Imunisasi

79
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kesehatan dikenal tiga pilar utama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu preventif atau pencegahan, kuratif atau pengobatan dan rehabilitatif. Dua puluh tahun terakhir, upaya pencegahan telah membuahkan hasil yang dapat mengurangi kebutuhan kuratif dan rehabilitatif. Melalui upaya pencegahan penularan dan transmisi penyakit infeksi yang berbahaya akan mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi pada anak, terutama kelompok di bawah umur lima tahun. Penyediaan air bersih, nutrisi yang seimbang, pemberian air susu ibu eksklusif, menghindari pencemaran udara di dalam rumah, keluarga berencana, dan vaksinasi (atau sering juga disebut imunisasi) merupakan unsur utama dalam upaya pencegahan. Penyakit infeksi yang berbahaya berarti penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian dan kecacatan seumur hidup dan akan menyebabkan beban masyarakat di kemudian hari. Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah

description

imunisasi

Transcript of Imunisasi

1BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalamdunia kesehatandikenal tiga pilar utama dalammeningkatkankesehatanmasyarakat yaitupreventifataupencegahan, kuratifataupengobatandan rehabilitatif. Dua puluh tahun terakhir, upaya pencegahan telah membuahkanhasil yang dapat mengurangi kebutuhan kuratif dan rehabilitatif. Melalui upayapencegahan penularan dan transmisi penyakit infeksi yang berbahaya akanmengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi pada anak, terutamakelompok di bawah umur lima tahun. Penyediaan air bersih, nutrisi yangseimbang, pemberianairsusuibueksklusif, menghindari pencemaranudaradidalamrumah, keluarga berencana, dan vaksinasi (atau sering juga disebutimunisasi) merupakanunsur utamadalamupayapencegahan. Penyakit infeksiyang berbahaya berarti penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian dankecacatan seumur hidup dan akan menyebabkan beban masyarakat di kemudianhari.munisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuhterhadapsuatupenyakit, denganmemasukkankumanatauprodukkumanyangsudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan kuman atau bibitpenyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan !at anti yang padaakhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yangmenyerang tubuh."paya imunisasi di ndonesia dikatakan telah mencapai tingkat yangmemuaskan. #amun, dari $urvei %esehatandanDemografi ndonesia($%D)tahun &''&(&''), *ngka %ematian +ayi mencapai ), per -.''' kelahiran hidup,tanpa imunisasi sekitar ) dari -'' kelahiran anak akan meninggal karena penyakitcampak, & dari -'' kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus dan&''.''' anak, - anak akan menderita penyakit polio. Menurut laporanWorld Health Organization(./0) tahun &'-'menunjukkancakupanbeberapaimunisasi dasar di ndonesiaberkurang. Pada2tahun &''1, cakupan DP2) dan Polio) adalah 334. 5akupan /epatitis +meningkat ke 314 namun masih belum mencapai target 1'4. 5akupan +56 pulaadalah 174.Profil epidemiologis di ndonesia pada tahun&'-'sebagai gambarantingkat kesehatan di masyarakat masih memerlukan perhatian yang khusus yaitu 8angka kematian bayi )9 per -''' kelahiran hidup : tahun, angka kematian balita99 per -''' kelahiran hidup : tahun.Dinas %esehatan $umatera "tara menargetkan pencapaian imunisasi dasaruntuk bayiusianol hingga-- bulanhingga7'persenatautargetsasaranbayi))-.7)' pada &'--. $edangkan untuk tingkat kabupaten : kota harus menjangkau7,persensertadesauji imunisasi sebanyak1&persen. 5akupanimunisasi di$umatera "tara pada tahun &'-- 8 +56 7,4, DP2 ;94, Polio 17,34, /epatitis+' 3&,14, /epatitis +- 7;,,4, /epatitis +& 7&,74 dan 5ampak 7&,14.+erdasarkan data terakhir, untuk data cakupan imunisasi di Dinas%esehatan kota Medan tahun &''1 yakni 8 +56 sebesar 3&,,'4, DP2 sebesar 3'4, Polio 3,,114, 5ampak ,7,-14 dan /epatitis + ;',934.+erdasarkandatadari Puskesmas%ecamatan+awolato%abupaten#iasdaribulanalens 69P7 C 1pada variabel pekerjaanmerupakan faktor resiko terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. niberarti bahwa ibu yang tidak bekerja merupakan faktor resiko terhadaplengkapnyaimunisasidasarbayi )kalilebihbesardibandingkanibuyangbekerja.2. Hu*ungan Tingkat Pen/i/ikan "*u terha/a) Kelengka)an "munisasiDasar )a/a Ba(iPada tabel ,(--, dapat di lihat bahwa terdapat )ibudenganpendidikansarjana, )ibudi antaranya memiliki imunisasi dasar yanglengkappadabayinya (prevalens imunisasi dasar pada bayi dengan tingkat pendidikan bu"munisasiPekerjaan37sarjana J ):) J -). 2erdapat &3 ibu dengan pendidikan $D = $M*, 3 ibu diantaranyamemiliki imunisasi dasar yanglengkappadabayinya(prevalenskelengkapanimunisasi dasarpadabayi dengantingkat pendidikanibu$D($M* J 3:&3 J ',&,). Maka rasio prevalens J -:',&, J 9 ;aria*el Lengka) Ti/ak Lengka) #umlah$arjana ) ' 3$D ' $A 3 &' 2.#umlah 18 28 34Ta*el +,11. /asil pengamatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan antaratingkat pendidikanibuterhadapkelengkapanimunisasi dasarpadabayi. BatioPrevalens J ):) 8 3:&3 J 9+erdasarkan tabel di atas,nterpretasi hasil9asi& Pre>alens 69P7 C 1padavariabeltingkat pendidikan ibumerupakan faktor resiko terhadap kelengkapanimunisasi dasar pada bayi. ni berarti bahwa ibu yang memilikitingkatpendidikansarjanamerupakanrisikoterhadapkelengkapanimunisasi dasarpada bayi 9 kali lebih besar daripada ibu yang memiliki tingkat pendidikan $D =$M*.D. Hu*ungan#umlah Anakterha/a)Kelengka)an"munisasi Dasar)a/aBa(i.Pada tabel ,(-&. terdapat 7 ibu yang memiliki jumlah anak -(& orang, , ibudiantaranya memiliki imunisasi dasar yang lengkap pada bayinya (prevalensimunisasi dasar pada pada ibu dengan jumlah anak -(& orang J ,:7 J ',,).2erdapat &- ibu yang memiliki jumlah anak I) , , ibu diantaranya memilikiimunisasi dasaryanglengkappadabayinya(prevalensimunisasi padaibudengan jumlah anak I) J ,:&- J ',9). Maka rasio prevalens J ',, : ',9 J-,&,."munisasiPen/i/ikan"munisasi38;aria*el Lengka) Ti/ak Lengka) #umlah1,2 , 9 4F3 , -; 21#umlah 18 28 383am*ar+,12./asil pengamatancross-sectionaluntukmengetahui hubunganjumlah anak terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Batio Prevalens J,:7 8 ,:&- J -,&,nterpretasi hasil9asi&Pre>alens69P7A 1.Basioprevalens jumlahanakuntukkelengkapanimunisasi dasarbayi adalah',7. ni berarti bahwaibuyang memiliki jumlah anak -(& orang merupakan bukan faktor resikoterhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. BAB -PEBAHA$ANmunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuhterhadapsuatupenyakit, denganmemasukkankumanatauprodukkumanyangsudah dilemahkan atau dimatikan.Profil epidemiologis di ndonesia pada tahun&'-'sebagai gambarantingkat kesehatan di masyarakat masih memerlukan perhatian yang khusus yaitu 8angka kematian bayi )9 per -''' kelahiran hidup : tahun, angka kematian balita99 per -''' kelahiran hidup : tahun.#umlahAnak39Pengetahuan ibu tentang imunisasi akan membentuk sikap positif terhadapkegiatan imunisasi. /al ini juga merupakan faktor dominan dalam keberhasilanimunisasi dengan pengetahuan yang baik keinginan ibu untuk mengimunisasi bayiakanmeningkat, pengatahuanibutersebut akanmenimbulkankepercayaanibutentang kesehatan dan mempengaruhi status imunisasi.Pengetahuan ibu terhadap imunisasi juga dipengaruhi oleh tingkatpendidikan ibu. bu yang berpendidikan tinggi mempunyai pengertian dankesadaran lebih baik tentang pencegahan penyakit yang sedikit banyak telah diajarkan di sekolah.Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bertujuan untuk mencarihubungan antara karakteristik ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi,khususnya pada target populasi yaitu ibu yang memiliki bayi yang berumur 7(-1bulan di Puskesmas %ecamatan bawolato %abupaten #ias.-.1 Pengetahuan "*u+erdasarkandatahasil penelitianbahwatingkat pengetahuanibuyangbaik &'4, sedang -;,34dan kurang ;),)4. Dari hasil penelitian denganmenggunakan ratio prevalens menunjukkan bahwaibu yang memilikipengetahuan baik merupakan resiko terhadap kelengkapan imunisasi dasar padabayi 9 kali lebih besar daripada ibu yang memiliki pengetahuan sedang(kurang. /al ini sejalandenganpenelitianyangdilakukanoleh6unawanyangmenyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibuterhadapkelengkapanimunisasi dasar pada bayi danada perbedaanproporsirespondenyangmendapatkanimunisasi dasar lengkapantararespondenyangberpengetahuanbaikdenganrespondenyangberpengetahuankurang. /al iniberartiresponden yang berpengetahuanbaikmempunyaipeluang9,,kalilebihbesar untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap dibandingkan denganresponden yang berpengetahuan kurang./asil penelitianini jugasejalandenganpenelitianyangdilakukanolehBidho Aadifre yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara status imunisasidasarlengkapdenganibuyangpengetahuannyatinggi, yangartinyaibuyang40pengetahuannyatinggi mempunyai peluang-',;&-kali status imunisasi dasaranaknya lengkap di banding ibu yang pengetahuannya rendah./asil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu berhubunganterhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Dimana seorang ibu akanmengimunisasi bayinya apabila ibu mengetahui manfaat pemberian imunisasi danseorang ibu juga tahu jadwal pemberian imunisasi dasar pada bayi sertamengetahui efek setelah pemberian imunisasi.Peningkatanpengetahuankesehatanakanmenentukanseseoranguntukberprilakubaikdalammemeliharakesehatandanmencegahpenyakit. *danyapengetahuanibutentangimunisasi dasar seperti mengetahui jadwal imunisasi,efekyangdapat ditimbulkandari imunisasi sertamanfaat dari imunisasi dapatmenumbuhkan kesadaran dan prilaku positif dalam pelaksanaan programimunisasi dan akan tercapai kelengkapan imunisasi dasar pada bayi .-.2 Pekerjaan "*u+erdasarkan data hasil penelitian bahwa status pekerjaan ibu yang tidakbekerja sebesar -;,;34, dan ibu yang bekerja sebesar 1),)4. Dari hasilpenelitiandenganmenggunakanratioprevalensmenunjukkanbahwaibuyangtidak bekerja merupakan faktor resiko terhadap lengkapnya imunisasi dasar padabayi. /al ini jugasejalandenganpenelitianyangdi lakukanolehMawaddahyang menyatakan bahwa pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kelengkapanimunisasi dasar pada bayi, dimana nilai Basio prevalennya adalah ). ni berartibahwapekerjaanibumerupakanfaktor resikoterhadapkelengkapanimunisasidasar pada bayi.#amun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh6unawan yang menyatakan bahwa pekerjaan ibu tidak berhubungan dengankelengkapan imunisasi dasar pada bayi, dimana nilai BP J - maka dapatdisimpulkantidakadahubunganyangbermaknaantarapekerjaanibudengankelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Perbedaan ini mungkin disebabkan karenajumlah sampel yang berbeda.41Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan ibu berhubungandengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi, dikarenakan ibu yang tidakbekerjamempunyai waktuluangyanglebihbanyakuntukmembawaanaknyamelakukan imunisasi sesuai dengan jadwal dibandingkan dengan ibu yangbekerja. *kan tetapi ibu yang bekerja mungkin memiliki tingkat kesadaran yanglebih tinggi dan lebih banyaknya informasi yang didapatkan oleh para ibu yangbekerjasehinggaakanmemberi peluangyanglebihbesar untukmembawakananaknyauntukimunisasi, sertadenganibuyangbekerjamemiliki penghasilanyang lebih banyak sehingga dapat membawakan anaknya ke rumah sakit untukmendapatkan imunisasi dasar.-.3 Pen/i/ikan "*uPendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang dalamkelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajarandanpelatihan. $elanjutnyapendidikankesehatanmenurut #otoadmodjoadalahsuatupenerapankonseppendidikandi bidangkesehatanataudengankatalainkonsep pendidikan di bidang kesehatan dimaksudkan untuk menerapkanpendidikan dalam bidang kesehatan yang meliputi proses pembelajaran.+erdasarkandatahasil penelitianbahwatingkat pendidikanibu$arjanasebesar -'4, $D = $M* sebesar 7'4. Dari hasil penelitian dengan menggunakanratio prevalens menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sarjana merupakan faktorresiko terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi ) kali lebih besar daripadaibu yang memiliki tingkat pendidikan $D($M*./asilpenelitian ini sejalandenganpenelitian$aryono yangmenyatakanbahwatingkat pendidikanibumerupakanfaktor resikoterhadapkelengkapanimunisasi dasar pada bayi dimana nilai BP 7,4 5 J &,'- (&,-7 = ,,7), ini berartibahwa kelengkapan imunisasi dasar pada bayi beresiko &,'- kali pada ibu yangberpendidikan tinggi dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah.Pendidikan ibu berkaitan dengan kelengkapan imunisasi dasar bukanmenjadi suatu masalah yang menjadi perhatian khusus dan tidak merupakan faktorrisikodalampelaksanaanimunisasi dasar lengkappada bayi. /al ini sejalan42denganpendapat dari "#C$50, yangdikutipdari Aunardi, pendidikanorangdewasa apaupun isinya, tingkatan ataupun metodenya, baik formal maupun tidak,merupakan lanjutan adalah pengganti pendidikan di sekolah ataupun universitasbelum merupakan jaminan perubahan perilaku, sebab perilaku baru memerlukandukungan dukungan tertentu. Pendidikan bukanlah satu satunya cara untukmengubahperilakuindividu: kelompok. +anyakcarayangdapat diperolehibuuntukmendapatkaninformasi mengenai imunisasi. nformasi yangdi dapatkantentangimunisasi bisadi dapatkanbukanhanya dari pendidikanformal ataubukan dari sekolah, tetapi bisa saja informasi tentang imunisasi di dapat melaluimedia massa, media elektronik atau dari lingkungan sekitar. -.4 #umlah Anak +erdasarkan data hasil penelitian bahwa jumlah anak -(& yang memilikikelengkapan imunisasi dasar sebesar )'4,jumlahanak I)sebesar 3'4.Darihasil penelitiandenganmenggunakanratioprevalensmenunjukkanbahwaibuyang memiliki jumlah anak -(& orang bukam merupakan faktor resiko terhadapkelengkapanimunisasidasarpadabayi ',7kalidibandingkandenganibuyangmemiliki jumlah anak I).Menurut Dombkowski menyebutkanmakinbanyakjumlahanakdalamkeluarga semakin besar kesibukan ibu dalammengurus anaknya sehinggamemungkinkanketidaktepatanpemberianimunisasi pada anaknya. Dari hasilpenelitianini didapatkanjustruibuyangmemilikianakI)memiliki imunisasidasaryanglengkapdibandingkanibuyangmemiliki -(&anak. /al ini terjadimungkinolehbeberapafaktor, diantaranyakarenajumlahsampel yangmasukdalam kriteria inklusi sangat sedikit pada saat penelitian berlangsung yaitu hanya)9 orang ibu. $erta mungkin pengetahuan dan kesadaran ibu mengenai imunisasiyang rendah sehingga menyebabkan ketidaklengkapan imunisasi pada anaknya.43BAB .KE$"PULAN DAN $A9AN..1 Kesim)ulan +erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenaihubungankarakteristik ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi diPuskesmas%ecamatan bawolato %abupaten #ias tahun &'-9, dapat disimpulkan bahwa 8-) 2ingkat pengetahuan ibumerupakan faktor resikoterhadapkelengkapan imunisasi dasar pada bayi.&) $tatus pekerjaan ibu merupakan faktor protektif terhadap kelengkapanimunisasi dasar pada bayi.44)) 2ingkat pendidikan ibu merupakam faktor resiko terhadapkelengkapan imunisasi dasar pada bayi.9) 2idak adanya hubungan jumlah anak terhadap kelengkapan imunisasidasar pada bayi...2 $aranDenganmemperhatikankesimpulandanpembahasanmakauntukdapatmeningkatkan pemenuhan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi beberapa saranyang perlu diberikan sebagai berikut 8-) Perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalammemanfaatkan fasilitas dan tenaga kesehatan dalam pemberianimunisasi dasar pada bayi, petugas puskesmas sebagai tenagakesehatan yang terdepan dan paling dekat dengan masyarakat,memberikan penyuluhan tentang manfaat pemberian imunisasi tidakhanya kepada paraibutetapi juga kepadamasyarakat secaraumum./al ini diharapkan mampu meningkatkan dukungan keluarga terhadapkelengkapan imunisasi dasar pada bayi.&) Perluadanyakerjasamayangbaikantarapetugaskesehatandengantokohmasyarakat dan agamadalam rangka pemenuhan kelengkapanimunisasi dasar pada bayi.)) Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang bersifat kualitatif untukmengetahui lebih mendalamfaktor(faktor lain yang berpengaruhterhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. 45DA%TA9 PU$TAKA1. Banuh 6#, $uyitno /, /adinegoro $ et al#Dasar(Dasar munisasi. n 8Pedomanmunisasi Di ndonesia. 9thedN