IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji...

24
94 IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagai syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam Program strata satu (S-1) pada Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Program Studi Ahwal Syakhsiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo Oleh: AJI WIBOWO NIM: 210112047 Pembimbing LAYYIN MAHFIANA SH., M.HUM NIP. 197508052000032001 PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) PONOROGO 2016

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

94

IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA

DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS

KABUPATEN MAGETAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi sebagai syarat-syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam Program strata satu (S-1)

pada Jurusan Syariah Dan Ekonomi Islam Program Studi Ahwal Syakhsiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo

Oleh:

AJI WIBOWO

NIM: 210112047

Pembimbing

LAYYIN MAHFIANA SH., M.HUM

NIP. 197508052000032001

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN)

PONOROGO

2016

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

95

ABSTRAK

Wibowo, Aji.2016.IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA BERENCANADI

DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN.Skripsi.

Program Studi Ahwal Syakhsiyah, Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) Ponorogo. Pembimbing

Layyin Mahfiana, SH,.M.Hum.

Kata Kunci :Implementasi, Keluarga Berencana

Perkawinan menurut Undang-undang No 1 Tahun 1974 ialah ikatan lahir

dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan

tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa.Setiap perkawinan mendambakan adanya keturunan.

Di dalam al-Qur’an maupun sumber hukum lainnya masalah Keluarga Berencana (KB) mengenai penentuan jumlah anak masih saja diperdebatkan. Ada sebagian

para ulama yang mengatakan bahwa KB dilarang jika dilakukan dengan alasan

takut akan kemiskinan, maka alasan tersebut tidak dibenarkan oleh Islam. Untuk

mengimbangi pemahaman agama kepada masyarakat yang kurang paham adanya

manfaat program KB, maka diperlukan adanya kerjasama antar beberapa pihak

terutama tokoh masyarakat itu sendiri dan tokoh agama setempat.

Dari sedikit ulasan diatas ada beberapa permasalahan yang hendak penulis

kaji. Adapun permasalahan itu adalah: (1) Bagaimana pandangan masyarakat

terhadapprogram Keluarga Berencana (KB); (2) Apaalasanmasyarakat yang

tidakmelakukanprogram Keluarga Berencana (KB).

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatifjenis penelitian lapangan.

Sumber data melalui metode wawancaradanobservasi. Teknik pengelolahan data

dengan editing, organizing dan penemuan hasil research.Teknik analisis data

menggunakan analisis data kualitatifdilakukan secara interaktif, mengikuti konsep

yang diberikan Miles dan Hubermanyaitureduction data, display data, conclusion

danverification.

Pandangan Masyarakat Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten

Magetan terhadap Program Keluarga Berencana (KB) bahwa Keluarga Berencana

(KB) hanya pengaturan jarak kelahiran bukan mencegah kehamilan. Dalam hal ini

masyarakat Desa Temboro mendukung adanya Program Keluarga Berencana

(KB), akan tetapi ada yang melakukan dan ada yang tidak melakukan. Tentu saja

hal tersebut didasari atas kesepakatan dari masing-masing keluarga terutama

suami istri.Alasanmasyarakat yang tidakmelakukan Program Keluarga Berencana

(KB)terdiridari faktor internalyaituusia, pendidikan atau pengetahuan dan faktor

ekonomi. Kurangnya komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara

masyarakat

denganaparaturdesadanalasansosialyaknimenjadikananaknyasebagaiseorangDa’idanDa’iahmenjadi faktor eksternal.Tidakadasanksi bagi masyarakat yang tidak

melakukan program Keluarga Berencana (KB)sehingga masyarakat tidak ada rasa

takut jika tidak melakukan program Keluarga Berencana (KB).

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

96

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkawinan merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW yang sangat

dianjurkan, supaya umatnya dapat terhindar dari perbuatan yang dilarang

oleh syari’at, dengan perkawinan berarti diperbolehkannya secara sah antara

laki-laki dan perempuan melakukan hubungan kelamin atau lebih dikenal

dengan hubungan seksual. Salah satu tujuan dari pada perkawinan adalah

membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.

Dalam Islam pernikahan bukan semata-mata sebagai kontrak

keperdataan biasa, tetapi mempunyai nilai ibadah. Oleh karena itu,

berkeluarga (nikah) adalah jalan terhormat yang disyariatkan Allah untuk

menyalurkan kebutuhan biologis, dengan karunia Allah.1 Dengan adanya

suatu jalinan perkawinan itulah terjadi pula peranan yang esensial dalam

masyarakat yaitu membentuk keluarga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa.2

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

menyatakan bahwa perkawinan merupakan suatu ikatan perjanjian yang

diadakan antara laki-laki dan perempuan, perjanjian antara seorang laki-laki

dengan seorang perempuan yang dilakukan dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

1 Yayan Sofyan, Relasi Suami Isteri Dalam Islam (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN

Syarif Hidayatullah, 2004), 1. 2 Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2000), 13.

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

97

Yang Maha Esa, sebagai asas pertama dalam Pancasila.3 Tujuan tersebut

sebagaimana tersirat dalam firman Allah SWT:

ة جعل بينكم م ا ا إلي اجا لتسكن من آياته أن خلق لكم من أنفسكم أ

ن يتفك ل ياا ل إن

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan istri-istri

untukmu (suami) dari jenismu sendiri, supaya kamu (suami-istri) merasa

tenteram dan menjadikan diantaramu (suami-istri) rasa dan kasih sayang.4

Dalam membentuk keluarga yang sejahtera juga harus dapat menciptakan

cinta dan kasih sayang antara kedua pasang suami dan isteri sebagai

modalnya, karena setiap manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya

kasih sayang orang lain atau bahkan dari pasangan hidupnya,seperti yang

tercantum dalam firman Allah SWT:

ن أنتم ل اا ل 5 ن ل اا لكم

Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan suami dan isteri

merupakan hubungan cinta kasih dan sayang, yang pada dasarnya

perkawinan tidak dapat dibatasi hanya dengan pelayanan yang bersifat

material dan biologis saja. Dilihat dari sifatnya, pernikahan mengandung

dua aspek kehidupan yang sangat penting, yakni untuk menghidupkan dan

mengembangkan tata sosial agama, dan juga untuk memberi dasar kesucian

dalam pergaulan hidup laki-laki dan perempuan, sehingga dari kumpulan

3 Kompilasi Hukum Islam, pasal 1, (Bandung: Citra Umbara, 2013), 2.

4 Ar- Rūm (30):21

5 Al-Baqarah (2):187

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

98

rumah tangga (keluarga) akan membentuk satu lingkungan kehidupan

masyarakat yang bahagia dan sejahtera.6

Keluarga sejahtera merupakan sebuah tujuan dan harapan setiap

manusia, karena keluarga sejahtera merupakan pondasi bagi terciptanya

masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Keluarga sejahtera tidak dapat

terwujud secara cepat dan alami tanpa adanya tanggung jawab setiap

anggota keluarga dalam mengemban tugas dan perannya masing-masing,

melainkan juga harus diwujudkan melalui berbagai upaya dan strategi.

Banyak indikator dalam mewujudkan keluarga sejahtera, diantaranya adalah

mempunyai dua/lebih anak hidup dan keluarga yang masih pasangan usia

subur (PUS) saat ini menggunakan alat kontrasepsi.7

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera menyatakan bahwa

upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat adalah

dengan melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan

kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan

keluarga kecil bahagia dan sejahtera.8 Oleh sebab itu, suami-isteri wajib

memberikan perhatian khusus kepada pendidikan anak-anaknya, sehingga

kelanggengan kebahagiaan benar-benar terwujud sesuai dengan yang

6 Faried Ma’ruf Noor, Menuju Keluarga Sejahtera & Bahagia (Bandung: PT

Alma’arif, 1983), 24. 7 Henny Permatasari, “Konsep Keluarga Sejahtera”, (April, 2009), 11.

8 Yetti Anggraeni, Pelayanan Keluarga Berencana (Yogyakarta:Rohima Press,

2012), 19.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

99

mereka dambakan. Dengan demikian, kehidupan rumah tangganya menjadi

kenikmatan dan kebahagiaan abadi.9

Selain Undang-undang tersebut diatas dasar hukum Keluarga

Berencana yaitu berdasarkan Undang-Undang No 52 tahun 2009 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagaimana

tercantum dalam pasal 20 Keluarga Berencana untuk mewujudkan

penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah

menetapkan kebijakan keluarga berencana melalui penyelengaraan program

Keluarga Berencana. 10

Banyak cara dan ide dalam mewujudkan terbentuknya keluarga

sejahtera baik secara preventif maupun kuratif. Dari berbagai macam cara

dan ide keluarga, masyarakat, bahkan pemerintah ikut andil dalam

menciptakan keluarga sejahtera atau keluarga sakinah, mawadah,

warohmah dalam Islam. Salah satu cara yang popular dan tidak asing adalah

terdengar ditelinga kita ialah penyelenggaraan program Keluarga Berencana

(KB). Keluarga Berencana adalah salah satu bentuk program yang ditempuh

untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, cara

pengaturan kelahiran (fertilitas) dengan tujuan mencapai keluarga (ayah,ibu,

anak) yang sehat, baik fisik dan mental maupun sosial ekonomis.11

Dengan

demikian, selama cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu dibenarkan

menurut ajaran Islam, maka program ini sejalan ddengan dan bahkan

9 Mahmud Ash-Shagagh, Keluarga Bahagia Dalam Islam (Yogyakarta: CV. Pustaka

Mastiq, 1993), 191. 10

Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Keluarga Berencana (Jakarta: BKKBN, 2010), 23. 11

Ahmad hafid Ansori, Ensiklopedi Islam, Jilid 3 (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,

1998), 27.

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

100

dianjurkan oleh ajaran Islam. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’

ayat 9:

ا ي س ا ق ل لي ا م ليت ا علي ي ضعا ا خا م ا من خلف ك ين ل ت ش ال لي

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang

lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar .”12

Kementrian Agama melalui Badan Penasihat, Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) juga memberikan sumbangan pemikiran yang

berkaitan dengan upaya membentuk keluarga sejahtera yaitu dengan

pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).13

Tujuan Keluarga

Berencana (KB) itu semua baik, misalnya menghindari kehamilan yang

belum diinginkan, mengatur jarak kehamilan serta mengatur waktu

kehamilan dan persalinan. Meskipun tujuan baik, tidak semua cara untuk

mencapai tujuan itu diperkenankan oleh agama Islam. Ada cara yang

diperkenankan oleh ajaran agama Islam dan ada pula secara tegas

dinyatakan haram.

Masalah Keluarga Berencana (KB) merupakan hal yang kontroversial

dan aktual di setiap negara. Oleh karenanya, diperlukan diperlukan bahasa

agama untuk menggerakkan program Keluarga Berencana (KB) dan

kesehatan reproduksi. Karena agama kerap kali menjadi dalih untuk

menentang Keluarga Berencana (KB) dan melegitimasi kekerasan dalam

rumah tangga.

12

Surat An-Nisa’ ayat 9

13 Rahmat Rosyadi, Indonesia Keluarga Berencana Ditinjau Dari Hukum Islam

(Bandung: 1406-1986), 12.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

101

Terkait dengan aspek pengaturan kelahiran, meskipun dalam Islam

tidak ada pembatasan tentang jumlah anak yang dilahirkan, namun harus

memperhatikan kualitasnya. Al Qur’an dalam Surat Al Ma’idah ayat 100

telah mengingatkan kepada kita bahwa nilai terletak pada kualitas bukan

kuantitas. Nabi Muhammad SAW sendiri sebagaimana diriwayatkan oleh

al-Hakim, menyadari bahwa mempunyai terlalu banyak anak tanpa sarana

untuk merawat mereka merupakan cobaan yang besar.14

Masyarakat Desa Temboro masih beranggapan bahwa Keluarga

Berencana (KB) tidak penting. Anggapan tersebut menyebabkan

terhambatnya perwujudan program Keluarga Berencana (KB) dan

meningkatnya angka kelahiran. Berdasarkan hasil yang saya peroleh dari

informan Bapak Iwan sebagai sekretaris Desa Temboro, beliau mengatakan

“dari data tahun 2014 usia anak dibawah 12 tahun sekitar 854 jiwa,

sedangkan data tahun 2015 sekitar 943 jiwa.”15 Angka tersebut

menggambarkan bahwa kenaikan jumlah penduduk cukup tinggi.

Di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan tersebut

dalam satu keluarga memiliki anak di bawah sepuluh tahun, berjumlah tiga

sampai lima anak dengan jarak kelahiran yang pendek. Apakah masih

banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwa Keluarga Berencana (KB)

merupakan sebuah hal yang tidak umum atau tidak penting lagi, sehingga

anggapan tersebut menyebabkan terhambatnya perwujudan program

Keluarga Berencana (KB), dan juga semboyan masa lalu yang mengatakan

14

Mardiya,” Mewujudkan Keluarga Sejahtera dalam Perspektif Islam” 15

Iwan, wawancara, Temboro, 12 Maret 2016

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

102

banyak anak banyak rejeki sehingga memicu hal tersebut

terjadi.Berdasarkan permasalahan di atas, maka penyusun tertarik untuk

meneliti tentang “Implementasi Program Keluarga Berencana Di Desa

Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar

belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah antara lain :

1. Bagaimana pandangan masyarakat Desa Temboro Terhadap program

Keluarga Berencana (KB)?

2. Apa alasan masyarakat Desa Temboro tidak melakukan program

Keluarga Berencana (KB)?

C. Tujuan Peneliti

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dicantumkan diatas,

maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Menjelaskan pandangan masyarakat Desa Temboro Terhadap program

Keluarga Berencana (KB)

2. Menjelaskan apa alasan masyarakat Desa Temboro tidak

melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

103

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat antara lain,

yaitu:

1. Manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

upaya pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu untuk dijadikan bahan

studi khususnya di bidang kekeluargaan Islam yang berkaitan dengan

pengembangan ilmu pengetahuan keluarga sakinah, mawaddah, wa

rahmah.

2. Manfaat secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan

masukan/acuan/pegangan bagi pihak-pihak yang berminat

(stakeholders), seperti pemerintah, legislatif, dosen, penyuluh,

peneliti, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya, agar kedepan

lebih tercapai tujuan program Keluarga Berencana (KB) dalam

kehidupan berkeluarga serta menambah pengetahuan tentang program

Keluarga Berencana (KB) sehingga dapat menjadi bekal untuk

memahami, mengkritisi dan mengapresiasi kebijakan pemerintah

dalam bidang tersebut sehingga akan berguna untuk dijadikan sebagai

pedoman dalam rangka mencapai kehidupan berkeluarga yang lebih

sejahtera.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka pada peneliti ini, pada dasarnya untuk mendapatkan

gambaran topik yang akan diteliti dengan peneliti sejenis yang mungkin

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

104

pernah dilakuakan oleh peneliti lain sebelumnya sehingga diharapkan tidak

adanya pengulangan materi secara mutlak.

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, penyusun menemukan

beberapa penjelasan mengenai keluarga berencana, yang berbentuk buku

maupun karya tulis yang terkait dengan hasil penelitian tersebut, antara lain:

1. Skripsi oleh Arif Faturrahman yang berjudul “Konsep Badan

Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Tentang

Keluarga Berencana (Kb) Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum

Positif” yang membahas tentang konsep Keluarga Berencana yang

baru yang ada dalam BKKBN berkenaan dengan metode dan cara

Ber- KB untuk masyarakat di lihat dari hukum islam dan positip

mengingat kuantitas penduduk yang semakin banyak dan tidak

dibarengi dengan peningkatan kualitas penduduk. Sehingga

kesejahteraan dan kehidupan yang baik dapat dirasakan oleh seluruh

masyarakat Indonesia.16

2. Skripsi Ahmad Arifin dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya

BKKBN dalam Pembinaan Keluarga di Kelurahan Ngampilan

Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta Tahun 2001-2002”, dalam

skripsi tersebut peneliti menjelaskan tentang bagaimana bentuk upaya

BKKBN dalam pembinaan keluarga, serta apa faktor pendukung dan

penghambat dalam membina keluarga. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa BKKBN dapat melaksanakan kegiatan

16

Skripsi Arif Faturrahman yang berjudul “Konsep Badan Kependudukan Dan

Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Tentang Keluarga Berencana (Kb) Ditinjau Dari

Hukum Islam Dan Hukum Positif”, (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

105

pembinaan keluarga melalui penyuluhan agama kepada masyarakat

dengan tujuan membina dan membekali para orang tua agar dapat

mendidik anak menjadi anak yang berkualitas dan mandiri.17

3. Skripsi Ahmad Husnan “Analisis Hukum Islam Terhadap Proses

Pembinaan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah melalui

Program Keluarga Berencana (KB) Yang Berada Di Desa Bangilan

Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban”.18

Penelitian ini membahas

tentang bagaimana proses pembinaan keluarga sakinah, mawaddah,

wa rahamah yang berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang pada

ahirnya proses ini akan menghasilkan produk yang berkualitas. Kalau

memang yang diharapkan tenggang waktu kelahiran anak,

menggurangi beban perekonomian keluarga dan seterusnya, semuanya

harus berhasil sesuai harapan dan proses yang diterapkan.

Sedangkan penulis akan membahas tentang Implementasi Keluarga

Berencana di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Fokus

penelitian ini terhadap pendapat masyarakat di Desa Temboro Kecamatan

Karas Kabupaten Magetan dan implementasi tentang Program Keluarga

Berencana (KB).

17

Skripsi Ahmad Arifin., “Upaya BKKBN Dalam Pembinaan Keluarga Di

Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta Tahun 2001-2002”, (Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002)

18 Skripsi Ahmad Husnan “Analisis Hukum Islam Terhadap Proses Pembinaan

Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah melalui Program Keluarga Berencana (KB)

Yang Berada Di Desa Bangilan Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban”, (Skripsi Fakultas

Syariah Jurusan Ahwalus Syakhsiyah, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010)

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

106

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sistem penelitian yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berkaitan dengan

penilitan yang akan dilakukan oleh penulis, maka dari itu untuk

mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal penulis menggunakan

metode sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif, maksudnya

penelitian yang berdasarkan pada latar alamiah sebagai sumber data

langsung dan peneliti instrument kunci.19

Sedangkan jenis penelitian

yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian lapangan (field

reseacrh). Penelitian lapangan ini pada hakekatnya merupakan metode

untuk menemukan secara spesifik dan realis tentang kehidupan

masyarakat. Penelitian lapangan (field research) ini bertujuan untuk

memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat atau

memperoleh kejelasan dan kesesuaian teori dengan praktek yang ada

dilapangan, dengan mengambil obyek penelitan di Desa Temboro

Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik, yang mempunyai

tujuan untuk menjelaskan masalah yang terjadi di Desa Temboro

tentang Keluarga Berencana. Selanjutnya menjelaskan pendapat

masyarakat terhadap Keluarga Berencana dalam mewujudkan

19

Lexy J Moreong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), 3

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

107

keluarga sejahtera di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten

Magetan.

3. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

kualitatif, data yang diambil dari gambaran kualitas objek yang

diteliti.20

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

antara lain:

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari responden dilokasi penelitian, yang berupa wawancara

langsung terhadap masyarakat Desa Temboro Kecamatan Karas

Kabupaten Magetan yang sesuai criteria penulis anjurkan yakni

masyarakat yang memiliki anak lebih dari 2.

b. Data Sekunder, merupakan data yang berupa sumber data

sekunder disini adalah sumber data yang pendukung dan

penunjang dari sumber data primer, diperoleh dari sumber data

yang telah ada, misalnya catatan.

4. Teknik Pegumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penyusun,

antara lain:

a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data atau

keterangan melalui kontak langsung atau hubungan pribadi

secara lisan antara pewancara dan responden. Peneliti telah

melakukan wawancara kepada beberapa masyarakat. Didalam

20

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), 144.

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

108

melakukan penelitian ini peneliti melakukan wawancara

langsung dengan informan yaitu masyarakat Desa Temboro

Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Peneliti juga

mewawancarai diantaranya Kepala Desa, Pemuka Agama, dan

Bidan.

b. Observasi, cara untuk mengumpulkan data dengan datang dan

mengamati secara langsung maupun tidak langsung terhadap

obyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis. Observasi

dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap

subyek maupun obyek penelitian untuk mendapatkan data yang

relevan. Pada penelitian ini observasi dilakukan pada informan

yang memberikan pendapat tentang program Keluarga

Berencana (KB) di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten

Magetan.

5. Analisa data, dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan

adalah model analisis interaktif. Model analisis interaktif ini dilakukan

dengan tiga langkah yaitu:21

a. Reduksi data yaitu sebagai proses pemilihan, pemfokusan,

pengabstrakan, transformasi data dasar yang ada di lapangan

langsung, dan diteruskan pada waktu pengupulan data, dengan

21

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2006), 337.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

109

demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai

memfokuskan wilayah penelitian.

b. Penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan saat penelitian

dilakukan, dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis metrik

gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.

c. Penarikan kesimpulan, langkah ke tiga dalam analisis data

kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak dikemukakan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih memudahakan pemahaman tentang isi dan esensi

penulisan dalam skripsi, serta memperoleh penyajian yang serius, terarah,

dan sistematis, maka penyusunan penyajian ini terbagi ke dalam lima bab,

yaitu:

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

110

1. BAB I : PENDAHULUAN

Memuat mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan untuk memberikan gambaran

umum arah penelitian ini.

2. BAB II : KELUARGA BERENCANA MENURUT HUKUM

POSITIF DAN HUKUM ISLAM SERTA IMPLEMENTASI

HUKUM

Dalam bab ini membahas tinjauan singkat Keluarga Berencana

(KB) di Indonesia yang berisi tentang teori Keluarga Berencana (KB)

di Indonesia yang meliputi pengertian, dasar hukum, kedudukan

Keluarga Berencana (KB) menurut hukum positif dan hukum Islam,

dan implementasi hukum terhadap program Keluarga Berencana

(KB).

3. BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN

HASIL PENELITIAN DI DESA TEMBORO KECAMATAN

KARAS KABUPATEN MAGETAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan kajian obyek penulisan

mengenai gambaran umum Desa Temboro yang membahas mengenai

letak geografis, kondisi demografis, kondisi ekonomi, kondisi sosial

dan keagamaan, pandangan dan alasan masyarakat Desa Temboro

tidak melakukan program Keluarga Berencana (KB).

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

111

4. BAB IV : ANALISA IMPLEMENTASI PANDANGAN

MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA

BERENCANA

Bab ini menjelaskan tentang paparan dan analisa data yang kami

peroleh dari rumusan masalah. Dimana dalam hal paparan dan analisa

data tersebut adalah pandangan masyarakat terhadap program

Keluarga Berencana dan alasan masyarakat tidak melakukan program

Keluarga Berencana (KB) Di Desa Temboro Kecamatan Karas

Kabupaten Magetan.

5. BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini akan memuat mengenai kesimpulan yang

merupakan jawaban dari pokok permasalahan yang diangkat dalam

skripsi ini serta ditutup dengan saran-saran yang ditujukan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan untuk memajukan ilmu pengetahuan

khususnya di bidang hukum keluarga.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian diatas, maka dalam Bab terakhir ini penulis

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pandangan Masyarakat Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten

Magetan terhadap Program Keluarga Berencana (KB) beranggapan

bahwa Keluarga Berencana (KB) hanya pengaturan jarak kelahiran

bukan mencegah kehamilan. Dalam hukum Islam Keluaraga

Berencana (KB) diartikan suatu usaha pengaturan jarak kelahiran atau

usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri

karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (mashlahat)

keluarga, masyarakat maupun Negara. Dalam hal ini masyarakat Desa

Temboro mendukung adanya Program Keluarga Berencana (KB),

akan tetapi ada yang melakukan dan ada yang tidak melakukan. Tentu

saja hal tersebut didasari atas kesepakatan dari masing-masing

keluarga terutama suami istri.

2. Alasan Masyarakat Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten

Magetan yang tidak melakukan Program Keluarga Berencana (KB)

terdiri dari faktor internal yaitu usia, pendidikan atau pengetahuan

menjadi alasan yang sangat dominan. Kurangnya pengetahuan,

manfaat dan adanya program Keluaraga Berencana (KB), sehingga

keluarga tersebut tidak dapat mencerna/memahami program Keluarga

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

113

Berencana (KB) tersebut. Hal ini juga dikarenakan kurangnya

komunikasi yang tidak memadai/ tidak terjalin dengan baik antara

masyarakat dengan aparatur desa dan alasan sosial yakni menjadikan

anaknya sebagai seorang Da’i dan Da’iah menjadi faktor eksternal. Di

Indonesia penegakan hukum terhadap Program Keluarga Berencana

(KB) itu sendiri kurang tegas, tidak ada sanksi bagi masyarakat yang

tidak melakukan program keluarga berencana (KB). Sehingga

masyarakat tidak ada rasa takut jika tidak melakukan program

Keluarga Berencana (KB).

B. Saran

Akhirnya sebagai penutup dari skripsi ini, maka penulis berharap karya

ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis ingin menyampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Untuk tetap meningkatkan atau mungkin mempertahankan Program

Keluarga Berencana (KB) hendaknya melakukan penyuluhan untuk

menambah pengetahuan masyarakat, serta membina hubungan yang

baik (komunikasi) antara aparatur desa dan masyarakat agar pelaksanaan

program tersebut berjalan dengan baik.

2. Untuk meningkatkan keberhasilan program Keluarga Berencana,

hendaknya masyarakat yang melakukan program Keluarga Berencana,

harus mengerti dan memahami tentang prosedur pelaksanaan Keluarga

Berencana.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

114

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurrahman, Umran. Islam dan KB. Jakarta: PT Lentera Basritama,1997

Anggraeni, Yetti. Pelayanan Keluarga Berencana . Yogyakarta: Rohima Press,

2012

Ansori. Ahmad Hafid. Ensiklopedi Islam, Jilid 3. Jakarta: Ichtiar Baru van

Hoeve, 1998

Arifin, Ahmad. Upaya BKKBN Dalam Pembinaan Keluarga Di Kelurahan

Ngampilan Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta Tahun 2001-2002.

Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002

Ash-Shagagh, Mahmud. Keluarga Bahagia Dalam Islam. Yogyakarta: CV.

Pustaka Mastiq, 1993

Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana.

Jakarta: EGC, 2006

Baharudin Lopa, Permasalahan dan Penegakan Hukum di Indonesia . Jakarta:

Bulan Bintang, 1997

Basri, Hasan. Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1996

BPHN, Simposium Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Masa Transisi.

Bandung: Bina Cipta, 1995

Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: Gema Risalah Press, 1989.

Faried, Ma‟ruf Noor. Menuju Keluarga Sejahtera & Bahagia . Bandung: PT

Alma‟arif, 1983

Faturrahman, Arif. Konsep Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana

Nasional (Bkkbn) Tentang Keluarga Berencana (Kb) Ditinjau Dari

Hukum Islam Dan Hukum Positif. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

Ghazali, Abd Rahman. Fikih Munakahat. Bandung: Nusa Media, 2010

Hakim, Rahmat. Hukum Perkawinan Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2000

Hasan, M Ali. Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam. Jakarta: Prenada

Media, 2003

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

115

Husnan, Ahmad. Analisis Hukum Islam Terhadap Proses Pembinaan Keluarga

Sakinah Mawaddah Warahmah melalui Program Keluarga Berencana

(KB) Yang Berada Di Desa Bangilan Kecamatan Bangilan Kabupaten

Tuban. Skripsi Fakultas Syariah Jurusan Ahwalus Syakhsiyah, IAIN

Sunan Ampel Surabaya, 2010

Kamal, Musthafa. Fiqih Islam. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2002

Letter. Tuntunan rumah tangga muslim dan Keluarga Berencana . Padang: KBN,

2009

Mahmud, Ash-Shagagh. Keluarga Bahagia Dalam Islam. Yogyakarta: CV.

Pustaka Mastiq, 1993

Marmi, Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016

Milles, Mattew B., dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

UI Press, 2007

Moch. Munir, Penegakan Hukum Dalam Masyarakat: Pidato Pengukuhan Jabatan

Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Brawijaya.

Malang, 1998

Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta:

Fakultas Hukum UI, 1983

Moreong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajahmada

University Press, 2007

Nuruddin , Amir dan Azhari Akmal Taringan. Hukum Perdata Islam di

Indonesia, 2004

Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama IAIN Jakarta

Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Fiqh,

1984

Ramulyo. Hukum Perkawinan Islam. Bandung: Nusa Media, 2010

Rosyadi, Rahmat. Indonesia Keluarga Berencana Ditinjau Dari Hukum Islam.

Bandung: 1406-1986

Saebani, Beni Ahmad. Perkawinan Dalam Hukum Islam Dan Undang-Undang.

Bandung: CV Pustaka Setia, 2008

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

116

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan.

Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1989

Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.

Jakarta: Rajawali, 1986

Sofyan, Yayan. Relasi Suami Isteri Dalam Islam. Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN

Syarif Hidayatullah, 2004

Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2001

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum. Yogyakarta: Liberty, 1986

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2006

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003Syarif, Sugiri. Menggapai Keluarga Berkualitas dan

Sakinah. Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqh

Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2009

Yakub, Aminudun. KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substansi Islam. Jakarta:

PBB UIN, 2003

Yazid. Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah. Bogor: Pustaka At-Taqwa,

2006

Zuhdi, Masjfuk. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991

INTERNET

https://anfieldvillage.wordpress.com/2016/07/30/program-keluarga-berencana-

pelaksanaan-di-lapangan-dengan-hukum-menurut-ulama-dan-imam-

madzhab-fiqh/#more-481 diakses tanggal 22 Agustus 2017 jam 09.30

WIB

http://prasko17.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-persepsi-dan-faktor-yang-

mempengaruhi.html diakses tanggal 22 Agustus 2017 jam 10.30 WIB

http://desa-temboro.blogspot.com/2012/12/profil-desa.html diunduh tanggal 22

Juni 2016 jam 19.56

http://zainuddindanrekan.blogspot.co.id/2008/06/implementasi-hukum-di

masyarakat.html diakses tanggal 1 Februri 2017 jam 09.30 WIB

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAMKELUARGA BERENCANA DI DESA …etheses.iainponorogo.ac.id/1824/1/Aji wibowo.pdf · DI DESA TEMBORO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN ... modalnya, karena setiap

117

http://anitaskyedu.blogspot.co.id/2015/02/makalah-keluarga-berencana-dalam-

segi.html diunduh tanggal 2 Februari 2017 jam 11.40 WIB

http://ekonomipolitikislam.blogspot.co.id/2011/11/program-keluarga-berencana-

kb-dalam.html di unduh tanggal 2 Februari jam 10.30 WIB

Mardiya, Mewujudkan Keluarga Sejahtera dalam Perspektif Islam. Diunduh

tanggal 11 Maret 2016 Jam 10.00 WIB

Muhamad Albar, Tahun 2011-2012, Pengertian Implementasi menurut Para Ahli,

http://www.jualbeliforum.com/pendidikan/215357-pengertian-

implementasi-menurut-para-ahli.html, diakses 1 Februari 2017 jam 09.45

WIB

Prima Wijaya , 20 Oktober 2012, Pengertian Implementasi Menurut Narasumber,

http://konsulatlaros.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-

menurut.html, di akses 1 Februari 2017 jam 09.45 WIB

Permatasari, Henny. Konsep Keluarga Sejahtera. Diunduh tanggal 11 Maret 2016

Jam 10.30 WIB

Rahimahullah. Hukum KB dalam Islam. Diakses 12 Juni 2016, dari

http://blog.vbaitullah.or.id/2003/02/22/48-hukum-kb-dalam-islam Jam

21.00 WIB

Whandi, artikel Pengertian Keluarga Berencana . Di unduh tanggal 12 Maret

2016 Jam 10.45 WIB

UNDANG - UNDANG

Kompilasi Hukum Islam

Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Keluarga Berencana. Jakarta: BKKBN, 2010