IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL...

66
IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI EMPIRIS INDONESIA (Skripsi) Oleh RIZKA AMALIA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Transcript of IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL...

Page 1: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI

EMPIRIS INDONESIA

(Skripsi)

Oleh

RIZKA AMALIA

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

ABSTRAK

IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI

EMPIRIS INDONESIA

Oleh

Rizka Amalia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Implikasi dari Bank Capital

Buffer yang diproksikan dengan kredit bank di Indonesia. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi Data Panel untuk mengidentifikasi adanya kredit

yang berlebihan dan menggunakan model panel data triwulan dari tahun 2013 -

2017 dengan sampel 10 perbankan dalam kategori D-SIBs (Domestic

Sistematically Important Banks), untuk mengatahui pengaruh setiap variabel

terhadap kredit bank. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari analisis

regresi data panel menunjukkan bahwa variabel bebas Capital Buffer (CB)

berpengaruh negatif terhadap kredit, Riil Gross Domestic Product (Riil GDP)

berpengaruh positif terhadap kredit, dan BI Rate tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kredit.

Kata kunci: BI Rate,Capital Buffer, Kredit, Panel Data, Riil GDP.

Page 3: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

ABSTRACT

THE IMPLICATIONS OF BANK CAPITAL BUFFER TO CREDIT:

EMPIRICAL EVIDENCE INDONESIA

By

Rizka Amalia

The purpose of this study is to analyze the implications of the Bank Capital Buffer

proxied by bank credit in Indonesia. This study uses Data Panel regression

analysis to identify the presence of excessive credit and use quarterly data panel

models from 2013 - 2017 with a sample of 10 banks in the D-SIBs category

(Domestic Systematic Important Important Banks), to know the effect of each

variable on bank credit. The results of this study indicate that from panel data

regression analysis shows that the independent variable Capital Buffer (CB) has a

negative effect on credit, Real Gross Domestic Product (Real GDP) has a positive

effect on credit, and BI Rate does not significantly on credit.

Keywords: BI Rate, Capital Buffer, Credit, Data Panel, Real GDP.

Page 4: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI

EMPIRIS INDONESIA

Oleh

RIZKA AMALIA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi
Page 6: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi
Page 7: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi
Page 8: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Juli 1997, sebagai anak

tunggal dari pasangan Bapak Hartono dan Ibu Rosmayana.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu Taman Kanak – Kanak (TK)

Mentari Beringin Raya Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2002/2003,

Sekolah Dasar (SDN) 1 Beringin Raya diselesaikan pada tahun 2008/2009.

Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun

2011/2012. Adapun kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang diikuti yakni

Pramuka. Kemudian penulis melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMAN) 9

Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun ajaran 2014/2015. Adapun kegiatan

ekstrakurikuler yang diikuti yakni Basket SMAN 9.

Penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas

Lampung di jurusan Ekonomi Pembangunan, melalui jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN) pada tahun 2015. Adapun kegiatan

organisasi yang pernah diikuti yakni Badan Eksekutif Muda (BEM) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan (HIMEPA), Economic and Business Entrepreneur Club sebagai

Kepala Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) EBEC 2016/2017,

Kemudian tahun 2017 Penulis mengikuti kegiatan KKL (Kuliah Kunjung

Page 9: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Lapangan) di Bursa Efek Indonesia, Bappenas, Otoritas Jasa Keuangan. kemudian

tergabung dalam kepanitiaan beberapa kegiatan Seminar Nasional diantaranya

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIX tahun 2016 dan Seminar Nasional

dan Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XIX, Lalu, pada tahun

2018, penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Negeri Jemanten,

Kabupaten Lampung Timur.

Kegiatan di luar kampus yang aktif dilakukan adalah mengikuti berbagai kegiatan

Rohani Sister Fillah, kemudian sebagai surveyor BI (Bank Indonesia) tahun 2019.

Page 10: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

PERSEMBAHAN

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta;

pemilik hati dan jasad ini, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya skripsi

ini dapat diselesaikan. Meskipun banyak ujian dan rintangan yang mesti ditempuh

dalam prosesnya, namun Dia tak pernah bosan menjaga dan mengarahkan setiap

langkah penulis, memberi teguran ketika tersalah dan mendengarkan setiap bait

doa untuk kelancaran dan kemudahan proses ini. Shalawat dan salam senantiasa

terucap bagi Rasulullah Muhammad SAW. Juga bagi para sahabat tabi’in, tabiut

tabi’in dan orang - orang shalih pengikutnya hingga akhir zaman.

Kupersembahkan karya ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, dan

sebagai apresiasi atas kasih sayang yang selama ini saya dapatkan dari: Orang Tua

yang amat sangat saya sayangi, panutan dalam hidup, guru terhebat dalam hidup,

pemberi nilai – nilai kehidupan, yakni untuk Bapak Hartono dan Ibu Rosmayana

yang selalu memberikan dukungan dan sebagai penyemangat diri untuk terus

menjadi panutan bagi mereka semua, serta keluarga besar yang selalu mensupport

dan mendoakan. Dosen – dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis terutama Jurusan

Ekonomi Pembangunan dan sahabat – sahabat yang senantiasa membantu,

memberikan motivasi, arahan, dan wejangan yang sangat membangun. Serta

Almamater tercinta Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Page 11: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

MOTO

I believe that every suffering is definitely a lesson and be sure because Allah

promised me ease not only once but twice “actually after that difficulty there is

ease. indeed, after the difficulty there is ease”

(Q.S Al-Insyirah : 5-6)

“Allah does not impose upon any soul a duty but to the extent of its ability; for it

is (the benefit of) what it has earned and upon it what it has wrought”

(Q.S Al-Baqarah : 286)

“And (Allah) provides from (sources) human never could imagine. And if any one

puts trust in Allah, sufficient is (Allah) for us. For Allah will surely accomplish the

purpose: Allah has already set for everything a [decreed] extent.”

(Q.S At-Talaq : 3)

“So patiently persevere: for verily the promise of Allah is true: nor let those shake

thy firmness, who have (themselves) no certainty of faith.”

(Q.S Ar-Rum : 60)

“Perhaps you hate a thing and it is good for you; and perhaps you love a thing

and it is bad for you. And Allah Knows, while you don’t know.”

(Q.S Al-Baqarah : 216)

Page 12: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

SANWACANA

Alahamdulillahirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat

limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

―Implikasi dari Bank Capital Buffer Terhadap Kredit: Bukti Empiris Indonesia‖

yang merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

Berkat bimbingan, bantuan serta arahan, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Nurbetty Herlina, S., S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran serta,

memberikan arahan, ilmu, dan saran kepada penulis hingga skripsi ini

terselesaikan.

5. Bapak Prayudha Ananta S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing akademik

yang telah meluangkan waktu memberikan arahan dan saran kepada penulis

selama proses perkuliahan

Page 13: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

6. Ibu Irma Febriana MK, S.E., M. Si. dan Bapak Thomas Andrian S.E., M.Si

selaku dosen penguji dan pembahas yang telah memberikan arahan dan

masukan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan: Prof. Sahala,

Pak Nairobi, Pak Yoke, Pak Toto, Pak Wayan, Pak Ambya, Pak Husaini, Pak

Imam, Pak Yudha, Pak Thomas, Pak Money, Ibu Betty, Ibu Irma, Ibu Emi,

Ibu Marselina, Ibu Zulfa, Ibu Ratih, Pak Saimul, Ibu Lies serta seluruh Bapak

Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

pelajaran yang sangat bermanfaat selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

8. Ibu Yati, Pak Sanudin, Mas Ma’ruf, Pak Rully, Kyai, serta seluruh staf dan

pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas seluruh

bantuan yang selama ini diberikan kepada penulis.

9. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Hartono dan Ibu Rosmayana yang selalu

memberikan doa dan semangatnya kepada penulis untuk memberikan yang

terbaik, terimakasih untuk segala doa dan dukungan yang selalu dicurahkan

disepanjang jalanku.

10. Keluarga besar di Bandar Lampung, Sumatera Selatan dan Jakarta

terimakasih atas doanya.

11. Bang Agus Mujahidi, Mba Sofie Maghfira dan Mba Intan Wulandari yang

telah menjadi mentor sekaligus guru dalam proses pembuatan skripsi ini.

12. Sahabatku (Angling Darma) Shaula Rizky S, Bunga Ratu C, Yanuarista S.F,

Rynaldy Ariantama, Cynthia Dikna S, Suci Ramadhanty, Nurwafa Finanda,

Naufal Bayan, Indri Meiliyana, Gebrella Nadia, Ridho Kukuh Sumedi, Hani

Nabila F dan Anisya Bella S

Page 14: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

13. Sahabat baikku (Unbiological Sister) Ni Made Adelia Clarita, Dinda

Puspasari dan Febby Ferinda

14. Sahabat baikku (Koppongs) Rifka Amalia, Olivia Tamara, Dhera Rizka dan

Ria Rahma Nida

15. Malaikat Penolongku dan Kembaranku selama proses perkuliahan Rizka

Malia.

16. Team Sayang Bu Umi SMAN 9 yakni Yuvi, Dennis, Jagad, Haris, Enel,

Namon, Hani, Nurah, Attin, Mute, Ween, Alip, Sakuil, Kiput, Dali, Mamat,

dll yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

17. Presidium EBEC 2016/2017 Kak Roslina, Bang Hadi, Bang Regis, Kak

Dana, Kak Umi, Kak Tika, Kak Sendy, Kak Ninda, Kak Mei, Surya, Indah,

Nava, Yohana, Robert, Julian terimakasih atas bimbingan dan untuk

pengalaman organisasinya.

18. Para Keluarga Besar BEM FEB 2015/2016. Jajaran Presidium dan Brigadir

Muda yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

19. Keluarga Besar EP 15 dan juga Team Moneter Squad yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

20. Rekan KKN yakni Kak Anggi, Saras, Bang Robi, Dona, Fikri, Eca dan

seluruh jajaran kepanitian acara kecamatan dan kabupaten, kalian luar biasa.

21. Team Surveyor Bank Indonesia 2019 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

22. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal

sampai dengan skripsi ini terselesaikan.

Page 15: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 30 Januari 2019

Penulis

Rizka Amalia

NPM 1511021075

Page 16: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 9

1. Tinjauan Teori ........................................................................................ 9

a. Karakter Capital Buffer ..................................................................... 9

b. Pengertian Kredit ............................................................................. 11

c. Gross Domestic Product .................................................................. 13

d. BI Rate ............................................................................................ 15

e. Hubungan Capital Buffer dengan Kredit ........................................ 17

f. Hubungan Gross Domestic Product dengan Kredit ......................... 19

g. Hubungan BI Rate dengan Kredit .................................................... 21

2. Tinjauan Empiris .................................................................................. 22

B. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 25

C. Hipotesis .................................................................................................... 27

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 28

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 28

B. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 28

C. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 29

1. Kredit .................................................................................................... 29

2. Capital Buffer ....................................................................................... 30

3. Real Gross Domestic Product .............................................................. 30

4. Suku Bunga (BI Rate) .......................................................................... 30

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 31

E. Prosedur Analisis Data .............................................................................. 32

Page 17: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

ii

1. Uji Regresi Data Panel ......................................................................... 32

a. Regresi data panel dengan Common Effect ...................................... 34

b. Regresi data panel dengan Fixed Effect Method .............................. 34

c. Regresi data panel dengan Random Effect. ...................................... 34

2. Penentuan Metode Estimasi.................................................................. 34

a. Uji Chow .......................................................................................... 34

b. Uji Hausman .................................................................................... 35

3. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 36

a. Uji t-statistik (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) ......................... 36

b. Uji F (Pengujian Hipotesis secara Bersama-sama) .......................... 37

c. Pengujian Asumsi klasik .................................................................. 38

d. Koefisien Determinasi ..................................................................... 40

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 41

A. Uji Regresi Data Panel .............................................................................. 41

1. Metode Penentuan Estimasi.................................................................. 41

a. Uji Chow .......................................................................................... 41

b. Uji Hausman .................................................................................... 42

2. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 44

a. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .................................................. 44

b. Uji Hipotesis Secara Bersama – sama (Uji F) ................................. 45

c. Pengujian Asumsi Klasik ................................................................. 46

3. Hasil Koefisien Determinasi ................................................................. 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 49

1. Pengaruh Bank Capital Buffer terhadap Kredit Perbankan .................. 49

2. Pengaruh Real Gross Domestic Product terhadap Kredit Perbankan .. 51

3. Pengaruh BI Rate terhadap Kredit Perbankan ...................................... 52

C. Analisis Intercept Model Regresi Fixed Effect Model .............................. 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 59

A. Kesimpulan ................................................................................................ 59

B. Saran .......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62

LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

Page 18: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tinjauan Empiris ............................................................................................. 24

2. Variabel penelitian, Bentuk Data, Selang Waktu dan Sumber Data ............... 31

3. Hasil Uji Chow ................................................................................................ 41

4. Hasil Uji Hausman .......................................................................................... 42

5. Hasil Perhitungan Regresi Fixed Effect Model (FEM) ................................... 43

6. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial .................................................................. 45

7. Hasil Uji Hipotesis Secara Bersama – sama ................................................... 46

8. Hasil Deteksi Multikolinieritas ....................................................................... 47

9. Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................................ 47

10. Hasil Uji Heterokedastisitas Metode General Least Square (Cross

Section Weights) .............................................................................................. 48

11. Nilai Koefisien Hasil Regresi Fixed Effect Model .......................................... 53

12. Nilai Koefisien Individual Effect Pada Masing-masing perbankan yang

terdaftar dalam kelompok DSIB tahun 2013 – 2017 ...................................... 53

Page 19: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Capital Adequancy Ratio dan Ketentuan 8% .................................................... 4

2. Prosiklikalitas kredit ......................................................................................... 5

3. Kredit berdasarkan sektor dan penggunaannya (berdasarkan sektor

ekonomi dan berdasarkan penggunaan) ............................................................ 6

4. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 27

Page 20: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah krisis ekonomi menjadi isu yang penting beberapa periode terakhir dan

semakin sering terjadi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Industri

perbankan memiliki peran penting dalam sistem perekonomian suatu negara.

Dalam menjalankan kegiatannya bank memiliki fungsi-fungsi yang dapat

memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Salah satu fungsi bank adalah fungsi intermediasi (financial intermediatery) yaitu

sebagai perantara antara pihak- pihak yang membutuhkan dana (defisit) dengan

pihak- pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus) dalam bentuk simpanan

yang kemudian menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (defisit)

dalam bentuk kredit.

Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami tiga krisis ekonomi, khususnya:

(i) krisis keuangan Asia pada kuartal tiga 1997, (ii) krisis kecil pada kuartal empat

2005; dan (iii) krisis keuangan global pada kuartal empat 2008. Krisis yang sangat

mengancam perekonomian Indonesia adalah krisis keuangan Asia yang

disebabkan oleh depresiasi rupiah yang sangat cepat terhadap dolar Amerika

Serikat. Krisis ini menyebabkan krisis keuangan dan ekonomi di Indonesia, yang

ditandai dengan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan

kegagalan untuk membayar utang dalam negeri (perbankan) dan pada kreditor

Page 21: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

2

asing. Seiring dengan kondisi perbankan dan kredit macet yang tinggi, pada

akhirnya menyebabkan bank di Indonesia digabungkan (merger) atau bahkan

ditutup. Sebelum krisis keuangan Asia, jumlahnya adalah sebanyak 230 bank, dan

kemudian jumlahnya menurun menjadi 130 bank. Konsekuensinya yaitu

pertumbuhan PDB riil menurun sebesar -13,20%, dan tingkat inflasi yang

mencapai 77,63% pada kuartal empat di tahun 1998. Krisis ekonomi pada tahun

2005, berdampak pada sektor perbankan dan mengakibatkan tingginya kredit yang

bermasalah. Hal ini terbukti pada kuartal dua tahun 2006 yang ditandai dengan

peningkatan NPL menjadi 8,27%, akan tetapi pada kuartal tiga di tahun 2006,

sistem perbankan sebagian besar tetap sehat karena bank sepakat untuk

menyetujui kredit baru. (Adamanti. 2015)

Pada krisis keuangan global di tahun 2008 yang disebabkan oleh perlambatan dari

ekonomi dunia selama tahun 2008 berdampak pada kegiatan perdagangan

internasional. Banyak negara mengalami penurunan pertumbuhan PDB riil,

termasuk Indonesia. Namun, Indonesia masih dapat mencatat pertumbuhan PDB

riil yang positif sekitar 4,63% pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena bagian

terbesar dari PDB Indonesia adalah konsumsi domestik yaitu sebesar 50%.

Pertumbuhan kredit Indonesia mengalami penurunan menjadi 9,6%. Pada kuartal

empat di tahun 2009 yang disebabkan oleh sentimen pasar yang negatif, serta

dilanjutkan dengan krisis ekonomi Eropa pada tahun 2010 yang menunjukkan

bahwa untuk mengatasi krisis ekonomi ataupun ancaman krisis ekonomi sehingga

diperlukannya koordinasi kebijakan yang lebih luas baik dalam skala beragam

kebijakannya (macroprudential) ataupun kebijakan antar negara (Adamanti.

2015)

Page 22: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

3

Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) tentang pengawasan perbankan

menerbitkan kebijakan Basel III pada bulan desember 2010 tentang kerangka

peraturan global untuk bank yang lebih tangguh dan sistem perbankan yang

menyajikan rincian standar peraturan global tentang kecukupan dan likuiditas

modal bank, termasuk capital buffer. Kebijakan Basel III merupakan

pengembangan dari Basel II bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan

kesehatan sistem keuangan yang berfokus pada perhitungan modal yang berbasis

pada risiko, supervisory review process, dan market discipline. Tujuan utamanya

dari Basel III adalah menggunakan penyangga modal yaitu untuk mencapai tujuan

makroprudensial yang lebih luas dan untuk melindungi sektor perbankan dari

periode kredit agregat berlebih yang sering dikaitkan dengan penumpukan risiko

pada seluruh sistem. Karena, pada sifat kontrasiklus dari capital buffer dapat

membantu pada fase build-up dari siklus kredit saat keadaan menurun, yaitu

dengan membantu mengurangi risiko bahwa pasokan kredit akan dibatasi oleh

persyaratan peraturan modal yang dapat merusak kinerja dari ekonomi riil dan

mengakibatkan kerugian kredit tambahan dalam sistem perbankan. Kredit yang

berlebih dapat menyebabkan perilaku prosiklikalitas antara kredit dan

pertumbuhan ekonomi dimana kredit cenderung meningkat seiring dengan

ekspansi ekonomi dan sebaliknya, diharapkan dapat mengurangi pertumbuhan

kredit pada periode - periode terjadinya ekspansi ekonomi melalui transmisi biaya

kredit yang meningkat sehingga bank perlu meningkatkan cadangan modalnya.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan seluruh bank besar

termasuk bank yang akan masuk dalam kelompok domestic sistemically important

banks (DSIB) yang terkena ketentuan tambahan permodalan paling besar karena

Page 23: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

4

dinilai masih memiliki modal yang cukup dan belum membutuhkan tambahan

modal untuk tahun depan.

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (diolah)

Gambar 1. Capital Adequancy Ratio dan Ketentuan 8%

Berdasarkan data CAR yang merupakan komponen dari capital buffer masing

masing perbankan yang termasuk dalam kelompok Domestic Sistematically

Important Bank (DSIB) bersifat fluktuatif tetapi masih masuk batas normal karena

berada di atas persyaratan modal yang diberlakukan bank sentral, rata-rata indeks

Capital buffer mencapai tingkat tertinggi pada tahun 2017 dan secara umum,

capital buffer perbankan dalam kelompok Domestic Sistematically Important

Bank (DSIB) di Indonesia mengalami peningkatan selama periode 2013-2017.

Jika Capital Adequacy Ratio (CAR) kurang dari ketentuan tersebut maka

perbankan akan dikenakan sanksi administratif oleh bank Indoensia, Bank dengan

capital buffer yang rendah mencoba untuk membangun kembali buffer dengan

0

5

10

15

20

25

30

Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4

2013 2014 2015 2016 2017

BRI

BNI

MANDIRI

BCA

CIMB NIAGA

BTN

PANIN

OCBC NISP

PERMATA

HSBC INDONESIA

KETENTUAN

Page 24: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

5

menaikkan modal sekaligus menurunkan risikonya. Sebaliknya, bank dengan

buffer yang besar akan menjaga capital buffer mereka dengan meningkatkan

risiko ketika modal meningkat. Penerapan ketentuan pembentukan modal untuk

mengantisipasi penggunaan kredit yang mungkin dilakukan oleh perbankan,

tambahan modal ini digunakan sebagai penyangga guna menyerap kerugian saat

perekonomian negara dalam periode memburuk.

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2015, Bank Indonesia (diolah)

Gambar 2. Prosiklikalitas kredit

Produk Domestik Bruto dan kredit di Indonesia menunjukkan memiliki pola

pergerakan searah atau prosiklikalitas, oleh karena itu Bank Capital Buffer perlu

diimplementasikan di Indonesia karena adanya perilaku prosiklikalitas yang tinggi

antara kredit dan pertumbuhan ekonomi (Utari et al., 2012). Kemudian menurut

Deriantino (2011) membuktikan bahwa terdapat perilaku prosiklikalitas yang

tinggi dalam pembentukan modal untuk pertumbuhan ekonomi di beberapa negara

ASEAN, termasuk Indonesia. Implementasi Bank Capital Buffer dapat

memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ASEAN sehingga dapat menjadi

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2013 2014 2015 2016 2017

CREDIT RIIL GDP

Page 25: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

6

pertimbangan bagi semua bank di kawasan ASEAN yang masih berperilaku

prosiklikalitas pada kredit terutama untuk bank-bank yang akan memitigasi risiko

sistemik dan melindungi sektor perbankan dari kredit yang berlebihan untuk

meningkatkan stabilitas ekonomi.

Menurut Utari, et al. (2012) menemukan bahwa kredit di Indonesia memiliki

korelasi yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia sebagai

regulator dari makroprudensial di Indonesia, berharap bahwa pelaksanaan Capital

Buffer dapat membantu meredam kredit berlebih dan mencegah penumpukan

risiko sistemik.

Sumber : Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (diolah)

Gambar 3. Kredit berdasarkan sektor dan penggunaannya (berdasarkan sektor

ekonomi dan berdasarkan penggunaan)

Berdasarkan penggunaannya, kredit dikategorikan sebagai kredit investasi, kredit

modal dan kredit konsumsi. Sebagian besar didominasi dengan kredit konsumsi

yaitu sebesar 15.97%, yang diikuti oleh kredit modal yaitu sebesar 11.70% dan

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

2013 2014 2015 2016 2017

Pinjaman Modal Kerja YangDiberikan

Pinjaman Investasi YangDiberikan

Pinjaman Konsumsi YangDiberikan

Page 26: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

7

kredit investasi yaitu sebesar 11.49%. Beberapa peneliti telah menganalisis

dampak kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana kredit

dikelompokkan menjadi kredit perusahaan (enterprises credit) dan kredit rumah

tangga (household credit). Beck et al. (2012) menunjukkan bahwa hanya kredit

modal kerja yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai

negara. Sassi dan Gasmi (2014) juga menunjukkan hasil yang sama untuk sampel

yang terdiri dari 27 negara di Eropa. Beberapa penelitian terbaru justru

menunjukkan bahwa kredit perbankan dapat berdampak negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Arcand et al. (2012) dan Samargandi et al. (2015)

menunjukkan pada tingkatan tertentu, kredit perbankan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh dari Bank Capital Buffer terhadap kredit di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh dari Real GDP terhadap kredit di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh dari BI Rate terhadap kredit di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh dari Bank Capital Buffer, Real GDP dan BI Rate

terhadap kredit di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh dari Bank Capital Buffer terhadap kredit di

Indonesia

2. Untuk menganalisis pengaruh dari Real GDP terhadap kredit di Indonesia

Page 27: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

8

3. Untuk menganalisis pengaruh dari BI Rate terhadap kredit di Indonesia

4. Untuk menganalisis pengaruh dari Bank Capital Buffer, Real GDP dan BI

Rate terhadap kredit di Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dan untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat selama proses

perkuliahan.

2. Bagi dunia ilmu pengetahuan dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi

bahan informasi mengenai implikasi dari Bank Capital Buffer di Indonesia

3. Bagi Instansi terkait pembuat kebijakan dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan bahan masukan bagi

Pemerintah dan Bank Sentral dalam menetapkan kebijakan makropridensial,

khususnya untuk mengetahui implikasi dari Capital Buffer di Indonesia.

Page 28: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Teori

a. Karakter Capital Buffer

Capital Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer)

untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi kredit dan pembiayaan perbankan

yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan yang

ditujukan untuk melindungi bank dari perilaku mengambil risiko yang berlebihan.

Perilaku tersebut tercermin dari penyaluran kredit yang berlebihan pada saat

ekonomi ekspansi sehingga berpotensi menimbulkan peningkatan risiko sistemik.

Tambahan modal yang wajib dibentuk perbankan pada periode ekspansi akan

dapat digunakan ketika perbankan menghadapi tekanan saat ekonomi sedang

kontraksi sehingga keberlanjutan fungsi intermediasi bank dapat terjaga.

Capital buffer didefinisikan sebagai selisih antara rasio kecukupan modal (CAR)

yang dimiliki perbankan dengan persyaratan minimum modal perbankan yang

diberlakukan regulator (Anggitasari, 2013). Alasan lain bank harus memiliki

capital buffer adalah pasar memaksa bank untuk memiliki capital buffer, bahkan

ketika modal relatif mahal sebagaimana modal berfungsi untuk memonitor dan

tanpa penjamin simpanan yang memungkinkan bank membuat jaminan simpanan

(Berger et. al., 1995).

Page 29: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

10

Hubungan jangka panjang antara capital buffer dan kredit serupa dengan yang

diprediksi dalam teori charter value, dan dapat bersifat positif atau negatif. Di sisi

lain, hubungan jangka pendek antara capital buffer dan kredit, akan tergantung

pada tingkat kapitalisasi perbankan. Bagi bank yang memiliki tingkat modal

mendekati yang mereka inginkan (bank dengan kapitalisasi tinggi), memiliki

hubungan yang positif. Namun, bagi bank yang memiliki jumlah modal mendekati

peraturan tingkat modal yang disyaratkan, maka hubungan negatif. Peningkatan

peraturan persyaratan modal, dalam jangka pendek, akan mengurangi capital

buffer dan memiliki dampak yang sama dengan mereduksi langsung pada capital

buffer. Menurut Penelitian Heid et al. (2004) koordinasi dari modal dan

penyesuaian risiko tergantung pada jumlah modal bank yang dipegang melebihi

peraturan tersebut. Bank dengan capital buffers yang rendah mencoba untuk

membangun kembali buffer dengan menaikkan modal sekaligus menurunkan

risikonya. Sebaliknya, bank dengan buffer yang besar akan menjaga

capital buffer mereka dengan meningkatkan risiko ketika modal meningkat.

Penerapan ketentuan pembentukan tambahan modal untuk mengantisipasi

kerugian dari kredit atau pembiayaan yang berlebihan (Capital Buffer) tersebut

wajib dipenuhi oleh perbankan seiring dengan pembentukan capital buffer lainnya

sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal

minimum (KPMM), yaitu tambahan modal untuk mengantisipasi kerugian pada

periode krisis (Capital Conservation Buffer) dan tambahan modal khusus untuk

bank-bank yang ditetapkan dapat berdampak sistemik atau Domestic Systemically

Important Bank/ D-SIB (Capital Surcharge) yang ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan bank menyerap kerugian. Tambahan modal ini berfungsi sebagai

Page 30: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

11

penyangga (buffer) guna menyerap kerugian saat perekonomian akan memasuki

periode memburuk (burst period). Tambahan modal yang wajib dibentuk bank

pada periode ekspansi dapat digunakan ketika bank menghadapi tekanan saat

ekonomi sedang kontraksi sehingga keberlanjutan fungsi intermediasi bank

diharapkan tetap dapat terjaga.

Menurut penelitian terdahulu, diprediksi bahwa bank dengan capital bufer lebih

rendah akan mencoba meningkatkan modal mereka sesuai dengan tingkat

targetnya, sedangkan bank dengan penyangga modal yang lebih tinggi akan

mempertahankan modal pada target mereka (Jokipii & Milne, 2011). Menurut

Nier dan Baumann (2006) berpendapat bahwa menjaga capital buffer bank untuk

mengurangi resiko insolvency. Hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan

tingkat modal dari batas ketentuan modal minimum. Selain itu, bank menjaga

capital buffer sebagai tanda kepada pasar agar dapat bersaing dalam hal

mendapatkan pendanaan yang lebih efisien. Jokipii dan Milne (2006) menyatakan

bahwa capital buffer juga dapat menjadi antisipasi terhadap segala guncangan

yang tidak dapat di prediksi, khususnya ketika terdapat tekanan pada sistem

keuangan.

b. Pengertian Kredit

Kredit adalah pinjaman dengan jangka waktu tertentu menggunakan pemberian

bunga yang diberikan kreditur untuk debitur. Kredit yang diberikan perbankan

dapat digolongkan dari berbagai jenis. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan

bahwa kredit adalah "penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Page 31: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

12

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga". Jika seseorang

menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan. Menurut

Hasibuan (2001), ―kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali

bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati‖. Sastradipoera (2004) menyebutkan, ―kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan (yang disamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban

melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga

yang ditetapkan lebih dahulu‖.

Kredit yang diberikan perbankan dapat digolongkan dari berbagai jenis. Menurut

Kasmir (1998) dalam Setiawan (2007) dilihat dari segi tujuan penggunaan kredit

dibedakan menjadi Kredit Produktif, Kredit Perdagangan dan Kredit Konsumtif.

Kredit konsumtif merupakan kredit yang dikonsumsi secara pribadi sehingga

dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa dihasilkan. Menurut

Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (2001:II.8A.1) mengartikan

kredit sebagai: Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

Page 32: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

13

c. Gross Domestic Product

Menurut McEachern Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto

(2000) bahwa: ―Produk domestik bruto / GDP artinya mengukur nilai pasar dari

barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu

negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat

digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk

membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat.‖

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk

berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas

wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,

termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.

Menurut Samuelson (2003), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan

dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang

dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu Negara tanpa membedakan

kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga

negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam

PDB. Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI)

maupun warga Negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak

diikutsertakan produk WNI di luar negeri (Herlambang, 2001).

Pengertian Produk Domestik Bruto menurut Sukirno (2004), yaitu: ―Pendapatan

Nasional menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu tahun

tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Maka ia mempunyai peranan

Page 33: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

14

penting dalam menggambarkan (i) tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan (ii)

perubahan pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Produk nasional atau pendapatan

nasional adalah istilah yang menerapkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa

yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.‖

Wijaya (1997), menyatakan bahwa PDB adalah nilai uang berdasarkan harga

pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu

perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Secara

umum PDB dapat diartikan sebagai nilai akhir barang- barang dan jasa yang

diproduksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).

Ada dua tipe GDP, yaitu :

1) GDP dengan harga berlaku atau GDP nominal, yaitu nilai barang dan jasa

yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang

berlaku pada tahun tersebut.

2) GDP dengan harga tetap atau GDP riil, yaitu nilai barang dan jasa yang

dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku

pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan

jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lain Angka- angka GDP merupakan

hasil perkalian jumlah produksi (Q) dan harga (P), kalau harga-harga naik dari

tahun ke tahun karena inflasi, maka besarnya GDP akan naik pula, tetapi

belum tentu kenaikan tersebut menunjukkan jumlah produksi (GDP riil).

Kenaikan GDP hanya disebabkan oleh kenaikan harga saja, sedangkan volume

produksi tetap atau merosot. Berdasarkan dari pengertian yang sudah dijelaskan

sebelumnya dapa disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) adalah

Page 34: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

15

pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam

periode tertentu. PDB ini dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin

tinggi PDB sebuah negara dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi di

negara tersebut. Karena begitu pentingnya peran PDB di dalam suatu

perekonomian, maka perlu kiranya untuk menganalisa faktorfaktor apa saja yang

dapat mempengaruhi Produk Domestik Bruto. Faktor baik langsung maupun tidak

langsung yang mempengaruhi PDB menurut teori Keynes, PDB terbentuk dari

empat faktor yang secara positif mempengaruhinya, keempat faktor tersebut

adalah konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor neto

(NX).

PDB = C + G + I + ( X - M )

Atau produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran

pemerintah + investasi + ( ekspor - impor ).

d. BI Rate

BI Rate merupakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan merupakan sinyal

(stance) dari kebijakan moneter Bank Indonesia. BI Rate adalah suku bunga

instrumen Bank Indonesia yang ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur yaitu

berlaku selama triwulan berjalan (satu triwulan), kecuali ditetapkan berbeda oleh

RDG bulanan dalam triwulan yang sama. (Bank Indonesia dalam Inflation

Targeting Framework). BI Rate berfungsi sebagai sinyal dari kebijakan moneter

Bank Indonesia, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa respon

kebijakan moneter dinyatakan dalam kenaikan, penurunan, atau tidak berubahnya

BI Rate tersebut. BI Rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang

diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu

Page 35: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

16

yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter‖. Siamat Dahlan

(2005). Operasi Moneter dengan BI Rate dilakukan melalui lelang mingguan

dengan mekanisme variabel rate tender dan multiple price allotments, Dahlan

Siamat (2005)

Bi Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar

rata-rata tertimbang suku bunga SBI-1 bulan hasil lelang OPT (Operasi Pasar

Terbuka) berada disekitar BI Rate. Selanjutnya suku bunga SBI-1 bulan tersebut

diharapkan akan mempengaruhi suku bunga pasar uang antar Bank (PUAB), suku

bunga deposito dan kredit serta suku bunga jangka waktu yang lebih panjang.

Proses Penetapan respon kebijakan moneter dalam hal ini BI Rate:

1) Penetapan respon kebijakan moneter dilakukan dalam RDG triwulanan.

2) Respon kebijakan moneter diharapkan untuk periode satu triwulan kedepan.

3) Penetapan respon kebijakan moneter dilakukan dengan memperhatikan efek

tunda kebijakan moneter dalam mempengaruhi inflasi.

4) Dalam kondisi yang luar biasa, penetapan respon kebijakan moneter dapat

dilakukan dalam RDG bulanan. (Bank Indonesia dalam Inflation Targeting

Framework)

Selain itu yang menjadi pertimbangan dalam penetapan respon kebijakan tersebut

adalah :

1) BI Rate merupakan respon bank sentral terhadap tekanan inflasi ke depan agar

dapat tetap berada pada sasaran yang telah dirtetapkan. Perubahan BI Rate

dilakukan terutama jika deviasi proyeksi inflasi terhadap targetnya dipandang

telah bersifat permanen dan konsisten dengan informasi dan indikator lainnya.

Page 36: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

17

2) BI Rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur secrara diskresi dengan

mempertimbangkan :

a) Rekomendasi BI Rate yang dihasilkan oleh fungsi reaksi kebijakan dalam

model ekonomi untuk pencapaian sasaran inflasi.

b) Berbagai informasi lainnya seperti leading indocators, expert opinion,

asesmen faktor resiko dan ketidakpastian serta hasil-hasil riset ekonomi

dan kebijakan moneter. (Bank Indonesia dalam Inflation Targeting

Framework)

e. Hubungan Capital Buffer dengan Kredit

Capital Buffer merupakan tambahan modal untuk melindungi sektor perbankan

terhadap kerugian yang dapat disebabkan oleh risiko sistemik siklikal. Kebutuhan

Capital Buffer mengharuskan bank untuk menambah modal pada saat kredit

berkembang pesat sehingga buffer dapat berkurang ketika siklus keuangan

berubah. Bank dapat menggunakan capital buffer tambahan yang telah mereka

bangun selama fase pertumbuhan siklus keuangan untuk menutupi kerugian yang

mungkin timbul selama periode stres dan untuk terus memasok kredit ke ekonomi

riil yang ditujukan untuk melindungi bank dari perilaku mengambil risiko yang

berlebihan. Perilaku tersebut tercermin dari penyaluran kredit yang berlebihan

pada saat ekonomi ekspansi sehingga berpotensi menimbulkan peningkatan risiko

sistemik. Tambahan modal yang wajib dibentuk perbankan pada periode ekspansi

akan dapat digunakan ketika perbankan menghadapi tekanan saat ekonomi sedang

kontraksi sehingga keberlanjutan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan

ketahanan permodalan perbankan dalam menyerap potensi risiko kerugian

manakala terjadi krisis keuangan dan ekonomi serta mencegah menjalarnya krisis

Page 37: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

18

sektor keuangan ke sektor ekonomi. Kerugian yang terjadi di sektor perbankan

bisa sangat besar bila penurunan didahului oleh masa kredit berlebih. kerugian ini

dapat mengganggu kestabilan sektor perbankan dan memicu gangguan sistemik,

dimana masalah dalam sistem keuangan dapat berkontribusi pada penurunan

dalam ekonomi riil yang kemudian kembali ke sektor perbankan. Jika dalam hal

ini kondisi bank harus meningkatkan modal, bank akan bereaksi dengan

meningkatkan kredit Persyaratan. Pada akhirnya penyaluran kredit akan menurun

karena kenaikan biaya bagi pelanggan. Untuk bank dengan modal yang kuat dan

akses yang lebih luas dari dana, kondisi seperti itu tidak akan menjadi masalah

(Gambacorta dan Mistrulli, 2003).

Bank yang tidak memiliki buffer modal tinggi dan tidak memiliki akses luas

terhadap sumber permodalan lainnya akan melakukan penyesuaian pada jumlah

kredit yang disalurkan. Sebaliknya, bank yang mempunyai buffer modal lebih atau

memiliki akses lebih luas terhadap sumber modal dapat menyesuaikan besaran

modal yang harus dipenuhi tanpa mempengaruhi portofolio kreditnya. Kondisi

kedua adalah jika pasar untuk ekuitas bank tidak sempurna karena bank tidak

dapat dengan mudah mengeluarkan ekuitas baru, terutama pada periode krisis

karena adanya tax disadvantage serta masalah adverse selection dan agency cost

(Gambacorta & Mistrulli, 2003)

Sektor perbankan membangun pertahanan tambahan modal pada periode dimana

risiko stres wide-system tumbuh nyata. Rezim capital buffer terdiri dari unsur-

unsur berikut:

Page 38: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

19

a. Otoritas nasional akan memantau kredit dan indikator lain yang mungkin akan

membangun dari seluruh sistem risiko dan membuat penilaian apakah kredit

yang berlebihan dan mengarah ke membangun seluruh sistem risiko.

Berdasarkan penilaian ini mereka akan menempatkan persyaratan capital

buffer ketika situasi menjamin. Persyaratan ini akan dilepaskan ketika seluruh

sistem risiko menghilang.

b. Bank Internasional yang aktif akan melihat lokasi geografis dari eksposur

kredit sektor swasta mereka dan menghitung dengan spesifik persyaratan

capital buffer sebagai rata-rata tertimbang dari persyaratan yang diterapkan

dalam yurisdiksi yang memiliki eksposur kredit.

c. Persyaratan capital buffer bank akan mengikuti memperpanjang ukuran buffer

dari konservasi modal. Bank akan dikenakan pembatasan distribusi jika

mereka tidak memenuhi persyaratan.

f. Hubungan Gross Domestic Product dengan Kredit

Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan pertumbuhan kredit pada tahun 2017

mencapai 11 persen. Menurut Gubernur BI, perkiraan itu akan tercapai jika

pertumbuhan ekonomi 5,1 persen. Jika asumsi pertumbuhan 5,2 persen, kredit

bisa di atas 12 persen. Jadi, kredit sangat ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi

atau produk domestic bruto

Kashyap dan Stein (2004) dan Repullo dan Suarez (2009) berpendapat bahwa saat

buruk adalah periode ketika bank mengalami kerugian tinggi dan sektor

perbankan merupakan sumber kendala kredit, yang pada mereka set-up bertepatan

dengan penurunan PDB. Hal ini menunjukkan bahwa saat buruk dapat

Page 39: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

20

diidentifikasi dengan campuran dua faktor: beberapa ukuran kerugian bruto

agregat bank dan sejauh mana bank merupakan sumber pengetatan kredit. Transisi

dari buruk menjadi baik kali dapat diidentifikasi dengan cara yang sama, tapi

waktu yang tepat adalah kurang kritis. Hal ini karena asimetri dalam siklus

keuangan. Munculnya strain keuangan cenderung sangat mendadak dan, biasanya,

datang sebagai kejutan. Oleh karena itu penting bahwa buffer dilepaskan cukup

cepat dan dalam jumlah yang cukup

Besarnya kredit menentukan investasi atau pembentukan modal domestik bruto.

Sedangkan investasi merupakan komponen dari PDB. Identitas pendapatan

nasional adalah sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X - M)

Y adalah pendapatan nasional atau PDB; Cp adalah konsumsi rumah tangga; G

adalah belanja pemerintah; I investasi atau pembentukan modal tetap bruto; X

ekspor barang dan jasa; dan M impor barang dan jasa. Dari situ tampak Y

dipengaruhi oleh I atau pertumbuhan ekonomi dipengaruhi pertumbuhan investasi,

yang mana pertumbuhan investasi ditentukan oleh kredit. Kredit perbankan tidak

terlalu penting jika investasi didominasi oleh investasi pemerintah dan investasi

asing langsung. Namun, selama ini yang terpenting selalu kredit perbankan.

Selama tahun 2016, kredit melemah, tidak pernah menembus dua digit. Data

terbaru menunjukkan kredit pada Juni 2016 hanya 8,9 persen. BI memperkirakan

kredit selama tahun 2016 beradadi kisaran 7 persen sampai 9 persen. Mungkin

karena itu BI baru-baru ini mengoreksi perkiraan pertumbuhan tahun 2016 dari

5,0 persen sampai 5,4 persen menjadi 4,9 persen sampai 5,3 persen. Pola

Page 40: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

21

hubungan ini lebih cocok ketimbang pernyataan Gubernur BI di atas. Pola

hubungan kredit dipengaruhi pertumbuhan ekonomi mencerminkan sikap pasif

BI. Kalau BI hendak proaktif, maka BI melakukan berbagai upaya untuk

mendorong kredit. Katakanlah kredit dipacu menjadi 15 persen. Pendorongnya

antara lain hasil dari program amnesti pajak. Dari itu semua keluarlah prediksi

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kalau target pertumbuhan ekonominya

relatif rendah, berarti BI sendiri ragu dengan kemungkinan kredit tumbuh lebih

tinggi.

g. Hubungan BI Rate dengan Kredit

Suku bunga acuan bank Indonesia atau dengan kata lain BI Rate yang menjadi

signal bagi perbankan untuk menetapkan tingkat suku bunganya seperti tabungan,

deposito dan kredit. Perubahan BI Rate akan mempengaruhi suku bunga deposito

dan suku bunga kredit perbankan. Apabila perekonomian sedang mengalami

kelesuan maka Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter yang

ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktivitas ekonomi.

Penurunan suku bunga BI Rate akan menurunkan suku bunga kredit sehingga

akan menyebabkan permintaan terhadap kredit dari perusahaan dan rumah tangga

akan meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal

perusahaan untuk melakukan investasi. Hal seperti ini akan meningkatkan

aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktivitas perekonomian semakin

membaik. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan, maka Bank

Indonesia merespon dengan menaikkan suku bunga Bi Rate untuk mengerem

aktifitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi

(Bank Indonesia, 2013).

Page 41: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

22

2. Tinjauan Empiris

Tinjauan merupakan hasil dari penelitian terdahulu dijelaskan secara sistematis

tentang hasil- hasil penelitian yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan

dan hasil penggunaan variabel. Beberapa studi empiris maupun deskriptif yang

menjadi acuan penulisan skripsi ini antara lain adalah penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Tabak B.M. et al. (2011) yang menggunakan variabel-variabel

antara lain ROE, NLP, SIZE, Bank Capital Buffer, SELIC, GAP dengan

menggunakan alat analisis FGLS (Feasible Generalized Least Square). Hasil

penelitian menyimpulkan Bank Capital Buffer dan GAP berpengaruh negatif pada

pinjaman. SELIC berpengaruh positif pada pinjaman. ROE, NPL dan SIZE

berpengaruh positif pada Capital Buffer.

Penelitian terdahulu selanjutnya yaitu di lakukan oleh Pramono, et al. (2015) yang

menggunakan variabel-variabel antara lain Kredit Perbankan, Total Aset, CAR,

ROA, PDB, BI Rate dengan menggunakan alat analisis Generalized Methods of

Moments (GMM) yang menyimpulkan bahwa Kebijakan Countercyclical Capital

Buffer berpengaruh negatif dan dapat menekan kredit, BI Rate dan CAR terbukti

berpengaruh negatif pada kredit. total asset, ROA dan PDB terbukti berpengaruh

positif terhadap kredit, dan terbukti adanya sifat prosiklikalitas antara PDB dan

Kredit.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Kemar Whyte (2013) yang

menggunakan variabel-variabel antara lain Capital Buffer, Output gap, ROE, Size,

Prov, Loan, RR, Liq dengan menggunakan alat analisis Generalized Methods of

Moments (GMM), Vector Autoregressive (VAR) & Granger Causality Analysis.

Page 42: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

23

Hasil penelitian menyimpulkan ROE dan Size terbukti berpengaruh negatif dan

Prov terbukti berpengaruh positif terhadap Capital Buffer. Size, RR dan Capital

Buffer terbukti berpengaruh negatif terhadap kredit. Output gap, Liq terbukti

berpengaruh positif terhadap Kredit.

Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Drehmann, et al. (2011) yang

menggunakan variabel variabel antara lain permintaan kredit, PDB, SIZE, Suku

Bunga, LIQ, RISK, SEC, Capital Rasio, Capital Buffer dengan menggunakan alat

analisis Generalized Moments Method (GMM). Hasil penelitian menyimpulkan

Countercyclical Capital Buffer terbukti dapat mengurangi pertumbuhan kredit.

Suku Bunga dan RISK berpengaruh negatif pada kredit bank dan variabel lainnya

berpengaruh positif terhadap kredit bank.

Terakhir Penelitian terdahulu mengenai capital buffer telah banyak dilakukan,

diantaranya oleh Pravin, B et al (2015) yang menggunakan variabel-variabel

diantara lain pertumbuhan kredit, Credit to GDP gap, sektor swasta dalam negeri,

jumlah kendaraan baru, indeks harga rumah dengan menggunakan alat analisis

Hodrick-Prescott (HP Filter) yang menyimpulkan bahwa kesenjangan kredit

terhadap PDB adalah indikator krisis sistemik perbankan dan berpengaruh positif

terhadap Capital Buffer. sektor swasta domestik, Jumlah kendaraan baru, indeks

harga rumah, berpengaruh positif pada pertumbuhan kredit dan kredit terhadap

PDB terbukti berkorelasi negatif dengan pertumbuhan PDB.Tinjauan empiris dari

penelitian terdahulu dijelaskan secara sistematis tentang hasil-hasil penelitian

yang di dapat oleh peneliti terdahulu. Adapun ringkasan mengenai tinjauan

empiris yang berkaitan dengan penelitian Capital Buffer sebagai berikut:

Page 43: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

24

Tabel 1. Tinjauan Empiris

Peneliti / Judul

/ Tahun Tujuan Penelitian

Variabel / Metode

Analisis Hasil

B.M. Tabak, A.C.

Noronha, dan D.

Cajueiro / Bank

Capital Buffers,

Lending Growth,

and Economic

Cyclce: Empirical

Evidence for

Brazil / 2011

Menganalisa

hubungan antara

siklus ekonomi dan

capital buffer

dipegang oleh

bank-bank di Brasil

ROE, NLP, SIZE,

Bank Capital

Buffer, SELIC,

GAP / FGLS

(Feasible

Generalized Least

Square)

Bank Capital Buffer

dan GAP

berpengaruh negatif

pada pinjaman.

SELIC berpengaruh

positif pada

pinjaman. ROE, NPL

dan SIZE

berpengaruh positif

pada Capital Buffer.

Bambang

Pramono,

Januar Hafidz,

Justina Adamanti,

Maulana Harris

Muhajir,

Muhammad

Sahirul Alim /

Dampak

Kebijakan

Countercyclical

Capital Buffer

terhadap

Pertumbuhan

Kredit di

Indonesia / 2015

Menganalisis

dampak

implementasi

Countercyclical

Capital Buffer untuk

mengurangi laju

prosiklikalitas kredit

terhadap

pertumbuhan kredit

perbankan di

Indonesia

Kredit Perbankan,

CCB, Total Aset,

CAR, ROA, PDB,

BI Rate /

Generalized

Methods of

Moments

(GMM)

Kebijakan CCB

berpengaruh negatif

dan dapat menekan

kredit, BI Rate dan

CAR terbukti

berpengaruh negatif

pada kredit. total

asset, ROA dan PDB

terbukti berpengaruh

positif terhadap

kredit, dan terbukti

adanya sifat

prosiklikalitas antara

PDB dan Kredit.

Kemar Whyte /

Investigating the

Interactions

between Capital

Buffers, Credit

and Output

Growth:

Evidence from the

Jamaican Banking

Sector / 2013

Mengidentifikasi

capital buffer bank

lebih intensif

daripada perilaku

siklis dan

procyclical dari

pinjaman selama

periode 2000 hingga

2012 pada sector

perbankan Jamaica

Capital Buffer,

Output gap, ROE,

Size, Prov, Loan,

RR, Liq /

Generalized

Methods of

Moments

(GMM), Vector

Autoregressive

(VAR) & Granger

Causality

Analysis

ROE dan Size

berpengaruh negatif

dan Prov

berpengaruh positif

terhadap Capital

Buffer. Size, RR dan

Capital Buffer

berpengaruh negatif

terhadap kredit.

Output gap, Liq

berpengaruh positif

terhadap Kredit.

Page 44: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

25

Lanjutan Tabel 1. Tinjauan Empiris

Peneliti / Judul

/ Tahun Tujuan Penelitian

Variabel / Metode

Analisis Hasil

Drehmann

dan Gambacorta /

The Effects of

Countercyclical

Capital Buffers on

Bank Lending /

2011

Memberikan

simulasi tentang

bagaimana

countercyclical

capital buffer

dirancang dalam

Basel III dan

dampaknya pada

pinjaman bank

permintaan kredit,

GDP, SIZE, Suku

Bunga, LIQ, RISK,

SEC, Capital Rasio

CCB / Generalized

Moments Method

(GMM)

Countercyclical

Capital Buffer

terbukti dapat

mengurangi

pertumbuhan

kredit. Suku Bunga

dan RISK

berpengaruh

negatif pada kredit

bank dan variabel

lainnya

berpengaruh positif

terhadap kredit

bank

Pravin Burra, Pieter

Juriaan de Jongh,

Helgard

Raubenheimer,

Gary van Vuuren,

Henco Wiid /

Implementing The

Countercyclical

Capital Buffer in

South Africa:

Practical

Considerations /

2015

Mengidentifikasi

indikator yang

dapat digunakan

oleh South

African Reserve

Bank dalam

mengambil

keputusan dalam

membuat dan

pelepasan

countercyclical

capital buffer di

Afrika Selatan.

pertumbuhan kredit,

Credit to GDP gap,

sektor swasta dalam

negeri, jumlah

kendaraan baru,

indeks harga rumah,

penyaluran kredit /

Hodrick-Prescott

(HP Filter)

Kesenjangan kredit

terhadap PDB

adalah indikator

krisis sistemik

perbankan dan

berpengaruh positif

terhadap Capital

Buffer. sektor

swasta domestik,

Jumlah kendaraan

baru, indeks harga

rumah,

berpengaruh positif

pada pertumbuhan

kredit dan kredit

terhadap PDB

terbukti berkorelasi

negatif dengan

pertumbuhan PDB.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yaitu antara

lain penelitian terdahulu mengenai Capital Buffer yaitu diantaranya Tabak B.M.

et al (2012) yang menyimpulkan bahwa Bank Capital Buffer berpengaruh negatif

Page 45: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

26

pada kredit, kemudian penelitian oleh Pramono Bambang. et al. (2015) yang

menyimpulkan bahwa kebijakan countercyclical capital buffer berpengaruh

negatif dan dapat menekan kredit dan menurut Drehmann and Gambacorta.

(2011) menyimpulkan bahwa countercyclical capital buffer terbukti dapat

mengurangi kredit.

Penelitian terdahulu mengenai Gross Domestic Product telah banyak dilakukan

diantaranya dilakukan oleh Pramono Bambang. et al. (2015) yang menyimpulkan

bahwa GDP terbukti berpengaruh positif terhadap kredit, dan terbukti adanya

sifat prosiklikalitas antara GDP dan Kredit. kemudian penelitian oleh Drehmann

and Gambacorta. (2011) yang menyimpulkan bahwa Gross Domestic Product

sebagai indikator yang berpengaruh positif terhadap kredit bank.

Penelitian terdahulu lainnya mengenai BI Rate salah satunya dilakukan oleh

Pramono Bambang. et al (2015) menyimpulkan bahwa BI Rate terbukti

berpengaruh negatif pada kredit. kemudian penelitian oleh Drehmann and

Gambacorta. (2011) menyimpulkan bahwa Suku Bunga berpengaruh negatif pada

kredit bank. BI Rate dapat menjadi signal bagi perbankan untuk menetapkan

tingkat suku bunganya seperti tabungan, deposito dan kredit, perubahan BI Rate

akan mempengaruhi pertumbuhan kredit. Suku Bunga merupakan indikator yang

spesifik untuk mengontrol pergeseran penawaran kredit (Drehmann dan

Gambacorta, 2011)

Page 46: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

27

Untuk memudahkan penelitian ini, berikut merupakan kerangka pemikiran

sistematisnya:

H1

H2

H3

Gambar 4. Kerangka Pemikiran

Sumber : Diolah oleh peneliti

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis

sementara dari penelitian ini adalah:

1. Diduga Bank Capital Buffer berpengaruh negatif pada kredit di Indonesia

2. Diduga Real Gross Domestic Bruto berpengaruh positif pada kredit di

Indonesia

3. Diduga BI Rate berpengaruh negatif pada kredit di Indonesia

4. Diduga Bank Capital Buffer, Real Gross Domestic Bruto dan BI Rate

berpengaruh pada kredit di Indonesia

Bank Capital Buffer

Real GDP

BI Rate

CREDIT

Page 47: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah kajian mengenai Implikasi dari

Bank Capital Buffer terhadap Kredit di Indonesia

B. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat kuantitatif, Menurut Sugiyono (2015), metode penelitian Tujuan

penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-

model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena

yang terjadi. Dengan metode ini, penulis dapat menganalisa dan

mengintrepetasikan data yang telah dikumpulkan untuk selanjutnya menguji

kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Hasil rumusan akan dibandingkan

dengan data hasil temuan dan diolah dengan menggunakan rumus statistik.

Penelitian ini menggunakan data dari 2013 s.d.2017 dalam format triwulan.

Pengambilan sampel berdasarkan karakteristik Domestic- Systematically

Important Banks (D-SIBs) atau bank - bank besar yang memiliki dampak

signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan domestik dan berfungsinya

perekonomian dengan baik, dengan karakteristik meliputi ukuran (size)

kepemilikan modal yang besar, keterkaitan (interconnectedness) dan kompleksitas

Page 48: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

29

terhadap perbankan lainnya dalam konsep ―too big to fail” (Perry Warjiyo, 2016).

Selain itu berdasarkan keterangan dari Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan

Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, perbankan yang masuk dalam

kategori D-SIBs adalah perbankan dalam kategori BUKU III dan BUKU IV.

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan di

atas. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini langsung didapat dari

Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Selanjutnya data dikonstruksi dalam bentuk data panel karena penelitian

menggunakan metode regresi panel atau data runtun waktu silang (crossectional

time series). Penggunaan data panel bertujuan untuk memperoleh data yang lebih

variatif sehingga dapat menjelaskan persamaan yang lebih informatif dan

kompleks (Gujarati dan Porter, 2009).

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman terhadap variable terikat dan

variable bebas maka variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Kredit

Kredit merupakan kredit perbankan yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak

termasuk kredit kepada bank lain). kredit adalah penyediaan uang atau tagihan

(yang disamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi

kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga yang

ditetapkan lebih dahulu. Data diambil dari website Otoritas Jasa Keuangan berupa

data triwulan mulai dari tahun 2013 hingga tahun 2017.

Page 49: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

30

2. Capital Buffer

Capital Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer)

untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi kredit dan atau pembiayaan

perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem

keuangan. Data diambil dari website Otoritas Jasa Keuangan berupa data triwulan

mulai dari tahun 2013 hingga tahun 2017.

3. Real Gross Domestic Product

Real GDP adalah indeks yang jauh lebih baik untuk mengekspresikan output

suatu ekonomi, karena memperhitungkan nilai fluktuasi barang dan jasa bila

dinyatakan dalam istilah moneter. yaitu total output nasional suatu negara, dengan

distorsi yang berkurang karena faktor ekonomi seperti fluktuasi inflasi dan

fluktuasi nilai tukar mata uang yang berbentuk nilai satuan mata uang pada tahun

tertentu. . Data diambil dari website Badan Pusat Statistik berupa data triwulan

mulai dari tahun 2013 hingga tahun 2017.

4. Suku Bunga (BI Rate)

Bl Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau pendirian

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada

publik. Data diambil dari website Bank Indonesia berupa data triwulan mulai dari

tahun 2013 hingga tahun 2017.

Secara ringkas, variabel penelitian, satu pengukuran, selang waktu yang dipakai

dan sumber data dirangkum dalam Tabel 2 berikut ini :

Page 50: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

31

Tabel 2. Variabel penelitian, Bentuk Data, Selang Waktu dan Sumber Data

Variabel Bentuk

Data

Selang

Waktu

Sumber Data Satuan

Pengukuran

Bank Capital Buffer Triwulan 2013-2017 OJK Persen (%)

BI RATE Triwulan 2013-2017 Bl Persen (%)

Real GDP Triwulan 2013-2017 BPS Juta (Rp)

Bank Credit Triwulan 2013-2017 OJK Juta (Rp)

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Langkah yang dilakukan dalam

merumuskan model penelitian ini, yaitu menentukan model umum yang

menggunakan analisis data panel. Komponen siklus dihitung dari indikator untuk

jangkar kredit adalah seperti Bank capital buffer, Real Gross Domestic Product

dan BI Rate. Menganalisis pengaruh dari Bank Capital Buffer terhadap kredit di

Indonesia untuk melihat hubungan antara suatu variable dependen dan variable

independen dengan menggunakan tambahan variable kontrol. Dalam penelitian

ini akan digunakan analisis ekonometrika yaitu regresi data panel dengan bantuan

alat analisis E-Views 10. Metode ini akan menganalisis dampak implementasi

Bank Capital Buffer terhadap kredit berdasarkan kelompok Domestic Systemically

Important Bank/DSIB dari tahun 2013 hingga 2017.

Penelitian ini mengikuti literatur sebelumnya (Ayuso et al., 2004; Stolz dan

Wedow, 2005; Jokipii dan Milne, 2008; Fonseca dan Gonzalez, 2009) dan diolah

menggunakan model panel sebagai berikut :

LCREDITit = + BUFit + LRealGDP it LBIRateit+

Dimana :

LCREDITit = Credit Growth

LBUFit = Bank Capital Buffer

Page 51: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

32

LRealGDPit = Real Gross Domestic Product

LBiRateit = Suku Bunga BI Rate

E. Prosedur Analisis Data

Prosedur Analisis data adalah urutan-urutan yang dilakukan dalam melakukan

analisis terhadap suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa prosedur

analisis yaitu:

1. Uji Regresi Data Panel

Analisis Regresi Data Panel Penelitian ini menggunakan analisis regresi data

panel yang digunakan untuk menganalisis impikasi dari Bank Capital Buffer

terhadap kredit di Indonesia. Keunggulan regresi data panel menurut Wibisono

(2005) antara lain : Pertama. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas

individu secara ekspilisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu; kedua.

Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel

dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks;

Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-

ulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of

dynamic adjustment; Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi

pada data yang lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara

data semakin berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi

sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien; Kelima, data panel

dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks;

Keenam, Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin

ditimbulkan oleh agregasi data individu. Sebelum dilakukan pengujian model

Page 52: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

33

estimasi regresi, supaya model yang diestimasi hasilnya tidak bias atau BLUE

(Best Linier Unbiased Estimator), maka model regresi tersebut harus memenuhi

asumsi dasar klasik. Menurut Basuki (2015) pada regresi data panel, tidak semua

uji asumsi klasik yang ada pada metode OLS dipakai, hanya multikolinieritas dan

heteroskedastisitas saja yang diperlukan. .Menurut Baltagi (1981), dasar

pembentukkan model panel masih menggunakan Least Square. Oleh karena itu,

dalam mengevaluasi hasil model persamaan simultan-panel dapat dilakukan

melalui pendekatan Least Square. Model regresi panel yang hanya dipengaruhi

oleh salah satu unit saja (unit cross-sectional atau unit waktu) disebut model

komponen satu arah, sedangkan model regresi panel yang dipengaruhi oleh kedua

unit (unit cross-sectional dan unit waktu) disebut model komponen dua arah.

Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam menduga model

dari data panel yaitu model tanpa pengaruh individu (common effect) dan model

dengan pengaruh individu (fixed effect dan random effect). Wibowo(2016)

menjelaskan dalam melakukan analisa data panel dikenal tiga macam model

pendekatan yaitu, 1) Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pooled Least Square/Common

Effect), 2) Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect), 3) Pendekatan Efek Acak

(Random Effect).

Dalam mengukur persamaan regresi menggunakan data panel, untuk

keseimbangan datanya akan digunakan model regresi berganda unbalance panel.

Dimana setiap unit cross sectionnya memiliki jumlah observasi time series yang

berbeda. Sedangkan dalam analisis menggunakan regresi data panel, untuk hasil

estimasi dipilih salah satu model regresi data panel yang sesuai. Terdapat tiga

model yang digunakan diantarnya:

Page 53: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

34

1) Regresi data panel dengan Common Effect atau Ordinary Least Square

2) Regresi data panel dengan Fixed Effect Method

3) Regresi data panel dengan Random Effect.

a. Regresi data panel dengan Common Effect

Model analisis ini mengabaikan dimensi waktu dan ruang, karena intersep dan

koefisien slope dianggap konstan. Dan dalam melakukan regresi digunakan

langsung regresi Ordinary Least Square (OLS).

b. Regresi data panel dengan Fixed Effect Method

Model analisis ini memiliki asumsi adanya perbedaan intercept antar individu,

tetapi intersep antar waktunya sama dan koefisien regresi atau slope sama antar

individu dan waktu. Untuk penggunaan slope yang konstan sedangkan intersepnya

harus bervariasi, maka bisa digunakan variabel dummy.

c. Regresi data panel dengan Random Effect.

Model analisis ini memiliki asumsi bahwa slope antar individu adalah sama, tetapi

intersep berbeda baik antar individu maupun antar waktu, namun rata-rata tiap

intersep adalah sama.

2. Penentuan Metode Estimasi

a. Uji Chow

Uji Chow merupakan pengujian untuk menentukan uji mana di antara kedua

metode yakni metode common effect dan metode fixed effect yang sebaiknya

digunakan dalam pemodelan data panel. Hipotesis dalam uji chow ini sebagai

berikut : Jumlah observasi (n) adalah jumlah individu dikali dengan jumlah

periode, sedangkan jumlah parameter dalam model Fixed Effect (k) adalah jumlah

Page 54: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

35

variabel ditambah jumlah individu. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis

maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel

adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari

F kritis maka hipotesis nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi

data panel adalah model Common Effect.

Sehingga hipotesis untuk uji chow sebagai berikut :

H0 : F hitung < F kritis, H0 diterima artinya model yang digunakan adalah

Common Effect Model (CEM)

Ha : F hitung > F kritis, H0 ditolak artinya model yang digunakan adalah Fixed

Effect Model (FEM)

b. Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian yang dilakukan dalam menentukan model

Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan untuk untuk

mengestimasi data panel. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-

Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. Hipotesis

nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model

Random Effect dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi

data panel adalah model Fixed Effect. Apabila nilai statistik Hausman lebih besar

dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang

tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila

nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul

diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model

Random Effect.

Page 55: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

36

Sehingga hipotesis untuk uji hausman sebagai berikut :

H0 : Chi - square hitung < Chi - square tabel, H0 diterima artinya model yang

digunakan adalah Random Effect Model (REM)

Ha : Chi - square hitung > Chi - square tabel, H0 ditolak artinya model yang

digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM)

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji t-statistik (Pengujian Hipotesis Secara Parsial)

Uji t adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis dari

setiap data sampel yang kita bentuk. Pengujian ini ada dua jenis yaitu pengujian

satu arah ataupun pengujian dua arah. Dalam pengujian ini hal yang penting

adalah pembentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha), selain hal

tersebut dalam melakukan pengujian kita akan membandingkan antara t tabel

yang disajikan dengan t hitung yang diperoleh.

Di dalam penelitian ini karena digunakan tiga variabel bebas sehingga diperoleh

hipotesis sebagai berikut:

1) Pengaruh Bank Capital Buffer terhadap pertubuhan kredit

H0 : > 0 artinya tidak terdapat pengaruh negatif antara Bank Capital Buffer

terhadap kredit.

Ha : 0 artinya terdapat pengaruh negatif antara Bank Capital Buffer terhadap

kredit.

2) Pengaruh Real GDP terhadap pertubuhan kredit

H0 : < 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif antara Real GDP terhadap

kredit.

Page 56: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

37

Ha : 0 artinya terdapat pengaruh positif antara Real GDP terhadap kredit

3) Pengaruh BI Rate terhadap pertubuhan kredit

H0 : > 0 artinya tidak terdapat pengaruh negatif antara BI Rate terhadap kredit.

Ha : 0 artinya terdapat pengaruh negatif antara BI Rate terhadap kredit

Maka kriteria menentukan nilai - nilai uji t dengan ketentuan:

a. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

b. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

b. Uji F (Pengujian Hipotesis secara Bersama-sama)

Uji F adalah pengujian yang digunakan untuk menguji apakah benar bahwa

seluruh variabel bebas yang digunakan bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel terikat. Dalam penelitian ini yang akan di uji adalah apakah benar Bank

Capital Buffer, Real GDP, BI Rate secara bersama-sama akan mempengaruhi

kredit di Indonesia. Sama hal nya dengan uji t, uji F juga akan membandingkan

antara nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung lebih besar dari pada

nilai F tabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independen secara bersama –

sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Begitu pula sebaliknya jika nilai F

hitung lebih kecil dari pada F tabel maka H0 diterima, hal ini berarti variabel

independen secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Untuk menguji apakah koefisien regresi dan secara menyeluruh maka prosedur uji

F dapat dijelaskan dengan Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif

(Ha)

Page 57: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

38

Ho : βi = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Maka kriteria pengujiannya adalah :

a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila memenuhi syarat F-hitung < F-tabel.

b. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila memenuhi syarat F-hitung > F-tabel.

c. Pengujian Asumsi klasik

1) Multikolinearitas

Deteksi multikolinieritas adalah salah satu uji asumsi klasik yang digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan linier antar variabel bebas yang digunakan.

Karena bila terjadi hubungan antar variabel bebas, maka akan membuat pengujian

menjadi efisien yang akan memperbesar nilai residu sehingga menyebabkan nilai t

statistik nya mengecil. Untuk melakukan deteksi multikolinieritas dapat dilakukan

dengan beberapa cara yaitu melihat nilai r2 nya, korelasi parsial antar variabel

bebas, regresi auxiliary, metode deteksi klien, dan variance inflation factor (VIF).

Dalam pengujian ini akan digunakan metode variance inflation factor untuk

mendeteksi apakah ada multikolinieritas antar variabel yang digunakan. Model

dikatakan mengandung multikolinieritas atau tidak bergantung pada aturan di

bawah ini :

Page 58: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

39

a) Multikolinieritas Rendah

Dikatakan multikolinieritas rendah bilai nilai VIF nya yaitu rentan nilai dari 1

hingga 5 (1 ≤ VIF ≤ 5)

b) Multikolinieritas Sedang

Dikatakan multikolinieritas sedang bilai nilai VIF nya yaitu rentan nilai dari 5

hingga 10 (5 ≤ VIF ≤ 10)

c) Multikolinieritas Tinggi

Dikatakan multikolinieritas tinggi bila nilai VIF nya yaitu lebih dari 10

(VIF > 10)

2) Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah satu uji asumsi klasik yang digunakan untuk

mengetahui apakah variabel gangguan mempunyai rata-rata nol, mempunyai

varian yang konstan atau ( ) atau homokedastisitas atau justru

heterokedastisitas. Dalam regresi linear berganda, salah satu asumsi yang harus

dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut BLUE adalah var (ui) = σ2

(konstan), semua error mempunyai variasi yang sama. Pada umumnya,

heteroskedastisitas diperoleh pada data cross section. Jika pada model dijumpai

heteroskedastisitas, maka akan membuat varians residual dari variabel tidak

konstan (tidak homoskedastisitas), sehingga menyebabkan model menjadi tidak

efisien meskipun tidak bias dan konsisten. Dengan kata lain, jika regresi tetap

dilakukan meskipun ada masalah heteroskedastisitas, maka hasil regresi akan

menjadi misleading (Gujarati, 2004).

Page 59: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

40

Untuk menguji adanya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas, digunakan uji

white heteroskedasticity yang diperoleh dalam program E-views. Uji white

heteroskedasticity dilakukan dengan membandingkan Obs* R-Square dengan χ2

(Chi-Square) tabel. Jika nilai Obs* R-Square lebih kecil dari χ2 tabel, maka tidak

ada heteroskedastisitas pada model. Dalam pengolahan data panel dengan E-views

9, dapat digunakan metode General Least Square (cross section weight), dan

untuk mendeteksi heteroskedastisitas dilakukan dengan cara membandingkan Sum

Square Resid pada weighted statistics dengan Sum Square Resid unweighted

statistics. Jika Sum Square Resid pada weighted statistics lebih kecil dari Sum

Square Resid unweighted statistics, maka terjadi heteroskedastisitas. Perlakuan

untuk pelanggaran tersebut adalah dengan mengestimasi GLS menggunakan

White Heteroskedasticity. (Ananta, P. 2013)

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen dalam menjelaskan secara keseluruhan terhadap

variabel dependen serta pengaruhnya secara potensial dapat dilihat dari besarnya

nilai koefisien determinasi (R2). Nilai R

2 dikategorikan kedalam dua hal yaitu jika

nilai R2 semakin besar (mendekati nilai 1) maka pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen lebih besar. Begitu pula sebaliknya jika nilai R2

semakin besar (mendekati nilai 0) maka pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen semakin kecil. Sehingga besaran nilai R2 berada antara 0

sampai 1 atau 0 < R2 < 1.

Page 60: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil estimasi, variabel Bank Capital Buffer yang mencerminkan

tingkat cadangan modal memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap

kredit perbankan. Berdasarkan dari hasil penelitian, perbankan yang termasuk

dalam kelompok Domestic Sistematically Important Bank (DSIB) di Indonesia

merupakan masuk dalam kelompok perbankan yang memiliki jumlah modal

yang mendekati persyaratan sehingga berhubungan negatif terhadap kredit.

2. Berdasarkan hasil estimasi, variabel Real Gross Domestic Product yang

mencerminkan tingkat harga barang dan jasa pada periode tertentu memberikan

pengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Hal ini

menyimpulkan bahwa naik turunnya tingkat nilai barang dan jasa akan

berdampak langsung pada kredit perbankan pada kelompok perbankan DSIB di

Indonesia.

3. Berdasarkan hasil estimasi, variabel BI Rate yang mencerminkan tingkat suku

bunga acuan memberikan pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap

kredit perbankan. Hal ini menyimpulkan bahwa apabila terjadi kenaikan pada

Page 61: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

60

suku bunga acuan maka secara langsung tidak akan meningkatkan kredit

perbankan.

4. Hasil dari estimasi F-statistic variabel bebas Bank Capital Buffer, Real Gross

Domestic Product, dan BI Rate secara bersama – sama berpengaruh signifikan

(highly significant) terhadap kredit di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan diperoleh ada beberapa saran dan

masukan bagi peneliti selanjutnya atau pemangku kepentingan yang menjadikan

penelitian ini sebagai referensi:

1. Berdasarkan nilai individual effect perbankan di Indonesia masih sangat

membutuhkan variabel di luar penelitian yang dipilih karena belum mampu

berdiri sendiri diduga karena dipengaruhi rasio kecukupan modal dari masing-

masing perbankan, oleh karena itu rata-rata individual effect memberikan nilai

negatif perbankan di Indonesia dan masih membutuhkan nilai nilai variabel

diluar variabel penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya lembaga terkait terus mengawasi dan

mengevaluasi kebijakannya terkait besaran modal yang wajib dimiliki

perbankan sehingga hendaknya Bank Indonesia mengaktifkan kebijakan

ketentuan besaran capital buffer secara umum untuk semua perbankan dengan

berupaya untuk tetap menjaga risiko tidak terlalu rendah dan tidak terlalu

tinggi tetapi dapat secara efisien dalam menyalurkan kredit perbankan.

Page 62: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

61

3. Integrasi dari hubungan Capital Buffer terhadap kredit yang dilakukan masih

belum menggambarkan keadaan sebenarnya, untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik mengenai hubungan tingkat kredit perbankan perlu adanya tambahan

variasi indikator lain untuk mengukur dimensi yang ada dalam pemodelan

penelitian dengan cara menginteraksikan dengan tambahan variabel lain yang

lebih mampu mencerminkan hubungan antar variabel sebagai pendukung

penelitian seperti variabel makroekonomi, efisiensi dan rasio keuangan lainnya

serta memperluas rentang waktu dan objek penelitian.

Page 63: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

A. McEachern, William. 2000, Ekonomi Makro: Pendekatan Kontemporer.

Jakarta: Salemba Empat.

A Samuelson, et al. 2003. ―Ilmu Makro Ekonomi‖. Jakarta:PT Media Global

Edukasi

Adam, Geršl & Jakub, Seidler. 2012. ―Credit Growth and Countercyclical Capital

Buffers: Empirical Evidence from Central and Eastern European

Countries”. Charles University Prague, Faculty of Social Sciences,

Institute of Economic Studies. Working Papers IES 2012/3

Adamanti, Justina and Astuti, R.I. 2015. ―Building on the Countercyclical Buffer

Consensus an empirical test for Indonesia”. The South East Asian Central

Bank (SEACEN) Articles

Ananta, Prayudha. 2013. ―Determinants Of Human Development In Lampung

Province”. JEP Vol 2 No 3

Anggitasari, A. A. 2013. ―Hubungan Simultan Antara Capital Buffer dan Risiko‖.

Diponegoro Journal of Management.

Arcand, J.L., Berkes, E. and Panizza, U. 2012. "Too much finance?". IMF

working paper, 12/161

Ayuso, J., Perez, D., Saurina, J. 2004. ―Are capital buffers pro-cyclical? Evidence

from Spanish panel data”. Journal of Financial Intermediation, 13, 249–

264.

Baltagi, B. H. 2005. Econometrics Analysis of Panel Data (3rd ed). Chicester,

England: John Wiley & Sons Ltd.

Basel Committee on Banking Supervision, (2010), “Guidance for National

Authorities Operating the Countercyclical Capital Buffer”. Bank for

International Settlement.

Basel Committee on Banking Supervision. 2018. “Countercyclical capital buffer

(CCyB)”. Bank for International Settlement.

Basuki, A. T. dan Imamuddin Yuliadi. 2015. ―Ekonometrika Teori & Aplikasi‖.

Yogyakarta: Mitra Pustaka Nurani.

Page 64: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Beck, Thorsten, Tao Chen, Chen Lin, and Frank Song. 2012. “Financial

innovation: The bright and the dark sides”. Hong Kong Institute for

Monetary Research working paper 5

Berrospide, Jose and Rochelle, Edge. 2010. “The Effects of Bank Capital on

Lending: What do We Know, and What Does It Mean?” International

Journal of Central Banking, 6(4): 5- 54

Damodar, N. Gujarati dan Dawn C. Porter. 2009. Basic Econometric 5th Edition.

McGraw –Hill: New York

Deriantino, E .2011. ―Procyclicality of Banks' Capital buffer In ASEAN

Countries”. Financial Stability Review. Bank Indonesia

Drehmann, M, C Borio, L Gambacorta, G Jimenez and C Trucharte. 2010.

―Countercyclical capital buffers: exploring options‖. BIS Working Papers,

no 317.

Drehmann, M and L Gambacorta. 2011. “The effects of countercyclical capital

buffers on bank lending”. Applied Economic Letters, forthcoming.

Fonseca, A.N. and González,F. 2008. “Cross-country determinants of bank

income smoothing by managing loan-loss provisions”. Journal of Banking

& Finance, vol. 32, issue 2, 217-228

Gambacorta, L and Mistrulli, P.E. 2003. “Bank Capital and Lending Behaviour:

Empirical Evidence for Italy”. Bank of Italy, Economic Research and

International Relations Area. Economic working papers 486

Gambacorta, L and D Marques-Ibanez. 2010. “The Bank Lending Channel:

Lessons from the Crisis”. Economic Policy, 135.

Gujarati, D. N. 2004. Basic Econometrics. The 4th edition. Mc Graw-Hill, New

York.

Hasibuan, Malayu. 2001. Dasar-Dasar Perbankan, Edisi Pertama, PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

Herlambang, T. 2001. Ekonomi Makro: Teori, Analisis dan Kebijakan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Ismaulandy Willdan. 2014. Analisis Variabel DPK, CAR, NPL, LDR, ROA,

GWM, dan Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Investasi pada Bank BUMN

Periode 2005 – 2013. Jurnal Ilmiah

Jokipii, T. and Milne, A. 2008. “The Cyclical Behavior of European Bank Capital

Buffers”. Journal of Banking and Finance. 32, 1440-1451

Jokipii, T. and Milne, A. 2011. “Bank capital buffer and risk adjustment

decisions”. Journal of Financial Stability. Vol. 7, issue 3, 165-178

Page 65: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Kashyap, Anil K, and Jeremy C Stein. 2004. “Cyclical implicatons of the Basel II

capital standards”. Economic Perspectives 28

Kelly, R., McQuinn, K. & Stuart, R. (2013). ―Exploring the Steady State

Relationship between Credit and GDP for A Small Open Economy: The

Case of Ireland”. ECB Working Papers, No: 1531, April.

McEachern, William. 2000. Ekonomi Makro: Pendekatan Kontemporer. Jakarta:

Salemba Empat.

Nier, E and Baumann, U. 2006. “Market discipline, disclosure and moral hazard

in banking”. Journal of Financial Intermediation, Elsevier. vol. 15, issue 3,

332-361.

Norden, Van S. 2011. “The Unreliability of Credit-to-GDP ratio Gaps in Real

Time: Implications for Countercyclical Capital Buffers”. International

Journal of Central Banking, 7(4), 299–303.

Pramono Bambang, Hafidz Januar, Adamanti Justina, Muhajir M. H. dan Alim M

S. 2015. ―Dampak Kebijakan Countercyclical Capital Buffer terhadap

Pertumbuhan Kredit di Indonesia‖. Bank Indonesia. Working Paper No.

WP/ 4 /2015

Pravin, B. Pieter, J.J. Helgard, R. Gary, V.V. Henco, W. 2015. “Implementing

The Countercyclical Capital Buffer in South Africa: Practical

Considerations”. SAJEMS NS No 1:105-127

Repullo, R. and J, Suarez. 2009. “The Procyclical Effect of Basel II”. Documento

de trabajo CEPR 6862, Centre for Economic Policy Research, Londres.

Repullo, R. and J, Saurina. 2011. “The countercyclical capital buffer of Basel III:

a critical assessment”

Rivai, veithzal dan Andriana, P.V. 2006. Credit Manajemen Handbook, Edisi

Pertama, Jakarta.

Samargandi, N. Fidrmuc, J. and Ghosh, S. 2015. “Is the Relationship between

Financial Development and Economic Growth Monotonic for Middle

Income Countries?”. World Development 68, 66—81.

Samuelson, P.A. and Nordhaus, W.D. 2004. Ilmu Makro Ekonomi.Jakarta PT.

Media Edukasi.

Sassi, S. and Gasmi, A. 2014. “The effect of enterprise and household credit on

economic growth: New evidence from European union countries. Journal

of Macroeconomics”. 39, 226-231.

Page 66: IMPLIKASI BANK CAPITAL BUFFER TERHADAP KREDIT: BUKTI ...digilib.unila.ac.id/56652/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Sastradipoera, komaruddin. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan: Konsep

dan Inplementasi Untuk Bersaing, Penerbit Kappa Sigma, Bandung.

Setiawan, I. 2007. Analisis Laporan Keuangan dalam Efetivitas Penilaian

Permohonan Kredit (Studi kasus pada PT. Bank X Bandung). Doctoral

dissertation. Universitas Widyatama.

Siamat Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan, Penerbit Fakultas

Ekonomi universitas Indonesia

Sugiarto, Degibson S,. 2000. Metode Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis.

Jakarta : Gramedia

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.

Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Pangestika, Styfanda. Analisis Model Regresi Data Panel dengan Pendekatan

CEM, FEM dan REM. Jurnal Matematika FMIPA Universitas Negeri

Semarang P-ISSN 2252-6943 e-ISSN 2460-5859

T, Herlambang. 2001. Ekonomi Makro: Teori Analisa dan Kebijakan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Tabak, B. M. Noronha, A.C. and Cajueiro Daniel. 2011. “Bank capital buffers,

lending growth and economic cycle:empirical evidence for Brazil”. Basel

Committee on Banking Supervision paper. BIS CCA-004-2011

Utari, G.A Diah. Trinil Arimurti. Ina Nurmalia Kurniati. 2012. ―Pertumbuhan

Kredit Optimal‖. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Warjiyo, P. 2016. Bauran Kebijakan Bank Sentral: Konsepsi Pokok dan

Pengalaman Bank Indonesia. Seri Kebanksentralan.

Wibisono, Dermawan. 2005. Metode Penelitian & Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Widarjono, Agus. 2013.Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi eviews.UPP STIM

YKPN : Yogyakarta.