IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti...

99
i IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA BANK SYARIAH SAFIR BENGKULU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) OLEH: Sekti Kurniawan NIM 141 614 2266 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU BENGKULU, 2018 M/ 1439 H

Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti...

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH

DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA

BANK SYARIAH SAFIR BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

OLEH:

Sekti Kurniawan

NIM 141 614 2266

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

BENGKULU, 2018 M/ 1439 H

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

ii

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

iii

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

iv

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

v

MOTTO

بس فعن لل بس أ خيش ال

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”

(HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Awsath No. 5787. Al Qudha’i, Musnad

Syihab No. 129. Dihasankan Syaikh Al Albani. Lihat Shahihul Jami’ No.

6662)

فسكن تن ل تن أحس إى أحس

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri

kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)"

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

vi

PERSEMBAHAN :

Puji syukur beriring do’a dengan hati yang tulus kupersembahkan karya

sederhana ini yang telah kuraih dengan suka, duka, dan air mata serta rasa

terima kasih yang setulus- tulusnya untuk orang–orang yang kusayangi dan

kucintai serta orang-orang yang telah mengiringi keberhasilanku:

❖ Kedua orang tuaku : Ayahanda (Guntur Sutopo) dan Ibunda (Sukatmi) yang selalu memberikan curahan kasih sayang untukku, semangat, dorongan, bimbingan dan nasehat serta do’a tulus yang tiada hentinya demi tercapainya keberhasilanku. Semoga rahmat Allah SWT selalu tercurah kepada keduanya.

❖ Adik – adik aku tersayang anton legowo dan lissa sukma ayyu yang selalu berdo’a untukku dan kakek serta nenekku.

❖ Seluruh keluarga aku yaitu paman dan bibikku (yang telah memberikan semangat, dukungan moril maupun materiil selama aku menempuh pendidikan.

❖ Kedua pembimbing skripsiku (Bapak Dr. H. Zain Da’un M.M dan Bapak Idwal B, M.A) yang telah memberikan waktu, ilmu, perhatian, dan masukan dalam aku menyelesaikan skripsi ini.

❖ Spesial Someone (Hesti Wulandari) yang selalu memberikan dukungan, doa selama ini dan membantu aku selama aku menempuh pendidikan dan yang selalu menjadi penyemangat dan motivasi untuk lebih baik dan bisa membanggakan.

❖ Keluarga Ma’had AL-jamiah IAIN Bengkulu, untuk Ustadz Nasron sebagai Direktur Ma’had AL-jamiah, terkhusus usatdz kurniawan, ustadz iwan, ustadzah Esti Kurniawati yang membimbingku untuk bisa menghafal Al-Qur’an dan mencintai Al-Qur’an, untuk mahasantri putra (khusus fauzul, darus yang menjadi kawan sekamar diasrama dan diyo, restu, jordi kawan perjuangan dari awal masuk asrama) , untuk mahasantri putri dan keluarga Ma’had AL-jamiah IAIN Bengkulu yang menjadi keluarga keduaku disini, selalu cinta Al-Quran untuk kita semua.

❖ Keluarga KMBM khusus pembimbing kami umi mamah rohmah dan ibu nawangsih yang membimbing kami sebagai mahasiswa bidikmisi yang harus mempunyai prestasi dan khusus juga untuk KMBM angkatan 2014 selalu memberi support dari awal hingga saat ini.

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

vii

❖ Untuk seluruh keluarga dari organisasiku (HMJ Ekonomi Islam, DEMA FEBI IAIN Bengkulu, English Ekonomic Club (EEC) FEBI dan KSEI Sem-C IAIN Bengkulu ) yang menjadi wadah ku untuk mengembangkan diri.

❖ Keluarga GIS IAIN Bengkulu, ( Bapak Evan Stiawan, ibu lucky auditya, ibu yetti, ibu herlina dan seluruh keluarga BICM Commnity IAIN Bengkulu) yang selalu mendukung dan membimbingku dalam hal akademik.

❖ Keluarga PPLku yaitu seluruh keluarga BMT Al-Muawanah IAIN dan Keluarga KKN Luar negeri IAIN Bengkulu (teman – teman KKN, Keluarga Permai utara Malaysia dan pembimbing kami KKN yaitu Sir Arif) . Terimakasih banyak semuanya.

❖ untuk teman – teman PBS 1 F dan PBS A terimakasih banyak atas suka dan duka yang sudah kalian berikan untukku.

❖ Sahabat-sahabat terbaikku SWALALA (Cepti Dwi Anjani, Maratul Khayati, Nurfitiyani, Aisyah Marsela, Arsela Ari Murti dan Mety Yolanda ) yang telah memberi semangat dan berbagi rasa asam manisnya. Thank’s for all.

❖ Seluruh teman – teman yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu. Terimakasih atas semua dukungan dan do’a yang kalian berikan untukku.

❖ Untuk keluarga FEBI IAIN Bengkulu dan Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Terimalah ini sebagai bukti kasihku pada kalian yang telah

memberikan dorongan, motivasi, semangat, pengorbanan, kesabaran,

ketabahan serta doanya dalam setiap jalanku.

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

viii

ABSTRAK

Implementasi Manajemen Resiko Pembiayaan Murabahah dalam

Meningkatkan Profitabilitas pada Syariah Safir Bengkulu

Oleh

Sekti Kurniawan

NIM 1416142266

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen resiko

pembiayaan Murabahah dalam peningkatan keuntungan atau profit. Metode

penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field research) dan metode

penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif.

Sumber data penelitian yaitu data primer dan data sekunder serta teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian

data, vertifikasi data. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Implementasi

pembiayaan murabahah belum sesuai dengan ketentuan Fatwa Syariah Nasional

No: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah point pertama tentang ketentuan

umum murabahah nomor 9 menjelaskan jika bank hendak mewakilkan kepada

nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus

dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank . implementasi

manajemen resiko pembiayaan murabahah yang diterapkan sudah sesuai dengan

prinsip – prinsip yang ada dan mengenai profitabilitas dengan adanya manajemen

resiko tersebut sudah berpengaruh akan tetapi belum terlalu besar dan signifikan.

Kata Kunci: manajemen resiko, pembiayaan murabahah, profitabilitas: Bank

Syariah Safir Bengkulu

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis menyelesaikan skrispi yang berjudul “Implementasi Manajemen

Resiko Pembiayaan Murabahah Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT.

BPRS Safir Bengkulu”. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan pada

junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi uswatun hasanah bagi

kita semua. Amin.

Penyusunan skrispsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh selar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Perbankan Syariah

Jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis

mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah dan

mendapat balasan dari Allah SWT, kepada :

1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag.,M.H. selaku Rektor IAIN Bengkulu yang

telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di kampus hijau tercinta.

2. Dr. Asnaini, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, yang telah sabar dalam mendidik

selama prooses pembelajaran.

3. Desi Isnaini, MA selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, yang telah

memotivasi dan membagikan ilmunya

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

x

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iv

MOTTO ..............................................................................................................v

PERSEMBAHAN ...............................................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................11

C. Tujuan Penelitian..............................................................................11

D. Kegunaan Penelitian .........................................................................12

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................13

F. Metode Penelitian .............................................................................16

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................16

2. Lokasi Penelitian .........................................................................17

3. Waktu dan Subjek Penelitian.......................................................17

4. Sumber dan Teknik Penelitian.....................................................18

5. Teknik Analisis Data ...................................................................20

6. Sistematika Penulisan ..................................................................21

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen Resiko ...........................................................................23

1. Pengertian Manajemen ................................................................23

2. Pengertian Resiko ........................................................................24

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

xii

3. Pengertian Manajemen Resiko ....................................................25

4. Tahap – Tahap Manajemen Resiko .............................................26

5. Tipe – tipe Resiko ........................................................................28

B. Pembiayaan .....................................................................................29

1. Pengertian Pembiayaan ...............................................................29

2. Analisis Pembiayaan ...................................................................31

3. Prinsip analisis Pembiayaan ........................................................31

4. Unsur – unsur Pembiyaaan ..........................................................33

C. Pembiayaan Murabahah ...................................................................35

1. Pengertian Murabahah ................................................................35

2. Dasar Hukum Murabahah ...........................................................36

3. Rukun Murabahah.......................................................................39

4. Syarat – syarat pembiayaan Murabahah .....................................40

5. Manfaat Murabahah ....................................................................41

6. Resiko yang harus diantisipasi dalam Murabahah ......................41

D. Profitabilitas Bank Syariah...............................................................42

1. Pengertian Profit ..........................................................................42

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Profitabilitas ......................42

3. Pengertian Rasio Profitabilitas ....................................................46

4. Rasio Profitabilitas (ROA) ..........................................................47

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Bank Syariah Safir Bengkulu ..............................................49

B. Visi Dan Misi Bank Syariah Safir Bengkulu ...................................52

C. Struktur Oranisasi Bank Syariah Safir Bengkulu .............................53

D. Produk - Produk Bank Syariah Safir Bengkulu ...............................56

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Safir Bengkulu ..................59

B. Manajemen Resiko Pembiayaan murabahah di Bank Syariah Safir

Bengkulu ..........................................................................................61

C. Peran Manajemen Resiko Pembiayaan murabahah dalam

meningkatkan Profitabilitas di Bank Syariah Safir Bengkulu ........70

BAB V PENELITIAN

A. Kesimpulan.......................................................................................75

B. Penutup ............................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Seluruh Pembiayaan PT BPRS Safir .....................................8

Tabel 1.2 Rekapitulasi keuntungan (profit) pembiayaan Murabahah PT BPRS

Safir Bengkulu ...................................................................................................73

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Murabahah ...........................................................................36

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. BPRS Safir Bengkulu ...............................55

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Belangko Judul

Lampiran 2 : Bukti Mengikuti Seminar Proposal

Lampiran 3 : Daftar Hadir Seminar Proposal

Lampiran 4 : Pengesahan Proposal Skripsi

Lampiran 5 : Pengesahan Pembimbing Untuk Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Penunjukan SK Pembimbing

Lampiran 7 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 8 : Surat Rekomendasi Tentang Izin Penelitian Dari Kasbampol

Lampiran 10 : Pedoman Wawancara

Lampiran 11 : Foto Wawancara Penelitian

Lampiran 12 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 13 : Catatan Perbaikan bimbingan

Lampiran 14 : Bukti Plagiarism Scan Report

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekarang banyak negara yang gencar melakukan pembangunan baik

itu pembangunan dalam bidang perekonomian maupun pembangunan dalam

bidang yang lain. Dalam hal ini salah satu contoh dari bidang perekonomian

yaitu melalui adanya dukungan dari sistem keuangan yang baik, sehat dan

stabil. Perkembangan perekonomian yang semakin maju membutuhkan

ketersedian dan peran lembaga keuangan. Saat ini terdapat dua jenis lembaga

keuangan di indonesia yaitu lembaga bank dan lembaga non bank.1 Lembaga

keuangan bank merupakan lembaga yang memberikan jasa keuangan yang

paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan di samping menyalurk dana

atau pembiayaan juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat

luas dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan nonbank

merupakan lembaga keuangan yan lebih banyak jenisnya dari lembaga

keuangan bank. Masing – masing lembaga keuangan nonbank mempunyai ciri

– ciri usahanya sendiri. Beberapa lembaga keuangan nonbank seperti pada

perusahaan pasar Modal, pasar uang, perusahaan asuransi, dana pensiun,

perusahaan modal venture, lembaga pembiayaan, perusahaan pegadaian,

1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, cet.VI (Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup, 2016), h. 45

1

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

2

lembaga keuangan syari’ah mikro, lembaga pengelolaan wakaf, BMT sejumlah

manajemen investasi.2

Lembaga perbankan di Indonesia dilaksanakan dengan dual system,

yaitu terbagi menjadi dua jenis yaitu bank konvensional dan bank yang

syariah. Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan operasionalnya

dengan sistem bunga (interest fee), sedangkan syariah adalah bank yang

melakasanakan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam,

yang juga diawasi oleh dengan pengawas Syariah Nasional MUI(DSN-MUI)

pelaksanaan prinsip – prinsip syariahnya. Bank syariah mulai eksis setelah

undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7

tahun 1992 tentang perbankan mengakui keberadaan bank konvensional dan

bank syariah secara berdampingan ( dual banking system ).3 Selanjutnya pada

tahun 2008, sebagai amanah dari undang – undang No. 21 tahun 2008 tentang

perbankan Syariah, dibentuk suatu komite dalam internal Bank Indonesia untuk

menindak lanjuti implementasi fatwa MUI yaitu, pembentukan komite

Perbankan Syariah (PBI No. 10/32/PBI/2008 tanggal 28 November 2008).4

Bank syariah menurut undang – undang No. 21 tahun 2008 adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah .5

Bank syariah yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit

Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), pada

2 Andri Soemitra, “Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah” ..., h. 46

3Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (Bandung :

Ghalia Indonesia, 2015), h. 17 4Andri Soemitra,Bank dan Lembaga Keuangan Syariah...,h. 61

5 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 2014), h. 2

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

3

dasarnya bank syariah dalam melakukan operasionalnya sama dengan bank

konvensional, yaitu melakukan penghimpunan dana penyaluran dana

masyarakat di samping penyedian jasa keuangan lainnya. perbedaannya adalah

seluruh kegiatan usaha di samping harus selalu sesuai dengan prinsip hukum

islam juga adalah karena dalam prinsip syariah memiliki berbagai variasi

produk yang lebih banyak dibandingkan produk bank konvensional.6

Secara umum produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dalam

operasionalnya adalah : produk penghimpunan dana (Funding), penyaluran

dana (Financing) dan produk jasa (Service). Salah satu fungsi utama dari

perbankan syariah adalah untuk menyalurkan dana yang telah di himpun

kepada masyarakat melalui pembiayaan. Salah satu produk pembiayaan kepada

nasabah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli (Murabahah). Murabahah

adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati. Dalam Al –Murabahah penjual ( dalam hal ini adalah bank) harus

memberi tahu harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.7

Bank adalah lembaga pengutang paling besar (Highly Leverage

Institution). Dengan meminimum modal sebesar 4 % berarti 96% asetnya

diperoleh dari utang kepada deposan dan kreditur bank (pihak ketiga). Dan

dengan adanya informasi asimetris, bank berpotensi melakukan pilihan

merugikan dan bahaya moral. Dengan dana pinjaman dalam jumlah besar, bank

berpotensi melakukan bahaya moral, menginvestasikan dana pihak ketiga ke

6 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah..., h. 61

7 Nur Rianto Al Arif, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah, ( Bandung :

Alfabeta, 2016 ), h. 43

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

4

investasi yang memberikan pengembalian yang tinggi seluruh dana tersebut

beresiko mengalami default.8 Sebagai lembaga intermediary dan seiring

dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami

perkembagangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai

jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada

kegiatan usahanya. 9

Resiko dapat diartikan sebagai suatu potensi terjadinya peristiwa

yang akan menimbulkan kerugian atau bentuk keadaan ketidakpastian tentang

suatu kejadian yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil

berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.10

Resiko dalam konteks

perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan

(anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang

berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank itu sendiri.

Resiko – resiko tersebut tidak dapat dihindari akan tetapi hanya bisa dikelola

dan diminimalisir dampaknya maka diperlukan manajemen yang baik dalam

hal itu. Bank Syariah tentu juga sangat memerlukan serangkaian prosedur dan

metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau, dan mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan usaha untuk

8 Ktut Silvanita Mangani, Bank dan Lembaga Lain, ( Jakarta : Glora Aksara

Pratama, 2014 ), h.30 9 Mamduh M Hanafi, Menajemen Resiko, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2014),

h. 255 10

Irham Fahmi, Manajemen (Teori,Kasus, dan Solusi) , cet. 6 (Bandung : Alfabeta,

2014) , h. 279

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

5

meminimalisir kerugian yang akan terjadi atau yang biasa disebut juga dengan

manajemen resiko sebagaimana yang dilakukan oleh bank pada umumnya.11

Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang

bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam meletakkan berbagai

permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen

secara komphrensi dan sismatis. Menurut pedoman standar penerapan

manajemen resiko bagi bank umum dibuat oleh Bank Indonesia, esensi dari

penerapan manajemen resiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi

pengelolaan resiko sehingga kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali

(manageable) pada batas/limit yang dapat diterima serta menguntungkan bank.

Namun demikian mengingat perbedaan kondisi pasar, struktur, ukuran serta

kompleksitas dari bank atas Bank Umum dan Unit Usaha Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah.12

Dalam melakukan bisnisnya, bank menghadapi resiko seperti : resiko

operasional , resiko pasar, resiko likuiditas, resiko kredit atau pembiayaan, dan

resiko operasional. Resiko pembiayan adalah resiko yang disebabkan oleh

adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank

syariah, resiko pembiayaan atau kredit mencakup resiko terkait produk dan

resiko terkait pembiayaan korperasi. 13

Resiko pembiayaan yang dihadapi oleh

perbankan syariah merupakan salah satu resiko yang perlu dikelola secara tepat

11

Mamduh M Hanafi, Manajemen Resiko..., h. 255 12

Fuadi Munir, Hukum Perkreditan Kontemporer, Rev.ed (Bandung : PT Citra

Aditya Bakti, 2016) h. 21 13

Irham Fahmi, Manajemen Resiko(Teori,Kasus, dan Solusi), ( Bandung :

Alfabeta), H.6

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

6

karena kesalaan dalam pengelolaan resiko pembiayaan dapat berakibat fatal

bagi peningkatan NPF (non performance financial) . 14

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pembiayaan murabahah

merupakan pembiayaan yang dicirikan dengan adanya penyerahan barang

diawal akad dan pembayaran kemudian, baik dalam bentuk angsuran atau

dalam bentuk sekaligus (lump sum). Dengan demikian pemberian pembiayaan

murabahah dengan jangka waktu panjang menimbulkan resiko tidak

bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga.15

Resiko yang bisa terjadi

dalam pembiayaan murabahah seperti : resiko yang terkait barang, resiko yang

terkait nasabah, resiko yang terkait dengan pembayaran.16

Dalam prakteknya ternyata Bank Syariah Safir Bengkulu menerapkan

akad murabahah dalam Wakalah. 17

Merujuk pada Fatwa Syariah Nasional

NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah point pertama tentang

ketentuan umum murabahah nomor 9 menjelaskan jika bank hendak

mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual

beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik

bank.18

Sesuai ketentuan fatwa DSN MUI akad murabahah bil wakalah dapat

dilakukan dengan syarat jika barang yang dibeli oleh nasabah sepenuhnya

sudah milik lembaga keuangan syariah, kemudian setelah barang tersebut

14

Binti Nur Asiayah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta :Teras,

2015), h. 6 15

Mamduh M Hanafi, Manajemen Resiko..., h. 263 16

Muhammad, Sistem Bagi Hasil Dan Pricing Bank Syariah, (Yogyakarta :UUI

Press Yogyakarta, 2016) H. 165 17

Arman, Account Officer Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara pada tanggal

01 Desember 2017. 18

Fatwa DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, (Jakarta : CV

Gaung Persada, 2014), h. 26

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

7

dimiliki lembaga keuangan syariah maka akad murabahah dapat dilakukan.

Selain itu juga sesuai standar umum SOP pembiayaan murabahah bank

(sebagai penjual) harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian objek pembiayaan kepada nasabah (sebagai pembeli) seperti harga

pokok, marjin, kualitas dan kuantitas obyek pembiayaan yang akan

diperjuangkan. Akan tetapi dalam pelaksanaan di lapangan praktek wakalah

dalam murabahah tidak diakhiri dengan pelaksanaan transaksi murabahah, hal

ini dapat dipahami dari tindakan nasabah yang hanya menyerahkan bukti

(kwitansi) pembelian barang tersebut sebagai kelengkapan administrasi,

dengan demikian proses akad murabahah mendahulukan pelaksanaan wakalah.

Pihak bank tidak melihat apalagi menyerahkan benda atau barang tersebut

untuk dilakukan jual beli murabahah dengan hal demikian pula akan

menimbulkan ketidak jelasan penentuan marjin pada saat melakukan transaksi.

ketika Bank Syariah Safir Bengkulu itu menggunakan sistem murabahah

seperti itu, pastilah akan menimbulkan sebuah resiko ketika dalam perjalannya

baik setelah akad maupun saat akad berlangsung.

Dari sistem pembiayaan murabahah bil wakalah yang belum sesuai

ketentuan fatwa DSN-MUI akan berakibat hal yang tidak di inginkan salah

satunya yaitu kesalahan dalam menentukan nasabah yang . Resiko pembiayaan

murabahah yang dihadapi Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu karena kesalahan

dalam pengelolaan resiko pembiayaan dapat berakibat fatal pada peningkatan

NPF (Non Performance Financing). NPF (pembiayaan bermasalah) merupakan

keadaan di mana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

8

seluruh kewajibannya kepada bank sesuai dengan waktu yang telah

diperjanjikan dalam perjanjian pembiayaan. Dengan demikian pembiayaan

bermasalah (Non Performance Financing) terjadi karena nasabah tidak dapat

mengembalikan pinjaman sesuai dengan tepat waktu pengembalian yang telah

disepakati yang dapat menurunkan mutu pembiayaan dan menimbulkan

kerugian potensial bagi bank serta penurunan laba bank.19

Tabel 1.1

Jumlah Seluruh Pembiayaan Bank Syariah Safir Bengkulu Per

Desember 2017

No Jenis pembiayaan

Jumlah

pembiayaan

1 Murubahah

8.845 orang

2 Musyarakah

650 orang

3 Pembiayaan Ijarah Multijasa

911 orang

Jumlah 10. 406 orang

Sumber : data seluruh pembiayaan Bank Syariah Safir Bengkulu.20

Dari data diatas jelas bahwa pembiayaan yang paling sering diberikan

kepada nasabah adalah pembiayaan murabahah yaitu sebanyak 8.845 atau

hampir 85 % pembiayaan yang ada di Bank Syariah Safir Bengkulu adalah

Murabahah. Dari observasi awal ada sekitar 372 jumlah pembiayaan

bermasalah pada Bank Syariah Safir Bengkulu diantaranya yang paling banyak

19

Siti Nilarokhmania, Analisis Pengaruh Resiko Pembiayaan Terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Cabang Semarang), (Skripsi :IAIN

Walisongo, 2015), h.8 20

Novran Aditia,Staf Umum dan personalia Bank Syariah Safir Bengkulu,

wawancara 5 Januari 2018

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

9

ialah pembiayaan Murabahah sebanyak 316 orang jumlah pembiayaan

bermasalah.21

Karena pembiayan murabahah yang paling dominan diminati

oleh nasabah maka tentu saja itu akan berpengaruh dengan profitabilitas atau

tingkat keuntungan Bank Syariah Safir Bengkulu. Maka dari data yang ada

dibutuhkan sebuah pengendalian resiko NPF agar tingkat pembiayaan

bermasalah itu tidak terlalu besar dari tahun ke tahun yang kemudian akan

berakibat pada penurunan keuntungan atau laba Bank Syariah Safir Bengkulu.

Dengan adanya permasalah yang dapat terjadi pada pembiayaan

murabahah di Bank Syariah Safir Bengkulu maka perlunya manajemen resiko

dalam menilai sebelum nasabah melakukan pembiyaan murabahah. Pada

umumnya penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan

nasabah yang benar – benar menguntungkan dilakukan dengan cara dalam

manajemen dikenal dengan prinsip 5 C ( Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition).22

Dalam studi lapangan di bank Bank Syariah Safir

Bengkulu ternyata menggunakan ke 5C prinsip manajemen resiko tersebut.

Namun dari ke lima prinsip tersebut penulis lebih menekankan pada 2 prinsip

yaitu Character dan Collateral dengan alasan karena Character nasabah itu

merupakan hal yang sangat mendasar pada proses pemberian pembiayaan

selanjutnya Colleteral atau jaminan merupakan hal yang harus ada dalam

pengajuan pembiyaan karena jaminan bisa menentukan besar atau kecilnya

pembiyaan yang diberikan kepada nasabah. Character adalah sifat atau watak

seseorang dalam hal ini calon debitur tujuannya adalah untuk memberikan

21

Deni, Spv. Tim Penanganan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah Safir

Bengkulu, Wawancara pada tanggal Wawancara 5 Januari 2018. 22

Binti Nur Asiayah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah..., h. 80

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

10

keyakinan kepada bank, bahwa sifat atau watak dari orang – orang yang akan

diberikan pembiayaan benar – benar percaya. Lalu Collateral merupakan

jaminan yang diberikan calon debitur nasabah baik yang bersifat fisik maupun

non fisik. Jaminan itu sendiri bertujuan untuk lebih meyakinkan bank karena

dengan jaminan yang sesuai dengan pembiayaan maka bank pun akan percaya

dengan calon debitur. Dari beberapa hal yang sudah dilakukan tetap saja masih

ada pembiayaan bermasalah khususnya pembiayaan murabahah yang itu

pembiayaan paling dominan di Bank Syariah Safir Bengkulu yang itu semua

akan dapat mempengaruhi keuntungan Bank Syariah Safir Bengkulu. Untuk itu

dapat dikatakan bahwa masih ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Bank

Syariah Safir Bengkulu dalam hal manajemen resiko pembiayaan murabahah

atau dapat dikatakan juga manajemen resiko pembiayaan di Bank Syariah Safir

Bengkulu belum maksimal.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk lebih melakukan penelitian lebih lanjut dengan menuangkan dalam

skripsi yang berjudul Implementasi Manajemen Resiko Pembiayaan

Murabahah Dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas Pada Bank

Syariah Safir Bengkulu.

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

11

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi Pembiayan Murabahah di Bank Syariah Safir

Bengkulu?

2. Bagaimana Manajemen Resiko Murabahah di Bank Syariah Safir

Bengkulu?

3. Bagaimana Peran Manajemen Resiko Pembiayaan murabahah dalam

meningkatkan Profitabilitas di Bank Syariah Safir Bengkulu?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui Implementasi Pembiayaan Murabahah di Bank

Syariah Safir Bengkulu.

b. Untuk mengetahui Manajemen Resiko Pembiayaan Murabahah di Bank

Syariah Safir Bengkulu.

c. Untuk mengetahui peran Manajemen Resiko Pembiayaan Murabahah

dalam meningkatkan Profitabilitas di Bank Syariah Safir Bengkulu.

2. Tujuan umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

implementasi dari manajemen resiko yang bisa meningkatkan profitabilitas

Bank Syariah Safir Bengkulu dan untuk mengetahui bagaimana pendekatan

ke nasabah yang bisa membuat pembiayaan itu tidak bermasalah kemudian

bisa berdampak ke Profitabilitas pada bank tersebut. Setelah itu

mendapatkan solusi dalam permasalahan pada perbankan syariah di kota

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

12

Bengkulu untuk nantinya membuat perbankan Syariah di kota Bengkulu

lebih baik dalam segi sistem yang memang bisa sesuai dengan tujuan

lembaga keuangan yaitu keuntungan.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan hasil penelitan ini dapat dijadikan sebagai literatur dan

referensi bagi akademisi sebagai tuntunan untuk penelitian yang serupa

mendatang, serta dapat memperluas cakrawala wawasan ilmiah mengenai

lembaga keuangan syariah khususnya tentang Implementasi Manajemen

Resiko Pembiayaan Murabahah dalam upaya meningkatkan Profitabilitas

Pada Bank Syariah Safir Bengkulu bagi semua pihak yang membacanya.

2. Praktis

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

rujukan yang akan meneliti tentang manajemen resiko pembiayaan

murabahah dalam meningkatkan profitabilitas.

b. Bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam menyusun

kurikulum perkuliahan dengan memasukkan materi dalam pembelajaran

tenang manajemen resiko pembiayaan murabahah dalam meningkatkan

profitabilitas di Bank Syariah.

c. Bagi Bank Syariah Safir Bengkulu dapat dijadikan sebagai masukkan

dan saran untuk memperbaiki memperhatikan aspek – aspek yang harus

dilakukan perbankan syariah dalam mengimplementasi manajemen

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

13

resiko pembiayaan murabahah sehingga dapat meningkatkan

Profitabilitas pada Bank Syariah Safir Bengkulu.

d. Bagi masyarakat, dapat dijadikan pedoman dan sarana informasi tentang

manajemen pembiayaan resiko murabahah yang berkaitan dengan

keuntungan Bank Syariah Safir Bengkulu.

E. Kajian Terdahulu

Santri Yani, Analisis manajemen Resiko dalam meminimalisir

pembiayaan murabahah pada bank muamalat KC Bengkulu. 2017, character

nasabah merupakan salah satu analisis kreteria penilaian yang paling dominan

dalam proses pembiayaan atau kredit karena akan mempengaruhi pada analisis

selanjutnya yaitu analisis keuangan yang dapat mengarah pada kelangsungan

angsuran pembiayaan. Kendala yang sering dihadapai adalah pembiayaan yang

sudah diberikan itu menjadi bermasalah padahal sudah memperhatikan prinsip

5C . Peneliti menggunakan metode desktiptif kualitatif yang bermanfaat untuk

meminimalisir pembiayaan murabahah, kemudian data tersebut diuraikan,

dianalisis dan dibahas untuk menjawab permasalahan tersebut dengan analis

data yaitu menggunakan,reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Persamaan

penelitian Santri Yani dengan penelitian ini yaitu sama – sama menjelaskan

tentang manajemen resiko pada pembiayaan Murabahah di Bank Syariah.

Perbedaan penelitian Santri Yani dengan penelitian ini yaitu di penelitian

Santri Yani hanya menjelaskan tentang manajemen resiko itu bisa

meminimalisir pembiayaan Murabahah yang bermasalah dan hanya

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

14

menggunakan pendekatan Character calon nasabahnya.23

Pada penelitian in

lebih menjelaskan tentang penerapan manajemen resiko pada Bank Syariah

Safir Bengkulu dalam meningkatkan profitabilitas dengan metode pendekatan

yaitu character dan collateral. Jadi dari segi tujuan yang ingin dicapai itu

berbeda dari penelitian Santri Yani dengan pendekatan yang berbeda.

Nur Amalia, Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri, 2016,

penelitian ini berdasarkan kelayakan model menunjukkan bahwa mudharabah,

musyarakah, murabahah, istishna, dan ijarah memiliki dampak terhadap

profitabilitas. Hasil signifikansi (uji t) menunjukkan bahwa mudharabah,

musyarakah, murabahah, pembiayaan istishna berpengaruh terhadap

profitabilitas. Sementara itu, dana ijarah tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Syariah. ). Metode

ini menggunakan deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan gambaran tentang

seberapa besar struktur pembiayaan dan dampaknya terhadap profitabilitas

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Teknik pengumpulan

data menggunakan data sekunder dimana data tersebut diambil dari laporan

keuangan triwulanan yang telah diterbitkan oleh masing-masing Bank Syariah

yang telah dipilih sebagai sampel melalui website masing-masing bank.24

Persamaan penelitian Nur Amalia dengan penelitian ini yaitu sama – sama

mengkaji yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah serta profitabiltas

23

Santri Yani, Analisis Manajemen Resiko Dalam Meminimalisir Pembiayaan

Murabahah Pada Bank Muamalat Kc Bengkulu( Skripsi :IAIN Bengkulu, 2016). 24

Nur Amalia, Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas

Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi

(Volume 5, Nomor 5, Mei 2016), h. 2-10

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

15

pada Bank Syariah. Perbedaan penelitan Nur Amalia dengan penelitian ini

yaitu penelitian dari Nur Amalia hanya menjelaskan struktur pembiayaan pada

bank syariah yang di dalam struktur itu mencakup pembiayaan mudharabah,

musyarakah, murabahah, istishna dan ijarah yang berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah sedangkan penelitian ini lebih menjelaskan tentang

manajemen resiko pembiayaan murabahah dalam meningkatkan profitabilitas

selanjutnya perbedaaan penelitian Nur Amalia dengan metode penelitian ini

yaitu dari metode yang digunakan metode penelitian ini menggunakan metode

kualitatif sedangkan penelitian Nur Amelia menggunakan Metode Kuantitatif.

Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat” Liquidity

Risk Management: A comparative study between Conventional and Islamic

Banks of Pakistan, 2011, Risiko Likuiditas dapat timbul dari beragam operasi

ini, karena mereka dapat sepenuhnya menyediakan likuiditas bila ditetapkan

oleh pihak ketiga. Upaya tambahan diperlukan oleh bank syariah untuk

menskalakan manajemen likuiditas karena karakteristik dan kesesuaiannya

dengan prinsip syariah. Peneliti menggunakan metode kuantitatif, Penelitian ini

didasarkan pada data sekunder, yang mencakup periode empat tahun, yaitu

2006-2009. Studi ini menemukan hubungan ukuran modal bank dan net-

working yang positif namun tidak signifikan terhadap aset bersih dengan risiko

likuiditas pada kedua model tersebut. Selain itu rasio kecukupan modal pada

bank konvensional dan imbal hasil atas aset bank syariah ditemukan positif dan

signifikan pada tingkat signifikansi 10%. Persamaan penelitian Muhammad

Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat dengan penelitian ini yaitu sama –

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

16

sama mengkaji tentang manajemen resiko pada perbankan syariah. Perbedaan

penelitian Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat dengan

penelitian ini adalah terletak pada tujuan yang ingin dicapai, penelitian dari

Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat untuk melihat risiko

likuiditas yang terkait dengan solvabilitas lembaga keuangan, dengan tujuan

untuk mengevaluasi pengelolaan risiko likuiditas (LRM) melalui analisis

komparatif antara bank Konvensional dan Syariah Pakistan .25

selain itu dari

metode penelitian dari Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqat

menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data – data berupa

statistik atau angka – angka. Pada penelitian ini lebih menjelaskan tentang

Peneran Manajemen Resiko Bank Syariah Safir Bengkulu dalam meningkatkan

profabilitas dengan metode pendekatan penilaian yaitu character dan collateral

selanjutnya penelitian ini menggunakan metode penelitian deskiptif kualitatif.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu

suatu penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian dengan mengadakan

pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah.26

Selain

itu penulis juga menggunakan metode penelitian pustaka (library research).

Pada tahap yang kedua penulis mengelola data beberapa buku – buku

25

Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali, Shama Sadaqa, Liquidity Risk

Management: A Comparative Study Between Conventional and Islamic Banks Of Pakistan,

Interdisciplinary Journal of Research in Business , (Vol. 1, Issue. 1, January 2015), h. 35-44 26

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ed.Rev (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 26.

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

17

ataupun karya – karya tulis yang relevan dengan pokok permasalahan yang

diteliti.

Penulis menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan

yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur –

prosedur statistik atau cara – cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi, organisasi,

aktivitas sosial, dan lain – lain.27

Dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bertujuan memahami realitas sosial biasanya menggunakan analisis

dalam risetnya.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Bank Syariah Safir Bengkulu yang

ber alamat di Graha Safir, Jl. Merapi Raya No. 02 Kelurahan Kebun

Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu 38227 Telp. (0736) 346994.

Pemilihan lokasi tersebut di karenakan penulis akan mengkaji masalah

Manajemen Resiko Pembiayaan Murabahah yang berhubungan dengan

Bank Syariah Safir Bengkulu .

3. Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan terhitung sejak Oktober 2017

sampai Maret 2018 , dan yang menjadi subjek penelitian yaitu sekelompok

27

V. Wirat Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi, (Yogyakarta :

Pustakabaru Press, 2015), h. 11

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

18

orang yang memberikan informasi, mereka terdiri dari costumer service,

Ketua Devisi Marketing , Account Office dan Devisi Penanganan Pembiayaan

Bermasalah Bank Syariah Safir Bengkulu.

4. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data atau berasal dari sumber data utama.28

yaitu

berwujud tindakan – tindakan sosial dan kata – kata dari pihak yang

terlibat dengan masalah yang diteliti secara langsung di Bank Syariah

Safir Bengkulu.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi

dan mendukung data primer yang berupa dokumen – dokumen ilmiah

dan majalah, literatur yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.29

b. Teknik pengumpulan data

1) Observasi

Teknik observas adalah teknik yang dilakukan dengan

menggunakan pengumpulan data yang data itu didapat melalui

28

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Ed.Rev,

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 225 29

Rulli Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian (Kuantitatif,

Kualitatif, dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan), (Bandung : PT

Refika Aditama, 2014), h. 143

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

19

pengamatan dengan disertai pencatatan – pencatatan terhadapap

keadaan atau prilaku objek yang sasaran.30

2) Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian.31

Dalam metode ini, penyusun

menggunakan sistem interview yang bebas namun terkontrol. Dengan

kata lain, interview dilaksanakan dengan bebas, yang sesuai apa yang

diinginkan oleh interview kepada intervier namun mengarah dalam

pembicaraannya. Penulis menggunakan metode ini lebih mudah

mengajukan pertanyaan dengan Manager dan Staff Karyawan bagian

Manajemen Pembiayaan di Bank Syariah Safir Bengkulu.

3) Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Dokumen tersebut dapat berbentuk data,

rekaman, gambar, produk yang dijual.32

Pendokumentasian yang

peneliti lakukan adalah dengan merekam pembicaraan pada saat

wawancara dengan divisi yang ada di Bank Syariah Safir Bengkulu.

4) Studi Perpustakaan ( library research)

30

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi , Ed.

Rev, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h.104. 31

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Ed. Rev (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 218. 32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Ed.Rev.., h. 240

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

20

Penelitian perpustakaan untuk mendapatkan data sekunder

melalui pengumpulan dan penyelidikan data – data pada kepustakaan

khususnya yang berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu model Miles dan

Huberman karena peneliti kualitatif ini melakukan pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam priode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, saat

tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.33

Sesuai dengan pendekatan yang digunakan maka analisis data

dilakukan dengan teknik sebagai berikut:.

a. Data Reduction (Reduksi data) : reduksi data merupakan bentuk analisis

yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan

akhir dapat diambil. Dengan kata lain data yang sudah direduksi akan

dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, dan dapat mempermudah

peneliti untuk bisa melakukan pengumpulan data.34

b. Display data (penyajian data) : setelah data direduksi, langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. “Dalam hal ini Miles dan

Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..., h. 246 34

Aries Hadi sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo, (Jakarta : Kencana, 2010), h.7

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

21

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif.”35

c. Verification : langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

and Huberman adalah penarikan kesimpulan dalam verifikasi. Dengan

demikian kesimpulan dalam verifikasi. Maka kesimpulan dalam

penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang sudah

dirumuskan sejak awal, akan tetapi mungkin juga tidak karena seperti

setelah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah penelitian dilapangan.36

G. Sistematika Penulisan

Untuk sistematika dalam pembahasan penelitian ini, peneliti akan

sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang nantinya

akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis. Dalam

laporan ini terdapat beberapa bab dan masing-masing mengandung beberapa

sub bab, antara lain:

Bab I Pendahuluan, Bab ini berisikan latar belakang masalah yang

menjadikan alasan penelitian ini dilakukan. Setelah itu ditetapkan rumusan

masalah sebagai pedoman dan fokus penelitian, tujuan penelitian untuk

menjelaskan tujuan dari melakukan penelitian ini, manfaat penelitian,

penelitian terdahulu dilakukan untuk menghindari plagiat, atau duplikasi

terhadap penelitian serupa yang dilakukan, kemudian metode penelitian yang

35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..., h.249 36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D...,h. 252

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

22

berisikan jenis penelitian, lokasi penelitian sumber data, waktu dan subjek

penelitiaan, teknik analisis data dan terakhir sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi kajian teori yang mana sub bab

nya menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka dan

literature Membahas mengenai manajemen resiko, resiko pembiayaan,

pembiayaan murabahah dan profitabilitas.

Bab III Gambaran Umum Lokasi/Objek Penelitian. Tahap ini

berisikan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan Bank Syariah Safir

Bengkulu seperti sejarah berdirinya, visi dan misi Bank Syariah Safir

Bengkulu Stuktur Organisasi, dan Produk-produk Bank Syariah Safir

Bengkulu.

Bab IV Analisis Dan Pembahasan. Tahab selanjutnya yaitu hasil

penelitian dan pembahasan, bab ini merupakan persoalan yang diangkat dalm

skripsi ini, mengenai Implementasi manajemen resiko pembiayaan

murabahah dalam meningkatkan profitabilitas pada Bank Syariah Safir

Bengkulu.

Bab V Penutup. Dalam bab ini mengemukakan kesimpulan yang

diperoleh pada bab bab sebelumnya disertai dengan pemberian saran-

saran yang konstruktif sehubungan dengan masalah yang ditemui sebagai

bahan pertimbangan bagi perusahaan dan penulis lainnya untuk perbaikan

lebih lanjut.

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

23

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Resiko

1. Pengertian Manajemen

“Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen itu”37

Manajemen merupakan sebuah proses yang

mana proses itu diawali dengan proses perencanaan, pengorganisasian,

pemimpinan dan di akhiri dengan pengendalian pekerjaan anggota

organisasi serta menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.38

Manajemen juga diartikan suatu proses tau

kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang – orang ke arah tujuan – tujuan organisasional atau maksud

– maksud yang nyata.39

Semua pengertian tentang manajemen diatas secara

esensial mengandung persamaan mendasar, yaitu bahwa dalam manajemen

terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari sisi fungsionalnya

maupun dari tujuan yang ditargetkan sebelumnya. Jadi, manajemen itu

merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan dengan

37

H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen ( Dasar,Pengertian dan Masalah), ed.Rev, ,(Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2014), h.1-2.

38 Henki Idris Issakh dan Zahrida Wiryaman, Pengantar Manajemen, ( Jakarta : In

Media, 2015), h. 91 39

Irham Fahmi, Manajemen (Teori, Kasus dan Solusi), ( Bandung : Alfabeta, 2014),

h. 2

23

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

24

menggunakan tahapan – tahapan yang berguna untuk memudahkan dan

mengendalikan semuanya.

Ditinjau dari definisinya, manajemen memiliki empat fungsi .

keempat fungsi tersebut adalah merencanakan (planning),

mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan

mengendalikan ( controling).40

2. Pengertian Resiko

Resiko adalah bagian integral dari sebuah bisnis, bisnis apapun dan

tidak dapat dipisahkan dari resiko. Resiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk

keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang terjadi nantinya (future)

dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada

saat ini.41

“...dalam dunia finansial, resiko didefenisikan sebagai suatu kejadian

atau adanya kemungkinan terjadinya ketidak seimbangan pendapat

perusahaan atau cash flow ( jangka pendek/medium dan jangka

panjang). Dengan kata lain, potensi hasil dimasa mendatang

bervariasi dari hasil yang diharapkan. Hasil yang dicapai tidak dapat

digaransi dalam berbagai situasi, maka itulah resiko. Resiko terdapat

dua kemungkinan yakni resiko merupakan bahaya dan resiko

merupakan peluang...”42

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan oleh penulis

bahwa resiko ada sesuatu hal yang yang tidak diperkirakan oleh seseorang

yang dimana akibatnya dapat berupa baik ataupun buruk tergantung

bagaimana cara seseorang itu merespon suatu resiko tersebut.

40

Henki Idris Issakh dan Zahrida Wiryaman, Pengantar Manajemen..., h. 91 41

Irham Fahmi, Manajemen (Teori, Kasus dan Solusi)..., h.279 42

Maryanto Supriyono, Buku Pintar Perbankan,( Yogyakarta :CV Andi Officet,

2013), h. 198-199

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

25

3. Pengertian Manajemen Resiko

Manajemen resiko merupakan kegiatan mengontrol kemungkinan

atau potensi kerugian yang berasal dari kondisi natural maupun prilaku

spekulatif. Lebih lengkapnya dapat didefenisikan sebagai serangkaian

prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi,

mengukur, memantau, dan mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan

usaha.43

“Manajemen resiko menurut Bank Indonesia adalah serangkai

prosedur dan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau dan mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan usaha”44

Resiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial,

baik yang dapat diperkirakan (anticipated) mapun yang tidk dapat

diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif terhadap

pendapatan dan permodalan Bank. Resiko – resiko tersebut dapat

dihindari, tetapi dapat dikelola dan dikendalikan. Oleh karena itu,

sebagaimana lembaga perbankan pada umumnya, bank syariah juga

memerlukan serangkaian prosedur dan metodelogi yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan usaha, atau biasa

disebut sebagai manajemen resiko45

Jadi pengertian menurut penulis manajemen resiko adalah proses

dalam mengendalikan resiko yang tejadi agar resiko itu tidak menimbulkan

kerugian bagi suatu perusahaan.

43

Buchari Alma Dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syari’ah, (Bandung :

Alvabeta, 2014), h. 289 44

Taswan , Manajemen Perbankan Konsep, Teknik, Aplikasi,( Yogyakarta :UPP

STIM YKPN, 2013), h.232 45

Adiwarman karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan, Cet. 11 (Jakarta :

Rajawali Press, 2016), h.255

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

26

4. Manfaat Manajemen Resiko

Dengan diterapkannya manajemen resiko di suatu perusahaan ada

beberapa manfaat yang akan diperoleh yaitu :46

a. Perusahaan memilii ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap

keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati – hati setiap

keputusan, sehigga para manajer menjadi lebih berhati – hati (prudent),

dan selalu menempatkan ukuran – ukuran dalam berbagai keputusan.

b. Dapat memberi arah untuk suatu perusahaan dalam melihat pengaruh –

pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka

panjang.

c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu

menghindari resiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian

khususnya kerugian dari segi finansial.

d. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang menimum.

e. Dengan adanya sebuah konsep manajemen resiko (risk management

concept) yang dirancang secara detil itu artinya perusahaan telah

membangun arah dan mekanisme secara sustainable (berkelanjutan).

5. Tahap-Tahap Dalam Manajemen Risiko

Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara

komprehensif ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan oleh suatu

perusahaan, yaitu:47

46

Irham Fahmi, Manajemen (Teori, Kasus dan Solusi)..., h. 280 47

Irham Fahmi, Manajemen Resiko, (Bandung :Alfabeta, 2014), h. 3-5

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

27

a. Identifikasi Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan

tindakan awal berupa mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang akan

dialami oleh suatu perusahaan, termasuk bentuk – bentuk resiko yang

mungkin akan dialami oleh suatu perusahaan.

b. Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Risiko

Maksud dari tahap ini adalah pihak manajemen perusahaan

sudah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang dimaksud.

c. Menempatkan Ukuran-Ukuran Risiko

Maksud dari tahap ini adalah manajemen perusahaan sudah

menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model

metodologi penelitian yang akan digunakan

d. Menempatkan Alternatif-Alternatif

Maksud dari tahap ini adalah pihak manajemen perusahaan telah

melakukan pengolahan data.

e. Menganalisis Setiap Alternatif

Maksud dari tahap ini yaitu dimana setiap alternatif yang sudah

ada selanjutnya akan dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang

serta efek-efek yang mungkin timbul.

f. Memutuskan Satu Alternatif

Pada tahap ini setelah berbagai alternatif dipaparkan dan

dijelaskan baik dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

28

perusahaan maka diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki

pemahaman secara khusus dan mendalam.

g. Melaksanakan Alternatif Yang Dipilih

Pada tahap ini setelah alternatif sudah dipilih dan ditegaskan

serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer

perusahaan telah mengeluarkan surat keputusan (SK) yang sudah

dilengkapi dengan rincian biaya.

h. Mengontrol Alternatif Yang Dipilih Tersebut

Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan

pihak tim manajemen beserta para manajer perusahaan.

i. Mengevaluasi Jalannya Alternatif Yang Dipilih

Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan kontrol

dilakukan maka selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis

melaporkan kepada pihak manajer perusahaan.

6. Tipe – Tipe Resiko

Dari sudut pandang akademisi ada banyak jenis resiko namun

secara umum resiko itu hanya dikenal dalam 2 tipe saja yaitu :48

a. Resiko murni (pure resiko). Resiko murni dapat dibagi pada 3 tipe

resiko yaitu :

1) Resiko Aset Fisik. Resiko ini adalah resiko yang berakibat timbulnya

kerugian pada aset fisik suatu perusahaan/organisasi.

48

Irham Fahmi, Manajemen Resiko..., h..5-6

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

29

2) Resiko karyawan. Merupakan resiko karena apa yang dialami oleh

karyawan yang bekerja di perusahaan/organisasi tersebut.

3) Resiko Legal. Merupakan resiko dalam bidang kontrak yang

mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana.

b. Resiko spekulatif (speculative risk). Resiko spekulatif ini dapat

dikelompokkan kepada empat tipe yaitu :

1) Resiko Pasar. Merupakan resiko yang terjadi dari pergerakkan harga

pasar.

2) Resiko Kredit. Merupakan resiko yang terjadi karena countur party

gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan.

3) Resiko Likuiditas. Merupakan resiko karena ketidakmampuan

memenuhi kebutuhan kas.

4) Resiko Operasional. Merupakan resiko yang disebabkan pada kegiatan

operasional yang tidak berjalan dengan lancar.

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan

dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran

dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang

diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.49

“...pembiayaan dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva

produktif, adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah

maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat

49

Ismail, Perbankan Syariah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2015),

h.105

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

30

berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal

sementara, komitmen, dan kontijensi pada rekening administratif serta

sertifikat wadiah bank Indonesia. Pembiayaan merupakan aktifitas

atau kegiatan bank syariah yang sangat penting karena dengan

pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi

penunjang kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, bila pengelolaannya

tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha

bank. Misalnya, permasalahan pembiayaan muncul jika bank tidak

bisa menperoleh kembali cicilan pokok dan jasa dari pinjaman yang

diberikannya atau investasi yang sedang kelebihan dana – dana

tersebut dapat disalurkan kepada pihak – pihak yang memerlukan dan

memberikan manfaat kepada kedua belah pihak...”50

Pengertian pembiayaan menurut Undang – Undang Perbankan

Nomor 10 Tahun 1998 ayat 12 berbunyi:

Penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau

bagi hasil.51

Didalam Perbankan Syariah, pembiayaan yang diberikan kepada

pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip syariah. Aturan yang

digunakan yaitu sesuai dengan hukum islam.

Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang

kemungkinan besar pembiayaan yang mengalami permasalahan yang sulit

untuk dibayar kembali. Secara teknis bank memberikan pendanaan atau

pembiayaan untuk mendukung investasi atau berjalannya suatu usaha yang

telah direncanakan antara kedua belah pihak dengan kesepakatan bagi hasil

didalamnya.

50

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakara : Rajawali Press, 2014), h.

109 51

Undang – Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, (Jakarta : Sinar Grafika, 2015)

Cet Ke – 1, h. 30

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

31

2. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiyaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh bank

syariah dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan pembiayaan

yang telah diajukan oleh calon nasabah. Bank melakukan analisis

pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkinan

terjadinya defult oleh nasabah. Analisi pembiayaan murupakan salah satu

faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan

untuk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan. Analisis yang baik

akan menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis pembiayaan murupakan

salah faktor yang dapat digunakan sebagai acuan bagi bank syariah untuk

meyakini kelayakan atas permohonan pembiayaan nasabah.52

3. Prinsip Analisis Pembiayaan

Adapun prinsip Dalam Analisis pembiayaaan :

a. Character . artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pembiayaan.

Hal ini yang perlu ditekankan saat melihat karakter nasabah adalah

bagaimana sifat kejujuran, amanah, kepercayaan seorang nasabah.

Kegunaan penilaian karakter adalah untuk mengetahui sejauh mana

kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (williness to pay)

sersuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Untuk memperolehdan

mendapatkan gambaran tentang karakter calon nasabah dapat dilakukan

melalui:53

1) Meneliti riwayat hidup calon nasabah

52

Ismail, Perbankan Syariah..., h. 119-120 53

Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta

:Kalimedia, 2015), h.80 - 81

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

32

2) Meneliti reputasi calaon nasabah

3) SLIK OJK

4) Informasi dari pihak lain

5) Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya -

foya

b. Capacity. Analisis terhadap capacity ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibamnya

sesuai jangka waktu pembiayaan. Bank perlu mengetahui dengan pasti

kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya

setelah bank syariah memberikan pembiayaan. Beberapa cara yang dapat

ditempuh dalam mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah adalah

sebagai berikut :54

1) Melihat laporan keuangan

2) Memeriksa slip gaji dan rekening tabungan

3) Servei ke lokasi usaha calon nasabah.

c. Capital. Dalam hal ini bank harus terlebih dahulu melakukan penelitian

terhadap modal yang dimiliki oleh pemohon kredit. 55

d. Collateral. Artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam

kepada bank. Penilaian terhadap jaminan meliputi jenis, lokasi, bukti

kepemilikan dan status hukumnya. Dalam hal ini yang dikatakan jaminan

tidak hanya dalam bentuk benda saja akan tetapi bisa juga berbentuk

54

Ismail, Perbankan Syariah..., h.121- 122 55

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Cet. 7 (Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup, 2014), h.64-64

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

33

jaminan pribadi, letter of guarantea, rekomendasi, letter of comfort, dan

avalis. Penilaian terhadap jaminan dapat ditinjau dari dua segi :56

1) segi ekonomis

2) Segi yuridis

e. Condition fo economy. Bahwa dalam pemberian pembiayaan oleh bank,

kondisi ekonomi secara umum dan kondisi sektor usaha pemohon kredit

perlu memperoleh perhatian dari bank untuk memperkecil resiko yang

mungkin terjadi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut.

4. Unsur – Unsur Pembiayaan57

a. Debitur dan kreditur

Kedua pihak yang melakukan transaksi kredit, yaitu debitur dan

kreditur. Debitur atau disebut juga nasabah adalah pihak yang

mendapatkan pinjaman dari kreditur dan kreditur adalah pihak yang

memberikan pinjaman atau menyalurkan pinjaman yaitu bank.

b. Perjanjian

Setiap kredit diberikan oleh bank harus didasar adanya

perjanjian antara bank dengan debitur berupa perjanjian kredit. Perjanjian

kredit akan mengikat kedua belah pihak, yaitu bank dan debitur untuk

memenuhi ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kredit.

56

Binti Nur Asiyah, Manajemen Perbankan Bank Syariah..., 83 57

Ismail, Perbankan Syariah..., 94

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

34

c. Jangka waktu

Setiap kredit harus ditentukan jangka waktu pemberian kredit,

yaitu jangka waktu pemberian kredit, yaitu jangka waktu mulai dari

kredit dicairkan sampai dengan kredit lunas.

d. Balas jasa

Bank memberikan kredit dengan tujuan agar memperoleh

pendapatan atau balas jasa, yaitu berupa bunga untuk bank konvensional.

e. Kepercayaan

Bank memberikan kredit kepada debitur karena bank percaya

bahwa dana yang disalurkan kepada debitur akan dapat dikembalikan.

Bank percaya bahwa debitur dapat memenuhi kewajibannya sesuai

dengan perjanjian.

f. Resiko

Setiap menyalurkan dana pasti mengandung resiko bahwa dana

itu tidak kembali. Kredit diberikn oleh bank kepada debitur akan

mengandung resiko adanya kemungkinan debitur tidak dapat

mengembalikan dana pinjamannya. Oleh karena itu, bank harus

melakukan analisis kredit sebelum memutuskan untuk memberikan kredit

kepada debitur.

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

35

C. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan dengan akad jual beli

atas barang tertentu, dimana penjual harus menyebutkan harga beli barang

kepada pembeli dengan memberitahukan keuntungan yang diharapkan

sesuai jumlah tertentu.

“...murabahah adalah istilah dalam fiqih islam yang berarti suatu

bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan

barang, meliputi harga barang dan biaya – biaya lain yang dikeluarkan

untuk mendapatkan barang tersebut, dan tingkat margin (keuntungan

yang diinginkan)...”58

Dalam akad murabahah, penjual menjual barangnya dengan

meminta kelebihan atas harga beli dengan harga jual. Dalam aplikasi bank

syariah, bank merupakan penjual atas objek barang dan nasabah merupakan

pembeli. Bank membeli barang dari supplier, kemudian menjualnya kepada

nasabah dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli yang

dilakukan oleh bank syariah. Pembayaran dalam transaksi murabahah dapat

dilaksanakan dengan cara langsung membayar sekaligus pada saat jatuh

tempo atau membayar angsuran selama jangka waktu yang telah

disepakati.59

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dana keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan

pembeli. Akad murabahah adalah salah satu bentuk natural certainty

contracts, karena dalam murabahah ditentukan beberapa– keuntungan yang

58

Ascarla, Akad dan Produk Bank Syariah, Cet. 3 (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2014), h. 81 59

Ismail, Perbankan Syariah..., h. 138 -139

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

36

ingin diperoleh nya (required rate of profit).60

Jadi dapat disimpulkan

bahwa pembiayaan murabahah adalah pembiayaan jual beli yang dimana

bank memerikan kepada nasabah barang yang di inginkan nasabah dengan

sudah membuat suatu akad dan perjanjian yang sudah di sepakati oleh kedua

belah pihak baik bank dan nasabah.

Gambar 1.1

Skema Bai’ Al- Murabahah

2. akad jual Beli

6.Bayar

2. Dasar Hukum

a. Al – Qur’an Al- Baqarah ayat 275

بب لا يقهى إلا كوب يقم الزي الزيي يأكلى الش

ن قبلا إوب البيع يتخبط الشيطبى هي الوس رلك بأ

أحل الل الب بب بب فوي جبء هثل الش م الش حش يع

أهش إلى الل ى فل هب سلف فبت ب ي س عظة ه ه

ب خبلذى ن في لـئك أصحبة البس هي عبد فأ

60

Adiwarman karim, Bank Islam: Analisis Fiqh Dan Keuangan..., h. 113

1. Negosiasi dan

persyaratan

BANK NASABAH

SUPLIER

PENJUAL

3.Beli

Barang 4. Kirim

5. Terima

Barang &

Dokumen

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

37

“...orang-orang yang makan (mengambil) riba

tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang

kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka; mereka kekal di dalamnya...” 61

b. Al-Hadis (H.R. Ibnu Majah) Dari Suhaib Ar- Rumi r.a bahwa Rasululullah SAW besabda, “

tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan : jual secara tangguh,

muqarradah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung

untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.”62

Penjelasannya adalah kebolehan seseorang itu melakukan akad

jual beli atau murabahah dalam kegiatan ekonomi. Karena dengan

kegiatan yang sesuai dengan perintah Allah maka akan mendapatkan

keberkahan dalam setiap transaksi jual beli.

c. Undang-Undang

Pembiayaan Murabahah mendapatkan pengaturan dalam Pasal

12 dan Pasal 1 angka 13 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Selain itu, ada Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah Pengaturan secara khusus terdapat dalam Undang-undang No. 21

61

Departemen Agama RI, Alqur’an Dan Terjemahannya, (Bandung : Cv Penerbit

Dipenegoro, 2016), h. 47 62

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2016), h.55

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

38

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yakni Pasal 19 ayat (1) yang

intinya menyatakan bahwa kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi:

menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam,

Akad istishna’, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip

Syariah.63

d. Fatwa DSN No. 04/ DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah

Ketentuan umum Murabahah yang terdapat dalam bank syariah.64

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad Murabahah yang bebas riba

2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah islam.

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelan dilakukan secara berhutang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam

kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang

kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

63

Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2014), h.108 64

Muhammad, Model – Model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, (yogyakarta :

UII Press, 2009)

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

39

8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah

berupa pengikatan jaminan dan asuransi.

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabh untuk membeli barang

dari pihak ketiga (akad wakalah), akad jual beli Murabahah harus

dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

3. Rukun Murabahah

Rukun dari akad Murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi

ada beberapa yaitu :65

a. Pelaku Akad

Yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk

dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan

membelikan barang.

b. Obyek akad

Yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman ( harga)

c. Ijab Qabul

Ijab Qabul adalah Pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela

diantara kedua belah pihak yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui

korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

65 Ascarla, Akad dan Produk Bank Syariah..., 82

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

40

4. Syarat – syarat Pembiayaan Murabahah

Syarat-syarat murabahah, yaitu:66

a. Penjual (nasabah) penjual memberitahu biaya modal kepada pembeli

(nasabah) dan penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi

cacat atas barang sesudah pembelian, serta penjual harus menyampaikan

semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian

dilakukan secara utang.

b. Pembeli, memahami kontrak yang telah disepakati bersama dan tidak ada

unsur merugikan bagi pembeli

c. Barang yang dibeli, tidak cacat dan sesusai dengan kesepakatan bersama.

d. Akad/sighat, Kontrak harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan,

dan kontrak harus bebas riba.

e. Secara prinsip, jika syarat penjual memberi tahu biaya modal kepada

nasabh, penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian, dan penjual haru menyampaikan semua hal

yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan

secara utang tidak dipenuhi, maka pembeli mempunyai pilihan/;

1) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

2) Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang

yang dijual.

66

Abu azam Al Hadi, fiqh muamalah kontemporer, (Depok : Raja Grafindo Persada,

2017), h. 55

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

41

3) Membatalkan kontrak.

5. Manfaat Murabahah

Pada saat inilah produk pembiayaan yang paling mudah dalam

implementasiannya dibandingkan dengan produk pembiayaan yang lainnya.

Bank syariah yang bertugas untuk membelikan barang modal yang

dibutuhkan.67

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi bai’ al-

murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian juga risiko yang harus

diantisipasi.

Bai’ Al-Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah.

Salah satu manfaat Bai’ Al-Murabahah adalah keuntungan yang diperoleh

dari selisih harga beli dan harga jual. Selain itu, sistem al-murabahah juga

sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di

bank syariah.68

6. Risiko yang harus diantisipasi dalam Murabahah69

a. Default atau kelalaian; anggota sengaja tidak membayar angsuran.

b. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila ada kenaikan harga barang di

pasar padahal bank sudah membelikan barang tersebut untuk nasabah.

Bank tidak dapat mengubah harga jual tersebut karena sudah ada

kesepakatan dari kedua belah pihak.

c. Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga

nasabah/anggota tidak mau menerimanya. Kemungkinan lain karena

67

M.Nur Rianto, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah…, h. 44. 68

Muhammad Syafi‟I Antonio,Bank…, h. 106 69

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah..., 62

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

42

nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia

pesan. bila bank sudah menandatangani kontrak pembelian dengan

penjualnya, maka barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan kata

lain, bank memiliki risiko menjualnya kepada pihak lain.

d. Dijual; karena Bai’ Al-Murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah berhak melakukan apapun terhadap aset yang dia miliki,

termasuk untuk menjual aset tersebut. Jika terjadi demikian, risiko untuk

default tidak terlalu besar.

D. Profitabilitas Bank Syariah

1. Pengertian Profit

Setiap aktivitas perdagangan berorientasi pada laba atau bisa juga

disebut dengan profit (keuntungan). Profit adalah tujuan akhir dalam

aktivitas produksi, terutama pada tahap penetapan harga barang, dengan

menaikkan harga barang yang melampaui penurunan dalam penjualan, maka

akan memberikan laba.70

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas

bank, besar kecilnya bank dan lokasi bank bukan merupakan faktor yang

paling menentukan. Manajemen yang baik yang ditunjang oleh faktor modal

dan kombinasi ideal untuk keberhasilan bank. Dari segi manajemen paling

sedikit ada tiga aspek yang penting diperhatikan, yaitu balance sheet

70

Musselmandan John Jackson, Pengantar Ekonomi Perusahaan, ed.Rev (Jakarta:

Erlangga, 2013) h 330

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

43

management, operating management, dan financial management. Balance

sheet management meliputi asset dan liability management, artinya

pengaturan harta dan utang secara bersama. Inti assets management adalah

mengalokasikan dana kepada berbagai jenis atau golongan earning assets

yang berpedoman kepada ketentuan berikut:

a. Assets itu harus cukup likuid sehingga tidak akan merugikan bila

sewaktu-waktu diperlukan untuk dicairkan.

b. Assets tersebut dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan atau

permintaan pinjaman, tetapi juga masih memberikan earnings.

c. Usaha me-maximize income dari investasi.

Dengan berpedoman kepada tiga hal tersebut diatas, maka

hendaknya dana itu dialokasikan ke dalam asset.71

Liability management

berhubungan dengan pengaturan dan pengurusan sumber-sumber dana yang

pada dasarnya mengusahakan tiga hal, yaitu sebagai berikut:

a. Kecukupan dana yang masuk, tidak mengalami kekurangan yang dapat

menghilangkan kesempatan (opportunity cost), tetapi juga tidak terlalu

besar (melebihi kemampuan untuk menginvestasikannya). Jika sampai

kelebihan tentu akan dapat menyebabkan pembayaran bunga yang lebih

besar dari pada yang seharusnya dan tentu akan menurunkan tingkat

profitabilitasnya, kecuali dana itu dari giro tanpa bunga.

b. Bunga yang dibayarkan hendaknya masih pada tingkat yang memberikan

keuntungan bagi bank.

71

O.P.Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Rev.Ed

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 154

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

44

c. Diusahakan agar ada atau terdapat keseimbangan antara giro dan

deposito, antara demand deposit dan time deposit. Keseimbangan

semacam ini perlu untuk menjaga likuiditas karena dengan time deposit

ada waktu yang dipastikan berapa lama dapat dinvestasikan dan kapan

harus disediakan alat-alat likuid.

Dalam liability management banyak faktor yang berada diluar

kemampuan manajemen, contohnya kemauan dan keinginan menitipkan

uang dengan time maupun demand deposit adalah terletak pada deposan

atau si peminjam. Banyak sedikitnya deposan yang menitipkan uangnya

tidak 100% dapat diawasi atau dikuasai oleh bank, tetapi tergantung pada

perilaku masyarakat. Bank dengan berbagai kebijakannya hanya bisa

mempengaruhi.

Operating management adalah manajemen bank yang berperan

dalam menaikkan profitabilitas dengan cara menekan biaya. Sebagaimana

disebutkan di atas, biaya adalah salah satu faktor yang ikut menentukan

tinggi rendahnya profitabilitas. 72

Jadi, tidak cukup hanya menaikkan

pendapatan bruto saja, akan tetapi juga harus berusaha menaikkan efisiensi

penggunaan biaya dan menaikkan produktivitas kerja. Yang termasuk dalam

operating management adalah usaha untuk menekan cost of money.

Menekan tingkat biaya sampai pada suatu titik yang paling efisien bagi bank

adalah suatu proses yang terus-menerus, tidak bisa sekali jadi melalui

rumus-rumus.

72

O.P.Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank..., h.156

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

45

Aspek ketiga dalam manajemen yang turut menentukan

profitabilitas adalah financial management. Aspek ini meliputi hal-hal

berikut :

a. Perencanaan penggunaan modal, penggunaan senior capital yang dapat

menekan cost money, merencanakan struktur modal yang paling efisien

bagi bank.

b. Pengaturan dan pengurusan hal ihwal yang berhubungan dengan

perpajakan.

Aspek-aspek tersebut di atas, meskipun kita dapat membeda-

bedakannya, di dalam praktek tidak dapat dipisahkan antara satu dan lain.

Tidak hanya satu aspek saja yang penting, tetapi semua aspek sama

pentingnya dan harus dikerjakan bersama-sama secara simultan.

Dalam arti yang luas, aspek manajemen meliputi penentuan tujuan

kebijakan, keputusan, dan tindakan (action) yang harus diambil atau

dilakukan pimpinan sehubungan dengan pengelolaan yang menguntungkan

bagi suatu bank.

Aspek ketiga dalam manajemen yang turut menentukan

profitabilitas adalah financial management. Aspek ini meliputi hal-hal

berikut :73

a. Perencanaan penggunaan modal, penggunaan senior capital yang dapat

menekan cost money, merencanakan struktur modal yang paling efisien

bagi bank.

73

O.P.Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank..., h. 158

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

46

b. Pengaturan dan pengurusan hal ihwal yang berhubungan dengan

perpajakan.

Aspek-aspek tersebut di atas, meskipun kita dapat membeda-

bedakannya, di dalam praktek tidak dapat dipisahkan antara satu dan lain.

Tidak hanya satu aspek saja yang penting, tetapi semua aspek sama

pentingnya dan harus dikerjakan bersama-sama secara simultan.

Dalam arti yang luas, aspek manajemen meliputi penentuan tujuan

kebijakan, keputusan, dan tindakan (action) yang harus diambil atau

dilakukan pimpinan sehubungan dengan pengelolaan yang menguntungkan

bagi suatu bank.74

3. Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas daiartikan sebagai hasil dari kebijaksanaan

manajemen yang sudah diambil.75

Rasio keuntungan untuk mengukur

seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.

Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen

dalam mengelola perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh

laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Untuk

memperoleh laba diatas rata-rata, manajemen harus mampu meningkatkan

pendapatan dan mampu mengurangi semua beban atas pendapatan. Itu

berarti manajemen harus memperluas pangsa pasar dengan tingkat harga

74

O.P.Simorangkir, PengantarLembagaKeuangan Bank dan Non Bank..., h. 156 75

Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, ed.Rev (Yogyakarta: Ekonisia, 2017), h. 238.

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

47

yang menguntungkan dan menghapuskan aktivitas yang tidak bernilai

tambah.76

Rasio profitabilitas terdiri dari :

a. Return On Asset (ROA)

Return On Asset = Laba Bersih x 100%

Total Aktiva

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume

penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa

aktiva dapat lebih cepat berputar dan memperoleh laba.

b. Return On Equity (ROE)

Return On Investment = Laba Bersih x 100%

Rata-rata Modal

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila

diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini akan semakin baik.

4. Rasio Profitabilitas (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih dan

total aktiva, rasio ini menunjukkan kemampuan dengan menggunakan

seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.77

Return On Asset (ROA) adalah mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu.

ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On Investment).

76

Darsono, Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan Keputu

san Bisnis Berbasis Analisis Keuangan, Ed. Rev (Jakarta: Penerbit DIADIT Media, 2014), h.

55. 77

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014),

h. 196

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

48

Return On Asset (ROA) adalah mengukur kemampuan perusahaan

secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah

keseluruhan aktiva yang ada di dalam suatu perusahaan. ROA digunakan

untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan perusahaan.78

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Asset (ROA)

adalah rasio profitabilitas sebagai alat atau metode untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan bersih berdasarkan

tingkat asset yang dimiliki perusahaan.

Alasan menggunakan pendekatan Return On Asset (ROA)dalam

penelitian ini adalah:

a. Penilaian kesehatan bank dilakukan oleh Bank Indonesia dilihat dari

aspek profitabilitas dilakukan dengan menggunakan indikator Return On

Asset (ROA).

b. Rasio Return On Asset (ROA)

Mengukur bagaimana kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. Tingkat

profitabilitas yang diukur oleh ROA bertujuan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk

menghasilkan laba.

78

Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan, Rev.Ed (Jakarta: PT Raja Grafin do Persada, 2014), h. 63.

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

49

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Bank Syariah Safir Bengkulu

Di Bengkulu hingga tahun 2005 terdapat sekitar 20 ribuan usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM), namun baru 10 ribuan yang memperoleh

fasilitas dan akses layanan perbankan. 3-8 ribuan wirausaha memperoleh

pembiayaan usaha berasal dari tengkulak dan kembali/keluarga serta hanya

beberapa persen yang baru pelayanan di perbankan Syariah.79

Memahami hal sebelumnya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Safir

telah melakukan pengamatan dan wawancara (Studi Kelayakan Bisnis) keada

pengusaha mikro dan kecil di beberapa kabupaten di Bengkulu. Responden

mengatakan bahwa bank terlalu rumit dan menakutkan dengan berbagai

persyaratan dan proses untuk menjamin uang, selain itu mereka tidak

mempunyai waktu untuk datang ke Bank karena harus menunggu toko atau

kiosnya.

Mereka membutuhkan suatu layanan persyaratan yang sederhana,

proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan transaksi yang dapat

dilakukan ditempat usaha mereka serta mereka berkeinginan untuk kembali

membangkitkan ekonomi berbasis syariah. Oleh karena itu, pada 2005 Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Safir hadir untuk memberikan layanan secara

khusus bagi usaha dengan skala mikro dan kecil.

79

Novran Aditia, File Perusahaan Bank Syariah Safir Bengkulu 2016, diambil pada

tanggal 07 Februari 2017

49

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

50

Bank Syariah Safir didirikan pada tanggal 10 september 2005, berdasarkan

keputusan Bank Indonesia No.07/53/KEP.GBI/2005 PT.BPRS Safir telah

disahkan oleh menteri hukum dan HAM RI No.C.180689HT.01.01 Tahun

2005. Akta pendiriannya disahkan di depan Notaris Iraan, S.H. dengan akta

No. 8 pada tanggal 04 Juni 2004. Bank Syariah Safir didirikan atas prakasa :80

1. H. Basri Muhammad, S.Sos

2. Ir. Bambang Sutrisno

3. Ir. Akhmad Muklis Yusuf

Bank syariah Safir dalam kegiatannya diawasi oleh Dewan Pengawas

Syariah yang diangkat dengan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah

Nasional, yang terdiri dari :

Ketua : Drs. KH. Abdullah Munir, M.Pd

Anggota : Prof. Dr. Rohimin, M.Ag

Bank syariah safir bengkulu didirikan dengan modal dasar perseroan

sebesar Rp. 4.000.000.000,- yang terdiri atas 4.000 lembar saham, masing –

masing saham bernilai niminal sebesar Rp. 1000.000,-

Modal perseroaan tersebut terdiri dari :

1. H. Basri Muhammmad, sebanyak 2.733 lembar saham, dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp.2.733.000.000,-

80

Brosur Bank Syariah Safir Bengkulu, diambil pada tanggal 07 Februari 2018

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

51

2. Ir. Bambang Sutrisno sebanyak 747 lembar saham, dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp.747.000.000,-

3. Ir. Ahmad Muklis Yusuf sebanyak 520 lembar saham, dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp.520.000.000,-

Pada bank syariah safir bengkulu telah ditentukan dan dibentuk dewan

direksi dan komisaris, terdiri dari :

Komisaris Utama : H.Basri Muhammad

Komisaris : Mukhlis Yusuf

Direktur Utama : Friska Dipniustiawan

Direktur : Rahmad Suryatna

Namun pada tanggal 16 juli 2008, PT. Bank Perkreditan Rakyat

Syariah Safir berubah menjadi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Safir

berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentan

Perbankan Syariah dan juga pada tanggal 31 desember 2015 berdasarkan Akta

Notaris Dian Rismawati, S.H. Nomor 42 tanggal 14 juli 2015 terjadi perubahan

Susunan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah sebagai :

1. Direksi

Direktur Utama : Friska Dipniustiawan

Direktur : Ahmad Fauzi

2. Komisaris Utama : H. Basri Muhammad, S.Sos, M.Si

Komisaris : Dr. H. Ahmad Mukhlis Yusup, MBA

3. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Drs. KH. Abdullah Munir, M.Pd

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

52

Anggota : Prof. Dr. Rohimin, M.Ag

Untuk melakukan perubahan susanan Direksi, Dewan Komisaris, dan

Dewan Pengawas Syariah tadi, Bank Syariah Safir Bengkulu telah melakukan

langkah – langkah strategis, taktis dan nyata dalam mengoptimalkan peran

untuk meningkatkan potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat bengkulu.

Langkah – langkah ini dilakukan dengan memberikan pembiyaan dan

pembinaan terhadap usaha kecil dan mitra terutama pada sektir perdagangan

dan pertanian.

Bank Syariah Safir Bengkulu juga melakukan upaya peningkatan

manajemen SDM, teknologi operasi yang nantinya diharapkan dapat lebih

meningkatkan pelayannanya terhadap masyarakat secara cepat dan tepat sesuai

dengan visi dan misi Bank Syariah Safir bengkulu.

B. Visi Dan Misi Bank Syariah Safir Bengkulu

Adapun Visi dan Misii Bank Syariah Safir Bengkulu adalah sebagai

berikut :81

1. Visi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Safir Bengkulu yaitu:

a. menjadi Bank Syariah Safir Bengkulu Unggulan dan sehat di Provinsi

Bengkulu

b. memberikan manfaat dalam pembangunan perekonomian khusunya

masyarakat Provinsi Bengkulu.

2. Misi Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu:

81

Brosur Bank Syariah Safir Bengkulu, diambil pada tanggal 07 Februari 2018

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

53

a. Memberikan layanan yang profesionaal dan amanah dalam menjalankan

usaha perbankan

b. Menjadi mitra usaha ummat

C. Struktur Oranisasi Bank Syariah Safir Bengkulu

Bank Syariah Safir Bengkulu memiliki struktur organisasi yang sama

dengan Bank Konvensional namun perbedaan Bank Konvensional dengan

PT.BPRS Safir Bengkulu yaitu Bank Syariah Safir Bengkulu terdapat Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi operasional Bank Syariah

Safir Bengkulu agar sesuai dengan prinsip islam. Struktur organisasi Bank

Syariah Safir Bengkulu terdiri dari : 82

1. Dewan Pengawas Syariah

2. Dewan Komisaris

3. Dewan Direksi

4. Kepala devisi marketing

5. Devisi Operasional

6. SPV Tim Penanganan bermasalah

7. Staf Account Officer pembiayaan

8. Staf Tim Penanganan pembiayaan bermasalah

9. Kepala devisi Pendanaan

10. Account Officer Pendanaan

11. Kepala Devisi Operasional

12. Head Teller

82 Lady Alviza, dkk, Praktikum Lembaga Keuangan Syariah, Laporan PKL : IAIN

Bengkulu,2017

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

54

13. Teller

14. Staf Pelaporan

15. Customer Service

16. Staf Deposito atau Rahn

17. Kepala seksi Administrasi pembiayaan dan legal jaminan

18. accounting

19. Kepala Devisi Umum dan Personalia

20. Staf Personalia

21. Satuan pengawas internal

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

55

Gambar 1.2

Struktur Oranisasi Bank Syariah Safir Bengkulu

Sumber: Struktur Organisasi Bank Syariah Safir Bengkulu 2016

RAPAT UMUM

PEMEGANG SAHAM

Dewan

komisaris

Dewan

Pengawas

Syariah

DIREKSI

Satuan Pengawas

Ka.DIV.

Marketing

Ka.DIV.

Operasional Ka.DIV. UMUM

dan Personalia Ka.DIV

Pendanaan

Kantor

cabang

Staff

umum dan

Personalia

Security

Office

boy

Driver

Supervisor

Pendanaan

Pendanaan

KA. Kantor

Kas

Seksi Kas &

Teller

Seksi

Tabungan

Deposito

Seksi

Akuntansi

dan Suries

Seksi admin

pembiyaan

Seksi Admin

Legal

Seksi

costumer

service

Supervisor

Landing

Account

Officer

Supervisor

Penanganan

Pembiyaan

Bermasalah

Supervisor

Landing

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

56

Bank Syariah Safir Bengkulu memiliki struktur organisasi yang sama

dengan bank konvensional namun perbedaan bank konvensional dengan bank

syariah yaitu pada bank syariah terdapat dewan pengawas syariah (DPS) yang

bertugas mengawasi operasional bank syariah agar sesuai dengan prinsip islam

D. Produk – Produk Bank Syariah Safir Bengkulu

Bank Syariah Safir Bengkulu melayani berbagai aktivitas usaha mikro

dan kecil, baik dalam pembiayaan maupun simpan pinjam. Untuk selalu

memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan layanan, Bank Syariah

Safir Bengkulu terdiri beberapa produk yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan, sebagai berikut :83

1. Pembiayaan dan Penyaluran Dana

Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu :

a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan

dengan prinsip jual beli atau disebut juga pembiayaan murabahah.

b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa

dilakuakan dengan prinsip sewa disebut juga pembiayaan ijarah.

c. Transaksi pembiayaan untk usaa kerjasama yang ditujuan guna

mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil disebut

juga pembiayaan musyarakah.

83

Brosur Bank Syariah Safir Bengkulu, diambil pada tanggal 07 Februari 2018

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

57

d. Rahn dan Qardh

2. Produk Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana di Bank Syariah Safir Bengkulu dapat

berbentuk tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat yaitu :

a. Prinsip Wadi’ah

Tabungan wadiah Bank Syariah Safir Bengkulu terdiri dari :

1) Tabungan Wadi’ah Umum

2) Tabungan Wadi’ah Pelajar

3) Tabungan Haji dan Qurban

4) Tabungan Pasar

5) Tabungan Toko/Warung

b. Mudharabah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah penyimpanan atau

deposan bertindak sebagai shohibul maal (pemilik modal) dan bank

sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk

melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah

dijelaskan terdahulu. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan

nisbah yang disepakati.

Dalam hal bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan

mudharaba, maka bank bertanggungjawab penuh atas kerugian yang

terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib – ada

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

58

pemilik dana, ada usaha yang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab

kabul. Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada deposito berjangka.

Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan

jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, stelah

jatuh tempo yang akan diperlukan sama seperti deposito baru, tetapi bila

akad pada sudah dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu

dibuat akad baru. Ketentuan – ketentuan yang lain yang berkaitan dengan

tabungan dana deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah.

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembiayaan murabahah di Bank Syariah Safir Bengkulu

Sebagaimana mana yang telah dinyatakan oleh Kadiv Marketing Bank

Syariah Safir Bengkulu yaitu : pembiayaan murababah yang di lakukan oleh

Bank Syariah Safir Bengkulu lebih fleksibel tidak harus bank memberikan

barang kepada nasabah tetapi yang sering dilakukan oleh Bank Syariah Safir

Bengkulu adalah murabahah bil wakalah yaitu bank mawakilkan kepada

nasabah untuk langsung memilih barang yang di inginkan setelah barang sudah

didapatkan oleh nasabah selanjutnya nasabah memberikan bukti pembayaran

barang kepada pihak bank setelah itu baru lah bank mentransfer uang kepada

penjual dengan perjanjian yang sudah dilakukan di awal sebelum barang di

beli. 84

Dari sistem yang digunakan oleh Bank Syariah Safir Bengkulu maka

akan banyak menimbulkan ketidaksesuaian antara praktek murabahah bil

wakalah dengan dasar ketentuan akad tersebut.

Jika merujuk pada Fatwa Syariah Nasional No:04/DSN-

MUI/IV/2000 tentang murabahah point pertama tentang ketentuan umum

murabahah nomor 9 menjelaskan jika bank hendak mewakilkan kepada

nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah

harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.85

Sesuai

84

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari 2018 85

Fatwa DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Mui, (jakarta : CV

Gaung Persada, 2014), h. 26

59

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

60

ketentuan fatwa DSN MUI akad murabahah bil wakalah dapat dilakukan

dengan syarat jika barang yang dibeli oleh nasabah sepenuhnya sudah milik

lembaga keuangan syariah, kemudian setelah barang tersebut dimiliki lembaga

keuangan syariah maka akad murabahah dapat dilakukan. Selain itu juga

sesuai standar umum SOP pembiayaan murabahah bank (sebagai penjual)

harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian objek

pembiayaan kepada nasabah (sebagai pembeli) seperti harga pokok, marjin,

kualitas dan kuantitas objek pembiayaan yang akan diperjuangkan. Akan tetapi

dalam pelaksanaan di lapangan praktek wakalah dalam murabahah tidak

diakhiri dengan pelaksanaan transaksi murabahah, hal ini dapat dipahami dari

tindakan nasabah yang hanya menyerahkan bukti (kwitansi) pembelian barang

tersebut sebagai kelengkapan administrasi, dengan demikian proses akad

murabahah mendahulukan pelaksanaan wakalah. Pihak bank tidak melihat

apalagi menyerahkan benda atau barang tersebut untuk dilakukan jual beli

murabahah dengan hal demikian pula akan menimbulkan ketidakjelasan

penentuan marjin pada saat melakukan transaksi.

Cara Bank Syariah Safir Bengkulu untuk mengantisipasi kecurangan

dalam sistem murabahah yang diterapkan maka pihak bank sendiri membuat

sebuah antisipasi yaitu setelah barang itu di dapatkan oleh nasabah maka pihak

bank akan mentransfer uang kepada pemilik barang bukan kepada nasabah

untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh nasabah itu sendiri seperti

ketidaksesuain apa yang tertera di nota atau kwitansi yang di berikan kepada

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

61

nasabah untuk bank dengan kenyataannya maka antisipasi bank dengan

mentranfer uang bukan ke rekening nasabah akan tetapi ke supplier.

Dari analisa penulis yang dilakukan belum sesuai karena merujuk

pada aturan Fatwa Syariah Nasional No:04/DSN-MUI/IV/2000 tentang

murabahah point pertama tentang ketentuan umum murabahah nomor 9 jika

bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak

ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip

menjadi milik bank walaupun antisipasi bank yaitu dengan mentransfer ke

supplier bukan ke nasabah akan tetapi menurut aturan belum sesuai.

B. Manajemen Resiko pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Safir

Bengkulu

Dalam memberikan pembiayaaan murabahah di Bank Syariah Safir

Bengkulu Account Officer akan menganalisa terlebih dahulu aspek – aspek

dasar dari analisis pembiayaan yaitu yang di kenal prinsip 5C ( Character,

Capacity, Capital, Condition, Colleteral). Jadi pembiayaan murabahah di

Bank Syariah Safir Bengkulu kepada nasabah harus melalu prinsip pemberian

pembiayaan dengan analisa 5C ( Character, Capacity, Capital, Condition,

Colleteral), sehingga ini sesuai dengan teori bahwa untuk menganalisa

pembiyaan harus berdasarkan analisa 5C yang merupakan standar minamal

yang lazim digunakan dikalangan perbankan syariah. Terutama pada yang akan

di fokuskan kepada dua prinsip pembiayaan yaitu analisis Character dan

Colleteral. Karena kedua hal tersebut biasanya yang sangat sering di utamakan

di Bank Syariah Safir Bengkulu karena character itu sendiri berhubungan

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

62

dengan watak calon nasabah atau kepribadian calon nasabah, untuk Bank

Syariah Safir Bengkulu cara untuk melihat calon nasabah itu jujur atau tidak

dengan cara antara lain:86

a. Wawancara

Wawancara adalah proses dimana Account Officer menanyakan

beberapa informasi – informasi atau data kepada calon nasabah melalui

percakapan langsung untuk tujuan tertentu.

b. SLIK OJK

SLIK atau Sistem Layanan Informasi Keungan adalah sistem

informasi yang pengelolaannya jadi tanggung jawab OJK yang bertujuan

untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pelayanan informasi keuangan

yang salah satunya berupa penyedian informasi debitur atau IDO Historis.

SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keungan) menjadi penyaringan

pertama yang harus dilakukan. Pasalnya, dari sini histori pembayaran calon

nasabah akan dapat dibaca. Bagaimana hutang di bank lain, berapa

jumlahnya, dan bagaimana pembayaranya di bank tersebut.

c. Credit checking

Cara mengetahui karakter calon nasabah yaitu dengan melakukan

credit checking. Kegiatan ini dilakukan langsung di area sekitar rumah calon

nasabah.

d. Melakukan check on the spot

86

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari 2018

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

63

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah meninjau langsung ke

lokasi ( check on the spot). Di mana lokasi tempat tinggal calon debitur,

maupun lokasi usaha dan lokasi agunan. Hal ini dilakukan untuk melihat

kebenaran dari apa yang dikatakan oleh calon debitur pada saat wawancara

sebelumnya. Untuk aguan diperlukan COS agar terdapat kesesuaian surat

yang digunakan dengan fisik agunan.

e. Checking in club

Cara ini dilakukan untuk menanyakan character calon debitur atau

nasabah kepada perkumpulan yang dinaungi seperti perwiritan, komunitas

sosial, dan lain – lain.

f. Pengecekan DHN ( Daftar Hitam Nasional)

Lakukan cross check dengan bank pemberi kredit bagaimana track

record calon debitur.

g. Pengecekan ke supplier

Cara ini untuk melihat bagaiamana ketepatan pembayaran debitur,

apakah tepat waktu atau sering terlambat.

h. Mempelajarai karakter masyarakat setempat

Karena kebiasaan di setiap daerah memiliki banyak perbedaan,

Apakah karena mempunyai nama baik yang besar atau sebaliknya

mempunyai reputasi yan buruk? apakah calon debitur masuk daftar

masyarakat yang “disegani” didaerah itu? Kenapa disegani?

Selain itu juga salah satu prinsip yang harus ada dalam pembiyaan

murabahah pada Bank Syariah Safir Bengkulu adalah Colleteral. Colleteral

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

64

itu sendiri adalah jaminan yang akan diberikan oleh calon nasabah sebab

jaminan itu sendiri merupakan hal yang harus ada ketika seseorang ingin

melakukan pembiayaan. pada Bank Syariah Safir Bengkulu melakukan

penilaian terhadap jaminan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:87

a. Harga beli

b. Masa pemakaian

c. Perkiraan harga

d. Daya beli masyarakat

e. Sifat atau permintaan barang tersebut

f. Kelengkapan dokumen : surat – suratnya, hak jelas dan biaya yang masih

harus di perhitungkan.

g. Untuk jaminan berupa tanah dan bangungan yang dapat diterima sebagai

jaminan adalah hak milik, pakai, sewa , guna usaha.

Setelah semua itu terpenuhi baik itu character calon nasabah dan

jaminan nasabah maka Account Officer akan menganalisa apakah layak untuk

diberikan atau tidak selanjutnya setelah layak maka akan di ajukan oleh komite

yang selanjutnya di sana akan ditentukan besar dari pembiayaan calon nasabah

itu akan diberikan.

Setelah nasabah mendapatkan barang yang di inginkan selanjutnya

atau begitu pencairan maka Bank Syariah Safir Bengkulu akan melakukan

sebuah manajemen resiko awal yaitu membentuk PPAP 0.5 % (Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif) dari Flapon untuk yang lancar dan PPAP 10 %

87

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari 2018

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

65

dari Flapon yang tidak lancar.88

Karena berdasarkan peraturan Bank Indonesia

Nomor. 13/26/PBI/2011 tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia

Nomor. 8/19/PBI/2006 tentang kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan

Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat

menyebutkan bahwa penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, yang

selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar

persentase tertentu dari bukti debit berdasarkan penggolongan kualitas Aktiva

Produktif. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) berfungsi sebagai

cadangan biaya antisipasi terhadap kerugian, yang ditempatkan pada pos aktiva

pada suatu neraca keuangan. Biasanya PPAP diperhitungkan sebagai faktor

yang berpengaruh terhadap penambahan dan pengurang daru suatu laporan

laba rugi. Untuk mengatasi kengantisipasi potensi kerugian, bank wajib

membentuk penyisihan pengahapusan Aktiva (PPA) terhadap aktiva produktif

dan aktiva non produktif. PPA meliputi cadangan umum untuk aktiva

produktif, dan cadangan khusus untuk aktiva non produktif. Aktiva produktif

memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank. Sebagai sumber

utama, pada aset ini juga terdapat resiko besar. Potensi kerugian yang

diakibatkan oleh buruknya tingkat kolektibilitas aset ini dapat membawa

kebangktrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP) berupa cadangan umum dan cadangan

88

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari 2018

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

66

khusus guna menutupi resiko kemungkinan kerugian tersebut. Cadangan yang

dibentuk dari aktiva produktif ini terdiri dari :89

a. PPAP umum sebagaimana dimaksud di atas diterapkan paling kurang

sebanyak 0,5% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar.

b. PPAP khusus yang diterapkan paling kurang sebesar:

1) 10% dari Aktiva Produktif dengan kualitas kurang lancar setelah

dikurangi dengan nilai agunan

2) 50% dari aktiva produktif dengan kualitas diragukan setelah dikurangi

dengan nilai agunan

3) 100% dari aktiva produktif dengan kualitas macet setelah dikurangi

dengan nilai agunan.

Dengan adanya PPAP maka bisa ditentukan tingkat resiko sejak awal

pembiayaan murabahah itu dicairkan. Selain itu Bank Syariah Safir Bengkulu

sering mengalami kesulitan dalam hal kemampuan pembayaran angsuran

nasabah terutama nasabah yang profesinya dibidang pertanian dan perkebunan

karena yang sering terjadi yaitu harga komuditi uang tidak naik – naik

sedangkan harga barang selalu mengalami kenaikan dengan adanya masalah

seperti itu terkadang nasabah kesulitan dalam mengangsur pembiayaan tersebut

yang tidak sesuai jadwal angsuran yang telah ditentukan. Dengan adanya

masalah pembiayaan disektor pertanian dan perkebunan maka Bank Syariah

Safir Bengkulu mengurangi di sektor tersebut dengan lebih meningkatkan

pembiayaan di sektor perdagangan, profesi, dan yang lainnya artinya

89

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/26/PBI/2011, perubahan atas peraturan

Bank indonesia nomor 8/19/2006 tentang kualitas aktiva produktif dan pembentukan

penyisihan penghapusan aktiva produktif BPR, pasal 12.

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

67

pendapatan diluar pertanian dan perdangan itu lebih stabil untuk Bank Syariah

Safir Bengkulu.

Dalam melakukan perannya manajemen resiko pembiayaan

murabahah Bank Syariah Safir Bengkulu melakukan beberapa tindakan –

tindakan atau strategi baik itu ketika dari awal akad sampai nasabah itu

membayar angsuran. Ketika pembiayaan itu mangalami masalah seperti

pembiayaan masalah dalam hal kesanggupan nasabah itu mengangsur

walaupun sudah di alihkan di sektor yang dulu itu sering yaitu perkebunan dan

pertanian maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Safir

Bengkulu yaitu :90

a. Rescheduling (penjadwalan ulang)

Rescheduling adalah perubahan syarat kredit hanya menyangkut

jadwal pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang serta

perubahan besarnya angsuran kredit. Tidak semua debitur dapat diberikan

kebijakan ini oleh bank, malainkan hanya kepada debitur yang

menunjukkan itikad baik dan karakter yang jujur serta memiliki kemauan

untuk melunasi kreditnya. Langkah ini akan dilakukan ketika nasabah

kesulitan dalam melakukan angsuran misalnya nasabah melakukan

pembiayana sebesar Rp. 50.000.000 ,- (lima puluh juta) dalam waktu 2

tahun namun dalam waktu setahun ternyata kemampuan nasabah itu

menurun dalam menjalankan angsurannya maka akan dilakukan

penjadwalan ulang yaitu jangka waktu angsuran akan diperpanjang menjadi

90

Deni Teris Putra, Spv. Tim Penanganan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah

Safir Bengkulu, wawancara. Pada tanggal 08 Februari 2018

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

68

3 atau 4 tahun maka angsuran akan menjadi lebih kecil dari yang

sebelumnya.

b. Reconditioning

Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang seperti:

1) Penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu. Dalam hal

penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu, maksudnya hanya

marjin yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok

pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.

2) Penurunan Marjin

Penurunan marjin dimaksudkan agar lebih meringankan beban

nasabah. Sebagai contoh jika marjin pertahun sebelumnya dibebankan

20% menjadi 18% hal ini tergantung dari pertimbangan yang

bersangkutan.

3) Pembebasan Marjin

Dalam pembebasan marjin diberikan kepada nasabah dengan

pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar pembiayaan

tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk

membayar pokok pembiayaan sampai lunas.

c. Restructuring

1) Memberikan penambahan dana fasilitas pembiayaan murabahah dalam

mengurangi jumlaah kekurangan pendanaan usaha masyarakat,

penambahan ini tentu sangat membantu nasabah untuk usaha yang

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

69

dikembangkannya sehingga penghasilan nasabah bisa menambah modal

dalam usahanya.

2) Menerapkan konversi pembiayaan murabahah melakukan perubahan

pembiayaan dengan diganti ke pembiayaan yang lain untuk mengelola

resiko yang terjadi pada akad yang sama, sehingga resiko gagal bayar

dapat dihindari. Cara ini digunakan sudah baik dan tetap dipertahankan

karena penambahan tersebut bisa membuat nasabah membayangkan

bahwasannya ketika angsuran menunggak nasabah mampu untuk

membayarnya kembali. Serta meningkatkan pendapatan nasabah dan

nasabah pun mampu untuk membayar angsurannya.

Beberapa praktek di atas sudah dijalankan oleh Bank Syariah Safir

Bengkulu akan tetapi ada beberapa kendala yang sering menghasilkan

perdebatan. Disaat nasabah akan melunasi sebelum jatuh tempo,apakah

nasabah harus melunasi seluruh harga jual yang telah dibebankan oleh bank

tersebut, atau kah hanya harga pokok? Dalam masalah seperti ini maka Bank

Syariah Safir Bengkulu akan melakukan Maqasah marjin ( potongan marjin

atas marjin keuntungan) yang disetujui oleh komite pembiayaan. Langkah ini

dilakukan agar beban pokok + marjin itu menjadi lebih kecil dengan sudah ada

juga sebelumnya Rescheduling (perpanjangan jangka waktu angsuran). Ketika

ada potongan seperti itu artinya angsuran yang harus dibayar nasabah itu lebih

kecil. Cara ini dilakukan agar menyelematkan pembiyaan bermasalah. langkah

ini sesuai dengan prinsip dan kaidah yang telah dituangkan oleh Dewan

Syariah Nasional melalui fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002 tanggal 28

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

70

maret 2002 mengenai Potongan Pelunasan dalam Murabahah (Muqasah

Marjin), DSN memberikan ketetapan bahwa pembiayaan dilunasi sebelum

akad jatuh tempo, boleh diberikan potongan. Potongan yang diberikan

kebijakannya diserahkan kepada masing – masing bank dengan catatan tidak

boleh diperjanjikan dalam akad. 91

Langkah yang terakhir ketika semua langkah – langkah dari Bank

Syariah Safir Bengkulu itu sudah dilakukan akan tetapi belum efisien maka

langkah terakhir yaitu penyitaan atau pengambil alihan atas jaminan oleh Bank

Syariah Safir Bengkulu ketika nasabah itu sudah sulit di tagih angsurannya. Itu

dilakukan untuk mengembalikan dana yang sudah diberikan kepada nasabah.

C. Peran Manajemen Resiko Pembiayaan murabahah dalam meningkatkan

Profitabilitas di Bank Syariah Safir Bengkulu

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah manajemen

resiko pembiayaan pada bank syariah itu sangat penting untuk dilakukan

dengan sesuai karena sebuah manajemen resiko yang tidak sesuai akan

menimbulkan beberapa ancaman yang akan terjadi pada seperti ancaman

kerugian dari pembiayaaan itu sendiri dan kerugian yang lainnya. Seperti kita

ketahui bahwa manajemen resiko itu sendiri merupakan kegiatan mengontrol

kemungkinan atau potensi kerugian yang berasal dari kondisi natural maupun

prilaku spekulatif.

“...Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan resiko pada tiga hal :

Pertama. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus,

dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah

91

Sutan Remy Sjahdeini, perbankan Syariah (produk – produk dan hukumnya),

jakarta: Kencana, h. 198

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

71

diketahui oleh pengambil keputusan. Kedua, variasi dalam keuntungan,

penjualan, atau variabel keuangan lainnya. Ketiga, kemungkinan dari

sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi

perusahaan atau posisi keuangan, seperti resiko ekonomi,

ketidakpastian politik, dan masalah industri...” 92

“...Lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan : pengertian

dari analisis resiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan resiko

disatukan dengan keputusan keuangan dan investasi...”

Sesuai dengan teori diatas bahwa sebuah analisis resiko itu sangat

penting dilakukan sebuah perusahaan salah satunya juga perbankan syariah

karena itu akan dapat mempengaruhi kinerja keuangan dari sebuah perusahaan

seperti Profitabilitasnya. Analisis resiko dapat dilakukan dengan cara

melakukan manajemen resiko yang baik karena dengan manajemen resiko

yang baik maka akan sangat berperan dalam meningkatkan keuntungan bank

itu sendiri. Dalam hal ini Bank Syariah Safir Bengkulu juga selalu melakukan

manajemen resiko yang salah satunya yaitu manajemen resiko pada pembiyaan

murabahah karena dalam hal ini pembiayaan murabahah lebih dominan

diminati oleh nasabah. Beberapa langkah – langkah yang sudah dilakukan

oleh Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu :

1. Menghindari pembiayaan – pembiayaan disektor pertanian dan perkebunan

dan lebih mengutamakan pembiayaan – pembiayaan murabahah disektor

usaha produktif.

2. Penilaian character dan colleteral sebelum Bank Syariah Safir Bengkulu

memberikan pembiayaan kepada nasabah. Ini dilakukan agar dalam

memberikan pembiayaan itu tidak salah.

92

Irham Fahmi, manajemen (teori, kasus dan solusi), (Bandung : Alfabeta, 2014) ,

h. 279

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

72

3. Membentuk PPAP (Penyisihan penghapusan aktiva produktif ketika sudah

terjadi pencairan) guna mengantisipasi hal – hal yang tidak di inginkan

setelah tejadinya pencairan.

d. Ketika dalam pembayaran angsuran terjadi yang namanya pembiayaan

bermasalah seperti masalah dalam rajin atau tidaknya nasabah itu membayar

angsuran setiap bulannya maka ketika angsuran itu tidak lancar (macet)

maka yang dilakukan Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu: Rescheduling,

Restructuring dan Reconditioning.

e. Melakukan tindakan pemotongan marjin atau disebut maqasah marjin

kepada nasabah yang sudah memang sangat sulit membayar angsuran setiap

bulan.

f. Penyitaan jaminan ketika semua langkah – langkah sebelumnya memang

tidak bisa lagi di penuhi oleh nasabah aau tidak efisien lagi.

Dari langkah – langkah yang sudah dilakukan oleh Bank Syariah Safir

Bengkulu dalam memanajemen resiko pembiayaan murabahah sudah

dirasakan beberapa manfaatnya atau perannya baik itu dari segi pengurangan

dalam pembiayaan bermasalah maupun dalam peningkatan profitabilitas atau

keuntungan Bank Syariah Safir Bengkulu.

“...Account Officer mengatakan bahwa dengan adanya manajemen

resiko pembiayaan murabahah yang sudah dilakukan Bank Syariah

Safir Bengkulu sangat berguna dalam mengurangi pembiayaan yang

bermasalah yang sebelumnya pembiayaan bermasalah untuk

murabahah itu paling tinggi sebanyak 367 orang menjadi lebih

berkurang yaitu sebanyak 316 orang atau sebesar 14% dalam

mengurangi pembiayaan bermasalah murabahah per Desember 2017.

Dengan adanya pengurangan pembiayaan bermasalah maka akan

berpengaruh juga dalam meningkatkan profitabilitas dari Bank

Syariah Safir Bengkulu itu sendiri. Akan tetapi Account officer Bank

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

73

Syariah Safir Bengkulu mengatakan untuk peningkatan profitabilitas

secara besar belum dirasakan signifikan tetapi hanya berapa persen

saja dalam peningkatan profitabilitasnya tetapi untuk mengurangi

pembiyaan bermasalah itu bisa dirasakan...” 93

Tabel 1.2

Rekapitulasi keuntungan (profit) pembiayaan Murabahah

Bank Syariah Safir Bengkulu Per Desember 2017

Tahun Keuntungan (%)

2015 1,02 %

2016 1,20 %

2017 1,85 %

Sumber : wawancara Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir

Bengkulu.94

Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa sudah ada peran dari

manajemen resiko itu untuk peningkatan profitabilitas karena dari tahun 2015-

2017 itu ada peningkatan keuntungan yang dirasakan oleh Bank Syariah Safir

Bengkulu. Akan tetapi peningkatan yang signifikan itu belum bisa dirasakan

karena karena beberapa tahun ini Bank Syariah Safir Bengkulu dalam proses

pengalihan pembiayaan murabahah di sektor yang tidak sering menimbulkan

pembiayaan bermasalah.

Sekarang Bank Syariah Safir Bengkulu lebih mengalokasikan

pembiayaan murabahah itu untuk sektor usaha produktif seperti pedagang,

UMKM, Karyawan dan sebagainya karena sebelumnya Bank Syariah Safir

Bengkulu itu lebih banyak memberikan Pembiayaan murabahah itu untuk

mereka yang berkecimpung disektor pertanian dan perkebunan, 2 sektor itu

yang merupakan sektor yang paling banyak melakukan pembiayaan dan juga

93

Yosi, Account Officer, wawancara pada tanggal 12 januari 2018 94

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing Bank Syariah Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari 2018

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

74

sektor itu juga yang paling banyak pembiayaan yang bermasalah seperti

masalah dalam mengangsur cicilan bulanan karena usaha disektor pertanian

ataupun perkebunan membutuhkan waktu yang panjang untuk mereka

mendapatkan penghasilan dan ketika mereka lama mendapatkan keuntungan

ataupun penghasilan di sektor itu maka kemampuan nasabah untuk

mengangsur juga akan bermasalah. Akan tetapi dengan beberapa tahun terakhir

pembiayaan murabahah dialihkan ke sektor yang lain lebih mengurangi

pembiaayaan bermasalah tetapi butuh waktu untuk menyesuikan dalam hal

peningkatan profitabilitas Bank Syariah Safir Bengkulu itu sendiri yang cukup

besar.

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitin yang penulis dapatkan di lapangan

mengenai Implementasi Manajemen Resiko Pembiayaan Murabahah dalam

meningkat Profitabilitas pada Bank Syariah Safir Bengkulu maka dapat

disimpulkan :

1. Pembiayaan murababah yang di lakukan oleh Bank Syariah Safir Bengkulu

lebih fleksibel tidak harus bank memberikan barang kepada nasabah tetapi

yang sering dilakukan oleh Bank Syariah Safir Bengkulu adalah

murabahah bil wakalah yaitu bank mawakilkan kepada nasabah untuk

langsung memilih barang yang di inginkan setelah barang sudah didapatkan

oleh nasabah selanjutnya nasabah memberikan bukti pembayaran barang

kepada pihak bank setelah itu baru lah bank mentransfer uang kepada

penjual dengan perjanjian yang sudah dilakukan di awal sebelum barang di

beli. Proses negosiasi pihak bank dan nasabah yang dilakukan oleh Bank

Syariah Safir Bengkulu dilakukan sebelum terjadinya akad murabahah bil

wakalah itu sendiri. Setelah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak

baru lah nasabah mencari barang yang di inginkan setelah barang itu di

dapatkan pihak bank akan mentransfer uang kepada pemilik barang bukan

kepada nasabah untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh

nasabah itu sendiri. Akan tetapi jika merujuk pada aturan walaupun sudah

75

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

76

menggunakan cara mentransfer ke supplier tetapi tetap saja belum sesuai

dengan aturan Fatwa Syariah Nasional No:04/DSN-MUI/IV/2000.

2. Dalam memberikan pembiayaan murabahah Bank Syariah Safir Bengkulu

menggunakan pendekatan dengan prinsip 5 C ( Character, Capacity,

Capital, Condition, Colleteral) terutama Character dan Colleteral. Cara

Bank Syariah Safir Bengkulu mengurangi pembiayaan bermasalah salah

satunya dengan mengurangi sektor pertanian dan perkebunan karena sektor

ini yang sering mengalami banyak masalah dan menggantikannya dengan

sektor yang lain seperti usaha produktif, karyawan dan UMKM. Setelah

Bank Syariah Safir Bengkulu mencairkan pembiayaannya maka setelah itu

ada kontrol dari Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu membentuk PPAP

(Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) sebesar 0,5 % untuk yang

lancar dan 10 % untuk yang tidak lancar. Dengan adanya PPAP maka itu

langkah awal bank untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi. Setelah

dibentuk PPAP tetapi dalam perjalanannya masih terdapat juga pembiayaan

yang bermasalah seperti dalam mengangsur pembiayaannya maka langkah

– langkah yang dilakukan oleh Bank Syariah Safir Bengkulu yaitu :

Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning, Restructuring dan

maqasah marjin. Setelah langkah itu dilakukan seluruhnya tapi belum ada

titik baik dari nasabah maka bank akan melakukakan pengambil alihan

terhadap jaminan.

3. Dengan adanya Manajemen Resiko pembiayaan murabahah yang

dilakukan Bank Syariah Safir Bengkulu sangat membantu untuk

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

77

mengurangi pembiayaan macet dan bermasalah. berkurangnya pembiayaan

macet dan bermasalah maka profit atau keuntungan yang didapat oleh Bank

Syariah Safir Bengkulu lebih besar akan tetapi belum terlalu signifikan

sebab 2 tahun ini sektor pertanian dan perkebunan yang dulu besar dan

banyak dalam melakukan pembiayaan lebih dikurangi dan digantikan lebih

banyak ke sektor usaha produktif.

B. Saran

1. Bagi Bank Syariah Safir Bengkulu:

a. Dapat lebih menerapkan sistem murabahah atau sistem murabahah bil

wakalah yang sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.

b. Selanjutnya lebih meningkatkan kualitas sistem manajemen resiko

murabahah yang lebih maksimal sehingga dapat menjadi solusi bagi

pembiayaan bermasalah yang ada.

c. Dapat memaksimalkan dan meningkatkan profitabilitas atau

keuntungan dari sistem manajemen resiko murabahah.

2. Bagi peneliti selanjutnya penulis sangat menyarankan agar dapat

mengembangkan lagi mengenai Implementasi Manajemen Resiko

Pembiyaaan Murabahah dalam meningkatkan Profitabilitas, sehinggga bisa

menjadi tambahan referensi bagi penelitian yang lebih lanjut dengan metode

dan variabel yang berbeda.

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

78

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif Rianto Nur. Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah : Bandung

Alfabeta. 2016.

Al Hadi azam Abu. fiqh muamalah kontemporer. Depok : Raja Grafindo

Persada. 2017.

Alviza Lady dkk, Praktikum Lembaga Keuangan Syariah, Laporan PKL :

IAIN Bengkulu. 2017

Akhtar Farhan Muhammad, Khizer Ali, Shama Sadaqa, “Liquidity Risk

Management: A comparative study between Conventional and Islamic

Banks of Pakistan”, Interdisciplinary Journal of Research in Business ,

1, ( January 2015)

Amalia Nur, “Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas

Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri”, Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi , 5, (Mei 2016)

Anshori Ghofur Abdul. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. 2014.

Arief Adrianus dan Aries Hadi sutopo. Terampil Mengelola Data Kualitatif

Dengan Nuivo. Jakarta : Kencana. 2010.

Arman, Account Officer BPRS Safir Bengkulu, wawancara pada tanggal 01

Desember 2017.

Ascarla. Akad dan Produk Bank Syariah.Cet. 3 Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. 2014.

Asiayah Nur Binti. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : Teras.

2015.

Brosur PT.BPRS Safir Bengkulu, diambil pada tanggal 07 Februari 2018.

Deni Teris Putra. Spv. Tim Penanganan Pembiayaan Bermasalah, wawancara.

Pada tanggal 08 Februari 2018

Darsono. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan

Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Rev.Ed Jakarta:

Penerbit DIADIT Media. 2014.

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

79

Departemen Agama RI. Alqur’an dan Terjemahannya. Bandung : Cv Penerbit

Dipenegoro. 2016.

Donni Juni Priansa dan Alma Buchari. Manajemen Bisnis Syari’ah. Bandung :

Alfabeta. 2014.

Fahmi Irham. Manajemen Resiko. Bandung : Alfabeta. 2016.

Fahmi Irham. Manajemen (Teori, Kasus Dan Solusi). Bandung : Alfabeta.

2014.

Fathoni Abdurrahmat. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi.Rev, Ed. Jakarta: Rineka Cipta. 2014.

Fatwa DSN-MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Jakarta :

CV Gaung Persada. 2014.

Hanafi M Mamduh. Menajemen Resiko.Yogyakarta : UPP STIM YKPN. 2016.

Hasibuan S.P Malayu. Manajemen : Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta :

PT.Bumi Aksara. 2014.

Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Cet. 7 Jakarta :

Kencana Prenada Media Grup. 2014.

Ikatan Bankir Indonesia. Mengelola Bank Syariah. (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama). 2014.

Indrawan Rulli dan Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian (Kuantitatif,

Kualitatif, Dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan

Pendidikan). Bandung : PT Refika Aditama 2014.

Issakh Idris Henki dan Zahrida Wiryaman . Pengantar Manajemen. Jakarta : In

Media. 2015.

Ismail. Akuntansi Bank Teori Dan Aplikasi Dalam Rupiah. Cet. 11 Kencana :

Jakarta. 2015.

Ismail. Perbankan Syariah.. Rev. Ed Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

2017

Jackson John Musselmandan. Rev.ed. Pengantar Ekonomi Perusahaan.

Jakarta: Erlangga. 2013.

karim Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Cet. 11. Jakarta

:Rajawali Press. 2016.

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

80

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

2014.

Mangani Silvanita Ktut. Bank dan Lembaga Lain. Jakarta : Glora Aksarz

Pratama . 2015.

Moleong J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif . Rev. Ed. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2014 .

Mujahidin Akhmad Adonni. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada. 2016.

Muhammad. Sistem Bagi Hasil Dan Pricing Bank Syariah. Yogyakarta : UUI

Press Yogyakarta. 2016.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta : Rajawali Press. 2014.

Muhammad. Model – Model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah, Yogyakarta :

UII Press. 2009.

M. Idrus Subhan, Plt Kadiv Marketing PT BPRS Safir Bengkulu, wawancara,

pada Tanggal 08 Februari

Mujahidin Akhmad Adonni. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada. 2016.

Munir Fuadi. Hukum Perkreditan Kontemporer. Bandung : PT Citra Aditya

Bakti. 2016.

Nilarokhmania Siti. Analisis Pengaruh Resiko Pembiayaan Terhadap

Profitabilitas (studi kasus pada bank muamalat cabang semarang),

skripsi : IAIN Walisongo. 2015.

Novran Aditia. Staf Umum dan personalia PT BPRS Safir Bengkulu,

wawancara 5 januari 2018

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/26/PBI/2011. perubahan atas peraturan

Bank indonesia nomor 8/19/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif

Dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif BPR,

pasal 12.

Simorangkir O.P. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Rev. Ed

. Bogor: Ghalia Indonesia. 2014.

Siti Ayu Nadia, Custumer Service PT BPRS Safir Bengkulu, wawancara pada

Tanggal 08 februari 2018

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

81

Sjahdeini Remy Sutan. perbankan Syariah (Produk – Produk Dan Hukumnya .

Jakarta: Kencana. 2015.

Soemitra Andri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta : Kencana

Prenada Media Grup. 2016.

Sugiyon. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Rev. ed

Bandung: Alfabeta.

Sujarweni Wirat. Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta :

Pustakabaru Press. 2015.

Supriyono Maryanto. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta :CV Andi Officet.

2013.

Sutedi Adrian. Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum.

Bandung : Ghalia Indonesia. 2015.

Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Rev.Ed,

Yogyakarta: Ekon Isia. 2017.

Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Rev . Ed. Yogyakarta: Andi. 2014.

Lukman Syamsudin. Manajemen Keuangan Perusahaan. Rev. Ed . Jakarta: PT

Raja Grafido Persada. 2014.

Taswan. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik, Aplikasi. Yogyakarta :UPP

STIM YKPN. 2013.

Undang – Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998. 2015. Jakarta : Sinar

Grafika.

Yani Santri. Analisis manajemen Resiko dalam meminimalisir pembiayaan

murabahah pada bank muamalat KC Bengkulu. skripsi : IAIN

Bengkulu.2016.

Yosi, Account Officer PT.BPRS Safir Bengkulu, wawancara pada tanggal 12

januari 2018

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

82

OKUMENTASI DI BANK SYARIAH SAFIR BENGKULU

Wawancara Dengan Pak Idrus PLT Kadiv Marketing Bank Syariah Safir

Bengkulu

Wawancara Dengan siti Ayu Nadiya Customer Service Bank Syariah Safir Bengkulu

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

83

Wawancara Dengan Pak Deni Spv. Tim penanganan Pembiayaan Bermasalah

Wawancara Dengan pak Novran staf Umum Bank Syariah Safir Bengkulu

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAHrepository.iainbengkulu.ac.id/3553/1/Sekti Kurniawan.pdf · Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Implementasi manajemen

84

Wawancara Dengan ibu Yosi Account Officer