Imunisasi DPT

1
Imunisasi DPT DPT adalah kependekan nama 3 penyakit, yakni difteria,pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit tersebut sangat berbahaya, sangat menular, namun dapat dicegah secara efektif dengan imunisasi. Imunisasi dasar DPT diberikan secara suntikan sebanyak tiga kali, biasanya pada usia 2,4,dan 6 bulan (sebagian dokter lebih menyukai jadwal 3,4,5 bulan). Sebagian besar dokter memberikan imunisasi DPT bersama dengan imunisasi polio, sebagian memberikan terpisah. Efek samping yang sering kali terjadi adalah demam, yang biasanya ringan dan hilang dalam waktu 1 sampai 2 hari. Kadang demam dapat tinggi namun dapat dengan mudah diatasi dengan obat penurun demam. Banyak dokter yang menganjurkan pemberian penurun demam (misalnya paracetamol) segera setelah bayi sampai di rumah, jadi sebelum tgerjadi reaksi demam. Obat itu dapat diulang tiap 4-6 jam bila bayi masih demam. Bila bayi tidak demam namun rewel,berarti ia merasa tidak nyaman, obat perlu diberikan. Umumnya pemberian obat penurun demam tidak lebih dari 2 hari. Bila setelah imunisasi DPT bayi demam lebih dari 40oC,kejang, atau demam lebih dari 3 hari, beritahukanlah hal itu pada dokter. Setelah diberikan 3 dosis pada usia 6 bulan, imunisasi DPT harus diulang (booster) pada saat anak berusia 18bulan, 5 thaun, san 10-11 tahun. Pada pemberian setelah anak bear (5 atau 11 tahun) biasanya hanya diberikan vaksin DT (kombinasi vaksin difteria dan tetanus) karena pada anak besar vaksin pertusis dapat menyebabkan demam tinggi, disamping penyakit pertusis sudah jarang serta kurang berbahaya pada anak besar. Sumber: Sastroasmoro, Membina Tumbuh Kembang Bayi dan Balita Panduan untuk orangtua;Ikatan Dokter Anak Indonesia;Jakarta 2007

description

kesehatan

Transcript of Imunisasi DPT

Page 1: Imunisasi DPT

Imunisasi DPT

DPT adalah kependekan nama 3 penyakit, yakni difteria,pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit tersebut sangat berbahaya, sangat menular, namun dapat dicegah secara efektif dengan imunisasi.

Imunisasi dasar DPT diberikan secara suntikan sebanyak tiga kali, biasanya pada usia 2,4,dan 6 bulan (sebagian dokter lebih menyukai jadwal 3,4,5 bulan). Sebagian besar dokter memberikan imunisasi DPT bersama dengan imunisasi polio, sebagian memberikan terpisah. Efek samping yang sering kali terjadi adalah demam, yang biasanya ringan dan hilang dalam waktu 1 sampai 2 hari. Kadang demam dapat tinggi namun dapat dengan mudah diatasi dengan obat penurun demam. Banyak dokter yang menganjurkan pemberian penurun demam (misalnya paracetamol) segera setelah bayi sampai di rumah, jadi sebelum tgerjadi reaksi demam. Obat itu dapat diulang tiap 4-6 jam bila bayi masih demam. Bila bayi tidak demam namun rewel,berarti ia merasa tidak nyaman, obat perlu diberikan. Umumnya pemberian obat penurun demam tidak lebih dari 2 hari. Bila setelah imunisasi DPT bayi demam lebih dari 40oC,kejang, atau demam lebih dari 3 hari, beritahukanlah hal itu pada dokter.

Setelah diberikan 3 dosis pada usia 6 bulan, imunisasi DPT harus diulang (booster) pada saat anak berusia 18bulan, 5 thaun, san 10-11 tahun. Pada pemberian setelah anak bear (5 atau 11 tahun) biasanya hanya diberikan vaksin DT (kombinasi vaksin difteria dan tetanus) karena pada anak besar vaksin pertusis dapat menyebabkan demam tinggi, disamping penyakit pertusis sudah jarang serta kurang berbahaya pada anak besar.

Sumber: Sastroasmoro, Membina Tumbuh Kembang Bayi dan Balita Panduan untuk orangtua;Ikatan Dokter Anak Indonesia;Jakarta 2007