Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

6
1 Berencana Menikah & Memiliki Anak? Lengkapi Imunisasi Dewasanya by F.B.Monika Beberapa waktu lalu saya sudah mengeluarkan tulisan : Cek Kesehatan Sebelum Menikah / Sudah Menikah & Berencana Memiliki Anak = Sangat Penting http://pranikah.org/pranikah/cek-kesehatan-sebelum-menikah/ Poin terakhir dalam daftar Cek kesehatan sebelum menikah (Pre-Marital Screening) / memiliki anak (Pre-Conception Screening) adalah melengkapi Imunisasi dewasa. Banyak yang berpendapat bahwa Imunisasi hanya penting untuk bayi dan anak-anak saja, padahal Vaksin dewasa dapat melindungi Ibu, calon bayi dan anggota keluarga lainnya. Imunisasi adalah suatu upaya & proses untuk menimbulkan kekebalan / imunitas terhadap penyakit. Imunisasi ada 2 macam yaitu Imunisasi pasif dan Imunisasi aktif. Imunisasi pasif didapatkan ketika seseorang diberikan antibodi yang berasal dari luar tubuh . Walau Imunisasi pasif dapat memberikan perlindungan / proteksi saat itu, tapi efek Imunisasi pasif ini hanya temporer atau tidak berlangsung lama/dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa contoh Imunisasi pasif misalnya penyuntikan Imunoglobulin (misalnya Anti Hepatitis B , Anti hepatitis A, rabies) , pemberian ASI. Imunisasi aktif didapatkan ketika tubuh mendapatkan paparan dari organisme suatu penyakit sehingga sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk penyakit tersebut, sifatnya jangka panjang bahkan bisa seumur hidup. Paparan terhadap organisme suatu penyakit dapat terjadi melalui infeksi penyakit sebenarnya (hasilnya natural immunity) atau melalui dimasukannya organisme penyakit yang sudah dimatikan / dilemahkan melalui Vaksinasi (hasilnya vaccine-induced immunity). Tentu saja suatu pemikiran yang beresiko jika menunggu untuk sakit dulu agar mendapatkan kekebalan alami, karena resikonya selain Ibu yang hamil dapat menderita penyakit berat juga

description

 

Transcript of Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

Page 1: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

1

Berencana Menikah & Memiliki Anak? Lengkapi Imunisasi Dewasanya by F.B.Monika

Beberapa waktu lalu saya sudah mengeluarkan tulisan :

Cek Kesehatan Sebelum Menikah / Sudah Menikah & Berencana Memiliki Anak = Sangat

Penting

http://pranikah.org/pranikah/cek-kesehatan-sebelum-menikah/

Poin terakhir dalam daftar Cek kesehatan sebelum menikah (Pre-Marital Screening) / memiliki

anak (Pre-Conception Screening) adalah melengkapi Imunisasi dewasa. Banyak yang

berpendapat bahwa Imunisasi hanya penting untuk bayi dan anak-anak saja, padahal Vaksin

dewasa dapat melindungi Ibu, calon bayi dan anggota keluarga lainnya.

Imunisasi adalah suatu upaya & proses untuk menimbulkan kekebalan / imunitas terhadap

penyakit. Imunisasi ada 2 macam yaitu Imunisasi pasif dan Imunisasi aktif. Imunisasi pasif

didapatkan ketika seseorang diberikan antibodi yang berasal dari luar tubuh . Walau Imunisasi

pasif dapat memberikan perlindungan / proteksi saat itu, tapi efek Imunisasi pasif ini hanya

temporer atau tidak berlangsung lama/dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa contoh

Imunisasi pasif misalnya penyuntikan Imunoglobulin (misalnya Anti Hepatitis B , Anti hepatitis

A, rabies) , pemberian ASI.

Imunisasi aktif didapatkan ketika tubuh mendapatkan paparan dari organisme suatu penyakit

sehingga sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi untuk penyakit tersebut, sifatnya

jangka panjang bahkan bisa seumur hidup. Paparan terhadap organisme suatu penyakit dapat

terjadi melalui infeksi penyakit sebenarnya (hasilnya natural immunity) atau melalui

dimasukannya organisme penyakit yang sudah dimatikan / dilemahkan melalui Vaksinasi

(hasilnya vaccine-induced immunity).

Tentu saja suatu pemikiran yang beresiko jika menunggu untuk sakit dulu agar mendapatkan

kekebalan alami, karena resikonya selain Ibu yang hamil dapat menderita penyakit berat juga

Page 2: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

2

janin yang dikandungnya terkena dampaknya (kelahiran prematur, kecacatan hingga meninggal

dunia). Istilah Vaksinasi itu sendiri sering disebut dengan Imunisasi. Jadi sudah jelas bahwa

Imunisasi (Vaksinasi) adalah salah satu upaya mencegah infeksi yang efektif dan efisien.

Hal yang sangat ideal bila pasangan yang ingin menikah sudah melengkapi Vaksinasi dewasanya

karena beberapa vaksin seperti Vaksin MMR (untuk mencegah penyakit Measles/Campak,

Mumps/Gondongan dan Rubella / Campak Jerman) sebaiknya diberikan paling tidak 1 bulan

sebelum kehamilan. Selain itu Vaksin hidup tidak dapat diberikan saat Ibu sudah hamil. Vaksin

Inactivated / mati kecuali vaksin HPV (Human Papilloma Virus)/kanker leher rahim (cervix)

dapat diberikan saat Ibu hamil.

Silahkan lihat gambar Jadwal Imunisasi Dewasa Rekomendasi PAPDI 2013 ini :

Beberapa puluh tahun lalu pencatatan / bukti Imunisasi tidaklah seperti sekarang, sehingga

untuk mengetahui apakah calon Ayah dan calon Ibu sudah diImunisasi lebih sulit. Yang pertama

tentu tanyakan pada orang tua Imunisasi apa saja yang diterima saat kecil, penyakit-penyakit

apa saja yang pernah diderita dll. Bila sama sekali tidak ada informasi akurat mengenai riwayat

vaksin sejak bayi maka bisa saja melakukan Tes Laboratorium (Serology Test). Contohnya tes

Anti HBs untuk mengetahui kekebalan dari penyakit Hepatitis B.

Semua vaksin yang direkomendasikan pada prinsipnya penting untuk dilengkapi sebelum

berencana menikah dan atau memiliki anak. Dalam skala prioritas vaksin-vaksin yang sangat

Page 3: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

3

penting karena berhubungan dengan kehamilan dan keselamatan-kesehatan janin adalah :

Vaksin MMR, Vaksin Varicela, Vaksin Hepatitis B, Vaksin Influenza, Vaksin TDaP (Tetanus,

Dipteri, Pertusis). Akan saya jelaskan di bawah karena penting untuk mengetahui jenisnya

vaksin hidup / mati.

1. Vaksin MMR

a. Melindungi dari penyakit : Measles / Campak, Mumps / Gondongan & Rubella /

Campak jerman.

- Apabila Ibu yang sedang hamil menderita campak, resikonya bisa terjadi

keguguran, stillbirth (kematian janin saat usia kehamilan 20 minggu atau lebih),

atau kelahiran premature (< 37 minggu).

- Sementara Ibu hamil yang terinfeksi mumps / gondongan di trimester pertama

kehamilan maka bisa beresiko keguguran.

- Mengenai Rubella, pastinya sudah sering dibahas di Rumah Ramah Rubella

(RRR) dan menjadi alasan berdirinya Komunitas RRR .Saya kutip penjelasan

seorang ahli vaksin dari Indonesia : dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD - (Anggota

Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI) :

“Infeksi virus Rubella yang bermanifestasi sebagai Sindroma Rubella Kongenital

(SRK). Gejala SRK berupa ketulian, kelainan sistem penglihatan, dan kelainan

jantung kongenital.

SRK terjadi bila ibu mengalami infeksi Rubella pertama kali saat trimester

pertama kehamilan. Umumnya SRK tidak terjadi bila infeksi Rubella terjadi pada

trimester ketiga kehamilan, atau 26-40 minggu setelah pembuahan.”

b. Jenis vaksin : Vaksin hidup (tidak boleh diberikan saat hamil)

c. Dosis : Upayakan 2 x pemberian, selang/interval 28 hari dari dosis pertama. Jadi

pemberian dosis pertama dilakukan paling tidak 2 bulan sebelum hamil.

Page 4: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

4

2. Vaksin Varicela (cacar air)

a. Melindungi dari penyakit : Cacar air (chicken pox / varicella).

Wanita hamil yang menderita cacar air sangat beresiko mengalami komplikasi serius.

10-20% wanita hamil yang menderita cacar air dapat mengalami pneumonia dengan

kemungkinan kematian hingga 40 %.

Jika wanita hamil menderita cacar air di trimester satu atau awal trimester 2

kehamilannya, ada kemungkinan _0,4-2%) bayi yang dikandung dilahirkan dengan

menderita Congenital Varicella Syndrome (CVS). Bayi2 ini dapat lahir dengan berat

badan lahir rendah (BBLR), kulit terdapat jaringan parut/scarring serta masalah pada

tangan, kaki , otak serta mata.

Jika bayi lahir saat Ibunya menderita cacar air sejak 5 hari hingga 2 hari setelah

melahirkan maka bayi beresiko menderita cacar air juga tidak lama setelah lahir,

dengan kemungkinan kematian hingga 30%.

b. Jenis vaksin : Vaksin hidup (tidak boleh diberikan saat hamil)

c. Dosis : Sama seperti vaksin MMR, Upayakan 2 x pemberian, selang/interval 28 hari

dari dosis pertama. Jadi pemberian dosis pertama dilakukan paling tidak 2 bulan

sebelum hamil.

3. Vaksin Influenza - Inactivated

a. Melindungi dari penyakit : Influenza/Flu (bukan batuk pilek/common cold/selesma).

Di Indonesia penyakit batuk pilek yang disebut common cold sering salah disebut

dengan Flu/Influenza (bahkan saya ingat dulu ada obat-obat batuk pilek disebut obat

Flu). Padahal Flu dan Common cold/selesma adalah penyakit yang berbeda dengan

virus penyebab yang berbeda. Penyakit Influenza umumnya terjadi di negara 4

musim, yaitu ketika Winter/musim salju. Oleh karena itu Vaksin influenza wajib jika

tinggal di negara 4 musim. Hingga saat ini Vaksin common cold belum ada.

Bila ingin mempelajari lebih lanjut perbedaan Influenza/Flu vs Common cold silahkan

baca 2 sumber berikut :

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-

cold/basics/definition/con-20019062

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/basics/definition/con-20035101

Page 5: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

5

Flu yang menyerang wanita hamil gejalanya lebih berat dibanding wanita yang tidak

hamil. Wanita hamil lebih rentan menderita Flu berat karena saat hamil terjadi

perubahan sistem kekebalan, hati dan paru-paru.

Sementara wanita hamil yang menderita Flu, bayi yang dikandungnya dapat terlahir

prematur serta berat badan lahir rendah (BBLR).

b. Jenis vaksin : Inactivated / mati

Orang dengan alergi berat terhadap telur disarankan tidak mendapatkan vaksinasi

ini , sementara yang alergi sedang (misal hanya timbul hives/urticaria atau awamnya

disebut kaligata/biduran) dapat menerima vaksin Flu dengan beberapa

pertimbangan tambahan.

c. Dosis : 1x setiap tahun

Bila tinggal di negara 4 musim maka Vaksin Flu diberikan sebelum masuk Winter,

jadi mid Fall itu sekitar bulan Oktober.

Bila hamil maka Vaksin Flu dapat diberikan di usia kehamilan berapa saja.

4. Vaksin TDaP (Tetanus, Dipteri, Pertusis)

Sejak Oktober 2012, Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP)

merekomendasikan vaksin TDaP setiap kehamilan tanpa memperhatikan apakah

sebelumnya sudah menerima vaksin TDaP/belum.

Untuk memaksimalkan respon antibodi maternal dan pentransferan kekebalan pasif ke

bayi (sampai bayi terlindungi dengan menerima vaksin DPT / DTaP setelah lahir) maka

waktu yang optimal pemberian vaksin Tdap adalah saat kehamilan berusia 27 hingga 36

weeks. Rekomendasi ini juga didukung American College of Obstetricians &

Gynecologists (ACOG).

a. Melindungi dari penyakit : Tetanus, Dipteri, Pertusis.

b. Jenis vaksin : Toxoid-Inactivated (mati)

c. Dosis : Setiap kehamilan / bila tidak hamil mengikuti rekomendasi PAPDI (bulan ke-0,

1 dan 7-13), selanjutnya booster/diulang setiap 10 tahun.

5. Vaksin Hepatitis B

a. Melindungi dari penyakit : Hepatitis B

Page 6: Imunisasi dewasa monika-Rubella-Rumah Ramah Rubella

6

Secara global infeksi virus Hepatitis B adalah penyebab utama kanker hati & sirosis

hati/pengerasan hati (pergantian jaringan hati normal dengan jaringan parut yg

merusak sel hati sehingga hati tidak bisa berfungsi dengan normal).

Afrika serta Asia tenggara adalah daerah2 endemis tinggi Hepatitis B. Menurut

DirJen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Prof.

dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, berdasarkan hasil Riset

Kesehatan Dasar Tahun 2007, prevalensi Hepatitis B sebesar 9,4%. Ini berarti 1 dari

10 penduduk Indonesia pernah terinfeksi Hepatitis B. Bila dikonversikan dengan

jumlah penduduk Indonesia maka jumlah penderita Hepatitis B di negeri ini

mencapai 23 juta orang.

Salah satu cara penularan utama Hepatitis B pada bayi baru lahir adalah terinfeksi

saat persalinan dari Ibu penderita Hepatitis B (Perinatal HBV transmission). Bayi yang

terinfeksi HBV sekitar 90% beresiko menderita infeksi HBV kronis, dan ketika sudah

kronis, 25% nya beresiko meninggal dini karena sirosis/kanker hati.

b. Jenis vaksin : Inactivated / mati

c. Dosis : Bila mengikuti jadwal rekomendasi PAPDI idealnya mendapat 3x vaksin bulan

ke 0, 1 dan 6.

Semoga semakin terbayang betapa pentingnya melengkapi vaksinasi dewasa.

Semoga bermanfaat dan mohon bila ada kesalahan dalam penafsiran sumber2 di bawah tolong

beritahu agar saya koreksi Saya akan upload juga dalam bentul file.

Sumber :

www.cdc.gov

http://www.who.int/csr/disease/hepatitis/whocdscsrlyo20022/en/index4.html

http://www.nhs.uk/chq/pages/1105.aspx?categoryid=54&subcategoryid=137

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2271