Imunisasi Dalam Islam

22
Imunisasi dalam Imunisasi dalam Islam Islam

description

Imunisasi Dalam Islam

Transcript of Imunisasi Dalam Islam

Page 1: Imunisasi Dalam Islam

Imunisasi dalam IslamImunisasi dalam Islam

Page 2: Imunisasi Dalam Islam

VaksinasiVaksinasimemberikan vaksin (bakteri / virus hidup memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoiddilemahkan / mati, komponen) atau toksoid

disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulutdisuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut

untuk merangsang kekebalan tubuh untuk merangsang kekebalan tubuh penerimapenerima

hati-hati : dapat menimbulkan KIPIhati-hati : dapat menimbulkan KIPI

Prosedur vaksinasi yang benar :Prosedur vaksinasi yang benar :Merangsang kekebalan lebih baikMerangsang kekebalan lebih baikmemperkecil dampak KIPI : medik, non medikmemperkecil dampak KIPI : medik, non medik

Page 3: Imunisasi Dalam Islam

Informed Consent Informed Consent

Penjelasan tentang manfaat dan risiko vaksinasi Penjelasan tentang manfaat dan risiko vaksinasi disampaikan dengan empathydisampaikan dengan empathyBukan dengan cara menghakimi (nonjudgmental Bukan dengan cara menghakimi (nonjudgmental approach)approach)Gunakan istilah awam dan sederhanaGunakan istilah awam dan sederhana

Page 4: Imunisasi Dalam Islam

Safe injectionSafe injection : : mengapa mengapa perlu ?perlu ?

Estimasi WHOEstimasi WHO : 30 % suntikan imunisasi tidak aman : 30 % suntikan imunisasi tidak aman (WHO bull. Oktober, 1999)(WHO bull. Oktober, 1999)

Imunisasi rutinImunisasi rutin (Soewarta,1999: 4 propinsi):(Soewarta,1999: 4 propinsi): – tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 %tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 %– alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada

spuit (4%)spuit (4%)

Bulan Imunisasi Anak SekolahBulan Imunisasi Anak Sekolah (Soewarta,1999) (Soewarta,1999)– 45 % alat suntik tidak disterilkan45 % alat suntik tidak disterilkan– alat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak alat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak

ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%)ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%)

Suntikan dapat menularkanSuntikan dapat menularkan : : hepatitis B, Hepatitis C, HIV, hepatitis B, Hepatitis C, HIV, jamur, parasit, bakteri, menyebabkan absesjamur, parasit, bakteri, menyebabkan abses

Penyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada Penyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada melalui udara, mulut atau seksmelalui udara, mulut atau seks

Page 5: Imunisasi Dalam Islam

Safe injectionSafe injection

Aman bagi Aman bagi yang disuntikyang disuntik penyuntikpenyuntik lingkunganlingkungan

Page 6: Imunisasi Dalam Islam

Tidak amanTidak aman bagi yang disuntik (1)bagi yang disuntik (1)

Vaksin :Vaksin :– Suhu > 8Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar panas° C, atau VVM telah terpapar panas– Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang

jarumjarum– Ada partikel dalam larutanAda partikel dalam larutan– Telah dilarutkan lebih dari 6 jam Telah dilarutkan lebih dari 6 jam – Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh

beku)beku)– Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB Uji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB

atau Hib)atau Hib)

Page 7: Imunisasi Dalam Islam

Tidak amanTidak aman bagi yang disuntik (2)bagi yang disuntik (2)

Alat suntikAlat suntik– Spuit disposable dipakai ulangSpuit disposable dipakai ulang– Hanya mengganti jarumHanya mengganti jarum– Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkanTidak dibersihkan dulu langsung disterilkan– Hanya dengan desinfektanHanya dengan desinfektan– Membakar jarum di apiMembakar jarum di api– Merebus dalam panci terbukaMerebus dalam panci terbuka– Menyentuh ujung jarumMenyentuh ujung jarum

Page 8: Imunisasi Dalam Islam

Tidak amanTidak aman bagi yang disuntik (3)bagi yang disuntik (3)

Melarutkan / Pengambilan vaksin :Melarutkan / Pengambilan vaksin :– Cairan pelarut untuk vaksin lain, atau > 8° CCairan pelarut untuk vaksin lain, atau > 8° C– 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus– jarum ditinggalkan menancap di vialjarum ditinggalkan menancap di vial– Mencampur isi 2 vialMencampur isi 2 vial

Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikanLokasi, posisi , kedalaman penyuntikan

Tidak ada alat / obat gawat - kedaruratanTidak ada alat / obat gawat - kedaruratan

Page 9: Imunisasi Dalam Islam

Tidak aman bagi penyuntikTidak aman bagi penyuntikMenekan luka berdarah dengan jariMenekan luka berdarah dengan jari(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)Membawa atau meletakkan alat suntik bekas Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah)limbah)Menyentuh atau mencabut jarum suntikMenyentuh atau mencabut jarum suntikMenutup kembali (recapping) jarum suntikMenutup kembali (recapping) jarum suntikMengasah jarum bekasMengasah jarum bekasMemilah-milah tumpukan jarum bekasMemilah-milah tumpukan jarum bekasTidak ada alat / obat gawat daruratTidak ada alat / obat gawat darurat

Tidak aman bagi lingkunganTidak aman bagi lingkunganMeninggalkan alat suntik bekas sembaranganMeninggalkan alat suntik bekas sembarangan

Page 10: Imunisasi Dalam Islam

ISLAM DAN KESEHATANISLAM DAN KESEHATAN

له� الله� فى� ن�ز ا ا و م لد�ي�ن� ه� له� الله� فى� ا ن�ز ا ا و م لد�ي�ن� ه� ان�ة� اءت� ب�ه� الس� اج آن� وم ر� ن�ة� ا�لق� اءت� ب�ه� الس� اج آن� وم ر� ا�لق�

الن�واه�ى ر� و وام�ة� م�ن ا�أل ي�ح ح� الن�واه�ى الص� ر� و ام� وة� م�ن ا�أل ي�ح ح� الص�

ادات� ش ا�إل�ر� ادات� و ش ا�إل�ر� و

اه�م� ر ا�خ� الح� ال�ع�باد� د�ن�ياه�م� و اه�م�ل�ص ر ا�خ� الح� ال�ع�باد� د�ن�ياه�م� و ل�صAgama ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Qur’an Agama ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Qur’an

dan yang tersebut dalam dan yang tersebut dalam Sunnah yang sahih, Sunnah yang sahih, berupa berupa perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-

petunjuk untuk petunjuk untuk kebaikan manusia kebaikan manusia di Dunia dan Akheratdi Dunia dan Akherat

Sunnah maqbulah / Hadis syarifSunnah maqbulah / Hadis syarif

Page 11: Imunisasi Dalam Islam

Tujuan Ad-Din Tujuan Ad-Din : :

الح� ال�ع�باد� د�ن�ياه�م� الح� ال�ع�باد� د�ن�ياه�م� ل�ص ل�صاه�م� ر ا�خ� اه�م�و ر ا�خ� و

Kemaslahatan Dunia - AkheratKemaslahatan Dunia - Akherat

Page 12: Imunisasi Dalam Islam
Page 13: Imunisasi Dalam Islam

HifHifżżun-nafsun-nafs

Page 14: Imunisasi Dalam Islam

Tingkatan Kulliyatul KhamsTingkatan Kulliyatul Khams

Page 15: Imunisasi Dalam Islam

Sehat fisikSehat fisik1.1. Melarang perbuatan yg membahayakan Melarang perbuatan yg membahayakan

kesehatan kesehatan

2.2. Anjuran melakukan yang mempunyai dampak Anjuran melakukan yang mempunyai dampak positif terhadap kesehatanpositif terhadap kesehatan

3.3. Perintah berobat bagi yang sakitPerintah berobat bagi yang sakit

إ�ن� الله لم يضع داء بادالله� ف ا ع� إ�ن� الله لم يضع داء تداوو� بادالله� ف ا ع� تداوو�إال وضع له دواء إال وضع له دواء

غير داء واحد الهرمغير داء واحد الهرم Berobatlah kamu, wahai hamba-hamba Allah, sebab Berobatlah kamu, wahai hamba-hamba Allah, sebab

sesungghnya Allah tidak membuat penyakit melainkan sesungghnya Allah tidak membuat penyakit melainkan membuat pula obatnya, selain satu penyakit, yaitu membuat pula obatnya, selain satu penyakit, yaitu

sakit tua (HR. Ahmad) sakit tua (HR. Ahmad)

4.4. KarantinaKarantina

Page 16: Imunisasi Dalam Islam

Larangan perbuatan yang Larangan perbuatan yang membahayakan kesehatanmembahayakan kesehatan

1.1. Larangan zina (QS. Al-Isra’/17:32)Larangan zina (QS. Al-Isra’/17:32)

2.2. Larangan homoseksual (QS. Al-A’raf/7:80-81)Larangan homoseksual (QS. Al-A’raf/7:80-81)

3.3. Larangan hub seks dg isteri haid (QS. Al-Larangan hub seks dg isteri haid (QS. Al-Baqarah/2;222)Baqarah/2;222)

4.4. Larangan nikah dengan mahram yang Larangan nikah dengan mahram yang menyebabkan cacat keturunan, fisik dan mental menyebabkan cacat keturunan, fisik dan mental (QS. An-Nisa’/4: 21)(QS. An-Nisa’/4: 21)

5.5. Larangan makanan haram (QS. al-Baqarah /2:173, Larangan makanan haram (QS. al-Baqarah /2:173, al-Maidah/5:3, 90; al-A’raf/7:30; an-Nahl/16:115al-Maidah/5:3, 90; al-A’raf/7:30; an-Nahl/16:115

6.6.

Page 17: Imunisasi Dalam Islam

6.6. Larangan makan yang melampoui batas. Larangan makan yang melampoui batas. (QS. Al-A’raf/7:31)(QS. Al-A’raf/7:31)

7.7. Larangan melakukan pencemaran Larangan melakukan pencemaran lingkungan (QS. Al-Baqarah/2:11; ar-lingkungan (QS. Al-Baqarah/2:11; ar-Rum/30:41)Rum/30:41)

8.8. Larangan menggunakan air musyammas Larangan menggunakan air musyammas (air yang berada di tempat yg terbuat dari (air yang berada di tempat yg terbuat dari logam, dipanaskan oleh sinar matahari)logam, dipanaskan oleh sinar matahari)

Page 18: Imunisasi Dalam Islam

Anjuran hidup sehatAnjuran hidup sehat

1.1. Perintah wudlu, mandi, salat wajib, puasaPerintah wudlu, mandi, salat wajib, puasa

2.2. Menjaga kebersihan (QS. Menjaga kebersihan (QS. Al-Baqarah/2:222)Al-Baqarah/2:222)

3.3. Makan makanan yang baik dan bergizi Makan makanan yang baik dan bergizi (QS. Al-Maidah/5:1, 88; an-nahl/16;114)(QS. Al-Maidah/5:1, 88; an-nahl/16;114)

4.4. Anjuran berolah raga.Anjuran berolah raga.

IMUNISASI : PREFENTIF HIDUP SEHATIMUNISASI : PREFENTIF HIDUP SEHAT

Page 19: Imunisasi Dalam Islam

SEHAT RUHANIYYAHSEHAT RUHANIYYAH1.1. Mampu menyesuaikan dg keadaan, meskipun sulit (QS Mampu menyesuaikan dg keadaan, meskipun sulit (QS

al-Baqarah/2:216, an-nisa’/4:19al-Baqarah/2:216, an-nisa’/4:19

2.2. Senang dg hasil pekerjaan/perjuangan. (QS. At-Senang dg hasil pekerjaan/perjuangan. (QS. At-Taubah/9:105;az-Zalzalah/99:7-8Taubah/9:105;az-Zalzalah/99:7-8

3.3. Suka memberi dari pada meminta (QS. Al-Mudasir/74:6Suka memberi dari pada meminta (QS. Al-Mudasir/74:6

4.4. Bebas dari rasa tegang, cemas, tdk putus asa Bebas dari rasa tegang, cemas, tdk putus asa berkepanjangan (QS. Yusuf/12:87)berkepanjangan (QS. Yusuf/12:87)

5.5. Suka ta’awun (QS al-Maidah/5:2)Suka ta’awun (QS al-Maidah/5:2)

6.6. Mengambil pelajaran dari kegagalan, kekecewaan (QS Mengambil pelajaran dari kegagalan, kekecewaan (QS al-hasr/58:18)al-hasr/58:18)

7.7. Fastabiqul khairat (QS. Al-Maidah/5:48)Fastabiqul khairat (QS. Al-Maidah/5:48)

8.8. Jiwa yang penuh kasih sayang (al-Ambiya/21:107; al-Jiwa yang penuh kasih sayang (al-Ambiya/21:107; al-Balad/90:17)Balad/90:17)

Page 20: Imunisasi Dalam Islam

VAKSINASI POLIOVAKSINASI POLIOVVaksinasi polio yang memanfaatkan aksinasi polio yang memanfaatkan enzim tripsinenzim tripsin dari dari babi hukumnya adalah mubah atau boleh, sepanjang babi hukumnya adalah mubah atau boleh, sepanjang belum ditemukan vaksin lain yang bebas dari enzim belum ditemukan vaksin lain yang bebas dari enzim itu. itu.

Sehubungan dengan itu, Sehubungan dengan itu, didianjurkan kepada pihak-anjurkan kepada pihak-pihak yang berwenang dan berkompeten agar pihak yang berwenang dan berkompeten agar melakukan penelitian-penelitian terkait dengan melakukan penelitian-penelitian terkait dengan penggunaan enzim dari binatang selain babi yang penggunaan enzim dari binatang selain babi yang tidak diharamkan memakannya. tidak diharamkan memakannya.

Sehingga suatu saat nanti dapat ditemukan vaksin Sehingga suatu saat nanti dapat ditemukan vaksin yang benar-benar bebas dari barang-barang yang yang benar-benar bebas dari barang-barang yang hukum asalnya adalah haram.hukum asalnya adalah haram.

Page 21: Imunisasi Dalam Islam

ل�كة� ]البقرة• ي�د�يك�م� إ�لى الت�ه� وا ب�أ ل�كة� ]البقرةوال ت�ل�ق� ي�د�يك�م� إ�لى الت�ه� وا ب�أ [[195195: : 22، ، وال ت�ل�ق�• Artinya: Artinya: “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam

kebinasaan, …”kebinasaan, …” [QS. al-Baqarah (2): 195] [QS. al-Baqarah (2): 195]

ن�ه� • ل�م أ ل�ى الل�ه� علي�ه� وس ول� الل�ه� ص س� اب�رG عن� ر ن�ه� عن� ج ل�م أ ل�ى الل�ه� علي�ه� وس ول� الل�ه� ص س� اب�رG عن� ر عن� ج ب�إ�ذ�ن� الل�ه�.

أ اء� الد�اء� بر يب دو إ�ذا أ�ص� اءK ف ال ل�ك�ل� داءG دو ب�إ�ذ�ن� الل�ه�. ق أ اء� الد�اء� بر يب دو إ�ذا أ�ص� اءK ف ال ل�ك�ل� داءG دو ق

]رواه مسلم وأحمد والنسائي واللفظ لمسلم[]رواه مسلم وأحمد والنسائي واللفظ لمسلم[• Artinya: Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau “Diriwayatkan dari Jabir, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau

bersabda: Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat, bersabda: Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat, semoga sembuh dengan izin Allah.”semoga sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasai] [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasai]

ل�ى الله� علي�ه� • ول� الله� ص س� ال ر ال ق داء� ق ب�ي الد�ر�ل�ى الله� علي�ه� عن� أ ول� الله� ص س� ال ر ال ق داء� ق ب�ي الد�ر�عن� أ

Uاء عل ل�ك�ل� داءG دو اء وج الد�و ل الد�اء و ن�ز ل�م إ�ن� الله أ اءU وس عل ل�ك�ل� داءG دو اء وج الد�و ل الد�اء و ن�ز ل�م إ�ن� الله أ وسامG. ]رواه أبو داوود[ ر ا ب�ح ا وال تداوو� تداوو� امG. ]رواه أبو داوود[ف ر ا ب�ح ا وال تداوو� تداوو� ف

• Artinya: Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Diriwayatkan dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. dan menjadikan bagi Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. dan menjadikan bagi setiap penyakit akan obatnya. Maka hendaklah kamu berobat, tetapi janganlah setiap penyakit akan obatnya. Maka hendaklah kamu berobat, tetapi janganlah kamu berobat dengan sesuatu yang haram.”kamu berobat dengan sesuatu yang haram.” [HR. Abu Dawud] [HR. Abu Dawud]

Page 22: Imunisasi Dalam Islam

MMenghindarkan diri dari penyakit polio merupakan enghindarkan diri dari penyakit polio merupakan hajahhajah (kebutuhan), (kebutuhan), meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan enzim tripsinenzim tripsin dari babi. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:dari babi. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

ة�.• ور ر� ن�ز�لة الض� ة� تن�ز�ل� م اج ة�.الح ور ر� ن�ز�لة الض� ة� تن�ز�ل� م اج الحArtinya: Artinya: “Kebutuhan itu menduduki tempat darurat.” “Kebutuhan itu menduduki tempat darurat.”

BBabi adalah abi adalah mafsadahmafsadah, polio juga , polio juga mafsadahmafsadah. .

Menghadapi dua hal yang sama-sama Menghadapi dua hal yang sama-sama mafsadahmafsadah ini, harus ini, harus dipertimbangkan dipertimbangkan mana yang lebih besar madlaratnya dengan memilih yang lebih ringan mana yang lebih besar madlaratnya dengan memilih yang lebih ringan madlaratnya. Oleh karena itu, dalam rangka membentengi penyakit polio madlaratnya. Oleh karena itu, dalam rangka membentengi penyakit polio dibolehkan menggunakan vaksin tersebut. Hal ini sesuai dengan kaidah:dibolehkan menggunakan vaksin tersebut. Hal ini sesuai dengan kaidah:

ا • Uر ر ا ض م ه� ع�ي أع�ظم� دتان� ر� س ض مف� �ذا تعار ا إ Uر ر ا ض م ه� ع�ي أع�ظم� دتان� ر� س ض مف� �ذا تعار إا. م ه� ف� ت�كاب� أخ ا.ب�ار� م ه� ف� ت�كاب� أخ ب�ار�

Artinya: Artinya: “Apabila bertentangan dua mafsadah, maka perhatikan mana “Apabila bertentangan dua mafsadah, maka perhatikan mana yang lebih besar madlaratnya dengan dikerjakan yang lebih ringan yang lebih besar madlaratnya dengan dikerjakan yang lebih ringan mafsadahnya.”mafsadahnya.”