Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada...

19
i Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction Observation Explaination) untuk meningkatkan pemahaman siswa dan keaktifan siswa materi rangkaian listrik sederhana Oleh, Nita Rosvita Sari NIM: 192010021 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada...

Page 1: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

i

Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction Observation

Explaination) untuk meningkatkan pemahaman siswa dan keaktifan siswa

materi rangkaian listrik sederhana

Oleh,

Nita Rosvita Sari

NIM: 192010021

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

ii

Page 3: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

iii

Page 4: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

iv

Page 5: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

v

Page 6: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh berkat kasih dan anugerah-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai

pihak. Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Keluarga tercinta bapak, ibu dansaudara-saudara saya di Bawen yang selama ini terus

mendoakan, memberikan dukungan berupa materi, semangat dan perhatian sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Keluarga tercinta bapak, ibu dan saudara-saudara saya di Klaten yang selama ini terus

memberikan semangat, doa dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

3. Ibu Diane Noviandini, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang selama ini banyak

membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan memberikan wejangan-wejangan yang

4. Ibu Made Rai Suci Shanti Nurani Ayub, S.Si, M.Pd. selaku dosen pembimbing pendamping yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi, dan berbagi pengalaman.

Membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian hingga tugas akhir ini selesai.

5. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Bapak Suryasatriya

T., Bapak Wahyu H.K., Bapak Andreas Setiawan, Bapak Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini,

Ibu Santi, Ibu Marmi Sudarmi, Bapak Ferdi S. Rondonuwu,., Bapak Nur Aji Wibowo, Ibu

Debora Natalia S., Bapak AlvaPattiserlihun, Bapak Giner Maslebu, dan Ibu Enggar atas

bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama kuliah.

6. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM UKSW

atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.

7. Rendi Hadi Perdana yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat dan doa yang luar biasa

bagi penulis untuk tidak menyerah dalam kesulitan.

8. Sahabat-sahabat tercinta saya yaitu teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika 2010, Desman,

Kriswantoro, Kresno, Kukuh, Hafid, Wahyu, David, Olik, Anisa, Galuh, Uchi, Eigche, Pujo,

Page 7: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

vii

Lita, Dian, Erfi, Maya, Anti, Eskelon, Gigih, terimakasih atas segala bantuan dan semangat yang

kalian berikan.

9. Teman-teman seperjuangan selama skripsi, Kriswantoro, Kukuh Azis, Cintya Damayanti, Arif

Kresno, Wahyu Kurniawan, Pujiyono, Warsini Mariyam, dan Anisa Inges Atsari terimakasih atas

segala bantuan dan semangat yang telah diberikan.

10. Teman-teman angkatan 2011, 2012, 2013, Kristia, Lia, Dita, Attiin, Olga, Edi, Aswab, Nur,

Gadis, terima kasih untuk kalian yang selalu memberikan semangat dan bantuan yang telah

diberikan.

11. Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan

tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas akhir ini.Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca bagi

perbaikan penulis.Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata yang kurang berkenan

dihati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Akhirnya penulis berharap tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Salatiga, Maret 2016

Penulis

Page 8: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

viii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan

kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya

kalian beruntung.” (Aali „Imraan:200)

“Kegagalan adalah cara Tuhan mengajarkan kamu tentang

pantang menyerah, kesabaran, kerja keras dan percaya diri"

Page 9: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ............................................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ix

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN POE (Prediction Observation Explaination)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA MATERI

RANGKAIAN LISTRIK SEDERHAN ........................................................................... 1

2.1 Pendahuluan ........................................................................................ 1

2.2 Pembahasan ......................................................................................... 2

2.3 Kesimpulan ......................................................................................... 6

2.4 Ucapan Terimakasih ............................................................................ 7

2.5 Daftar Pustaka ..................................................................................... 7

Lampiran .......................................................................................................................... 8

Surat Pernyataam Seminar UNESA ................................................................. 9

Sertifikat ............................................................................................................ 10

Page 10: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

1

Implementasi model pembelajaran POE (prediction observation

explaination) untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan

siswa materi rangkaian listrik sederhana

Nita R. Sari2, Diane N.

2, Made R.S.S.N. Ayub

1,2

1Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga

Email :[email protected]

Abstrak

Metode pembelajaran merupakan aspek penting ketika melaksanakan pembelajaran.Peneliti

menemukan masih banyak guru menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran bersifat

monoton dan membosankan. Salah satu model pembelajaran yang dibutuhkan untuk

memberikan kesempatan kepada siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran dan dapat

mengaplikasikan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari yakni model POE (Prediction

Observation Explaination). Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan

siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan

RPP dengan model pembelajaran POE materi rangkaian listrik sederhana sub konsep syarat

lampu menyala yang sudah diuji kelayakannya oleh pihak yang berkompetensi, lembar kerja

siswa, lembar observasi, dan kuisioner. RPP terbagi dalam 3 kegiatan

pembelajaran.Pembelajaran 3 hanya 73% siswa yang tuntas, sehingga perlu dilakukan

pengulangan siklus pada pembelajaran ke 3. Hasil pengulangan siklus ke 2 pada pembelajaran

ke 2 adalah 85%, dan dilanjutkan pembelajaran ke 3 dengan hasil 93%. Dengan hasil tersebut

didapatkan bahwa pembelajaran POE dapat disimpulkan mampu meningkatkan pemahaman

siswa dan keaktifan siswa.

Kata kunci : Metode Pembelajaran, POE, rangkaian listrik sederhana

Abstract

Learning method is an essential aspect in learning performance. Researchers found that many

teachers stilluse lecture method, so learning process becomes monotonous and boring. One of

the learning models required to provide opportunities for students to be active in learning

process and to apply scientific concepts in daily lives is POE model (Prediction Observation

Explanation). The purpose of this study is to create fun and interesting learning process that will

improve elementary students’ understanding and activity. This study was performed on the

fourth grade elementary students. The study method used lesson plan that implemented POE

learning model that had been evaluated by qualified teacher on material about simple electrical

circuit and sub concept about the requirements to make light bulb light up, student worksheet,

observation worksheet, and questionnaire. The lesson plan was divided into 3 learning

activities. In the third learning activity, only 73% of the students passed the minimum score, so a

repeated cycle had to be performed in the third learning process. The repeated second cycle in

the second learning process shows that 85% of the students passed the minimum score, and in

the third learning process, 93% of the students passed the minimum score. From the result, it is

concluded that POE learning can improve students’ understanding and activity.

Keywords:learning methods, POE, Simple Electric Circu

Page 11: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

2

PENDAHULUAN

Pendidikan telah menjadi salah satu

kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia itu

sendiri.Melaluipengalamandanpendidikan yang

diperoleh, seseorangdapat memanfaatkan dan

menerapkanilmu pengetahuan

tersebutdalamkehidupan sehari-hari. Seperti

yangdiungkapkanolehSanjaya (2010:2)pendidikan

diarahkanuntuk membentuk manusiayangcerdas,

memiliki kemampuan memecahkanmasalahhidup,

serta membentukmanusiayangkreatifdan

inovatif.Membangun pola pikir siswa yang kreatif

bisa dilakukan melalui pembelajaran di dalam kelas.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kompetensi

profesional seorang guru dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai pengajar dituntut untuk mempunyai

penguasaan di bidang keilmuan, guru dituntut untuk

menguasai keterampilan kurikulum dan guru juga

dituntut untuk menguasai ketrampilan pedagogis

(pembelajaran dan pengembangan cara mensikapi

pemahaman materi ajar). Menurut Suparno

(2013:112) pada kenyataannya masih banyak guru

yang hanya mengajar tanpa memperhatikan

ketrampilan pedagogisnya .

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi menuntut kualitas

pendidikan.Mengingat pentingnya peranan IPA

dalam kehidupan sehari-hari, terutuma yang

berhubungan dengan perkembangan IPTEK, maka

siswa dituntut harus mampu menguasai IPA karena

merupakan salah satu mata pelajaran yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Menurut Sudana (Riska 2015), alasan

mengapa pembelajaran IPA penting di sekolah dasar

adalah (1) IPAdapatmembantuanak-anakuntuk

dapatmemahami matapelajaranlain

terutamabahasadanmatematika,(2)IPA disekolahdasar

merupakanpendidikan terminal untuk anak-anak

selama di sekolah dasar supayamereka dapat

mengenal lingkungannya secara logisdan sistematis,

(3) IPA SD benar-benar menyenangkan,anak-

anakdimanapundiam-diam tertarik dengan masalah-

masalah kecil, baik masalah buatan maupun masalah

kebetulandari alamsekitarnya. Permasalahannya

masih banyak guru yang menggunakan metode

konvensional yang menyebabkan pembelajaran IPA

membosankan dan bersifat monoton.Akibatnya

dalam pembelajaran IPA siswa cenderung menghafal

dan tidak mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya untuk berfikir kritis dan sistematis.Hal ini

berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Di SDN Derekan Kecamatan Pringapus

Kabupaten Semarang, hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA khususnya materi rangkaian listrik

sederhana, masih di bawah KKM. Beberapa faktor

penyebab kurang maksimalnya hasil belajar siswa

adalah pemilihan strategi pembelajaran yang kurang

tepat. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata IPA pada

materi tersebut masih berada pada interval 63,00-

69,00. Menandakan bahwa hasil belajar di bawah 70.

Oleh karena itu seorang pendidik perlu

mempertimbangkan model pembelajaran apa yang

seharusnya digunakan supaya siswa mampu

memahami konsep IPA dan pembelajaran menjadi

lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan. Beberapa

masalah yang mendasari peneliti pada artikel ini

adalah :

“Bagaimana rancangan RPP dan implementasi RPP

yang dibuat dengan model pembelajaran POE

(prediction observation explaination) untuk

mengetahui konsep awal siswa dan keaktifan siswa

dengan materi rangkaian listrik sederhana?”

Salah satu model pembelajaran yang dapat

mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan

membuat siswa aktif adalah model pembelajaran

POE (Prediction Observation Explaination).Model

pembelajaran POE (Prediction Observation

Explaination) berasal dari teori belajar

kontruktivisme.Lapono (2010:25) menyatakan teori

konstruktivisme dalam pembelajaran didasari oleh

kenyataan bahwa setiap individu memiliki

kemampuan untuk mengkonstruksi kembali

pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya.

Hubungan antara model pembelajaran POE

(Prediction Observation Explaination) dengan teori

konstruktivisme yaitu menganggap bahwa siswa

dengan pengetahuan yang telah mereka miliki akan

dapat mengembangkan kemampuan atau

pengetahuannya itu.

Menurut White dan Gunstone (dalam

Keeratichamroen, 2007) model pembelajaran POE

merupakan suatu langkah yang efisien untuk

menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep

ilmu pengetahuan. Dimana pada tahap prediction

pembelajaran POE memberikan kebebasan yang

seluas-luasnya kepada siswa untuk menyusun dugaan

disertai dengan alasan sebagai langkah awal untuk

menemukan konsep awal siswa.Hal ini sangat

penting bagi guru untuk membantu siswa

menemukan konsep yang benar pada tahapan

berikutnya.Selanjutnya pada tahap observation siswa

diajak untuk melakukan eksperimen untuk

membuktikan apakah prediksi siswa tersebut benar

atau salah.Dan pada tahap akhir explaination, jika

prediksi siswa benar pada eksperimen maka siswa

tinggal merangkumkan yang ditemukan dan

menguraikan dengan lebih lengkap.Namun, jika

prediksi siswa tidak sesuai dengan eksperimen maka

guru perlu membantu siswa untuk mencari penjelasan

kenapa prediksinya salah dan membantu mengubah

prediksinya menjadi konsep yang benar. Adapun

kelebihan dari model pembelajaran POE (Prediction

Observation Explaination) yaitu merangsang peserta

didik untuk lebih kreatif khususnya dalam

mengajukan prediksi, dapat mengurangi verbalisme,

proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan

menyenangkan, sebab peserta didik tidak hanya

mendengarkan tetapi juga mengamati dan mencoba

Page 12: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

3

peristiwa yang terjadi melalui eksperimen, siswa

akan memiliki kesempatan untuk membandingkan

antara teori (dugaan) dengan kenyataan.

Berdasarkan masalah-masalah dan literature

di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa

dengan merancang dan mengimplementasikan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran

POE (Prediction Observatio Explaination) pada

materi rangkaian lisrik sederhana.

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian

tindakan kelas dimana guru bertindak sebagai

peneliti.Sampel yang digunakan adalah siswa kelas

VI SDN Derekan (Kecamatan Pringapus) sebanyak

23 siswa. Permasalahan yang akan diangkat pada

topik rangkaian listrik sederhana dengan

menggunakan model pembelajaran POE (prediction

observation explaination) dibatasi pada sub konsep

syarat lampu menyala dengan indikator (i) siswa

dapat menyalakan lampu dengan menggunakan satu

baterai, satu lampu dan satu kabel beserta gambar

rangkaiannya, (ii) melalui percobaan siswa dapat

menjelaskan syarat lampu dapat menyala dengan

menggunakan satu baterai, satu lampu dan satu kabel

(iii) dengan percobaan siswa dapat menjelaskan

syarat lampu dapat menyala dengan dua kabel, dua

baterai, dan satu lampu. Setiap indicator dijabarkan

dalam satu RPP.Penelitian dilakukan dengan 2 siklus.

Siklus 1

Kegiatan 1, digunakan untuk membantu

siswa dapat menyalakan lampu dengan menggunakan

satu baterai, satu lampu dan satu kabel dan

menggambarkan rangkaiannya. Pada tahap prediksi,

guru meminta siswa untuk menggambarkan 1

rangkaian dengan menggunakan 1 baterai, 1 lampu

dan 1 kabel agar lampu dapat menyala. Kemudian

hasil prediksi digambarkan di sebuah kertas yang

sudah disiapkan oleh guru.Hasil prediksi siswa dapat

di rangkum dalam gambar 1. sebagai berikut :

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 1. Gambar Prediksi Siswa

Dari 23 siswa, 18 siswa menjawab prediksi a, c, e

dan 5 siswa lainnya menjawab prediksi b dan d.

Dimana prediksi gambar a, c, e adalah gambar

jawaban yang benar, dan gambar b dan d adalah

jawaban yang salah. Setelah tahap prediction

(memprediksi) selesai, guru meminta siswa untuk

melakukan observation (percobaan).Dimana siswa

masuk dalam kelompok untuk melakukan percobaan

membuktikan apakah prediksi yang mereka

gambarkan benar atau salah.Didapatkan hasil

observasi siswa seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Observasi Siswa

Gambar Keterangan

a.

Lampu nyala

b.

Lampu tidak nyala

c.

Lampu nyala

d.

Lampu tidak nyala

e.

Lampu nyala

Pada saat eksperimen beberapa siswa

mendapatkan lampu menyala sesuai dengn prediksi

mereka tetapi ada beberapa sisiwa yang terkejut

karena gambar susunan rangkaian yang dibuat pada

prediksi tidak dapat menyalakan lampu.Mereka

berfikir bahwa dengan menghubungkan baterai

dengan ujung logam lampu saja dapat menyala.

Dari 23 siswa, 19 siswa dapat menyalakan

lampu seperti tabel 1a,1c, 1e dan 4 siswa lainnya

yang memilih gambar di tabel 1b dan 1d, berusaha

mencoba sampai menemukan rangkaian yang benar.

Mereka akhirnya dapat mengerti bahwa tidak hanya

ujung logam saja yang harus dihubungkan dengan

baterai tetapi juga harus memperhatikan ulir

lampu.Tahap berikutnya adalah tahap explaination,

tahap dimana setiap siswa menjelaskan hasil

Page 13: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

4

percobaan mengapa lampu tersebut dapat menyala.

Dari 23 siswa ada 20 siswa yang dapat menjelaskan

dengan benar bahwa lampu dapat menyala walapun

dengan 1 baterai dan 1 kabel sedangkan 3 siswa

lainnya belum dapat menjelaskan (lihat tabel 2).

Tabel 2.Jumlah siswa yang dapat melakukan

prediction, observation, dan explaination dengan

jawaban benar pada kegiatan 1.

Tahap Siswa Persen (%)

Prediction 18 78

Observation 19 82

Explaination 20 87

Dari tabel 2, karena hasil Prediction

Observation Explaination sudah mencapai ≥75%

dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan pertama

siswa dapat menyalakan lampu dengan hanya

menggunakan 1 baterai, 1 kabel, dan 1 lampu.

Kegiatan 2, bertujuan agar siswa dapat

menjelaskan syarat lampu dapat menyala dengan 1

kabel, 1 lampu, dan 1 baterai. Pada tahap prediction

guru membagikan kertas yang berisi sepuluh gambar

rangkaian dimana siswa ditugaskan menentukan

rangkaian mana yang lampunya dapat menyala dan

tidak menyala (lihat gambar 2).

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

(f)

(g)

(h)

(i)

(j)

Gambar 2. Sepuluh gambar teknis tahap prediksi

Dari 23 siswa, hanya 18 siswa yang dapat

memprediksikan gambar rangkaian dengan

benar.Pada tahap ini terdapat 5 siswa yang

beranggapan bahwa gambar no 4 tidak bisa

menyalakan lampu. Alasan yang dikemukakan karena

letak ujung lampunya tidak tepat di kutub baterai.

Setelah mereka selesai menjawab, siswa

masuk dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5

orang untuk membuktikan apakah gambar rangkaian

yang ia jawab benar atau salah.

Pada prediksi yang dilakukan siswa, gambar

2 ( b, c, d, e, h) dapat menyala karena terdapat kabel

sebagai penghubung, baterai sebagai sumber energi,

dan terletak pada kutub baterai yang berbeda.

Sedangkan pada gambar 2 (a, f, g, i, j) menurut siswa

tidak menyala karena tidak ada kabel yang menjadi

penghubung, dan letak ujung lampu tidak tepat pada

ujung baterai.

Ketika siswa mencoba membuktikan

ternyata gambar 2 (d) dapat menyalakan lampu,

meskipun ujung lampu diletakkan pada sekitar kutub

baterai..Karena arus mengalir dari ulir lampu yang

menempel di ujung baterai positif menuju ke kutub

negative baterai.

(a) (b)

Gambar 3.Gambar rangkaian untuk soal no 4.

(a)gambar teknis (b) susunan rangkaian

Memasuki tahap explaination, 19 siswa

menjelaskan lampu dapat menyala karena ada baterai

sebagai sumber energi dan kabel sebagai

penghubung.Dan 4 siswa lainnya menjelaskan lampu

dapat menyala hanya dengan baterai.

Berdasarkan analisa di atas, kegiatan

pembelajaran 2 dapat dirangkum seperti Tabel 3.

Tabel 3.Jumlah siswa yang dapat melakukan

prediction, observation, dan explaination dengan

jawaban benar pada kegiatan 2.

Tahap Siswa Persen (%)

Prediction 18 78

Observation 19 82

Explaination 21 91

Berdasarkan tabel 3, kegiatan 2 mengalami

peningkatan setiap tahapnya.Hal ini menunjukkan

bahwa pada tahap prediksi, siswa yang awalnya

belum mengetahui konsepnya dapat menjawab

prediksi dengan benar.Selanjutnya pada tahap

Page 14: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

5

observation, yang tadinya ada siswa yang belum bisa

menjawab prediksi dengan benar dapat melakukan

percobaan.Peningkatan prosentase yang terjadi dari

tahap prediction ke tahap explaination menunjukkan

bahwa percobaan yang dilakukan pada tahap

observation berhasil mengubah konsep3 siswa yang

semula salah menjadi konsep yang benar.

Kegiatan 3, siswa diminta menjelaskan

syarat lampu dapat menyala dengan 2 baterai, dan 1

lampu.Langkahnya tidak jauh berbeda dengan

kegiatan 1 dan 2 hanya di bagian kegiatan 3

menggunakan 2 buah baterai dan 1 lampu. Sebelum

melakukan percobaan siswa harus memprediksikan

rangkaian mana yang dapat menyalakan lampu pada

lembar kerja siswa yang disediakan. Dari 23 siswa,

hanya 15 siswa yang dapat memprediksikan gambar

rangkaian yang menggunakan 1 lampu dan 2 baterai

dari sepuluh gambar yang disediakan oleh guru

dengan benar. Kemudian siswa berkumpul dalam

kelompok untuk mencoba membuktikan masing-

masing gambar.Dari 10 gambar yang ada, yang dapat

membuktikan susunan rangkaian yang dapat

menyalakan lampu hanya 17 siswa dan 6 siswa

lainnya belum dapat membuktikan.Ada 4 susunan

rangkaian yang dapat menyalakan lampu dan 6

rangkaian yang tidak bisa menyalakan lampu seperti

pada gambar 4.

(a)

(b)

Gambar 4. (a) susunan rangkaian yang dapat

menyalakan lampu, (b) susunan rangkaian yang tidak

dapat menyalakan lampu.

Di kegiatan 3 ini, beberapa siswa

mengalami kesulitan dalam menyusun

rangkaian.Salah satu penyebabnya ada gambar

rangkaian yang menggunakan 3 kabel.Padahal dalam

kegiatan 3, siswa hanya diminta agar dapat

menjelaskan rangkaian jika menggunakan 2 baterai, 2

kabel, dan 1 lampu. Maka dari itu pada tahap

explaination, hanya 18 siswa yang dapat

menjelaskan syarat lampu dapat menyala dan 5 siswa

belum dapat menjelaskan syarat lampu dapat menyala

jika menggunakan 2 baterai, 2 kabel, 2 lampu. Maka

dari itu kegiatan 3 diperbaiki kembali di siklus

2.Berdasarkan hasil analisa di atas, kegiatan

pembelajaran 3 dapat disimpulkan seperti pada Tabel

4.

Tabel 4. Jumlah siswa yang dapat melakukan

prediction, observation, dan explaination pada

kegiatan 3

Tahap Siswa Persen (%)

Prediction 15 65

Observation 17 75

Explaination 18 78

Berdasarkan tabel 4, karena hasil predictin

observation explaination masih ≤ 75%, maka

kegiatan pembelajaran 3 diperbaiki agar mencapai

target yang diinginkan. Walaupun pada setiap

tahapnya terjadi peningkatan, tetapi pada tahap

prediksi hanya 15 siswa yang dapat melakukan

prediksi dengan benar. Hal ini akan berpengaruh pada

tahap selanjutnya, karena mungkin 2 siswa yang

dapat melakukan observation belum tentu menguasai

konsepnya.

Siklus 2

Keberhasilan siswa pada kegiatan 3 di siklus

1 belum mencapai target karena hanya 15 siswa yang

dapat menyusun rangkaian dengan menggunakan 2

baterai dan 1 lampu. Pada siklus 2, perlakuan yang

diberikan pada kegiatan 3 tidak jauh berbeda dengan

di siklus 1.Tahap prediction siswa diminta untuk

mengisi lembar kerja yang sudah disediakan.Sedikit

berbeda dengan siklus 1, selain menjawab siswa juga

memberikan alasan mengapa pada rangkaian tersebut

dapat menyala dan tidak dapat menyala.

Dari 23 siswa yang dapat sebanyak 20 siswa

dengan alasan bahwa lampu dapat menyala karena

ada baterai sebagai sumber energi, kabel sebagai

penghubung.Masuk pada tahap observation, siswa

masuk dalam kelompok kecil untuk membuktikan

apakah prediksinya benar atau salah.Dari percobaan

yang dilakukan 22 siswa berhasil membuktikan

bahwa prediksinya benar.Selain hanya menjawab

lembar kerja siswa yang disediakan siswa juga

menjelaskan secara singkat mengapa rangkaian tidak

menyala dan dapat menyala. Dari 23 siswa, 12 siswa

menjawab bahwa lampu dapat menyala karena ada

baterai dan kabel penghubung dan 10 siswa

menjawab bahwa lampu dapat menyala jika ujung

lampu dihubungkan pada kutub baterai dan ulirnya

dihubungkan pada kutub baterai yang lain.

Tahap terakhir kegiatan ini yakni tahap

explaination, siswa diminta untuk menjelaskan

lampu-lampu mana saja yang dapat menyala dan

tidak dapat menyala. Siswa menjelaskan dengan

presentasi di depan kelas dengan membuktikan

rangkaiannya menyala atau tidak. Pada tahap ini, 22

siswa dapat menjelaskan syarat lampu dapat menyala

jika ada baterai, kabel, dan ujung lampu diletakkan

dengan salah satu kutub baterai sedangkan ulir

lampunya diletakkan dengan kutub baterai yang

berbeda.Selain itu, beberapa kelompok mencoba

menambahkan baterai pada rangkaian dan ternyata

Page 15: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

6

ketika baterai ditambah nyala lampu semakin

terang.Siwa dapat mengeksplorasi ide-ide yang

sifatnya divergen lateral. Hal ini ditunjukkan bahwa

pada siklus 2 di kegiatan 3 siswa mencoba

menghubungkan baterai, kabel, lampu dengan

pegangan payung beranggapan bahwa lampu dapat

menyala. Awalnya lamp tidak dapat menyala karena

kutub negative baterai tidak menempel. Setelah siswa

menemukan cara lain, siwa kembali mencoba dan

hasilnya lampu dapat menyala. Hal ini malah tidak

terfikirkan oleh guru saat mengajar.Untuk itu model

pembelajarn POE merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih kreatif

dan inovatif.Berdasarkan hasil analisa di atas,

kegiatan pembelajaran 3 pada siklus 2 dapat

disimpulkan seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah siswa yang dapat melakukan

prediction, observation, explaination pada kegiatan 3

siklus 2

Tahap Siswa Persen (%)

Prediction 20 87

Observation 22 96

Explaination 22 96

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa,

ada tujuh aspek yang diamati yaitu :

(A) memperhatikan penjelasan guru, (B) duduk

tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung,

(C) kerja kelompok aktif dan terarah, (D) bertanya

tentang hal yang kurang dimengerti, (E) mampu

menerima pendapat maupun sanggahan dari teman,

(F) menyelesaikan tugas secara kelompok dan

(G) membuat catatan hasil diskusi. Skala kriteria

pengamatan sebagai berikut 1 : kurang baik, 2 :

cukup baik, 3 : baik, dan 4 : sangat baik. Kriteria

keaktifan siswa

a. 77-85 : Sangat Aktif (SA)

b. 68-76 : Aktif (A)

c. 59-67 : Cukup Aktif (CA)

d. 50-58 : Kurang Aktif (KA)

Dimana penilaian untuk keaktifan siswa

dengan rumus

Dari penilaian keaktifan tiap siswa pada

siklus 1 dan berdasarkan kriteria keaktifan di atas

diperoleh hasil seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Keaktifan Siswa Siklus 1

No Kriteria Jumlah siswa Ket

1 77-85 0

2 68-76 6 Aktif

3 59-67 12 Cukup Aktif

4 50-58 5 Kurang Aktif

Dari tabel di atas, keaktifan sebagian besar

siswa pada siklus 1 baru mencapai cukup aktif

saja.Jika dihitung rata-rata keaktifan siswa dalam satu

kelas sebanyak 61% dengan demikian belum

mencapai kriteria yang ditentukan.Untuk itu pada

siklus 2 penilaian keaktifan siswa diulang kembali.

Dari penilaian keaktifan tiap siswa pada

siklus 2 dan berdasarkan kriteria keaktifan di atas

diperoleh hasil seperti pada Tabel 7

Tabel 7. Keaktifan Siswa siklus 2

No Kriteria Jumlah siswa Ket

1 77-85 1 Sangat Aktif

2 68-76 17 Aktif

3 59-67 5 Cukup Aktif

4 50-58 0

Karena pemahamn siswa lebih baik dari

siklus 1 maka dalam siklus 2 ini siswa lebih percaya

diri dan lebih berani dalam melakukan kegiatan dan

menjelaskan.Pada siklus 2 aspek keaktifan dapat

tercapai sesuai kategori sebanyak 18 siswa.Jika

dihitung rata-rata keaktifan siswa dalam satu kelas

pada siklus 2 sebanyak 82% dengan demikian telah

mencapai kriteria yang ditentukan.

Pemahaman materi yang baik akan

menjadikan hasil belajar yang baik pula. Berdasarkan

hasil penelitian rata-rata ketuntasan hasil belajar

siswa pada 3 kegiatan mengalami peningkatan dari

79% menjadi 86%.Selain ketuntasan belajar

prosentase keaktifan siswa juga meningkat dari 61%

menjadi 82. Dari penelitian didapatkan bahwa

penggunaan metode pembelajaran POE mampu

meningkatkan pemahaman siswa dan kreatifitas

siswa.

PENUTUP

Simpulan

Dari penelitian yang telah dibuat dapat

disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran POE

dapat meningkatakan pemahaman dan keaktifan

siswa. Guru juga dapat mengikuti perkembangan

pemahaman siswa sejak dari predictin observation,

sampai explaination. Melalui observasi, siswa dapat

melakukan percobaan secara langsung dan dapat

mengeksplorasi ide-ide siswa yang sifatnya divergen

lateral.

Saran

Berdasarkan kesimpulan maka dapat dikemukakan

saran sebagai berikut :

Page 16: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

7

1. Dalam penerapan model pembelajaran POE

dengan metode discovery learning, guru

sebaiknya pandai dalam mengelola waktu

sehingga pembelajaran dapat berlangsung

efisien.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

penggunaan model pembelajaran POE dengan

metode discovery learning pada pokok bahasan

yang lain.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Didie

Yunanto S.Pd, selaku wali dan guru kelas VI SDN

Derekan yang senantiasa membimbing dan

membantu kelancaran penelitian dan semua pihak

yang belum dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

telah memberikan bantuan dalam penyusunan artikel

ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta: Bumi Angkasa.

Desi Nur Anisa, Mohammad Masykuri, Sri Yatimah.

Pengaruh model pembelajaran POE

(predict,observe, and explain) dan sikap ilmiah

terhadap prestasi belajara siswa pada materi

asam basa, dan garam kelas VII Semester 1

SMPN 1 Jaten tahun peajaran 2012/ 2013.

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), vol 2, No 2.

Program Pendidikan Kimia. Universitas Sebelas

Maret.

Domi.Mengupayakan perubahan konsep Fisika

menggunakan strategi POE (Prediction

Observatio Explanation), 2008.

Hergenhann B. R, Matthew H. Olson, 2008, Theories

Of Learning (Teori Belajar), Edisi Ketujuh,

Jakarta: Kencana.

Lapono, Nabisi. 2010. Belajar dan Pembelajaran SD.

Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.

M. P. Restami, K. Suma, M. Pujani. Pengaruh model

pembelajaran POE (PREDICT-OBSERVE-

EXPLAINT) terhadap pemahaman konsep fisika

dan sikap ilmiah ditinjau dari gaya belajar

siswa, e journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

IPA vol 3, 2013.

N. Pt. Evi Yupani, N. Nyn Garminah, L Pt Putrini

Mahadewi. Pengaruh model pembelajaran

PREDICT-OBSERVE- EXPLAINT (POE)

berbantuan materi bermuatan kearifan lokal

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV.

Petter Hubber.POEs, Post Boxes and IAIs.Science

Teacher Association of Victoria Physics

Teacher’ Annual Conference, Monash

University, Victoria, 2005.

Riska Lebdiana, Sulhadi, Nathan Hindarto.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi

Suhu dan Kalor Berbasis POE (predict observe

explain) untuk Meremidiasi Miskonsepsi Siswa.

Unnes Physics Education Journal (UPEJ), vol

4, no 3, 2015, Program Fisika, FMIPA,

Universitas Negeri Semarang.

Siti Rahayu, AT Widodo, Sudarmin. Pengembangan

perangkat pembelajaran model POE berbantuan

media “I Am A Scientist”. Innovative journal of

Curiculum and Education Technology 2 (1)

(2013).

Sudjana, Nana. 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar, Bandung: Rosdakarya.

Suparno, Paul SJ. 2013, Metodologi Pembelajaran

Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suyitno A dan Salam Rachmadi A. 2010, Ilmu

Pengetahuan Alam, Bogor: Yudistira

Zuziwe Mthembu. Using the Predict- Observe-

Explain Technique to Enhance the Students’

Understanding of Chemical Reactions (Short

Report on pilot study), 2001.

Page 17: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi

LAMPIRAN

Page 18: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi
Page 19: Implementasi Model Pembelajaran POE (Prediction ... · siswa SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas VI. Metode penelitian menggunakan RPP dengan model pembelajaran POE materi