IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina...

124
IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI UPT PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUTAN JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Strata 1 Pada Program Studi Ilmu Admnistrasi Negara RINA ANDRIANA NIM. 072737 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2011

Transcript of IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina...

Page 1: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN

DI UPT PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL

PERTANIAN DAN HASIL HUTAN JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Strata 1

Pada Program Studi Ilmu Admnistrasi Negara

RINA ANDRIANA

NIM. 072737

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2011

Page 2: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

K A T A P E N G A N T A R

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas ridho

dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi Dan

Pemasaran Hasil Pertanian Dan Hasil Hutan Jakarta Barat”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

masih ada kekurangan yang semata-mata muncul karena keterbatasan wawasan

penulis. Untuk itu, demi kesempurnaan proposal penelitian ini, segala kritik dan

saran pembaca sepenuhnya akan penulis perhatikan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas oleh dukungan dari semua pihak.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah

dilimpahkannya sehingga dapat tersusun skripsi ini. Kedua Orang tua serta

keluarga yang selalu memberikan semangat, pembelajaran, nasihat, kasih sayang,

serta bantuan yang tidak ternilai. Ucapan terima kasih pun saya haturkan juga

kepada :

1. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Untirta.

3. Dr. Agus Sjafari, M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Untirta.

4. Rahmi Winangsih, S.Sos, M.Si. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Untirta.

Page 3: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

5. Idi Dimyati, S.Ikom, M.Ikom. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Untirta.

6. Kandung Sapto Nugroho. S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Administrasi

Negara FISIP Untirta.

7. Rina Yulianti, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta.

8. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi I.

9. Deden M. Haris, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II.

10. Arenawati, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Penguji Skripsi.

11. Gandung Ismanto, S.Sos., MM., selaku Dosen Penguji Skripsi.

12. Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

13. Para Dosen dan Staf TU Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik atas segala sumbangsihnya.

14. Teman-teman dekat: Iput, Anda, Sari, Tri, dan Eri.

15. Rekan-rekan yang sedikit banyaknya memberikan bantuan dalam penyusunan

skripsi ini.

16. Teman-teman jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2007 kelas C yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penelitian ini masih sangat jauh dari

sempurna oleh karena itu penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam

penulisan Skripsi ini dan penulis juga menerima saran yang membangun demi

untuk perbaikan Skripsi ini dan sebagai referensi untuk penelitian yang

Page 4: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

selanjutnya. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan

bagi mereka yang membacanya.

Serang, Oktober 2011

Rina Andriana

NIM. 072737

Page 5: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ABSTRAK

RINA ANDRIANA, 072737. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, 2011

“Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat”.

Kata kunci : Implementasi, Strategi Peningkatan Pendapatan

UPT Pusat promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (P3HPHH)

Jakarta Barat merupakan organisasi pemerintah yang mengelola objek retribusi

pemakaian kekayaan daerah. Permasalahan yang ada karena: 1) Wajib retribusi

sering melakukan penunggakan pembayaran retribusi, 2) Penarikan retribusi

dilakukan oleh pihak luar bukan dilakukan oleh pegawai UPT, 3) Kesulitan

menambah fasilitas baru yang dapat menambah pendapatan UPT, dan 4) UPT

tidak melakukan pengenaan sanksi terhadap wajib retribusi yang tidak memenuhi

kewajibannya. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah seberapa

besar implementasi strategi peningkatan pendapatan di UPT P3HPHH Jakarta

Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar implementasi

strategi peningkatan pendapatan di UPT P3HPHH Jakarta Barat. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai UPT P3HPHH Jakarta Barat dan teknik

pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Untuk menganalisa data penulis

menggunakan uji hipotesis t-test satu sample. Sedangkan untuk teknik

pengumpulan data penulis menggunakan observasi, dokumentasi, dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan implementasi strategi peningkatan pendapatan di

UPT P3HPHH Jakarta Barat dinilai baik karena sesuai dengan hasil perhitungan

yang diperoleh angka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (37,30 > 1,711) dan implementasi strategi

peningkatan pendapatan di UPT P3HPHH Jakarta Barat mencapai angka 72% dari

angka 55% yang diharapkan. Saran yang diberikan oleh penulis adalah: 1)

Melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan, 2) Meningkatkan produktivitas, 3)

Meningkatkan pengawasan, dan 4) Memberikan sanksi yang tegas pada setiap

wajib retribusi yang melanggar peraturan.

Page 6: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ABSTRACT

RINA ANDRIANA, 072737. Major of Public Administration, Faculty of Social

Science and Politic Science, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, 2011

“The Implementation of The Increase Income Strategy in UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan West Jakarta”.

Key word: The Implementation, The Increase Income Strategy

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (P3HPHH)

West Jakarta is a public organization which manage the user charge of local

property levie. Problems was found by the writer are: 1) The user charge man

often do postponment to pay the user charge, 2) The retraction of user charge

done by third party, employee of UPT don’t do the retraction, 3) Hard to add new

facilitation that can increase UPT’s income, and 4) UPT don’t enforce the

punishment to compulsory levy who illicit the regulation. The formulation of

problem is how many the implementation of the increase income strategy in UPT

P3HPHH West Jakarta. The aim of this research is to know how many the

implementation of the increase income strategy in UPT P3HPHH West Jakarta.

The writer used description quantitative method in this research. The population

in this research are all of employee in UPT P3HPHH West Jakarta and the writer

used census in technic sampling. The writer used one sample t-test to analyze

datas. Observation, documentation, and quetionare are the way of writer

collected the data. The result of this research showed that the implementation of

the increase income strategy in UPT P3HPHH West Jakarta assessed good by the

writer because its in accordance with the calculation of 𝑡𝒔𝒄𝒐𝒓𝒆 > 𝑡𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒

(37,30 > 1,711) and the implementation of the increase income strategy in UPT

P3HPHH West Jakarta reached 72% of 55% from the writer’s expectation.

Suggestions given by the writer are: 1) Do the regulation that have determined, 2)

Increase the productivity of the employees, 3) Increase the supervision, and 4)

Give punishment to compulsory levy who illicit the regulation.

Page 7: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang secara terus - menerus

melakukan pembangunan diberbagai bidang. Dalam melakukan pembangunan

tersebut tidak begitu saja berjalan mulus, akan tetapi banyak hambatan dan

tantangan yang dihadapi. Berbagai masalah yang begitu kompleks ada di negeri

Indonesia ini. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan dan

tingginya tingkat kematian, serta musibah dan bencana sering kali menghiasi

wajah Ibu Pertiwi. Pemerintah sebagai pelopor penggerak pembangunan

memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan,

bagaimana strategi dan rencana yang digunakan agar pembangunan yang

dilakukan dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran, adil dan merata sehingga

masalah–masalah yang dihadapi dapat diatasi, oleh karena itu dibentuklah

desentralisasi.

Desentralisasi merupakan penyerahan wewenang dari pemerintah pusat,

baik kepada para pejabat pusat di daerah yang disebut dekonsentrasi, maupun

kepada badan-badan otonomi daerah yang disebut devolusi (Yuwono, 2008: 14).

Pada saat ini Indonesia telah memasuki paradigma baru penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, dengan memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah

Page 8: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreatifitas, dan

peran aktif masyarakat dalam mengembangkan dan memajukan daerahnya.

Dalam desentralisasi, kewenangan pemerintah daerah meliputi prakarsa,

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi maupun segi-

segi pembiayaan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.

Dengan demikian pemerintah daerah tidak saja hanya dituntut untuk mampu

menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat akan

tetapi secara financial mampu pula membiayai segala kebutuhannya untuk

menggali, mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Karena

faktor yang terpenting adalah dukungan kemampuan keuangan daerah itu sendiri.

Keuangan daerah menjadi sangat penting karena hampir tidak ada kegiatan

pemerintahan yang tidak membutuhkan biaya. Tujuannya adalah agar suatu

daerah dapat melaksanakan pembangunan dan mengurus rumah tangganya sendiri

maka daerah harus memiliki sumber-sumber keuangan sendiri yang cukup (Kaho,

2007: 138). Hal ini untuk menghindari ketergantungan yang semakin besar bagi

daerah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya sendiri. Oleh karena itu

pemerintah daerah dituntut wajib menggali dan mengelola sumber-sumber yang

dapat menjadi sumber pendapatan keuangan daerah dengan baik. Dengan

pengelolaan yang baik maka akan semakin berdaya guna dan berhasil guna

sumber-sumber yang didapat.

Pendapatan daerah dapat berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana

perimbangan, pinjaman daerah dan pendapatan lain-lain (Mahmudi, 2010: 16).

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah yang

Page 9: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

berasal dari beberapa hasil penerimaan daerah dan salah satunya diperoleh dari

penerimaan retribusi daerah yang diatur dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Salah satu sumber terbesar keuangan daerah

adalah retribusi daerah, maka hasil retribusi daerah perlu diusahakan agar menjadi

pemasukan yang potensial terhadap PAD. Retribusi daerah adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan atau diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau badan (Suparmoko, 2002:85).

Adapun yang menjadi tujuan dari pemungutan retribusi daerah antara lain

adalah untuk mendapatkan keuntungan yang layak guna membiayai daerah

otonom yang diberi hak untuk memungut retribusi daerah sebagai sumber

pendapatan bagi daerahnya sendiri. Dengan adanya pemunggutan ini diharapkan

dapat mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan

pembangunan daerah, sehingga akan meningkatkan dan memeratakan

perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

Terdapat beberapa jenis retribusi, tetapi dapat dikelompokkan menjadi tiga

macam sesuai dengan obyeknya. Jenis-jenis retribusi adalah retribusi yang

dikenakan pada jasa umum, retribusi yang dikenakan pada jasa usaha, dan

retribusi yang dikenakan pada perijinan tertentu.

Retribusi merupakan salah satu PAD bagi pemerintah daerah berdasarkan

Undang-Undang No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Salah satu cara untuk meningkatkan PAD adalah dengan meningkatkan

Page 10: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

pendapatan dari retribusi yang dalam hal ini termasuk retribusi yang dipungut dari

pengunaan fasilitas pemerintah, yaitu retribusi pemakaian kekayaan daerah.

Retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah retribusi pemakaian

kekayaan daerah dikenakan atas pemakaian kekayaan daerah seperti pemakaian

tanah dan bangunan, pemakaian ruangan untuk pesta, pemakaian kendaraan atau

alat-alat berat milik Pemerintah Daerah. Dengan kata lain retribusi ini adalah

dimana masyarakat diberikan fasilitas dalam berbagai bentuk baik alat maupun

gedung secara fisik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya,

yang dikelola oleh suatu UPT (Unit Pelayanan Teknis) yang berhak memunggut

retribusi tersebut dan selanjutnya retribusi tersebut di serahkan pada dinas yang

telah ditetapkan untuk mengelola pendapatan tersebut.

Dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 87 Tahun 2009,

Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta mempunyai salah satu fungsi

dan tugas pokok berupaya mendorong dan membenahi berbagai kebijakan yang

berkaitan dengan perkembangan sektor kelautan dan pertanian mulai dari

praproduksi, produksi, pasca panen serta pemasarannya. Berkenaan dengan itu,

maka Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

berupaya untuk mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana yang telah ada,

sehingga UPT tersebut dapat lebih efektif dan efisien dalam mendorong bisnis

bunga dan tanaman hias khususnya di Provinsi DKI Jakarta.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya telah diyakinkan bahwa

untuk menyelenggarakan otonomi daerah harus didukung oleh keuangan daerah

Page 11: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

yang memadai. Untuk mewujudkan hal ini UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat mempunyai hak mengelola

golongan retribusi jasa usaha yang jenisnya termasuk ke dalam retribusi

pemakaian kekayaan daerah berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2006 tentang

Retribusi Daerah. Dengan demikian maka diharapkan UPT ini dapat menjadi

salah satu sumber keuangan untuk Provinsi DKI Jakarta.

Tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan daerah diukur berdasarkan

penggunaan, luas, jumlah, dan waktu pemakaian. Prinsip dan sasaran penetapan

tarif retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah dengan memperhatikan biaya

investasi, biaya perawatan atau pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi,

biaya rutin atau periodik yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa, dan

biaya administrasi umum yang mendukung penyediaan jasa. Sedangkan sistem

pengelolaan retribusinya adalah Bendahara Pembantu Penerima Retribusi setelah

menerima pembayaran retribusi disetorkan ke Kas Daerah DKI Jakarta. Retribusi

yang diterima oleh Kas Daerah DKI Jakarta dari unit atau dinas merupakan

sebagian PAD DKI Jakarta yang selanjutnya dikelola untuk penyelenggaraan

pembagunan fasilitas atau sarana umum dalam rangka pelayanan terhadap

masyarakat yang dituangkan dalam bentuk Dokumen Pelaksanaan Anggaran

melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA - SKPD).

Obyek retribusi adalah berbagai jenis pelayanan atau jasa tertentu yang

disediakan oleh pemerintah daerah (Darwin, 2010: 166). Besaran pokok retribusi

pemakaian kekayaan daerah diukur berdasarkan penggunaan, luas, jumlah, dan

waktu pemakaian. Terdapat beberapa objek pendapatan yang berupa retribusi

Page 12: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

yang dikelola oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.1

Objek Retribusi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat

No.

Objek Retribusi UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat

Besar Tarif Retribusi

1. Pemakaian Kios Promosi Bunga Rp 7.500,00/m²/bulan

2. Pemakaian Los Promosi Bunga Rp 500,00/m²/hari

3. Pemakaian Kios Terbuka Promosi Bunga Rp 75.000,00/kios/bulan

4. Pamakaian Lahan Usaha Promosi

Penangkar Bibit

Rp 1.000,00/m²/bulan

5. Pemakaian Lahan Taman Anggrek

Ragunan:

a. Pemakaian Lahan Taman Anggrek

Ragunan

b. Masuk Kawasan Taman Anggrek

Ragunan:

- Mobil

- Motor

- Orang

Rp. 185.000,00/kav/bulan

Rp 1000,00/mobil/skl msk

Rp 500,00/mobil/skl msk

Rp 1000,00/mobil/skl msk

Sumber: UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat,

Page 13: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tabel 1.2

Pendapatan UPT Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat Tahun 2009 dan 2010

No

Uraian

Kode

Rekening

2009 2010

Target Realiasi Target Realisasi

1. Pemakaian

Kios

Promosi

335.500.000,00 221.469.818,00 391.982.000,00 247.289.608,00

2. Pemakaian

Los

Promosi

63.500.000,00 30.599.500,00 64.496.000,00 32.605.000,00

3. Pemakaian

Kios

Terbuka

155.150.000,00 79.300.900,00 117.776.000,00 41.466.311,00

4. Pemakaian

Lahan

Usaha

Promosi

Penangkar

Bibit

49.243.000,00 23.525.334,00 50.446.000,00 23.080.000,00

5. Pemakaian

Lahan

Taman

Anggrek

192.570.000,00 95.261.000,00 195.805.000,00 97.264.000,00

Jumlah 795.963.000,00 450.563.552,00 820.505.000,00 441.704.919,00

Sumber: BPKD Provinsi DKI Jakarta, 2011.

Berdasarkan data di atas penerimaan pendapatan di UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat yang berupa

retribusi pemakaian kekayaan daerah mengalami penurunan dari tahun 2009 ke

tahun 2010. Pada tahun 2009 keseluruhan pendapatan yang diterima adalah

sebesar Rp 450.536.552,00 sedangkan pada tahun 2010 keseluruhan pendapatan

yang diterima adalah Rp 441.704.919,00. Terdapat selisih pendapatan yang

diterima oleh UPT yaitu sebesar Rp 8.831.633,00 dari pendapatan tahun 2009 ke

tahun 2010. Selisih pendapatan tersebut terjadi karena pendapatan yang diterima

Page 14: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

oleh wajib retribusi menurun dan berakibat pula pada penurunan pendapatan yang

diterima oleh UPT. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

penurunan tersebut. Pertama, pembeli bunga hanya pada waktu atau musim

tertentu. Dari beberapa pernyataan pedagang, pembeli bunga tidak selalu ada

setiap harinya. Mereka hanya membeli bunga pada waktu atau musim tertentu.

Kedua, harga yang terlalu mahal. Hal ini dikarenakan harga bibit yang terlalu

mahal yang dapat menyebabkan tingginya harga bunga di pasar. Ketiga,

banyaknya pedagang. Terdapat 286 pedagang di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat, banyaknya pedagang

yang ada tidak diimbangi dengan pembeli sehingga pendapatan para pedagang

mengalami penurunan. Keempat, gagal panen. Untuk pemakaian Lahan Taman

Anggrek Ragunan, pemakaina lahan ini akan menghasilkan berbagai macam

bunga anggrek. Para petani menanam sendiri tanamannya, mulai dari menanam

bibit sampai masa panen. Namun para petani sering mengalami gagal panen. Hal

ini dikarenakan oleh faktor cuaca yang tidak menentu dan penggunaan bibit yang

kurang bagus. Karena faktor-faktor di atas maka pendapatan para pedagang dapat

menurun yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan UPT.

Usaha pengembangan penerimaan pendapatan UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat yang berupa retribusi

pemakaian kekayaan daerah pada tiap tahunnya mengalami kendala dan

hambatan. Hambatan dan kendala tersebut menyebabkan tidak lancarnya

pengelolaan retribusi itu dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data wajib retribusi

yang telah melaksanakan kewajibannya untuk membayar retribusi dari bulan

Page 15: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Januari 2011 sampai bulan April 2011. Jumlah wajib retribusi secara keseluruhan

di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta

Barat adalah sebanyak 286 orang. Pada bulan Januari 2011 wajib retribusi yang

sudah melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu sebanyak 190 orang,

sedangkan 96 orang tidak melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu untuk

bulan Januari. Pada bulan Februari 2011 wajib retribusi yang sudah melaksanakan

kewajibannya secara tepat waktu sebanyak 175 orang, sedangkan 111 orang tidak

melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu untuk bulan Februari. Pada bulan

Maret 2011 wajib retribusi yang sudah melaksanakan kewajibannya secara tepat

waktu sebanyak 151 orang, sedangkan 135 orang tidak melaksanakan

kewajibannya secara tepat waktu untuk bulan Maret. Pada bulan April 2011 wajib

retribusi yang sudah melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu sebanyak

111 orang, sedangkan 175 orang tidak melaksanakan kewajibannya secara tepat

waktu untuk bulan April. Dapat dilihat dari data tersebut, dalam setiap bulannya

jumlah wajib retribusi yang melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu

mengalami penurunan.

Setelah penulis melakukan observasi awal pada lokasi penelitian, ada

beberapa permasalahan yang terjadi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Pertama, hal yang berkaitan dengan

perilaku wajib retribusi dalam melakukan pembayaran retribusi. Para wajib

retribusi pasar yang seringkali mengabaikan kewajibannya untuk membayar

retribusi dengan berbagai alasan sehingga terjadi penunggakan pembayaran

retribusi. Dapat diketahui kesadaran wajib retribusi memiliki kesadaran yang

Page 16: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rendah untuk melaksanakan kewajibannya untuk membayar retribusi. Dari

penunggakan inilah kemudian penerimaan yang didapatkan tidak dapat optimal

setiap bulannya.

Kedua, penarikan retribusi dilakukan oleh pihak luar. Untuk penarikan

retribusi berobjek lapak atau los para petugas yang berhak mengelola untuk

menarik uang retribusi tidak turun langsung dalam penarikan retribusi tersebut.

Dengan alas an para pegawai UPT tidak mengetahui seluruh wajib retribusi yang

berada disana. Oleh karena itu penarikan tersebut dilakukan oleh pihak pasar atau

orang pasar yang bukan merupakan pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

Ketiga, sulitnya menambah fasilitas baru. Dengan adanya fasilitas baru

maka pendapatan retribusi dapat meningkat. Namun sayangnya penambahan

fasilitas tersebut sulit untuk dilakukan, karena hal ini menyangkut peraturan

daerah. Apabila UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan ingin menambah fasilitas baru, maka UPT tersebut harus mengajukan

pembuatan fasilitas baru dengan peraturan daerah yang baru, hal ini akan

memakan waktu yang cukup lama untuk menambah fasilitas baru.

Kempat, tidak adanya sanksi yang diberlakukan apabila wajib retribusi

telat membayar retribusi yang telah dibebankan. Terdapat pengenaan sanksi

berdasarkan Peraturan Gubernur No. 126 Tahun 2006 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Daerah yaitu sebesar 2%. Wajib retribusi yang

melakukan penunggakan pembayaran retribusi akan dikenakan denda atau sanksi

sebesar 2% dari beban yang seharusnya mereka bayar. Namun peraturan tersebut

Page 17: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

tidak dilakukan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan. Hal ini dikarenakan atas dasar manusiawi, selain itu apabila wajib retribusi

yang mendapat denda tetap harus membayar denda yang telah dibebankan,

terdapat kekhawatiran jika mereka tidak akan menggunakan fasilitas lagi, yang

pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan UPT.

Dengan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

maka peneliti tertarik meneliti “Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan Di UPT Pusat Promosi Dan Pemasaran Hasil Pertanian Dan

Hasil Hutan Jakarta Barat”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat, diketahui terdapat beberapa masalah,

yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran wajib retribusi dalam melaksanakan kewajibannya

dalam membayar retribusi.

2. Penarikan retribusi dilakukan oleh pihak luar bukan dilakukan oleh UPT.

3. Kesulitan menambah fasilitas baru yang dapat menambah pendapatan UPT

Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan.

4. UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan tidak

melakukan pengenaan sanksi terhadap wajib retribusi yang tidak

memenuhi kewajibannya.

Page 18: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

1.3 Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1.3.1 Batasan Masalah

Mengingat adanya keterbatasan waktu, dana, dan pikiran, maka penulis

hanya membatasi penelitian ini pada implementasi strategi peningkatan

pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat.

1.3.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti menyadari bahwa

ada banyak faktor yang saling berkaitan yang juga mempengaruhi munculnya

masalah diatas. Oleh karena itu penulis akan membatasi ruang lingkup kajian

dengan memfokuskan perhatian pada Implementasi Strategi UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam

meningkatkan pendapatannya. Dengan demikian perumusan masalah yang

berkaitan dengan fokus tersebut adalah:

Seberapa besar implementasi strategi peningkatan pendapatan di UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar implementasi strategi

peningkatan pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

Page 19: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Manfaat Secara Teoritis, antara lain:

Diharapkan dapat memngembangkan teori yang ada, atau yang

diperoleh selama perkuliahan serta dapat dijadikan pemahaman untuk

penelitian selanjutnya. Juga untuk meningkatkan kualitas belajar,

memberikan pengetahuan dan pengantar wawasan yang luas bagi

mahasiswa, khususnya mahasiswa FISIP Ilmu Administrasi Negara.

2. Manfaat Secara Praktis, antara lain:

Sebagai bahan masukan atau sumbangan pemikiran kepada UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan strategi

peningkatan penerimaan pendapatan daerah.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan ini dikelompokkan dalam 5 (lima) bab. Masing-masing bab

terdiri dari sub bab dan sub-sub bab, penjelasan secara umum dari bab-bab

tersebut diuraikan sebagai berikut:

Page 20: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan digambarkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan batasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DESKRIPSI TEORI

Pada bab ini akan menguraikan teori-teori yang berhubungan

dengan otonomi daerah, organisasi publik, manajemen sektor

publik, strategi, manajemen strategi, PAD, retribusi pemakaian

kekayaan daerah, kerangka berpikir, dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini memberikan uraian mengenai rancangan penelitian

yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, termasuk di

dalamnya teknik pengumpulan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pembahasan tentang

penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian sebelumnya

mengenai implementasi strategi di UPT Pusat Promosi dan

Page 21: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat serta

beberapa saran dan manfaat bagi UPT tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

B A B I I

D E S K R I P S I T E O R I

2.1 Otonomi Daerah

Saat ini desentralisasi telah menjadi perhatian pokok dan menjadi

fenomena bagi negara-negara dunia, baik di negara-negara berkembang maupun

negara maju. Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah atau kepala

wilayah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah

tangganya sendiri (Widjaja, 1998: 5). Desentralisasi mengandung dua unsur

pokok. Pertama, terbentuknya daerah otonom dan otonomi daerah. Kedua,

penyerahan sejumlah fungsi pemerintahan kepada daerah otonom. Negara

Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas desentralisasi dalam

menyelenggarakan pemerintahanannya dengan memberikan kesempatan dan

keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah bedasarkan

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002.

Pengertian otonomi daerah menurut Franseen dalam Yuwono (2008: 14)

adalah hak untuk mengatur urusan-urusan daerah sekaligus menyesuaikan

peraturan-peraturan yang sudah dibuat dengannya. Adapun konsep dasar otonomi

derah adalah pemerintah pusat memberikan kewenangan yang luas kepada daerah

untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah masing-masing

yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui produk hukum dan perudang-

undangan yang berlaku. Dengan kewenanggannya, daerah akan menjadi kreatif

Page 23: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

untuk menciptakan kelebihan dan insentif kegiatan ekonomi pembangunan

daerah. Dengan demikian tuntutan masyarakat dapat diwujudkan secara nyata

dengan penerapan otonomi daerah luas dan kelangsungan pelayanan umum tidak

terabaikan, serta memelihara kesinambungan fiskal secara nasional (Widjaja,

2007: 2).

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, prinsip-prinsip

pemberian otonomi pada daerah lebih dipertegas, yaitu:

1. Harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat, yakni memperkokoh

Negara Kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan rakyat.

2. Harus merupakan otonomi nyata dan bertanggung jawab.

3. Asas desentralisasi dilaksanakan bersama-sama dengan

dekonsentrasi dengan memberi kemungkinan pula bagi

pelaksanaan asas pembauran.

4. Pemberian otonomi pada daerah mengutamakan aspek keserasian

dengan tujuan di samping aspek pendemokrasian.

5. Tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk

meningkatkan dayaguna dan hasilguna penyelengaraan pemerintah

daerah, terutama dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan

tehadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kesatuan

politik dan kesatuan bangsa.

Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan

daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuananya

dalam bidang keuangannya. Pamudji dalam Kaho (2007: 138) menegaskan

bahwa:

Pemerintah daerah tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan

efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk memberikan pelayanan

dan pembangunan. Dan keuangan inilah yang merupakan salah-satu dasar

kriteria untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam

mengurus rumah tangganya sendiri.

Dari pendapat diatas terlihat bahwa untuk mengatur dan mengurus urusan

rumah tangganya, daerah membutuhkan biaya atau uang. Tanpa adanya biaya

Page 24: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

yang cukup, maka bukan saja tidak mungkin bagi daerah untuk dapat

menyelenggarakan tugas kewajiban serta kewenangan dalam mengatur dan

mengurus rumah tangganya (Kaho, 2007: 139). Dengan desentralisasi maka suatu

daerah otonom dapat mengatur seluruh kegiatan yang mencakup dalam batas-

batas otonomi yang diserahkan kepadanya.

Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan daerah akan lebih mandiri

dalam menentukan seluruh kegiatannya dan pemerintah pusat diharapkan tidak

terlalu aktif mengatur daerah. Pemerintah daerah diharapkan mampu memainkan

peranannya dalam membuka peluang memajukan daerah dengan melakukan

identifikasi potensi sumber-sumber pendapatannya dan mampu menetapkan

belanja daerah secara ekonomi yang wajar, efisien, efektif, termasuk kemampuan

perangkat daerah meningkatkan kinerja, mempertanggungjawabkan kepada

pemerintah atasannya maupun kepada publik atau masyarakat.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa otonomi daerah adalah hak yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah untuk melaksanakan dan mengatur urusan rumah tangganya

sendiri melalui asas desentralisasi dengan batas-batas tertentu dan berpedoman

pada peraturan perudang-undangan yang telah ditentukan.

2.2 Manajemen Publik

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan,

waktu, dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk

memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan

Page 25: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab. Dengan

adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja

sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dengan adanya manajemen

dalam suatu organisasi maka pekerjaan berat dan sulit akan dapat diselesaikan

dengan baik serta tujuan yang diinginkan akan tercapai.

Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2007: 2), Management is a distinct

processn consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed

to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and

others resources.

Maksudnya adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya. Sedangkan pengertian manajemen menurut H. Koontz & O’Donnel

dalam buku Handayaningrat (1994: 19) adalah Management involves getting

things done through and with people. Dalam definisi ini manajemen

dititikberatkan pada usaha memanfaatkan orang-orang lain dalam mencapai

tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian manajemen diatas, maka manajemen itu

merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan dengan

mengatur sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi, agar lebih berdaya

guna, berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang

optimal.

Page 26: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Manajemen diterapkan dalam setiap organisasi baik itu organisasi publik

maupun organisasi swasta. Bozeman dalam buku Handoko (2003: 8) berpendapat,

hanya beberapa organisasi yang bersifat kepemerintahan, tetapi seluruh organisasi

bersifat publik (kerakyatan). Studi manajemen publik umumnya mengarah pada

masalah-masalah kebijakan yang nyata dan diaplikasikan untuk meningkatkan

pelayanan publik.

Menurut Syafiie (1999: 51) membedakan manajemen publik dengan

manajemen swasta masih menjadi polemik dalam literatur organisasi dan

manajemen. Walaupun manajemen publik mempunyai warna pengabdian

masyarakat yang menonjol, namun manajemen juga memiliki warna pelayanan.

Jadi, kepublikan dipandang sebagai kunci dalam memahami perilaku organisasi

dan manajemen di semua organisasi, tidak hanya organisasi kepemerintahan.

Dari pengertian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis

menyimpulkan bahwa manajemen sektor publik adalah proses bagaimana sebuah

organisasi bersifat publik mengelola sumber daya yang dimilikinya dalam

mencapai tujuan yaitu memberikan pelayanan dan pemenuhan barang publik

untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

2.3 Strategi

Kesuksesan sebuah organisasi tergantung dari strategi yang diterapkan.

Strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral.

Strategi berarti seni para jendral. Jika diartikan dari sudut pandang militer, strategi

adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan

Page 27: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

perang agar musuh dapat dikalahkan. Menurut William F. Glueck dan Lawarence

Jauch dalam Saladin (2003: 1) yang diartikan dengan strategi adalah sebuah

rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan

strategi perusahaan dengn tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk

memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat diacapai melalui pelaksanaan

yang tepat oleh organisasi.

Stretegi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

Ia merupakan sebuah rencana permanen untuk sebuah kegiatan. Di dalamnya

biasanya termasuk formulasi tujuan dan kumpulan rencana kegiatan. Hal itu

mengindikasikan adanya upaya memperkuat daya saing pekerjaan bisnis dalam

mengelola organisasi dan mencegah pengaruh luar yang negatif pada kegiatan

organisasi dengan cara menganalisis kekuatan dan kelemahan dari lingkungan

eksternal maupun internal.

Strategi dapat disebut juga sebagai pernyataan apa yang harus dilakukan

organisasi untuk mencapai keberhasilan. Strategi ini didapatkan dari misi dan

hasil penilaian fondasi organisasi. Strategi ini menyatakan tindakan apa saja yang

harus dilakukan oleh organisasi untuk mencapai misi organisasi yang sesuai

dengan kekuatan dan kelemahan organisasi.

Strategi merupakan hal menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti

orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana

mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk

membantu memenangkan persaingan di dalam pasar. Dengan kata lain, definisi

strategi mengandung dua komponen yaitu (Dirgantoro, 2007: 6):

Page 28: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

1. Future Intentions atau tujuan jangka panjang. Hal ini diartikan

sebagai pengembangan wawasan jangka panjang dan menetapkan

komitmen untuk mencapainya.

2. Competitive Advantage atau keunggulan bersaing. Hal ini diartikan

sebagai pengembangan pemahaman yang dalam tentang pemilihan

pasar dan pelanggan atau customer oleh perusahaan yang juga

menunjukan kepada cara terbaik untuk mencapai tujuan akhir.

Sementara itu Michael Porter dalam buku David (2004: 62)

mengemukakan bahwa dengan strategi suatu organisasi memperoleh keunggulan

bersaing dari tiga macam dasar yang berbeda, yaitu:

1. Strategi keunggulan biaya. Strategi ini merupakan strategi

mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga menghasilkan

produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan

pesaing. Strategi keunggulan yang sukses biasanya merasuk

keseluruh perusahaan atau orgaisasi, seperti efisiensi yang tinggi,

biaya administrasi yang rendah dan partisipasi pegawai dalam

pengendalian biaya.

2. Strategi diferensiasi. Strategi ini menawarkan beberapa tingkat

pembedaan artinya dengan memberikan penawaran yang berbeda

dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi

differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau

produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa

Page 29: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

membedakan dirinya dengan pesaing sehingga dapat

mempromosikan reputasi yang baik.

3. Strategi fokus. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan

jasa yang memenuhi keperluan kelompok kecil konsumen. Strategi

fokus biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang

mempunyai karakteristik khusus.

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan, maka penulis menarik

kesimpulan bahwa strategi merupakan suatu rencana tindakan yang dirancang

untuk mencapai tujuan bukan hanya tujuan untuk jangka pendek, akan tetapi

jangka menengah dan jangka panjang. Dalam menyusun strategi, diperlukan

analisis terhadap lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal dan

disertai keputusan dan pelaksanaan yang tepat agar tujuan dapat dicapai melalui

langkah-langkah yang tepat.

2.3.1 Tipe-Tipe Strategi

Terdapat empat tipe-tipe strategi yang dikemukakan oleh Salusu (1996:

104), yaitu sebagai berikut:

1. Corpoorate Strategy (Strategi Organisasi). Strategi ini berkaitan

dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif

stratejik yang baru. Pemabatasan-pembatasan diperlukan, yaitu apa

yang dilakukan dan untuk siapa.

Page 30: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

2. Program Strategy (Strategi Program). Strategi ini lebih memberi

perhatian pada implikasi-implikasi stratejik dari suatu program

tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu

dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran

organisasi.

3. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Data).

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada

memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber esensial yang

tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber

daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

4. Institutional Strategy (Strategi Kelembagaan). Fokus dari strategi

institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk

melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.

Sementara itu Gregory G. Dess dan Alex Miller dalam Saladin (2003: 2),

membagi strategi dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:

1. Strategi yang dikehendaki (intendded strategic) yang terdiri dari tiga

elemen, diantaranya:

a. Sasaran-sasaran (goals), yaitu apa yang ingin dicapai organisasi.

b. Kebijakan (policies), merupakan garis pedoman untuk bertindak,

bagaimana sebuah organisasi mencapai sasaran-sasaran tersebut.

c. Rencana-rencana (plans), merupakan suatu pernyataan dari tindakan

seseorang manajer organisasi terhadap apa yang diharapkan akan

terjadi.

2. Strategi yang direalisasikan (realized strategic) merupakan apa yang

dicapai atau apa yang telah terwujud.

Page 31: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Dengan tipe-tipe strategi maka akan mempermudah suatu organisasi untuk

menentukan cara mereka agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

menganalisa lingkungan baik itu lingkungan eksternal maupun internal.

2.4 Manajemen Strategi

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan

untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas

fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya (David, 2004:

5). Seperti yang tersirat dalam definisi, fokus manajemen strategis terletak pada

memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi,

penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai

keberhasilan organisasi.

Manajemen strategi mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan

upaya yang bersifat selalu meningkatkan kualitas organisasi, efisiensi anggaran,

optimalisasi penggunaan sumberdaya organisasi, evaluasi program, pemantauan

dan penilaian kinerja serta pelaporan kinerja. Dengan menerapkan manajemen

strategi maka manajemen suatu organisasi akan lebih peka terhadap ancaman

yang datang dari luar organisasi. Manajemen strategi memiliki peran yang

signifikan dalam membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Manajemen

strategi berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan

dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik,

eksekutif, karyawan, dan pihak lain yang berkepentingan.

Page 32: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Manajemen strategis adalah sekelompok keputusan dan tindakan

manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi (Robbin, 2002:

196). Manajemen strategis mencakup semua dasar fungsi manajemen yaitu

strategi organisasi harus direncanakan, diorganisasi, dilaksanakan, dan

dikendalikan.

Pengertian manajemen strategi menurut William F. Glueck dan Lawarence

R. Jauch dalam Saladin (2003: 4) adalah, strategic management is a stream of

decisions and actions which leads to development of an affective strategy or

strategies to help achieve objectives, the strategy management process is the way

in which strategic determine objectives and make strategic decisions.

Maksudnya adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada

perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu

mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi ialah suatu cara dengan

jalan bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran untuk membuat

kesimpulan strategi.

Manajemen srategi telah berkembang di luar organisasi bisnis pencari laba

yang diantaranya dapat mencakup lembaga pemerintahan, rumah sakit, dan

organisasi nirlaba lainnya. Manajemen strategi sangat dibutuhkan oleh suatu

organisasi baik itu yang bersifat profit maupun non-profit atau pun organisasi

publik karena dapat memberikan beberapa manfaat. Greenley dalam David (2004:

19) menyatakan bahwa manajemen strategi menawarkan beberapa manfaat,

diantaranya:

Page 33: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

1. Memungkinkan mengenali, menetapkan prioritas, dan

memanfaatkan berbagai peluang.

2. Menyediakan pandangan obyektif mengenai masalah

manajemen.

3. Menjadi kerangka kerja untuk memperbaiki koordinasi dan

pengendalian aktivitas.

4. Meminimalkan pengaruh kondisi dan perubahan yang

merugikan.

5. Memungkinkan keputusan utama yang lebih baik mendukung

sasaran yang telah ditetapkan.

6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif

untuk mengenali peluang.

7. Memungkinkan sumber daya yang lebih kecil dan waktu lebih

sedikit dicurahkan untuk mengoreksi kesalahan atau keputusan.

8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal di antara

staf.

9. Membantu memadukan tingkah laku individual menjadi usaha

total.

10. Menyediakan dasar untuk penjelasan tanggung jawab individu.

11. Memberikan dorongan untuk pemikiran ke depan.

12. Menyediakan pendekatan kerja sama, terpadu, dan antusias dalam

menangani berbagai masalah dan peluang.

13. Mendorong sikap yang menerima perubahan.

Page 34: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

14. Memberikan tingkat disiplin dan formalitas yang tepat pada

manajemen dari suatu bisnis.

Manajemen stratejik tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi juga

sudah diterapkan organisasi sektor publik. Penerapan manajemen stratejik pada

kedua jenis institusi tersebut tidaklah jauh berbeda, hanya pada organisasi sektor

publik tidak menekankan tujuan organisasi pada pencarian laba tetapi lebih pada

pelayanan. Penerapan manajemen strategik pada organisasi sektor publik

memberikan beberapa manfaat, dalam Salusu (1996: 494) terdapat beberapa

manfaat dari manajemen strategi yang diterapkan di sektor publik, diantaranya

sebagai berikut:

1. Identifikasi Peluang. Dengan manajemen strategi, organisasi

dimungkinkan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dalam

lingkungan eksternal dan sekaligus memanfaatkannya. Ancaman

dari lingkungan dapat dihindari seminimal mungkin dengan

menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi. Dengan peluang

dan kekuatan, organisasi dapat memperbaiki kelemahan-

kelemahannya.

2. Semangat Korps. Dalam lingkungan organisasi, manajemen strategi

mampu menciptakan sinergi dan l’esprit de corps, yaitu semangat

korps yang penuh integritas sehingga dapat melincinkan jalan

menuju organisasi. Semangat itu diharapkan dapat menimbulkan

produktivitas mereka.

Page 35: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

3. Perubahan-Perubahan Strategi. Apabila terdapat perubahan-

perubahan yang harus dilakukan, maka organisasi tersebut perlu

menyesuaikan arah perjalanan organisasi dengan misi dan tujuan

yang ingin dicapai. Pada saat itulah manajemen strategi diperlukan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa manajemen strategi adalah seni penyusunan penetapan seluruh kegiatan

organisasi beradasarkan strategi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan

berbagai peluang yang ada disertai dengan kerjasama tiap anggota dalam suatu

organisasi agar kegiatan organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

2.4.1 Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik

dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi. Terdapat

beberapa proses manajemen strategi yang dikemukakan oleh David (2004: 5)

dalam bukunya yang terdiri dari tiga tahap, diantaranya sebagai berikut:

1. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan kegiatan yang termasuk

mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman

eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal,

menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif,

dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Tidak ada organisasi

yang mempunyai sumberdaya yang tidak terbatas, ahli strategi harus

memutuskan strategi alternatif mana yang akan memberi keuntungan

terbesar kepada perusahaan. Keputusan perumusan strategi mengikat

suatu organisasi pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi

spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan

keunggulan bersaing jangka panjang. Apa pun yang akan terjadi,

Page 36: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama

dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi.

2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan

obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi

karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang

dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk

menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha

pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan

memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompendasi

karyawan dengan prestasi organisasi.

Implementasi strategi disebut tahap tindakan manajemen

strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan

manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.

Sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen

strategi, karena memerlukan disiplin pribadi, komitmen, dan

pengorbanan. Keberhasilan implementasi strategi tergantung pada

kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan yang lebih

merupakan seni ketimbang pengetahuan.

3. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen

strategis. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi

adalah:

a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar

strategi.

b. Mengukur prestasi.

c. Mengambil tindakan korektif.

Selain itu Hunger dan Wheelen juga mengemukakan proses manajemen

strategi (Hunger, 2003: 300), yaitu:

1. Tahap pengamatan lingkungan. Tahap ini merupakan dimana pimpinan

perlu menyadari bahwa organisasi selalu beriteraksi dengan

lingkungannya. Perjalanan organisasi dipengaruhi oleh suatu peristiwa,

perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada lingkungannya.

Perubahan tersebut bisa berasal dari luar organisasi (eksternal) maupun

dari dalam organisasi (internal). Faktor eksternal terdiri dari

Page 37: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

opportunities (kesempatan) dan threaths (ancaman), sedangkan faktor

internal terdiri dari strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan).

2. Tahap perumusan strategi. Yaitu tahap pengambilan keputusan

mengenai alternatif strategi yang akan dipilih oleh organisasi. Strategi

yang dipilih merupakan hasil dari pengamatan lingkungan yang telah

dilakukan sebelumnya. Perumusan strategi dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities,

dan threats). SWOT merupakan alat analisis untuk menciptakan

sebuah strategi dengan memaksimalkan faktor kekuatan,

memanfaatkan faktor peluang, dan mengurangi faktor kelemahan.

3. Tahap implementasi strategi. Yaitu tahap pelaksanaan strategi yang

telah dirumuskan atau direncanakan. Implementasi strategi merupakan

proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan melalui

pengembangan program, anggaran, dan prosedur.

4. Tahap evaluasi atau pengendalian. Yaitu proses membandingkan

kinerja dan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang

diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil yang

diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.

Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik

dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih

besar. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki

Page 38: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan

strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.

2.4.2 Implementasi Strategi

Implementasi strategi merupakan proses yang menentukan apakah sebuah

strategi berhasil atau tidak. Perumusan strategi yang sukses tidak menjamin

implementasi strategi yang sukses. Implementasi strategi menuntut organisasi

memotivasi pegawai dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi dapat

dilaksanakan. Menurut Mc Kinsey terdapat tujuh komponen yang dapat menjamin

pelaksanaan strategi dengan baik yaitu, strategi (strategy), stuktur (structure),

sistem (system), budaya (share value), keahlian (skill), gaya kepemimpinan

(style), dan staff (Hunger, 2003: 300).

Struktur adalah cara berbagai keghiatan diorganisasikan. Kepemimpinan

adalah kebutuhan untuk menetapkan gaya yang efektif disamping staf dan

keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi. Kultur menciptakan

norma-norma perilaku individu dan warna organisasi. Sistem yaitu imbalan atas

kinrja atau prestasi di samping juga untuk memantau dan mengendalikan tindakan

organisasi.

Setelah strategi dirancang, kerangka 7 S Mc Kinsey menyarankan agar

pimpinan memusatkan perhatian pada enam komponen untuk memastikan

pelaksanaan yang efektif yaitu struktur, sistem, kultur, keterampilan, gaya

kepemimpinan, dan staff. Strategi yang dipilih harus dapat dilaksanakan secara

konsisten dan untuk itu perlu dibangun suatu struktur organisasi yang cocok,

Page 39: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

anggaran yang memadai, sistem yang jelas dan kemampuan pengelolaannya.

Faktor lainnya adalah budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik akan

menciptakan nilai dan standar etika yang baik, sehingga menciptakan lingkungan

kerja yang kondusif.

2.5 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu modal dasar

pemerintah daerah dalam mendapatlan dana pembangunan dan memenuhi belanja

daerah. PAD adalah usaha daerah guna memperkecil ketergantungan dalma

mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas. Di dalam penjelasan atas Undang-

Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah yang dimaksud dengan PAD adalah penerimaan

yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang

dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sumber pendapatan pemerintah daerah relatif terprediksi dan lebih stabil

sebab pendapatan tersebut diatur oleh undang-undang dan peraturan daerah.

Dengan payung hukum maka pemerintah berhak memungut pajak daerah dan

retribusi yang bersifat mengikat dan dapat dipaksakan.

Sumber pendapatan daerah pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu sebagai berikut (Mahmudi, 2010: 16):

1. Sumber pendapatan yang saat ini ada dan sudah ditetapkan dengan

peraturan perundangan.

Page 40: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

2. Sumber pendapatan dimasa datang yang masih potensial atau

tersembunyi dan baru akan diperoleh apabila sudah dilakukan

upaya-upaya tertentu.

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, bagian

laba pengelolaan aset daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Salah

satu tujuan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal adalah untuk

meningkatakan kemandirian daerah dan mengurangi ketergantungan fiskal

terhadap pemerintah pusat. Peningkatan kemandirian daerah sangat erat kaitannya

dengan kemampuan daerah dalam mengelola PAD. Semakin tinggi kemampuan

daerah dalam menghasilkan PAD, maka semakin besar pula dikersi daerah untuk

menggunakan PAD tersebut sesuai dengan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas

pembangunan daerah.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa Pendapatan Asli Daerah adalah sumber pendapatan yang diterima di suatu

daerah otonom berdasarkan peraturan daerah dengan tujuan memperkecil

ketergantungan dari pemerintah dalam hal mengatur urusan rumah tangganya

sendiri khususnya dalam bidang keuangan.

2.5.1 Retribusi Daerah

Pengertian retribusi secara umum dalam Kaho (2007: 170) adalah

pembayaran-pembayaran pada negara yang dilakukan oleh mereka yang

menggunakan jasa-jasa negara atau merupakan iuran kepada pemerintah yang

Page 41: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan disini

bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari

pemerintah, dia tidak dikenakan iuran tersebut. Terdapat ciri-ciri mendasar dari

retribusi dalam Kaho (2007: 170), yaitu:

1. Dipungut oleh negara.

2. Dalam pemungutan terdapat paksaan secara ekonomis.

3. Adanya kontrprestasi yang secara langsung dapat ditunjuk.

4. Retribusi dkenakan pada tiap orang atau badan yang menggunakan

atau mengenyam jasa-jasa yang disiapkan negara.

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia saat ini

penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi, retribusi

yang dipungut di Indonesia saat ini adalah retribusi daerah. Retribusi daerah

adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu

yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan (Suparmoko, 2002: 85). Jasa yang

dimaksud adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya, dapat dinikmati oleh

orang pribadi atau badan.

Dalam istilah asing retribusi disebut sebagai user charge, user fees, atau

charging for service. Retribusi daerah merupakan pungutan yang dilakukan oleh

pemerintah daerah pada wajib retribusi atas pemanfaatan suatu jasa tertentu yang

Page 42: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

disediakan pemerintah (Mahmudi, 2010: 25). Jadi dalam retribusi terdapat

imbalan (kontraprestasi) langsung yang dapat dinikmati pembayar retribusi.

Beberapa ciri-ciri yang melekat pada retribusi daerah adalah sebagai

berikut (Siahaan, 2005: 7):

1. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-

undang dan peraturan daerah yang berkenaan.

2. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.

3. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontraprestasi secara

langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang

dilakukannya.

4. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh

pemerintah daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.

5. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara

ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan

memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Jenis retribusi daerah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut

(Mardiasmo, 2003: 101):

1. Retribusi Jasa Umum

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan

Akte Catatan Sipil

Page 43: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

f. Retribusi Pelayanan Pasar

g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

h. Retribusi Pemerikasaan Alat Pemadam Kebakaran

i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan

2. Retribusi Jasa Usaha

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan

c. Retribusi Tempat Pelelangan

d. Retribusi Terminal

e. Retribusi Tempak Khusus Parkir

f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

g. Retribusi Penyedotan Kakus

h. Retribusi Rumah Potong Hewan

i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal

j. Retribusi Rekreasi dan Tempat Olahraga

k. Retribusi Penyebarangan di Atas Air

l. Retribusi Pengolahan Limbah Air

m. Retribusi Penjualan Produksi Daerah

3. Retribusi Perizinan Tertentu

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Page 44: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

b. Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol

c. Retribusi Izin Gangguan

d. Retribusi Izin Trayek

Setiap jenis retribusi daerah yang diberlakukan di Indonesia harus

berdasarkan hukum yang kuat untuk menjamin kelancaran pengenaan dan

pemungutannya. Dasar hukum yang memuat peraturan tentang retribusi daerah

adalah sebagai berikut (Siahaan, 2005: 41):

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, yang diundangkan di Jakarta dan mulai berlaku

pada tanggal diundangkan, yaitu 23 Mei 1997.

2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, yang diundangkan di Jakarta dan mulai berlaku

pada tanggal diundangkan, yaitu 20 Desember 2000.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi

Daerah, yang diundangkan di Jakarta dan mulai berlaku pada

tanggal diundangkan, yaitu 4 Juli 1997.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah, yang diundangkan di Jakarta dan mulai berlaku pada

tanggal diunangkan, yaitu 13 September 2001.

Page 45: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

5. Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Dalam Negeri, Keputusan

Menteri Keuangan, peraturan daerah provinsi, dan peraturan daerah

kabupaten/kota di bidang retribusi daerah.

Retribusi daerah yang merupakan pungutan yang dilakukan pemerintah

daerah kepada masyarakat sebagai kontraprestasi atas jasa dan/atau barang yang

disediakan oleh pemerintah daerah, berdasarkan sifatnya dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu (Siahaan, 2005: 11):

1. Sifat Pemungutannya. Dilihat dari sifat pemungutannya hanya berlaku

untuk orang tertentu yaitu bagi yang menikmati jasa pemerintah yang

dapat ditunjuk, yang merupakan timbal balik atas jasa atau barang

yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.

2. Sifat Paksaannya. Pemungutan retribusi yang berdasarkan atas

peraturan-peraturan yang berlaku umum dan dalam pelaksanaannya

dapat dipaksakan, yaitu barang siapa yang ingin mendapatkan suatu

prestasi tertentu dari pemerintah, maka harus membayar retribusi. Jadi

sifat paksaan pada retribusi daerah bersifat ekonomi sehingga pada

hakikatnya diserahkan pada pihak yang bersangkutan untuk membayar

atau tidak.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa retribusi daerah adalah salah satu sumber pendapatan daerah berupa

pungutan atas pemanfaatan suatu jasa tertentu dengan timbal balik yang dapat

diterima langsung dan dipunggut oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan

daerah yang telah ditetapkan.

2.5.2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Kekayaan daerah dapat disebut juga sebagai aset daerah yang merupakan

semua kekayaan daerah yang dimiliki maupun yang dikuasai pemerintah daerah,

Page 46: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya

yang sah, misalnya sumbangan, hadiah, donasi, wakaf, hibah, swadaya, kewajiban

pihak ketiga, dan sebagainya. Secara umum aset daerah dapat dikategorikan

menjadi dua bentuk, yaitu (Mahmudi, 2010: 146):

1. Aset keuangan, meliputi kas dan setara kas, piutang, serta surat

berharga baik berupa investasi jangka pendek maupun jangka

panjang.

2. Aset nonkeuangan, meliputi aset tetap, aset lainnya, dan

persediaan.

Jika dilihat dari penggunaannya, aset daerah dapat dikategorikan menjadi

tiga, yaitu sebagai berikut (Mahmudi, 2010: 146):

1. Aset daerah yang digunakan untuk operasi pemerintah daerah.

2. Aset daerah yang digunakan masyarakat dalam rangka pelayanan

publik.

3. Aset daerah yang tidak digunakan untuk pemerintah maupun publik.

Berdasarkan beberapa pengertian aset daerah yang telah dipaparkan diatas

maka retribusi pemakaian kekayaan daerah merupakan retribusi yang berjenis

retribusi jasa usaha. Retribusi jasa usaha adalah retribusi atau jasa yang disediakan

oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya

dapat pula disediakan oleh sektor swasta (Siahaan, 2005: 441). Sedangkan yang

dimaksud dengan retribusi pemakaian kekayaan daerah dalam peraturan

pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 3 ayat 2 adalah pelayanan pemakaian

kekayaan daerah, antara lain pemakaian tanah dan bangunan, pemakaian ruangan

untuk pesta, pemakaian kendaraan/alat-alat berat/alat-alat besar milik daerah.

Tidak termasuk dalam pengertian pelayanan pemakaian kekayaan daerah adalah

penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dan tanah tersebut, seperti

Page 47: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

pemancang tiang listrik/telepon maupun penanaman/pembentangan kabel

listrik/telepon di pinggir jalan umum.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan pungutan terhadap

retribusi pemakaian kekayaan daerah menggunakan pedoman Peraturan Daerah

No.1 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan persetujuan DPRD melaksanakan

pungutan retribusi pemakaian kekayaan daerah dengan menggunakan dasar

hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

2. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah.

3. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 126 tahun 2006

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Daerah.

4. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 87 tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Pertanian.

Pemakaian kekayaan daerah adalah dimana masyarakat diberikan fasilitas

dalam berbagai bentuk baik alat maupun gedung sesuai dengan peraturan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Pemunggutan dari penggunaan pemakaian kekayaan

daerah ini dinamakan retribusi pemakaian kekayaan daerah.

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa retribusi pemakaian

kekayaan daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kepada

setiap orang/badan yang memanfaatkan fasilitas kekayaan daerah sebagai

kontrasprestasi atas segala fasilitas yang diperoleh.

Page 48: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

2.6 Kerangka Berpikir

Pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya memerlukan anggaran

yang disebut dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) salah

satu sumber dari pendapatan daerah yang memberikan kontribusi besar terhadap

APBD adalah retribusi daerah yang berjenis retribusi pemakaian kekayaan daerah

yang pemungutannya dilakukan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

Pada hakekatnya UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat sebagai organisasi pemerintah yang menyelenggarakan

pemungutan retribusi, mempunyai kewajiban untuk menciptakan dan

meningkatkan kepatuhan membayar retribusi sebagai wajib retribusi, sehingga

diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah untuk membiayai

penyelenggaraan dan pembangunan daerah.

Untuk mengukur apakah pemungutan retribusi pemakaian kekayaan

daerah berlangsung efektif, maka dapat ditentukan dengan mengetahui bagaimana

strategi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

dalam meningkatkan retribusi pemakaian kekayaan daerah. Berikut ini akan

digambarkan alur berpikir penulis dalam melakukan penelitian.

Page 49: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Gambar 1.1

Kerangka Berpikir

1. Organisasi:

a. Perumusan Nilai

b. Tujuan

c. Nilai-Nilai

d. Inisiatif-Inisiatif

2. Program:

a. Peningkatan

Sumber Daya

Informasi

b. Penyempurnaan

administrasi

c. Pengawasan

organisasi

d. Peningkatan

potensi wajib

retribusi

e. Penyuluhan

wajib retribusi

3. Pendukung

Sumber Data:

a. Tenaga

b. Keuangan

c. Teknologi

4. Kelembagaan:

a. Pengembangan

kemampuan

organisasi

- Pelatihan

- Pendidikan

b. Kerjasama

Salusu (1996: 104)

Strategi

Peningkatan

Pendapatan

Peningkatan

Pendapatan UPT

Pusat Promosi Dan

Pemasaran Hasil

Pertanian Dan

Hasil Hutan

Jakarta Barat

Page 50: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Berdasarkan gambar kerangka berpikir di atas, maka Implementasi

Strategi Peningkatan Pendapatan UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dapat diukur dengan beberapa indikator

dari Salusu. Penggunaan teori tersebut didasarkan pada hal-hal berikut:

Pertama, strategi organisasi. Organisasi merupakan suatu wadah

sekumpulan orang-orang untuk mencapai tujuan dengan mengetahui pembatasan-

pembatasan yang diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa. Oleh

karena itu suatu organisasi memerlukan suatu strategi karena strategi dipandang

sebagai suatu keputusan yang benar dan mengarah pada ketepatan dan keakuratan

dalam memecahkan permasalahan. Strategi dalam organisasi publik dibutuhkan

untuk dapat mengembangkan nilai-nilai organisasi dan meningkatkan kemampuan

manajerial. Kedua, strategi program. Setiap organisasi mempunyai program untuk

mencapai tujuannya, program tersebut dapat berupa kegiatan-kegiatan suatu

organisasi agar strategi organisasi dapat dilaksanakan. Ketiga, strategi pendukung

sumber data. Sumber data sangat berguna bagi suatu organisasi dalam mencapai

tujuannya. Suatu organisasi dapat melaksanakan strateginya apabila organisasi

tersebut dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya esensialnya. Keempat,

strategi kelembagaan. Kerjasama sama sangat dibutuhkan agar strategi yang sudah

diterapkan oleh suatu organisasi dapat berhasil, baik itu kerjasama antar pegawai

dalam organisasi tersebut maupun kerjasama dengan pihak luar atau lembaga lain.

Keempat faktor diatas dapat mengukur seberapa besar implementasi

strategi yang diterapkan dalam peningkatan pendapatan di UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Meskipun strategi

Page 51: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

yang terdapat UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat hanya berkaitan dengan program yang telah ditetapkan atau

dilaksanakan namun ada beberapa hal yang juga mempengaruhi strategi program

yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan UPT diantaranya adalah

strategi organisasi, strategi pendukung sumber data, dan strategi kelembagaan.

Strategi organisasi sangat berpengaruh dalam organisasi karena dalam terdapat

perumusan visi, misi, dan tujuan organisasi yang dapat mempengaruhi

pembentukkan strategi yang diterapkan dalam organisasi tersebut dan dapat

mempengaruhi pembentukkan program maupun strategi pada suatu organisasi.

Strategi pendukung sumber data dapat mempengaruhi implementasi strategi di

organisasi, karena didalamnya terdapat tenaga, keuangan, dan teknologi. Tenaga

merupakan pegawai yang membentuk strategi yang menjadi sumber ide

terbentuknya suatu strategi, untuk mewujudkan strategi tersebut dibutuhkan

anggaran untuk melaksanakan strategi atau program yang telah dibuat dan untuk

mendukung kegiatan strategi tersebut dibutuhkan teknologi yang mendukung agar

strategi tersebut dapat dilaksanakan secara maksimal, efektif dan efisien. Strategi

kelembagaan juga dapat mempengaruhi implementasi strategi di suatu organisasi,

hal ini dikarenakan terdapat kejasama dalam antar lembaga dan pengembangan

kemampuan organisasi dalam suatu organisasi yang dapat meningkatkan

kemampuan pegawai yang karena apabila suatu organisasi menjalin kerjasama

dengan lembaga lain, maka strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dapat

dicapai sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan UPT.

Page 52: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas

permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan

tersebut (Kountur, 2009: 89). Karena sifatnya yang masih sementara, maka perlu

dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul. Karena penelitian

ini menggunakan variabel mandiri yang tidak membandingkan dan tidak memiliki

hubungan pengaruh dan dipengaruhi dengan variabel lain, maka hipotesis yang

digunakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif.

Tabel 2.1

Hasil Retribusi

Tahun Target Realisasi Perhitungan

2009 RP 795.963.000 Rp 450.536.552 450.536.552

795.963.000 𝑥 100 = 55.6%

2010 Rp 820.505.000 Rp 441.204.919 441.704.919

820.505.000 𝑥 100 = 53.8%

Untuk mendapatkan angka hipotesis maka penulis menggunakan

perhitungan sebagai berikut:

- 55.6% + 53.8% = 109.4%

- 109.4% : 2 = 54.7% dibulatkan menjadi 55%

Berdasarkan kerangka berpikir dan data-data di atas, maka peneliti dapat

menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

Page 53: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

“Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat Dikatakan

Mencapai Atau > 55% Kriteria Yang Diharapkan”.

Adapun pernyataan hipotesis dalam penelitian ini secara lebih jelas

dirumuskan sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol (Hₒ) : Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat Dikatakan Masih Kurang Baik Atau < 55% Dari

Kriteria Yang Diharapkan.

2. Hipotesis Alternatif (Hₐ) : Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat Mencapai Atau > 55% Dari Kriteria Yang

Diharapkan.

Page 54: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

B A B I I I

M E T O D O L O G I P E N E L I T I A N

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,

empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan

cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris

berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga

orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis

artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah

tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2007:1).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan

atau menghubungkan dengan variabel yang lainnya (Sugiyono, 2007:35).

Sedangkan jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, sehingga metode

penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kuantitatif deskriptif.

Dapat disimpulkan bahwa metode kuantitatif deskriptif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan dengan menganalisis data yang bersifat kuantitatif atau

Page 55: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

statistik. Penelitian ini bertujuan menggambarkan mengenai Implementasi Strategi

Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

3.2 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah serangkaian bentuk kegiatan untuk

mengukur sebuah fenomena sosial maupun alam yang tentunya harus ada dan

menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam sebuah penelitian dinamakan

dengan instrumen penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lapangan

yang berasal dari lokus penelitian yaitu UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat yang merupakan penyedia data-data

tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, hal ini dilakukan agar hasil dari

penelitian ini lebih baik. Teknik pengumpulan data tersebut yaitu:

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti (Usman, 2009:52). Dalam penelitian ini, penulis

melakukan observasi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat untuk mengetahui kondisi dan situasi mengenai

implementasi strategi peningkatan pendapatan di Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat yang diterapkan yang dijadikan

sebagai bahan dalam mendukung penulisan penelitian ini.

Page 56: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Usman, 2009:69). Dokumen-

dokumen tersebut berupa penggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, hukum-hukum dan lain-lain

yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2007:162) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan-pertanyaan

tersebut mengenai objek penelitian yang akan diberikan kepada responden yang

telah ditentukan sebelumnya.

Adapun instrumen untuk mengukur Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 57: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Strategi

Peningkatan

Pendapatan Di

UPT Pusat

Promosi dan

Pemasaran

Hasil

Pertanian dan

Hasil Hutan

Jakarta Barat

Organisasi 1. Perumusan Misi 1, 2, 3

2. Perumusan Tujuan 4, 5, 6

3. Nilai-Nilai 7, 8

4. Inisiatif-Insiatif 9, 10

Program 1. Peningkatan Sumber Daya

Aparatur Informasi

11, 12

2. Penyempurnaan

Administrasi

13, 14

3. Pengawasan Organisasi 15, 16

4. Peningkatan Potensi Wajib

Retribusi

17, 18

5. Penyuluhan Wajib Retribusi 19, 20, 21

Pendukung

Sumber Data

1. Tenaga 22, 23

2. Keuangan 24, 25

3. Teknologi 26, 27

Kelembagaan 1. Pengembangan

Kemampuan Organisasi

- Pelatihan

- Pendidikan

2. Kerjasama

28, 29

30, 31, 32

33, 34

Page 58: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Dalam Sugiyono (2007:119) instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian

tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan

jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan skala

pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007:107). Indikator

variabel yang disusun melalui item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan dan

diberikan jawaban setiap item instrumennya. Pilihan jawaban kuesioner terdiri

dari empat item yang memiliki pilihan yang berbeda tetapi memiliki nilai yang

sama untuk keseluruhan pertanyaan. Jawaban setiap item diberi skor sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Skor Item Instrumen

No. Jawaban Skor

1. A 4

2. B 3

3. C 2

4. D 1

Page 59: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

3.3 Populasi dan Sample Penelitian

3.3.1 Populasi

Dalam Ronny Kountur (2009:145) yang dimaksud populasi adalah suatu

kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti.

Obyek peneliti dapat berupa makhluk hidup, benda, sistem dan prosedur,

fenomena, dan lain-lain.

Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih adalah para pegawai yang

berada di lingkungan UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat. Jumlah populasinya sebanyak 25 orang. Berikut jumlah

populasi yang diambil oleh penulis dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Populasi

No. Keterangan Jumlah

1. PNS 19

2. CPNS 3

3 Honor 3

Jumlah 25

Sumber: UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat.

Page 60: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

3.3.2 Sample

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:109). Sample harus bersifat representatif. Karena keterbatasan dana, tenaga,

dan waktu maka penulis menggunakan sample yang diambil dari populasi.

Teknik pengambilan sample (teknik sampling) yang digunakan pada

penelitian ini adalah sample jenuh. Sample jenuh merupakan teknik penentuan

sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample (Sugiyono,

2007:96). Hal ini digunakan bila jumlah populasi relatif kecil.

Dengan demikian penulis mengambil sample sebanyak 25 orang yang

merupakan seluruh pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari selurus responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

(Sugiyono, 2007:169).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

kuantitatif yaitu metode analisis terhadap data-data berbentuk angka-angka

dengan cara perhitungan secara statistik.

Page 61: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Untuk menganalisis peran UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam meningkatan pendapatan yang

berupa retribusi daerah maka dalam menguji hipotesis deskriptif ini menggunakan

Teknik Pengolahan dan Analisis Data sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Dalam pengujian validitas penelitian ini, rumus yang digunakan adalah korelasi

product moment (Singarimbun, 2008: 137) seperti berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 Σ𝑋𝑌 − Σ𝑋 Σ𝑌

𝑛 Σ𝑋2 − Σ𝑋 2 𝑛 Σ𝑌2 − Σ𝑌 2

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi Product Moment

𝑋 = Skor pernyataan no. 1

𝑌 = Skor total

𝑋𝑌 = Skor pernyataan no. 1 dikalikan skor total

Σ𝑋2 = Jumlah skor pernyataan no. 1 yang dikuadratkan

Σ𝑌2 = Jumlah skor total yang dikuadratkan

𝑛 = Jumlah sample

Page 62: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Setelah penghitungan di atas, maka selanjutnya dilakukan uji t, dengan

rumus:

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

Keterangan:

𝑛 = Jumlah sample

𝑟 = Koefisien korelasi

𝑡 = Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Valid = 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik

belah dua (Split Half) yang kemudian dianalisis dengan rumus Spearman Brown

(Singarimbun, 2008: 143). Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut:

𝑟𝑖1 = 2 . 𝑟 1/2 𝑡𝑒𝑠𝑡

1 + 𝑟 1/2 𝑡𝑒𝑠𝑡

Keterangan:

𝑟 1/2𝑡𝑒𝑠𝑡 = Koefisien Korelasi Product Moment

𝑟 𝑖1 = Reliabilitas internal seluruh test

Page 63: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

3. Uji Hipotesis

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif

deskriptif, maka yang digunakan adalah hipotesis deskriptif yang datanya

berbentuk interval atau ratio maka penulis menggunakan uji t-test (Sugiyono,

2007: 206), dengan menggunakan uji pihak kiri. Rumusnya adalah sebagai

berikut:

𝑡 = 𝑥 − 𝜇𝑜

𝑆

𝑛

Dimana:

𝑡 = Nilai 𝑡 yang dihitung

𝑥 = 𝑥 rata-rata

𝜇0 = Nilai yang dihipotesiskan

𝑆 = Simpangan baku sample

𝑛 = Jumlah anggota sample

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat Jakarta Barat di Jl. Sulaiman No. 5

Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Waktu penelitian yang dilakukan

oleh penulis berdasarkan tabel 3.4 di bawah ini:

Page 64: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

B A B I V

H A S I L P E N E L I T I A N

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pada awal tahun 1988 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas

Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, berupaya menyediakan sarana dan

prasarana pasar yang lebih memadai seluas 1.4 ha di Jalan Sulaiman No. 50

Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Selanjutnya pada tahun 2004 terjadi

redesain UPT, pada sisi selatan dilakukan pembangunan yang terdiri dari empat

bangunan dan dua lantai yaitu berupa Bangunan Kios dan Los Bunga, Bagunan

Kantor dan Laboratorium Kultur Jaringan, Bangunan Workshop dan bagunan

jembatan peghubung antara bangunan kios-los dengan laboratorium kultur

jaringan yang berfungsi sebagai tempat aklimatisasi bibit kultur jaringan.

4.2 Deskripsi Obyek Penelitian

Dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 87 Tahun 2009,

Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta mempunyai salah satu fungsi

dan tugas pokok berupaya mendorong dan membenahi berbagai kebijakan yang

berkaitan dengan perkembangan sektor kelautan dan pertanian mulai dari

praproduksi, produksi, pasca panen serta pemasarannya. Berkenaan dengan itu,

maka Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Page 65: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

berupaya untuk mengembangkan fasilitas sarana dan prasarana yang telah ada,

sehingga UPT tersebut dapat lebih efektif dan efisien dalam mendorong bisnis

bunga dan tanaman hias khususnya di Provinsi DKI Jakarta yang dapat

meningkatkan pendapatan daerah. Maka dibentuklah UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat mempunyai hak

mengelola golongan retribusi jasa usaha yang jenisnya termasuk ke dalam

retribusi pemakaian kekayaan daerah berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2006

tentang Retribusi Daerah. Dengan demikian maka diharapkan UPT ini dapat

menjadi salah satu sumber keuangan untuk Provinsi DKI Jakarta.

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat Jakarta Barat di Jl. Sulaiman No. 5 Sukabumi Utara, Kebon Jeruk,

Jakarta Barat dengan luas 1.4 ha. UPT ini mempunyai tiga instalasi yaitu Instalasi

Pusat Promosi Bunga dan Tanaman Hias, Instalasi Usaha Promosi Penangkar

Bibit, dan Instalasi Taman Anggrek Ragunan.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 113

Tahun 2002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis, maka

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan mempunyai

tugas pokok yaitu melaksanakan usaha promosi dan pemasaran hasil pertanian

dan hasil hutan, menyediakan dan memberikan fasilitas layanan serta mengelola

sarana dan prasarana promosi dan pemasaran.

Page 66: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

4.2.1 Visi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kelautan dan Pertanian

Provinsi DKI Jakarta maka UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan mempunyai Visi: Mempertahankan dan meningkatkan

eksistensinya sebagai Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan yang unggul dan Prima dalam Memberikan Pelayanan Agribisnis.

4.2.2 Misi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan

Misi yang dimiliki oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan pola intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan daerah

melalui hasil pertanian dan hasil hutan.

2. Meningkatkan penampilan secara menyeluruh agar layak sebagai daerah

tujuan wisata agro yang dapat diandalkan.

3. Memberikan pelayanan dalam hal sarana dan prasarana serta informasi

kepada para pelaku bisnis, baik produsen, konsumen maupun masyarakat

umum dalam menjalankan usahanya.

4. Menciptakan kondisi usaha bisnis dalam bidang pertanian dan kehutanan

yang lebih baik serta dalam suasana yang kondusif dengan

mengembangkan dan meningkatkan pola kemitraan, permodalan,

pemasaran serta promosi.

Page 67: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

5. Meningkatkan kesejahteraan petani dan pedagang hasil pertanian dan hasil

hutan.

4.2.3 Program UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat

1. Melakukan sosialisasi mengenai pembayaran tretribusi.

2. Mengadakan berbagai festival bunga di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

3. Mengadakan kursus gratis bagi pedagang, diantaranya:

a. Kiat merawat tanaman angrek.

b. Teknik merangkai bunga kering.

c. Teknik merangkai bunga segar.

d. Kiat merawat tanaman hias dalam pot.

e. Membuat rangkaian stick werk.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Dalam pengujian validitas penelitian ini, rumus yang digunakan adalah korelasi

product moment (Singarimbun, 2008: 137) seperti berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 Σ𝑋𝑌 − Σ𝑋 Σ𝑌

𝑛 Σ𝑋2 − Σ𝑋 2 𝑛 Σ𝑌2 − Σ𝑌 2

Keterangan:

Page 68: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi Product Moment

𝑋 = Skor pernyataan no. 1

𝑌 = Skor total

𝑋𝑌 = Skor pernyataan no. 1 dikalikan skor total

Σ𝑋2 = Jumlah skor pernyataan no. 1 yang dikuadratkan

Σ𝑌2 = Jumlah skor total yang dikuadratkan

𝑛 = Jumlah sample

Setelah penghitungan di atas, maka selanjutnya dilakukan uji t, dengan

rumus:

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

Keterangan:

𝑛 = Jumlah sample

𝑟 = Koefisien korelasi

𝑡 = Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Valid = 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai t hitung sama dengan (=)

atau lebih besar (>) dari nilai t tabel (Product Moment). Sample dalam penelitian

Page 69: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ini ada sebanyak 25 orang, untuk mengetahui nilai t tabel dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan rumus n-2, n merupakan jumlah sampel dalam

penelitian. Maka 25 - 2 = 23 dan nilai t tabel yang didapat adalah 1,711 dengan

taraf signifikasi 5%. Dari pengujian di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Page 70: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

No Item t hitung t tabel keputusan

1 2,94378 1,711 Valid

2 2,53728 1,711 Valid

3 2,02901 1,711 Valid

4 3,44802 1,711 Valid

5 1,81519 1,711 Valid

6 2,616862 1,711 Valid

7 2,66853 1,711 Valid

8 1,82226 1,711 Valid

9 2,79822 1,711 Valid

10 2,29107 1,711 Valid

11 2,61591 1,711 Valid

12 3,20522 1,711 Valid

13 1,84416 1,711 Valid

14 1,84922 1,711 Valid

15 2,40025 1,711 Valid

16 3,06451 1,711 Valid

17 2,09563 1,711 Valid

18 3,462954 1,711 Valid

19 2,314811 1,711 Valid

20 2,233449 1,711 Valid

21 1,835721 1,711 Valid

22 2,383182 1,711 Valid

23 3,008892 1,711 Valid

24 3,33399 1,711 Valid

25 2,318652 1,711 Valid

26 2,972949 1,711 Valid

27 2,048142 1,711 Valid

28 2,605531 1,711 Valid

29 1,986572 1,711 Valid

30 2,025188 1,711 Valid

31 2,39892 1,711 Valid

32 2,80125 1,711 Valid

33 1,846271 1,711 Valid

34 2,28363 1,711 Valid

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011.

Page 71: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Berdasarkan hasil uji validitas yang terdapat pada Tabel 4.1, menunjukkan

bahwa nilai t hitung seluruh item atau butir pertanyaan lebih besar dari nilai t tabel

(1,711), sehingga seluruh item dalam instrumen penelitian ini dinyatakan valid

dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua

(Split Half) yang kemudian dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Instrumen

dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan rumus n-2, n merupakan jumlah sampel dalam

penelitian. Maka 25 - 2 = 23 dan nilai r tabel yang didapat adalah 0,413 dengan

taraf signifikasi 5%. Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut:

𝑟𝑖1 = 2 . 𝑟 1/2 𝑡𝑒𝑠𝑡

1 + 𝑟 1/2 𝑡𝑒𝑠𝑡

Keterangan:

𝑟 1/2𝑡𝑒𝑠𝑡 = Koefisien Korelasi Product Moment

𝑟 𝑖1 = Reliabilitas internal seluruh test

Reliabel = 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Page 72: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diketahui sebelumnya nilai 𝑟 1/2𝑡𝑒𝑠𝑡 adalah 0.65 (dapat dilihat dilampiran)

dan nilai r tabel adalah 0,413. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukkan ke

dalam rumus Spearman Brown, yaitu sebagai berikut:

𝑟 1 = 2 . 𝑟𝑏

1 + 𝑟𝑏=

2 . 0,65

1 + 0,65=

1,3

1,65= 0,787

Jadi r hitung > r tabel atau 0,787 > 0,413 sehingga dapat dikatakan seluruh

butir instrumen penelitian ini adalah reliabel. Berdasarkan uji validitas dan uji

reliabilitas yang telah dilakukan maka instrumen dapat digunakan untuk

pengukuran dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian ini.

4.4 Deskripsi Data

4.4.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Jumlah

keseluruahn responden adalah 25 orang. Dalam pengisian kuesioner, penulis

meminta responden untuk memberikan data identitas dirinya sebagai penunjang

data. Adapun data identitas diri responden yang diminta adalah berdasarkan jenis

kelamin, golongan, dan pendidikan terakhir. Berikut ini merupakan pemaparan

data identitas diri responden yang terdapat dalam kuesioner.

Page 73: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.1

Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011.

Berdasarkan Diagram 4.1 terlihat bahwa jumlah pegawai berjenis kelamin

pria ada sebanyak 20 orang, sedangkan jumlah pegawai berjenis kelamin wanita

ada sebanyak lima orang. Mayoritas responden berdasarkan jenis kelamin adalah

pria, hal ini karena menurut penulis karena UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan membutuhkan banyak tenaga untuk turun ke

lapangan dalam rangka kontrol terhadap objek retribusi yang dikelola. Sedangkan

responden wanita lebih banyak terlibat untuk tenaga administrasi.

Pria;20;80%

Wanita;5;20%

Pria

Wanita

Page 74: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.2

Kategori Responden Berdasarkan Golongan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011.

Berdasarkan Diagram 4.2 di atas, maka dapat diketahui bahwa, dari jumlah

responden sebanyak 25 orang, terdapat empat kategori golongan. Untuk status

golongan pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat, mayoritas responden berdasarkan golongan adalah adalah III

D dan III A. Pegawai yang memiliki golongan III D ada sebanyak empat orang

dan pegawai yang memiliki golongan III A ada sebanyak empat orang. Keadaan

IVD;0;0%

IVC;0;0%

IVB;0;0%

IVA;1;4%

IIID;4;16%

IIIC;3;12%

IIIB;3;12%

IIIA;4;16%

IID;2;8%

IIC;1;4%

IIB;0;0%

IIA;4;16%

ID;0;0%

IC;0;0%

IB;0;0%

IA;0;0%

Honor;3;12%

IV D

IV C

IV B

IV A

III D

III C

III B

III A

II D

II C

II B

II A

I D

I C

I B

I A

Honor

Page 75: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ini menunjukkan bahwa golongan pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah golongan III. Menurut

penulis, hal ini dikarenakan bahwa para pegawai memiliki masa yang cukup

panjang (empat tahun) untuk dapat naik golongan yang lebih tinggi.

Diagram 4.3

Kategori Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011.

Berdasarkan Diagram 4.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa pendidikan

terakhir untuk tingkat pendidikan SD sebanyak dua orang (8%), untuk tingkat

pendidikan SMP tidak ada (0%), untuk tingkat pendidikan SMA sebanyak lima

orang (20%), untuk tingkat pendidikan D1 dan D2 tidak ada (0%), untuk tingkat

pendidikan D3 sebanyak empat orang (16%), untuk tingkat pendidikan S1

sebanyak 13 orang (52%), untuk tingkat pendidikan S2 sebanyak satu orang (4%),

SD;2;8%

SMP;0;0%

SMA;5;20% D1;0;

0%

D2;0;0%D3;4;

16%

S1;13;52%

S2;1;4%

S3;0;0%

SD

SMP

SMA

D1

D2

D3

S1

S2

S3

Page 76: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

dan untuk tingkat pendidikan S3 tidak ada (0%). Mayoritas pendidikan terakhir

pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat adalah S1.

4.4.2 Analisis Data

Dalam tahap ini penulis akan mendeskripsikan data dari hasil penelitian

yang dilakukan melalui kuesioner. Penulis menyebarkan kuesiner kepada seluruh

sampel yaitu sebanyak 25 orang yang merupakan pegawai UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

Untuk menganalisis data penulis menggunakan teori J. Salusu. Dalam teori

tersebut terdapat empat indikator yang diuraikan dalam kuesioner. Skala yang

dipakai dalam kuesioner adalah Skala Likert. Pilihan jawaban kuesioner terdiri

dari empat item yang memiliki option yang berbeda tetapi memiliki nilai yang

sama untuk keseluruhan pertanyaan. Untuk pilihan A bernilai 4, untuk pilihan B

bernilai 3, untuk pilihan C bernilai 2, dan untuk pilihan D bernilai 1. Maka

semakin tinggi nilai yang diperoleh dari kuesioner maka semakin baik pula

Implementasi strategi peningkatan di UPT Pusat Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Pemaparan mengenai tanggapan

responden untuk setiap pertanyaan akan digambarkan dalam bentuk diagram yang

disertai analisis yang dilakukan oleh penulis dari hasil jawaban pertanyaan yang

diajukan melalui kuesioner berdasarkan indikator-indikatornya. Adapun

pemaparan jawaban atas kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

Page 77: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.4

Tanggapan Responden Tentang Visi UPT

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 1).

Berdasarkan Diagram 4.4 maka dapat dilihat terdapat dua responden yang

menyatakan sangat mengetahui, sepuluh responden yang menyatakan mengetahui,

12 responden yang menyatakan kurang mengetahui, dan satu responden yang

menyatakan tidak mengetahui visi UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Dapat diketahui dari jawaban di atas,

mayoritas responden menyatakan kurang mengetahui visi UPT sebanyak 12

responden. Hal ini dapat diartikan bahwa pengetahuan responden tentang visi

UPT dapat dinyatakan kurang baik karena mereka tidak mengingat visi tersebut

oleh karena itu mayoritas menjawab kurang mengetahui. Visi merupakan suatu

pandangan atau pun gambaran yang diinginkan oleh organisasi. Apabila para

pegawai tidak mengetahui, hal ini akan menjadi penghambat bagi

keberlangsungan organisasi tersebut.

Sangat Mengetahui;2;

8%

Mengetahui; 10;40%

Kurang Mengetahui;12;

48%

Tidak Mengetahui;1;

4%

Sangat Mengetahui

Mengetahui

Kurang Mengetahui

Tidak Mengetahui

Page 78: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.5

Tanggapan Responden Tentang Misi UPT

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 2).

Berdasarkan Diagram 4.5 maka dapat dilihat terdapat tiga responden

menyatakan sangat mengetahui, sembilan responden menyatakan mengetahui, 12

responden menyatakan kurang mengetahui, dan satu responden menyatakan tidak

mengetahui mengenai misi UPT. Dapat diketahui dari jawaban diatas, mayoritas

responden menyatakan kurang mengetahui misi UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat karena mereka tidak

mengingatnya, selain itu di dalam lokasi UPT tidak ada tulisan baik visi maupun

misi. Jawaban dari pertanyaan ini sama seperti pertanyaan sebelumnya tentang

pengetahuan visi yaitu kurang mengetahui. Jadi dalam hal ini dapat diartikan

kurang baik, karena banyaknya pegawai yang kurang mengetahui misi UPT.

Sangat Mengetahui;3;

12%

Mengetahui;9;36%

Kurang Mengetahui;12;

48%

Tidak Mengetahui;1;

4%

Sangat Mengetahui

Mengetahui

Kurang Mengetahui

Tidak Mengetahui

Page 79: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.6

Tanggapan Responden Tentang Program Yang Dilaksanakan Sesuai Dengan

Misi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 3).

Berdasarkan Diagram 4.6 maka dapat dilihat terdapat tiga responden

menyatakan sangat sesuai, 13 responden menyatakan sesuai, tujuh responden

menyatakan kurang sesuai, dan dua orang responden yang menyatakan tidak

sesuai. Mayoritas responden menjawab bahwa program yang dilaksanakan sesuai

dengan misi, ada sebanyak 13 responden. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam

penyesuaian program dengan misi pada UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dapat dikatakan baik. Salah satu tujuan

penetapan misi adalah untuk lebih memfokuskan usaha pencapaian sasaran

organisasi karena itu UPT selalu menyesuaikan program yang ada dengan misi

yang telah dibuat agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.

Sangat Sesuai;3;12%

Sesuai;13;52%

Kurang Sesuai;7;28%

Tidak Sesuai;2;8%

Sangat Sesuai

Sesuai

Kurang Sesuai

Tidak Sesuai

Page 80: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.7

Tanggapan Responden Tentang Tugas Pokok

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 4).

Berdasarkan Diagram 4.7 maka dapat dilihat tidak ada responden yang

menyatakan sangat memahami, 14 responden yang menyatakan memahami, 11

responden yang menyatakan kurang memahami, dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak memahami. Dari hasil jawaban responden di atas, maka dapat

dilihat mayoritas jawaban responden adalah memahami mengenai kejelasan tugas

pokok yang dinyatakan oleh 14 orang responden. Berdasarkan data di atas maka

dapat dianalisis bahwa para pegawai memahami tugas pokok yang telah

ditetapkan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat karena tugas pokok merupakan dasar dari terbentuknya UPT.

Dengan pemahaman mengenai tugas pokok di suatu organisasi diharapkan para

pegawai mampu memberikan kontribusi yang maksimal pada organisasi.

Sangat Memahami;0;0%

Memahami;14;56%

Kurang Memahami;11;

16%

Tidak Memahami;0;0%

Sangat Memahami

Memahami

Kurang Memahami

Tidak Memahami

Page 81: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.8

Tanggapan Responden Tentang Kejelasan Tujuan Pada Penyusunan

Program Kerja

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 5).

Berdasarkan Diagram 4.8 maka dapat dilihat terdapat tiga responden yang

menyatakan selalu, 16 responden yang menyatakan sering, enam responden yang

menyatakan jarang, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah.

Mayoritas jawaban yang diberikan adalah sering. Dari hasil jawaban responden di

atas dapat dianalisis bahwa dalam penyusunan program kerja yang dibuat oleh

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

sering berdasarkan kejelasan tujuan pada setiap program karena dengan kejelasan

tujuan yang dibuat pada setiap penyusunan program kerja akan dapat menuntun

para pegawai untuk mengetahui apa yang harus dilakukan agar program kerja

yang telah dibuat sebelumnya dapat tercapai secara maksimal.

Selalu;3;12%

Sering;16;64%

Jarang;6;16%

Tidak Pernah;0;0%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 82: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.9

Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Tujuan Setiap Program Dengan

Visi Dan Misi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 6).

Berdasarkan Diagram 4.9 maka dapat dilihat terdapat satu responden yang

menyatakan sangat sesuai, 15 responden yang menyatakan sesuai, sembilan

responden yang menyatakan kurang sesuai, dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak sesuai. Dari hasil jawaban responden di atas, mayoritas pegawai

menyatakan sesuai sehingga dapat dianalisis bahwa terdapat kesesuaian tujuan

setiap program antara visi dan misi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan kesesuaian tujuan

setiap program yang telah dibuat berdasarkan visi dan misi yang telah dibuat

sebelumnya sehingga mempermudah UPT mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sangat Sesuai;1;4%

Sesuai;15;60%

Kurang Sesuai;9;36%

Tidak Sesuai;0;0%

Sangat Sesuai

Sesuai

Kurang Sesuai

Tidak Sesuai

Page 83: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Budaya Para Pegawai Dalam Bekerja

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 7).

Berdasarkan Diagram 4.10 maka dapat dilihat terdapat dua responden

yang menyatakan tidak mempengaruhi, lima responden yang menyatakan kurang

mempengaruhi, 14 responden yang menyatakan mempengaruhi, dan empat

responden yang menyatakan sangat mempengaruhi. Dari hasil jawaban responden

di atas, mayoritas pegawai menyatakan bahwa budaya organisasi akan

mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh UPT. Dapat diketahui bahwa

budaya organisasi itu merupakan perilaku yang sudah tertanam dengan lekat di

dalam diri setiap pegawai. Oleh karena itu dapat dianalisis bahwa perilaku para

pegawai UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat yang bersifat negatif maupun positif akan mempengaruhi kinerjanya

di UPT yang pada akhirnya akan dapat menghambat maupun mempercepat proses

pencapaian target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tidak Mempengaruhi;

2;8%

Kurang Mempengaruhi;5;

20%

Mempengaruhi;14;56%

Sangat Mempengaruhi;4;

4%

Tidak Mempengaruhi

Kurang Mempengaruhi

Mempengaruhi

Sangat Mempengaruhi

Page 84: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.11

Tanggapan Responden Tentang Perilaku Wajib Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 8).

Berdasarkan Diagram 4.11 maka dapat dilihat terdapat dua responden

yang menyatakan tidak mempengaruhi, lima responden yang menyatakan kurang

mempengaruhi, 13 responden yang menyatakan mempengaruhi, dan lima

responden yang menyatakan sangat mempengaruhi. Dari hasil jawaban responden

di atas, mayoritas pegawai menyatakan bahwa perilaku wajib retribusi

mempengaruhi pendapatan retribusi yang diterima oleh UPT. Dapat dianalisis

bahwa perilaku para wajib retribusi dapat mempengaruhi pendapatannya secara

individu, yang pada akhirnya akan memberikan dampak pula pada penerimaan

pendapatan retribusi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Hasil Hutan Jakarta Barat.

Tidak Mempengaruhi;2;

8%

Kurang Mempengaruhi;

5;20%

Mempengaruhi;13;52%

Sangat Mempengaruhi;

5;20% Tidak Mempengaruhi

Kurang Mempengaruhi

Mempengaruhi

Sangat Mempengaruhi

Page 85: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.12

Tanggapan Responden Tentang Pengarahan Dalam Bekerja

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 9).

Berdasarkan Diagram 4.12 maka dapat dilihat terdapat dua responden

yang menyatakan selalu, tujuh responden yang menyatakan sering, 12 responden

yang menyatakan jarang, dan empat responden yang menyatakan tidak pernah.

Dari hasil jawaban responden di atas, mayoritas pegawai menyatakan jarang

mendapatkan pengarahan dalam bekerja. Diketahui bahwa pengarahan merupakan

faktor yang sangat penting untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan atau

kesalahan dalam bekerja di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Namun berdasarkan jawaban responden penulis

menganalisis bahwa para pegawai jarang mendapatkan pengarahan dalam bekerja,

hal ini dikarenakan atasan mereka jarang memberikan pengarahan dalam bekerja

sehingga akan sangat mempengaruhi kinerja setiap para pegawai dalam

menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Selalu;2;8%

Sering;7;28%

Jarang;12;48%

Tidak Pernah;4;16%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 86: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.13

Tanggapan Responden Tentang Pemberian Ide Ide

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 10).

Berdasarkan Diagram 4.13 maka dapat dilihat terdapat dua responden

yang menyatakan selalu, tiga responden yang menyatakan sering, 11 responden

yang menyatakan jarang, dan sembilan responden yang menyatakan tidak pernah

dalam mengemukakan ide. Mayoritas responden memberikan jawaban bahwa

mereka jarang memberikan ide mereka. Ide atau pendapat sangat dibutuhkan

untuk mencapai tujuan suatu organisasi secara maksimal. Dari hasil jawaban

responden di atas dapat dianalisis, bahwa mayoritas pegawai meyatakan jarang

mengemukakan atau memberikan ide mereka untuk UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dengan alasan mereka

jarang mempunyai ide untuk UPT sehingga UPT kekurangan strategi dalam

meningkatkan pendapatan yang diterima oleh UPT.

Selalu;2;8%

Sering;3;12%

Jarang;11;44%

TidakPernah;9;36%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 87: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.14

Tanggapan Responden Tentang Jumlah Pegawai

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 11).

Berdasarkan pertanyaan ke-11 dalam Diagram 4.14 dapat dilihat bahwa

terdapat dua responden yang menyatakan sangat menunjang, tujuh responden

yang menyatakan menunjang, 12 responden yang menyatakan menunjang, dan

empat orang responden yang menyatakan tidak menunjang mengenai jumlah

pegawai. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah kurang

menunjang. Diketahui sebelumnya bahwa keseluruhan pegawai di UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah

sebanyak 25 orang pegawai. Berdasarkan data yang didapat maka dapat dianalisis

bahwa jumlah pegawai tidak dapat mendukung dalam melaksanakan tugas-tugas

yang ada, hal ini dikarenakan terdapat banyak toko dan lahan yang menjadi objek

retribusi di UPT tersebut, selain itu juga terdapat tugas-tugas seperti tata usaha

dan administrasi lainnya.

Sangat Menunjang;2;8%

Menunjang;7;28%Kurang

Menunjang;12;48%

Tidak Menunjang;4;

16% Sangat Menunjang

Menunjang

Kurang Menunjang

Tidak Menunjang

Page 88: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.15

Tanggapan Responden Tentang Objek Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 12).

Berdasarkan pertanyaan ke-12 mengenai pengetahuan pegawai tentang

objek retribusi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.15 bahwa terdapat dua responden yang

menyatakan sangat mengetahui, sembilan responden yang menyatakan

mengetahui, enam responden yang menyatakan kurang mengetahui, dan delapan

orang responden yang menyatakan tidak mengetahui. Mayoritas responden

menjawab mengetahui, berdasarkan data yang didapat dapat dianalisis bahwa ini

merupakan hal yang bersifat positif karena lokasi UPT dengan objek retribusi

yang dikelola berada pada lokasi yang sama, meskipun beberapa objek retribusi

berada pada lokasi yang berbeda namun para pegawai juga mengetahui karena

pelayanan tata usaha maupun administrasi berada pada lokasi utama. Apabila para

pegawai mengetahui objek yang ada di UPT maka para pegawai mampu

Sangat Mengetahui;2;8%

Mengetahui;9;36%

Kurang Mengetahui;6;

24%

Tidak Mengetahui;8;

32%

Sangat Mengetahui

Mengetahui

Kurang Mengetahui

Tidak Mengetahui

Page 89: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

memberikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk memperhatikan objek yang ada

sehingga strategi yang ada juga tepat sasaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pendapatan di UPT.

Diagram 4.16

Tanggapan Responden Tentang Persyaratan Menjadi Wajib Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 13).

Berdasarkan pertanyaan ke-13 mengenai persyaratan dan tata cara menjadi

wajib retribusi di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.16 bahwa terdapat dua responden yang

menyatakan sangat mengetahui, tujuh responden yang menyatakan mengetahui,

11 responden yang menyatakan kurang mengetahui, dan lima orang responden

yang menyatakan tidak mengetahui. Mayoritas responden menjawab kurang

mengetahui sebanyak 11 responden, hal ini dapat dianalisis bahwa UPT tidak

mempublikasikan secara umum mengenai persyaratan dan tata cara untuk menjadi

Sangat Mengetahui;2;8%

Mengetahui;7;28%

Kurang Mengetahui;11;4

4%

Tidak Mengetahui;5;

20% Sangat Mengetahui

Mengetahui

Kurang Mengetahui

Tidak Mengetahui

Page 90: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

wajib retribusi. Apabila UPT mempublikasikannya secara umum, misalnya

dengan menggunakan bingkai yang diletakkan di dalam UPT atau di pertokoan,

maka masyarakat akan dapat dengan mudah melihatnya sehingga mereka tertarik

untuk menjadi wajib retribusi.

Diagram 4.17

Tanggapan Responden Tentang Prosedur di UPT

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 14).

Berdasarkan pertanyaan ke-14 mengenai prosedur yang ada di UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam

diagram 4.17 bahwa tidak ada responden yang menyatakan bahwa prosedur sangat

dipahami oleh wajib retribusi, dua belas responden yang menyatakan bahwa

prosedur dipahami oleh wajib retribusi, sembilan responden yang menyatakan

bahwa prosedur kurang dipahami oleh wajib retribusi, dan empat orang responden

yang menyatakan bahwa prosedur tidak dipahami oleh wajib retribusi. Mayoritas

Sangat Dipahami;0;0%

Dipahami;12;48%

Kurang Dipahami;9;36%

Tidak Dipahami;4;16% Sangat Dipahami

Dipahami

Kurang Dipahami

Tidak Dipahami

Page 91: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

responden menjawab bahwa prosedur dipahami oleh wajib retribusi sebanyak 11

responden, hal ini dapat dianalisis bahwa prosedur yang ada di UPT dapat

dimengerti para calon wajib retribusi ataupun para wajib retribusi, karena bahasa

yang digunakan dalam prosedur tersebut sudah jelas dan mudah dimengerti.

Dengan kemudahan prosedur yang ada maka para calon dan wajib retribusi tidak

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan administrasi yang harus diselesaikan

oleh mereka.

Diagram 4.18

Tanggapan Responden Tentang Pengawasan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 15).

Berdasarkan pertanyaan ke-15 mengenai pengawasan yang dilakukan oleh

pimpinan terhadap setiap pegawai di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.18 bahwa tidak ada

responden yang menyatakan selalu, lima responden yang menyatakan sering, 13

Selalu;0;0%

Sering;5;20%

Jarang;13;52%

Tidak Pernah;7;28%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 92: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

responden yang menyatakan jarang, dan tujuh responden yang menyatakan tidak

pernah. Mayoritas responden menjawab jarang sebanyak 13 responden, dapat

dianalisis bahwa pemimpin di UPT jarang memberikan pengawasan kepada para

pegawainya. Hal ini dikarenakan bahwa pemimpin memberikan kepercayaan

penuh kepada setiap bawahannya namun hal ini akan memberikan dampak positif

maupun dampak negatif bagi setiap pegawai. Dampak positif yang ditimbulkan

adalah pegawai mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga mereka

tidak mau mengecewakan atasan mereka, sedangkan dampak negatif yang

ditimbulkan adalah para pegawai tidak bekerja secara maksimal karena tidak ada

pengawasan dari atasan.

Diagram 4.19

Tanggapan Responden Tentang Pengawasan Langsung Kepala UPT

Terhadap Objek Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 16).

Selalu;0;0%

Sering;4;16%

Jarang; 11; 44%

Tidak Pernah;10;40%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 93: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Berdasarkan pertanyaan ke-16 mengenai pengawasan langsung yang

dilakukan oleh Kepala UPT terhadap objek retribusi di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.19

bahwa tidak ada responden yang menyatakan selalu, empat responden yang

menyatakan sering, 11 responden yang menyatakan jarang, dan sepuluh responden

yang menyatakan tidak pernah. Mayoritas responden menjawab jarang sebanyak

11 responden. Dapat dianalisis bahwa Kepala UPT jarang memberikan

pengawasan langsung terhadap objek retribusi. Hal ini dikarenakan bahwa

terdapat dua lokasi yang menjadi tempat objek retribusi di UPT. Lokasi pertama

berada di Jalan Sukabumi, Kepala UPT jarang turun langsung untuk mengawasi

objek di lokasi ini karena ia jarang mendapatkan laporan yang negatif dilokasi ini,

sehingga jarang melakukan pengawasan langsung. Untuk lokasi kedua yang

berlokasi di Ragunan, Kepala UPT jarang melakukan pengawasan langsung

dengan alasan lokasi yang berlainan dengan kantornya. Oleh karena itu Kepala

UPT jarang melakukan pengawasan langsung terhadap objek retribusi.

Page 94: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Diagram 4.20

Tanggapan Responden Tentang Penggunaan Cara Khusus Untuk

Meningkatkan Potensi Wajib Retribusi Dalam Meningkatkan

Pendapatannya.

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 17).

Berdasarkan pertanyaan ke-17 mengenai penggunaan cara khusus untuk

meningkatkan potensi wajib retribusi dalam meningkatkan pedapatannya dalam

diagram 4.20 dapat dilihat bahwa tiga responden yang menyatakan selalu, lima

responden yang menyatakan sering, delapan responden yang menyatakan jarang,

dan sembilan responden yang menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban yang

diberikan responden adalah tidak pernah. Hal ini dikarenakan para pegawai tidak

pernah memberikan idenya yang dapat dijadikan sebagai strategi bagi UPT,

sehingga mereka tidak pernah menggunakan cara khusus untuk meningkatkan

pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Selalu;3;12%

Sering;5;20%

Jarang;8;32%

Tidak Pernah;9;36%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 95: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Hutan Jakarta Barat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa UPT mengalami

kekurangan strategi yang dapat meningkatkan pendapatannya.

Diagram 4.21

Tanggapan Responden Tentang Sosialisasi Kepada Masyarakat Untuk

Menjadi Wajib Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 18).

Berdasarkan pertanyaan ke-18 mengenai sosialisasi kepada masyarakat

untuk menjadi retribusi dalam diagram 4.21 dapat dilihat bahwa tidak ada

responden yang menyatakan selalu, 12 responden yang menyatakan sering,

delapan responden yang menyatakan jarang, dan lima responden yang

menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden

adalah sering sebanyak 12 responden. Dapat dianalisis bahwa UPT sering

melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjadi wajib retribusi yang

dikelola oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan UPT berusaha meningkatkan pendapatannya

Selalu;0;0%

Sering;12;48%

Jarang;8;32%

Tidak Pernah;5;

20%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 96: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

dengan cara menambah jumlah wajib retribusi agar target yang telah ditetapkan

sebelumnya dapat tercapai.

Diagram 4.22

Tanggapan Responden Tentang Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi DKI

Jakarta No. 1 Tahun 2006

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 19).

Berdasarkan pertanyaan ke-19 mengenai sosialisasi Peraturan Daerah

Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2006 dalam diagram 4.22 dapat dilihat bahwa

satu responden yang menyatakan selalu, empat responden yang menyatakan

sering, 12 responden yang menyatakan jarang, dan delapan responden yang

menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden

adalah jarang sebanyak 12 responden. Dalam hal ini dapat dianalisis bahwa

sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2006 jarang

dilakukan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat kepada wajib retribusi, karena UPT tidak mempunyai

Selalu;1;4%

Sering;4;16%

Jarang;12;48%

Tidak Pernah;8;32%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 97: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

program untuk mensosialisasikan Peraturan Daerah tersebut. Hal ini merupakan

sesuatu yang bersifat negatif karena akan memberikan dampak buruk terhadap

hasil yang akan dicapai oleh UPT, selain itu para wajib retribusi tidak akan

mengetahui kewajibannya secara detail dan jelas apabila UPT jarang melakukan

sosialisasi mengenai Peraturan Daerah tersebut kepada wajib retribusi.

Diagram 4.23

Tanggapan Responden Tentang Sosialisasi Kepada Wajib Retribusi Agar

Membayar Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 20).

Berdasarkan pertanyaan ke-20 mengenai sosialisasi kepada wajib retribusi

agar membayar retribusi dalam diagram 4.23 dapat dilihat bahwa tiga responden

yang menyatakan selalu, 11 responden yang menyatakan sering, tujuh responden

yang menyatakan jarang, dan empat responden yang menyatakan tidak pernah.

Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah sering sebanyak 11

Selalu;3;12%

Sering;11;44%Jarang;7;28%

Tidak Pernah;4;

16% Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 98: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

responden. Dapat dianalisis bahwa sosialisasi kepada wajib retribusi agar

membayar retribusi sering dilakukan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran

Hasil Pertanaian dan Hasil Hutan Jakarta Barat karena dengan melakukan

sosialisasi tersebut maka para wajib retribusi akan selalu mengingat kewajibannya

untuk membayar retribusi yang telah ditentukan sebelumnya secara tepat waktu,

sehingga diharapkan tidak ada lagi wajib retribusi yang melakukan penunggakan

pembayaran retribusi.

Diagram 4.24

Tanggapan Responden Tentang Penyuluhan Retribusi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 21).

Berdasarkan pertanyaan ke-21 mengenai penyuluhan retribusi dalam

upaya meningkatkan pendapatan daerah dalam diagram 4.24 dapat dilihat bahwa

satu responden yang menyatakan selalu, satu responden yang menyatakan sering,

sembilan responden yang menyatakan jarang, dan 14 responden yang menyatakan

tidak pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah tidak

Selalu;1;4% Sering;1;4%

Jarang;9;36%Tidak

Pernah;14;56%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 99: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

pernah sebanyak 14 responden. Berdasarkan hasil yang didapat maka dapat

dianalisis bahwa UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat tidak pernah melakukan sosialisasi dalam upaya peningkatan

pendapatan daerah. Hal ini dikarenakan kurang menunjangnya jumlah pegawai

yang ada di UPT sehingga mereka tidak pernah melakukan sosialisasi untuk

peningkatan pendapatan daerah.

Diagram 4.25

Tanggapan Responden Tentang Keahlian Pegawai UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 22).

Berdasarkan pertanyaan ke-22 mengenai keahlian pegawai di UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam

diagram 4.25 dapat dilihat bahwa satu responden yang menyatakan sangat sesuai,

11 responden yang menyatakan sesuai, sembilan responden yang menyatakan

kurang sesuai, dan empat responden yang menyatakan tidak sesuai. Mayoritas

Sangat Sesuai;1;4%

Sesuai;11;44%Kurang Sesuai;9;36%

Tidak Sesuai;4;

16%Sangat Sesuai

Sesuai

Kurang Sesuai

Tidak Sesuai

Page 100: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

jawaban yang diberikan oleh responden adalah sesuai sebanyak 11 responden.

Sehingga dapat dianalisis bahwa pegawai sudah memiliki keahlian yang sesuai.

Menurut pemaparan responden, para pegawai yang berada di UPT sudah memiliki

keahlian yang sesuai dengan tugas yang diberikan, karena pekerjaan mereka

sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh mereka. Hal ini

merupakan sesuatu yang positif karena dengan keahlian yang sesuai maka para

pegawai dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan bidangnya dengan baik

sehingga akan berpengaruh pada pendapatan di UPT dan pada eksistensi UPT.

Diagram 4.26

Tanggapan Responden Tentang Penguasaan Pegawai Terhadap Bidang

Pekerjaannya

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 23).

Berdasarkan pertanyaan ke-23 mengenai penguasaan pegawai terhadap

bidang pekerjaannya di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan

Sangat Menguasai;2;

8%

Menguasai;11;44%

Kurang Menguasai;8;

32%

Tidak Menguasai;4;16%

Sangat Menguasai

Menguasai

Kurang Menguasai

Tidak Menguasai

Page 101: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Hasil Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.26 dapat dilihat bahwa dua responden

yang menyatakan sangat menguasai, 11 responden yang menyatakan menguasai,

delapan responden yang menyatakan kurang menguasai, dan empat responden

yang menyatakan tidak menguasai. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh

responden adalah menguasai sebanyak 11 responden. Berdasarkan data di atas,

dapat dianalisis bahwa para pegawai telah menguasai bidang pekerjaannya karena

mereka memiliki pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dengan

penguasaan bidang pekerjaannya maka para pegawai dapat memberikan usaha

yang maksimal dalam peningkatan pendapatan di UPT.

Diagram 4.27

Tanggapan Responden Tentang Wajib Retribusi Dalam Melaksanakan

Kewajibannya

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 24).

Selalu;0;0%

Sering;5;20%

Jarang;16;64%

Tidak Pernah;4;

16%Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 102: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Berdasarkan pertanyaan ke-24 mengenai wajib retribusi dalam

melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu dalam diagram 4.27 dapat dilihat

bahwa tidak ada responden yang menyatakan selalu, lima responden yang

menyatakan sering, 16 responden yang menyatakan jarang, dan empat responden

yang menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden

adalah jarang sebanyak 16 responden. Sehingga dapat dianalisis bahwa wajib

retribusi jarang melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu. Hal ini

dikarenakan beberapa masalah yang dihadapi oleh para wajib retribusi diantaranya

banyaknya pedagang, mereka harus bersaing dengan pedagang yang lain selain itu

harga bunga yang terlalu mahal juga dapat menjadi factor penghambat.

Keterlambatan wajib retribusi dalam melaksanakan kewajibannya untuk

membayaran iuran yang telah dibebankan akan mempengaruhi pendapatan di UPT

Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

Diagram 4.28

Tanggapan Responden Tentang Penghargaan Yang Diberikan Kepada

Pegawai

Page 103: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 25).

Berdasarkan pertanyaan ke-25 mengenai penghargaan yang diberikan

kepada pegawai di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.28 dapat dilihat bahwa satu responden yang

menyatakan selalu, dua responden yang menyatakan sering, delapan responden

yang menyatakan jarang, dan 14 responden yang menyatakan tidak pernah.

Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah tidak pernah yang

dinyatakan oleh 14 responden. Sehingga dapat dianalisis bahwa UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat tidak

pernah memberikan penghargaan kepada pegawai yang bekerja secara maksimal

karena UPT tidak mempunyai anggaran untuk hal tersebut. Dapat diketahui bahwa

penghargaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pegawai karena dapat

mendorong dan meningkatkan pengabdian dan kesungguhan mereka bekerja di

UPT.

Diagram 4.29

Tanggapan Responden Tentang Ketersediaan Sarana Teknologi

Selalu;1;4%Sering;2;8%

Jarang;8;32%Tidak

Pernah;14;56%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 104: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 26).

Berdasarkan pertanyaan ke-26 mengenai ketersediaan sarana teknologi

dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan pendapatan di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.29

dapat dilihat bahwa satu responden yang menyatakan sangat menunjang, tujuh

responden yang menyatakan menunjang, sepuluh responden yang menyatakan

kurang menunjang, dan tujuh responden yang menyatakan tidak menunjang.

Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah kurang menunjang yang

dinyatakan oleh 10 responden. Jadi dapat dianalisis bahwa ketersediaan sarana

teknologi kurang memadai karena terdapat beberapa hal yang masih dianggap

kurang memadai, seperti keadaan ruangan yang tidak sesuai dengan jumlah

pegawai yang ada.

Diagram 4.30

Tanggapan Responden Tentang Kualitas Sarana Teknologi

Sangat Menunjang;1;4%

Menunjang;7;28%

Kurang Menunjang;10;

40%

Tidak Memnunjang;

7;28%

Sangat Menunjang

Menunjang

Kurang Menunjang

Tidak Menunjang

Page 105: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 27).

Berdasarkan pertanyaan ke-27 mengenai kualitas sarana teknologi di UPT

Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

dalam diagram 4.30 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan

sangat baik, 12 responden yang menyatakan baik, sembilan responden yang

menyatakan kurang kurang baik, dan empat responden yang menyatakan tidak

baik. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah baik yang

dinyatakan oleh 12 responden. Hal ini dapat dianalisis bahwa meskipun

ketersediaan sarana teknologi di UPT kurang menunjang namun kualitas pada

sarana teknologi dinyatakan baik karena setiap pegawai memanfaatkan sarana

tersebut dengan baik selain itu mereka juga menjaga sarana teknologi yang ada

dengan baik.

Diagram 4.31

Sangat Baik;0;0%

Baik;12;48%Kurang

Baik;9;36%

Tidak Baik;4;

16%Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Page 106: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tanggapan Responden Tentang Sistem Pelatihan Bagi Pegawai Di UPT

Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan.

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 28).

Berdasarkan pertanyaan ke-28 mengenai sistem pelatihan bagi pegawai di

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

dalam diagram 4.31 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan

selalu, tiga responden yang menyatakan sering, 14 responden yang menyatakan

jarang, dan delapan responden yang menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban

yang diberikan olah responden adalah jarang yang dinyatakan oleh 14 responden.

Berdasarkan data di atas maka dapat dianalisis bahwa UPT jarang mengadakan

sistem pelatihan bagi pegawainya. Hal ini dikarenakan UPT jarang mempunyai

program pelatihan bagi para pegawainya, oleh karena itu para pegawai jarang

mendapatkan pelatihan dari UPT.

Diagram 4.32

Tanggapan Responden Tentang Keikutsertaan Pegawai Dalam Pelatihan

Selalu;0;0%

Sering;3;12%

Jarang;14;56%

Tidak Pernah;8;32%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 107: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 29).

Berdasarkan pertanyaan ke-29 mengenai keikutsertaan pegawai dalam

pelatihan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat dalam diagram 4.32 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang

menyatakan selalu, 17 responden yang menyatakan sering, tujuh responden yang

menyatakan jarang, dan satu responden yang menyatakan tidak pernah. Mayoritas

jawaban yang diberikan oleh responden adalah sering yang dinyatakan oleh 17

responden. Berdasarkan data di atas maka dapat dianalisis bahwa pegawai UPT

sering mengikuti pelatihan yang diadakan oleh UPT, hal ini dikarenakan pada

dasarnya para pegawai memiliki keinginan untuk menambah keahlian mereka.

Diharapkan dengan mengikuti pelatihan, maka dapat membantu mereka dalam

menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Diagram 4.33

Selalu;0;0%

Sering;17;68%

Jarang;7;28%

Tidak Pernah;1;4%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 108: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tanggapan Responden Tentang Pengiriman Pegawai Untuk Mengikuti

Jenjang Pendidikan Formal Yang Diadakan UPT

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 30).

Berdasarkan pertanyaan ke-30 mengenai pengiriman pegawai UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Hutan dan Hasil Pertanian Jakarta Barat untuk

mengikuti jenjang pendidikan formal dalam diagram 4.33 dapat dilihat bahwa

tidak ada responden yang menyatakan selalu, enam responden yang menyatakan

sering, enam responden yang menyatakan jarang, dan tujuh responden yang

menyatakan tidak pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden

adalah tidak pernah yang dinyatakan oleh tujuh responden. Berdasarkan data di

atas maka dapat dianalisis bahwa UPT tidak pernah mengirim pegawainya untuk

mengikuti pendidikan formal, hal ini dikarenakan bahwa UPT tidak selalu

mempunyai program itu setiap tahunnya, sehingga tidak semua pegawai

mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal yang diadakan UPT.

Diagram 4.34

Selalu;0;0%

Sering;6;24%

Jarang;6;24%

Tidak Pernah;7;28%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 109: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tanggapan Responden Tentang Pendidikan Formal

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 31).

Berdasarkan pertanyaan ke-31 mengenai para pegawai UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat yang sedang

melanjutkan pendidikan formal dalam diagram 4.34 dapat dilihat bahwa satu

responden yang menyatakan selesai melanjutkan, delapan responden yang

menyatakan sedang dalam proses, tidak ada responden yang menyatakan belum

melanjutkan, dan 16 responden yang menyatakan tidak melanjutkan. Mayoritas

jawaban yang diberikan oleh responden adalah tidak melanjutkan dinyatakan oleh

16 responden. Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa pada dasarnya para

pegawai tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan formal yang

lebih tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah faktor umur,

mereka yang sudah berumur lanjut beranggapan bahwa mereka tidak mampu lagi

untuk mengikuti pendidikan formal yang menuntut waktu yang cukup lama, selain

Selesai Melanjutkan;

1;4%

Proses;8;32%

Belum Melanjutkan;

0;0%

Tidak Melanjutkan;16;

64%

Selesai Melanjutkan

Proses

Belum Melanjutkan

Tidak Melanjutkan

Page 110: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

itu mahalnya biaya pendidikan juga menjadi factor alas an mereka tidak

melanjutkan pendidikan.

Diagram 4.35

Tanggapan Responden Tentang Pemberian Pengetahuan Antar Sesama Pegawai

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 32).

Berdasarkan pertanyaan ke-32 mengenai pemberian pengetahuan antar

para pegawai di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.35 dapat dilihat bahwa tidak ada responden

yang menyatakan selalu, empat responden yang menyatakan sering, enam

responden yang menyatakan jarang, dan 15 responden yang menyatakan tidak

pernah. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah tidak pernah

yang dinyatakan oleh 15 responden. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai tugas

masing-masing yang harus diselesaikan sehingga mereka tidak pernah bertukar

informasi.

Diagram 4.36

Selalu;0;0%

Sering;4;16%

Jarang;6;24%Tidak Pernah;15;60%

Selalu

Sering

Jarang

Tidak Pernah

Page 111: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tanggapan Responden Tentang Kerjasama Yang Dilakukan Oleh UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

Dengan Koperasi

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 33).

Berdasarkan pertanyaan ke-33 mengenai kerjasama UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dengan koperasi

dalam diagram 4.36 dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan

sangat bekerjasama, lima responden yang menyatakan bekerjasama, 20 responden

yang menyatakan kurang bekerjasama, dan tidak ada responden yang menyatakan

tidak bekerjasama. Mayoritas jawaban yang diberikan oleh responden adalah

kurang bekerjasama yang dinyatakan oleh 20 responden. Hal ini dikarenakan

koperasi tidak melakukan simpan pinjam untuk memberdayakan wajib retribusi

dalam meningkatkan pendapatan mereka secara individual.

Diagram 4.37

Sangat Bekerjasama;

0;0%

Bekerjasama;5;20%

Kurang Bekerjasama;20;8

0%

Tidak Bekerjasama;

0;0%

Sangat Bekerjasama

Bekerjasama

Kurang Bekerjasama

Tidak Bekerjasama

Page 112: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Tanggapan Responden Tentang Pengaruh Koperasi Terhadap Pendapatan

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan

Jakarta Barat

Sumber: Hasil Penelitian Dari Data Yang Diolah, 2011 (Kuesioner No. 34).

Berdasarkan pertanyaan ke-34 mengenai pengaruh koperasi terhadapa

pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dalam diagram 4.37 dapat dilihat bahwa tidak ada responden

yang menyatakan sangat mempengaruhi, dua responden yang menyatakan

mempengaruhi, 16 responden yang menyatakan kurang mempengaruhi, dan tujuh

responden yang menyatakan tidak mempengaruhi. Mayoritas jawaban yang

diberikan oleh responden adalah kurang mempengaruhi yang dinyatakan oleh 16

responden. Berdasarkan data yang diberikan responden dapat dianalisis bahwa

kerjasama yang dilakukan koperasi dengan UPT kurang mempengaruhi

pendapatan di UPT karena koperasi tidak memberdayakan para wajib retribusi.

4.5 Pengujian Hipotesis

Sangat Mempengaruhi;0;

0%

Mempengaruhi;2;8%

Kurang Mempengaruhi;

16;64%

Tidak Mempengaruhi;

7;28%

Sangat Mempengaruhi

Mempengaruhi

Kurang Mempengaruhi

Tidak Mempengaruhi

Page 113: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: “Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi

dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat Dikatakan

Mencapai Atau > 55% Dari Kriteria Yang Diharapkan”.

Hipotesis yang ada tersebut harus diujikan kebenarannya melalui

penelitian, dengan langkah pengujian hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan metode statistik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus

t-test satu sample untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang penulis

ajukan.

Sebagai langkah awal dalam pengujian hipotesis tersebut, maka peneliti

terlebih dahulu menentukan skor ideal dalam jawaban-jawaban dari pertanyaan

yang diajukan dalam bentuk kuesioner, data maksimal yang diperoleh adalah 4 x

34 x 25 = 3400 dan data minimal yang diperoleh adalah 1 x 34 x 25 = 850

sehingga skor ideal yang didapat adalah 3400 – 850 = 2550. Keterangannya

adalah 4 merupakan nilai tertinggi dan 1 merupakan nilai terendah dari setiap

pilihan jawaban pertanyaan yang diajukan pada responden, 34 merupakan jumlah

item pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner, dan 25

merupakan jumlah seluruh sampel dalam penelitian ini. Sedangkan skor hasil

penelitian berdasarkan data yang terkumpul adalah 1852. Dengan demikian

Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah jumlah data yang

terkumpul dibagi skor ideal yaitu 1852 : 2550 = 0,72 atau 72 %.

Page 114: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Langkah selanjutnya dalam pengajuan hipotesis adalah mengaplikasikan

rumus t-test satu sample. Skor ideal untuk Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta adalah 2550. Dengan demikian nilai mean atau rata-rata pada skor

ideal adalah 2550 : 25 = 102. Mengingat hipotesis dalam penelitian ini adalah

Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat ini berarti nilai yang

dihipotesiskan adalah 0, 55 x 102 = 56,1.

Hₒ = µ ≤ 55% ≤ 0,55 x 102 = 56,1

Hₐ = µ > 55% > 0,55 x 102 = 56,1

Diketahui : 𝑥 =1852

25= 74,08

: 𝜇0 = 56,1

: 𝑆 = 3351,84

24= 2,41

: n = 25

Ditanya : t = ......?

Jawab : t = 𝑥 − 𝜇0

𝑆

𝑛

= 74,08 − 56,1

2,41

25

= 17,98

0,482

= 37,30

Page 115: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 25 – 1 = 24 dan taraf kesalahan 𝛼 = 5%

untuk uji satu pihak kanan, maka harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,711. Karena harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

lebih kecil terhadap 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (37,30 > 1,711) dan jatuh pada penerimaan Hₐ, maka

hipotesis nol (Hₒ) ditolak dan hipotesis kerja (Hₐ) diterima. Harga ini dapat

ditunjukkan pada Gambar 4.1. Harga 37,30 terletak pada daerah penerimaan Hₐ.

Berikut ini merupakan gambar kurva daerah penerimaannya:

Daerah Penerimaan Hₒ Daerah Penerimaan Hₐ

0 1,711 37,30

Gambar 4.1

Page 116: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Dari perhitungan populasi ditemukan bahwa Implementasi Strategi

Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah sebagai berikut:

Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan = 1852

2550𝑥 100% = 72%

Jadi telah diketahui bahwa Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan

Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta

Barat adalah sebesar 72%.

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan penghitungan pada pengujian hipotesis t-

test satu variabel didapatkan bahwa ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan hal

itu dapat diartikan bahwa Hₐ diterima. Karena mencapai 72% dari angka

maksimal yaitu 55%.

Sehingga didapat pula jawaban atas perumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu: Seberapa besar implementasi strategi peningkatan pendapatan di UPT

Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat?

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka jawaban rumusan masalah

tersebut adalah Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat

Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah

Page 117: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

sebesar 72% dan sesuai dengan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan

adalah hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (37,30 > 1,711). Hal ini berarti Hₐ

diterima karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Strategi

Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat lebih besar dari 55% atau mencapai 72%.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan penghitungan serta pengujian hipotesis,

maka dapat diketahui bahwa Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan di

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

mencapai 72%. Prosentase sebesar 72% tersebut sesuai dengan dugaan penulis

sebelumnya yang menyebutkan bahwa Implementasi Strategi Peningkatan

Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat > 55%. Pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan uji

satu pihak kanan yang menunjukkan bahwa Hₐ diterima, ini berarti Implementasi

Strategi Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat mencapai 72% dan masuk ke dalam

kategori baik.

Dalam teori yang dikemukakan oleh J. Salusu terdapat empat indikator,

maka selanjutnya akan dijelaskan bagaimana penilaian Implementasi Strategi

Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat. Indikator pertama merupakan strategi organisasi,

organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang untuk mencapai

Page 118: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

tujuan dengan mengetahui pembatasan-pembatasan yang diperlukan, yaitu apa

yang dilakukan dan untuk siapa. Oleh karena itu suatu organisasi memerlukan

suatu strategi karena strategi dipandang sebagai suatu keputusan yang benar dan

mengarah pada ketepatan dan keakuratan dalam memecahkan permasalahan. Pada

indikator ini responden yang memilih jawaban A ada sebanyak 8%, responden

yang memilih jawaban B ada sebanyak 39%, responden yang memilih jawaban C

ada sebanyak 43% dan responden yang memilih jawaban D ada sebanyak 10%.

Strategi organisasi yang diterapkan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil

Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat untuk meningkatkan pendapatannya

dikatakan kurang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan prosentase terbesar

responden yang menjawab C dalam indikator ini sebanyak 40%.

Indikator kedua merupakan strategi program, setiap organisasi mempunyai

program untuk mencapai tujuannya, program tersebut dapat berupa aktivitas suatu

organisasi sehingga strategi organisasi dapat dilaksanakan. Pada indikator ini

responden yang memilih jawaban A ada sebanyak 5%, responden yang memilih

jawaban B ada sebanyak 28%, responden yang memilih jawaban C ada sebanyak

39% dan responden yang memilih jawaban D ada sebanyak 28%. Strategi

program yang diterapkan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat untuk meningkatkan pendapatannya dikatakan

kurang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan prosentase terbesar responden yang

menjawab C dalam indikator ini sebanyak 39%.

Indikator ketiga merupakan strategi pendukung sumber data, sumber data

sangat berguna bagi suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Suatu organisasi

Page 119: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

dapat melaksanakan strateginya apabila organisasi tersebut dapat memaksimalkan

pemanfaatan sumber daya esensialnya. Pada indikator ini responden yang memilih

jawaban A ada sebanyak 3%, responden yang memilih jawaban B ada sebanyak

32%, responden yang memilih jawaban C ada sebanyak 40% dan responden yang

memilih jawaban D ada sebanyak 25%. Strategi sumber data yang diterapkan di

UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat

untuk meningkatkan pendapatnnya dikatakan kurang baik. Hal tersebut dibuktikan

dengan prosentase terbesar responden yang menjawab C dalam indikator ini

sebanyak 40%.

Indikator terakhir merupakan strategi kelembagaan, kerjasama sama

sangat dibutuhkan agar strategi yang sudah diterapkan oleh suatu organisasi dapat

berhasil, baik itu kerjasama antar pegawai dalam organisasi tersebut maupun

kerjasama dengan pihak luar atau lembaga lain. Pada indikator ini responden yang

memilih jawaban A ada sebanyak 1%, responden yang memilih jawaban B ada

sebanyak 26%, responden yang memilih jawaban C ada senbanyak 43% dan

responden yang memilih jawaban D ada sebanyak 31%. Kerjasama yang

dilakukan oleh UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil

Hutan Jakarta Barat dengan lembaga lain maupun kerjasama yang dilakukan antar

pegawai untuk meningkatkan pendapatan di UPT dikatakan kurang baik. Hal

tersebut dibuktikan dengan prosentase terbesar responden yang menjawab C

dalam indikator ini sebanyak 43%.

Page 120: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

B A B V

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka

Implementasi Stategi Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat dinilai baik. Dalam

Page 121: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

penelitian ini skor ideal yang diperoleh adalah 2550. Sedangkan skor hasil

penelitian berdasarkan data yang terkumpul adalah 1852. Dengan demikian

Implementasi Strategi Peningkatan Pendapatan Di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat adalah 72%. Pemaparan

tersebut dianalisis berdasarkan hasil penelitian di UPT Pusat Promosi dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan Jakarta Barat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitan yang berjudul “Implementasi Strategi

Peningkatan Pendapatan di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian

dan Hasil Hutan Jakarta Barat”, maka penulis dapat memberikan saran sebagai

berikut:

1. Melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan, dengan demikian maka

tidak ada lagi pelanggaran yang dilakukan baik oleh para pegawai UPT

maupun para wajib retribusi dalam melaksanakan kewajiban dan tugas

mereka.

2. Meningkatkan produktivitas pegawai sehingga dapat memberikan hasil

yang maksimal agar tujuan dari UPT dapat tercapai. Untuk itu UPT perlu

menyediakan sedikiti biaya intensif untuk para pegawai agar mereka lebih

giat bekerja.

3. Meningkatkan pengawasan baik pengawasan pada setiap pegawai maupun

pada setiap objek retribusi, maka tingkat kesalahan yang dilakukan akan

Page 122: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

semakin kecil dan hal ini akan berpengaruh pada UPT dalam

meningkatkan pendapatannya.

4. Memberikan sanksi yang tegas pada setiap wajib retribusi yang melanggar

peraturan, sehingga para wajib retribusi tidak akan melakukan kesalahan

yang sama diwaktu mendatang.

Page 123: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

D A F T A R P U S T A K A

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Darwin. 2010. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

David, Fred. R. 2004. Manajemen Strategis. Jakarta: Indeks.

Dirgantoro, Crown. 2007. Manajemen Strategik: Konsep, Kasus, Dan

Implementasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan

Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, Dan Masalah.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hunger, Thomas Wheleen. 2003. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Andi.

Kaho, Josef Riwu. 2007. Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik

Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kountur, Ronny. 2007. Metodologi Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.

Jakarta: Percetakan Buana Printing.

Mahmudi. 2010. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Erlangga.

Page 124: IMPLEMENTASI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DI …repository.fisip-untirta.ac.id/1237/1/Rina Andriana - Implementasi...Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:

BPFE.

Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset.

Robbin, Stephen P, Mary Coulter. 2004. Manajemen. Jakarta: Indeks.

Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Strategi Dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:

Linda Karya.

Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik Dan

Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo.

Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri, Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia.

Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Aministrasi. Bandung: Alfabeta.

Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik: Untuk Keuangan Dan Pembangunan

Daerah. Yogyakarta: Andi.

Syafiie, Inu Kencana. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Husaini, Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara.

Yuwono, Sony, dkk. 2008. APBD Dan Permasalahannya. Malang: Bayu Media.

Widjaja, H.A.W. 1998. Percontohan Otonomi Daerah Di Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Widjaja, H.A.W. 2007. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.