IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan...

20
1 IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN DI DESA MALANG RAPAT (Studi di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri) SKRIPSI OLEH : NURKHOLIS EKA PUTRA NIM. 110563201029 DOSEN PEMBIMBING I : WAHJOE PANGESTOETI, S.Sos., M.Si. DOSEN PEMBIMBING II : DIAN PRIMA SAFITRI,S.AP., M.AP PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2018

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

1

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN DI

DESA MALANG RAPAT

(Studi di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri)

SKRIPSI

OLEH :

NURKHOLIS EKA PUTRA

NIM. 110563201029

DOSEN PEMBIMBING I : WAHJOE PANGESTOETI, S.Sos., M.Si.

DOSEN PEMBIMBING II : DIAN PRIMA SAFITRI,S.AP., M.AP

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

2

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI

PEREMPUAN DI DESA MALANG RAPAT

(Studi di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri)

ABSTRAK

Nurkholis Eka Putra 1 Wahjoe Pangestoeti

2 Dian Prima Safitri

3

Program Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim

Raja Ali Haji

Melalui kegiatan pengembangan dan pembinaan desa Prima diharapkan pula akan

mendorong kerjasama dan keterpaduan di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi

pemerintah yang ditunjukan bagi pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan

perempuan. Kegiatan dalam rangka Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP)

meliputi Kegiatan Pendidikan dan Keterampilan, Ekonomi, Kesehatan, Politik dan Hukum,

Serta Sosial Budaya dan Lingkungan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Di Desa Malang Rapat Sebagai Desa Prima Binaan di

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau.

Penelitian ini melihat aspek yang terkandung dalam konsep implementasi yang

dikemukakan oleh Edward III dalam Widodo (2012:96), yaitu komunikasi, sumberdaya,

disposisi, dan struktur birokrasi. Lokasi penelitian adalah Badan Pemberdayaan perempuan

Dan Perlindungan anak Provinsi Kepulauan Riau.Adapun pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi disposisi, dan Struktur Birokrasi

belum berjalan sebagaimana mestinya, dan dimensi Komunikasi sudah terlaksana akan

tetapi dari segi konsistensi perintah atau aturannya yang tidak mendukung. Sedangkan

dimensi sumberdaya sudah terlaksana. Kendala terbesar dalam impelementasi kebijakan

Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Di Desa Malang Rapat terdapat pada

dimensi disposisi, dan Struktur Birokrasi, sehingga penyempurnaan kebijakan program

Desa Prima belum bisa dilaksanakan.

Kesimpulan Bahwa Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Di Desa

Malang Rapat belum mendukung dengan kebijakan Desa Prima, Program Desa Prima

belum konsisten dalam melaksanakan program Desa Prima.

Saran Diperlukan perhatian lebih dan dukungan oleh para pimpinan agar

kekurangan-kekurangan dalam pengembagan program kebijakan Desa Prima tersebut

dapat segera teratasi, demi tercapainya tujuan dari kebijakan Desa Prima sebagaimana

mestinya.

Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Desa Prima

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

3

ABSTRACT

Through development activities And the coaching of Prima village Is also expected

to encourage cooperation And integrity in the implementation Activities of government

agencies Aimed at community empowerment, Especially women's empowerment. Activities

in order Improving the Quality of Women's Life (PKHP) Covers Activities Education and

Skills, Economics, Health, Political and Law, And Social Culture and Environment.

The formulation of the problem in this research is How to implement the program

Women's Economic Empowerment in Malang Village Meeting As Prima Binaan Village in

Agency for Women Empowerment and Child Protection of Riau Archipelago province.

This study looks at the aspects contained In the proposed implementation concept By

Edward III in Widodo (2012: 96),that is Communication, resources, disposition, and

bureaucratic structure. Research sites is Agency for Women's Empowerment and Child

Protection of Riau Archipelago province. The data collection used is interview, and

documentation.

The results showed that the dimensions of disposition, And the Bureaucratic

Structure has not gone as it should, And the dimension of Communication has been done

but in terms of consistency Orders or rules that do not support. While the dimensions of

resources Has been done. The biggest obstacle in the implementation of the Program

policy Women's Economic Empowerment in Malang Village Meeting is in disposition

dimension, And Bureaucratic Structure, so that the improvement of the Prima Village

program policy Not yet implemented.

Conclusion That the Women's Economic Empowerment Program in Malang

Village Meeting has not supported with Prima Village policy, Prima Village Program has

not been consistent in implementing Prima Village program.

Suggestion More attention and support by the leaders is needed So that the

shortcomings in the development of policy programs Prima Village can be resolved

immediately, In order to achieve the objectives of the Prima Village policy as appropriate.

Keywords: Implementation, Policy, Prime Villag

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

4

Latar Belakang

Desa Prima (Perempuan Maju mandiri) adalah suatu model yang melibatkan seluruh

masyarakat untuk ikut membangun desa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

perempuan sekaligus menanggulangi kemiskinan desa melalui subsidi silang antar

kelompok masyarakat yang berekonomi lebih baik kepada masyarakat yang kurang

beruntung.

Penulis tertarik untuk meneliti program Desa Prima yang telah dilaksanakan oleh

badan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di berbagai daerah seluruh

Kabupaten dan Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Oleh karena cangkupannya terlalu luas,

sehingga penulis memfokuskan penelitian di Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung

Kijang Kabupaten Bintan.

Penulis memilih melakukan penelitian di Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung

Kijang Kabupaten Bintan karena Program Desa Prima di desa tersebut merupakan salah

satu dari sekian banyak kelompok Desa Prima binaan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

yang berhasil dan masih berjalan hingga sekarang. Masing-masing anggotanya telah

menunjukkan eksistensi mereka dengan mengembangkan usahanya kelompok Desa Prima

di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung kijang, Kabupaten Bintan ini bernama

kelompok Desa Prima “SADAR KENCANA“ kelompok ini terdiri dari 25 orang anggota

sesuai dengan ketentuan dari Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.

Oleh karna itu permasalahan-permasalahan inilah yang menjadi landasan penulis

untuk mengambil dengan judul :“IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI PEREMPUAN DI DESA MALANG RAPAT (Studi di Dinas Badan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Provinsi Kepulauan Riau)”

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akanditeliti

adalah sebagai berikut: Bagaimana Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi

Perempuan Di Desa Malang Rapat di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Provinsi Kepulauan Riau?

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

5

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian yang ingin

dicapai yaitu :

Mengetahui implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Desa

Malang Rapat sebagai Desa Prima (Perempuan Maju Mandiri) binaan Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Riau.

2. Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi infomasi sekaligus gambaran, sehingga

dapat memberikan manfaat kepada semua kalangan :

1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya tim pelaksanaan pemberdayaan

ekonomi perempuan

2. Untuk memberikan informasi atau masukan di bidang pemberdayaan ekonomi

perempuan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang

mengangkat masalah yang sama.

Konsep teoritis

1. Kebijakan

Secara umum istilah kebijakan berbeda dengan keputusan. Kebijakan berasal dari

kata “Policy”, sedangkan keputusan berasal dari kata “decision”, sehingga menurut

Kartasasmita dalam Widodo (2006:13) kebijakan: merupakan upaya untuk memahami dan

mengartikan apa yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh pemerintah mengenai suatu

masalah, apa yang menyebabkan atau yang mempengaruhinya dan apa pengaruh dan

dampak dari kebijakan publik tersebut.

Sedangkan definisi lain mengenai kebijakan menurut Carl Friedrich dalam Agustino

(2014:7) mengatakan bahwa kebijakan adalah “serangkaian tindakan kegiatan yang

diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu

dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) kemungkinan-kemungkinan

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

6

(kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam

mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud”.

Jadi dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan yaitu apa yang

dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah dimana kebijakan tersebut bisa

mendapat hambatan, kemungkinan dan dampak terhadap pengambil kebijakan maupun

sasaran dari kebijakan tersebut.

2. Implementasi

Implementasi kebijakan menurut Edward III dalam Nugroho (2012:693),

menegaskan bahwa: “Kurangnya perhatian terhadap pelaksanaan. Tanpa implementasi

yang efektif keputusan yang pembuat kebijakan tidak akan dilakukan dengan sukses.

Edward menyarankan untuk memperhatikan empat isu pokok agar implementasi kebijakan

menjadi efektif, yaitu communication, resources, disposition, dan bureaucratic structures”.

Menurut Mazmanian dan Sabatier dalam Widodo (2012:87) menjelaskan makna

implementasi dengan mengatakan bahwa “To understand what actually happens after a

program is enacted or formulated is the subject of policy implementation. Those events and

activities that occur after the issuing of authoritative public policy directives, which

included both the effort to administer and the substantive impacts on people and events”.

Hakikat utama implementasi kebijakan adalah memahami apa yang seharusnya terjadi

sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan serta mencangkup usaha-usaha

untuk mengadministrasikannya dan untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat

atau kejadian-kejadiannya.

Menurut Webster dalam Wahab (2008:64) merumuskan secara pendek bahwa “to

implement to provide the means for carrying out ;(menyediakan sarana untuk melakukan

sesuatu) to give practical effect to (menimbulkan dampak /akibat terhadap sesuatu)”. Maka

Implementasi kebijaksanaan dapat dipandang sebagai suatu proses melaksanakan keputusan

kebijaksanaan.

Menurut Goerge C. Edward III dalam Widodo (2012:96) terdapat empat faktor yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu :

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

7

1. Komunikasi (Communication)

Proses penyampaian kebijakan dari pembuat kebijakan (policy maker) kepada

pelaksana kebijakan (policy implementors). Hal ini bertujuan agar pelaku kebijakan dapat

mengetahui, memahami baik isi, tujuan, arah, maupun kelompok sasaran dari kebijakan

tersebut.

2. Sumberdaya (Resources)

Sumberdaya mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan. Sumber

daya tersebut merupakan sarana yang digunakan untuk implementasi suatu kebijakan.

Terbatasnya sumber daya akan menghambat proses implementasi kebijakan. Dimana

aturan-aturan maupun ketentuan-ketentuan yang berlaku tidak akan kuat, sehingga

menyebabkan pelayanan tidak akan berjalan secara optimal.

3. Disposisi (Disposition)

Disposisi merupakan kemauan, keinginan, dan kecendrungan para pelaku kebijakan

untuk melaksanakan kebijakan secara bersungguh-sungguh sehingga tujuan dari kebijakan

dapat terwujud. Apabila implementasi kebijakan ingin mencapai tujuan secara efektif dan

efisien, maka para pelaksana kebijakan harus memiliki kemauan yang kuat dalam

melaksanakan tugasnya.Selain mengetahui, memahami, dan memiliki kemampuan dalam

melaksanakan kebijakan tersebut.

4. Struktur Birokrasi (Bureaucratic Structure).

Struktur birokrasi merupakan salah badan atau instansi yang menjalankan kebijakan

tersebut. Struktur birokrasi mencangkup beberapa aspek, diantaranya : struktur organisasi,

pembagian wewenang, hubungan antar unit-unit organisasi yang bersangkutan, dan

hubungan organisasi dengan pihak luar yang memiliki kepentingan dalam kebijakan

tersebut.

3. Program

Menurut Umar (2002:15), menyatakan bahwa “Program merupakan rencana kerja

yang dilaksanakan dari kebijakan yang telah diambil atau ditetapkan sebelumnya. Atau

dengan kata lain dikatakan bahwa program itu merupakan rencana kerja”.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

8

4. Pemberdayaan

Sementara itu, Sutrisno (2000:185) menjelaskan, dalam perspektif pemberdayaan,

masyarakat diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana pembangunan baik yang berasal

dari pemerintah maupun dari pihak lain, disamping mereka harus aktif berpartisipasi dalam

proses pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan. perbedaannya dengan

pembangunan partisipatif adalah keterlibatan kelompok masyarakat sebatas pada

pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program, sedangkan dana tetap dikuasai oleh

pemerintah.

Kerangka Teoritis

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Di Desa Malang Rapat

mengunakan Teori Implementasi Menurut Edward III dalam buku Sahya Anggara

(2014:250)

a. Komunikasi (Communication)

Terdapat tiga hal penting dalam komunikasi kebijakan, yaitu :

1). Transmisi (Transmission) yaitu : dalam penyampaian informasi kebijakan harus

ditujukan kepada pelaksana, kelompok sasaran kebijakan, dan pihak lain yang

berkepentingan terhadap kebijakan.

2). Kejelasan (Clarity)yaitu : informasi yang disampaikan ataupun petunjuk-petunjuk

pelaksanaan kebijakan yang diterima oleh pelaksana, kelompok sasaran kebijakan, dan

pihak lain yang berkepentingan terhadap kebijakan tersebut harus jelas. Sehingga

mereka mengetahui apa yang menjadi tujuan, sasaran, maupun keinginan dari

kebijakan tersebut.

3). Konsistensi (Consistency), yaitu : Perintah, aturan, maupun petunjuk pelaksanaan

kebijakan dapat dicapai secara efektif dan efisien maka perintah, aturan maupun

petunjuk tersebut disampaikan secara jelas dan konsisten.

b. Sumberdaya (Resources)

Sumberdaya yang mendukung proses implementasi kebijakan terdapat beberapa aspek

diantaranya :

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

9

1. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan

implementasi kebijakan. Hal ini disebabkan karena manusia yang bertanggung jawab

dalam melaksanakan proses implementasi kebijakan. Sumberdaya manusia harus

memiliki keahlian (kualitas) dan juga kapasitas yang memadai demi tercapainya tujuan

pelaksanaan implementasi tersebut.

2. Sumber daya anggaran dalam mencapai tujuan implementasi kebijakan harus memadai,

karena sebaik apapun kualitas sumberdaya manusia kalau tidak didukung oleh anggaran

yang cukup maka implementasi kebijakan akan mengalami kendala dalam

implementasikannya.

3. Sumber daya peralatan. Sumberdaya peralatan juga menjadi poin penting suksesnya

implementasi kebijakan, dimana peralatan yang mendukung proses kebijakan akan

menjadikan impelementasi kebijakan cepat, tepat dan akurat dalam memenuhi sasaran

kebijakan.

4. Sumber daya informasi dan kewenangan. Informasi mempengaruhi tercapainya tujuan

kebijakan, dengan informasi yang cukup maka pelaksana kebijakan akan mengetahui

dan memahami apa yang menjadi arah, tujuan, sasaran dari kebijakan tersebut. Selain

didukung oleh informasi yang akurat kewenangan dalam melaksanakan tugas sangat

dibutuhkan. Kejelasan wewenang akan mempengaruhi dampak pengambilan keputusan

dari proses pelaksanakan kebijakan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi

dilapangan.

c. Disposisi (Disposition)

Terdapat tiga bentuk sikap atau respon implementor terhadap kebijakan, yaitu :

a. Kesadaran Pelaksana, kuatnya kesadaran implementor dalam melaksanakan kebijakan

akan mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan tersebut.

b. Petunjuk atau arahan pelaksana untuk merespon program kearah penerimaan atau

penolakan, dengan adanya petunjuk dan arahan yang jelas diterima oleh implementor

akanmembetuk sikap apakah menerima atau menolak dalam mengimplementasikan

program kebijakan.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

10

c. Intensitas dari respon tersebut, adanya intensitas yang tinggi terhadap kebijakan akan

mempengaruhi proses impelementasi kebijakan dalam mencapai tujuan kebijakan.

d. Struktur Birokrasi (Bureaucratic Structure)

Dalam struktur birokrasi terdapat dua aspek yang mempengaruhi implementasi

kebijakan yaitu :

1. Standar Operasinal Prosedur (SOP) yang mengatur proses pelaksanaan implementasi.

SOP digunakan sebagai pedoman, petunjuk, tuntunan, maupun referensi dari aspek-

aspek yang terlibat dalam pelaksanaan implementasi, yang bertujuan agar para

pelaksana dapat mengetahui dan memahami maksud dari tujuan pelaksanaan tersebut.

2. Fragmentasi merupakan penyebaran tanggungjawab suatu kebijakan kepada beberapa

badan yang berbeda hingga memerlukan koordinasi.

Metode penelitian

Penelitian ini adalah bersifat Deskriptif Kualitatif, menurut Sugiyono (2000:14)

penelitian deskriptif” yaitu: “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih ( independen ) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya.Adapun lokasi didalam

penelitian ini adalah Desa Malang Rapat di badan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak provinsi kepulauan riau.

Data dalam penelitian terdiri dari :

Data primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden mengenaiprogram

pemberdayaan ekonomi membentuk program untuk membantu masyarakat di desa Malang

Rapat.

Data skunder yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi yang dibutuhkan, berupa:

Jumlah data perempuan yang ikut masuk Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di

Desa Malang Rapat. Proses yang telah dilakukan oleh Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Program Pemberdayaan Ekonomi perempuan di Desa Malang Rapat Provinsi Kepulauan

Riau.

Dalam usulan penelitian ini, penulis menggunakan carapurposive sampling dalam

menentukan informan yaitu penulis memilih informan menurut kriteria yang telah

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

11

ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian, mereka yang dipilih pun harus

dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.

Dalam hal ini penulis mengambil informan dari Pelaksanaan Program

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Malang Rapat Provinsi Kepulauan Riau. Yang

berjumlah 6 (orang) orang yaitu terdiri dari Kepala Desa, Perempuan di Malang Rapat,

Kepala Bidang Ekonomi Perempuan, Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak, Kasubid usaha Ekonomi dan Kemitraan, Staf Bidang Ekonomi

perempuan.

Teknik dan alat pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap dan dapat di

pertanggungjawabkan, sebagaimana yang diharapkan mengenai variabel program

pemberdayaan ekonomi perempuan didesa malang rapat provinsi kepulauan riau, maka

teknik yang hendak dilakukan dalam pengumpulan data menurut penelitian ini adalah:

Tekni pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Kemudian dianalisa dengan melakukan reduksi data, penarikan data dan

penarikan kesimpulan dan dilakuan verifikasi data.

a. Komunikasi

Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari pemberi pensan

(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi kebijakan berarti proses

penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan kepada pelaksana kebijakan.

Informasi kebijakan publik perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar pelaku

kebijakan dapat mengetahui, mamahami dari isi, tujuan, arah, kelompok sasaran kebijakan.

Hal ini bertujuan agar pelaku kebijakan dapat dapat mempersiapkan dengan benar apa yang

seharusnya dipersiapkan dan dilakukan untuk melaksanakan kebijakan tersebut, supaya

tujuan dan sasaran dari kebijakan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

12

Konsistensi (Consistency) yaitu perintah, aturan, maupun petunjuk pelaksanaan

kebijakan dapat dicapai secara efektif dan efisien maka perintah, aturan maupun petunjuk

tersebut disampaikan secara jelas dan konsisten.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa informan, maka

pada Dengan Penyampaian Informasi Antara Pemberdayaan Ekonomi Dengan Kantor Desa

Malang Rapat,Kepala Desa, Dan Masyarakat Desa Marang Rapat, Pelaksanaan Program

Desa Prima Di Desa Malang Rapat, pemberdayaan ekonomi perempuan dan perlindungan

anak memberi, baik kepala desa maupun masyarakat Desa Malang Rapat penyampaiannya

sangat baik.

Pendapat dari beberapa informan tersebut, juga didukung oleh pendapat dari key

informan atau informan kesatu (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan informan kesatu (i1),

“diawal pembentukan Desa Prima, setelah diputuskan di Desa Malang Rapat

sebagai Desa Prima, Desa Malang Rapat desa percontohan untuk mengembangkan Desa

Prima untuk di desa-desa lainnya, berkaitan dengan petunjuk pelaksanaan kegiataan yang

akan dilaksanakan, secara jelas, hingga sekarang Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak tetap berkomunikasi dengan masyarakat Desa Malang Rapat”. Selasa

(22 november 2016)

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan informan 1 (i1), menunjukkan

bahwa pemberdayaan ekonomi, staf kantor Desa Malang Rapat maupun masyarakat Desa

Malang Rapat sudah kejelasan, konsistensi penyampaian informasi dari kebijakan Desa

Prima.

Transmisi. Penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu

implementasi yang baik pula. Seringkali terjadi masalah dalam penyaluran komunikasi

yaitu adanya salah pengertian (miskomunikasi) yang disebabkan banyaknya tingkatan

birokrasi yang harus dilalui dalam proses komunikasi, sehingga apa yang diharapkan

terdirtorsi di tengah jalan.

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

13

Pendapat dari beberapa informan tersebut, juga didukung oleh pendapat dari key

informan atau informan pertam (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan informan pertama (i1),

“memberikan peletihan-pelatihan untuk perempuan di Desa Malang Rapat, memberi

keterampilan untuk masyarat Desa Prima, memberi penampingan untuk program Desa

Prima masyarakat perempuan Desa Malang Rapat”. selasa (22 november 2016)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan key informan atau informan

kunci maka dapat disimpulkan pola komunikasi penyampaian pemberdayaan ekonomi

perempuan tentang program Desa Prima di Desa Malang Rapat memberikan pelatihan-

pelatihan untuk perempuan di Desa Malang Rapat supaya masyarakat bias mengetahui

program Desa Prima di Desa Malang Rapat.

Kejelasan (clarity) yaitu informasi yang disampaikan ataupun petunjuk-petunjuk

pelaksanaan kebijakan yang diterima oleh pelaksana, kelompok sasaran kebijakan, dan

pihak lain yang berkepentingan terhadap kebijakan tersebut harus jelas, sehingga mereka

mengetahui apa yang menjadi tujuan, sasaran, maupun keinginan dari kebijakan tersebut.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci atau informan

pertama (i1). Berikut hasil waawancara dengan informan pertama (i1) :

“memberi pelatihan-pelatihan, rapat-rapat degan staf kantor Desa Malang Rapat,

membagikan brosur Desa Prima,melalui telepon, dan bertatap muka dengan

masyarakat”.selasa (22 november 2016)

Bentuk sosialisasi telah dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Sosialisasi

langsung dilakukan dengan cara pengajaran langsung kepada masyarakat dan staf Desa

Malang Rapat, sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung, dilakukan melalui

bentuk komunikasi.

b. Sumber Daya

Faktor sumber daya memiliki peranan penting dalam implementasi

kebijakan.Sumberdayakebijakan didalam penelitian ini meliputi ketersediaan sumberdaya

manusia, sumberdaya anggaran, dan sumberdaya peralatan, yang mendukung program

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

14

pemberdayaan ekonomi perempuan diDesa Malang Rapat.Adapun indikator dari dimensi

sumberdaya diantaranya :

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan

implementasi kebijakan. Hal ini disebabkan karena manusia yang bertanggung jawab dalam

melaksanakan proses implementasi kebijakan. Sumberdaya manusia harus memiliki

keahlian (kualitas) dan juga kapasitas yang memadai demi tercapainya tujuan pelaksanaan

implementasi tersebut.

Berapa banyak Sumber Daya Manusia di Kantor yang tersedia dalam pelaksanaan

program pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Malang Rapat

Sumberdaya manusia dalam penelitian ini adalah ketersediaan atau jumlah

pemberdayaan ekonomi perempuan yang menjalankan program Desa Prima di Desa

Malang Rapat,

Edward III dalam Widodo (2012:98) menegaskan bahwa : “Sumberdaya manusia

(staf), harus cukup (jumlah) dan cakap (keahlian)”. Dengan demikian sumberdaya manusia

dalam implementasi kebijakan disamping harus cukup juga harus cakap dalam

melaksanakan tugas, anjuran, perintah dari atasan (pimpinan).Oleh karena itu sumberdaya

manusia harus ada ketepatan dan kelayakan antara jumlah staf yang dibutuhkan dan

keahlian yang dimiliki sesuai dengan tugas pekerjaan yang diberikan.

2. Sumber Daya Anggaran

Sumber daya anggaran dalam mencapai tujuan implementasi kebijakan harus

memadai, karena sebaik apapun kualitas sumberdaya manusia kalau tidak didukung oleh

anggaran yang cukup maka implementasi kebijakan akan mengalami kendala dalam

implementasikannya.

Berapa sumber daya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan program Desa

Prima di Desa Malang Rapat. Sumber daya anggaran berkaitan dengan biaya yang

mendukung pengembangan program pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Malang

Rapat.

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

15

3. Sumberdaya Peralatan

Berapa sumber daya peralatan yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan program

Desa Prima di Desa Malang Rapat, Sumberdaya peralatan berkaitan dengan peralatan yang

digunakan masyarakat Desa Prima dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi

perempuan di Desa Malang Rapat, Berkaitan dengan sumberdaya peralatan yang

mendukung Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Desa Malang

Rapat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa

peralatan yang digunakan masyrakat desa marang rapat dalam mendukung Implementasi

Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Desa Malang Rapat di provinsi kepulauan

riau. Untuk sekarang belum ada.

pada dimensi Sumberdaya mendukung sepenuhnya dalam proses pelaksanaan desa

prima tersebut, masih banyak sumberdaya dilapangan. Karena banyak sumberdaya manusia

yang dimiliki, dan banyak sumberdaya peralatan yang digunakan, membantu proses

impelementasi kebijakan yang dilaksanakan di desa malang rapat, Sehingga pelaksananaan

implementasi kebijakan desa prima di desa malang rapat menjadi efektif.

c. Disposisi

Disposisi merupakan kemauan, keinginan, dan kecenderungan para pelaku

kebijakan untuk melaksanakan kebijakan secara bersungguh-sungguh sehingga tujuan dari

kebijakan dapat terwujud. Apabila implementasi kebijakan ingin mencapai tujuan secara

efektif dan efisien, maka para pelaksana kebijakan harus memiliki kemauan yang kuat

dalam melaksanakan tugasnya. Disposisi dalam penelitian ini merupakan sifat dan

karakteristik yang dimiliki oleh implementor untuk melaksanakan kebijakan Desa Prima di

Desa Malang Rapat.seperti tanggapan dan intensitas.

Kesadaran pelaksanaan, kuatnya kesadaran implementor dalam melaksanakan

kebijakan akan mempenaruhi keberhasilan implementasi kebijakan tersebut.Peneliti

melakukan wawancara dengan informasi kedua berkaitan tanggapan masyarakat Desa

Malang Rapat dengan program Desa Prima di Desa Malang Rapat.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

16

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan lainnya, maka dapat

disimpulkan bahwa pada tanggapan masyarakat dalam program pemberdayaan ekonomi

perempuan di Desa Malang Rapat sangat baik, Hanya satu informan yang menyatakan

adanya tanggapan masyarakat yang kurang baik dalam program Desa Prima di Desa

Malang Rapat. yaitu informan keenam, sebagaimana dapat dilihat dari pernyataan informan

tersebut.

Menurut informan pertama (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan informan pertama (11),

“sangat ramai memberikan tanggapan yang baik untuk program Desa Prima,

masyarakat Desa Malang Rapat sangat menerima program Desa Prima untuk membantu

masyarakat perempuan,masyarakat Desa Malang Rapat respon positip degan program Desa

Prima”. Selasa (22 november 2016)

Intensitas dari respon tersebut, adanya intensitas yang tinggi terhadap kebijakan

akan mempengaruhi proses implementasi kebijakan dalam mencapai tujuan

kebijakan.Berkaitan dengan intensitas atau semangat yang dimiliki oleh masyarakat

perempuan melaksanakan program Desa Prima di Desa Malang Rapat.Pendapat dari

beberapa informan tersebut, juga didukung oleh pendapat dari key informan atau informan

pertama (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan pertama

(i1),

Informan Pertama (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

informan pertama (i1), menyatakan bahwa :

“masyarakat Desa Malang Rapat sangat bersemangat dengan program Desa Prima

dan masyarakat sangat merespon positif dengan program Desa Prima, mereka siap

membawa barang atau produk mereka untuk di tunjukan atau memberi contoh bahwa

produk mereka biasa bersaing dengan produk yang lain”.selasa (22 november 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan lainnya, maka dapat

disimpulkan bahwa pada semangat masyarakat dalam program pemberdayaan ekonomi

perempuan di Desa Malang Rapat provinsi kepulauan riau sangat semangat, semangat

dalam program Desa Prima di Desa Malang Rapat.masyarakat bersemangat untuk program

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

17

Desa Prima karna dapat membantu kebutuhan perekonomian mereka dan membantu suami

untuk menambah rezeki.

pada dimensi Disposisi dapat disimpulkan bahwa belum mendukung proses

impelementasi kebijakan desa prima di desa malang rapat sebagaimana hasil wawancara

yang dilakukan dengan informan kunci dan beberapa informan lainnya, sebagai pelaksana

memiliki, tanggapan, semangat yang tinggi dalam pelaksanaannnya dilapangan,

d. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi merupakan salah satu badan atau instansi yang menjalankan

kebijakan tersebut.Struktur birokrasi dalam penelitian ini berkaitan dengan kesesuaian

organisasi birokrasi yang menjalankan program Desa Prima di Desa Malang Rapat provinsi

kepulauan riau. Menurut Edward III dalam Widodo (2012:106) menyatakan bahwa

“Implementasi kebijakan bisa jadi belum efektif karena adanya ketidak efisiennya sturktur

birokrasi”.

Standar Operasi Prosedur (SOP) yang mengatur proses pelaksanaan implementasi.

SOP digunakan sebagai pedoman, petunjuk, tuntunan, maupun referensi dari aspek-aspek

yang terlibat dalam pelaksanaan implementasi, yang bertujuan agar para pelaksana dapat

mengetahui dan memahami maksud dari tujuan pelaksanaan tersebut.

Informan pertam (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

informan pertama (i1),

“belum ada, yang ada pedoman pengembangan dan pembinaan Desa Prima dan

tekniknya saja, profil kelompok usaha diDesa Malang Rapat pada kegiatan desa binaan

prima”.selasa (22 november 2016)

Kesimpulan dari hasil wawancara dengan beberapa informan dapat dilihat bahwa

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur proses pelaksanaan program Desa

Prima di Desa Malang Rapat tidak ada.Panduan yang digunakan oleh pelaksana selama ini

berdasarkan pedoman pengembangan dan pembinaan Desa Prima di Desa Malang Rapat,

dan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi selama ini di Desa Malang Rapat,sehingga apabila

terjadi kendala-kendala dilapangan, maka kendala-kendala tersebut tidak bisa langsung

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

18

diantisipasi oleh pelaksana, dan menunggu pemecahannya dari pembina. Dengan demikian

dari segi waktu tidak akan efisien.

Fragmentasi merupakan penyebaran tanggungjawab suatu kebijakan kepada

beberapa badan yang berbeda hingga memerlukan koordinasi.

Pembagian tugas yang sudah ditetapkan dengan jelas sangat diperlukan dalam

program pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Malang Rapat provinsi kepulauan

riau, Karena dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka setiap setiap lini dari

pelaksanaan program Desa Prima akan memahami hal-hal yang menjadi tugas, tanggung

jawab, dan kewenangannya, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam melaksanakan

program tersebut.

Menurut informan pertama (i1), sebagaimana berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan informan pertama (i1),

“Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan

Riau hanya memberi fasilitator pembentukan dan memberi pembinaan untuk program Desa

Prima, dan berkerja sama dengan badan pemberdayaan perempuan kabupaten bintan dapat

melanjutkan program tersebut dan dapat mengembangkan ke desa-desa lainnya”.selasa (22

november 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan lainnya, maka dapat

disimpulkan bahwa indikator pembagian tugas yang jelas agar proses program

pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Malang Rapat provinsi kepulauan riau, secara

keseluruhan dapat dikatakan belum ada karena SOP yang mengatur proses pelaksanaan

Desa Prima belum ada.

pada dimensi Struktur Birokrasi belum mendukung dalam proses implementasi

kebijakan desa prima di desa malang rapat. Hal ini disebabkan karena SOP yang mengatur

dan sebagai pedoman dalam pelaksananaan implementasi tersebut belum ada, dengan

demikian pembagian tugas yang jelaspun tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu panduan

yang digunakan di desa malang rapat berdasar kan pedoman-pedoman desa prima untuk

pelaksanaan desa prima di desa malang rapat.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

19

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Anggara Sahya, 2014. Kebijakan Publik. Pustaka Setia. Bandung

Agustino, Leo., 2014. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Alfabeta. Bandung.

Dunn, William,. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. University Press.

Edward, George. C.1980. Implementing Public Policy.Washington D.C Congressional

Quarterly Inc.

Madekhan Ali, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang, Averroes Press. 2007 Nur

Kholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Dian Rakyat & Paramadina, 1992

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi.Bandung :Alfabeta

Sugiyono (2010) .Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:Alfabeta

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta

Subarsono, AG,. 2005 Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Hasibuan, SP. Malayu,2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masaah, Jakarta:Bumi

Aksara.

Suhendra, 2006. Peranan Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Sumaryadi, I Nyoman, 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan

Pemberdayaan Masyarakat. CV. Citra Utama, Jakarta

Titik Sumarti, 2010,”Strategi Nafkah Rumah Tangga dan Posisi Kaum Perempuan” dalam

secercah cahaya menuju kesejahteraan perempuan ( sebuah kajian), Kementrian

Sosial RI Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan

Sosial,tkp.

Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

Wahab, Solichin Abdul., 2008. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Implementasi

Kebijaknsanaan Negara, Bumi Aksara, Jakarta.

---------------------------., 2014. Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi Ke Penyusunan

Model-Model Implementasi Kebijaknsanaan Publik, Bumi Aksara, Jakarta.

Widodo, Joko., 2012. Analisis Kebijakan Publik, Analisis Proses Kebijakan Publik,

Bayumedia Publishing, Malang.

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI …repository.umrah.ac.id/277/1/E-jurnal.pdf · Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi

20

DOKUMEN

Bps Provinsi Kepulauan Riau.2011. Profil Ketenagakerjaan Provinsi Kepulauan

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.2012.Profil Perempuan

Indonesia 2012.Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

Riau. Tanjungpinang:BPS Provinsi Kepulauan Riau.

Sayyida.2012.AanalisisPartisipasi Ekonomi perempuan Dengan Metode Regresi Logistik

Biner Bivariat di ProvinsiJawaTimur.Thes.ITS

INTERNET

http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/03/konsep-definisi-dan-teori

pemberdayaan.html

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2202726-tujuan-pemberdayaan-

masyarakat/#ixzz2B39r4CIy

http://www.sarjanaku.com/2011/09/pemberdayaan-masyarakat-pengertian.html

http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/04/konsep-pemberdayaan-2.html