IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

123
IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) KARIMAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN (Studi Kasus di TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang Selatan) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Khoirotul Ummah NIM. 14311450 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

Page 1: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ)

KARIMAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN

AL-QUR’AN

(Studi Kasus di TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang

Selatan)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Khoirotul Ummah

NIM. 14311450

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ)

KARIMAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN

AL-QUR’AN

(Studi Kasus di TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang

Selatan)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Khoirotul Ummah

NIM. 14311450

Pembimbing:

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Bisa Baca Al-Qur`an (BBQ)

Karimah dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur`an (Studi Kasus di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang Selatan)” yang disusun

oleh Khoirotul Ummah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 14311450 telah

diperiksa dan disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 10 Juli 2018

Pembimbing,

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

Page 4: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Bisa Baca Al-Qur`an (BBQ)

Karimah dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur`an (Studi Kasus di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang Selatan)” oleh

Khoirotul Ummah dengan NIM 14311450 telah diujikan pada sidang

Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada

tanggal 15 Agustus 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd).

Jakarta, 15 Oktober 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag Wasmini

Penguji 1 Penguji 2

Sri Tuti Rahmawati, MA Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag

Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

Page 5: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khoirotul Ummah

NIM : 14311450

Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 02 November 1995

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi Metode Bisa

Baca Al-Qur`an (BBQ) Karimah dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan

Al-Qur`an (Studi Kasus di TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong,

Tangerang Selatan)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-

kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya

ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 12 Agustus 2018

Khoirotul Ummah

Page 6: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

iv

MOTTO

Jadilah seseorang yang berhati mulia. Berikanlah

bantuan kita, tunjukkanlah kepedulian kita dan

kurangilah beban mereka

Page 7: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT, saya haturkan rasa

syukur dan terima kasih kepada:

Ibu dan Ayah tercinta (Masrifah dan Imam Mawardi) serta adikku tersayang

(M. Kholilul Rahman) yang telah memberikan dukungan dan motivasi serta

do’a yang tiada henti untuk kesuksesan ini.

Bapak dan Ibu guru yang selama ini telah tulus dan ikhlas membimbing dan

memberikan ilmu yang tidak ternilai harganya, agar saya menjadi pribadi

yang lebih baik.

Sahabat dan teman-teman tersayang, terima kasih untuk semua canda, tawa,

tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih untuk

kenangan manis yang telah terukir selama ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya

persembahkan skripsi ini untuk semua orang yang saya sayangi. Dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu di masa yang

akan datang.

Page 8: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

vi

بسم الله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Implementasi Metode Bisa Baca Al-Qur`an (BBQ)

Karimah dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur`an (Studi Kasus di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang Selatan)” ini dengan

lancar guna meraih gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing perubahan akhlak dari yang

sesat menuju akhlakul karimah.

Penulis sangat menyadari penuh bahwa skripsi ini sudah melibatkan

banyak pihak, baik perorangan maupun kelembagaan. Untuk itu perlu kiranya

pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, MA selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khatimah, M.Ag selaku dekan Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

3. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag selaku dosen pembimbing yang

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga, dan

pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

4. Ibu, ayah, adik serta semua keluarga yang senantiasa memberikan

dorongan dan do’a, serta memberikan motivasi baik dhohir maupun batin.

Page 9: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

vii

5. Segenap dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, khususnya dosen

Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan ilmu serta keluasan hati dalam

mendidik dan membimbing penulis selama menjalani masa kuliah di

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta serta seluruh staf karyawan yang

telah mempermudah penulis dalam mengurus hal-hal yang berkaitan

dengan skripsi ini.

6. Segenap Instruktur Tahfidz yang selalu dan tanpa jemu meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis dalam menghafalkan dan

mempelajari Al-Qur`an.

7. Segenap karyawan dan petugas Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan

Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ) Jakarta, dan Gas15 Coffe and Friends.

Terima kasih telah menjadi tempat yang teduh bagi penulis dalam mencari

ilmu dan menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak-kakak dan adik-adik seatap, mbak Isti, kak Ami, mbak Ya, kak

Mawaddah, Adibah, Evi dan terutama sahabat setia dalam suka dan duka

Ilfi serta teman-teman se-angkatan dan seperjuangan khususnya cikla icha

dan semua anggota girls generation: wong jowo. Terima kasih telah

memberikan semangat dan selalu menemani penulis di kala susah maupun

senang. Terima kasih telah menjadi keluarga yang baik.

Kepada mereka semua penulis haturkan beribu-ribu terima kasih.

Akhirnya dengan memohon rahmat Allah SWT semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Jakarta, 11 Agustus 2018

Khoirotul Ummah

14311450

Page 10: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... xii

ABSTRAK .............................................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................... 7

G. Tinjauan Pustaka ........................................................ 8

H. Sistematika Penulisan ................................................ 12

BAB II : KERANGKA TEORI

A. Pengertian Implementasi ............................................ 15

B. Al-Qur`an

1. Arti Kata Al-Qur`an ............................................. 16

2. Fungsi Al-Qur`an ................................................. 18

3. Adab Membaca Al-Qur`an .................................. 21

4. Tingkatan Bacaan dalam Al-Qur`an .................... 23

Page 11: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

ix

5. Keutamaan Membaca Al-Qur`an ......................... 24

6. Keutamaan Mengajarkan Al-Qur`an.................... 27

C. Metode Membaca dan Pengajaran Al-Qur`an

1. Pengertian Metode Pengajaran ............................ 29

2. Dasar Pengajaran Al-Qur`an ................................ 32

3. Faktor-Faktor Penyebab Banyaknya Metode

Mengajar .............................................................. 33

4. Metode Pengajaran Al-Qur`an ............................. 35

5. Metode Membaca Al-Qur`an ............................... 38

D. Gambaran Umum Metode BBQ Karimah

1. Sejarah Metode BBQ Karimah ............................ 41

2. Visi Misi Metode BBQ Karimah ......................... 41

3. Karakteristik BBQ Karimah ................................ 42

4. Isi Buku BBQ Karimah ........................................ 42

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 45

B. Pendekatan Penelitian ................................................ 45

C. Data dan Sumber Data ............................................... 48

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 49

E. Teknik Analisis Data.................................................. 55

F. Teknik Keabsahan Data ............................................. 56

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum TPQ Kuttab Ibnu Abbas

1. Sejarah Berdirinya TPQ Kuttab Ibnu Abbas ....... 61

2. Letak Geoegrafis TPQ Kuttab Ibnu Abbas .......... 62

3. Visi Misi TPQ Kuttab Ibnu Abbas ...................... 62

Page 12: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

x

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan TPQ

Kuttab Ibnu Abbas .............................................. 63

5. Keadaan Murid TPQ Kuttab Ibnu Abbas............. 65

6. Pengelompokan Kelas TPQ Kuttab Ibnu Abbas .. 66

7. Sarana dan Prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas ... 67

B. Impelementasi Metode BBQ Karimah pada

Pembelajaran Membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

1. Pelaksanaan Pembelajaran Metode BBQ

Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas .................. 69

2. Metode yang Digunakan dalam Proses

Pembelajaran ........................................................ 70

3. Tahapan Pembelajaran Metode BBQ Karimah.... 71

4. Sistem Pelaporan kepada Orang Tua ................... 80

5. Program Ramadhan .............................................. 80

6. Teknik Evaluasi Metode BBQ Karimah di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas ............................................... 81

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode BBQ

Karimah................................................................ 83

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Penerapan Metode BBQ Karimah pada Proses

Pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Kuttab Ibnu

Abbas ......................................................................... 84

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................ 91

B. Saran .......................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 95

LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen wawancara

Tabel 4.1 Pendidik dan tenaga kependidikan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Tabel 4.2 Sarana dan prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Tabel 4.3 Contoh analog/cerita pengenalan huruf hijaiyah

Tabel 4.4 Materi pembelajarn latihan kunci BBQ Karimah dasar

Tabel 4.5 Materi pembelajaran tanda baca BBQ Karimah dasar

Page 14: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

Arab Latin Arab Latin

th ط a أ

zh ظ b ب

، ع t ت

gh غ ts ث

f ف j ج

q ق h ح

K ك kh خ

l ل d د

M م dz ذ

N ن r ر

W و z ز

H ه s س

, ء sy ش

y ي sh ص

dh ض

Page 15: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

xiii

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap

Fathah A آ â ي ـ Ai

Kasrah I ي î و ـ Au

Dhammah U و û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif-lam (ال) qamariyah.

Kata sandang yang diikuti alif-lam (ال) qamariyah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya. Contoh: البقرة : al-Baqarah

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya. Contoh: الرجل : ar-rajul

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (ـ),

sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir

kataataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh

huruf-huruf syamsiyah. Contoh: آمنب ببلله : Âmannâ billâhi

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf "h".

Contoh: فأئدة الأ : al-Af`idah

Page 16: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

xiv

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi huruf

"t". Contoh: عبملت نبصبت : `Âmilatun Nâshibah

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh: `Alî Hasan al-`Âridh, al-`Asqallânî, al-Farmawî

dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur`an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah,

Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 17: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

xv

ABSTRAK

Khoirotul Ummah, Judul “Implementasi Metode Bisa Baca Al-Qur`an

(BBQ) Karimah dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur`an (Studi

Kasus di TPQ Kuttab Ibnu Abbas BSD, Serpong, Tangerang Selatan)”.

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Tahun 2018.

Indonesia mempunyai berbagai macam metode membaca Al-Qur`an dimana

guru harus menyesuaikan metode yang cocok dan sesuai dengan situasi

pembelajaran. Bertujuan untuk mengetahui penerapan metode BBQ Karimah

dalam pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas serta mengetahui

faktor pendukung dan penghambatnya. “Bagaimana implementasi Metode

BBQ Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas?” “Apa saja faktor pendukung dan

penghambat dalam menerapkan Metode BBQ Karimah?”. Metode penelitian

kualitatif field research. Mewawancarai Kepala TPQ dan 3 guru TPQ Kuttab

Ibnu Abbas. Adapun metode pembelajaran di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

menggunakan metode talqin-talaqqi dengan target utama selesai karimah

dasar dalam satu tahun, evaluasi dilakukan dalam 3 tahap. Faktor pendukung

dalam menerapkan Metode Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah dari

guru, orang tua murid dan sarana prasarana. Faktor penghambatnya pun juga

dari guru, orang tua murid, dan murid.

Kata Kunci: Implementasi Metode BBQ Karimah dalam Meningkatkan

Kualitas Bacaan Al-Qur`an

Page 18: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Al-Qur`an pada zaman milenial ini makin

berkembang pesat, saat ini bahkan hampir di seluruh kota besar di

Indonesia memiliki banyak sekolah dan pesantren Al-Qur`an. Selain itu,

di kalangan mahasiswa pun sekarang sedang trend program kampus

mengaji yang bertujuan untuk menguatkan bangunan spiritual di

lingkungan kampus. Maraknya sekolah dan pesantren Al-Qur`an saat ini

mesti dibarengi dengan kualitas bacaan yang baik serta pemahaman

terhadap isi kandungan Al-Qur`an. Belajar dan mengajarkan Al-Qur`an

merupakan kewajiban yang harus dilakukan bersama-sama. Bagi umat

islam tentunya Al-Qur`an merupakan tuntunan dan pedoman dalam

kehidupan untuk menuju masa depan yang sesuai dengan ajaran agama

islam.

Fakta sejarah maupun bukti empirik selalu menunjukkan bahwa

di kolong langit ini tidak satu pun bacaan yang jumlahnya sebanyak

pembaca Al-Qur`an.

Bahkan bukan dari kalangan muslimin sendiri yang membaca dan

mempelajari Al-Qur`an tetapi banyak pula dari orang-orang non muslim

yang orientalis dan lain sebagainya. Pembaca Al-Qur`an benar-benar

heterogen. Tidak mengenal batas usia dan jenis kelamin juga sama sekali

tidak terdikotomikan oleh berbagai disiplin ilmu yang berbeda.1 Semua

orang dari semua jenis kelamin dan usia tidak akan pernah kehabisan

semangat untuk membaca Al-Qur`an.dari anak yang masih cadel

1 M. Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur`an bagian 1, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

2000), h. 21

Page 19: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

2

membaca Al-Qur`an hingga pakar yang sangat ahli dalam bidangnya

masing-masing merasakan kenikmatan dalam membaca dan mempelajari

Al-Qur`an.

Allah SWT memberikan pahala bagi pembacanya bukan dengan

hitungan per ayat atau per kalimat tapi dengan hitungan per huruf.

Satu huruf yang dibaca akan diberi pahala oleh Allah SWT

dengan satu kebaikan dan dilipatgandakan secara otomatis

menjadi sepuluh kebaikan dan bisa lebih dari itu. Bisa

dibayangkan jika Al-Qur`an mengandung 323.671 huruf maka

pembaca Al-Qur`an sampai khatam akan mendapatkan pahala

yang fantastis. Apalagi jika dibacanya dengan tartil dan tadabbur,

maka pahalanya pasti sangat berkualitas.2

Sebagaimana hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:

عن عبدالله بن مسعود رضى الله عنه ي قول قال رسول الله صلى اللهعليه وسلم

أق ول الم من ق رأ حرفا من كتاب الله ف له به حسنة والسنة بعشر أمثالا لا "

3(رواه الترمذي" )حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف

“Abdullah bin Mas’ud ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: “barang

siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur`an maka baginya satu

kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi

sepuluh kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم itu satu huruf

akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR.

Tirmidzi)

Belajar Al-Qur`an tidak hanya dapat ditempuh melalui belajar

mandiri (autodidak), melainkan memerlukan guru, mengingat cara

pengungkapan tiap-tiap huruf hijaiyah harus diketahui makhraj dan

sifatnya dan hal itu dapat diketahui melalui mimik seorang guru ketika

2 Ahsin Sakho Muhammad, Oase Al-Qur`an Penyejuk Kehidupan, (Jakarta: Qaf,

2017), h. 188 3 Al-Abi ‘Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi, Al-Jami’ Ash-Shahih

Sunan Tirmidzi Jilid V No. Hadits 2910, (Beirut: Darr Ihya’ At-Turats Al-‘Arabi, t.th) h. 175

Page 20: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

3

belajar, belajar membaca mandiri pun belum tentu mengerti kedudukan

masing-masing huruf, terlebih lagi cara membaca Al-Qur`an bersifat

“Tauqifi” yakni menurut apa yang diajarkan Rasulullah SAW, bukan atas

ijtihad pribadi.4 Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah

selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.”(QS. Al-Qiyamah

[75]: 17-18)

Betapa indahnya jika kita dan anak-anak kita dapat membaca Al-

Qur`an dengan baik dan benar. Karena darinya akan terpancar indikasi

keimanan seorang muslim yang dicintai Allah SWT. Dengan demikian

yang harus ditata dan ditingkatkan adalah kadar keimanan dan ketakwaan

kita kepada Allah SWT.5 Agar kita dapat membaca Al-Qur`an dengan

baik dan benar. maka perlu mempelajari apa itu ilmu tajwid. Ilmu tajwid

adalah alat yang dapat membantu memperbaiki bacaan Al-Qur`an,

sehingga jika ilmu alat ini sudah dikuasai maka harus ada praktik sampai

alat itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang yang dituju.6

Tidak banyak orang yang tertarik pada ilmu tajwid. Selaras

dengan sedikitnya orang yang ingin bisa membaca Al-Qur`an dengan

benar sesuai kaidah tajwid tepat makhraj dan sifat hurufnya. Orang-orang

beranggapan bahwa sekedar membaca Al-Qur`an saja sudah cukup.

Sehingga banyak orang-orang yang lancar membaca Al-Qur`an tapi

banyak kesalahan dari sisi tajwid. Padahal, Allah SWT berfirman:

4 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, (Surabaya:

Karya Abditama, 1995), h. 185 5 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2005), h. 8 6 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, h. 20

Page 21: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

4

“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan

perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzammil [73]: 4)

Pembelajaran Al-Qur`an harus ditanamkan sejak dini yang

bertujuan supaya kelak anak terbiasa dengan Al-Qur`an sejak anak-anak

hingga dewasa dan seumur hidupnya selalu berpegang teguh pada Al-

Qur`an. Upaya untuk menjadikan anak yang bisa memahami dan pandai

membaca Al-Qur`an tentu banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah penggunaan Metode.

Dalam mengajarkan Al-Qur`an seorang guru dapat menggunakan

Metode yang bermacam-macam dimana setiap Metode tersebut memiliki

keistimewaan masing-masing. Di Indonesia banyak sekali Metode dalam

membaca Al-Qur`an, Metode yang ada dikembangkan lagi dan bisa saja

melahirkan Metode baru. Metode membaca Al-Qur`an ini kemudian

dipakai dan diterapkan di berbagai daerah di tanah air bahkan luar negeri.

Karena keberagaman ini guru bisa memilih Metode mana yang harus

dipakai artinya guru harus menyesuaikan Metode yang cocok dan sesuai

dengan situasi pembelajaran.

TPQ Kuttab Ibnu Abbas yang beralamatkan di Jl. Wana Kencana

I Blok i1 No.3 Kencana Loka BSD City Serpong Tangerang Selatan ini

merupakan satu diantara banyak TPQ di Indonesia yang melaksanakan

pembelajaran membaca Al-Qur`an. Metode yang digunakan di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas adalah Metode BBQ Karimah. Di TPQ Ibnu Abbas

ada tiga tingkatan yaitu tingkat dasar, tahsin, dan tahfidz. Dalam

pembelajarannya anak-anak yang ditalaqqi satu persatu harus benar-

benar menguasai huruf-huruf hijaiyah dengan makhraj dan sifat huruf

dengan benar. Jika belum benar maka halaman yang belum dikuasai akan

Page 22: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

5

diulang-ulang sampai anak benar-benar fasih dan lancar. Daerah di

sekitar TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga banyak sekali TPQ yang

menggunakan Metode Karimah bahkan bisa dibilang memang disana

Metode membaca Al-Qurannya menggunakan BBQ Karimah, lantas

kenapa para orang tua tidak memasukkan anak-anaknya di TPQ yang

lain? Kenapa mereka mempercayakan anak-anaknya mengaji di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas? Padahal menggunakan Metode yang sama dan

pendidik nya pun pasti telah menguasai pembelajaran Al-Qur`an dengan

baik. Apakah penerapannya yang berbeda, ataukah para orang tua

memilih TPQ yang dekat dengan rumah mereka?. Ternyata setelah

penulis amati penerapan Metode Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

dengan TPQ yang lain memang berbeda.

Dari penjelasan di atas penulis akan meneliti tentang bagaimana

implementasi Metode Karimah pada pembelajaran membaca Al-Qur`an

di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini

diantarannya sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi Metode Karimah dalam meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas?

2. Bagaimana upaya para guru untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-

Qur`an dengan menggunakan Metode Karimah?

3. Bagaimana minat baca Al-Qur`an anak-anak di TPQ Kuttab Ibnu

Abbas?

4. Bagaimana guru memberikan evaluasi pada penerapan Metode

Karimah ini?

Page 23: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

6

5. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pembelajaran membaca Al-Qur`an dengan menerapkan Metode

Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas?

6. Apakah pembelajaran Al-Qur`an mempengaruhi aspek kehidupan

para siswa?

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh

gambaran dimensi yang begitu luas. Agar penelitian ini lebih terarah dan

tidak keluar dari pokok bahasan, maka perlu ada pembatasan masalah

secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi obyek

penelitian dibatasi hanya pada:

1. Implementasi Metode Karimah dalam meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

2. Faktor pendukung dan penghambat penerapan Metode Karimah pada

pelaksanaan pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Metode Karimah dalam meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan

Metode Karimah pada pelaksanaan pembelajaran Al-Qur`an di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas?

Page 24: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

7

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan pembatasan masalah dan perumusan masalah di

atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan Metode Karimah

dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

dengan penerapan Metode Karimah.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah

keilmuan tentang ragam Metode membaca Al-Qur`an di

Indonesia, baik yang terkait dengan aspek manajemen, proses

pelaksanaan, dan evaluasi.

b. Memberikan informasi kepada calon guru khususnya guru

pendidikan agama islam tentang keragaman Metode dalam

pembelajaran Al-Qur`an.

2. Secara Praktis

a. Dapat dijadikan landasan dan acuan khususnya seorang pendidik

dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur`an.

b. Memberikan sumbangan bagi peningkatan kemajuan di bidang

PAI khususnya dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an.

c. Dapat memberi masukan tentang gambaran kondisi pembelajaran

membaca Al-Qur`an.

d. Menjadi sumber inspirasi bagi TKA/TPQ lain untuk

mengembangkan Metode yang diterapkan di lembaganya.

Page 25: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

8

G. Tinjauan Pustaka

1. Achmad Mualif mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Purwokerto tahun 2013 menulis skripsi yang

berjudul “Penerapan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Membaca

Al-Qur`an di TPQ Isyroqiyah Desa Karanggedang Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalingga”. Latar belakang penelitian ini

adalah keberhasilan suatu program terutama pembelajaran dalam

membaca Al-Qur`an dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari

pemilihan Metode dan menggunakan Metode itu sendiri. Salah satu

Metode yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Metode

Iqro’. Peneliti tertarik meneliti bagaimana penerapan Metode Iqro’ di

TPQ Isyroqiyah Karanggedang Bukateja karena selama selama

proses pembelajaran para santri sudah bisa membaca huruf-huruf

hijaiyah satudengan yang lain, bisa menulis huruf hijaiyah disambung

atau tidak disambung, mengetahui tanda baca. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa ada tiga cara

mengajar di TPQ Isyroqiyah yaitu sorogan/privat/individual, klasikal

individual, klasikal baca simak. Materi wajib di TPQ Isyroqiyah

adalah buku Iqro’ dari jilid 1-6. Evaluasi yang digunakan ada tiga

jenis yaitu tes harian, tes kenaikan jilid, tes kenaikan Al-Qur`an.

2. Dedi Rahman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Palangkaraya tahun 2016 menulis skripsi yang berjudul “Studi

Kemampuan Membaca Al-Qur`an melalui Penerapan Metode Iqro

dan Yanbu’a di Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten

Seruyan”. Latar belakang penelitian ini adalah upaya untuk

Page 26: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

9

mengetahui apa dan bagaimana hukum-hukum yang terdapat dalam

Al-Qur`an seseorang harus tahu cara membaca serta cara atau

Metode menyampaikan pembelajaran Al-Qur`an. Di Desa Pembuang

Hulu I dan II sama-sama memiliki masjid besar dan sama-sama

menyelenggarakan TPQ untuk anak-anak, namun Metode yang

dipakai kedua masjid ini berbeda. Masjid Nur Mastiyah menerapkan

Metode Yanbu’a sedangkan masjid Jami’ At-Taqwa menerapkan

Metode Iqro’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa kemampuan

santri membaca Al-Qur`an yang menggunakan Metode Iqro di

TKA/TPQ Jami’ At-Taqwa dengan jumlah responden 31 orang

memperoleh nilai rata-rata 25,161 sementara kemampuan santri

kemampuan santri membaca Al-Qur`an yang menggunakan Metode

Yanbu’a di TPQ Nur Mastiyah dengan jumlah responden 35 orang

memperoleh nilai rata-rata 26,114.

3. Alviatur Rohmaniah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta tahun 2017

menulis skripsi yang berjudul “Implementasi Metode At-Tanzil dalam

Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur`an di TPQ An-Nur Cibitung

Bekasi”. Latar belakang dalam penelitian ini adalah sampai sekarang

masih banyak dijumpai guru PAI yang mengeluh terhadap hasil PAI

khususnya kemampuan membaca Al-Qur`an.hal ini tidak hanya

dirasakan oleh guru PAI di TKA/TPQ saja tapi juga dirasakan oleh

guru PAI di SD, SMP, dan SMA. Adapun penyebab guru sulit

mencapai target yang telah ditentukan dapat bersumber dari berbagai

faktor antara lain dari guru, Metode, lingkungan, ataupun siswa itu

sendiri. Latar belakang didirikannya TPQ An-Nur karena masih

minimnya anak-anak yang bisa membaca Al-Qur`an, setelah datang

Page 27: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

10

para ustadz yang berasal dari pondok pesantren Mamba’ul Ulum

Bata-bata, maka akhirnya mulai dikembangkan TPQ An-Nur oleh

Asatidz. Masalah prestasi belajar membaca Al-Qur`an di TPQ An-

Nur yang menggunakan Metode At-Tanzil ini belum diteliti maka

dari itu penulis tertarik untuk menelitinya. Penelitian ini

menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan menggunakan

Metode deskriptif analisis.

Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa Metode At-Tanzil

ini berpengaruh besar bagi anak-anak. Sebagai hasil implementasi

Metode At-Tanzil ini dapat dilihat dari data kelulusan santri melalui

uji coba dengan mengevaluasi setiap santri yang akan di wisuda di

depan semua orang dengan pertanyaan yang berkaitan tentang bacaan

Al-Qur`an, hukum tajwidnya serta bacaan gharib musykilat yang ada

dalam Al-Qur`an.

4. Ririn Rifa’atul Mahmudah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta tahun

2017 menulis skripsi yang berjudul “Implementasi Metode Tilawati

dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur`an Siswa SD

(Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu Qurrata A’yun

Cikarang Barat Bekasi)”. Latar belakang penelitian ini adalah

Metode yang digunakan pada zaman dahulu cenderung dengan nada

lurus sehingga terkesan monoton yang berdampak pembelajaran

kurang dapat diminati oleh siswa sehingga berdampak pada

kemampuan membaca Al-Qur`an siswa. Banyak orang secara umum

merasakan kesulitan dalam membaca Al-Qur`an apalagi di era

globalisasi ini, banyak sekali pergeseran nilai dalam kehidupan

masyarakat karena para generasi kita masih banyak yang belum

mampu untuk membaca Al-Qur`an secara baik apalagi

Page 28: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

11

memahaminya, bahkan masyarakat pun kesulitan dalam mempelajari

Al-Qur`an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa penerapan

Metode tilawati ini dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan

yaitu kegiatan pembuka, siswa dan guru bersama-sama membaca

surat-surat pendek, berdo’a lalu kegiatan inti diawali dengan klasikal

yang menggunakan peraga sebanyak 4 halaman lalu dilanjutkan

dengan siswa bergiliran membaca halaman yang sudah

dicapainyamasing-masing, selanjutnya kegiatan penutup diadakan

evaluasi dan ditutup dengan do’a setelah belajar. Penerapan Metode

Tilawati di SDIT Qurrata A’yun secara keseluruhan sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Metode Tilawati,

namun terdapat beberapa hal yang disesuaikan dan dikombinasikan

dengan keadaan dan program di SDIT Qurrata A’yun seperti pada

saat pembelajaran siswa bergiliran membaca, maka siswa yang lain

diberikannya materi menulis dan muraja’ah hafalan yang sudah

dicapainya.

5. Nur Hanifah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta tahun 2017 menulis

skripsi yang berjudul “Implementasi Metode An-Nahdliyah dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur`an (Studi Kasus TPQ

Padang Wulan Kedungreja Cilacap)”. Latar belakang penelitian ini

adalah Metode yang digunakan dalam pengajaran Al-Qur`an

seringkali tidak relevan walaupun sebenarnya dalam suatu lembaga

itu sudah ada ketentuan dalam penggunaan Metode pembelajaran Al-

Qur`an tetapi dari pihak pendidik masih belum menerapkan Metode

tersebut dengan baik. Begitu pula seorang ustadz dan ustadzah dalam

menyampaikan teori tentang membaca Al-Qur`an haruslah

Page 29: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

12

menggunakan Metode yang tepat supaya anak didiklebih cepat

memahami teori dalam membaca Al-Qur`an. Salah satu yang dapat

diterapkan oleh ustadz dan ustadzah yaitu Metode pengajaran An-

Nahdliyah. Peneliti memilih tempat penelitian di TPQ Padang Wulan

Kedungreja Cilacap yang mana TPQ tersebut adalah TPQ pertama

yang berdiri di daerah Kedungreja dan berkembang pesat sampai saat

ini. TPQ ini menggunakan Metode An-Nahdliyah. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis.

Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan

Metode An-Nahdliyah di TPQ ini memiliki dua program yaitu

program buku paket dan program sorogan Al-Qur`an yang dilakukan

secara klasikal dan privat. Program buku paket yaitu santri wajib

untuk mengkhatamkan 6 jilid dan untuk program sorogan Al-Qur`an

yaitu santri yang telah menyelesaikan program buku paket

melanjutkan pembelajaran Al-Qur`an sampai khatam 30 juz secara

binnadzar. Teknik evaluasi yang dilakukan dalam program buku

paket yaitu evaluasi harian, evaluasi perjilid, dan evaluasi seluruh

jilid, sedangkan teknik evaluasi untuk program sorogan Al-Qur`an

yaitu evaluasi harian, evaluasi bulanan, evaluasi pra munaqasyah dan

munaqasyah khatam 30 juz.

6. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulisan berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh

IIQ Perss, cetakan ke II tahun 2011. Penulisan skripsi ini terbagi dalam 5

(lima) bab. Masing-masing bab tersebut memiliki hubungan yang erat

antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 30: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

13

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan memahami

skripsi ini, maka penulis akan membagi sistematika penulisan ini menjadi

lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini meliputi sejumlah pembahasan,

yaitu: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI, Bab ini meliputi sejumlah

pembahasan, yaitu: Pengertian Implementasi, Pengertian Al-

Qur`an, Fungsi Al-Qur`an, Adab Membaca Al-Qur`an,

Tingkatan Bacaan dalam Al-Qur`an, Keutamaan Membaca

Al-Qur`an, Keutamaan Mengajarkan Al-Qur`an, Pengertian

Metode Pengajaran, Dasar-dasar Pengajaran Al-Qur`an,

Faktor-faktor Penyebab Banyaknya Metode Mengajar,

Metode Pengajaran Al-Qur`an, Metode Membaca Al-Qur`an,

Pengertian Metode Karimah, Sejarah Singkat Metode

Karimah, Visi dan Misi Metode Karimah, Tujuan Karimah,

Target Karimah, Isi Buku Metode Karimah, Karakteristik

Metode Karimah, Perbedaan Metode Karimah dengan

Metode-Metode yang Lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini meliputi sejumlah

pembahasan, yaitu: Bentuk Penelitian, Tempat dan Waktu

Penelitian, Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik

Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN, Bab ini meliputi Gambaran Umum

TPQ Kuttab Ibnu Abbas, Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi,

Syarat untuk Menjadi Guru di TPQ Kuttab Ibnu Abbas,

Page 31: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

14

Deskripsi Data, dan Interpretasi Data, Implementasi Metode

Karimah pada Pembelajaran Membaca Al-Qur`an di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas, Tahapan dan Langkah-langkah Penerapan

Metode Karimah, Pengelolaan Kelas dan Alokasi Waktu

Pembelajaran Metode Karimah, Teknik Evaluasi Metode

Karimah, Kelebihan dan Kekurangan Metode Karimah,

Strategi Mengajar Karimah, Faktor Pendukung dan

Penghambat dalam Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-

Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

BAB V PENUTUP, Bab ini mencakup 2 (dua) pembahasan yaitu:

Kesimpulan dan Saran.

Page 32: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

15

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengertian Implementasi

Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

sebagai pelaksanaan atau penerapan. Bentuk kata kerjanya adalah

mengimplementasikan yang artinya melaksanakan atau menerapkan.

Yang dilaksanakan dan diterapkan adalah sesuatu yang telah

dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Persamaan

kata implementasi yaitu aplikasi, pelaksanaan, pengamalan, penjabaran,

praktik, dan rekayasa.

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari

sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.

Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap

sempurna. Implementasi merupakan sesuatu hal yang bermuara pada

aksi, aktivitas, tindakan, serta adanya mekanisme dari suatu sistem.

Implementasi tidak hanya aktivitas monoton belaka tetapi merupakan

suatu kegiatan yang terencana secara baik dan berguna untuk mencapai

tujuan tertentu.1 Implementasi mencerminkan rancangan, maka sangat

penting sekali pemahaman pendidik serta aktor lapangan lain yang

terlibat dalam proses belajar mengajar.

Menurut Solichin Abdul Wahab implementasi adalah tindakan-

tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu, pejabat-pejabat

atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada

1 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta: Grasindo,

2002), h. 70

Page 33: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

16

tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan

kebijakan.2

Jadi, implementasi adalah bentuk aksi nyata dalam menjalankan

rencana yang telah dirancang dengan matang sebelumnya. Implementasi

hendaknya dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, jika

tidak maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

Implementasi juga merupakan hal yang sangat penting dalam

keseluruhan rangkaian kegiatan. Rencana yang sudah dibuat dengan

sangat baik tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilaksanakan atau jika

dilaksanakan dengan asal-asalan. Ada banyak sekali rencana hebat yang

sudah dibuat akan tetapi tidak pernah terlaksana.

Selain memerlukan aksi nyata implementasi juga membutuhkan

konsistensi dalam pelaksanaannya. Dalam mengimplementasikan suatu

rancangan tentunya ada saja kendala dan hambatan yang dihadapi. Oleh

karena itu, sangat dibutuhkan konsistensi agar seluruh rancangan dapat

dijalankan dengan benar dan bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

B. Al-Qur`an

1. Arti Kata Al-Qur`an

Al-Qur`an merupakan lafadz yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW dan memiliki beberapa pengertian.

Al-Qur`an merupakan lafadz dan makna sekaligus. Jika

maknanya saja maka tidak dinamakan sebagai Al-Qur`an, sebaliknya

jika lafadznya saja maka hal itu tidak mungkin terjadi tanpa ada

2 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 63

Page 34: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

17

maknanya secara mutlak. Sebab asal pembentukan sebuah lafadz

adalah untuk menunjukkan suatu makna tertentu.3

Menurut bahasa kata Al-Qur`an sebagaimana kata qira’at

merupakan mashdar dengan wazan fu’lan. Bentuk kata kerjanya

adalah qara’a, artinya menghimpun atau mengumpulkan. Dengan

demikian kata qur’an dan qira’at mengandung pengertian yang sama

yaitu menghimpun atau mengumpulkam sebagian huruf demi huruf

dan kata demi kata.4 Pengertian ini didasarkan pada firman Allah

SWT:

“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami

telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.”(QS. Al-

Qiyamah [75]: 17-18)

Menurut istilah, Al-Qur`an mempunyai arti sebagai berikut:

Pertama, para ulama’ ushuliyah, fuqaha, dan ulama’ ahli

bahasa berpendapat bahwa Al-Qur`an adalah kalam Allah SWT yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mulai awal surah Al-

Fatihah sampai akhir surah An-Nas.5 Mereka cenderung memahami

Al-Qur`an sebagai kalam Allah SWT dalam pengertian kalam lafdzi.

Ini dapat dipahami karena tujuannya adalah menggali dan

mengeluarkan hukum yang hanya bisa dilakukan berdasarkan kalam

Allah SWT yang bersifat lafdzi.6

3 Adam Cholil, Dahsyatnya Al-Qur`an, (Jakarta: AMP Press, 2014), h. 24 4 Manna’ al-Qaththan, Mabahits fi Ulum Al-Qur`an, (Beirut: Muassasat al-Risalat,

1976), h. 20 5 Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu), 2000, h. 8 6 Zainal Arif, Ulum Al-Qur`an, (Banten: Pustaka Getok Tular), 2017, h.67

Page 35: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

18

Kedua, para ulama ahli kalam (teologi islam) berpendapat

bahwa Al-Qur`an adalah kalam Allah SWT dalam pengertian

kalam nafsi. Hal ini disebabkan perhatian mereka menyangkut

sifat-sifat Allah SWT dengan keyakinan bahwa Al-Qur`an

adalah kalam Allah SWT bukan makhluk. Di samping itu,

mereka juga menyatakan bahwa Al-Qur`an diturunkan Allah

SWT sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.

Pernyataan tersebut tentu berkaitan dengan Al-Qur`an dalam

pengertian kalam lafdzi. Karenanya mereka tidak hanya

menganggap Al-Qur`an sebagai kalam Allah SWT dalam arti

kalam nafsi, tetapi mengakuinya dalam arti kalam lafdzi.7

Dr. A. Yusuf Al-Qasim memberikan definisi bahwa Al-

Qur`an adalah kalam mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang tertulis dalam mushhaf yang diriwayatkan

dengan mutawatir, dan membacanya dinilai ibadah.

2. Fungsi Al-Qur`an

Al-Qur`an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi

sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran islam, baik

yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan

manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesamanya,

dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Al-Qur`an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini

yang paling otentik dan isinya tidak pernah berubah sampai kapan

pun. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan modern banyak

terungkap fakta-fakta ilmiah yang terkandung dalam Al-Qur`an, salah

satunya adalah fungsi Al-Qur`an sebagai obat penyembuh.8 Allah

SWT berfirman:

7 Zainal Arif, Ulum Al-Qur`an, h. 67 8 Akhsan Muhammad Suga, Buku Pintar Rahasia Ibadah: Mengungkap Makna dan

Rahasia Ilmiah Dibalik Perintah Ibadah dan Sunah Rasul, (Jakarta: Best Media Utama,

2011), h. 132

Page 36: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

19

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu

tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

(QS. Al-Isra’ [17]: 82)

Al-Qur`an adalah permulaan islam dan manifestasinya yang

terpenting. ia mengidentifikasikan dirinya sebagai petunjuk

bagi umat manusia. Juga penjelasan mengenai petunjuk itu

dan pembeda antara hak dan batil. Al-Qur`an petunjuk bagi

manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah Allah

SWT di bumi. Al-Qur`an adalah dunia tempat muslim hidup,

Al-Qur`an adalah serat yang membentuk tenunan

kehidupannya, ayat-ayat Al-Qur`an adalah benang yang

menjadi rajutan jiwanya.9

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan)

yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang

Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada

pahala yang besar,Dan Sesungguhnya orang-orang yang tidak

beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab

yang pedih.” (QS.Al-Isra’ [17]: 9-10)

9 Muhammad Chirzin, Kearifan Al-Qur`an, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama), h. 4

Page 37: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

20

Secara lebih rinci tujuan Al-Qur`an diturunkan adalah:10

a. Membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk

syirik serta menetapkan keyakinan tentang keesaan Allah SWT,

keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep teologis

tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.

b. Untuk mengajarkan manusia bersikap adil dan beradab, yakni

bahwa umat manusia merupakan satu umat yang seharusnya

dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah SWT dan

pelaksanaan tugas kekhilafahan.

c. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar

suku atau bangsa tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan

kehidupan dunia dan akhirat, kesatuan ilmu, iman dan rasio,

kesatuan kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan

kemerdekaan, kesatuan sosial, politik dan ekonomi yang

kesemuanya berada di bawah satu keesaan, yaitu keesaan Allah

SWT.

d. Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

e. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan,

penyakit, dan penderitaan hidup serta pemerasan manusia atas

manusia dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan agama.

f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan

kasih sayang dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan

pokok kehidupan masyarakat manusia.

10 M. Quraish Shihab dkk, Sejarah & Ulum Al-Qur`an, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

2001), h. 57

Page 38: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

21

g. Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi guna

menciptakan satu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia

dengan panduan Al-Qur`an.

3. Adab Membaca Al-Qur`an

Jika Al-Qur`an dipandang sebagai mukjizat Nabi Muhammad

SAW yang paling besar dan abadi, serta pedoman hidup manusia

untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat, maka sudah seharusnya

cara membaca Al-Qur`an diatur sedemikian rupa sehingga pembaca

mendapat berkah-Nya.

Dalam kitab At-Tibyah Fi Hamalatil Qur’an, Syekh Imam

Nawawi mengajarkan adab yang harus dijaga dan diperhatikan para

pembaca Al-Qur`an agar ia mendapatkan keberkahan.11

a. Bersihkan mulut terlebih dahulu dengan siwak atau menggosok

gigi.

Ketika membaca Al-Qur`an, mulut hendaknya dalam keadaan

bersih dan tidak berisi makanan. Sebaiknya sebelum membaca

Al-Qur`an mulut dan gigi dibersihkan dulu.

b. Biasakan berwudlu sebelum menyentuh dan membaca Al-Qur`an.

Menurut Syekh Imam Nawawi berwudlu hukumnya sunnah

menurut ijma’ ulama’ sedangkan jika tidak berwudlu maka

menurut Imam Haramain tidak makruh, hanya saja meninggalkan

keutamaannya. Jika tidak ditemukan air boleh bertayamum, orang

junub dan haid tidak boleh membacanya kecuali untuk

kepentingan belajar dan zikir atau hafalan. Hal itu menurut Imam

Maliki diperbolehkan

11 Hasby Ashidiqy, 2 Jam Pintar Membaca Al-Qur`an, (Jakarta: Kaysa Media,

2010), h. 4

Page 39: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

22

c. Menghadap kiblat serta berpakaian yang sopan bersih dan suci.

Pembaca Al-Qur`an disunnahkan menghadap kiblat secara

khusyu’, tenang, menundukkan kepala, dan berpakaian sopan.

d. Mengawali bacaan dengan kalimat ta’awudz.

e. Membaca basmalah pada setiap awal surat, kecuali pada surat At-

Taubah.

f. Membaca dengan khusyuk dan di tempat yang bersih. Tempat

yang bersih tidak hanya bersih secara hissiyah, misalnya tidak

terkena najis tetapi juga bersih dalam artian maknawiyah yakni

dibaca di tempat yang suci dan terhindar dari tempat-tempat

maksiat sehingga tidak mencampuradukkan antara perbuatan baik

dan batil.

g. Membaca dengan tenang dan tidak terburu-buru.

h. Membaca dengan irama yang indah sehingga dapat menarik

minat membaca bagi dirinya dan yang mendengarkan bacaannya.

i. Menangis ketika berjumpa dengan ayat-ayat yang menceritakan

azab.

j. Memohon karunia saat membaca ayat yang berkaitan dengan

rahmat.

k. Jangan membaca Al-Qur`an selagi mengerjakan aktivitas lain

misalnya berbicara dengan orang yang tidak berkaitan dengan

bacaan itu.

Membaca Al-Qur`an janganlah diputuskan hanya karena hendak

berbicara dengan orang lain, apalagi sambil tertawa atau bermain.

Memulai atau berhenti membaca Al-Qur`an tidak terpengaruh

dengan juz, lebih mudah berpedoman maqra’ yang biasanya

ditandai dengan huruf hamzah yang tertulis di pinggir luar garis

teks Al-Qur`an.

Page 40: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

23

l. Menghentikan bacaan Al-Qur`an jika pembaca sudah capek agar

bacaannya tidak mudah keliru.

m. Hendaklah membaca Al-Qur`an secarah istiqomah walau sehari

hanya satu pojok, atau satu maqro’.

4. Tingkatan Bacaan dalam Al-Qur`an

Terdapat 4 tingkat bacaan Al-Qur`an yaitu bacaan dari segi

cepat atau perlahan:12

a. At-Tahqiq (التحقيق)

Bacaanya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan

seperti membetulkan makharijul hurufnya. Tingkatan bacaan ini

biasanya dibaca oleh mereka yang baru belajar membaca Al-

Qur`an.

b. Al-Hadr (الحدر)

Bacaanya cepat tapi tetap memelihara hukum-hukum

bacaan tajwid. Tingkat bacaan ini biasanya bagi mereka yang

sudah menghafal Al-Qur`an yang bertujuan agar mereka dapat

mengulang-ulang hafalannya dalam waktu yang singkat.

c. At-Tadwir (التدوير)

Bacaan pertengahan antara tingkatan bacaan hadr dan

tartil (antara cepat dan lambat). Mereka yang bacaan Al-Qur`an

tetap memanjangkan mad, hanya saja tidak sampai penuh.

Bacaan ini biasa dipakai saat tadarus, dan muraja’ah hafalan.13

12 Muhammad Sobron, Belajar Mudah Ilmu Tajwid, (Jakarta: QAF, 2017), h. 40 13 Muhammad Sholihudin, Tahsinul Qur`an Pedoman Memperbaiki Bacaan Al-

Qur`an, (Yogyakarta: Daarul Firdaus), h. 109

Page 41: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

24

d. At-Tartil (الترتيل)

Bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafadzkan setiap

huruf sesuai makhraj dan sifat hurufnya secara tepat serta

memelihara hukum-hukum tajwidnya dengan sempurna,

merenungkan maknanya hukum dan pengajaran dari ayat yang

dibaca. Tingkatan bacaan ini biasanya dibaca oleh mereka yang

mengerti tentang makharijul huruf, sifatul huruf, dan hukum-

hukum tajwid, dapat juga menggunakan irama tertentu sehingga

bacaan ini lebih khusyu’ didengarkan.

5. Keutamaan Membaca Al-Qur`an

a. Menjadi keluarga Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda:

ث نا ث نا: قال بشر أب و خلف بن بكر حد مهدي بن الرحن عبد حدث نا: قال ، بن الرحن عبد حد ، بن أنس عن أبيه، عن ب ديل : قال مالك : قال وا «الناس من أهلي لله إن »: وسلم عليه الل صلى الله رس ول قال

وخاصت ه الله أهل الق رآن، أهل ه م »: قال ه م؟ من الله، رس ول يا 14(رواه ابن ماجه)

“Telah menceritakan kepada kami bahwa Bakar bin Khalaf Abu

Bisyr berkata: Telah menceritakan kepada kami bahwa

Abdurrahman bin Mahdi berkata: Telah menceritakan kepada

kami Abdurrahman bin Budail, dari Ayahnya, dari Anas bin

malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”sesungguhnya

Allah SWT memiliki dari kalangan manusia.” Para sahabatnya

bertanya, “siapakah mereka ya Rasulullah SAW?” Beliau

menjawab, “Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah SWT

dan orang-orang istimewa-Nya.” (HR. Ibnu Majah)

14 Ibnu Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini, Sunan Ibnu

Majah, Jilid I, Kitab As-Sunnah, Bab Fadl Man Ta’allam Al-Qur`an wa ‘Allamahu, No.

Hadits 215, (Riyadh: Darr As-Salam, t.th), h. 78

Page 42: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

25

b. Bersama para malaikat

Rasulullah SAW bersabda:

ث نا يعا الغ بي، ع ب يد بن وم مد سعيد ، بن ق ت يبة حد عوانة، أب عن جث نا: ع ب يد ابن قال عن أوف، بن ز رارة عن ق تادة، عن عوانة، أب و حد

، بن سعد عليه الل صلى الل رس ول قال : قالت عائشة، عن هشام الق رآن ي قرأ والذي الب ررة، الكرام السفرة مع بالق رآن الماهر »: وسلم

، عليه وه و فيه، وي تت عتع 15(رواه مسلم) «أجران له شاق“Telah menceritakan kepada kami Quthaibah bin Sa’id, dan

Muhammad bin ‘Ubaid al-Ghubary, dari Abu ‘Awanah, berkata

Ibnu ‘Ubaid: Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah,

dari Qatadah, dari Zurarah bin Aufa, dari Sa’id bin Hisyam, dari

Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “orang

yang ahli dalam Al-Qur`an akan berada bersama para malaikat

pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata

membaca Al-Qur`an sedang ia bersusah payah

(mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.” (HR.

Muslim)

Orang yang membaca Al-Qur`an dengan tajwid sederajat

dengan para malaikat. Artinya, derajat orang tersebut sangat

dekat kepada Allah SWT seperti malaikat. Sedangkan orang yang

membacanya susah dan berat mendapat dua pahala.

Ia mendapat dua pahala karena ia diberikan pahala dengan

membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang ia

rasakan dalam membaca yang menunjukkan kesungguhannya

untuk membaca Al-Qur`an dan kekuatan semangatnya meskipun

sulit ia rasakan.16

15

Muslim bin al-Hajjaj Abul Husain al-Qusyairi an-Naisaburi, Shahih Muslim, Jilid

I, Kitab Shalat Al-Musafirin Wa Qashruha, Bab Fadl Al Mahir Bil Qur`an, No. Hadits 798

(Beirut: Darr Ihya` At-Turats Al-‘Arabi t.th.), h. 549 16 Yusuf Qardhawi, Kaifa Nata’ amalu Ma’a Al-Qur`ani Al-‘Adzim, Cet. Ke-1,

Diterjemahkan oleh: Abdul Hayyie al-Kattani, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), h. 226

Page 43: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

26

c. Kedua orang tuanya mendapatkan kedudukan yang istimewa

Rasulullah SAW bersabda:

ث نا ، ابن أخب رنا السرح، بن عمرو بن أحد حد بن يي أخب رن وهب أن أبيه، عن ال هن، م عاذ بن سهل عن فائد ، بن زبان عن أيوب، فيه، با وعمل الق رآن ق رأ من »: قال وسلم عليه الل صلى الله رس ول ف الشمس ضوء من أحسن ضوء ه القيامة، ي وم تاجا والداه أ لبس ن يا ب ي وت أب رواه) بذا؟ عمل بالذي ظنك م فما فيك م، كانت لو الد 17(داود

“Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin ‘Amr bin

Sarh,telah megabarkan kepada kami Ibn Wahab, telah

mengabarkan kepadaku Yahya bin Ayyub, dari Zabban bin Faid,

dari sahal bin Mu’adz Al-Juhan, dari ayahnya berkata bahwa

Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa membaca Al-Qur`an

dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka

kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat

yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari

seandainya berada di rumah-rumah kalian di dunia ini. Maka

bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang

mengamalkannya?”(HR. Abu Dawud)

d. Mendapatkan kedudukan istimewa dihadapan Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda:

ث نا م مد بن إساعيل، قال ث نا شهاب بن عباد العبدي، قال : حد : حدث نا م مد ، عن حد بن الحسن بن أب يزيد الهمدان، عن عمرو بن ق يس

ي ق ول : قال رس ول الل صلى الله عليه وسلم : عطية، عن أب سعيد ، قال أعطيت ه أفضل ما من شغله الق رآن عن ذكري ومسألت : الرب عز وجل

17 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishak bin Basyir bin Syidad bin Amar

al-Azdi as-Sijistani, Sunan Abu Dawud, Jilid II, Bab Fi Tsawab Qira`at Al-Qur`an, No.

Hadits 1453, (Beirut: Al-Maktabah Al-‘Ishriyah, t.th), h. 70

Page 44: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

27

أ عطي السائلي، وفضل كلام الل على سائر الكلام كفضل الل على (الترمذيرواه ) .خلقه

18

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail berkata

bahwa: Telah menceritakan kepada kami Syihab bin ‘Abbad Al-

‘Abdi, berkata bahwa: Telah menceritakan kepada kami

Muhammad bin hasan bin Abi yazid Al-Hamdani dari ‘Amr bin

Qais, dari ‘Atiyyah, dari Abi Sa’id berkata bahwa: Rasulullah

SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, “barang siapa yang

disibukkan oleh AL-Qur`an daripada berdzikir kepada-Ku dan

memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang

lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang

yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah SWT di

atas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah SWT

atas makhluk-Nya.” (HR. At-Tirmidzi)

6. Keutamaan Mengajarkan Al-Qur`an

Dalam hadits disebutkan:

ث نا ث نا ع مر، بن حفص حد بن سعد عن مرثد ، بن علقمة عن ش عبة ، حد وسلم عليه الل صلى النب عن ع ثمان، عن الرحن، عبد أب عن ع ب يدة،

ر ك م »: قال 19(داود أبو رواه( «وعلمه الق رآن ت علم من خي “Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar, Telah

menceritakan kepada kami Syu’bah, dari ‘Alqamah bin Martsad, dari

Sa’id bin Ubaidah, dari Abdurrahman, dari Ustman: telah bersabda

Rasulullah SAW “yang paling baik diantara kamu ialah orang yang

belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya”. (HR. Abu Dawud)

18 Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami at-Tirmidzi, Sunan At-

Tirmidzi, Jilid V, Bab Ma Jaa Kaifa Kanat Qira’at An-Nabi SAW, No. Hadits 2926, (Beirut:

Daar Al-Ghirab Al-Islami, t.th), h. 34 19 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishak bin Basyir bin Syidad bin Amar

al-Azdi as-Sijistani, Sunan Abu Dawud, Jilid II, Bab Fi Tsawab Qira`at Al-Qur`an, No.

Hadits 1452, h. 70

Page 45: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

28

Dalam hadits di atas, terdapat dua amalan yang dapat

membuat seorang muslim menjadi yang terbaik diantara saudara-

saudaranya sesama muslim lainnya yaitu belajar Al-Qur`an dan

mengajarkan Al-Qur`an.20

Maksud dari belajar Al-Qur`an disini adalah mempelajari cara

membaca Al-Qur`an. Bukan mempelajari tafsir Al-Qur`an, asbabun

nuzulnya, muhkam mutasyabihnya, atau ilmu-ilmu lainnya.

Meskipun ilmu-ilmu ini juga penting tapi hadits di atas menyebutkan

bahwa mempelajari Al-Qur`an adalah lebih utama. Mempelajari Al-

Qur`an adalah belajar dengan disertai hukum tajwidnya, agar dapat

membaca Al-Qur`an secara tartil dan benar seperti ketika Al-Qur`an

diturunkan.

Jadi, maksud dari mengajarkan Al-Qur`an disini adalah

mengajari orang lain cara membaca Al-Qur`an yang benar

berdasarkan hukum tajwid.

Hadits lain mengatakan:

ث نا ث نا: قال وا ح جر ، وابن سعيد ، ابن ي عن وق ت يبة أيوب، بن يي حد حدعن أب ه ري رة، أن رس ول الل أبيه، عن العلاء، عن جعفر ، ابن ه و إساعيل

نسان ان قطع عنه عمل ه إل من : " صلى الل عليه وسلم، قال إذا مات ال" إل من صدقة جارية ، أو علم ي نت فع به، أو ولد صالح يدع و له : ثلاثة

21(رواه مسلم)“Telah menceritakan kepada kami Yahya bi Ayub, dan Qutaibah bin

Sa’id, dan Ibnu Ja’far, mereka berkata bahwa: Telah menceritakan

kepada kami Ismailbin Ja’far, dari ‘Alaa`, dari Ayahnya, dari Abu

Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak

20

M. Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur`an bagian 1, h. 22 21 Muslim bin al-Hajjaj Abul Husain al-Qusyairi an-Naisaburi, Shahih Muslim, Jilid

III, Bab Maa Yulhaq Al-Insan min Ats-Tsawab, No. Hadits 1631, (Beirut: Darr Ihya` At-

Turats Al-‘Arabi t.th.), h. 1255

Page 46: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

29

adam mati itu mati maka terputuslah amalnya, kecuali amal dari tiga

ini: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang

mendoakan orang tuanya”(HR. Muslim)

Seorang guru termasuk orang yang ilmunya bermanfaat, yaitu

bermanfaat untuk dirinya sendiri dan diajarkan kepada orang lain

sehingga ia menerima pahala dari dirinya yang mengamalkan

ilmunya kepada muridnya. Di samping itu, orang tua yang mau

mengajarkan Al-Qur`an pada anaknya, ketika orang tua sudah

meninggal dan jika anaknya menjadi anak yang shaleh shalehah serta

mau berdo’a melalui Qur’annya maka orang tua akan mendapat

pahala terus menerus seperti yang dijelaskan pada hadits diatas.

C. Pengertian Metode Pengajaran Al-Qur`an

1. Pengertian Metode Pengajaran

Secara bahasa Metode berasal dari bahasa yunani yaitu

metodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti

melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara.22

Dalam bahasa arab Metode berarti thariqah.

Metode adalah cara atau langkah yang digunakan dalam

menyampaikan suatu gagasan, pemikiran, atau wawasan yang

disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori,

konsep dan prinsip-prinsip tertentu yang terdapat di dalam berbagai

disiplin ilmu terkait.23

Yang dimaksud Metode disini adalah semua

cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Karena mengajar adalah

salah satu bentuk upaya mendidik maka Metode yang dimaksud

disini mencakup juga Metode mengajar.

22 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), 1996, h. 61 23Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran Cet. Ke-2, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2011), h. 176

Page 47: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

30

Suatu Metode itu harus dimasukkan sebagai salah satu aspek

saja dalam suatu sistem mengajar. Yang dapat membantu seseorang

untuk dapat mengajar bukanlah penguasaan Metode, melainkan

petunjuk tentang bagaimana merancang. “jalan pengajaran” yaitu

urutan langkah mengajar.24

Sedangkan pengajaran adalah kegiatan, praktik, pekerjaan,

atau profesi seorang guru, atau sesuatu yang diajarkan, seni atau

profesi seorang guru, kegiatan dalam mendidik dan mengajar.25

Pengajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas yang kita kenal

dengan istilah mengajar.

Pengajaran amat dekat dengan istilah pedagogi yang berarti

seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini seringkali mengacu

kepada strategi pengajaran atau gaya mengajar.26

Seni

mengajar/mendidik adalah keahlian di dalam penyampaian

pendidikan/pengajaran.

Mengajar sendiri berasal dari bahasa inggris kuno, yaitu

taecan. Kata ini berasal dari bahasa jerman kuno taikjan, yang

berasal dari kata dasar teik memperlihatkan. Dalam bahasa inggris

kuno taecan berarti to teach (mengajar). To teach (mengajar) dilihat

dari asal usul katanya berarti memperlihatkan sesuatu kepada

seseorang.27

Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses

penyampaian informasi atau pengetahuan dari pendidik kepada

peserta didik. Kalau dalam istilah mengajar (pengajaran) atau

24 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam Cet. Ke-11, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 132 25 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 16 26

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembalajaran, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 16 27 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, , (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 73

Page 48: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

31

teaching menempatkan pendidik sebagai pemeran utama memberikan

informasi, maka dalam instruktion pendidik lebih banyak berperan

sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk

dipelajari peserta didik.

Terdapat beberapa karakteristik penting dari istilah

pembelajaran yaitu:28

a. Pembelajaran berarti membelajarkan peserta didik

Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar

adalah membelajarkan peserta didik. Oleh sebab itu keberhasilan

proses pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana peserta didik

telah menguasai pelajaran akan tetapi diukur dari sejauh mana

siswa telah melakukan proses belajar. Peserta didik tidak

dianggap sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi

oleh kemauan , melainkan peserta didik ditempatkan sebagai

subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan

yang dimilikinya. Oleh sebab itu, apa yang seharusnya diajarkan

dan bagaimana cara mempelajarinya tidak semata-mata

ditentukan oleh keinginan guru tapi memperhatikan setiap

perbedaan siswa.

b. Proses pembelajaran berlangsung dimana saja

Kelas bukanlah satu-satuanya tempat belajar siswa. Guru

dapat memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan sifat materi pelajaran.

c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi

pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa

28 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, h. 79

Page 49: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

32

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya seorang guru

Al-Qur`an mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku anak

didiknya sesuai dengan yang diajarkan dalam Al-Qur`an. Artinya,

sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai siswa dapat

membentuk pola perilaku siswa itu sendiri.

Untuk itulah seorang pendidik harus mempunyai berbagai macam

Metode dan strategi pengajaran agar siswa tidak merasa jenuh

dan proses belajar mengajar berlangsung dengan menyenangkan.

Sumadi Suryabrata mengemukakan faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a. Faktor internal yang terdiri dari faktor jasmaniyah baik yang

bersifat bawaan atau yang diperoleh, seperti kecerdasan.

b. Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial seperti lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan

lingkungan kelompok.29

2. Dasar Pengajaran Al-Qur`an

a. Al-Qur`an surat Al-‘Alaq ayat 1-5

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia)

29 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), h.

129

Page 50: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

33

dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)

b. Al-Qur`an surat Al-Ankabut ayat 45

.......... “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab

(Al Quran) dan dirikanlah shalat…..” (QS. Al-Ankabut: 45)

Dari ayat-ayat Al-Qur`an tersebut menunjukkan bahwa Allah

SWT telah menyerukan kepada umat islam untuk mempelajari

Al-Qur`an dengan jalan membaca, menulis, menghafal,

memahami, mengamalkan serta mampu mengajarkannya karena

merupakan kewajiban umat islam disamping kewajiban

mendirikan shalat.

3. Faktor-faktor Penyebab Banyaknya Metode Mengajar

Apabila dijabarkan faktor-faktor penyebab bermacam

ragamnya Metode mengajar antara lain, ialah:30

a. Perbedaan latar belakang individual anak, baik latar belakang

kehidupan, tingkat usianya, maupun tingkat kemampuan

berfikirnya. Oleh karena itu cara mengajar tingkat SD tidak dapat

disamakan dengan mengajar di tingkat SMA

b. Perbedaan situasi dan kondisi dimana pengajaran berlangsung.

c. Perbedaan pribadi dan kemampuan seorang pendidik. Ada

pendidik yang pandai berbicara dan ada yang tidak.

Kecakapan serta pengetahuan dasar seorang pendidik terletak

dalam sedikitnya 4 bidang utama:

30 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Cet. Ke-8 , (Malang: Biro

Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), h. 80

Page 51: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

34

1) Pendidik harus mengenal setiap murid yang dipercayakan

padanya, pendidik harus secara khusus mengetahui sifat,

kebutuhan, minat, cara belajar, pribadi, serta aspirasi setiap

muridnya.

2) Pendidik harus memiliki kecakapan memberi bimbingan.

Disamping bimbingan yang banyak berpusat pada

kemampuan intelektual pendidik perlu memiliki pengetahuan

yang memungkinkan ia menetapkan tingkatan-tingkatan

perkembangan setiap anak didiknya baik perkembangan itu di

bidang emosi, minat dan kecakapan khusus, maupun dalam

prestasi fisik dan sosial.

3) Pendidik harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru

mengenai ilmu yang diajarkan. Perkembangan ilmu

pengetahuan serta akibat-akibatnya dalam cara hidup manusia

pada abad XX ini cepat sekali berkembang sehingga banyak

pengetahuan yang lebih baru lagi. Di lain pihak perubahan-

perubahan hidup di dalam masyarakat tidak selalu seirama

dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga timbul

perbedaan yang memerlukan penyesuaian.

4) Pendidik harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang

tujuan pendidikan karena dengan itu pendidik akan lebih

mudah memahami kebutuhan anak didiknya.

d. Adanya sarana/fasilitas yang berbeda, baik dari segi kualitas

maupun kuantitasnya.

e. Jumlah murid. Metode pengajaran juga harus disesuaikan dengan

jumlah murid dalam satu kelas/ruangan.

Page 52: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

35

4. Metode Pengajaran Al-Qur`an

Banyak Metode pembelajaran membaca Al-Qur`an yang

berkembang dan dipakai oleh masyarakat islam, dilihat dari segi

langkah-langkah dan tujuan kompetensi yang ingin dicapai, sejumlah

Metode pengajaran yang bisa digunakan adalah:

a. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran

dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta

didik tentang suatu proses.31

Bisa dibantu dengan menggunakan

peralatan atau dengan benda.

b. Metode Drill/Latihan

Metode drill/latihan adalah Metode yang digunakan untuk

memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa

yang dipelajari karena dengan melakukannya secara praktis suatu

pengetahuan dapat disempurnakan dan siap siagakan.32

c. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah suatu cara pengajaran

dimana seorang pendidik memberikan tugas-tugas tertentu kepada

peserta didik.33

d. Metode Muthala’an atau Qira’at

Metode muthala’an atau qira’at adalah Metode membaca

pada peserta didiknya, sedangkan peserta didik menyimak dan

memperhatikan bacaan dan sekali-kali peserta didik menirukan

bacaan pendidik tersebut. Teknik ini dapat dilakukan oleh peserta

didik yang sudah pandai membaca dan peserta didik lainnya

31

Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran Cet. Ke-2, h. 183 32 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam Cet. Ke-6, (Jakarta: Kalam

Mulia, 2010), h. 349 33 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam Cet. Ke-6, h. 361

Page 53: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

36

tinggal menyimak, fungsi pendidik disini adalah memperhatikan

dan menegur bila terjadi kesalahan dalam membaca.34

Secara garis besar Metode membaca Al-Qur`an dapat

digolongkan menjadi empat golongan berdasarkan buku pedoman

pengajaran Al-Qur`an bagi anak-anak yang dikeluarkan oleh

Departemen Agama, empat Metode tersebut adalah:35

a. At-Thariqah Tarkibiyah (Metode Sintetik)

Metode sintetik adalah Metode pengajaran membaca yang

dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah terlebih dulu. Kemudian

diberi harakat atau tanda baca, setelah itu disusun menjadi sebuah

kata dan dirangkai menjadi sebuah kalimat. Menurut Metode ini

kita mulai mengajarkan nama-nama huruf hijaiyah menurut

urutannya dari alif sampai ya’. Kelemahan Metode ini adalah

memerlukan waktu yang cukup lama. Sedangkan kelebihannya

adalah peserta didik bisa memperhatikan huruf per huruf sampai

terbentuk menjadi sebuah kalimat. Di samping itu Metode ini

sangat membantu bagi peserta didik yang kurang cerdas dan guru

pemula atau belum pengalaman dalam mengajar Al-Qur`an.

b. At-Thariqah Shautiyyah (Metode Bunyi)

Metode bunyi ini dimulai dengan mengajarkan bunyi

huruf bukan nama-nama huruf. Dari bunyi ini disusun menjadi

suku kata dan menjadi sebuah kalimat yang teratur. Kekurangan

Metode ini adalah peserta didik kurang mengenal nama huruf

sedangkan kelebihannya bagi guru yang menguasai Metode ini

akan mempercepat peserta didik dalam membaca dan peserta

34 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam Cet. Ke-3, (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2010), h. 208 35 Siti Sumihatul Ummah dan Abdul Wafi, Metode-Metode Praktis dan Efektif

dalam Mengajar Al-Qur`an bagi Anak Usia Dini vol. 2 No. 2, (Yogyakarta: Journal State

Islamic University of Sunan Kalijaga, 2017), h. 128

Page 54: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

37

didik akan langsung diajarkan cara baca yang menuntut kefasihan

pengucapan.

c. At-Thariqah Musyafahah (Metode Meniru)

Metode ini dimulai dengan guru memberikan contoh cara

membacanya lalu peserta didik menirukan bacaan dari seorang

guru sampai hafal. Setelah itu baru peserta didik diperkenalkan

beberapa huruf beserta tanda bacanya dari klimat yang dibacanya.

Metode ini sejalan dari naluri anak dalam belajar bahasanya

sendiri. Peserta didik mengucapkan kalimat secara langsung tanpa

ada pikiran-pikiran untuk menguraikan huruf-hurufnya.

Kelebihan Metode ini adalah secara naluri peserta didik belajar

membacaAl-Qur`an sebagaimana belajar bicara bahasanya

sendiri. Namun kelemahannya adalah guru harus mengulang-

ulang bacaannya dalam batas-batas tertentu.

d. At-Thariqah Jaami’ah (Metode Campuran)

Semua Metode pasti ada kelebihan dan kelemahan

masing-masing, maka dari itu seiring berkembangnya zaman

maka berkembang pula Metode-Metode atau pembaharuan

Metode, misalnya Metode campuran. Dengan Metode campuran

ini guru diharapkan dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Contohnya jika peserta didik yang sudah dapat

membaca tapi belum mengenal huruf hijaiyah maka diajarkan

dengan Metode shautiyyah dengan memperhatikan makhraj huruf

per huruf.

Page 55: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

38

5. Macam-macam Metode Membaca Al-Qur`an

a. Metode Iqra’

Metode Iqra’ adalah suatu Metode membaca Al-Qur`an

yang menekankan langsung pada latihan membaca. Metode ini

disusun oleh KH. As’ad Humam. Buku panduan iqra’ terdiri dari

6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat perhatian anak-

anak. Metode yang diterapkan adalah CBSA (cara belajar santri

aktif), privat, modul, asistensi, praktis, sistematis, variatif,

komunikatif, fleksibel.36

b. Metode Qira’ati

Metode ini disebarkan pada awal 1970-an oleh KH.

Dachlan Salim Zarkasyi. Metode ini mempunyai 6 jilid buku

pelajaran membaca Al-Qur`an. KH. Dachlan berwasiat supaya

tidak sembarang orang bisa mengajarkan Metode qira’ati tapi

semua orang boleh diajar dengan Metode qira’ati. Dalam

perkembangannya sasaran Metode qira’ati kian diperluas, ada

qira’ati untuk anak 4-6 tahun, untuk anak 6-12 tahun, dan untuk

mahasiswa. Secara umum pengajaran qira’ati yang diterapkan

adalah klasikal dan privat, CBSA, siswa membaca tanpa mengeja,

sejak awal belajar siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat

dan cepat.

c. Metode Tilawati

Metode tilawati disusun pada tahun 2002 oleh tim terdiri

dari DRS. H. Hasan Sadzili dkk. Prinsip pembelajaran dengan

Metode tilawati adalah disampaikan dengan praktis,

36 Srijatun, Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur`an dengan Metode Iqra’

pada Anak Usia dini di RA perwanida Slawi Kabupaten Tegal Vol. 2 No. 1, (Semarang:

Jurnal Pendidikan Islam, 2017), h. 33

Page 56: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

39

menggunakan lagu rost, menggunakan pendekatan klasikal dan

individu secara seimbang.

d. Metode Baghdadiyah

Metode ini disebut juga dengan Metode “eja” berasal dari

Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Secara

garis besar kaidah baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf

hijaiyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah.

Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema sentral dengan

berbagai variasi dan variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa

estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak dan

berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama.

Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat.

e. Metode An-Nahdhiyah

Metode ini lebih menekankan pada kesesuaian dan

keteraturan dengan ketukan. Ketukan disini merupakan jarak

pelafalan satu huruf dengan huruf lainnya, sehingga dengan

ketukan bacaan santri akan sesuai baik panjang dan pendeknya

dari sebuah bacaan Al-Qur`an. Dalam pelaksanaannya, Metode

ini harus menyelesaikan dua program, yaitu: program buku paket

yang berisi pengenalan dan pemahaman serta mempraktekkan

baca Al-Qur`an dan program sorogan berisi program lanjutan

praktis untuk mengantarkan santri mampu membaca Al-Qur`an

sampai khatam.

f. Metode Jibril

Metode ini sama dengan Metode nahdhiyah yaitu

penekanan Metode ketukan dan sama-sama sistem musyafahah

atau sistem tatap muka. Teknik dasar pada Metode ini adalah

dengan membaca satu ayat atau lebih kemudian ditirukan oleh

Page 57: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

40

seluruh peserta didik sampai sesuai dengan bacaan gurunya.

Untuk menyelesaikan Metode ini harus menyelesaikan dua tahap

pembelajaran yaitu tahqiq dan tartil.

g. Metode Yanbu’a

Metode ini berkembang pada tahun 2004, terdiri dari 7

juz atau jilid untuk TPQ dan 1 juz untuk pra TK. Di dalam

Metode ini tidak hanya diajarkan membaca Al-Qur`an saja tetapi

juga diajarkan menulis Al-Qur`an. Penyampaian pembelajaran ini

dilakukan dengan berbagai macam Metode, yaitu: musyafahah,

‘Ardul Qira’ah/sorogan, pengulangan.

h. Metode Ummi

Metode ini diperkenalkan pada tahun 2007.

Metodologiyang digunakan adalah privat individual, klasikal

individual, klasikal baca simak, dan klasikal baca simak murni.

Terdapat 3 pendekatan utama yang digunakan dalam Metode ini

yaitu: langsung (tanpa penjelasan panjang lebar), dilakukan

secara berulang-ulang, didasari oleh cinta yang tulus. Metode ini

mempunyai 6 jilid yang masing-masing terdiri dari 40 halaman

ditambah buku gharib dan tajwid.

i. Metode Dirosa

Panduan baca Al-Qur`an pada dirosa disusun tahun 2006.

Panduan ini khusus untuk orang dewasa dengan sistem klasikal

20 kali pertemuan. Secara garis besar Metode pengajarannya

adalah baca-tunjuk-simak-ulang yaitu pembina membacakan,

peserta menunjuk tulisan, mendengarkan dengan seksama

kemudian mengulang bacaan tadi. Metode ini juga cocok

diterapkan dalam mengajar Al-Qur`an pada anak usia dini yang

sudah lancar dalam membacanya.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

41

D. Gambaran Umum Metode Karimah

1. Sejarah Metode Karimah

BBQ (bisa belajar Al-Qur`an) Karimah merupakan panduan

belajar membaca Al-Qur`an melengkapi berbagai Metode yang sudah

ada. Sangat sesuai bagi yang sama sekali belum bisa membaca Al-

Qur`an hingga tahsin. Dengan teknik “CERDAS” membaca Al-

Qur`an semakin mudah dan cepat.37

Seperti yang dikatakan oleh Ustadz Syukri bahwa, “Metode

Karimah ini adalah Metode yang dikembangkan oleh para ahli, para

asatidz lulusan pondok pesantren Isy Karimah Karanganyar, Jawa

Tengah”38

Muhammad Amrullah, S.Pd.I sebagai waka kurikulum MIT

Isy Karimah mengatakan bahwa “Karimah ini simple dan sederhana,

sistematis dan mudah diajarkan untuk semua usia. Cukup melihat

tanda baca anda mampu belajar tajwid dengan mudah. Bagi anda

yang ingin belajar dan mengajarkan Al-Qur`an secara mudah dan

simple, Metode Karimah Jawabannya.”

2. Visi Misi Metode Karimah

Visi:

Semua umat Islam mampu membaca Al-Qur`an dengan tepat dan

benar (tartil).

Misi:

Mewujudkan umat Islam yang mampu membaca, memahami, dan

mengamalkan Al-Qur`an.

37 Tim BBQ Karimah, Bisa Baca Qur’an (BBQ) Karimah Dasar, (Karanganyar:

Litbang BBQ Karimah, 2015) 38 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri pengajar Kuttab Ibnu Abbas pada hari

Selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 WIB

Page 59: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

42

3. Karakteristik BBQ Karimah

a. Menggunakan Al-Qur`an standar utsmani (Al-Qur`an standar

internasional).

b. Inovasi pengenalan huruf sesuai dengan huruf yang ada di setiap

ayat Al-Qur`an.

c. Contoh dan latihan dari mushaf Al-Qur`an.

d. Penekanan pada pengucapan makhraj dan sifat-sifat huruf secara

tepat dan benar.

e. Belajar tajwid cukup melalui ciri tanda baca.

f. Pengajaran secara klasikal dan privat dengan teknik “CERDAS”

lebih mudah, lebih cepat dan tartil.

g. Pengenalan pada bacaan-bacaan khusus pada ayat yang biasa

disebut gharib.

h. Cocok untuk semua usia.

4. Isi Buku BBQ Karimah

BBQ Karimah mempunyai tiga buku pedoman membaca Al-

Qur`an, buku pertama memuat dasar-dasar membaca Al-Qur`an,

buku kedua berisi tentang pembelajaran tahsin, dan buku ketiga berisi

penulisan surah-surah Al-Qur`an juz 30 dengan tulisan font arab

putus-putus untuk anak-anak belajar menulis arab.

BBQ Karimah dasar memuat 3 bab:

a. Bab 1 berisi pengenalan huruf hijaiyah dan bagaimana

bentuknya ketika terletak di awal, di tengah atau di akhir

kata. Contoh: ه - ه - ه - ه

Page 60: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

43

b. Bab 2 berisi pengenalan tanda baca seperti fathah, kasrah,

dhommah, (ـــ), huruf mad (ۦه= هى | ب = با | (ۥه= هو , sukun ( ـ) , tasydid hamzah washol , (ـ) .dll (ٱ)

c. Waqaf ـ ـ ـ ـ

BBQ Karimah tahsin memuat:

a. Bab 1 berisi pengenalan makhraj dan sifat masing-masing

huruf.

b. Bab 2 berisi ragam mad

c. Bab 3 berisi nun mati dan tanwin

d. Bab 4 berisi mim mati

e. Bab 5 berisi idghom

f. Bab 6 berisi tafkhim dan tarqiq

g. Bab 7 berisi bacaan khusus seperti yang ada dalam gharib

serta berisi bagaimana cara waqaf/berhenti

Page 61: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas yang

beralamatkan di Blok i1 Jl. Wana Kencana I No. 3 Kencana Loka, BSD

City Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Observasi di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dilakukan pada bulan mei

2018 sedangkan wawancara dilakukan pada bulan juli 2018.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena yang

akan diteliti adalah proses pelaksanaan pembelajaran membaca Al-

Qur`an.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut

pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data

dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-

orang di tempat penelitian.1 Dalam literatur metodologi penelitian, istilah

kualitatif tidak hanya dimaknai sebagai jenis data tapi juga berhubungan

dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian.

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut “metode penelitian

naturalistik” karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.2

Yaitu berupaya untuk memahami, memberi tafsiran pada fenomena yang

dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya. Penelitian

kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan

1 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,

(Bandung: PT. Remaja Rosdkarya, 2006), h. 73 2 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian Cet. Ke-3, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 22

Page 62: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

46

empiris yaitu studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup,

wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksi, dan visual.

Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded

theory yakni teori yang timbul dari data bukan hipotesis-hipotesis seperti

dalam metode kuantitatif.3 Data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Secara umum menurut tempat atau lapangan penelitiannya

metode kualitatif dibagi menjadi dua jenis yaitu: metode penelitian

lapangan (field research) dan metode penelitian kepustakaan (library

research). Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis

metode penelitian lapangan (field research).

Ada berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan (field

research) diantaranya adalah metode sejarah, metode deskriptif dan

metode grounded research. Adapun jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yaitu

keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.4

Menurut Nazir, metode deskriptif adalah suatu metode yang

digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.5 Perbedaan metode deskriptif dengan metode sejarah

adalah dalam metode sejarah datanya sudah ada dari dulu.sedangkan

3 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung:

Sinar Baru Offset, 1989), h. 195 4 Arikunto dkk, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman teoritis praktis bagi

praktisi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h 234 5 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian Cet. Ke-3, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 186

Page 63: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

47

dalam penelitian metode deskriptif datanya ada pada masa sekarang atau

masih baru.

Penelitian metode deskriptif pun banyak jenisnya, namun yang

umum digunakan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif

berkesinambungan.

Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang

bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari

berbagai sumber.6

Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi

(komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.7 Biasanya peneliti

yang memakai metode ini menggunakan teknik wawancara, pengamatan

(observasi), penelaahan dokumen, survey, dan data apapun untuk

menguraikan suatu kasus secara terinci.

Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam

kehidupan sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun demikian

data studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti tapi

juga dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus itu dengan

baik. Dengan kata lain, data studi kasus dapat diperoleh dari berbagai

sumber namun terbatas dalam kasus yang diteliti.8

6 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajahmada

University Press, 2003), h. 1 7 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 201 8 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, h. 3

Page 64: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

48

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data berupa kata-kata dikumpulkan melalui wawancara, data

berupa tindakan diperoleh dari perilaku atau sikap sumber data, data

yang tertulis bisa dilihat dari data-data di TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data

diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara

dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden

yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan

peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu:

a. Sumber data primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber pertamanya.9 Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data primer adalah Kepala TPQ Kuttab Ibnu

Abbas dan ustadz ustadzah yang mengajar di TPQ Kuttab Ibnu

Abbas.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang langsung dikumpulkan

oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama.10

Dalam

penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah

dokumentasi.

9 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 93 10 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, h. 94

Page 65: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

49

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti yang menggunakan metode kualitatif akan menganalisis

kata-kata yang menyatakan alasan-alasan atau interpretasi atau makna-

makna dan kejadian-kejadian serta perbuatan-perbuatan yang dilakukan

oleh orang perorangan maupun kelompok sosial.11

peneliti yang

menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan teknik

pengumpulan data yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan

pernyataan-pernyataan dan perbuatan-perbuatan manusia sebanyak-

banyaknya. Teknik yang biasanya dipakai oleh para peneliti yang

menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data

adalah wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen.

Data dikumpulkan untuk melengkapi bahan dalam penulisan

skripsi ini, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam

wawancara yaitu pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan

situasi wawancara.12

Teknik ini digunakan untuk menghimpun data

tentang profil Kuttab Ibnu Abbas yang menjadi lokasi penelitian,

implementasi Metode Karimah dalam pembelajaran membaca Al-

Qur`an, pemahaman siswa terhadap bacaan Al-Qur`an melalui

Metode Karimah, pelaksanaan Metode Karimah, faktor-faktor yang

mempengaruhi penerapan Metode Karimah.

11 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu Cet. Ke-3, (Jakarta: Rajawali Pers,

2016), h. 20 12 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, h. 82

Page 66: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

50

Pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis

wawancara yaitu wawancara berstruktur dan tak berstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara ini dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan

dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur berbagai dimensi

wawancara tersebut, pertanyaan yang dilakukan telah ditentukan

bahkan kadang-kadang juga jawaban-jawabannya, demikian pula

lingkup masalah sehingga benar-benar dibatasi.13

b. Wawancara tak terstruktur

Wawancara ini lebih bersifat informal. Pertanyaan tentang

pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan

lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek.14

Wawancara jenis ini biasanya direncanakan agar sesuai

dengan subjek dan suasana pada waktu wawancara dilakukan,

subjek juga diberi kebebasan menguraikan jawabannya serta

mengungkapkan pandangannya sesuka hati.15

Dalam hal ini penulis menggunakan bentuk wawancara

terstruktur, dimana penulis membuat dulu daftar pertanyaan yang

akan diajukan. Alat-alat wawancara yaitu buku catatan, alat

perekam, kamera. Hasil wawancara segera dicatat setelah selesai

melakukan wawancara agar tidak hilang.

13 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group,

2016), h. 84 14 Y. Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Penerbit SIC), 2001,

h. 83 15

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 85

Page 67: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

51

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No Fokus

Penelitian Indikator

Nomor

Butir

Pertanyaan

Sumber

1. Dasar dan

Tujuan

a. Latar belakang

berdirinya TPQ

Kuttab Ibnu Abbas

b. Keadaan guru dan

murid

c. Pengelompokan

kelas dan alokasi

waktu

1, 2

3, 4, 5, 6,

8, 9

Kepala

TPQ

Kuttab

Ibnu

Abbas

2. Metode

Karimah

a. Sejarah singkat

Metode Karimah

b. Karakteristik

Metode Karimah

c. Tujuan dan target

Metode Karimah

d. Kekurangan dan

Kelebihan Metode

Karimah

1

2

3

4, 13

Guru

TPQ

Kuttab

Ibnu

Abbas

3.

Implemen

-tasi

Metode

Karimah

a. Tahapan dan

langkah-langkah

pembelajaran

b. Metode

pembelajaran yang

digunakan selama

proses belajar

3, 5, 6,

2, 3

Kepala

TPQ

dan

Guru

TPQ

Kuttab

Ibnu

Abbas

Page 68: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

52

c. Teknik evaluasi

Metode Karimah

d. Faktor penghambat

dan pendukung

dalam proses

pembelajaran

8

8, 10

2. Observasi

Secara bahasa observasi berarti memperhatikan dengan penuh

perhatian seseorang atau sesuatu, memperhatikan dengan penuh

perhatian berarti mengamati tentang apa yang terjadi.16

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam observasi

melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal

observer dan obyek yang diobservasi dikenal sebagai observee.17

Teknik ini digunakan pertama-tama untuk melakukan cross-

check atas data yang diperoleh melalui wawancara dan dokumen, tapi

metode ini juga digunakan untuk memperoleh data yang tidak

terekam lewat wawancara dan dokumentasi seperti tentang kondisi

lingkungan fisik Kuttab Ibnu Abbas, sarana dan prasarana di Kuttab

Ibnu Abbas.

Ada beberapa jenis observasi, didalam pemilihan jenis mana

yang paling tepat harus mempertimbangkan keadaan dan masalah

yang terlibat didalamnya. Jenis-jenisnya adalah:18

16 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan,

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), h. 209 17Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula

Cet. Ke-4, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 69 18 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula

Cet. Ke-4, h. 71-72

Page 69: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

53

a. Observasi Partisipan

Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta

dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang

diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan bagian dari

mereka.

Pada observasi partisipan ini ada jenis partisipan pasif,

partisipan aktif, partisipan moderat, dan partisipan lengkap.19

Pada partisipan pasif peneliti hadir dalam peristiwa tetapi tidak

berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain. Pada partisipan

aktif peneliti hanya bertindak sebagai orang lewat saja. Pada

partisipan moderat peneliti mempertahankan antara

keseimbangan antara ia sebagai orang dalam dan orang luar.

Partisipan lengkap ini termasuk jenis observasi partisipan dengan

derajat keterlibatan tertinggi karena peneliti makin tahu tentang

suatu situasi sebagai partisipan biasa, dan peneliti makin sulit

menempatkan diri sebagai peneliti.

b. Observasi Nonpartisipan

Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati

dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati

kemunculan tingkah laku yang terjadi.

c. Observasi Sistematik (Observasi Berkerangka)

Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-

faktor yang telah diatur terlebih dahulu.

Kendala yang dihadapi dalam jenis observasi ini adalah:

ruang lingup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat

19 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,

h. 101

Page 70: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

54

pendek, memerlukan observer banyak dengan tugas khusus,

menggunakan alat pencatat mekanik seperti tape recorder, tustel,

atau video camera.

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode observasi partisipan yaitu dengan ikut mengajar

selama kurang lebih 20 hari di TPQ Kuttab Ibnu Abbas pada

bulan mei 2018. Selama itu penulis ikut terlibat secara langsung

dalam kegiatan-kegiatan murid. Dengan ikut terlibat secara

langsung penulis dapat menggali informasi tentang bagaimana

penerapan Metode Karimah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang sumber

tertulis tambahan yang relevan dengan nama dan hal-hal yang

berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan para siswa di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas.

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Dengan teknik ini yang diamati bukan benda hidup tetapi benda

mati.20

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.21

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1993), h. 202 21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Elfabeta, 2007), h. 240

Page 71: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

55

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan

kepada orang lain.22

Karena dalam penelitian ini tidak menggunakan angka, maka

metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana metode ini

menggambarkan, mempresentasikan serta menafsirkan tentang hasil

penelitian secara detail (menyeluruh sesuai data yang diperoleh dan

dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi).

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga

prosedur perolehan data yaitu, redaksi data (data reduction), penyajian

data (data display) dan Verifikasi data (data conclutions

drowing/verifiying).23

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data adalah proses penyempurnaan data, baik

pengurangan terhadap data yang dianggap tidak perlu dan tidak

relevan maupun penambahan data yang dirasa masih kurang.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan begitu data yang direduksi memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.24

2. Penyajian Data (Data Display)

22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 224 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 246 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 247

Page 72: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

56

Dalam penyajian data selain menggunakan teks secara naratif,

penulis juga bisa menggunakan menggunakan bahasa nonverbal,

bagan, grafik, denah dan tabel. Penyajian data merupakan proses

pengumpulan informasi yang disusun berdasarkan kategori atau

pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.

3. Verifikasi Data (data conclutions drowing/verifiying)

Langkah terakhir dalam teknik analisis data adalah verifikasi

data.

Verifikasi data dilakukan apabila kesimpulan awal yang

dikemukakan bersifat sementara dan akan ada perubahan-

perubahan bila tidak dibarengi dengan bukti-bukti pendukung

yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel atau dapat dipercaya.25

Harapan dalam penelitian kualitatif adalah menemukan

temuan baru. Temuan itu dapat berupa gambaran suatu objek yang

dianggap belum jelas, setelaha ada penelitian gambaran yang belum

jelas itu bisa dijelaskan dengan temuan yang ditemukan. Selanjutnya

temuan itu diharapkan bisa menjadi pijakan pada penelitian –

penelitian selanjutnya.

F. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian

yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk

menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 252

Page 73: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

57

kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan

confirmability.26

1. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap

data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti adalah:

a. Perpanjangan pengamatan

Untuk menguji kredibilitas data penelitian difokuskan

pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang

diperoleh di cek kembali ke lapangan benar atau tidak, ada

perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan

data yang diperoleh sudah bisa dipertanggungjawabkan .

b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan merupakan

salah satu cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang

telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum.

c. Triangulasi

Wiliam Wiersma (1986) mengatakan “triangulasi dalam

pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data,

dan waktu.”27

1) Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data

yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan

26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 270 27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 273

Page 74: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

58

kesimpulan, selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan

sumber data.28

2) Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

berbeda.

Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data

menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan

untuk memastikan data mana yang dianggap benar.29

3) Triangulasi Waktu

Jika data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara

di pagi hari dan dilakukan pengecekan lagi dengan

wawancara, observasi atau teknik lain di waktu dan situasi

yang berbeda dengan sumber yang sama serta data yang

dihasilkan berbeda. maka dilakukan secara berulang-ulang

sampai ditemukan data yang valid.

4) Triangulasi Data

Triangulasi data adalah menggali kebenaran informasi

tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.

Misalnya selain melalui wawancara dan observasi, peneliti

bisa menggunakan observasi terlibat, dokumen tertulis, arsip,

dokumen sejarah, catatan resmi, gambar atau foto. Tentu

masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data

yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan

yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 274 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 274

Page 75: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

59

Salah satu teknik triangulasi yang dilakukan dalam

penelitian di Kuttab Ibnu Abbas adalah ketika hasil

wawancara dengan kepala TPQ tidak sesuai dengan data yang

diberikan yaitu ketika penulis mengambil data wawancara

tentang target lulus Karimah dasar tidak sesuai dnegan data

yang diberikan oleh admin TPQ.

d. Analisi Kasus Negatif

Peneliti mencari data yang berbeda atau bertentangan

dengan data yang ditemukan. Bila tidak ada data yang berbeda

atau bertentangan dengan temuan berarti masih mendapatkan

data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka

peneliti mungkin akan mengubah temuannya.30

e. Menggunakan Bahan Referensi

Referensi disini adalah pendukung untuk membuktikan

data yang ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian

sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan

foto-foto atau dokumen autentik sehingga lebih dapat dipercaya.31

f. Mengadakan Membercheck

Tujuan membercheck adalah agar informasi yang

diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.32

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam

penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan ketepatan atau

30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 275 31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 275 32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 276

Page 76: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

60

dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel

tersebut diambil.33

3. Dependability

Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Penelitian yang

dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian

yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama

akan memperoleh hasil yang sama pula.

4. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji

confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila

hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang.

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 276

Page 77: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

61

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum TPQ Kuttab Ibnu Abbas

1. Sejarah Berdirinya TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Awalnya Kuttab Ibnu Abbas ini didirikan oleh dr. Haidar

Abdullah yang tempat tinggalnya tepat di sebelah Lembaga Kuttab

Ibnu Abbas bersama rekan-rekannya pada awal tahun 2015. Pada

waktu itu masih didirikan sekolah non formal yang berbasis Al-

Qur`an dan setingkat dengan sekolah dasar. Semakin lama semakin

banyak pula para orang tua yang meyekolahkan anak-anaknya di

Kuttab Ibnu Abbas.

Sekolah Kuttab Ibnu Abbas masuk pada pukul 07.15-13.30

sedangkan kalau sore hari tidak ada kegiatan apapun atau kosong.

Akhirnya dewan pengawas Kuttab Ibnu Abbas berdiskusi kembali

untuk memikirkan bagaimana caranya agar di sore hari Kuttab ibnu

Abbas tetap ada kegiatan dan tidak kosong. Karena memang tujuan

awal pembangunan lembaga ini adalah untuk berdakwah, akhirnya

berdasarkan kesepakatan bersama didirikanlah TPQ untuk mengisi

kegiatan di sore hari.

TPQ Kuttab Ibnu Abbas berdiri pada akhir tahun 2015 sekitar

bulan Agustus, awalnya TPQ hanya membuka kelas sore tapi karena

semakin banyak anak-anak yang mengaji di TPQ Kuttab Ibnu Abbas,

akhirnya TPQ membuka kelas malam.

Page 78: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

62

2. Letak Geografis TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Secara geografis TPQ Kuttab Ibnu Abbas terletak di Jl. Wana

Kencana I Blok II No. 3 Kencana Loka, BSD City Serpong,

Tangerang Selatan, Banten. Letak TPQ Kuttab ibnu Abbas ini cukup

strategis karena dekat dengan kompleks perumahan yang mana juga

presentase jumlah anak kecil cukup banyak. Meskipun banyak sekali

TPQ yang ada di sekitar sana tapi hanya TPQ Kuttab Ibnu Abbas

yang berbasis Kuttab, melihat di sekitar sana banyak orang-orang

salaf jadi banyak pula orang tua yang tertarik untuk memasukkan

anak-anaknya di Kuttab.

3. Visi Misi TPQ Kuttab ibnu Abbas

Kuttab Ibnu Abbas merupakan suatu lembaga pendidikan,

maka dari itu Visi dan Misi TPQ Kuttab Ibnu Abbas tidak jauh

berbeda dengan Visi Misi sekolah yaitu:

Visi:

a. Membentuk generasi Qur`an yang beradab

b. Mendidik dan membina murid agar mampu membaca,

memahami, dan mengamalkan Al-Qur`an

Misi:

a. Menciptakan lingkungan yang bernuansa Al-Qur`an

b. Mengangkat bendera dan syiar “Kembali Kepada Al-Qur`an” di

tengah-tengah masyarakat

c. Memberikan dasar-dasar agama Islam dan membiasakan

berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

Page 79: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

63

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Guru atau pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah

satu komponen pendidikan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran, karena guru merupakan faktor penting untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran, sedangkan tanpa tenaga kependidikan

maka pelaksanaan pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.

Jumlah seluruh pendidik atau guru di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

ada sekitar 20 guru, semua guru berasal dari pondok pesantren dan

perguruan tinggi yang basicnya adalah Al-Qur`an.

Keterangan dari Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala

TPQ bahwasanya syarat untuk mengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

adalah Pertama, bacaan Al-Qur`annya harus bagus dari segi

makhorijul huruf dan tajwid. Untuk seorang calon guru dites dengan

membaca surah Al-Qamar karena dalam surah tersebut semua

makhorijul huruf ada, pengujinya adalah Ustadz Basthah dan Ustadz

Ihsan lalu calon guru membaca surah Al-Qamar sekitar 7-10 ayat.

Setelah dinilai bagus bacaannya, Ustadz Andi M Tandaramang

sebagai kepala TPQ akan melakukan wawancara seputar

pengalamannya dalam mengajar Al-Qur`an dan setidaknya seorang

calon guru pernah sekali mengajar Al-Qur`an. Syarat kedua adalah

lulusan pesantren atau perguruan tinggi yang berbasis Al-Qur`an.

Adapun nama-nama pendidik dan tenaga kependidikan di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas antara lain:

Tabel 4.1

Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

No. Nama Jabatan

1. Ustadz Andi M Tandaramang Kepala TPQ

2. Ustadz Basthah Wakil Kepala TPQ

Page 80: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

64

3. Ustadz Yuyun Wahyu Bendahara TPQ

4. Ustadzah Islah Raudhah Guru Kelas Sore

5. Ustadzah Mawaddah Khairiyah Guru Kelas Sore

6. Ustadzah Nurani Guru Kelas Sore

7. Ustadzah Syifa Fauziyah Guru Kelas Sore & Malam

8. Ustadzah Ummi Kulsum Guru Kelas Sore

9. Neng Yuli Guru Kelas Sore

10. Ustadzah Nira Ervina Guru Kelas Sore & Malam

11. Ustadz Mansyur Guru Kelas Sore & Penguji

12. Ustadz Marwansyah Guru Kelas Sore

13. Ustadz Muhammad Akbar Guru Kelas Sore

14. Ustadz M. Yusuf Qardhawi Guru Kelas Sore

15. Ustadz Umam Said Guru Kelas Sore

16. Ustadzah Siti Harmiyati Guru Kelas Malam

17. Ustadzah Yusliha Syifani Guru Kelas Malam

18. Ustadz Suhaeli Guru Kelas Malam

19. Ustadz Hasbullah Guru Kelas Malam

20. Ustadz Muhammad Yunus Guru Kelas Malam

21. Ustadz Ginting Penguji Murid

22. Ustadz Ihsan Penguji Guru & Murid

23. Aay Hidayatullah Admin TPQ

24. Fitrah Abdul Malik Karyawan

25 Hanif Firdaus Karyawan

(Sumber data: dokumentasi dan obsevasi pada bulan juli 2018)

Page 81: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

65

5. Keadaan Murid TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Selain guru, murid juga merupakan komponen terpenting

dalam proses pembelajaran. Kebanyakan murid yang belajar di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas ini adalah mayoritas anak-anak dari sekitar

kompleks yang masih usia TK dan SD.

Murid di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dari tahun ke tahun

semakin bertambah, yakni dari akhir tahun 2015-sekarang ini

mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya untuk belajar di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

Pada awal berdirinya, TPQ Kuttab Ibnu Abbas sudah

mempunyai 25 murid dan 3 guru. Sekarang di TPQ Kuttab Ibnu

Abbas sudah mencapai 180 murid, itu saja masih banyak anak-anak

yang masih ada dalam daftar tunggu untuk masuk ke TPQ Kuttab

Ibnu Abbas, karena terbatasnya guru dan ruang belajar maka anak-

anak yang daftar tidak bisa langsung masuk untuk belajar tapi harus

menunggu murid yang sudah lulus baru bisa masuk atau kalau orang

tuanya bersedia anak-anak bisa dimasukkan kelas malam.

Keterangan dari Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala

TPQ bahwa meskipun banyak anak-anak yang masih ada dalam

daftar tunggu tapi beliau memprioritaskan anak-anak yang tempat

tinggalnya dekat dengan TPQ Kuttab Ibnu Abbas.

Beliau juga mengatakan bahwa:

“Syarat anak-anak untuk masuk di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

adalah minimal berusia 5 tahun mandiri, arti mandiri disini

adalah murid dapat mengurus diri ketika buang air, dapat

bersosialisasi dengan teman-temanya dan dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungannya tanpa didampingi orang tua, serta

tidak ketergantungan kepada orang lain. Syarat lainnya

Page 82: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

66

membayar daftar ulang sebesar 300.000 dan SPP per-bulan

200.000”1

6. Pengelompokan Kelas TPQ Kuttab Ibnu Abbas

TPQ Kuttab Ibnu Abbas mempunyai 12 ruang belajar.

Pengelompokan kelas didasarkan pada usia anak-anak, setiap

halaqah/kelompok yang dipegang 1 guru atau ustadz/ustadzah hanya

dibatasi 7-10 murid untuk kelas Karimah dasar, sedangkan untuk

kelas tahfidz satu halaqah dibatasi 7-12 murid, tidak boleh lebih

karena akan mempengaruhi efektivitas belajar murid. Banyaknya

murid yang masuk di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dan satu halaqah

hanya boleh maksimal 10 murid maka dibukalah kelas sore dan kelas

malam. Kelas sore ada 12 halaqah sedangkan kelas malam ada 6

halaqah. Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas antara laki-laki dan perempuan

tidak boleh berbaur, karena itulah murid-murid perempuan akan

diajari oleh ustadzah dan murid laki-laki akan diajari oleh ustadz.

Anak-anak yang sudah masuk kelas pagi tidak boleh

mengikuti kelas sore atau tidak boleh masuk TPQ, karena kelas pagi

jam belajarnya lebih banyak dan hanya fokus pada tahfidz dan bahasa

arabnya. Memang anak-anak yang masuk kelas pagi kualitas

bacaannya sudah bagus karena sebelum masuk ada beberapa tes yang

harus dilakukan, sebaliknya anak-anak kelas sore juga tidak

dibolehkan masuk kelas pagi jika kualitas bacaannya belum bagus.

Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ juga

mengatakan bahwa akan segera dibuka kelas khusus untuk anak-anak

yang bacaan Al-Qur`annya sudah bagus, syarat murid yang masuk

1 Hasil wawancara dengan Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ

Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.30 di Kantor TPQ Kuttab Ibnu

Abbas

Page 83: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

67

kelas khusus ini adalah kualitas bacaan murid baik, kualitas

kemutqinan hafalannya harus 2 kali lebih baik dari kelas biasa, dan

siap mengikuti program kelas khusus. Tujuannya dibuka kelas khusus

ini adalah agar murid lebih semangat dan termotivasi lagi untuk

belajar Al-Qur`an serta nanti murid yang sudah benar-benar siap akan

diikutsertakan dalam ajang perlombaan tilawah dan tahfidz baik

internal maupun eksternal.

7. Keadaan Sarana dan Prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Dalam sebuah lembaga pendidikan sarana dan prasarana

merupakan kebutuhan yang sangat penting. Sarana dan prasarana

merupakan suatu alat atau media pembelajaran yang ikut menunjang

keberhasilan dalam sebuah lembaga pendidikan. Sarana dan

prasarana juga menjadi motivasi untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas antara lain:

Tabel 4.2

Data sarana dan prasarana TPQ Kuttab Ibnu Abbas

No. Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi

Baik Buruk

1. Ruang belajar ber-AC -

2. Ruang guru -

3. Lemari -

4. White board -

5. Meja kelas -

6. Kamar Mandi dan tempat

wudhu -

7. Fingerprint -

Page 84: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

68

8. CCTV tiap kelas -

9. Proyektor tiap kelas -

10. Daftar hadir murid -

11. Tempat minum/dispenser -

12. Rak sandal/sepatu

(Sumber Data: Dokumentasi dan Observasi Bulan Mei 2018)

B. Implementasi Metode Karimah pada Pembelajaran Membaca Al-

Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

1. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Karimah di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

Pertama kali yang memilih Metode Karimah sebagai metode

membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah wakil kepala

TPQ Kuttab Ibnu Abbas yaitu Ustadz Basthoh.

Sebenarnya banyak sekali metode-metode membaca Al-

Qur`an di Indonesia tapi Alasan mengapa TPQ Kuttab Ibnu Abbas

memilih Metode Karimah menurut Ustadz Syukri adalah karena

Metode Karimah ini lebih simple, tidak sampai berjilid-jilid hanya

sampai 113 halaman dan terbagi menjadi kunci-kunci dan insya Allah

syamil artinya mencakup semua kaidah-kaidah dasar membaca AL-

Qur`an, penulisannya juga menggunakan standar rasm utsmani.

Pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dimulai

pada hari senin-jum’at pukul 16.20-17.30, setiap hari senin-kamis

anak-anak akan belajar Karimah dengan kelas kecil yang setiap

halaqah ada 10 murid tapi untuk hari jum’at anak-anak diberikan

pelajaran akhlak dengan kelas besar menggunakan proyektor sebagai

media pembelajarannya, artinya untuk semua anak-anak akan

dikumpulkan menjadi satu kelas besar tapi perempuan dan laki-laki

Page 85: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

69

tetap terpisah. Sebelum kegiatan belajar mengajar ustadz/ustadzah

wajib memulainya dengan do’a dan diakhiri pula dengan do’a, serta

ustadz/ustadzah juga bisa memberikan motivasi sebelum atau

sesudah kegiatan belajar mengajar agar anak-anak tetap semangat

dalam mencari ilmu.

Program utama di TPQ Kuttab Ibnu Abbas adalah

menyelesaikan Karimah Dasar tanpa menghafal Al-Qur`an dan target

maksimal untuk menyelesaikan Karimah Dasar adalah 1 tahun.

Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ada tingkatan dalam pembelajaran

Al-Qur`an yaitu:

a. Dasar (belajar membaca Al-Qur’an dengan Metode Karimah)

BBQ Karimah dasar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas diajarkan kepada

anak usia TK dan SD.

b. Tahsin/tilawah (memperbaiki bacaan Al-Qur’an dari segi tajwid

dan makhorijul huruf)

Kelas tahsin/tilawah di TPQ Kuttab Ibnu Abbas ini akan

diajarkan setelah murid menyelesaikan Karimah dasar.

TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga membuka kelas untuk ibu-ibu yang

mau meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur`annya, kelas untuk

ibu-ibu ini menggunakan Karimah Tahsin dalam

pembelajarannya, tetapi untuk kelas tahsin ibu-ibu masuk pada

pagi hari.

c. Tahfidz

Murid boleh memasuki kelas tahfidz jika sudah menyelesaikan

Karimah Dasar dan sudah selesai tahsin/tilawah juz 30.

Setiap santri baru harus dites kemampuan awal oleh penguji

atau musyrif halaqah, agar bisa diketahui kualitas bacaannya,

kemudian ditentukan tingkatan pembelajaran yang akan diberikan.

Page 86: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

70

Tetapi rata-rata anak-anak yang masuk ke TPQ Kuttab Ibnu Abbas

sudah mengenal huruf hijaiyah.

Sebelum mengajar Metode Karimah semua ustadz/ustadzah

juga diharuskan untuk mengikuti pembinaan seperti yang dikatakan

Ustadz Syukri selaku Pengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas bahwa:

”Disini ada koordinator Karimah dan ada pembinaan untuk guru

tentang bagaimana cara mengajarkan dan bagaimana cara

mengujikannya, meskipun tidak sedetail yang diketahui oleh

koordinator Karimah tapi setidaknya secara umum uastadz/ustadzah

harus tahu bagaimana cara mengajarkan Metode Karimah”2

2. Metode yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran

Metode yang dipakai dalam proses belajar adalah Metode

Talqin-Talaqqi.

Metode Talqin ini adalah sebuah metode pembelajaran Al-

Qur`an yang memadukan antara perbaikan bacaan (tahsin) dan

hafalan (tahfidz). Metode ini bersifat teacher centris, dimana posisi

guru adalah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.

Penerapannya disini adalah seorang guru mencontohkan bacaan

dengan sistematika dan pengulangan tertentu, lalu murid

mengikutinya sampai menghasilkan bacaan atau hafalan baru

sebagaimana yang dicontohkan.

Sedangkan Metode Talaqqi biasa juga disebut Metode

Musyafahah yang artinya belajar secara berhadapan dengan guru

(face to face). Metode talaqqi ini terbukti paling lengkap dalam

mengajarkan bacaan Al-Qur’an yang benar dan paling mudah

2 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas

pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas

Page 87: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

71

diterima oleh semua kalangan sebagaimana yang dikemukakan

Ustadz Syukri bahwasanya:

“Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas anak-anak akan di talqin dulu

oleh ustadz/ustadzahnya masing-masing dan harus diulang-

ulang sampai makharijul hurufnya benar, setelah itu anak-

anak disuruh mengulang lagi bacaan yang sudah ditalqin tadi

minimal 10 kali, di rumah pun bacaan yang mau disetorkan

juga harus di ulang 10 kali dan kadang-kadang anak-anak

sudah hafal ketika menyetorkan bacaannya ke ustadz/ustadzah

karena sering dibaca”3

3. Tahapan Pembelajaran Metode Karimah

a. Karimah Dasar (Pengenalan Huruf Hijaiyah)

Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:

1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca

do’a awal pelajaran bersama-sama

2) Guru mengabsen murid

3) Terlebih dahulu, guru mengenalkan huruf-huruf hijaiyah

4) Guru memperlihatkan ciri huruf kemudian meminta murid

untuk memperhatikan dan menganalogkan huruf tersebut

5) Guru melafadzkan huruf tersebut dengan benar kemudian

diikuti oleh murid secara berulang-ulang

6) Jika murid lupa maka guru hanya diperkenankan

mengingatkan ciri huruf tersebut.

3 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas

pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas

Page 88: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

72

Tabel 4.3

Contoh analog/cerita

Huruf Dewasa Anak-anak

ءAngka ampat

miring Mirip kepala A ngsa

لSeperti huruf latin

L dibalik Seperti kai L pancing

Sama ب ن

Titik di BA wah dibaca

BA, titik NA ik dibaca

NA

Sama ت ي

Kalau ada ma TA nya

dibaca TA, kalau ada

kaki bebeknya dibaca

YA

Sama ثAda tiga titik dibaca

TSA

ح خج Sama

Paruh burung makan JA

gung, karena makannya

dari atas akhirnya

tersedak dibaca KHO,

jagungnya dimakan HA

bis

Sama س شSeperti SI sir, kalau ada

tiga titiknya dibaca SYA

Sama ص ضSeperti SHO sis dan

DHO nat

Sama ع غSeperti orang berteriak

A’ karena melihat GHO

Page 89: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

73

rilla

Sama ف ق

Kela FA jatuh kena ke

FA la, kejatuhan dua

kali akhirnya KO

كSeperti huruf K

latin Seperti ular KA dut

هم

Bulatan satu untuk

huruf MA, dan

bulatan dua untuk

huruf HA

Sama

د ذ

Seperti huruf D,

ada titiknya dibaca

DZA

Seperti bentuk hiDung

ada titiknya dibaca DZA

ر ز

Seperti ekor RO,

ada titiknya dibaca

ZA

Seperti pROsotan,

seperti ekor Zebra

وHuruf monyong

WA Sama

ط ظ

THO ada

THOngkatya,

ditambah titik

dibaca DZHO

THO ada THOngkatnya,

tongkatnya milik pak

DZHO DZHO

Page 90: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

74

b. Karimah Dasar (Pengenalan Kunci-Kunci dan Penguasaan

Huruf Sambung)

Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:

1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca

do’a awal pelajaran bersama-sama

2) Guru mengabsen murid dan menanyakan siapa saja yang

sudah membaca di rumah

3) Anak yang sudah membaca di rumah diperkenankan

membaca talaqqi pertama

4) Sedangkan murid yang belum membaca disuruh membaca

sebanyak 10 kali di tempat

5) Pada latihan kunci, guru mencontohkan bacaan dan ditirukan

oleh peserta didik.

6) Khusus pada latihan kunci tidak cukup hanya membaca

dengan benar, tetapi membacanya harus dengan lancar

7) Diperkenankan pindah ke halaman berikutnya jika terjadi

kesalahan kurang dari tiga kali, lebih dari tiga kali murid

wajib mengulang

8) Anak-anak yang sudah baca talaqqi, tetap harus kembali ke

tempatnya untuk belajar menulis arab dengan font arab putus-

putus

9) Guru memberi catatan pada buku mutaba’ah atau buku

pemantau setelah selesai belajar

10) Setelah semua murid selesai talaqqi, guru memberikan

motivasi dan menyuruh mengulang halaman yang mau dibaca

di rumah

11) Berdo’a bersama-sama

Page 91: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

75

Tabel 4.4

Materi pembelajaran latihan kunci

Kunci Huruf

Kunci 1 ء ، ل ، ب ، ن ، ت ، ي ، ث

Kunci 2 ج ، ح ، خ ، س ، ش ، ص ، ض

Kunci 3 ، هع ، غ ، ف ، ق ، ك ، م

Kunci 4 د ، ذ ، ر ، ز ، و ، ط ، ظ

c. Karimah Dasar (Tanda Baca)

Setelah anak-anak benar-benar menguasai huruf hijaiyah

dengan pengucapan yang benar dan anak sudah menguasai huruf

sambung. Maka pembelajaran selanjutnya anak diperkenalkan

dengan tanda baca.

Langkah-Langkah Pengajaran Membaca:

1) Guru mengucapkan salam dan menyuruh murid membaca

do’a awal pelajaran bersama-sama

2) Guru mengabsen murid

3) Guru mengajarkan cara membaca tanda baca, cara mengajar

akan dijabarkan di tabel 4.5

4) Setelah itu anak-anak akan disuruh baca di tempatnya

sebanyak 10 kali

5) Anak-anak yang sudah siap boleh baca talaqqi

6) Setelah membaca talaqqi anak-anak akan belajar menulis arab

dengan font arab putus-putus

7) Guru memberi catatan pada buku mutaba’ah atau buku

pemantau setelah selesai belajar

Page 92: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

76

8) Setelah semua selesai talaqqi guru memberikan motivasi dan

menyuruh mentalqinkan halaman yang mau dibaca di rumah

9) Berdo’a bersama-sama

Tabel 4.5

Materi pembelajaran tanda baca

Tanda Baca Cara Mengajar

Fathah, kasroh

dhommah

a. Mentalqinkan pelafalan fathah

kasroh, dan dhommah

b. Guru mencontohkan beberapa

huruf dengan memindahkan

harakat dari fathah, kasroh dan

dhommah kemudian diulang-

ulang sampai murid paham

perbedaannya

c. Jika tandanya di atas (fathah)

maka mulut terbuka lebar, jika

dirubah ke bawah (kasroh)

maka mulut sedang tersenyum,

dan jika angka sembilannya

(dhommah) maka mulut

dimonyongkan/manyun

Panjang pendek (huruf

mad)

a. Huruf mad ada tiga yaitu alif,

ya dan wau berfungsi sebagai

tanda panjang

b. Ciri huruf panjang adalah tidak

menerima tanda baca

c. Guru menjelaskan pelafalan

panjang pendek

Page 93: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

77

d. Murid membaca seluruh

latihan dalam kotak

e. Setiap kali ada bacaan mad

guru harus menanyakan

“kenapa dibaca panjang”

Sukun

a. Tanda sukun diistilahkan

dengan tanda cepat karena cara

bacanya langsung masuk ke

huruf yang bertanda sukun

b. Mengenalkan bentuk sukun

pada mushhaf standar timur

tengah yaitu bentuk seperti

huruf kha

c. Guru mentalqinkan bacaan

sukun kemudian diikuti oleh

murid

d. Boleh memberikan contoh

dengan huruf latin jika

diperlukan

e. Materi khusus adalah bacaan

qolqolah

Tasydid

a. Tanda tasydid diistilahkan

dengan tanda double atau

ganda dikarenakan cara

membacanya harus ada

penekenan

b. Mengenalkan bentuk tasydid

c. Guru mentalqinkan bacaan

Page 94: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

78

tasydid kemudian diikuti oleh

murid

d. Materi khusus bacaan ghunnah

pada huruf bertasydid

Hamzah Washol

a. Bentuk hamzah washol adalah

alif yang bertanda huruf shod

kecil di atasnya

b. Hamzah washol tidak dibaca

apabila berada di tengah

bacaan

c. Jika di depan bacaan maka

hamzah washol dibaca “A”

d. Cara membacanya langsung

dimasukkan ke huruf

setelahnya

e. Dilanjut dengan talqin-talaqqi

Lafadz Jalalah

a. Murid langsung membaca

latihan

b. Guru menjelaskan kepada

murid bagaimana membaca

lafdzul jalalah

Tanwin

a. Tanwin ada 3 bentuk:

- Jika bentuk tanwin sejajar

maka dibaca jelas AN, IN,

UN

- Jika tanwin berjajar dengan

huruf mim, maka dibaca

mim dan ditahan AM, IM,

Page 95: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

79

UM

- Jika tanwin tidak sejajr

maka dibaca mendengung

dan ditahan ANG, ING,

UNG kecuali bertemu huruf

bertasydid wau (و) dan ya

maka dibaca masuk (ي)

b. Dilanjutkan talqin-talaqqi

Nun dan Mim Sukun

a. Bentuk nun sukun ada 3:

- Nun ada tanda sukunnya

dibaca jelas

- Nun ada mim kecilnya

dibaca mim dan ditahan

- Nun tidak ada tandanya

dibaca mendengung, kecuali

bertemu huruf bertasydid

wau (و) dan ya (ي) maka

dibaca masuk

b. Bentuk mim sukun ada 2:

- Mim ada tanda sukunnya

maka dibaca jelas

- Mim tidak ada tandanya

maka dibaca mendengung

dan ditahan

c. Dilanjutkan talqin-talaqqi

Page 96: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

80

4. Sistem Pelaporan kepada Orang Tua

Setiap murid TPQ Kuttab Ibnu Abbas harus mempunyai buku

mutaba’ah atau buku pemantau, dan setelah kegiatan belajar

mengajar selesai ustadz/ustadzah harus memberikan catatan di buku

mutaba’ah masing-masing murid. Catatan yang harus diberikan

adalah lancar/lanjut atau ulang.

Ustadz Syukri mengatakan bahwa: “Jika murid ketika

membaca talaqqi tidak ada salah sama sekali atau salah kurang dari 3

kali per-halaman maka murid boleh lanjut ke halaman berikutnya tapi

jika salahnya 3 kali atau lebih per-halaman maka murid wajib

mengulang.”4

Selain itu, TPQ juga memanfaatkan gadget untuk melaporkan

semua kegiatan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas. Setiap masing-masing

halaqah mempunyai grup WA untuk tetap menjalin komunikasi

antara Kepala TPQ, ustadz/ustadzah, orang tua murid, dan admin

TPQ. Dengan adanya grup WA ini akan menjembatani masalah yang

muncul terkait program TPQ dengan orang tua. Dari sinilah orang tua

bisa mengontrol dan melihat perkembangan anak-anaknya atau orang

tua juga bisa menanyakan langsung perkembangan anak-anaknya

kepada ustadz/ustadzahnya setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

5. Program Ramadhan

Pada bulan Ramadhan anak-anak tetap menyetorkan bacaanya

kepada ustadz/ustadzahnya masing-masing, jadi meskipun tidak ada

kegiatan di TPQ tapi anak-anak harus tetap membaca Al-Qur`an di

rumah dan dipantau oleh orang tuanya masing-masing. Disinilah

4 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas

pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas

Page 97: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

81

peran orang tua sangat diperlukan untuk membantu kegiatan belajar

mengajar di TPQ.

Cara pembelajaranya seperti biasa, hanya saja antara guru dan

murid tidak ada tatap muka. Jadi anak-anak disuruh membaca dengan

menggunakan voicenote yang ada di WA didampingi ibu atau

ayahnya dan dikirim di grup WA halaqahnya masing-masing.

Ustadz/ustadzahnya akan mendengar bacaan yang dikirim tadi dan

jika ada bacaan yang salah maka ustadz/ustadzah boleh

membenarkan lewat voicenote juga.

Batas waktu pengiriman rekaman anak-anak adalah dari pagi

sampai pukul 17.00 WIB. Jika melewati batas maka anak-anak akan

dianggap absen atau tidak masuk. Tapi dengan metode seperti ini

ustadz/ustadzah tidak bisa melihat muridnya secara langsung padahal

belajar Al-Qur`an dianjurkan untuk menggunakan metode talaqqi

agar bisa membenarkan makhrajnya.

6. Teknik Evaluasi dalam Metode karimah

Evaluasi sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap

pembelajaran karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh

perkembangan atau kemajuan hasil belajar murid.

Di TPQ Kuttab Ibnu Abbas bukan ustadz/ustadzahnya yang

memberikan evaluasi atau ujian tapi ada penguji khususnya.

Ustadz Syukri mengatakan bahwa: “BBQ Karimah dasar ini

tidak langsung diujikan semuanya tapi melalui 3 tahap yaitu dari

halaman 1-30, setelah lulus dilanjutkan halaman 31-70, tahap terakhir

dari halaman 71-113.”5

5 Hasil wawancara dengan Ustadz Syukri sebagai pengajar di Kuttab Ibnu Abbas

pada hari selasa 24 Juli 2018 pukuln 17.10 di Kantor Kuttab Ibnu Abbas

Page 98: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

82

Siap atau tidak murid mengikuti ujian itu tergantung dari

ustadz/ustadzahnya masing-masing. Jika murid dirasa sudah siap

maka ustadz/ustadzahnya bisa mengajukan nama-nama murid yang

akan mengikuti ujian ke admin TPQ Kuttab Ibnu Abbas untuk

menentukan jadwal ujian. Setelah jadwal ujian ditentukan admin

TPQ akan menginformasikan secara langsung kepada

ustadz/ustadzahnya dan lewat grup WA agar orang tua juga ikut

Andil mempersiapkan anak-anaknya untuk mengikuti ujian.

Penguji evaluasi adalah Ustadz Ginting atau Ustadz Mansyur.

Tempat untuk menguji di kantor TPQ Kuttab Ibnu Abbas. Cara

mengujikannya adalah anak yang diuji akan diberikan beberapa

pertanyaan dan disuruh membaca acak dari halaman yang diujikan.

Jika terjadi kesalahan kurang dari 5 kali maka anak itu lulus tapi jika

membacanya salah 5 kali atau lebih maka anak dinyatakan tidak lulus

dan wajib mengulang kembali halaman tadi. Anak yang lulus boleh

melanjutkan ke halaman berikutnya.

Anak yang sudah menyelesaikan Karimah dasar akan

diberikan sertifikat lulus Karimah dasar dan boleh melanjutkan ke

pembelajaran tingkat selanjutnya yaitu tahsin/tilawah juz 30.

Tahsin/tilawah juz 30 ini juga akan diujikan, ujian tahsin/tilawah juz

30 akan dilakukan 2 kali yaitu ujian pertama dari An-Naba’ – Al-A’la

dan ujian kedua dari At-Thariq – An-Nas. Penguji dan cara

mengujikannya juga sama seperti ujian di Karimah dasar. Setelah

lulus tahsin/tilawah juz 30 anak-anak boleh melanjutkan

tahsin/tilawah juz 29 dan harus menghafalkan juz 30 yang sudah

diujikan sebelumnya. Sejauh ini murid TPQ yang sudah lulus

Karimah ada 39 murid, 10 dari halaqah kelas malam dan 29 dari

halaqah kelas sore.

Page 99: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

83

7. Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode Karimah

Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya

masing-masing, berdasarkan hasil wawancara dan observasi

kelebihan dan kelemahan Metode Karimah ini adalah:

Kelebihan Metode Karimah

a. BBQ Karimah ini simple, tidak berjilid-jilid

b. BBQ Karimah bisa diajarkan ke semua kalangan anak-anak,

remaja bahkan lansia

c. BBQ Karimah menyamakan huruf yang penulisan rasm nya sama

seperti ب ت ث ن ي atau bisa dikatakan terdiri dari kunci-kunci

d. Jika anak-anak sudah mengenal huruf maka akan cepat selesai,

tapi tetap tergantung dengan kemampuan masing-masing anak

Kelemahan Metode Karimah

a. Bagi pemula yang benar-benar tidak mengenal huruf akan susah

karena dari awal halaman sudah diajarkan huruf sambung.

bagaimana penulisan huruf jika di awal, di tengah dan di akhir,

tidak terpisah-pisah seperti metode lain

b. Anak-anak yang baru belajar juga tidak akan mengerti urutan

huruf hijaiyah dari ا -ي karena metode ini dibagi dengan kunci-

kunci yang sama penulisan rasmnya jadi tidak sesuai urutan huruf

hijaiyah

c. BBQ Karimah kurang dalam memberikan contoh-contoh, seperti

dalam bacaan mad, al-qamariyah, al-syamsiyah, lafadz jalalah

dan lain-lain. Tapi semuanya kembali lagi ke prakteknya, karena

prakteknya yang ketat maka satu halaman anak bisa mengulang

sampai 10 kali kalau belum benar-benar lancar.

Page 100: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

84

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Pembelajaran

Membaca Al-Qur`an di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Pada proses kegiatan belajar membaca Al-Qur`an dengan Metode

Karimah ini pasti ada beberapa faktor pendukung yang mampu

menjadikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan bermanfaat,

namun ada pula faktor penghambat yang menyebabkan kegiatan ini

kurang berjalan lancar.

Adapun faktor pendukung yang menyukseskan penerapan Metode

Karimah dalam meningkatkan pembelajaran Al-Qur`an di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas adalah:

1. Ustadz/Ustadzah

Ustadz/ustadzah yang mengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

rata-rata sudah memiliki pengalaman mengajar yang cukup, apalagi

sebelum mengajar Metode Karimah ini ustadz/ustadzah diberikan

pembinaan dan kajian untuk bekal mengajar.

Ustadz Andi M Tandaramang selaku Kepala TPQ

mengatakan bahwa: “kalau bisa kami mencari guru yang masih

muda.” Dan memang rata-rata usia ustadz/ustadzah di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas kurang dari 30 tahun. Alasannya adalah agar murid

nyaman untuk berkomunikasi dengan gurunya karena perbedaan usia

mereka yang tidak begitu jauh, sebaliknya kalau seorang guru

usianya terpaut jauh dengan murid maka murid akan lebih segan dan

bahkan juga ada yang merasa takut yang akhirnya selama proses

pembelajaran murid akan merasa tidak nyaman dan tegang.

Dengan hanya mengajar 10 anak, ustadz/ustadzahnya juga

pasti telah mengetahui latar belakang, karakter, gaya belajar serta

kemampuan murid mereka masing-masing, jadi ustadz/ustadzah

dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada

Page 101: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

85

setiap murid. Maka dari itu, selama sekitar 3 tahun setelah TPQ

didirikan ini tidak pernah ada masalah antara ustadz/ustadzah dengan

murid-muridnya.

2. Orang Tua Murid

Peran para orang tua murid di TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga

sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Anak-anak ketika di

rumah diberikan tugas oleh ustadz/ustadzahnya masing-masing untuk

membaca halaman yang mau disetorkan besok sorenya, peran orang

tua disini adalah mendengar, menyimak dan memperhatikan bacaan

Al-Qur`an anaknya agar besok sore ketika menyetorkan halaman

yang dibaca kepada ustadz/ustadzahnya bacaan anak lancar dan tidak

kesulitan. Kegiatan setiap bulan ramadhan yang sistem

pembelajarannya jarak jauh lewat grup WA juga sangat memerlukan

peran orang tua. Tanpa ada peran orang tua maka pembelajaran di

TPQ Kuttab Ibnu Abbas tidak akan berjalan dengan lancar.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Kuttab Ibnu Abbas juga sudah sangat

memadai. Terlihat dari ruang kelas yang ber-AC serta dilengkapi

meja belajar dan white board membuat murid akan merasa nyaman

selama proses pembelajaran. Untuk pembelajaran akhlak setiap hari

juma’at TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga menyediakan inventaris pribadi

yaitu proyektor, laptop dan sound.

Selain itu dengan terbatasnya murid yang hanya boleh 10

anak setiap halaqah maka ruang kelas sedikit lebih longgar dan

ustadz/ustadzahnya juga gampang untuk menertibkan murid-

muridnya.

Page 102: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

86

Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran

dengan Metode Karimah ini adalah:

1. Waktu

Ustadz Andi M Tandaramang mengemukakan bahwa “yang

menjadi kendala disini adalah waktu, kami hanya menyediakan

waktu satu jam dalam proses pembelajaran, menurut saya waktu yang

hanya satu jam itu belum efektif untuk 10 anak.”6

Memang pembelajaran di TPQ Kuttab Ibnu Abbas dimulai

pukul 16.20-17.30 dan menurut Kepala TPQ tidak mungkin jam

masuknya dimajukan lagi karena setelah sekolah anak-anak itu bisa

sampai rumah habis ashar. Kalau waktunya dimajukan anak-anak

tidak ada waktu untuk istirahat dan mempersiapkan diri.

Tapi berbeda dengan pendapat ustadzah Ummi Kulsum

sebagai pengajar yang mengatakan bahwa “waktu tidak menjadi

kendala dalam proses pembelajaran, karena fokusnya anak-anak

membaca Karimah saja dan dibatasi 10 anak setiap halaqah. Dan

tidak semua anak hadir, terkadang dua atau tiga anak tidak hadir. Jadi

pembelajaran selama satu jam dengan jumlah murid segitu itu tidak

jadi masalah”7

Kepala TPQ mengatakan seperti itu karena membandingkan

murid-murid yang sekolah pagi yang waktunya lebih banyak sekitar

3 jam untuk mengaji tahsin/tilawah dan menyetorkan hafalan.

Sedangkan kalau sore yang hanya fokus ke BBQ Karimah dasar saja

tidak perlu membutuhkan waktu sampai 3 jam, mungkin menurut

6 Hasil wawancara dengan Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ

Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.30 di Kantor TPQ Kuttab Ibnu

Abbas 7 Hasil wawancara dengan Ustadzah Ummi Kulsum sebagai pengajar di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas pada hari kamis 26 Juli 2018 pukul 17.30 di ruang kelas TPQ Kuttab

Ibnu Abbas

Page 103: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

87

ustadz/ustadzah yang mengajar TPQ Kuttab Ibnu Abbas waktu satu

jam itu sudah cukup untuk membenahi bacaan murid-murid yang

masih salah.

2. Ustadz/ustadzah

Ustadz/ustadzah yang dimaksud disini adalah yang sering

datang telat entah karena kesibukan atau tempatnya yang jauh atau

yang sering digantikan ketika mengajar. Terkadang anak-anak sudah

datang dan siap tapi guru belum datang, tapi ini hanya satu dua guru

saja, kebanyakan semua guru dan siswa semuanya disiplin waktu.

Kepala TPQ Kuttab Ibnu Abbas menjelaskan bahwa semua

proses pembelajaran di kelas diserahkan kepada guru, tapi meskipun

begitu akan selalu dipantau dari kantor lewat CCTV, kalau seorang

guru bermasalah dengan anak maka akan ditegur dan jika tetap

bermasalah akan dikeluarkan karena tidak ada kontrak kerja

sebelumnya.

Memang orang tua di sekitar TPQ Kuttab Ibnu Abbas sangat

kritis jadi kalau anaknya menangis atau gurunya sering izin dan

sering digantikan guru lain maka mereka akan komplain karena rata-

rata disini lingkungannya kelas menengah ke atas. Menurut mereka

dengan bayar SPP segitu itu anaknya harus dapat pembelajaran dan

perlakuan yang maksimal.

3. Murid

Neng Yuli sebagai pengajar mengatakan bahwa “Kendala

pada proses pembelajaran itu ada pada anak-anaknya saja, kadang

ada satu anak yang usil sama teman-temannya jadi semuanya pada

ikut rame”8

8 Hasil wawancara dengan Neng Yuli sebagai pengajar di TPQ Kuttab Ibnu Abbas

pada hari jum’at 27 Juli 2018 pukul 17.30 di ruang kelas TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Page 104: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

88

Ustadzah Ummi Kulsum juga berpendapat sama bahwa “Ada

anak yang tidak bisa diatur dan bahkan tidak mau mengaji sama

sekali, dan ada juga satu atau dua orang tua yang tidak mau tahu

anaknya sudah membaca di rumah atau tidak, sudah lancar atau tidak,

yang penting semuanya diserahkan kepada gurunya, entah itu

anaknya berkembang atau tidak terserah gurunya”9

Hal ini membuktikan bahwa ada minoritas orang tua yang

memang tidak peduli dengan anak-anaknya, mereka hanya

bergantung pada pengajarnya dan tidak mau tahu.

Jika ada murid yang memang bandel dan benar-benar susah

diatur pengajar boleh memberikan hukuman. Seperti yang dikatakan

oleh Kepala TPQ bahwa

“guru boleh memberi hukuman jika itu diperlukan, intinya

kalau masalah itu saya serahkan ke ustadz/ustadzahnya

masing-masing, asalkan tidak sampai memukul atau

menghukum fisik. Disini ada satu guru yang suka

menghukum muridnya dengan cara disuruh berdiri dengan

satu kaki dan kedua tangan jewer telinganya sendiri, tapi hasil

dari halaqahnya beliau itu bagus dan kemarin mendapat

juara”10

Untuk masalah memberi hukuman Neng Yuli memilih

hukuman yang mendidik yaitu menghafal surah yang dipilih oleh

beliau di depan teman-temannya sedangkan Ustadzah Ummi Kulsum

menghukum anak-anaknya dengan cara dipulangkan terakhir sampai

semuanya sudah pulang, anak yang dihukum akan ditunggu. Itu

hukuman untuk anak yang benar-benar tidak mau mengaji tapi untuk

9 Hasil wawancara dengan Ustadzah Ummi Kulsum sebagai pengajar di TPQ

Kuttab Ibnu Abbas pada hari kamis 26 Juli 2018 pukul 17.30 di ruang kelas TPQ Kuttab

Ibnu Abbas 10

Hasil wawancara dengan Ustadz Andi M Tandaramang sebagai Kepala TPQ

Kuttab Ibnu Abbas pada hari selasa 24 Juli 2018 pukul 17.30 di Kantor TPQ Kuttab Ibnu

Abbas

Page 105: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

89

anak-anak yang sekedar ramai dengan teman-temannya Ustadzah

Ummi tidak kasih hukuman ke mereka. Meskipun begitu, mereka

yang ramai itu akan takut dengan sendirinya melihat temannya ada

yang dipulangkan belakangan, karena anak-anak akan takut sendiri

ketika mereka dibedakan dengan teman-temannya.

Page 106: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan

bahwa Metode Karimah menggunakan metode talqin-talaqqi dalam

proses pembelajarannya. Tahapan pembelajarannya adalah murid

akan di talqin dulu oleh ustadz/ustadzahnya masing-masing dan harus

diulang-ulang sampai makharijul hurufnya benar, setelah itu anak-

anak disuruh mengulang lagi bacaan yang sudah ditalqin tadi

minimal 10 kali, di rumah pun bacaan yang mau disetorkan juga

harus di ulang 10 kali, setelah itu murid akan membaca talaqqi. Jika

ada kesalahan 3 kali atau lebih dalam satu halaman maka murid wajib

mengulang, selagi seorang murid baca talaqqi, murid-murid yang lain

belajar menulis arab di buku Karimah masing-masing dengan tulisan

arab putus-putus. Setelah pembelajaran selesai guru harus mengisi

catatan di buku mutaba’ah masing-masing murid, dan melaporkan

hasil belajar di grup WA halaqahnya masing-masing. Evaluasi

diujikan dari halaman 1-30, 30-70, 70-113. Setelah lulus Karimah

Dasar, seorang murid akan masuk kelas tahsin/tilawah dan tahfidz.

Faktor pendukung dalam penerapan Metode Karimah pada

proses pembelajaran adalah guru, orang tua murid, sarana prasarana.

Semua guru di Kuttab Ibnu Abbas adalah lulusan pesantren dan

perguruan tinggi yang berbasis Al-Qur`an, sebelum masuk ada tes

membaca Al-Qur`an, sebelum mengajar murid pun guru harus

mengikuti pembinaan terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana

cara mengajarkan dan megujikan Metode Karimah dalam

pembelajaran membaca A-Qur`an. Orang tua murid di TPQ Kuttab

Ibnu Abbas juga ikut andil dalam proses pembelajaran, ketika di

Page 107: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

92

rumah para orang tua harus mau menyimak, mendengarkan,

memperhatikan bacaan Al-Qur`an anak-anaknya agar ketika

membaca talaqqi bacaan anak lancar dan tidak kesulitan. Sarana dan

prasarana yang disediakan di TPQ Kuttab Ibnu Abbas juga sangat

memadai sehingga anak-anak akan merasa nyaman ketika proses

belajar berlangsung. Faktor penghambatnya disini adalah dari murid,

orang tua murid, guru. Murid yang susah diatur akan mengganggu

konsentrasi belajar anak-anak lainnyadan akan mengganggu proses

belajar. Orang tua menjadi faktor penghambat ketika mereka tidak

mau tahu perkembangan anaknya sama sekali, tidak mau menyimak

dan memperhatikan bacaan anak-anak ketika di rumah. Seorang guru

pun juga bisa menjadi faktor penghambat ketika guru telat masuk,

sering izin, dan sering mengirim guru pengganti.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka beberapa saran

yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu:

Metode Karimah ini sangat bagus dan cocok untuk semua

usia apalagi untuk anak yang sudah mengenal huruf hijaiyah akan

cepat karena memang metode ini pembelajaranya tidak berjilid-jilid,

dan pembelajarannya sesuai kunci-kunci yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Tapi semuanya tetap tergantung bagaimana cara guru

mengajarkanya dan seberapa banyak murid menangkap ilmu yang

diajarkan.

Seorang guru harus mampu memahami karakteristik setiap

muridnya agar guru bisa mengetahui bagaimana cara mengajar setiap

muridnya. Guru juga harus disiplin karena setiap tindakan yang

dikerjakan akan ditiru dan dicontoh oleh murid-muridnya. Dalam

Page 108: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

93

mengajarkan Al-Qur`an pada anak-anak, guru harus bisa membuat

suasana kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.

Perkembangan seorang anak tidak hanya ditentukan oleh guru

dan lingkungan tempat belajarnya saja, keluarga dan lingkungan

keluarga merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Pembelajaran akan

sia-sia dan anak juga akan sangat lambat perkembangannya ketika

tidak adanya kerja sama antara pihak TPQ dan orang tua.

Page 109: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA TPQ KUTTAB IBNU

ABBAS

Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2018

Waktu : 17.30 WIB

Tempat : Kantor TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Nama Responden : Ustadz Andi M Tandaramang

1. Bagaimana awal mula/sejarah terbentuk TPQ ini? pada sore hari tidak

ada kegiatan atau kosong jadi kami mau memanfaatkan gedung ini agar

bisa bermanfaat karena tujuan awal membangun lembaga ini adalah

untuk dakwah

2. Kapan berdirinya? Akhir tahun 2015

3. Ada berapa banyak tenaga pendidik dan kependidikan di TPQ ini? Ada

sekitar 18 guru

4. Apa syarat untuk menjadi guru di TPQ ini? Apa ada syarat tertentu?

Tidak ada syarat tertentu hanya saja Pertama, bacaannya harus bagus dari

segi makhorijul huruf dan tajwid. Untuk seorang calon guru di tes dengan

membaca surah Al-Qamar. Mengapa surah Al-Qamar? Karena dalam

surat tersebut semua makhorijul huruf ada, lalu bacanya sekitar 7 ayat

dan di tes oleh ustadz basthah atau penguji evaluasi TPQ. Setelah dinilai

bagus bacaannya lalu kita melakukan wawancara seputar pengalamanya

dalam mengajar Al-Qur`an. Kedua, setidaknya lulusan pesantren atau

perguruan tinggi yang berbasis Al-Qur`an

5. Apa syarat anak-anak untuk masuk di TPQ Kuttab Ibnu Abbas?

Syaratnya minimal umur 5 tahun mandiri

6. Berapa biaya masuk dan SPP di TPQ Kuttab Ibnu Abbas? Untuk daftar

ulang bayar 300.000, untuk SPP per-bulannya membayar 200.000

Page 110: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

7. Apakah proses pembelajaran semuanya diserahkan kepada guru? Iya kita

serahkan semua kepada guru, tapi meskipun begitu akan selalu kita

pantau, kalau dia bermasalah dengan anak maka akan ditegur dan jika

tetap bermasalah akan dikeluarkan karena tidak ada kontrak kerja

sebelumnya. Orang tua disini sangat kritis jadi kalau anaknya menangis

atau gurunya sering izin maka mereka akan komplain karena rata-rata

disini lingkungannya kelas menengah ke atas. Menurut mereka dengan

bayar SPP segitu itu anaknya harus dapat pembelajaran dan perlakuan

yang maksimal

8. Seminggu masuk berapa kali dan berapa jam pembelajaran berlangsung?

Masuk dari hari senin-jum’at tepat pukul 16.25-17.25, tapi setiap hari

jum’at di TPQ ada pelajaran akhlak

9. Bagaimana penataan ruang kelas di TPQ ini? Setiap halaqah/kelompok

hanya dibatasi 7-10 anak untuk usia TK sedangkan 7-12 untuk usia SD

10. Apa faktor penghambat atau kendala dalam proses pembelajaran? Waktu,

kami hanya menyediakan waktu satu jam dalam proses pembelajaran

11. Apakah tidak memungkinkan kalau seandainya jam belajarnya

ditambah? Tidak bisa, karena setelah sekolah anak-anak itu bisa sampai

rumah habis ashar. Jadi untuk menambah waktu itu tidak memungkinkan

karena kasihan anak-anaknya

12. Apakah guru boleh memberikan punishment atau hukuman kepada

muridnya? Boleh jika itu diperlukan, intinya kalau masalah itu saya

serahkan ke ustadz/ustadzahnya masing-masing, asalkan tidak sampai

memukul atau menghukum fisik. Disini ada satu guru yang suka

menghukum anaknya dengan cara disuruh berdiri dengan satu kaki dan

kedua tangan jewer telinganya sendiri, tapi hasil dari halaqahnya beliau

itu bagus dan kemarin mendapat juara

Page 111: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

13. Apakah pernah ada kajian di TPQ Kuttab Ibnu Abbas? Setiap hari jum’at

ada kajian untuk ummahat atau ibu-ibu, untuk gurunya juga pernah sekali

kajian dan pembinaan membaca Al-Qur`an tapi itu hanya sekali saja

karena guru-guru banyak yang tidak hadir entah itu karena kesibukan

atau yang lain jadi setelah itu tidak pernah ada kajian lagi

Page 112: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …
Page 113: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

BERITA WAWANCARA DENGAN PENGAJAR TPQ KUTTAB IBNU

ABBAS

Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2018

Waktu : 17.10 WIB

Tempat : Kantor TPQ KuttabIbnu Abbas

Nama Responden : Ustadz Syukri

1. Siapa yang menemukan/mencetuskan Metode Karimah ini? Metode

karimah ini adalah metode yang dikembangkan oleh para ahli, para

asatidz lulusan pondok pesantren Isy Karimah Karanganyar, Jawa

Tengah

2. Mengapa memilih metode karimah dalam pembelajaran Al-Qur’an?

memang banyak metode-metode yang lain tapi kami memilih Metode

Karimah ini karena lebih simple tidak sampai berjilid-jilid hanya sampai

113 halaman dan terbagi menjadi kunci-kunci dan insya Allah syamil

artinya mencakup semua kaidah-kaidah dasar membaca AL-Qur`an,

penulisannya juga menggunakan standar rasm utsmani

3. Tujuan? Diharapkan setelah anak-anak lulus membaca BBQ Karimah ini

pertama dapat mengenal huruf sesuai dengan makhorijul hurufnya, kedua

dapat membaca Al-Qur`an dan dapat menghafal Al-Qur`an dengan

mandiri

4. Kalau di sekitar sini ada tidak yang memakai metode ini? Di daerah sini

hampir semua TPQ di masjid-masjid umumnya memakai Metode

Karimah cuma penerapannya saja yang berbeda

5. Sebelum mengajar metode ini apakah seorang guru harus mengikuti

pelatihan/pembinaan? Ada, disini ada koordinator Karimah dan ada

Page 114: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

pembinaan untuk guru bagaimana cara mengajarkan dan bagaimana cara

mengujikannya, meskipun tidak sedetail yang diketahui oleh koordinator

Karimah tapi setidaknya secara umum tau bagaimana cara mengajarnya

6. Bagaimana sistem pembelajarannya atau langkah-langkah

pembelajarannya? Kalau anak baca dalam satu halaman itu ada salah 2

maka masih ada toleransi tapi jika sudah salah 3 maka anak wajib

mengulang

7. Apa saja media yang digunakan pada waktu pembelajaran berlangsung?

Buku BBQ Karimah, buku mutaba’ah

8. Bagaimana cara evaluasi pembelajaran dalam metode ini? BBQ Karimah

ini tidak langsung diujikan semuanya tapi dari halaman 1-30, halaman

30-70, halaman 70-selesai

9. Siapa pengujinya? Ustadz ihsan, beliau juara internasional MHQ

10. Bagaimana kriteria siswa yang benar-benar sudah lulus? Anak-anak akan

disuruh baca acak dari halaman yang akan diujikan, jika ada 5 kesalahan

maka anak akan dianggap tidak lulus

11. Apakah setelah lulus Karimah dasar akan dilanjutkan dengan Karimah

tahsin? Tidak, setelah selesai Karimah dasar anak-anak akan mulai

membaca juz 30, metode mengajarnya pun sama dengan mengajar

Karimah dasar. Juz 30 pun akan diujikan sama seperti ujian di Karimah

dasar. Setelah selesai ujian membaca juz 30 maka anak-anak akan

dituntut untuk menghafalnya

12. Kalau sudah lulus Karimah dasar apakah akan diwisuda? Anak akan

diberikan sertifikat lulus Karimah dasar

Page 115: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

13. Menurut ustadz apa kelebihan dan kelemahan Metode Karimah ini?

Sebagai pengajar menurut kami kelemahan metode ini itu kurang dalam

memberikan contoh-contoh tapi kembali lagi ke prakteknya, sorenya

anak-anak akan di talqin dulu suruh mengulang bacaan minimal 10 kali,

lalu di rumah di ulang lagi 10 kali dan kadang-kadang anak-anak sudah

hafal ketika menyetorkan bacaannya ke ustadz/ustadzah karena sering

dibaca

Page 116: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …
Page 117: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

BERITA WAWANCARA DENGAN PENGAJAR TPQ KUTTAB IBNU

ABBAS

Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juli 2018

Waktu : 17.30 WIB

Tempat : Ruang Kelas TPQ Kuttab Ibnu Abbas

Nama Responden : Ustadzah Ummi Kulsum

1. Bagaimana bisa masuk TPQ Kuttab Ibnu Abbas ini? Jadi yang

mempunyai yayasan ini adalah penasehat di pondok pesantren saya dan

saya direkomendasikan oleh beliau untuk mengajar di TPQ ini

2. Sebelum mengajar dengan metode ini apakah ustadzah pernah mengajar

dengan metode yang lain? Pernah, mengajar Metode Iqra’ di sekitar

pondok saya dan sekarang disana juga sudah ganti dengan Metode

Karimah ini

3. Menurut ustadzah apakah Metode ini sudah bagus dibanding metode

yang lain? Semua metode itu bagus tapi tetap tergantung anak-anaknya

dan tentu saja pengajarnya juga

4. Menurut ustadzah kelebihan dan kelemahanya? Kelemahanya adalah

bagi pemula yang benar-benar tidak mengenal huruf akan susah karena

dari awal halaman sudah diajarkan huruf sambung bagaimana penulisan

huruf jika di awal, di tengah dan di akhir, tidak terpisah-pisah seperti

metode lain. Kelebihannya pertama, kalau anak-anak bisa maka akan

cepat selesai juga, kedua BBQ Karimah ini menyamakan huruf yang

penulisan rasm nya sama seperti ب ت ث ن ي

5. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dari awal di halaqah

ustadzah? Berdo’a, selagi ada yang talaqqi satu, anak-anak yang lain

Page 118: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

membaca halaman yang mau disetorkan sebanyak minimal 5 kali karena

takutnya di rumah anak-anak tidak baca

6. Ada tidak murid yang susah diatur atau bandel? Ada, dan kadang ada

satu dua orang tua yang tidak mau tahu anaknya sudah membaca di

rumah atau tidak, yang penting semuanya diserahkan kepada gurunya,

entah itu anaknya berkembang atau tidak terserah gurunya

7. Menurut ustadzah waktu yang disediakan disini jadi kendala tidak?

Tidak, karena fokusnya anak-anak membaca Karimah saja dan dibatasi

10 anak setiap halaqah

8. Apa kendalanya dalam proses pembelajaran? Kendalanya itu ada pada

anak-anaknya saja, kadang ada satu anak yang usil sama teman-temannya

jadi semuanya pada ikut rame

9. Bagaimana bentuk punishment atau hukuman yang diberlakukan

ustadzah sendiri? Kalau saya menghukum anak-anaknya dengan cara

dipulangkan terakhir sampai semuanya sudah pulang saya tungguin

anaknya. Itu hukuman untuk anak yang benar-benar tidak mau mengaji

tapi untuk anak-anak yang sekedar ramai sama temanya saya tidak kasih

hukuman ke mereka. Meskipun begitu mereka yang ramai itu akan takut

sendiri melihat temannya ada yang dipulangin belakangan, karena anak-

anak akan takut sendiri ketika dia dibedain dengan teman-temannya

Page 119: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

95

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu Cet,

Ke-3, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah. Shahih

Bukhari Cet, Ke-6 juz III, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 2009.

Andi M Tandaramang, Wawancara, TPQ Kuttab Ibnu Abbas, 24 Juli 2018.

An-Naisaburi, Muslim bin Al-Hajjaj Abul Husain Al-Qusyairi. Shahih

Muslim, Jilid III, Beirut: Darr Ihya` At-Turats Al-‘Arabi, t. th.

Arif, Zainal. Ulum Al-Qur’an, Banten: Pustaka Getok Tular, 2017.

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: PT, Rineka Cipta, 1993.

_____ dkk. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman teoritis praktis bagi

praktisi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Ashidiqy, Hasby. 2 Jam Pintar Membaca Al-Qur’an, Jakarta: Kaysa Media,

2010.

Chirzin, Muhammad. Kearifan Al-Qur’an, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2011.

Cholil, Adam. Dahsyatnya Al-Qur’an, Jakarta: AMP Press, 2014.

Djalal, Abdul. Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Ismail, Abdul Mujib dan Maria Ulfah Nawawi. Pedoman Ilmu Tajwid,

Surabaya: Karya Abditama, 1995.

Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005.

Page 120: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

96

Muhammad, Ahsin Sakho. Oase Al-Qur’an Penyejuk Kehidupan, Jakarta:

Qaf, 2017.

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam Cet, Ke-3, Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2010.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Nata, Abudin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran Cet, Ke-2,

Jakarta: Prenada Media Group, 2011.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah

mada University Press, 2003.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian Cet, Ke-3, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Qardhawi, Yusuf. 1999, Kaifa Nata’ amalu Ma’a Al-Qur`ani Al-‘Adzim, Cet.

Ke-1, Diterjemahkan oleh: Abdul Hayyie al-Kattani, Jakarta: Gema

Insani Press.

Al-Qaththan, Manna’. Mabahits fi Ulum Al-Qur’an, Beirut: Muassasat al-

Risalat, 1976.

Al-Qazwini, Ibnu Majah Abu Abdullah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu

Majah, Jilid I, Riyadh: Darr As-Salam, t. th.

Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam Cet, Ke-6, Jakarta: Kalam

Mulia, 2010.

Riyanto, Y. Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: Penerbit SIC,

2001.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008.

Shihab, M. Quraish dkk. Sejarah & Ulum Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2001.

Sholihudin, Muhammad. Tahsinul Qur`an Pedoman Memperbaiki Bacaan

Al-Qur`an, Yogyakarta: Daarul Firdaus, 2010.

Page 121: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

97

As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishak bin Basyir bin

Syidad bin Amar al-Azdi. Sunan Abu Dawud, Jilid II, Beirut: Al-

Maktabah Al-‘Ishriyah t. th.

Sobron, Muhammad. Belajar Mudah Ilmu Tajwid, Jakarta: QAF, 2017.

Solichin, Abdul Wahab. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Srijatun. Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dengan Metode

Iqra’ pada Anak Usia dini di RA perwanida Slawi Kabupaten Tegal

Vol, 2 No, 1, Semarang: Jurnal Pendidikan Islam, 2017.

Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group,

2016.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru Offset, 1989.

Suga, Akhsan Muhammad. Buku Pintar Rahasia Ibadah: Mengungkap

Makna dan Rahasia Ilmiah Dibalik Perintah Ibadah dan Sunah

Rasul, Jakarta: Best Media Utama, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Elfabeta, 2007.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan,

Bandung: PT. Refika Aditama. 2014.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti

Pemula Cet, Ke-4, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.

Suma, M. Amin. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an bagian 1, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2000.

Suryabrata, Sumadi. Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali, 1987.

_____. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembalajaran, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Syamsuddin dan Vismaia S, Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa, Bandung: PT. Remaja Rosdkarya, 2006.

Page 122: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

98

Syukri, Wawancara, TPQ Kuttab Ibnu Abbas, 24 Juli 2018.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam Cet, Ke-11,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

Tim BBQ Karimah. BBQ Karimah Dasar, Karanganyar: Litbang BBQ

Karimah, 2015.

At-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami. Sunan At-

Tirmidzi, Jilid V, Beirut: Daar Al-Ghirab Al-Islami t. th.

Ummah, Siti Sumihatul dan Abdul Wafi. Metode-metode Praktis dan Efektif

dalam Mengajar Al-Qur’an bagi Anak Usia Dini vol, 2 No, 2,

Yogyakarta: Journal State Islamic University of Sunan Kalijaga,

2017.

Ummi Kulsum, Wawancara, TPQ Kuttab Ibnu Abbas, 26 Juli 2018.

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Jakarta:

Grasindo, 2002.

Yuli sebagai, Wawancara, TPQ Kuttab Ibnu Abbas, 27 Juli 2018.

Zuhairini dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama Cet, Ke-8, Malang: Biro

Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983.

Page 123: IMPLEMENTASI METODE BISA BACA AL-QUR`AN (BBQ) …

RIWAYAT HIDUP

Khoirotul Ummah dilahirkan di Kabupaten Gresik

tepatnya di Desa Petis Kecamatan Duduk Sampeyan

pada hari Kamis 02 November 1995. Anak pertama

dari dua bersaudara pasangan dari Kholid (Alm)

dan Masrifah.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di

MI Al-Azhar Petis pada tahun 2008. Pada tahun ini

juga penulis melanjutkan pendidikan di MTS

Miftahul Jannah Duduk Sampeyan, pindah ke MTS Putra Putri Lamongan

pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2011, kemudian melanjutkan Sekolah

Menengah Atas di MA Tarbiyatut Tholabah Kranji dan pindah ke SMA

Bahrul Ulum Sekapuk Ujung Pangkah, selesai pada tahun 2014. Selama di

SMA Bahrul Ulum penulis pernah masuk dalam keanggotaan OSIS di seksi

pembinaan prestasi akademik dan seni sesuai minat dan bakat. Pada tahun

2014 penulis melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

Jakarta sampai sekarang. Selama di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

penulis pernah masuk dalam anggota BEM departemen minat dan bakat.