IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini,...

151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: RIZKIANA PURWAYANTI K7408144 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012 i

Transcript of IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini,...

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH

KABUPATEN BANYUMAS

TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

RIZKIANA PURWAYANTI

K7408144

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

i

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH

KABUPATEN BANYUMAS

TAHUN 2011/2012

Oleh:

RIZKIANA PURWAYANTI

K74078144

SKRIPSI

ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Rasulullah bersabda: “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan

pasti ada kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.”

(HR. Ahmad)

“Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.”

(Walt Disney)

“Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan

pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan anda”

(Andrew Carnegie)

“Jika ingin menunda, tundalah niat untuk menyerah. Jika ingin berusaha,

berusahalah sekuat tenaga”

(Restian Gigih Sejati)

“Lalui hari dengan Semangat, Sabar, Syukur, Senyum,

langkahkan kaki dengan optimis”

(Penulis)

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

My lovely parents, Mama Sukristyati dan Papa Sugeng Trijanto

“Teiring bhaktiku, kuucapkan terima kasih atas segala doa dan kasih sayang

yang tiada batas. Doa, dukungan, dan kasih sayang kalianlah yang

mengantarkanku sampai sejauh ini.“

My beauty sisters, Dwiana and Estriana.

“Dunia bisa membuatku marah, bersedih atau menangis, namun memiliki

saudara seperti kalian, membuatku tetap tertawa dan tersenyum.

Terima kasih atas segala keceriaan, dukungan dan kasih sayang kalian.”

Keluarga besar Alm. Mbah Hadi Sugiatmojo dan Mbah Supangat

“Terima kasih atas doa dan dukungan yang di berikan.”

Bapak Wahyu Adi, Bapak Muhtar , Bapak Nurhasan dan Ibu Sri Witurachmi.

“Terima kasih atas bimbingan yang sangat berguna ini.”

Restian Gigih Sejati

“Terima kasih atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang diberikan”

Gobil SC: “Muti, Wiwit, Siti, Asa, Tri es, Oshin, Memey ,Ijup, Bakti”

“Sobat, terima kasih atas kebersamaan ini dan keceriaan ini, semoga

persahabatan kita tetap kekal walau terpisah jarak dan waktu.”

Teman-teman seperjuangan BKK Akuntansi „08

“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”

Teman-teman kost Qurota „ayun

“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”

Rekan-rekan HIMANNOMI

“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRAK

RIZKIANA PURWAYANTI. K 7408144. IMPLEMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA

NEGERI SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011/2012.

Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Juni 2012.

Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling sebagai upaya

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS

3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012.

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus di

mana masing-masing siklus dilalui dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan

tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) refleksi

tindakan. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, siklus pertama

selama 8 x 45 menit dan siklus kedua 8 x 45 menit. Subjek penelitian dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh

yang terdiri dari 34 siswa dengan komposisi 12 siswa laki-laki dan 22 siswa

perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru

mata pelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara,

dokumentasi dan tes.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS

3 SMA Negeri Sumpiuh tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut terefleksi dari

beberapa indikator sebagai berikut: (1) partisipasi belajar mengalami peningkatan

dari siklus I ke siklus II. Dari hasil penelitian ini dapat diungkapkan bahwa

partisipasi siswa mengalami kenaikan 13,53% yang mulanya 76,76% menjadi

90,29%, (2) prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa terdapat kenaikan

sebesar 14,7% dari 73,53% pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II. Dari

kedua indikator diatas membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling pada pelajaran akuntansi telah mencapai hasil

yang diharapkan dalam penelitian ini, dimana masing-masing telah mencapai

indikator ketercapaian sebesar 75%.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, snowball drilling,

partisipasi, prestasi, akuntansi.

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

ABSTRACT

RIZKIANA PURWAYANTI. K 7408144. IMPLEMENTATION OF

COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF SNOWBALL DRILLING

TO ENHANCE STUDENT’S PARTISIPATION AND LEARNING

ACHIEVEMENT OF ACCOUNTING CLASS XI IPS 3 SMA NEGERI

SUMPIUH REGION OF BANYUMAS YEAR 2011/2012. Thesis. Surakarta.

Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, June 2012.

The purpose of this research is implementation of cooperative learning

model type of snowball drilling to enhance student‟s partisipation and learning

achievement of accounting class XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Region Of

Banyumas year 2011/2012.

The type of research conducted by researchers is the Classroom Action

Research. The research was conducted by two cycles, where each cycle through

the four stages, namely: (1) planning action, (2) implementation of the action, (3)

observation of action, and (4) reflection of the action. Each cycle carried out in

four meetings, the first cycle for 8 x 45 minutes and the second cycle of 8 x 45

minutes. Subjects in this clasrrom action research is all students of class XI IPS 3

SMA Negeri Sumpiuh as many as 34 students with a composition of 12 men and

22 women. The research was conducted collaboratively with teachers accounting

subjects with cooperative learning model type of snowball drilling. Data

collection techniques using observation sheets, interview, documentation and

instrument testing.

Based on the research that has been conducted, it can be concluded that

the application of cooperative learning model type of snowball drilling can

enhance the student‟s partisipation and learning achievement of accounting class

XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Region of Banyumas year 2011/2012. This is

reflected by several indicators as follows: 1) student‟s participation has increased

from cycle I to cycle II. From the results of this study can be revealed that student

participation has increased 13,53% from 76,76% initially to 90,29%, 2) learning

achievement of accounting indicates that there is an increase of 11,70% from

73,53% to 88,23% cycle I to cycle II. From the second indicators above proved

that the implementation of cooperative learning model type of snowball drilling to

the study of accounting has achieved which expected in this research, where each

has achieved indicators reached by 75%.

Key words: cooperative learning model, snowball drilling, participation,

achievement, accounting.

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.

3. Dra. Wiedy Murtini, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi.

4. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua BKK Akuntansi sekaligus pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

5. Muhtar, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

semangat, dan bimbingan dengan baik.

6. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

7. Seluruh dewan dosen Pendidikan Ekonomi, BKK Akuntansi yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri

Sumpiuh yang memberikan izin penelitian skripsi ini.

9. Joko Amin Tohari, S. Pd, selaku guru pamong yang memberikan bimbingan

dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf

karyawan.

10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan skripsi ini.

11. Mama Sukristyati, Papa Sugeng, Dwiana, Estriana, dan Gigih yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, keceriaan dan semangat.

12. Keluarga besar Alm. Mbah Hadi Sugiatmojo dan Mbah Supangat yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan.

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

13. Gobil SC “Muti, Wiwit, Siti, Asa, Tri es, Oshin, Memey ,Ijup, Bakti” yang

selalu memberikan keceriaan.

14. Teman-teman kost Qurota „ayun yang selalu memberi keceriaan dan

dukungan.

15. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi angkatan 2008.

16. Rekan-rekan HIMANNOMI yang selalu memberikan dukungan.

17. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Alloh SWT, Amin ya Rabb.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... v

HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 12

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 12

1. Tinjauan Pendidikan.................................................................. 12

a. Pengertian Pendidikan .......................................................... 12

b. Tujuan Pendidikan ................................................................ 13

c. Komponen Pendidikan ......................................................... 14

2. Tinjauan Belajar ........................................................................ 15

a. Pengertian Belajar ................................................................ 15

b. Ciri-ciri Belajar ..................................................................... 16

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 16

d. Prinsip-peinsip Belajar ......................................................... 17

3. Tinjauan Pembelajaran ............................................................. 18

a. Pengertian Pembelajaran ...................................................... 18

b. Komponen- komponen dalam Pembelajaran ....................... 20

c. Unsur-unsur Pembelajaran ................................................... 21

4. Tinjauan Model Pembelajaran .................................................. 21

a. Pengertian Model Pembelajaran ........................................... 21

b. Jenis Model Pembelajaran .................................................... 22

5. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 25

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 25

b. Cici-ciri Pembelajaran Kooperatif ........................................ 26

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................... 26

d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ................................. 27

e. Konsep Pembelajaran Kooperatif ......................................... 29

f. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif ...................................... 31

g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling .... 32

6. Tinjauan Partisipasi Siswa ........................................................ 33

a. Pengertian Partisipasi ........................................................... 33

b. Faktor-faktor yang Menyebabkan Partisipasi ....................... 36

c. Bentuk-bentuk Partisipasi dalam Pembelajaran ................... 36

7. Tinjauan Prestasi Belajar........................................................... 38

a. Pengertian Prestasi Belajar ................................................... 38

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 39

8. Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi .......................................... 40

9. Keterkaitan Mata Pelajaran Akuntansi dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling ......... 41

B. Penelitan yang Relevan ................................................................. 43

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 46

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 47

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 48

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 48

1. Tempat Penelitian...................................................................... 48

a. Sejarah Singkat SMA Negeri Sumpiuh ................................ 48

b. Visi dan Misi SMA Negeri Sumpiuh ................................... 49

c. Lingkungan Belajar .............................................................. 49

2. Waktu Penelitian ....................................................................... 51

B. Subjek Penelitian .......................................................................... 52

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 52

D. Pengumpulan Data ........................................................................ 53

E. Uji Validitas Data .......................................................................... 56

F. Analisis Data .................................................................................. 58

G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................... 59

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 65

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................... 65

1. Ditinjau dari Segi Siswa ............................................................ 65

2. Ditinjau dari Segi Guru ............................................................. 69

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus .......................................... 68

1. Siklus I ...................................................................................... 68

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ............................................ 70

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................. 76

c. Observasi Tindakan Siklus I ................................................. 82

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .............................. 89

2. Siklus II ..................................................................................... 91

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ........................................... 91

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................... 97

c. Observasi Tindakan Siklus II ............................................... 103

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ............................. 111

C. Perbandingan Hasil Antar Siklus ................................................... 113

D. Pembahasan ................................................................................... 119

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 126

A. Simpulan ....................................................................................... 126

B. Implikasi ........................................................................................ 128

C. Saran .............................................................................................. 129

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132

LAMPIRAN ....................................................................................................... 135

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 31

2. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan .............................................. 51

3. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................................... 60

4. Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan ................................................... 68

5. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan .............................. 69

6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 84

7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 86

8. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I ............... 87

9. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 88

10. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 105

11. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 107

12. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ............. 108

13. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 109

14. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 113

15. Perbandingan Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 116

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

16. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 117

17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Snowball Drilling .............................................................. 123

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 47

2. Denah Lokasi SMA Negeri Sumpiuh .......................................................... 50

3. Trianggulasi Sumber .................................................................................... 57

4. Model Analisis Interaktif ............................................................................. 59

5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 64

6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 85

7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 87

8. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 88

9. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 106

10. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 108

11. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 110

12. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 114

13. Peningkatan Presentase Rata-rata Partisipasi Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 115

14. Perbandingan Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 116

15. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Siklus II ........................................................................................................ 118

16. Peningkatan Presentase Rata-rata Kemampuan Guru dalam Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................ 119

17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling........................................ 123

18. Halaman Depan SMA Negeri Sumpiuh ....................................................... 172

19. Wawancara Siswa Saat Survey Awal .......................................................... 172

20. Wawancara Guru Saat Survey Awal ............................................................ 172

21. Observasi Kelas ............................................................................................ 172

22. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I ..................................... 243

23. Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I .......................................................... 243

24. Kegiatan Diskusi Saat Siklus I ..................................................................... 243

25. Siswa melakukan Model Pembelajaran Snowball Drilling Siklus I ............ 243

26. Siswa Melakukan Permainan Cepat Tangkas Snowball

Drilling Siklus I ........................................................................................... 243

27. Antusiasme Siswa Dalam Melakukan Permainan Cepat Tangkas

Snowball Drilling Siklus I ............................................................................ 244

28. Pemberian Penghargaan Siklus I .................................................................. 244

29. Hasil Pekerjaan Siswa Dengan Model Snowball Drilling Pada Siklus I ..... 244

30. Kegiatan Evaluasi Siklus I ........................................................................... 244

31. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ............................................. 316

32. Kegiatan Pembelajaran Siklus II .................................................................. 316

33. Kegiatan Diskusi saat Siklus II .................................................................... 316

34. Siswa Mengerjakan Soal Dengan Model Snowball Drilling Siklus II ......... 316

35. Siswa Melakukan Permanian Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja ........ 316

36. Pemberian Penghargaan Siklus II ................................................................ 317

37. Hasil Pekerjaan Siswa Dengan Model Snowball Drilling Pada Siklus II .... 317

38. Kegiatan Evaluasi Siklus II .......................................................................... 317

39. Wawancara Siswa setelah Tindakan ............................................................ 317

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Survey Awal

1. Catatan Lapangan 1 (survey awal) ............................................................... 135

2. Subyek Penelitian ......................................................................................... 138

3. Lembar Observasi Partisipasi Siswa ............................................................ 139

4. Lembar Perolehan Prestasi Belajar Siswa .................................................... 145

5. Lembar Obervasi Guru ............................................................................... 147

6. Pedoman Wawancara Guru Sebelum Tindakan .......................................... 150

7. Pedoman Wawancara Guru Setelah Tindakan ............................................. 151

8. Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ........................................ 152

9. Pedoman Wawancara Siswa Setelah Tindakan ........................................... 153

10. Hasil Wawancara Guru Sebelum Tindakan ................................................. 154

11. Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ................................................ 156

12. Silabus .......................................................................................................... 164

13. Dokumentasi Survey Awal .......................................................................... 172

Siklus I

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................. 173

15. Materi Pembelajaran Siklus 1 ...................................................................... 186

16. Power Point jurnal Penyesuaian ................................................................... 194

17. Latihan Soal Jurnal Penyesuaian (Snowball) ............................................... 201

18. Kunci Jawaban Soal Latihan Jurnal Penyesuaian ........................................ 204

19. Soal Permainan Cepat Tangkas Snowball Drilling ...................................... 206

20. Kunci Jawaban Soal Permainan Cepat Tangkas Snowball Drilling ............ 210

21. Soal Evaluasi Siklus I .................................................................................. 212

22. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 216

23. Hasil Observasi Penilaian Partisipasi Siswa ................................................ 220

24. Perolehan Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 227

25. Hasil Observasi Guru ................................................................................... 229

26. Daftar Kelompok Belajar ............................................................................. 232

27. Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 3 Siklus I ................................................ 233

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

28. Catatan Lapangan 2 ...................................................................................... 234

29. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I .............................................................. 243

Siklus II

30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................. 245

31. Materi Pembelajaran Siklus II ..................................................................... 257

32. Power Point Kertas Kerja ............................................................................. 259

33. Latihan Soal Kertas Kerja (Snowball) ......................................................... 261

34. Kunci Jawaban Soal Latihan Kertas Kerja .................................................. 264

35. Soal Permainan Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja .............................. 272

36. Kunci Jawaban Soal Permainan Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja .... 274

37. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................................. 276

38. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 278

39. Hasil Observasi Penilaian Partisipasi Siswa ................................................ 284

40. Perolehan Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 291

41. Hasil Observasi Guru ................................................................................... 293

42. Daftar Kelompok Belajar ............................................................................. 296

43. Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 3 Siklus II ............................................... 297

44. Catatan Lapangan 3 ...................................................................................... 298

45. Hasil Wawancara Akhir Guru Setelah Tindakan ......................................... 306

46. Hasil Wawancara Akhir Siswa Setelah Tindakan........................................ 308

47. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 316

48. Validitas Data dengan Trianggulasi Sumber ............................................... 317

Perijinan

49. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi kepada Dekan FKIP UNS ....... 320

50. Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS .................................. 321

51. Surat Permohonan Izin Penelitian kepada Rektor UNS .............................. 322

52. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Kepala SMA Negeri Sumpiuh..... 323

53. Lembar Disposisi ......................................................................................... 324

54. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Kepala SMA Negeri

Sumpiuh ....................................................................................................... 325

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus ditangani

oleh suatu bangsa karena pada hakekatnya pendidikan merupakan proses untuk

membangun manusia dalam mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi

segala perubahan dan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta

mampu mendukung pembangunan di masa yang akan datang. Pendidikan yang

mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik sehingga mampu memiliki dan memecah-

kan problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

nurani maupun potensi kompetensi peserta didik agar dapat mencetak sumber daya

manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill.

Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang

harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja karena orang tersebut

harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi

permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang

akan datang. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh

terhadap perkembangan suatu bangsa.

UU Sisdiknas, BAB II, pasal 3, berisi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mem-

bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan po-

tensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Dari fungsi pendidikan nasional, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran yang baik agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat.

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendidikan memegang peranan yang penting bagi upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi,

yaitu manusia yang berjiwa membangun dan siap menghadapi perkembangan

jaman. Hamalik menyebutkan, ”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi

peranannya dimasa datang”(2001:14). Untuk itu maka diperlukan adanya proses

pendidikan yang berkualitas.

Lebih lanjut Hamalik menyebutkan bahwa pendidikan yang berkualitas,

sangat berkaitan dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan guru di-

sekolah. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dilakukan dengan baik dan

terarah. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya siswa dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu

tujuan yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) siswa.

Menurut Trianto, Pembelajaran adalah “Interaksi dua arah dari seorang

guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang

intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebenarnya”

(2009:17). Selain itu, Miarso (1993) dalam Siregar dan Nara mengemukakan,

“Pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan

tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta

pelaksanaannya terkendali” (2010:12).

Dari paparan tersebut, dapat dimengerti bahwa pembelajaran merupakan

proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara siswa

dengan guru maupun siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan secara efektif. Dalam hal ini siswa sebagai peserta didik

diperlakukan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran dan guru

menempati posisi yang cukup sentral dan strategis untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang kondusif sehingga dapat dengan mudah mengarahkan siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pembelajaran sangat penting bagi siswa untuk membantu memperoleh

ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan ke-

percayaan pada siswa. Semua aspek dalam pembelajaran berakhir pada prestasi

belajar yang diperoleh siswa. Prestasi belajar merupakan indikator penguasaan

pengetahuan siswa dalam standar kompetensi yang ada. Proses pembelajaran

berdampak langsung pada kualitas pembelajaran yang diselenggarakan guru.

Kualitas pembelajaran yang baik dapat ditunjukkan pada hasil prestasi belajar

siswa yang baik. Oleh sebab itu, kualitas pembelajaran berpengaruh terhadap ke-

berhasilan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.

Kualitas pembelajaran yang baik, dibangun dari proses pembelajaran

melalui interaksi guru dan siswa yang baik pula. Menurut Gino,dkk “Komponen-

komponen dalam pembelajaran antara lain: Siswa, Guru, Tujuan, Isi Pelajaran,

Metode, Media, dan Evaluasi” (2000:30-31). Siswa, adalah sesesorang yang

bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan. Guru yang merupakan seseorang yang bertindak sebagai

pengelola kegiatan belajar mengajar dan memungkinkan berlangsungnya kegiatan

belajar mengajar yang efektif. Tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar yang

ingin dicapai dalam pembelajaran dan tujuan yang jelas dapat membantu siswa

dapat memahami isi pelajaran yang akan disampaikan. Pemilihan materi pelajaran

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi

runtut. Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang

diperlukan untuk mencapai tujuan. Penerapan metode yang sesuai dengan materi

akan membuat proses pembalajaran menjadi efektif. Suasana pembelajaran akan

semakin menarik apabila didukung dengan penggunaan media pembelajaran

sehingga akan dapat membuat siswa temotivasi untuk mengikuti proses pem-

belajaran. Penerapan metode pembelajaran yang inovatif oleh guru diharapkan

dapat memudahkan siswa dalam belajar dan mendorong partisipasi siswa. Evaluasi

hasil belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Menurut Mulyasa,

Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau

setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat aktif, baik fisik,

mental maupun sosial dalam proses pem-belajaran, di samping

menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang

besar, dan rasa percaya pada diri sendiri (2002:32).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

yang berkualitas adalah proses pembelajaran melibatkan siswa di dalam setiap

aktivitas kegiatan dikelas. Hal ini selaras dengan orientasi pendidikan kita yang

sudah mengarah pada penempatan peserta didik (siswa) sebagai pusat perhatian.

Guru dituntut mampu menggeser penekanan kegiatan pembelajaran yang berpusat

pada guru dengan memperkaya pengalaman belajar siswa melalui metode-metode

dalam menjawab kebutuhan siswa, dengan demikian siswa dapat ikut

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Untuk mewujudkan proses pembelajaran demikian, perlu diterapkan

model pembelajaran yang mampu membuat siswa ikut berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang diterapkan guru disekolah juga

harus sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang disampaikan agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

Pelajaran akuntansi merupakan jenis pengetahuan prosedural yang

mempunyai kegiatan bersifat hierarkis. Mata pelajaran akuntansi membutuhkan

ketrampilan mengerjakan latihan soal dengan kecepatan, keuletan, kecermatan

serta ketelitian yang tinggi sehingga siswa perlu mengadakan banyak latihan dan

praktek agar siswa mampu memahami materi secara mendalam. Dalam

melakukan latihan atau praktek soal tersebut, perlu diterapkan metode pem-

belajaran yang tidak membosankan. Salah satu model pembelajaran yang cocok

untuk pelajaran akuntansi adalah model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling.

Model snowball drilling merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa serta menguatkan

pemahaman siswa. Model ini mengharuskan siswa untuk berpartisipasi aktif

didalam pembelajaran dan menutut perhatian tinggi dari siswa. Siswa tidak akan

melakukan kesalahan yang sama apabila ia memperhatikan temannya saat

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mengerjakan soal dan mendengarkan penjelasan guru pada putaran sebelumnya.

Suprijono mengatakan, “Aktivitas dari model ini berupa pemberian paket-paket

soal latihan (drill) yang harus di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara

menunjuk siswa untuk mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang

bersangkutan menunjuk siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya”

(2009:106). Model pembelajaran snowball drilling memposisikan guru sebagai

fasilitator dan siswa sebagai subjek sehingga interaksi siswa tidak hanya dengan

guru saja melainkan juga dengan sesama siswa.

Penerapan model pembelajaran snowball drilling ini dilakukan dengan

melakukan permainan dalam bentuk kelompok yang akan membuat siswa

berpartisipasi dalam pembelajaran dan penyelesaian tugas dari guru. Model

pembelajaran snowball drilling dilakukan secara terstruktur dengan pemberian

paket soal yang bervariasi. Pembelajaran ini akan membuat proses belajar yang

bermakna di dalam kelas. Siswa bukan hanya menghafal materi saja namun dapat

memahami konsep yang berorientasi pada pemecahan masalah yang ada. Selain

itu, penerapan model pembelajaran ini akan meningkatkan partisipasi siswa dalam

proses belajar mengajar.

Salah satu permasalahan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran

yang digunakan guru belum inovatif dan kreatif sehingga siswa dihadapkan

dengan rasa kebosanan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kurang adanya

partisipasi siswa serta kurang adanya motivasi pada saat mengikuti pelajaran.

Apalagi pada mata pelajaran akuntansi yang dirasa hanya bermain pada latihan

soal dengan cara yang monoton. Pembelajaran dengan latihan soal seharusnya

menuntut adanya kemandirian mengerjakan soal, tetapi kemandirian belajar tidak

terlihat dalam kelas. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak bisa diatasi tentu

akan membawa dampak negatif dalam proses belajar akuntansi. Hal tersebut

tampak pada kelas XI IPS 3 di SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas.

Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, dalam artian semua

informasi disampaikan oleh guru, sehingga sedikit memberikan kesempatan siswa

untuk berpartisipasi dalam kelas. Menurut hasil wawancara sebelum tindakan

dilakukan, siswa mengaku tidak memperhatikan guru ketika guru menerangkan

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pelajaran. Siswa sulit berpartisipasi untuk mengungkapkan pendapatnya jika

diadakan tanya jawab. Mereka memilih tidak bertanya kepada guru meskipun

sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Partisipasi

yang kurang juga ditunjukkan ketika guru bertanya selalu siswa tertentu saja yang

menjawab. Selain itu, ketika diberi kesempatan mengerjakan soal di papan tulis,

hanya siswa itu-itu saja yang mau mengerjakan. Hal tersebut menyebabkan

adanya diskriminasi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, pemberian latihan

soal yang di berikan guru selalu menggunakan cara yang sama dan tidak ada

inovasi sehingga menimbulkan rasa bosan pada diri siswa.

Permasalahan lainnya yang muncul adalah guru terlalu santai dalam

memberikan materi pelajaran, sedangkan KKM untuk mata pelajaran akuntansi

cukup tinggi yaitu 75. Hal ini berakibat sebagian siswa juga ikut santai dalam

belajar dan tidak termotivasi dalam pembelajaran. Dari hasil observasi yang

dilakukan di dalam kelas XI IPS 3, siswa banyak yang tidak memperhatikan.

Siswa sibuk dengan aktivitas di luar pembelajaran akuntansi, diantaranya

mencorat-coret buku, bergurau dengan teman, dan membuat kegaduhan dikelas.

Kondisi tersebut jauh dari aktifitas belajar yang ideal dalam sebuah pembelajaran.

Hal ini sesuai juga dengan hasil wawancara siswa yang menyebutkan bahwa

pembelajaran akuntansi di kelas terlalu santai, sehingga siswa banyak yang

menyepelekan dengan membuat gaduh kelas.

Selain itu kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar belum nampak.

Hal ini terlihat dari sebagian siswa belum bisa menyelesaikan tugas secara

mandiri dan masih bergantung pada teman. Padahal batas tuntas yang ditetapkan

untuk mata pelajaran akuntansi cukup tinggi yaitu 75. Hal tersebut berdampak

pada prestasi belajar siswa yang rendah. Dari 34 siswa terdapat 18 siswa atau

sebesar 52,94 % siswa yang dianggap tuntas, sedangkan 16 siswa lainnya yaitu

sebesar 47,06 % dinyatakan belum tuntas. Selain itu, tampak pula pada nilai rata-

rata ulangan harian akuntansi pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh yaitu

69,56.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu diterapkan suatu model

pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh dalam

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

proses pembelajaran. Selain itu, model yang dipilih harus mampu mengokohkan

pemahaman konsep siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

diharapkan partisipasi siswa untuk belajar akuntansi semakin meningkat sehingga

siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Model pembelajaran yang me-

nyenangkan diharapkan dapat memacu semangat siswa dalam mengingkatkan

prestasi belajar.

Pemikiran ini selaras dengan penelitian lain yang relevan, yakni penelitian

dari Arifah (2011) yang menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi

pada siswa kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011. Hal

tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut: (1) Penerapan metode Snowball

Drilling dalam pelajaran akuntansi mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari

peningkatan presentase pada siklus 1 sebesar 78% mengalami peningkatan pada

siklus II sebesar 90%. Melalui snowball drilling mampu membuat siswa lebih

memahami akuntansi dengan baik. (2) Prestasi belajar akuntansi mengalami

peningkatan. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada siklus I diketahui bahwa

sebanyak 26 siswa atau sebesar 83,87 siswa sudah memenuhi KKM dan pada

siklus II yaitu sebanyak 31 siswa atau 100%.

Adanya penelitian tersebut menambah keyakinan peneliti untuk mencoba

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siswa

kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012

guna meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul

penelitian sebagai berikut: " IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH

KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011/2012."

B. Rumusan Masalah

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar diperoleh gambaran

yang jelas untuk menghindari kesalah pahaman penafsiran. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI

IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri

Sumpiuh Kabupaten Banyumas?

Adapun definisi oprasional dari rumusan masalah tersebut adalah:

a. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dalam kelas XI IPS 3

SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas.

Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling merupakan salah

satu model pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa.

Aktivitas dari model ini berupa pemberian paket-paket soal latihan (drill) yang

akan di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara menunjuk siswa untuk

mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang bersangkutan menunjuk

siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya.

b. Partisipasi siswa dalam belajar akuntansi kelas XI IPS 3 SMA Negeri

Sumpiuh Kabupaten Banyumas.

Partisipasi siswa diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran. Partisipasi siswa dalam penelitian ini diukur dengan lembar

observasi berdasarkan lima indikator, yaitu partisipasi siswa dalam pemberian

materi pelajaran, partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok, partisipasi

siswa dalam mengemukakan pendpat, partisipasi siswa dalam mengajukan

pertanyaan, partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas.

c. Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh

Kabupaten Banyumas.

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam

bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Cara untuk

menilai kemampuan siswa diwujudkan dalam bentuk nilai yang berdasarkan

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, prestasi belajar

siswa diperoleh dari hasil tes evaluasi tiap siklus.

C. Tujuan Penelitian

Setiap manusia dalam melakukan kegiatan memiliki tujuan tertentu, untuk

itu seorang peneliti harus menentukan tujuan dari penelitiannya, agar arah

penelitian lebih jelas dan arah terarah.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS

3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012, setelah

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat baik teoritis

maupun praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini memberikan sumbangan keilmuan yang bermanfaat bagi

dunia pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling untuk meningkatan partisipasi siswa dan prestasi belajar

akuntansi.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan model-model

pembelajaran dan mendukung teori-teori yang sudah ada berdasarkan

partisipasi dan prestasi belajar siswa.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan pembelajaran

yang inovatif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dengan model

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, khususnya pada

mata pelajaran akuntansi.

2) Secara kelembagaan berrmanfaat untuk mengambangkan fungsi

lembaga pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum

berbasis sekolah.

b. Bagi guru

1) Memberikan masukan bagi guru sebagai alternatif untuk menerapan

model pembelajaran inovatif dan mudah dipahami dalam rangka

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa.

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran

yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.

3) Membantu guru memperbaiki kendala dan keterbatasan dalam proses

pembelajaran.

4) Mendorong guru melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif dan

kreatif.

c. Bagi siswa

1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

2) Memberikan kemudahan dalam belajar akuntansi.

3) Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di dalam kelas

supaya siswa berusaha meningkatkan partisipasi belajar mereka

sehingga prestasi belajar akuntansi siswa juga mengalami peningkatan.

d. Bagi peneliti/ peneliti lain

1) Untuk menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku kuliah

khususnya yang berkaitan dengan pendidikan akuntansi.

2) Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.

3) Mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru

sehingga siap dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru.

4) Sebagai bahan reftrensi bagi semua pihak yang akan melaksanakan

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

penelitian yang sejenis.

5) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling serta pengaruh

dan perkembangan siswa setelah menggunakan model pembelajaran

ini.

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan alat untuk mendapatkan

pengetahuan baru ataupun menguji pengetahuan yang telah ada. Agar dapat

diketahui bagaimana hubungan dan dimana posisi pengetahuan yang diperoleh

dari penelitian, dalam kaitannya dengan pengetahuan yang telah ada, perlu

dilakukan kajian pustaka yang relevan. Peranan kajian pustaka menentukan

kesuksesan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, maka di sini akan diuraikan

landasan teori yang memuat keterangan dari variabel yang akan dikaji oleh

peneliti.

1. Tinjauan Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa

agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya

sehingga akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkin-

kannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat.

Pengembangan pendidikan dimaksudkan untuk mencetak manusia-

manusia yang memiliki kualitas dalam berbagai potensi atau kemampuan.

Potensi dan kemampuan yang dimaksud bukan hanya kemampuan secara

intelektual namun juga kemampuan untuk menjadi pribadi yang ber-

karakter, bermartabat serta bermanfaat bagi masyarakat luas.

Syah berpendapat, “Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah

proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan”(2005:10). Pendapat ini dikuatkan oleh Sagala bahwa,

“Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu

berada”(2004:3).

Sedangkan Hamalik menyatakan:

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

“Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi

peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin

dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan

perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi

secara adekuat dalam kehidupan masyarakat” (2001:3).

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian pendidikan, maka

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan menunjuk pada satu tindakan atau pengalaman yang

mempunyai hubungan dengan pertumbuhan pikiran, watak, dan

kemampuan fisik individu.

b. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran ke mana pendidikan

itu akan diarahkan. Sasaran yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat

berupa pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap sehingga tujuan

pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati

kebenaran dan kepentingan yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan,

baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.

Hamalik membagi tingkatan tujuan pendidikan sebagai berikut:

1) Tujuan pendidikan nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang hendak dicapai dalam

sistem pendidikan nasional.

2) Tujuan institusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu

lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu.

3) Tujuan kurikulum

Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu

program studi, bidang studi, dan suatu mata ajaran, yang disusun

berdasarkan tujuan instutisonal.

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah di-

selenggarakannya suatu proses pembelajaran. (2004:4)

Tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting yaitu

sebagai arahan dan pedoman ke arah mana pendidikan akan dilaksanakan.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan harus terumuskan secara jelas oleh para

pelaku pendidikan di semua jenjang. Dengan adanya rumusan tujuan pen-

didikan yang jelas diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan

juga akan berdampak positif terhadap perkembangan manusia.

c. Komponen-komponen Pendidikan

Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses

pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya

proses pendidikan.

Menurut Rohman:

Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen

pendidikan yang terjalin secara sistemik. Komponen-komponen

pendidikan tersebut adalah (1) tujuan pendidikan, (2) peserta didik,

(3) pendidik, (4) interaksi edukatif pendidik dan peserta didik, (5)

isi pendidikan, (6) lingkungan pendidikan. Ada tiga komponen

sentral yang paling tidak harus ada dalam pelaksanaan pendidikan,

yaitu tujuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik (2009:85).

Komponen-komponen pendidikan tersebut saling berinteraksi satu

dengan yang lain yang akan membentuk suatu sistem yang saling ber-

pengaruh. Pendidikan akan berjalan baik ketika komponen-komponen

tersebut bekerja secara optimal.

2. Tinjauan Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap individu.

Seseorang dikatakan belajar ketika orang tersebut mengalami proses

perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut di-

tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku,

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemaham-

an, ketrampilan, daya pikir, dan kepribadian.

Berikut pandangan para ahli mengenai pengertian belajar, antara

lain:

1) Slameto berpendapat, “Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya” (2003:2). Dari pengertian tersebut, dapat

dijelaskan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk memperoleh

pengalaman dan perubahan tingkah laku yang baru.

2) Cronboach (dalam Hamdani) memberikan definisi: “Learning is shown

by a change by a change in behavior as a result of experience”.

(2011:20). Hal tersebut dimaksudkan bahwa belajar ditunjukkan

dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

yang dialaminya sendiri.

3) Harold Spears (dalam Suprijono) berpendapat bahwa“ Learning is to

observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to

follow direction” (2010:2). Dari penjelasan tersebut dipaparkan bahwa

belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,

mendengar dan mengikuti arah tertentu dimana semua aktivitas

tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

mengenai apa saja yang dipelajari .

Berdasarkan ketiga pandangan ahli mengenai pengertian belajar, dapat

dipahami bahwa yang dimaksud belajar adalah kegiatan jasmani rohani yang

dapat menghasilkan perubahan tingkah laku dalam rangka memperoleh

pengetahuan baru melalui pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Seseorang yang belajar, akan menghasilkan adanya perubahan

tingkah laku. Apabila orang tersebut belum mendapatkan perubahan tingkah

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

laku, maka orang tersebut dikatakan belum mengalami proses belajar atau

dengan kata lain, ia mengalami kegagalan dalam proses belajar.

b. Ciri-ciri belajar

Telah dikatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses

perubahan tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman-pengalaman

yang dialami oleh individu yang belajar. Menurut Gino, dkk mengemukakan

bahwa: “terdapat tiga ciri pada aktivitas manusia sehingga aktivias tersebut

disebut belajar”:

1) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri individu

yang belajar.

2) Perubahan diperoleh dari kemampuan baru yang berlaku dalam waktu

yang relatif lama.

3) Perubahan terjadi karena usaha. (2000:5).

Berdasarkan pendapat Gino mengenai ciri-ciri pembelajaran, dapat

disimpulkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila kegiatan tersebut

merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang individu yang

berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga mengakibatkan terjadinya

perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalamannya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam kegiatan belajar, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

berhasil tidaknya kegiatan belajar. Syah mengungkapkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal, yakni keadaan jasmani/rokhani siswa.

2) Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan

proses belajar mengajar siswa tersebut (2005:132).

d. Prinsip-prinsip belajar

Dalam suatu proses belajar, terdapat beberapa prinsip yang harus di-

perhatikan. Prinsip-prinsip tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan

untuk mengadakan kegiatan belajar. Berikut ini adalah pendapat dari

Suprijono yang menyebutkan prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran:

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Adanya perubahan tingkah laku. Ciri-cirinya:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang

disadari.

b) Kontinue atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d) Positif atau berakumulasi.

e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Witig, “belajar

sebagai any relatively permanen change in an organism’s behavioral

repertoire that accours as a result of experience.”

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin

dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan

organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen

belajar.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya. William Burton mengemukakan “A good

learning situation consist of a rich and varied series of learning

experiences unfied around a vigorous purpose and carried on in

interaction with a rich varied and propocative environment.” (2009:4).

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, proses belajar merupakan

proses kegiatan yang memungkinkan siswa mengkontruksi sendiri

pengetahuannya yang diwujudkan dalam pengalaman-pengalaman sebagai

hasil dari interaksi siswa dengan lingkungannya, sehingga mampu

menggunakan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Belajar yang

efektif dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan yang diharapkan

sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam kegiatan belajar, tentunya tidak akan terlepas dari proses

pembelajaran. Proses pembelajaran yang dimaksud merupakan tindak

lanjut dari kegiatan belajar, dengan kata lain kegiatan belajar dan

pembelajaran ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan,

karena pembelajaran yang dimaksud merupakan suatu proses kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya.

3. Tinjauan Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan hal penting dalam pendidikan dimana

tujuan-tujuan pendidikan tidak akan tercapai bila sistem pembelajaran

yang diterapkan buruk. Pembelajaran akan bermakna apabila guru

mengetahui tentang obyek yang akan diajarkannya sehingga dapat

mengajarkan materi dengan penuh dinamika dan inovasi dalam proses

pembelajaran.

Hamdani berpendapat, “Salah satu sasaran pembelajaran adalah

membangun gagasan keilmuan setelah siswa berinteraksi dengan

lingkungan, peristiwa, dan informasi sekitarnya” (2011:23). Oleh karena

itu, kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan kegiatan belajar meng-

ajar. Pembelajaran berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau meng-

ajarkan sehingga siswa mau belajar. Pembelajaran merupakan usaha guru

yang membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan memberikan

stimulus dalam lingkungan belajar. Proses ini merupakan interaksi antara

siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Isjoni menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah sesuatu yang

diupayakan pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan

belajar” (2010:14). Maksud dari pernyataan tersebut adalah pembelajaran

berupa upaya yang dilakukan pendidik untuk membangkitkan peserta didik

dalam keterlibatannya saat kegiatan belajar. Pengertian tersebut diperkuat

oleh pendapat Sagala yang menyatakan bahwa “Pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”

(2009:61).

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran, dapat

dimengerti bahwa pembelajaran merupakan usaha yang disengaja oleh

guru untuk membantu peserta didik/siswa mempelajari suatu kemampuan

dan atau nilai yang baru dengan mengaktifkan faktor intern dan eksteren

dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran adalah proses yang

dialami secara langsung aktif oleh siswa pada saat mengikuti kegiatan

belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di sekolah baik di kelas

maupun di luar kelas. Kegiatan ini merupakan proses yang kompleks,

untuk itu perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru menjadi jalan

atau cara untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

b. Komponen-komponen dalam Pembelajaran

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki

peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai

tujuan sistem. Komponen pembelajaran berarti bagian-bagian dari sistem

proses pembelajaran, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan

tidaknya proses pembelajaran. Menurut Gino,dkk “Komponen-komponen

dalam pembelajaran antara lain: Siswa, Guru, Tujuan, Isi Pelajaran,

Metode, Media, dan Evaluasi” (2000:30-31). Penjelasan dari pernyataan

Gino mengenai komponen-komponen pembelajaran adalah:

1) Siswa, adalah sesesorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,

dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2) Guru yang merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengelola

kegiatan belajar mengajar dan memungkinkan berlangsungya kegiatan

belajar mengajar yang efektif.

3) Tujuan pembelajaran, yakni pernyataan tentang perubahan perilaku

yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar.

Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif,

psikomotorik, dan afektif.

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4) Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep

yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Metode, merupakan cara yang dipakai guru untuk memberikan

kesempatan kepada siswa (berpartisipasi) sehingga siswa dapat

mencapai tujuan.

6) Media pembelajaran yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa

perantara yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa,

agar mereka dapat mencapai tujuan. Metode dan media pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran dipilih atas dasar tujuan

dan materi yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan media

berfungsi sebagai jembatan atau alat transformasi materi pelajaran

terhadap tujuan yang hendak dicapai.

7) Evaluasi, merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai

proses belajar siswa dan hasilnya.

Komponen-komponen pembelajaran tersebut saling berinteraksi satu

dengan yang lain sehingga membentuk suatu kegiatan pembelajaran yang

efektif dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar yang optimal.

c. Unsur-Unsur Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa unsur. Hamalik

mengemukakan unsur–unsur pembelajaran sebagai berikut:

1) Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru

a) Motivasi pembelajaran siswa

b) Kondisi guru siap membelajarkan siswa

c) Unsur pembelajaran kongruen dengan unsur belajar

2) Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta

kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya

pembelajaran.

3) Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku

pelajaran, pribadi guru, dan sumber masyarakat.

4) Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri,

dan bantuan orang tua.

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5) Menjamin dan membina suasana belajar yang efektif

6) Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu

diberikan binaan (1995:68).

4. Tinjauan Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Guru harus memiliki strategi tertentu agar siswa dapat belajar

secara efektif. Salah satu langkah untuk memiliki strategi tersebut adalah

penguasaan model pembelajaran dalam menyajikan bahan pelajaran pada

kegiatan belajar mengajar.

Dalam pembelajaran, terdapat banyak model-model yang dapat

diterapkan untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Model

pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan materi pelajaran agar

tidak terjadi kesalahan dalam pembelajaran. Suprijono berpendapat,

“Model pembelajaran merupakan landasan praktik hasil penurunan teori

psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis

terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat

oprasional sekolah”(2010:46). Lebih lanjut Suprijono menjelaskan bahwa

model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dikelas maupun teritorial (2010:46). Pendapat

ini dikuatkan oleh Uno, “Model pembelajaran didefinisikan sebagai cara

yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya yang merupakan alat

untuk mencapai tujuan pembelajaran” (2010:2).

Pengertian tentang model pembelajaran secara lebih rinci di

kemukakan oleh Sagala (mengutip pendapat Komaruddin) yaitu:

1) Suatu tipe atau desain;

2) Suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu

proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati;

3) Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang

dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu objek atau

peristiwa;

4) Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu

terjemahan realitas yang disederhanakan;

5) Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

6) Penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan

sifat bentuk aslinya (2009:175).

Pendapat lain dikemukakan oleh Hanafiah dan Suhana yaitu,

“Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka

mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun

generatif” (2009:41).

Berdasarkan beberapa pandangan ahli mengenai pengertian model

pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu

desain atau pendekatan atau pedoman guru dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran perlu dipahami

guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam

meningkatkan prestasi belajar.

b. Jenis Model Pembelajaran

Ada berbagai model pembelajaran yang dikembangkan dalam

upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Namun banyaknya model

pembelajaran yang dikembangkan para ahli tersebut tidaklah berarti semua

pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini

disebabkan tidak semua model pembelajaran cocok untuk setiap mata

pelajaran.

Menurut Sugiyanto, “Ada banyak model atau strategi pembelajaran

yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil

belajar siswa. Diantaranya adalah model pembelajaran kontekstual, model

pembelajaran kooperatif, model pembelajaran quantum, model pem-

belajaran terpadu, dan pembelajaran berbasis masalah” (2008:7).

Masing-masing model pembelajaran di atas akan dijelaskan

sebagai berikut:

1) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/

CTL)

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Model Pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa. Diharapkan pengetahuan dan ketrampilan

siswa akan diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksikan sendiri

pengetahuan dan ketrampilan ketika ia belajar. Pembelajaran CTL ini

mengedepankan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan

menuntut aktivitas kreatif dari siswa .

2) Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil dengan tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu

untuk memahami materi pelajaran. Model pembelajaran kooperatif ini

memiliki beberapa tipe pembelajaran, diantaranya Model STAD

(Student Achievement Divisions), Model Jigsaw, Model Snowball

Drilling, Model NHT (Numbered Heads Together) dan sebagainya.

3) Model Pembelajaran Quantum

Model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran

yang bermakna, sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi

menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi. Maksudnya

bahwa dalam diri manusia terdapat berbagai energi yang dimiliki,

seperti motivasi, kemampuan pikiran, potensi diri dan sebagainya. Hal

itu diakui sebagai energi pada diri manusia yang dapat dikembangkan

secara maksimal atau optimal. Semua hal tersebut dibutuhkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan jalan saling

mengkombinasikan energi-energi tersebut.

4) Model Pembelajaran Terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan kegiatan mengajar

dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan

demikian pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dengan mengajarkan

beberapa materi pelajaran yang disajikan setiap pertemuan. Model

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pembelajaran terpadu memiliki beberapa tipe pembelajaran, di-

antaranya Share model, Integrated model, Immersed model, Connected

model dan sebagainya.

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Model pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pem-

belajaran yang menekankan masalah kehidupan yang bermakna bagi

siswa dan peran guru dalam meyajikan masalah, mengajukan

pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Maksudnya

proses pembelajaran ini berangkat dari masalah-masalah di sekitar

siswa.

Pada model pembelajaran ini siswa lebih banyak dikerahkan

untuk berfikir secara mandiri. Guru hanya terlibat untuk menjelaskan

materi kepada siswa dan pembimbing siswa. Kemampuan siswa tidak

dilihat dari apa yang dikerjakan siswa, namun apa yang dipikirkan

siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana daya pikir siswa

diperlukan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi yang

diajarkan.

Dari beberapa model pembelajaran di atas, peneliti memfokuskan

diri pada model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami

konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama. Dalam pembelajaran

kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga

memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan

komunikasi serta dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

5. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) berasal dari kata

cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya dalam satu kelompok atau tim.

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Aspek yang menjadi fokus pembelajaran adalah proses kerja kelompok

dimana siswa dituntut untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran.

Sanjaya berpendapat, “Model membelajaran kooperatif adalah

rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang dirumuskan”(2006:239), sedangkan menurut

Isjoni (mengutip simpulan Slavin) menyatakan bahwa “ Model pem-

belajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dan

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen” (2010:15).

Maksud dari kelompok yang heterogen adalah terdiri atas campuran

kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk

melatih siswa menerima perbedaan cara bekerja dengan teman yang

berbeda latar belakangnya.

Berdasarkan definisi-definisi model pembelajaran kooperatif di

atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah

suatu model pembelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

kelompok-kelompok kecil dengan latar belakang berbeda-beda (heterogen)

untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran agar

dapat memaksimalkan kondisi belajar, meningkatkan persaingan positif

secara individual, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, me-

ningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah, berfikir kritis dan

berperan aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yang berbeda

dengan model pembelajaran yang lain. Berikut beberapa ciri pembelajaran

kooperatif menurut Isjoni, yaitu:

1) Setiap anggota memiliki peran;

2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa;

3) Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas cara belajarnya dan

juga teman sekelompoknya;

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok;

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.(2010:27)

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Berdasarkan pendapat Isjoni mengenai ciri-ciri pembelajaran

kooperatif, maka dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif

(cooperative Learning) bukan hanya bekerja dalam kelompok saja,

melainkan dalam kelompok itu terdapat peran yang berbeda-beda,

sehingga apabila interaksi antar anggota berjalan dengan baik, akan

mewujudkan suatu kegiatan yang bermakna dalam diri siswa.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran disarikan dalam Ibrahim, dkk

sebagai berikut:

1) Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan

sosial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam

tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini

unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Model

struktur penghargaan kooperatif juga telah dapat meningkatkan

penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang

berhubungan dengan hasil belajar.

2) Penerimaan luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya,

kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan. Pembelajaran

kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain

atas tugas-tugas bersama. Melalui penggunaan struktur penghargaan

kooperatif, membuat siswa dapat menghargai satu sama lain dan

menumbuhkan sikap sportifitas.

3) Mengajarkan kepada siswa mengenai ketrampilan bekerjasama dan

kolaborasi. Ketrampilan ini penting karena banyak anak muda dan

orang dewasa yang masih kurang dalam berinteraksi sosial. (2000:7-8)

Dari ketiga tujuan pembelajaran koopertatif, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

efektif dalam meningkatkan kemampuan sisiwa baik kemampuan dalam

bidang akademik, maupun kemampuan sosial.

d. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya merupakan penunjang

dalam proses pembelajaran. Besar dan kualitas dukungan unsur-unsur

yang ada turut menentukan tingkat efisiensi dan efekktivitas pembelajaran.

Pada pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa unsur yang saling

berkaitan. Berikut ini unsur-unsur pembelajaran kooperatif menurut Isjoni

(mengutip simpulan Lungdren):

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam

kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam

materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka mempunyai tujuan yang

sama.

4) Para siswa berbagi tugas dan tanggung jawab diantara anggota

kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang ikut ber-

pengaruh dalam evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan dan memperoleh ketrerampilan

bekerja sama setelah belajar.

7) Setiap siswa akan diminta mempertanggunjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif (2010:16).

Pendapat lain dikemukakan oleh Suprijono (mengutip simpulan

Roger dan Johson) yang mengatakan bahwa, tidak semua belajar

kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil

yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus

diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:

1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif)

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua

pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang

ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota

kelompok secara individual mempelajari bahan yang ditugaskan

tersebut.

2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap

keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah

membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.

3) Face to face promotive interaction (Interaksi promotif)

Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan

positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara

efektif dan efesien, saling memberi informasi dan sarana yang

diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan

efesien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan

dan mengembangkan argumentasis serta meningkatkan kemampuan

wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, saling

memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.

4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)

Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapian

tujuan peserta maka peserta didik harus saling megenal dan

mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius,

saling menerima dan mendukung, mampu menyelesaikan konflik

secara konstruktif.

5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau

tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa

di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang

tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

efektifitas anggota dalam memberikan konstibusi terhadap kegiatan

kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok (2009:58).

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-

unsur dalam model pembelajaran kooperatif siswa harus memiliki

beberapa sikap antara lain: Persepsi sama, tanggung jawab bersama, tujuan

yang sama, komunikasi yang baik, serta ada bertanggung jawab dari

masing-masing individu.

e. Konsep Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran memungkinkan

siswa untuk aktif, baik untuk ide/gagasan, serta dalam bekerja kelompok

untuk menyelesaikan tugas-tugas pada proses pembelajaran. Dalam hal ini

terdapat beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam melaksanakan

pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni (mengutip simpulan Slavin,

1995) berpendapat bahwa terdapat tiga konsep sentral pembelajaran

kooperatif, yaitu:

1) Penghargaan Kelompok

Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan kelompok untuk

memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan ini diperoleh jika

kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan

kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota

kelompok dalam menciptakan hubungan antarpersonal yang saling

mambantu, mendukung dan peduli.

2) Pertanggungjawaban Individu

Keberhasilan kelompok bergantung pada peran semua individu

dalam anggota kelompok untuk saling membantu dalam belajar.

Adanya pertanggungjawaban individu juga menjadikan setiap anggota

siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri

tanpa bantuan teman kelompoknya.

3) Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skorsing yang

mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

diperoleh siswa dari yang dahulu. Dengan menggunakan metode

skorsing ini siswa yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-

sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang

terbaik bagi kelompoknya. (2010:33-34)

Dari pendapat Isjoni, dapat dimengerti bahwa model pembelajaran

kooperatif memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan,

kemampuan, dan ketrampilan secara penuh dalam suasana belajar yang

terbuka. Dalam hal ini siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran,

namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya.

f. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif

Terdapat beberapa tahap/fase yang harus dilakukan dalam

melaksanakan pembelajaran kooperatif. Fase-fese tersebut adalah:

Tabel 1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif

Fase-Fase Perilaku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan motivasi belajar

Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai

selama pembelajaran dan memotivasi siswa untuk

belajar

Fase 2

Menyajikan Informasi

Menyajikan Informasi kepada siswa dengan cara

demonstrasi

Fase 3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok

belajar dengan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

Membimbing kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas

Fase 5

Evaluasi

Fase 6

Memberikan

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

dipelajari/meminta hasil presentasi kerja kelompok.

Menghargai upaya dan hasil belajar individu dan

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penghargaan kelompok

Sumber : Ibrahim, dkk (2000: 10)

Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 fase atau

langkah utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai

dengan guru menyampaikan tujuan Pembelajaran dan motivasi siswa

untuk belajar. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui kemana arah

pembelajaran yang akan dilakukan. Fase ini dilanjutkan dengan pemaparan

materi oleh guru. Selanjutnya siswa dikelompokan ke dalam tim-tim

belajar. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil

akhir kerja kelompok, dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta

memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling

Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat banyak variasi tipe, salah

satu diantaranya adalah tipe snowball drilling. Model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling memusatkan pembelajaran pada latihan

soal dengan bentuk soal yang bervariasi. Model ini dilakukan untuk

menguatkan pengetahuan/materi yang telah dimiliki peserta didik dari

proses pembelajaran. Suprijono berpendapat, “Model pembelajaran

snowball drilling merupakan model yang dikembangkan untuk

menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca

bahan bacaan” (2009:105).

Lebih lanjut Suprijono mengatakan bahwa dalam model pem-

belajaran snowball drilling ini peran guru adalah mempersiapkan soal-soal

dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara

menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang

akan menjawab soal-soal tersebut.

Menurut Suprijono langkah-langkah model pembelajaran snowball

drilling adalah:

1) Guru mempersiapkan paket soal;

2) Guru menggelindingkan bola salju berupa soal-soal dengan cara

menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik

yang akan menjawab soal nomor 1;

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Jika peseta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu diberikan

kesempatan untuk menunujuk salah satu temannya menjawab soal

nomor berikutnya yakni soal nomor 2;

4) Seandainya, peserta didik yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta didk itu harus menjawab

soal berikutnya dan seterusnya hingga peseta didik tersebut berhasil

menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu;

5) Jika pada gelindingan / putaran bola salju masih terdapat item soal

yang belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh peserta didik

yang belum mendapat giliran;

6) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah

dipelajari peserta didik (2009:106).

Menurut Arifah, (mengutip pendapat Ninghardjanti, 2010) terdapat

beberapa langkah dalam melakukan snowball drilling yaitu:

1) Peserta didik ditunjuk atau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan guru

2) Jika peserta didik pertama berhasil menjawab, maka peserta tersebut

berhak menunjuk teman lainnya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi

jika peserta tersebut gagal menjawab pertanyaan pertama maka dia harus

menjawab pertanyan berikutnya hingga berhasil menjawab.

3) Di akhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah

dipelajari peserta didik. (2011:20)

Jika mencermati langkah-langkah model pembelajaran snowball

drilling dapat disimpulkan bahwa model tersebut menuntut perhatian tinggi

siswa. Seorang siswa pada satu giliran menjawab soal-soal yang belum

terjawab benar pada putaran sebelumnya dapat membuat kesalahan sama

seperti yang dilakukan temannya pada putaran sebelumnya. Proses interaksi

pembelajaran seperti itu mempunyai implikasi sosial. Model pembelajaran

snowball drilling secara sosial berimplikasi pada tumbuhnya sikap kooperatif.

6. Tinjauan Partisipasi Siswa

a. Pengertian Partisipasi

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan

perilaku. Proses pembelajaran tidak akan berjalan apabila tidak ada

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

partisipasi dari siswa. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting

untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa

dicapai semaksimal mungkin. Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi

dan keaktifan anak didik yang belajar.

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation”

adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Selanjutnya Siregar dan

Nara mengungkapkan:

“Keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara sukarela dalam

kegiatan belajar mengajar tersebut, selain merupakan salah satu

usaha memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang

sedang dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai

suatu isi pelajaran tertentu, juga dimaksudkan untuk menjadikan

proses belajar mengajar sebagai alat meningkatkan percaya diri,

harga diri dan lain-lain” (2010:154).

Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan

mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi

dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan, serta dalam

pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat

kematangan dan tingkat kewajibannya.

Mulyasa berpendapat, “Partisipasi siswa dalam pembelajaran

sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran” (2005:156).

Pendapat lain dikemukakan oleh Arifin, “Pembelajaran bersifat

interaktif dan komunikatif” (2010:11). Lebih lanjut Arifin menjelaskan,

Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat

multi arah antara guru, siswa, sumber belajar, dan lingkungan yang saling

memengaruhi, tidak saling mendominasi. Makna komunikatif dimaksud-

kan sifat bahwa sifat komunikasi antara siswa dengan guru, sesama siswa,

dan sesama guru harus dapat saling memberi dan menerima serta

memahami. Suatu proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan

siswanya di dalam kelas, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan atau

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Melalui peningkatan

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

partisipasi dalam kelas siswa pun juga dapat meningkatkan pencapaian

hasil belajar yang baik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (mengutip pendapat Mc Keachi)

mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktifan siswa dalam proses pem-

belajaran, yaitu:

a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.

b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.

c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang ber-

bentuk interaksi antar siswa.

d. Kekohesifan (kekompakan) kelas sebagai kelompok.

e. Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa

untuk menghadapi keputusan-keputusan penting dalam kehidupan

sekolah.

f. Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi

siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan

dengan sekolah atau pembelajaran (2002:119).

Dari paparan di atas, dapat dimengerti bahwa partisipasi siswa

merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pem-

belajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan

emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan kon-

tribusi nyata dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan yaitu

tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk men-

capai tujuan pembelajaran. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar,

hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik

dalam belajar. Dalam hal ini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar

siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan

model yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar

mengajar. Model pembelajaran yang bersifat partisipatoris yang dilakukan

guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

karena siswa lebih berperan, serta lebih terbuka dan sensitif dalam

kegiatan belajar.

b. Faktor-faktor yang Menyebabkan Partisipasi

Partisipasi siswa di dalam pembelajaran disebabkan oleh beberapa

faktor. Menurut Sudjana (1989), partisipasi merupakan salah satu bentuk

tingkah laku yang ditentukan oleh lima faktor, antara lain:

1) Pengetahuan/kognitif, barupa Pengetahuan tentang tema, fakta, aturan,

dan ketrampilan membuat translation.

2) Kondisi situasional, seperti lingkungan fisik, lingkungan sosial, psiko-

sosial dan faktor-faktor sosial.

3) Kebiasaan sosial, seperti kebiasaan menetap dan lingkungan.

4) Kebutuhan, meliputi kebutuhan Approach (mendekatkan diri), ke-

butuhan Avoid (menghindari), kebutuhan individual.

5) Sikap, meliputi pandangan/perasaan, kesediaan bereaksi, interaksi

sosial, minat dan perhatian.

c. Bentuk-bentuk Partisipasi dalam Pembelajaran

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran ada berbagai bentuk

kegiatan. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009), partisipasi atau aktivitas

belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan-kegiatan visual;

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral);

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan;

d. Kegiatan-kegiatan menulis;

e. Kegiatan-kegiatan menggambar;

f. Kegiatan-kegiatan metrik;

g. Kegiatan-kegiatan mental;

h. Kegiatan-kegiatan emosional.

Adapun penjelasan dari partisipasi atau aktivitas belajar dalam

kelas adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, de-

monstrasi, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,

memberi saran, dan mengemukakan pendapat.

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian

materi, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan

mendengarkan suatu penyegaran dalam kelas.

d. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis materi (bahan-bahan pelajar-

an), membuat rangkuman (peta pikiran), dan mengerjakan tes.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik,

chart, diagram, peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melaksanakan demonstrasi (presentasi

peta pikiran dan latihan soal) dan menyelenggarakan permainan.

g. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecah-

kan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan,

dan membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani,

tenang, dan lain-lain.

Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara siswa dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal

perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam

pembelajaran. Keterlibatan siswa merupakan hal yang sangat penting dan

menentukan keberhasilan pembelajaran, karena siswalah yang akan

membuat suatu pembelajaran dikatakan sukses dan optimal. Siswa yang

aktif dalam pembelajaran akan terlihat pada baik dan buruknya prestasi

yang diperoleh. Menurut Mulyasa (mengutip pendapat Sudjana)

berpendapat “Syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan,

tanggung jawab dan umpan balik dari siswa” (2005:156). Lebih lanjut

Mulyasa mengungkapkan bahwa keterlibatan siswa merupakan syarat

pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk mendorong partisipasi

siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan

memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif,

menggunakan pengalaman berstruktur, dan menggunakan model

pembelajaran yang bevariasi yang lebih melibatkan partisipasi siswa.

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Untuk itu, dari pihak siswa diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator

partisipasi siswa dalam pembelajaran. Partisipasi siswa akan diukur

menggunakan lembar observasi. Indikator partisipasi siswa tersebut

meliputi: 1) partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran, 2)

partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok, 3) partisipasi siswa dalam

mengemukakan pendapat, 4) partisipasi siswa dalam mengajukan

pertanyaan mengenai materi, 5) partisipasi siswa dalam mengerjakan soal

atau tugas yang diberikan.

7. Tinjauan Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.

Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan.

Cara untuk menilai kemampuan siswa diwujudkan dalam bentuk nilai

yang berdasarkan kriteria– kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut Djamarah, “Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah

hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif dan

psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur

menggunakan instrument atau tes yang relevan” (1994:19). Lebih lanjut

Djamarah menjelaskan bahwa prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil

pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai

oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut Winkel (dalam Hamdani)

“Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum

yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha

belajar”(2011:138).

Setelah memahami uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari usaha belajar seorang

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

individu yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat

yang mana menunjukkan hasil maksimum atas usaha individu tersebut.

Prestasi belajar berfungsi sebagai indikator keberhasilan siswa dalam suatu

mata pelajaran, juga berfungsi sebagai indikator kualitas suatu lembaga

pendidikan. Prestasi belajar dapat memberikan suatu kepuasan tersendiri

baik bagi para siswa maupun sekolah yang menyelenggarakan pendidikan.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat menunjukkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegitan rutin guru atau

pendidik. Penilaian hasil belajar berarti mengambil keputusan terhadap

hasil belajar dengan ukuran baik atau buruk. Prestasi belajar siswa dapat

berubah naik atau turun. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

antara lain keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, dan

penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

Fungsi model pembelajaran ini dilakukan agar dapat meningkatkan

kegiatan belajar sehingga diharapkan dapat hasil belajar tinggi. Dalam

penelitian ini, indikator pencapaian prestasi belajar untuk mata pelajaran

akuntansi yaitu ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 75) melalui

tes tertulis.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa. Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam Internal

dan faktor Eksternal. Menurut Hamdani, “Faktor-faktor yang mem-

pengaruhi prestasi belajar antara lain: Kecerdasan (Intelegensi),

jasmaniah/fisiologis, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Yang tergolong

faktor ekternal, ialah: keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan

masyarakat” (2011:139).

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun

tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Berdasarkan pendapat

tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal anak. Selain itu sifat

bawaan anak juga berpengaruh terhadap prestasi yang dicapai.

8. Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang

diajarkan pada sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan sekolah menengah

kejuruan (SMK). Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang

memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi

(termasuk perusahaan), sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi ini terdiri atas data-data keuangan mengenai berbagai

transaksi yang dinyatakan dalam nilai uang.

Menurut Alam “Akuntansi diartikan sebagai proses meng-

identifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan

tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut” (2004:2).

Sedangkan pendapat para ahli lain seperti yang dikutip oleh Widodo (2006),

yaitu:

a. Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD menyatakan Akuntansi pada

dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu informasi

yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan

organisasi.

b. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2003, Akuntansi merupakan

bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi

berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat

digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di

bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi

Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi

masyarakat lainnya (Akuntansi Publik).

c. Suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuran, dan peng-

komunikasian informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan

keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi akuntansi “A Statemant

basic accounting theory”, American Accounting Accociation).

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi

merupakan suatu disiplin ilmu yang menghasilkan informasi tentang transaksi

keuangan suatu unit organisasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan,

sedangkan dari segi proses adalah proses pencatatan, penggolongan, peng-

ikhtisaran dengan cara-cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan

kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan.

Mata pelajaran akuntansi dalam Sekolah Menengah Atas (SMA)

merupakan mata pelajaran yang masih menjadi bagian dari mata pelajaran

ekonomi sehingga belum merupakan suatu mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Akuntansi diajarkan di SMA sebagai pengantar agar siswa mengerti sejak

sekarang mengenai cara membuat dan mengelola sistem pembukuan, mencatat

transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan jasa serta menyusun

laporan keuangan perusahaan jasa sehingga siswa dapat mempraktekkannya.

Mata pelajaran akuntansi di SMA diajarkan setiap minggu selama 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2x45 menit.

9. Keterkaitan Mata Pelajaran Akuntansi dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Snowball Drilling

Pelajaran akuntansi merupakan jenis pengetahuan prosedural yang

mempunyai kegiatan bersifat hierarkis. Dalam belajar akuntansi dibutuhkan

ketekunan, ketelitian, serta latihan soal yang kontinu. Latihan dalam

mengerjakan soal-soal akuntansi memiliki andil yang cukup signifikan dalam

memperoleh hasil belajar yang optimal. Selain itu, mata pelajaran akuntansi

memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga diperlukan

pemahaman yang komperhensif. Dalam melakukan latihan atau praktek soal

tersebut, perlu diterapkan model pembelajaran yang tidak membosankan.

Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling merupakan salah

satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

interaksi siswa. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpartisipasi

aktif didalam pembelajaran dan menutut perhatian tinggi dari siswa. Aktivitas

dari model pembelajaran ini, berupa pemberian paket-paket soal latihan (drill)

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang akan di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara menunjuk siswa

untuk mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang bersangkutan

menunjuk siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dalam

penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan permainan dalam bentuk

kelompok yang akan membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

dan penyelesaian tugas dari guru. Model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling, dilakukan secara terstruktur dengan pemberian paket soal

yang bervariasi. Pembelajaran ini akan membuat proses belajar yang

bermakna di dalam kelas. Siswa bukan hanya menghafal materi saja namun

dapat memahami konsep yang berorientasi pada pemecahan masalah yang

ada. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini akan meningkatkan

partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Pelaksanaan model pembelajaran ini, sangat baik untuk menanamkan

pengetahuan pada siswa dalam pembelajaran akuntansi karena model pem-

belajaran ini menuntut siswa untuk terus berlatih dan menguatkan pemahaman

siswa sehingga siswa akan mampu memahami materi secara mendalam.

Seorang tidak akan melakukan kesalahan yang sama apabila ia memperhatikan

temannya saat menjawab soal pada putaran sebelumnya.

Menurut Arifah ,”Secara sosial, model pembelajaran snowball drilling

juga berimplikasi terhadap tumbuhnya sikap kooperatif pada diri siswa.

Interaksi yang terjadi juga bukan hanya guru dengan siswa saja, melainkan

juga adanya interaksi yang positif antar siswa”(2010:20). Model pem-

belajaran kooperatif tipe snowball drilling menuntut guru untuk lebih inovatif

dan kreatif dalam membuat paket-paket soal agar siswa tidak bosan.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling diharapkan partisipasi siswa untuk belajar akuntansi semakin

meningkat sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Model

mengajar yang menyenangkan diharapkan dapat memacu semangat siswa

dalam meningkatkan prestasi belajar.

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Penelitian Yang Relevan

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam

proses pembelajaran dengan hasil yang beragam. Penelitian yang relevan

merupakan hasil penelitian yang terdahulu yang digunakan sebagai acuan dan

pembanding untuk penelitian yang dilakukan. Beberapa penelitian yang relevan

berkaitan dengan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling yaitu penelitian yang dilakukan oleh Putri Arifah

(2011) dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball

Drilling untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada

Siswa Kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”

menyimpulkan bahwa penggunaan metode snowball drilling terdapat peningkatan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta. Hal tersebut

terefleksi dari prestasi belajar akuntansi yang mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada siklus I diketahui bahwa sebanyak 26

siswa atau sebesar 83,87% sudah memenuhi KKM dan terjadi peningkatan pada

siklus II yaitu sebanyak 31 siswa atau sebesar 100%.

Penelitian ini diperkuat oleh penelitian tindakan kelas yang dilakukan

oleh Penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Lita Mutiah (2009) dalam

skripsinya yang berjudul “Efektifitas Strategi Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Snowball Drilling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XI SMA Negeri 1 Sukoharjo. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa melalui strategi pembelajaran

snowball drilling. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat adanya

perbedaan hasil belajar akuntansi antara siswa yang diberi pengajaran

menggunakan strategi snowball drilling dengan siswa yang diberi pengajaran

konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung = 3,0425 dan t table

2,042, karena t hitung > t table, berarti bahwa strategi snowball drilling lebih baik

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian lain yang selaras dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah penelitian dari Agung Cipto Pratomo (2011) dalam skripsinya yang

berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Snowball Drilling Untuk

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sistem Pemindah Tenaga Kompetensi

Memelihara Transmisi Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1

Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011”. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran sistem pemindah

tenaga kompetensi memelihara transmisi menggunakan penerapan metode

snowball drilling ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat

dari peningkatan rata-rata nilai postest; nilai rata-rata pada siklus I 6,9 dan

ketuntasan belajar sebesar 68,75%; pada siklus II nilai rata-rata 7,52, ketuntasan

belajar 78,13%; dan pada siklus III nilai rata-rata 7,84 dan ketuntasan belajar

87,50%. Peningkatan tersebut telah memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang

telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan melalui metode pembelajaran kooperatif snowball drilling.

Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran snowball drilling

adalah penelitian dari Septiana Wijayanti (2012), dalam skripsinya yang berjudul

Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Snowball Drilling Sebagai Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa SMP Negeri 1 Grobogan Kelas VIII

Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

motivasi siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari indikator

motivasi yang terus mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang antusias sebelum

diberi tindakan sebanyak 8 siswa (21,05%), setelah dilakukan tindakan menjadi

31 siswa (81,58%). Jumlah siswa yang berani mengerjakan soal ke depan kelas

sebelum dilakukan tindakan sebanyak 3 siswa (7,89%), setelah dilakukan tindakan

menjadi 9 siswa (23,68%). Jumlah siswa yang berani bertanya sebelum dilakukan

tindakan sebanyak 3 siswa (7,89%), setelah dilakukan tindakan menjadi 10 siswa

(26,32%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi Snowball Drilling dapat

meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka pemikiran

berguna untuk mewadahi teori-teori yang terkadang terlepas satu sama lain

menjadi satu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara.

Permasalahan yang dihadapi dalam mata pelajaran akuntansi pada kelas

XI IPS 3 adalah model belajar yang biasa digunakan guru kurang menarik

sehingga siswa cepat merasa bosan. Selain itu, partisipasi siswa dalam kegiatan

belajar mengajar masih belum tampak. Hal tersebut menjadikan alasan bahwa

kualitas pembelajaran akuntansi rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa, peneliti menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Dengan harapan prestasi belajar

pada mata pelajaran akuntansi menjadi lebih baik dan dapat mendorong siswa

dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

ini, siswa di berikan berbagai latihan soal yang bervariasi melalui kerja kelompok,

kemudian secara bergiliran, siswa mengerjakan soal di depan kelas. Selain itu,

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling menuntut adanya partisipasi

siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, partisipasi

siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas dapat

meningkat. Seiring dengan itu prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu " Implementasi

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Sebagai Upaya

Meningkatkan Partisipasi Siswa dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI

IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2011/2012", maka

dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berkut:

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan

yang belum diuji kebenarannya sehingga dapat dipertegas atau ditolak secara

empiris. Berdasarkan tinjauan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Implementasi model pem-

belajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan partisipasi siswa

dan prestasi belajar mata pelajaran akuntasi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri

Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2011/2012.

Proses

Pembelajaran

Akuntansi di kelas

Model pembelajaran

yang dipakai belum

mampu meningkatkan

partisipasi siswa dan

prestasi belajar siswa

Suasana kelas menjadi

lebih hidup karena siswa

lebih berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran

Partisipasi siswa dan

Prestasi belajar

meningkat

Kondisi

Awal

Tindakan Penerapan Model

Pembelajaran

Kooperatif tipe

Snowball Drilling

Kondisi

Akhir

Guru melakukan

refleksi pada siklus I

kemudian

melanjutkan

perbaikan di siklus II

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi

penelitian di SMA Negeri Sumpiuh, yang beralamat di Jalan Raya Barat

Sumpiuh No 95, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Berikut alasan

yang mendasari pemilihan tempat tersebut adalah sebagai berikut:

a. SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas belum pernah menjadi objek

penelitian dengan materi dan metode yang sama sehingga diharapkan akan

memberikan manfaat bagi sekolah tersebut.

b. Tersedianya data dan adanya keterbukaan dari pihak sekolah, sehingga

memudahkan peneliti di dalam penelitian tindakan kelas dan pengumpulan

data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

c. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI IPS3) bahwa

dalam pembelajaran akuntansi masih kurang menarik sehingga banyak

siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran dan kurang

memahami materi yang disampaikan.

d. Prestasi belajar akuntansi siswa (khususnya kelas XI IPS 3) masih rendah.

Rata-rata kelas adalah 69,56 sementara batas ketuntasan mata pelajaran

akuntansi di SMA Negeri Sumpiuh adalah 75,00. Hal ini diperkuat dengan

masih banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari

jumlah 34 siswa, terdapat 18 siswa (52,94%) yang dinyatakan tuntas,

sedangkan 16 siswa lainnya (47,06%) dinyatakan belum tuntas.

Adapun deskripsi mengenai tempat penelitian dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Sejarah Singkat SMA Negeri Sumpiuh

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

SMA Negeri Sumpiuh merupakan satu-satunya SMA Negeri di

Kecamatan Sumpiuh. Sekolah ini berdiri tahun 1985, berdasarkan

Keputusan Mendikbud RI No. 0601/1985 tanggal 22 November 1985

tentang Pembukaan, Panunggalan dan Penegerian Sekolah Menengah

Umum Tingkat Atas (berlaku surut mulai tanggal 1 Juli 1985).

b. Visi dan Misi SMA Negeri Sumpiuh

1) Visi

Visi SMA Negeri Sumpiuh adalah : “Tinggi dalam prestasi, bernas

dalam kualitas”.

2) Misi

Misi SMA Negeri Sumpiuh adalah:

a. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

b. Mempertinggi tingkat kedisiplinan pelaksanaan proses belajar

mengajar.

c. Mengembangkan pembinaan moral religius menuju terwujudnya

peningkatan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Lingkungan Belajar

SMA Negeri Sumpiuh terletak di jalan raya barat no 95, Kelurahan

Kebokura, Kecamatan Sumpiuh. Lahan yang ditempati seluas 20.000 m2,

dengan status tanah sudah bersertifikat. Meskipun berada di pingiran kota,

SMA Negeri Sumpiuh mudah di jangkau dengan transportsi umum dari

segala jurusan, karena terletak di Jalur Selatan.

Batas-batas sekolah sebagai berikut :

a. Sebelah Barat : Perkampungan Penduduk

b. Sebelah Timur : Puskesmas I Sumpiuh

c. Sebelah Utara : PT Syahyang Sri Sumpiuh

d. Sebelah Selatan : Perkampungan Penduduk

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Berikut denah lokasi SMA Negeri Sumpiuh:

U

Ke Jakarta Ke Yogyakarta

Gambar 2. Denah Lokasi SMA Negeri Sumpiuh

Sekolah yang dipimpin oleh bapak Drs Tjaraka Tjunduk Karsadi,

M.Pd ini termasuk Sekolah Standar Nasional (SSN) yang terdiri dari 2

jurusan, yakni jurusan IPA dan IPS yang dibagi dalam beberapa kelas,

yaitu:

Kelas X (A- G ) = 7 kelas

Kelas XI IPA = 4 kelas

Kelas XI IPS = 3 kelas

Kelas XII IPA = 4 kelas

Kelas XII IPS = 3 kelas

Disisi lain, keadaan lingkungan belajar di dalam SMA Negeri

Sumpiuh adalah sebagai berikut:

a. Di Dalam Kelas

Proses belajar mengajar siswa berlangsung dengan lancar yang

didukung sistem interaksi yang nyaman. Masing-masing kelas rata-rata

terdiri dari 33-34 siswa, dengan sarana prasarana yang tersedia berupa

meja, kursi, whiteboard, boardmaker dan speaker.

b. Di Luar Kelas

Interaksi antara guru dan murid secara umum terjalin baik, baik di

dalam jam belajar maupun di luar jam belajar. Selain itu, fasilitas yang

disediakan di luar kelas seperti perpustakaan, laboratorium, fasilitas olah

raga, dan lain-lain dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.

POLSEK

SUMPIUH

PT SYAHYANG SRI

SMA N SUMPIUH PUSKESMAS Lokasi

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih enam

bulan terhitung mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai dengan

disusunnya laporan penelitian. Adapun tabel susunan jadwal waktu penelitian

yaitu:

Tabel 2. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Jenis Kegiatan Des

2011 Jan

2012

Feb

2012

Maret

2012

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Permohonan

Pembimbing

c. Penyusunan Proposal

d. Perijinan

e. Koordinasi dengan

lembaga terkait

f. Pengumpulan data awal

2. Perencanaan Tindakan

a. Pengolahan data awal

b. Penyusunan Instrumen

Penelitian

3. Implementasi Tindakan

a. Perencanaan Siklus I

b. Pelaksanaan Siklus 1

c. Pengamatan Tindakan

d. Refleksi (Penentuan

tindakan selanjutnya)

e. Perencanaan Siklus 2

f. Pelaksanaan Siklus 2

g. Pengamatan Tindakan

h. Refleksi

3. Penyelesaian Penelitian

a. Analisis data

b. Penyusunan Laporan

Sumber: data yang diolah peneliti

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh

Kabupaten Banyumas. Pertimbangannya adalah pertama, terdapat permasalahan

kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran dan rendahnya prestasi belajar

siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh. Kedua, karena kelas XI IPS 3 SMA

Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas belum pernah digunakan penelitian,

sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang menunjuk

pada data apa saja yang menjadi fokus penelitian. Data yang diambil adalah

informasi tentang partisipasi dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3

SMA Negeri Sumpiuh serta kemampuan guru dalam menerapkan model

pembelajaran snowball drilling. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian di

kaji untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Sumber data merupakan sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam

memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan

informasi yang akan dikumpulkan. Sumber data dalam penelitian ini antara lain:

1. Narasumber/Informan

Informan merupakan orang yang dapat memberikan informasi yang lebih

lengkap berkaitan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang

obyektif. Informan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah beberapa siswa

kelas XI IPS 3 dan guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri Sumpiuh yang

bernama Joko Amin Tohari, S.Pd,

2. Peristiwa atau aktivitas

Melalui pengamatan pada peristiwa/aktivitas, peneliti dapat mengetahui

proses bagaimana sesuatu dapat terjadi secara langsung. Peristiwa yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar pada

pelajaran akuntansi.

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3. Dokumen/arsip

Dokumen atau arsip merupakan sumber data yang penting bagi

penelitian tindakan kelas. Dokumen atau arsip digunakan sebagai sumber data

yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada

kaitannya dengan permasalahan penelitian ini. Dokumen tersebut yaitu:

silabus, RPP, hasil observasi siswa dan hasil pekerjaan siswa kelas XI IPS 3

SMA Negeri Sumpiuh, data keadaan sekolah secara umum, data siswa, daftar

nilai sebelum penerapan tindakan, hasil diskusi dan hasil evaluasi pada siklus I

dan II, foto pelaksanaan tindakan.

D. Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahannya. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik

tertentu yang disebut teknik pengumpulan data. Kemudian data tersebut dianalisis

dan disimpulkan secara akurat sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar

valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses

belajar mengajar. Melalui pengamatan, dapat diketahui bagaimana sikap dan

perilaku siswa, kegiatan yang dilakukan, dan tingkat partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah

penelitian berlangsung.

Menurut pendapat Sukmadinata menyatakan bahwa ”Observasi atau

pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati dan mencatat secara langsung perilaku-perilaku siswa” (2009:219-

220). Pendapat ini dikuatkan oleh Usman dan Akbar bahwa “Observasi ialah

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang

diteliti” (2008:52). Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui seberapa

jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan

menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi

berperanserta (participant observation). Kegiatan observasi yang dilakukan

adalah mengamati proses pembelajaran di kelas dan mengamati kinerja guru

dalam mengelola kelas. Observasi siswa difokuskan pada partisipasi siswa

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Aspek-aspek yang di gunakan

sebagai indikator observasi partisipasi siswa adalah 1) partisipasi siswa dalam

pemberian materi pelajaran; 2) partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok;

3) Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan; 4) Partisipasi siswa dalam

mengemukakan pendapat; 5) Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas.

Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.

Hasil observasi didiskusikan peneliti bersama guru pengampu untuk

dianalisis bersama, agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling, dan mengetahui

berbagai kelemahan dan kelebihan dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling untuk kemudian diupayakan solusinya untuk

perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Wawancara

Untuk mendapatkan data yang akurat, perlu dilakukan kegiatan

wawancara dengan informan. Menurut Susilo dkk, “Wawancara merupakan

teknik pengumpulan data melalui pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

kepada peserta didik, orang tua atau guru lain”(2008:60). Sukmadinata

berpendapat, “Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpul-

an data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan

dan jawabannya pun diterima secara lisan pula” (2009:219-220). Beberapa

bentuk wawancara yang di tulis dalam buku Madya antara lain:

a. Wawancara tak terencana

b. Wawancara terencana tetapi tak terstruktur

c. Wawancara terstruktur (2007:83)

Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dengan cara

membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

proses wawancara. Dengan menggunakan wawancara terstruktur maka data

yang diperoleh pun menjadi lebih tersusun rapi dan sistematis. Hasil

wawancara ini akan digunakan untuk studi pendahuluan untuk menemukan

masalah yang harus diteliti, peneliti juga dapat mengetahui hal-hal dari

informan secara lebih dalam. Selain itu hasil dari wawancara ini dapat

digunakan sebagai data pendukung pada tahap refleksi dan dapat memperkuat

proses refleksi sekaligus evaluasi tiap siklus menjadi lebih baik.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti terhadap

guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa siswa sebelum maupun setelah

penerapan tindakan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman

wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk

memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran akuntansi sebelum, selama dan setelah pelaksanaan

tindakan, serta mengetahui respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan

yang dilakukan. Hasil dari wawancara tersebut kemudian dianalisis, sehingga

dapat memunculkan suatu kesimpulan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang telah diperoleh

dari observasi. Informasi yang diperoleh melalui dokumentasi dapat

digunakan sebagai data pelengkap dan sekaligus mencocokkan apakah

informasi yang diperoleh dengan observasi sesuai dengan data yang

bersumber dari dokumentasi. Menurut Arikunto “Metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan. transkip,

buku, surat kabar, majalah, parasit, notulen rapat, leger, agenda, dan

sebagainya” (2007:206). Metode dokumentasi ini dilakukan diantaranya:

a. Dokumen arsip

Dokumen arsip dilakukan untuk memperoleh data dari arsip dan

dokumen yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Data tersebut

diantaranya adalah dokumen mengenai keadaan sekolah secara umum,

data siswa, rancangan pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai sebelum

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

penerapan tindakan, hasil penugasan, dan evaluasi siklus I dan II saat

penerapan tindakan.

b. Tes Hasil belajar

Tes hasil belajar (achievement test) merupakan alat ukur untuk

mengukur prestasi belajar. Test ini dilakukan pada setiap akhir siklus

guna mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran siswa setelah

pelaksanaan tindakan. Tes prestasi belajar dalam penelitian ini dibuat

oleh peneliti untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa

berkenaan dengan penugasan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Selain itu, test juga berfungsi untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau perkembangan pelaksanaan tindakan.

c. Dokumentasi foto

Dokumentasi foto dilakukan dengan mengambil gambar atau foto

pada saat siswa dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran (pada

saat penelitian dilaksanakan).

E. Uji Validitas Data

Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Sutopo

berpendapat, “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir

makna sebagai hasil penelitian” (2002:78). Uji Validitas data dalam penelitian ini

adalah Trianggulasi. Menurut Moleong, “ Trianggulasi adalah teknik pemerikasa-

an keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data” (1996:178).

Menurut Sutopo (mengutip pernyataan Patton, 1984), dalam penelitian kualitatif

terdapat beberapa cara yang dipilih mengembangkan validitas atau keabsahan data

penelitian, yaitu:

1. Trianggulasi data (trianggulasi sumber)

Trianggulasi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang sama

atau sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda.

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2. Trianggulasi Metode

Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda.

3. Trianggulasi Peneliti

Trianggulasi peneliti adalah membandingkan hasil penelitian baik data

maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dari

beberapa peneliti.

4. Trianggulasi Teori

Trianggulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari

satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. (2002:79-83)

Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

trianggulasi data (triangulasi sumber) yaitu dengan memanfaatkan jenis sumber

data yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Sumber data yang digunakan

adalah pengamatan dalam proses pembelajaran; hasil tes siswa; foto saat

penelitian; hasil wawancara siswa dan guru. Berikut gambar yang menjelaskan

secara lebih rinci mengenai triangulasi sumber dalam penelitian ini:

Wawancara Informan (guru dan siswa)

Data Content Dokumen (data sebelum tindakan,

analysis hasil tes, foto, RPP, Silabus)

Observasi Aktivitas (hasil pengamatan)

Gambar 3. Trianggulasi Sumber

Sumber: (Patton, 1984 dalam Sutopo, 2002:80)

Beberapa sumber data yang diperoleh tersebut, akan dibandingkan satu

dengan yang lainnya kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan secara

menyeluruh sehingga didapatkan data/hasil yang valid.

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

F. Analisis Data

Data yang tersedia dari pengumpulan data perlu dianalisis agar data dapat

dimanfaatkan dengan baik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis data kualitatif. Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang

disajikan secara rinci dan lengkap selama proses penelitian berlangsung. Menurut

Milles dan Huberman dalam Susilo, salah satu model analisis data kualitatif untuk

menganalisis data secara kompleks adalah teknik analisis interaktif. Teknik

analisis interaktif terdiri dari tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama

lain, yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data yang

merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, me-

ringkas, dan mengubah bentuk data lengkap yang ada dalam catatan lapangan.

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan pemilahan dan penyisihan

data yang kurang bermakna sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan

akhir untuk kemudian diverifikasi.

2. Paparan data

Paparan data merupakan proses menata rapi berbagai data dalam bentuk

narasi dan dilengkapi matriks/grafik, dan/atau diagram. Dalam penelitian ini,

pemaparan data dilakukan dengan menyajikan data pada tabel, grafik beserta

keterangannya untuk mengolah partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa

pada siklus I dan II sehingga dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar.

3. Penarikan simpulan

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data harus dilakukan sepanjang

proses pelaksanaan tindakan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mem-

bandingkan kesimpulan sementara yang ditarik berdasarkan hasil silkus I dan

II. (2008:103)

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berikui ini gambar model analisis data:

Gambar 4. Model analisis interaktif

Sumber: (Milles dan Huberman dalam Sutopo, 2002:97)

G. Indikator Kinerja Penelitian

Hasil pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling akan dikatakan

meningkat jika hasil rata-rata presentase seluruh aspek yang diamati lebih dari

75%. Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut:

1. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran

b. Partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok

c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan

d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat

e. Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas

2. Hasil tes tara-rata siswa mencapai 75%

Berikut indikator ketercapaian implementasi model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling:

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Penarikan simpulan/ Verivikasi

Reduksi Data

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 3. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek

yang

diukur

Persentase

target

Capaian

Cara mengukur Indikator capaian

Partisipasi

siswa

dalam

kegitan

pembelajar

an

75% Diamati saat

pembelajaran dengan

mengunakan lembar

observasi dan dihitung

dari jumlah siswa yang

menunjukkan perhatian

dan kesungguhan dalam

KBM

a. Partisipasi siswa dalam

pemberian materi

pelajaran

b.Partisipasi siswa dalam

kerjasama kelompok

c. Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan

d.Partisipasi siswa dalam

mengemukakan pendapat

e. Partisipasi siswa dalam

mengerjkan soal/tugas

Prestasi

belajar

Siswa

(standar

nilai 75)

75% Dihitung dari jumlah

siswa yang mendapatkan

nilai 75 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai

75 dianggap telah

mencapai ketuntasan

belajar.

1) Hasil nilai siswa.

Sumber: data yang diolah peneliti

H. Prosedur Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan

partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi sisiwa kelas XI IPS 3 SMA Negeri

Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012 dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Dalam penelitian ini, di-

rencanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, dan

analisis dan refleksi.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus Mata

Pelajaran Akuntansi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling.

2) Menyusun instrumen penelitian dan menetapkan indikator ketercapaian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui

partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan

kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling. Hal tersebut dilakukan baik pada siklus I maupun

siklus n.

3) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui prestasi

belajar siswa setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan secara collaborative

participatori, yaitu guru dan peneliti berkolaborasi dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Pada tahap ini dilakukan

suatu tindakan untuk menghasilkan adanya peningkatan dalam proses

pembelajaran yang berupa pembelajaran menjadi lebih efektif, siswa

menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan adanya

peningkatan prestasi belajar.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan model pembelajar-

an kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan Siklus n secara rinci

sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta

didik untuk siap belajar

2. Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari

3. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan

tugas.

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4. Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta didik

melakukan tugas kelompok.

5. Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara menunjuk

atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang akan

menjawab soal nomor 1.

6. Jika peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu diberikan

kesempatan untuk menunujuk salah satu temannya menjawab soal

nomor berikutnya yakni soal nomor 2.

7. Seandainya, peserta didik yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta didk itu harus menjawab

soal berikutnya dan seterusnya hingga peseta didik tersebut berhasil

menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu.

8. Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang belum

terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh peserta didik yang mendapat

giliran.

9. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang dapat me-

ngerjakan tugas dengan baik.

10. Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah

dipelajari peserta didik.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Dalam tahap pengamatan, peneliti melakukan observasi terhadap

pelaksanaan dan hasil tindakan dari penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling. Tujuan observasi tersebut adalah untuk mengetahui

seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat

diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Observasi yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

1) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Meliputi:

a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran

b. Partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok

c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat

e. Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas

2) Kemampuan guru dalam mengajar dengan model kooperatif tipe

snowball drilling dalam proses pembelajaran. Meliputi kegiatan

prapembelajaran, kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran,

dan kegiatan akhir pembelajaran

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Kegiatan pada tahap ini mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan

evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi. Data yang

telah terkumpul dalam kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan

diinterpretasi (diberi makna) sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan

yang dilakukan telah mencapai tujuan. Interprestasi (pemaknaan) hasil

observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun

langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan.

Refleksi dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang

telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan pada proses tindakan dihubungkan

dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada

tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, untuk

kemudian dilakukan refleksi guna melihat kekurangan atau kelemahan yang

terjadi. Hasil refleksi ini akan digunakan dalam perencanaan siklus berikutnya

yang lebih disempurnakan bersama guru dimana dalam kegiatan belajar

mengajar diharapkan siswa lebih aktif berpartisipasi dan prestasi siswa

meningkat.

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berikut ini skema prosedur penelitian tindakan kelas:

Sumber: (Arikunto, dkk, 2011:74)

Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Perencanaan

Tindakan I

Refleksi

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan

Tindakan I

Permsalahan

Permasalahan

Baru hasil

Refleksi

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan

Tindakan I

Refleksi

Tindakan I

Apabila permasalahan belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan pratindakan (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

hari sabtu, 4 Februari 2012 di SMA Negeri Sumpiuh. Hasil dari observasi pra-

tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menerangkan di

depan kelas.

Dari hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas XI IPS 3, siswa

banyak yang tidak memperhatikan. Siswa sibuk dengan aktivitas di luar

pembelajaran akuntansi, diantaranya mencorat-coret buku, bergurau

dengan teman, dan membuat kegaduhan di dalam kelas. Saat guru mengin-

truksikan agar siswa mencatat materi yang dituliskan di papan tulis, ter-

dapat 10-11 siswa yang tidak mencatat, kemudian 2 diantaranya me-

letakkan kepalanya di meja. Kondisi tersebut jauh dari aktivitas belajar

yang ideal dalam sebuah pembelajaran. Hal tersebut juga sesuai dengan

penuturan siswa selama wawancara yang menyebutkan pembelajaran

akuntansi di kelas terlalu santai, hal tersebut mengakibatkan siswa banyak

yang menyepelekan pelajaran dengan membuat gaduh kelas.

b. Siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran karena guru masih

menggunakan model pembelajaran ekspositori yang belum mampu mem-

bangkitkan partisipasi siswa.

Pembelajaran pada kelas XI IPS 3 masih berpusat pada guru yaitu

semua informasi disampaikan oleh guru sehingga sedikit memberikan ke-

sempatan siswa untuk berpartisipasi dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari

pengamatan peneliti dimana hanya siswa tertentu saja yang ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran, sedangkan siswa yang lain belum me-

nunjukkan partisipasi aktifnya di dalam pembelajaran. Sebagian siswa

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

mengaku sulit berpartisipasi untuk mengungkapkan pendapatnya karena

mereka belum memahami materi. Mereka juga memilih tidak bertanya

pada guru, meskipun sebenarnya mereka belum menguasai materi yang

sedang di bahas. Partisipasi yang kurang juga di tunjukkan ketika guru

bertanya, hanya siswa tertentu saja yang menjawab. Selain itu, ketika di

beri kesempatan mengerjakan soal dipapan tulis, kembali siswa yang sama

yang ikut berpartisipasi mengerjakan. Dampaknya pembelajaran dalam

kelas XI IPS 3 cenderung monoton, guru sangat mendominasi kelas

(teacher centered) dan hanya beberapa siswa yang ikut berpartisipasi

dalam pembelajaran.

c. Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar belum nampak.

Hal ini terlihat dari kurangnya kemandiriaan siswa dalam kegiatan pem-

belajaran. Pernyataan ini di dasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada

saat observasi awal, bahwa sebagian besar siswa Kelas XI IPS 3 SMA

Negeri Sumpiuh lebih menyukai suasana pembelajaran yang bebas.

Sebagian besar siswa menyontek pekerjaan temannya, hanya siswa-siswa

tertentu yang ikut bekerjasama dalam mengerjakan soal latihan dan

pekerjaan rumah yang diberikan guru. Ketika guru menerapkan kegiatan

diskusi, guru menginggalkan kelas, dan masuk kembali saat jam pelajaran

hampir usai. Hal ini membuat siswa kurang dapat bekerjasama dengan

temannya. Sebagian siswa hanya mengandalkan teman yang dianggap

pintar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dampaknya, siswa akan

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan

akan selalu bergantung pada teman. Hal tersebut dapat diatasi apabila

siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan

bekerjasama dalam kelompok diskusi yang benar dengan mendapat

bimbingan dari guru, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan pendapat-

nya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka

mengalami kesulitan.

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Prestasi Belajar Akuntansi yang Rendah.

Berdasarkan hasil observasi awal (pratindakan) dan data nilai hasil

ulangan dari guru pengampu mata pelajaran akuntansi, maka dapat

diidentifikasi kelas XI IPS 3 merupakan salah satu kelas yang memiliki

permasalahan dan kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal

ini ditunjukkan dari banyaknya siswa kelas XI IPS 3 yang belum mencapai

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh

pihak sekolah, yaitu 75,00 untuk mata pelajaran akuntansi. Berikut ini

tabel prestasi belajar sebelum tindakan:

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4. Prestasi Belajar Sebelum Tindakan

NO NAMA NILAI Keterangan

1 Arif Wahyudi 60 Tidak Tuntas

2 Bebi Nabila 30 Tidak Tuntas

3 Choeria Oppi R 80 Tuntas

4 Dwi Astuti 65 Tidak Tuntas

5 Dwiana Kartikawati 65 Tidak Tuntas

6 Eki Febriantika 80 Tuntas

7 Febri Chandra S 40 Tidak Tuntas

8 Firmani Ika A 75 Tuntas

9 Fitri Siswiani 85 Tuntas

10 Galih Nugraha 70 Tidak Tuntas

11 Hakim Nur Jihad 50 Tidak Tuntas

12 Herdina Endah U 90 Tuntas

13 Imam Faozi 70 Tidak Tuntas

14 Ina Sholatia 75 Tuntas

15 Kiki Lestari 60 Tidak Tuntas

16 Kiki Rizky Amalia 75 Tuntas

17 Madya Bagus W 70 Tidak Tuntas

18 Mahda Hufron 80 Tuntas

19 Maulina Istiqomah 70 Tidak Tuntas

20 Nur Farida 60 Tidak Tuntas

21 Odi Junaedi 80 Tuntas

22 Rahman Effendi 80 Tuntas

23 Rinati Utami 60 Tidak tuntas

24 Santi Irfianti 85 Tuntas

25 Sari Yunara 90 Tuntas

26 Silvi Anggraeni 90 Tuntas

27 Tri Astuti 35 Tidak Tuntas

28 Tri Bintang P 65 Tidak Tuntas

29 Wandira 70 Tidak Tuntas

30 Warih Eka Sakti 70 Tidak Tuntas

31 Widiyati Eka P 75 Tuntas

32 Wiwin Saputri 80 Tuntas

33 Yeni Kusniah 60 Tidak Tuntas

34 Yudit Satrio N 75 Tuntas

Rata-rata 69,56

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tabel prestasi belajar sebelum tindakan, maka data

dapat di rekap dalam tabel berikut:

Tabel 5. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tidakan

Kriteria

Indikator

Ketercapaia

n

Prestasi Belajar Sebelum tindakan Ket

Jumlah Siswa Prosentase

Tuntas:

75-100 75% 18 52,94 % Kurang

Tidak Tuntas:

0-74 75% 16 47,06 % Kurang

Total 34 100 %

(Sumber : data primer yang di olah, 2012)

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa hampir separuh siswa

kelas XI IPS 3 belum tuntas. Prosentase ketuntasan yang diperoleh adalah

52,94% (18 siswa), sedangkan 16 siswa yang lainnya (47,06%) dinyatakan

belum tuntas. Hal tersebut menunjukkan prestasi belajar kelas IX IPS 3

masih rendah/kurang.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru kurang memahami berbagai variasi dalam model pembelajaran

Pada saat guru menerapkan model pembelajaran diskusi, guru

terlihat belum memahami berbagai variasi dalam pembelajaran diskusi,

bahkan ketika siswa mengadakan kegiatan diskusi, guru meninggalkan

kelas. Keadaan tersebut membuat siswa tidak bisa melaksanakan tugasnya

dengan baik dalam pelaksanaan diskusi kelompok. Guru juga tidak

melakukan kegiatan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami

materi yang dipelajari pada saat siswa belajar secara berkelompok.

Evaluasi yang dilakukan pada saat ulangan saja. Hal ini menunjukkan guru

belum melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan baik dan benar.

b. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa terhadap mata

pelajaran akuntansi.

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pada saat pembelajaran akuntansi, siswa menunjukkan sikap yang

kurang termotivasi untuk belajar akuntansi. Siswa terlihat jenuh terhadap

pelajaran akuntansi yang hanya dilakukan dengan pemberian latihan soal

dengan cara yang monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat

siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan

memotivasi ataupun dengan menegur siswa yang tidak mau memperhati-

kan pelajaran. Selain itu, selama pembelajaran guru juga mengajak siswa

untuk ikut berpartisipasi misalnya dengan menunjuk beberapa siswa untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal. Namun, cara ini ternyata

belum mampu membangkitkan motivasi belajar dan partisipasi siswa pada

pelajaran akuntansi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksana-

an/implementasi tindakan; (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Februari 2012 di

ruang tamu SMA Negeri Sumpiuh. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini.

Berdasarkan hasil diskusi tersebut, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa

pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan selama empat kali

pertemuan, yakni pada hari Selasa, 6 Maret 2012; Rabu, 7 Maret 2012;

Selasa 13 Maret 2012, Rabu 14 Maret 2012; Setiap pertemuan akan di-

laksanakan masing-masing selama 2 x 45 menit.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Selasa, 6 Maret 2012 jam ke 5,6)

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.

(b) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian

kelas.

(c) Guru memaparkan kompetensi dasar dan tujuan pada per-

temuan ini.

(d) Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang

neraca saldo dan mengaitkannya dengan materi yang akan

dipelajari yaitu jurnal penyesuaian.

(e) Guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya

penyusunan ayat jurnal penyesuaian pada akuntansi per-

usahaan jasa dan manfaatnya bagi siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari

(b) Guru menjelaskan tentang prosedur pembelajaran koope-

ratif tipe snowball drilling.

(c) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara

menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang

siswa yang akan menjawab soal nomor 1.

(d) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab dengan benar, maka siswa itu

diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya

untuk menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2

(e) Seandainya, siswa yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa tersebut harus

menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa

tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu

nomor soal tertentu.

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(f) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang

belum mendapat giliran.

(g) Guru memberikan penjelasan dan konfirmasi terhadap hasil

pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi

siswa yang belum jelas.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal

yang telah dipelajari siswa.

(b) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa

(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

b) Pertemuan Kedua (Rabu, 7 Maret 2012 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

(b) Guru menyapa siswa kemudian memeriksa kehadiran siswa

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru melibatkan siswa dalam setiap kegiatan

(b) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas

bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut

dengan menggunakan metode snowball drilling.

(c) Guru membagi kelas dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-

6 siswa untuk mengerjakan tugas.

(d) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal untuk di-

kerjakan secara berkelompok

(e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta

didik melakukan tugas kelompok.

(f) Guru dan siswa bersama-sama membahas soal-soal dengan

cara menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang

siswa yang akan menjawab soal nomor 1.

(g) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut

diberikan kesempatan untuk menunujuk salah satu teman-

nya menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2.

(h) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan

untuk menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus

menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga siswa

tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu

nomor soal tertentu.

(i) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang

belum mendapat giliran

(j) Guru memberikan penjelasan dan konfirmasi terhadap hasil

pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi

siswa yang belum jelas.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal

yang telah dipelajari siswa.

(b) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa

(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

c) Pertemuan Ketiga (Selasa, 13 Maret 2012 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

(b) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru melibatkan siswa dalam setiap kegiatan.

(b) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas

bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut

dengan menggunakan metode snowball drilling.

(c) Guru membagi kelas dalam 4 kelompok besar.

(d) Guru memberikan soal dan lembar jawab kelompok.

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(e) Guru memberikan pengarahan pada siswa untuk melakukan

permainan cepat tangkas dengan menggunakan model pem-

belajaran snowball drilling.

(f) Guru mengundi 2 kelompok yang akan maju pada putaran

pertama.

(g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara

menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang

siswa yang akan menjawab soal nomor 1.

(h) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka siswa itu di-

berikan kesempatan menunujuk salah satu temannya untuk

menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2.

(i) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus

menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga siswa

tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu

nomor soal tertentu

(j) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang

belum mendapat giliran.

(k) Sementara 2 kelompok yang mendapat giliran kedua me-

ngerjakan soal yang sama dengan cara berkelompok.

(l) Guru bersama siswa membahas tentang soal yang ada dan

menghitung skor masing-masing kelompok.

(m) Putaran kedua juga dilakukan dengan cara yang sama.

(n) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang men-

dapatkan skor tertinggi.

(o) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran

dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

belum jelas.

(3) Kegiatan Akhir

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan dan penguatan

materi terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.

(b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

d) Pertemuan Keempat (Rabu, 14 Maret 2012 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

(b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.

(c) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

(d) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan

bersama peneliti membagikan soal.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru mengawasi dengan baik agar tes hasil belajar atau

evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan kognitif

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru mengumpulkan pekerjaan siswa.

(b) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi

selanjutnya.

(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

salam.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi jurnal penyesuaian dengan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam

mengerjakan setiap indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut di

gunakan untuk menilai prestasi belajar akuntansi siswa. Sedangkan

instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang di-

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan mengamati partisipasi

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama empat kali pertemuan,

yakni pada hari Selasa, 6 Maret 2012; Rabu, 7 Maret 2012; Selasa 13

Maret 2012, Rabu 14 Maret 2012. Pada siklus I ini, materi yang dipelajari

adalah Jurnal Penyesuaian.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Selasa, 6 Maret 2012 jam ke 5,6)

a) Kegiatan Awal

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

(2) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa. Pada

pertemuan ini semua siswa hadir untuk mengikuti pelajaran

akuntansi yaitu berjumlah 34 siswa. Guru mengondisikan kelas

untuk mengecek apakah siswa sudah siap mengikuti proses

pembelajaran.

(3) Sebelum pembelajaran dimulai, guru memberikan gambaran

tentang penerapan model pembelajaran yang akan dilakukan di

kelas ini, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling.

(4) Guru menjelaskan tujuan penelitian

(5) Guru mengulang materi sebelumnya tentang jurnal penyesuaian

yang baru saja dimulai pada pertemuan yang lalu.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menanyakan pekerjaan rumah siswa, namun sayangnya

tidak semua siswa mengerjakan tugas. Hanya sedikit yang

sudah mengerjakan, yaitu: Sari Yunara, Silvi, Odi, Maulina,

Dwi Astuti, Dwiana, Widiati, Herdina, Wandira dan Tri

Bintang yang telah selesai mengerjakan tugas. Siswa yang lain

masih terlihat sibuk mencontek pekerjaan temannya.

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

(2) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas

dengan model pembelajaran snowball drilling yaitu dengan

cara mengundi siswa untuk mendapatkan seorang siswa yang

akan menjawab soal nomor 1. Pada kesempatan ini, Tri

Bintang yang mendapatkan kesempatan pertama dan ia dapat

menjawab dengan benar.

(3) Guru dan siswa membahas soal nomor 1 secara bersama-sama.

Setelah itu, guru menyuruh Tri Bintang untuk menunjuk

temanya mengerjakan soal selanjutnya.

(4) Tri Bintang menjunjuk Warih untuk mengerjakan soal nomor

2. Warih maju dan mencoba mengerjakan, namun ternyata ia

tidak bisa mengerjakan soal nomor 2, sehingga ia mencoba

mengerjakan soal selanjutnya yaitu nomor 3, dan berhasil

dengan jawaban yang tepat.

(5) Guru mengulas jawaban Warih bersama dengan siswa dan

menyuruh Warih menunjuk Wiwin untuk mengerjakan soal

selanjutnya.

(6) Soal nomor terakhir wiwin berikan kepada Febri dengan

meminta bantuan Hakim, dan mereka menjawab benar.

(7) Siswa yang berpartisipasi dalam model pembelajaran snowball

drilling adalah Tri Bintang, Warih, Wiwin, Febri dan Hakim.

(8) Guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami. Terdapat beberapa siswa yang menanyakan

materi yang belum dipahaminya, diantaranya adalah Dwiana

dan Madya.

c) Kegiatan Akhir

(1) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan dan penguatan

terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.

(2) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa

(3) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 7 Maret 2012 jam ke 5,6)

a) Kegiatan Awal

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

(2) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa. Siswa

yang hadir berjumlah 32 siswa dan yang tidak hadir berjumlah

2 orang yaitu Tri Bintang dengan keterangan sakit, dan Arif

Wahyudi yang tidak hadir tanpa keterangan.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas

bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut

dengan menggunakan metode snowball drilling.

(2) Guru menunjuk Mahda Gufron karena ia membuat gaduh di

kelas. Mahda tidak bisa mengerjakan satupun soal pekerjaan

rumah karena Mahda memang belum mengerjakan PR.

Kemudian guru membimbing Mahda untuk dapat mengerjakan

soal nomor 1. Siswa yang lain memperhatikan penjelasan dari

guru.

(3) Guru kemudian menyuruh Mahda untuk menunjuk temannya

mengerjakan soal selanjutnya. Mahda menunjuk Silvi dan Silvi

berhasil menjawab soal nomor 2 dengan tepat.

(4) Guru mengulas jawaban Silvi bersama dengan siswa lainnya.

(5) Silvi menunjuk Sari Yunara untuk mengerjakan soal nomor 3.

Sari berhasil menjawab dengan benar dan menunjuk Kiki

Lestari mengerjakan soal nomor 4, sayangnya jawaban Kiki

Lestari salah sehingga ia harus membenarkan jawabannya. Kiki

Lestari meminta bantuan kepada Herdina untuk membantu

mengerjakan soal tersebut, akhirnya berhasil mendapatkan

jawaban yang tepat.

(6) Soal yang terakhir menjadi giliran Odi dan ia dapat menjawab

dengan tepat.

(7) Guru membagi kelas dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-6

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

siswa, kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya. Setelah siswa terkondisi dengan kelom-

poknya, mereka wajib memiliki nama kelompok dengan istilah-

istilah yang ada di akuntansi. Sehingga terciptalah kelompok

Debet, Kas, Pendapatan, Harta, Prive dan kelompok Modal.

(8) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal Ayat Jurnal

Penyesuaian dan menyuruh siswa untuk mengerjakan secara

berkelompok. Guru memberi waktu selama 20 menit.

(9) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa

melakukan tugas kelompok.

(10) Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru membahas

bersama dengan siswa tentang tugas tersebut. Guru menunjuk

wakil dari kelompok Debet yaitu Rinanti untuk mengerjakan

soal nomor 1 dan menjelaskan asal dari jawaban tersebut.

Jawaban Rinanti benar, dan menunjuk Wandira dari kelompok

Kas menjawab soal nomor 2 yang juga berkewajiban men-

jelaskan asal dari hasil tersebut. Wandira agak kesulitan dalam

menjelaskan asal jawaban, sehingga meminta bantuan dengan

teman satu kelompoknya.

(11) Setelah berhasil, Wandira menunjuk Rahman dari kelompok

Pendapatan mengerjakan soal nomor 3, sayang jawaban

Rahman salah sehingga ia harus mampu menjawab soal

sampai benar.

(12) Giliran Tri Astuti dari kelompok Prive yang menjawab soal

nomor 4 hasilnya sangat memuaskan sehingga ia menunjuk

Galih dari kelompok Modal untuk menjawab soal yang

terakhir.

(13) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Ada 2 siswa yang seorang siswa yang bertanya yaitu Hakim

dan Silvi dan Arif, Maulina.

c) Kegiatan Akhir

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(1) Diakhir pelajaran guru memberikan penguatan dan ulasan

terhadap hal yang telah dipelajari siswa.

(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

3) Pertemuan Ketiga (Selasa, 13 Maret 2012 jam ke 5,6)

a) Kegiatan Awal

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

(2) Guru menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa. Siswa

yang hadir berjumlah 33 orang dengan 1 orang yang tidak hadir

karena sakit yaitu Ina Sholatia.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru membuat permainan cepat tangkas dengan model pem-

belajaran snowball drilling

(2) Guru membagi kelas dalam 4 kelompok besar, kemudian mem-

berikan nama pada masing-masing kelompok dengan nama

kelompok Laba, Neraca, Modal dan Jurnal.

(3) Guru memberikan pengarahan pada siswa untuk melakukan

permainan cepat tangkas dengan menggunakan model pem-

belajaran snowball drilling.

(4) Guru mengundi 2 kelompok yang akan maju pada putaran

pertama. Kelompok yang bekesempatan berkompetisi dalam

putaran pertama adalah kelompok Laba dan Neraca yang akan

mendapat bola salju yang sama yaitu soal A.

(5) Setiap anggota kelompok wajib menjawab salah satu soal yang

ada dalam bola salju.

(6) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal paket A, dan

permainan dimulai dengan penunjukkan kelompok pada salah

satu anggotanya. Kemudian siswa yang telah selesai menger-

jakan harus mencantumkan nomor absen disamping peker-

jaannya untuk mempermudah guru dalam melakukan penilaian.

Kemudian siswa tersebut berhak menunjuk anggota lainnya

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

mengerjakan soal selanjutnya.

(7) Begitu seterusnya sampai item soal yang terdapat dalam bola

salju terjawab semua. Setiap putaran diberi waktu 20 menit

oleh guru.

(8) Sementara 2 kelompok yang mendapat giliran kedua me-

ngerjakan soal bola salju A dengan cara berkelompok.

(9) Guru bersama siswa membahas tentang soal yang ada dan

menghitung skor masing-masing kelompok. Kelompok Laba

mendapatkan skor 90 dan kelompok Neraca mendapatkan skor

75.

(10) Guru memulai putaran kedua dengan cara yang sama. Giliran

kelompok Modal dan Jurnal yang mendapat bola salju B.

Permainan dilakukan dengan cara yang sama pada putaran

sebelumnya. Skor yang diperoleh kelompok Modal adalah 80

dan kelompok Jurnal adalah 85. Dengan demikian yang

menjadi pemenang adalah kelompok Laba sebagai juara 1 dan

Kelompok Jurnal sebagai juara 2.

(11) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang menda-

patkan skor tertinggi.

(12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Ada beberapa siswa yang seorang siswa yang bertanya dan

berpendapat yaitu Odi, Santi, Rahman, Dwi A.

c) Kegiatan Penutup

(1) Diakhir pelajaran guru memberikan penguatan dan ulasan ter-

hadap hal yang telah dipelajari siswa.

(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi untuk

belajar giat untuk ulangan pada pertemuan selanjutnya.

4) Pertemuan Keempat (Rabu, 14 Maret 2012 jam ke 5,6)

a) Kegiatan Awal

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa. Seluruh

siswa hadir dalam evaluasi ini yaitu berjumlah 34 siswa.

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

(2) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian

menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan mempersiapkan

alat yang akan digunakan.

(3) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

(4) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri, lalu

membagikan soal ulangan.

b) Kegiatan Inti

(1) Siswa mengerjakan soal evaluasi

(2) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil

belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan

kognitif siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa un-

tuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjut-

nya

(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

mengucapkan salam.

c. Observasi Siklus I

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan meng-

gunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling di kelas XI

IPS 3. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman

pada lembar observasi yang telah di susun. Observasi tersebut dilakukan

untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan yang dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru

kelas. Fokus pengamatan ditekankan pada penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling terhadap partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran, prestasi belajar, dan kemampuan guru dalam menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling yang di tunjukkan

dalam beberapa indikator yaitu:

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan indikator ketercapaian

75%, yang meliputi:

a) Partisipasi siswa dalam pemberian materi

b) Partisipasi siswa dalam kerja kelompok

c) Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan

d) Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat

e) Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas

2) Prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa mata

pelajaran akuntansi dengan KKM 75.

3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling dengan indikator ketercapaian 75%

Pada pertemuan pertama pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan

pada hari Selasa, 6 Maret 2012 guru menyampaikan materi tentang Jurnal

Penyesuaian. Pada pertemuan ini, guru dan siswa membahas secara

bersama-sama pekerjaan rumah yang sebelumnya telah diberikan dengan

menggunakan model pembelajaran snowball drilling. Setelah selesai, guru

meneruskan materi dengan menjelaskan obyek-obyek yang perlu disesuai-

kan kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.

Pertemuan kedua pada hari Rabu, 7 Maret 2012 guru memulai

pelajaran dengan memeriksa pekerjaan rumah siswa dari meja ke meja,

kemudian guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah tersebut

dengan menerapkan model pembelajaran snowball drilling. Dalam

pertemuan ini, guru juga membagi siswa dalam 6 kelompok dan diberi

tugas untuk dikerjakan dengan cara diskusi kemudian membahasnya

dengan model pembelajaran snowball drilling.

Pada pertemuan ketiga yang berlangsung pada hari Selasa, 13

Maret 2012 siswa melakukan permainan cepat tangkas menggunakan

model pembelajaran snowball drilling. Guru membagi siswa dalam empat

kelompok besar untuk saling berkompetisi menyelesaikan bola salju yang

berisi soal-soal Jurnal Penyesuaian. Guru kemudian memberikan

penghargaan bagi kelompok yang mendapat skor tertinggi.

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pertemuan keempat dilakukan pada hari Rabu 14 Maret 2012

digunakan guru untuk mengadakan evaluasi dengan memberikan soal

ulangan sebagai evaluasi akhir dari siklus I. Mengenai deskripsi tentang

jalannya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran akuntansi dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling telah

dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar mata pelajaran akuntansi dalam materi Jurnal

Penyesuaian, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut:

1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran

Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

Partisipasi Belajar Siswa Siklus I

Indikator

Indikator Ketercapaian 75%

Skor

Maksimal

Skor

Perolehan Prosentase

Kriteria

capaian

indikator

1. Partisipasi siswa dalam

pemberian materi

136 107 78,68 % Baik

2. Partisipasi siswa dalam

kerjasama kelompok

136 103 75,74 % Baik

3. Partisipasi siswa dalam

mengemukakan

pendapat

136 102 75,00 % Baik

4. Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan.

136 100 73,53 % Baik

5. Partisipasi siswa dalam

mengerjakan soal/tugas.

136 110 80,88 % Baik

Total skor 680 522 76,76 % Baik

(Sumber: data primer yang di olah, 2012)

Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan pula dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

(Sumber: data primer yang di olah, 2012)

Berdasarkan tabel 6 dan gambar 6, dapat diketahui bahwa rata-rata

indikator ketercapaian partisipasi siswa dalam pembelajaran sudah tercapai

pada pelaksanaaan tindakan siklus I yaitu sebesar 76,76% sedangkan

indikator ketercapaiannya adalah 75%, namun ada indikator yang belum

mencapai standar tersebut. Rincian prosentase yang diperoleh dari partisipasi

belajar siswa pada saat pelaksaan tindakan I yakni: Partisipasi siswa dalam

pemberian materi adalah 78,68%, partisipasi siswa dalam kerjasama

kelompok mendapatkan prosentase sebesar 75,74%, partisipasi siswa dalam

mengemukakan pendapat 75%, partisipasi siswa dalam mengajukan

pertanyaan 73,53%, partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas 80,88%.

2) Prestasi Belajar siswa

Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel berikut:

68.00%

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

Partisipasi Siswa

Partisipasi siswa

dalam pemberian

materi

Partisipasi siswa

dalam kerjasama

kelompok

Partisipasi siswa

dalam

mengemukakan

pendapat

Partisipasi siswa

dalam

mengajukan

pertanyaan

Partisipasi siswa

dalam

mengerjakan

soal/tugas

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

No. Nama Nilai Ket

1 Arif Wahyudi 68 Tidak Tuntas

2 Bebi Nabila 93 Tuntas

3 Choeria Oppi R 70 Tidak Tuntas

4 Dwi Astuti 90 Tuntas

5 Dwiana Kartikawati 92 Tuntas

6 Eki Febriantika 75 Tuntas

7 Febri Chandra S 78 Tuntas

8 Firmani Ika A 69 Tidak Tuntas

9 Fitri Siswiani 65 Tidak Tuntas

10 Galih Nugraha 76 Tuntas

11 Hakim Nur Jihad 80 Tuntas

12 Herdina Endah U 92 Tuntas

13 Imam Faozi 72 Tidak Tuntas

14 Ina Sholatia 80 Tuntas

15 Kiki Lestari 72 Tidak Tuntas

16 Kiki Rizky Amalia 76 Tuntas

17 Madya Bagus W 72 Tidak Tuntas

18 Mahda Hufron 67 Tidak Tuntas

19 Maulina Istiqomah 82 Tuntas

20 Nur Farida 70 Tidak Tuntas

21 Odi Junaedi 68 Tidak Tuntas

22 Rahman Effendi 90 Tuntas

23 Rinati Utami 52 Tidak Tuntas

24 Santi Irfianti 87 Tuntas

25 Sari Yunara 90 Tuntas

26 Silvi Anggraeni 93 Tuntas

27 Tri Astuti 75 Tuntas

28 Tri Bintang P 65 Tidak Tuntas

29 Wandira 90 Tuntas

30 Warih Eka Sakti 73 Tidak Tuntas

31 Widiyati Eka P 90 Tuntas

32 Wiwin Saputri 82 Tuntas

33 Yeni Kusniah 93 Tuntas

34 Yudit Satrio N 98 Tuntas

Rata-rata 78,97

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Berdasarkan tabel prestasi belajar pada siklus I, maka dapat diperoleh

rekapitulasi data sebagai berikut:

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling

Pada Siklus I

Kriteria Indikator

Ketercapaian

Prestasi Belajar Siklus I

Jumlah Siswa Prosentase

Tuntas:

75-100 75% 25 73,53%

Tidak

Tuntas:

0-74 75% 9 26,47%

Total 34 100 %

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan dalam

bentuk gambar sebagai berikut:

Gambar 7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tabel 8 dan gambar 7, dapat diketahui bahwa perolehan

prestasi belajar siswa belum mencapai kriteria indikator yang di tetapkan. Hal

tersebut dapat dilihat dari siswa yang sudah tuntas dalam evalusi siklus I

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

Prestasi Belajar Siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

sebesar 73,53% (25 siswa), sedangkan 26,47% (9 Siswa) belum tuntas.

Prosentase ketuntasan itu diambil berdasarkan pada hasil belajar siswa yang

berupa soal evaluasi yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan siklus I.

3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling.

Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajar-

an kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

No Indikator/Aspek yang

Diamati

Indikator

ketercapai

an

Prosentase

Ketercapaian

Kriteria

capaian

Indikator

1. Kegiatan Pra Pembelajaran 75% 75% Baik

2. Kegiatan Awal Pembelajaran 75% 81,25% Sangat Baik

3. Kegiatan Inti Pembelajaran 75% 83,93% Sangat Baik

4. Kegiatan Akhir Pembelajaran 75% 75% Baik

Rata-rata 75% 78,79% Baik

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan pula dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Gambar 8. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

Kemampuan Guru dalam

Mengajar

75.00%

81.25%

83.93%

75.00%

Kegiatan

Prapembelajaran

Kegiatan Awal

Pembelajaran

Kegiatan Inti

Pembelajaran

Kegiatan Akhir

Pembelajaran

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Snowball Drilling pada aspek kegiatan prapembelajaran. prosentase ke-

tercapaiannya sebesar 75%, dalam kegiatan ini kesiapan guru cukup baik,

namun dalam hal kesiapan siswa perlu ditingkatkan karena jam pelajaran

akuntansi diletakkan setelah jam istirahat sehingga banyak siswa yang tidak

tepat waktu saat memasuki ruang kelas. Pada kegiatan awal pembelajaran,

prosentase indikator ketercapaiannya sebesar 81,25%, dalam kegiatan awal

pembelajaran guru sudah memenuhi indikator yang ada walaupun belum

sempurna. Sedangkan pada aspek kegiatan inti pembelajaran, presentase

indikator ketercapaiannya sebesar 83,93%. Hal ini ditunjukkan pada setiap

indikator pembelajaran kooperatif sudah dilakukan dengan cukup baik, namun

perlu ditingkatkan lagi dalam penguasaan kelas agar partisipasi siswa dalam

kegiatan inti menjadi lebih banyak, sedangkan presentase ketercapaian pada

kegiatan akhir pembelajaran sebesar 75%, pencapaian ini sudah cukup baik.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Pada tahap ini hasil observasi akan dikumpulkan dan dianalisis

kemudian dilakukan refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang telah

dilakukan dapat meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi. Hasil analisis data yang dilakukan pada tahap

ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I, peneliti melaku-

kan analisis sebagai berikut :

1) Kelemahan dan kebaikan guru dalam mengajar:

a) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I adalah :

(1) Guru kurang dapat menguasai kelas. Hal ini dikarenakan masih ada

siswa yang acuh dan membuat gaduh dalam pembelajaran.

(2) Guru belum dapat menjangkau semua siswa untuk dimonitoring

pemahaman dan hasil pekerjaannya.

(3) Guru masih terlalu cepat dalam menyampaikan materi.

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

(4) Guru belum dapat melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi

waktu yang ditentukan karena ada pengurangan jam pelajaran yang

digunakan untuk try out UN kelas XII.

b) Beberapa kelebihan guru dalam siklus I adalah :

(1) Interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran sudah cukup

baik walaupun belum maksimal.

(2) Penerapan model pembelajaran sudah cukup baik sesuai dengan

langkah-langkah yang ada di dalam rencana pelaksanaan pem-

belajaran (RPP).

2) Kelemahan dan kebaikan siswa dalam mengajar:

a) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus 1 adalah:

(1) Terdapat beberapa siswa yang masih acuh dan enggan mengemu-

kakan pendapatnya.

(2) Siswa kurang disiplin dalam memasuki kelas. Hal ini dikarenakan

jam pelajaran akuntansi dilakukan setelah jam istirahat sehingga

banyak siswa yang masuk kelas tidak tepat waktu.

(3) Terdapat beberapa siswa masih mengandalkan temannya yang

pandai atau yang rajin mengerjakan soal atau tugas.

(4) Siswa hanya akan bertanya kepada guru apabila guru melakukan

pendekatan. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator

sangatlah dibutuhkan dalam konteks seperti ini.

b) Beberapa kelebihan siswa dalam siklus 1 adalah :

(1) Antusiasme siswa dalam pembelajaran cukup baik sehingga

membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.

(2) Siswa cukup tenang dalam melaksanakan tes evaluasi siklus 1.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1. Posisi guru berkeliling dalam kelas saat memberikan penjelasan atau

membantu menyelesaikan soal praktek kepada siswa. Alangkah baiknya

jika guru memonitor siswa secara keseluruhan tidak hanya beberapa siswa

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

saja. Hal ini dimaksudkan agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan

belajar mengajar sekaligus dapat memonitor kemajuan belajar siswa.

2. Guru harus melakukan pendekatan kepada siswa yang masih me-

ngandalkan temannya dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam pem-

berian latihan soal maupun dalam diskusi kelompok.

3. Guru harus lebih banyak memberikan motivasi dan merespon positif

paritisipasi siswa, terutama agar siswa memiliki keberanian dalam ber-

pendapat dan bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami.

4. Guru masih harus melakukan pendekatan secara lebih intensif serta

melakukan monitoring secara merata kepada semua siswa sehingga setiap

siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.

5. Guru sebaiknya lebih memperhatikan alokasi waktu, agar pembelajaran

lebih terorganisir.

2. Siklus II

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

dalam pembelajaran akuntansi melalui pada siklus pertama masih terdapat

kekurangan, baik dari segi guru maupun segi siswa, terutama dari keter-

libatan atau partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga prestasi

belajar pun kurang maksimal. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada

suklus I diperlukan perbaikan pada siklus II. Berikut ini langkah-langkah

penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2012 di

ruang multimedia SMA Negeri Sumpiuh. Peneliti dan guru kelas men-

diskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian tindakan siklus II ini. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi

tindakan pada siklus I, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa pelak-

sanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan selama empat kali

pertemuan, yakni Selasa, 27 Maret 2012; Rabu 28 Maret 2012; Selasa, 3

April 2012 dan Rabu, 4 April 2012. Setiap pertemuan akan dilaksana-

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kan selama 2 x 45 menit. Tahap perencanaan tindakan II meliputi

kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akun-

tansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling. Adapun skenario pembelajaran yang telah di-

rencanakan sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Selasa, 27 Maret 2012 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru mengucapkan salam pembuka, menyapa siswa dan

melakukan absensi siswa.

(b) Guru bersama siswa mengulang kembali materi sebelum-

nya yaitu tentang jurnal penyesuaian kemudian mengait-

kannya pada materi yang akan dipelajari.

(c) Guru memberitahukan pada siswa mengenai materi, kom-

petensi yang akan dicapai, tujuan dan teknis pembelajaran

yang akan dilakukan.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru menjelaskan tentang materi kertas kerja.

(b) Guru menjelaskan prosedur model pembelajaran snowball

drilling.

(c) Guru bersama siswa mengerjakan soal yang ada di LKS.

(d) Guru menjelaskan soal tersebut kemudian menunjuk/

mengundi salah satu siswa yang akan menjawab soal

nomor 1.

(e) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut

diberikan kesempatan menunjuk salah satu temannya

untuk menjawab soal nomor 2.

(f) Seandainya, siswa yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus men-

jawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

tersebut berhasil menjawab benar item soal pada nomor

soal tertentu.

(g) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa

yang belum mendapat giliran.

(h) Guru memberikan penguatan materi secara lisan.

(i) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajar-

an dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

belum jelas.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa.

(b) Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan

salam.

b) Pertemuan Kedua (Rabu, 28 Maret 2011 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru mengucapkan salam pembuka, menyapa siswa dan

melakukan absensi siswa.

(b) Guru bersama siswa memeriksa pekerjaan rumah siswa

dan membahas secara singkat tugas tersebut.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok untuk mengerja-

kan tugas.

(b) Guru memberikan lembar jawab yang diisi oleh setiap

individu.

(c) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa

melakukan tugas kelompok.

(d) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil peker-

jaannya.

(e) Guru membahas soal tersebut dengan memberikan bola

salju berupa soal-soal dengan cara menunjuk/mengundi

seorang siswa yang akan menjawab soal nomor 1.

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

(f) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut

diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya

untuk menjawab soal nomor 2.

(g) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan

menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus

menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga

siswa tersebut berhasil menjawab benar item soal pada

suatu nomor soal tertentu.

(h) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa

yang belum mendapat giliran.

(i) Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap

hasil pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya

bagi siswa yang belum jelas.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah

diajarkan.

(b) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih

giat.

(c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c) Pertemuan Ketiga (Selasa, 3 April 2012 jam ke 3,4)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru mengucapkan salam pembuka.

(b) Guru menyapa siswa kemudian melakukan absensi siswa.

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru bersama memeriksa pekerjaan rumah siswa dan

membahas secara singkat tugas tersebut.

(b) Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan

yang lalu.

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

(c) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok untuk mengerjakan

soal.

(d) Guru memberikan lembar jawab yang akan diisi oleh tiap

individu.

(e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa

mengerjakan tugas kelompok.

(f) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil peker-

jaannya.

(g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara

menunjuk/mengundi seorang siswa yang bertugas menja-

wab soal nomor 1.

(h) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal

tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut

diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya

untuk menjawab soal nomor 2.

(i) Seandainya siswa yang mendapat kesempatan pertama

menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus

menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa

tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu

nomor soal tertentu.

(j) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang

belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang

belum mendapat giliran.

(k) Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

terbaik.

(l) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran

dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

belum jelas.

(m) Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan harian.

(3) Kegiatan Akhir

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

(a) Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah

diajarkan.

(b) Guru memberi motivasi dan meminta siswa untuk memper-

siapkan diri dalam ulangan harian yang akan dilakukan

pada pertemuan selanjutnya.

(c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

d) Pertemuan Keempat (Rabu, 4 April 2012 jam ke 5,6)

(1) Kegiatan Awal

(a) Guru mengucapkan salam

(b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.

Seluruh siswa hadir dalam pelaksanaan evaluasi ini yaitu

berjumlah 34 siswa.

(c) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian

menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan memper-

siapkan alat yang akan digunakan.

(5) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

(6) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan

bersama peneliti membagikan soal.

(2) Kegiatan Inti

(a) Siswa mengerjakan soal evaluasi

(b) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes

hasil belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan

kemampuan kognitif siswa dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan

tenang.

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi

selanjutnya.

(b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

salam.

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

(4) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi laporan neraca dengan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling.

(5) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes

dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam

mengerjakan setiap indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut

digunakan untuk menilai prestasi belajara akuntansi siswa.

Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan mengamati

partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama empat kali

pertemuan, yakni pada hari Selasa, 27 Maret 2012; Rabu, 28 Maret

2012; Selasa, 3 April 2012; dan Selasa, 10 April 2012. Pelaksanaan

tindakan siklus II ini pada dasarnya sama dengan pelaksanaan tindakan

siklus I, hanya saja pada pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan

penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan

tindakan pada siklus I. Materi yang disampaikan pada pelaksanan

tindakan siklus II ini juga berbeda dengan materi pada tindakan siklus I.

Materi yang disampaikan pada siklus II ini adalah Kertas Kerja atau

biasa disebut Neraca Lajur.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama (Selasa, 27 Maret 2012 jam ke 5,6)

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka

b) Guru menyapa siswa dan melakukan absensi siswa. Siswa

yang dapat mengikuti pelajaran pada pertemuan kali ini

adalah 33 siswa dengan 1 orang siswa tidak dapat mengikuti

pelajaran karena sakit yaitu Mahda Gufron.

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

c) Guru bersama siswa mengulang kembali materi sebelumnya

tentang jurnal penyesuaian kemudian mengaitkannya dengan

materi yang akan dipelajari yaitu Kertas Kerja.

d) Guru memberitahukan pada siswa mengenai materi, kompe-

tensi yang akan dicapai, tujuan dan teknis pembelajaran yang

akan dilakukan.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mendemonstrasikan materi tentang pengertian kertas

kerja.

b) Guru menjelaskan prosedur model pembelajaran snowball

drilling

c) Guru dan siswa mengerjakan soal yang ada di LKS secara

bersama-sama.

d) Guru menjelaskan soal tersebut dan menunjuk Nur Farida

untuk mengerjakan soal penyesuaian point a. Jawaban Nur

Farida benar, dan manunjuk Arif Wahyudi untuk mengerja-

kan point b. Jawaban Arif juga benar kemudian Yeni ditunjuk

Arif untuk mengerjakan poin c.

e) Setelah Jurnal penyesuaian selesai, guru mendemonstrasikan

cara memasukkan penyesuaian yang telah di buat ke dalam

kolom AJP yang ada dalam kertas kerja.

f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Pada kesempatan ini, terdapat 2 siswa yang bertanya yaitu

Maulina dan Wandira.

g) Guru kemudian menjelaskan mengenai cara mengisi kolom

neraca saldo disesuaikan dan bersama siswa mengisi kolom

tersebut. Siswa serentak dalam menjawab pertanyaan guru,

meskipun terdapat siswa yang menjawab salah, namun tetap

antusias.

h) Secara mengagetkan guru menunjuk siswa yang diam yaitu

Firmani untuk mengisi kolom yang belum terisi, Firmani

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

ternyata dapat mengerjakan secara benar, dan menunjuk Fitri

mengisi kolom selanjutnya.

i) Guru memberikan penguatan materi secara lisan.

j) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran

dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum

jelas. Dalam kesempatan ini Widiyati menyampaikan

pendapatnya bahwa ada perhitungan yang salah dalam

pengisian neraca saldo diseseuaikan, dengan segera guru

menindaklanjuti kesalahan tersebut. Selain itu, Herdina juga

menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada guru

mengenai kertas kerja.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberi kesimpulan tentang pembelajaran yang telah

dilalui.

b) Diakhir pelaharan, guru menyuruh siswa untuk mengisi

kolom laba/rugi dan neraca di rumah sebagai PR.

c) Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan me-

ngucapkan salam.

b. Pertemuan Kedua (Rabu, 28 Maret 2012 jam ke 5,6)

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka.

b) Guru menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa. Pada

pertemuan ini seluruh siswa kelas XI IPS 3 hadir sehingga

jumlah siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 34 siswa.

2) Kegiatan Inti

a) Guru dan siswa memeriksa pekerjaan rumah siswa yaitu

pengisian kolom laba rugi dan neraca kemudian membahas

secara singkat tugas tersebut.

b) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok dengan kemampuan

yang berbeda.

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

c) Guru mengkondisikan siswa untuk bergabung dengan kelom-

poknya dan menyuruh siswa memberikan nama dengan

istilah akuntansi. Terbentuklah kelompok Debet, Kas,

Pendapatan, Prive dan Modal.

d) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal untuk

dikerjakan oleh siswa secara berkelompok dan lembar jawab

untuk mengerjakan soal tersebut.

e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta

didik melakukan tugas kelompok.

f) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal dan

jawaban yang telah didiskusikan.

g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal yang sama

dengan memberikan kesempatan pada para siswa untuk

mengacungkan jari mewakili kelompoknya mengerjakan

didepan kelas tanpa membawa jawaban kemudian diteruskan

dengan menggunakan model pembelajaran snowball drilling.

h) Hakim berkesempatan mengerjakan soal pertama tentang

pengisian kolom AJP, karena jawaban Hakim benar maka ia

menunjuk Eki untuk melanjutkan Hakim, namun Eki ternyata

masih bingung sehingga ia dibantu oleh teman satu

kelompoknya sampai berhasil menjawab benar.

i) Setelah selesai, Eki menunjuk Madya bagus yang dapat

mengerjakan dengan lancar. Firmani mendapat giliran selan-

jutnya yaitu mengisi kolom laba rugi, namun masih terdapat

kesalahan sehingga ia harus membenarkannya dan kemudian

menunjuk Herdina untuk melanjutkan mengisi kolom yang

laba/rugi. Kesempatan terakhir dipergunakan baik oleh Bebi

setelah ditunjuk oleh Herdina untuk mengisi sekalihur

menjumlah neraca.

j) Guru memberikan ulasan dan penguatan terhadap hasil pem-

belajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

yang belum jelas. Dalam kesempatan ini ada 2 orang yang

bertanya yaitu Madya dan Galih. Guru melemparkan

pertanyaan Madya kepada siswa dan menyuruh siswa yang

mau menjawab untuk mengacungkan jari. Terdapat beberapa

siswa yang mengacungkan jari, namun yang pertama

mengacungkan jari adalah Dwiana dan ia diberi kesempatan

untuk menjawab. Jawabannya benar kemudian disimpulkan

oleh guru. Pertanyaan Galih juga di lemparkan pada siswa,

namun siswa tidak ada yang bisa menjawab sehingga guru

yang menjawabnya.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan kesimpulan atas materi yang telah

dipelajari.

b) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih

giat.

c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pertemuan Ketiga (Selasa, 3 April 2012 jam ke 5,6)

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka.

b) Guru menyapa siswa dan melakukan absensi siswa. Siswa

yang dapat mengikuti pelajaran berjumlah 34 siswa.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompoknya

dan mengkondisikan siswa.

b) Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan

yang lalu dan memberikan bola salju berupa soal yang baru.

c) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta

didik melakukan tugas kelompok.

d) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi.

e) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara

memberikan kesempatan pada siswa yang belum pernah me-

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

ngerjakan di depan kelas yaitu Choiria. Jawaban Choiria

benar dan menunjuk Fitri untuk melanjutkan membuat jurnal

penyesuaian. Dengan lancar Fitri mampu mengerjakannya

kemudian menunjuk Imam untuk mengerjakan jurnal penye-

suaian yang terakhir.

f) Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk mengisi kolom-

kolom Kertas Kerja di kertas manila yang telah ditempelkan

guru pada papan tulis.

g) Santi mendapatkan kesempatan pertama kemudian dilanjut-

kan oleh Febri, Yeni, Nur Farida, Ina Sholatia, Rahman, dan

Dwi Astuti.

h) Guru memberikan soal permainan cepat tangkas pengisian

kertas kerja dan mengintruksikan untuk dikerjakan dalam

waktu 15 menit.

i) Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang terbaik

yaitu kelompok Modal karena dalam mendapat nilai yang

paling baik dan kompak dalam pelaksanaan kegiatan diskusi.

j) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran

dan memberikan kesempatan bertanya/berpendapat. Siswa

yang berpartisipasi diantaranya Nur F, Kiki Lestari, Tri, dan

Imam.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari.

b) Guru memberikan motivasi kepada siswa belajar lebih giat.

c) Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan harian.

d) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

d. Pertemuan Keempat (Selasa, 10 April 2012 jam ke 5,6)

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Seluruh siswa hadir dalam pelaksanaan evaluasi ini yaitu

berjumlah 34 siswa.

c) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian

menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan mem-

persiapkan alat yang akan digunakan dalam ulangan.

d) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

e) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan

bersama peneliti membagikan soal.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

b) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil

belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan

kognitif siswa.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi

selanjutnya.

b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan

salam.

c. Observasi Siklus II

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan ber-

pedoman pada lembar observasi yang telah disusun, sebagaimana yang

dilakukan dalam observasi pada siklus I. Observasi tersebut dilakukan

untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti

dengan guru kelas atau mitra. Fokus pengamatan ditekankan pada

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, prestasi belajar

dan kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling yang di tunjukkan dalam beberapa indikator yaitu:

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

1) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan indikator ke-

tercapaian sebesar 75%, yang meliputi:

a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi

b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok

c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan

d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat

e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas

2) Prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa mata

pelajaran akuntansi dengan KKM 75.

3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling dengan indikator ketercapaian 75%.

Pada pertemuan pertama pelaksanaan tindakan yang dilaksana-

kan pada hari Selasa, 27 Maret 2012, guru menyampaikan materi tentang

kertas kerja dan penjelasan tentang cara pengisian kertas kerja.

Pertemuan kedua pada hari Rabu, 28 Maret 2012, guru melanjutkan

penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan pemberian latihan

soal dalam kelompok. Pada pertemuan ketiga yang berlangsung pada

hari Selasa, 3 April 2012, guru memberikan latihan soal kepada siswa

untuk dikerkjakan secara berkelompok serta melakukan permainan cepat

tangkas, kemudian memberikan penghargaan bagi kelompok terbaik

Pertemuan keempat yaitu pada hari Selasa, 10 April 2012 digunakan

guru untuk mengadakan evaluasi dengan memberikan ulangan sebagai

evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar pada siklus II segera dapat

diketahui. Waktu pelaksanaan pertemuan keempat ini tidak sesuai

dengan perencanaan yaitu tanggal 4 April 2012, karena adanya Try Out

kelas XII. Mengenai deskripsi tentang jalannya pelaksanaan

pembelajaran mata diklat akuntansi dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling telah dijelaskan secara

rinci dalam pelaksanaan tindakan II.

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar mata pelajaran akuntansi, materi kertas kerja diperoleh

gambaran sebagai berikut:

1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran

Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling dipaparkan pada

tabel berikut:

Tabel 10. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada

Siklus II

Partisipasi Belajar Siswa Siklus II

Indikator

Indikator Ketercapaian 75%

Skor

Maksimal

Skor

Perolehan Prosentase

Kriteria

capaian

indikator

1. Partisipasi siswa dalam

pemberian materi.

136 128 94,12 % Sangat

Baik

2. Partisipasi siswa dalam

kerjasama kelompok.

136 125 91,91 % Sangat

Baik

3. Partisipasi siswa dalam

mengemukakan

pendapat.

136 116 85,29 % Sangat

Baik

4. Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan.

136 115 84,56 % Sangat

Baik

5. Partisipasi siswa dalam

mengerjakan soal/tugas.

136 130 95,59 % Sangat

Baik

Total skor 680 614 90,29 % Sangat

Baik

(Sumber: Data primer yang di olah, 2012)

Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Page 126: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Gambar 9. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II.

Berdasarkan tabel 10 dan gambar 9, dapat diketahui bahwa indikator

ketercapaian dalam partisipasi siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan

pada presentase yang diperoleh dari lima macam indikator partisipasi belajar

siswa yang digunakan. Partisipasi belajar siswa pada partisipasi belajar siswa

memperoleh presentase rata-rata 90,29%. Rincian skor yang diperoleh dari

partisipasi belajar siswa pada saat pelaksaan tindakan II yakni: Partisipasi

siswa dalam kegiatan pemberian materi yang disampaikan guru adalah

94,12%, partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok prosentasenya sebesar

91,91%, partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat sebesar 85,29%,

partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan sebesar 84,56%, partisipasi

siswa dalam mengerjakan soal/tugas 95,59%.

2) Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa diukur dari nilai ulangan harian materi Kertas

Kerja. Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model

pembelajaran snowball drilling pada siklus II adalah sebagai berikut:

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

96.00%

Partisipasi Siswa

Partisipasi siswa dalam

pemberian Materi

Partisipasi siswa dalam

kerjasama kelompok

Partisipasi siswa dalam

mengemukakan pendapat

Partisipasi siswa dalam

Mengajukan Pertanyaan

Partisipasi siswa dalam

mengerjakan soal/tugas

Page 127: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 11. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II

No. Nama Nilai Ket

1 Arif Wahyudi 80 Tuntas

2 Bebi Nabila 77 Tuntas

3 Choeria Oppi R 70 Tidak Tuntas

4 Dwi Astuti 87 Tuntas

5 Dwiana Kartikawati 95 Tuntas

6 Eki Febriantika 79 Tuntas

7 Febri Chandra S 77 Tuntas

8 Firmani Ika A 65 Tidak Tuntas

9 Fitri Siswiani 70 Tidak Tuntas

10 Galih Nugraha 80 Tuntas

11 Hakim Nur Jihad 85 Tuntas

12 Herdina Endah U 90 Tuntas

13 Imam Faozi 80 Tuntas

14 Ina Sholatia 80 Tuntas

15 Kiki Lestari 73 Tidak Tuntas

16 Kiki Rizky Amalia 78 Tuntas

17 Madya Bagus W 78 Tuntas

18 Mahda Hufron 78 Tuntas

19 Maulina Istiqomah 85 Tuntas

20 Nur Farida 75 Tuntas

21 Odi Junaedi 90 Tuntas

22 Rahman Effendi 80 Tuntas

23 Rinati Utami 79 Tuntas

24 Santi Irfianti 79 Tuntas

25 Sari Yunara 90 Tuntas

26 Silvi Anggraeni 97 Tuntas

27 Tri Astuti 78 Tuntas

28 Tri Bintang P 82 Tuntas

29 Wandira 80 Tuntas

30 Warih Eka Sakti 77 Tuntas

31 Widiyati Eka P 80 Tuntas

32 Wiwin Saputri 80 Tuntas

33 Yeni Kusniah 80 Tuntas

34 Yudit Satrio N 80 Tuntas

Rata-rata 80,47

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Page 128: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa, maka dapat diperoleh

rekapitulasi data sebagai berikut:

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling

Pada Siklus II

Kriteria Indikator

Ketercapaian

Prestasi Belajar Siklus II

Jumlah Siswa Prosentase

Tuntas:

75-100 75% 31 88,23%

Tidak Tuntas:

0-74 75% 4 11,77%

Total 34 100 %

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula

dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Gambar 10. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Prestasi Belajar Siswa

Tuntas, 8

8.23%

Tidak

Tuntas, 1

1.77%

Page 129: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Berdasarkan tabel 12 dan gambar 10, dapat diketahui bahwa

indikator ketercapaian dalam prestasi belajar siswa dengan penerapan

model pembelajaran snowball drilling mengalami peningkatan. Hal ini

didasarkan pada presentase siswa yang sudah tuntas dalam evalusi

siklus II sebesar 88,23% (30 siswa), sedangkan 4 siswa atau sebesar

11,77% belum tuntas. Hal tersebut didasarkan pada hasil belajar siswa

pada kegiatan evaluasi yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan

siklus II. Siswa yang belum tuntas telah diadakan remidi dengan skor

maksimal 75, sedangkan siswa lainnya yang sudah tuntas diadakan

pengayaan dengan pemberian soal-soal lanjutan.

3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe snowball drilling pada siklus II.

Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel

berikut:

Tabel 13. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Pada

Siklus II

No Indikator/Aspek yang

Diamati

Indikator

ketercapai

an

Prosentase

Ketercapaian

Kriteria

capaian

Indikator

1. Kegiatan Pra Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik

2. Kegiatan Awal Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik

3. Kegiatan Inti Pembelajaran 75% 92,86% Sangat Baik

4. Kegiatan Akhir Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik

Rata-Rata 75% 88,84% Sangat Baik

(Sumber: data primer yang diolah ,2012)

Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Page 130: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Gambar 11. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Pada Siklus II

Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran poope-

ratif tipe snowball drilling pada aspek kegiatan prapembelajaran

prosentase ketercapaiannya sebesar 87,50% dalam kegiatan ini terlihat

dapat menyiapkan pelajaran dan siswa dengan baik. Setelah mendapat

motivasi dan nasehat, pada siklus II ini siswa lebih tepat waktu dalam

memasuki ruang kelas untuk belajar akuntansi. Pada kegiatan awal

pembelajaran, prosentase ketercapaiannya sebesar 87,50%. Ini menun-

jukkan peningkatan dari tindakan sebelumnya. Sedangkan pada aspek

kegiatan inti pembelajaran presentase ketercapaiannya sebesar 92,86%, hal

tersebut ditunjukkan pada setiap indikator pada pembelajar kooperatif

sudah dilakukan dengan baik. Presentase ketercapaian pada kegiatan akhir

pembelajaran sebesar 87,50%. Secara keseluruhan, guru mampu menerap-

kan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dengan

presentase rata-rata mencapai 88,84%.

84.00%

85.00%

86.00%

87.00%

88.00%

89.00%

90.00%

91.00%

92.00%

93.00%

Kemampuan Guru dalam Mengajar

Pra

Pembelajaran

Awal

Pembelajaran

Inti

Pembelajaran

Akhir

Pembelajaran

Page 131: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Sama halnya seperti yang dilakukan dalam siklus I, pada tahap ini

hasil observasi akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian dilakukan

refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran akuntansi.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1. Beberapa kelemahan dan kelebihan guru dalam siklus II adalah :

a. Kelemahan guru dalam siklus II

1) Guru masih kurang melakukan pendekatan terhadap siswa yang

kurang berpartisipasi dan acuh tak acuh pada saat kegiatan

pembelajaran.

2) Guru masih terlalu cepat dalam menjelaskan materi.

b. Kelebihan guru dalam siklus II

1) Guru sudah dapat menguasai seluruh kelas untuk memonitoring

hasil pekerjaan siswa.

2) Guru sudah dapat memanajemen waktu dengan baik pada saat

pembelajaran, sehingga dapat mengajak siswa untuk

mengambil kesimpulan dalam pembelajaran.

3) Guru sudah dapat merespon positif partisipasi siswa dan mem-

berikan motivasi, sehingga siswa lebih semangat untuk belajar.

4) Pada saat evaluasi guru memperhatikan siswa secara merata

dengan cara berotasi secara penuh dari awal sampai akhir.

2. Beberapa kelemahan dan kelebihan siswa

a. Kelemahan siswa dalam siklus II ini adalah:

1) Terdapat siswa yang tidak disiplin dalam mengerjakan dan

mengumpulkan tugas, sehingga sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang diperoleh.

2) Terdapat siswa yang masih kurang berpartisipasi dalam

kegiatan pembelajaran.

Page 132: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

b. Kelebihan siswa dalam siklus II adalah:

1) Siswa lebih berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat

kepada guru terhadap hal-hal yang belum dipahami.

2) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran, terutama saat pem-

berian latihan soal. Banyak siswa yang mengajukan diri untuk

mengerjakan soal tersebut.

3) Pada kegiatan diskusi kelompok, siswa sudah bisa bekerjasama

dengan temannya sehingga tidak sepenuhnya mengandalkan ke-

mampuan temannya.

4) Pada evaluasi kali ini, siswa lebih tenang dan serius untuk men-

dapatkan hasil yang lebih baik.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Guru harus lebih kreatif dalam melakukan proses pembelajaran di kelas

agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran akuntansi.

2) Guru harus lebih cerdik dalam mengatur alokasi waktu pembelajaran dan

memberikan perhatian pada siswa yang acuh terhadap pembelajaran.

3) Jika dilihat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling, partisipasi dan prestasi belajar akuntansi secara umum sudah

dapat mencapai indikator ketercapaian yang ditetapkan yakni 75%. Hal

ini terlihat dari partisipasi siswa dalam pembelajaran sebesar 90,29 %,

prestasi belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan prosentase

siswa yang tuntas sebesar 88,23% dan kemampuan guru dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

88,84%.

Page 133: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar

akuntansi siswa. Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua siklus pem-

belajaran dengan model dan tipe pembelajaran yang sama pada setiap siklusnya

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Berdasarkan hasil

yang telah di peroleh pada siklus I dan siklus II, maka terdapat perbandingan antar

siklus. Perbandingan hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball drilling pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada tabel dan gambar

berikut ini:

1. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II, maka

diperoleh perbandingan hasil penelitian partisipasi siswa sebagai berikut:

Tabel 14. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II

No. Aspek yang diukur

Persentase

Target

Capaian

Prosentase Peningkatan

Siklus I Siklus II

1. Partisipasi siswa dalam

pemberian materi

pelajaran

75% 78,68% 94,12 % 15,44%

2. Partisipasi siswa dalam

kerjasama kelompok

75% 75,74% 91,91 % 16,17%

3. Partisipasi siswa dalam

mengemukakan

pendapat.

75% 75,00% 85,29 % 10,29%

4. Partisipasi siswa dalam

mengajukan pertanyaan.

75% 73,53% 84,56 % 11,03%

5. Partisipasi siswa dalam

mengerjakan soal/tugas.

75% 80,88 % 95,59 % 14,71 %

Peningkatan Presentase rata-rata 76,76% 90,29% 13,53 %

(Sumber : data primer yang diolah, 2012)

Perbandingan hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus II,

disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Page 134: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Gambar 12. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tabel 14 dan gambar 12, dapat diketahui bahwa setelah

adanya penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling

berdampak positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran akuntansi siswa. Hal tersebut nampak pada adanya peningkatan

partisipasi siswa dalam indikator/aspek yang telah ditetapkan, yaitu:

a. Partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi pelajaran mengalami

peningkatan sebesar 15,44%, dari yang mulanya 78,68% pada siklus I

menjadi 94,11% pada siklus II.

b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok mengalami peningkatan sebesar

16,17%, dari yang mulanya 75,74% pada siklus I menjadi 91,91% pada

siklus II.

c. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat mengalami peningkat-

an sebesar 10,29%, dari yang mulanya 75,00% pada siklus I menjadi

85,29% pada siklus II.

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%78.68% 75.74% 75.00% 73.53%

80.88%

94.12% 91.91%85.29% 84.56%

95.59%

Siklus I

Siklus II

Page 135: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

d. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan

sebesar 11,03%.dari yang mulanya 73,53% pada siklus I menjadi

84,56% pada siklus II.

e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas mengalami peningkatan

sebesar 14,71%.dari yang mulanya 80,88% pada siklus I menjadi

95,59% pada siklus II.

Berikut gambar peningkatan presentase rata-rata partisipasi siswa dalam

penerapan model pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus

II:

Gambar 13. Peningkatan Presentase Rata-rata Partisipasi Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling pada

Siklus I dan Siklus II

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan gambar 13, dapat di ketahui bahwa implementasi

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan

partisipasi siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan

presentase sebesar 13,53%, dari 76,76% pada siklus I menuju 90,29%

pada siklus II.

65.00%

70.00%

75.00%

80.00%

85.00%

90.00%

95.00%

Peningkatan 13.53%

Siklus

I, 76.76%

Siklus

II, 90.29%

Page 136: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

2. Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II, maka

diperoleh perbandingan hasil penelitian prestasi belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan hasil Penelitian Prestasi belajar Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling pada Siklus I

dan Siklus II

Prestasi Belajar Siswa

Kriteria

Indikator Ketercapaian 75,00%

Sebelum

Tindakan

Siklus I Siklus II

Siswa Prosentase Siswa Prosentase Siswa Prosentase

Tuntas:

75-100 18 52,94% 25 73,53% 30 88,23%

Tidak

Tuntas

0-74 16 47,06% 9 26,47% 4 11,77%

Total 34 100 % 34 100% 34 100%

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Perbandingan hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus

II, disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Gambar 14. Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan

Model Pembelajaran Snowball Drilling pada Siklus I dan Siklus II

(Sumber: data primer yang diolah,2012)

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Sebelum

Tindakan

Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak

Tuntas

Page 137: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Berdasarkan tabel 15 dan gambar 14 dapat diketahui bahwa setelah

adanya penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling

berdampak positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar

mata pelajaran akuntansi siswa. Hal tersebut nampak pada adanya

peningkatan prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian dapat diperoleh

data bahwa terdapat kenaikan prosentase prestasi belajar sebesar 14,70%,

yang berasal dari hasil siklus I sebesar 73,53% pada siklus I menjadi

88,23% pada siklus II.

3. Kemampuan Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Snowball Drilling.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II,

maka diperoleh perbandingan hasil penelitian kemampuan guru dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling sebagai

berikut:

Tabel 16. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada

Siklus I dan Siklus II

No. Aspek yang diukur

Persentase

Target

Capaian

Prosentase Peningkatan

Siklus I Siklus II

1. Kegiatan Pra

Pembelajaran

75% 75% 87,5% 12.5%

2. Kegiatan Awal

Pembelajaran

75% 81,25% 87,5% 6,25%

3. Kegiatan Inti

Pembelajaran

75% 83,93% 92,86% 8,93%

4. Kegiatan Akhir

Pembelajaran

75% 75% 87,5% 12,5%

Peningkatan Presentase Rata-rata 78,79% 88,84% 10,05%

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Perbandingan hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus II,

disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Page 138: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Gambar 15. Perbandingan Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling pada siklus I

dan Siklus II

Berdasarkan tabel 16 dan gambar 15, dapat diketahui bahwa terdapat

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran koopertif

tipe snowball drilling. Hal ini terlihat dari naiknya prosentase kemampuan guru

pada 4 indikator yang ada. Kenaikan tersebut adalah:

a. Kegiatan prapembelajaran mengalami kenaikan sebesar 12,5%, dari yang

mulanya sebesar 75% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.

b. Kegiatan awal pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 6,25%, dari yang

mulanya sebesar 81,25% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.

c. Kegiatan inti pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 8,93%, dari yang

mulanya sebesar 83,93% pada siklus I naik menjadi 92,86% pada siklus II.

d. Kegiatan akhir pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 12,5%, dari yang

mulanya sebesar 75% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.

Berikut hasil peningkatan presentase rata-rata kemampuan guru dalam

penerapan model pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II:

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Siklus II Siklus II

Pra Pembelajaran Awal Pembelajaran

Iinti Pembelajaran Akhir Pembelajaran

Page 139: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Gambar 16. Peningkatan Presentase Rata-rata Kempuan Guru dalam Penerapan

Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan gambar 16 dapat dikethui bahwa terdapat peningkatan

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran koopertif tipe snowball

drilling. Hal ini terlihat dari naiknya prosentase rata-rata sebesar 10,05%.

D. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4

kali pertemuan yang dilaksanakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas

sesuai teori yang ada. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan

observasi terhadap partisipasi siswa, prestasi belajar siswa dan kemampuan guru

dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling di kelas

XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh.

Pelaksanakan proses penelitian tindakan ini diawali peneliti dengan

melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh dengan cara melakukan observasi

pratindakan serta wawancara dengan guru dan siswa. Berdasarkan hasil yang

diperoleh dari observasi kelas dan wawancara tersebut, peneliti menemukan

72.0%

74.0%

76.0%

78.0%

80.0%

82.0%

84.0%

86.0%

88.0%

90.0%

Siklus I Siklus II

Series1 78.8% 88.8%

Axi

s Ti

tle

Page 140: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

beberapa permasalahan yang ada di dalam kelas serta dikatakan bahwa kegiatan

belajar mengajar di kelas masih belum optimal, sehingga mengakibatkan

partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh masih

rendah. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi lebih lanjut dengan guru

kelas, untuk mengatasi permasalahan yang muncul tersebut dengan menerapkan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling.

Selanjutnya peneliti dibantu guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas.

Setelah itu, sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas, maka

materi yang akan disampaikan dalam siklus I adalah mengenai Jurnal

Penyesuaian. Dalam pelaksanaan siklus I, sebelum guru menyampaikan materi

pokok kepada siswa terlebih dahulu guru perlu membangkitkan minat dan

motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan.

Setelah itu, guru mulai mendemonstrasikan materi kemudian membagi siswa

menjadi beberapa kelompok. Setelah itu siswa diberi bola salju berupa soal-soal

latihan untuk dikerjakan secara berkelompok. Kemudian siswa diberi kesempatan

untuk melakukan penguatan materi dengan menggunakan model pembelajaran

snowball drilling, dengan cara menunjuk/mengundi salah satu siswa untuk

mengerjakan salah satu soal. Apabila siswa tersebut dapat mengerjakan soal

nomor 1, ia berhak menunjuk temannya untuk mengarjakan soal selanjutnya.

Apabila ia gagal mengerjakan soal nomor 1 maka ia dapat mengerjakan soal

nomor 2, dan seterusnya sampai item soal yang diberikan terjawab semua. Dalam

pelaksanaan pembeljaran, guru menyelipkan permainan cepat tangkas dengan

menggunakan model pembelajaran snowball drilling, kemudian guru memberikan

penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor tertinggi. Selanjutnya diadakan

evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa.

Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I yang telah

dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa kelemahan baik dari sisi guru,

maupun siswa. Kelemahan tersebut antara lain guru kurang menguasai kelas

khususnya dalam memonitor kemajuan siswa. Selain itu guru kurang memberikan

semangat dan motivasi siswa untuk melakukan kerjasama kelompok. Sedangkan

Page 141: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kelemahan dari sisi siswa adalah masih kurang berpartisipasi dalam mengajukan

pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Selain itu, siswa masih malu tampil

di depan kelas, ada pula yang masih acuh terhadap pembelajaran. Oleh karena itu,

peneliti dan guru berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahan

dan kekurangan yang muncul dari kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas XI

IPS 3 pada siklus I tersebut dan akan diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran akuntansi pada siklus II.

Pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi pada siklus II, disepakati

bahwa materi yang disampaikan adalah Kertas Kerja. Berbeda dengan pelak-

sanaan proses pembelajaran pada siklus I, dalam sikus II ini guru sudah mulai

lancar dengan penerapan model ini. Dari siswa sudah mulai terlihat berpartisipasi

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompoknya.

Siswa sudah dapat memanfaatkan dengan baik kegiatan diskusi kelompok untuk

membahas materi pelajaran yang belum dikuasainya dengan teman satu

kelompoknya. Berdasarkan pengamatan dari siklus II peneliti dan guru sudah

merasa cukup dan sepakat untuk mengakhiri penelitian ini pada siklus ke II. Hasil

dari pengamatan dan evalusai pun dirasa sudah optimal.

Kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa

setelah siklus I dan siklus II diperoleh keterangan bahwa siswa merasa lebih

memahami materi pelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball

Drilling. Siswa juga mengungkapkan bahwa mereka lebih ikut berpartisipasi dalam

proses pembelajaran, selain itu prestasi belajar mereka mengalami peningkatan.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling membuat siswa

lebih memahami konsep materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran, karena

siswa dilibatkan pada latihan soal yang bervariasi. Hasil wawancara yang

dilakukan terhadap guru diperoleh keterangan bahwa peran serta siswa dalam

proses pembelajaran mengalami peningkatan sehingga berpengaruh pada prestasi

belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori dari Siregar

dan Nara yaitu

“Keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara sukarela dalam

kegiatan belajar mengajar tersebut, selain merupakan salah satu usaha

memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang sedang

Page 142: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai suatu isi

pelajaran tertentu, juga dimaksudkan untuk menjadikan proses belajar

mengajar sebagai alat meningkatkan percaya diri, harga diri, prestasi

belajar dan lain-lain” (2010:154).

Dari paparan tersebut, dapat diketahui bahwa keikutsertaan/partisipasi

peserta didik tersebut selain merupakan suatu usaha untuk memudahkan peserta

didik memahami konsep yang sedang dibahas, juga dimaksudkan untuk

memperoleh informasi tentang hasil/prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan

yang positif antara partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa, dimana partisipasi

merupakan proses dalam pembelajaran dan prestasi belajar merupakan hasil yang

diperoleh setelah melakukan proses tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh setelah menerapkan penelitian tindakan

kelas yang dilakukan melalui siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan

partisipasi siswa dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS

3 SMA Negeri Sumpiuh. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya

peningkatan partisipasi siswa pada keseluruhan kegiatan pembelajaran. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kelima indikator partisipasi belajar siswa yang

terdiri dari partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi, partisipasi siswa

dalam kerjasama kelompok, partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat,

partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, dan partisipasi siswa dalam

mengerjakan soal/tugas mengalami peningkatan sebesar 13,53% dari siklus I ke

siklus II. Hal serupa juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang mengalami

peningkatan sebesar 14,7%.

Berikut rekaputulasi hasil penelitian partisipasi siswa, prestasi belajar dan

kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling:

Page 143: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Snowball Drilling

Indikator Indikator

ketercapaian

Siklus I Siklus II Peningkatan

Partisipasi Siswa 75% 76,76 % 90,29% 13,53%

Prestasi Belajar 75% 73,53% 88,23% 14,7%

Pengamatan Guru 75% 78,79% 88,84% 10,05%

(Sumber: data primer yang diolah,2012)

Rekapitulasi hasil penelitian dalam penerapan model pembelajaran

Kooperatif tipe Snowball Drilling, di sajikan pula dalam bentuk gambar

sebagai berikut:

Gambar 17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model

Pembelajan Kooperatif tipe Snowball Drilling

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat diungkapkan bahwa

partisipasi belajar siswa mengalami kenaikan 13,53% yang mulanya sebesar

76,76% pada skilus I menjadi 90,29% pada siklus II.

Dalam penelitian ini, terdapat pula hubungan antara partisipasi siswa dan

prestasi belajar seperti halnya teori yang telah dipaparkan diatas. Hal ini terbukti

pada ketuntasan prestasi belajar siswa dari pratindakan ke siklus I dan siklus II

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Partisipasi

Siswa

Prestasi

Belajar

Kemampuan

Guru

Siklus I

Siklus II

Page 144: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

kenaikan sebesar 14,7% dari 73,53% pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II.

Selain partisipasi siswa, suatu kegiatan pembelajaran juga tidak terlepas

dari kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penelitian ini,

kemampuan guru dalam menerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling juga mengalami peningkatan. Kemampuan guru dalam menerapan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling mengalami kenaikan sebesar

10,05% yang mulanya sebesar 78,79% pada siklus I menjadi 88,84% pada siklus

II.

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, guru berhasil melaksanakan

pembelajaran akuntansi yang menyenangkan dan dapat meningkatkan partisipasi

siswa, sehingga berakibat pada meningkatnya prestasi belajar akuntansi. Secara

umum dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi di

kelas XI IPS3 SMA Negeri Sumpiuh mengalami peningkatan. Selain itu, dapat

meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan

menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai

berikut:

1. Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar

mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar karena kegiatan

pembelajaran yang dilakukan tidak monoton dan sangat menyenangkan.

2. Perubahan respon siswa ke arah yang lebih baik dapat diamati dari proses

pembelajaran yang berlangsung. Hal ini ditunjukkan dengan keberanian siswa

untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami siswa.

3. Siswa mampu memahami materi yang telah diberikan dan lebih percaya diri

dengan kemampuannya. Hal ini terjadi karena siswa yang mulanya belum

memahami benar materi yang disampaikan oleh guru, pada siklus II siswa

lebih berani untuk menanyakannya lebih lanjut dan leluasa kepada guru.

4. Siswa terlihat termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran akuntansi dan kegiatan diskusi kelompoknya.

Page 145: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

5. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu tugas bersama.

6. Perolehan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan perolehan nilai

ulangan pada setiap akhir siklus mengalami peningkatan dari mulai siklus I

sampai dengan siklus II. Prestasi belajar tersebut dinyatakan tuntas karena

secara umum pencapaian prestasi belajar siswa yang diperoleh dari penugasan,

diskusi dan evaluasi berada di atas standar batas tuntas yaitu 75 dan

mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hal ini menunjukkan

bahwa secara umum siswa telah memahami materi yang disajikan dengan baik

pada proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling.

Page 146: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang di-

laksanakan di XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh ini dilakukan dalam dua siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) tahap perencanaan

tindakan; (2) tahap pelaksanaan/implementasi tindakan; (3) tahap observasi, dan

(4) tahap analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan

siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan partisipasi siswa

dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri

Sumpiuh. Peningkatan prestasi belajar tersebut terjadi setelah guru melakukan

beberapa upaya antara lain:

1. Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar

sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara terarah dan

terprogram.

2. Penerapan model kooperatif tipe snowball drilling.

3. Peneliti melakukan pengamatan mengenai partisipasi siswa dengan berbantuan

lembar observasi yang telah disediakan.

4. Guru melakukan evaluasi atau tes setelah pelaksanaan pembelajaran untuk

meningkatkan prestasi belajar berikutnya.

5. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya

mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan variasi pembelajaran yang terdiri

dari diskusi kelompok, latihan soal, dan permainan yang membuat siswa

merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga materi menjadi

lebih mudah dipahami dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan

model kooperatif tipe snowball drilling terbukti dapat meningkatkan partisipasi

Page 147: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

siswa dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa pada kelas XI IPS 3

SMA Negeri Sumpiuh. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut ini:

1. Partisipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran mengalami kenaikan

13,53% yang mulanya hanya 76,76% pada skilus I menjadi 90,29% pada

siklus II. Peningkatan presentase tiap indikator partisipasi belajar siswa

sebagai berikut:

a. Partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi pelajaran

mengalami peningkatan sebesar 15,44% , yang mulanya 78,68% pada

siklus I menjadi 94,12% pada siklus II.

b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok mengalami peningkatan

sebesar 16,17% , yang mulanya 75,74% pada siklus I menjadi 91,91%

pada siklus II.

c. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat mengalami pening-

katan sebesar 10,29%, yang mulanya 75,00% pada siklus I menjadi

85,29% pada siklus II.

d. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami pening-

katan sebesar 11,03%, yang mulanya 73,53% pada siklus I menjadi

84,56% pada siklus II.

e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas mengalami pening-

katan sebesar 14,71%, yang mulanya 80,88% pada siklus I menjadi

95,59% pada siklus II.

2. Terdapat kenaikan presentase prestasi belajar sebesar 14,7% dari 73,53%

pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II.

Page 148: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan

pembelajaran akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian dan kertas kerja

dengan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan

partisipasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini dilihat dari segala bentuk

partisipasi positif yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar dan

menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hal ini disebabkan pendekatan

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menyenangkan

sehingga siswa merasa nyaman dan sangat antusias dalam mengikuti

pelajaran. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

dapat dikatakan terjadi hubungan positif antara model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling dengan partisipasi siswa dan prestasi belajar.

Hasil penelitian tindakan kelas ini juga dapat menambah khasanah

dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan, dalam membantu

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa agar lebih memuaskan. Selain

itu, hasil penelitian ini dapat mendukung teori pembelajaran yang telah ada.

Upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi

perlu dilakukan, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe snowball drilling.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan

masukan atau pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pem-

belajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula

dengan materi pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar

akuntansi khususnya.

Seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi, kondisi siswa, serta kondisi lingkungan, sehingga

Page 149: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

akan menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan dapat

memacu siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Model

pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat menjadi salah satu

pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar

siswa.

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui

penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat

meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa. Siswa

terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa

juga terlihat lebih aktif dalam kegiatan. Prestasi belajar siswa yang tercermin

juga mengalami peningkatan. Selain itu, dapat menghapus pandangan siswa

terhadap pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti

dapat menyampaikan saran-saran antara lain:

1. Bagi Guru:

a. Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran

yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dan lebih mudah dalam

memahami tujuan dan materi pembelajaran.

b. Melihat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, disarankan kepada guru

akuntansi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball

drilling sebagai upaya peningkatan partisipasi dan prestasi belajar siswa

dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan

partisipasi, perhatian, minat dan motivasi siswa untuk memahami materi

yang disajikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

c. Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah

disediakan oleh pihak sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan

media pembelajaran.

Page 150: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

2. Bagi siswa:

a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling

diharapkan dapat meningkatkan kekompakan dan kerjasama dalam

kelompok.

b. Siswa diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi atau

demonstrasi yang baik dimana hal ini pada akhirnya akan sangat

bermanfaat bagi siswa, terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri

akan kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan di masa yang

akan datang.

c. Siswa diharapkan dapat berperan aktif dan tetap fokus dalam kegiatan

belajar mengajar.

d. Siswa diharapkan bersikap terbuka dengan perkembangan zaman dengan

memanfaatkan teman, buku, televisi maupun internet sebagai sumber

belajar dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru saja.

3. Bagi Peneliti:

a. Peneliti dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan penyempurnaan

dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan optimal.

b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan pendekatan

pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat, sesuai materi dan

kondisi siswa dalam proses pembelajaran.

4. Bagi Sekolah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kinerja

guru dan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran

Akuntansi, dapat dipakai sebagai bahan mengembangkan kreativitas guru

dalam upaya mencari solusi masalah peningkatan prestasi belajar siswa.

Page 151: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE · dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf karyawan. 10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

b. Sekolah perlu mengadakan bimbingan dan binaan kepada guru yang

berhubungan dengan pendekatan, tipe pembelajaran maupun media dalam

pembelajaran demi keberhasilan proses pembelajaran.