IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis...

104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI- PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB) DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO SKRIPSI Oleh: IKA YULIANTINA K7408100 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Mei 2012

Transcript of IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis...

Page 1: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL

SEKOLAH KATEGORI MANDIRI- PENDIDIKAN BERBASIS

KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB)

DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO

SKRIPSI

Oleh:

IKA YULIANTINA

K7408100

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2012

Page 2: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Ika Yuliantina

NIM : K7408100

Jurusan/Program Studi : PIPS/Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul

MODEL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI-PENDIDIKAN BERBASIS

KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB)

ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Mei 2012

Yang Membuat Pernyataan

Ika Yuliantina

Page 3: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL

SEKOLAH KATEGORI MANDIRI- PENDIDIKAN BERBASIS

KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB)

DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO

Oleh:

IKA YULIANTINA

K7408100

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2012

Page 4: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Wahyu Adi, M. Pd Sohidin, SE, M.Si, Akt

NIP. 19630520 198903 1 005 NIP. 19720128 200501 1 001

Page 5: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sudiyanto, M. Pd

Sekretaris : Elvia Ivada, SE, M. Si, Ak

Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd

Anggota II : Sohidin, SE, M. Si, Akt

Page 6: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 21 Mei 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sudiyanto, M. Pd

Sekretaris : Elvia Ivada, SE, M. Si, Ak

Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd

Anggota II : Sohidin, SE, M. Si, Akt

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqan Hidayatullah, M. Pd

NIP 196600727 198702 1 001

Page 7: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai dari urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan

(Q. S. Al- Insiyah: 6-8)

(Oprah Winfrey)

(Aristoteles)

(Penulis)

Page 8: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya yang ditulis dengan penuh pengharapan ini untuk:

Ibu (Dwi Rahayu) dan Bapak (Martono)

atas

Eyang Putri (martina Hartini)

untuk

Dua adik perempuanku (Dwi Ratih Septiawati dan Oktavia Bryan)

atas semua perhatian dan pengertian

Keluarga besar

Engkau yang selalu ada dalam situasi apapun

Sahabat-sahabatku untuk motivasi dan semangatnya

Almamater UNS

Page 9: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

ABSTRAK

Ika Yuliantina, IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI-PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB) DI SMA NEGERI 1 BANYUDONO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Mei 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono, (2) mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono, (3) mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Strategi yang digunakan adalah strategi tunggal terpancang, bila ditinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan studi kasus (case study). Dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan purposive sampling atau sampling yang bertujuan. Sumber data yang digunakan adalah informan, dokumen, dan arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis model interaktif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono sudah hampir sesuai dengan pedoman Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. Dimulai dari tahap perencanaan yang meliputi pemahaman substansi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan penyusunan Rencana Kerja Sekolah, tahap pelaksanaan, sampai pada tahap supervisi dan evaluasi yang umumnya sudah berjalan baik, meskipun ada beberapa hambatan yang dihadapi. Hambatan-hambatan tersebut antara lain, 1) animo masyarakat terhadap SMA N 1 Banyudono yang masih rendah, 2) adanya guru yang tidak mau belajar, 3) ketergantungan pendidik terhadap listrik, 4) kebutuhan ruang seni dan alat membatik yang kurang memadai. Sedangkan upaya yang dilakukan pihak SMA N 1 Banyudono untuk mengatasi hambatan tersebut antara lain, 1) SMA N 1 Banyudono melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menyebar pamflet dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, 2) SMA N 1 Banyudono mengadakan pelatihan pembelajaran berbasis TIK dan e-learning bagi tenaga edukatif dan administratif, 3) penggunaan metode dan model pembelajaran yang tetap menyenangkan ketika listrik padam, 4) pemanfaatan ruang yang ada semaksimal mungkin dan mendayagunakan ruang sekitar dalam kegiatan praktek membatik

Kata Kunci: Sekolah Model, Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB)

Page 10: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ABSTRACT

Ika Yuliantina, THE IMPLEMENTATION OF SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI-PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL-PUSAT SUMBER BELAJAR (SKM-PBKL-PSB) IN SMA NEGERI 1 BANYUDONO. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, May 2012.

The purpose of this reseach was to: (1) know the implementation of Sekolah Model-Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) in SMA Negeri 1 Banyudono, (2) know the obstacles encountered in implementing of Sekolah Model-Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) in SMA Negeri 1 Banyudono, (3) knowing how to overcome obstacles encountered in the implementation of Sekolah Model-Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) in SMA Negeri 1 Banyudono.

This was a qualitative descriptive research. The strategy used is a single strategy fixed, if viewed from the aspect of the study, this research is a case study. This research used purposive sampling. Data sources used were informants, documents, and archives. Data collection techniques used were interviews,

triangulation methods. While the data analysis technique used is the interactive model analysis techniques.

Based on the result of data analysis and discussion can be concluded that the implementation of Sekolah Model-Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) in SMA Negeri 1 Banyudono was almost in accordance with the guidelines of Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. Starting from the planning phase that includes understanding the substance of the National Education Standards (SNP) and the preparation of School Work Plan, the implementation phase, phase to the extent of supervision and evaluation are generally going well, although there are several obstacles faced. These barriers include, 1) the public interest against SMA N 1 Banyudono are still low, 2) the teacher is not willing to learn, 3) the dependence of the electrical educators, 4) the needs of batik art space and inadequate tools. While efforts are being made the SMAN 1 Banyudono to overcome these obstacles, among others, 1) SMA N 1 Banyudono outreach to the community by spreading pamphlets and socialization to schools, 2) SMA N 1 Banyudono training of ICT-based learning and e-learning for educational and administrative personnel, 3) use of methods and models of learning are still fun when the power goes out, 4) utilization of existing space and utilize the space as much as possible about the activities of the practice of batik Keywords: Sekolah Model, Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB

Page 11: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. berkat bantuan

dari berbagai pihak, kesulitan dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi. Untuk

itu segala bentuk bantuan, disampaikan terima kasih dan penghargaan yang sangat

tulus diberikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dengan bijaksana.

4. Sohidin, SE., M. Si, Akt, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Joko Raharjo, selaku Kepala SMA Negeri 1 Banyudono, yang telah

memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian.

6. Drs. Wijianto selaku Penanggung Jawab Pelaksana SMA Model SMA

Negeri 1 Banyudono yang telah meluangkan waktu dalam pengumpulan

data penelitian.

7. Padil, S. Pd selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1 Banyudono yang

telah meluangkan waktu dalam pengumpulan data penelitian.

8. Suroto, B. Sc selaku Ketua Komite SMA Negeri 1 Banyudono yang telah

meluangkan waktu dalam pengumpulan data penelitian.

9. Dra. Sri Harjanti, Drs. Karjono, Tri Dewi Nuraeni, S. Pd, Hari Christianto,

S. Kom, Heri Winarno, S. Pd, Drs. Sri Mulyati selaku guru SMA Negeri 1

Page 12: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Banyudono yang yang telah meluangkan waktu dalam pengumpulan data

penelitian.

10. Keluarga besar SMA Negeri 1 Banyudono yang telah memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis.

11. Ibu, bapak, dua adik, dan seluruh keluarga besar yang senantiasa

memberikan motivasi, semangat, dukungan, dan kasih sayang, dan doa yang

selalu dipanjatkan untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ini.

12. Mas yang selalu ada bagi penulis dalam situasi apapun.

13. Sahabat-sahabatku, Isna, Kiki, Hanny, Nda, Koko, Septi, Iin, Intan, Puput,

Melisa, Kurniawan, Joko, dan semua teman-temanku di FKIP Akuntansi

2008 terimakasih untuk kebersamaannya yang sangat indah.

14. Teman-

Minah, Dek Us, Dek Mutia, Dek Tya, Dek Komsi, Mb Funsu, De Yeni, De

Dewi, De Iza, terima kasih untuk motivasi dan dukungannya.

15. Toshiba Satellite L510, Sony DSC DSC W310, Sony DCR-SX85E, Nokia

6600, Nokia 5130c

16. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 13: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv

HALAMAN REVISI ..................................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

ABSTRACT ................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Hakikat Pendidikan ................................................................ 8

a. Pengertian Pendidikan ...................................................... 8

b. Tujuan Pendidikan ........................................................... 8

c. Komponen Pendidikan .................................................... 9

2. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah ................................ 10

Page 14: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah ........................ 10

b. Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah ......... 11

c. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ...... .............. 12

1) Manajemen Kurikulum ............................................. 12

2) Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan ...... 13

3) Manajemen Kesiswaan .............................................. 14

4) Manajemen Pendanaan/Keuangan ............................. 14

5) Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat ....... 15

3. Tinjauan Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) 15

a. Pengertian SKM-PBKL-PSB 15

1) Standar Isi ............................ 16

2) Standar K 16

3) Stan 17

4) Standar Pendidik dan Tenaga 17

5) Standar Sa 17

6) Standa 18

7) Stand 18

8) Standar Pe 18

b. Karakteristik Sekolah Model SKM-PBKL- 19

c. Tujuan SMA Model SKM-PBKL- 20

d. Prosedur Penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB 21

1) Pemahama 22

2) Ana 22

3) Penetapan 23

4) Penyusunan KTSP, RKJM dan RKA- 23

5) Pelaksanaan Kegiat 23

e. Supervisi dan 24

4. Tinjauan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) ... 25

5. Tinjauan Pusat Sumber Belajar (PSB) ................................... 28

a. Pengetian Pusat Sumber Belajar ....................................... 28

Page 15: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Fungsi Pusa 29

c. Sasaran Pusat Sumber Belajar 29

d. Ruang Lingkup Pu 29

6. Profil SKM-PBKL- 29

1) Sta 30

2) Standar Ko 30

3) Stand 30

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................... 31

5) Standar Sar 31

6) Standar 32

7) Standa 33

8) Standar Penila 33

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 34

C. Kerangka Berfikir ........................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 40

1. Tempat Penelitian ................................................................... 40

2. Waktu Penelitian .................................................................... 40

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 41

1. Pendekata 41

2. Jenis Penelitian 41

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 42

1. Narasumber ............................................................................. 42

2. Dokumen dan Arsip ................................................................ 42

3. Tempat dan Peristiwa .............................................................. 42

D. Teknik Sampling ......................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 43

1. Wawancara .............................................................................. 44

2. Observasi ........................................................................... ...... 44

3. Dokumentasi ............................................................................ 45

F. Uji Validitas Data ......................................................................... 45

Page 16: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

H. Analisis Data ............................................................................... 47

I. Prosedur Penelitian ....................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 51

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 51

1. Riwayat Singkat ...................................................................... 51

2. Visi, Misi, dan Tujuan ............................................................. 51

3. Keadaan Lingkungan Belajar .................................................. 54

4. Struktur Organisasi .................................................................. 55

5. Tenaga Pengajar, Karyawan, dan Siswa .................................. 59

B.Deskripsi Temuan Penelitian ....................................................... 60

1. Pengelolaan SKM-PBKL-PSB ................................................ 61

a. Kronologis diadakannya SKM-PBKL-PSB ....................... 61

b. Tahap Perencanaan SKM-PBKL-PSB ................................ 62

c. Tahap Pelaksanaan SKM-PBKL-PSB ................................ 63

d. Supervisi dan Evaluasi ........................................................ 73

e. Hambatan Penyelenggaraan SKM-PBKL-PSB ................. . 74

f. Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan

Pelaksanaan SKM-PBKL-PSB ........................................... 76

C. Pembahasan ................................................................................. 78

1. Pelaksanaan SKM-PBKL-PSB ............................................... 78

2. Hambatan Penyelenggaraan SKM-PBKL-PSB ...................... 82

3. Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan

Pelaksanaan SKM-PBKL-PSB ........................................... ... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 83

A. Simpulan ............................................................................... 83

B. Implikasi ................................................................................ 84

C. Saran ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86

LAMPIRAN ................................................................................................... 88

Page 17: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR GAMBAR

39

Gambar 3. 49

Page 18: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

DAFTAR TABEL Tabel 3. 1. Jadwal Pen 41

Tabel 4. 1. Daftar Tenaga Pengajar dan Karyawan

SMA Negeri 1 Banyudono 60

Tabel 4. 2. Rincian Jumlah Siswa 60

Tabel 4. 3. Data Lulusan Diterima di Perguruan Tinggi 66

Page 19: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ........................................................ 91

Lampiran 2. Validitas Data dengan Trianggulasi Sumber 97

Lampiran 3. Validitas Data dengan Trianggulasi Metode 104

Lampiran 4. Field Note/Catatan Lapangan . 111

Lampiran 5. Proposan/Progker SKM-PBKL-PSB SMA 2011 148

Lampiran 6. Perjanjian Kerjasama Double Degree Program 168

Lampiran 7. Sertifikat Double Degree Program 176

Lampiran 8. KTSP SMA N 1 Banyudono 179

Lampiran 9. Rencana Kerja Sekolah dan Rencana Kerja Tahunan 216

SMA Negeri 1 Banyudono Tahun 2009/2014

Lampiran 10. RAPBS SMA Negeri 1 Banyudono 2011/2012 268

Lampiran 11. Contoh Silabus dan RPP Mata Pelajaran Biolog 287

(Integrasi Keunggulan Lokal Tanaman Hias)

Lampiran 12. Pe 324

Lampiran 13. Foto- 330

Page 20: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi telah merasuki kehidupan manusia di belahan bumi manapun.

Batas negara seolah menjadi tidak nampak dan akses informasi menjadi semakin

mudah. Di era globalisasi kemajuan teknologi informatika dan teknologi

komunikasi semakin pesat dan persaingan sumber daya manusia semakin terlihat.

Untuk menghadapi kondisi tersebut maka diperlukan sumber daya manusia

berkualitas. Pembangunan manusia yang berkualitas pada dasarnya adalah untuk

menciptakan dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang modern sebagai suatu

sarana untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan manusia

yang berkualitas adalah dengan proses pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu

kebutuhan dalam kehidupan manusia dituntut untuk menciptakan sumber daya

yang berkualitas dengan pengembangan kualitas peserta didik dan pengembangan

potensi diri melalui proses pembelajaran. Berdasarkan data Human Development

Index yang dikeluarkan oleh United Nations Development Proggrame (UNDP)

melaporkan bahwa pada tahun 2010/2011 Indonesia menduduki peringkat ke 124

dari 187 negara yang diteliti (dikutip dari http://mediaindonesia.com/human-

development-index). Mengacu pada data tersebut, maka pendidikan di Indonesia

harus dirancang lebih kompetitif agar sumber daya manusia Indonesia dapat

bersaing di era globalisasi.

Tanpa kemampuan internal yang baik, globalisasi berpotensi untuk

menurunkan nilai-nilai luhur bangsa terutama generasi penerus. Dampak negatif

globalisasi tersebut dapat diantisipasi melalui pendidikan yang memasukkan unsur

keunggulan lokal dalam proses pembelajaran. Setiap masyarakat suatu bangsa

pasti memiliki keunggulan lokal yang unik dan tidak dapat ditemukan di tempat

lain. Keunggulan lokal di masing-masing daerah tersebut diharapkan dapat

Page 21: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21 terkonservasi dari generasi ke generasi yang pada akhirnya dapat memperkuat

identitas nasional dalam era global (Santoso: 2009).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Naional pada BAB III pasal 4 ayat (1) dinyatakan

bahwa Pendidikan dinyatakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai agama, nilai kultural

dan kemajemukan bangsa. Selanjutnya pada BAB X pasal 36 ayat (2) dinyatakan

bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik, dan pada pasal yang sama ayat (3) butir c menyatakan bahwa kurikulum

disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan memperhatikan keragaman potensi daerah dan

lingkungan. Pasal 37 (ayat) 1 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan

menengah wajib memuat ketrampilan/kejuruan (butir i) dan muatan lokal (butir j).

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah menyelanggarakan program

rintisan sekolah kategori mandiri yang memasukkan unsur keunggulan lokal dan

memanfaatkan dan mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

proses pembelajaran dan administrasi sekolah. Rintisan Sekolah Kategori Mandiri

merupakan program pembinaan pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan (SNP) yang diberikan pada sejumlah Sekolah Menengah Atas dengan

tujuan :(a) mendorong sekolah untuk mencapai kondisi memenuhi/hampir

memenuhi SNP, (b) memberikan arahan upaya-upaya yang harus dilakukan

sekolah untuk dapat memenuhi atau hampir memenuhi SNP, (c) memberikan

pendampingan kepala sekolah untuk mewujudkan sekolah kategori mandiri dalam

kurun waktu tertentu, (d) menjalin kerjasama dan meningkatkan peran serta

pemangku kepentingan di SMA baik ditingkat pusat dan daerah dalam

mengembangkan SMA kategori mandiri, dan (e) mendapatkan model/rujukan

SMA kategori mandiri.

Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk memacu pengelola,

penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam

memberikan layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan merupakan proses

Page 22: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22 berkesinambungan dalam upaya merubah pola hidup, pola bertingkah laku dan

bersikap, sehingga peserta didik diharapkan menjadi insanul karim, manusia yang

paripurna. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman di berbagai bidang

khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, menyebabkan peredaran uang

yang semakin cepat serta tingkat persaingan global yang semakin ketat, tidak bisa

tidak, pendidikan dituntut untuk mampu menjawab tantangan dan kebutuhan di

bidang tersebut. Sekolah mau tidak mau harus menemukan keunggulannya dan

mengembangkannya di dalam dunia pendidikan agar dapat melengkapi kebutuhan

siswa menjadi pribadi yang berdaya saing lokal maupun global.

Kebutuhan dan kecepatan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam

rangka menghadapi tuntutan global semakin meningkatkan peran Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam berbagai aspek kehidupan termasuk

dalam bidang pendidikan. Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin

dibutuhkan dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran untuk berbagai

informasi dan pengetahuan. Kondisi tersebut menempatkan TIK sebagai salah

satu ikon utama dalam mewujudkan program pengelolaan bahan ajar berbasis TIK

melalui Pusat Sumber Belajar (PSB). Selain itu keunggulan lokal sebuah sekolah

juga harus terus diberdayakan dan difokuskan sehingga menjadi ciri dari sekolah

tersebut. Untuk mewujudakan SNP yang meliputi 8 standar, yaitu standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, maka dibutuhkan Sekolah

Kategori Mandiri yang mempu mengelola manajemen sekolah dengan baik dan

terarah. Dari ketiga hal tersebut, maka terbentuklah sekolah model yang

melaksanakan Sekolah Kategori Mandiri (SKM), Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal (PBKL), dan Pusat Sumber Belajar (PSB).

Program Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal-Pusat Sumber Belajar merupakan upaya positif bagi dunia pendidikan

dimana peserta didik dibekali tentang pengetahuan dan sikap menghargai

sumberdaya dan potensi yang ada di lingkungan setempat, serta menggali dan

memanfaatkannya untuk dapat digunakan sebagai bekal kehidupan yang akan

Page 23: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23 dijalani peserta didik di masa yang akan datang dengan menggunakan media

berbasis TIK untuk mengembangkan bahan ajar dan kemampuan mentransfer

ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Pelaksanaan sekolah model SKM-PBKL-PSB sebagai salah satu upaya

penyelenggaraan mutu ke arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan

masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah memberikan perhatian khusus

pada penjaminan mutu satuan pendidikan tertentu yang berbasis keunggulan lokal.

Satuan pendidikan dapat memasukkan PBKL dalam kurikulum yang

pelaksanaannya dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan dapat

menjadi mata pelajaran muatan lokal. Hasil yang diharapkan dari

penyelenggaraan sekolah model SKM-PBKL-PSB adalah mencetak lulusan

dengan keunggulan ketrampilan, kreativitas, dan kompetensi yang dibutuhkan

dalam kehidupan di masyarakat dan memiliki keunggulan dalam upaya pelestarian

budaya bangsa dan keunggulan dalam bersikap dan berperilaku.

Penyelenggaran sekolah model untuk memenuhi delapan standar

menyangkut semua komponen sekolah yang meliputi kegiatan belajar mengajar

sebagai komponen pokok dan komponen sekolah lainnya yang mendukung

kegiatan belajar mengajar seperti kepala sekolah, guru, laboran, teknisi,

pustakawan, staf administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan lingkungan

sekolah. Kepala Sekolah memegang peran yang sangat vital karena posisinya

sebagai pimpinan dan manajer yang bertanggung jawab pada penyelengaraan

sekolah.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1

Banyudono diperoleh informasi bahwa penerapan SKM-PBKL-PSB belum

efektif. Sekolah Model SKM-PBKL-PSB harus menyelenggarakan pendidikan

dengan memasukkan unsur keunggulan lokal dan memanfaatan TIK dalam

pembelajaran. Hal ini belum sepenuhnya dilaksanakan oleh tenaga pendidik

sebagai komponen sekolah yang mendukung kegiatan belajar-mengajar. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) keunggulan lokal belum terintegrasi dalam mata

pelajaran yang relevan sehingga Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal belum

dapat terintegrasikan dalam mata pelajaran. Pembelajaran berbasis TIK juga

Page 24: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24 belum sepenuhnya bisa diterapkan oleh tenaga pendidik. Silabus berbasis ICT

belum semuanya dilaksanakan di semua mata pelajaran. Kesadaran tenaga

pendidik dalam pembuatan bahan ajar berbasis TIK juga masih kecil. Hal tersebut

dibuktikan dengan penggunaan buku terbitan penerbit oleh sebagian besar guru

dalam proses belajar-mengajar. Belum semua guru membuat bahan ajar yang

berbasis TIK. Dilihat dari segi siswa dan orang tua siswa, mereka belum

sepenuhnya mengetahui konsep SKM-PBKL-PSB yang dilaksanakan oleh

sekolah.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang penyelenggaraan SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1

Banyudono, dengan judul penelitian

Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber

Belajar (SKM-PBKL- .

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penerapan SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1 Banyudono?

2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan SKM-

PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono?

3. Apa sajakah upaya-upaya yang dilakukan oleh SMAN 1 Banyudono guna

mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SKM-

PBKL-PSB?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian

yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan

SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono.

Page 25: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh SMAN 1 Banyudono

guna mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SKM-

PBKL-PSB.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya bidang pendidikan tentang Sekolah Kategori Mandiri-

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-

PBKL-PSB).

b. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian

tentang pelaksanaan sekolah model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan

Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga pendidikan khususnya SMA Negeri 1 Banyudono sebagai

sumbangan dalam rangka penyelenggaraan dan usaha untuk memperbaiki

penyelengaraan sekolah model SKM-PBKL-PSB pada SMA Negeri 1

Banyudono.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan profesi yang penulis tekuni

sehingga ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan.

Page 26: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Dalam arti luas pendidikan diartikan sebagai segala pengalaman

belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan

individu. Dalam arti sempit pendidikan diartikan sebagai pengajaran

yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap

anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai

kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-

hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

Menurut Mortimer J. Adler seperti dikutip oleh Arifin, M.

mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang

diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan

dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara

artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau

dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang

dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada

pendewasaan anak itu, atau lebih tepat dikatakan membantu anak agar

cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (1)

mendefinisikan

Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

7

Page 27: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan usaha yang

dilakukan baik secara sadar maupun tidak sadar yang didalamnya

memiliki unsur-unsur penunjang seperti pendidik, peserta didik, tujuan,

metode dan fasilitas-fasilitas, sehingga semuanya akan menuju pada

suatu hasil yang dianggap bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

b. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh

kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut jenisnya, terbagi dalam

beberapa jenis, yaitu tujuan nasional, institusional, kurikuler dan

instruksional. Tujuan nasional adalah tujuan pendidikan yang ingin

dicapai oleh suatu bangsa; Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan

yang ingin dicapai suatu lembaga pendidikan; Tujuan kurikuler adalah

tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran tertentu;

dan Tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai

oleh suatu pokok atau sub pokok bahasan tertentu.

Menurut Bloom seperti dikutip oleh Suwarno, W. (2006: 35-36)

tujuan pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Cognitive domain Cognitive domain meliputi kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat tercapai setelah dilaksanakannnya proses belajar mengajar. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam kemampuan tersebut bersifat hierarkis. Artinya untuk mencapai semuanya sudah memiliki kemampuan sebelumnya.

2) Affective domain Berupa kemampuan untuk menerima, menjawab, menilai, membentuk, dan mengkarakterisasi.

3) Psychomotor domain Terdiri dari kemampuan persepsi, kesiapan, dan respons terpimpin.

Page 28: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Komponen Pendidikan

Sistem pendidikan nasional merupakan komponen pendidikan

yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan nasional secara

menyeluruh. Komponen pendidikan adalah semua hal yang berkaitan

dengan jalannya proses pendidikan. Dalam proses pendidikan ada

pendidik yang berfungsi sebagai pelatih, pengembang, dan pemberi atau

pewaris. Kemudian terdapat bahan yang dilatihkan, dikembangkan,

diberikan dan diwariskan yaitu pengetahuan, ketrampilan berpikir,

karakter yang berupa bahan ajar, serta murid yang menerima latihan,

pengembangan, pemberian dan pewarisan pengetahuan, ketrampilan,

pikiran dan karakter. Semua komponen tersebut saling berkaitan dan

tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu komponen tidak ada maka proses

pendidikan tidak dapat dilaksanakan.

Proses pendidikan menurut Hasbullah (2005) melibatkan banyak

hal, yaitu :

1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Setiap

peserta didik mempunyai potensi yang khas dan unik yang

membedakannya dengan peserta didik lainnya.

2) Orang yang mendidik (pendidik)

Secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan, yakni

anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk

penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik

serta mempunyai kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan

nasional.

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara pendidik

dengan peserta didik yang mengarah pada tujuan pendidikan.

Page 29: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4) Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

Tujuan pendidikan merupakan muara dari penyelenggaraan

pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh

melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode

dan sarana-sarana pendidikan.

5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (alat dan metode)

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan

atau diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.

Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat

efisiensi dan efektifitasnya.

6) Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan

pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu

keluarga, sekolah dan masyarakat.

2. Tinjauan Manajemen Berbasis Sekolah

a. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mulai diperkenalkan

setelah implementasi desentralisasi pemerintahan yang dikenal dengan

otonomi daerah khusus dalam penyelenggaraan pendidikan. Implikasi

dari era otonomi daerah menimbulkan reformasi pada sektor pendidikan

yang menyebabkan perubahan pengelolaan di sekolah yaitu struktur

organisasi, tugas dan fungsi sekolah berubah ke arah yang lebih mandiri.

Penerapan model manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu

gagasan yang diterapkan dalam manajemen sekolah untuk meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Menurut Pricilla Wohlstetter dan Albert Mohrman seperti

dikutip oleh Umiarso dan Imam Gojali (2010: 72) menjelaskan secara

politis untuk mendesain ulang organisasi sekolah dengan memberikan

kewenangan dan kekuasaan kepada partisipasi sekolah pada tingkat lokal

Page 30: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

adalah partisipasi kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar.

Eman Suparman seperti dikutip oleh Mulyono (2008: 239)

mendefinisikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai

penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah

dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan

sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk

memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau mencapai tujuan mutu sekolah

dalam pendidikan nasional.

Konsep manajemen berbasis sekolah akan menguntungkan

sekolah yang menerapkannya karena sekolah semakin berkembang sesuai

dengan kemandiriannya dan kebebasan bergerak dalam mengelola

sekolah. Sekolah dapat dengan aktif, kreatif, dan mandiri dalam

mengembangkan dan melakukan inovasi dalam berbagai program untuk

meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah sendiri

yang tidak lepas dari kerangka tujuan pendidikan nasional dengan

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), serta

sekolah harus mampu mempertanggungjawabkan kepada masyarakat.

b. Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah

Pemberian otonomi pendidikan yang luas kepada lembaga-

lembaga pendidikan merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap

gejala-gejala yang muncul dalam masyarakat. Pendekatan otonomi ini

menuntut pendekatan manajemen yang lebih kondusif di sekolah agar

dapat mengakomodasikan seluruh keinginan dan memberdayakan

berbagai komponen masyarakat secara efektif guna mendukung

kemajuan dan sistem yang ada di sekolah.

Menurut Kustini Hardi dalam Umiarso dan Imam Gojali (2010:

80-81) tiga tujuan diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

adalah :

Page 31: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1) Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam aspek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu sekolah.

2) Mengembangkan kemampuan sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekolah.

3) Mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam masalah umum persekolahan dari unsur komite sekolah untuk membantu peningkatan mutu sekolah.

Manajemen Berbasis sekolah memberikan kebebasan dan

kewenangan yang luas kepada sekolah disertai dengan seperangkat

tanggung jawab. Otonomi yang diberikan menuntut sekolah untuk

mampu bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya dan

pengembangan manajemen sekolah sesuai dengan kondisi sehingga guru

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani siswa.

Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan adanya partisipasi dari

masyarakat mendorong kepala sekolah dalam menjalankan perannya

sebagai manajer maupun sebagai pemimpin sekolah. Pemberian

kesempatan kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum

mendorong guru untuk berimprovisasi dan berinovasi dalam melakukan

berbagai eksperimen di lingkungan sekolah dengan tujuan menemukan

kesesuaian antara teori dan kenyataan. Melalui pengembangan kurikulum

yang efektif dan fleksibel, rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan

masyarakat setempat akan meningkat serta layanan pendidikan akan

sesuai dengan tuntutan peserta didik dan masyarakat seiring dengan

perkembangan jaman yang terus berubah.

c. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah

pemberian otonomi yang luas kepada sekolah dengan tujuan akhir

meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat

menghasilkan prestasi yang sebenarnya melalui proses manajerial yang

baik. Melalui peningkatan kinerja dan partisipasi semua elemen sekolah,

Page 32: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

maka sekolah pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan

keleluasaannya akan menjadi instansi pendidikan yang demokratis,

kreatif, inovatif, dan unik dengan ciri khasnya sendiri untuk melakukan

pembaharuan sendiri (self reform) (Umiarso dan Imam Gojali, 2010).

Kebebasan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan bukan berarti

sangat bebas tetapi harus menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan pemerintah.

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah sebagaimana

diungkapkan oleh Umiarso dan Imam Gojali (2010) adalah:

1) Manajemen kurikulum

Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik

dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.

Manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Otonomi yang diberikan sekolah dalam

mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan

kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi sekolah

dengan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah

ditetapkan.

Manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan

kurikulum lebih mengutamakan realisasi dan relevansi antara

kurikulum nasional dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah

yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan

kurikulum yang integritas dengan peserta didik dan lingkungan.

2) Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan

Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah

aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan

kependidikan masuk ke dalam organisasi pendidikan melalui proses

perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian

Page 33: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan,

dan pemberhentian. Tujuan manajemen sumber daya manusia di

bidang pendidikan mengarah pada pembangunan pendidikan yang

bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif, dan

berprestasi.

Manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk

mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien

untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap pada kondisi yang

menyenangkan. Fungsi manajemen personalia di sekolah yang harus

dilaksanakan kepala sekolah adalah menarik, mengembangkan,

menggaji dan memotivasi sumber daya manusia agar mencapai

tujuan pendidikan secara optimal, membantu sumber daya manusia

mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan

pengembangan karier, serta menyelaraskan tujuan individu,

kelompok, dan organisasi.

3) Manajemen kesiswaan

Manajemen kesiswaan/peserta didik merupakan layanan

yang memusatkan perhatian pada peserta didik di dalam maupun di

luar kelas. Manajemen peserta didik merupakan upaya pemberian

layanan yang sebaik-baiknya kepada peserta didik sejak masuk

sampai meninggalkan sekolah.

Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-

kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang

proses pembelajaran di sekolah. Fungsi manajemen peserta didik

adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan

dirinya baik yang berhubungan dengan segi individualitasnya, segi

sosial, aspirari, dan kebutuhan.

4) Manajemen pendanaan/keuangan

Manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian

aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,

pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban

Page 34: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

keuangan sekolah. Sekolah harus mampu mempertanggungjawabkan

pengelolaan keuangan secara transparan kepada masyarakat dan

pemerintah.

5) Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat

Hubungan antara sekolah dan masyarakat diartikan sebagai

proses komunikasi dua arah antara sekolah dengan masyarakat

secara timbal balik untuk meningkatkan kerja sama dan memenuhi

kepentingan bersama. Sekolah sebagai lembaga sosial harus mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekolah berkewajiban untuk

memberikan penerangan kepada masyarakat terkait program dan

tujuan sekolah dan sekolah juga harus mengetahui dengan jelas

kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat adalah

peningkatan mutu pendidikan sehingga masyarakat akan merasakan

dampak kemajuan tersebut. Hubungan sekolah dan masyarakat

diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas sehingga tercipta

hubungan yang aktif dan dinamis.

3. Tinjauan Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB)

a. Pengertian

Sekolah Menengah Atas (SMA) Model Sekolah Kategori

Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar

(SKM-PBKL-PSB) adalah SMA yang telah memenuhi atau hampir

memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP),

menyelenggarakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL),

dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam

proses pembelajaran dan manajemen sekolah. Model merupakan SMA

yang dinilai mempunyai potensi dan kemampuan sebagai prototype

Sekolah Kategori Mandiri yang menyelenggarakan PBKL dan

memanfaatkan TIK dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.

Page 35: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pengintegrasian PBKL pada SMA Model tersebut merupakan bagian

dari upaya untuk mewujudkan dan menunjukkan model

penyelenggaraan PBKL. Sedangkan pemanfaatan TIK di sekolah dalam

bentuk Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan model TIK untuk

pembelajaran dan manajemen sekolah.

Berdasarkan pengertian SMA Model SKM-PBKL-PSB

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2010) merumuskan 8

standar minimal yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

1) Standar Isi

Standar isi merupakan salah satu acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum yang selanjutnya

disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Terkait

dengan fungsi kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

maka substansi kurikulum SMA Model SKM-PBKL-PSB harus

menggunakan seluruh program yang diselenggarakan oleh sekolah

termasuk PBKL dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan

manajemen sekolah yang diprioritaskan pada pembelajaran. KTSP

yang sudah dimiliki sekolah perlu dikembangkan lagi dengan

memasukkan unsur PBKL dan TIK untuk pembelajaran dan

manajemen sekolah.

2) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas SKL satuan

pendidikan, SKL kelompok mata pelajaran, dan SKL mata

pelajaran, selain merupakan salah satu acuan utama dalam

pengembangan KTSP juga digunakan sebagai pedoman penilaian

dalam menentukan kelulusan peserta didik. Oleh karena itu

substansi SKL harus menjadi acuan bagi sekolah dalam

mengembangkan visi, misi, tujuan dan program kerja termasuk di

dalamnya PBKL dan pemanfaatan TIK. Hal ini dimaksudkan agar

Page 36: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sekolah dapat menyiapkan proses pemenuhan SKL peserta didik

yang akan diukur melalui penilaian oleh pendidik, satuan

pendidikan dan pemerintah.

3) Standar Proses

Standar Proses selain merupakan salah satu acuan utama

dalam pengembangan KTSP juga merupakan acuan bagi satuan

pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran dalam mencapai

kompetensi lulusan. Standar Proses mencakup perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Agar proses

pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan mendapatkan hasil

yang optimal diperlukan adanya keterpaduan terhadap keseluruhan

proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar pendidik dan tenaga kependidikan mencakup

kualifikasi dan kompetensi serta kesesuaian pendidikan dengan

mata pelajaran yang diajarkan. Pemenuhan kompetensi guru

menjadi prioritas utama khususnya pada kompetensi pembelajaran,

penilaian, dan penguasaan TIK untuk pembelajaran. Selanjutnya

adalah pemenuhan tenaga perpustakaan dan laboran dengan

prioritas memberdayakan dan meningkatkan kompetensi tenaga

yang sudah ada.

5) Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang satuan

pendidikan, lahan, bangunan gedung, dan kelengkapan prasarana

dan sarana (ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium

biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang

laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang

pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang

konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban,

Page 37: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga).

Mempertimbangkan bahwa sarana dan prasarana merupakan

standar yang membutuhkan pendanaan yang relatif besar, maka

pemenuhannya diprioritaskan sarana dan prasarana yang secara

langsung mendukung proses pembelajaran yaitu prasarana dan

sarana ruang kelas, perpustakaan, dan semua jenis laboratorium.

Sarana dan prasarana lainnya dipenuhi kemudian secara bertahap.

6) Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat

satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

Pemenuhan Standar Pengelolaan bagi SMA Model menjadi salah

satu prioritas utama yang dititik beratkan pada pemantapan visi,

misi dan tujuan sekolah; penguatan program kerja sekolah (RKJM

dan RKA-S); pemenuhan pedoman-pedoman pengelolaan sekolah;

pemantapan pelaksanaan program kesiswaan; peningkatan

kompetensi pendidik khususnya dibidang TIK dan konten

pembelajaran; penguatan budaya dan lingkungan sekolah, dan

peningkatan sistem pengawasan.

7) Standar Pembiayaan

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang

berlaku selama satu Tahun. Permasalahan umum pemenuhan

standar pembiayaan adalah keterbatasan ketersediaan dana oleh

pemerintah dan pemerintah daerah. Oleh karena itu perlu digalakan

penggalian dana dari pihak ketiga untuk keperluan operasional

pendidikan dengan tetap mengedepankan ketentuan yang mengatur

tentang pembiayaan sekolah.

Page 38: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

8) Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Pemenuhan standar

penilaian diprioritaskan pada penerapan penilaian hasil belajar oleh

pendidik dan satuan pendidikan sesuai dengan prinsip, mekanisme

dan prosedur. Sekolah harus menyiapkan semua instrumen

penilaian sesuai persyaratan substansi, konstruksi dan bahasa.

b. Karakteristik Sekolah Model SKM-PBKL-PSB

Karakteristik adalah ciri atau tanda yang menjadi pembeda

antara satu dengan lainnya. Karakteristik adalah ciri atau tanda suatu

SMA disebut sebagai SMA Model SKM-PBKL-PSB untuk

membedakan dengan istilah/model/program SMA lainnya..

Berdasarkan pengertian diatas, maka karakteristik dari SMA

Model SKM-PBKL-PSB adalah :

1) Memenuhi atau hampir memenuhi 8 (delapan) standar nasional

pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar

proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan.

2) Melaksanakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang

memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya,

bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,

yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta

didik. Ditjen Pembinaan SMA mengoperasionalkan konsep PBKL

adalah pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan

daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber seperti sumberdaya

alam, sumberdaya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi

Page 39: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan

kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.

3) Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam proses pembelajaran dan manajemen

administrasi sekolah.

Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di SMA dikembangkan salah

satunya melalui Pusat Sumber Belajar. Sistem pengelolaan yang

terorganisir di sekolah untuk menyusun, mengembangkan, dan

menyediakan sumber belajar untuk mendukung proses

pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

c. Tujuan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan

dalam suatu pelaksanaan program atau kegiatan. Setiap kegiatan apa

pun bentuk dan jenisnya selalu diarahkan pada tujuan yang ingin

dicapai. Segala sesuatu yang tidak memiliki tujuan tidak akan

mempunyai arti apa-apa.

Tujuan program SMA Model SKM-PBKL-PSB sebagai

berikut:

1) Memberikan pendampingan/pembinaan kepada sekolah untuk

mewujudkan SKM yang menyelenggarakan pendidikan berbasis

keunggulan lokal, dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam proses pembelajaran dan manajemen sekolah.

2) Menjalin kerjasama dan meningkatkan peran serta pemangku

kepentingan (stakeholders) pendidikan di SMA, baik di tingkat

pusat maupun daerah dalam memenuhi SNP, dan menerapkan

PBKL serta memfungsikan PSB di sekolah.

3) Mewujudkan SMA Model SKM-BKL-PSB untuk dapat digunakan

sebagai rujukan bagi SMA yang akan memenuhi SNP, dan

menyelenggarakan PBKL dan PSB.

Page 40: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tujuan konsep dan strategi implementasi program SMA Model

SKM-PBKL-PSB sebagai berikut:

1) Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang

konsep dan strategi implementasi SMA Model SKM-PBKL-PSB.

2) Memberikan acuan bagi institusi pembina yaitu Dit. Pembinaan

SMA, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota dalam memberikan bantuan teknis, manajerial dan

pendanaan untuk mendukung terwujudnya SMA Model SKM-

PBKL-PSB.

3) Memberikan arahan bagi SMA Model SKM-PBKL-PSB dalam

melaksanakan program SMA Model SKM-PBKL-PSB.

4) Memberikan acuan bagi SMA lain yang berkeinginan untuk

merintis pemenuhan 8 SNP , menyelenggarakan PBKL dan PSB.

d. Prosedur Penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB

dilakukan secara terpadu, sistematis dan berkelanjutan dengan

melibatkan unsur Ditjen Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi,

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sekolah dan pemangku kepentingan

lainnya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. SKM,

PBKL, dan PSB merupakan satu kesatuan program yang akan dicapai

secara bersamaan oleh SMA Model SKM-PBKL-PSB. SKM

merupakan kategori memenuhi/hampir memenuhi SNP yang harus

dicapai oleh semua SMA dan merupakan induk dari program SKM,

sedangkan PBKL merupakan upaya pemerintah untuk memberikan

pembekalan pengetahuan/ketrampilan dan PSB merupakan tuntutan

global dalam rangka mendapatkan sumber belajar yang bervariasi dan

mewujudkan pembelajaran yang berbasis TIK. Program dan kegiatan

yang telah dicanangkan akan berjalan dengan efektif apabila ada upaya

dan aktivitas yang perlu dilakukan sekolah secara sistematis dan

berkelanjutan.

Page 41: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Acuan umum dalam pemenuhan SNP, PBKL, dan PSB yang

harus dilakukan SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah sebagai berikut:

1) Pemahaman subtansi 8 SNP

Operasionalisasi SNP sebagaimana dijelaskan dalam PP

Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP tertuang dalam Permendiknas

yang mengatur tentang 8 SNP yaitu standar isi (Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006), standar kompetensi lulusan (Permendiknas

Nomor 23 Tahun 2006), standar proses (Permendiknas Nomor 41

Tahun 2007), standar pengelolaan (Permendiknas Nomor 19 Tahun

2007), standar pendidik dan tenaga kependidikan (Permendiknas

Nomor 16 Tahun 2007), standar sarana dan prasarana

(Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007), standar pembiayaan

(Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009) ,dan standar penilaian

(Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007). Penguasaan isi 8 SNP

mutlak diperlukan baik oleh institusi pembina maupun sekolah

sebagai dasar untuk mempelajari konsep SMA Model SKM-PBKL-

PSB. Oleh karena itu 8 SNP harus dikuasai sampai menemukan

indikator-indikator kunci yang harus dipenuhi oleh satuan

pendidikan.

2) Analisis Konteks

Prinsip dasar program SMA Model SKM-PBKL-PSB

adalah meningkatkan pemenuhan SNP sekolah dari kondisi saat ini

menuju kondisi memenuhi/hampir memenuhi SNP, sekaligus

melaksanakan PBKL dan meningkatkan pemanfaatan TIK untuk

pembelajaran dan manajemen sekolah. peningkatan pemenuhan

SNP tersebut dilakukan berdasarkan kesenjangan antara kondisi

nyata sekolah saat ini dengan kondisi yang diharapkan

sebagaimana disyaratkan dalam SNP. Oleh karena itu langkah

pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi

sekolah saat itu untuk mengetahui tingkat pemenuhan indikator-

Page 42: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

indikator 8 SNP, PBKL dan PSB dalam bentuk keberhasilan,

kekurangan dan permasalahan.

Keberhasilan menggambarkan 8 SNP yang telah

memenuhi/hampir memenuhi SNP dan merupakan modal awal

yang harus dipertahankan dan dikembangkan oleh sekolah untuk

masa yang akan datang. Kekurangan adalah indikator 8 SNP yang

belum memenuhi/hampir memenuhi 8 SNP dan merupakan kondisi

yang harus ditingkatkan sampai mencapai/memenuhi 8 SNP.

3) Penetapan Skala Prioritas

Identifikasi kondisi awal sekolah akan menghasilkan

sejumlah data dan informasi tentang keberhasilan, kekurangan dan

permasalahan dalam pemenuhan SNP, pelaksanaan PBKL dan

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran dana manajemen sekolah.

berbekal data dan informasi tersebut maka dilakukukan analisis

kekurangan dan permasalahan berdasarkan tingkat kemendesakan

dan kepentingannya. Analisis menghasilkan daftar kekurangan dan

permasalahan yang perlu diselesaikan berdasarkan skala prioritas.

4) Penyusunan KTSP, RKJM dan RKA-S

Mengacu pada hasil analisis kondisi dan penetapan skala

prioritas, sekolah menyusun atau menyempurnakan rencana kerja

sekolah berupa Rencana Kerja Jangka Menengah (RJKM) empat

Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S)

satu Tahunan. RKJM dan RKA-S memuat kegiatan-kegiatan

pemenuhan 8 SNP termasuk didalamnya pemenuhan PBKL dan

PSB sebagaimana skala prioritas yang telah diteteapkan dengan

mempertimbangkan sasaran masing-masing standar.

5) Pelaksanaan Kegiatan

Program Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar merupakan upaya

pemerintah dalam menghadapi tuntutan global. Pedoman

pelaksanaan kegiatan program ini adalah:

Page 43: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a) Pelaksanaan kegiatan SMA Model SKM-PBKL-PSB

dilaksanakan berdasarkan rencana kerja Tahunan (RKA-S)

oleh penanggung jawab kegiatan.

b) SNP, PBKL, dan PSB merupakan satu kegiatan yang

terintegrasi, namun agar efektif pelaksanaannya dikelola oleh

masing-masing tim dibawah koordinasi dan kendali Kepala

Sekolah dengan dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah.

c) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan perlu mendapatkan persetujuan melalui

rapat dewan pendidik dan komite sekolah.

d) Kepala Sekolah mmepertanggungjawabkan pelaksanaan

pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan

bidang non akademik pada rapat komite sekolah dalam

bentuk laporan akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum

penyusunan rencana kerja Tahunan berikutnya.

e. Supervisi dan Evaluasi

Supervisi dan evaluasi merupakan bagian dari kegiatan

pengendalian. Supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan

pimpinan melalui bimbingan, pengarahan, motivasi dan evaluasi.

Supervisi pendidikan adalah pembinaan berupa bimbingan atau

perbaikan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umunya dan

peningkatan mutu belajar dan mengajar pada khususnya. Supervisi

pendidikan dilakukan oleh supervisor, yaitu kepala sekolah, penelik

sekolah, dan pengawas ditingkat kabupaten/kota.

Evaluasi adalah merupakan suatu proses untuk menjelaskan

secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta

untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu

pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek

program perencanaan yang akan datang. Evaluasi adalah kegiatan untuk

Page 44: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan dengan menggunakan

indikator-indikator tujuan yang telah ditetapkan.

Supervisi dan evaluasi dilakukan untuk menilai hasil

pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan. Supervisi dan evaluasi

dalam program Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar adalah:

1) Supervisi dan evaluasi dilaksanakan oleh internal dan eksternal

sekolah sebagai pengendalian proses dan penilaian hasil

pelaksanaan kegiatan sekolah.

2) Supervisi internal dilakukan terhadap pengelolaan akademik secara

teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah sedangkan supervisi

eksternal dilakukan oleh pengawas.

3) Evaluasi internal dilakukan dalam bentuk :

a) Evaluasi diri terhadap kinerja sekolah untuk mengukur,

menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka

pelaksanaan SNP dalam bentuk evaluasi proses pembelajaran

sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun dan program kerja

tahunan sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.

b) Evaluasi dan pengembangan KTSP dilakukan secara berkala

untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan

masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun

perubahan sosial.

c) Evaluasi pendayagunaan peserta didik dan tenaga

kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian,

keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan dalam pelaksanaan tugas.

4) Supervisi dana evaluasi eksternal dilakukan oleh Dit. Pembinaan

SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan baik secara

bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk memantau

perkembangan proses dan menilai kinerja sekolah untuk 8 SNP.

Page 45: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45 4. Tinjauan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL)

Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas

kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan

komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Keunggulan Lokal merupakan suatu

proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga

menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan

memiliki keunggulan komparatif.

Kualitas dari proses dan realisasi keunggulan lokal tersebut sangat

dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia, yang lebih dikenal dengan

istilah 7M, yaitu Man, Money, Machine, Material, Methode, Marketing and

Management. Jika sumber daya yang diperlukan bisa dipenuhi, maka proses

dan realisasi tersebut akan memberikan hasil yang bagus, dan demikian

sebaliknya. Di samping dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia, proses

dan realisasi keunggulan lokal juga harus memperhatikan kondisi pasar, para

pesaing, substitusi (bahan pengganti) dan perkembangan IPTEK, khususnya

perkembangan teknologi. Proses dan realisasi tersebut akan menghasilkan

produk akhir sebagai keunggulan lokal yang mungkin berbentuk produk

(barang/jasa) dan atau budaya yang bernilai tinggi, memiliki keunggulan

komparatif, dan unik.

Dari pengertian keunggulan lokal tersebut diatas maka Pendidikan

Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA adalah pendidikan/program

pembelajaran yang diselenggarakan pada SMA sesuai dengan kebutuhan

daerah, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya

manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah lainnya yang

bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi,

bakat dan minat peserta didik. Sedangkan Ditjen Pembinaan SMA

mengoperasionalkan konsep PBKL adalah pendidikan yang diselenggarakan

sesuai dengan kebutuhan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber

seperti sumberdaya alam, sumberdaya manusia, geografis, budaya, historis

dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan

kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.

Page 46: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Strategi implementasi PBKL di sekolah menurut Direktorat

Pembinaan SMA (2010: 22) adalah:

a. Melalui integrasi

Beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam strategi ini adalah;

1) Memilih KD dari kelas X sampai kelas XII yang dapat

mengintegrasikan keunggulan lokal dengan cara membandingkan

Standar Isi dengan daftar kompetensi dari hasil inventarisasi

kompetensi.

2) Menambah Kompetensi Dasar (KD) baru jika Keunggulan Lokal

(KL) belum terakomodir di SK/KD yang ada.

3) Menyempurnakan silabus SK/KD terpilih untuk mengintegrasikan

keunggulan lokal dengan cara menambah substansi KD atau

menyisipkan ke dalam indikator.

4) Menyempurnakan RPP.

5) Membuat bahan ajar cetak TIK.

6) Merencanakan dan melaksanakan penilaian.

b. Melalui mata pelajaran keterampilan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam strategi ini adalah;

1) Penentuan SK/KD (kalau tidak termuat pada SI)

2) Pengembangan silabus

3) Penyusunan RPP

4) Penyusunan bahan ajar cetak/TIK

5) Penyusunan bahan penilaian

6) Mengadakan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan

7) Pelaksanaan Mata Pelajaran Ketrampilan secara kontinyu mulai dari

kelas X sampai dengan kelas XII

c. Melalui muatan lokal

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam strategi ini adalah;

1) Penentuan SK/KD (kalau tidak termuat pada SI)

2) Pengembangan silabus

3) Penyusunan RPP

Page 47: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4) Penyusunan bahan penilaian

5) Pelaksanaan Muatan Lokal dapat berganti pada tiap semester sesuai

kebutuhan.

d. Melalui budaya sekolah

Pada strategi ini dibutuhkan komitmen yang tingggi dari setiap

warga sekolah untuk melaksanakan budaya dan menciptakan iklim

tertentu di sekolah sesuai dengan Tema Keunggulan Lokal yang telah

ditetapkan sekolah.

e. Melalui pengembangan diri

Pada strategi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu

melalui Bimbingan dan Konseling (BK) atau Ekstra Kurikuler (Ekskul)

yang dilaksanakan di sekolah. Penyusunan program BK dan program

ekskul yang tepat serta pelaksanaannya yang kontinyu adalah kunci

keberhasilan dari strategi ini.

5. Tinjauan Pusat Sumber Belajar (PSB)

Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di SMA dikembangkan salah

satunya melalui Pusat Sumber Belajar. Sistem pengelolaan yang terorganisir

di sekolah untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan sumber

belajar untuk mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

a. Pengertian Pusat Sumber Belajar

Menurut Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Pustekkom) Departemen Pendidikan Nasional pusat sumber belajar

adalah suatu unit dalam suatu lembaga (khususnya satuan

pendidikan/universitas/perusahaan) yang berperan mendorong efektifitas

serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai

fungsi yang meliputi fungsi layanan (seperti layanan media, pelatihan,

konsultasi pembelajaran, dll), fungsi pengadaan/pengembangan (produksi)

media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain

yang relevan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

Page 48: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Program Pusat Sumber Belajar yang dilaksanakan oleh

Direktorat Pembinaan SMA mempunyai pengertian sebagai media

informasi dan komunikasi pembelajaran di SMA yang dapat melayani

kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan dan satuan pendidikan

lainnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian.

b. Fungsi Pusat Sumber Belajar

1) Sebagai media informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan

proses pembelajaran bagi warga satuan pendidikan dan stakeholders.

2) Sebagai wahana belajar melalui forum diskusi antar pendidik-siswa,

pendidik-pendidik, siswa-siswa, dan satuan pendidikan-satuan

pendidikan, serta satuan pendidikan-masyarakat yang terkait dengan

proses pembelajaran.

3) Sebagai media unjuk kerja berbagai inovasi dalam proses

pembelajaran.

c. Sasaran Pusat Sumber Belajar

1) Siswa, mahasiswa, warga belajar.

2) Guru, instruktur, Widyaiswara, pamong belajar.

3) Karyawan.

4) Masyarakat umum.

d. Ruang Lingkup Pusat Sumber Belajar

Ruang lingkup PSB meliputi perencanaan pembelajaran yang

terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Ajar;

pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan model-model pembelajaran;

dan penilaian hasil pembelajaran meliputi bahan ujian, analisis butir soal,

dan Laporan Hasil Belajar.

6. Profil Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB)

Kata profil berasal dari bahasa Italia yaitu profilo dan profilare,

yang berarti gambaran garis besar atau kerangka. Profil SKM-PBKL-PSB

Page 49: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

adalah pernyataan secara garis besar dalam bentuk persyaratan/kondisi yang

menggambarkan wujud SMA Model SKM-PBKL-PSB yang dituangkan

dalam bentuk komponen, aspek dan indikator. Profil SMA Model SKM-

PBKL-PSB disusun mengacu pada Permendiknas yang mengatur 8 (delapan)

SNP yang memuat 8 (delapan) SNP. Berikut adalah profil SMA Model SKM-

PBKL-PSB secara umum.

a. Standar Isi

1) Memiliki dokumen KTSP yang didukung dengan dokumen hasil

analisis kontek dan dokumen hasil analisis keunggulan lokal.

2) Dokumen KTSP telah dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah

dengan pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh Dinas

Pendidikan Provinsi.

b. Standar Kompetensi Lulusan

1) Pencapaian rata-

75%.

2) Nilai kelulusan US minimal sama dengan KKM setiap mata

pelajaran.

3) Tingkat kelulusan 100%.

4)

c. Standar Proses

1) Melakukan dokumen perencanaan proses pembelajaran berupa

silabus, RPP dan bahan ajar yang disusun sesuai ketentuan dan telah

mengintegrasikan PBKL dan TIK.

2) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persyaratan

rombongan belajar (32 peserta didik), beban kerja minimal guru (24

jam tatap muka/minggu), buku teks pelajaran, pengelolaan kelas.

3) Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP dengan menerapkan

pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur dengan memanfaatkan perpustakaan dan TIK.

4) Melaksanakan pembelajaran PBKL yang terintegrasi dalam mata

pelajaran yang relevan/mulok/keterampilan.

Page 50: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

5) Melaksanakan dan melaporkan pengawasan proses pembelajaran

dalam bentuk pemantauan pembelajaran, supervisi pembelajaran,

dan evaluasi pembelajaran.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1) Memiliki lebih dari 75% pendidik yang telah memenuhi kualifikasi

akademik, latar belakang pendidikan, sertifikasi profesi guru,

kompetensi TIK dan pengembangan bahan ajar.

2) Memiliki tenaga kependidikan sekurang-kurangnya terdiri atas

kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium yang telah memenuhi persyaratan jenis, kualifikasi

akademik dan kompetensi dibidang TIK.

3) Memiliki minimal 4 tenaga layanan khusus yaitu penjaga sekolah,

tenaga kebersihan, pengemudi, tukang kebun, pesuruh yang telah

memenuhi kualifikasi dan kompetensi.

e. Standar Sarana dan Prasarana

1) Memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27

rombongan belajar.

2) Memiliki luas lahan sesuai persyaratan standar dan secara sah

menempati lahan yang telah disetujui untuk peruntukan sekolah.

3) Semua bangunan gedung memenuhi persyaratan luas, keselamatan

kesehatan, menyediakan fasilitas dan aksebilitas bagi penyandang

cacat, kenyamanan, sistem keamanan, dan ketersediaan listrik sesuai

kebutuhan, serta terpelihara secara berkala.

4) Memiliki prasarana sekurang-kurangnya adalah ruang kelas, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika,

ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang

laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha,

tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi

kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat

bermain/berolahraga, telah yang memenuhi persyaratan luas dan

kelengkapan sarana.

Page 51: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

5) Memiliki sarana pendukung PSB berupa website dan perangkat

audio visual.

f. Standar Pengelolaan

1) Memiliki dokumen perencanaan program berupa Rencana Kerja

Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) yang dikembangkan berdasarkan visi, misi, dan

tujuan sekolah.

2) Memiliki pedoman-pedoman (KTSP; kalender

pendidikan/akademik; struktur organisasi sekolah; pembagian tugas

di antara guru; pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;

peraturan akademik; tata tertib sekolah; kode etik sekolah; biaya

operasional sekolah) yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan

operasional dan struktur organisasi sekolah yang diuraikan secara

jelas dan transparan.

3) Melaksanakan rencana kerja bidang kesiswaan dalam bentuk

memberikan layanan konseling kepada peserta didik; melaksanakan

kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik; melakukan

pembinaan prestasi unggulan; melakukan pelacakan terhadap alumni

dan didukung dengan tersedianya petunjuk proses penerimaan

peserta didik.

4) Melaksanakan rencana kerja bidang kurikulum dan kegiatan

pembelajaran berdasarkan persyaratan yang tertuang dalam KTSP,

kalender pendidikan, program pembelajaran, penilaian hasil belajar

peserta didik, dan peraturan akademik.

5) Melaksanakan rencana kerja bidang pendidik dan tenaga

kependidikan meliputi pemberdayaan, pengangkatan, promosi,

penempatan, dan pendayagunaan.

6) Melaksanakan rencana kerja bidang sarana dan prasarana meliputi

pemenuhan, pendayagunaan, pemeliharaan sarana dan prasarna, dan

pengelolaan perpustakaan, laboratorium, fasilitas fisik untuk

kegiatan ekstrakurikuler.

Page 52: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

7) Melaksanakan rencana kerja bidang keuangan dan pembiayaan

mengacu pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional.

8) Melaksanakan rencana kerja bidang budaya dan lingkungan sekolah

untuk menciptakan suasana, iklim dan lingkungan pendidikan yang

kondusif dengan menerapkan tata tertib sekolah, dan kode etik

sekolah.

9) Melaksanakan rencana kerja bidang peran serta masyarakat dan

kemitraan sekolah dengan sasaran menjalin kemitraan dengan

lembaga pemerintah dan non-pemerintah, berkaitan dengan input,

proses, output, dan pemanfaatan lulusan.

10) Melaksanakan pengawasan pengelolaan sekolah dalam bentuk

pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil

pengawasan.

11) Melakukan evaluasi diri proses pembelajaran, program kerja

Tahunan, KTSP, pendayagunaan tenaga pendidik dan kependidikan

secara periodik.

12) Hasil akreditasi sekolah adalah A

13) Mempunyai kepemimpinan yang terdiri dari Kepala Sekolah dengan

dibantu 3 Wakil Kepala Sekolah yang diangkat sesuai dengan

ketentuan.

14) Memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk mendukung

administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel dengan

sumberdaya manusia dan fasilitas yang efisien, efektif, dan mudah

diakses.

g. Standar Pembiayaan

1) Mengelokasikan dan memenuhi biaya investasi, biaya operasi, biaya

personal dan non personal.

2) Memiliki program dan upaya sekolah menggali dan mengelola serta

memanfaatkan dana dari berbagai sumber.

3) Membuat laporan pertanggung-jawaban secara akuntabel dan

transparan.

Page 53: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

h. Standar Penilaian Pendidikan

1) Menerapkan prinsip-prinsip penilaian.

2) Menerapkan teknik dan instrumen penilaian.

3) Menerapkan mekanisme dan prosedur penilaian.

4) Menerapkan penilaian oleh pendidik.

5) Menerapkan penilaian oleh satuan pendidikan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini dilakukan oleh:

1.

Keunggulan Lokal sebagai Model Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya

Ba

bahwa model pendidikan berkarakter dan berbudaya dapat diimplementasikan

dengan mengakomodasi keunggulan lokal di setiap daerah yang beragam dan

khas baik fisik maupun non fisik. Strateginya dengan mengimplementasikan

muatan keunggulan lokal pada aktivitas peserta didik (kurikulum nasional)

yang bertujuan agar pembelajaran dapat lebih bermakna. Selain itu, juga

dapat diintegrasikan pada kultur sekolah. Pada akhirnya, secara bertahap dan

berkelanjutan, dua strategi tersebut dapat menumbuhkan motivasi instrinsik,

selanjutnya menjadi konsep diri yang berdasarkan interlocal wearness,

terbuka dengan globalisasi, namun tetap beretika dan menjunjung potensi

keunggulan lokal khasanah sekaligus sebagai identitas bangsa.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang

diangkat yaitu Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Sedangkan

perbedaannya adalah penelitian terdahulu mengkaji implementasi Pendidikan

Berbasis Keunggulan Lokal untuk mendukung pendidikan berkarakter dalam

era global, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang adalah

implementasi Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal-Pusat Sumber Belajar.

Page 54: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 2. Lia Yuliana; Meilina Bustari; Safitri Yosita Ratri (2010) dengan judul

n ini adalah:

a. Upaya kesiapan kepala sekolah, guru dan siswa dalam Implementasi

Sekolah Kategori Mandiri SMP Negeri 2 Banguntapan dalam pelaksanaan

komponen kemandirian masih rendah (kurang dari 75%), hal ini

menunjukkan SMP rintisan Sekolah Kategori Mandiri belum berhasil

menjadi mandiri, dalam melaksanakan komponen kemandirian mencapai

kisaran target 50% sampai dengan 75% atau termasuk SMP Kategori

Standar III.

b. Kendala sekolah dalam kesiapan implementasi Sekolah Kategori Mandiri

adalah pada komponen Installed Program dan Produk. Dalam instaled

program dan produk ini SMP 2 Banguntapan masih belum bisa

melaksanakan tujuan-tujuan Sekolah Kategori Mandiri. Komponen

kemandirian yang sudah berhasil dilaksanakan dengan baik adalah

komponen Tujuan Program dan Proses. Dalam tujuan program SMP

rintisan sudah berhasil menetapkan target-target sebagai sekolah mandiri,

dan dalam proses SMP rintisan sudah berhasil melaksanakan program-

program yang bisa dijalankan.

c. Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk menunjang

keterlaksanaan Sekolah Kategori Mandiri terungkap bahwa sarana

prasarana yang dimiliki secara rata-rata mencapai 64,47% dan termasuk

dalam kriteria SMP N 2 Banguntapan Kategori Standar III, berarti sarana

dan prasarana yang dimiliki sekolah belum mampu menunjang sekolah

untuk masuk kedalam SMP Kategori Mandiri.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang

diangkat yaitu Sekolah Kategori Mandiri. Sedangkan perbedaaannya terletak

pada spesifikasi penelitian. Jika penelitian terdahulu mengevaluasi kesiapan

implementasi Sekolah Kategori Mandiri, sedangkan penelitian yang

Page 55: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dilakukan peneliti adalah implementasi Sekolah Kategori Mandiri secara

umum.

3. Dwi Atmono

Menunjang Proses Pembelajaran Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan pada

diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa konteks guru dalam memanfaatkan

keunggulan lokal dapat dicermati melalui visi dan misi dari lokasi penelitian,

misalnya di Kota Banjarmasin yang mengembangkan visi dan misi sebagai

kota perdagangan, industri, dan pariwisata yang dalam pelaksanaan

pembelajarannya dilakukan dengan pendekatan kontekstual yaitu melalui

proses relating (belajar dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata),

experiencing (belajar ditekankan pada penggalian, penemuan, penciptaan),

applying (belajar bilamana pengetahuan dipresentasikan di dalam konteks

pemanfaatannya, cooperating (belajar melalui konteks komunikasi inter

personal), transfering (belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam

situasi atau konteks baru). Kemudian untuk melaksanakan tuntutan kurikulum

diperlukan kemampuan: memiliki pengetahuan yang luas, dapat

merencanakan dan merumuskan tujuan dengan tepat, mempresentasikan

dengan jelas dengan menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga

siswa termotivasi belajar, memeriksa tugas-tugas dan mengevaluasi proses

proses pembelajaran, memperhatikan hubungan individu dengan siswa,

melaksanakan interaksi kelompok, antusiasme serta berinovasi dalam proses

pembelajaran. Peran yang dilakukan guru dalam mengelola proses

pembelajaran yang memanfaatkan konteks keunggulan lokal yaitu dengan

mengembangkan pembelajaran kontekstual, memilih strategi pembelajaran,

menerapkan tujuh komponen pembelajaran kontekstual, merencanakan

pembelajaran kontekstual, dan menerapkan langkah-langkah pembelajaran

kontekstual.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang

diangkat yaitu implementasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.

Page 56: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sedangkan perbedaaannya terletak pada spesifikasi penelitian. Jika penelitian

terdahulu menerapkan keunggulan lokal dalam pembelajaran IPS, penelitian

yang dilakukan peneliti mengkaji penerapan Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal secara umum.

4.

Sekolah Kategori Mandiri (Studi Situs SMA Negeri 1 Toroh Kabupaten

Grobogan Tahun 2010/2011). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini

adalah pengelolaan sarana dan prasarana Rintisan Sekolah Kategori Mandiri

yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana yang didapat dari bantuan

pemerintah, swadaya masyarakat, hibah, dan swadaya sekolah. Penggunaan

sarana dan prasarana didapatkan berdasarkan jadwal dan tidak terjadwal,

yang menggunakan semua warga sekolah tergantung kebutuhan masing-

masing. Pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana dilakukan secara

terus-menerus, berkala, darurat, preventif, dengan tujuan yaitu agar sarana

dan prasarana dalam keadaan selalu siap pakai, tidak cepat rusak, awet, aman

bagi pengguna, enak dan nyaman bila dipandang sehingga dapat

memperlancar dalam proses belajar mengajar. Pemeliharaan atau perawatan

melibatkan semua warga sekolah.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang

diangkat yaitu Sekolah Kategori Mandiri. Sedangkan perbedaannya terletak

pada spesifikasi penelitian. Jika penelitian terdahulu mengkaji pengelolaan

sarana dan prasarana Sekolah Kategori Mandiri, maka penelitian kali ini

mengkaji implementasi Sekolah Kategori Mandiri secara umum.

C. Kerangka Berfikir Pendidikan merupakan salah upaya pemerintah dalam rangka

menghadapi persaingan global yang semakin tajam dan ketat. Globalisasi dan

perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak bisa dipungkiri berpengaruh

terhadap gaya hidup dan cara pandang masyarakat terutama remaja usia sekolah.

Berkaitan dengan kondisi tersebut pemerintah berupaya untuk memasukkan

Page 57: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57 unsur-unsur keunggulan lokal dalam dunia pendidikan dengan melaksanakan

program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan telah menetapkan kebijakan kriteria minimal sistem

pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk Standar Nasional

Pendidikan (SNP). Berkaitan dengan kebijakan SNP, dalam rangka mendorong

penjaminan mutu ke arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,

pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada penjaminan mutu satuan

pendidikan tertentu yang berbasis keunggulan lokal. Pendidikan berbasis

keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam

aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan

lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta

didik.

Dalam pelaksanaan program rintisan SKM-PBKL-PSB di sekolah

ternyata masih mengalami berbagai kendala terutama pemenuhan delapan standar

nasional pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Kendala tersebut

diantaranya adalah kesiapan pelaksanaan, pendanaan, dan dukungan pihak

internal maupun pihak eksternal. Berkaitan dengan hal tersebut perlu adanya suatu

upaya untuk mengatasi hambatan yang terjadi baik dari pihak sekolah maupun

pemerintah. Dari pihak sekolah perlu adanya suatu komitmen dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya, sedangkan pemerintah seharusnya selalu

berkoordinasi dengan pihak sekolah dan masyarakat agar program rintisan SKM-

PBKL-PSB dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Upaya-upaya yang

dilakukan dalam rangka menghadapi hambatan-hambatan pelaksanaan SKM-

PBKL-PSB dapat menjadikan pelaksanaan SKM-PBKL-PSB menjadi lebih baik

lagi di masa yang akan datang.

Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berpikir maka mengarah pada

permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana pelaksanaan Sekolah Model Sekolah

Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar

di SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali, 2) Hambatan-hambatan apa sajakah yang

dihadapi dalam pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-

Page 58: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar di SMA Negeri 1

Banyudono Boyolali, 3) Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan SMA Negeri 1

Banyudono Boyolali guna mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar.

Untuk memudahkan penelitian, maka digambarkan skema kerangka

penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran

Program Sekolah Model

Sekolah Kategori Mandiri-

Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal-Pusat Sumber Belajar

(SKM-PBKL-PSB)

Pelaksanaan

SMA Model

SKM-PBKL-PSB

Hambatan-hambatan

pelaksanaan

SMA Model

SKM-PBKL-PSB

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan yang muncul dalam pelaksanaan

SMA Model SKM-PBKL-PSB

Pelaksanaan SMA Model

SKM-PBKL-PSB yang lebih baik

Tuntutan globalisasi

untuk menghasilkan

SDM berkualitas yang

berkeunggulan lokal dan

berwawasan global

Page 59: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali, Tahun

Ajaran 2011/2012. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di

tempat ini adalah :

a. Tersedianya data-data yang dibutuhkan peneliti di SMA Negeri 1

Banyudono Boyolali sehingga lebih memudahkan dan mendukung

kelancaran dalam pelaksanaan penelitian.

b. SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali merupakan satu-satunya SMA di

Kabupaten Boyolali yang menyelenggarakan Sekolah Model Sekolah

Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber

Belajar (SKM-PBKL-PSB), sehingga peneliti tertarik ingin mengetahui

implementasi SKM-PBKL-PSB di sekolah tersebut.

c. SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali belum pernah digunakan sebagai

objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian

ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan, dengan lama penelitian

selama enam bulan yang dimulai bulan Januari sampai dengan Juni 2012.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian:

40

Page 60: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60 Tabel 3. 1. Jadwal Penelitian

Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1. Perencanaan Penelitian

a. Pengajuan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

c. Penarikan Kesimpulan

3. Penyusunan Laporan

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka

metodologi penelitian yang paling tepat digunakan adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu obyek dan

mengkondisikannya seperti keadaan apa adanya. Penelitian kualitatif sering

disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting). Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena-fenomena

atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian berlangsung.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus.H.B. Sutopo (2002, 111)

pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang

apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.

Page 61: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

C. Data dan Sumber Data

Sumber data merupakan bagian penting bagi peneliti karena ketepatan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan

kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Menurut Lofland dan Lofland yang

dikutip Moleong (2000: ma dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-

Jenis sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Narasumber (Informan)

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber)

memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi bagi

peneliti. Informan (narasumber) akan memberikan semua informasi tentang

situasi dan kondisi dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan

informan adalah Penanggung Jawab Pelaksana (PJP) SMA Model, Wakasek

Kurikulum, guru, siswa, dan komite sekolah. Oleh karena informan-informan

tersebut dianggap berkompeten dan terlibat dalam penyelenggaraan program

SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1 Banyudono.

2. Dokumen dan Arsip

H. B. Sutopo (2002) menyatakan bah

merupakan suatu bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu. Ia merupakan rekaman tertulis (tetapi juga berupa gambar

atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa

dapat berupa kurikulum sekolah, draft panduan pelaksanaan sekolah model,

dan laporan-laporan lainnya yang berhubungan dengan obyek penelitian.

3. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMA N 1 Banyudono

Boyolali. Dari lokasi ini akan muncul berbagai fenomena dan data yang

diperlukan dalam penelitian. Sedangkan peristiwa merupakan fenomena yang

terjadi di lokasi penelitian tersebut. Peristiwa yang diteliti disini adalah

Page 62: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling (cuplikan) merupakan suatu bentuk khusus atau proses

bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi

(H. B. Sutopo, 2002: 55). Menurut Lincoln dan Guba seperti dikutip oleh

entuan sampel dalam penelitian kualitatif

tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif, cuplikan yang diambil lebih bersifat selektif.

Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan, keingintahuan

pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi, dan sebagainya. Cuplikan tidak

digunakan dalam usaha untuk melakukan generalisasi statistik atau sekedar

mewakili populasinya, tetapi lebih mengarah pada generalisasi teoretis. Sumber

data yang digunakan disini tidak yang mewakili populasinya tetapi lebih

cenderung mewakili informasinya. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan

informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti

dalam memperoleh data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan. Sesuai dengan sumber data yang

Page 63: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63 digunakan dalam penelitian, maka teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah

berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan.

Esterberg (2002) seperti dikutip oleh Sugiyono (2007, 317) mendefinisikan

wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan petunjuk umum

wawancara, dimana sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu

menyusun kerangka pertanyaan yang relevan dengan permasalahan pedoman,

sedangkan penyampaiannya kepada informan adalah bebas tetapi mengarah

pada maksud dari pewawancara. Data yang dikumpulkan melalui wawancara

adalah:

a. Pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan

Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di

SMA Negeri 1 Banyudono.

b. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Sekolah Model

Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat

Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono.

c. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

pelaksanaan pelaksanaan Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-

PBKL-PSB) di SMA Negeri 1 Banyudono.

2. Observasi

Teknik obesrvasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar.

Teknik observasi ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap obyek penelitian dengan melibatkan indera penglihatan dan

pendengaran dalam mencari kejadian yang diteliti. Observasi dilakukan

Page 64: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

secara informal dan formal. Observasi secara informal dilakukan pada waktu

peneliti kunjungan awal, sebelum secara formal mendapatkan ijin. Data yang

diperoleh berupa hasil pengamatan seperti lokasi penelitian dan gambaran

secara umum lingkungan sekolah. Sedangkan observasi secara formal

dilakukan peneliti setelah mendapatkan ijin dari sekolah. Observasi dalam

penelitian ini adalah mengamati dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan

implementasi Sekolah Model Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-PSB).

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Teknik

dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengklasifikasikan bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau

variabel dengan mengkaji dan mempelajari dokumen atau catatan-catatan

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu

dokumentasi, dimana peneliti mendapatkan data berupa rekaman-rekaman

yang merupakan bukti dokumentasi pelaksanaan sekolah Model Sekolah

Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber

Belajar (SKM-PBKL-PSB).

F. Uji Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Peneliti harus bisa

memilih dan menentukan cara-cara yang peling tepat untuk mengembangkan

validitas data yang diperolehnya. Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan

simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Cara paling umum yang

digunakan dalam penelitian kualitatif bagi peningkatan validitas adalah

trianggulasi. Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai

teknik pengambilan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Susan stainback (1988) seperti

Page 65: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada

Menurut Sutopo, H. B (2002: 77-85) ada empat macam trianggulasi, yaitu:

1. Trianggulasi data/trianggulasi sumber Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi metode Jenis ini dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam trianggulasi ini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

3. Trianggulasi peneliti Trianggulasi ini adalah hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya oleh beberapa peneliti.

4. Trianggulasi teori Trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perpektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga dapat dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.

Penelitian ini menggunakan trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi

metode. Data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian dilakukan uji

keabsahan melalui trianggulasi sumber. Hal ini dilakukan dengan cara

membandingkan hasil wawancara informan yang satu dengan informan yang lain,

sehingga dapat diketahui keabsahan dari data yang diperoleh. Peneliti juga

menggunakan trianggulasi metode, data yang diperoleh dari seorang informan

diuji dengan berbagai macam metode pengumpulan data (wawancara, observasi,

dan dokumentasi) sehingga dapat diketahui kevalidan dari data tersebut.

Kemudian keseluruhan hasil data tersebut dibandingkan pula dengan analisis

dokumen. Dengan demikian mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data

dalam penelitian ini menjadi valid.

Page 66: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data. Analisis data data

dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sutopo, H. B. , 2007). Bogdan

seperti dikutip oleh Sugiyono (2007, 334) menyatakan bahwa analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola

penelitian induktif yang diolah dengan teknik saling terjalin atau interaktif

mengalir. Proses analisis data dengan model interaktif meliputi empat komponen

yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau

verifikasi. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang ketiganya saling berhubungan

dan saling melengkapi. Data yang dikumpulkan masih berupa data kotor

sehingga masih terdapat data-data yang seharusnya tidak dibutuhkan. Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah draft pengembangan

kurikulum, dokumen-dokumen pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB,

dan dokumen-dokumen lain yang sesuai dengan obyek penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,

dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung selama pelaksanaan

penelitian. Dalam reduksi data, peneliti harus mengkaji secara lebih cermat

data atau informasi apa saja yang kurang, informasi apa saja yang perlu

ditambahkan, dan informasi apa saja yang perlu dihilangkan. Dalam

penelitian ini reduksi data dilakukan jika data yang diperoleh peneliti tidak

Page 67: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

relevan dengan data yang dibutuhkan untuk menganalisis pelaksanaan SMA

Model SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1 Banyudono.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan terjadinya penarikan

kesimpulan dalam penelitian. Penyajian data merupakan rakitan kalimat yang

disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah

dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat

sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya

tersebut. Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengorganisasikan informasi secara sistematis, menggabungkan dan

merangkai keterkaitan antar data, dan menggambarkan proses dan fenomena

yang ada dari obyek penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Sejak awal pengumpulan data, peneliti harus sudah memahami arti

dari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-

peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin,

arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Kesimpulan perlu diverifikasi

agar cukup mantap dan bisa dipertanggungjawabkan. Verifikasi dapat

dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian dan melakukan replikasi

pada satuan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya

supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.

Empat hal utama yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi sebagai sesuatu yang saling

berkaitan pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut:

Page 68: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 3.1 Skema Model Analisis Interaktif

Sumber : Sutopo (2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh

peneliti dalam penelitiannya dari awal sampai dengan akhir kegiatan penelitian.

Menurut Sutopo, H. B (2002:187-190) terdapat empat tahapan dalam prosedur

penelitian, yaitu: (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, (4)

penyusunan laporan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur atau

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan penelitian merupakan tahapan awal yang dilakukan

peneliti untuk mempersiapakan semua yang dibutuhkan peneliti sebelum

melakukan penelitian di lapangan. Persiapan penelitian ini meliputi pengajuan

judul, penyusunan proposal, dan perijinan obyek penelitian.

2. Tahap pengumpulan data

Tahapan ini merupakan upaya peneliti untuk mendapatkan informasi

dengan berbagai teknik atau metode. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data yaitu wawancara,

observasi dan dokumentasi. Selain itu, peneliti juga membuat fieldnote

(catatan lapangan) dan merangkumnya dalam transkip hasil wawancara. Data-

data yang sudah diperoleh tersebut kemudian diatur dan dipilih sesuai dengan

kebutuhan.

Pengumpulan data

Reduksi data Penyajian data

Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Page 69: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69 3. Tahap analisis data

Data-data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan

menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai dengan desain penelitian.

Data-data yang terkumpul dilakukan verifikasi, pengayaan, dan pendalaman.

Pengumpulan data secara lebih terfokus dilakukan apabila dalam persiapan

analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas. Data

yang sudah dianalisis kemudian dirumuskan simpulan akhirnya sebagai

temuan penelitian.

4. Tahap penyusunan laporan penelitian

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari prosedur penelitian yaitu

penyusunan laporan penelitian yang kemudian diajukan dan

dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji.

Page 70: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Banyudono

Pada mulanya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Banyudono bernama SMA Negeri Banyudono yang berstatus Unit Gedung

Baru (UGB) yang berdiri pada tahun 1992/1993 berdasarkan SK Mendikbud

RI No 0313/0/1993 per Agustus 1993. SMA Negeri 1 Banyudono diampu

oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Teras yaitu Bapak Basoeki, B. Sc.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Banyudono mulai

menerima siswa baru tahun pelajaran 1992/1993. Karena gedung masih

dalam proses pembangunan, maka proses belajar mengajar menumpang di

SMP Negeri 2 Banyudono. Proses pembelajaran dilaksanakan sore hari

selama lebih kurang tiga bulan dengan jam belajar jam 12.30 sampai dengan

17.30 WIB.

Sekolah Menengah Atas Banyudono mulai menempati gedung

baru pada hari Senin, 12 Oktober 1992. Luas tanah SMA Negeri 1

Banyudono adalah sekitar 10.000 m2 dengan luas bangunan 2.948 m2, luas

halaman 240 m2, luas lapangan olah raga 612 m2, dan luas kebun 6.200 m2.

Dengan areal tanah seluas 10.000 m2 telah dibangun satu ruang Kepala

Sekolah dan Tata Usaha, satu ruang guru/OSIS/UKS/gudang, enam ruang

gudang, dan satu ruang laboratorium. Sesuai dengan SK Mendikbud RI No

53797/A2.I.2/C/1993 tanggal 26 Agustus 1993 diadakan serah terima jabatan

Kepala SMA Negeri Banyudono (pengampu) kepada Kepala SMA Negeri 1

Banyudono Ibu Sri Muryati, BA. Selama tahun pelajaran 1993/1994 SMA

Negeri 1 Banyudono mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa satu ruang

perpustakaan dan perlengkapannya, dua buah bangunan RKB (Ruang Kelas

51

Page 71: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Baru), satu buah televisi, satu buah komputer, satu buah OHP, satu perangkat

kesenian, buku-buku pelajaran dan buku referensi.

Sampai dengan tahun 2012 SMA Negeri 1 Banyudono telah

mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak delapan kali. Nama-nama

beliau yang pernah menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Banyudono

adalah:

1. Sri Muryati, BA

2. Drs. Setiawan

3. Drs. H. Ngalimin

4. Drs. Suyono

5. Sumadi, S. Pd

6. Drs. Agung Wardoyo

7. Drs. Mahatma Joko Subandi, M. Pd

8. Drs. Joko Raharjo

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Banyudono

a. Visi

Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah

dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah. Sekolah harus

memiliki visi karena visi memerupakan gambaran masa depan yang

diinginkan oleh sekolah agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin

kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Terwujudnya Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banyudono yang unggul dalam prestasi

dan teladan dalam perilaku .

b. Misi

Misi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan

visi yang telah ditetapkan.

Misi SMA N 1 Banyudono adalah:

1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan

dan pelaksanaan pendidikan.

Page 72: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2) Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran yang efektif, efisien,

dan inovatif.

3) Melaksanakan pembinaan, pembimbingan, pelatihan dalam

pengembangan potensi diri siswa.

4) Menumbuhkan semangat berprestasi dan berkompetisi secara sehat

bagi segenap warga sekolah.

5) Melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan memanfaatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan ilmu dan

kehidupan.

6) Memberdayakan semua potensi sekolah dan masyarakat dalam

mengembangkan mutu sekolah.

7) Mengembangkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan

berwawasan global dalam memperkaya mutu pendidikan.

8) Menanamkan dasar nilai-nilai keilmuan, keimanan, dan ketaqwaan

dalam kehidupan.

9) Mengembangkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, simpatik)

dalam pergaulan.

10) Melaksanakan penilaian dan evaluasi pada setiap kegiatan untuk

umpan balik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

c. Tujuan Pendidikan

Bertolak dari visi dan misi selanjutnya sekolah merumuskan

tujuan pendidikan. Tujuan merupakan apa yang akan dicapai/dihasilkan

sekolah. Tujuan pendidikan SMA N 1 Banyudono adalah:

1) Membekali siswa dengan ilmu, imtaq, ketrampilan dan semangat

untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

2) Mengembangkan kemandirian siswa dalam meningkatkan

kemampuan diri, kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, serta ketrampilan untuk menghadapi pendidikan dan

kehidupan yang akan datang.

Page 73: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3) Membangun sikap demokratis, jujur, kreatif, sportif, disiplin dan

percaya diri bagi seluruh warga sekolah.

4) Mengembangkan 7K (ketertiban, keamanan, kebersihan, kesehatan,

kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan) melalui aktifitas

kehidupan sekolah.

5) Meningkatkan efektifitas dan kreativitas bagi seluruh warga sekolah

untuk mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu.

6) Mendorong siswa untuk menguasai TIK agar memiliki daya saing

dan keunggulan.

3. Keadaan Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar SMA Negeri 1 Banyudono sangat kondusif

sehingga mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Letak SMA

Negeri 1 Banyudono yang jauh dari keramaian kota membuat suasana

menjadi tenang dan nyaman untuk pembelajaran.

Untuk lingkungan secara umum, SMA Negeri 1 Banyudono adalah

sekolah yang asri, sejuk, dan bersih, di setiap sudut bangunan terdapat taman

dan beberapa pohon serta ruang hijau yang terawat.

Sedangkan keadaan kelas pada umumnya bersih dan tertata rapi.

Kelas juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang pembelajaran berupa LCD,

screen LCD, satu unit komputer dan LAN, speaker, whiteboard, meja, kursi

dan sebagainya. Untuk menunjang kegiatan belajar juga disediakan

laboratorium dan perpustakaan. Dengan adanya berbagai fasilitas penunjang

tersebut, kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Banyudono dapat

berjalan maksimal.

Rasa dan suasana kekeluargaan juga tercipta di sekolah ini dengan

diterapkannya suasana yang hangat dan penuh keakraban dengan saling

manyapa. Dengan hal tersebut diharapkan akan tercipta suasana kerjasama

yang penuh dengan rasa kekeluargaan dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Page 74: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74 4. Struktur Organisasi SMA N 1 Banyudono

Struktur organisasi sekolah merupakan gambaran tentang garis

koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Struktur organisais

di SMA Negeri 1 Banyudono adalah:

a. Kepala Sekolah

1) Sebagai pendidik

Membimbing guru dalam hal menyusun program pengajaran,

mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program

pengayaan maupun remedial.

Membimbing karyawan/TU dalam menyusun program kerja,

melaksanakan tugas sehari-hari, menanamkan kerjasama,

pembuatan laporan dan teknik pelayanan.

Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan

mengikuti lomba-lomba di luar sekolah.

Mengembangkan staff dalam mengikuti pelatihan, kegiatan

MGMP, seminar, penyediaan bahan bacaan, dan kenaikan

pangkat.

Proses belajar mengajar perkembangan IPTEK.

2) Sebagai pengajar

Menyusun program jangka panjang ( ± 8 tahun), menengah

(± 4 tahun), pendek (± 1 tahun).

Menyusun organisasi/personalia sekolah.

Menggerakkan staf guru dan karyawan.

Mengoptimalkan sumber daya manusia.

3) Sebagai supervisor

Menyusun program supervisi, melaksanakan program supervisi

dan memanfaatkan hasil supervisi.

4) Sebagai pemimpin

Kepribadian baik dan memahami anak dengan baik.

Memiliki visi dan misi sekolah.

Page 75: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Kemampuan mengambil keputusan dan berorganisasi.

5) Sebagai inovator

Mampu mencari peluang perubahan dan melakukan perubahan

di sekolah.

Sebagai motivator.

Mengatur lingkungan kerja fisik dan suasana kerja (non fisik).

Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.

b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

1) Menyusun program pengajaran.

2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

3) Menyusun jadwal ulangan blok dan tes semester serta UAN/UAS.

4) Menyiapkan kriteria kenaikan kels dan pelaksanaan ujian.

5) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar,

STTB/STL.

6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan satuan pelajaran dan silabus

kurikulum .

7) Menyusun laporan pelaksanaan ujian.

8) Mengkoordinasi pelaksanaan KBM sesuai jadwal KBM .

9) Bersama guru piket mengatur pengisian jam kosong/tugas dari guru

yang berkaitan administrasi guru.

10) Membina dan bertanggung jawab dalam membina kegiatan MGMP.

11) Melaksanakan pemilihan guru teladan (sekolah).

12) Membina lomba-lomba dalam bidang akademik .

13) Pengelolaan penjurusan.

c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan.

2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan, pengendalian kegiatan

kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tertib

sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

Page 76: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan

insidental.

5) Membina dan melaksanakan koordinasi kegiatan K7 dan panca

tertib.

6) Bertanggung jawab dalam melaksanakan penelitian/pemilihan calon

siswa teladan penerimaan beasiswa (kerjasama dengan BP/BK).

7) Menyiapkan siswa yang akan dikirim untuk mengikuti kegiatan di

luar sekolah.

8) Bertanggung jawab dalam pengaturan dan penyusunan siswa/kelas

9) Menyusun kegiatan kesiswaan secara berkala, PSB, class

meeting/pentas seni, dan perpisahan akhir tahun pelajaran.

10) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengaturan kegiatan MOS

(Masa Orientasi Siswa).

11) Membantu mengontrol pengisian data buku induk, klaper, mutasi

siswa, dan rekap keadaan siswa setiap bulan.

12) Bertanggung jawab dalam pemantapan realisasi Wawasan Wiyata

Mandala.

13) Mengendalikan kegiatan UKS/PMR/Pramuka/ kegiatan

ekstrakurikuler.

14) Bertanggung jawab dalam pengaturan pelaksanaan upacara

bendera/hari besar/agama.

15) Membantu kelancaran dalam penyiapan kelengkapan data siswa

yang akan dibuat pada daftar nominasi peserta UAS/UAN.

d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah (KBM,

guru, Tata Usaha, siswa, perpustakaan, laboraturium, kafetaria,

ekstrakurikuler, dll).

2) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana-prasarana.

3) Mengelola pembiayaan alat-alat pengajaran.

4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana prasarana secara

berkala.

Page 77: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

5) Menginventariskan dan melengkapi daftar inventaris barang tiap

bulan.

6) Rehabilitasi dan pengadaan alat kantor dan kelas.

7) Pemeliharaan dan pengembangan perpustakaan, laboraturium dan

penataan halaman.

8) Pengendalian dalam pemeliharaan dan penjagaan kebersihan,

keindahan dan kesehatan kelas/ruang serta lingkungan sekolah

sepanjang hari.

e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat

1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang

tua/wali dan masyarakat secara harmonis.

2) Membina hubungan antara sekolah dengan BP3 dengan kinerja yang

baik.

3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial.

4) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

5) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan antar personal/warga

sekolah.

6) Merekam data sekolah secara aktual dan divisualisasikan.

f. Kepala Tata Usaha

1) Menjabarkan kebijakan Kepala Sekolah.

2) Mengkoordinasi administrasi sekolah.

3) Melaksanakan administrasi umum ke dalam dan ke luar.

4) Mengelola ketatausahaan.

5) Membuat daftar gaji.

6) Mengelola administrasi kepegawaian dan pensiun.

g. Wali Kelas

1) Wali kelas melaksanakan 12 langkah, yaitu:

Mengetahui jumlah anak didik.

Mengetahui nama anak didik

Page 78: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Mengetahui identitas anak didik

Mengetahui kehadiran anak didik

Mengetahui masalah-masalah anak didik

Mengadakan penelitian kelakuan

Mengambil tindakan untuk mengatasi masalah

Mengetahui buku raport, kenaikan kelas dan ujian akhir

Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan siswa

Membina suasana kekeluargaan

Melaporkan kepada kepala sekolah

Membantu guru mata pelajaran dalam melaksanakan pelayanan

dikelas

2) Menerima nilai dari guru mata pelajaran dan mengisikannya ke buku

ledger nilai.

3) Memasukan nilai dari buku leger nilai kedalam raport.

4) Meneliti jurnal kelas dan presensi kelas kemudian memasukkannya

ke buku daftar kelas yang akan diperiksa setelah akhir ajaran.

5) Memberikan bimbingan penyuluhan.

h. Guru

1) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

2) Pengelolaan kelas.

3) Pembinaan terhadap siswa.

5. Tenaga Pengajar, Karyawan, dan Siswa SMA N 1 Banyudono

a. Tenaga Pengajar dan Karyawan

Jumlah tenaga pengajar/guru dan karyawan di SMA N 1 Banyudono

sebanyak 52 orang yang terdiri dari:

Page 79: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 4. 1. Daftar Tenaga Pengajar dan Karyawan SMA N 1 Banyudono Status L P Jumlah

1) Guru

a) Guru Tetap

b) Guru Tidak Tetap

2) Karyawan

a) Karyawan Tetap

b) Karyawan Tidak Tetap

21 3

1 6

15 3 2 1

36 6 3 7

JUMLAH 31 21 52 Sumber : TU SMA N 1 Banyudono

b. Siswa

Jumlah Siswa di SMA N 1 Banyudono Tahun 2011/2012 dapat diperinci

sebagai berikut:

Tabel 4. 2. Rincian Jumlah Siswa SMA N 1 Banyudono 2011/2012

Sumber: TU SMA N 1 Banyudono

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Berdasarkan data atau informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti,

maka peneliti melakukan analisisi terhadap data yang terkumpul sehingga data

yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.

Dalam penelitian ini penulis menunjuk 12 informan sebagai sumber informasi

guna mendukung kelengkapan data yang dibutuhkan, yaitu:

1. Informan 1 (field note 1) yaitu Wakasek Kurikulum

2. Informan 2 (field note 2) yaitu PJP SMA Model

3. Informan 3 (field note 3) yaitu Ketua Komite Sekolah

4. Informan 4 (field note 4) yaitu Guru TIK

5. Informan 5 (field note 5) yaitu Guru Ketrampilan Batik

6. Informan 6 (field Note 6) yaitu Guru Seni Budaya

No Jurusan Kelas X Kelas XI Kelas XII Jml Seluruhnya Kls L P Jml Kls L P Jml Kls L P Jml Kls L P Jml

6 55 130 185 - - - - - - - - 6 55 130 185 1) IPA - - - - 2 15 49 64 2 17 46 59 4 32 91 123 2) IPS - - - - 4 37 73 110 3 42 58 106 7 83 133 216 JML 6 55 130 185 6 52 122 174 5 59 104 163 17 170 354 524

Page 80: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80 7. Informan 7 (field Note 7) yaitu Guru Sejarah

8. Informan 8 (field Note 8) yaitu Guru Biologi

9. Informan 9 (field Note 9) yaitu Guru Biologi

10. Informan 10 (field Note 10) yaitu Guru Kimia

11. Informan 11 (field Note 11) yaitu Siswa kelas XII IPS

12. Informan 11 (field Note 11) yaitu Siswa kelas XII IPA

Penelitian ini akan mengkaji masalah yang ditentukan dalam rumusan

masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan SMA Model

SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono, hambatan pelaksanaan SMA Model

SKM-PBKL-PSB, dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan

pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono. Gambaran

data penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pengelolaan SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1 Banyudono

a. Kronologis diadakannya Sekolah Kategori Mandiri-Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar di SMA N 1 Banyudono

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banyudono mulai menjadi

sekolah model yang menyelenggarakan Sekolah Kategori Mandiri-

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar (SKM-PBKL-

PSB) sejak tahun ajaran 2010/2011 pada masa kepemimpinan Drs. Mahatma

Joko Subandi, M. Pd.

SMA Negeri 1 Banyudono dibina oleh Direktorat Pembinaan SMA

sejak tahun 2004 dengan menjadi mini piloting sekolah yang

menyelenggarakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Selain rintisan

KBK sekolah juga menjadi Rintisan Pusat Sumber Belajar yang

menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Setelah selesai dengan RPSB

sekolah kemudian menjadi rintisan sekolah yang menyelenggarakan PBKL.

Sejak tahun ajaran 2010/2011 SMA N 1 Banyudono dengan bimbingan

Direktorat Pembinaan SMA menjadi sekolah model yang menyelenggarakan

SKM-PBKL-PSB.

Page 81: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Sekolah Model SKM-PBKL-PSB adalah SMA yang

menyelenggarakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) dan

memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses

pembelajaran dan manajemen sekolah.

SMA Model adalah sekolah sudah sesuai dengan PP no 19 tahun 2005 tentang SNP yang dalam konsep pengajarannya sudah menggunakan ICT dan mempunyai nilai-nilai yang dinamakan keunggulan lokal. SMA Model konsepnya mencakup tiga hal yaitu sekolah kategori mandiri, mempunyai keunggulan lokal, dan pengajarannya berbasis TIK. (Catatan Lapangan 1) SMA N 1 Banyudono merupakan satu-satunya SMA di Karisidenan

Surakarta yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMA sebagai SMA

Model. SMA N 1 Banyudono sebagai sekolah model SKM-PBKL-PSB

adalah sekolah yang di program untuk mendukung potensi keunggulan lokal

yang didukung dengan infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia

yang professional sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu sebagai SMA

Model harus memiliki institusi mitra dalam pengembangan keunggulan lokal.

Institusi mitra yang bekerja sama dengan SMA N 1 Banyudono

adalah industri batik Mawar Semi dan Java Techno. Hal ini dinyatakan oleh

Ekstra TKJ ada mitra dari luar

dari Java Tecno

ntuk PBKL ada pendamping dari perusahaan batik Mawar Semi di

Makam Haji

b. Tahap Perencanaan SKM-PBKL-PSB

Penyusunan program SMA Model dimulai dengan pemahaman

substansi delapan SNP yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan

Nasional dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005. Prinsip dasar

program SMA Model adalah meningkatkan pemenuhan delapan SNP sekolah

dari kondisi saat ini menuju kondisi memenuhi atau hampir memenuhi SNP,

sekaligus melaksanakan PBKL dan meningkatkan pemanfaatan TIK untuk

pembelajaran dan manajemen sekolah.

Page 82: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Delapan SNP itu adalah standar isi, standar standar kompetensi lulusan, standar standar proses, standar pengelolaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Kedelapan SNP itu harus bisa terpenuhi dan dipamahi untuk dilaksanakan. Kalau kedelapan SNP itu sudah dipahami maka dilakukan analisis SNP, analisis kondisi satuan pendidikan dan kondisi lingkungan satuan pendidikan. Semua itu menjadi dasar dalam penyusunan rencana sekolah yang melibatkan komite sekolah. (Catatan Lapangan 2) Pemahaman delapan substandi SNP menjadi dasar dalam

menemukan kondisi nyata sekolah dalam bentuk keberhasilan, kekurangan,

dan permasalahan. Keberhasilan menggambarkan indikator delapan SNP

yang telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP dan merupakan modal

awal yang harus dipertahankan dan dikembangkan oleh sekolah untuk masa

yang akan datang. Kekurangan adalah indikator delapan SNP yang belum

memenuhi atau hampir memenuhi delapan SNP dan merupakan kondisi yang

harus ditingkatkan sampai mencapai memenuhi atau hampir memenuhi

delapan SNP.

Identifikasi awal yang menghasilkan data tentang keberhasilan,

kekurangan, dan permasalahan dalam pemenuhan SNP, pelaksanaan PBKL

dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran dan manajemen sekolah menjadi

dasar dalam penyusunan skala prioritas dan penyusunan rencana kerja

sekolah. Rencana kerja sekolah berupa Rencana Kerja Menengah (RJKM)

empat Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S) satu

Tahunan. RKJM dan RKA-S mencakup kegiatan pemenuhan delapan SNP

termasuk di dalamnya pemenuhan PBKL dan PSB. Penyusunan KTSP,

RKJM, dan RKA-S tidak lepas dari hasil supervisi temuan oleh Direkrorat

Pembinaan SMA.

c. Tahap Pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Sekolah Menengah Atas (SMA) Model SKM-PBKL-PSB

merupakan sekolah binaan langsung dari Direktorat Pembinaan SMA dan

Page 83: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

merupakan satu kesatuan kegiatan yang terintegrasi. Pelaksanaan kegiatan

SMA Model dilaksanakan berdasarkan rencana kerja Tahunan (RKA-S).

1) Kurikulum

Kurikulum berasal dari bahasa Inggris yaitu curriculum yang

berarti rencana pelajaran. Menurut UU No 20 Tahun 2003 kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Kurikulum di SMA Model SKM-PBKL-PSB harus

menggambarkan seluruh program yang diselenggarakan oleh sekolah

termasuk PBKL dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada Bapak

Padil, S.Pd selaku Wakasek Kurikulum SMA N 1 Banyudono pada hari

Sabtu 24 Maret 2012 mengungkapkan bahwa

Kurikulumnya sama dengan sekolah lain artinya kita juga menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Bedanya dengan sekolah lain adalah bahwa pengelolaannya sudah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan dipadukan dengan keunggulan lokal dan pengajarannya berbasis TIK. (Catatan Lapangan 1) Kurikulum di SMA Model SKM-PBKL-PSB sama dengan

kategori sekolah lainnya yaitu KTSP tetapi terdapat perbedaan pada

pengembangan kurikulum sekolah yang ditambah aspek keunggulan

lokal seperti yang diungkapkan oleh Wakasek Kurikulum

Pengembangan kurikulum juga sama seperti sekolah lainnya. Bedanya

hanya pada pengembangan keunggulan lokal

Pelaksanaan PBKL dapat merupakan bagian dari semua mata

pelajaran dan juga juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

PBKL yang diangkat di SMA N 1 Banyudono dilaksanakan melalui tiga

strategi implementasi yakni melalui integrasi, melalui mata pelajaran

ketrampilan dan melalui pengembangan diri. Hal tersebut sesuai yang

ntuk pelaksanaan PBKL nya ada tiga

Page 84: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

strategi. ekstrakurikuler, diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran, dan

mata pelajaran yang berdiri sendiri Pernyataan tersebut diperkuat oleh

Untuk PBKL menggunakan integrasi dan ketrampilan.

PBKL dapat diterapkan dalam 3 hal yaitu integrasi, muatan lokal (mulok)

dan ketrampilan

Dari hasil observasi dan beberapa pendapat informan, dapat

disimpulkan bahwa kurikulum yang digunakan pada SMA Model SKM-

PBKL-PSB adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

memasukkan unsur keunggulan lokal dan memanfaatkan TIK. Kenyataan

tersebut sudah sesuai dengan standar isi yang ditetapkan oleh Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

2) Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan

yang harus dimilki peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan di

suatu satuan pendidikan.

Sekolah merumuskan dan menetapkan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dan menetapkan kriteria kelulusan Ujian Nasional.

Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan berdasarkan analisis intake

siswa, analisis materi dan analisis daya dukung. Hal ini sesuai ungkapan

Angka kelulusan siswa dan siswa yang melanjutkan ke

Perguruan Tinggi setiap tahunnya selalu ditarget meningkat. Selama

menjadi SMA Model angka kelulusan siswa mencapai 100 %. Hal ini

lulus

siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi 57% belum sesuai dengan

Angka tersebut lebih besar prosentasenya dibandingkan dengan Rintisan

Page 85: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Sekolah Kategori Mandiri (RSKM) yang selama 3 tahun terakhir yakni

40% siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Tabel 4.3 Data Lulusan Diterima di Perguruan Tinggi

Tahun

Pelajaran

Diterima di Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) Swasta (PTS) Total diterima di

Perguruan Tinggi

2008/2009 12 70 82

2009/2010 18 80 98

2010/2011 26 89 115

Sumber : TU SMA N 1 Banyudono

Dari hasil observasi dan beberapa pendapat informan, dapat

disimpulkan bahwa sekolah telah memenuhi Standar Kompetensi

Lulusan yang ditetapkan.

3) Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses

pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar

terlaksana secara efektif dan efisien. Pembelajaran di SMA N 1

Banyudono sudah menerapkan standar sebagai SMA Model SKM-

PBKL-PSB dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Perencanaan proses pembelajaran dituangkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,

SK, KD, indikator, pencapaian kompetensi, materi ajar, alokasi waktu,

metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan

sumber belajar. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan 8

mengimplementasikan pembuatan silabus, RPP, ataupun materi

pembelajaran kita sesuaikan dengan draft yang ada di kurikulum

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun

merupakan dasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran telah memanfaatkan TIK terbukti dengan pernyataan

Page 86: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Saya sudah menggunakan TIK untuk penyampaian teori.

Misalnya untuk menerangkan motif batik, video proses pembuatan

batik,

menggunakan LCD, laptop, dan fasilitas lain yang disediakan oleh

sekolah. Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran oleh guru

dibenarkan oleh siswa dan mendapat respon positif dari siswa. Hal

tersebut dibenarkan oleh informan 11 yang menyatakan bahwa hampir

semua guru sudah memanfaatkan TIK dalam pembelajaran.

Standar ketiga tentang pengawasan proses pembelajaran seperti

yang diungkapkan oleh informan 8 bahwa pengawasan proses

pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan PJP.

Pendapat tersebut diperkuat oleh informan 2 yang menyatakan bahwa

bahwa Kepala Sekolah, Pengawas, dan Penanggung Jawab Pelaksana

SMA melaksanakan pemantauan pembelajaran dalam bentuk supervisi.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banyudono telah

memenuhi standar dalam penyelenggaraan proses pembelajaran yang

meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah sangat

dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Tenaga pendidik secara kualitas harus memenuhi kualifikasi akademik,

sertifikasi profesi dan kesesuaian pendidikan sesuai dengan mata pelajaran

Kualifikasi tenaga pendidik dan non kependidikan kita

kurang memenuhi syarat karena ada 1 orang guru yang belum S1 (syarat

minimal). Kita baru mencapai 97% untuk SDM nya, karena ada 1 yang

lulusan D3

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pelaksanaan

administrasi sekolah didukung oleh tenaga kependidikan yang terdiri dari

Kepala Sekolah dan tenaga administrasi tenaga layanan khusus meliputi

Page 87: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

penjaga sekolah, tenaga kebersihan, tukang kebun, dan pesuruh yang

memiliki rincian tugas masing-masing.

Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1

Banyudono sudah cukup memiliki pendidik sesuai dengan kualifikasi

yang ditetapkan, tenaga kependidikan dan tenaga layanan khusus.

5) Standar Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMA N 1 Banyudono sudah

mendukung pelaksanaan pembelajaran dan administrasi sekolah. Seperti

Sarana prasarana sangat mendukung

sekali. Anda sendiri bisa merasakan ketika praktek mengajar (PPL)

mendukung sekali. Setiap kelas sudah ada LCD, komputer, LAN, screen,

dan pengeras suara

Hal tersebut diperkuat oleh informan 2 yang menyatakan bahwa

bahwa tidak hanya ruang kelas saja yang dilengkapi LCD, komputer,

LAN, screen, dan pengeras suara tetapi ruang laboratorium dan

perpustakaan juga dilengkapai fasilitas tersebut.

Sarana dan prasarana kita sudah memenuhi persyaratan sekolah pelaksana SKM-PBKL-PSB. Fasilitas di sekolah sudah sangat mendukung. Infrastruktur yang baik, jaringan internet yang sudah masuk ke seluruh ruangan. Unit komputer dan LCD di ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan. (Catatan Lapangan 2)

Hasil observasi menunjukkan bahwa sekolah telah memiliki

ruang kelas, laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium

kimia, laboratorium komputer, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata

usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, jamban, gudang,

tempat bermain/berolahraga, dan semua lahan, bangunan/gedung, sarana

prasarana tertata rapi, terpelihara, bersih , aman dan nyaman.

Sarana dan prasarana lengkap yang disediakan sekolah sangat

mendukung kelancaran proses pembelajaran dan penyelenggaraan

Page 88: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pendidikan sehingga SMA Negeri 1 Banyudono telah memenuhi standar

sarana dan prasarana.

6) Standar Pengelolaan

Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program,

pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan

sekolah dan sistem informasi manajemen. Perencanaan program sekolah

dituangkan dalam visi dan diuraikan dalam misi-misi yang harus

dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 2 yang

Konsep SMA Model disesuaikan dengan visi dan misi

. (Catatan Lapangan 2)

Visi SMA N 1 Banyudono adalah Terwujudnya SMA N 1

Banyudono yang unggul dalam prestasi dan teladan dalam perilaku.

Dengan misi 1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui

penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, 2) Melaksanakan

pendidikan dan pembelajaran yang efektif, efisien, dan inovatif, 3)

Melaksanakan pembinaan, pembimbingan, pelatihan dalam

pengembangan potensi diri siswa, 4) Menumbuhkan semangat

berprestasi dan berkompetisi secara sehat bagi segenap warga sekolah,

5) Melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan ilmu dan kehidupan,

6) Memberdayakan semua potensi sekolah dan masyarakat dalam

mengembangkan mutu sekolah, 7) mengembangkan pendidikan yang

berbasis keunggulan lokal dan berwawasan global dalam memperkaya

mutu pendidikan, 8) Menanamkan nilai-nilai dasar keilmuan, ketaqwaan,

dan keimanan dalam kehidupan, 9) Mengembangkan budaya 5S

(senyum, salam, sapa, sopan, simpatik) dalam pergaulan,

10) Melaksanakan penilaian dan evaluasi pada setiap kegiatan untuk

umpan balik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Rencana kerja sekolah dituangkan dalam struktur kurikulum,

program kerja tahunan, dan menjalin kemitraan dengan institusi yang

relevan. Evaluasi sekolah dilaksanakan oleh internal dan eksternal serta

Page 89: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kepemimpinan sekolah yang dibantu oleh wakil kepala sekolah untuk

bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan

masyarakat. Sekolah juga menerapkan administrasi sekolah yang efektif,

efisien, dan akuntabel serta dapat diakses oleh pemangku kepentingan

Dari hasil observasi dan pendapat beberapa informan, dapat

disimpulkan bahwa SMA N 1 Banyudono sudah memiliki visi-misi yang

jelas, membuat program sekolah, pengawasan dan evaluasi internal-

eksternal, kepala sekolah sekolah yang dibantu wakil kepala sekolah, dan

manajemen sekolah yang efektif, efisien, dan akuntabel.

7) Standar Pembiayaan

Sekolah Model SKM-PBKL-PSB membutuhkan dana untuk

menunjang semua program kerja. Pelaksanaan program sekolah dibiayai

oleh APBN, Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten, dan komite sekolah

atau orang tua peserta didik. Iuran komite setiap anak mulai kelas X

sampai kelas XII adalah sebesar Rp100.000,00.

Informan 2 (Catatan Lapangan 2)

untuk sekolah model disupport dari APBN sebesar Rp150.000.000,00

setahun. Untuk pengembangan e-learning Rp150.000.00

bertanggung jawab pada iuran siswa untuk pengembangan sekolah.

Komite akan membuat pertanggungjawaban penggunaan dana kepada

orang tua siswa. Semua orang tua siswa yang hadir dalam pleno dikasih

Komite sekolah juga besar kontribusinya. Sekolah bisa menjadi seperti ini berasal dari dana komite. infrastruktur yang memadai, jaringan internet di setiap ruangan, wifi-hotspot area semuanya berasal dari dana internal/komite dan dari pemerintah pusat. Kemarin baru saja sekolah mendapat bantuan Rp150.000.000,00 dari APBN untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan internet. Sedangkan untuk LCD dan unit komputer di ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan berasal dari dana komite. Komite sekolah juga berperan dalam pendampingan kegiatan dan program-program yang dilaksanakan sekolah. Tanpa komite, sekolah tidak bisa menjadi seperti sekarang ini. (Catatan Lapangan 2).

Page 90: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Dana yang diperoleh dari berbagai pihak tersebut digunakan

untuk pengembangan infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana dan

pengembangan sumber daya manusia. Pemasukan dan penggunaan dana

sekolah juga dilaporkan kepada pihak-pihak yang memangku

kepentingan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban secara akuntabel

dan transparan.

Berdasarkan pendapat beberapa informan dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembiayaan pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-

PSB berasal dari APBN, pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, dan

orang tua peserta didik yang dialokasikan untuk pengembangan

infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan penyediaan

sarana dan prasarana.

8) Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan

dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil

belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non tes. Evaluasi

yang dilakukan di SMA N 1 Banyudono mencakup 3 aspek penilaian

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ada 3 aspek yang dinilai. Kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kognitifnya dengan tes tertulis misalnya ulangan harian, ujian mid semester, ujian akhir semester. Afektifnya kita lihat setiap pembelajaran, bagaimana sikap anak. Kalau psikomotornya bagaimana siswa menerapkan pelajaran yang ia terima. (Catatan Lapangan 4) Penilaian kognitif dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan. Tes ini berupa penugasan, ulangan

harian, ulangan tengah semester, dan ujian akhis semester. Penilaian

afektif dilakukan setiap proses pembelajaran dengan memperhatikan

sikap anak ketika mengikuti pembelajaran. Penilaian psikomotor

dilakukan dengan pengamatan oleh guru terhadap siswa tentang

ketrampilan atau kemampuan berttindak siswa setelah mengikuti

pembelajaran.

Page 91: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pernyataan tersebut diperkuat oleh enilaiannya

seperti penilaian pada umumnya. Penilaian mencakup 3 aspek yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dilakukan dengan

pemberian tugas-tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester dan

ulangan semester n 8).

Hasil observasi menyatakan bahwa penilaian juga dilakukan

oleh satuan pendidikan. Setiap guru diwajibkan untuk menetapkan dan

mendokumentasikan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), kriteria

kenaikan kelas, dan kelulusan peserta didik. Dokumentasi aspek

penilaian tersebut dituangkan dalam perangkat pembelajaran.

Dari hasil observasi dan berbagai pendapat informan SMA

Negeri 1 Banyudono sudah memenuhi kriteria standar minimal dalam

pelaksanaan pembelajaran yang mencakup prosedur penilaian, penilaian

oleh pendidik, dan penilaian oleh satuan pendidikan.

9) Kesiapan Sekolah dan Dukungan Eksternal

Pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB

memerlukan kesiapan dari seluruh warga sekolah dalam pemenuhan

SNP, pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal, pelaksanaan

pembelajaran berbasis TIK, dan pelaksanaan KTSP. Di samping itu

dalam pelaksanaannya perlu mendapatkan dukungan dari pihak luar

sekolah. Semua warga sekolah mendukung dan antusias atas

penyelenggaraan sekolah sebagai SMA Model.

Rata-rata Positif. Mereka mendukung. Pro dan kontra memang hal biasa tapi lebih banyak yang menikmatinya, artinya lebih banyak yang mendukung. Pro dan kontra kan biasa dalam suatu kebijakan, na yang kontra itu yang belum mengerti tetapi ketika sudah diberikan sosialisasi akhirnya mengerti juga dan mau menerima. Mereka yang kontra tersebut menilai bahwa sekolah model itu terlalu berat, tapi ketika mereka sudah mulai memahami malah mereka lebih enjoy. (Catatan Lapangan 1)

Dukungan

dari internal saya rasa baik. Bapak-ibu guru menyambut dengan baik

Page 92: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

program antara sekolah dengan Dirjen Pembinaan SMA dan mereka

tidak keberatan untuk menjalankannya

Senada dengan hal tersebut,komite sekolah sangat mendukung

penyelenggaraan sekolah model dan berusaha memfasilitasi antara wali

murid dan sekolah. Hal tersebut diutarakan oleh ketua komite SMA N 1

Saya merasa senang dan mendukung program sekolah

dengan Dirjen Pembinaan SMA u

berkoordinasi dengan komite sekolah terkait pengembangan dan

program- Ya tentu dilibatkan. Sekolah dan komite

selalu berkoordinasi. Tidak pernah berjalan sendiri-sendiri. Sekecil

apapun yang menyangkut orang tua siswa komite tetap dilibatkan. Setiap

tiga bulan komite juga mengadakan kontrol

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Banyudono telah siap

menyelenggarakan SKM-PBKL-PSB dan mendapat dukungan internal

dan eksternal sehingga telah memenuhi standar kesiapan sekolah dan

dukungan eksternal.

d. Supervisi dan Evaluasi

Supervisi dan Evaluasi merupakan bagian yang penting dalam

pelaksanaan program SKM-PBKL-PSB. Supervisi dan evaluasi dilaksanakan

oleh internal dan eksternal sekolah sebagai proses pengendalian proses dan

penilaian hasil pelaksanaan kegiatan sekolah. Supervisi dan evaluasi

dilaksanakan oleh internal dan eksternal.

Supervisi dilakukan oleh direktorat pembinaan SMA minimal satu

tahun satu kali. Tahun ini baru sekali. Tahun kemarin 2 kali, September dan

Desember. September supervisi pertama, Desember supervisi tindak lanjut

(Catatan Lapangan 2). Supervisi eksternal dilakukan oleh direktorat

pembinaan SMA dari Jakarta, sedangkan supervisi internal dilakukan oleh

kepala sekolah dan PJP SMA Model.

Evaluasi internal dilakukan untuk menilai pemenuhan SNP dan

pengembangan kurikulum. Supervisi eksternal dilaksanakan oleh Dit.

Page 93: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Pembinaan SMA yang dilaksanakan dalam dua tahap yakni supervisi yang

menghasilkan temuan dan supervisi hasil dan rekomendasi.

e. Hambatan Penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat beberapa

hambatan dalam penyelenggaraan program SKM-PBKL-PSB di SMA N 1

Banyudono yaitu:

1. Animo masyarakat terhadap SMA N 1 Banyudono yang masih rendah

Salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan SMA Model

SKM-PBKL-PSB adalah minat masyarakat untuk bersekolah di SMA N

Pertama ada

pada input siswa yang rendah. Animo masyarakat untuk sekolah di SMA

1 Banyudono rendah

Input siswa yang rendah tanpa didukung dengan proses

pembelajaran yang baik berakibat pada output yang juga rendah. Letak

sekolah yang kurang menguntungkan menjadikan SMA N 1 Banyudono

kurang dikenal publik padahal didalamnya tersimpan potensi yang besar.

Letak sekolah di pedesaan tidak didukung dengan sarana transportasi

sehingga berimbas pada pencitraan sekolah di mata masyarakat.

Bersekolah di SMA N 1 Banyudono merupakan pilihan ke empat setelah

sekolah-sekolah favorit di kabupaten Boyolali.

2. Adanya guru yang tidak mau belajar

Dukungan sumber daya manusia adalah hal penting dalam

pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB. Seperti halnya yang

Kendalanya ada pada faktor SDM. Ada

guru yang sudah hampir pensiun sedikit enggan untuk belajar komputer.

Tapi hal ini tidak begitu signifikan pengelolaan sekolah. masalahnya

adalah mereka tidak begitu familiar dengan TIK (gaptek

Lapangan 1)

Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran dan manajemen

sekolah merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan sebagai SMA

Page 94: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Model. Guru yang tidak mau belajar tersebut berimbas pada kualitas

pembelajaran yang monoton dan kurang menyenangkan. Sebagaimana

Saya penginnya semua guru

menyenangkan sehingga tidak ada lagi siswa yang tidak

memperhatikan

Ada guru yang suaranya kurang keras (karena faktor

usia), lalu ada juga guru yang mengajarnya belum menyenangkan

(Catatan Lapangan 12)

Dalam proses pembelajaran bahwa ada beberapa guru yang

kurang menyenangkan dan kurang jelas dalam penyampaian materi.

Suara guru yang kurang keras menjadikan sebagian siswa sibuk dengan

kegiatannya sendiri daripada memperhatikan guru. Metode pengajaran

guru yang monoton dan tidak inovatif membuat siswa merasa bosan dan

sulit untuk menangkap pelajaran.

3. Ketergantungan pendidik terhadap listrik

Di jaman yang serba modern listrik adalah kebutuhan pokok di

segala bidang kehidupan termasuk penyelenggaraan proses pendidikan.

Ketergantungan terhadap listrik membuat guru tidak bisa memanfaatkan

Saya

rasa hambatannya ketika mati listrik. Kalau sudah mati listrik otomatis

pembelajaran berbasis TIK jadi susah

.

4. Kebutuhan ruang seni dan alat membatik yang belum memadai

Keunggulan lokal yang diangkat di SMA N 1 Banyudono salah

satunya adalah ketrampilan batik. Membatik membutuhkan alat dan

bahan pendukung yang memadai. Kebutuhan ruang yang mampu

menampung sedikitnya satu kelas siswa dan alat pengolah batik menurut

informan 5 belum mencukupi.

Saya rasa kendalanya ada pada kebutuhan ruangan. Sebenarnya ruangan ini (ruang seni) di setting untuk galeri dan ruang musik. Kalau saya menginginkan ruang batik sendiri yang tidak perlu

Page 95: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

ada keramiknya (soalnya kalau ada keramik jika ada lilin tumpah kelihatan kotor). Saya butuh ruangan untuk praktek. (Catatan Lapangan 5) Kebutuhan ruang yang belum mencukupi juga dirasakan oleh

. Kebutuhan ruang juga belum mencukupi, idealnya ruang

harus cukup untuk menampung satu kelas Catatan Lapangan 6).

Kebutuhan ruang seni yang saat ini tersedia harus dibagi dua

untuk musik dan seni batik. Selain itu sekolah belum menyediakan bak

penampungan air untuk proses pewarnaan dan alat pemanas yang masih

menggunakan kompor. Ruang seni idealnya mampu menampung siswa

satu kelas dan dipergunakan khusus untuk ruang kreasi dan galeri.

f. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam

pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Upaya-upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan dalam

pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono adalah :

1. Animo masyarakat terhadap SMA N 1 Banyudono yang masih rendah

Sosialisasi

kepada masyarakat. Hanya saja masyarakat itu kok sepertinya tidak mau

menerima kalau SMA Banyudono itu luar biasa. Untuk mengatasinya

dengan membuat spanduk, membuat brosur dan promosi lewat internet

(Catatan Lapangan 2).

Upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan animo

masyarakat adalah dengan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi

dilakukan dengan menyebar brosur dan pamflet serta mengadakan In

House Training (IHT) bagi sekolah lain. Selain itu upaya yang dilakukan

untuk menaikkan citra sekolah adalah memasang papan penunjuk arah

yang dipasang di jalan kecamatan dengan mencantumkan SMA N 1

Banyudono sebagai SMA Model SKM-PBKL-PSB.

Page 96: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

2. Adanya guru yang tidak mau belajar

Upaya yang dilakukan SMA N 1 Banyudono untuk mengatasi

guru yang tidak mau belajar adalah dengan mengadakan pelatihan

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran yang dilaksanakan secara rutin

yakni setiap libur semester yang wajib diikuti oleh semua guru.

Informan Mengadakan pelatihan bagi guru-guru. Khusus

untuk guru-guru yang benar-benar tidak bisa TIK, kita mempunyai tim

yang bertugas untuk memfasilitasi guru tersebut

Tim khusus yang bertugas untuk memfasilitasi guru yang

kesulitan dalam pemanfaatan TIK tersebut diharapkan mampu

meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran yang menyenangkan dan

memanfaatkan TIK. Upaya tersebut akan berimbas pada kualitas

mengajar guru dan kualitas lulusan yang diharapkan selalu meningkat

dari tahun ke tahun.

3. Ketergantungan pendidik terhadap listrik

Listrik merupakan kebutuhan pokok yang sulit dicarikan

Kalau

sudah mati listrik itu kan susah ya mau ngapa-ngapain. Listrik kan

kebutuhan sangat vital. Kemarin ada wacana kalau sekolah akan membeli

genset. Minimal bisa untuk menghidupkan LCD di setiap kelas

(Catatan Lapangan 4). Wacana pengadaan genset agar pembelajaran tetap

memanfaatkan TIK ketika mati listrik dalam realisasinya diperlukan

musyawarah semua warga sekolah dan pertimbangan dari komite

sekolah. Sebelum pengadaan genset dapat terealisasi, guru menggunakan

model pembelajaran yang menyenangkan tetapi tidak bergantung kepada

listrik. Kalau

pas mati listrik kan otomatis TIK tidak bisa digunakan. Ya pembelajaran

bisa beralih ke diskusi atau model lain yang menyenangkan yang tidak

Page 97: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4. Kebutuhan ruang seni dan alat membatik yang belum memadai

Penyediaan ruang seni dan bak penampungan air membutuhkan

dana dan waktu yang cukup lama untuk pemenuhannya. Untuk mengatasi

kekurangan ruang, guru ketrampilan batik berupaya untuk menggunakan

ruangan yang ada semaksimal mungkin dan mendayagunakan luar kelas

untuk praktek membatik sebagaimana yang diungkapkan oleh informan 5

Sementara ini kita baru bisa memanfaatkan ruangan yang sudah ada.

jika ruang ini tidak cukup menampung siswa saya mengakalinya dengan

membatik di luar ruangan

Guru juga memberikan informasi kepada anak jika anak

menginginkan untuk membeli alat membatik secara mandiri seperti yang

Guru memberi penjelasan/informasi

misalkan anak mau membeli peralatan sendiri. Misalnya mau membeli

peralatan di daerah Klewer, Jongke atau Baron 6)

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, temuan studi yang dapat

dihubungkan dengan kajian teori adalah:

1. Pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Dari hasil penelitian di lapangan peneliti menemukan adanya

perbedaan dengan kajian teori yang peneliti jabarkan sebelumnya yaitu

tentang strategi implementasi PBKL yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan

keadaan sekolah. Strategi implementasi PBKL yang dipilih oleh SMA N 1

Banyudono ada 3 yaitu:

a. Melalui integrasi

Pendidikan berbasis keunggulan lokal yang diangkat di SMA Negeri 1

Banyudono adalah tanaman hias. Mata Pelajaran yang dipilih untuk

integrasi PBKL adalah mata pelajaran Biologi dan Kimia.

b. Melalui mata pelajaran ketrampilan

Stategi melalui mata pelajaran ketrampilan dipilih sekolah untuk

membekali siswa dengan keunggulan yang dapat dipergunakan siswa

Page 98: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

dalam kehidupan sehari-hari semasa sekolah maupun selepas lulus dari

sekolah. Ketrampilan batik dipilih sekolah karena lokasi sekolah dekat

dengan kota Surakarta yang terkenal dengan batik.

c. Melalui pengembangan diri

Strategi ini dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler TKJ (Teknik

Komputer Jaringan). Bagi siswa yang mengikuti ekskul TKJ selepas

lulus mendapatkan ijazah D1. Pelaksanaan ekskul TKJ bekerjasama

dengan Java Techno sebagai instruktur. Kegiatan ini diharapkan

membekali siswa untuk menghadapi kehidupan di era persaingan yang

semakin ketat.

Dari kajian teori yang telah dijabarkan sebelumnya secara umum

pengertian SMA Model SKM-PBKL-PSB adalah SMA yang telah

memenuhi/hampir memenuhi 8 (delapan) SNP, menyelenggarakan

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL), dan memanfaatkan

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran dan

manajemen sekolah. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah standar

nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan,

standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian

pendidikan, dan kesiapan sekolah dan dukungan eksternal.

1) Standar Isi

Standar isi merupakan acuan bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum. Standar minimal pendidikan adalah KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). dari temuan di lapangan

Kurikulum yang digunakan di SMA N 1 Banyudono adalah KTSP yang

ditambah dengan 2 fokus pengembangan yakni Pendidikan Berbasis

Keunggulan Lokal (PBKL) dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK).

2) Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan merupakan pedoman dalam menentukan

kelulusan peserta didik. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Page 99: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

peserta didik dirumuskan berdasarkan analisis materi dan intake siswa.

Target kelulusan Di SMA Negeri 1 Banyudono 100% dan telah mencapai

realisasi 100%. Tetapi realisasi kelulusan 100% tersebut belum dibarengi

dengan realisasi siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang

3) Standar Proses

Proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Banyudono sudah menerapkan

standar minimal diantaranya adalah melaksanakan pembelajaran PBKL

yang terintegrasi dalam mata pelajaran yang relevan/mulok/ketrampilan,

menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi, penyusunan

silabus, RPP, dan bahan ajar yang berbasis PBKL dan TIK, serta

melaksanakan evaluasi pembelajaran.

4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga Pendidik SMA Model minimal S1 yang telah memenuhi

kualifikasi akademik dan berlatar pendidikan tinggi sesuai dengan bidang

studi yang diajarkan. Sedangkan tenaga kependidikan menurut standar

nasional sekurang kurang terdiri atas Kepala Sekolah, tenaga

administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga laboratorium yang telah

memenuhi persyaratan. Memiliki minimal 4 tenaga layanan khusus yakni

penjaga sekolah, tenaga kebersihan, pengemudi, tukang kebun, dan

pesuruh yang telah memenuhi kualifikasi. Tenaga pendidik di SMA N 1

Banyudono sudah memenuhi kriteria 97 % berpendidikan S1 dan

mengajar sesuai latar belakang pendidikannya. Sedangkan kekurangan

sekolah adalah belum memiliki tenaga perpustakaan dan tenaga

laboratorium yang saat ini masih ditangani oleh guru. Tenaga

pustakawan dan laboran yang belum dimiliki sekolah disebabkan karena

adanya peraturan yang melarang sekolah untuk menambah

guru/karyawan secara mandiri. Menanggapi hal tersebut sekolah bersama

dewan komite berinisiatif untuk mengangkat tenaga pustakawan dan

laboran yang dibiayai oleh komite mulai tahun ajaran 2012/2013.

Page 100: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

5) Standar Sarana dan Prasarana

Penyelenggaraan sekolah didukung dengan sarana dan prasarana yang

mendukung. Memiliki rombongan belajar, infrastruktur yang mendukung

kegiatan belajar-mengajar dan administrasi sekolah, tersedianya peralatan

yang memadai di setiap ruangan, laboratorium, dan referensi lain berupa

buku, jurnal, CD di perpustakaan serta sarana pendukung PSB berupa

website dan perangkat audio visual. Sarana dan prasarana di SMA Negeri

1 Banyudono sudah mencukupi dan mendukung kegiatan pembelajaran

dan administrasi sekolah.

6) Standar Pengelolaan

Manajemen penyelenggaraan sekolah dimulai dengan perencanaan

program, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan

sekolah dan sistem informasi manajemen. Perencanaan sekolah tertuang

dalam visi dan misi sekolah yang jelas. Pelaksanaan program sesuai

dengan rencana kerja yang selalui diawasi dan dievaluasi didukung

dengan sistem informasi manajemen yang efektif, efisien, dan akuntabel.

7) Standar Pembiayaan

Pembiayaan untuk melaksanakan SMA Model SKM-PBKL-PSB

diperlukan dana yang tidak sedikit. Kebutuhan dana tersebut diperoleh

dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten dan komite sekolah. Dana

yang terkumpul kemudian dialokasikan untuk peningkatan mutu sekolah,

pengembangan SDM dan infrastruktur, dan penyediaan sarana dan

prasarana, dan penyelenggaraan sekolah. Pengunaan dana

dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

8) Standar Penilaian Pendidikan

Kegiatan belajar mengajar perlu penilaian pendidikan agar dapat

diketahui hasil pencapaian peserta didik. Penilaian pendidikan dilakukan

dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian oleh pendidik dan satuan

pendidikan.

Page 101: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

9) Kesiapan Sekolah dan Dukungan Eksternal

Penyelenggaraan sekolah sebagai SMA Model didukung oleh semua

warga sekolah dan pihak eksternal. Infrastruktur sekolah yang memadai

didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan terus

ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan rutin. Dukungan eksternal datang

dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan

lembaga kemitraan di bidang seni batik dan teknologi informasi.

2. Hambatan Penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Hambatan yang muncul selama penyelenggaraan program SMA

Model SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono adalah:

a. Animo masyarakat terhadap SMA Negeri 1 Banyudono yang masih

rendah

b. Adanya guru yang tidak mau belajar

c. Ketergantungan pendidik terhadap listrik

d. Kebutuhan ruang seni dan alat membatik yang belum memadai

3. Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan

Penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB

a. Sosialisasi kepada masyarakat melalui brosur dan pamflet serta

penyelenggaraan IHT bagi guru SMA lain.

b. Pelatihan pemanfaatan TIK secara rutin dan wajib diikuti oleh guru.

c. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang tidak bergantung pada

listrik tetapi tetap menyenangkan.

d. Memanfaatkan ruangan yang ada semaksimal mungkin dan

mendayagunakan ruangan luar kelas untuk praktek membatik.

Page 102: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan SMA Model Sekolah Kategori Mandiri-

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal-Pusat Sumber Belajar SKM-PBKL-PSB

di SMA Negeri 1 Banyudono sudah hampir sesuai dengan pedoman

penyelenggaraan SMA Model SKM-PBKL-PSB. Namun masih terdapat beberapa

hambatan dalam pelaksanaannya, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengelolan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB di SMA N 1 Banyudono,

meliputi tiga tahap yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi pemahaman substansi delapan SNP, analisis

kondisi sekolah, dan penyusunan KTSP, RKJM dan RKA-S. Tahap

perencanaan ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan

baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi beberapa aspek yaitu kurikulum, peserta didik,

proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan, dan kesipan

sekolah dukungan eksternal.

c. Tahap Supervisi dan Evaluasi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program telah

dilaksanakan. Tahap ini dilakukan oleh pihak internal (kepala sekolah,

penanggungjawab pelaksana) dan pihak eksternal (direktorat dan pengawas).

83

Page 103: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

2. Hambatan dalam Pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB

Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB

di SMA N 1 Banyudono antara lain:

a. Animo masyarakat terhadap SMA N 1 Banyudono yang masih rendah

b. Adanya guru yang tidak mau belajar

c. Ketergantungan pendidik terhadap listrik

d. Kebutuhan ruang seni dan alat membatik yang belum memadai

3. Upaya Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan

SMA Model SKM-PBKL-PSB

Upaya-upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Banyudono untuk

mengatasi hambatan dalam pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB, antara

lain:

a. SMA Negeri 1 Banyudono melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan

menyebar pamflet dan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

b. SMA Negeri 1 Banyudono mengadakan pelatihan pembelajaran berbasis TIK

dan e-learning bagi tenaga edukatif dan administratif.

c. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang tetap menyenangkan

ketika listrik sedang padam.

d. Pemanfaatan ruang yang ada semaksimal mungkin dan mendayagunakan

ruang sekitar dalam kegiatan praktek membatik.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-PSB bukan hanya

memperhatikan SNP (Standar Nasional Pendidikan) sebagai acuan minimal

dalam penyelenggaraan program sebagaimana yang tercantum dalam

Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tetapi dalam pelaksanaannya perlu

difokuskan pada beberapa komponen. Jika dilaksanakan sesuai dengan

standar dan aturan yang berlaku maka pelaksanaan SMA Model SKM-PBKL-

Page 104: IMPLEMENTASI SEKOLAH MODEL SEKOLAH KATEGORI …... · sekolah kategori mandiri- pendidikan berbasis keunggulan lokal-pusat sumber belajar (skm-pbkl-psb) di sma negeri 1 banyudono

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

PSB di SMA N 1 Banyudono sudah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan

SMA Model.

2. Implikasi Praktis

a. Pelaksanaan Sekolah Model SKM-PBKL-PSB di SMA Negeri 1

Banyudono memberikan dampak positif terhadap pengelolaan dan

peningkatan mutu sekolah.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai materi

penunjang untuk melakukan penelitian yang serupa.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah lain sebagai bahan kajian

untuk mengimplementasikan SMA Model SKM-PBKL-PSB.

C. Saran

Dari analisis yang dilakukan, kesimpulan dan implikasi yang telah diambil

maka dapat dikemukanan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang inovatif

dan menyenangkan sehingga siswa lebih mudah dalam pemahaman materi.

b. Guru hendaknya mengikuti seminar, pelatihan, dan diklat yang tidak hanya

diselenggarakan oleh intern sekolah untuk meningkatkan empat

kompetensi guru.

2. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya mengadakan kerja sama dengan institusi mitra

dalam hal investasi, penjualan, dan penyaluran siswa berbakat terkait

keunggulan lokal seni batik.

b. Pihak sekolah sebaiknya menambah keunggulan lokal yang berkaitan

dengan seni batik dalam mata pelajaran atau ekstrakurikuler keunggulan

lain yang merupakan kegiatan lanjutan dari produksi batik.

3. Bagi Pemerintah

a. Pemerintah hendaknya menetapkan standar dengan memperhatikan

kebutuhan dalam penyelenggaraan sekolah sehingga tidak terjadi

kesenjangan antara aturan pemerintah dengan apa yang dibutuhkan.