IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA...

128
IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh : JUNADATUL MUNAWAROH 073111071 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA...

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

JUNADATUL MUNAWAROH

073111071

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Junadatul Munawaroh

NIM : 073111071

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 23 November 2011

Saya yang menyatakan,

Junadatul Munawaroh

NIM.073111071

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

iii

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (Studi di SD Alam Ar-Ridlo Bukit

Kencana Semarang)

Nama : Junadatul Munawaroh

NIM : 073111071

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing 1

Fahrurrozi, M.Ag.

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (Studi di SD Alam Ar-Ridlo Bukit

Kencana Semarang)

Nama : Junadatul Munawaroh

NIM : 073111071

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing 1

Fahrurrozi, M.Ag.

NIP: 19770816 200501 1

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

vi

ABSTRAK

Judul : Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (Studi di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang)

Nama : Junadatul Munawaroh

NIM : 073111071

Skripsi ini membahas tentang Implementasi Model Pembelajaran Yang

Menyenangkan atau yang biasa disebut dengan joyful learning atau fun learning

di SD Alam Ar-Ridho. Kajiannya dilatarbelakangi oleh pembelajaran sekarang ini

yang pada umumnya bersifat monoton dan menjenuhkan. Dengan pembelajaran

yang menyenangkan, anak tidak akan merasa tertekan dan alhasil potensi yag

terpendam dalam diri anak akan muncul seiring proses pembelajaran berlangsung.

Dalam skripsi ini, peneliti berusaha untuk menjawab tentang: 1. Bagaimana

implementasi model joyful learning di SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana

Semarang. Sekolah alam ini dijadikan sumber dalam penerapan model tersebut

karena di sekolah tersebut merupakan sekolah alam yang menggunakan model

joyful learning dalam kegiatan belajar. Penelitian dalam skripsi ini merupakan

jenis penelitian kualitatif. Datanya diperoleh melalui wawancara bebas, observasi

partisipan, studi dokumentasi. Dalam data ini menggunakan teknik pengumpulan

data dengan metode observasi, interview, dokumentasi dan triangulasi data yakni

menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data sehingga menghasilkan data

yang konsisten, tuntas dan pasti. Semua data dianalisis dengan pendekatan

sosiologis dan analisis deskriptif yang menggunakan logika induksi.

Kajian ini menunjukkan bahwa: dalam penerapan model joyful learning,

guru menggunakan macam-macam metode dan teknik yang disesuaikan dengan

tema. Di sekolah alam Ar-Ridho, pembelajaran dilakukan secara tematik dan

diintegrasikan dengan menggunakan metode dan teknik yang bervariasi. Dengan

penggunaan metode dan teknik yang bervariasi, kondisi sekolah yang asri serta

model pembelajaran yang menyenangkan fun learning menjadikan anak

beranggapan bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi mereka (second home).

Selain itu, anak tidak akan merasa tertekan ketika belajar, dan suasana belajar

akan terasa lebih menyenangkan. Setiap pagi guru selalu melakukan tausiah

tentang kisah-kisah teladan kemudian anak didik menyimpulkan tentang kisah

yang telah disampaikan. Setelah anak menyimpulkan, guru memberikan refleksi

tentang kisah tersebut. Interaksi yang baik antara guru dengan anak didik akan

membuat anak merasa nyaman ketika belajar. Model pembelajaran yang

menyenangkan mengembalikan fungsi mengajar kedalam fitrahnya yakni

memunculkan potensi yang dimiliki oleh anak. Ciri dari model joyful learning

adalah: 1. Multi metode dan multi media; 2. Praktik dan bekerja dalam satu tim; 3.

Memanfaatkan lingkungan sekitar; 4. Dilakukan di dalam dan di luar kelas; dan 5.

Multi aspek ( logika, praktik, dan etika).

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang

(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

a t}

b z}

t ‘

s| gh

j f

h} q

kh k

d l

z| m

r n

z w

s h

sy ’

s} y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang = au

i> = i panjang = ai

u> = u panjang

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah skripsi ini telah penulis selesaikan guna memenuhi syarat

berakhirnya studi SI di IAIN Walisongo Semarang. Setiap perjumpaan pasti akan

ada akhir yang sangat mengharukan, semoga penulis dapat mengukir kenangan-

kenangan indah selama studi di kampus tercinta ini. Dalam skripsi yang berjudul

Implementasi Model Joyful Learning khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam ini digambarkan penggunaan metode dan teknik serta variasi dalam

mengajar. Beranekaragamannya teknik serta metode dalam mengajar akan lebih

menjadikan anak tidak merasa bosan dan jenuh ketika belajar baik di dalam

maupun di luar ruangan. Kondisi ini akan menjadikan anak merasa lebh enjoy dan

fun dalam menerima pelajaran setiap harinya.

Pembelajaran dengan menggunakan model yang menyenangkan ini

beracuan pada tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU Sisdiknas

nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi “pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembanganya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab”. Belajar dalam keadaan fun akan merangsang daya pikir anak menjadi

lebih demokratis, hal tersebut diwujudkan dalam praktek pembelajaran yang tidak

mendikte, menekan, dan terkesan memaksa. Melainkan dalam suasana belajar

yang menyenangkan, anak akan lebih terbuka menerima pelajaran. Bahkan ketika

anak bermain dan bersendau gurau dengan gurunya tanpa mereka sadari proses

belajar telah berlangsung. Guru menyelipkan atau membubuhkan pelajaran disela-

sela gurauan mereka.

Tentunya dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak sekali pihak-pihak

yang sangat membantu baik dalam bidang moril maupun materiil. Ucapan terima

kasih tak lupa penuls ucapkan kepada:

1. Sudja‟I, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah yang sudah memberikan

kesempatan penulis untuk mengkuti wisuda pada angkatan ini.

2. Dr. Fatah Syukur, M.Ag dan Drs. Wahyudi, M.Pd selaku dosen pembimbing

yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam mengerjakan dan

menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Mia selaku Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho serta Ibu Ida dan Ibu Widi

guru kelas VB yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

4. Tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang terkait dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

ix

Selain ucapan yang penulis sampaikan kepada pihak-pihak diatas,

tentunya ada dukungan yang terkait secara langsung maupun secara tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Tiada sesuatupun yang dapat

memberikan rasa bahagia melainkan senyum manis penuh bangga dengan penuh

rasa bakti, cinta dan kasih sayang dengan segala kerendahan hati kupersembahkan

skripsi ini untuk:

1. Ayahanda H. Kusrimin dan Ibunda Hj. Suti‟ah yang telah mendidik dan

membesarkanku dengan penuh kasih sayang serta memberikan motivasi baik

spiritual maupun material guna menyelesaikan skripsi yang peneliti tulis.

2. Mas edi siswanto beserta keluarga yang telah memberikan limpahan kasih

sayang pada penulis, sehingga penulis selalu bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Teman-teman kos-kosan A4 (astri, risty, jenk nafis, dll) yang selalu

memberikan senyuman sehingga penulis tidak merasa bosan dan jenuh

dengan aktifitas harian.

4. Teman-teman senasib seperjuangan paket PAI B „07 (afninti, mastiah,

warsiyah, irna, dll) selalu menjadi teman yang baik selama penulis

menjalankan studi.

5. Dan tak lupa guru terbaik bagi penulis yakni kehidupan yang telah

memberikan banyak sekali pelajaran berharga. Tak ada kehidupan yang selalu

memberikan senyuman, kadang hidup juga dihiasi dengan rintihan dan

tangisan. Tak ada kehidupan yang tak indah dan tak ada keindahan jika kita

tidak mampu mensyukuri apa yang telah ada. Namun hidup selalu

memberikan sebuah pilihan yang akan indah pada waktunya.

Terima kasih untuk semuanya, semoga Allah selalu memberikan limpahan

nikmat dan barokah kepada kita semua. Amin.Tak ada gading yang tak retak, tak

ada manusia yang sempurna. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang bersangkutan.

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................................ii

PENGESAHAN......................................................................................................iii

NOTA PEMBIMBING...........................................................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................vi

TRANSLITERASI.................................................................................................vii

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................5

C. Manfa‟at Penelitian......................................................................................5

BAB II: PELAKSANAAN MODEL JOYFUL LEARNING PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

A. Kajian Pustaka..............................................................................................7

B. Kerangka Teoritik........................................................................................8

1. Model Joyful Learning

a. Pengertian Model Joyful Learning..................................................9

b. Dasar Model Joyful Learning.......................................................11

c. Tujuan dan Manfaat Model Joyful Learning................................13

d. Langkah-langkah Penerapan Model Joyful Learning...................14

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Joyful Learning.....................16

2. Pembelajaran PAI

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran.............................................18

b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam......................19

c. Dasar Pembelajaran PAI................................................................23

d. Tujuan Pembelajaran PAI..............................................................24

e. Materi atau Kurikulum PAI...........................................................27

3. Penerapan Model Joyful Learning Dalam Pembelajaran PAI

a. Dasar Teori.....................................................................................28

b. Langkah-langkah Penerapan..........................................................29

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...........................................................................................32

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian.................................................................................32

2. Waktu Penelitian..................................................................................33

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

xi

C. Sumber Penelitian......................................................................................33

D. Fokus Penelitian.........................................................................................35

E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................35

F. Teknik Analisis Data..................................................................................37

BAB IV: ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Di SD

Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Semarang)

A. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Sejarah Berdirinya SD Alam Ar-Ridho

Bukit Kencana Semarang.....................................................................40

2. Letak Geografis....................................................................................41

3. Visi Misi...............................................................................................42

4. Struktur Organisasi...............................................................................43

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik......................................43

B. Model Joyful Learning di SD Alam Ar-Ridho

1. Model Pembelajaran di SD Alam Ar-Ridho........................................49

2. Implementasi Model Joyful Learning Di SD Alam Ar-Ridho.............54

C. Analisis Implementasi Model Joyful Learning

Di SD Alam Ar-Ridho................................................................................60

BAB V: PENUTUP

A. Simpulan....................................................................................................67

B. Saran ..........................................................................................................68

C. Penutup ......................................................................................................68

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.1

Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “Menyiapkan”

diartikan bahwa peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi belum disiapkan

dan sedang menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjuk pada proses yang

berlangsung sebelum peserta didik itu siap untuk terjun ke kancah kehidupan yang

nyata.2

Proses pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui interaksi dan pendekatan-

pendekatan yang diberikan oleh guru untuk pengembangan kreativitas peserta

didik. Namun pada kenyataannya guru lebih menekankan kegiatan pembelajaran

dalam ranah kognitif saja sehingga aspek-aspek lainnya seperti ranah afektif dan

psikomotorik kurang mendapatkan perhatian oleh guru dan peserta didik hanya

memfokuskan pembelajarannya pada taraf pengetahuan saja.3

Dalam realitas dunia pendidikan dewasa ini guru cenderung ingin

menguasai dan memperlakukan anak didik semaunya. Guru secara sepihak

menginginkan semua keinginannya diikuti oleh anak didik dengan cenderung

memonopoli dalam kelas. Guru merasa bahwa ia adalah satu-satunya sumber

1 UU SISDIKNAS, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang SPN, (Bandung: Fokusmedia, 2006), hlm. 2.

2 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2

3 Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall)

atau mengenali kembali tentang na ma, istilah, ide, gejala,rumus-rumus dan sebagainya, tanpa

mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan merupakan proses

berpikir yang paling rendah. Lihat , Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 50

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

2

pengetahuan. Keinginannya ini dapat berdampak pada pembunuhan kreatifitas dan

potensi anak didik secara perlahan. Hal tersebut yang menjadi kekhawatiran Mark

Twain dengan mengatakan bahwa pendidikan itu seharusnya membebaskan,

bukan menindas.

Pada dasarnya pekerjaan guru adalah mengkomunikasikan pengalaman

kepada siswa tetapi kerap kali guru mengajarkan dengan menggunakan ceramah,

yakni hanya dengan menggunakan kata-kata saja yang akibatnya siswa kurang

memahami hal-hal yang disampaikan oleh guru. Dengan kata lain, siswa terjebak

dalam kondisi pengajaran yang verbalistik.4

Dengan melihat realitas di atas, seharusnya peran guru sebagai pengajar

dikembalikan kedalam fitrahnya yakni Guru sebagai organisator sekaligus

fasilitator anak didik dalam proses penitisan nilai-nilai atau pengetahuan

khususnya yang berkaitan dengan kehidupan dan lingkungan sekitarnya. Mengajar

selain merupakan proses penitisan nilai dan pengetahuan, mengajar juga

merupakan proses pengangkatan potensi-potensi yang terdapat dalam diri anak

didik yang tujuannya untuk menemukan dan mengarahkan anak didik menjadi

dirinya sendiri.5 Dengan mengetahui potensi-potensi yang dimiliki, peserta didik

bisa terarah untuk menuju proses menjadi manusia yang sesungguhnya. Seperti

yang dikatakan oleh Paulo Freire bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan

manusia.

Dengan pendidikan peserta didik mampu meningkatkan pengetahuan, nilai

moral dan nilai keagamaan secara bertautan. Pendidikan agama sangat diperlukan

bagi peserta didik, karena agama memberikan motifasi hidup dan merupakan

sarana pengembangan dan pengendalian diri yang sangat penting. Oleh karena itu,

agama wajib diketahui, dipahami, diyakini dan diamalkan oleh manusia.

4 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), hlm. 201 5 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book

Publisher, 2010), hlm. 22

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

3

Pendidikan Islam pada dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk

membentuk pribadi muslim yang seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi

manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.6 Dasar idealnya yaitu

firman Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW. Jika pendidikan diibaratkan

bangunan maka isi Al-qur’an dan Haditslah yang menjadi pondasinya. Al-Qur’an

adalah sumber kebenaran dalam Islam, kebenarannya tidak dapat diragukan lagi.

Sedangkan Sunnah Rasulullah SAW yang dijadikan landasan Pendidikan Agama

Islam adalah berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan Rasulullah SAW dalam

bentuk isyarat.7

Menyinggung masalah peranan pendidikan agama di sekolah-sekolah maka

hendaknya Pendidikan Agama Islam itu ditentukan kepada pembiasaan, yaitu

pembiasaan untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama atau mengamalkan. Sekolah

alam merupakan sekolah yang berbasis pada keuniversalan alam semesta.

Sehingga siswa akan mampu belajar mengenai apa yang telah ia pelajari serta

langkah yang harus dilakukan terhadap lingkungan sekitar. Siswa-siswa akan

diajarkan untuk dekat dengan alam dan mengenal lingkungan alam dengan baik.

Dalam proses pembelajaran harus dibuat dengan lemah lembut dan

sekaligus menyenangkan agar peserta didik tidak tertekan secara psikologis dan

merasa bosan terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya.

Prinsip pembelajaran ini merupakan prinsip memberikan layanan dan santunan

dengan lemah lembut.8 Nabi menganjurkan untuk menggunakan metode atau

pendekatan dengan jalan lemah lembut tanpa paksaan kepada peserta didik, sesuai

dengan kalam Ilahi yang berbunyi:

6 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm.46 7 Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm.16 8 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 1998), hlm. 167

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

4

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan

mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan

tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”9(Q.S Ali Imran: 159)

Konsep Sekolah Alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan

menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar. Berlangsungnya proses

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan tidak lepas dengan model-

model mengajar yang digunakan. Pembelajaran dengan model pengajaran yang

bervariasi menghapuskan kejenuhan peserta didik. Sehingga manfaat keberhasilan

pembelajaran akan terasa, manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat

diimplementasikan dalam kehidupan. Ini salah satu sisi positif yang melatar

belakangi pengajaran dengan menggunakan pendekatan/ model-model

pembelajaran.10

Dengan penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan dalam proses

belajar mengajar, guru bisa memunculkan potensi-potensi yang dimiliki oleh

peserta didik. Oleh karena itu, guru dapat mengembalikan fungsi mengajar ke

fitrah awalnya, yakni membangkitan potensi anak didik melalui transfer

pengetahuan yang tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean dengan guru

sebagai instrumen dan fasilitatornya.11

9 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Madinah: Mujamma’

Almalik Fahd Li Thiba’at Al-Mushaf Asy-Syarif,1420 H.), hlm. 103 10 Sofan Amri, Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam

Kelas, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), hlm. 13 11 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm. 25

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

5

Aktifitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan motivasi pada diri

peserta didik itu sendiri. Jika guru memaksakan dalam KBM (kegiatan belajar

mengajar), peserta didik akan merasa tertekan dan hasilnya materi yang diajarkan

hanya akan masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri begitu saja. Tugas

guru yang berat adalah berupaya agar peserta didik mau belajar dan memiliki

keinginan belajar secara berkelanjutan tanpa dibatasi waktu.12

Joyful learning berasal dari bahasa inggris yakni enjoy (menyenangkan atau

mengasikkan)13

, dan learning (pembelajaran).14

Jadi joyful learning adalah

pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran yang

menyenangkan atau biasa disebut dengan joyful learning adalah Suatu

pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, siswa merasa nyaman, aman dan

mengasyikkan. Mengasyikkan mengandung unsur “ inner motivation” yaitu

dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari tahu.15

Untuk mengetahui lebih jauh, bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di Sekolah Alam Ar-Ridho dengan model joyful learning cukup efektif

dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, maka dalam

skripsi ini penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan judul

Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Di SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Semarang.

B. Rumusan Masalah

Supaya pembatasan sekripsi ini dapat terfokus pada pokok permasalahan,

maka dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang perlu mendapat

pembahasan dan pemecahan dalam penelitian skripsi.

Dari uraian latar belakang di atas, terrumuskan masalah sebagai berikut :

12 Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 52 13 Yantirtobisono dan Ekrom Z., Kamus 3 Bahasa Arab Inggris Indonesia, (Surabaya:

Apollo,2008), hlm. 350 14 Ibid, hlm. 222. 15 Rahayu Kariadinata, “Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kretif, Efektif Dan Menyenangkan

(PAIKEM)”, Bahan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru PLPG-2009.

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

6

Bagaimana Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang?

C. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian ini secara garis besar adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisa

bagaimana proses pembelajaran dengan model joyful learning setelah mengikuti

kegiatan belajar pada kelas besar di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan hasilnya

nanti akan dapat membantu memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia

pendidikan. Secara lebih jelas, manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menambahkan informasi, wawasan

pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Agama Islam serta

penggunaan model joyful learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca

berupa informasi mengenai pengembangan model joyful learning pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam, serta hal-hal yang berkaitan dengannya,

terutama penerapan model joyful learning pada pembelajaran PAI. Sehingga

mampu mendorong pemikir/pendidik Pendidikan Agama Islam bersikap inovatif

dan kreatif dalam menciptakan model pembelajaran yang tidak monoton dan

menyenangkan untuk mengarahkan agar peserta didik mampu mengaktualisasikan

potensi-potensi yang tertanam. Serta pendidik mampu mengembalikan fungsi

mengajar ke fitrahnya yakni menumbuhkan potensi-potensi yang dimiliki oleh

peserta didik.

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

7

BAB II

PELAKSANAAN MODEL JOYFUL LEARNING

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka sering disebut juga dengan tinjauan pustaka. Tinjauan

pustaka ini dapat pula berisi tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-

jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat dijadikan pertimbangan.1

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hasil-hasil

penelitian yang didapatkan oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan

permasalahan dan tinjauan penelitian.2Untuk menunjukkan posisi dalam

penelitian ini, maka akan peneliti paparkan beberapa tulisan yang sudah ada.

Telaah pustaka ini dimaksudkan untuk menentukan teori-teori konsep dan

generalisasi untuk dijadikan landasan teoritis bagi peneliti yang akan dilakukan.

Landasan ini penting bagi peneliti agar menjadi dasar yang mantap. Dalam

penelitian ini, penulis menitikberatkan pada Implementasi Model Joyful Learning

(Pembelajaran Yang Menyenangkan) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam (Studi di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang).

Oleh karena itu, untuk membuat proses penulisan skripsi ini peneliti

menelaah beberapa skripsi yang berjudul:

1. Skripsi tentang “Penerapan Pendekatan PAIKEM Dalam Pembelajaran Al-

Qur‟an Hadis Materi Pokok Surat Al-Qadr Sebagai Upaya Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Al-Iman Purwosari

Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen” oleh Darsono (073111305).

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dalam pelaksanaannya.

Data yang diperoleh melalui observasi di kelas dan dokumentasi hasil

tindakan yang dilakukan maupun data tentang gambaran dan tujuan penelitian

ini yang mempunyai tujuan untuk : 1. Mengetahui penerapan pendekatan

1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi Program

Strata Satu (S.1), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010), hlm. 13 2 I Made Wiratha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi Dan Tesis,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hlm. 21

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

8

PAIKEM Dalam Pembelajaran Al-Qur‟an Hadis Materi Pokok Surat Al-Qadr

Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Al-

Iman Purwosari Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. 2. Mengetahui

relevansi penerapan pendekatan PAIKEM Dalam Pembelajaran Al-Qur‟an

Hadis Materi Pokok Surat Al-Qadr Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Al-Iman Purwosari Kecamatan Puring

Kabupaten Kebumen.

2. Skripsi penelitian tentang “Implementasi Pembelajaran Tematik Melalui

Metode Moving Class Dalam Pembelajaran PAI di SDIT Bina Amal

Semarang" yang ditulis oleh Firtia Iva Widyastuti (03103062). Dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi

Pembelajaran Tematik Melalui Metode Moving Class Dalam Pembelajaran

PAI di SDIT Bina Amal Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif yakni proseedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang

diamati. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, interview

(wawancara) dan dokumentasi, data penelitian kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan disimpulkan dengan metode

induktif serta dipaparkan dalam bentuk narasi.

Beberapa karya di atas tidak ditemukan pembahasan yang secara khusus

tentang Implementasi Model Joyful Learning (Pembelajaran Yang

Menyenangkan) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dalam

skripsi tersebut menguraikan beberapa implementasi yang berkenaan dengan

proses pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), maka

dalam kesempatan kali ini saya tertarik untuk melakukan penelitian dalam

pembahasan tentang Implementasi Model Joyful Learning (Pembelajaran Yang

Menyenangkan) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi di Sekolah

Dasar Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang).

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

9

B. Kerangka Teoritik

Kerangka teoritik merupakan teori yang dirancang menjadi pijakan utama

dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini, ada beberapa teori yang

dijadikan pijakan peneliti dalam melaksanakan penelitian pelaksanaan model

joyful learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Landasan teori

menguraikan jalan pikiran menurut kerangka yang logis. Artinya, mendudukkan

masalah penelitian yang telah dirumuskan didalam kerangka teoritis relevan yang

mampu menerangkan masalah tersebut.3

1. Model Joyful Learning

a. Pengertian Model Joyful Learning

Dalam skenario pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru adalah

menyusun dan memilih model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, maupun ketrampilan mengajar tertentu dalam rangka mencapai

suatu tujuan pembelajaran4.

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar

(harus) merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan

lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan

secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola

tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan,

reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi

atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi innteraksi antara

murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan ssebagainya yang

disebut proses belajar.5 Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik

tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,

3 Ibid, hlm. 23 4http//www.wcer.wisc,edu/step/ep301/fall2000/tochonites/stu_cen.html/25.03.2011/12:00 5 Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 43

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

10

didalamnya mewadahi menginspirasi menguatkan dan melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Metode pembelajaran adalah cara guru dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Teknik pembelajaran adalah metode yang

digunakan oleh guru namun metode ini lebih oprasional dalam kegiatan belajar.

Sedangkan model pembelajaran adalah beberapa metode dan teknik yang

digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam skripsi ini, penulis berusaha untuk menjelaskan tentang implementasi

model pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) yang menggunakan

pendekatan PAIKEM dalam buku Ismail SM. Kegembiraan dalam belajar telah

terbukti memberikan efek yang luar biasa terhadap capaian hasil belajar peserta

didik. Bahkan potensi kecerdasan intelektual yang selama ini menjadi

“primadona” sebagai penentu keberhasilan belajar, ternyata tidak sepenuhnya

benar.

Kecerdasan emosional telah memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap efektifitas pembelajaran disamping kecerdasan intelektual. Ketika

peserta didik mendapat rangsangan yang menyenangkan dari lingkungannya, akan

terjadi berbagai “sentuhan tingkat tinggi” pada diri peserta didik yang membuat

mereka lebih aktif dan kreatif secara mental dan fisik.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar

dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. Namun dalam kenyatannya

proses ini hanya menggambarkan satu pihak saja yakni hanya guru yang aktif

dalam pengajaran. Lain halnya dengan pembelajaran yang menuntut terjadinya

interaksi antara guru dengan murid, murid dengan guru, dan murid dengan murid.

Jadi dalam pembelajaran harus ada timbal balik antara unsur-unsur yang terdapat

dalam proses pembelajaran.

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

11

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreatifitas pengajar. Pelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan

pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui

perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh:

1) Faktor internal, kondisi dalam proses belajar yang berasal dari diri sendiri,

sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk

faktor internal: kecerdasan, bakat (aptitude), minat, ketrampilan (kecakapan),

motivasi, kondisi fisik dan mental.

2) Faktor eksternal, kondisi diluar individu peserta didik yang dipengaruhi

belajarnya. Termasuk faktor eksternal adalah: lingkungan sekolah, keluarga

dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan

masyarakat).

Faktor tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan dalam

pembelajaran. Jika faktor-faktor yang diterima anak didik adalah positif, maka

positif pula output yang dihasilkan. Kedua faktor tersebut saling keterkaitan satu

sama lain. Jika ingin memperoleh anak didik yang mempunyai kepribadian serta

terasah potensi yang dimilikinya maka yang pertama kali perlu dibenahi adalah

sikap guru dalam menyampaikan pelajaran dalam proses pembelajaran. Guru

harus menata ulang cara yang sangat menyenangkan sehingga peserta didik tidak

merasa tertekan saat belajar baik di dalam kelas maupun diuar kelas.

b. Dasar Model Joyful Learning

Berlatar dari penerapan strategi PAIKEM, joyful learning atau disebut juga

dengan pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu model

pembelajaran dalam strategi tersebut. Dalam pembelajaran ini mempunyai

landasan-landasan yang bisa dijadikan sebagai dasar atau acuan, sebagai usaha

sadar yang sistematik selalu bertolak dari landasan dan mengindahkan sejumlah

asas-asas tertentu.

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

12

Landasan pelaksanaan joyful learning:

1) As-sunnah, Sunnah merupakan perkataan, perbuatan dan takrir nabi. Dalam hal

ini nabi mengkiaskan sebuah hadist tentang pembelajaran yang baik bagi

peserta didik yang berbunyi:

وسلم: عه ابى بردة عه ابى موسى قال علي اذا بعث احدا مه :كان رسول الل

في بعض امري قال يسروا ولاتعسروا وبشروا ولاتىفروا (رواي مسلم)اصحاب

“Dari abi burdah dari abi musa berkata : ketika Rasulullah

memerintahkan seorang sahabat untuk melaksanakan salah satu

perintahnya, dengan bersabda: “mudahkanlah dan jangan kamu

persulit, sampaikanlah kabar gembira dan jangan menakut-

nakuti.”(HR: Muslim)6

Dalam mengajarkan suatu pelajaran, guru tentunya tidak pernah

mempersulit, serta tidak pernah menakut-nakuti. Hal ini dikarenakan jika anak

belajar dalam keadaan yang terpaksa, maka anak tersebut tidak dapat

mendalami pelajaran tersebut. Alhasil, anak hanya akan mendapatkan ilmu

sambil lewat saja. Ibarat masuk telinga kanan keluar telinga kiri, informasi

yang diperoleh hanya sambil lalu.

2) Landasan Hukum

a) UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, pasal 4 dan pasal 40 ayat 2.7

Pasal 4 berbunyi: “Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran”

Pasal 40 ayat 2 berbunyi:

“Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

i) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis.

ii) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan.”

6 Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, (Bandung: Jabal, 2008), hlm. 313 7 Jamal Ma‟mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan), (Jogja:Diva Press,2011), hlm.91

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

13

b) PP. No. 19 tahun 2005, pasal 19 yang berbunyi :

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.”

Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain)

sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa

tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi

mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.8 Jadi sudah menjadi keharusan

bagi guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar menjadi menyenangkan,

sehingga anak didik mampu teraktualisasikan potensi-potensi yang ada pada

dirinya.

c. Tujuan dan Manfaat Model Joyful Learning

Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung

dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran

yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat

secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal.

Disamping itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi

hadiah, reward bagi peserta didik yang pada giliranya akan mendorong

motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya.9

Tujuan dan manfaat model pembelajaran yang menyenangkan dalam proses

belajar mengajar yakni, guru bisa memunculkan potensi-potensi yang dimiliki

oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru dapat mengembalikan fungsi mengajar ke

fitrah awalnya, yakni membangkitkan potensi anak didik melalui transfer

pengetahuan yang tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean dengan guru

8 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta, Bumi Aksara, 2006), hlm. 2 9 Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 46

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

14

sebagai instrumen dan fasilitatornya.10

Di sisi lain, pembelajaran yang

menyenangkan dapat membuat siswa:

1) Berani mencoba/berbuat;

2) Berani bertanya;

3) Berani mengemukakan pendapat/gagasan;

4) Berani mempertanyakan gagasan orang lain.

d. Langkah-langkah Penerapan Model Joyful Learning

Dalam penerapan model joyful learning, guru tidak perlu risau. Hal ini

dikarenakan dalam pembelajaran guru hanya perlu membuka hati pada setiap

permasalahan yang dihadapi oleh anak didik. Dengan mengembangkan

permasalahan yang dihadapi oleh anak, guru mampu membuka wawasan serta

jendela baru dalam penggunaan metode dan teknik yang tepat dalam proses

pembelajaran. Dengan penggunaan metode dan teknik yang bervariasi oleh guru,

maka akan lebih mudah pula penyampaian materi pada anak didik.

Di sekolah alam guru memberikan kebebasan peserta didik untuk

mengeksplor potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Anak tidak dibatasi dalam

suasana kelas yang monoton dan menjenuhkan, melainkan peserta didik

dipersilahkan untuk belajar diluar kelas. Hal terebut bertujuan agar peserta didik

tidak terpaku pada proses belajar klasikal yang hanya menjejalkan materi-materi

secara bertubi-tubi tanpa memikirkan bahwa banyak hal yang dapat dipelajari

diuar sana. Dengan lebih mendekatkan anak pada alam, secara tidak langsung

guru telah memberikan pelajaran yang tak tenilai harganya yakni tentang belajar

menyayangi lingkungan dan alam sekitar.

Penggunaan metode dan teknik yang bervariasi dalam pembelajaran akan

memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak. Lima strategi efektif

untuk memotivasi siswa belajar dan membuat belajar lebih menarik serta

menyenangkan yakni:11

10 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm. 25

11 http://kurniasepta.blogdetik.com/memotivasi-siswa-sehingga-belajar-lebih-menarik-

dan-menyenangkan/

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

15

1) Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis

Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu

memiliki jawaban benar atau salah sehingga mereka diperbolehkan untuk

mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan

siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.

Selanjutnya, guru dapat membiarkan siswanya berbagi jawaban mereka

untuk membentuk diskusi kelas. Setelah itu, guru mengambil sebuah jajak

pendapat para siswa di kelas.

2) Gunakan musik untuk mengajar

Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan

merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa. Sebagai contoh, saat

mengajar pelajaran pada perdagangan budak dan “Middle Passage”, seorang

guru pernah memperkenalkan topik dengan memainkan lagu Bob Marley

berjudul “Buffalo Soldier” dan “Catch a Fire”

3) Gunakan video atau multimedia

Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan

disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi

alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

4) Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata.

Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari

yang lain. Siswa perlu mengetahui “mengapa” mereka belajar sesuatu. Dengan

menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata akan membuat

pembelajaran akan lebih bermakna. Siswa akan lebih tertarik dan akan

menyimpan apa yang dipelajarinya dalam jangka waktu yang lama.

5) Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka

Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang

hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk

belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

16

tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan

menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah

dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Joyful Learrning

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan

yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua

potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam

rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati

proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan

sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas.

Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan

menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.

Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara

pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa

yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan

dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi

pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.

Guru tidak hanya menggunakan model pembelelajaran yang menyenangkan

dalam KBM, melainkan juga guru mengkombinasikan beberapa model

pembelajaran. Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan

merupakan pendekatan pembelajaran yang baru, melainkan sudah dikenal dan

populer, hanya saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan

lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan

sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat

dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan

sikap cinta lingkungan. Model pendekatan ini lebih efektif jika diterapkan dalam

sekolah alam.

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

17

Rabiah tanthawie psikiater RS. Dadi Makassar mengatakan bahwa: “Jika

anak hidup dengan kritik, ia belajar melawan. Jika anak hidup dengan

hostilitas (permusuhan), ia belajar bekelahi. Jika anak hidup dengan ejekan,

ia belajar merasa malu. Jika anak hidup dengan dipermalukan, ia belajar

merasa bersalah. Jika anak hidup dengan toleransi, ia belajar bersabar. Jika

anak hidup dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak hidup dengan

pujian, ia belajar menghargai. Jika anak hidup dengan kejujuran, ia belajar

adil. Jika anak hidup dengan rasa aman, ia belajar mempercayai. Jika anak

hidup dengan persetujuan, ia belajar menyukai diri sendiri. Jika anak hidup

dengan penerimaan dan persahabatan, ia belajar menemukan kasih sayang di

dunia.”12

Dengan pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan anak, maka

anak pulalah yang akan merasakan dampak dari proses belajar tersebut

dikemudian hari ketika mereka telah terjun dalam kehidupan yang sesungguhnya

yakni hidup ditengah-tengah masyarakat dan menjadi bagian dari masyarkat.

Dalam pelaksanaan model pembelajaran yang menyenangkan atau biasa disebut

dengan joyful learning ini tentunya terdapat kelebihan serta kelemahan. Kelebihan

dan kekurangannya yakni:

1) Kelebihan-kelebihan model pembelajaran yang menyenangkan, antara lain

guru tidak membuat siswa:

a). Takut salah;

b) Takut ditertawakan;

c) Takut dianggap sepele.

Learning is fun atau joyful learning merupakan kunci yang diterapkan

dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di

pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan

dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan

tentu saja rasa bosan.

2) Kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan model joyful learning:

Hampir tidak ada kekurangan dalam pelaksanaan model ini, peserta didik

akan terasah kreatifitas secara alami dan tidak dibuat-buat. Hal tersebut

12 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm. 31

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

18

dikarenakan anak diasah potensinya dengan perlahan-lahan dan tidak terkesan

terpaksa. Kekurangan ini hanya bersumber pada guru atau tenaga pendidik itu

sendiri, jika guru tidak aktif atau pintar memilih metode yang tepat notabennya

mengkombinasikan metode dan teknik dalam pembelajaran, maka jatuhnya

anak didik bukannya paham malahan jadi bingung. Pengkombinasian ini

bertujuan agar anak didik tidak bosen dan jenuh dalam belajar. Oleh karena itu,

menjadi kekurangan dalam joyful learning jika guru kurang menguasai metode,

teknik, dan pendekatan dalam mengelola pembelajaran.

2. Pembelajaran PAI

a. Pengertian Belajar dan pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar

(harus) merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan

lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan

secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola

tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan,

reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu

hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada

itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,

merupakan perubahan kelakuan.13

Nana Sudjana menyatakan bahwa belajar adalah "suatu proses yang ditandai

adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang, perubahan dari hasil belajar

yang dapat ditunjukkan dalam bentuk seperti perubahan dalam bentuk perubahan

pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterangan, kedisiplinan atau

perubahan-perubahan aspek lain pada individu yang belajar."14

13 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, hlm. 36 14 Nana Sudjana, CBSA Dalam PBM, (Bandung: Sinar Baru, 1985), hlm. 5.

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

19

Dengan demikian pengertian belajar mengandung beberapa unsur pokok,

yaitu:

1) Belajar merupakan proses

2) Proses tersebut menghasilkan perubahan

3) Perubahan itu merupakan suatu hal yang baru, dan

4) Perubahan itu bersifat permanen atau hasil yaitu direalisasikan dalam

kehidupan sesuai aspek-aspeknya.

Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari

guru dan siswa, yang bermuara pada pematangan intelektual, kedewasaan

emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup, dan keagungan moral.15

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang

dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Dalam pembelajaran tujuan utamanya adalah proses pemanusiaan manusia

atau memanusikan manusia seutuhnya. Manusia terdiri dari organ-organ yang

saling keterkaitan satu dengan yang lainnya, jika salah satu anggota tubuh merasa

sakit, maka mulutlah yang akan berkata „aduh‟ atau „sakit‟. Sama halnya dengan

pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dengan peserta didik dan guru serta

penyampaian yang tepat. Komponen-komponen ini merupakan satu kesatuan

dalam pendidikan, karena proses pembelajaran sangat mempengaruhi hasil atau

output dari suatu lembaga pendidikan. Proses pembelajaran tidak akan berhasil

tanpa pemilihan metode yang tepat dalam penyampaian materi.

Pembelajaran adalah bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan

yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari

15 Jamal Ma‟mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan), hlm. 5

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

20

proses pendidikan. Pembelajaran yang baik, cenderung menghasilkan lulusan

dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya.16

Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk

mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-

kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal

yang berlangsung didalam diri peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran harus

dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan dan dikendalikan.

b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah bagian tak terpisahkan dalam hidup. Pendidikan bukan

semata instrumen untuk mencari pekerjaan. Pandangan hidup atas pendidikan

sepeti inilah yang membuat konsep long life education (pendidikan sepanjang

hayat) mampu dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Sedangkan di Indonesia

dan kebanyakan negara berkembang, seseorang menempuh pendidikan

didasarkan pada kepentingan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan

yang layak. Falsafah pendidikan seperti ini sejatinya mengarahkan msyarakat

untuk mereduksi fungsi pendidikan. Esensi pendidkan hanya dihargai sebatas

tataran ekonomi. Padahal jauh lebih itu, pendidikan merupakan proses

pembentukan kemanusian.17

Pendidikan menurut john dewey adalah the word education means just

process of leading or bringing up.18

Yang artinya yakni arti kata pendidikan

adalah proses bimbingan dan arahan.

Sedangkan menurut Nelson B. Henry pendidikan adalah education is the

process by which those powers (abilities, capacities) of men that are susceptible

to habituation are protected by good habits, through means artistically contrived,

and employed by any man to help another or himself achieve the end in view.19

16 Ibid, hlm. 18 17 Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif,

(Jogjakarta:Diva Press,2010), hlm. 224 18 John Dewey, Democracy and Education: and Introduction of The Philosophy of

Education, (New York: Macmilan Company, 2004), hlm. 10 19 Nelson B. Henry, Philosophies of Education, (New York: The University of The USA,

1962), hlm. 209

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

21

Yang artinya pendidikan merupkaan suatu proses dimana kemampuan

seseorang dapat dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang berupa kebiasaan baik

maupun kebiasaan yang disusun secara artistik yang digunakan oleh beberapa

orang untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri guna mencapai tujuan akhir.

Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan

selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat.

Memang pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban,

mengembangkan masyarakat, dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi

kepentingan mereka.

Belajar sudah ada sejak dahulu kala, bahkan Allah juga merupakan pengajar

yang sangat baik, hal ini tertuang dalam Q.S Al-Baqarah ayat 31:

“dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu

berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

mamang benar orang-orang yang benar!".20

Ini adalah maqam dimana Allah menceritakan Adam dan memuliakannya

atas malaikat karena Dia mengajarinya sesuatu yang tidak diajarkan kepada

malaikat. Allah berfirman : “dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama

(benda) seluruhnya”, maksudnya nama-nama seluruh makhluk, baik yang besar

maupun yang kecil.21

Saat itu Tuhan befirman kepada para malaikat bahwa dia hendak

menjadikan khalifah di bumi. Lalu malaikat berkata dalam Q.S Al-Baqarah ayat

30:

20 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Madinah: Mujamma‟

Almalik Fahd Li Thiba‟at Al-Mushaf Asy-Syarif,1420 H.), hlm. 14 21 Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Penerjemah Syihabuddin, Kemudahan Dari Alllah :

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), hlm. 107

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

22

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui."22

Allah ta‟ala memberitahukan ihwal pemberian karunia kepada Bani Adam

dan penghormatan kepada mereka dengan membicarakan mereka di Al-mala‟ul

A‟la, sebelum mereka diadakan. Maka Allah berfirman, “dan ingatlah ketika

tuhanmu berfirman kepada para malaikat.” Maksudnya, hai Muhammad,

ceritakanlah semua itu kepada kaummu. Sesungguhnya Allah hendak menjadikan

khalifah di bumi.” Yakni, suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain,

kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana Allah ta‟ala

berfirman,“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka

bumi”.(Fathir:39)23

Islam adalah ajaran Allah yang diturunkan kepada umat manusia, supaya

mereka beribadah kepadaNya. Untuk melaksanakan ajaran (syariat) Islam,

manusia perlu menuntut adanya pendidikan sehingga dapat mengetahui ajaran-

ajaran yang seharusnya dapat dijalankan dalam kehidupan. Adapun pendidikan

yang dimaksud adalah pendidikan agama Islam.

Istilah “pendidikan” dalam konteks Islam lebih banyak dikenal dengan

menggunakan term “Al-tarbiyah”, “At-ta‟lim”, “At-ta‟dib” dan “Ar-riyadloh”.

22 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm . 13 23 Muhammad Nasib Ar-Rifa‟i, Penerjemah Syihabuddin, Kemudahan Dari Alllah :

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, hlm. 103-104

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

23

Setiap term tersebut mempunyai makna yang berbeda, karena perbedaan teks dan

konteks kalimatnya.

Pendidikan Agama Islam dapat didefinisikan sebagai berikut :

1) Prof. Dr. Oemar Muhammad Al-Toumi Al-Syaibany mendefinisikan

Pendidikan Agama Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu pada

kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran

sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi

dalam masyarakat.24

2) Menurut A. D. Marimba adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-

hukum Agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran

Islam.25

Yang dimaksud dengan dengan kepribadian yang utama ialah

kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam dan

bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

3) Menurut H. M. Arifin Pendidikan Islam yaitu usaha orang dewasa muslim

yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta

perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke

arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.26

Dari beberapa pendapat tersebut diatas kita dapat memberi pengertian

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu bimbingan terhadap mental (jiwa)

dan jasmani seseorang berdasarkan hukum-hukum Islam sehingga dapat tercipta

manusia yang sempurna (insan kamil), sehat jasmani dan rohani yang akhirnya

akan dapat mengamalkan serta menjadikannya ajaran agama Islam itu sebagai

pandangan hidup.

Sedangkan arti khususnya, Pendidikan Agama Islam merupakan sebutan

yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa

muslim dalam menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu. Ia merupakan

24 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 14 25 Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 15. 26 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 32

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

24

bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum suatu sekolah sehingga merupakan

alat untuk mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan. Karena itu, subyek ini

diharapkan dapat memberikan keseimbangan dalam kehidupan anak kelak, yakni

manusia yang memiliki kualifikasi tertentu tetapi tidak terlepas dari nilai-nilai

ajaran Islam.27

c. Dasar Pembelajaran PAI

Dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang berasal dari

peraturan perundang-undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat

dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam di suatu

lembaga pendidikan atau di sekolah-sekolah. Yakni dalam falsafah negara

Pancasila, misalnya dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1978, tentang P4

dijelaskan :

“Dengan sila ketuhanan YME, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan

dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME dan oleh karenanya manusia Indonesia

percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama dan

kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

beradab”.28

Landasan pelaksanaan pembelajaran yakni terkait dengan Pendidikan

Agama Islam (PAI) adalah landasan yang berasal dari Al-Qur‟an, Al-Qur‟an

adalah kalam Allah yang menjadi sumber pokok umat islam dalam menata

kehidupan. Salah satu dari landasan religius yang terdapat dalam Al-Qur‟an

tertuang dalam lima ayat pertama yang berbicara tentang keimanan dan

pembelajaran yakni Q.S Al-„Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:

27 Chabib Thoha, dkk (ed)., Metodologi pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1999), hlm. 4.

28 UUD‟45. P4. GBHN, Team Pembinaan Penataran dan Bahan Penataran

Mahasiswa/Pegawai Negeri, hlm. 30.

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

25

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah

yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”29

(bacalah) maksudnya, mulailah membaca dan memulainya-

)nagned menyebut nama rabbmu yang menciptakan)

semua makhluk. (Dia telah menciptakan manusia) atau jenis

manusia- (dari „Alaq) lafaz „Alaq bentuk jama‟ dari lafaz „Alaqah,

artinya segumpal darah yang kental. (bacalah) lafaz ayat ini

mengukuhkan makna lafaz pertama yang sama- (dan

rabbmulah yang paling pemurah) artinya, tiada seorangpun yang dapat

menandingi kemurahan-Nya. Lafazayat ini sebagai hal dari dhomir yang

terkandung didalam lafaz iqra‟. ( yang mengajar) manusia

menulis- (dengan qalam) orang pertama yang menulis memakai

qalam atau pena adalah nabi idris. ( dia mengajarkan kepada

manusia) atau jenis manusia- (apa yang tidak diketahuinya) yaitu

sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreatif serta

hal-hal lainnya.

Tafsir Lima ayat tersebut : ayat tersebut berisikan tentang perintah untuk

selalu menelaah, membaca, belajar, dan observasi ilmiah tentang penciptaan

manusia sendiri.

29 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 1079

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

26

Ayat ini mengandung perintah untuk membaca serta perintah untuk menulis.

Hal tersebut sangat jelas bahwa dalam proses pembelajaran terdapat unsur

membaca dan menulis. Jadi dalam Q.S Al-„Alaq tersebut Allah telah

memerintahkan manusia untuk senantiasa belajar.

d. Tujuan Pembelajaran PAI

Reformulasi tujuan pembelajaran Agama Islam adalah sebuah keharusan.

Oleh karenanya dalam hal ini akan dirumuskan dengan memadukan konsep

idealisme, pragmatisme dan Islam. Setidaknya dari kerangka itu ditemukan

sebuah tujuan ideal, namun tetap melihat bagaimana aspek praktisnya (manfaat/

nilai), dengan tetap berpegang pada bingkai Islam sebagai paradigma pendidikan.

Hakikat pendidikan menurut idealisme adalah semangat pada keinginan

kembali kepada warisan budaya masa silam yang agung. Sehingga pendidikan

dimaknai sebagai “education as cultural convervation”, yakni pendidikan sebagai

pemelihara kebudayaan. Sebab kebudayaan lama, warisan sejarah dinilai telah

mebuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.30

Sehingga tujuan pendidikan berdasarkan idealisme adalah membentuk anak

didik agar menjadi manusia yang sempurna, yang berguna bagi masyarakatnya.

Pendidikan diarahkan pada pengkayaan pengetahuan (transfer knowledge) pada

peserta didik.

Secara esensial tujuan pendidikan sebenarnya merupakan upaya untuk

menghadirkan manusia yang benar-benar sadar terhadap hakikat penciptaan

dirinya. Dalam arti, pendidikan juga harus seiring dengan tujuan manusia

diciptakan. Sebab manusia diciptakan sebagai makhluk terbaik. Sebagaimana

pernyataan-Nya, dalam Al-Qur‟an surat at-Tiin ayat 4 :

30 Moh. Noor Syam, Filsafat Pendidikan Islam dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1988), hlm. 260.

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

27

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya.”

(sesungguhnya kami telah menciptakan manusia) - لقد خلقىا الإوسان

artinya, semua manusia - في أحسه تقويم (dalam bentuk yang sebaik-

baiknya) artinya, baik bentuk ataupun penampilannya amatlah baik.32

Firman Tuhan tersebut, paling tidak mengingatkan pada manusia, tentang

eksistensinya di muka bumi ini. Tidak mungkin manusia di kirimkan ke alam raya

ini tanpa maksud dan tujuan.

Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah selaras dengan pandangan

Islam terhadap manusia sebagai khalifah Allah di bumi yang mampu

melaksanakan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai Islam dan sesuai pula dengan

tempat dimana ia berada.

Tujuan umum Pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan

pendidikan nasional negara tempat pendidikan islam itu dilaksanakan serta harus

dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang menyenlenggarakan

pendidikan itu.33

Tujuan akhir Pendidikan Agama Islam adalah terwujudnya kepribadian

muslim. Yaitu kepibadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau

mencerminkan ajaran islam.34

Tujuan terakhir pendidikan agama islam tersebut didasarkan pada firman

Allah Q.S Ali Imron ayat 102 yang berbunyi sebagai berikut:

31 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 1076. 32 Imam Jalaluddin Al-Mahally dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Penerjemah Bahrun

Abu Bakar, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabunnuzul, (Bandung:Sinar Baru Offset,1990),

hlm. 2750 33 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 63

34 Ibid., hlm. 69

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

28

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar

takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

Keadaan beragama Islam.”35

Berkata Ibnu Mas‟ud menurut riwayat Ibnu Abi Hatim tentang arti

“bertakwa sebenarnya takwa”, ialah bahwa hendaknya Allah ditaati dan tidak

dima‟siati, diingat dan tidak dilupakan dan disyukuri nikmat-Nya tidak diingkari.”

Aspek-aspek kepribadian itu dapat dikelempokkan menjadi tiga hal, yaitu:36

1). Aspek-aspek kejasmaniahan; meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak

dari luar.

2). Aspek-aspek kejiwaan; meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat

dari luar.

3). Aspek-aspek kerohanian yang luhur; meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih

abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.

Hakikat dari tujuan pendidikan adalah penyempurnaan akhlak, seperti yang

telah disabdakan oleh rasulallah dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam

ahmad bin hambal yang berbunyi:

قال ريرة رضى اهلل عى وسلم اوما بعثت : عه ابى قال رسول اهلل صلى اهلل علي

(رواي احمد)لاتمما صا لح الاخلاق 37

“Dari Abi Hurairah r.a berkata rasulallah SAW bersabda, sesungguhnya

saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang bagus” (H.R Ahmad)

Oleh karena itu, dalam sekolah alam moral peserta didik sudah sejak dini

mulai dibentuk. Usaha ini dimulai dengan pembiasaan beribadah, mentaati guru,

menyayangi teman, serta mencintai lingkungan atau alam sekitar serta masih

banyak yang lainnya.

35 Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 92. 36 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 69 37 Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad Juz II, (Beirut: Darul Kutub, 1413 H),

hlm. 504

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

29

e. Materi atau Kurikulum PAI

Setiap kegiatan ilmiah memerlukan suatu perencanaan, organisasi. Kegiatan

tersebut harus dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Demikian pula

dengan pendidikan, diperlukan adanya program yang mapan dan dapat

menghantarkan proses pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses,

pelaksanaan sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah

“kurikulum pendidikan”.

Istilah kurikulum yang berasal dari bahasa latin curriculum semula berarti a

running course, or race course, especially a chariot race course dan terdapat pula

pada bahasa perancis courier artinya to run, berlari. Kemudian istilah itu

digunakan untuk sejumlah courses atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk

mencapai suatu gelar atau ijazah.38

Sesuai dengan pengertian secara umum seperti tersebut diatas, maka kita

dapat memberi pengertian kurikulum pendidikan agama. Jadi kurikulum

pendidikan agama disini adalah suatu komponen yang merupakan sarana dalam

pendidikan agama untuk mencapai tujuan termasuk didalamnya adalah sejumlah

mata pelajaran pendidikan agama yang telah dirumuskan dalam GBPP. Adapun

bahan pendidikan agama meliputi :

1) Keimanan 5) Akhlak

2) Ibadah 6) Syari‟ah

3) Al-Qur‟an 7) Muamalah

4) Al-Hadits 8) Tarikh

Dari beberapa bahan pelajaran itu, secara garis besar ruang lingkupnya

adalah mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan

manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan

manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya.

Sehingga dengan sarana yang demikian tujuan pendidikan agama yang telah

dirumuskan secara rinci dan sistematis dapat dicapai dengan baik. Dengan kata

38 Ibid, hlm. 131

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

30

lain pembelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup interaksi manusia atau

makhluk secara horizontal maupun secara vertikal. Kedua garis tersebut sangat

erat hubungannya sehingga tidak mungkin dan tidak akan terputus.

3. Penerapan Model Joyful Learning Dalam Pembelajaran PAI

a. Dasar Teori

Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi hidup kita, karena dengan

belajar kita akan tahu suatu hal yang baru. Belajar bukan untuk dikhususkan bagi

para pelajar maupun mahasiswa saja, tapi bisa juga untuk semua lapisan

masyarakat. Hal tersebut dikarenakan, belajar mempunyai sifat yang luas. Dalam

kehidupan, kita akan belajar dengan yang namanya pengalaman, pepatah

mengatakan "pengalaman adalah guru yang paling berharga" benar tidak? lain

halnya di lingkungan sekolah kita belajar sesuai dengan yang dianjurkan atau

disarankan oleh guru kita, karena ini menyangkut dengan materi yang kita

pelajari.

Belajar dengan menyenangkan dapat memberikan dampak yang positif bagi

perkembangan potensi yang dimiliki anak. Model pembelajaran Joyful Learning

ini, dasar teorinya diambil dari pendekatan PAIKEM oleh Ismail S.M dalam

bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM

serta buku jamal ma‟mur asmani yang berjudul 7 Tips Aplikasi PAKEM

(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Dalam kedua buku

tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam penerapan model joyful learning, anak

akan merasa enjoy dalam belajar dan tidak merasa tertekan ketika pembelajaran

berlangsung. Bahkan, anak merasa bahwa sekolah menjadi rumah keduanya. Hal

tersebut dikarenakan, terjalinnya rasa saling percaya antara anak dan guru yang

menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.

b. Langkah-langkah Penerapan

Penggunaan macam-macam atau variasi gaya dalam mengajar akan

menumbuhkan semangat dan keingintahuan anak. Hal inilah yang menjadikan

anak selalu antusias menunggu-nunggu kedatangan guru dalam kelas, dengan

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

31

beranekaragam kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran. Sehingga anak

tidak akan pernah merasa bosan ataupun jenuh ketika belajar baik didalam kelas

maupun diluar kelas.

Variasi gaya mengajar yang dimaksud adalah:39

1) Variasi suara

Variasi suara yang dimaksud adalah dalam hal intonasi, volume, nada,

kecepatan, serta isi pembicaraan dan penggunaan bahasa. Guru dapat

mendramatisir ketika menjelaskan suatu peristiwa, mennunjukkan hal-hal yang

dianggap penting, berbicara secara pelan dengan seorang anak didik, menegur

anak didik yang kurang perhatian, dll. Variasi suara ini dapat memberikan

dampak yang baik bagi anak, hal tersebut dikarenakan secara tidak langsung

guru sudah menjadi tauladan bagi anak ketika bertutur kata. Islam sangat

menganjurkan kita untuk selalu bertutur kata yang baik dengan orang lain.

2) Penekanan

Penekanan berfungsi untuk memfokuskan perhatian anak didik pada

suatu aspek yang penting atau aspek kunci, digunakan penekanan feral.

Penekanan tersebut biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan

yang dapat menunjukkan dengan jari, memberi tanda pada papan tulis, atau

dengan perubahan mimik wajah. Selain intonasi suara, penunjukan sesuatu

dengan mimik wajah, gerakan tangan, penggunaan alat peraga, aau gerakan

anggota tubuh lainnya juga mendukung dalam penyampaian cerita.

3) Pemberian waktu

Untuk mendapatkan perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan

mengubah suasana menjadi sepi, hening, dari suatu kegiatanmenjadi tanpa

kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran kebagian berikutnya. Dalam

ketrampilan bertanya, pemberian waktu dapat diberikan setelah guru

mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjjadi pertanyaan

39 Suparman, S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm.88-92

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

32

yang lebih tinggi tingkatannya. Yang perlu menjadi perhatian guru adalah

elastisitas pemberian waktu.

4) Kontak pandang

Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya

mengarahkan pandangan kke seluruh kelas. Biasanya ada guru yang hanya

menonton mengajar dengan menoleh sebelah kanan saja, atau begitu pula

sebaliknya. Akibatnya, anak didik yang berada di salah satu sisi yang jarang

dilihat. Padahal kontak pandang secara langsung antara anak didik dengan guru

berpengaruh secara psikologis terhadap diri anak didik. Menatap mata setiap

anak didik dapat menimbulkan dampak yang sangat positif dan menghindari

hilangnya kepribadian.

5) Petunjuk wajah

Wajah bisa menjadi petunjuk atau menjadi media komunikasi antara guru

dan anak didik. Wajah juga merupakan instrumen atau alat untuk

menyampaikan pesan dan makna. Guru bisa menggunakan bahasa wajah dalam

proses pembelajaran untuk mengontrol, meningkatkan hubungan emosional,

dan mengawasi anak didik.

6) Gerakan anggota badan

Variasi dalam mimik, gerakan kepala aatau badan merupakan bagian

yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja,

tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.

7) Pindah posisi

Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik

perhatian anak didik, dapat meningkatkan kepribadian guru. Yang terpenting

setiap perubahan memiliki tujuan yang jelas, positif, dan tidak menjemukan

atau membosankan. Dengan penggunaan variasi dalam mengajar, niscaya anak

didik tidak akan pernah merasa bosan disetiap memasuki pelajaran.

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah ntuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional1, empiris

2, dan

sistematis3. Data yang diperoleh melalu penelitian itu adalah data empiris

(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid4.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis teliti yakni tentang Implementasi Model Joyful

Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi di SD Alam Ar-

Ridho Bukit Kencana Semarang) yang menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian ini

instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti sendiri.5

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

SD Alam Ar-Ridho terletak di Semarang Selatan, tepatnya terletak di

jalan Kelapa Sawit I, Blok AA Bukit Kencana Jaya, Kelurahan Meteseh

Kecamatan Tembalang Kabupaten Semarang. SD ini menempati tanah seluas

121,5 m2, luas bangunan 212,07 m

2. 118 Gedung ruang kelas SD Alam Ar-

Ridho berbentuk saung yaitu lantainya terbuat dari papan dan dinding

gedungnya tidak penuh sampai atap tapi hanya setengah saja yang dibuat dari

1 Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. 2 Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indra

manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara0cara yang digunakan. 3 Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-

langkah tertentu yang bersifat logis. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuanttitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), hlm. 2 5 Ibid, hlm. 8

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

34

papan juga. Secara fisik, gedung SD Alam Ar-Ridho memang berbeda

dengan gedung-gedung SD lainnya. Hal ini disesuaikan dengan nama SD

yaitu SD Alam Ar-Ridho. Tujuan dibuat gedung yang seperti itu adalah agar

siswa dapat bebas melihat keadaan alam sekitar sehingga proses belajar

mengajar tidak membosankan.

Alasan peneliti memilih SD Alam Ar-Ridho sebagai tempat penelitian,

dikarenakan Ar-Ridho merupakan salah satu sekolah yang menggunakan

alam sebagai media belajar, anak dibebaskan untuk belajar dimanapun dan

disesuaian dengan tema mingguan (didalam maupun diluar ruangan kelas),

sehingga anak akan terbebas dari kesan belajar yang monoton dan

membosankan. Terlebih lagi, di SD ini menggunakan salah satu model

pembelajaran yang menyenangkan atau biasa disebut dengan model joyful

learning atau fun learning yang merupakan tema dalam skripsi peniliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama dua periode yakni semester ganjil dan

semester genap yang tertulis tgl 09 Maret sampai 10 April 2011 dan tgl 18-20

Juli 2011, hal tersebut dilakukan karena pada tahap pertama peneliti merasa

data yang diperoleh selama penelitian masih kurang sehingga perlu diadakan

penelitian untuk tahapan yang kedua untuk menyempurnakan data yang

peneliti butuhkan. Adapun tahapan yang dilalui peneliti antara lain :

a. Melakukan kunjungan ke sekolah dan melakukan pendekatan pada kepala

sekolah, sekaligus mencari informasi tentang persyaratan yang harus

dipenuhi peneliti selama melakukan penelitian di sekolahan tersebut.

b. Melakukan survey awal yang bertujuan mengetahui gambaran umum serta

mengetahui seluk beluk sekolah.

c. Melakukan observasi dan wawancara tentang obyek penelitian.

d. Melakukan analisis data kemudian menyimpulkannya.

C. Sumber Penelitian

Secara umum sumber data dalam penelitian adalah subjek dari manan data

dapat diiperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

35

datanya, maka sumber data disebut responden. Namun apabila peneliti

menggunakan tekniik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak

atau proses sesuatu. Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah tindakan dan

perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah, selebihnya adalah

bahan-bahan pustaka, seperti dokumen, majalah koran, buku arsip, foto, video,

dan lain sebagainya. Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, maka

diklasifikasikan menjadi 3 P, yaitu:6

1. Person, yaitu sumber data berupa orang.

Sumber data ini adalah sumber data yang bisa memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Person ini

diperoleh dari orang yang langsung terlibat pada obyek penelitian. Dalam hal ini,

peneliti dapat memperoleh data dari berbagai keterangan tentang hal yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di SD

Alam Ar-Ridho Semarang yang dilakukan dengan teknik wawancara terhadap

Direktur, Kepala Sekolah, Guru, siswa, dan karyawan di SD Alam Ar-Ridho

Semarang.

2. Place, yaitu sumber data berupa tempat.

Sumber data place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa

keadaan diam dan bergerak. Sumber data yang menjadi obyek kajian peneliti,

yaitu SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Jaya Semarang. Adapun Sekolah Dasar

Alam Ar-Ridho Semarang adalah sekolah yang menggunakan alam sebagai media

dalam proses pembelajaran. Alam memberikan pelajaran yang sangat berharga

bagi anak. Sekolah alam memberikan dampak yang sangat positif bagi anak,

selain anak bisa mengenal alam lebih dekat serta alam pulalah yang memberikan

pelajaran hidup bagi semua orang. Dengan belajar di sekolah alam, anak akan

merasa terbebas dari tradisi belajar yang monoton dan terkesan mendikte. Alhasil,

anak akan merasa enjoy dan senang ketika menerima pelajaran.

3. Paper, yaitu sumber data yang berupa simbol atau dokumen.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta:

Rineka Cipta, 2006), cet. Ke 13 hlm. 129

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

36

Sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar,

atau simbol-simbol lain. Sumber paper ini merupakan sumber data yang berupa

dokumen yaitu segala macam bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan

dokumen, baik yang resmi maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan,

statistika, surat-surat resmi, buku harian, dan semacamnya, baik yang diterbitkan

maupun yang tidak diterbitkan. Oleh karena itu, dicari sumber data dari berbagai

buku dan laporan tentang proses kegiatan belajar mengajar serta hasil evaluasi

kegiatan peserta didik di SD Alam Ar-Ridho Semarang.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada Implementasi Model

Joyful Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Alam Ar-

Ridho. Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah

peneliti melakukan grand tour obsevation dan grand tour question atau yang

disebut dengan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan

memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan

tentang situasi sosial.7

E. Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan metode yang jelas, sistematis dan terarah merupakan suatu

keharusan dalam proses pengumpulan dan pengolahan data suatu penelitian agar

data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Untuk

pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode:

1. Metode Observasi

Observasi atau yang biasa disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuanttitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 209

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

37

indra. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap.8

Ciri khas metode kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari sebuah

pengamatan. Observasi mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara

cermat tentang situasi di lapangan (kelas) dengan cara berperan serta dalam

kegiatan sehari-hari subjek, pada setiap situasi yang diinginkan peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya,

karena tekhnik ini dibesarkan secara langsung. Dalam observasi ini menggunakan

observasi langsung, oleh karenanya observasi ini dilakukan di kelas pada saat

belajar mengajar atau pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui secara

langsung mengenai Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Data-data yang dikumpulkan dalam metode ini antara

lain, seperti: letak geografis, sarana prasarana sekolah, dan lain-lain.

2. Metode Interview (wawancara)

Wawancara adalah alat tukar menukar informasi, percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9 Metode pengumpulan data ini

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara).10

Wawancara bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam hal ini pewawancara

harus dapat menciptakan suasana santai tetapi serius; artinya bahwa interview

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tidak main-main tetapi tidak kaku.

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 156 9 Djuju Sudjana., Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm. 194

10 Muh Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indah, 1988), hlm. 234

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

38

Suasana ini harus dijaga agar responden mau menjawab apa saja yang

dikehendaki oleh pewawancara secara jujur.11

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan wawancara untuk mengetahui

Implementasi Model Joyful Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam. Wawancara ini dilakukan dengan Direktur Sekolah, Kepala Sekolah, Guru

mata pelajaran PAI, peserta didik, serta karyawan atau tenaga kependidikan

lainnya.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan guna mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.12

Dokumentasi merupakan

metode yang digunakan dengan mencari data melalui peningkatan tulisan, seperti

arsip yang berupa catatan-catatan, buku agenda dan lainnya yang berhubungan

penelitian dan penerapan model joyful learning. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang gambaran umum Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Bukit

Kencana Semarang. Data itu berupa brosur, foto-foto pembelajaran, arsip, laporan

perkembangan tiap semester dan inventaris Sekolah Dasar Alam Ar-Ridlo Bukit

Kencana Semarang.

4. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi

untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk

mendapatkan data sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.13

Peneliti

11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktek, hlm. 156. 12 Ibid , hlm. 231. 13 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,

hlm. 241.

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

39

menggunakan triangulasi yakni dengan menggabungkan beberapa teknik

pengumpulan data sehingga menghasilkan data yang konsisten, tuntas dan pasti.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh setelah mengumpulkan data, dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.14

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun analisis

data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan

data.

Analisis data di lapangan peneliti menggunakan model Miles dan Huberman

sebagai acuan, yakni Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis

data, meliputi:

15

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

14 Ibid, hlm. 244. 15 Ibid, hlm. 246-253.

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

40

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data,

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam melakukan

display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik,

network (jejaring kerja) dan chart.

3. Conclusion Drawing/Verification.

Langkah ketiga dalam analisis data yakni penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan data-data yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

41

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Di SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Semarang)

A. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Sejarah Berdirinya SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana

Semarang

Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan alam sebagai media dalam

proses pembelajaran. Alam memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi

anak. Sekolah alam memberikan dampak yang sangat positif bagi anak, selain

anak bisa mengenal alam lebih dekat serta alam pulalah yang memberikan

pelajaran hidup bagi semua orang. Dengan pembelajaran di alam, diharapkan

potensi-potensi anak mampu tereksplor sehingga anak didik menjadi manusia

yang seutuhnya seperti yang tertuang dalam UU yang membahas tentang

pendidikan.

Latar belakang dan tujuan berdirinya SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana

Jaya Semarang adalah sebagai berikut: Berawal dari gagasan yang dimunculkan

oleh H. Nurul Khamdi, B. Eng beserta teman-teman dekatnya yang ingin

mencerahkan manusia menjadi manusia yang berkualitas baik dalam urusan dunia

maupun akhirat, maka pada tahun 1996 di dirikan TK Islam terpadu. Kemudian

atas saran dari teman temannya juga, beliau bermaksud mendirikan Sekolah

Dasar. Sebelum mendirikan SD ini, H. Nurul Khamdi beserta stafnya melakukan

studi banding di Sekolah Alam Ciganjur Jakarta. Dari sinilah, muncul ide untuk

mendirikan dan mendesain yang serupa di Semarang. Dana yang digunakan dalam

membangun lembaga pendidikan tersebut diperoleh dari donatur yaitu dengan

mengajukan proposal kepada para mukhsinin. Disamping itu biaya gedung juga

diperoleh dari wali murid.

Dilihat dari latar belakang berdiri dan usaha untuk membuat sekolah alam

dengan model pembelajaran yang bersahabat sekaligus mendekatkan peserta didik

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

42

dengan alam. Di samping itu alam mengandung berbagai bahan pelajaran yang

dapat digali untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh siswa. Alam semesta ini

diciptakan oleh Tuhan untuk kepentingan manusia dan untuk dipelajari manusia

dan untuk dipelajari manusia sehingga dapat menjalankan fungsi dan

kedudukannya sebagai manusia di muka bumi ini.1 Alah telah melengkapi

manusia dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih daripada makhluk-makhluk

lainnya, terutama potensi akal. Maka manusialah yang dibebani tugas untuk

menjaga dan melestarikan alam sekitar.

Dalam keadaan panas namun tetap antusias, ibu mia selaku direktur sekolah

alam Ar-Ridho mengatakan bahwa “Dengan adanya konsep “long life education”

pendidikan berlangsung seumur hidup, yang menjadi tanggung jawab bersama

antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Selain itu rintisan Sekolah Alam Ar-

Ridho menjadi bentuk layanan pendidikan untuk anak usia dini sesuai dengan

basis lokal yaitu alam sekitarnya. Atas dukungan dari berbagai elemen masyarakat

dan didukung memiliki tempat, sarana pendidikan dan memiliki guru yang

profesional sesuai kebutuhan dibidangnya serta program pembelajaran yang

berbasis alam.”2 (W.I, 090311, Jam 11:00). Dengan dasar inilah kenapa beliau

sangat menekankan pembelajaran yang berbasis alam yang notabennya sangat

dibutuhkan oleh anak didik untuk mengeksplor potensi-potensi yang ada pada diri

anak.

Keinginan tersebut pada akhirnya tercapai dengan usaha keras yang

dilakukan oleh ibu Mia dan tim. Usaha untuk menjadikan sekolah yang

mempunyai inovasi serta kreatifitas untuk menyempurnakan sistem, metoda dan

prakteknya. Tujuannya yakni untuk mencetak manusia berkualitas dari dua aspek

yaitu aspek spiritual yang bertujuan untuk mencapai kebahagiaan akhirat dan

aspek intelektual untuk membekali diri guna mengarungi kehidupan dunia

menjadi generasi yang berdaya guna.

1 Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 50

2 Wawancara dengan Ibu Mia selaku direktur sekolah alam Ar-Ridho pada tanggal ‟09-

Maret-2011/11:00

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

43

2. Letak Geografis

SD Alam Ar-Ridho terletak di Semarang Selatan, tepatnya terletak di

Jl.Bukit Kelapa Kopyor VIII Blok BN No. 23 Bukit Kencana Jaya, Kelurahan

Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang 50279 (024) 76484001 dan

(024) 70374878. SD ini menempati tanah seluas 1200 m2, luas bangunan 212,07

m2. 118 Gedung ruang kelas SD Alam Ar-Ridho berbentuk saung yaitu lantainya

terbuat dari papan dan dinding gedungnya tidak penuh sampai atap tapi hanya

setengah saja yang dibuat dari papan juga. Secara fisik, gedung SD Alam Ar-

Ridho memang berbeda dengan gedung-gedung SD lainnya. Hal ini disesuaikan

dengan nama SD yaitu SD Alam Ar-Ridho. Tujuan dibuat gedung yang seperti itu

adalah agar siswa dapat bebas melihat keadaan alam sekitar sehingga proses

belajar mengajar tidak membosankan.

Gedung SD Alam Ar-Ridho berada di lantai satu, dari ruang gedung

digunakan sebagai kantor. Walaupun gedungnya sederhana, bukanlah suatu

halangan untuk menciptakan suatu tempat yang nyaman dan menyenangkan

dalam kegiatan belajar mengajar. Letak bangunan gedung. SD Alam Ar-Ridho

Semarang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : sebelah barat

merupakan Desa Bulusan, sebelah utara SD Alam Ar-Ridho merupakan

persawahan, sebelah timur SD Alam Ar-Ridho merupakan Dukuh Teleh Desa

Meteseh, sedangkan disebelah selatan merupakan perumahan bukit kencana jaya.

Meskipun berada di luar pusat kota, namun lokasi tersebut mudah dijangkau dan

ramai lalu lintas menuju kepada perumahan Bukit Kencana yang padat

penghuninya.

3. Visi Misi

Sekolah Dasar (SD) Ar-Ridho Semarang yang didirikan setelah PAUD Ar-

Ridho merupakan sebuah lembaga yang mengkomunikasikan ide dan metode

kreatif manusia dalam proses pembelajaran aktif. Didirikan oleh sekelompok

insan dari berbagai disiplin ilmu yang mempunyai kepedulian terhadap masalah

pendidikan, pengembangan media teknologi dan pengembangan sumber daya

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

44

manusia. SD Ar-Ridho berupaya menjadi sebuah wahana tumbuh dan

berkembangnya peserta didik dalam proses pembelajaran yang menyelaraskan

kemampuan emosional, intelektual, dan spiritual.

Visi Sekolah Dasar (SD) Alam Ar-Ridho yaitu menjadi world school yang

selalu berinovasi mengembangkan metode pendidikan yang menjadikan manusia

tahu tata cara tunduk kepada Allah sebagai khalifah dalam setiap proses

pembelajaran.3

Berdasarkan pada visi sekolah di atas, segenap warga Sekolah Alam Ar-

Ridho Semarang diharapkan mempunyai gambaran yang jelas tentang

keberadaannya dimasa depan yang harus disertai dengan peningkatan dedikasi dan

loyalitas, kerjasama yang baik antara segenap tenaga kependidikan, siswa dan

masyarakat, maka di tetapkanlah misi yang jelas sebagai berikut :

a. Mendidik aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah

b. Mendidik karakter leader, enterpreneur, ilmiah, dan peduli lingkungan.

c. Mengoptimalkan seluruh kecerdasan.

d. Membangun kepedulian terhadap hidup sehat dan bersih.

e. Mempersiapkan pendidik yang kreatif dan inovatif

f. Profesional dalam manajemen

g. Bersinergi dengan seluruh stake holder utamanya orang tua siswa.

h. Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan.4

4. Struktur Organisasi

Secara struktural Sekolah Alam Ar-Ridho merupakan sekolah yang berada

di bawah naungan yayasan Ar-Ridho. Struktur kelembagaan dan sistem

pengelolaan yang ada sesuai dengan hirarki kerja, tanggung jawab dan

pelaksanaan tugas sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. Hal ini sebagai

upaya mewujudkan sistem manajemen yang solid dan konsisten. Dengan

penempatan staf dan tenaga pendidik yang sesuai dengan bidang kajiannya

masing-masing, sehingga dalam pelaksanaan pendidikan dapat berjalan sesuai

dengan harapan. Struktur organisasi tersebut sebagaimana terlampir. (Lampiran 1)

3 Dokumentasi SD Alam Ar-Ridho Semarang Tahun Ajaran 2010-2011 4 Ibid

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

45

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik

a. Keadaan Pendidik

Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa

depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak

didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-cita

besarnya di masa depan. Ingat kisah sukses imam syafi‟i? Kesuksesan beliau tidak

bisa dilepaskan dari peran guru-gurunya, khususnya Imam Malik. Begitu juga

dengan kisah sukses K.H. Moh. Hasyim Asy‟ari yang tidak lepas dari peran

gurunya, khususnya Syekh Kholil bangkalan madura.5

Munculnya guru-guru yang berkualitas menjadi kebutuhan pokok yang

tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk mengubah masa depan bangsa ke arah

kemajuan pesat di segala aspek kehidupan. Gurulah yang diharapkan seluruh

elemen bangsa ini untuk mengubah nasib bangsa. Guru yang dapat dikategorikan

sebagai guru yang ideal, sebagai berikut:6

1) Guru yang memahami benar profesinya. Proofesi guru adalah prrofesi yang

mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tidak

mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari sang khalik. Kehadirannya

dirindukan peserta didik. Wajahnya selalu ceria, senang dan selalu menerapkan

5S (salam, sapa, sopan, senyum, dan sabar) dalam kesehariannya.

2) Guru yang rajin membaca dan menulis. Pengalaman mengatakan, barang siapa

yang rajin membaca, maka ia akan kaya ilmu. Wawasan guru yang rajin

membaca akan terlihat dari cara bicara dan cara menyampaikan pelajarannya.

Menulis dan membaca adalah dua sisi mata uang logam yang tidak bisa

dipisahkan.

3) Guru yang sensitif terhadap waktu. Waktu lebih daripada uang da bagaiakan

sebilah pedang yang dapat membunuh siapa saja, termasuk pemiiliknya.

Kualitas seseorang dari cara ia memperlakukan waktu.

5 Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan), hlm. 17 6 Ibid, hlm. 21-24

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

46

4) Guru yang kreatif dan inovatif. Merasa sudah berpengalaman membuat guru

menjadi kurang kreatif. Guru yang kreatif adalah guru yang selalu bertanya

pada dirinya sendiri, apakah ia sudah menjadi guru yang baik? Apakah dia

sudah mendidik dengan benar? Apakah anak didiknya mengerti pelajaran yang

ia sampaikan? Dia selalu melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Selalu

ada inovasi baru yang dia ciptakan dalam proses pembelajarannya.

5) Guru yang memiliki lima kecerdaan. Kelima kecerdasan itu adalah: kecerdasan

intelektual, kecerdasan moral, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan

kecerdasan motorik.

Kreatifitas yang harus kita kembangkan adalah daya (cipta) yang mula-mula

timbul untuk merangsang anak didik ke arah penyajian kembali, penelaahan

kembali, rethinking, dan rediscovery, yang lambat laun tetapi pasti menjurus ke

arah penemuan yang baru dan timbulnya problem baru.

Guru sebagai pendidik merupakan orang yang berkompeten dibidangnya

yaitu mendidik anak agar dapat mengembangkan segala potensinya. SD Alam Ar-

Ridho merupakan lembaga pendidikan yang menyadari akan pentingnya seorang

pendidik yang berkualitas, sehingga rasio jumlah perbandingan antara guru dan

anak, kompetensi serta latar belakang pendidikan pendidik, menjadi prioritas

utama.

Di SD Alam Ar-Ridho seorang pendidik harus seseorang yang

berpengalaman dan mempunyai kemampuan dalam mendidik. Selain itu, mereka

juga harus memiliki dedikasi, kompetensi, loyalitas, responbility dan kreatifitas.

Perbedaan setiap siswa sangat diperhatikan oleh mereka. Tanggung jawab guru

tidak hanya mengajar, tetapi juga bertanggung jawab mengetahui kelemahan-

kelamahan atau kekurangan anak. Untuk membantu anak yang kurang atau

tertinggal, pihak sekolah melakukan komunikasi dengan orang tua.7 (WII:

090311, Jam 11:00). Jumlah keseluruhan dari tenaga pendidik SD Alam Ar-Ridho

Semarang tahun ajaran 2011-2012 berjumlah 30 guru, dengan pembagian kelas

sebagaimana terlampir. (Lampiran 2)

7 Hasil wawancara dengan ibu Mia selaku Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

47

b. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik SD Alam Ar-Ridho Semarang mengalami peningkatan

tiap tahunnya, hal ini sebanding dengan kualitas peserta didik. Peserta didik SD

Alam Ar-Ridho merupakan peserta didik yang berasal dari masyarakat sekitar dan

warga lain yang mengetahui keunikan dari Sekolah Alam Ar-Ridho. Berdasarkan

data yang diperoleh dalam penelitian langsung di SD Alam Ar-Ridho Semarang,

jumlah siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012 secara keseluruhan

adalah 351 siswa. Berikut data yang bisa peneliti jabarkan dalam skripsi ini:

Tabel 4.1

Keadaan Siswa SD Alam Ar-Ridho Semarang

Tahun 2011-2012

No. Kelas Jumlah

1. I A 21

2. I B 20

3. I C 20

4. II A 22

5. II B 21

6. II C 20

7. III A 19

8. III B 20

9. III C 17

10. IV A 21

11. IV B 19

12. IV C 20

13. V A 21

14. V B 18

15. V C 20

16. VIA 25

17. VIB 27

Jumlah Total 351 Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011-2012.

c. Sarana & Fasilitas

Sarana dan prasarana merupakan salah satu unsur yang penting dalam

proses belajar, selain proses belajar itu sendiri. Hal ini dikarenakan keterkaitan

antara unsur tersebut dengan keberlangsungan proses belajar secara lebih efektif

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

48

dan lebih efisien. Berdasar hal tersebut, di sekolah alam Ar-Ridho banyak sekali

sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar yakni antara lain:

1). Sarana dan Fasilitas Pendukung :8

a). Ruang belajar yang nyaman

b). Taman yang asri

c). Greenhouse

d). Lahan Kebun

e). Alat dan tempat bermain luar ruang (Playground)

f). Kolam ternak ikan

g). Lapangan olahraga

h). Laboratorium Komputer

i). Laboratorium IPA

j). Laboratorium Bisnis (Rumah Jamur, retail, dll)

k). Internet

l). Ruang perpustakaan dengan 10.000 buku

m). Alat Peraga pendidikan (Matematika, Sains, Bahasa, IPS)

n). Ruang Multimedia

o). Sarana Outbound

p). Kantin Sekolah

q). Masjid

r). Antar Jemput

8 http://www.sekolahalamarridho.sch.id/index.php/about-us/sarana-a-fasilitasSaturday,

23 October 2010 05:44 administrator diunduh 07 maret 2011 jam 21.45

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

49

s). Catering Sekolah

t). Koperasi sekolah

u). Gedung sekolah milik sendiri

2). Program Unggulan :

TK - SD

a). Outbound Training

b). Outing/Fieldtrip

c). Renang

d). Fun Science

e). Kegiatan Puncak Tema

f). Home Visit

g). Parent Meeting

h). Parenting Club

i). Qiro‟ati

j). Market Day

k). Makan Bersama (TK)

l). Menyanyi/Menari/Menggambar (TK)

m). Sholat Berjamaah

SMP

a). Kerohanian : Qoran holic, pembiasaan sholat dhuha, mentoring, keputrian,

Kampung Ramadhan, Mabit.

b). Cinta Lingkungan : Operasi Semut, Save the Earth

c). Leadership : Outbound, OSIS, Pekik Kemerdekaan.

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

50

d). Entrepreneurship : Bisnis, Magang, Business Day, Unjuk Karya, Ar-Ridho

Camp

e). Logika Berpikir : Eksplorasi, Observasi, Penelitian, Outing.

3). Ekstrakurikuler

a). Robot "Robota"

b). Eureka "Smart in English"

c). Pencak Silat

d). Sepak Bola/Futsal

e). Riset and Technology

f). Writing Club

g). Pramuka

h). Tata Boga dan Tata Busana (SMP)

i). Klub Fotografi (SMP)

j). Musik

Sebuah lembaga pendidikan dapat melangsungkan proses kegiatan belajar

mengajar mutlak membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Dengan

sarana dan prasarana di atas, diharapkan dapat menciptakan output yang

berkualitas serta mampu mengembangkan potensi-potensi anak didik.

B. Model Joyful Learning di SD Alam Ar-Ridho

1. Model Pembelajaran di SD Alam Ar-Ridho

Berbagai perubahan yang terjadi di berbagai lini kehidupan di era

pengetahuan, terutama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

haruslah dianggap penting oleh dunia pendidikan. Meningkatnya kemudahan

aksesbilitas dan kenyamanan serta murahnya biaya atas pengetahuan itu harus

menjadi perhatian institusi pendidikan. Agar institusi pendidikan dapat terus

bertahan dan mendapatkan apresiasi tinggi, institusi pendidikan juga harus

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

51

berubah menyesuaikan dan memperbaiki diri. Salah satu aspek yang diubah dan

diperbaiki itu adalah proses belajar mengajar.9

Mengajar bagi sebagian orang atau mungkin bagi banyak orang adalah

sebuah aktifitas yang membosankan, menjenuhkan, dan tidak menantang. Anak

didik juga akan merasakan hal yang sama jika gurunya berpikiran seperti

demikian. Guru berpikir seperti itu, dikarenakan guru tidak menggunakan model-

model, metode-metode, strategi pembelajaran yang bervariasi. Alhasil, anak didik

akan merasa jenuh dengan proses pembelajaran.

Bukan hanya anak didik yang belajar saat proses belajar mengajar sedang

berlangsung, tapi guru juga. Belajar menembus batas umur, ruang dan waktu.

Demikian pula ilmu pengetahuan. Guru mengajar untuk belajar, bukan belajar

untuk mengajar. Melihat dan memahami mentalitas, karakter, dan potensi anak

didik adalah salah satu proses belajar yang sedang dilakukan oleh guru tanpa ia

sadari.

Dalam proses pembelajarannya secara umum SD Alam Ar-Ridho

menggunakan perpaduan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional

(KEMENDIKNAS) dan kurikulum khas sekolah alam yang diorganisir secara

terpadu (terintegrasi) berdasarkan multiplle intellegences (kecerdasan majmuk).

Dengan maksud dari penjabaran yang lebih spesifik pada pelaksanaannya yaitu di

tambah kurikulum lokal, dikaitkan dengan local wisdom (kearifan lokal).

Dengan mengintegrasikan kurikulum lokal dengan kurikulum nasional,

sekolah alam Ar-Ridho dapat dengan mudah mengeksplor potensi anak didik

sesuai dengan tujuan awal. Dengan perpaduan tersebut tentunya dalam

pembelajaran berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, berikut petikan

wawancara dari ibu widi yang merupakan guru kelas V periode tahun 2010-2011

“Proses pembelajaran yang dilakukan adalah penyampaian materi 25% yang

diberikan di kelas. Sedangkan, praktek dilakukan di alam terbuka dengan

prosentase 75%. Pembelajaran dilakukan secara tematik, dimana satu tema dapat

9 M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan, ( Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 13

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

52

mencakup beberapa materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang ditekankan

disini adalah pembiasaan anak pada alam.”10

(W.III, 110311, Jam 13:50)

Bermain diantaranya merupakan suatu aktivitas yang langsung, spontan di

mana seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya,

dilakukan dengan senang (gembira) atas inisiatif sendiri, menggunakan daya

khayal (imaginative), menggunakan panca indera, dan seluruh anggota tubuhnya.

Anak menemukan nikmatnya dalam belajar. Sedangkan belajar dijadikan satu

kegiatan dalam kegiatan pembelajaran bermain anak, dan inilah yang diterapkan

dengan menciptakan kesenangan (fun learning atau joyful learning) pada

pelaksanaannya sehingga pendekatan dalam pembelajaran dengan beragam

dilakukan utuk mendukung segala aktifitas.

Model joyful learning merupakan salah satu model pembelajaran dari

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan atau yang biasa disebut

dengan PAKEM. Ciri-ciri model pembelajaran ini adalah:11

a. Multi metode dan multi media

b. Praktik dan bekerja dalam satu tim

c. Memanfaatkan lingkungan sekitar

d. Dilakukan di dalam dan di luar kelas, serta

e. Multi aspek (logika, praktik, dan etika)

Jadwal pelaksanaan kegiatan SD Alam Ar-Ridho, menggunakan ketentuan

yang berlaku oleh Dinas Pendidikan, dengan acuan SK KD, tapi dikolaborasikan

dengan pendekatan Webbed (jejaring) yang disesuaikan dengan lingkungan,

budaya lokal serta media belajar yang sederhana kreatif dan edukatif. Sesuai

10 Wawancara dengan Widiyawati Tenaga pendidik kelas 5A Sekolah Alam Ar-Ridho

Semarang tahun 2010-2011

11 Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), hlm. 56

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

53

dengan perkembangan anak, program untuk SD alam ar-ridho yang dilaksanakan

menggunakan model bahan ajar melalui lesson plan12

dan weekly13

.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran di SD Alam Ar-Ridho sebagai

berikut :

a. Keteladanan, keteladanan diberikan kepada semua peserta didik. Hal ini

dilakukan oleh pemimpin sekolah, guru sampai karyawan. Keteladanan ini

meliputi aqidah, ibadah, akhlak, maupun pembangunan karakter

kepemimpinan, bisnis, berwawasan ilmiah dan kepedulian pada lingkungan.

b. Integrated learning adalah proses pembelajaran yang mengintegrasikan materi

pelajaran dalam satu pembahasan dengan pembahsan yang lain. Dengan

pemaduan materi-materi dan mengintegrasikannya, maka anak didik akan lebih

teraktualisasikan dalam kehidupannya. Proses pembelajaran disiapkan dengan

menggunakan metode spiderweb, yang memungkinkan untuk

mengintegrasikan seluruh sasaran pendidikan sekolah yaitu aqidah, akhlak,

ibadah, leadership, entrepreneur, wawasan ilmiah dan peduli lingkungan.

c. Joyful learning atau fun lerning adalah pengggunaan metode-metode

pembelajaran dalam suatu pembahasan dengan variasi metode pembelajaran.

Dengan penggunaan variasi metode, anak didik tidak akan merasa bosan dan

jenuh ketika belajar. Dengan keyakinan bahwa setiap anak cerdas, maka setiap

kecerdasan anak perlu dioptimalkan dengan berbagai teknik dan cara

pengajaran sehingga setiap anak akan senang belajar. Hal tersebut dapat

membuat anak tidak terpaksa ketika belajar dan menyadarkannya bahwa

belajar adalah kebutuhan.

d. Learning by doing, adalah proses untuk membangun scientific skill yaitu

observasi, klasifikasi, estimasi, infer, predict, modeling, hipotesa, investigasi,

eksperimen, collect data, interpretasi data, komunikasi dimana akan

12 Lesson Plan merupakan perencanaan pembelajaran yang dibuat untuk

mengintegrasikan sebuah tema dengan mata pelajaran yang terkait dalam satu semester. Lesson

Plan ini sama halnya dengan silabus.

13 Weekly merupakan istilah yang digunakan sebagai rencana pembelajaran dalam bentuk

mingguan, yang dibuat dengan model tematik serta sistim pembelajaran dilaksanakan secara

integrated.

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

54

menstimulasi seluruh indera dan mengaktifkan otak kiri dan otak kanan. Anak

didik tidak hanya belajar di dalam kelas namun anak juga diajak untuk belajar

diluar kelas. Dengan belajar diluar anak akan mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupannya. Pembelajaran dengan metode ini, menitik beratkan pada

prakteknya, karena anak akan lebih paham jika dengan mempraktekkannya

terlebih dahulu tidak hanya sekedar teori saja.

Berjalan-jalan adalah suatu hal yang menyenangkan, tubuh senantiasa

bergerak tidak statis seperti berada di dalam kelas. Suasana menyenangkan karena

berubah sesuai dengan kondisinya. Suasana yang fleksibel dan nyaman dapat

menyegarkan proses berpikir dan menentramkan suasana hati. Dan karena efek

positif ini, biasanya anak didik lebih aktif mengajukan pertanyaan dengan

keingintahuan yang sangat tinggi.

Hal tersebut juga bisa menghindari dan mengobati kejenuhan dan kebosanan

dalam kelas. Itu adalah salah satu efek dari anak yang bersekolah di sekolah alam,

selain anak bebas melakukan hal yang ia inginkan (selama hal tersebut tidak

bertentangan dengan etika, moral, dan norma) anak juga dapat mengeksplor

potensi yang dimilikinya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan tersebut,

anak didik akan mempunyai keinginan yang sangat besar untuk belajar.

Belajar berdasarkan minat memang belum pernah diterapkan di Indonesia.

Oleh karena itu, di sekolah alam Ar-Ridho diajarkan suatu pembelajaran dengan

menyenangkan dan menggembirakan (joyful learning). Guru biasa melakukan

terobosan baru dalam kelas yang diasuhnya dengan melakukan belajar

berdasarkan minat.14

Dengan belajar berdasar minat, anak tidak akan terkesan

terpaksa ketika proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran di Ar-Ridho bisa

dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam kelas tentunya mempunyai

kriteria atau batasan dalam proses tersebut. Berikut pembelajaran di SD Alam Ar-

Ridho meliputi waktu-waktu yang telah ditentukan.

Tabel 4.2 Waktu Belajar SD Alam Ar-Ridho Semarang

14 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm. 160

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

55

No. Kelas Hari Jam

1. I – III Senin – Kamis 07.30 – 12.30 WIB

2. IV – VI Senin – Jum`at 07.30 – 15.00 WIB

3. I – III Jum‟at 07.30 – 10.30 WIB Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011-2012

Dengan sistem pebelajaran terpadu (integrated system) dengan masa

belajar penuh waktu (full day school) tersebut, SD Alam Ar-Ridho Semarang

mengembangkannya melalui kurikulum yang diterapkannya, karena kurikulum

sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar

mengajar di sekolah.15 Kurikulum SD Alam Ar-Ridho berusaha memadukan

kurikulum terpadu (KTSP) yang diperkaya dengan sistem pendekatan Islami

melalui pengintegrasian antara aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan

pendidikan agama.

Kurikulum SD Alam Ar-Ridho mengacu kurikulum Diknas (KTSP) plus;

yaitu dengan melengkapi kurikulum dengan muatan pendidikan Islam yang

dirancang khusus dengan pendekatan teori kecerdasan spiritual, emosional, dan

intelektual.16

Kurikulum pendidikannya diperkaya dengan sistem pendekatan

Islami melalui pengintegrasian antara aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan

pendidikan agama. Sehingga perkembangan sistem pendidikannya terus

mengikuti dunia pendidikan secara cepat.

2. Implementasi Model Joyful Learning Di SD Alam Ar-Ridho

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar

(harus) merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan

lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan

secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola

tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan,

reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

15 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah,

dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 120.

16 Hasil wawancara dengan Ibu Widiyawati (Tenaga pendidik kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang) pada tanggal 7 Maret 2011.

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

56

Proses merupakan suatu perubahan yang dilakukan secara continue, menjadi

Penting bahkan menjadi permanen dalam memberikan timbal balik atau

perubahan kemampuan manusia dan diikuti oleh sikap dan perilakunya. Begitu

juga dengan belajar, seharusnya mampu menghasilkan perubahan perilaku anak

didik dan guru. Hal tersebut berfungsi untuk mengeksplor potensi menjadi

maksimal sesuai dengan fitrahnya. Untuk mencapai perubahan pada lembaga

pendidikan diperlukan kontrol dan gebrakkan sistem yang membutuhkan waktu

lama.

Penerapan proses indoktrinasi telah berlangsung sangat lama dalam sistem

yang dianut oleh pendidikan Indonesia. Sistem yang dipakai adalah sistem

prusia/militeristik. Sistem ini bercirikan outside in, yakni semuanya dari luar ke

dalam semua dari atas ke bawah (top down). Sistem ini bercirikan pemaksaan dan

penekanan yang senantiasa memberikan kata “harus” serta mengagungkan

pemberian-pemberian informasi, pengetahuan, doktrin dan dogma yang mesti,

harus dan wajib disertai dengan pemaksaan dan penekanan.17

Pendidikan menjadi investasi paling strategis di masa depan. Pendidikanlah

yang diharapkan mengubah bangsa yang berkembang ini menjadi bangsa maju

dengan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir sebagaimana Jepang,

Amerika, Prancis, Inggris, dan negara-negara maju lainnya.18

Dengan mengadopsi

inovasi pembelajaran dari bangsa-bangsa maju tersebut, bangsa kita tentunya

dapat mengejar ketertinggalannya secara bertahap.

Proses belajar menjadi efektif jika dalam keadaan yang menyenangkan. Hal

ini terbukti bahwa kegembiraan dalam belajar telah memberikan efek yang luar

biasa dalam capaian hasil belajar peserta didik. Kegembiraan dan kesenangan

dalam belajar dapat diciptakan melalui berbagai cara seperti lingkungan yang

bersih dan kondusif untuk belajar, belajar sambil rekreasi, permainan peran,

iringan musik, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa dianggap faktor

17 Suparman S., Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, hlm. 24 18 Jamal Ma‟mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan), hlm. 56

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

57

yang paling besar kontribusinya dalam mebantu menciptakan suasana belajar

menyenangkan.19

Kemampuan guru menjadi pendengar yang baik, sehingga berbagai macam

pendapat baru muncul dan terakomodasi, adalah hal yang sangat penting. Guru

mengajarkan untuk memperkaya wawasan dan membuka pikiran. Dengan cara

tersebut, guru tidak monoton hanya memberikan materi secara bertubi-tubi.

Adakalanya anak didik diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya,

sehingga anak merasa „dianggap‟ baik di dalam kelas maupun ketika

pembelajaran di luar ruangan.

Untuk merubah pembelajaran dengan metode tradisional, banyak tahapan

yang perlu dilakukan. Tahapan pembelajaran dan penanaman nilai kepedulian

dapat dilalui dengan berbagai cara pertama, mengetahui perkembangan anak

dengan pengenalan lingkungan pembiasaan oleh pendidik. Kedua, dengan

berbagai macam metode pendekatan pembelajaran melalui keterlibatan anak didik

menjadi pelaku langsung. Ketiga, melalui kegiatan outing (tamasya) berkunjung

ke tempat pembelajaran lingkungan semisal kepada tempat kebun binatang dan

pantai. Dengan melibatkan anak didik dalam praktek nyata, akan menjadi sebuah

pengalaman yang membekas dan memberikan pembelajaran nilai yang lebih total.

Pembelajaran efektif ditandai oleh sifatnya yang menekankan pada

pemberdayaan peserta didik secara aktif. Pembelajaran bukan sekedar memorasi

dan recall, bukan pula sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang

apa yang diajarkan (logos), tetapi lebih menekankan pada internalisasi tentang apa

yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan

dihayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh peserta didik (etos).

Keberadaan sekolah alam pada dasarnya mempunyai tujuan kurikulum

mencakup penciptaan akhlak yang baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan

penciptaan pemahaman kepemimpinan yang memadai.20

Pembelajaran di SD

Alam Ar-Ridho menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan

19 Darmasyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), hlm. 11 20 Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatif, Mengapa Tidak? (Yogakarta : Diva Press,

2010)., hlm. 18

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

58

melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan

minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu

mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi

bermakna bagi anak.

Sekolah alam pada umumnya menggunakan sistem pembelajaran dengan

konsep tematik dan tetap diintegrasikan dengan pembelajaran yang ada. Setiap

tema dibahas dari berbagai sisi akhlak, seni, bahasa, kepemimpinan, dan ilmu

pengetahuan. Tiap tingkatan memiliki sejumlah tema pembahasan yang berbeda-

beda. Tema di sekolah alam ini selalu berubah setiap bulannya, hanya satu tema

yang memiliki waktu lama hingga 3 bulan yakni tema Indonesian Culture. Dalam

tema ini setiap kelas diharuskan menampilkan tradisi dari salah satu daerah di

indonesia, yang meliputi makanan khas, pakaian adat, dan lain sebagainya.21

Dalam tema Indonesian Culture anak dibiasakan untuk mempunyai kecintaan

pada tanah air dan tentunya kebudayaan Indonesia itu sendiri. Dengan selalu

menjaga dan melestarikan kebudayan tersebut agar tidak terjadi kasus serupa

dengan „Reog Ponorogo‟ yang hampir diakui oleh negara tetangga. Bangsa

Indonesia adalah bangsa yang kaya, baik budaya, ras, suku, dan bahasa yang

beranekaragam namun tetap dalam satu kesatuan yakni Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang kita cintai.

Kondisi fisiologis mereka ketika belajar di alam terbuka juga akan sangat

berpengaruh terhadap keefektifan cara belajar mereka. Suasana dan kondisi

lingkungan yang menyenangkan (fun learning), akan sangat mendukung dalam

proses pembelajaran ini. Berdasarkan hal tersebut, sangatlah penting bagi kita

untuk mengkonsep sebuah pendidikan yang menyelenggarakan sistem belajar

mengajar yang menghargai setiap potensi yang ada. Dalam pembelajaran dapat

diselaraskan dengan kondisi psikologis siswa, sehingga otak mereka akan sangat

mudah untuk bekerja sama dalam proses pembelajaran dan proses belajar pun

akan menjadi sangat optimal dan efektif.

Ketika belajar, anak didik di Sekolah Alam Ar-Ridho tidak menggunakan

seragam melainkan menggunakan busana muslim. Beda halnya ketika jadwal

21 Dokumentasi SD Alam Ar-Ridho tahun ajaran 2011-2012

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

59

outbond, anak malah diwajibkan mengenakan seragam olah raga yang disediakan

oleh sekolahan. Hal tersebut bertujuan agar anak bebas, dan itulah kenapa disebut

sebagai sekolah alam yakni sekolah yang menyatu dengan alam tanpa batasan

seragam.

Dalam skripsi ini penulis berusaha memaparkan tentang Implementasi

Model joyful learning (pembelajaran menyenangkan) di SD Alam Ar-Ridho Bukit

Kencana Semarang, serta menganalisis Implemen Model Tersebut Di SD Ar-

Ridho. Model joyful learning merupakan salah satau model dari PAKEM. Model

ini bertujuan untuk lebih mengeksplor potensi yang dimiliki oleh anak didik.

Dengan pembelajaran yang menyenangkan, anak tidak akan merasa tertekan dan

akan lebih santai namun tetap kembali ke tujuan awal dari pembelajaran yakni

memanusiakan manusia. Tujuan ini dapat dilakukan dengan banyak cara, salah

satunya yakni dengan penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan.

Penerapan model joyful learning di SD Ar-Ridho sangat berperan penting

untuk menggali potensi yang dimiliki anak didik. Lahirnya model ini memberikan

ekspektasi besar akan lahirnya generasi masa depan yang berkualitas dan

mempunyai mental untuk berkompetisi yang memadai dalam pencaturan global.

Apapun latar belakang dari murid yang bersangkutan, sekolah alam sebagai

tempat belajar adalah muara penciptaan akhlak yang baik. Oleh sebab itu, pada

sekolah alam mempunyai salah satu kurikulum yang ada mendasarkan pada

pendidikan agama yang memenuhi syarat.

Dengan mengintegrasikan konsep dari sekolah alam dan model

pembelajaran joyful learning atau fun learning, alhasil proses pembelajaran dapat

berlangsung lebih efektif. Sebagai contoh dalam penerapan model joyful learning

di SD Alam Ar-Ridho yakni penggunaan metode bermain peran yang sebelumnya

terlebih dahulu guru memutarkan VCD Harun-Yahya yang didalamnya terdapat

kisah semut dan lebah yang dapat diambil hikmah oleh anak didik. Semut dan

lebah selalu hidup dalam sebuah koloni atau kelompok ketika ia mencari makanan

dan membuat sarang, mereka selalu bergotong royong dan saling membantu satu

sama lain. Kemudian anak mempraktekkan apa yang tersaji dalam kisah semut

dan lebah tersebut. Guru menekankan pada anak didik agar selalu meniru akhlak

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

60

sekelompok semut dan lebah yang selalu bertutur sapa dengan sesamanya dan

selalu bergotong royong dalam hidup.

Dengan metode bermain peran, anak akan belajar merasakan dan meniru

apa yang tertuang dalam cerita tersebut dan telebih lagi anak diikutsertakan dalam

proses belajar mengajar. Cerita hikmah secara tidak sadar anak dapat dikuatkan

Aqidahnya tentang kekuasaan Allah yang telah menciptakan binatang sekecil

semut dan lebah yang mampu dijadikan sebagai teladan atau contoh dalam

kehidupan bermasyarakat. Aspek Akhlak yang tertuang dalam kisah tersebut

yakni anak senantiasa diajarkan untuk bergotong royong serta berbuat baik

terhadap sesamanya.

Selain contoh diatas juga ada salah satu metode yang dapat terekam dan

terangkum dalam tulisan oleh peneliti yakni ketika guru memberikan tugas pada

anak didik untuk mengumpulkan botol bekas dengan regu yang dibuat oleh anak.

Tentunya pada saat pengumpulan botol tersebut, anak akan mempunyai banyak

cerita. Masing-masing anak ditanya oleh guru setelah melaksanakan tugas, namun

tetap dengan keadaan santai agar tidak terkesan menekan. Ada anak yang

mendapat botol banyak, namun ada juga yang sedikit. Dari cerita tersebut, guru

akan memberikan refleksi pada anak bahwa setiap orang berkewajiban untuk

senantiasa berusaha atau berikhtiar. Dengan berikhtiar Allah akan memberikan

jalan keluar dari semua masalah. Karena Allah senang dengan orang yang selalu

berusaha semaksimal mungkin. Setelah itu, satu persatu kelompok ditanya guru

tentang apa saja yang dijumpai anak ketika mengumpulkan botol bekas tersebut.

Ketika anak didik bercerrita, disinilah secara tidak langsung anak telah

mengaplikasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang bercerita dengan baik

(meskipun hanya sebagian anak yang mampu menceritakan kembali hal yang

telah dijumpainya dengan baik dan runtut). Selain mata pelajaran Bahasa

Indonesia juga terdapat pelajaran lainnya yakni tentang Pengetahuan Sosial ketika

anak bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah sehingga

anak tidak akan merasa takut ketika berinteraksi dengan masyarakat luas.

Berikut petikan wawancara dengan ibu ida yang menjadi guru kelas V di SD

Alam Ar-Ridho “Proses pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dilakukan secara

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

61

terintegrasi dengan mata pelajaran lain, sehingga pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam dapat dilakukan pada saat pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Pembelajaran dengan model joyful learning merupakan pembelajaran

dengan menggunakan berbagai metode. Pembelajaran ini mampu menjembatani

anak agar dapat belajar dengan santai tanpa beban. Model joyful learning dalam

PAI dapat juga diaktualisasikan dengan mengajak anak keluar kelas kemudian

membuat lingkaran. Hal ini dilakukan agar anak dapat menerima pelajaran dengan

keadaan rileks dan kondusif. Pembelajaran ini juga dapat dilakukan dengan

mengajak anak ke taman, melakukan brain storming dengan sebuah

permasalahan. Setiap pagi anak selalu diberi tausiah oleh guru kelas dan

kemudian dilanjut do‟a. Setelah tausiah, anak-anak diberikan pertanyaan tentang

tausiah dan menarik kesimpulan. Kemudian guru menyimpulkan kembali tausiah

tersebut”.(WIV: 13072011, jam 09:30)

Variasi dalam penggunaan metode dalam model ini, membuat anak didik

merasa senang (enjoy) ketika belajar. Pembelajaran PAI lebih menekankan pada

pembelajaran yang aplikatif, pembentukan karakter. Alhasil, pembelajaran dapat

berjalan dengan apa adanya tanpa paksaan dan rekayasa mengalir bagai air.

Peserta didik dalam satu kelas biasanya memiliki kemampuan yang

beragam, ada yang pandai, sedang dan kurang. Sebenarnya tidak ada peserta didik

yang pandai atau bodoh, yang lebih tepat adalah peserta didik dengan kemampuan

lambat atau cepat dalam belajar. Dalam mengatasi perbedaan daya tangkap anak

didik, wali kelas setiap minggunya mengadakan pertemuan dengan orang tua anak

didik sekedar memberikan konsultasi atau masukan tentang perkembangan

anaknya.

C. Analisis Implementasi Model Joyful Learning Di SD Alam Ar-Ridho

Hal yang mendukung pembelajaran dari sisi guru adalah kreatifitas guru

dalam mengembangkan materi secara mandiri serta kreatifitas dalam mencoba

menerapkan metode pembelajaran tertentu kemudian dimodifikasi dan

dikembangkan lebih jauh. Dengan memodifikasi bahkan membuat inovasi tentang

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

62

metode belajar, kemudian diikuti dengan diskusi yang matang untuk menetapkan

apakah metode tersebut cocok diterapkan dalam mata pelajaran PAI sehingga

mampu membangkitkan kecerdasan dan potensi siswa.

Untuk mengembangkan ketrampilan hidup, dapat dilakukan melalui

berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk

menolong diri sendiri, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki disiplin diri.

Pembelajaran kontekstual dan sumber belajar dapat berasal dari lingkungan

alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik atau guru.

Hendaknya proses ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang

sederhana dan dekat dengan anak, agar konsep dikuasai dengan baik. Semua ini

dilakukan dengan menyajikan kegiatan berulangulang.

Dalam mengimplementasikan model joyful learning mata pelajaran PAI

guru lebih menitik beratkan pada proses belajar mengajar dengan enjoy atau fun.

Setiap individu anak mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal

ini yang sering disebut sebagai keunikan individu. Bila keunikan itu dihargai,

dalam arti semua anak itu diterima kekurangannya namun juga dihargai

kelebihan-kelebihannya, maka individu atau anak itu akan mengembangkan diri

secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dengan menggunakan metode belajar aktif dimana guru betul-betul

berfungsi sebagai fasilitator sehingga akan tercipta suasana belajar yang akan

menimbulkan kreatifitas dan kapabilitas dengan lebih optimal (student centris).

Guru harus merancang berbagai tema pembelajaran tentang lingkungan seperti air,

serangga, sampah dan yang lainnya dan kemudian dipraktikkan dengan metode

outing (kegiatan keluar).

Yang menarik dari sekolah alam, tidak hanya siswa yang belajar guru pun

dituntut untuk terus belajar, bisa dari murid atau guru-guru lain. Yang sangat

penting dalam pembelajaran adalah penanaman dasar bahwa semua makhluk

berkewajiban untuk belajar, belajar dalam konteks toleransi sosial. Bahkan yang

lebih dalam proses pelajaran, bukanlah hanya mengejar nilai, namun bagaimana

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

63

memahami seberapa jauh proses belajar dapat dinikmati dan diterapkan dengan

baik.

Adapun cara belajar itu banyak sekali macamnya, misalnya; belajar dengan

cara berkelompok, berdiskusi, berdebat, bermain, bercerita, ceramah, observasi,

dll. Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan

kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok

bagi siswa.

c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang

lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟

d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk

cara belajar kelompok.

e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan

suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa

dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Salah satu contoh pembelajaran yang menyenangkan dalam PAI yakni

dengan menggunakan metode-metode pembelajaran secara begantian agar peserta

didik tidak bosan ketika belajar. Misalnya dalam suatu tema atau pembahasan

yang mengisahkan tentang sejarah nabi, disini guru dapat menggunakan metode

bermain peran dalam penyampaian materi. Anak tidak hanya dapat berperan aktif

dalam peran namun juga dapat menghayati makna dari cerita yang telah

dimainkan tadi dengan menarik kesimpulan dan mengambil hikmah yang dapat

dipetik dari kisah tersebut. Lain halnya ketika guru menyampaikan materi tentang

tata cara bersuci, tentunya guru akan menggunakan metode demonstrasi dalam

praktek tersebut. Penggunaan metode demonstrasi akan memberikan respon yang

baik dengan daya ingat anak, karena anak akan lebih mengingat atau terkesan

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

64

ketika anak tersebut mempraktekkannya juga dalam pembelajaran tidak hanya

mengenal teori yang sangat menjemukan.

Dalam memadukan atau mengintegrasikan PAI dengan mata pelajaran yang

lain, guru telah mempunyai daily plan yang didalamnya berisikan tentang proses

pembelajaran yang akan berlangsung. Daily plan ini merupakan kata lain dari

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), yang didalamnya berisikan metode-

metode apa yang digunakan ketika belajar, media atau alat dan lain sebagainya.

Untuk menjadikan belajar aktif, maka peserta didik dikelompokkan menjadi

5 kelompok, tiap-tiap kelompok maksimal ada 10 orang dan minimal 8 orang

dengan standar IQ yang bervariasi, ada yang cepat dan lambat. Hal itu

dimungkinkan supaya terjadi : 1) aksebilitas yaitu peserta didik agar mudah

menjangkau alat/ sumber belajar yang tersedia, 2) mobilitas, yaitu peserta didik

dan guru mudah bergerak dari satu kelompok ke kelompok lain dalam kelas, 3)

interaksi, yaitu memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar

peserta didik, 4) variasi kerja peserta didik, yaitu memungkinkan peserta didik

bekerjasama secara perorangan, berpasangan atau kelompok.

Berdasarkan observasi yang dilakukan secara langsung dapat diilustrasikan

sebagai berikut :

Saat kegiatan belajar berlangsung guru mengajak anak-anak untuk keluar

ruangan yakni ke saung atau taman Sekolah. Dengan udara dan suasana yang

sejuk, anak diajak untuk melihat indahnya alam sekitar. Guru membimbing anak

untuk membuat lingkaran, dengan penyampaian materi yang bisa dilakukan atau

dibantu dengan alat yakni microphone. Alhasil anak didik akan menerima

pelajaran dengan rileks dan kondusif. Anak tidak setiap saat diajak untuk keluar

ruangan, hal tersebut disesuaikan dengan tema mingguan.

Setiap harinya guru melakukan brain storming dengan anak-anak terhadap

permasalahan yang dialami anak didik. Misalnya, pada saat istirahat ada anak

yang berbicara keras dan tidak menggunakan tata krama. Ketua kelaslah yang

bertugas menulis pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu anak

tersebut. Ketua kelas melaporkan permasalahan pada guru, maka guru akan

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

65

membahas pelanggaran yang dilakukan anak didik dan menjelaskan tentang tata

krama dan penggunaan bahasa yang halus. Akan lain penyelesaiannya jika

permasalahannya berbeda. Jadi, setiap hari selalu saja ada permasalahan yang

terjadi pada anak.

Kegiatan pembelajaran dimulai oleh guru PAI dengan memberikan tausiah

dan membaca do‟a sebagai bentuk bahwa murid telah memiliki kesiapan dalam

menerima pelajaran. Sesuai dengan jadwal di Ar-Ridho, maka setiap pelajaran

akan dimulai anak didik diwajibkan membaca surat-surat pendek selama 5 atau 10

menit, kemudian dilanjutkan dengan memberikan artinya. Setelah itu, salah satu

anak menyampaikan tausiah pendek (secara bergiliran menurut jadwal) tentang

ayat atau surat yang dibacakan dan anak yang tidak mendapat giliran ditugaskan

untuk menanggapi. Setelah semua anak menanggapi, guru memberikan

kesimpulan serta hikmah dari kandungan ayat tersebut.

Dalam melakukan evaluasi, guru lebih berprinsip bahwa “tingkat

kecerdasan bukan satu satunya faktor untuk menentukan prestasi, belajar tidak

untuk mengejar nilai, tetapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan

sehari – hari. Sehingga yang menjadi acuan dari penilaian setiap anak berbeda

tergantung tingkat kemampuan anak masing–masing yang dibandingkan dengan

hasil evaluasi dari kegiatan sebelumnya. Untuk mengetahui seberapa jauh

keberhasilan peserta didi, setiap tenaga pendidik kelas ataupun tenaga pendidik

mata pelajaran harus mengadakan evaluasi. Penilaian ini dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna

dalam pengambilan keputusan”.(WV: 13072011, jam 09:30)

Setelah pembelajaran dengan model ini berlangsung, maka anak didik akan

menjadi enjoy atau fun. Dalam aplikasi model joyful learning, guru dapat

menggunakan metode drama teater, bermain peran, cerita hikmah, dan lain

sebagainya disesuaikan dengan tema.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru PAI sesuai dengan landasan

pemikiran kontruktivisme dimana sebelum materi baru diberikan, guru

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

66

mengingatkan kepada siswa mengenai materi yang pernah diberikan sebelumnya.

Setelah itu guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan

siswa. Selama pembelajaran berlangsung guru memperlakukan siswa tanpa

membeda-bedakan antara satu siswa dengan siswa yang lain.

Setelah selesai guru memberikan penjelasan mengenai materi (aspek fiqih/

ibadah). Siswa disuruh membaca secara berulang-ulang dalam hati selama kurang

lebih 2 menit. Setelah itu guru menyuruh menghafal materi tersebut, dengan

menunjuk tiap-tiap kelompok dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa.

Setelah selesai memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang perlu

dilakukan siswa, guru bersifat reaktif dengan memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya dan mendorong siswa yang pendiam dan agak tertinggal untuk

lebih giat dalam pembelajaran. Pembelajaran PAI berjalan dengan aplikatif serta

pembentukan karakter anak didik.

Dalam kegiatan pembelajaran siswa merupakan pusat pembelajaran,

sehingga keaktifan siswa sangat diperlukan. Demikian pula siswa kelas V SD

Alam Ar-Ridho. Pada saat pembelajaran siswa lebih suka mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran, selain itu juga

guru PAI memberi respon positif kepada siswa yang berkemampuan tinggi dan

juga sebaliknya, diberikan motivasi kepada siswa yang berkemampuan rendah.

Setiap harinya guru mempunyai daily plan atau semacam RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam daily tersebut, guru melakukan penilaian

terhadap anak. Melalui pembelajaran dengan memanfaatkan media yang tersedia

di SD Alam Ar-Ridho, guru secara tidak langsung mengajarkan tentang arti

sebuah kehidupan. Saat praktiknya anak diberikan kebebasan dalam keinginan

berkreasi, sehingga akan menemukan sendiri bakat dan kemampuan yang

dimilikinya dengan berbasis alam sekitar. Metode belajarnya menggunakan

lingkungan alam sekitar. Penggunaan lingkungan alam sekitar tidak hanya sebagai

obyek observasi saja tetapi juga sebagai sarana dalam proses pembelajaran

(learning experience).

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

67

Guru memberikan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga anak

didik tidak tertekan ketika proses belajar berlangsung. Pembelajaran dilakukan

tanpa adanya paksaan dari guru, sehingga anak akrab dengan guru. Di waktu

istirahat, guru mengajak tukar pikiran dan sharing atau „curhat‟ dengan anak

didik. Guru bertanya tentang apa saja yang dilakukan anak selama belajar dan

ketika sedang istirahat. Hal tersebut yang menjadikan anak merasa lebih dekat

dengan gurunya, bahkan seperti berbicara dengan temannya. Dengan

perbincangan tersebut, guru akan mengetahui seberapa jauh pemahaman anak

tentang materi atau pembahasan yang diajarkan serta anak akan lebih terbuka

dengan gurunya.

Saat pembelajaran, guru bukan sebagai instruktur tapi menjadi fasilitator

yang mampu menciptakan suasana pembelajaran kreatif, lebih menarik dan

menyenangkan. Diantaranya adalah dengan mengembangkan kreatifitas anak

melalui keakraban antara guru dan murid dengan distimulasi melalui berbagai

cara sehingga belajar terjadi sinergi antara keduanya. Suasana belajar melalui

model pembelajaran yang menyenangkan dengan memberikan kebebasan pada

anak untuk mengeksplorasi kemampuan kecerdasannya menjadi begitu penting

untuk diperhatikan. Disini guru benar-benar dituntut untuk mampu

mengembangkan kreatifitasnya dengan terus melakukan inovasi dalam setiap

tema yang ditentukan sesuai dengan bahan ajar. Sehingga guru mampu

mensinergikan materi yang mencakup penanaman nilai lingkungan, akhlakul

karimah, akidah, leadership dan intepreneurship.

Guru dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator sekaligus partner yang

baik bagi anak didiknya, sehingga dapat diupayakan dengan mendesain suasana

belajar yang akan menimbulkan kreatifitas dan kapabilitas dengan lebih optimal

(student centris). Metode pembelajaran yang berpusat pada anak (child centered

learning) merupakan pembelajaran dengan menggunakan perspektif yang

berpusat pada anak dan mengetahui kondisi perkembangan mental dan emosional

anak. Melalui pembelajaran partisipatif, antara anak dan pendidik terjalin

hubungan erat dalam proses pembelajaran dan terjalin rasa kasih sayang. Alhasil,

anak akan lebih enjoy dan fun ketika belajar.

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

68

Model pembelajaran joyful learning hampir tidak mempunyai kelemahan,

hal tersebut dikarenakan model ini menitikberatkan pada pengembangan potensi

masing-masing anak didik dan hal tersebut merupakan belajar berdasarkan

fitrahnya. Hanya satu kelemahan dalam model ini, yakni tertuju pada

keprofesionalan seorang guru. Seberapa besar guru memiliki kemampuan atau

kompetensi untuk mengajar. Hal tersebut yang mempengaruhi seberapa besar dia

mampu mengaplikasikan dengan baik model joyful learning ini ke dalam kelas.

Alih-alih ingin mengembangkan potensi anak, malahan yang terjadi adalah

kekisruhan dalam proses belajar mengajar.

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

69

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Joyful learning atau fun learning merupakan salah satu model pembelajaran

di SD Alam Ar-Ridho. Dalam penerapan model ini, guru menggunakan gaya

mengajar yang bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan atau kebosanan.

Variasi gaya mengajar ini meliputi variasi intonasi suara, variasi gerak anggota

badan, dan variasi posisi guru dalam kelas. Semua variasi ini dianggap sebagai suatu

hal yang positif, energik, bersemangat, menyenangkan, dan semuanya memiliki

hubungan yang erat terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal. Selain

penggunaan variasi gaya mengajar, guru juga harus menggunakan metode yang

berbeda disesuaikan dengan materi pembelajaran. Ketika guru mengajarkan tentang

kisah-kisah tauladan, adakalanya guru menggunakan metode bermain peran. Hal

tersebut bertujuan, supaya anak didik bisa menghayati cerita yang ditampilkan, dan

di akhir guru memberikan refleksi tentang cerita tersebut, kemudian ditarik hikmah

yang terkandung.

Model joyful learning atau fun learning ini hampir tidak mempunyai

kelemahan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan, saat

pembelajaran berlangsung guru telah mengembalikan dasar pembelajaran ke

fitrahnya yakni membangkitkan potensi anak didik melalui transfer pengetahuan

yang tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean dengan guru sebagai instrumen

dan fasilitatornya. Sudah jelas bahwa pembelajaran yang fun atau enjoy dapat

memberikan suasana yang santai tanpa adanya paksaan, sehingga akan lebih mudah

anak didik untuk memahami pelajaran tersebut. Hanya ada satu kelemahan dalam

joyful learning yakni terletak pada guru atau tenaga pendidik. Dalam joyful learning

guru harus mempunyai inspiratif, kreatifitas serta inovatif dalam proses belajar

mengajar. Apa jadinya jika guru tidak mempunyai hal tersebut?? tentunya, hanya

akan memberikan rasa tertekan pada diri guru itu sendiri dan hasil pembelajaran

tidak maksimal.

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

70

B. Saran

Berdasarkan uraian dan cara pandang, ada beberapa saran terkait dengan

Implementasi Model Joyful Learning yakni:

1. Seorang pendidik dalam proses pembelajaran dituntut untuk kreatif dan inovatif.

Salah satu faktor yang paling urgen yaitu dalam pembelajaran, maka perlu

menciptakan hal yang baru, menyenangkan dan enak di terima. Setidaknya

membuat anak betah atau dapat menganggap sekolahan sebagai rumah kedua

(second home) setelah keluarga, diantaranya dengan memahami keinginan anak

dalam sikap dan perilakunya. Setelah anak merasa nyaman dengan sekolahannya,

alhasil akan lebih mudah lagi anak untuk mengeksplor potensi yang dimilikinya.

2. Guru harus selalu membuka hati dan membuka diri untuk sepenuhnya menerima

pendapat atau pertanyaan dari anak didik. Anak didik akan merasa dihargai jika

pendapatnya didengarkan bahkan diterima oleh guru. Guru menggunakan

berbagai alat bantu dan cara dalam membangkitkan semangat, termasuk

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran

menjadi menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

C. Penutup

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini

sesuai dengan harapan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan

kita nabi agung nabi akhiruzzaman nabi Muhammad SAW. Yang kita nantikan

syafa’atnya di yaumul qiyamah kelak. Semoga kita termasuk kedalam golongan

orang-orang yang mengikuti sunnahnya.

Dengan penuh rasa syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan karena telah

menyusun skripsi ini dengan penuh perjuangan. Tentunya dalam menyelesaikan

skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terjadi khilaf atau kesalahan.

Oleh karena itu, sudilah kiranya memberikan kritik dan saran yang konstruktif.

Akhirnya tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang berperan dalam terselesaikannya penulisan skripsi ini yang tentunya tidak

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

71

mampu penulis sebut satu persatu. Semoga skripsi ini dapat bermanfa’at bagi semua

pihak dan mampu memberikan hidayah. Amin Ya Robbal Alamin.....

______________________________

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAFTAR PUSTAKA

A. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif,

1986)

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Jakarta: PT Rosda Karya: 2008)

Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, (Bandung:Jabal,2008)

Al-Mahally, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Penerjemah Bahrun

Abu Bakar, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabunnuzul, (Bandung:Sinar

Baru Offset,1990)

Amir, M. Taufiq Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana

Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan, ( Jakarta: Kencana,

2009)

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

Dalam Kelas, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010)

Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)

Arifin Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Penerjemah Syihabuddin, Kemudahan Dari Allah :

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999)

Asmani, Jamal Ma’mur, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pebelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan), (Jogja:Diva Press,2011)

__________, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif, (Jogjakarta:Diva

Press,2010)

Darmasyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010)

Dewey, John, Experience and Education, dialih bahasakan oleh Hani’ah, Experience

and Education pendidikan berbasis pengalaman, (Jakarta: Teraju, 2004)

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

__________, Democracy and Education: and Introduction of The Philosophy of

Education, (New York: Macmilan Company, 2004)

Disampaikan Rahayu Kariadinata, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kretif, Efektif Dan

Menyenangkan (PAIKEM), Bahan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru

PLPG-2009.

Dokumentasi SD Alam Ar-Ridho Semarang Tahun Ajaran 2010-2011

Dokumentasi SD Alam Ar-Ridho Tahun Ajaran 2011-2012

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi Program

Strata Satu (S.1), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010)

Ghulsyani, Mahdi, Filsafat Sains Menurut Al-Qur`an, (Bandung, Mizan, 1996)

Hadeli, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Padang: PT Quantum Teaching, 2006)

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Andi, 2000)

Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Henry, Nelson B,. Philosophies of Education, (New York: The University of The

USA, 1962)

Ihsan, Hamdani dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 1998)

Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad Juz II,(Beirut: Darul Kutub, 1413

H)

Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Madinah:

Mujamma’ Almalik Fahd Li Thiba’at Al-Mushaf Asy-Syarif,1420 H.)

Lesson Plan merupakan perencanaan pembelajaran yang dibuat untuk

mengintegrasikan sebuah tema dengan mata pelajaran yang terkait dalam satu

semester. Lesson Plan ini sama halnya dengan silabus.

Maman, U., Metodologi Penelitian Agama: Teori dan Praktek, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2006)

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,

Madrasah, dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007).

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Nasir, Muh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indah, 1988)

Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

S., Suparman, Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book

Publisher, 2010)

Santoso, Satmoko Budi, Sekolah Alternatif, Mengapa Tidak? (Yogakarta : Diva

Press, 2010).

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAL Media Group, 2008)

Sudjana, Djuju, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004)

Sudjana, Nana, CBSA Dalam PBM, (Bandung: Sinar Baru, 1985)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuanttitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008)

Syam, Moh. Noor, Filsafat Pendidikan Islam dan Dasar Filsafat Pendidikan

Pancasila, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988)

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004)

Thoha, Chabib Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996)

________, dkk (ed)., Metodologi pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1999)

Uno, B. Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006)

UU SISDIKNAS, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah Tentang Pendidikan, (Bandung: Citra

Umbara, 2010)

UUD’45. P4. GBHN, Team Pembinaan Penataran dan Bahan Penataran

Mahasiswa/Pegawai Negeri

Wawancara dengan Ibu Mia selaku direktur sekolah alam Ar-Ridho pada tanggal 12-

07-2011/08:00

Wawancara dengan Haryati Ida KW, S.Si, Guru Kelas VB Sekolah Alam Ar-Ridho

pada tanggal 13-07-2011/09:30

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Wawancara dengan Widiyawati Tenaga pendidik kelas VA Sekolah Alam Ar-Ridho

Semarang tahun 2010-2011

Weekly merupakan istilah yang digunakan sebagai rencana pembelajaran dalam

bentuk mingguan, yang dibuat dengan model tematik serta sistim pembelajaran

dilaksanakan secara integrated

Wiratha, I Made, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi Dan Tesis,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2006)

Yantirtobisono dan Ekrom Z., Kamus 3 Bahasa Arab Inggris Indonesia, (Surabaya:

Apollo,2008)

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993)

http//www.wcer.wisc,edu/step/ep301/fall2000/tochonites/stu_cen.html/25.03.2011/12

:00.

http://kurniasepta.blogdetik.com/memotivasi-siswa-sehingga-belajar-lebih-menarik-

dan-menyenangkan/

http://www.sekolahalamarridho.sch.id/index.php/about-us/sarana-a-

fasilitasSaturday, 23 October 2010 05:44 administrator diunduh 07 maret

2011 jam 21.45

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keadaan Siswa SD Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011-2012, 46

Tabel 2 Waktu Belajar SD Alam Ar-Ridho Semarang, 53

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Di Sekolah Alam Ar-Ridho Bukit Kencana

Semarang

Lampiran 2 Formasi Guru SD Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Semarang Tahun

Ajaran 2011-2012

Lampiran 3 Pedoman Dan Hasil Wawancara di SD Alam Ar-Ridho

Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Lampiran 1

BERIKUT STRUKTUR ORGANISASI DI SEKOLAH ALAM AR-RIDHO BUKIT KENCANA SEMARANG

PEMBINA YAYASAN

H. NURUL KHAMDI, B.ENG

PENGAWAS YAYASAN

ADI DARMAWAN, Msi

KETUA YAYASAN

H. JUMALA, MM

WK. KETUA YAYASAN

NUR QUDUS, MT

SEKRETARIS

FAUZUN A MUSTHOFA

M. DHONY R.

BENDAHARA

M.P. NUGROHO

DIREKTUR SEKOLAH

ALAM

HJ. MIA INAYATI R.

AMD

BIDANG

PENGEMBANGAN

DAN PEMBANGUNAN

NUR QUDUS, MT

BIDANG EKONOMI

TEGUH IMAN, MM

KETUA PESANTREN

TAHFIDZ

SOFI SUMARI

BIDANG PENGAWASAN

INTERNAL

DJOKO PRIJATNO

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Lampiran 2

FORMASI GURU SD ALAM AR-RIDHO SEMARANG TAHUN AJARAN 2011-2012

KEPALA SEKOLAH

TRI WINDARTI, S.Psi

TATA USAHA

ROHIMA

UNIT PERPUSTAKAAN

HALIMAH

I A : Susanti Berty

P,A.Md

Yusni Marlina, S.Si

2A: Nur Aeni, S.Pd

Winky

Winangsih,A.Md

3A: Rusmanto, S.Pd

Isti Muyasaroh, S.Si

4A: Anik setyawati,

S.Si

5A: Priyotomo,ST 6A: Atik Widiyati,

S.Pd

Qiroaty

Eni Supriyanti

IB: Ana Rohana, S.Si

Tasropi, S.Kel

IC: Muji Rahayu, S.Pt

Rina Idayani, S.Pd

2B: Endra Sattrahing

JK,ST

Prastiwi Yunita D,S.Psi

2C: Ika Umu

Chafidah,SKM

Hardipo Andriyanto,

ST

3B: Dwi Hartini,SKM

Syaiun Alim, A.Md

3C: Doni Riadi

Widiyawati, S.ST

4B: Santi Muliawati,

A.Md

4C: Atilah, S.Kel

5B: Haryati Ida KW,

S.Si

5C: Arif Rahmawati,

S.Si

6B: Kamizar, S.Pd zamroni

Sriyem

Musyrofah

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 6 HARI/TGL : Senin

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Dzikir pagi dan qiroaty 60 menit

Outing: mengukur pertumbuhan tanaman, (arah tropisme) Learning Objective Siswa mengetahui cara mengukur pertumbuhan tanaman dan jenis-jenis gerak tropisme Outcome Siswa mampu mengetahui cara mengukur tanaman dan mengetahui jenis-jenis tropisme Proses skill: Observe,explore Resource: SF hal 112-113 LK pengamatan

60 menit - siswa duduk melingkar dikelas dan guru menjelaskan maksud dari kegiatan outing tsb( mengamati arah pertumbuhan tanaman )

- Guru membagikan LK hasil pengamatan pertumbuhan tumbuhan - Siswa menyiapakan alat tulisnya - Guru memandu siswa keluar kelas - Siswa mengamati di luar kelas - Siswa menuliskan hasil pengamatan dan pengukurannya - Siswa kembali ke kelas - Siswa mengumpulkan hasil pengamatan

Observasi, LK

ISTIRAHAT

Melihat VCD pertumbuhan tanaman(gerak tropisme) Learning Objective: Mengidentifikasi jenis-jenis gerak pada tumbuhan Outcome: siswa mampu menyebutkan jenis-jenis gerak tropisme Proses SKILL: collection data, observe Resource: perlengkapan menonton VCD, CD pertumbuhan

60 menit - Guru mempersiapkan perlengkapan menonton VCD - Guru mengkondisikan siswa - Guru membuka dengan memancing pertanyaan terkait dengan

pengamatan sebelumnya. - Siswa menonton CD pertumbuhan tanaman - Siswa meresume kembali

observasi

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Diskusi arah pertumbuhan tanaman dan tujuannnya, mencatat panjang pertumbuhannnya Learning Objective: Mengidentifikasi jenis-jenis gerak pada tumbuhan Outcome: siswa mampu menyebutkan jenis-jenis gerak tropisme Proses SKILL: Comunicate Resource: Buku Ensiklopedia IPA percobaan sains,

60 menit

- guru mengkondisikan anak2 - Guru memandu untuk diskusi - Guru memancing dengan berbagai masalah dan pertanyaan - Anak2 menanggapi pertanyaan dari guru - Guru menjelaskan hasil pengamatan, menonton, dan diskusi - Anak2 menulis hasil kesimpulan dari diskusi tersebut - Anak2 memahami tentang gerak2 tropisme

observasi

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 6 HARI/TGL : Selasa

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math: Sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat Learning Objective: Siswa Operasi hitung bilangan bulat (assosiatif dan komutatif) Outcome Proses skill: Resource: Math BSE

60 menit - Guru menerangkan tentang kasus permasalahan terkait bilangan bulat( pertumbuhan tanaman)

- Guru mencoba menerjemahkan dalam bentuk gambar - Guru menuliskan dalam bilangan matematika - Guru mengajak anak2 mengingat kembali pokok bahasan bilangan

bulat waktu kelas 4 - Guru menerangkan cara menyelesaikan - Guru mempersilakan anak2 untuk bertanya - Anak mencatat - Guru memberi latihan

Observasi, LK

ISTIRAHAT

LAB ZONE : menutup daun dan melarutkan klorofil Learning Objective:percobaan fotosintesis Othema: Proses SKILL: eksperimen, 1 Resource: LK, alab2 lab

60 menit - Guru mempersiapkan perlengkapan lab zone - Guru membagikan anak2 dalam beberapa kelompok - Guru membagikan panduan praktikum dan memberi penjelasan - Anak2 melakukan praktikum berdasarkan petunjuk

Observasi, LK

science Learning Objective: Penjelasan hasil proses fotosintesis Outcome: Proses SKILL: Resource: Rekaman SF hal 95-101

60 menit

- guru mengkondisikan anak2 - guru menyiapkan perlengkapan sound - guru memperdengarkan rekaman - anak2 membuat dan menulis resume dari materi tersebut - guru memberi penjelasan

observasi

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit MAPEL 60 menit

DAILY PLAN

THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

WEEK : 6

HARI/TGL : Rabu ,

Nama kegiatan Durasi waktu

Langkah kegiatan Assesmant Ket

Doa pagi dan qiroaty 60 menit

Outbond Learning Objective: Outcome Proses Skill: Leadership, disiplin Resourse Perkap OUTBOND

30 menit 180 menit 15 menit

Pembukaan - Anak2 dikumpulkan dilapangan - Dipimpin oleh pemimpin kelas untuk baris-berbaris dan pemanasan - Guru outbond memberi pengarahan Inti - Kegiatan OB

Penutup - Anak2 dikumpulkan lagi , guru mengajak untuk merefleksi kegiatan

OB

observasi

Tahfidz 60 menit

mapel 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 6 HARI/TGL : KAMIS

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math Learning Objective Operasi hitung bilangan bulat (assosiatif dan komutatif) Outhema Proses skill: Resource: Math BSE, LK

60 menit - guru mengkondisikan anak - Guru mereview materi sebelumnya untuk mengingatkan - Guru memberikan kesempatan kpd anak2 untuk bercanda - Guru membagikan LK - Anak2 mengerjakan LK - Anak2 mengumpulkan LK - Guru membahas bersama2

Observasi, LK

ISTIRAHAT

Science Learning Objective:mengamati daun dan bagian tumbuhan lainnya dengan menggunakan miskroskop atau gambar literatur Proses SKILL: collection data dan observe Resource: mikroskop dan preparat daun batang, akar, gambar literature, kertas gambar

60 menit - Guru mempersiapkan perlengkapan pengamatan - Anak2 secara bergantian melihat gambar di mikroskop - Anak2 menggambarkan apa yang yang telah diamati - Guru menjelaskan bagian-bagian tumbuhan - Anak2 melengkapi gambarnya beserta nama tiap bagian berdasarkan

penjelasan Guru - Anank2 mengumpulkan gambar yang telah dibuat

Observasi, LK

Diskusi Learning Objective: Fungsi akar, xylem dan floem, bagian bunga Outcome: Proses SKILL: Resource:

60 menit

- guru mengkondisikan anak2 - guru menyiapkan perlengkapan sound - Guru memancing dengan pertanyaan yang berkaitan dengan

pengamatan - Anak menjawab pertanyaan guru - Guru menjelaskan hasil dari diskusi - Anak menuliskan hasil diskusi - Guru embagi kelas menjadi beberapa kelompok memask - Guru memberi tugas tiap kelompok untuk membuat hasil olahan dari

cadangan makanan bagian tumbuhan

observasi

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 6 HARI/TGL : Jumat

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Bussiness Learning Objective Hasil olahan cadangan makanan dari bagian2 tumbuhan Outhema Proses skill: 1,2,3,5, observe Resource: Perlengkapan memasak dan market day

3 jam - guru mengkondisikan anak - anak mempersiapkan alat dan bahan - anak memulai untuk proses memasak - Guru menjelaskan tentang untung dan rugi - Anak membuat persiapan untuk market day sekaligus mengestimasi

dana (terkait dengan nilai jual hasil olahannya - Proses market day - Penghitungan untung rugi

Observasi, LK

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 7 HARI/TGL : Senin

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math: Notasi waktu 24 jam, perhitungan waktu dan sudut Learning Objective: Membaca dan menulis tanda waktu dalam 24 jam Outcome : siswa mampu membaca dan menulis tanda waktu dalam 24 jam Proses skill: communicate, infering Resource: Peraga jam (dinding,tangan, analog), Math BSE , LK

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan game konsentrasi( siswa tepuk

tangan sesuai yang diminta guru misal: tepuk 1,2,3, dan siswa tidak bertepuk jika guru menyebut tepuk sate, duit, dan tepuk tikus)

- Ulang2 dengan perintah yang semakin cepat sampai semua siswa konsentrasi

- Guru membawa alat peraga jam dinding/ jam analog Intii:

- Guru menjelaskan waktu dalam 24 jam dengan alat peraga - Guru memutar jarum jam pada suatu angka tertentu - Guru bertanya ke anak2 : jam berapa ini?, gimana menulisnya? - Siswa yang mampu menjawab, diminta maju untuk menuliskannya - Guru menjelaskan cara membaca dan menuliskannya - Siswa mencatat keterangan guru

Penutup: - Siswa di minta membuat gambar jam beserta.menuliskan waktunya (

5 soal bebas) - Guru mengecek dan mengevaluasi - Penugasan LK

Observasi ( siswa mana yang sudah mampu membaca dan menulisn jam )

ISTIRAHAT

Menonton CD Penyerbukan dan pembuahan Learning Objective:Siswa mengetahui dan memahami proses penyerbukan dan pembuahan pada tanaman Outcomes: siswa mampu menceritakan proses penyerbukan dan pembuahan pada tanaman Proses SKILL: collection data Resource: VCD, sound, CD film penyerbukan, SF hal 102-109,LK

5 menit 30 menit 25 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru mempersiapkan perkap menonton CD

Inti: - Siswa menonton Video penyerbukan dan pembuahan - Guru menjelaskan dan menjabarkan dari video tersebut

Penutup: - Siswa diminta membuat resume dari penjelasan guru dan video.

Observasi( konsetrasi anak), LK

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Outing:membedakan jenis biji dikotil dan monokotil, perkawinan generative( cara penyebaran biji,spora ) dan perkembangbiakan vegetatif Learning Objective:Siswa mengetahui dan memahami proses penyerbukan dan pembuahan pada tanaman Outcomes: siswa mampu menceritakan proses penyerbukan dan pembuahan pada tanaman Proses SKILL: collection data Resource: VCD, sound, CD film penyerbukan, SF hal 102-109,LK, lingkungan sekitar

5 menit 50 menit 5 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru membagikan LK - Siswa menyiapkan alat tulis - Guru menjelaskan maksud dari kegiatan outing

Inti: - Guru memandu siswa keluar kelas - Siswa mendata biji tumbuhan dikotil dan monokotil - Guru menjelaskan dengan contoh biji tumbuhan dikotil dan

monokotil - Guru menunjukkan cara penyebaran biji tanaman, pengenalan spora

di tumbuhan suplir dan proses perkembangbiakan generatifnya - Guru memberi contoh salah satu perkembangan vegetative dan

menyebutkan cara perkembangbiakan vegetative lainnya - Siswa meresume di LK

Penutup: Siswa ditugasi melakukan salah satu contoh perkembangbiakan vegetative dalam bentuk laporan

Observasi, LK (tertulis), portopolio( Laporan )

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN

THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT WEEK : 7 HARI/TGL : Selasa

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math: perhitungan waktu dan sudut Learning Objective: Melakukan pengerjaan hitung yang berkaitan dengan waktu dan mengukur sudut Outcome : siswa mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan waktu dan mampu mengukur besarnya sudut yang dibentuk dari 2 jarum jam Proses skill: estimate dan measure Resource: Peraga jam dinding, Math BSE

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak - Guru mereview lagi jenis2 sudut dengan pertanyaan. Ada berapa

jenis sudut yang masih kalian ingar? kalo sudut siku-siku, lurus besarnya berapa derajat?dst Inti

- Guru membawa alat peraga jam dinding - Guru meletakkan jarum jam dipukul 3, dan pukul 6. - Guru menanyakan “ kira-kira berapa ya besar sudut terkecilnya?” - Guru menjelaskan besar sudutnya. Dengan patokan sudut siku-siku

dan sudut lurus. Penutup:

- Siswa dibagikan LK pengukuran sudut

Observasi ( siswa mana yang sudah mampu membaca dan menulisn jam )

ISTIRAHAT

Diskusi: penumbuhan tanaman baru, penyebaran biji dan dan tanaman baru(proses perkembangbiakan generative dan vegetative) Learning Objective:Siswa mengetahui dan memahami cara perkembangbiakan generatif Outcomes: siswa mampu menceritakan cara perkembangbiakan generative dan vegetative tanaman Proses SKILL: comunicate Resource: SF hal 108

5 menit 30 menit 25 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru memberi bahan diskusi dengan bacaan SF 108.

Inti: - Siswa membaca bacaan SF hal 108 yang diberikan guru - Guru menyusun permasalahan untuk bahan diskusi: Bagaimanakah

cara tumbuhan berkembangbiak??? Penutup:

- Siswa diminta membuat resume dari hasil diskusi

Observasi( keaktifan siswa saat diskusi)

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Reading: Pengaruh DNA terhadap pertumbuhan tanaman Learning Objective:Siswa membaca dan memahami teks panjang Outcomes: siswa mampu memahami isi suatu bacaan dan mampu membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat Proses SKILL: collection data Resource: SF 110-111

5 menit 20 menit 35 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru membagikan bacaan kepada siswa

Inti: - Secara bergilir guru meminta siswa untuk membaca keras teks

bacaan tersebut - Guru menjelaskan tentang intonasi bacaan dan contoh

pemakaiannya - Siswa secara bergilir diminta membaca keras berdasarkan intonasi

yang tepat Penutup:

- Siswa diminta membuat rangkuman

Observasi (kemampuan membaca dan menulis)

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / PLANT

WEEK : 7 HARI/TGL : Rabu ,

Nama kegiatan Durasi waktu

Langkah kegiatan Assesmant Ket

Doa pagi 15 menit

Outbond Learning Objective:Low Impact Outhema Proses Skill: Leadership, disiplin Resourse Perkap OUTBOND

4 jam - Anak2 dikumpulkan dilapangan - Dipimpin oleh pemimpin kelas, baris-berbaris dan pemanasan - Guru outbond memberi pengarahan - Kegiatan OB - istirahat - Anak2 dikumpulkan lagi , guru mengajak untuk merefleksi kegiatan

OB

observasi

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Tahfidz -

mapel -

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / interaction in Ecosystem

WEEK : 7 HARI/TGL : Kamis

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Outing: membongkar pot bawah tanah Learning Objective: Melakukan pengamatan ekosistem dan unsure-unsurnya Outcome : siswa mampu menyebutkan unsure-unsur ekosistem ( biotic dan abiotik) Proses skill: observe, Collection data, Classify, Modelling, proaktif, prediction Resource: SF hal 127-129, LK

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak - Siswa menyiapkan alat tulis - Guru memandu siswa keluar kelas

Inti - Guru memberi contoh/ Demo membongkar pot - Siswa mengamati ekosistem dalam pot - Siswa mendata mahluk hidup dan tak hidup yang ada - *)Apabila guru mencabut tanaman dalam pot apa yang terjadi terkait

dengan unsure-unsur ekosistem( bagaimana semut yang ada apakah masih tetap di stu atau merasa terganggu lalu pergi)

- Siswa diminta membuat tulisan analisa jika poin *) dilakukan/ salah satu unsure ekosistem dihilangkan

Penutup: - Siswa dibagi menjadi 2 kelompok - Tiap kelompok perindividu diberi penugasan membuat project :

membangun model ekosistem yang berisi semut hitam lalu didatangkan semut merah(modeling perubahan akibat datangnya organism baru) dan membuat model perubahan ekosistem kadar garam pada tanaman air dan ikan cethul

Observasi (pengamatan siswa), LK

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

ISTIRAHAT

Merumuskan pengertian ekosistem, unsure ekosistem, dan diskusi peran tiap makhluk Learning Objective:Siswa mengetahui pengetian ekosistem dan unsur2nya Outcomes: siswa mampu menjelaskan ekosistem dan usur2nya serta peran tiap unsure thd ekosistem Proses SKILL: comunicate Resource: SF hal 127-128

15 menit 20 menit 25 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru mereview ingatan siswa terkait materi ekosistem di kelas 4 - Guru mengajukan beberapa pertanyaan - Guru mengukur tingkat pemahaman siswa dari jawaban2 yang

dilontarkan siswa Inti:

- Guru mengajukan pertanyaan lagi untuk didiskusikan: “ apa peranan komponen ekosistem bagi kelangsungan ekosistem tersebut?”

- Siswa berdiskusi mengajukan argumennya - Guru menjelaskan

Penutup: - Siswa diminta meresume hasil diskusi

Observasi( keaktifan siswa saat diskusi)

Reading: Menaksir suatu bilangan Learning Objective:Siswa menaksir hasil pengerjaan hitung 2 bilangan Outcomes: siswa paham tentang penaksiran dan bisa menaksir hasil pengerjaan 2 bilangan Proses SKILL: estimate and measure Resource: Math BSE hal 9-13, LK

5 menit 20 menit 35 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan game konsentrasi (peganglah apa

yang bu guru katakan jangan mengikuti gerakan yang dipraktekkan guru)

- Ulang-ulang sampai semua siswa mampu konsentrasi Inti

- Setelah semua siswa bisa konsentrasi guru mulai bercerita suatu kasus dalam kehidupan sehari2 yang berkaitan dengan penaksiran.

- Guru mulailah mengenalkan istilah penaksiran dan pemanfaatannya - Guru menjelaskan cara menaksiran hasil penghitungan 2 bilangan. - Guru menuliskan dengan kalimat matematika - Siswa memperhatikan dan menulis

Penutup: - Siswa diminta menyelesaikan suatu kasus yang terkait dengan

penaksiran(menaksir orang dalam suatu area)

LK

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 7 HARI/TGL : Jumat

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Outing: melihat ekosistem air dekat sekolah(kolam) Learning Objective Siswa mengetahui komponen ekosistem suatu kolam Outcome: siswa mampu menyebutkan komponen ekosistem di kolam dan mampu menjelaskan peran tiap komponen dalam ekosistem kolam tsb. Proses skill: observe, Collection data, Classsify,Modelling, proaktif Resource: Kolam, sound, mix

10 menit 30 menit 20 menit

- Pembukaan - guru mengkondisikan anak - Guru mereview materi sebelumnya tentang apa itu ekosistem,

komponen-komponennya. - Guru menjelaskan maksud outing: mengamati ekosistem air di skitar

sekolah - Siswa menyiapkan alat tulisnya - Inti - Guru memandu siswa kluar kelas - Pengamatan di luar kelas - Siswa mencatat pengamatan

Penutup - Guru meminta siswa kembali ke kelas - Guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan didepan

kelas

Observasi, LK

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Diskusi: berbagai contoh bioma di dunia (terjadinya suatu bioma) Learning Objective Siswa mengetahui sebab-sebab terbentuknya Bioma Outcome: Siswa mampu menceritakan terjadinya suatu bioma dan bisa menyebutkan contoh-contoh bioma di dunia Proses skill: observe, Collection data, Resource: sound, mix

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan - Guru mengkondisikan siswa - Guru membagikan bahan untuk didiskusikan: “ apa yang kalian

ketahui tentang bioma?, sebab-sebab terjadinya bioma?, sebutkan beberapa bioma didunia?”

- Guru membagi dalam 3 kelompok diskusi. - Tiap kelompok boleh mencari studi literaturnya

Inti: - Siswa mencari studi literature - Tiap kelompok masing2 berdiskusi - Tiap kelompok presentasi di depan kelas - Pembahasan bersama Guru dikaitkan

Penutup: - Siswa ditugasi meresume hasil diskusi

Observasi( keaktifan saat diskusi) LK( hasil resume)

Akhlaq: Pesan menjaga keseimbangan lingkungan Learning Objective: siswa mengetahui Tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi Outcame: siswa paham tentang tugas khalifah di muka bumi terkait dengan menaga keseimbangan lingkungan Proses Skill: observe, collection data Resource: Artikel kerusakan alam, ayat al quran (al-Mu'minun ayat 115, Surat All-Baqarah ayat 30, Qs. Al-An'am [6]: 165, Al Hijr ayat 27)

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa dengan duduk melingkar - Guru membagikan beberapa artikel keseimbangan lingkungan

terganggu( kerusakan alam) Inti

- Siswa di minta membacakan secara keras secara bergilir - Pembahasan bersama oleh Guru : di kaitkan dengan tugas manusia di

muka bumi ini( ayat al quran) - Penjelasan manusia sebagai khalifah di muka bumi bukan perusak

Penutupan: - Siswa menulis kesimpulan

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN

THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interactions in Ecosystem WEEK : 8 HARI/TGL : Senin

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Outing: mengamati interaksi 2 makhluk hidup atau lebih (simbiosis dan kompetisi) di lingkungan sekolah Learning Objective: Siswa memahami tentang simbiosis dan kompetisi Outcome : Siswa mampu menceritakan apa itu simbiosis dan kompetisi dan mampu menyebutkan contoh simbiosis dan kompetisi Proses skill: communicate, inferring, classify Resource: Lingkungan sekitar,

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Siswa menyiapkan alat tulis - Guru menjelaskan tujuan dari kegiatan outing

Intii: - Guru memandu siswa keluar kelas - Siswa menyebar mengamati lingkungan sekitar - Siswa mencatat pengamatan jika menemui interaksi antar makluk

hidup - Siswa kembali ke kelas - Guru mendata interaksi makluk hidup yanga ada - Siswa mengklasifikasikan mana yang simbiosis dan mana yang

kompetisi - Guru membantu menjelaskan setelah mereka berhasil

mengklasifikasi - Siswa mengetahui apa itu kompetisi dan simbiosis

Penutup: - siswa mempersiapkan materi untuk bahan laporan pengamatan

Observasi ( keaktifan mengamati

ISTIRAHAT

Lingualistik: membuat laporan pengamatan dan diskusi tujuan kompetisi antar makhluk hidup Learning Objective:Siswa mengetahui sistematika laporan Pengamatan Outcomes: siswa mampu membuat laporan pengamatan dengan sistematis

5 menit 30 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru memberikan bahan diskusi: apa tujuan kompetisi

Inti: - Siswa berdiskusi di pandu guru - Siswa menyimpilkan hasil diskusi yang di peroleh - Guru mengkompare hasil diskusi dengan literature SF hal 140-143

Observasi(keaktifan anak saat diskusi),porto polio

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Proses SKILL: communicate, collection data Resource: SF Hal 140-143

25 menit

- Siswa mencatat kesimpulannya Penutup:

- Siswa diminta membuat laporan pengamatan tentang simbiosis dan kompetisi dari bahan pengamatan yang sudah ada/dilalukukan

Menonton: perilaku berang-berang dan semut mengubah membuat ekosistem Learning Objective: Siswa mengetahui perilaku berang2 dan semut Outcomes: siswa belajar dari perilaku berang2 dan semut Proses SKILL: collection data dan observe Resource: VCD, sound, CD film

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru menyiapkan sound, mix dan perlengkapan nonton CD

Inti: - Siswa menonton - Guru memberi penjelsan

Penutup: - Siswa diberi tugas menulis pesan yang terkait terkait dari film

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / / Interactions in Ecosystem

WEEK : 8 HARI/TGL : Selasa

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math: mengukur sudut dengan busur lingkaran dan menyelesaikan perhitungan di bangun datar Learning Objective: Siswa melakukan pengukuran suatu sudut dan menghitung jumlah sudut di suatu bangun datar Outcome : siswa mampu mengukur sudut dengan busur dan bisa menentukan besar sudut salah satu sudut bangun datar Proses skill: estimate dan measure Resource: Busur, bangun datar, LK

5 menit 40 menit 15menit

Pembukaan: - Siswa menyiapan busur dan alat tulis lainnya - Guru membawa alat peraga bangun datar

Inti - Guru menjelaskan cara mengukur sudut dengan busur - Guru memberi contoh - Guru membagikan bangun ruang lain ke siswa - Siswa mencoba mengukur tiap sudut di bangun ruang tersebut - Siswa menjumlahan sudut-sudutnya - Dengan dipandu guru siswa menyimpulkan jumlah sudut di setiap

bangun datar yang sudah dibagi. Penutup:

- Siswa menulis catatan - Penugasan di rumah terkait mengukur sudut

Observasi ( siswa mana yang sudah mampu), LK

ISTIRAHAT

Reading: Membaca SF 148-151 (rantai energy,N,O2,CO2 dan pengaruhnya) Learning Objective:Siswa membaca teks panjang dengan intonasi dan lafal yang tepat Outcomes: siswa mampu membaca keras teks panjang dengan lafal dan intonasi yang tepat Proses SKILL: comunicate , collection data Resource: SF hal 148-151, mix, sound

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan: - Guru membagikan materi yang akan dibaca(sf hal 148-151)

Inti: - Siswa membaca bacaan SF hal 148 -151yang diberikan guru - Guru meminta tiap untuk membaca keras secara bergilir

Penutup: - Siswa diminta memahami bacaan

Menulis: Merangkum dan menemukan tema utama di setiap paragraph Learning Objective: menemukan kalimat utama di setiap paragraph Outcomes: Siswa mampu membuat rangkuman dan menentukan kalimat utama

5 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru membagikan bacaan kepada siswa

Inti: - Secara bergilir guru meminta siswa untuk membaca keras teks

bacaan tersebut - Guru menjelaskan tentang intonasi bacaan dan contoh

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

tiap paragraf Proses SKILL: collection data, observe Resource: SF 148-151, kertas hvs

35 menit

pemakaiannya - Siswa secara bergilir diminta membaca keras berdasarkan intonasi

yang tepat Penutup:

- Siswa diminta membuat rangkuman

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 8 HARI/TGL : Rabu ,

Nama kegiatan Durasi waktu

Langkah kegiatan Assesmant Ket

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Doa pagi dan qiroaty 60 menit

Outbond Learning Objective: Outcome Proses Skill: Leadership, disiplin Resourse Perkap OUTBOND

30 menit 180 menit 15 menit

Pembukaan - Anak2 dikumpulkan dilapangan - Dipimpin oleh pemimpin kelas untuk baris-berbaris dan pemanasan - Guru outbond memberi pengarahan Inti - Kegiatan OB

Penutup - Anak2 dikumpulkan lagi , guru mengajak untuk merefleksi kegiatan

OB

observasi

Tahfidz 60 menit

mapel 60 menit

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / interaction in Ecosystem

WEEK : 8 HARI/TGL : Kamis

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Outing: keadaan di bawah pohon rindang (membandingkan tempat yang sedikit O2 dan yang banyak O2) Learning Objective: Mengamati siklus makanan, membandingkan tempat yang ber 02 banyak dan sedikit Outcome : siswa mampu menceritakan tentang siklus makanan Proses skill: compare and contrast, prediction Resource:

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak - Guru memandu siswa keluar kelas menu tempat yang banyak

pohonnya Inti

- Guru membagikan plastic ke tiap anak - Guru meminta siswa menutup kepalanya dengan plastic - Guru meminta siswa merasakan - Dalam waktu 10 menit guru mengomando untuk membuka

plastiknya. - Guru meminta beberapa siswa menceritakan apa yang mereka rasa - Selama 10 menit juga siswa diminta merasakan di bawah pohon yang

rindang - Guru meminta beberapa orang untuk bercerita membandingkan 2

kondisi tsb. - Setelah semua paham , Guru menugasi siswa mengamati siklus

makanan yang ada di sekitar Penutup Siswa di beri tugas membuat contoh siklus makanan

Observasi (pengamatan siswa), LK

ISTIRAHAT

Math: mengukur sudut dibangun datar 15 menit Pembukaan: Observasi(

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

dengan busur Learning Objective:Siswa membandingkan pengukuran sudut dengan busur dan dengan perhitungan Outcomes: Siswa mampu menggunakan busur dan mengetahui jumlah sudut dalam suatu bangun datar Proses SKILL: compare dan contrast, estimate and measure Resource: bangun datar, busur, kertas, LK

20 menit 25 menit

- Guru mengkondisikan anak - Guru membagikan LK

Inti: - Siswa mengukur sudut di bangun datar tsb menggunakan busur. - Siswa menyisakan satu sudut di bangun datar tersebut jangan diukur

dulu - Guru mengintruksikan ke siswa untuk mengingat hipotesa yang

sudah didapat( sudut di segitiga berjumlah 180, din bangun segiempat berjumlah 360)

- Guru meminta siswa untuk mengira2 besar susdut yang tersisa dengan hasil hipotesa tersebut

- Guru meminta siswa mengukur sudut tsb dengan busur - Guru meminta siswa untuk membandingkan hasilnya - Guru memberikan kesimpulan

Penutup: - Siswa menyelesaikan LK yang lain

keaktifan siswa saat diskusi)

Game: Bermain dengan sudut dan arah Learning Objective:Siswa memahami besarnya sudut dan arah Outcomes: siswa mengerti tentang arah dan besarnya sudut 45,90.180. Proses SKILL: comunicate Resource: penutup mata

10 menit 40 menit \ 10 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak - Guru menjelaskan aturan permainan( mata ditutup, siswa diminta

untuk mengikuti intruksi guru, 90 derajat kea rah kanan, 45 derajat ke kiri dst) Inti

- Beberapa siswa di tutup matanya - Guru memberi instruksi - Siswa mendengarkan ,bagi yang salah digantikan teman yang lain - Seterusnya sampe siswa yang paling terakhir bertahan itulah

pemenangnya Penutup:

- Refleksi dari permainan yang ada

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 8 HARI/TGL : Jumat

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Reading: artikel hikmah di balik benalu (tanaman parasit) Learning Objective Siswa mengetahui hikmah di balik benalu, menentukan kalimat utama Outcome: siswa bisa mengambil hikmah di balik benalu, menuliskan kalimat utama Proses skill: observe Resource: Artikel, mix, sound

5 menit 20menit 35 menit

Pembukaan - guru mengkondisikan anak - Guru membagikan artikel

Inti - Siswa membaca artikel mandiri - Guru meminta siswa untuk membaca keras secara bergiliran - Guru menjelaskan hikmah dibalik benalu

Penutup - Guru menugaskan siswa menentukan kalimat utamanya - Dari kalimat utama tersebut, siswa diminta mengembangkan kalimat

lagi dengan bhasa sendiri

Observasi,LK

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Mendengarkan kisah tentang Rosulullah( latar belakang kakek dan pamannya) Learning Objective Siswa mengetahui kisah rosulullah Outcome: Siswa mampu menceritakan kembali kisah rosulullah Proses skill: observe, Collection data, Resource: Mute

5 menit 25 menit 30 menit

Pembukaan - Guru mengkondisikan siswa dengan duduk melingkar

Inti: - Guru mulai bercerita kisah rosulullah dari kanak-kanak sampai

dewasa - Siswa mendengarkan

Penutup: - Siswa ditugasi menceritakan kembali apa yag telah didengar

Observasi( keaktifan saat diskusi) LK( hasil resume)

Bahasa Jawa :Cerita Pandhawa Learning Objective: membaca dan memahami teks bahasa jawa Outcame: Siswa mampu membaca teks bahasa jawa dan memahami isinya Proses Skill:, collection data Resource: Teks bahasa jawa tentang pandawa, mix, sound

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa dengan duduk melingkar - Guru membagikan teks

Inti - Siswa di minta membacakan secara keras secara bergilir

Penutup: - Siswa menuliskan kembali isi teks

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 9 HARI/TGL : Senin ,

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Nama kegiatan Durasi waktu

Langkah kegiatan Assesmant Ket

Doa pagi dan qiroaty 60 menit

Perubahan DNA dan sifat yang diturunkannya( perubahan DNA dikarenakan lingkungan) Learning Objective: Siswa mengetahui Apa itu DNA, sifat yang diturunkan Outcome: Siswa mengetahui istilah DNA dan sifat yang diturunkan Proses Skill: collection data Resourse SF hal: 170-173

15 menit 30 menit 15 menit

Pembukaan - Guru mengkondisikan siswa dengan game( “Ikuti jika guru berkata:

saya berkata pegang………”) - Siswa mengikuti Inti - Gurumenjelaskan tentang DNA dan penurunan sifat - Guru menjelaskan tentang perubahan DNA akibat lingkungan (

anjing yang awalnya karnivora, kemudian karena dipelihara lingkungan mengaklibatkan menjadi jinak dan omnivore)

Penutup - Siswa mencatat penjelasan guru

observasi

Interview: Sifat fisik orang tua, anak, binatang peliharaan terkait dengan penurunan sifat Learning Objective: Siswa melakukan wawancara Outcome: Siswa berani bertanya dan mewawancarai Proses Skill: collection data Resourse: form wawancara

5 menit 30 menit 25 menit

Pembukaan - Guru mengkondisikan siswa - Guru membagikan form wawancara - Guru menjelaskan form wawancara

Inti : - Siswa mewawancarai teman satu kelas - Siswa menulis hasil wawancara

Penutup: Siswa menulis laporan wawancara

Observasi (keseriusan dan keberanian untuk wawancara), laporan wawancara

Diskusi: Contoh sifat yang diturunkan dan yang tidak( gen-lingkungan) Learning Objective: siswa mengetahui sifat yang diturunkan dan yang tidak ( dipengaruhi oleh gen dan lingkungan)

10 menit 30 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Guru memberikan bahan diskusi: sifat- sifat apa saja yang bisa

menurun dan sifat apa saja yang tidak menurun Inti:

- Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok diskusi

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Outcome: Siswa mampu menyebutkan contoh sifat yang bisa diturunkan dan yang tidak diturunkan Proses Skill: comunicate Resourse: hasil interview

20 menit

- Siswa berdiskusi berdasarkan hasil dari interview - Guru menjelaskan

Penutup: Siswa meresume hasil diskusi

Tahfidz 60 menit

MapeL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interactions in Ecosystem

WEEK : 9 HARI/TGL : Selasa

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Math: pengulangan materi yang lalu dalam soal cerita Learning Objective: Siswa menyelesaikan soal cerita terkait materi sudut, waktu, bilangan bulat, KPK dan FPB, sifat bangun datar Outcome : Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan Proses skill: Resource: LK

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Siswa menyiapkan alat tulis - Guru mereview beberapa materi - Guru membagikan LK

Inti: - Siswa mengerjakan LK yang diberikan guru

Penutup: - Guru memeriksa kerjaan siswa - Guru mengevaluasi daya serap siswa

Observasi ( kemampuan daya serap), LK

ISTIRAHAT

Diskusi: Bagaimana binatang beradaptasi, berubah perilaku,(anjing, kucing, burung) Learning Objective:Siswa mengetahui bagaimana binatang beradaptasi dengan lingkungannya. Outcomes: siswa mampu menyebutkan salah satu cara adaptasi hewan Proses SKILL: communicate, collection data Resource: SF

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Guru membagi siswa dalam 5 kelompok - Tiap kelompok menyelidiki cara adaptasi dari beberapa hewan (

kucing, burung, bebek, anjing, dll) - Guru memberikan bahan diskusi: Bagaimana binatang beradaptasi,

berubah perilaku Inti:

- Siswa berdiskusi dalam satu kelompok - Siswa mempresentasikan - Siswa kelompok lain menanggapi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi yang di peroleh - Guru mengkompare hasil diskusi dengan literature SF hal 140-143

Penutup - Guru mereview ulang

Observasi(keaktifan anak saat diskusi),porto polio

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

LaB: perubahan perilaku pada ikan cethul Learning Objective: Siswa mengamati perubahan perilaku pada ikan cethul Outcomes: siswa mampu bercerita tentang contoh perilaku binatang yang berubah karena lingkungan Proses SKILL: collection data, observe Resource: ikan cethul, toples berisi air, air garam, Prosedure cara kerja

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Siswa menyiapkan ikan cethul beserta toplesnya - Guru membagikan prosedur langkah kerja

Inti: - Siswa mengamati sesuai langkah kerja

Penutup: - Siswa menulis hasil pengamatan

Observasi( keaktifan siswa ikut lab) Portofolio

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 9 HARI/TGL : Rabu ,

Nama kegiatan Durasi waktu

Langkah kegiatan Assesmant Ket

Doa pagi dan qiroaty 60 menit

Outbond Learning Objective: Outcome Proses Skill: Leadership, disiplin

30 menit 180 menit 15 menit

Pembukaan - Anak2 dikumpulkan dilapangan - Dipimpin oleh pemimpin kelas untuk baris-berbaris dan pemanasan - Guru outbond memberi pengarahan Inti - Kegiatan OB

Penutup - Anak2 dikumpulkan lagi , guru mengajak untuk merefleksi kegiatan

observasi

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Resourse Perkap OUTBOND

OB

Tahfidz 60 menit

mapel 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interactions in Ecosystem

WEEK : 9 HARI/TGL : kamis

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Lingual: Bagaimana perubahan ekosistem menyebabkan perubahan makhluk hidup Learning Objective: Siswa melakukan pengamatan bahwa perubahan ekosisistem bisa menyebabkan perubahan perilaku makhluk hidup Outcome : Siswa mampu memberi salah satu contoh makhluk hidup yang berubah akibat berubahnya ekosistem Prosses Skill: observasi, collection data Resource: SF 174-177

10 menit 20 menit 30 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Guru menyiapkan artikel SF hal 174-177 - Guru membagikan artikel tersebut

Inti: - Siswa membaca artikel yang diberikan guru - Siswa memahami artikel tersebut

Penutup: - Guru meminta siswa untuk menjelaskan maksud artikel tersebut

secara tertulis( boleh gambar, artikel, atau skema)

ISTIRAHAT

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Penjelasan: kepunahan perubahan sifat genetis akibat perubahan lingkungan. Adaptasi yang gagal / buruk Learning Objective:Siswa mengetahui kepunahan perubahan sifat genetis akibat perubahan lingkungan. Adaptasi yang gagal / buruk. Outcomes: siswa mampu menceritakan sebab-sebab terjdi kepunahan Proses SKILL: collection data Resource: SF

10 menit 30 menit 20 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan anak dengan duduk melingkar - Game konsentrasi

Inti: - Guru menjelaskan tentang materi - Siswa memperhatikan

Penutup - Siswa mencatat

Observasi(keaktifan anak saat diskusi),porto polio

Akhlaq: perlunya menjaga keseimbangan alam dan menyayangi makhluk hidup Learning Objective: Siswa mengetahui akhlaq terhadap makhluk hidup dan lingkungan lewat poster Outcomes: siswa melakukan contoh perilaku memnjaga keseimbangan lingkungan Proses SKILL: observe Resource: kertas gambar, pewarna, poster

10 menit 50 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Guru menjelaskan perlunya menjaga keseimbangan lingkungan

Inti: - Siswa menuangkan ide menjaga keseimbangan alam lewat

menggambar poster Penutup:

- Guru memberi note poster siswa

Poster

ISHOMA

TAHFIDZ 60 menit

MAPEL 60 menit

DAILY PLAN THEMA/SUBTHEMA : LIFE SCIENCE / Interaction in Ecosystem

WEEK : 9 HARI/TGL : Jumat

Nama Kegiatan Durasi waktu

Langkah Kegiatan Assesment Keterangan

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Doa pagi dan Qiroaty 60 menit

Math: pengulangan materi yang lalu dalam soal cerita Learning Objective: Siswa menyelesaikan soal cerita terkait materi sudut, waktu, bilangan bulat, KPK dan FPB, sifat bangun datar Outcome : Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan Proses skill: Resource: LK

10 menit 40 menit 10 menit

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa - Siswa menyiapkan alat tulis - Guru mereview beberapa materi - Guru membagikan LK

Inti: - Siswa mengerjakan LK yang diberikan guru

Penutup: - Guru membahas LK

Observasi,LK

PKn: Wawasan Nusantara Learning Objective Siswa mengetahui pentingnya wawasan nusantara Outcome: Siswa mampu menjelaskan pentingnya wawasan nusantara untuk mempersatukan NKRI Proses skill: observe, Collection data, Resource: Buku Pkn

5 menit 25 menit 30 menit

Pembukaan - Guru mengkondisikan siswa dengan duduk melingkar

Inti: - Guru mulai bercerita tentang wawasan nusantara beserta contoh-

contoh dalam kehidupan sehari-hari - Siswa mendengarkan

Penutup: - Siswa ditugasi meresume penjelasan guru

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Bahasa Jawa :Cerita Pandhawa (lanjutan) Learning Objective: membaca dan memahami teks bahasa jawa Outcame: Siswa mampu membaca teks bahasa jawa dan memahami isinya Proses Skill:, collection data Resource: Teks bahasa jawa tentang pandawa, mix, sound

Pembukaan: - Guru mengkondisikan siswa dengan duduk melingkar - Guru membagikan teks cerita punakawan

Inti - Siswa di minta membacakan secara keras secara bergilir

Penutup: - Siswa menuliskan kembali isi teks

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

1

PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA

A. Hari/Tanggal : Selasa, 12 Juli 2011

Tempat : Kantor SD Alam Ar-Ridho Semarang

Waktu : 08:00 WIB

Narasumber : Direktur SA Ar-Ridho, Mia Inayati Rahmania, A.Md.

1. Peneliti : Seperti Apa Tinjauan Historis SD Alam Ar-

Ridho Semarang?

Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Tinjauan historis SD Alam Ar-Ridho yakni Sebelum

berdirinya SD pada tahun 2000, terebih dahulu sudah ada TK dan

PAUD Alam Ar-Ridho pada tahun 1996. Atas saran dari teman teman

ibu Mia, beliau bermaksud mendirikan sebuah SD yang mirip sekolah

lanjutan setelah TK atau PAUD.

2. Peneliti : Siapa yang mempunyai ide atau gagasan

pertama kali untuk mendirikan SD Alam Ar-Ridho Semarang?

Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Berawal dari gagasan yang dimunculkan oleh H. Nurul

Khamdi, B. Eng, Mia Inayati Rahmania M.Pd., beserta teman-teman

dekatnya yang ingin menciptakan manusia yang berkualitas dalam

urusan dunia maupun akhirat, maka pada tahun 1996 di dirikan TK

Islam terpadu. Kemudian atas saran dari teman temannya juga, beliau

bermaksud mendirikan sebuah SD yang mirip sekolah lanjutan setelah

TK. Sebelum mendirikan SD ini, H. Nurul Khamdi beserta stafnya

melakukan studi banding di Sekolah Alam Ciganjur Jakarta. Setelah

bertemu dengan penggagas dari sekolah alam dan konsepnya sesuai

yakni mewadahi anak secara alam dan mendekatkan diri anak pada

lingkungan, membuat hidup anak menjadi lebih berwarna sehingga

dalam pembelajaran anak tidak terpaksa melakukan pelajaran. Maka

pada tahun 2000 berdirilah SD Alam Ar-Ridho.

3. Peneliti : Apa visi dan misi SD Alam Ar-Ridho

Semarang?

Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Visi Sekolah Dasar (SD) Alam Ar-Ridho Menjadi word school

yang selalu berinovasi mengembangkan metode pendidikan yang

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

2

menjadikan manusia tahu tata cara tunduk kepada Allah sebagai

khalifah dalam setiap proses pembelajaran.

Missi SD Alam Ar-Ridho: Mendidik aqidah, ibadah, dan

akhlaqul karimah. Mendidik karakter leader, enterpreneur, ilmiah, dan

peduli lingkungan. Mengoptimalkan seluruh kecerdasan. Membangun

kepedulian terhadap hidup sehat dan bersih. Mempersiapkan pendidik

yang kreatif dan inovatif Profesional dalam manajemen. Bersinergi

dengan seluruh stake holder utamanya orang tua siswa. Menyediakan

lingkungan belajar yang menyenangkan.

4. Peneliti : Bagaimana keadaan guru, karyawan, dan siswa

di SD Alam Ar-Ridho Semarang?

Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Tenaga pendidik di SD Alam Ar-Ridho merupakan orang yang

berkompeten dibidangnya yaitu mampu mendidik anak agar dapat

mengembangkan segala potensinya. Rasio jumlah perbandingan

antara tenaga pendidik dan anak, kompetensi serta latar belakang

pendidikan pendidik, menjadi prioritas utama. Di SD Alam Ar-Ridho

seorang pendidik harus seseorang yang berpengalaman dan

mempunyai kemampuan dalam mendidik. Tenaga pendidik di SD

Alam Ar-Ridho harus memiliki dedikasi, kompetensi, loyalitas,

responsibility dan kreatifitas. Perbedaan siswa sangat diperhatikan

oleh mereka. Tanggung jawab tenaga pendidik tidak hanya mengajar,

tetapi juga bertanggung jawab agar jangan sampai terlambat untuk

mengetahui kelemahan anak. Untuk membantu anak yang kurang,

maka pihak sekolah melakukan komunikasi dengan orang tua.

5. Peneliti : Bagaimana Kurikulum yang digunakan di SD

Alam Ar-Ridho Semarang?

Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Kurikulum SD Alam Ar-Ridho sesuai dengan kurikulum dari

pemerintah. SD Alam Ar-Ridho menggunakan pembelajaran tematik

serta tema dari PERMENDIKNAS yang bermuatan sains. Materi

pokok tersebut kemudian dijadikan tema pembelajaran yang kemudian

diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain. Tema tersebut terus

berubah setiap minggunya sehingga anak tidak akan merasa bosan

atau jenuh untuk belajar.

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

3

B. Hari/Tanggal : Rabu, 13 Juli 2011

Tempat : Ruang Kelas SD Alam Ar-Ridho Semarang, tepatnya

di kelas VB

Waktu : 09:30 WIB

Narasumber : Guru Kelas VB, Haryati Ida KW, S.Si

1. Peneliti : Apa saja Materi PAI di SD Alam Ar-Ridho

Semarang?

Guru :

Secara umum materi PAI yang disampaikan sesuai dengan SK

KD dari Permendiknas, karena di SD Alam Ar-Ridho ini juga

mengikuti UAS dari pemerintah. Akan tetapi penyampaian serta

pengembangan materinya disesuaikan dengan tingkat kemampuan

serta tingkatan peserta didik dalam menerima materi yang

disampaikan.

Dalam penyampaian mata pelajaran PAI, di SD Alam Ar-

Ridho mempunyai tingkatan-tingkatan dalam penyampaiannya.

Misalnya : untuk kelas I-IV mapel PAI disampaikan secara tematik

dan diintegrasikan dengan mapel yang lainnya. Sedangkan

pembelajaran PAI di kelas V dan VI hampir sama dengan

pembelajaran di kelas I-IV, namun di kelas ini ditambahkan pelajaran

Fiqih dan Bahasa Arab. Kenapa pelajaran Fiqih dipisahkan dengan

pelajaran PAI, hal tersebut dikarenakan Fiqih merupakan pelajaran

bagi anak menjelang usia baligh. Pengetahuan ini harus terkonsentrasi,

karena merupakan pengetahuan wajib bagi anak.

2. Peneliti : Bagaimana Proses Pelaksanaan Model Joyfull

Learning Pendidikan Agama Islam di SD Alam Ar-Ridho

Semarang?

Guru :

Proses pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dilakukan secara

terintegrasi dengan mata pelajaran lain, sehingga pelaksanaan

pendidikan agama islam dapat dilakukan pada saat pembelajaran baik

didalam kelas maupun diluar kelas. Pembelajaran dengan model

joyfull learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan

berbagai metode. Pembelajaran ini mampu menjembatani anak agar

dapat belajar dengan santai tanpa beban. Model joyfull learning

dalam PAI dapat juga diaktualisasikan dengan mengajak anak keluar

kelas kemudian membuat lingkaran. Hal ini dilakukan agar anak dapat

menerima pelajaran dengan keadaan rileks dan kondusif.

Pembelajaran ini juga dapat dilakukan dengan mengajak anak ke

taman, melakukan brainforming dengan sebuah permasalahan. Setiap

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

4

pagi anak selalu diberi tausiah oleh guru kelas dan kemudian dilanjut

do’a. Setelah tausiah, anak-anak diberikan pertanyaan tentang tausiah

dan menarik kesimpulan. Kemudian guru menyimpulkan kembali

tausiah tersebut.

Variasi dalam penggunaan metode dalam model ini, membuat

anak didik merasa senang (enjoy) ketika belajar. Pembelajaran PAI

lebih menekankan pada pembelajaran yang aplikatif, pembentukan

karakter. Alhasil, pembelajaran dapat berjalan dengan apa adanya

tanpa paksaan dan rekayasa mengalir bagai air.

3. Peneliti : Bagaimana evaluasi Pelaksanaan mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam ?

Guru PAI :

Evaluasi di SD Alam Ar-Ridho berprinsip bahwa tingkat

kecerdasan bukan satu satunya faktor untuk menentukan prestasi,

belajar tidak untuk mengejar nilai, tetapi untuk bisa memanfaatkan

ilmunya dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga yang menjadi acuan

dari penilaian setiap anak berbeda tergantung tingkat kemampuan

anak masing – masing yang dibandingkan dengan hasil evaluasi dari

kegiatan sebelumnya. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan

peserta didi, setiap tenaga pendidik kelas ataupun tenaga pendidik

mata pelajaran harus mengadakan evaluasi. Penilaian ini dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi

yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

4. Peneliti : Bagaimana bentuk dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang digunakan di SD Alam Ar-Ridho ini?

Guru PAI :

RPP di SD Alam Ar-Ridho menggunakan daily dan weekly,

daily merupakan Rencana pembelajaran harian penjabaran dari

weekly. Setiap awal semester kepala sekolah beserta guru-guru

mengadakan raker untuk materi pembelajaran selama satu semester

yang termasuk di dalamnya membahas mengenai weekly dan daily.

5. Peneliti : Apa kelemahan dari penerapan model joyfull

learning?

Guru :

Model joyfull learning atau fun learning ini hampir tidak

mempunyai kelemahan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut

dikarenakan, saat pembelajaran berlangsung guru telah

mengembalikan dasar pembelajaran ke fitrahnya yakni

membangkitkan potensi anak didik melalui transfer pengetahuan yang

Page 126: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

5

tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean dengan guru sebagai

instrumen dan fasilitatornya.

6. Apa kendala-kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan model

joyfull learning pada mata pelajaran PAI?

Guru :

Dalam penerapan model joyfull learning, titik tolak terdapat

pada guru. Jika guru menguasai macam-macam metode, pendekatan

serta teknik dalam pembelajaran maka tujuan dari pembelajaran

tersebut akan mudah tercapai. Sedangkan dari segi sarana dan

prasarana di SD Alam Ar-Ridho sudah baik dan lengkap, tinggal

manusianya saja yang menjalankannya.

Kendala dalam pembelajaran yaitu pada manusianya, model

dan perangkat apapun, jika manusia siap bergerak pasti akan baik

pula. kendala yang lain juga keterbatasan waktu dan tenaga, dan

tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu kendala

waktu.

Page 127: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Month : July Semester : 1

Week : 1 Year : 2011/2012

Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Resource

Science-tech:

compare -

contrast

07.30 - 08.30

Qiroaty Qiroaty Qiroaty Qiroaty

1. SF audio

terjemahan

hal. 7

Math : bangun

datar,

menaksir

08.30 - 09.30Math : sifat-

sifat bangun

datar,

mengumpulka

n klasifikasi

O

Cd

Cl

Out: mendata

hewan tumb

sekitar

sekolah,

karakteristik

O

Cd

Cl

E

M

Cl

Sc: hewan

avert. Lihat

VCD lebah,

semut, hikmah

O

Cd

Math :

Menghitung

luasan bangun

datar

E

2. VCD Harun

Yahya : semut,

lebah

Lingua: listen,

writing,

presentasi

09.30 - 10.00 3. Audio

Ilmuwan

Muslim (Jawa)

Social : kerja

kelompok

Leadership :

10.00 - 11.00Scien: dasar

klasifikasi (SF

hal 7 listen)

Co

5 6

Scien : diskusi

di dlm kelas

karakte

vertebrata

Co

5 6

Lingua:

menulis

resume,

presentasi

Co

Bhs Jawa : Al

Baitar/ Al

Dinawari

4. Kertas

kotak kecil

Art :

herbarium

dedaunan

11.00 - 12.00Lab zone :

memisahkan

kacang

lanj : resume

vertebr, ciri

dan siklus

hidup, games

lanjutan

(kesimpulan

siklus avert.)

Religion :

Adam as,

Perawi Hadits

5. perangkat

multimedia

Religi : adam

as, hikmah

lebah semut

12.00 - 13.00

Computer

13.00 - 14.00

Hafalan Computer Bhs Arab Hafalan

Music

14.00 - 15.00

Fiqih Inggris Hafalan

Outbond

Outbond

Outbond

Pulang

Istirahat 1

LIFE

SC

IEN

CE

/ K

lasi

fika

si

Istirahat 2 Pulang

Grade 5 Weekly Plan

Them

e /

sub

th

eme

basic

competency

time

Page 128: IMPLEMENTASI MODEL JOYFUL LEARNING PADA MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · (Studi Di SD Alam Ar-Ridlo Bukit Kencana Semarang) ... data dengan

Month : July Semester : 1

Week : 2 Year : 2011/2012Monday Tuesday Monday Thursday Friday Resource

Science-tech:

classify,

predict,

summarize

07.30 - 08.30

Qiroaty Qiroaty Qiroaty Qiroaty

1. gelas ukur,

stop watch /

timer

Math : bangun

datar,

faktorisasi

08.30 - 09.30

Math : volume

dan praktek

cara

mengukur vol.

dan waktu

E

outing

mkumpulkan

daun,

herbarium,

mklasifikasi,

msebut

ksrskteristik

O

Cd

Cl

Math : volume

dan praktek

cara

mengukur vol.

dan waktu

E

Ahlak dan

Sejarah :

Kerajaan awal

di Nusantara

dan tugas

telaah

Cl

Id

2. air, gula,

thermometer,

fermipan

Social : kerja

kelompok,

Sejarah

10.00 - 11.00Lab zone :

menumbuhka

n bakteri di

semangka,

summarize

Ex

Lingua, Scien:

reading SF 22-

25. tumb dan

klasifikasi

Cd

Scien, Lingua :

Presentasi

multimedia

1

Co

m

Math :

Faktorisasi,

FPB dan KPK

4. SF : hal. 22-

25 Terjemah,

reading mat'l

Art/business

11.00 - 12.00 lab zone:

membuat

bakteri dg air

gula,

suhu→tulis

prosedur

kesimpulan

P

Ex

V

lanjutan,

klasifikasi

tumbuhan

ditambah

dengan

penjelasan

guru

Scien, Lingua :

Presentasi

multimedia

1

Co

m

Religi : Tafsir

Al Lahab/

evaluasi

Religion :

mengagumi

ciptaanNya

12.00 - 13.00

Computer

13.00 - 14.00

Hafalan Computer Bhs Arab Hafalan

Music

14.00 - 15.00

Fiqih Inggris Hafalan

Outbond

Note : Penugasan hari selasa membuat presentasi multimedia tentang percobaan yang dilakukan, topik penumbuhan bakteri

Outbond

Grade 5 Weekly Plan

LIFE

SC

IEN

CE

/ K

lasi

fika

si

basic

competency

time

Pulang

Istirahat 2 Pulang

Them

e /

sub

them

Outbond