IMPLEMENTASI METODE MAISURA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR…
Transcript of IMPLEMENTASI METODE MAISURA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR…
IMPLEMENTASI METODE MAISURA
DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
(Studi Kasus Santri TahfizPutri Kelas XII MA
Di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Ana Miftahul Jannah
NIM : 16311640
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/1441 H
IMPLEMENTASI METODE MAISURA
DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
(Studi Kasus Santri TahfizPutri Kelas XII MA
Di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Ana Miftahul Jannah
NIM : 16311640
Pembimbing :
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/1441 H
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Maisura Dalam Pembelajaran
Tahfizh Dan Tahsin (Studi Kasus Santri Tahfizh Putri Di Pondok Pesantren
Qodratullah Putri Langkan)” yang disusun oleh Ana Miftahul Jannah Nomor
Induk Mahasiswa (NIM) 16311640 Fakultas Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 17 Juli 2020
Pembimbing
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH., M. Hum.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Maisura Dalam
Pembelajaran Al-Qur’an Studi Kasus Santri Tahfizh Kelas XII MA di
Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III” oleh Ana
Miftahul Jannah dengan NIM 16311640 telah diujikan pada sidang
Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 21 Juli 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd).
Jakarta, 21 Juli 2020
Plh. Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum Reksiana, MA. Pd
Penguji I, Penguji II
Dr. K.H. Ahmad Fathoni Lc., MA., Muthmainnah, MA
Pembimbing
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ana Miftahul Jannah
NIM : 16311640
Tempat Tanggal Lahir: Langkan, 06 November 1998
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi Metode
Maisura Dalam Pembelajaran Al-Qur’an (Studi Kasus Santri Tahfizh
Kelas XII MA di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III)”
adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah
disebutkan sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa
rekayasa.
Jakarta, 17 juli 2020
Ana Miftahul Jannah
iv
MOTTO
فرون ال املوم امكه وخ الله يئس من ز ه ل ي اه
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang yang kufur”
(Q.S Yusuf : 87)
v
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk Ibu dan Ayah yang
telah menjadi tangan kanan Allah dalam mendidik saya, yang doa dan kasih
sayang nya selalu mengalir kepada saya.
Juga untu sabat dekat, keluarga besar Pondok Pesantren Qodratullah
dan orang-orang hebat yang senanstiasa menjadi supportsystem dalam
perjuangan penyusunan skripsi ini.
vi
يم بسم الله ن امر مه امر
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT.Tuhan semesta alam, yang telah
memberi penulis rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai tugas akhir Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Shalawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
mengeluarkan manusia dari alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang benderang, dari manusia yang jahiliyyah menjadi insan yang
beriman dan bertakwa.
Ucapan syukur tiada henti-hentinya menghiasi lisan atas segala
kekuatan, kesabaran, serta pertolongan yang selalu Allah berikan
kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga
penulisan skripsi ini bias terselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentunya banyak kendala
yang penulis temui, namun berkat doa, usaha serta dukungan dan
bantuan dari orang-orang sekitar penulis, kendala-kendala itu dapat
diatasi. Sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Melalui
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mempersembahkan untaian terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yango, MA, Rektor Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum. Wakil Rektor I
Bidang Akademik, PLH Dekan Fakultas Tarbiyah, dan sebagai
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberi arahan,
vii
motivasi dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak, CPA. Wakil
Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.
4. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, MA. Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni.
5. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
6. Ibu Reksiana, MA.Pd, selaku Ketua Program Studi Fakultas
Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
7. Seluruh dosen pengajar dan instruktur tahfizh khususnya pada
jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam, atas curahan ilmu
yang telah mereka berikan kepada mahasiswa.
8. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta yang telah membantu penulis memenuhi persyaratan
penelitian skripsi.
9. Kedua orang tua, bapak Martinus dan ibu Hj. Rismalawati S.Pd
yang telah melimpahkan kasih sayang, dukungan, kepercayaan serta
doa yang tiada hentinya untuk penulis, sehingga penulis selalu
memiliki semangat, kekuatan dan kemudahan dalam melakukan
dan menyelesaikan semua tugas penulis.
10. Kepada pimpinan Pondok Pesantren Qodratullah Langkan Buya H.
M. Husni Thamrin Madani yang telah member izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
11. Sahabat-sahabat saya: Mawaddatus Shalihah, Rifda Zulfia, Kurnia
Sari, Ira Humaira, Asiya Afifah, Siva Octaviani. Terima kasih atas
bantuan, masukan serta saran-sarannya selama ini.
viii
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
atas doa, perhatian, dan bantuan yang telah diberikan baik bantuan
berupa materi maupun non materti.
Semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan semoga
mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT baik di
dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
Penulis berharapsemoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak sehingga dapat membuka cakrawala berfikir serta memberikan
setitik khazanah pengetahuan untuk memajukan dunia pendidikan.
Aamiin.
Jakarta, 16 Juli 2020
Ana Miftahul Jannah
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi IIQ, transliterasi Arab-
Latin mengaju pada berikut ini:
1. Konsonan
Arab Latin Arab Latin
th : ط a : ا
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ن kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ز
z : w : ش
h : ي s : س
„ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
x
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah : a ا : â ي : ai
Kasrah : i ي : î : au
Dhammah : u : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال)qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah di tranliterasikan
sesuai bunyinya. Contoh:
al-Madînah :المديىت al-Baqarah : البمسة
b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال)syamsiyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiyah di translitarasikan
sesuai dengan aturan yang digarisknan di depan dan sesuai dengan
bunyinya. Contoh:
asy-syams: الشمس ar-rajul: السجل
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ( )
, sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
ىبببلل Âmannȃ billȃhi : أم
ف بء الس ه Âmana as-Sufahȃ‟u : أم
الري ه Inna al-ladzîna : إن
xi
غ ك الس : wa ar-rukka‟i
d. Ta Marbûta (ة)
Ta Marbûta (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
sifat (na‟at) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan
menjadi “t”, contoh:
ة al-Afidah :ال ف ئد
Sedangkan Ta Marbûta (ة) yang diikuti atau disambungkan
(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”.
Contoh:
ة al-Af`idah : الأ ف ئد
ميت ل الإس ت بمع al-Jȃmi‟ah al-Islȃmiyyah : الج
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital,
akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti
penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama
diri dan lainnya. Adapun untuk nama diri diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang di tulis capital adalah nama diri, bukan
kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Âridh, al-Asqallâni.
Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama khusus
surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-
Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
PERNYATAAN PENULIS ............................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xvii
ABSTRAK .................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
G. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 5
H. Metode Penelitian ........................................................................... 12
I. Sistematika Penulisan ..................................................................... 26
BAB II TINJAUAN UMUM METODE MAISURA DAN METODE
PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
xiii
A. Metode Maisura Menuju Muara Ilmu Tajwid Terpadu &
Komprehensif ................................................................................. 28
1. Sejarah Metode Maisura .......................................................... 28
2. Biografi Penulis Metode Maisûrâ ........................................... 31
3. Cara Pembelajaran Metode Maisura ....................................... 36
4. Materi Pembelajaran Metode Maisura di PP Qodratulllah ..... 51
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Maisura .......................... 52
B. Metode Pembelajaran Al-Qur‟an ................................................... 52
1. Pengertian Metode Pembelajaran Al-Qur‟an .......................... 52
2. Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an .................. 55
3. Perencanaan Pembelajaran Al-Qur‟an .................................... 65
BAB IIIGAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN
QODRATULLAH
A. SejarahBerdirinya Pondok Pesantren Qodratullah.....................
B. Profil Pondok Pesantren Qodratullah.............................................82
1. Visi dan Misi ........................................................................... 82
2. Identitas Lembaga ................................................................... 83
3. Jenjang Pendidikan dan Jumlah Santri .................................... 84
4. Bagian-Bagian Lembaga dan Personalia ................................. 86
5. Keadaan Guru dan Karyawan ................................................. 88
6. Data Sarana dan Prasarana yang Dimiliki ............................... 88
7. Ekstrakulikuler ........................................................................ 90
BAB IV IMPLEMENTASI METODE MAISURA DALAM
PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
A. Analisis Data Berdasarkan Observasi dan Wawancara.................90
B. Hasil Penelitian Implementasi Metode Maisûrâ Dalam
Pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Qodratullah..........97
1. Klasikal Indivisual .................................................................... 97
xiv
2. Metode Demonstrasi ................................................................. 98
3. Metode Tutor Sebaya ............................................................... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 118
B. Saran ............................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Hasil Wawancara
Lampiran II : Surat Pengantar Peneliti dari Fakultas Tarbiyah
Lampiran III : Surat Telah Melakukan Penelitian dari Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan
Lampiran IV : Foto Penelitian
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat Huruf Lazimah yang kuat dan Yang Lemah
Tabel 2.3 Silabus
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
Table 4.1 Bagian-Bagian Lembaga Dan Personalia
Tabel 4.2 Keadaan Guru, Karyawan
Tabel 4.3 Data Sarana Prasarana Yang Dimiliki
Tabel 4.4 Hasil nilai pembelajaran Al-Qur‟an kelas XII MA
Semester Ganjil
Tabel 4.5 Hasil nilai pembelajaran Al-Qur‟an kelas XII MA
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode Maisuradan
membacakan Q.S. Al-Baqarah ayat: 6-9.
Gambar 4.2 Pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode Maisura dan
membacakan Q.S. Al-Baqarah: 6-9.
Gambar 4.3 Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan Metode Maisura.
Gambar 4.4 Wawancara bersama Koordinator Tahfizh Putri
Gambar 4.5 Wawancara bersama Guru Ilmu Tajwid kelas XII MA
Gambar 4.6 Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode
Klasikal Individual
Gambar 4.7 Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode
Demonstrasi
Gambar 4.8 Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode
Tutor Sebaya
xviii
ABSTRAK
Ana Miftahul Jannah (NIM: 16311640) Judul skripsi “Implementasi Metode
Maisura Dalam Pembelajaran Tahfizh Dan Tahsin Studi Kasus Santri Tahfizh Putri
Pondok Pesantren Qodratullah Langkan”. Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2020.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi metode
maisura dalam pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-
Banyuasin III.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek
penelitian ini adalah koordinator tahfizh putri, guru ilmu tajwid kelas XII MA, dan
perwakilan santri tahfizh kelas XII MA Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin
III. Kemudian penulis melakukan pengamatan secara langsung implementasi Metode
Maisura dalam pembelajaran Al-Qur‟an, serta melakukan wawancara dengan koordinator
tahfizh putri, guru ilmu tajwid kelas XII MA, dan perwakilan santri tahfizh kelas XII MA,
dan dokumentasi dengan mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an
dengan Metode Maisura di Pondok Pesantren Qodratullah sudah sesuai dengan buku
Petunjuk Praktis Tasin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisura, dimana metode pembelajarannya
menggunakan metode Klasikal Individual, metode Demonstrasi, dan metode Tutor Sebaya,
namun dalam proses pelaksanaannya ditemukan faktor penghambat yaitu kekurangan buku
Petunjuk Praktis Tasin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisura, tidak adanya alat peraga, dan
kurangnya tenaga guru yang mengajar metode Maisura sedangakan faktor pendukung
menggunakan teknologi pembelajaran infocus sehingga mempermudah menjelaskan materi
Metode Maisura.
Kata kunci: Implementasi Metode Maisura Dalam Pembelajaran Al-
Qur’an.
xix
ABSTRACT
Ana Miftahul Jannah (NIM: 16311640) Thesis title "Implementation of the
Maisura Method in Learning the Qur'an (Case Study of Santri Tahfizh Putri Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan). Department of Islamic Education, Institute for
Qur'anic Studies (IIQ) Jakarta, 2020.
The purpose of this research is to describe the implementation of the maisura
method in learning the Koran at the Qodratullah Islamic Boarding School in Langkan-
Banyuasin III.
This research is a qualitative research with a descriptive approach. The object of
this study was the coordinator of the female tahfizh, the recitation of the recitation of the XII
MA class, and the representative of the students of the Tahfizh class XII MA Islamic
Boarding School Qodratullah Langkan-Banyuasin III. Then the authors directly observed the
implementation of the Maisura Method in learning the Qur'an, and conducted interviews
with the female tahfizh coordinator, the recitation of the XII MA class, and the
representatives of the santri tahfizh class XII MA, and documentation by taking the
necessary data in this research.
The results showed that the implementation of learning the Al-Qur'an with the
Maisura Method in the Qodratullah Islamic Boarding School was in accordance with the
Practical Handbook of Tasin Tartil Al-Qur'an of the Maisura Method, where the learning
method used the Classical Individual method, Demonstration method, and the Peer Tutor
method, but in the process of implementation it was found that the inhibiting factors were the
lack of Practical Guidance Tasin Tartil Al-Qur'an Method Maisura Method, the absence of
teaching aids, and the lack of teachers who taught the Maisura method while supporting
factors used infocus learning technology so that it made it easier to explain the Maisura
Method material.
Keywords: Implementation of Maisura Method in Learning the Qur'an.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca Al-Qur‟an pada dasarnya mempunyai tata aturan
tertentu yang telah ditetapkan. Allah SWT telah mensyariatkan
kepada orang yang membaca Al-Qur‟an untuk mengetahui dan
menetapkan tata cara membaca Al-Qur‟an. Allah SWT.
memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur‟an
sebagaimana firman-Nya:
ورتل القران ت رتيل Artinya: “Dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan.”
Maksud ayat ini, Allah memerintahkan nabi Muhammad SAW
supaya membaca Al-Qur‟an secara seksama (tartîl) yakni membaca
Al-Qur‟an dengan perlahan dengan bacaan yang fasih serta merasakan
arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu sehingga berkesan
dihati.1
Oleh karena itu, untuk dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik
dan benar harus melalui kaidah-kaidah atau cara-cara yang telah
disusun oleh ahli tajwid sehingga seseorang bisa membacanya dengan
fasih dan benar. Jika membaca Al-Qur‟an tanpa ilmu tajwid maka
akan terjadi kesalahan dan dapat mengubah makna ayat Al-Qur‟an
1 “Learn Quran Tafsir” http://tafsir.learn-quran.co/id/surat-73-al-muzzammil/ayat-4,
diakses pada hari Senin tanggal 22 Juni 2020.
2
yang harus dihindari karena Al-Qur‟an adalah wahyu atau
kalam Allah.
Untuk tetap menjaga keaslian bacaan Al-Qur‟an seperti yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibrîl,
maka Rasulullah pun mengajarkannya kepada para sahabat. Para
sahabat kemudian mengajarkan kepada para tâbi‟în, dan demikian
seturusnya Al-Qur‟an diajarkan secara turun temurun dalam keadaan
asli tanpa terkurangi huruf-hurufnya, kalimat-kalimatnya, bahkan
sampai teknis membacanya. Seseorang yang sedang belajar membaca
Al-Qur‟an memerlukan seorang guru untuk membimbingnya selama
proses belajar, yaitu guru yang benar-benar mampu mengajarkan Al-
Qur‟an sesuai dengan makhârijul huruf dan kaidah tajwid yang baik
dan benar. Dalam mempelajari ilmu tajwid atau metode pembelajaran
Al-Qur‟an dikenal beberapa metode, antara lain: 1) Metode Al-Barqy;
2) Metode Iqra‟; 3) Metode Qirâ‟aty; 4) Metode Yanbu‟a; 5)Metode
Maisûrâ.
Peneliti tertarik untuk meneliti tentang Metode Maisura di
Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III, karena
Pondok Pesantren Qodratullah mendapatkan pelatihan secara
langsung dari Dr. K.H. Ahmad Fathoni Lc., MA., penyusun buku
Metode Maisura, dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada
tahun 2014. Karena penulis termasuk peserta yang mengikuti pelatihan
Metode Maisura di PP. Qodratullah pada tahun 2014, maka setelah seberapa
tahun ini ingin melihat bagaimana implementasi Metode Maisura di PP.
Qodratullah, apakah masih konsisten menerapkannya sesuai pelatihan yang
kami peroleh pada waktu itu. Dan beberapa tenaga pengajar Al-Qur‟an
3
di Pondok Pesantren Qodratullah merupakan alumni dari Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui
lebih jauh bagaimana pembelajaran Metode Maisura yang
dipraktikkan di Pondok Pesantren Qodratullah. Sehingga penulis
tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi Metode Maisura
Dalam Pembelajaran Al-Qur’an (Studi Kasus Santri Tahfizh Putri
Kelas XII MA Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin
III).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada latar belakang
diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat di identifikasikan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Qodratullah.
2. Guru Pelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Qodratullah.
3. Proses Pelaksanaan Metode Maisura yang diterapkan di Pondok
Pesantren Qodratullah.
4. Implementasi Metode Maisura dalam pembelajaran Al-Qur‟an
5. Upaya Pondok Pesantren Qodratullah dalam menerapkan
MetodeMaisûrâ.
6. Sarana dan Prasarana yang mendukung di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan.
7. Hasil pembelajaran dengan Metode Maisûrâ.
8. Peran guru Pembelajaran Al-Qur‟an.
9. Keunggulan Metode Maisûrâ.
4
10. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan Metode Maisûrâ.
C. Pembatasan Masalah
Dari hasil identifikasi masalah di atas, agar tulisan ini lebih
terfokus dan terarah, maka penulis membatasi masalah yang ada pada
poin ke-4 yaitu: implementasi Metode Maisura dalam pembelajaran
Al-Qur‟an. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada santri
tahfizh kelas XII Madrasah Aliyah (MA), dan koordinator tahfizh
putri yang juga merupakan instruktur tahfizh kelas XII MA di Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan-BAnyuasin III.
Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada santri
tahfizh kelas XII (MA), koordinator tahfizh putri, dan guru pelajaran
ilmu tajwid kelas XII MA.Di karenakan beberapa alasan dan
pertimbangan diantaranya yaitu: Pertama,santri kelas XII MA ada
yang sudah belajar menggunakan metode maisura dari jenjang
Madrasah Tsanawiyah. Kedua santri kelas XII MA sudah
menyelesaikan materi pada buku metode maisura, ketiga, Koordinator
tahfizh adalah guru pembelajaran Al-Qur‟an di program Tahfizh, dan
guru ilmu tajwid merupakan guru yang mengajarkan Metode Maisura.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan, maka
penulis akan merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
Bagaimana “Implementasi Metode Maisûrâ dalam Pembelajaran
Al-Qur’an di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan (Studi Kasus
5
Santri Tahfiz Putri Kelas XII MA Di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan-Banyuasin III)”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka
tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan
implementasi metode maisura dalam pembelajaran Al-Qur‟an di
Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Untuk khazanah metode pembelajaran Al-Qur‟an, khususnya
Metode Maisura.
2. Secara praktis
Untuk para praktisi dan pemerhati pembelajaran metode
membaca Al-Qur‟an khususnya Metode Maisura. Diharapkan
dapat menjadi khazanah keilmuan, wawasan dan pengalaman serta
dapat menjadi masukan bagi para praktisi maupun lembaga yang
fokus mengkaji metode-metode bacaan Al-Qur‟an untuk lebih
meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran
Al-qur‟an.
G. Tinjauan Pustaka
Dalam menelaah tinjauan pustaka hasil penelitian yang sejenis
dengan penulis, tidak di temukan tulisan dari alumni Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta.
6
Adapaun tinjauan pustaka penulis adalah sebagai berikut:
1. Muhammad Bagus Maulana, jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan,
tahun 2017, dengan judul skripsi “Implementasi Program
Tahsin Tilawah dan Tahfizh Al-Qur’an Dalam Menanamkan
Nilai-nilai Agama Islam Di SD. IT Hamas Stabat”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
proses penerapan program tahsin tilawah dan tahfizh Al-Qur‟an
dalam menanamkan nilai-nilai Islam di SD IT Hamas Stabat,
untuk mengetahui hambatan yang terdapat dalam program tahsin
tilawah dan tahfizh Al-Qur‟an dalam menanamkan nilai-nilai
Islam di SD IT Hamas Stabat.
Muhammad Bagus Maulana menyimpulkan bahwa
implementasi tahsin tilawah dan tahfizh Al-Qur‟an dalam
menanamkan nilai-nilai Islam di SD IT Hamas Stabat sudah
cukup baik, hal ini didukung oleh kemampuan guru dalam
menyiapakan, membimbing, mengajar, dan membuat strategi
yang baik dalam menggunakan metode yang sesuai dengan
kondisi murid, serta melaksanakan evaluasi pembelajaran.
Muhammad melakukan penelitian dengan menggunakan
metode kualitatif, dalam proses pengumpulan data penulisnya
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi,
sedangkan untuk analisisnya penulis menggunakan teknik analisis
data yang bersifat kualitatif.
7
Persamaan: dengan skripsi ini adalah sama-sama meneliti
tetang metode pembelajaran Al-Qur‟an, sama-sama
menggunakan metode kualitatif, dan mengumpulkan data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Perbedaannya adalah skripsi yang ditulis oleh penulis
menggunakan metode pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode
maisura sedangkan skripsi yang ditulis oleh Muhammad Bagus
Maulana metode pembelajaran Al-Qur‟an nya menggunakan
metode tahsin tilawah.
2. Nur Trisnawati, jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD), Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Medan, tahun 2017, dengan judul skripsi “Implementasi
Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Iqra’ Di Raudhatul
Athfal Cut Mutia Desa Dagang Kelambir Kecamatan
Tanjung Morawa”.
Tujuan penelitian: (1) Untuk mengetahui perencanaan
membaca Al-Qur‟an dengan metode iqra‟ di RA Cut Mutia Desa
Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa, (2) Untuk
mengetahui pelaksanaan membaca Al-Qur‟an dengan metode
iqra‟ di RA Cut Mutia Desa Dagang Kelambir Kecamatan
Tanjung Morawa (3) Untuk mengetahui sistem evaluasi membaca
Al-Qur‟an dengan metode iqra‟ di RA Cut Mutia Desa Dagang
Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa.
Nur Trisnawati menyimpulkan bahwa Implementasi
Membaca Al-Qur‟an Dengan Metode Iqra‟ Di Raudhatul Athfal
Cut Mutia Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa
8
sudah baik. Hasil penelitian mengungkapkan tiga temuan yaitu:
1) Implementasi membaca Al-Qur‟an dengan metode iqra‟ di RA
Cut Mutia sudah tertulis di dalam kegiatan harian (RKH). 2)
Pelaksanaan membaca Al-Qur‟an dengan metode iqra‟ di RA Cut
Mutia sudah baik namun masih terdapat kekurangan dalam
pelaksanaannya. 3) Evaluasi pembelajaran membaca Al-Qur‟an
dengan metode iqra‟ dengan metode iqra‟ di RA Cut Mutia dapat
dikatakan masih belum terlaksana secara baik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,
teknik pengumpulan data nya menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Persamaan: dengan skripsi ini adalah sama-sama meneliti
tetang metode pembelajaran Al-Qur‟an, dan sama-sama
menggunakan metode kualitatif, sedangkan Perbedaannnya
skripsi yang ditulis oleh penulis menggunakan metode
pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode maisura sedangkan
skripsi yang ditulis oleh Nur Trisnawati metode pembelajaran Al-
Qur‟an nya menggunakan metode Iqra‟.
3. Indera Wijaya, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),
Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Djati Bandung, tahun
2018, dengan judul “Penerapan Metode Maisura Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Al-
Qur’an di Kelas X SMA Karya Budi Cileunyi”.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an sebelum di
terapkan metode maisura di kelas X SMA Karya Budi, (2) Untuk
9
mengetahui proses pembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan metode maisura, (3) Untuk mengetahui apakah
penerapan metode maisura dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam membaca Al-Qur‟an.
Indera Wijaya menyimpulkan bahwa terdapat hasil yang
signifikan dalam penerapan metode maisura untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an di kelas X SMA
Karya Budi Cileunyi. Hal ini dilihat dari Hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa penerapan Metode Maisura untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an
sangat baik, hal ini dilihat dari setiap siklus.
Siklus pertama respon siswa baik terhadap metode maisura
dengan nilai rata-rata 66,72 yaitu mengalami peningkatan yang
sebelumnya nilai rata-rata siswa 56,93 sebelum diterapkan
metode maisura, akan tetapi masih banyak perbaikan yang harus
dilakukan pada siklus kedua. Pada siklus kedua proses
pembelajarannya sangat baik sehingga mengalami peningkatan
yaitu dengan nilai rata-rata 76,15, pada siklus ini siswa sangat
apresiatif terhadap metode maisura bahkan siswa aktif pada
proses pembelajarannya.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), jenis data yang diperoleh dari hasil penelitian ini
adalah data kuantitatif dan kualitatif, teknik pengumpulan data
nya menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi.
Persamaan: dengan skripsi ini adalah sama-sama meneliti
tetang metode pembelajaran Al-Qur‟an dengan menggunakan
10
metode maisura. Dalam skripsi Indera Wijaya, Indra Membahas
materi mengenai Makharijul Huruf sedangkan Skripsi penulis
membahas mengenai , sedangkan di dalam skripsi penulis
membahas mengenai materi idbilakhbi fasyamighun.
Perbedaannya adalah skripsi yang di tulis oleh penulis adalah
menggunakan jenis data kualitatif sedangkan skripsi yang ditulis
oleh Indera Wijaya menggunakan dua jenis data kuantitaif dan
kualitatif, dan penulis berperan sebagai non participant
sedangkan Indera Wijaya berperan sebagai participant.
4. Salimah, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Antasari, tahun 2018, dengan judul skripsi
“Efektivitas Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Dengan
Metode Tilawati Di Pondok Pesantren Ibnul Amin Putri
Pamangkih Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah”.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan metode tilawati di
Pondok Pesantren Ibnul Amin Putri Pamangkih Barabai dan
mengetahui efektivitas dari pembelajaran tersebut.
Salimah menyimpulkan bahwa terdapat hasil yang
signifikan dalam efektivitas pembelajaran membaca Al-Qur‟an
dengan metode tilawati di Pondok Pesantren Ibnul Amin Putri
Pamangkih Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, hal ini
dilihat dari Hasil penelitiannya: dari hasil angket menunjukkan
tanggapan positif dari santri. Nilai rata-rata kemampuan
membaca Al-Qur‟an dengan makhraj huruf kata tunggal 93,08
dan susunan kalimat 87,4. Kefasihan membaca Al-Qur‟an dengan
11
kaidah ilmu tajwid yaitu 88,88. Kemampuan membaca Al-Qur‟an
dengan suara dan lagu 81,12. Termasuk katergori sangat mampu
dan mencapai tujuan pembelajaran Al-Qur‟an Pondok Pesantren
Ibnul Amin Putri Pamangkih yaitu santriwati mampu membaca
dengan Al-Qur‟an dengan tartil.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan
(field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif.
Persamaan dengan skripsi ini adalah sama-sama meneliti
tetang metode pembelajaran Al-Qur‟an. Perbedaannya adalah
skripsi yang di tulis oleh penulis adalah menggunakan jenis data
kualitatif sedangkan skripsi yang ditulis oleh Salimah
menggunakan jenis data kuantitatif, dan penulis menggunakan
metode pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode maisura
sedangkan Salimah menggunakan metode tilawati.
5. Ahmad Syauqi, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
tahun 2018, dengan judul skripsi “Efektivitas Metode
Pembelajaran Qiro’ati Studi Kasus Siswa Kelas V MI Darul
Muttaqin Jakarta”.1
Tujuan skripsi: untuk mengetahui efektifitas metode
qiro‟ati pada kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa, yang
diukur melalui beberapa aspek yaitu makharijul huruf,
kemampuan membaca perkata, membaca surah Al-Zalzalah.
1 Ahmad Syauqi, Efektivitas Metode Pembelajaran Qiro‟ati Studi Kasus Siswa Kelas
V MI Darul Muttaqin Jakarta, Skripsi, Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2018, Tidak Diterbitkan (t.d)
12
Ahmad Syauqi menyimpulkan terdapat hasil yang
signifikan dalam penelitiannya. Hasil penelitian skripsi ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan nilai kemampuan
membaca Al-Qur‟an siswa setelah diajarkan menggunakan
metode qiro‟ati. Oleh karena itu, dalam penelitian ini metode
qiro‟ati metode qiro‟ati terbukti efektif untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa, dapat dilihat dari hasil
tes membaca Al-Qur‟an siswa mencapai rata-rata 80,5.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
metode yang digunakan yaitu eksperimen.. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, angket,
dan dokumentasi.
Persamaan dengan skripsi ini adalah sama-sama meneliti
tetang metode pembelajaran Al-Qur‟an. Sedangkan perbedaannya
adalah skripsi yang di tulis oleh penulis adalah menggunakan
metode pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode maisura,
sedangkan skripsi yang ditulis oleh Ahmad Syauqi menggunakan
metode pemeblajaran Al-Qur‟an dengan metode qiro‟ati.
Bahwa tinjauan pustaka nomor 3 meneliti tentang
MetodeMaisura yang akan menjadi rujukan keberhasilan Metode
Maisura.
H. Metodologi Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren
Qodratullah yang beralamat di Jalan PalembangJambi Km. 35
13
Langkan, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin,
Provinsi Sumatera Selatan, kode pos 30753. Telp. 0811 787087,
081367961174. Adapun waktu penlitian yg dilakukandalam
penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu mulai dari bulan
Maret Sampai dengan bulan Juli 2020.
2. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian deskriptif. Metode deskriptif menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan,
variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung
dan menyajikannya apa adanya.2
Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi
ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah di mana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.3
Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada
taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan
2 Subana dan sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2001), cet. Ke-I, hlm. 89. 3Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), h. 3.
14
disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan
secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha
menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan
semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari
penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun
mempelajari implikasi.4
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif karena
bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang
penerapan metode maisura dalam pembelajaran Al-Qur‟an Santri
Tahfizh Putri Kelas XII MA di Pondok Pesantren Qodratullah
Langkan-Banyuasin III.
3. Sumber Data
Penelitian ini dapat memperoleh informasi data dari beberapa
literature buku maupun jurnal sebagai bahan teoritik dan
memperoleh sumber informasi real dari proses data observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan secara langsung kemudian
dianalisis.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil data yang
berhubungan dengan implementasi Metode Maisura dalam
pembelajaran Al-Qur‟an (studi kasus santri tahfizh kelas XII MA
di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III).
Adapun sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung
berjumlah 7 orang, sumber data terdiri atas:
4 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h . 6-7
15
Koordinator /instruktur tahfizh : 1 orang (Ustadzah Hj. Aisyah
Mardhiyah, S.Th.i)
Guru Ilmu Tajwid kelas XII MA : 1 orang (Ustadzah Elsa Yusi
Novita, S.Pd)
Santri tahfizh kelas XII MA : 5 orang santri
Untuk mengambil data tidak langsung, peneliti mengambil
data tentang sekolah, santri-santri, guru-guru serta foto sekolah
dan lain-lain yang ada di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-
Banyuasin III.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah human Intrument
yaitu peneliti sendiri yang melakukan pengamatan dan
mengajukan wawancara kepada responden. Agar penelitian ini
terarah, penulis terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instrument
penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat
pedoman wawancara dan observasi. Adapun kisi-kisi untuk
pedoman wawancara adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Indikator Ditujukan Kepada
1 pelaksanaan pembelajaran Al-
Qur‟an dengan Metode Maisura
Koordinator Tahfizh
kelas XII MA
Guru Ilmu Tajwid
2 faktor pendukung dan
penghambat dalam penerapan
KoordinatorTahfizh kelas
16
Metode Maisura XII MA
Guru Ilmu Tajwid kelas
XII MA
3 metode yang digunakan dalam
implementasi Metode Maisura
Koordinator Tahfizh
kelas XII MA,
Guru Ilmu Tajwid kelas
XII MA
4 evaluasi pembelajaran Al-Qur‟an Koordinator Tahfizh
kelas XII MA,
Guru Ilmu Tajwid kelas
XII MA
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah
peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah focus penelitian
menjadi jelas, maka akan dikembangkan menjadi instrumen
penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
17
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan.5
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data premier,
sumber data sekunder, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi berperan serta (participant observation),
wawancara dan dokumentasi.6
Berikut penjabaran tahapan-
tahapan dari pengumpulan data penelitian kualitatif:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.7Menurut Suharsimi Arikunto teknik observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis
kemudian mengadakan pertimbangan dan mengadakan
penilaian ke dalam skala bertingkat.8
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai
fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), cet. Ke-23, h. 224. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
cet. Ke-23, 2016), h. 225. 7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2005), h. 220. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 58
18
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.9 Teknik ini
digunakan untuk cross-check atas data yang diperoleh melalui
wawancara dan dokumen. Metode ini juga digunakan untuk
memperoleh data yang tidak terekam lewat wawancara dan
dokumentasi, seperti tentang kondisi lingkungan fisik dan
fasilitas di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan.
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau
nonpartisipatif. Dalam observasi partisifatif (participatory
observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta
latihan. Sedangkan dalam observasi non partisifatif
(nonparticipatory observation) pengamat tidak ikut serta
dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak
ikut dalam kegiatan.10
Dalam penelitian ini penulis berperan
sebagai observasi nonpartisipan.
Penulis melakukan pengamatan langsung pada hari
Senin tanggal 23 Maret 2020 penulis mengamati keadaan
sekolah, serta melakukan pengamatan (observasi) aktivitas
santri tahfizh putri di Pondok Pesantren Qodratullah pada
pukul 09.30 para santri tahfizh melakukan setoran hafalan di
mushalah asrama tahfizh putri.
Pengamatan tidak hanya di lakukan satu kali, pada
hari Minggu, 29 Maret 2020 peneliti kembali mendatangi
Pondok Pesantren Qodratullah untuk mengantar surat
9 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2011), h. 231. 10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2005), h. 220.
19
permohonan izin penelitian, serta meminta data sekolah ke
bagian administrasi Pondok untuk diserahkan kepada
pimpinan Pondok Pesantren Qodratullah, setelah itu peneliti
diperboleh kan untuk meneliti di sekolah tersebut. Serta
melihat kegiatan santri tahfizh
Pada hari Rabu, tanggal 22 April 2020 penulis datang
kembali ke Pondok Pesantren Qodratullah untuk melakukan
wawancara dengan koordinator tahfizh putri dan 5 santri
tahfizh putri pada pukul 10.30-selesai. Selain itu penulis juga
mengamati pembelajaran Al-Qur‟an menggunakan metode
maisura pada pukul 08.00-01.00.
Ketika melakukan observasi, penulis melihat kegiatan
pembelajaran Al-Qur‟an dengan menggunakan metode
Maisura, dan materi yang sedang berlangsung adalah
mereview materi metode Maisura dan melakukan talaqqi
dengan metode maisura dengan membacakan Q.S. Al-Baqarah
ayat: 6-9 :
مه امر يم ن بسم الله امر
تنذرىم ل أم ءأنذرت هم عليهم سواء إن ٱلذين كفروا لي ؤمنون
رىم وعلى ختم ٱلل على ق لوبم وعلى سعهم ( ٦) أبص
وة غ ومن ٱلناس من ي قول ءامنا بٱلل ( ٧) عظيم عذاب ولم ش
20
يدعون ٱلل وٱلذين ءامنوا ( ٨) ءاخر وما ىم بؤمني وبٱلي وم ٱل
أنفسهم ومايدعون (٩) ومايشعرون إل
Dari hasil observasi, penulis mengamati bahwa bacaan Al-
Qur‟an santri tahfizh kelas XII MA sudah mengikuti buku
pedoman Metode Maisura, ketika ada bacaan yang salah maka
instruktur tahfizh akan mengingatkan kembali kepada santri,
contohnya ketika membaca hukum bacaan Mad, biasanya
santri kurang konsisten dalam memanjangkan bacaan Mad.
Pada tanggal 01 Juli 2020 penulis kembali mendatangi
Pondok Pesantren Qodratullah untuk melakukan cross check
bersama koordinator tahfizh dan guru ilmu tajwid kelas XII
MA.
b. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan informan atau subjek penelitian.11
Wawancara
merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan
mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang
menjadi sumber data atau objek penelitian.12
Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
11
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif,Kualitatif dan mix
methode), (Kiningan: Hidayatul Qur‟an Kuningan , 2019), h. 146. 12
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras,
2011), h. 32
21
Wawancara terstruktur disebut wawancara baku, yang susunan
pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya dengan pilihan-
pilihan jawaban yang sudah disediakan. Sedangkan
Wawancara tak terstruktur sering disebut wawancara
mendalam.13
Untuk memperoleh keterangan atau informasi,
peneliti melakukan wawancara berstruktur, dan tidak
terstruktur.
Dari hasil pengamatan (observasi) diatas menimbulkan
pertanyaan bagi penulis sehingga penulis melakukan
wawancara dan menyusun instrumen wawancara. Adapun
sumber responden yang akan diwawancarai dalam penelitian
ini adalah Koordinator/instruktur tahfizh putri kelas XII, dan
santri tahfizh putri kelas XII Pondok Pesantren Qodratullah
Langkan-Banyuasin III.
Daftar pertanyaan dalam wawancara
koordinator/instruktur tahfizh putri:
1. Sejak kapan pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren
Qodratullah menggunakan metode maisura? Dan metode
apa yang diterapkan sebelum menggunakan metode
maisura?
2. Berapa lama pembelajaran pembelajaran Al-Qur‟an
berlangsung dalam sehari? Dilakukan pada hari apa saja?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Al-
Qur‟an?
13
Dedy Mulyana, Metodologi Kualitatif: Paradigma dan Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 180
22
4. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam
pembelajaran Al-Qur‟an
5. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-
Qur‟an dengan menggunakan Metode Maisura?
6. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran Al-Qur‟an?
7. Apa harapan Ustadzah kedepannya dalam pembelajaran
Al-Qur‟an dengan Metode Maisura?
Daftar pertanyaan dalam wawancara bersama Guru
Ilmu Tajwid kelas XII MA:
1. Berapa lama pembelajaran pembelajaran Al-Qur‟an
berlangsung dalam sehari? Dilakukan pada hari apa saja?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Al-
Qur‟an?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam
pembelajaran Al-Qur‟an
4. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-
Qur‟an dengan menggunakan Metode Maisura?
5. Bagaimana evaluasi dalam pembelajaran Al-Qur‟an?
6. Apa harapan Ustadzah kedepannya dalam pembelajaran
Al-Qur‟an dengan Metode Maisura?
Daftar pertanyaan wawancara bersama santri tahfizh
putri kelas XII.
1) Menurut anda bagaimana pembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan Metode Maisûrâ di Pondok Pesantren
Qodratullah?
23
2) Apakah andamenyukai pembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan Metode Maisûrâdi Pondok Pesantren
Qodratullah?
3) Apa saja kendala saatpembelajaran Al-Qur‟an dengan
menggunakan Metode Maisûrâ?
4) Apa harapa anda kedepannya terhadap pembelajaran Al-
Qur‟an dengan menggunakan Metode Maisûrâdi Pondok
Pesantren Qodratullah?
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan
penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan
pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil
penelitian.14
Peneliti melakukan pendokumentasian dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis yang terkait
dengan aspek-aspek yang di teliti yaitu di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan, berupa sejarah, visi dan misi, jumlah
santri, staf pengajar dan sebagainya.
d. Triangulasi Data
Triangulasi di artikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Triangulasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu triangulasi
sumber, waktu, dan teknik.
14
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV. Jejak: 2018), h. 255.
24
Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai jenis
sumber data dan dari situasi yang berbeda. Dengan demikian
sumber yang diambil dari triangulasi data tersebut iala data-
data dikumpulkan dari informan yang berbeda-beda
diantaranya Koordinator/instruktur tahfizh putri kelas XII
MA, guru ilmu tajwid kelas XII MA, santri tahfizh putri kelas
XII MA di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin
III.
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara data-data di
kumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi
pada waktu yang berbeda. Maka hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara membandingkan hasil observasi wawancara serta
dokumentasi yang berkaitan tentang implementasi Metode
Maisûrâdalam pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan-Banyuasin III. Sedangkan triangulasi
waktu dilakukan dengan dua waktu pengumpulan yaitu pagi
dan siang.
7. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah
pengelolahan dan analisis data. Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun, ke dalam pola memilih mana yang penting dan
25
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.15
Secara umum Miles dan Huberman beranggapan bahwa
analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Berikut penjelasan secara rinci dari
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi:
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah suatu teknik analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan
diverifikasi.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan,
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
lapangan.16
Reduksi data dalam penelitian ini adalah
penjelasan-penjelasan yang tidak ada hubungannya dengan
rumusan masalah, penulis kurangi. dari jawaban-jawaban
yang tidak dibutuhkan maka dikeluarkan, dan diambil
sesuai yang dibutuhkan sesuai dengan rumusan masalah.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
cet. Ke-23, 2016), h. 243 16
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV. Jejak: 2018), h. 243.
26
b. Penyajian Data
Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi
informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat
dilakukan. Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan
pola-pola yang bermakna serta memberikan tindakan.17
c. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu
konfigurasi yang utuh. Kegiatan analisis ketiga yang
penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.18
I. Sistematika Penulisan
Untuk dapat mempermudah penulisan dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka penelitian ini dibagi kepada beberapa bab yaitu:
BAB I : Merupakan bab pendahuluan, yang menguraikan tentang
latar belakang masalah mengenai tentang pembelajaran Al-Qur‟an
yag harus dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan
pedoman ilmu tajwid yang menggunakan Metode Maisûrâ di Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan-Banyuasin III, kemudian
mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran Al-Qur‟an di
Pondok Pesantren Qodratullah dengan menggunakan Metode
Maisûrâ. Kemudian membatasi masalah, sehingga rumusan
masalahnya menajdi bagaimana implementasi Metode Maisûrâ dalam
pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Qodratullah. Kemudian
menjelaskan tujuan masalah guna menjawab rumusan masalahnya,
17
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV. Jejak: 2018), h. 248. 18
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi:
CV. Jejak: 2018), h. 249.
27
pentingnya penelitian ini yang bermanfaat secara teoritis dan praktis,
kemudian memaparkan hasil penelitian para peneliti sebelumnya yang
sejenis yaitu metode pembelajaran Al-Qur‟an dengan berbagai
metode, dan hanya satu yang memiliki persamaan dengan penulis
tentang Metode Maisura.
BAB II: merupakan konsep dan teori umum penelitian, seperti
Sejarah Metode Maisura, cara pembelajaran metode maisura,
kelebihan dan kekurangan MetodeMaisûrâ,penegrtian metode
pembelajaran Al-Qur‟an, macam-macam metode pembelajaran Al-
Qur‟a seperti Metode Qiro‟ati, Metode al-Barqi, Metode Iqra, Metode
Jibril, Metode an-Nahdliyah, dan Metode Tilawati.
BAB III: Mendiskripsikn metode penelitian yaitu prosedur penelitian,
tahapan-tahapan pengumpulan data, melakukan pengamatan yaitu
melihat santri mereview materi Metode Maisûrâ dengan
mencontohkan bacaan Al-Qura‟an surah Al-Baqarah ayat 6-9, lalu
melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan
penelitian, melihat dokumen yaitu buku Metode Maisura, kemudian
menganalisis hasil pengamatan lalu melakukan triangulasi yaitu
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu untuk
keperluan pengecekan, dan menarik kesimpulan.
BAB IV :menganalisis data penelitian dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan pengamatan wawancara dan buku
pedoman guna menjawab rumusan masalah.
BAB V :berisi kesimpulan dan saran.
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang
Implementasi Metode Maisura Dalam Pembelajaran Al-Qur‟an guna
menjawab rumusan masalah tentang bagaimanaimplementasi Metode
Maisûrâdalam pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan-Banyuasin III, penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
Bahwa pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dengan Metode
Maisura di Pondok Pesantren Qodratullah sudah sesuai dengan buku
Petunjuk Praktis Tasin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisura menuju
Muara Ilmu Tajwid Terpadu & Komprehenisif, dimana metode
pembelajarannya menggunakan metode Klasikal Individual, metode
Demonstrasi, dan metode Tutor Sebaya, namun dalam proses
pelaksanaannya ditemukan faktor penghambat yaitu kekurangan buku
Petunjuk Praktis Tasin Tartil Al-Qur‟an Metode Maisûrâ, tidak
adanya alat peraga, dan kurangnya tenaga guru yang mengajar metode
Maisura sedangakan faktor pendukung menggunakan teknologi
pembelajaran infocus sehingga mempermudah menjelaskan materi
Metode Maisura.
B. Saran
Saran untuk Pondok Pesantren Qodratullah mengundang Dr.
K.H Ahmad Fathoni, LC., MA. secara berkala guna meningkatkan
119
mutu pembelajaran sehingga semua instruktur/guru dapat
pembelajaran langsung dari penulis MetodeMaisûrâ.
DAFTAR PUSTAKA
Anggito, Albi dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Sukabumi: CV. Jejak: 2018.
Arianti, Lynda Fitri,Implementasi Metode Tahsin Dalam
Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an, Skripsi IAIN Salatiga, hlm.
77. Tidak diterbitkan (t.d).
Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014)
Fadilah,Nur,Efektivitas Metode Pembelajaran Al-Qur‟an, Tesis UIN
Sunan Ampel Surabaya, 2016, h. 27, Tidak diterbitkan (t.d).
Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur‟an METODE
MAISURA, Bogor: CV Duta Grafika, 2017.
Gafur, Abdul., “Kajian Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an Dalam
Perspektif Multiple Intelligences”, dalam Jurnal Madrasah, Vol. 5
No. 1 Juli 2012.
Hermawan, Iwan, Metodologi Penelitian Pendidikan
(Kuantitatif,Kualitatif dan mix methode), Kiningan: Hidayatul
Qur‟an Kuningan , 2019.
Iiq.ac.id https://iiq.ac.id/tokoh/details/710/Dr-KH-Ahmad-Fathoni-
Lc-MA, diakses tanggal 8 April 2020.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Silabus
Mata Pelajaran Al-Qur‟an, Hadits, Aqidah akhlah, Tarikh
Islam dan Bahasa Arab, (Sidoarjo: Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, 2015.
LearnQuranTafsir”http://tafsir.learn-quran.co/id/surat-73-al-
muzzammil/ayat-4, diakses pada hari Senin tanggal 22 Juni
2020.
Mulyana, Dedy, Metodologi Kualitatif: Paradigma dan Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006.
Munir, Metode Yasiniyah Sebagai Metode Pembelajaran Membaca
Al-Qur‟an”, dalam Jurnal Ta‟dib, Vol. XV No. 01. Edisi, Juni
2010
MZ, U. Syamsuddin, Pedoman dan Pengajaran Taman Kanak-kanak
Al-Qur‟an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA),
(Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2006.
Nasution, Ahmad Faisal, “Metode PembelajarAn Membaca Al-Qur‟an”,
http://www.researchgate.net/publication/331328122, diakses tanggal
13 Januari 2020.
Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran,
Jakarta: Kencana Prenada Group, 2009.
Nurhayati, Eti, “Literasi Awal Al-Qur‟an Untuk Annak Usia Dini
Dengan Teknik Reading Aloud”, dalam Jurnal Pendidikan
Anak, Vol. 5, No. 1 Maret 2019.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Subana dan sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiahcet. Ke-I,
Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2008.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Tindakan, Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Sumantri, Mulyani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV
Maulana, 2001.
Sumihatul, Siti Ummah dan Abdul Wafi, Metode-Metode Praktis dan
Efektif dalam Mengajar Al-Qur‟an bagi Anak Usia Dini, dalam
Jurnal Proceeding of The 2nd Annual conference on Islamic
Early Childhood Education, Vol. 2, Agustus 2017
Syauqi, Ahmad, Efektivitas Metode Pembelajaran Qiro‟ati Studi
Kasus Siswa Kelas V MI Darul Muttaqin Jakarta, Skripsi,
Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2018, Tidak Diterbitkan (t.d)
Syamsuddin U., MZ, Pedoman dan Pengajaran Taman Kanak-kanak
Al-Qur‟an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA),
Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2006
Syihab, Muhammad Quraish, Wawasan Al-Qur‟an, Bandung: Mizan,
1996
Tanzeh, Ahmad dan Suyitno, Metodologi Penelitian
Praktis,Yogyakarta: Teras, 2011.
Ummah, Siti Sumihatul dan Abdul Wafi, “Metode-Metode Praktis
dan Efektif dalam Mengajar Al-Qur‟an bagi Anak Usia Dini,
dalam Jurnal Proceeding of The 2nd Annual conference on
Islamic Early Childhood Education, Vol. 2, Agustus 2017.
Undang-undang Republik Indonesia NO. 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen.
Ustadzah Elsa Yusi Novita, S. Pd, guru Ilmu Tajwid kelas XII Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan, Wawancara pribadi pada hari
Rabu, 22 April 2020, pada pukul 13.00 WIB.
Ustadzah Hj. Aisyah Mardhiyah S. Th. I, Koordinator Tahfizh Qur‟an
Putri Pondok Pesantren Qodratullah Langkan, Wawancara
pribadi pada hari Rabu, 22 April 2020, pada pukul 10.00 WIB.
Wijaya, Indra, Penerapan Metode Maisura Untuk Meningkatkan
Kemmapuan Siswa Dalam Membaca Al-Qur‟an, Skripsi UIN
Gunung Djati Bandung, hlm. 29, Tidak diterbitkan (t.d).
RIWAYAT HIDUP
Ana Miftahul Jannah lahir di Langkan pada
tanggal 06 November 1998. Anak kedua dari dua
bersaudara pasangan dari Bapak Martinus dan
Ibu Hj. Rismalawati S.Pd. penulis menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar di SDN PP Langkan
pada tahun 2010.
Pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Qodratullah Langkan dan tamat
pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan sekolah Menengah Atas di
Madrsah Aliyah (MA) dengan jurusan IPA pada tahun 2013 dan selesai
pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi, tepatnya di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dengan ketekunan, dan motivasi yang tinggi untuk belajar dan selalu
berusaha, Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Semoga dengan penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi dunia pendidikan.