAN

Andri menjadi peneliti di ILR sejak September 2012. Menyelesaikan program sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2003) dan pasca-sarjana Administrasi Kebijakan Publik di universitas

Page 134: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016112

yang sama (2017). Pernah menjadi peneliti di Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (2002-2010) dan masih tergabung dalam Tim Pem-baruan Kejaksaan sejak Oktober 2006. Saat ini juga menjadi Tenaga Ahli untuk anggota DPR RI di Komisi III.

MUHAMMAD INDRA LESMANA

Bergabung di ILR sejak awal 2016. Menyelesaikan sarjana hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2015. Selama menjadi mahasiswa aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Kelom-pok Studi Penelitian (KSP) “Principium” dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

NABILA

Bergabung sebagai peneliti di Indonesian Legal Roundtable sejak 2015. Menyelesaikan sarjana hukum dari Universitas Indonesia (2015). Sela-ma menjalani dunia perkuliahan, Ia aktif di dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Ia sering diminta untuk menjadi moderator dan pembawa acara di setiap kegiatan fakultas/Universitas serta menjadi asis-ten peneliti di FHUI. Pemudi yang satu ini sangat konsen terhadap isu-isu hukum tata negara, politik, hukum Islam dan korupsi. Sejak tahun 2014 - saat ini, dia diamanahi sebagai Ketua Bidang Pelatihan, Penyuluhan dan Konsultasi Lembaga Kajian Islam dan Hukum Islam FHUI.

YASMIN PURBA

Menyelesaikan sarjana hukum dari Universitas Atmajaya, Jakarta. Memperoleh gelar LLM dari University of Notre Dame, USA. Man-tan Direktur Program YLBHI ini memulai karir di bidang hak asasi manusia sejak tahun 2003.

SHAHNAZ HANI SOFI

Menyelesaikan Sarjana Hukum dari Univ. Sebelas Maret, Solo pada 2014. Sebelum bergabung dengan ILR pernah menjadi Asisten Peng-acara Publik di LBH Jakarta dan saat ini juga aktif di Bakornas LKB-HMI. Selama kuliah selain aktif di HMI juga aktif di Kelompok Studi Penelitian (KSP) Principium FH UNS.

Page 135: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

113

PROFIL INDONESIAN LEGAL ROUNDTABLE (ILR)

A. LATAR BELAKANG

Dunia hukum dan peradilan Indonesia saat ini dipenuhi kontroversi demi kontroversi. Apabila dirangkum dalam suatu kesimpulan umum, berbagai kontroversi tersebut dapat dilihat mulai dari materi peraturan perundang-undangan yang tidak jelas nilai dan ideologi yang dia-nutnya serta multi makna dalam penafsirannya, sampai dengan kinerja lembaga peradilan yang sering kali melukai rasa keadilan masyarakat. Sehingga tidak mengherankan apabila banyak pihak yang mengatakan bahwa tujuan hukum untuk memberikan kepastian, keadilan dan ke-manfaatan akhirnya hanya berlaku di atas kertas saja.

Beberapa contoh dari kebobrokan dunia hukum dan peradilan juga dapat dilihat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga swadaya masyarakat, di mana diperoleh data bahwa aktor-aktor yang terlibat pun sudah demikian luas, yaitu dimulai dari seluruh apa-rat penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, sipir penjara dan advokat), pegawai administrasi dengan pangkat tertinggi sampai dengan pangkat terendah di lembaga penegakan hukum, politisi pembuat peraturan perundang-undangan sampai dengan kalangan intelektual yang men-jadi saksi ahli.

Fakta yang secara selintas disebutkan di atas menyebabkan berbagai laporan lembaga di dalam maupun luar negeri yang menyebutkan In-donesia sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi tertinggi di du-nia menjadi cukup valid dan tidak dapat disanggah sama sekali. Bahkan

Page 136: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016114

Daniel Kauffmann, dalam laporannya yang secara khusus menyoroti praktek korupsi di lembaga peradilan, menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara yang berada pada posisi yang cukup memprihatinkan berkaitan dengan kinerja aparat pada lembaga penegakan hukumnya.

Bentuk-bentuk korupsi di lembaga peradilan sendiri menurut dekla-rasi International Bar Association (IBA), secara umum adalah tindakan--tindakan yang menyebabkan ketidakmandirian lembaga peradilan dan institusi hukum (polisi, jaksa, hakim dan advokat). Sedangkan secara khusus dapat dilakukan dalam bentuk mencari atau menerima berbagai macam keuntungan atau janji berdasarkan penyalahgunaan kekuasaan kehakiman atau perbuatan lainnya, seperti: suap, pemalsuan, penghi-langan data atau berkas pengadilan, perubahan dengan sengaja berkas pengadilan, memperlambat proses pengadilan, pemanfaatan kepenting-an umum untuk kepentingan pribadi, pertimbangan yang keliru, sikap tunduk kepada campur tangan luar/dalam pada saat memutus perkara karena adanya tekanan, ancaman, nepotisme, conflict of interest, fa-voritisme, kompromi dengan advokat serta tunduk kepada kemauan pemerintah dan partai politik. Praktek-praktek judicial coruption ini secara kolektif dikenal dengan sebutan mafia peradilan.

Sebagai suatu sistem, kinerja aparat penegak hukum sekarang ini memang berada pada titik nadir yang cukup mengkhawatirkan. Berba-gai keluhan baik dari masyarakat dan para pencari keadilan seolah-olah sudah tidak dapat lagi menjadi media kontrol bagi para penegak hukum tersebut untuk kemudian melakukan berbagai perbaikan yang signifikan bagi terciptanya suatu kinerja yang ideal dan sesuai dengan harapan masyarakat. Sayangnya lagi pemerintahan yang telah dipilih secara langsung oleh rakyat tidak memiliki sense of crisis terhadap persoalan hukum. Yang terjadi malah political interest lebih menonjol ketimbang komitmen dan political will yang sungguh-sungguh untuk memperkuat law enforcement dan rule of law. Tak jarang dari banyak fakta atau kasus, justru political interest ini yang menjadi penghambat jalannya penegakan hukum.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah dipaparkan di atas, yang sebenarnya masih sangat singkat dan sederhana apabila diban-dingkan dengan fakta yang terjadi secara terus-menerus dan sistemik di lapangan, kami berpikir perlu ada suatu lembaga yang secara meny-eluruh dan sistemik melakukan berbagai kajian atas berbagai masalah

Page 137: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

PROFIL INDONESIAN LEGAL ROUNDTABLE 115

hukum tersebut dan menawarkan solusi pemecahannya. Sehingga diharapkan pada akhirnya secara bertahap semua permasalahan yang seperti benang kusut tersebut sedikit demi sedikit dapat terurai dan hukum yang bertujuan untuk memberikan kepastian, keadilan, dan kemanfaatan akhirnya berlaku juga di lapangan.

Kondisi demikian bukanlah sesuatu yang datang dalam sekejap, te-tapi telah berlangsung sekian lama, sistematis, dan seperti tak berkesu-dahan. Hampir satu dasawarsa seiring dengan euforia reformasi, namun perubahan hukum belum membuahkan hasil yang memuaskan dan berpengaruh secara signifikan. Melengkapi upaya yang telah dilakukan sejumlah kalangan, kami hadir untuk mendorong dan memperkuat proses perubahan hukum yang telah berjalan. Selain mencoba mem-berikan sesuatu yang lebih bermakna bagi sebuah pencapaian rule of law dan keadilan yang lebih luas.

B. NAMA LEMBAGA

INDONESIAN LEGAL ROUNDTABLE (ILR), dengan badan hukum berbentuk Yayasan.

C. SIFAT

Indonesia Legal Roundtable (ILR) adalah lembaga yang bersifat in-dependen.

D. VISI

Tercapainya hukum yang demokratis, responsif dan berkeadilan serta menghargai hak asasi manusia.

E. MISI

1. Merumuskan ide dan gagasan baru tentang hukum serta peru-bahan hukum yang diperlukan bagi penguatan demokrasi, hak asasi dan rule of law yang berkeadilan.

2. Mendorong dan memfasilitasi peran civil society untuk terlibat secara aktif dalam proses perubahan dan penegakan hukum.

3. Melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk membangun kesadaran dan awarness publik terhadap perubahan hukum.

Page 138: INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA - ilr.or.id fileJl. Perdatam VI No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan Telp. 021-7995069, Faks. 021-7995069 Email: oce@ilr.or.id. ... Kekuasaan Kehakiman yang

INDEKS NEGARA HUKUM INDONESIA 2016116

F. PROGRAM KERJA

1. Annual Report tentang Rule of Law Index 2. Interim report (Policy Papers) tentang berbagai permasalahan

hukum dan peradilan.

G. METODE KERJA

1. Survei2. Riset3. Roundtable Discussions

H. STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Eksekutif : Todung Mulya LubisSekretaris Eksekutif : Firmansyah ArifinPeneliti : A. Irmanputra Sidin : Alexander Lay : Andi Komara : Andri Gunawan : Erwin Natosmal Oemar : Maria Louisa Krisnanti : Nabila ThalibAsisten Peneliti : M. Indra Lesmana : Shahnaz Hani SofiStaf Keuangan : Kiki Pranasari : Siti NurhayatiStaf Administrasi : Jafar Tasdik