IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA...

82
IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA DI KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Sos) Oleh: Wida Pangestika S NIM: 11151120000042 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1441 H

Transcript of IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA...

Page 1: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN

E-KINERJA DI KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN

PALMERAH, JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana (S.Sos)

Oleh:

Wida Pangestika S

NIM: 11151120000042

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/ 1441 H

Page 2: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA

DI KELURAHAN PALMERAH KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA

BARAT

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Starata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dan karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Wida Pangestika S

Page 3: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Wida Pangestika S

NIM : 11151120000042

Program Studi: Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA

DI KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA

BARAT

dan telah diujikan pada tanggal 31 Oktober 2019.

Ciputat, 31 Oktober 2019

Mengetahui, Mengetahui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding Rosyidin, M.Si Dr. Haniah Hanafie, M. Si

NIP: 197010132005011003 NIP: 196105242000032002

Page 4: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA

DI KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA

BARAT

Oleh:

Wida Pangestika S

11151120000042

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 31 Oktober 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua Sekretaris

Dr. Agus Nugraha, M.A Ana Sabhana Azmy M.I.P

NIP : 196808012000031001 NIDN : 2010018601

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 31 Oktober

2019.

Ketua Program Studi Ilmu Politik

FISIP UIN Jakarta

Dr. Iding Rosyidin, M.Si

NIP : 197010132005011003

Dr. Iding Rosyidin, M.Si Suryani, M.Si

NIP : 197010132005011003 NIP : 197704242007102003

Penguji I Penguji II

Page 5: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

iv

ABSTRAK

Skripsi ini menjelaskan tentang Penggunaan E-kinerja Sebagai

Implementasi Reformasi Birokrasi di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat implementasi reformasi

birokrasi dengan menggunakan sistem e-kinerja di Kelurahan Palmerah,

Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Adapun teori yang digunakan dalam studi

ini, yaitu Reformasi Birokrasi menurut Ahmad Qodri dalam buku Change

Management dalam Reformasi Birokrasi dengan tujuan utamanya untuk melihat

apakah penggunaan e-kinerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat di

dalam reformasi birokrasi. Selain itu, saya juga menggunakan teori kinerja

menurut Rismawati dan Mattalata dalam buku yang berjudul Evaluasi Kinerja Penilaian

Kinerja atas Dasar Prestasi Kerja Berorientasi Kedepan untuk melihat perubahan

kinerja ASN setelah menggunakan e-kinerja. Metode penelitian dalam skripsi ini

bersifat deskriptif, dengan teknik pengambilan data berupa wawancara. Penelitian

di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah,

Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat sejauh ini sudah sesuai dengan reformasi

birokrasi yang diharapkan oleh Pemda DKI Jakarta sebab, e-kinerja memenuhi

prinsip-prinsip reformasi birokrasi diantaranya: Terukur, Efektif, Efisien,

Inovatif, Dimonitor.

Kata kunci : E-kinerja, Reformasi Birokrasi, Kinerja.

Page 6: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke khadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala

rahmat dan kemudahan kepada penulis sehingga skripsi ini dengan judul

“Penggunaan E-kinerja Sebagai Implementasi Reformasi Birokrasi di Kelurahan

Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Sholawat serta salam kepada

baginda besar junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sang membawa pencerahan

dari kegelapan menuju alam terang benderang bagi umat manusia sebagai suri

tauladan dalam kehidupan, baik dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak

selesai tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun

materil. Penulis berharap ada kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Kepada Allah SWT karena berkat hidayahnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Dr. Ali

Munhanif, MA.

3. Dr. Iding Rosyidin, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Suryani, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta selaku sebagai dosen pembimbing

akademik.

5. Dosen pembimbing Dr. Haniah Hanafie, M.Si. Terimakasih telah

membimbing dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk membimbing penulis sampai bisa menyelesaikan skripsi

ini.

Page 7: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

vi

6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Politik UIN Jakarta yang tidak bisa

saya sebutkan satu per satu.

7. Kepada kantor Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta

Barat yang telah memberikan data berupa informasi dan wawancara

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan doa dan

dukungan selama menyusun skripsi ini.

9. Teman-teman Ilmu Politik A 2015 dan teman-teman yang sudah

membantu dan mendukung penulis menyusun skripsi sehingga dapat

menyelesaikannya: Alissa Januar, Nur Hidayat, Fauziah, Nida M.N,

Chika Susanti.

Penulis berharap segala dukungan dan doa ini mendapatkan balasan yang

setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat baik dalam segi

akademik maupun praktis.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Wida Pangestika. S

Page 8: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIAN SKRIPSI ......................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................................8

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9

E. Metode Penelitian ............................................................................. 15

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 17

BAB II KERANGKA TEORI ........................................................................ 19

A. Good Governance ............................................................................. 19

B. Reformasi Birokrasi ......................................................................... 20

C. Kinerja ............................................................................................... 29

BAB III PROFIL KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN

PALMERAH, JAKARTA BARAT .................................................................. 35

A. Geografi Kelurahan Palmerah ........................................................... 35

B. Demografi Kelurahan Palmerah ........................................................ 36

C. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Palmerah ........................... 37

D. Gambaran Umum Pemerintah dan

Perangkat Kelurahan Palmerah ......................................................... 38

E. Profil E-Kinerja ................................................................................. 39

Page 9: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

viii

BAB IV IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DALAM

PENGGUNAAN E-KINERJA DI KELURAHAN PALMERAH,

KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT ...................................... 42

A. Implementasi Reformasi Melalui Penggunaan E-Kinerja................. 42

1. E-Kinerja Sebagai Sebuah Perubahan (Reformasi)..................... 42

2. E-Kinerja Sebagai Pemenuhan Prinsip-Prinsip Reformasi

Birokrasi di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat................................................................................. 49

B. Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi E-Kinerja ........... 61

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 65

A. Kesimpulan ....................................................................................... 65

B. Saran ................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67

Page 10: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk Kelurahan Palmerah Menurut Umur ............... 36

Tabel 3.2. Daftar ASN di Kelurahan Palmerah Beserta Jabatan ................... 38

Page 11: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Website E-Kinerja di DKI Jakarta ................................................ 48

Page 12: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

xi

DAFTAR SINGKATAN

ASN : Aparatur Sipil Negara

DKI : Daerah Khusus Ibukota

DP3 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

GDRB : Grand Design Reformasi Birokrasi

Pemprov : Pemerintah Provinsi

KKN : Korupsi, Kolusi, Nepotisme

SDM : Sumber Daya Manusia

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

UUD : Undang-Undang Dasar

Page 13: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan dibentuknya sebuah negara adalah untuk memajukan

kesejahteraan umum seperti yang tertera di dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk

mewujudkan itu, maka harus dilaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan

bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah.

Semenjak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah, terdapat kebijakan Otonomi Daerah, yang artinya pemerintah

daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri1. Otonomi daerah ini menjadi ujung tombak dari kekuasaan yang

sentralistik dan dianggap kurang aktual sehingga perlu adanya desentralisasi.

Namun dalam penerapannya, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 masih

banyak kekurangan dan dilakukan pembaharuan dengan dikeluarkannya Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam undang-

undang ini terdapat kebijakan otonomi desa sehingga Undang-Undang ini

dianggap lebih demokratis daripada Undang-Undang sebelumnya2.

1 Undang-Undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintah Daerah.

2 Sakinah Nadir, “Otonomi Daerah dan Desentralisasi Desa”, Jurnal Politik Profetik, Vol.

1, No. 1, 2013, h. 4.

Page 14: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

2

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa

pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya dengan tujuan salah

satunya meningkatkan pelayanan umum. Oleh karena itu, desentralisasi

merupakan ujung tombak dari pelayanan. Pelayanan adalah setiap kegiatan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik3. Dikeluarkannya kebijakan ini agar pelayanan yang pemerintah berikan

bisa berjalan efektif dan efisien.

Namun, kenyataannya birokrasi di daerah masih terlihat buruk

pelayanannya. Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kurang responsif

pegawai daerah terhadap kualitas pelayanan yang mereka rasakan. Banyak oknum

pemerintah daerah yang menyalahgunakan kekuasaan seperti pegawai yang tidak

disiplin, adanya KKN, ketidakadilan hukum, keterbatasan informasi yang

masyarakat dapatkan, tidak transparan sehingga membuat pelayanan diberikan

untuk masyarakat menjadi terbengkalai. Di dalam penelitian jurnal berjudul

“Kinerja Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tawaeli Kota Palu”

membuktikan bahwa kualitas pelayanan di sana belum maksimal, salah satu

faktornya, yaitu kurangnya kedisplinan pegawai yang terlambat datang ke kantor4.

Salah satu pengaruh dari buruknya kualitas pelayanan pemerintah adalah kinerja

pegawai di dalam instansi pemerintah yang rendah.

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

4 Zainudin, “Kinerja Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tawaeli Kota Palu”, E-

Jurnal Katalogis, Vol. 3, No. 5, 2015, h. 49.

Page 15: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

3

Kinerja adalah sebuah prestasi yang telah dihasilkan oleh seseorang

sesuai dengan standar kriteria tertentu yang telah ditetapkan di dalam suatu

perusahaan atau instansi. Kinerja organisasi didukung oleh kinerja individu,

menurut As’ad kinerja adalah merupakan kesuksesan seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan5. Kinerja individu akan tercapai apabila ada

semangat kerja dari dalam individu dan dukungan tempat bekerja mereka. Untuk

mengukur kinerja seorang pegawai, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya

diantaranya: ketepatan, ketelitian, keterampilan dalam bekerja, kecepatan

menyelesaikan pekerjaan6.

Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pegawai dalam memberikan

pelayanan dibutuhkan adanya reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi menjadi

issue terpenting, sebab birokrasi sangat memberikan kontribusi terhadap kondisi

baik buruknya pelayanan birokrasi. Reformasi birokrasi adalah sebuah perubahan

besar dalam paradigma tata kelola pemerintahan di Indonesia7. Perubahan besar

yang dimaksud oleh reformasi birokrasi yaitu, mengubah bentuk instansi

pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas dan

fungsinya, sehingga sesuai dengan harapan rakyat.

5 Sudaryanto, Budaya dan Perilaku Organisasi,(Jakarta:Lentera Ilmu Cendekia, 2014), h.

53. 6 Sudaryanto, Budaya dan Perilaku Organisasi, h. 65.

7 Ali Abdul Wakhid,”Reformasi Pelayanan Publik di Indonesia”, Jurnal TAPIs, Vol. 01,

No. 14, 2017, h. 53.

Page 16: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

4

Di Indonesia reformasi birokrasi belum berjalan dengan maksimal dan

masih bersifat parsial. Proses reformasi birokrasi tidak mudah dilaksanakan,

karena harus merubah semua struktur dan prosedur yang telah ditetapkan

sebelumnya, sehingga dibutuhkan adanya pembaharuan reformasi birokrasi yang

lebih strategis8. Secara umum, tujuan reformasi birokrasi adalah perubahan dalam

pola kehidupan dan arah kebijakan pemerintah, sehingga terciptanya tata kelola

pemerintahan yang menerapkan prinsip good government and clean governance.

Jika reformasi birokrasi berhasil diterapkan dengan baik, maka tercapainya tujuan

yang diharapkan, yaaitu peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat9.

Kelurahan Palmerah sebagai salah satu ujung tombak pelayanan

masyarakat telah melakukan reformasi birokrasi guna memperbaiki kualitas

pelayanannya. Kelurahan Palmerah merupakan salah satu kelurahan yang terdapat

di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dan telah terbukti Kelurahan Palmerah

menjadi kelurahan terbaik di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Hal ini

dipertegas pula oleh Camat Palmerah yang mengatakan bahwa kinerja Kelurahan

Palmerah terbaik di Kecamatan Palmerah setelah adanya penggunaan e-kinerja10

.

Salah satu staff di Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup menjadi

kandidat pegawai berprestasi se-DKI, sebab tidak semua kelurahan mempunyai

perwakilan untuk menjadi pegawai berprestasi. Selain itu, Kelurahan Palmerah

8 Haniah Hanafie, “Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)” (Penelitian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h. 21. 9 Haniah Hanafie, “Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)” (Penelitian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h.40. 10

Pra survei wawancara langsung dengan Camat Palmerah Zeri Ronzany pada 29

Oktober 2018.

Page 17: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

5

kelurahan yang mampu menyaingi kelurahan yang sudah lama berdiri di

Kecamatan Palmerah sehingga menjadi kelurahan terbaik di Kecamatan Palmerah

sebab, Kelurahan Palmerah salah satu kelurahan baru sejak tahun 1978 yang

sebelumnya bergabung dengan Kelurahan Slipi11

.

Salah satu wujud dari adanya reformasi birokrasi yang dilakukan di

Kelurahan Palmerah adalah penggunaan sistem e-kinerja. Ini sesuai dengan

prinsip-prinsip Reformasi Birokrasi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi12

, yaitu

penggunaan teknologi, salah satunya e-kinerja. E-kinerja adalah sistem teknologi

berbasis aplikasi yang dapat dijadikan dasar untuk pemberian insentif,

penghargaan di dalam satuan kerja organisasi yang menganalisis kebutuhan beban

kerja. Tujuan dibuatnya sistem e-kinerja, yaitu meningkatkan produktivitas

sebagaimana dikemukakan dalam Pusat Transformasi Kebijakan Publik13

, mampu

menjadi alat ukur prestasi SDM, agar SDM dapat disiplin dan meningkatkan

kesejahteraan SDM, sebagaimana yang tertera dalam buku E-Kinerja Proposal

Project14

.

Selain itu, terdapat pula dasar hukum yang terkait dengan penggunaan e-

kinerja diantaranya: Pertama, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang berisi bahwa

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan

11

Pra survei wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan

Ketertiban, Kalam Sudin pada 30 Oktober 2018. 12

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi. 13

Pusat Transformasi Kebijakan Publik, Program E-Kinerja Banda Aceh: Mereformasi

Birokrasi melalui Peningkatan Manajemen Aparatur Negara, Banda Aceh, 2016, h.1. 14

E-Kinerja Proposal Project, Medan: PT. Cita Kreasi Latena, 2016, h. 2.

Page 18: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

6

akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintahan15

. Kedua, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun

2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang berisi

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (2), Pasal 11 ayat (2), Pasal

13 ayat (6), Pasal 17 ayat (3), Pasal 22 ayat (2), dan Pasal 24 ayat (4) Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, perlu

menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi

Elektronik16

. Ketiga, Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik yang berisi bahwa untuk mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta

pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya dibutuhkan sistem pemerintahan

berbasis elektronik17

. Keempat, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018

tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang berisi

bahwa untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif, efisien, dan

berkesinambungan perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik18

.

15

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Strategi Nasional

Pengembangan E-Government. 16

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan

Transaksi Elektronik. 17

Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik. 18

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik

Page 19: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

7

Aplikasi e-kinerja dapat diakses melalui website resmi pemerintah DKI

Jakarta. SDM yang telah memiliki Nomor Induk Pegawai dapat mengisi secara

individu serta validasi perilaku staff bawahannya karena aplikasi ini hanya bisa

diakses oleh pegawai yang berstatus PNS (ASN). Setiap pegawai yang mengisi

kegiatan di sistem e-kinerja mendapatkan poin berdasarkan jumlah dan waktu

durasi yang mereka keluarkan dalam hitungan menit.

Dengan adanya e-kinerja, pegawai mudah melaporkan hasil kinerjanya.

Selain itu, pemerintah juga dengan mudah menilai kinerja pegawai, sehingga

dapat dijadikan tolok ukur kapasitas kinerja pegawai bagi pemerintah. Dengan

adanya evaluasi, penilaian dari pemerintah di dalam e-kinerja, maka pegawai akan

meningkatkan kinerja yang lebih baik kedepan, dan pelayanan yang diberikan

juga akan terlaksana dengan baik, sesuai harapan masyarakat. Hal ini juga

membuktikan bahwa reformasi birokrasi berjalan dengan baik, sebab e-kinerja

dapat menunjang pelayanan yang lebih baik.

Oleh karena itu, penulis tertarik ingin melihat bagaimana penggunaan e-

kinerja sebagai implementasi Reformasi Birokrasi di Kelurahan Palmerah, Jakarta

Barat.

Page 20: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

8

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas berikut, peneliti mengajukan

duapertanyaan penelitian guna mendalami lebih lanjut penelitian yang akan

diteliti:

1. Bagaimana implementasi reformasi melalui penggunaan e-

kinerja di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat bagi pegawai

Kelurahan Palmerah dalam menggunakan e-kinerja?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Penelitian:

3. Untuk mengetahui implementasi reformasi melalui

penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah, Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat.

4. Untuk mencari faktor-faktor yang mendukung serta

menghambat pegawai Kelurahan Palmerah dalam

menggunakan sistem e-kinerja.

b. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis:

Penelitian dapat memberikan sumbangsih

pengembangan ilmu politik di tingkat lokal dan luas

Page 21: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

9

lebih khususnya dalam kajian tentang sistem e-

kinerja di Pemerintah Daerah.

2. Manfaat Praktis:

Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi pegawai

dalam meningkatkan kinerjanya sehingga reformasi

birokrasi di Kelurahan Palmerah berjalan sesuai

harapan.

Dapat dijadikan saran untuk memberikan informasi

mengenai kinerja pegawai dengan adanya

penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah.

D. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian tentang penggunaan e-kinerja sebelumnya pernah

dilakukan, ini dibuktikan oleh penulis ketika melakukan studi kepustakaan mulai

dari disertasi, tesis, skripsi hingga beberapa jurnal yang peneliti temukan. Tetapi,

dalam pembahasan yang penulis ingin sampaikan dengan penelitian yang telah

dilakukan tentu saja sangatlah berbeda.Untuk menghindari hal yang tidak

diinginkan, berikut penulis paparkan penemuan penelitian sebelumnya.

Pertama, penelitian Komara Eka Putri, Muhammad Arfan dan Hasan

Basri19

. Penelitian ini berada di Kota banda Aceh. Metode penelitian yang

digunakan yaitu, kuantitatif. Peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh e-kinerja

dan penghargaan terhadap kinerja aparatur dalam Pemerintah Kota Banda Aceh,

14 Komara Eka Putri, Muhammad Arfan, dan Hasan Basri, “Pengaruh Penerapan E-

Kinerja Dan Penghargaan (Reward)terhadap Kinerja Aparatur Pengelolaan Keuangan di

Lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh”, Jurnal Magister Akuntansi, Vol. 3, No. 4,

November 2014, h. 6-8.

Page 22: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

10

sehingga penelitian ini menggunakan kuantitatif. Studi ini menjelaskan tentang

pengaruh penggunaan e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan

daerah. Hasil dari penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa penilaian kinerja

aparatur dengan menggunakan e-kinerja secara tidak langsung memberikan

dampak terhadap lingkungan pemerintah Kota Banda Aceh. Peneliti juga

menegaskan bahwa dengan adanya e-kinerja yang diterapkan di Kota Banda Aceh

membuat aparatur pemerintah Banda Aceh termotivasi dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya.

Kedua, penelitian Arief Jauhari, Hasan Basri dan M. Shabri20

. Dalam

penelitian ini peneliti ingin melihat keterlibatan e-government dan reformasi

birokrasi dalam penerapan good governance dan pengaruhnya terhadap tingkat

kinerja satuan kerja Pemerintah Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah

kualitatif karena peneliti hanya ingin melihat hubungan antara penerapan good

governance berbasis e-government dan reformasi birokrasi dalam meningkatkan

kinerja satuan kerja. Adapun hasil dari penelitian, yaitu: Pertama, e-government

dan penerapan good governance mempunyai hubungan positif yang signifikan.

Kedua, keberhasilan reformasi birokrasi di suatu negara mendukung terciptanya

good governance. Ketiga, peningkatan kinerja pemerintah dipengaruhi oleh

implementasi e-government yang baik. Keempat, reformasi birokrasi dapat

memberikan pengaruh terhadap kinerja organisasi. Kelima, adanya pengaruh good

governance terhadap kinerja organisasi.

20

Arief Jauhari, Hasan Basri, dan M. Shabri, “Penerapan Good Governance Berbasis E-

Government dan Reforasi Birokrasi dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Satuan Kerja

Pemerintah Aceh”, Jurnal Magister Akutansi, Vol. 4, No. 3, 2015, h.64-66.

Page 23: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

11

Ketiga, penelitian Teuku Try Syahputra Negara dan Rudy Fachruddin21

.

Latar belakang dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui upaya

penggunaan e-kinerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai

wujud reformasi birokrasi. Penelitian ini berada di Kota Banda Aceh. Metode

penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, sebab

peneliti ingin melihat dan menilai bagaimana kapabilitas personal dengan

menggunakan sistem e-kinerja. Studi ini membahas tentang kapabilitas personal

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terhadap kepuasaan penggunaan sistem

e-kinerja.Penulis menemukan bahwa hasil hipotesis dari penelitian ini ternyata

penggunaan sistem e-kinerja tidak berpengaruh terhadap kapabilitas personal dan

ini yang membuat seseorang belum tentu merasa puas dengan penggunaan sistem

e-kinerja.Tetapi di sisi lain, penelitian ini juga menegaskan bahwa dengan adanya

pelatihan e-kinerja berpengaruh terhadap kepuasaan penggunaan sistem kinerja di

kalangan ASN. Karena menurut pengguna e-kinerja di dalam penelitian ini

dengan adanya pelatihan setidaknya mengurangi beberapa kesulitan dalam

menggunakan teknologi secara umum sehingga pengguna merasa memahami dan

mengerti bagaimana cara menggunakan e-kinerja. Hal ini lah yang sesuai dengan

manfaat dibuatnya sistem aplikasi e-kinerja.

21

Teuku Try Syahputra Negara dan Rudy Fachruddin, “Kapabilitas Personal dan

Pelatihan E-Kinerja Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem E-Kinerja Pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah Dinas Pemerintah di Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi,

Vol.2, No.1, 2017, h. 8-10.

Page 24: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

12

Keempat, penelitian Reza Handika22

. Tujuan dari penelitian ini, yaitu

peneliti tertarik untuk melihat perbedaan kinerja pegawai sebelum dan setelah

penggunaan e-government. Tempat penelitian ini, yaitu di Kabupaten Tanggamus,

Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif, alasan

peneliti memilih kuantitatif karena dalam penelitian ini terdapat hubungan sebab-

akibat antara variabel kompetensi dengan kinerja. Penulis menemukan di dalam

penelitian ternyata penerapan e-government berpengaruh terhadap peningkatan

kinerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tanggamus.

Jika dilihat dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa e-kinerja

merupakan praktik turunan dari sistem e-government dan menjadi salah satu

wujud nyata dari adanya reformasi birokrasi.

Kelima, penelitian Dewi Kurniasih, Tatik Fidowaty dan Poni Sukaesih23

.

Peneliti ingin menganalisis seberapa besar pengaruh kebijakan e-government

terhadap kinerja aparatur. Oleh sebab itu, metode penelitian yang digunakan oleh

peneliti adalah kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kota Cimahi, Jawa Barat.

Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan e-government sudah cukup berhasil.

Penelitian ini juga menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menunjukkan

konsistensi pelaksanaan e-government diantaranya: kecakapan Sumber Daya

22

Reza Handika. Tesis: “Kinerja Pegawai Sebelum dan Sesudah Berbasis E-

Governmenti Studi Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten

Tanggamus”(Pascasarjana Ilmu Administrasi, Universitas Lampung, 2017).

18 Dewi Kurniasi, Tatik Fidowaty, dan Poni Sukaesih, “Pengaruh Implementasi

Kebijakan E-Government Terhadap Kinerja Aparatur Kota Cimahi”, Jurnal Sosiohumaniora, Vol.

15, No.1, 2013, h.

Page 25: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

13

Aparatur (SDA) dan tanggung jawab aparatur dalam melaksanakan tujuan dan

sasarannya.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Susanti dan Siti Nur Halimah24

.

Adapun tujuan dari penelitian ini , yaitu peneliti ingin melihat bagaimana pegawai

atau ASN mengisi laporan kerja melalui aplikasi e-kinerja yang telah dibangun

oleh DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cengkareng Barat,

Jakarta. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif karena

peneliti ingin melihat secara langsung bagaimana proses pengisian laporan kinerja

pegawai melalui e-kinerja. Dari hasil penelitian ini terdapat dua tahapan pengisian

laporan kinerja melalui e-kinerja yang pertama yaitu, pencatatan aktifitas dan

setelah itu input aktivitas. Pencatatan aktivitas adalah mencatat semua aktivitas

yang telah dikerjakan, sedangkan input aktivitas adalah melaporkan lembar kerja

harian pegawai melalui e-kinerja.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

sebelumnya. Pertama, di penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh

penggunaan e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan, sedangkan

dalam penelitian ini, peneliti melihat penggunaan e-kinerja sebagai implementasi

reformasi birokrasi di tingkat kelurahan dan metode yang dipakai di dalam

penelitian ini adalah kualitatif. Kedua, penelitian sebelumnya peneliti ingin

melihat keterlibatan e-government dan reformasi birokrasi dalam penerapan good

governance, sedangkan dalam penelitian ini peneliti tidak meneliti penggunaan e-

government melainkan melihat penggunaan e-kinerja yang merupakan bagian dari

24

Susanti & Siti Nur Halimah, “Pelaksanaan Pengisian Laporan Kinerja Pegawai Melalui

Aplikasi E-Kinerja Pada Kelurahan Cengkareng Jakarta Barat”, Jurnal Program Studi

Manajemen Administrasi, Vol. II, No. 1, 2017.

Page 26: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

14

e-government sebagai bentuk implementasi reformasi birokrasi dan di dalam

penelitian ini tidak dikaitkan dengan penerapan good governance.

Perbedaan yang ketiga, di penelitian sebelumnya metode yang digunakan

adalah kuantitatif, sedangkan di dalam penelitian ini menggunakan metode

kualitatif. Lokasi penelitian sebelumnya berada di Kota Aceh, sedangkan di dalam

penelitian ini berada di DKI Jakarta. Keempat, penelitian sebelumnya membahas

tentang perbedaan kinerja pegawai sebelum dan sesudah penggunaan e-

government di Kabupaten Tanggamus. Dalam penelitian ini bukan ingin melihat

pengaruh penggunaan e-government terhadap kinerja pegawai tetapi penelitian ini

lebih spesifik, yaitu melihat penggunaan e-kinerja sebagai adanya reformasi yang

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Jika penelitian sebelumnya menggunakan

metode kuantitatif, di penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Kelima, di

dalam penelitian sebelumnya hanya menganalisis seberapa besar pengaruh

kebijakan e-government terhadap kinerja aparatur di kota Cimahi, Jawa Barat,

hanya terfokus pada kebijakan e-government nya. Sedangkan dalam penelitian ini

bukan menganalisis melainkan melihat implementasinya penggunaan e-kinerja

yang masih bagian dari e-government sebagai perubahan di dalam birokrasi.

Yang terakhir perbedaan keenam, jika di penelitian sebelumnya peneliti hanya

membahas pengisian laporan kerja pegawai dari laporan aktivitas hingga input

aktivitas melalui e-kinerja dan teori yang digunakan hanya kinerja. Dalam

penelitian ini penulis membahas adanya reformasi birokrasi di dalam penggunaan

e-kinerja. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini bukan hanya kinerja

Page 27: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

15

tetapi juga menggunakan reformasi birokrasi dan menjadi titik fokus dalam

penelitian ini.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis diantaranya:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Metode penelitian kualitatif merupakan pencarian tentang bagaimana suatu

fenomena, gejala, fakta dan realita terjadi. Penelitian kualitatif tidak menggunakan

statistik melainkan mengumpulkan data, analisis. Penelitian kualitatif dipengaruhi

oleh pandangan, pemikiran dan pengetahuan peneliti karena data yang telah

diteliti kemudian diinterpretasikan oleh peneliti25

. Dalam penelitian dengan

metode kualitatif menekankan penggambaran situasi, keadaan dan tempat

penelitian. Akan mudah dipahami jika peneliti mencari lebih mendalam mengenai

peristiwa tersebut.

Data yang disajikan dalam penelitian kualitatif berupa deskriptif yang

cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Pengumpulan data

dalam penelitian kualitatif menjadi salah satu instrumen penting di dalamnya26

.

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mulai dari

buku, jurnal maupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan tema besar

25

J.R.Raco, Metode Penelitian Kualitatif:Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya,

(Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), h. 7. 26

Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis,

(Yogyakarta:Suaka Media, 2015), h.8-9.

Page 28: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

16

penelitian ini. Tujuannya agar peneliti mudah memahami segala bentuk yang

terkandung di dalamnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data dalam penelitian

kualitatif. Wawancara adalah kegiatan percakapan langsung antara peneliti dengan

informan yang di mana disela percakapan terdapat pertanyaan yang telah dibuat

oleh peneliti untuk diajukan kepada informan27

. Wawancara dilakukan untuk

mendapatkan fakta yang diperlukan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian

yang diharapkan. Wawancara yang penulis lakukan adalah dengan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Tatik Sukatih selaku Sekretaris Kelurahan Palmerah,

Kalam Sudin selaku Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban di Kelurahan

Palmerah, dan Ismail selaku Sraff Fungsional Umum di Kelurahan Palmerah

terkait dengan penggunaan sistem e-kinerja. Pertanyaannya diantaranya penerapan

penggunaan sistem e-kinerja terhadap kinerja mereka di Kelurahan Palmerah

sebagai implementasi dari reformasi birokrasi, faktor-faktor yang mendorong

serta menghambat penggunaan sistem e-kinerja di Kelurahan Palmerah dan

sebagainya.

27

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta:Kencana, 2014), h.372.

Page 29: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

17

b) Dokumentasi

Selain melalui wawancara teknik pengumpulan data lainnya yaitu,

dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari data dalam bentuk arsip, catatan

harian, foto, jurnal dan sebagainya yang sesuai dengan studi yang diangkat dalam

penelitian ini. Dengan cara dokumentasi, pengumpulan data menjadi efisien

karena data yang kita butuhkan hanya mengutip dari sumber sebelumnya.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang disajikan dalam penelitian adalah deskriptif.

Hal ini digunakan untuk melihat objek berdasarkan fakta secara runut serta

sistematis sehingga hasil yang dikeluarkan benar adanya atau akurat. Sebab,

dalam analisis data deskriptif suatu penelitian berasal dari data yang dikumpulkan

seperti buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang dilaporkan sesuai makna yang

sebenarnya28

. Selanjutnya, penulis menjabarkan satu persatu hubungan antar

faktor dari hasil penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Agar hasil penelitian mempunyai korelasi antar bab, maka penelitian ini

dibagi menjadi lima bab. Adapun sistematika penulisan yang dibuat oleh penulis

dalam penelitian ini:

Bab I, peneliti menggambarkan latar belakang penelitian implementasi

reformasi melalui penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah, pertanyaan

28

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan, h. 333.

Page 30: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

18

penelitian, manfaat dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II, peneliti memaparkan kerangka teori good governance, reformasi

birokrasi dan teori kinerja yang digunakan untuk langkah awal menjawab

pertanyaan penelitian.

Bab III, peneliti fokus pada gambaran umum Kelurahan Palmerah,

Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat serta profil e-kinerja.

Bab IV, peneliti menganalisis terkait teori-teori yang telah dibahas di

dalam Bab II dan dikaitkan dengan fakta dilapangan mengenai implementasi

reformasi melalui penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah, Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat melalui hasil wawancara yang penulis lakukan

Bab V, peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini, serta saran

untuk penelitian selanjutnya yang mungkin serupa dengan penelitian ini.

Page 31: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

19

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Good Governance

Istilah good governance sering digunakan di dalam organisasi

pemerintahan untuk melihat bagaimana kemampuan aparatur pemerintah dalam

memberikan pelayanan kepada rakyat. Good Governance (tata pemerintahan yang

baik) merupakan suatu sistem yang mengelola serta menghubungkan hubungan

antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder lainnya1. Good Governance lahir

ketika beberapa konsep lainnya juga mulai bermunculan di Indonesia diantaranya:

konsep demokrasi, partisipasi rakyat, hak-hak asasi manusia serta konsep

masyarakat sipil2

Kata kunci atau prinsip-prinsip yang selalu dikaitkan dengan good

governance yaitu, partisipatif, akuntabel, transparansi, dan efektifitas3. Konsep

utama yang harus diterapkan di dalam penerapan good governance adalahcheck

and balances karena dengan adanya kontrol tidak ada satu pun pemimpin atau

penguasa yang mempunyai kekuasaan absolut sehingga terjaminnya hak dan

kewajiban tiap-tiap warga negara di mata hukum. Good governance akan tercipta

jika antara rakyat dan negara saling mendukung, pemerintah mendukung aspirasi

rakyat, begitu pun sebaliknya rakyat mendukung program yang pemerintah

jalankan. Pemerintah dapat terbuka terhadap apa saja yang akan dilakukan terkait

1 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Good Corporate Governance:Perkembangan

Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam Perspektif Hukum, (Yogyakarta:Kreasi Total

Media, 2007), h.60. 2 Fadel Muhammad, Mempraktekkan Enterpreneurial Government:Pengalaman

Gorontalo, (Jakarta:Pustaka Indonesia Press, 2006) h.52-53. 3Ely Siswanto, Good University Governance, (Malang:Gunung Samudera, 2014), h.24.

Page 32: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

20

dengan kesejahteraan rakyatnya. Pemerintah dalam mewujudkan good

governance membuat sebuah pembaharuan sistem informasi dan komunikasi yang

disebut dengan e-government.

E-government adalah proses sebuah perubahan (reformasi) dalam sistem

pemerintah dalam berbagai informasi dan dapat memberikan pelayanan baik

dalam internal maupun eksternal pemerintahan sehingga pemerintah mendapatkan

keuntungan4. Menurut World Bank definisi dari e-government, yaitu penggunaan

teknologi informasi oleh instansi pemerintah sehingga mempunyai hubungan

dengan warga negara, pelaku bisnis serta lembaga-lembaga pemerintahan

lainnya5. Penggunaan e-government di Indonesia dilandasi dengan dikeluarkannya

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan E-Government6.

B. Reformasi Birokrasi

Reformasi merupakan awal perubahan dalam lintas sektoral baik dalam

perkembangan ekonomi, sosial, budaya bagi pemerintahan di Indonesia7.

Reformasi birokrasi merupakan kondisi yang logis dari realitas birokrasi

Indonesia yang masih jauh dari kata profesionalitas dan netralitas. Reformasi

birokrasi pada dasarnya mengupayakan pembaruan yang fundamental terhadap

sistem penyelenggaraan pemerintahan. Pembenahan birokrasi difokuskan pada

4 Kamaruddin Sellang, dkk, Strategi dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik:Dimensi, Konsep, Indikator, dan Implementasinya, (Pasuruan:Qiara Media Partner), 2019,

h. 31. 5 Tata Sutabri, Konsep Sistem Informasi, (Yogyakarta:CV Andi Offset), 2012, h. 153.

6 Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Strategi Nasional

Pengembangan E-Government. 7 Pahrizal Ihrom, Reformasi Birokrasi di Nusantara, (Malang:Universitas Brawijaya

Press, 2013), h. 19.

Page 33: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

21

aspek internal dan eksternal birokrasi. Dalam aspek internal, pembenahan

birokrasi dimulai dari level atas, menengah hingga pelaksana. Sedangkan dalam

aspek eksternal yang harus dibenahi yaitu, menghilangkan subordinasi birokrasi

dalam politik atau kekuasaan. Artinya, pembenahan eksternal birokrasi

dimaksudkan untuk mewujudkan netralitas birokrasi. Birokrasi dituntut netral dari

kepentingan-kepentingan politik8. Reformasi birokrasi dapat diartikan dengan

perubahan secara mendasar baik mind set, maupun culture set penyelenggara

negara dari sifat birokrasi yang mengawasi dan mengontrol rakyat menjadi

birokrasi yang membuat tata kelola pemerintahan good public service9. Dengan

demikian, reformasi birokrasi adalah upaya yang strategis untuk membenahi

pemerintah karena pemerintah adalah tulang punggung eksistensi dan kejayaan

bangsa10

.

Dalam konteks Weberian, birokrasi dimaknai dengan lembaga

pemerintah yang memiliki hierarki panjang, prosedur dan standar operasi yang

tertulis. Menurut Weber tipe ideal birokrasi yang rasional dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut11

: Pertama, pejabat dilarang menggunakan jabatannya untuk

kepentingan pribadi. Kedua, jabatan disusun dalam tingkatan hierarki dari tingkat

atas sampai bawah, walaupun akan ada kecenderungan sosial dalam jabatan.

8 Dede Mariana, “Reformasi Birokrasi Pemerintah Pasca Orde Baru”, Jurnal

Sosiohumaniora, Vol. 8, No. 3, 2006, h. 246. 9 Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM

Republik Indonesia, Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM,

(Jakarta:Percetakan Pohon Cahaya, 2016), h. 5. 10

Feisal Tamin, Reformasi Birokrasi:Analisis Pendayagunaan Aparatur Negara,

(Jakarta:Belantika, 2004), h.74. 11

Ali Abdul Wakhid, “Eksistensi Konsep Birokrasi Max Weber Dalam Reformasi

Birokrasi di Indonesia”, Jurnal TAPIs, Vol. 7, No. 13, 2011, h. 128-129 Melalui Aplikasi E-

Kinerja Pada Kelurahan Cengkareng Jakarta Barat”, Jurnal Program Studi Manajemen

Administrasi, Vol. II, No. 1, 2017.

Page 34: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

22

Ketiga, jabatan dalam tingkatan hierarki mempunyai tugas dan fungsi masing-

masing. Keempat, setiap pejabat mempunyai kontrak kerja jabatan yang wajib

dilaksanakan. Kelima, untuk mendapatkan jabatan setiap orang wajib diseleksi

sesuai dengan kualifikasi profesionalitas. Keenam, pejabat berhak mendapatkan

gaji berdasarkan tingkatan jabatan. Ketujuh, struktur pengembangan karir yang

jelas dengan promosi dengan pertimbangan yang objektif. Kedelapan, setiap

pejabat dibawah pengawasan suatu sistem yang dijalankan secara disipilin.

Reformasi birokrasi bukan hanya dibutuhkan di negara berkembang

tetapi juga dibutuhkan di negara-negara maju sebab, inti dari adanya reformasi

birokrasi, yaitu mencakup dua aspek: Pertama, mengubah seluruh mekanisme

kerja supaya lebih terarah dan terukur. Kedua, melakukan perubahan kepada

sumber daya manusia yang dimiliki artinya, SDM yang dimiliki harus kompeten

dan relevan sesuai dengan bidang keahliannya12

. Namun, proses reformasi

birokrasi di negara berkembang tidak mudah tetapi pada faktanya beberapa

negara-negara berkembang ada yang telah berhasil melakukan pembangunan

karena faktor reformasi birokrasi seperti China, Singapura, Malaysia, Taiwan.

Latar belakang negara maju selalu lebih sukses melakukan reformasi birokrasi

daripada negara berkembang karena mempunyai faktor-faktor berikut13

:

12

Bambang Rudito, dkk, Aparatur Sipil Negara Pendukung Reformasi Birokrasi,

(Jakarta:Kencana, 2016), h. 53. 13

Riant Nugroho, Change Management untuk Birokrasi:Strategi Revitalisasi Birokrasi,

(Jakarta:Gramedia, 2013), h. 2.

Page 35: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

23

1. Sistem administrasi yang berjalan dengan baik dari pemerintahan

sebelumnya ke pemerintahan selanjutnya.

2. Masyarakat dan birokrasi sudah saling bekerja sama sehingga

menjadi sebuah hubungan yang produktif.

3. Lembaga pemerintahannya kuat.

Dengan adanya reformasi masyarakat menaruh harapan agar pelayanan

lebih baik dan adil. Secara umum, sasaran penyelenggaraan negara yang ingin

dicapai diantaranya: tercipta tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa,

profesional, dan bertanggung jawab dengan perilaku birokrasi yang dapat

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat14

.

Namun, di dalam reformasi masyarakat juga harus memberikan

kontribusi seperti mengontrol pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan

sebab, menjaga pelaksanaan reformasi birokrasi tetap berada pada jalur yang

benar menjadi sangat penting apabila ingin melembagakan reformasi birokrasi

menjadi gerakan yang partisipatif dan berkelanjutan15

. Di dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pengembangan Budaya Kerja menyebutkan bahwa reformasi birokrasi

adalah wujud dari komitmen pemerintah di mana pada tahun 2025 Indonesia

diharapkan menjadi negara maju yang berintegritas tinggi sehingga mampu

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta terbentuknya pemerintahan

yang demokratis. Selain itu, reformasi juga diharapkan mampu membawa

14

Rosalina Ginting&Titik Haryati, “Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia”, Jurnal

Ilmiah CIVIS, Vol. I, No. 2, 2011, h. 34. 15

Agus Dwiyanto, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi,

(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 319.

Page 36: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

24

Indonesia menghadapi tantangan baik dalam negeri maupun luar negeri di abad

ke-2116

.

Reformasi Birokrasi dibentuk sebagai pelembagaan birokrasi, meliputi

pembaharauan sistem dan prosedur kerja, penataan operasional dan perubahan

budaya organisasi yang terfokus pada perbaikan kualitas pelayanan berdasarkan

persepsi publik dan menggukur kinerja dengan indikator yang digunakan yaitu

produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas17

.

Dalam buku Feisal Tamin18

, reformasi birokrasi adalah penataan kembali

fungsi dari pemerintah secara sistematis guna melancarkan fungsi aparatur negara

yang berkualitas, efisien, transparan dan akuntabel kepada masyarakat dalam

memberikan pelayanan yang prima. Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk

menciptakan birokrasi pemerintah yang lebih baik dan menjalankan tugas sesuai

dengan prinsip-prinsip modern terutama dalam melayani masyarakat yang

memang harusnya menjadi fokus utama pelayanan bagi birokrat19

. Reformasi

birokrasi dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut20

:

1. Masih terjadinya penyimpangan di dalam birokrat seperti KKN

(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

2. Belum berjalan maksimal pelayanan publik yang diberikan oleh

pemerintah kepada masyarakat.

16

Permenpan Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja. 17

Yusriadi, Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik, (Sleman:Deepublish, 2018),

h.41. 18

Feisal Tamin, Reformasi Birokrasi:Analisis Pendayagunaan Aparatur Negara,

(Jakarta:Belantika, 2004), h.73-74. 19

Feisal Tamin, Reformasi Birokrasi:Analisis Pendayagunaan Aparatur Negara, h. 72. 20

Data Wardana&Geovani Meiwanda, “Reformasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru,

Bersih dan Bermartabat”, Jurnal Pemerintahan, Politik dan Birokrasi, Vol. 3, No. 1, 2017, h. 333.

Page 37: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

25

3. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

4. Kurangnya kedisplinan pegawai pemerintah dalam menjalankan

tugasnya.

Jika reformasi birokrasi berhasil diterapkan maka, tujuan-tujuan yang

diharapkan dapat terwujud diantaranya21

:

1. Meningkatnya mutu pelayanan kepada masyarakat.

2. Menghindari adanya penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan

oleh birokrat publik.

3. Menciptakan birokrasi Indonesia yang lebih antisipatif dan efektif

dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan.

Menurut Ahmad Qodri Abdilah Azizy dalam bukunya yang berjudul

“Change Management dalam Reformasi Birokrasi”, diperlukan adanya

pengendalian (controlling) yang merupakan bagian dari proses reformasi

birokrasi. Pengendalian atau pengawasan (dimonitor) dapat dilakukan dengan

efektif dan efisien jika terdapat indikator dan standar ketentuan yang dapat

diukur dengan mudah dan jelas. Selain itu, dibutuhkan pembaharuan (inovasi)

untuk dapat memberikan pengawasan serta evaluasi kinerja birokrasi secara

berkala22

.

21

Haniah Hanafie, “Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)” (Penelitian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h.40. 22

A. Qodri Azizy, Change Management dalam Reformasi Birokrasi, (Jakarta:Gramedia

Pustaka Utama, 2007), h. 121-122.

Page 38: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

26

Intinya apa yang dijelaskan oleh Yusriadi, Reformasi Birokrasi

khususnya bidang Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya soal kompetensi,

akuntabilitas, tetapi juga penggunaan teknologi23

. Dengan demikian, e-kinerja

sebagai pembahasan penelitian ini sudah termasuk yang diinginkan oleh Yusriadi

di atas.

B.1 Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Pendekatan reformasi yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja

birokrat yaitu, pendekatan yang bersifat holistik atau mencakup semua unsur

seperti pengetahuan, keterampilan, SDM aparatur, struktur birokrasi, budaya

birokrasi, sarana dan prasarana birokrasi24

. Ini sesuai dengan roadmap reformasi

birokrasi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015. Oleh karena itu, agar

tercapainya roadmap reformasi birokrasi maka, terdapat 8 area yang harus

diperbaiki diantaranya25

:

1. Mental aparatur: Perilaku negatif birokrat seperti malas dalam

bekerja, lambat merespon keluhan masyarakat mengharuskan adanya

perubahan mental birokrat yang dapat mendorong terciptanya budaya

kerja yang positif.

23

Yusridi, Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik, h. 58. 24

Mohammad Thahir Haning, “Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan dari

Perspektif Administrasi Publik”, Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Vol. 4, No. 1,

2018, h. 32. 25

Mohammad Thahir Haning, “Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan dari

Perspektif Administrasi Publik”, h. 33-34.

Page 39: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

27

2. Pengawasan: Pengawasan di dalam proses reformasi birokrasi juga

menjadi elemen terpenting yang harus dibenahi. Terjadinya

penyimpangan yang dilakukan oleh birokrat disebabkan karena

lemahnya sistem pengawasan. Oleh karena itu, harus dilakukan

pengawasan yang preventif dan akuntabel.

3. Manajemen sumber daya manusia aparatur: Masih terdapat sistem

manajemen SDM yang tidak baik sehingga diperlukan perubahan

agar terciptanya sumber daya manusia yang berintegritas, profesional

serta mempunyai kinerja kerja yang tinggi.

4. Tatalaksana: Sangat diperlukan perubahan tatalaksana untuk

mendorong efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

5. Akuntabilitas: untuk meningkatkan kapabilitas kinerja birokrasi

sehingga menguatnya sistem akuntabilitas yang dapat mendorong

kinerja birokrasi lebih baik.

6. Pelayanan publik: Banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan

yang belum maksimal yang diberikan birokrat. Oleh karena itu,

dibutuhkan penguatan sistem birokrat di dalam melayani publik

sehingga membentuk birokrat yang profesional

7. Peraturan Perundang-Undangan: Untuk menghasilkan undang-

undang yang tidak tumpang tindih dibutuhkan penguatan sistem

peraturan perundang-undangan dan terciptanya regulasi yang tertib

dan kondusif

Page 40: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

28

8. Kelembagaan: Kelembagaan pemerintah masih dinilai belum berjalan

efektif dan efisien sehingga dibutuhkan perubahan sistem

kelembagaan yang efektif.

B.2 Prinsip-Prinsip Reformasi Birokrasi

Pada dasarnya reformasi birokrasi mempunyai visi, yaitu terciptanya

negara berkelas dunia dan menjadikan manajemen pemerintahan yang demokratis.

Berikut beberapa prinsip reformasi birokrasi26

:

1. Outcomes oriented. Segala sesuatu program dan kegiatan yang

berkaitan dengan reformasi birokrasi yang diharapkan mampu

menghasilkan hasil yang nyata (outcomes) dan menjadikan sistem

pemerintahan Indonesia kelas dunia.

2. Terukur. Rencana reformasi birokrasi yang telah dirancang harus

dilaksanakan secara terukur dan jelas sehingga hasilnya tepat target

dan waktu.

3. Efektif. Reformasi birokrasi harus secara efektif sesuai dengan target

sasaran reformasi birokrasi.

4. Efisien. Reformasi birokrasi yang telah dirancang harus bisa

memanfaatkan sumber daya yang ada.

5. Realistik. Hasil dari pelaksanaan kegiatan dan program ditentukan

secara realistik yang dapat mencapai hasil yang optimal.

6. Konsisten. Reformasi birokrasi harus konsisten dari waktu ke waktu

mencakup seluruh tingkatan pemerintahan.

26

Haniah Hanafie, “Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)” (Penelitian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h. 6.

Page 41: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

29

7. Sinergi. Pelaksanaan program dan kegiatan harus saling berhubungan

dan berkaitan satu sama lain sehingga memberikan dampak positif

bagi kegiatan lainnya dan tidak terjadi tumpang tindih antarkegiatan di

setiap instansi.

8. Inovatif. Reformasi birokrasi memberikan ruang gerak yang bebas dan

luas bagi K/L dan Pemda untuk membuat inovasi-inovasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan guna memberikan kinerja yang lebih

baik.

9. Kepatuhan. Reformasi birokrasi dilakukan harus sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

10. Dimonitor. Reformasi birokrasi pelaksanaannya harus diarahkan

secara melembaga sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan

berjalan sesuai rencana.

C. Kinerja

Kinerja adalah hasil atau prestasi yang telah dihasilkan oleh seseorang

sesuai dengan standar kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam sebuah

institusi atau perusahaan dilihat dari kuantitas dan mutu seseorang. Menurut

Syamsul Bahri kinerja diartikan sebagai hasil kerja seorang pegawai dari sebuah

proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja

dapat dibuktikan secara nyata dan dapat diukur27

. Kinerja organisasi didukung

oleh kinerja individu sebab, kinerja merupakan cerminan suatu instansi terhadap

27

Syamsul Bahri, Manajemen Sumber Daya Aparatur:Studi pada Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga Wilayah Sumsel, (Yogyakarta:Deepublish), 2019, h. 110.

Page 42: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

30

kemampuan dalam mengelola sumber daya manusia. Jadi, dapat dikatakan kinerja

menjadi hal yang penting yang harus dimiliki dalam setiap instansi baik

pemerintah maupun swasta.

Tentunya untuk mendapatkan suatu prestasi, seorang pegawai

mempunyai kepuasan pekerjaan yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat

kinerjanya. Sedangkan dalam buku “Evaluasi Kinerja Atas Dasar Prestasi Kerja

Berorientasi Kedepan”28

, kinerja adalah prestasi dari hasil kerja yang dicapai

seseorang secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan tanggung jawabnya. Seseorang yang mempunyai tingkat kinerja yang baik

dan mencapai target sasaran yang diharapkan disebut efektif dan sebaliknya

seseorang yang mempunyai kinerja rendah dan tidak mempunyai prestasi disebut

tidak efektif29

. Kinerja juga menjadi landasan dari suatu institusi atau perusahaan

atas berhasil atau tidaknya mencapai suatu tujuan. Dalam buku Wirawan

setidaknya ada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal30

.

1. Faktor internal: faktor internal dibagi menjadi dua pula, Faktor dari

dalam diri pegawai dan lingkungan sekitar. Adapun faktor dari diri

pegawai misalnya, kepribadian, keadaan fisik dan kejiwaannya. Dari

lingkungan sekitar tentunya dibutuhkan dukungan dari orang-orang

sekitar di mana ia bekerja. Sebab, dukungan ini sangat berpengaruh

terhadap tingkat kinerja pegawai.

28

Rismawati&Mattalata,Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja atas Dasar Prestasi Kerja

Berorientasi Kedepan, (Makassar:Celebes Media Perkasa, 2018), h. 1 29

Sudaryanto, Budaya dan Perilaku Organisasi, h.64. 30

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian,

(Jakarta:Salemba Empat, 2009), h. 7-8.

Page 43: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

31

2. Faktor eksternal: faktor yang tidak berhubungan langsung dengan

organisasi seperti, adanya situasi yang mungkin terjadi diluar organisasi

dan bisa mempengaruhi kinerja seorang pegawai.

Bukan hanya dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kinerja karyawan tetapi dari sisi psikologis juga mempengaruhi. Jika perusahaan

bisa memberikan rasa nyaman terhadap karyawan, tidak memberikan tekanan

yang berat kepada karyawan yang bisa menyebabkan mereka stress dan jenuh

dengan pekerjaannya, serta memberikan motivasi yang terarah kepada karyawan

sehingga kinerja yang dihasilkan juga tinggi31

.

Sedangkan di dalam pemerintahan, kinerja suatu instansi dipengaruhi

dari unit-unit kerja yang berada didalamnya salah satunya kinerja pegawai.

Pegawai adalah pusat dari kinerja di dalam instansi pemerintah, jadi jika pegawai

tidak memiliki kualitas kinerja yang baik, maka pemerintah mustahil mewujudkan

kinerja tinggi terkecuali diadakannya upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai

terlebih dahulu. Pengelolaan kinerja pegawai adalah sebuah pendekatan yang

sistematis, terukur yang secara tidak langsung berguna memperbaiki kinerja

instansi pemerintah melalui kinerja individualnya32

.

31

Anjur Perkasa Alam, “Analisis Kinerja Karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri

Cabang Aksara Medan Ditinjau dari Manajemen Syariah”, Analytica Islamica, Vol. 5, No. 1,

2016, h. 5. 32

Pusat Kajian Manajemen Kebijakan Deputi II Bidang Kajian Manajemen Kebijakan

Dan Pelayanan Lembaga Administrasi Negara, Manajemen Kinerja:Modul-Modul Penerapan,

2009, h.82-83.

Page 44: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

32

C.1 Konsep Kinerja

Dengan adanya suatu keterampilan, sifat seseorang dan kondisi

eksternal akan membentuk kinerja seseorang. Oleh karena itu, penilaian kinerja

menjadi sebuah keharusan untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam

mencapai target sasaran di dalam organisasi. Adanya penilaian kinerja harus

dilakukan berdasarkan informasi kinerja seseorang guna melihat seberapa

layaknya pelayanan yang diberikan oleh sebuah organisasi. Selain itu, informasi

kinerja juga berguna untuk menekan pejabat penyelenggara pelayanan agar

melakukan perubahan dalam organisasi33

.

Terdapat tiga dimensi untuk mengukur penilaian kinerja pegawai

diantaranya34

:

1. Hasil tugas individu, seperti banyaknya tugas dan kewajiban yang

dikerjakan, hasil pekerjaannya dan terdapat kesalahan dari hasil

pekerjaan individu itu.

2. Perilaku, seperti membantu anggota lain jika mengalami kesulitan,

memberikan ide dan saran yang dapat membangun kemajuan instansi

itu sendiri.

3. Sifat mempunyai kepribadian yang baik, rajin, mandiri, sopan.

Setelah melakukan penilaian kinerja maka diperlukan adanya evaluasi

kinerja pegawai. Evaluasi kinerja dapat berjalan dengan baik jika dilakukan

komunikasi dua arah antara atasan sebagai pengirim pesan dan pegawai sebagai

penerima pesan. Tujuan dari evaluasi kinerja yaitu, untuk mengetahui kondisi

33

Agus Dwiyanto, dkk, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, (Yogyakarta:Gadjah

Mada University Press, 2012), h. 47. 34

Sudaryanto, Budaya dan Perilaku Organisasi, h. 67

Page 45: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

33

bagaimana kinerja pegawai sehingga berdampak langsung bagi pertumbuhan

perusahaan35

. Di DKI Jakarta, pemerintah telah mengeluarkan suatu kebijakan

mengenai input laporan kerja yang berguna untuk mengevaluasi serta

memperbaiki kinerja ASN di Jakarta, yaitu dikeluarkannya kebijakan penggunaan

sistem e-kinerja.

C.2 Pengertian E-Kinerja

E-Kinerja adalah sistem yang dapat mengatur sumber daya

manusia dengan menggunakan internet sehingga kegiatan yang pegawai lakukan

dapat dipantau oleh atasan dalam waktu yang singkat. E-Kinerja merupakan

aplikasi yang hanya diakses oleh ASN yang mempunyai Nomor Induk Pegawai36

.

E-Kinerja juga merupakan bagian dari adanya reformasi birokrasi di zaman

modern yang mampu mendongkrak kinerja pegawai sebab, dengan adanya e-

kinerja pekerjaan setiap hari yang dulu dilakukan secara manual kini, lebih efektif

dan efisien bagi pegawai di dalam instansi pemerintah. Selain itu, dengan adanya

e-kinerja diharapkan setiap ASN dapat mempunyai target kerja setiap harinya

sehingga, tidak ada lagi pegawai negeri yang lalai dalam bekerja,

menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi serta pelanggaran-

pelanggaran lainnya.

35

Rismawati&Mattalata, Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja atas Dasar Prestasi Kerja

Berorientasi Kedepan, h. 5. 36

E-Kinerja Proposal Project, h. 3.

Page 46: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

34

Berikut adalah tujuan diterapkannya e-kinerja di dalam instansi

pemerintah37

:

Menjadi salah satu instrumen untuk menyempurnakan penataan dalam

organisasi.

Meningkatkan kualitas kinerja ASN.

Dapat memberikan penilaian terhadap kinerja ASN.

Meningkatkan kompetensi yang sehat antar SDM.

Merekam pekerjaan harian ASN sesuai dengan jabatan dan beban kerja

37

E- Kinerja Proposal Project, h. 4

Page 47: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

35

BAB III

PROFIL KELURAHAN PALMERAH, KECAMATAN

PALMERAH, JAKARTA BARAT DAN E-KINERJA

A. Geografi Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat

Kelurahan Palmerah merupakan salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat. Kelurahan Palmerah

adalah kelurahan yang letaknya paling dekat dengan Kecamatan Palmerah. Oleh

karena itu, Kelurahan Palmerah yang paling mudah dipantau oleh Kecamatan

Palmerah. Sebelum tahun 1978 Kelurahan Palmerah belum terbangun. Pada saat

itu Kelurahan Palmerah masih termasuk ke dalam Kelurahan Slipi dan masih

menjadi bagian Kecamatan Grogol Petamburan. Tapi di tahun 1978 Kelurahan

Slipi mengalami perpecahan dan dibentuklah Kelurahan Palmerah yang menjadi

bagian Kecamatan Palmerah.

Saat ini, Kelurahan Palmerah mempunyai luas wilayah ± 233,15 Ha dan

berbatasan langsung dengan:

Sebelah Utara : Jl. Kemanggisan Ilir III, Jl. KH. Mudham Kel.

Kemanggisan.

Sebelah Timur : Jl. Letjen S. Parman Kel. Slipi.

Sebelah Selatan : Jl. Palmerah Barat Kota Adm. Jakarta Selatan dan

Jl. Palmerah Utara Kota Adm. Jakarta Pusat.

Sebelah Barat : Jl. Raya Kebon Jeruk Kec. Kebon Jeruk.

Page 48: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

36

Kawasan di Kelurahan Palmerah terdiri dari bangunan sekolah dan

rumah yang biasa disewakan menjadi kost-kostan khususnya untuk mahasiswa

karena salah satu universitas swasta ternama di Jakarta berada di Kelurahan

Palmerah sehingga banyak mahasiswa yang mencari kost-kostan yang letaknya

tidak jauh dari kampus mereka1.

B. Demografi Kelurahan Palmerah

Jumlah penduduk Kelurahan Palmerah di akhir tahun 2018 sampai

dengan awal tahun 2019 sebanyak 68.728 jiwa dengan rincian jumlah penduduk

laki-laki 35.176 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 33.552 jiwa dengan jumlah

KK sebanyak 16.719 KK terdiri dari 176 RT dan 17 RW. Mayoritas agama

penduduk Kelurahan Palmerah Islam.

Tabel :3.1

Jumlah Penduduk Kelurahan Palmerah Menurut Umur

No Umur Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

8123

6938

7188

7169

6964

5790

5957

4385

3101

3188

2737

1 Survei wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban,

Kalam Sudin pada 20 Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 49: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

37

12.

13.

14.

15.

16.

55-59

60-64

65-69

70-74

≥ 75

2324

1793

1018

1035

1018

Jumlah 68728 Sumber Data: Kelurahan Palmerah, 2019.

Dengan demikian, jika dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

usia produktif penduduk Kelurahan Palmerah dari usia 20-24 tahun, 25-29 tahun,

30-34 tahun jika dijumlahkan maka, jumlahnya melebihi jumlah usia 0-4 tahun.

Oleh karena itu, diharapkan penduduk usia produktif Kelurahan Palmerah dapat

bekerjasama dengan staff Kelurahan Palmerah untuk memajukan kemakmuran

dan kesejahteraan Kelurahan Palmerah.

C. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Palmerah

Keadaan ekonomi penduduk Kelurahan Palmerah mayoritas wirausaha

tetapi, ada juga yang bekerja sebagai ASN dan karyawan swasta. Hal ini

dikarenakan wilayah Kelurahan Palmerah merupakan salah satu Kelurahan di

Kecamatan Palmerah yang kawasannya dikelilingi oleh Perguruan Tinggi Binus.

Oleh karena itu, banyak warga yang memanfaatkan peluang usaha kost-

kostan untuk disewakan kepada mahasiswa yang sedang mencari tempat tinggal

yang cukup dekat dengan kampus mereka.

Page 50: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

38

D. Gambaran Umum Pemerintah dan Perangkat Kelurahan Palmerah

Pada umumnya, setiap Kelurahan yang di Indonesia tentunya mempunyai

perangkat daerah begitu halnya dengan Kelurahan Palmerah, Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat yang membutuhkan perangkat untuk mendukung jalannya

tugas dan wewenang Kelurahan Palmerah dalam mengatur lingkungan di wilayah

Kelurahan Palmerah.

Berikut tabel susunan perangkat di Kelurahan Palmerah, Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat:

Tabel 3.2

Daftar ASN di Kelurahan Palmerah Beserta Jabatan

No. NAMA GOLONGAN JABATAN 1 Muhammad Ilham S. STP

III / c

Lurah

2 Tatik Sukatih

III / c

Sekretaris

Lurah

3 Kalam Sudin, S.Sos

III / d

Kasi

Pemerintahan

Ketentraman

dan

Ketertiban

4 Hikmah Tusyachro, Amd, SH

III / d

Kasi

Kesejahteraan

Rakyat

5 Haji Royani

III / c Kasi

Ekonomi

Pembangunan

dan

Kebersihan

Lingkungan

Hidup

6 Yatminah, S. AP

III / d

Staf

7 Suharni, S. AP III / c Staf

Page 51: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

39

8 Ismail

III / b

Staf

9 Valentina Sri

II / d

Staf

10 Endi, SE

III / a Staf

Sumber Data: Kelurahan Palmerah, 2019.

E. Profil E-Kinerja

E-kinerja merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan oleh

Pemerintah Kabupaten/Kota untuk sistem manajemen sumber daya manusia

berbasis internet yang dapat melacak setiap kegiatan ASN untuk mengetahui

kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan sehingga dapat dijadikan bahan dasar

pemberian insentif kerja. E-kinerja juga digunakan untuk memudahkan aparatur

dalam menginput kegiatan dan membuat laporan Lembar Kerja Harian.2.

BKN (Badan Kepegawaian Negara) merupakan sebuah badan non

kementrian milik pemerintah yang memiliki tugas untuk melaksanakan

manajemen di bidang kepegawaian termasuk penyusunan kebijakan bagi para

ASN. Landasan hukum bagi tugas dan tanggung jawab BKN yang telah diatur

dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 1972. Keberhasilan tugas

BKN dalam menyelenggarakan sistem manajemen terhadap para pegawai negara

maka disusunlah kebijakan teknis dan sarana pendukungnya. E-kinerja merupakan

salah satu solusi dari permasalahan ASN, sistem tersebut akan diadopsi dan

2 Komara Eka Putri, Muhammad Arfan, dan Hasan Basri, “Pengaruh Penerapan E-

Kinerja Dan Penghargaan (Reward)terhadap Kinerja Aparatur Pengelolaan Keuangan di

Lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh”, Jurnal Magister Akuntansi, Vol. 3, No. 4,

November 2014

Page 52: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

40

dipergunakan oleh SKPD atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di seluruh

instansi pemerintah3.

Aplikasi e-Kinerja mengukur kualitas kinerja pegawai berdasarkan

ANJAB (Analisis Jabatan) dan ABK (Analisis Beban Kerja), dimana ANJAB ini

bisa diakses oleh publik sedangkan pada ABK hanya dapat digunakan oleh

internal Pemerintah Kabupaten/Kota. ANJAB bertujuan untuk menjelaskan apa

saja fungsi dan tugas dari jabatan pegawai. ABK digunakan oleh pegawai untuk

menginput laporan kerja harian dan digunakan oleh pimpinan untuk mengetahui

kinerja dari pegawai dan satuan/unit kerja. Dengan adanya ANJAB dan ABK,

pimpinan dapat dengan mudah memantau kinerja dari pegawainya sehingga dapat

memberikan penghargaan ataupun hukuman/sanksi, Proses e-kinerja bekerja

dalam satu alur untuk mengukur kinerja dari pegawai. Alur proses e-kinerja

sebagai berikut :

3 M. Zaid, “BKN Perkenalkan Aplikasi E-Kinerja ke Daerah”, artikel ini diakses pada

Minggu 10 November 2019, pukul 22.00 dari https://wiki.karinov.co.id/bkn-perkenalkan-aplikasi-

e-kinerja.

ASN

MEREKAM

DATA

INPUT

KEGIATAN

HARIAN

BENDAHARA OPERATOR

ABSENSI TIM PENILAI

EVALUASI

CAPAIAN

TARGET

PENCETAKAN

LEMBAR SKP

Page 53: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

41

Mekanisme e-kinerja :

1. ASN merekam data SKP yang dibuat secara cascading dan Breakdown

SKP menjadi target bulanan

2. Input Kegiatan harian (tugas jabatan dan tugas tambahan)

3. Evaluasi capaian target SKP secara periodil dan perilaku oleh pejabat

penilai

4. Pembayaran tunjangan kinerja berdasarkan capaian nilai SKP dan

parameter lain.

5. Pencetakan lembar SKP, realisasi dan penilaian kerja.

Melalui e-kinerja ini, setiap pimpinan dalam sebuah badan dapat

mengetahui dengan jelas kinerja dari ASN. Jika, aparatur sipil menunjukkan

kinerja yang kurang baik, pimpinan bisa memberikan sanksi atau hukuman pada

aparatur sipil tersebut. Hal ini dikarenakan atasan atau pimpinan memiliki bukti

berupa laporan yang dibuat oleh aparatur sipil itu setiap harinya.4

4 Humas BKN, E-kinerja, https://www.bkn.go.id/e-kinerja (diakses pada tanggal 10

November 2019, pukul 22:00)

Page 54: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

42

BAB IV

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DALAM

PENGGUNAAN E-KINERJA DI KELURAHAN PALMERAH,

KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT

A. Implementasi Reformasi Melalui Penggunaan E-Kinerja

1. E Kinerja Sebagai Sebuah Perubahan (Reformasi)

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi

informasi membawa dampak dan perubahan di berbagai sektor kehidupan

masyarakat baik dari politik, ekonomi, sosial dan budaya sehingga peran

teknologi di dalam kehidupan sekarang ini sangatlah penting. Selain itu, dengan

adanya teknologi bisa membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas

pelayanan masyarakat di berbagai bidang. Oleh karena itu, di dalam urusan

pemerintahan, teknologi juga diperlukan untuk melakukan beberapa perubahan

(Reformasi Birokrasi) yang prosesnya bertahap dan berkelanjutan sehingga

mencapai tujuan yang diharapkan.

Program Reformasi Birokrasi telah dicanangkan dalam Grand Design

Reformasi Birokrasi (GDRB) sejak tahun 2010 sebab, reformasi birokrasi

memerlukan adanya revisi dan regulasi, memodernkan berbagai kebijakan salah

satunya kebijakan digital elektronik dan praktek manajemen pemerintah pusat dan

daerah sehingga diperlukan suatu grand design dan road map reformasi birokrasi

yang mengikuti dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahan1. Kebijakan

digital elektronik di zaman modern menjadi sangat penting sebab, kebutuhan

1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 3.

Page 55: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

43

dalam sebuah perubahan (reformasi) tidak bisa terlepas dari perkembangan

teknologi informasi pada setiap tahunnya. Kebijakan dan strategi nasional

penggunaan digital elektonik pemerintahan dijelaskan di Inpres Nomor. 3 Tahun

2003. Pemanfaatan tekonologi komunikasi dan informasi dalam proses

pemerintahan akan meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kebijakan yang diambil ialah mengoptimasikan pemanfaat digital elektornik

yang mencakup aktivitas yang berkaitan yaitu : pengolahan data, pengolahan

informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis agar pelayanan

publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat.2

Reformasi Birokrasi meliputi delapan area perubahan diantaranya: Mind

set dan Culture set (Mental Aparatur), Pengawasan, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Tatalaksana, Akuntabilitas, Pelayanan Publik, Peraturan Perundang-

Undangan, Kelembagaan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan Reformasi Birokrasi

di berbagai bidang dan salah satu bidang yang direformasi adalah Bidang

Manajemen SDM, yaitu perubahan yang tercipta untuk menghasilkan sumber

daya manusia yang berintegritas, profesional serta mempunyai kinerja kerja yang

tinggi.

Salah satu perubahan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia di Pemprov DKI Jakarta adalah penggunaan teknologi dalam pembuatan

laporan kinerja yang disebut sebagai E Kinerja.

2 Intruksi Presiden RI No. 3 Tahun 2003 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

E-Government.

Page 56: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

44

Penggunaan teknologi dapat membantu pelaporan kinerja Sumber Daya

Manusia yang selama ini dilakukan secara manual, tetapi dengan adanya e-

kinerja, maka pembuatan laporan kinerja menjadi lebih mudah, cepat dan efisien

dan berdampak pada kualitas kerja, peningkatan tunjangan dan dapat

dipantau.

Adapun salah satu hasil wawancara yang menyatakan bahwa e-kinerja

dapat mempermudah dalam pembuatan laporan kinerja yaitu, wawancara

dengan Staff Fungsional Umum3. Berikut kutipan hasil wawancara:

“Kemudahannya menurut saya banyak salah satunya itu tadi, kita bisa

membuat laporan di mana aja asalkan tersambung dengan internet.”

Jika dilihat dari pernyataan di atas, dengan adanya e-kinerja dapat terbukti

di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat menginput laporan

menjadi mudah.

Selain itu, ada pendapat lain dari Sekretaris Kelurahan4 yang mengatakan

bahwa penggunaan e-kinerja menjadi lebih cepat dan efisien dalam membuat

laporan kerja. Berikut hasil wawancara dengan Sekretaris Kelurahan:

“Sistem e-kinerja lebih cepat dan efisien. Ini kan kita sistemnya

(nama website) etkdbkd.jakarta.go.id jadi lebih pas di sistem,

karena di sistem itu juga sudah jelas dan pasti tolok ukur penilaian

dari masing-masing ASN dengan begitu apa yang kita input di

dalam e-kinerja juga lebih cepat.”

3 Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019 di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. 4 Wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan, Tatik Sukatih pada 16 Agustus 2019

di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat..

Page 57: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

45

Salah satu misi dari adanya reformasi birokrasi adalah mengelola

persoalan administrasi yang efektif, cepat, dan efisien5, sehingga e-kinerja apabila

dilihat dari pernyataan Sekretaris Kelurahan di atas, maka e-kinerja sesuai dengan

misi reformasi birokrasi.

Bukan hanya mudah, cepat dan efisien, e-kinerja ternyata juga membawa

perubahan pada kualitas kerja ASN, sebagaimana yang dikemumukan oleh

Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban6. Berikut pernyataan yang

disampaikan oleh Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban:

“Biar semua ASN disiplin dan mampu menerapkan tugas masing-masing

sesuai dengan tugas pokok sehingga, mendapatkan gaji dan tunjangan

melalui e-kinerja masing-masing ASN. Apa yang mau dikerjakan

dituangkan di dalam e-kinerja itu. Dalam satu bulan di awal tanggal dia

input, apa yang dilaksanakan setiap hari dan akan diakumulasikan melalui

sistem dan nanti akan divalidasi oleh pimpinan tingkat atas sebagai bahan

dasar turunnya tunjangan kinerja daerah melalui e-kinerja. Perubahan di

bidang sumber daya manusia (SDM), agar mereka lebih disiplin masuk

kerja tepat waktu, pulang juga, dalam hal pelaksanaan tugas sehari-hari,

memanfaatkan waktu. SDM-nya benar-benar dipantau, tidak seperti dulu

lagi yang masih bisa bersantai-santai, sekarang benar-benar dipacu untuk

bekerja lebih baik karena terkait dengan input e-kinerja.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa e-kinerja

membawa perubahan kedisiplinan dan kualitas kerja pada ASN di Kelurahan

Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 16. 6 Wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban, Kalam

Sudin pada 20 Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 58: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

46

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi7 terdapat tiga poin sasaran reformasi

birokrasi salah satunya, yaitu dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik

kepada masyarakat, dengan demikian jika e-kinerja dapat membawa perubahan

kedisiplinan dan kualitas kerja ASN, maka kualitas pelayanan publik yang mereka

berikan mengalami perubahan juga.

Selain membawa perubahan terhadap kualitas kerja ASN, e-kinerja juga

membawa perubahan terhadap tunjangan kerja yang ASN dapatkan,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Staff Fungsional Umum Kelurahan

Palmerah8, berikut petikan hasil wawancara:

“Menurut saya e-kinerja ini benar-benar membawa perubahan kita sebagai

ASN, karena semenjak menggunakan e-kinerja tunjangan kita benar-benar

ditentukan dari sini. Kita ga bisa main-main lagi sekarang dalam

menjalankan tugas, e-kinerja membuat kita dituntut untuk bertanggung

jawab dengan apa yang kita kerjakan.”

Jika dilihat dari wawancara di atas, menunjukkan bahwa e- kinerja

merupakan bagian dari reformasi yang berhasil digunakan untuk membuat

birokrasi menjadi lebih baik.

Selain itu, ada pendapat dari Sekretaris Kelurahan9 yang mengatakan

bahwa e-kinerja dapat memantau pekerjaan bawahan. Berikut pernyataan yang

disampaikan oleh Sekretaris Kelurahan:

7 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 17. 8 Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019 di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. 9 Wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan, Tatik Sukatih pada 16 Agustus 2019

di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

.

Page 59: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

47

“Adanya e-kinerja ini, telah mengacu pada nilai kepribadian masing-

masing. Jadi, setiap saat kita tahu kegiatan masing-masing apa dari jam

segini sampai jam segini, dari pagi jam setengah 8 sampai jam 4 tapi, kita

akan terprogram cara kita apa saja yang kita laksanakan sesuai dengan

kegiatan kita hari ini. Misalnya, kita mau ngapain nih hari ini, nah

kemudian besok acara apa nih di kelurahan misalnya, ada kegiatan kerja

bakti RW, PSN, Jumantik atau Jumat Keliling nah, itu masing-masing

terprogram.”

Dari pernyataan di atas, penulis berpendapat ternyata, dengan adanya e-

kinerja pengawasan terhadap ASN menjadi sangat penting.

Jadi, dari ketiga hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa e-

kinerja berhasil membawa perubahan, yaitu kinerja menjadi lebih mudah, cepat,

dan efisien dan berdampak pada kualitas kerja, peningkatan tunjangan dan dapat

dipantau. di salah satu instansi pemerintah yang berada di DKI Jakarta yaitu,

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. E-kinerja menjadi

tonggak keberhasilan dalam mengubah pola kinerja ASN di Kelurahan Palmerah,

Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

E-kinerja adalah sistem penilaian kinerja yang dapat dijadikan bahan dasar

untuk pemberian insentif kepada seluruh ASN di DKI Jakarta yang terintegrasi

dengan sistem informasi kepegawaian dan absensi pegawai10

. E-kinerja dapat

diakses melalui internet di halaman http://etkdbkd.jakarta.go.id/ekinerja, berikut

penulis paparkan gambar website dari e-kinerja DKI Jakarta.

10

Susanti&Siti Nur Halimah, “Pelaksanaan Pengisian Laporan Kinerja Pegawai Melalui

Aplikasi E-Kinerja pada Kelurahan Cengkareng Barat Jakarta”, Jurnal Program Studi Manajemen

Administrasi, Vol. II, No. 1, 2017, h. 55.

Page 60: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

48

Gambar: 4.1 website e-kinerja DKI Jakarta.

Sumber: http://etkdbkd.jakarta.go.id/ekinerja,

E-kinerja sebagai sebuah perubahan di bidang Manajemen Sumber Daya

Manusia merupakan pendekatan reformasi birokrasi yang bersifat holistik seperti

yang terdapat di dalam Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik11

. Adapun

arti dari pendekatan holistik, yaitu reformasi yang mencakup semua unsur

birokrasi termasuk didalamnya mindset SDM aparatur sehingga, hal ini tentu

sejalan dengan roadmap reformasi birokrasi yang ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11

Tahun 2015 tentang roadmap reformasi birokrasi 2015-2019.

11

Mohammad Thahir Haning, “Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan dari

Perspektif Administrasi Publik’, Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik,Vol. 4, No. 1,

2018, h. 32.

Page 61: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

49

2. E-Kinerja Sebagai Pemenuhan Prinsip-Prinsip Reformasi Birokrasi di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Pada bagian ini, penulis menjelaskan tentang prinsip-prinsip reformasi

birokrasi yang terdiri dari terukur, efektif, efisien, invoatif dan dimonitor. Hal ini

berdasarkan menurut Ahmad Qodri dalam bab II penelitian ini12

sehingga,

prinsip-prinsip reformasi birokrasi ini sesuai dengan konteks penggunaan e

kinerja yang menjadi fokus penelitian penulis.

2.1. Terukur

Prinsip terukur dalam reformasi birokrasi adalah sebuah reformasi yang

dirancang secara terukur dan jelas, sehingga mencapai target yang ditentukan.

Artinya sebuah proses reformasi yang dilakukan harus jelas, dapat dilihat,

sehingga tujuan yang diinginkan tercapai13

.

Prinsip terukur dalam konteks penggunaan e-kinerja dilaksanakan oleh

Pemerintah Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, harus dapat

dilihat hasilnya secara jelas dan menghasilkan suatu perubahan yang diinginkan.

Berdasaran hasil wawancara dengan Sekretaris Kelurahan Palmerah14

ketika penulis tanyakan tentang apakah e kinerja dapat dijadikan tolok ukur untuk

menilai kinerja seseorang, maka dijawab “bisa”. Untuk lebih jelasnya, berikut

petikan wawancaranya :

12 A. Qodri Azizy, Change Management dalam Reformasi Birokrasi, h. 121-122.

13 Haniah Hanafie, “Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)” (Penelitian mandiri Ilmu Politik, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h. 6. 14

Wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan Palmerah, Tatik Sukatih pada 16

Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat..

Page 62: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

50

“Bisa, karena di situ ada validasi perilaku dari masing-masing ASN

(Aparatur Sipil Negara), misalnya dia hadir tepat waktu, di pagi hari dan

kembali tepat waktu setelah istirahat. Ada pertanyaan-pertanyaan dalam e

kinerja terus di ataranya menyelesaikan tugas dengan maksimal,

melayani masyarakat dengan baik. Jadi ada indikator pertanyaan-

pertanyaan yang isinya tentang e kinerja tersebut sebagai tolok ukur

bahwa ASN itu bekerja baik atau tidak di dalam e kinerja.”

Dari hasil wawancara di atas, menunjukkan bahwa e kinerja memiliki

tolok ukur yang jelas, sehingga dapat menilai pencapaian kinerja seseorang.

Berikut hasil wawancara dengan Staff Fungsional Umum15

yang

mempertegas jawaban Sekretaris Kelurahan di atas, terkait dengan indikator

penggunaan e-kinerja. Untuk lebih jelas, berikut petikan wawancaranya :

“Ya, bisa karena dari e-kinerja itu kita bisa melihat secara detail kegiatan

apapun yang ada di fungsi tupoksi masing-masing, tapi bukan hanya di

tupoksi masing-masing, juga di luar tupoksi masing-masing karena kita

di sini mencakup kerja serabutan, artinya kita kan di sini semuanya harus

serba bisa dalam artian, palingan kita minta informasi dulu sebelum kita

berangkat untuk bahan-bahan kita, untuk ke acara-acara atau kegiatan-

kegiatan itu tadi, untuk acara apa aja, kegiatan apa aja, jadi kita di sini

harus semua bisa.”

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

e-kinerja setiap kegiatan ASN dapat dilihat jelas dan detail melalui tupoksi

masing-masing, sehingga apa yang dikerjakan tercapai sesuai dengan tupoksi

masing-masing. Selain itu, sejak penggunaan e-kinerja, ASN bukan hanya

mengerjakan tugas sesuai tupoksi, melainkan juga mengerjakan tugas-tugas di

luar tupoksi untuk mencapai target sasaran kinerja Pemerintah Kelurahan

Palmerah.

15

Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019 di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

.

Page 63: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

51

Dalam Bab II penelitian ini, terdapat inti dari adanya reformasi birokrasi,

yaitu mencakup dua aspek: Pertama, mengubah seluruh mekanisme kerja supaya

lebih terarah dan terukur. Kedua, melakukan perubahan kepada sumber daya

manusia yang dimiliki artinya, SDM yang dimiliki harus kompeten dan relevan

sesuai dengan bidang keahliannya16

.

Selain itu, dalam tesis “Analisis Pengaruh Reformasi Birokrasi Terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah”17

terdapat salah satu langkah penting dalam

reformasi birokrasi, yaitu mendefinisikan dengan jelas dan tegas kinerja birokrasi

yang sebenarnya. Artinya, kinerja birokrasi di dalam reformasi birokrasi dapat

dilihat dengan jelas sesuai dengan tugasnya masing-masing sebab, jika tidak jelas

mengakibatkan kegagalan pada reformasi birokrasi. Dengan demikian, e-kinerja

dapat dikatakan menjadi salah satu langkah penting dalam reformasi birokrasi

karena, e-kinerja dapat mengukur kinerja ASN.

E-Kinerja dapat mengukur kinerja ASN hal ini sejalan dengan pendapat

Prasetya Irawan18

, yang mengatakan bahwa kinerja adalah hasil konkrit, dapat

diamati dan dapat diukur sehingga, kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai

oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas berdasarkan ukuran dan waktu yang telah

ditentukan.

16

Bambang Rudito, dkk, Aparatur Sipil Negara Pendukung Reformasi Birokrasi, h. 53. 17

Mai Damai Ria. Tesis: “Analisis Pengaruh Reformasi Birokrasi Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah Studi Kasus Pemerintah Provinsi Jawa Barat” (Sekolah Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor, 2016), h. 29.

18

Prasetya Irawan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: STIA-LAN Press,

2000), h. 588.

Page 64: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

52

2.2. Efektif

Efektif adalah tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditentukan

sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam konteks reformasi birokrasi,

efektif sebagai salah satu prinsip, diartikan sebagai setiap perubahan yang

dirancang sesuai dengan target sasaran reformasi birokrasi. Perubahan yang

dihasilkan harus memberikan dampak positif sesuai reformasi yang diinginkan.

Dalam konteks efektivitas penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah,

Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, maka terlebih dahulu, penulis menanyakan

apa tujuan e-kinerja yang telah digunakan dalam sistem pelaporan kinerja ASN di

Kelurahan Palmerah. Dari hasil wawancara dengan Staff fungsional Umum19

dapat dikatakan bahwa tujuan penggunaan e-kinerja agar memudahkan pekerjaan,

mempercepat, lebih efisien dan meningkatkan kualitas kerja. Berikut ini, kutipan

wawancara tersebut :

“Oh tujuan dari sistem e kinerja ya banyak, di antaranya memudahkan

pekerjaa ASN, mempercepat input laporan kerja, lebih efisien waktunya

juga dan dapat memperbaiki kualitas kerja ASN.”

Dari penjelasan di atas, menunjukkan bahwa e kinerja mempunyai tujuan

yang jelas dan dapat memudahkan ASN dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Apabila tujuan-tujuan tersebut tercapai, maka penggunaan e kinerja dapat

dikatakan efektif, sebagaimana yang diharapkan dalam reformasi birokrasi.

Berikut, penulis tanyakan kepada Sekretaris Kelurahan Palmerah, apakah

tujuan e kinerja telah memenuhi target yang diharapkan. Berikut jawabanya:

19

Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019

di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 65: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

53

“Menurut saya, e-kinerja sudah memenuhi target karena, bisa kita lihat

banyak perubahan di dalam diri ASN, misalnya kita merasakan input

laporan kerja kita lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien juga. Bukan

cuma itu, ASN juga jadi disiplin waktu dalam bekerja, ga ada lagi yang

males-malesan kaya dulu.”

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa tujuan penggunaan e-kinerja

telah memenuhi target yang diharapkan. Di dalam Jurnal Ilmiah CIVIs20

, terdapat

sasaran umum dan sasaran khusus penyelenggaraan negara yang akan dicapai.

Sasaran umum diantaranya: terciptanya tata pemerintahan yang baik, bersih,

berwibawa, profesional, dan bertanggung jawab, yang diwujudkan dengan

birokrasi yang efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

Sedangkan, secara khusus, sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah

reformasi, diantaranya: berkurangnya secara nyata praktek korupsi pada birokrasi

dimulai dari tataran (jajaran) pejabat paling atas, terciptanya sistem kelembagaan

dan ketatalaksanaan, pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan,

profesional dan akuntabel.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan sasaran umum dan sasaran khusus,

maka diperlukan adanya reformasi birokrasi di dalam penyelenggraan negara.

Dengan demikian, e-kinerja secara tidak langsung sudah mencapai sasaran yang

diinginkan di dalam sebuah reformasi.

20

Rosalina Ginting & Titi Haryati, “Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia”, Jurnal

Ilmiah CIVIs, Vol. I, No. 2, 2011, h. 36.

Page 66: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

54

E-kinerja dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kinerja ASN di

Kelurahan Palmerah hal ini sesuai dengan teori kinerja yang terdapat di dalam

Bab II21

, yang menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat kinerja

yang baik dan mencapai target sasaran yang diharapkan disebut efektif dan

sebaliknya seseorang yang mempunyai kinerja rendah dan tidak mempunyai

prestasi disebut tidak efektif.

Sedangkan, menurut Prawirosentono, terdapat indikator-indikator untuk

mengukur dan menilai kinerja seseorang di dalam Jurnal Program Studi

Manajemen Administrasi22

, adapun salah satu indikator adalah efektivitas yang

artinya apabila tujuan kelompok dapat dicapai dan kebutuhan yang direncanakan

juga tercapai.

2.3. Efisien

Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi yang

sesuai tanpa pemborosan. Di dalam reformasi birokrasi, efisien dapat diartikan

sebagai penggunaan Sumber Daya yang minimal dalam penyelnggaraan

pemerintahan23

. Semakin sedikit sumber daya yang digunakan dalam proses

penyelenggaraan pemerintahan, maka semakin efisien suatu pemerintahan.

21

Sudaryanto, Budaya dan Perilaku Organisasi, h.64. 22

Susanti&Siti Nur Halimah, “Pelaksanaan Pengisian Laporan Kinerja Pegawai Melalui

Aplikasi E-Kinerja pada Kelurahan Cengkareng Barat Jakarta”, Jurnal Program Studi Manajemen

Administrasi, Vol. II, No. 1, 2017, h. 60. 23

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 3.

Page 67: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

55

Dalam konteks penggunaan e-kinerja di DKI Jakarta khususnya di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dapat dikatakan telah

efisien dalam peningkatan kualitas kerja ASN. Hal ini sebagaimana diungkapkan

oleh Ismail, Staf Fungsional Umum berikut :

“Oh iya, e kinerja itu lebih efisien, karena hemat biaya, kerjanya lebih

cepet, kita dulu, nginput laporan kerja, bisa berjam-jam, tapi

semenjak ada e-kinerja, kita nginput laporan ga nyampe sejam, asalkan

tersambung dengan jaringan sistem, 5 menit pun selesai. Jadi, kerja

kita juga lebih produktif kan. Produktifnya, karena setelah nginput

laporan, kita bisa handle pekerjaan yang lain atau kegiatan yang lain,

karena kan tugas kita bukan hanya di dalam kantor saja.”

Dari wawancara di atas, menggambarkan bahwa e-kinerja bukan hanya

hemat waktu, tenaga, tetapi juga biaya. ASN di Kelurahan Palmerah, Kecamatan

Palmerah, Jakarta Barat terlihat lebih produktif menggunakan e-kinerja

dibandingkan menggunakan sistem manual dalam pelaporan kinerja.

Selain itu, Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban24

, mengatakan

bahwa dengan menggunakan e-kinerja, tidak hanya lebih efisien, tetapi juga

fleksibel. Berikut petikan hasil wawancaranya:

“Ya lebih efisien yang sekarang pakai sistem, jadi kita laporan ga perlu

tulis tangan ataupun harus diprint engga. Jadinya kan lebih menghemat

biaya juga, karena kita kan sekarang laporannya bisa di mana aja ga harus

ngerjain laporannya di kantor. Lagi ada tugas di lapangan pun klo udah

selesai tugasnya bisa langsung kita input laporan kita. Jadi selain

menghemat biaya, kita juga menghemat waktu.”

24

Wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban, Kalam

Sudin pada 20 Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 68: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

56

Dari adanya wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa dengan

penggunaan e-kinerja, ASN dapat dengan mudah menginput laporan kinerja

melalui smartphone atau laptop yang tersambung dengan jaringan internet. Selain

itu, bersifat fleksibel, tidak harus dikerjakan di kantor, tapi bisa di mana saja, saat

ASN tersebut selesai tugasnya, sehingga dalam pelaporan kinerja, tidak tertinggal

(tertunda).

Efisensi yang terdapat dalam penggunaan e kinerja, sesuai dengan tujuan

reformasi birokrasi, yaitu salah satunya meningkatkan efisiensi biaya dan waktu

dalam pelaksanaan semua segi organisasi25

. Oleh karena itu, penggunaan e-kinerja

telah memenuhi prinsip dan tujuan dari reformasi birokrasi, yaitu efisien.

Menurut Agus Dwiyanto26

terdapat beberapa indikator untuk mengukur

kinerja birokrasi, salah satunya, yaitu produktivitas. Artinya, untuk melihat

tingkat keberhasilan efisien kinerja birokrasi dapat dilihat dari produktif atau tidak

birokrasi tersebut. Berdasarkan pernyataan Dwiyanto, maka penggunaan e-

kinerja dapat dikatakan efisien, karena e-kinerja dapat membuat kerja ASN

menjadi lebih produktif, sebagaimana dikatakan dalam wawancara Staf

Fungsional Umum.

2.4 Inovatif

Inovasi, yaitu proses atau hasil pengembangan pengetahuan, keterampilan

(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau

memperbaiki sistem yang dapat memberikan nilai berarti secara signifikan. Di

25

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 3. 26

Agus Dwiyanto, dkk, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, h. 50-51.

Page 69: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

57

dalam Grand Design Reformasi Birokrasi27

inovasi diartikan sebagai memberikan

ruang gerak bagi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dalam pemikiran,

pengetahuan dan teknologi, sehingga menghasilan kinerja yang lebih baik. Inovasi

selalu berkaitan dengan kreativitas, sikap yang selalu merasa tidak puas dengan

sesuatu yang lama, sehingga dibuat dan dikemas dalam bentuk teknologi yang

lebih baik28

. Begitu pula yang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta yang sejak 2015

mengubah sistem pengukuran kinerja ASN dari manual ke penggunaan basis

teknologi yaitu, dengan sistem e-kinerja. Sebelum adanya sistem e-kinerja, sistem

tersebut dinamakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan). Namun,

seiring dengan perkembangan zaman, DP3 dirasa kurang sesuai sehingga pemda

DKI Jakarta membuat sebuah inovasi sesuai dengan perkembangan teknologi,

yaitu sistem e kinerja.

E-kinerja dinilai suatu inovasi yang berdampak positif terhadap kinerja

ASN di DKI Jakarta, khususnya di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat. Hal ini dibuktikan hasil wawancara dengan Sekretaris Kelurahan29

tentang e-kinerja sebagai sebuah inovasi. Berikut wawancara tersebut:

“Iya ini inovasi karena klo menurut saya inovasi itu kan sesuatu hal yang

baru ya, nah e-kinerja ini bisa dikatakan sesuatu yang baru untuk

melaporkan apa yang kita kerjakan setiap harinya dan bahkan laporannya

wajib menggunakan alat teknologi atau alat komunikasi yang canggih

jadi tentu aja ini inovasi.”

27

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025, h. 18. 28

Arkam Hakim Nasution&Hermawan Kartajaya, Inovasi, (Yogyakarta: ANDI Anggota

IKAPI, 2018), h. 3. 29

Survei wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan, Tatik Sukatih pada 16

Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat..

Page 70: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

58

Jika dilihat dari wawancara di atas, maka dapat disimpulkan e-kinerja

merupakan sebuah pembaharuan yang berguna bagi ASN dalam menginput

laporan kinerja mereka.

Selain itu, Staff Fungsional Umum,30

mengatakan bahwa e-kinerja

sebagai inovasi, sampai saat ini masih digunakan, berikut petikan hasil

wawancara:

“E-kinerja itu, dulu pas Gubernur Ahok digunakan sistem itu dan

sampai sekarang masih digunakan, karena dianggap sebagai inovasi

dalam sistem pelaporan kinerja.”

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa e-kinerja merupakan

sebuah inovasi (pembaharuan) yang hingga kini masih digunakan oleh ASN,

karena dianggap masih relevan untuk menginput laporan kinerja.

Inovasi (pembaharuan) dalam sebuah pemerintahan, dianggap sebagai

sebuah perubahan. Perubahan itulah yang diharapkan dalam konteks reformasi

birokrasi. Dalam Jurnal Administrasi Publik,31

disebutkan bahwa untuk

membangun sistem reformasi birokrasi yang lebih baik, maka dibutuhkan adanya

pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintah, sehingga reformasi birokrasi yang diharapkan terwujud. Dengan

demikian, e-kinerja merupakan bagian dari inovasi (pembaharuan) dan perubahan

reformasi birokrasi di DKI Jakarta.

30

Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019 di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.. 31

Errica Dwi Tanti, dkk, “Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam Rangka Peningkatan

Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan”, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Vol. 3, No. 1, 2013, h. 19.

Page 71: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

59

2.5 Dimonitor

Dimonitor diartikan sebagai pengawasan dan tindakan memverifikasi

kebenaran suatu program selama pelaksanaannya dari waktu ke waktu. Reformasi

yang telah dirancang dan disusun perlu dimonitoring atau diawasi secara berkala

agar berjalan sesuai dengan rencana. Selain itu, tujuan dari monitoring adalah

mengendalikan proses pemantauan terhadap suatu rencana yang telah ditetapkan,

jika rencana tersebut dinilai belum berjalan dengan maksimal kemudian akan

diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut32

. Dalam konteks penggunaan sistem e-

kinerja, hasil kerja dapat dinilai dan dimonitoring setiap kegiatan atau laporan

yang dikerjakan ASN, sebab di dalam sistem e-kinerja, pemimpin atau atasan

dapat mengontrol kehadiran pegawai dan setiap kegiatan yang mereka kerjakan.

ASN di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat

menyatakan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seluruh staff dapat

dimonitor semenjak adanya sistem e-kinerja. Hal ini dinyatakan oleh Sekretaris

Kelurahan33

, bahwa adanya e-kinerja, atasan dapat melakukan validasi perilaku

bawahan serta pengawasan secara berkala terhadap perilaku staff. Berikut petikan

hasil wawancara:

“Pengawasan dapat secara berkala, bahkan dalam bulan ini apabila staff

kerja kurang maksimal, maka validasinya jelek. Perilaku kita kurangin, klo

memang perilakunya kurang bagus, bisa dilihat dari grafik misalkan, bulan

depan dia ada perubahan validasi perilakunya naikin, klo perilakunya

kurang bagus turunin penilaiannya. Jadi, setiap individu bisa melihat atau

mengecek capaian kinerjanya setelah dinilai pimpinan.”

32

Hanif Nurcholis, dkk, Pedoman Pengembangan Perencanaan Pembangunan

Partisipatif Pemerintah Daerah: Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah, (Grasindo, 2009),

h. 135. 33

Wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan, Tatik Sukatih pada 16 Agustus

2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat..

Page 72: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

60

Dari hasil wawancara di atas, menunjukkan bahwa e-kinerja dapat

membuat ASN lebih bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan

sebab, mereka secara tidak langsung dimonitoring dan diawasi oleh atasan melalui

sistem e-kinerja.

Selain itu, penulis juga mewawancarai Kasi Pemerintahan Ketentraman

dan Ketertiban34

tentang penilaian atasan terhadap kualitas kerja bawahannya

sehingga ASN dapat memperbaiki kinerja mereka. Berikut adalah pernyataan

lengkapnya:

“Iya dapat dimonitor karena dengan adanya e-kinerja atasan tetap

mengawasi kinerja kita bahkan di dalam e-kinerja kita bisa tahu penilaian

atasan kita terhadap kinerja kita seperti apa misalnya, oh penilaian atasan

kita terhadap kinerja kita di bulan ini cuma segini berarti kita harus

memperbaiki kinerja kita di bulan berikutnya, supaya kita tidak

mendapatkan penilaian yang buruk lagi dari atasan kita. Jadi tetap ada

pengawasan dari atasan ke bawahannya.”

Jika dilihat dari wawancara di atas, menjelaskan bahwa e-kinerja dapat

dimonitor karena ada pengawasan beserta penilaian secara tidak langsung dari

atasan terhadap kinerja bawahan.

Atasan dapat mengawasi kualitas kerja bawahan melalui sistem e-kinerja,

hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Road Map Reformasi Birokrasi

2015-201935

, yang menjelaskan bahwa monitoring dilakukan untuk

mempertahankan agar rencana yang telah dirancang di dalam reformasi birokrasi

34

Wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban, Kalam

Sudin pada 20 Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.. 35

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019

Page 73: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

61

dapat berjalan sesuai target yang diharapkan dan tidak terjadi penyimpangan dari

target yang ditentukan.

Jadi, dengan adanya monitoring dapat memberikan manfaat baik bagi

lembaga dan individu (staff). Bagi lembaga, e-kinerja menjadi bahan evaluasi

untuk meningkatkan kinerja staffnya, sehingga mereka dapat meningkatkan

kinerja menjadi lebih baik. Bagi individu, monitor sangat bermanfaat karena akan

mendapat masukan untuk memperbaiki kinerjanya. Dengan demikian, monitoring

dalam konteks reformasi birokrasi bermanfaat bagi kapasitas lembaga maupun

kinerja individu.

B. Pendukung dan Penghambat Dalam Implementasi E-Kinerja

Menggunakan teknologi canggih di zaman modern sangat memudahkan

penggunanya sebab, dinilai lebih efisien menggunakannya daripada manual.

Banyak faktor pendukung di dalam suatu sistem misalkan, tersedianya alat

teknologi yang dapat terhubung ke suatu sistem sehingga menghasilkan manfaat.

Begitu pula, dengan faktor pendukung penggunaan sistem e-kinerja yang

ditetapkan oleh Pemda DKI Jakarta diantaranya, tersedia jaringan internet yang

memadai serta fasilitas yang lebih berkualitas sebagai alat untuk menginput

laporan ke dalam sistem e-kinerja, sehingga banyak ASN yang merasakan

manfaat setelah menggunakan sistem itu. Seperti halnya pendapat dari Sekretaris

Kelurahan Palmerah36

, yang mengatakan bahwa Kelurahan Palmerah memberikan

jaringan internet yang memadai untuk ASN agar lancar terhubung ke sistem e-

kinerja, berikut detail petikan hasil wawancara:

36

Survei wawancara langsung dengan Sekretaris Kelurahan, Tatik Sukatih pada 16

Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 74: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

62

“Pendukungnya ya, internet di sini jadi lebih banyak jaringannya. Jadi, kan

kita klo mau menginput laporan kerja, ga lemot lagi jaringannya. Selain

itu, hp kita juga udah canggih kan. Justru kami di sini setelah adanya

sistem ini jadi gampang menginput laporan.”

Dari wawancara di atas, menunjukkan bahwa faktor pendukung dan

kemudahan yang didapatkan setelah adanya sistem e-kinerja, yaitu adanya

penambahan jaringan internet di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, guna

memperlancar ASN menginput laporan kinerja.

Selain itu, ada pula pendapat dari Kasi Pemerintahan Ketentraman dan

Ketertiban37

yang mengatakan bahwa, tunjangan kinerja daerah (TKD)

dipengaruhi oleh penggunaan e-kinerja, berikut hasil wawancara:

“ Semenjak dikeluarkannya kebijakan penggunaan e-kinerja, TKD kita

ditentukan dari sini (penggunaan e-kinerja). Jadi, kita dituntut untuk

menggunakan e-kinerja setiap harinya. Kita setiap hari nginput apa yang

sudah kita kerjakan, jangan sampai kita ga nginput, karena satu hari saja

kita gak nginput, yasudah TKD yang kita dapatkan berkurang.”

Faktor pendukung sistem e-Kinerja lainnya ialah adanya tambahan

penghasilan pegawai yang diberlakukan, memacu setiap pegawai untuk bisa

berlomba-lomba memberikan performa kinerja yang baik. Dengan adanya

performa yang baik, terciptanya tata pemerintah yang baik sehingga dapat

memberikan pelayananan prima kepada masyarakat.

Bukan hanya pendukung yang dirasakan oleh ASN dalam menggunakan

e-kinerja. Akan tetapi, terdapat pula hambatan dalam sistem e-kinerja, tidak

sedikit ASN yang merasa kesulitan menggunakan karena beberapa kendala.

Begitu juga yang terjadi pada ASN di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

37

Wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban, Kalam

Sudin pada 7 November 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Page 75: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

63

Jakarta Barat yang mengeluhkan mengalami hambatan saat menggunakan e-

kinerja. Ini dibuktikan dengan wawancara Kasi Pemerintahan Ketentraman dan

Ketertiban38

yang berpendapat bahwa hambatan yang dirasakan oleh ASN

Kelurahan Palmerah saat menggunakan e-kinerja, yaitu pada saat jaringan sistem

sedang mengalami gangguan. Berikut pernyataan detail wawancara:

“Nah hambatannya, paling klo sistemnya sedang mengalami gangguan

seperti kemarin saat mati lampu di Jakarta. Jadinya, kita disini ngisi

laporan ke e-kinerja tertunda. Emang sih, klo seperti itu kita langsung

laporan ke Kominfo tetapi, resikonya laporan yang mau kita input harus

kita tunda, supaya tidak lupa hari ini kita ngerjainnya apa, itu laporannya

kita bikin manual dulu, baru jika jaringannya sudah tidak ada gangguan

lagi kita salin di e-kinerja.”

Pernyataan di atas, menunjukkan bahwa jika jaringan sistem e-kinerja

mengalami gangguan maka, laporan kerja ASN menjadi tertunda.

Menggunakan sistem e-kinerja masih terdapat beberapa hambatan

adapun hambatan utama dari e-kinerja berdasarkan hasil wawancara di atas, yaitu

sistem jaringan e-kinerja.

Ada pula pendapat dari Staff Fungsional Umum39

tentang beberapa ASN

yang masih kurang pengetahuan teknologi sehingga menjadi penghambat bagi

mereka saat menggunakan e-kinerja. Ada pun hasil wawancaranya:

“ Ya hambatannya, biasanya sih jaringan eror, tapi jujur aja ya, beberapa

ASN disini masih ada yang gaptek. Apalagi, maaf ASN yang sudah

berumur, biasanya mereka kurang ngerti penggunaan teknologi tapi, kita

disini yang bisa, yang ngerti, kita ajarin mereka seperti, awal-awal kita

bantuin mereka nginput data mereka ke e-kinerja.”

38

Wawancara langsung dengan Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban, Kalam

Sudin pada 20 Agustus 2019 di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. 39

Wawancara langsung dengan Staff Fungsional Umum, Ismail pada 19 Agustus 2019 di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat..

Page 76: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

64

Faktor hambatan lainnya ialah ada beberapa aparatur yang masih belum

memahami menggunakan sistem e-kinerja, yang mengakibatkan terhambatnya

penginputan e-kinerja dan terjadinya spekulasi pengisian sistem e-kinerja

Page 77: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya mengenai implementasi reformasi melalui penggunaan e-kinerja di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Pada bab terakhir,

peneliti memaparkan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.

Penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat sebagai

implementasi reformasi birokrasi sudah berhasil dan sesuai dengan prinsip-prinsip

reformasi birokrasi, diantaranya: Terukur karena e-kinerja memiliki tolok ukur

yang jelas, sehingga dapat menilai pencapaian kinerja seseorang. Efektif karena

e-kinerja mempunyai tujuan yang jelas dan dapat memudahkan ASN dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Efisien karena e-kinerja bukan hanya hemat waktu,

tenaga, tetapi juga biaya. ASN di Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,

Jakarta Barat terlihat lebih produktif menggunakan e-kinerja dibandingkan

menggunakan sistem manual dalam pelaporan kinerja. Inovatif karena e-kinerja

merupakan sebuah inovasi (pembaharuan) yang hingga kini masih digunakan oleh

ASN, karena dianggap masih relevan untuk menginput laporan kinerja.

Dimonitor e-kinerja dapat membuat ASN lebih bertanggung jawab terhadap apa

yang mereka kerjakan sebab, mereka secara tidak langsung dimonitoring dan

diawasi oleh atasan melalui sistem e-kinerja.

Page 78: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

66

Dalam implementasi reformasi melalui penggunaan e-kinerja di

Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat terdapat faktor

pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya: tersedia jaringan

internet yang memadai, tambahan penghasilan pegawai yang diberlakukan. Faktor

penghambat diantaranya: jaringan sistem sedang mengalami gangguan, aparatur

yang masih belum memahami menggunakan sistem e-kinerja

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang

peneliti rekomendasikan setelah melakukan penelitian ini, antara lain:

B.1. Saran Akademis

1. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian

selanjutnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut khusus berkaitan

dengan penggunaan e-kinerja sebagai reformasi birokrasi sebab tidak

menutup kemungkinan ada pembaharuan sistem jaringan e-kinerja yang

akan dibuat oleh pemprov DKI Jakarta. Semoga penelitian ini dapat

dikembangkan lagi.

B.2. Saran Praktis

1. Diperlukan peningkatan kualitas jaringan sistem e-kinerja agar

penggunaan e-kinerja di Kelurahan Palmerah dapat berjalan dengan

maksimal.

2. Perlu adanya pengembangan fitur seiring dengan perkembangan teknologi

terus menerus dan perbaikan yang lebih baik guna mempermudah

penggunaan aplikasi ini utamanya penambahan fitur.

3. Untuk pengguna e-kinerja diharapkan lebih pro aktif mendukung

pengembangan sistem e-kinerja dengan cara menyampaikan keluhan atau

hambatan yang mereka rasakan saat menggunakan sistem agar dapat

menjadi bahan pertimbangan pengembangan sistem e-kinerja, sehingga e-

kinerja menjadi lebih baik.

Page 79: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

67

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Dwiyanto, Agus. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. 2011.

Dwiyanto, Agus, dkk. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia: Seri Kajian

Birokrasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2012.

E-Kinerja Proposal Project.Medan: PT. Cita Kreasi Latena. 2016.

Ihrom, Pahrizal. Reformasi Birokrasi di Nusantara. Malang:Universitas

Brawijaya Press. 2013.

Irawan, Prasetya Irawan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIA-LAN

Press. 2000.

Nasution, Arkam Hakim & Hermawan Kartajaya. Inovasi. Yogyakarta: ANDI

Anggota IKAPI. 2018.

Nurcholis, Hanif, dkk. Pedoman Pengembangan Perencanaan Pembangunan

Partisipatif Pemerintah Daerah: Perencanaan Partisipatif Pemerintah

Daerah. Grasindo. 2009.

Pusat Kajian Manajemen Kebijakan Deputi II Bidang Kajian Manajemen

Kebijakan Dan Pelayanan Lembaga Administrasi Negara. Manajemen

Kinerja:Modul-Modul Penerapan. 2009.

Pusat Transformasi Kebijakan Publik. Program E-Kinerja Banda Aceh:

Mereformasi Birokrasi melalui Peningkatan Manajemen Aparatur Negara.

Banda Aceh. 2016.

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif:Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 2010.

Rismawati & Mattalata. Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja atas Dasar Prestasi

Kerja Berorientasi Kedepan. Makassar:Celebes Media Perkasa. 2018.

Tamin, Feisal. Reformasi Birokrasi:Analisis Pendayagunaan Aparatur Negara.

Jakarta:Belantika. 2004.

Page 80: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

68

Sudaryanto. Budaya dan Perilaku Organisasi. Jakarta:Lentera Ilmu Cendekia.

2014.

Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta:Suaka Media. 2015.

Surat, Abdul Hadi Surat. Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar Prestasi

Kerja Berorientasi Kedepan. Wineka Media. 2015.

Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta:Salemba Empat. 2009.

Yusriadi. Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik. Sleman:Deepublish.

2018.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Jakarta:Kencana. 2014.

DOKUMEN RESMI

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi 2015-2019.

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi.

Permenpan Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Budaya

Kerja.

Undang-Undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

PENELITIAN

Hanafie, Haniah. Implementasi Reformasi Birokrasi Bidang Sumber Daya

Manusia (SDM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Penelitian Ilmu

Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2014.

Page 81: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

69

JURNAL

Alam, Anjur Perkasa. “Analisis Kinerja Karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri

Cabang Aksara Medan Ditinjau dari Manajemen Syariah”. Analytica

Islamica 5 (2016): 1-19.

Dwi, Errica Dwi Tanti, dkk. “Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam Rangka

Peningkatan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan”. Jurusan

Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,

Malang 3 (2013).

Ginting, Rosalina & Titi Haryati. “Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia”.

Jurnal Ilmiah CIVIs I ( Juli 2011): 27-41.

Haning, Mohammad Thahir Haning. “Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan

dari Perspektif Administrasi Publik”. Jurnal Analisis Kebijakan dan

Pelayanan Publik 4 (2018): 25-37.

Jauhari, Arief, Hasan Basri, dan M. Shabri, “Penerapan Good Governance

Berbasis E-Government dan Reforasi Birokrasi dalam Rangka

Meningkatkan Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Aceh”, Jurnal Magister

Akutansi 4 (2015): 57-70.

Kurniasi, Dewi, Tatik Fidowaty, dan Poni Sukaesih. “Pengaruh Implementasi

Kebijakan E-Government terhadap Kinerja Aparatur Kota Cimahi”. Jurnal

Sosiohumaniora 15 (Maret 2013): 6-14.

Mariana, Dede. “Reformasi Birokrasi Pemerintah Pasca Orde Baru”. Jurnal

Sosiohumaniora 8 (2006): 240-254.

Negara, Teuku Try Syahputra dan Rudy Fachruddin. “Kapabilitas Personal dan

Pelatihan E-Kinerja terhadap Kepuasan Pengguna Sistem E-Kinerja pada

Satuan Perangkat Daerah Dinas Pemerintah di Kota Banda Aceh”. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akutansi 2 (2017): 01-14.

Putri, Komara Eka, Muhammad Arfan, dan Hasan Basri. “Pengaruh Penerapan E-

Kinerja dan Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Aparatur Pengelolaan

Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh:”. Jurnal Magister

Akutansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3 (November 2014): 1-10.

Susanti & Siti Nur Halimah. “Pelaksanaan Pengisian Laporan Kinerja Pegawai

Melalui Aplikasi E-Kinerja pada Kelurahan Cengkareng Barat Jakarta”.

Jurnal Program Studi Manajemen Administrasi II (2017): 54-64.

Nadir, Sakinah. “Otonomi Daerah dan Desentralisasi Desa”. Jurnal Politik

Profetik 1 (2013).

Page 82: IMPLEMENTASI REFORMASI MELALUI PENGGUNAAN E-KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas

70

Wakhid, Ali Abdul Wakhid. ”Reformasi Pelayanan Publik di Indonesia”. Jurnal

TAPIs 01 (2017): 53-59.

Wardana, Data & Geovani Meiwanda. “Reformasi Birokrasi Menuju Indonesia

Baru, Bersih dan Bermartabat”. Jurnal Pemerintahan, Politik dan Birokrasi

3 (2017): 331-336.

Zainudin. “Kinerja Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tawaeli Kota Palu”,

E-Jurnal Katalogis 3 (2015): 48-57.

Tesis

Handika, Reza. Kinerja Pegawai Sebelum dan Sesudah Berbasis E-Government;

Studi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tanggamus. Tesis Pascasarjana Ilmu Administrasi Universitas Lampung.

2017.

Ria, Mai Damai. Analisis Pengaruh Reformasi Birokrasi Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah Studi Kasus Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tesis

Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 2016.