IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

154
IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pada Program Sarjana Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Oleh : REZA ANGGREINI SIREGAR 140903008 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara

Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

NEGERI KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Pada Program Sarjana Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

REZA ANGGREINI SIREGAR

140903008

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh :

Nama : Reza Anggreini Siregar

NIM : 140903008

Departemen : Ilmu Administrasi Publik

Judul : Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten

Langkat

Medan, April 2018

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi, Ilmu Administrasi Publik

Dr. Tunggul Sihombing, MA NIP : 195908141986011002 NIP : 195908141986011002

Dr. Tunggul Sihombing, MA

Wakil Dekan I

FISIP USU MEDAN

NIP : 197203082005011001 Husni Thamrin, S.Sos, M.SP

Universitas Sumatera Utara

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan berkah, rahmat, hidayah dan karunia─Nya, berupa kesehatan dan

ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :

“Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat”. Penulisan skripsi

ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatara

Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bahasa dan

penulisan yang digunakan karena masih terbatasnya kemampuan, pengalaman dan

pengetahuan penulis. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan

skripsi ini. Banyak masukan, motivasi, dan doa yang diberikan kepada penulis

hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Tunggul Sihombing, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara. Sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan pengetahuan dan waktu untuk membimbing, mengarahkan,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

serta memberikan motivasi kepada penulis dengan penuh kesabaran

sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

3. Ibu Dra. Asima Yanty S. Siahaan, M.A, Ph.D, selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara. Sekaligus sebagai Dosen Penguji yang juga

telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis.

4. Kepada Seluruh Dosen FISIP USU Program Studi Ilmu Administrasi

Publik yang telah banyak memberikan pengetahuan dan petunjuk selama

penulis mengikuti pendidikan sehingga memberikan wawasan yang luas

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh pegawai pada Program Studi Ilmu Administrasi Publik.

Terimakasih kepada Kak Dian dan Kak Ema yang telah banyak membantu

penulis mulai dari proses penyusunan administrasi dari awal perkuliahan

hingga saat ini dan juga selalu memberikan semangat.

6. Bapak Dr. Suhendri, S.Pd.i, MA, selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian

Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Sumatera Utara yang telah

memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk melakukan

penelitian di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

7. Seluruh Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Bidang

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Bidang Pendidikan Khusus. Terima

kasih kepada Bapak Herbert Siahaan S.Kom, Ibu Fenny yang telah

membantu penulis dalam menyusun skripsi dengan meluangkan waktu

untuk bersedia diwawancarai dan memberikan data-data yang penulis

butuhkan dalam menyusun skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

8. Bapak H Daudsyah , S.Pd, selaku Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat yang telah memberikan waktu dan kesempatan

bagi penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat.

9. Seluruh Guru dan Pegawai Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten

Langkat yang telah memberikan waktu, semangat, dan kesempatan

wawancara serta member data-data yang penulis butuhkan dalam

menyusun skripsi ini.

10. Para wali murid Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

yang telah bersedia telah memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis

untuk diwawancarai.

11. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang

tua terkasih yakni Ayahanda J.Siregar dan Ibunda Legiatik, yang telah

senantiasa sabar, tulus dalam mendidik, membesarkan, dan membimbing

penulis dengan penuh rasa kasih saying dan cinta. Terima kasih banyak

atas doa restu serta dorongan yang selalu Bapak dan Ibu berikan dalam

mengiringi setiap langkah sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi

ini. Dan terima kasih penulis terhadap Reza Selvina Putri Siregar dan Reza

Tri Maharani Siregar adik yang selalu memberikan semangat terhadap

penulis.

12. Terima kasih kepada sahabat penulis, Wira Riris Swara Purba, Cholidea

Putri Monrovia, telah menjadi bagian dalam hidup penulis yang sama-

sama berjuang menempuh pendidikan pada jurusan Ilmu Administrasi

Universitas Sumatera Utara

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Publik USU. Terima kasih atas dukungan yang diberikan, semoga kita

bertiga sukses kedepannya ya maklampir dan ndok’ee.

13. Terima kasih banyak kepada teman-teman seperjuangan, Ms. Typo Umi

Fatiah Alfani sebagai motivasi dan orang terpacu dalam penyususnan

skripsi ini, dan tak lupa pula Dewi Kumala Sari yang telah setia menemani

peneliti melakukan penelitian di stabat.

14. Terima kasih kepada sahabat sekaligus kakak Ade Irma Trinanda Siregar

yang selalu mendukung dikala susah dan senang, selalu sabar dan tabah

melihat tingkah penulis yang sering up and down dikos, susah senang,

bahkan sakit dan sehat. Terima kasih kepada Tri Utari yang selalu bersedia

mendengarkan keluh kesah peneliti dalam menghadapi setiap masalah dan

menjadi pelampiasan emosi hingga tetesan air mata penulis. I will always

remembered and love you all

15. Kepada Kelompok PKL di PTPN III Kawasan Ekonomi Khusus Sei

Mangkei, Kabupaten Simalungun yaitu : WiraRiris, CholideaPutri, Shella

Shandy, Umi Fatiah, Delfi Ulandari, Salsabila Sidiq, Dewi Kumala Sari,

Fadlan Iman, Bosti Ritonga, dan Bang Zainal Arifin yang sudah

memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga cita-cita dan harapan kita semua dapat terkabul.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada seluruh pihak

yang telah memberikan pengarahan, nasihat-nasihat dan dorongan moril maupun

Universitas Sumatera Utara

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

materil kepada penulis, yang sungguh tidak kecil artinya bagi penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan berguna bagi penulis khususnya, bagi pihak-pihak yang membaca

dan memerlukan. Terima kasih.

Medan, 18 April 2018

Penulis

Reza Anggreini Siregar

Universitas Sumatera Utara

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

ABSTRAK

IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

NEGERI KABUPATEN LANGKAT

Implementasi manajemen guru merupakan salah satu kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 5 ayat 2 disebutkan pula bahwa bagi warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Latar belakang masalah yaitu kurangnya tenaga guru dalam pemenuhan kebutuhan guru di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat hingga dilengkapi dengan jumlah guru honor yang lebih dominan dibandingkan dengan guru PNS. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kabupaten Langkat bertujuan untuk mengetahui proses implementasi manajemen guru. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, dengan menggunakan model implementasi Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa Implementasi Manajemen Guru di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri kabupaten Langkat sudah berjalan dengan baik walaupun dalam pemenuhan kebutuhan guru dengan status PNS masih belum terpenuhi akibat adanya moratorium yang dikelurakan oleh pemerintah terkait formasi guru di seluruh Indonesia.

Kata Kunci : Implementasi, Manajemen Guru, dan Kualitas Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

ABSTACT

IMPLEMENTATION OF TEACHER MANAGEMENT IN IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION IN LANGKAT DISTRICT

EXTRAORDINARY PUBLIC PRIMARY SCHOOL

The implementation of teacher management is one of the existing policies in Law No. 14 of 2005 on teachers and lecturers and State Act No. 20 of 2003 on the national education system in Article 5 paragraph 2 which states that for citizens who have physical abnormalities , emotional, mental, intellectual, and / or social are entitled to special education. The background of this research problem is the lack of teachers in the fulfillment of education needs in Langkat district Extraordinary Public Primary public School so that the number of honorarium teachers is more dominant than the permanent (PNS) teachers. This research are located in Extraordinary Public School 057704 Langkat with the aim to know the implementation process of teacher management. The research method used is qualitative approach with interview method, using Van Meter and Van Horn implementation model. The result obtained that the implementation of teacher management implementation has been running well, but in fulfilling the needs of teachers with teacher position remains unfulfilled due to the moratorium issued by the government related to teacher formation throughout Indonesia.

Keyword : Implementation, Teacher management, and Education quality

Universitas Sumatera Utara

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 7 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9

2.1 Hakikat Kebijakan

2.1.1 Kebijakan Publik ................................................................ 9 2.1.2 Implementasi Kebijakan ..................................................... 11 2.1.3 Kebijakan Pendidikan ......................................................... 16

2.2 Hakikat Pelayanan 2.2.1 Pelayanan Publik ................................................................ 17 2.2.2 Pelayanan Publik Sektor Pendidikan .................................. 18

2.3 Hakikat Manajemen 2.3.1 Pengertian Manajemen ....................................................... 20 2.3.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ....................... 22 2.3.3 Fungsi Manajemen ............................................................. 22

2.4 Hipotesis Kerja ............................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 25

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 25 3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................ 26 3.3 Informan Penelitian ........................................................................ 26 3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer ......................................................................... 29 a. Observasi ............................................................................ 29 b. Wawancara ......................................................................... 29

3.4.2 Data Sekunder .................................................................... 30 a. Dokumentasi ....................................................................... 30 b. Studi Kepustakaan .............................................................. 31

3.5 Teknik Analisis data ....................................................................... 31

Universitas Sumatera Utara

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Profil Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

4.1.1 Sejarah Singkat Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat kabupaten Langkat ................. 33

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Lankat 4.1.2.1 Visi ............................................................................ 34 4.1.2.2 Misi ............................................................................ 34 4.1.2.3 Tujuan ........................................................................ 34

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 35 4.3 Pelaksanaan Wawancara ................................................................ 35 4.4 Hasil Wawancara ............................................................................ 39

4.4.1 Standar dan Sasaran Kebijakan ................................. 40 4.4.2 Sumber Daya ............................................................. 43 4.4.3 Hubungan Antar Organisasi ...................................... 52 4.4.4 Karakteristik Agen Pelaksana .................................... 55 4.4.5 Kondisi Sosial dan Ekonomi ..................................... 58 4.4.6 Disposisi Implementor ............................................... 62

4.5 Analisis Data ..................................................................................... 66 4.5.1 Standar dan Sasaran Kebijakan ................................. 68 4.5.2 Sumber Daya ............................................................. 71 4.5.3 Hubungan Antar Organisasi ...................................... 74 4.5.4 Karakteristik Agen Pelaksana .................................... 75 4.5.5 Kondisi Sosial dan Ekonomi ..................................... 78 4.5.6 Disposisi Implementor ............................................... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 82

5.2 Saran ............................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 87

Universitas Sumatera Utara

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI ................................................. 1

LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA ............................................ 2

LAMPIRAN 3. PEDOMAN DOKUMENTASI ......................................... 6

LAMPIRAN 4. TRANSKRIP WAWANCARA ......................................... 7

LAMPIRAN 5. TRANSKRIP OBSERVASI .............................................. 38

LAMPIRAN 6. TRANSKRIP DOKUMENTASI ...................................... 42

Universitas Sumatera Utara

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu, pembangunan

dibidang pendidikan merupakan suatu prioritas yang harus dibangun terlebih

dahulu. Pembangunan di bidang pendidikan yang tentunya bukan pembangunan

fasilitas fisik semata, namun juga pembangunan dibidang kepribadian manusia

melalui peraturan pemerintah. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap

manusia, begitu pula pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus atau biasa

disingkat ABK yang berhak mengembangakan seluruh potensi secara

keseluruhan. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk

menggantikan kata anak luar biasa yang menandakan adanya kelainan khusus.

Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan

yang lainnya.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki kondisi menyimpang dari rata-

rata anak pada umumnya. Setiap anak yang lahir ke dunia ini telah membawa

karakter, bakat dan intelegensi yang berbeda-beda antara satu anak dengan anak

lainnya. Perbedaan ini kemudian menuntut adanya penanganan dan layanan

pendidikan yang berbeda pula. Terutama bagi anak yang mempunyai kelainan

mental dan intelegensia yang sangat jauh perbedaannya dengan anak normal.

Seperti halnya pendidikan pada ABK tidak dapat disamakan dengan pendidikan

anak yang memiliki kesempurnaan mental dan intelegensia.

Kemajuan dunia pendidikan menuntut adanya penghapusan diskriminasi bagi

para anak-anak yang memilik kebutuhan khusus, selama ini SLB dianggap tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

mampu menghilangkan diskriminasi terhadap anak-anak yang berkebutuhan

khusus. Sistem pendidikan bagi ABK yang terpisah (segregasi) mendorong

terbentuknya pola pendeskriminasian terhadap anak-anak yang memiliki

kebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan. Artinya, sistem segregasi

sangat merugikan. Model segregasi tidak menjamin kesempatan anak

berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi secara maksimal, karena

kurikulum yang dirancang berbeda dengan kurikulum sekolah biasa.

Namun demikiandalam rangka menuntaskan wajib belajar sembilan tahun,

menuntut peran serta pemerintah dan masyarakat untuk menyukseskan program

pemerintah tersebut untuk mewajibkan para ABK, baik yang mampu ataupun

tidak mampu, baik yang miskin maupun yang kaya, yang di desa maupun yang di

kota, untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan jenis

kelainannya.Metode pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan berbeda untuk

setiap kekhususan. Pelayanan yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus

tentu berbeda dan tidak dapat disamakan dengan anak normal pada umumnya.

Oleh karena itu, anak berkebutuhan khusus memerlukan suatu pelayanan

pendidikan yang baik sesuai dengan kekhususan yang disandangnya.

Sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Negara untuk menjamin pendidikan

bagi warga negaranya. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945, mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara

Indonesia berkewajiban untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 5 ayat 2 disebutkan pula

bahwa bagi warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,

Universitas Sumatera Utara

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Karena itu

merupakan tanggung jawab Negara untuk menjamin pendidikan bagi warganya,

maka Negara harus menjamin sebuah pemerataan pendidikan.

Untuk menunjang terlaksananya sebuah pendidikan dibutuhkan sumber daya

tenaga pendidik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dibidangnya.

Terlebih lagi kita ketahui bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan untuk

dapat menangani anak berkebutuhan khusus. Secara Khusus tugas dan fungsi

tenaga pendidik didasarkan pada Undang-Undang No 14 tahun 2005, yaitu

sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mengabti terhadap

masyarakat.

Keberhasilan pendidikan sesungguhnya akan terjadi bila ada interaksi antara

pendidik dengan peserta didik. Dalam kondisi inilah guru yang memegang

peranan strategis. Semua kebijakan pendidikan bagaimanapun bagusnya tidak

akan memberi hasil optimal, sepanjang guru belum atau tidak mendapatkan

kesempatan atau mewujudkan kemandirian guru dalam memerankan fungsinya

secara proporsional dan professional. Kemandirian guru akan tercemin dalam

perwujudan kinerja guru sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai

pegawai dan sebagai pemangku jabatan professional guru.

Peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena selain dituntut

memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi

anak didiknya, guru juga berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik.

Itu semua demi terciptanya kualitas Sumber Daya Guru di Indonesia yang

semakin bagus. Sejatinya, seorang guru yang menjadi tonggak bagi setiap

Universitas Sumatera Utara

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

pendidikan diluar dari kebutuhan sarana dan prasarana maupun infrastruktur yang

memadai disekolah. Sumber daya guru yang modernis dan memahami peluang

perkembangan zaman merupakan alasan utama selektif dalam sistem perekrutan

guru agar mampu menjawab tantangan dan mampu menuntun peserta didik ke

arah yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan, apalagi pada anak berkebutuhan

khusus yang pada dasarnya tidak sembarang orang memiliki kemampuan dibidang

tersebut.

Pendidikan mempunyai mandat untuk menyediakan guru yang mempunyai

kompetensi dan anggaran yang cukup untuk setiap unit pelayanan pendidikan

(sekolah). Tanpa guru yang cukup dan kompetensi yang memadai, pelayanan

pendidikan bermutu sesuai standar, khususnya dalam proses pembelajaran, tidak

pernah akan terwujud.Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai

merupakan salah satu sekolah yang didirikan oleh pemerintah untuk memberikan

pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di Stabat Kabupaten

Langkat.

Kenyataan dilapangan bahwa Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704

Kwala Bingai Stabat Kab. Langkat membutuhkan Guru yang berkompeten dan

mempunyai kualitas, dalam upaya meningkatkan kualitas dari pendidikan bagi

anak berkebutuhan khusus atau sering disebut sebagai ABK. Dengan banyaknya

perbedaan diantara anak berkebutuhan khusus sehingga membutuhkan tenaga

pendidik yang lebih memadai, serta sesuai dengan spesifikasi sebagai tenaga

pendidik yang mengerti metode mengajar bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Belum lagi ada anak yang memang harus diajarkan dengan metode pembelajaran

secara individual, sehingga memerlukan banyak tenaga pendidik. Dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

banyaknya pembagian rombongan belajar atau sering disebut Rombel semakin

memperkuat bahwa sekolah tersebut membutuhkan tenaga pendidik atau guru

untuk menunjang pendidikan yang lebih bermutu dan efektif. Namun pada

kenyataannya di sekolah Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai

jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih sedikit dibandingkan dengan

jumlah guru Non Pegawai Negeri Sipil. Terlebih lagi Guru Non Pegawai Negeri

Sipil tidak memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB).

Guru adalah salah satu faktor utama dalam keberlangsungan proses

pendidikan. Walaupun gedung sekolah dibangun dengan megah, kelengkapan

buku perpustakaan lengkap, dan sarana prasarana lainnya tersedia, mustahil jika

tidak ada guru akan terjadi kegiatan belajar mengajar. Mutu tidaknya pendidikan,

bukan hanya ditentukan oleh bagusnya kurikulum saja, akan tetapi didukung oleh

guru-guru yang mempunyai kualitas tinggi. Untuk sarana dan prasarana serta

infrastruktur penunjang di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala

Bingai sudah cukup memadai, maka dari itu keselarasan antara sumber daya guru

dan fungsi manajemen merupakan jalan utama guna menumbuh kembangkan

pendidik yang profesional yang berperan proaktif untuk keberhasilan organisasi

secara menyuluruh serta pengembangan dan usaha meraih keunggulan serta

peningkatan mutu pendidikan.

Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) atau biasa disebut

sumber daya pendidik di sekolah sangatlah vital kedudukannya. Kunci utama agar

perencanaan dan program-program pengembangan pendidikan di sekolah berjalan

optimal berada di tangan para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.

Tujuan manajemen tenaga pendidik berbeda dengan manajemen sumber daya

Universitas Sumatera Utara

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan tujuan manajemen sumber daya

manusia lebih mengarah pada pembangunan pendidikan yang bermutu,

membentuk sumber daya manusia yang handal, produktif, kreatif dan berprestasi.

Berdasarkan paparan yang telah diuraikan diatas telah menjadi perhatian

penulis untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul“Implementasi

Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah

Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang

penting karena diperlukan untuk memberi kemudahan bagi penulis dalam

membatasi permasalahan yang ditelitinya, sehingga dapat mencapai tujuan dan

sasaran yang jelas serta memperoleh jawaban sesuai dengan yang

diharapkan.Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

yangmenjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

Implementasi Manajemen Guru dalam Meningkatan Kualitas Pendidikan

di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri, Kabupaten Langkat ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka adapun

yangmenjadi tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui standar dan sasaran kebijakan manajemen guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

2. Untuk mengetahui sumber daya kebijakan manajemen guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kabupaten Langkat.

3. Untuk mengetahui komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas

kebijakan manajemen guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat.

4. Untuk mengetahui karateristik agen pelaksana kebijakan manajemen guru

dalam meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat.

5. Untuk mengetahui kondisi social, ekonomi dan politik kebijakan

manajemen guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar

Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat.

6. Untuk mengetahui disposisi implementor pada kebijakan manajemen

guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan

mengembangkankemampuan berpikir ilmiah, sistematis, dan

kemampuan untukmenuliskannya dalam bentuk karya ilmiah

berdasarkan kajian-kajian teoridan aplikasi yang diperoleh dari

Program Studi Ilmu Administrasi Publik,Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

1.4.2 Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukanatau sumbangan pemikiran terkait dengan manajemen

sumber daya guru dalam peningkatan kualitas pendidikan pada

anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

057704 Kuala Bingai, Stabat, Kab. Langkat. Sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembangunan di bidang pendidikan.

1.4.3 Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusibaik langsung maupun secara tidak langsung bagi

kepustakaan ProgramStudi Ilmu Administrasi Publik.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti perlu

menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir dari sudut mana penulis

menyoroti masalah yang diteliti. Kerangka teori yang dimaksud guna untuk

memberi gambaran dan batasan tentang konsep-konsep yang digunakan sebagai

landasan penelitian yang akan dilakukan.

Masri Singarimbun (1989) berpendapat bahwa teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan preposisimuntuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan dengan konsep.

Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah

yang ada, perlu dikemukakan teori untuk membantu penulis semakin memahami

permasalahan yang diteliti. Kerangka teori diharapkan dapat memberikan

pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti untuk membahas permasalahan

yang diteliti.

2.1 Hakikat Kebijakan

2.1.1 Kebijakan Publik

James E. Anderson (dalam Subarsono 2009:2) mendefinisikan kebijakan

public sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat

pemerintah. Walaupun disadari bahwa kebijakan public dapat dipengaruhi oleh

para actor dan factor dari luar pemerintah. Namun kebijakan publik dipahami

sebagai pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat atau badan pemerintah dalam

bidang tertentu, misalnya bidang pendidikan, politik, ekonomi, pertanian,

industry, pertanahan dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sehubungan dengan hal tersebut, Thomas Dye (dalam Subarsono 2009:2)

kebijakan public adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak

melakukan (public policy is whatever governments choose to do or not to

do).Interpretasi dari kebijakan menurut Dye diatas harus dimaknai dengan dua hal

penting: pertama, bahwa kebijakan haruslah dilakukan oleh badan pemerintah,

dan kedua, kebijakan tetrsebut mengandung pilihan dilakukan atau tidak

dilakukan oleh pemerintah.

Sejalan dengan Nakamura dan SmalWood (dalam Kusumanegara, 2010:

4), yang mengungkapkan bahwa kebijakan publik adalah serentetan instruksi dari

para pembuat kebijakan yang ditujukan kepada para pelaksana kebijakan yang

menjelaskan tujuan-tujuan serta cara-cara untuk mencapai tujuan

tertentu.Kebijakan publik dipahami sebagai kebijakan yang dibuat oleh badan-

badan pemerintah dan para aktor politik yang bertujuan untuk menyelesaikan

masalah publik.

Senada dengan Harrold Lawell dan Abraham Kaplan (dalam Subarsono

2009:3) berpendapat bahwa kebijakan public hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai

dan praktika-praktika social yang ada dalam masyarakat. Hal ini berarti kebijakan

public tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dan praktik social yang ada

dalam masyarakat.

Berhubungan dengan pelaksanaan manajemen guru maka kebijakan publik

tentunya diambil dalam mengatasi atau membenahi keberadaan guru yang tidak

lain tujuannya adalah untuk meningkatan kualitas dan mutu pendidikan dalam

pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidikan dan sumber daya

manusia.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

2.1.2 Implementasi Kebijakan

Dunn (1981:56), memberi argumennya tentang implementasi kebijakan.

Sehubungan dengan sifat praktis yang ada dalam proses implementasi kebijakan,

maka hal yang wajar bahwa implementasi ini berkaitan dengan proses politik dan

administrasi. Hal tersebut disebabkan karena ini terikat dengan tujuan

diadakannya kebijakan (policy goals) dan jika dilihat dari konteks implementasi

kebijakan, maka hal ini akan berkaitan dengan kekuasaan (power), kepentingan

dan strategi para pelaku kebijakan, disamping karakteristik lembaga dan rezim

serta ijin pelaksanaan respon terhadsap kebijakan. Dengan demikian konteks

kebijakan baru akan terlihat pengaruhnya setelah kebijakan tersebut dilaksanakan.

Sehubungan dengan itu Anderson (1978:92) menyatakan bahwa dalam

mengimplementasikan suatu kebijakan ada empat aspek yang harus diperhatikan,

yaitu :

1. Siapa yang dilibatkan dalam implementasi

2. Hakikat proses administrasi

3. Keputusan atas suatu kebijakan, dan

4. Efek atau dampak dari implementasi

Sejalan dengan hal tersebut, maka Nugroho (2003:163) menjelaskan

bahwa manajemen kegiatan implementasi kebijakan dapat disusun secara

berurutan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Implementasi strategi, 2)

Pengorganisasian, 3) Penggerakan dan kepemimpinan, 4) Pengendalian.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

NO Tahap Isu Penting

1 Implementasi strategi - Menyesuaikan struktur dengan strategi

- Melembagakan strategi

- Mengoperasikan strategi

2 Pengorganisasian - Desain organisasi dan struktur organisasi

- Pembagian pekerjaan dan desain pekerjaan

- Integrasi dan koordinasi

- Perekrutan dan penempatan sumber daya

manusia hak, wewenang dan kewajiban

- Pendelegasian

- Pengembangan kapasitas organisasi dan

kapasitas SDM

- Budaya organisasi

3 Penggerakan dan

kepemimpinan

- Efektivitas kepemimpinan

- Motivasi

- Etika

- Mutu

- Kerjasama tim

- Komunikasi organisasi

- Negosiasi

4 Pengendalian - Desain pengendalian

- System informasi manajemen

- Pengendalian anggaran dan keuangan

- Audit

Universitas Sumatera Utara

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Uraian diatas menjelaskan bahwa inti daripada implementasi kebijakan

adalah bagaimana kebijakan yang dibuat sesuai dengan sumber daya yang

tersedia.

Berdasarkan pendekatan kepatuhan dan pendekatanfaktual dapat

dinyatakan bahwa keberhasilan kebijakansangat ditentukan oleh tahap

implementasi dankeberhasilan proses implementasi ditentukan olehkemampuan

implementor, yaitu: (1) kepatuhan implementormengikuti apa yang diperintahkan

oleh atasan, dan (2)kemampuan implementor melakukan apa yang dianggap

tepatsebagai keputusan pribadi dalam menghadapi pengaruheksternal dan faktor

non-organisasional, atau pendekatan faktual.

Menurut Indiahono (2009:19), model adalah sebuah kerangka sederhana

yang merupakan sebuah usaha untuk memudahkan penjelasan terhadap suatu

fenomena. Model banyak digunakan untuk memudahkan para pemerhati atau

pembelajar tingkat awal.Terdapat teori dari beberapa ahli mengenai implementasi

kebijakan, yaitu:

Merilee S. Grindle memberi pandangannya tentang implementasi dengan

mengatakan bahwa secara umum, tugas implementasi adalah membentuk suatu

ikatan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan bias direalisasikan

sebagai dampak dari suatu kegiatan pemerintah. Oleh karena itu tugas

implementasi mencakup terbentuknya “a policy delivery system,” dimana sarana-

sarana tertentu dirancang dan dijalankan dengan harapan sampai pada tujuan-

tujuan yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Adapun teori Merilee S. Grindle yaitu Keberhasilan implementasi menurut

Merilee S. Grindle (dalam Subarsono, 2009:93) dipengaruhi oleh dua variabel

besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan implementasi

(context of implementation). Variabel tersebut mencakup: sejauhmana

kepentingan kelompok sasaran atau target group termuat dalam isi kebijakan,

jenis manfaat yang diterima oleh target group, sejauhmana perubahan yang

diinginkan dari sebuah kebijakan, apakah letak sebuah program sudah tepat,

apakah sebuah kebijakantelah menyebutkan implementornya dengan rinci, dan

apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai.

Menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Winarno, 2008:146-147),

implementasi kebijakan publik sebagai tindakan-tindakan dalam keputusan-

keputusan sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk

mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam

kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk

mencapai perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan

kebijakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Van Meter dan Van Horn dalam teorinya ini berawal dari suatu asumsi

bahwa proses implementasi akan berbeda-beda sesuai dengan sifat kebijakan yang

dilaksanakan. Selanjutnya Van Meter dan Van Horn (dalam Winarno 2012:155)

menawarkan karakteristik dalam proses implementasi yakni, pertama proses

implementasi akan dipengaruhi oleh sejauh mana kebijakan menyimpang dari

kebijakan-kebijakan sebelumnya. Kedua, proses implementasi akan dipengaruhi

oleh sejumlah perubahan organisasi yang diperlukan. Kedua ahli ini menegaskan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

pula pendiriannya bahwa perubahan, kontrol dan kepatuhan bertindak merupakan

konsep penting dalam prosedur implementasi.

Sementara itu model implementasi kebijakan dari Van Meter dan Van

Horn (dalam Subarsono 2005:99) menetapkan beberapa variabel yang diyakini

dapat mempengaruhi implementasi dan kinerja kebijakan. Beberapa variabel

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara para agen implementasi.

2. Sumber daya. Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya baik sumber daya manusia (human resources) maupun sumber daya non-manusia (non-human resources). Sumber daya dapat menunjuk kepada seberapa besar dukungan finansial dan sumber daya manusia untuk melaksanakan program ataukebijakan.

3. Hubungan antar Organisasi. Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lainnya. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antara instansi bagi keberhasilan suatu program dalam mencapai sasaran dan tujuanprogram.

4. Karakteristik agen pelaksana. Yang dimaksud karakteristik agen pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi suatu program.

5. Kondisi sosial, politik dan ekonomi. Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; sejauhmana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan; karakteristik partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada dilingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan.Ini dapat juga menunjuk bahwa lingkungan dalam ranah implementasi dapat mempengaruhi kesuksesan implementasi kebijakan itu sendiri.

6. Disposisi implementor. Disposisi implementor ini mencakup tiga hal yang penting, yakni : respons implementor terhadap kebijakan, yang akan memengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan dan intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. Ini menunjuk bahwa sikap pelaksana menjadi variabel penting dalam proses implementasi kebijakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

2.1.3 Kebijakan Pendidikan

Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan publik, bahkan sebagaimana

menurut Pressman dan Wildavsky (dalam Emzir, 2010), bahwa hari ini

pendidikan adalah pusat wilayah kebijakan publik. Kebijakan pendidikan sebagai

kebijakan publik sebagai keputusan tetap dicirikan oleh konsistensi dan

pengulangan tingkah laku dari mereka yang membuat dan dari mereka yang

mematuhi keputusan tersebut. Konsistensi ditinjau berdasarkan hierarki

kebijakan. Kebijakan berdasarkan hierarki terdiri darim1) policy level, 2)

Organization level, 3) Operation level.

Ada beberapa aspek yang tercakup dalam kebijakan pendidikan (dalam

Nugroho 2008:141-153), yaitu :

1. Kebijakan pendidikan merupakan suatu keseluruhan deliberasi mengenai hakikat manusia sebagai makhluk yang menjadi-manusia dalam lingkungan kemanusiaan.

2. Kebijakan pendidikan dilahirkan dari ilmu pendidikan sebagai ilmu praktis yaitu kesatuan antara teori dan praktik pendidikan.

3. Kebijakan pendidikan haruslah mempunyai validasi dalam perkembangan pribadi serta masyarakat yang memiliki pendidikan itu.

4. Keterbukaan (openness). Proses pendidikan sebagai proses pemanusiaan terjadi dalam interaksi social. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan milik masyarakat.

5. Kebijakan pendidikan didukung oleh riset dan pengembangan. Suatu kebijakan pendidikan bukanlah suatu yang abstrak tetapi yang dapat diimplementasikan. Suatu kebijakan pendidikan merupakan pilihan dari berbagai alternative kebijakan sehingga perlu dilihat output dari kebijakan tersebut dalam praktik.

6. Analisis kebijakan. Sebagaimana pula dengan berbagai jenis kebijakan seperti kebijakan ekonomi, kebijakan pertanian, kebijakan pertanahan nasional dan semua jenis kebijakan dalam kebijakan public memerlukan analisis kebijakan.

7. Kebijakan pendidikan pertama-tama ditujukan kepada kebutuhan peserta-didik.

8. Kebijakan pendidikan diarahkan pada terbentuknya masyarakat demokratis. Arkeologi proses pendidikan menunjukkan bahwa proses

Universitas Sumatera Utara

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

pendidikan terjadi dalam situasi dialogis. Dari situasi dialogis tersebut pribadi peserta-didik semakin berdiri sendiri sehingga tugas pendidik adalah menuntunnya dari belakang (Tut Wuri Handayani) dan pada akhirnya peserta-didik akan berdiri sendiri dan mengembangkan pribadinya sebagai pribadi yang kreatif pendukung dan perilaku dalam perubahan masyarakatnya.

9. Kebijakan pendidikan berkaitan dengan penjabaran misi pendidikan dalam pencapaian tujuan-tujuan tertentu.

10. Kebijakan pendidikan harus berdasarkan efisiensi. Kebijakan penidikan bukan semata-mata berupa rumusan verbal mengenai tingkah-laku dalam pelaksanaan praktis pendidikan.

11. Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan pada kekuasaan tetapi kepada kebutuhan peserta-didik.

12. Kebijakan pendidikan bukan berdasarkan instuisi atau kebijakan yang irasional.

13. Kejelasan tujuan akan melahirkan kebijakan pendidikan yang tepat. Kebijakan pendidikan yang kurang jelas arahnya akan mengorbankan kepentingan peserta-didik.

14. Kebijakan pendidikan diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan peserta-didik dan bukan kepuasan birokrat.

Dengan demikian pemahaman tentang kebijakan pendidikan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu kebijakan pendidikan sebagai bagian dari

kebijakan publik, dan kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik.

2.2 Hakikat Pelayanan

2.2.1 Pelayanan Publik

Konsep pelayanan public diturunkan dari makna public service yang

berarti :” berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan

barang dan jasa” (Pamudji 1999), atau pelayanan umum (Soetopo) yang diartikan

sebagai : “ segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah di pusat, di daerah dan lingkungan BUMN/D dalam bentuk barang

dan atau jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam

rangka pelaksanaan perundang-undangan”.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Ndraha (2000) menjelaskan bahwa tugas pelayanan pemerintah dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat sangat ditentukan oleh sistem nilai budaya

pemerintah dan budaya masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya pemerintah

diidentifikasi dalam tiga system, yakni : (1) sistem nilai layanan pemerintah

terhadap masyarakat yang berkembang menjadi civil service dan layanan

kepedulian. Melalui layanan ini hak rakyat, penduduk, konsumen, lingkungan dan

setiap warga Negara dipenuhi secara adil tanpa pandang bulu, diminta dan

dituntut atau sama sekali; (2) system nilai perlindungan dan pemeliharaan; (3)

system nilai pengusahaan dan pengembangan.

2.2.2 Pelayanan Publik Sektor Pendidikan

Peningkatan merupakan salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi

setiap manusia pendidikan akan membentuk jati diri melalui keterampilan,

moralitas, intelektualitas dan mengarah pada dunia kerja. Selain itu, pendidikan

juga akan membentuk status sosial, ekonomi, dan politik. Oleh karena itu,

pendidikan menjadi sangat penting bagi setiap individu maupun kelompok.

Pendidikan sebagai pemegang peranan penting dalam menyediakan sumber daya

manusia yang berkualitas dalam menjalankan proses pembangunan.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dalam mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhakn dirinya

masyarakat bangsa dan negara.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang kewajiban

pemerintah dalam bidang pendidikan, yaitu :

1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan

kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermut

bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dan guna

terselenggaranya dan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai

dengan lima belas tahun.

Perbaikan terhadap pelayanan publik khususnya dalam pendidikan akan

semakin membaik dan merata. Hal ini disebabkan karena banyaknya keterbatasan

baik dari segi anggaran pendidikan, tenaga pengajar, fasilitas seperti gedung

sekolah, perpustakaan, laboratorium dan bea siswa bagi masyarakat miskin. Oleh

karena itu, diharapkan pelayanan pendidikan bisa dirasakan secara merata oleh

masyarakat Kota Bitung dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Selain itu, melalui

pelayanan pendidikan juga akan mempercepat pembangunan dan peningkatan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu bersaing baik di

tingkat lokal maupun di tingkat nasional.

Jadi, pelayanan pendidikan adalah upaya yang dilakukan oleh seorang

pendidik kepada anak didiknya untuk memenuhi kebutuhan anak didiknya melalui

upaya pengajaran dan pelatihan agar dapat mengembangkan potensi yang ada di

dalam dirinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

2.3 Hakikat Manajemen

2.3.1 Pengertian Manajemen

Michael Murray of Northwestern University mengemukakan bahwa proses

yang penting dari manajemen adalah tertuju pada pendefinisian dan penentuan

tujuan; perencanaan; pengorganisasian; penyeleksian; pengelolaan; motivasi staf;

pengawasan dan pengukuran hasil-hasil organisasi yang digunakan sebagai alat

analisis dan patokan teknik-teknik pemecahan masalah sebagai aspek-aspek

universal dan kegiatan proses manajemen pada umumnya, baik sector public

maupun sector privat.

Dessler (1997) manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan

praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber

daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi pengrekrutan,

penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian. Manajemen sumber daya

manusia merupakan suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya manusia dalam

organisasi, yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu

memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi.

Mathis dan Jackson (2002) mengatakan bahwa manajemen sumber daya

manusia berhubungan dengan system rancangan formal dalam suatu organisasi

untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk

mewujudkan sarana organisasi.Sedangkan Koontz, O’Donnell, dan Weihrich

(1986) mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian

sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan orang-orang lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sejalan dengan itu menurut Simamora (dalam Sutrisno 2009:5)

manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,

penilaian, pemberian balas jasa, dan pengeloaan individu anggota organisasi atau

kelompok pekerja.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber

daya manusia mempunyai definisi sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan dengan maksud untuk mencapai

tujuan organisasi.

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya

meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi

kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah

yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan

meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja

karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan, yaitu :

1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar. 2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan

yang cocok untuk satu pekerjaan. 3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja. 4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja. Dalam

menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja.

Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah, adalah :

1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.

2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok. 3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara

individual. 4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.

2.3.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Cushway (dalam Sutrisno 2009:7) tujuan Manajemen Sumber

Daya Manusia (MSDM), meliputi :

1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerjaan yang bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerjaan yang selalu siap mengatasi perubhan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal.

2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.

3. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.

4. Member dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini dalam mencapai tujuan.

5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menhambat organisasi dalam mencapai tujuan.

6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.

7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam SDM

2.3.3 Fungsi Manajemen

Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses manajemen

sumber daya manusia yang paling sentral, dan merupakan suatu rangkaian dalam

mencapai tujuan organisasi. Kegiatan tersebuta akan berjalan lancer, apabila

memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen. Menurut George R. Terry (dalam

Hasibuan, 2009 : 38) fungsi-fungsi manajemen meliputi Perencanaan (planning),

Universitas Sumatera Utara

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (actuating) dan Pengendalian

(controlling).

1. Perencanaan Perencanaan adalah kegiatan memperkiraan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu mewujudkan tujuan.

2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, itegrasi, dan koordinasi, dalam bentuk bagan organisasi.

3. Pengarahan dan pengadaan Pengarahan adalah kegiatan member petunjuk kepada pegawai, agar mau kerja sama dan bkerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan dilakukan oleh pemimpin yang dengan kepemimpinanya akan member arahan kepada pegawai agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Adapun pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yg baik akan membantu terwujudnya tujuan.

4. Pengendalian Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai rencana. Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan perbaikan dan/atau penyempurnaan. Pengendalian pegawai meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerjasama, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

2.4 Hipotesis Kerja

Hipotesis merupakan jawaban sementara peneliti terhadap penelitian yang

dilakukan.Dalam penelitian kualitatif, hipotesis tidak diuji, tetapi diusulkan

(suggested, recommended) sebagai satu panduan dalam proses analisis data.

Hipotesis kerja adalah hipotesis yang bersumber dari kesimpulan teoritik, sebagai

pedoman untuk melakukan penelitian (Umar, 2010:38).Adapun penulis

merumuskan hipotesis kerja dalam penelitian ini, yaitu “Implementasi Manajemen

Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri, Kabupaten Langkat meliputi standar dan sasaran kebijakan, sumber daya,

Universitas Sumatera Utara

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas, karakteristik agen pelaksana,

kondisi sosial, ekonomi dan politik, dan disposisis implementor”.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dari defenisi pendapat para ahli di atas, penulis menyatakan bahwa bentuk

penelitian yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

metodedeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini untuk memusatkan

perhatian pada masalah-masalah atau fenomena fenomena yang ada serta

mampu menggambarkan secara baik mengenai fakta dilapangan yang ada

sehingga peneliti memberikan informasi apa adanya.

Menurut Bogdan dan Taylor dalamLexy Moleong (2007:3) penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmupengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatanterhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan metodepenelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikangejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat/mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Dalam penelitian deskriptiftidak terbatas dalam pengumpulan data saja

tapi juga analisa dan interpretasidari data itu serta cenderung tidak perlu

mencari atau menerangkan salingberhubungan dan menguji hipotesis. Untuk

itu dalam penelitian, peneliti akan mengumpulkan informasi atau data terkait

dengan teori Van Meter dan Van Horn yang terdiri dari enam variabel

meliputi standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas, karakteristik agen pelaksana, kondisi

sosial, ekonomi dan politik, dan disposisis implementor.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Langkat. Untuk mendapatankan

informasi yang dibutuhkan dalam pemecahan rumusan masalah dan

mendapatankan solusi yang tepat dengan menggunakan teori yang sudah

ditentukan oleh peneliti yaitu teori Van Meter dan Van Horn yang meliputi

enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yakni: standar dan

sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar organisasi dan penguatan

aktivitas, karakteristik agen pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan politik,

dan disposisis implementor.

3.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitiannya. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus

penelitian ini ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan

yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses

penelitian (Suyanto, 2005 : 108).Kerlinger (dalam Idrus, 2009:91)mencoba

mendefinisikan infoman sebagai orang yang memberi informasi tentang data

yang diinginkan peneliti, yang berkaitan dengan penelitian yang sedang

dilaksanakannya. Bagong Suyatna (2005:72)memiliki pernyataan mengenai

informan bahwa, Peranan informan dalam mengambil data yang akan digali

dari orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak

diteliti, mempunyai keahlian dan berwawasan cukup.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Lebih jelasnya adapun informan yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini :

No Informan Informasi yang dibutuhkan Jumlah

1 Kepala Sekolah 1. Standar dan sasaran kebijakan

2. Sumberdaya 3. Komunikasi antar organisasi

dan penguatan aktivitas 4. Karakteristik agen pelaksana 5. Kondisi sosial, ekonomi dan

politik. 6. Disposisi implementor

1

2 Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat

1. Standar dan sasaran kebijakan

2. Sumberdaya 3. Komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas

4. Karakteristik agen pelaksana

5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik.

6. Disposisi implementor

1

3 Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

1. Standar dan sasaran kebijakan

2. Sumberdaya 3. Komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas

4. Karakteristik agen pelaksana

5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik.

6. Disposisi implementor

1

4 Guru PNS 1. Standar dan sasaran kebijakan

2. Sumberdaya 3. Komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas

4. Karakteristik agen

4

Universitas Sumatera Utara

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

pelaksana 5. Kondisi sosial, ekonomi dan

politik. 6. Disposisi implementor

5 Guru Non PNS (Honorer) 1. Standar dan sasaran

kebijakan 2. Sumberdaya 3. Komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas

4. Karakteristik agen pelaksana

5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik.

6. Disposisi implementor

4

6 Murid/ orang tua murid 1. Sumberdaya 2. Komunikasi antar

organisasi dan penguatan aktivitas

3. Karakteristik agen pelaksana

4. Kondisi sosial, ekonomi dan politik.

5. Disposisi implementor

5

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data, menggunakan multi sumber bukti

(triangulasi) yang artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam hal ini yang

digunakan adalah observasi, partisipatif, wawancara, dan dokumentasi untuk

sumber data yang sama (Sugiyono, 2012:83). Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

3.4.1 Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data

dengan mengambil data secara langsung pada lokasi penelitan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini melalui :

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

penelitian, fokus perhatian paling penting adalah pemahaman dan

kemampuannya dalam membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena

yang akan diteliti.Menurut Nawawi dan Martini (1992:74), Observsi

adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur

yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian.

Oleh karena itu, peneliti menyusun pedoman observasi sesuai dengan

konsep atau variabel yang ada dalam teori yang digunakan dalam

membahas permasalahan penelitian.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (2010:194), Pengertian wawancara sebagai berikut:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari res-ponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara merupakan memperoleh data atau informasi untuk

penelitian dengan cara tatap muka. Peneliti mengadakan tanya jawab

dengan para informal untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang ada

kaitannya dengan maslah pembahasan proposal ini dalam melakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

wawancara digunakan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan

kepentingan masalah yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti menyusun

pedoman wawancara sesuai dengan konsep atau variabel yang ada dalam

teori yang digunakan dalam membahas permasalahan penelitian.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan

kepustakaan. Data-data yang dikumpulkan merupakan data yang

mempunyai kesesuaian dan kaitan dengan kebutuhan penelitian yang

dilakukan. Data sekunder dari penelitian ini dilakukan dengan cara :

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data

mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.Berdasarkan

pendapat tersebut bahwa pengumpulan data dengan cara dokumentasi,

yaitu pengumpulan data yang diperoleh menggunakan catatan-catatan atau

dokumen yang ada dalam lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang

relevan dengan masalah penelitian.

Oleh karena itu, peneliti menyusun pedoman wawancara sesuai dengan

konsep atau variabel yang ada dalam teori yang digunakan dalam

membahas permasalahan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

b. Studi Kepustakaan

Dengan mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan dan

mempelajari literatur buku-buku, karya ilmiah, jurnal, peraturan-peraturan

dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.

“Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya buku-buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian” (Sarwono, 2010: 34-35).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, yaitu menguraikan serta menginterprestasikan data yang

diperoleh dari lapangan dari para informan. Pada teknik analisis data,

menggunakan multi sumber bukti (triangulasi) yang artinya peneliti

melakukan pemeriksaan keabsahan data informasi yang diperoleh dari

berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak

mungkin biasuntuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data

itu.

Menurut Moleong (2006:247), teknik analisis kualitatif dilakukan dengan

menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul,

menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap

berikutnya dan memeriksa keabsahan serta menafsirkannya dengan analisisi

dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Terdapat beberapa langkah dalam melakukan analisis data dalam

penelitian, yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal

yang penting tengtang penelitian dengan mencari tema dan pola hingga

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memudahkan peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data bermakna sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan

tindakan. Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk uraian atau teks yang

bersifat naratif, bagan dan dalam bentuk table.

3. Penarikan kesimpulan

Dalam penelitian ini, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan bias berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan data pada

tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan maka data tersebut dapat dikatan sebagai data yang

kredibel.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Profil Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

4.1.1 Sejarah Singkat Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala

Bingai Stabat kabupaten Langkat

Kecamatan Stabat merupakan salah satu kecamatan dari 23 kecamatan yang

berada di Kabupaten Langkat. Stabat merupakan ibukota Kabupaten Langkat

Provinsi Sumatera Utara dimana sebelumnya ibukota Kabupaten Langkat

berkedudukan di Kotamadya Binjai, namun sejak diterbitkannya peraturan

pemerintah No. 5 tahun 1982 kedudukan ibu kota Kabupaten Langkat di

pindahkan ke Stabat. Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 054407 Kwala Bingai

Stabat Kabupaten Langkat berdiri pada tahun 1985 dengan NISP 10201464

terletak di Sumatera Utara Kabupaten Langkat, Desa/Kelurahan Kwala Bingai

bertempat di Jalan Proklamasi No 1 dengan kode pos 2081.

Pada masa itu hanya terdapat 2 orang guru yang mengajar di Sekolah yaitu

terdiri dari guru agama islam dan guru tunarungu yang pada saat itu juga

sekaligus menjabat sebagai Kepala Sekolah. Jumlah murid/siswa pada masa itu

berjumlah 22 orang. Pada tahun 1986 pemerintah menugaskan 4 orang guru PNS

dan 2 orang guru PNS pada tahun 1987 dan hingga sekarang belum ada

pengangkatan, penambahan atau penugasan guru PNS di SDLB Negeri 054407

Kwala Bingai. Jumlah murid/siswa mulai meningkat pada tahun 2000-an sehingga

pada saat itu sekolah mulai membutuhkan banyak guru, yang pada

Universitas Sumatera Utara

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

akhirnyakepala sekolah mengambil kebijakan dengan mengrekrut guru honor

hingga sampai pada saat ini.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala

Bingai Stabat Kabupaten Langkat

4.1.2.1 Visi

Mewujudkan peserta didik bertaqwa, cerdas, terampil, dan mampu mengurus

dirinya sendiri, dan berwawasan lingkungan.

4.1.2.2 Misi

1. Melaksanakan proses pengajaran, pelatihan, pendidikan bagi anaka

berkebutuhan khusus

2. Mempersiapkan peserta didik pada jenjang yang lebih tinggi

3. Memaksimalkan sesuai potensi sekolah dalam meningkatkan pelayanan

pada anak didik

4. Melaksanakan program ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat

peserta didik

5. Menciptakan kondisi yang kondusif, kreatif, inovatif dalam mendididk Anak

Berkebutuhan Khusus/ anak cacat.

4.1.2.3 Tujuan

1. Peserta didik agar dapat bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2. Peserta didik agar dapat cerdas, terampil dalam kehidupan sehari-hari

3. Peserta didik agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya

4. Peserta didik agar dapat berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, dan

lingkungannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

4.2 Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui

penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data

tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan para key informan, sedangkan data

sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat

data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini

yaitu Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat.

4.3 Pelaksanaan Wawancara

Pelaksanaan Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah Dasar Luar

Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Langkat, Guru PNS dan

Guru Honor Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat

Kabupaten Langkat, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan

Kabupaten Langkat, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, beserta wali murid SDLB N 057704

Kwala Bingai Kabupaten Langkat. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan

untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa tahapan yang dilakukan

penulis, yaitu; pertama , penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai

dokumen tertulis tentang gambaran serta kondisi umum pelaksanaan Manajemen

Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat. Kedua, peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan

fakta-fakta yang lebih komprehensif menyangkut permasalahan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya

jawab secara langsung dan mendalam kepada pihak pihak terkait untuk menjawab

permasalahan penelitian. Sesuai dengan metode penelitian, telah ditetapkan

sebanyak 15 orang sebagai informan. Kelima belas orang ditetapkan sebagai

informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki kedudukan

tertentu karena dianggap dapat menjawab segala sesuatu yang menjadi

permasalahan penelitian yaitu yang berhubungan dengan proses Implementasi

Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar

Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat.

Kelima belas orang yang ditetapkan menjadi informan yaitu terdiri dari

Pelaksanaan Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Langkat terdiri dari 1 orang, Guru

PNS 4 orang dan Guru Honor Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala

Bingai Stabat Kabupaten Langkat sebanayak 4 orang, Kasi Kurikulum dan

Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat 1 orang , Kasi Kurikulum dan

Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara 1

orang, beserta wali murid SDLB N 057704 Kwala Bingai Kabupaten Langkat

sebanyak 4 orang.

Dalam penelitian, identitas informan perlu dikemukakan untuk

mendukung validasi dan keabsahan data. Informan dalam penelitian ini terdiri dari

tiga kategori, yaitu Kepala Sekolah dan jajaran guru di Sekolah Dasar Luar Biasa

Negeri Kabupaten Langkat, Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, dan

Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Berikut dikemukakan

masing-masing jumlah informan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Tabel 4.1

Informan Penelitian

No Informan Jumlah (orang)

1 Kepala sekolah, para Guru dan wali murid Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

9

2 Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat

1

3 Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

1

4 Wali murid Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

4

Jumlah 15

Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa yang menjadi informan dari

penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala

Bingai Stabat Kabupaten Langkat terdiri dari 1 orang, Guru PNS 4 orang dan

Guru Honor Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat

Kabupaten Langkat sebanayak 4 orang, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas

Pendidikan Kabupaten Langkat 1 orang , Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang

Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara 1 orang, beserta

wali murid SDLB N 057704 Kwala Bingai Kabupaten Langkat sebanyak 4 orang.

Sehingga total keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah 15 orang.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Tabel 4.2

Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah (orang)

1 Laki-laki 5

2 Perempuan 10

Total 15

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa informan penelitian antara jenis

kelamin laki laki dan jenis kelamin perempuan mempunyai jumlah yang berbeda.

Adapun informan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang, sedangkan

informan berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 orang.

Tabel 4.3

Identitas Informan Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah (orang)

1 19-28 4

2 29-38 2

3 39-48 4

4 >49 7

Total 17

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa informan penelitian mayoritas

berusia dewasa, hal ini karena pegawai KPPN Medan I dan Satker yang menjadi

informan telah berada pada usia produktif.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Tipe wawancara yang dipilih oleh peneliti yaitu tipe wawancara

berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu peneliti

menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun

jelas berhubungan dengan Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

tersebut. Namun didalam prosesnya sendiri, peneliti tidak menutup kemungkinan

munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih

dalam dari para informan.

Dalam wawancara ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada

informan yang menyangkut msalah Implementasi Manajemen Guru Dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kabupaten Langkat, peneliti hanya memilih beberapa orang sebagai informan

kunci sesuai dengan bidang dan kedudukan mereka masing masing sehingga

seluruh permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dapat terjawab.

4.4 Hasil wawancara

Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan

informan yang diwawancarai, yaitu Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Langkat, Guru PNS dan Guru honor

Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten

Langkat, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten

Langkat, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas

Pendidikan Provinsi Sumatera Utara serta Wali Murid SDLB N 057704

Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

4.4.1 Standar dan Sasaran Kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat

direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi

multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara para agen

implementasi (dalam Subarsono 2005:99).Di dalam proses pencapaian sasaran

kebijakan ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan

kebijakan yang telah direalisasikan. Manajemen guru adalah salah satu upaya

untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam

bidang pendidikan khususnya terkait dengan status dan kewajiban serta hak

seorang guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berkaitan dengan standar

dan sasaran kebijakan ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

informan yang berhubungan dengan pelaksanaan Manajemen Guru Dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kabupaten Langkat.

Peneliti memulai dengan menanyakan apa dasar dari implementasi

manajemen guru. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah

Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat Kabupaten Langkat, Bapak

Daudsyah, beliau mengatakan bahwa dasar dari manajemen guru adalah UUD

1945 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia berkewajiban

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain

itu berpedoman pada UU NO 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. (Lihat

transkrip wawancara Hal. 7)

Universitas Sumatera Utara

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Dalam manajemen guru proses pengrekrutan dan pemenuhan kurangnya

tenaga guru dilakukan oleh sekolah atas ijin dari Dinas Pendidikan Kabupaten

sebelum dilimpahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk diberi

surat tugas mengajar di sekolah. Maka dari itu status guru terbagi menjadi dua

yaitu guru PNS dan guru Honorer. Dengan penggajian melalui dana bos dan pada

tahun 2017 guru yang telah memiliki surat tugas dari Dinas Provinsi diberi gaji

atau tunjangan yang diambil dari APBD Dinas Provinsi Sumatera Utara. (Lihat

transkrip wawancara Hal. 7)

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Sagino selaku Kasi Kurikulum dan

Penilaian Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat yang

sebelum dilimpahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi bertugas menaungi Sekolah

Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat. Beliau mengatakan bahwa

manajemen guru dilakukan sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, serta untuk pemenuhan kebutuhan guru disekolah dinas memberikan

wewenang kepada sekolah untuk mengrekrut tenaga honorer yang kemudian

dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat. (Lihat transkrip wawancara

Hal. 7)

Bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan

Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menambahkan bahwa dasar

implementasi manajemen guru tidak hanya terkait dalam UU No. 14 tahun 2005

saja melainkan ada pada UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional serta yang paling utama adalah UU No. 8 tahun 2016 tentang

Penyandang Disabilitas, dalam UU tersebut dijelaskan terkait pemenuhan hak

Universitas Sumatera Utara

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

bagi penyandang disabilitas tanpa adanya diskriminasi termasuk pemenuhan hak

di bidang pendidikan. (Lihat transkrip wawancara Hal. 7)

Peneliti juga menanyakan apa yang menjadi standar dan sasaran dari

Implementasi Manajemen Guru di Sekolah Dasar Luar Biasa. Bapak Daudsyah

selaku Kepala Sekolah SDLB N 057704 Kwala Bingai Stabat mengatakan bahwa

sasaran dari implementasi manajemen guru adalah untuk memenuhi kebutuhan

guru disekolah, sebab dalam mengajar anak berkebutuhan khusus kita

membutuhkan lebih banyak tenaga guru. Karena metode belajar dan mengajar di

Sekolah Luar Biasa berbeda dengan metode belajar di sekolah pada umumnya.

Dengan adanya manajemen guru maka kebijakan yang diambil sekolah adalah

dengan mengrekrut tenaga guru honorer agar memenuhi kebutuhan guru di

sekolah. Selain itu standar dari implementasi manajemen guru dilihat dari UU No

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah untuk memanajemen terkait hal-

hal yang berkaitan dengan profesi guru. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara

lain meningkatkan kualitas guru baik melalui peningkatan kualifikasi pendidikan

guru, memberikan berbagai diklat atau penataran, maupun peningakatan

tunjangan profesi guru dalam arti meningkatkan kesejahteraan guru. Semua ini

dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan nasional yang bermutu secara

merata. (Lihat transkrip wawancara Hal. 8)

Dan Bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang

Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan provinsi Sumatera Utara menjelaskan

bahwa sasaran dan standar dari implementasi manajemen guru ini adalah untuk

memenuhi kebutuhan akan kurangnya tenaga guru disekolah dengan mengrekrut

guru honor yang kemudian diberi ijin dalam bentuk surat tugas untuk dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

mengajar di sekolah luar biasa, sebab sejak tahun 2015 formasi pengangkatan

guru PNS mendapat Moratorium oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (PANRB), sehingga untuk memenuhi kurangnya guru

dilakukanlah rekrutmen guru honor dengan dasar diberikan surat ijin mengajar

oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. (Lihat transkrip wawancara Hal.

8)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa tujuan dari implementasi manajemen guru adalah untuk pemenuhan

kebutuhan guru yang menjadi masalah sangan vital dalam memberikan pelayanan

pendidikan khususnya pada anak berkebutuhan khusus, sebab adanya kebijakan

moratorium yang menjadi kendala akan pemenuhan guru disekolah. Dengan

adanya UU No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, UU No 20 tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional serta yang paling penting adalah PP No 8

Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas yang menjadi tolak ukur dalam

memberikan pelayanan di binang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

4.4.2 Sumber Daya

Sumber daya merupakan salah sastu aspek penting dalam implementasi

sebuah kebijakan atau peraturan. Sumber daya dalam mengimplementasikan

sebuah kebijkan bisa berupa sumber daya manusia (SDM ), peralatan, maupun

pendanaan (anggaran). Ketersediaan sumber daya mempengaruhi hasil yang ingin

dicapai dari sebuah kebijakan dan mendorong atau memperlancar implementasi

yang efektif.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Berkaitan dengan sumber daya manusia peneliti melakukan wawancara

dengan beberapa informan. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah

seberapa besar kebutuhan sumber daya dalam implementasi manajemen guru

dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Bapak Daudsyah selaku Kepala

Sekolah SDLB N 057704 Kabupaten Langkat menyatakan bahwa sangat

dibutuhkan sumber daya guru demi meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus di sekolah, sebab jumlah guru berstatus PNS hanya sedikit

dan untuk memenuhi kebutuhan guru otomatis sekolah mengambil kebijakan atas

dasar ijin dari Dinas Pendidikan untuk mengajar di sekolah. (Lihat transkrip

Dokumentasi Hal. 11)

Peneliti juga menanyakan dampak dari implementasi manajemen guru

yang dilandaskan atas UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, UU No

20 Tahun 2003 serta PP No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan

tidak lupa pula moratorium yang dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Beliau menjelaskan dampak

dari moratorium tersebut adalah semakin membatasi formulasi tenaga guru PNS.

Sejalan dengan itu bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang

Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menjelaskan

bahwa dengan adanya moratorium pihak dinas hanya bisa melaksanakan

kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat, sehingga untuk

pengangkatan guru PNS belum ada dilakukan sampai pada saat ini, dan kalaupun

ada proses penerimaan guru PNS tidak menjadi wewenang Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara melainkan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sampai

moratorium tersebut dihapuskan. Namun tetap saja dalam pemenuhan kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

guru sampai saat ini dilengkapi dengan guru honor. Kalaupun moratorium

tersebut dihapuskan, tetap saja masih membutuhkan tenaga guru sebab formasi

yang diberikan oleh pemerintah mempunyai batas dan quota. Jadi, tetap saja

setiap sekolah pasti membutuhkan guru honor dalam pemenuhan kebutuhan

tenaga pendidik.

Terkait dengan jenjang pendidikan guru honor yang lebih dominan

merupakan bukan lulusan PLB (Pendidikan Luar Biasa), Bapak Daudsyah

menjelaskan bahwa hal tersebut bukan suatu kendala yang mutlak dalam

memenuhi sumber daya disekolah. Sebab untuk lulusan PLB di Sumatera Utara

sendiri masih sangat minim sehingga walaupun guru honor memiliki jenjang

pendidikan yang bukan PLB akan tetapi mereka juga harus memenuhi kualifikasi

sebagai guru yang layak untuk mengajar anak berkebutuhan khusus. Dengan

adanya pelatihan yang diberikan oleh pemerintah, selain itu juga adanya program

pendidikan profesi guru (PPG) serta Uji Kompetensi Guru (UKG) setidaknya

dapat mengembangkan pengetahuan para guru, dan meningkatkan kualitasnya

sebagai seorang guru yang bertugas memberikan pelayanan pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus. (Lihat transkrip wawancara Hal. 12)

Senada dengan itu Bapak Suhendri membenarkan bahwa pihak Dinas

melakukan kegiatan pelatihan yang tidak membeda-bedakan antara guru yang

berstatus PNS dan Honorer dalam meningkatkan kualitas mengajar mereka. Selain

itu pemerintah mempunyai sebuah program tindak lanjut dari hasil pemetaan

kualitas guru dengan menggunakan instrumen Uji Kompetensi Guru (UKG) yang

telah dilakukan pada kisaran tahun 2015 yang lampau.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Uji Kompetensi Guru (UKG) yang merupakan sebuah kegiatan Ujian yang

dilaksanakan untuk mengukur kemampuan/kompetensi Guru. Dimana

penyelenggaraan Ujian ini materinya disesuaikan dengan bidang studi (subject

matter) dan pedagogik Guru yang bersangkutan. Kompetensi dasar bidang studi

yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah

bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru

yang belum bersertifikat pendidik).

Selain itu ada juga Progran Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang

merupakan pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang

mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi guru harus ditempuh

selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana kependidikan

maupun non sarjana kependidikan. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru)

diharapkan kompetensi dan profesionalisme guru benar-benar lebih terjamin

dengan menjalani masa pendidikan selama 2 semester atau 1 tahun. PPG

(Program Pendidikan Profesi Guru) berlaku bagi yang ingin menjadi guru baik

sarjana dari fakultas pendidikan, maupun non pendidikan. Dengan berbagai

program dan pelatihan yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan

kualitas dari para guru yang masih honor.

Hal yang paling mendasar ditanyakan oleh peneliti terkait dengan

kualifikasi lulusan yang dimiliki oleh para guru di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat. Peneliti menanyakan bagaimana kualifikasi pendidikan yang dimiliki

oleh para guru baik guru PNS maupun guru honor. Bapak Daudsyah selaku

Kepala Sekolah menyampaikan bahwa semua guru yang mengajar di SDLB N

Universitas Sumatera Utara

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

057704 Kabupaten Langkat adalah Lulusan Sarjana Pendidikan, walaupun hampir

semua guru honor yang mengajar bukan lulusan dari PLB akan tetapi standar

untuk dapat mengajar dan menjadi guru yaitu berkualifikasi akademik S-1 atau D-

IV. (Lihat transkrip wawancara Hal. 12)

Hal serupa juga dibenarkan oleh Bapak Suhendri selakun Kasi Kurikulum

dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara, bahwa untuk di Sumatera Utara sendiri belum ada universitas yang

membuka jurusan terkait jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB), jurusan PLB

tersedia di Universitas Negeri Padang, dan beberapa Universitas yang ada di

Jawa. Maka dari itu untuk lulusan PLB sendiri di Sumatera Utara belum banyak,

maka dari itu bukan menjadi suatu syarat yang mendasar untuk bisa mengajar di

Sekolah Luar Biasa harus lulusan PLB, jika memang ada yang lulusan PLB malah

lebih baik. (Lihat transkrip wawancara Hal. 12)

Tabel 4.4

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai

PTK Jumlah Personil

a. Kepala Sekolah 1 orang

b. Guru Kelas 12 orang

c. Guru Mata Pelajaran Agama 1 orang

d. Guru Mata Pelajaran Penjaskes 1 orang

e. Tenaga/ Adm. Penjaga

Sekolah

1 orang

f. Tenaga Perpustakaan 1 orang

Jumlah 17 orang

Sumber : Data pendidik dan kependidikan SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Tahun 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Tabel 4.5

Data Kualifikasi Status Kepegawaian dan Jumlah

Jumlah Guru/ Staf Guru PNS Guru Non

PNS

Keterangan/

Jumlah

Guru Tetap (PNS) 7 - 7 orang

Guru Tidak Tetap/ Guru Bantu - 8 8 orang

Guru PNS dipekerjakan (DPK) - - -

Tenaga Honor Pustakawan Sekolah - 1 1 orang

Tenaga Honor Penjaga Sekolah - 1 1 orang

Jumlah 17 orang

Sumber : Data Guru PNS/Non PNS SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Tahun 2017

Peneliti menanyakan terkait sumber daya non-manusia (non-human

resources) terhadap informan. Bagaimana sarana dan prasarana di sekolah dalam

menunjang proses kegiatan disekolah, Bapak Daudsyah selaku Kepala Sekolah

menjelaskan bahwa untuk fasilitas sarana dan prasarana pihak sekolah

memberikan laporan terkait apa saja yang belum terpenuhi untuk menunjang

kegiatan belajar dan mengajar disekolah, sejauh ini sarana dan prasarana yang ada

disekolah sudah cukup memadai demi meningkatkan kualitas pendidikan pada

murid SDLB N 057704 Kabupaten Stabat. Buku pelajaran, ruang perpustakaan,

serta perlengkapan dalam bidang kesenian dan keterampilan tersedia di sekolah.

Hanya saja ada kekurangan ruang kelas dan itu juga sudah mendapatkan respon

yang baik dari pihak Dinas dengan dilakukannya survey kesekolah. (Lihat

transkrip wawancara Hal. 24)

Universitas Sumatera Utara

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sejalan dengan hal tersebut bapak Suhendri membenarkan bahwa terkait

dengan sarana dan prasarana yang ada disekolah pihak Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera utara menerima laporan berupa hal-hal yang diperlukan demi

menunjang kegiatan belajar dan mengajar disekolah. Sembari dari itu, pihak dinas

juga melakukan survey ke sekolah untuk memastikan apakah benar sekolah

membutuhkan apa yang dilaporkan kepada pihak Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera Utara. Dan dalam memenuhinya juga pihak dinas harus melalui

beberapa proses serta pertimbangan-pertimbangan, sebab semua itu juga

disesuaikan dengan APBD. (Lihat transkrip wawancara Hal. 14)

Dalam suatu implementasi kebijakan akan ada pengaruhnya terhadap

Sumber Daya Manusia yang akan memakai Kebijakan tersebut. Kemampuan

SDM dapat dilihat dari jenjang pendidikan, pemahaman terhadap tujuan dan

sasaran serta kemampuan menyampaikan program dan mengarahkankan. Dari

wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam memenuhi kebutuhan

akan sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun non manusia pemerintah

telah melakukan program seperti UJi Kompetensi Guru (UKG) dan berbagai

bentuk pelatihan. Selain itu dalam pemenuhan sarana dan prasarana pihak sekolah

selalu melakukan pembaharuan untuk kebutuhan apa saja yang diperlukan demi

mendukung kegiatan belajar dan mengajar disekolah secara maksimal yang

disambut baik oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan beberapa

pertimbangan untuk merealisasikannya.

Selain itu peneliti juga menanyakan beberapa pertanyaan terkait sumber

daya guru di sekolah kepada wali murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat,

pada kesempatan tersebut peneliti menanyakan bagaimana penilaian para wali

Universitas Sumatera Utara

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

murid terhadap kinerja guru yang mengajar di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat, Ibu Nina Erina selaku wali murid dari Rombel Tuna Grahita

mengungkapkan bahwa baik dari sikap maupun cara mengajar para guru di SDLB

tersebut baik, sebab ibu nina secara pribadi merasa bersyukur dengan adanya

layanan pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus seperti SDLB N

057704 Kabupaten Langkat tersebut, beliau menilai bahwa kinerja para guru yang

mengajar disekolah cukup baik, sabar serta menyampaikan materi sesuai dengan

kemampuan anak-anak mereka, karena setiap anak memiliki karakter dan

kemampuan yang berbeda-beda dengan latar belakang keterbatasan yang mereka

miliki. Selain itu peneliti menanyakan apakah ada peningkatan kemampuan anak

setelah mendapatkan pendidikan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat. Ibu

Nina menjelaskan bahwa anak beliau mengalami perkembangan yang baik

semenjak mendapatkan layanan pendidikan di SDLB tersebut, dengan latar

belakang keterbelakangan yang dimiliki oleh anak beliau, setelah bersekolah sang

anak mampu untuk lebih mandiri dan tidak terlalu merepotkan orangtuanya

dirumah, sebab yang diajarkan disekolah bukan hanya tentang materi

pembelajaran ilmu pengetahuan saja melaikan melatih para murid untuk lebih

mandiri dengan segala kekurangan yang mereka miliki. (Lihat transkrip

wawancara Hal. 34)

Sejalan dengan pernyataan Ibu Nina, Ibu Paini selaku wali murid dari

Rombel tuna grahita juga membenarkan bahwa perkembangan yang dialami oleh

sang anak semakin membaik, sebab yang tadinya anak beliau tidak mampu

mengenal huruf kini mampu mengenal huruf dan berhitung walaupun daya

tanggap yang dimiliki sang anak tidak secepat daya tanggap yang dimiliki anak

Universitas Sumatera Utara

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

normal pada umumnya. Dulu anak saya tidak mengerti cara membaca dan

mengenal angka serta berhitung, setelah mendapatkan pembelajaran disekolah

anak saya mampu mengenal huruf, mampu berhitung, sembari dilatih dirumah

agar tidak lupa. Kesabaran, ketelatenan, dan keuletan para guru di sekolah sangat

penting dalam memberikan pelayanan bagi anak mereka. Beliau menjelaskan

bahwa mereka tidak mengharapkan anak mereka pintar seperti anak-anak lain

pada umumnya, mereka hanya menginginkan anak mereka mandiri dan

mempunyai kepercayaan diri dengan keterbatasan yang mereka miliki. Beliau

juga menjelaskan bahwa banyak juga beberapa murid di sekolah tersebut dari

Robel lain yang meraih prestasi dalam beberapa kegiatan perlombaan. Hal

tersebut juga tidak bisa kita pungkiri bahwa prestasi-prestasi dari anak-anak

tersebut atas kerja keras, keterampilan dan kesabaran para guru yang mengajar id

sekolah. Selain itu para wali murid juga tidak bisa bergantung kepada para guru

yang memberikan pembelajaran bagi anak-anak, beliau menambahkan bahwa

peran orangtua juga sangan vital kedudukannya untuk kembali melatih anak-anak

mereka dirumah, sembari tetap memberikan pendidikan dengan memasukkan

anak mereka ke SDLB N 057704 Kabupaten Langkat. (Lihat transkrip wawancara

Hal. 36)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dari penilaian

para wali murid terhadap kinerja yang diberikan para guru dalam memberikan

pelayanan pendidikan kepada anak mereka yang merupakan anak berkebutuhan

khusus atau disabilitas sudah baik, dan menghasilkan kepuasan tersendiri bagi

para wali murid dengan perkembangan yang baik terhadap anak mereka, baik itu

dari segi kepercayaan diri, kemandirian, maupun kemampuan dalam bentuk

Universitas Sumatera Utara

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

keterampilan-keterampilan yang dikembangkan di sekolah. Tidak terlepas dari itu

oeran orangtua dirumah juga sangat penting untuk kembali melatih kemampuan

anak-anak mereka, sesuai dengan yang telah diajarkan oleh para guru disekolah.

4.4.3 Hubungan Antar Organisasi

Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan

dan koordinasi dengan instansi lainnya. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan

kerjasama antara instansi bagi keberhasilan suatu program dalam mencapai

sasaran dan tujuan program. Diperlukan komunikasi dan kerja sama di dalam

instansi dan dengan instansi lain bagi keberhasilan suatu kebijakan.

Untuk mengetahui hubungan antar organisasi dalam implementasi

Manajemen Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar

Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat peneliti mengajukan pertanyaan kepada

Bapak Daudsyah selaku Kepala Sekolah SDLB N 057704 Kabupaten Langkat

mengenai siapa saja implementor yang terlibat dalam implementasi manajemen

guru. Beliau menjawab dalam hal manajemen guru semua pihak dalam bidang

pendidikan ikut berperan disini, kalau disekolah semua guru dan para staf ikut

berperan dalam implementasi manajemen guru di sekolah, namun tidak dipungkiri

bahwa ada pihak lain yang menjadi implementor seperti Dinas Pendidikan

Sumatera Utara yang kini bertugas menaungi Sekolah Luar Biasa yang ada di

Sumatera Utara. (Lihat transkrip wawancara Hal. 16)

Hal senada juga dibenarkan oleh Bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum

dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara, bahwa demi tercapaianya manajemen guru yang terkordinir pihak Dinas

Universitas Sumatera Utara

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

dan pihak Sekolah selalu berkoordinasi terkait apa saja yang menjadi instrumen di

Sekolah, baik itu terkait tenaga pendidik, sarana dan prasarana maupun murid

yang belajar di sekolah. (Lihat transkrip wawancara Hal. 14)

Selain itu sebelum Sekolah dilimpahwewenangkan ke Dinas pendidikan

Sumatera Utara, Dinas Pendidikan Kabupaten pernah bertangtung jawab atas

instrumen yang ada di SDLB N 057704 kabupaten Langkat. Bapak Sagino selaku

Kasi Kurikulum dan penilaian Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten

Langkat mengkonfirmasi bahwa SDLB N 057704 Kabupaten langkat selalu

berkoordinasi dalam hal-hal penting terkait pengembangan mutu sekolah, seperti

manajemen guru, sarana dan prasarana serta perkembangan murid demi

meningkatkan kualitas pendidikan pada anak berkebutuhan khusus. (Lihat

transkrip wawancara Hal. 15)

Dari wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa koordinasi Sekolah

Dasar Luar Biasa Negeri 057704 Kabupaten langkat dengan Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara terjalin dengan baik, sebab pada observasi dilapangan

peneliti mengamati bahwa baik dari segi sarana dan prasarana serta tenaga

pendidik yang mengajar disana dapat dikatakan baik untuk pendidikan anak

berkebutuhan khusus.

Lalu peneliti menanyakan bagaimana komunikasi Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara dengan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten

Langkat. Kepala Sekolah Bapak daudsyah menyatakan bahwa Dinas Pendidikan

berfungsi untuk menyampaikan kebijakan dari pusat, karena fungsi Dinas

Pendidikan Sumatera Utara adalah melakukan komunikasi dan koordinasi

Universitas Sumatera Utara

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

program kegiatan terkait manajemen guru yang dimulai dari kegiatan

pelaporannya. Jadi dari pusat itu setiap ada perubahan atau kebijakan baru , maka

Dinas Pendidikan Provinsi Memberitahukan Kepada Sekolah.

Hal tersebut juga diutarakan oleh Bapak Suhendri bahwa komunikasi antar

sekolah dengan pihak Dinas Pendidikan cukup baik, terkait implementasi

Manajemen Guru di Sekolah, pihak sekolah member laporan terkait guru honorer

yang mengajar di Sekolah sehingga pihak Dinas Pendidikan Provinsi dapan

menindaklanjuti status dari guru honor tersebut. Arahan atau peraturan yang

diberikan oleh pihak Dinas, sekolah wajib mengkoordinasikannya.

Koordinasi dan komunikasi bukan saja dilakukan oleh Kepala Sekolah

dengan pihak Dinas Pendidikan saja, melainkan para guru juga ikut dalam hal

koordinasi terkait manajemen guru dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera Utara. Dimana menurut penjelasan dari Ibu Sarmada selaku salah satu

guru PNS di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat bahwa mereka juga melakukan

koordinasi terkait urusan manajemen guru seperti sertifikasi, pengembangan karir,

pelatihan yang diadakan oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

dan urusan-urusan lain dalam peningkatan kualitas guru sesuai dengan kebijakan-

kebijakan yang dijalankan. (Lihat transkrip wawancara Hal. 26)

Komunikasi yang efektif dan pengetahuan yang cukup menjadi hal

terpenting dalam implementasi manajemen guru. Sebab semua hal terkait dengan

manajemen guru telah diatur dalam UU NO 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen yang tidak dapat diganggu gugat, serta Peraturan Pemerintah (PP) No 74

Tahun 2008 yang kemudian berubah menjadi PP No 19 Tahun 2017 tentang Guru.

Universitas Sumatera Utara

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pihak sekolah dan pihak Dinas harus menjalin komunikasi yang baik agar

terciptanya koordinasi yang baik pula demi tercapainya kualitas pendidikan yang

lebih baik. Dalam hal ini hubungan antar orgnisasi berjalin dengan cukup baik.

4.4.4 Karakteristik Agen Pelaksana

Yang dimaksud karakteristik agen pelaksana adalah mencakup struktur

birokrasi, norma-norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi,

yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi suatu program. (dalam

Subarsono 2005:99)Struktur birokrasi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap implementasi kebijakan. Karakteristik agen pelaksana meliputi siapa saja

yang terlibat di dalam suatu kebijakan atau program yang masuk didalam struktur

organisasi maupun diluar struktur organisasi dalam pelaksanaan kebijakan

manajemen guru, serta adanya bentuk dukungan atau penolakan yang diberikan

oleh pelaksana dalam kebijakan ini.

Terkait dengan penilaian kebijakan manajemen guru oleh agen pelaksana,

peneliti menanyakan bagaimana kompetensi para guru yang ada di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat. Bapak Daudsyah selaku Kepala Sekolah menyatakan

bahwa kompetensi para guru yang ada di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat

sudah cukup memadai, walaupun kebanyakan dari guru-guru tersebut adalah guru

yang berstatus honor, mereka sangat membantu sekali dalam proses mengajar di

sekolah. Kalau tidak ada mereka, guru-guru yang berstatus PNS sangat kerepotan

bahkan mungkin tidak mampu untuk memberikan pelayanan pendidikan atau

mengajar secara maksimal. Para guru yang mengajar sudah kompeten sesuai

bidangnya masing-masing. (Lihat transkrip wawancara Hal. 29)

Universitas Sumatera Utara

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sejalan dengan itu ibu Sarmada selaku salah satu guru berstatus PNS di

sekolah tersebut meyampaikan bahwa tidak ada bedanya antara para guru yang

PNS maupun dengan guru honor. Mereka yang guru honor mengajar secara

professional dengan statusnya sebagai guru tidak melihat kedudukannya sebagai

guru honor Atau PNS. Mereka melayani dengan tulus dan bahkan mereka para

guru honor memiliki kompetensi yang lebih dalam mengembangkan metode

mengajar dikelas. (Lihat trasnkrip wawancara Hal. 30)

Dari pernyataan tersebut dan sesuai dengan hasil observasi peneliti

menyimpulkan bahwa agen pelaksana cukup memadai walaupun terdiri dari guru

honor. Hal ini dibuktikan bahwa jumlah guru honor lebih banyak dibandingkan

dengan guru PNS.Selain itu peneliti menayakan terkait bagaimana keefektifan

manajemen guruyang berujung pada peningkatan kualitas pendidikan pada anak

berkebutuhan khusus. Bapak Daudsyah selaku Kepala Sekolah sangat bersyukur

dan salut terhadap para guru yang mengajar, sebab dengan pelatihan-pelatihan

yang diberikan kepada para guru dalam meningkatkan kompetensi mereka,

terlihat dengan mempraktekkannya kepada anak-anak. Sehingga ilmu dan metode

yang telah diajarkan semakin berkembang. Anak-anak semakin terampil sesuai

dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki dibalik keterbatasan mereka.

Hal senada juga diutarakan oleh ibu Sri Suyati selaku guru honor yang

pernah mengikuti pelatihan maupun UKG yang merupakan salah satu program

dalam memanajemen guru untuk melihat seberapa besar kemampuan yang

dimiliki oleh para guru. Beliau mengatakan bahwa setelah mengikuti hal tersebut

banyak ilmu yang bisa dikembangkan bahkan disalurkan untuk lebih

meningkatkan kualitas mengajar dikelas, sehingga metode yang diberikan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

proses belajar dan mengajar juga semakin berkembang. Menurut beliau program-

program yang diberikan kepada para guru sangat menunjang peningkatan

kompetensi para guru. Semua itu juga kembali pada masing-masing

gurunya,tetapi kalau disini para guru saling mendukung dan mencoba semaksimal

mungkin dalam mengembangkan kompetensi diri. (Lihat transkrip wawancara

Hal. 27)

Dari pernyataan diatas peneliti menyimpulkan bahwa berhubungan dengan

karakteristik agen pelaksana khususnya guru tentang keefektifan manajemen guru

dalam meningkatkan kualitas pendidikan sudah cukup efektif. Sebab peningkatan

kualitas pendidikan pada anak berkebutuhan khusus bergantung pada guru yang

mengajar. Maka dari itu, guru setidaknya memiliki kemampuan untuk

meningkatkan kinerjanya dalam meng-upgraede ilmu pengetahuannya sesuai

dengan kualifikasi mengajarnya.

Adapun keberhasilan kebijakan juga bisa dilihat dari sifat atau ciri- ciri

badan/instansi pelaksana kebijakan. Hal ini sangat penting karena kinerja

implementasi kebijakan publik akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang

tepat serta cocok dengan para badan atau instansi pelaksananya. Dengan itu

peneliti menanyakan bagaimana sifat atau ciri- ciri badan/instansi pelaksana

kebijakan. Bapak Dr. Suhendri, S.Pd.I, MA mengutarakan bahwa pihak Dinas

Penididikan Sumatera Utara sangat transparan dan terbuka dalam memberikan

pelayanan terkait manajemen para guru disekolah SLB.

Ibu Sarmada selaku guru SDLB N 057704 Kabupaten Langkat juga

membenarkan bahwa pada saat mengurus terkait kebutuhan guru pihak Dinas

Universitas Sumatera Utara

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pendidikan Sumatera Utara sangat terbuka dan transparan dalam memberikan

pelayanan dan informasi kepada para guru yang datang. Selain itu untuk

manajemen yang dilakukan disekolah kepala sekolah melibatkan para guru dalam

hal pengambilan kebijakan-kebijakan terkait kebutuhan guru disekolah. Maka

sifat organisasi disekolah juga sangat terbuka akan informasi dan kondisi-kondisi

yang sedang dialami. (Lihat transkrip wawancara Hal. 28)

Berdasarkan wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa Dinas

Pendidikan Provinsi Sumatera Utara selalu terbuka dalam memberikan pelayanan

dan transparan terkait informasi yang menyangkut manajemen guru baik dalam

program-program yang telah dijalankan demi meningkatkan kualitas para guru.

Selain itu manajemen guru yang dilaksanakan disekolah juga cukup transparan,

karena melibatkan para guru-guru dalam pengambilan keputusan mengenai

kebijakan terkait kebutuhan tenaga pendidik yang pada akhirnya keputusan

tersebut berujung pada pengrekrutan guru honor.

4.4.5 KondisiSosialdan Ekonomi

Kondisi ekonomi dan sosial sebenarnya menunjuk bahwa kondisi atau

keadaan dalam ranah implementasi dapat mempengaruhi kesuksesan

implementasi kebijakan itu sendiri.Hal yang perlu juga diperhatikan guna menilai

kinerja implementasi publik dalam variabel ini adalah sejauh mana lingkungan

eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan.

Karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula

memperhatikan kekondusifan kondisi lingkungan eksternal.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan manajemen guru yang selama

ini berjalan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat maka peneliti juga melihat

dari kondisi ekonomi dan kondisi sosial guru yang ada disekolah ini. Oleh karena

itu pertama peneliti mengajukan pertanyaan mengenai kondisi ekonomi yang

dialami oleh para guru. Ibu Sarmada selaku guru PNS dengan adanya tunjangan

profesi yang diberikan kepada guru PNS sangat membantu kebutuhan guru, tidak

dipungkir bahwa tunjangan yang diberikan kepada guru PNS apalagi sudah

sertifikasi akan menambah penghasilan dan pastinya menambah semangat untuk

mengajar. Kondisi ekonomi sangat membantu dan menjadi simpanan atau

tabungan bagi para guru. Walaupun tunjangan terkandang tidak lancar pencairan

dananya namun dapat membantu dari perekonomian para guru. (Lihat transkrip

wawancara Hal. 30)

Ibu Sri Suyati selaku guru honor mengemukakan pendapat yang berbeda,

bahwa untuk soal kondisi ekonomi para guru honor tidak bisa menuntut lebih,

sebab gaji yang diberikan juga tidak banyak. Karena dana yang digunakan untuk

menggaji para guru honor adalah berasal dari dana BOS. Namun mulai dari tahun

2017 para guru honor yang datanya sudah masuk Dapodik dan sudah

mendapatkan surat tugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara sudah

bisa diberikan gaji diluar dari dana BOS. Dan gaji itu juga diberikan per enam

bulan sekali. Jadi dari segi kondisi ekonomi untuk para guru honor masih belum

memadai. (Lihat transkrip wawancara Hal. 30)

Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian

Bidang Pendidikan Khusus membenarkan adanya gaji atau tunjangan yang

diberikan kepada para guru yang dibayarkan per enam bulan yang dananya

Universitas Sumatera Utara

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

diambil dari APBD sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara. Pihak Dinas juga tidak bisa memberikan lebih karena anggaran juga bukan

hanya untuk memenuhi kebutuhan guru saja melainkan masih banyak kebutuhan

lain yang digunakan melalui anggaran daerah. (Lihat transkrip wawancara Hal.

18)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kondisi

ekonomi guru PNS sudah jelas baik dari segi gaji maupun tunjangan profesi

seusuai dengan sertifikasinya. Namun untuk guru honor, penggajiannya diambil

dari dana BOS dan ada juga yang telah mendapat gaji dari Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara yang diberikan kepada mereka per enam bulan sekali.

Dari pernyataan para guru diatas maka peneliti menanyakan terkait

kendala para guru dalam hal penggajian atau tunjangan profesi. Ibu Tri Maizu

yang juga sebagai guru honor mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi

adalah gaji yang diterima juga tidak terlalu banyak namun diberikan per enak

bulan sekali, itu juga menjadi dilema bagi para guru honor sedangkan kebutuhan

hidup juga harus dipenuhi. Namun sebagian guru honor yang telah mendapatakan

gaji dari APBD oleh Dinas Pendidikan Provinsi setidaknya lebih bersyukur

dibandingkan guru yang gajinya didapat dari dana BOS. Karena gaji atau

tunjangan yang diberikan oleh Dinas setidaknya lebih besar dibandingkan dengan

gaji yang diberikan dari dana BOS. (Lihat transkrip wawancara Hal. 30)

Selain itu kondisi ekonomi dan sosial juga dilihat dari latarbelakang para

peserta didik. Dimana peneliti menanyakan latarbelakang pekerjaan serta

penghasilan kepada wali murid. IbuPaini selaku salah satu Wali Murid SDLB N

057704 Kabupaten Langkat menjelaskan bahwa kebanyakan pekerjaan orangtua

Universitas Sumatera Utara

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

murid di SDLB N 057704 adalah bertani dan rata-rata berpenghasilan rendah,

namun pihak sekolah ada memberikan bantuan berupa dana dari dana BOS

sehingga sangat membantu kebutuhan untuk anak dalam pendidikan. Tetapi

walaupun demikian saya melihat para orangtua disini sangat antusias

menghantarkan anak mereka kesekolah demi memberikan pendidikan yang layak

dengan keterbatasan yang dimiliki oleh anak-anak. Sekolah juga tidak pernah

memungut biaya apapun semua ditanggung oleh pemerintah. (Lihat transkrip

wawancara Hal. 37)

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Daudsyah selaku kepala sekolah

bahwa rata-rata dan kebanyak pekerjaan dari orangtua atau wali murid adalah

seorang petani atau wirausaha. Dan tindakan sekolah untuk membantu kondisi

tersebut dengan melihat dan mendata latarbelakang kondisi ekonomi orangtua

murid untuk diberikan bantuan berupa dana BOS. Dan sekolah tidak memungut

biaya apapun kepada para wali murid. (Lihat transkrip wawancara Hal. 31)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kondisi

ekonomi yang dialami orangtua murid berada pada tingkat menegah kebawah,

dengan adanya dana BOS sangat membantu akses bagi para wali murid untuk

tetap mendukung pendidikan bagi anak mereka. Selain itu pihak sekolah juga

tidak pernah memungut biaya apapun dalam memberikan pelayanan pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus yang sekolah di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat. Walaupun dengan keterbatasan ekonomi yang ada tidak menyurutkan

semangat para orangtua serta murid untuk datang kesekolah demi mendapatkan

pelayanan pendidikan sebagai bekal masa depan anak berkebutuhan khusus.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

4.4.6 Disposisi Implementor

Disposisi implementor dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana respon

implementor terhadap kebijakan, pemahamannya dan preferensi nilai yang

dimilikinya. Disposisi atau sikap yaitu menunjuk pada karakteristik yang

menenpel erat pada implementor kebijakan/program. Sikap para implementor

sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah kebijakan.

Dalam hal ini peneliti ingin menggali bagaimana respon dan sikap

implementor, peneliti mendapat pernyataan dari Bapak Daudsyah selaku Kepala

Sekolah SDLB 057704 Kabupaten Langkat bahwa dalam pelaksanaan manajemen

guru beliau sangat mendukung dengan berbagai program yang dikembangkan

baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari respon

para guru yang ikut serta dalam setiap program dan aturan yang telah ditetapkan

demi meningkatkan kualitas diri para implementor agar tercapainya kualitas

pendidikan yang lebih baik. Selanjutnya Bapak Daudsyah juga mengungkapkan

bahwa komitmennya untuk melaksanakan manajemen guru sesuai dengan aturan

yang telah ditetapkan. Bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian

Bidang Pendidikan Khusus Provinsi Sumatera Utara mengatakan bahwa

manajemen guru ini dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan diperbaharui

sesuai dengan kebutuhan, karena pendidikan adalah suatu hal yang perlu di

upgrade setiap waktunya karena semakin berkembangnya jaman pendidikan juga

semakin ditingkatkan. (Lihat transkrip wawancara Hal. 19)

Pendidikan adalah hak setiap manusia tidak terkecuali anak berkebutuhan

khusus bahkan sudah tercantum dalam UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang

Universitas Sumatera Utara

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Disabilitas pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kesamaan kesempatan adalah

keadaan yang memberikan peluang dan/atau menyediakan akses kepada

Penyandang Disabilitas untuk menyalurkan potensi dalam segala aspek

penyelenggaraan negara dan masyarakat. Sesuai dengan pasal 5 ayat 1 bagian e

bahwa penyandang disabililitas memiliki hak dalam bidang pendidikan.

Hal senada juga memberikan pernyataan bahwa implementasi manajemen

guru baik dalam proses rekrutmen, pelatihan dan lain sebagaimanya para guru

komitmen untuk menjalankannya sesuai dengan intruksi Dinas Pendidikan selaku

yang menaungi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Sehingga para guru

selain untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi anak berkebutuhan khusus

dalam proses belajar dan mengajar, mereka juga berkomitmen untuk

meningkatkan kualitas diri mereka baik itu guru honor maupun guru yang sudah

PNS untuk mengembangkan lagi ilmu-ilmu yang mereka miliki untuk diterapkan

dan disalurkan melalui metode pembelajaran di Sekolah.

Ibu Sarmada selaku salah satu guru dengan status PNS menyatakan bahwa

para guru di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat sangat berkomitmen untuk

memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas. Tidak

ada penolakan dari guru-guru baik yang berstatus honor maupun PNS dalam

implementasi manajemen guru, semakin ketat peraturan yang dibuat oleh

pemerintah semua itu juga tujuannya tetap sama yaitu untuk meningkatkan

kualitas pendidikan. Maka para guru tetap komitmen menjadi guru di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat. (Lihat transkrip wawancara Hal. 33)

Universitas Sumatera Utara

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Hal ini juga diperkuat oleh Bapak Suhendri selaku Kasi Kurikulum dan

Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

bahwa respon para guru terhadap pelaksanaan manajemen guru sangat baik.

Bahkan mereka sangat antusias dalam meningkatkan kualitas diri mereka sendiri

untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi penyandang disabilitas.

Dari hasil wawancara diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa para guru

memiliki komitmen dan mengikuti aturan yang ada terkait manajemen guru

dengan sangat baik. Karena komitmen yang mereka miliki tersebut sehingga

mereka sangat antusias untuk mengembangkan kualitas mengajar mereka di

sekolah. Selain itu keterbatasan yang dimiliki anak-anak menjadi suatu tantangan

bagi guru untuk dapat menghasilan anak didik yang mandiri dan mungkin bahkan

dapat berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan yang mereka miliki

masing-masing.

Terkait dengan kondisi anak berkebutuhan khusus peneliti menanyakan

kendala yang dialami oleh para guru disekolah. Ibu Sarmada selaku salah satu

Guru Tuna Rungu yang berstatus PNS dan sudah lama mengajar di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat menyatakan bahwa kendala sebenarnya mungkin

dirasakan pada saat baru mengajar di SLB, setelah berjalannya waktu dan

pengalaman juga semakin bertambah otomatis kendala sudah bukan menjadi suatu

beban, hanya saja para guru harus lebih mendekatkan diri kepada peserta didik

agar mengetahui karakter dan kemampuan yang mereka miliki untuk kemudian

dikembangkan. Kalau SDLB merupakan dasar dari pendidikan luar biasa dan

biasanya hal utama yang diajarkan kepada anak didik adalah kemandirian untuk

diri mereka terlebih dahulu. (Lihat transkrip wawancara Hal.31)

Universitas Sumatera Utara

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Senada dengan hal tersebut Ibu Herli Sirait, S.Pd selaku guru Tuna Grahita

juga membenarkan bahwa kendala yang dialami yaitu harus lebih

mengembangkan metode dalam memberikan materi pelajaran kepada anak-anak.

Sebab untuk mendapatkan hasil yang cukup baik para guru menyampaikan materi

belajar dengan berinteraksi secara individu per individu dengan peserta didik.

Jadi lebih membutuhkan waktu yang cukup banyak agar mereka memahami

materi yang disampaikan. Selain itu materi yang disampaikan juga tidak terlalu

memaksakan kemampuan mereka untuk berfikir, dengan keterbatasan yang

mereka miliki tidak bisa dipaksakan untuk cepat mengerti dan memahami materi

yang disampaikan. (Lihat transkrip wawancara Hal. 31)

Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang

dihadapi para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi anak berkebutuhan

khusus adalah untuk lebih terampil serta memahami secara dekat anak-anak

tersebut. Disambing kekurangan yang mereka miliki para guru juga diharapkan

mampu membantu menemukan kelebihan apa yang mereka miliki, selain itu

melatih kemandirian anak-anak menjadi suatu hal yang mendasar dalam

pendidikan anak berkebutuhan khusus. Tidak bisa kita ukur kemampuan anak

penyandang disabilitas dengan anak normal para umumnya. Ketika mereka

mampu untuk mandiri serta mampu melakukan suatu hal yang mungkin bagi kita

sebagai orang normal adalah hal yang biasa itu merupakan hal yang luar biasa

bahkan sangat berguna bagi kelangsungan hidup mereka.

Peneliti juga menanyakan terkait harapan dan tanggapan para guru terkait

manajemen guru. Ibu Sri Suyati S.Pd selaku guru honor yang menagajar di SDLB

N 057704 Kabupaten Langkat mengutarakan tanggapannya terkait manajemen

Universitas Sumatera Utara

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

guru yang pada saat ini masih terhalang moratorium untuk proses pengrekrutan

menjadi ASN, namun diluar dari hal tersebut beliau tetap komit untuk

memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Bahkan beliau menganggap kinerja yang diberikan sebagai suatu amalan terhadap

ciptaan tuhan. Ibu Mahrani, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat

menambahkan harapannya kepada para guru honor untuk tetap bersedia

memberikan ilmunya kepada anak didik, karena tanpa mereka proses belajar

mengajar disekolah juga pasti terasa sangat sulit. (Lihat transkrip wawancara Hal.

32)

Dari hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa dengan

adanya guru honor sangat membantu proses pelayanan pendidikan di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat walaupun dengan adanya moratorium untuk seleksi

calon PNS formasi guru namun para guru-guru honor tetap komit untuk

memberikan kemampuan mereka untuk mengajar di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat. Dan sesuai observasi bahwa belum ada guru-guru honor yang

mengundurkan diri untuk berhenti mengajar, walaupun terkadang hal yang

mereka keluhkan adalah masalah kesejahteraan. Tetapi dari awal pengrekrutan

kepala sekolah telah menjelaskan terkait kondisi sosial dan ekonomi yang ada

disekolah.

4.5 Analisis Data

Peneliti akan mencoba menganalisis data yang diperoleh dari berbagai

sumber baik dari hasil wawancara, observasi, ataupun juga data yang diperoleh

dari pelaksana ImplementasiManajemen Guru dalam Meningkatkan Kualitas

Universitas Sumatera Utara

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pendidikan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat. Adapun teknik analisis data

yang dipakai untuk menganalisis data-data tersebut yaitu dengan metode deskripif

kualitatif dimana data dan fakta yang didapatkan dilapangan dideskripsikan

sebagaimana adanya diiringi dengan penafsiran dan analisa yang rasional.

Berdasarkan pemaparan hasil wawancara yang telah di deskripsikan pada

bab sebelumnya, dimana ada enam (6) hal yang dikelompokkan oleh peneliti

untuk memudahkan dalam memahami hasil wawancara. Dan dari hasil

wawancara tersebut diinterpretasikan dengan hasil observasi dan dari studi

kepustakaan yang ada, peneliti akan mencoba menganalisis bagaimana

sesungguhnya ImplementasiManajemen Guru dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat.

Sebagaimana yang diketahui bahwa implementasi kebijakan ini merupakan

tahapan penting dalam suatu kebijakan bahkan mungkin jauh lebih penting

daripada pembuatan kebijakan, tanpa adanya implementasi maka suatu kebijakan

tersebut hanya akan menjadi suatu impian atau rencana yang bagus yang

tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan (Wahab, 2008 :64).

Untuk itu dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menganalisis data yang

berkaitan dengan proses ImplementasiManajemen Guru dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat baik itu yang

diperoleh melalui studi kepustakaan, wawancara serta melalui obervasi terhadap

fenomena-fenomena yang adadilapangan.

Dengan analisis data ini peneliti mencoba untuk menjawab tentang

permasalahan yang sesungguhnya terjadi dilapangan dengan model implementasi

kebijakan dari Van Meter dan Van Horn. Model ini dipilih peneliti karena

Universitas Sumatera Utara

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

variabel- variabel dari model implementasi ini dapat menjelaskan secara

komperehensif tentang proses ImplementasiManajemen Guru dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat.

Adapun variabel-variabel dari model implementasi ini yaitu : standar dan sasaran

kebijakan, sumber daya, hubungan antar organisasi, karakteristik agen pelaksana,

kondisi sosial, ekonomi dan politik, serta disposisi implementor.

4.5.1 Standar dan Sasaran Kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat

direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi

multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara para agen

implementasi (dalam Subarsono 2005:99). Implementasi kebijakan sangat

ditentukan oleh arah dan tujuan kebijakan yang telah ditentukan. Artinya didalam

proses pencapaian sasaran kebijakan ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran

dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang telah direalisasikan.

Dalam penelitian ini, standar dan sasaran Kebijakan Manajemen Guru di

Sekolah Dasar ar Biasa Negeri 057704 Kabupaten Langkat dapat dilihat dari

beberapa hal yaitu proses atau pelaksanaan dari tujuan dan sasaran kebijakan,

mekanisme atau alur manajemenguru yang merupakan sasaran atau target dari

kebijakan ini.Di dalam proses pencapaian sasaran kebijakan ini menilai sejauh

mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang telah direalisasikan.

Manajemen guru adalah salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi,

efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam bidang pendidikan khususnya

terkait dengan status dan kewajiban serta hak seorang guru dalam meningkatkan

kualitas pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Berdasarkan hasil penyajian data pada halaman sebelumnya mengenai

dasar implementasi manajemen guru yaitu telah diatur dalam UUD 1945

mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia berkewajiban untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu

berpedoman pada UU NO 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, UU No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional serta yang paling utama adalah

UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dalam UU tersebut

dijelaskan terkait pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas tanpa adanya

diskriminasi termasuk pemenuhan hak di bidang pendidikan.

Mengenai masalah akan kurangnya tenaga guru di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat langkah atau kebijakan yang diambil oleh pihak sekolah

adanya dengan mengrekrut tenaga honor demi memenuhi kebutuhan akan tenaga

pendidik di sekolah. Proses pengrekrutan dilakukan oleh pihak sekolah tanpa

melalui proses yang panjang seperti pengrekrutan pegawai pada umumnya.

Kepala sekolah menjelaskan kondisi sekolah terlebih dahulu kepada calon guru

yang melamar sebab keadaan di SDLB berbeda dengan keadaan pada sekolah

umum, anak-anak membutuhkan perhatian khusus dan lebih dalam proses

pembelajaran dengan berbagai metode yang harus dikuasai terlebihdahulu oleh

para guru sehingga materi yang disampaikan juga akan diterima dan dapan

dipraktekkan oleh peserta didik.

Setelah guru tersebut diterima dan mengajar di sekolah, pihak sekolah

melalui operator mengirimkan data tenaga guru kepada pihak Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Utara untuk ditindaklanjuti agar bisa masuk kedalam dapodik

untuk bisa mengikuti salah satu program dalam meningkatkankan dan mengukur

Universitas Sumatera Utara

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

kemampuan kompetensi para guru yang sesuai serta linier dengan mata pelajaran

yang diampuh seperti UKG (Uji Kompetensi Guru). Selain itu bagi guru yang

telah lama mengajar namun masih berstatus honor diberikan surat tugas dan diberi

gaji yang dananya diambil dari APBD serta diberikan per enam bulan sekali, dan

kebijakan tersebut juga baru berjalan pada tahun 2017.

Kurangnya tenaga guru menjadi suatu hal yang bukan hanya dialami oleh

SDLB N 057704 Kabupaten Langkat saja, setiap sekolah pasti kekurangan guru

dan pada akhirnya mengambil kebijakan untuk mengrekrut guru honor yang

gajinya diberikan melalui dana BOS. Namun pada SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat jumlah guru honor lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru PNS.

Hal tersebut terjadi akibat moratorium yang dikeluarkan oleh Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Sehingga

dalam pemenuhan kebutuhan guru sampai pada saat ini masih bergantung pada

guru honor.

Untuk manajemen guru dalam peningkatan kualitas guru, para guru

diberikan pelatihan dan biasanya pelatihan tersebut mengenai keterampilan untuk

dapat dipraktekkan kepada peserta didik. Dan dalam memberikan pelatihan pihak

dinas sebagai penyelenggara tidak membeda-medakan anatara guru honor dan

guru PNS sebab keduanya berperan penting dalam memberikan pelayanan pada

anak berkebutuhan khusus, mereka saling melengkapi dan saling mendukung satu

sama yang lain seperti hasil dari observasi peneliti di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Jadi walaupun begitu banyak kebijakan dalam memanajemen guru mulai

dari pengrekrutan, pelatihan, hingga mengukur kompetensi yang dimiliki para

guru di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat telah melaksanakan dan

mengikutinya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan. Dengan

tujuan yang paling utama adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang

berkualitas bagi anak berkebutuhan khusus. Sebab penyandang disabilitas juga

memiliki hak yang telah diatur dalam UU No.8 Tahun 2016 yang didalamnya

dijelaskan bahwa penyandang disabilitas mempunyai hak dalam bidang

pendidikan. Maka dari itu pemerintah sebagai pemberi layanan pendidikan

bertanggungjawab dan juga dituntut untuk memberikan pelayanan pendidikan

tanpa membeda-medakan atau menimbulkan diskrimasi bagi mereka penyandang

disabilitas.

4.5.2 Sumber Daya

Sumber daya merupakan suatu hal yang diperlukan dalam melaksanakan

suatu maksud tertentu yang telah ditetapkan. Sumber daya berguna untuk

menunjang implementasi dari suatu kebijakan. Sumber daya yang

dimaksudkan adalah sumber daya manusia dan juga sumber daya non-manusia, di

mana sumber daya manusia (SDM) sebagai aktor dari pelaksanaan kebijakan.

Sumberdaya manusia tersebut meliputi sumberdaya dari segi kualitasnya. Dari

segi kualitas apakah sumberdaya yang dimiliki kompetensinya memadai untuk

dapat melaksanakan kebijakan dengan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya.

Sedangkan sumber daya non-manusia juga dapat dilihat dari sumber daya fisik

yang mendukung dalam proses pelaksanaan kebijakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Dalam implementasi manajemen guru kedudukan guru sangat berpengaruh

dalam meningkatkan kualias pendidikan, apalagi disini pendidikan yang akan

diberikan kepada anak berkebutuhan khusus. Dalam menyiamkan sumber daya

yang berkualitas pasti terdapat berbagai hambatan ataupun tantangan dalam

setiap proses yang dijalani. Masalah kekurangan tenaga guru di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat, yang kemudian dipenuhi dengan keberadaan guru honor

yang pada dasarnya bukan merupakan lulusan PLB (Pendidikan Luar Biasa).

Dimana hal tersebut menjadi suatu kendala bahkan bukan hanya di SDLB ini saja

melainkan pada SLB yang ada di Sumatera Utara. Sebab untuk lulusan PLB di

Sumatera Utara sendiri masih sangat minim sehingga walaupun guru honor

memiliki jenjang pendidikan yang bukan PLB akan tetapi mereka juga harus

memenuhi kualifikasi sebagai guru yang layak untuk mengajar anak

berkebutuhan khusus. Dengan adanya pelatihan yang diberikan oleh pemerintah,

selain itu juga dengan adanya program pendidikan profesi guru (PPG) serta Uji

Kompetensi Guru (UKG) setidaknya dapat mengembangkan pengetahuan para

guru, dan meningkatkan kualitasnya sebagai seorang guru yang bertugas

memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam tran-

sformasi orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari

ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil manjadi terampil, dengan

metode-metode pembelajaran bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang

pasif, melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap

dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya,

Universitas Sumatera Utara

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan

masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.

SDLB N 057704 Kabupaten Langkat memang memiliki jumlah guru honor

yang lebih dominan, namun hal tersebut bukan menjadi hambatan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik. Berbagai pelatihan yang

telah diikuti oleh para guru serta koordinasi yang dilakukan antara guru PNS dan

guru honor terjalin sangat baik serta saling mendukung satu sama diharapkan

berdampak baik dalam memaksimalkan pemberian layanan pendidikan kepada

anak berkebutuhan khusus.

Kemudian daripada itu, kualitas mengajar para guru di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat dapat dilihat dari pengakuan para wali murid. Mereka

menilai bahwa pelayanan yang diberikan kepada peserta didik sudah cukup baik.

Bahkan berdampak positif bagi anak-anak mereka. Dengan diberikannya

pendidikan, anak berkebutuhan khusus menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri,

dan bahkan adapula yang menemukan keahliannya dibidang keterampilan dan

seni untuk menjadi bekal kehidupan mereka dimasa yang akan datang.

Selain sumber daya manusia dalam mendukung tercapainya kualitas

pendidikan yang baik, perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai. Di

SDLB N 057704 Kabupaten Langkat kondisi sekolah dapat dikatakan cukup baik

dan layak serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dimana

setiap kebutuhan akan sarana dan prasarana implementor yang ada disekolah

seperti kepala sekola dengan sigap melaporkan setiap kebutuhan-kebutuhan demi

mendukung proses belajar mengajar di sekolah kepada Dinas Pendidikan Provinsi

Universitas Sumatera Utara

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sumatera Utara. Dan pihak Dinas Pendidikan juga merespon dengan setiap

laporan mengenai kebutuhan sekolah yang kemudian akan ditindaklanjuti sesuai

dengan prosedur yang ada.

4.5.3 Hubungan Antar Organisasi

Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan

koordinasi dengan instansi lainnya. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan

kerjasama antara instansi bagi keberhasilan suatu program dalam mencapai

sasaran dan tujuan program. Diperlukan komunikasi dan kerja sama di dalam

instansi dan dengan instansi lain bagi keberhasilan suatu kebijakan.

Jika tidak ada kejelasan dan konsistensi serta keseragaman terhadap suatu

standar dan tujuan kebijakan, maka yang menjadi standar dan tujuan kebijakan

sulit untukbisa dicapai. Dengan demikian, prospek implementasi kebijakan yang

efektif, sangat ditentukan oleh hubungan antara organisasi kepada para pelaksana

kebijakan secara akurat dan konsisten. Disamping itu, koordinasi dan kerjasama

antar organisasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi

kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi di antara pihak-pihak yang

terlibat dalam implementasi kebijakan, maka kesalahan akan semakin kecil,

demikian sebaliknya.

Dinas Pendidikan Sumatera Utara, dan pihak sekolah maupun para guru

memiliki hubungan dan komunikasi yang baik, keduanya saling berhubungan

dan saling membutuhkan. Dinas Pendidikan Sumatera Utara mengadakan

koordinasi dengan Kepala Sekolah agar kiranya kepala sekolah

menginformasikan terkait hal-hal yang menyangkut manajemen guru, seperti

Universitas Sumatera Utara

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

kelengkapan data guru, pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas maupun

administrasi lainnya.

Dinas Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan kebijakan dari pemerintah

pusat, karena fungsi Dinas Pendidikan Sumatera Utara adalah melakukan

komunikasi dan koordinasi program kegiatan terkait manajemen guru yang

dimulai dari kegiatan pelaporannya. Jadi dari pusat itu setiap ada perubahan atau

kebijakan baru, maka Dinas Pendidikan Provinsi Memberitahukan Kepada

Sekolah baik itu berupa sosialisasi.

Maka dari itu, dari segi koordinasi dan kerjasama yang telah dipaparkan

diatas dapat terlihat bahwa gambaran dari hubungan antar organisasi yang terlibat

untuk kebijakan manajemen guru ini sudah berjalan dengan baik. Para pelaksana

kebijakan selalu aktif dalam menyampaikan informasi dan hubungan kerjasama

dan tiap-tiap unit ini sudah terjalin dengan efektif karena antara organisasi yamg

satu dengan yang lain saling membutuhkan.

4.5.4 Karakteristik agen Pelaksana

Karakteristik agen pelaksana meliputi siapa saja yang terlibat di dalam

suatu program atau kebijakan yang masuk didalam maupun diluar struktur

organisasi kebijakan serta adanya bentuk dukungan atau penolakan yang

diberikan oleh pelaksana dalam kebijakan manajemen guru.Struktur birokrasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

Karakteristik agen pelaksana meliputi siapa saja yang terlibat di dalam suatu

kebijakan atau program yang masuk didalam struktur organisasi maupun diluar

struktur organisasi dalam pelaksanaan kebijakan manajemen guru, serta adanya

Universitas Sumatera Utara

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

bentuk dukungan atau penolakan yang diberikan oleh pelaksana dalam kebijakan

ini.

Untuk karakteristik agen pelaksana sendiri sesusai dengan penyajian data

yang telah dipaparkan pada halaman sebelumnya untuk keefektifan dari

manajemen guru sendiri yang diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas

pendidikan bahwa kurang efektif, sebab adanya kebijakan moratorium yang masih

menjadi suatu hambatan bagi para calon guru untuk memenuhi kebutuhan guru

masih harus dilengkapi dengan keberadaan guru honor.

Namun kondisi yang ada di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat, para

guru sudah cukup memadai walaupun tetap saja tidak bisa dipungkiri kelengkapan

dan ketersediaan akan tenaga guru dilengkapi oleh para guru honor. Sejauh ini

perlakuan pemerintah terhadap guru-guru honor juga tidak dibeda-bedakan

dengan guru PNS, dimana mereka tetap diberikan kesempatan untuk pelatihan dan

mengembangkan potensi serta kualitas mengajar mereka. Hanya saja perbedaan

yang sangat signifikan adalah jumlah upah yang berbeda.

Terlepas dari itu manajemen guru yang telah diterapkan kepada para guru

di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat dapat dikatan baik dan membuahkan hasil

yang baik pula, sebab beberapa program dari manajemen guru yang telah

dilaksanakan dan diikuti oleh para guru baik guru PNS maupun guru honor

menjadi pendukung bagi para guru untuk lebih meningkatkan kualitas mengajar

disekolah. Bagi penyandang disabilitas peran guru menjadi hal yang sangat vital

kedudukannya dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuan serta mendidik

Universitas Sumatera Utara

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

mereka agar mempunyai pengetahuan dasar untuk lebih mandiri dan tentunya

memenuhi hak mereka sebagai warga Negara Indonesia.

Adapun sifat dan ciri-ciri dari suatu organisasi menunjukkan karakteristik

dari agen pelaksana sebuah kebijakan. Adapun sifat dan ciri-ciri Dinas Pendidikan

Sumatera Utara sebagai salah satu pelaksana manajemen guru sudah bersifat baik

dan tranparan. Sesuai dengan penyajian data pada halaman sebelumnya bahwa

terkait informasi dan pembaharuan kebijakan serta aturan-aturan pihak dinas

mengkoordinasikannya dengan cukup baik, pelayanan yang diberikan kepada

sekolah dan para guru yang datang langsung kedinas juga disambut dengan baik.

Selain itu sifat dan ciri SDLB N 057704 Kabupaten Langkat sebagai fokus

penelitian dan merupakan agen pelaksana manajemen guru disekolah memiliki

sifat yang baik dan sangat transparan, sebab keterbukaan dan melibatkan para

guru dalam pengambilan keputusan terkait kekurangan guru merupakan suatu

kebijakan yang sanagt menentukan usaha dalam meningkatkan kualitas

pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimbulkan bahwa dalam hal

karakteristik agen pelaksana sudah berjalan dengan cukup baik, terlihat dari

berperan aktifnya organisasi yang termasuk di dalam struktur kebijakan

manajemen guru dalam mensukseskan kebijakan manajemen guru ini, walaupun

ada sedikit hambatan dalam pemenuhan kebutuhan guru akibat moratorium yang

dikeluarkan oleh pemerintah sehingga cukup menghambat terkait manajemen

guru yang diharapkan. Namun kebijakan manajemen guru di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat sudah berjalan dengan cukup baik hingga sekarang.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

4.5.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik. Kondisi ekonomi dan sosial sebenarnya menunjuk

bahwa kondisi atau keadaan dalam ranah implementasi dapat mempengaruhi

kesuksesan implementasi kebijakan itu sendiri.Berkaitan dengan kondisi ekonomi

para guru SDLB N 057704 Kabupaten Langkat untuk guru PNS sudah jelas

terjamin dan dapat dikatakan baik dengan diberikannya gaji pokok yang sesuai

dengan golongan mereka serta tunjangan profesi melalui sertifikasi sangat

membantu perekonomian mereka.

Namun disisi lain bagi para guru honor kondisi ekonomi yang mereka alami

belum dapat dikatakan cukup, namun mereka juga tidak bisa menuntut lebih

krena semua kebijakan diatur oleh pemerintah pusat. Sistem penggajian yang

diambil dari dana BOS dan APBD yang dikeluarkan oleh pihak Dinas Pendidikan

Provinsi tidak melunturkan komitmen para guru untuk tetap mengajar di SDLB N

057704 kabupaten Langkat.

Selain itu kondisi ekonomi yang dialami oleh wali murid yang pada

umumnya memiliki latarbelakang pekerjakan lebih banyak bertani dan tergolong

dalam kelas ekonomi menengah kebawah tidak menyurutkan semangat para

orangtua untuk menghantarkan anak mereka ke SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat demi mendapatkan pendidikan. Kendala lain juga dialami seperti jarak

tempuh antara rumah dengan sekolah yang cukup jauh sehingga membutuhkan

biaya yang cukup banyak. Maka dari itu sekolah juga memberikan bantuan dari

Universitas Sumatera Utara

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

dana BOS kepada murid yang kondisi ekonominya lemah. Selain itu sekolah juga

tidak pernah memungut biaya apapun.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dilihat

dari keadaan dan kondisi ekonomi para guru untuk guru PNS dapat dikatakan

baik namun untuk guru honor masih belum bisa dikatakan baik sebab anggaran

untuk memberikan upah kepada mereka juga sangat terbatas, walaupun demikian

tidak menyurutkan semangat para guru honor untuk tetap mengajar di SDLB

N057704 Kabupaten Langkat. Selain itu kondisi ekonomi para orangtua atau wali

murid juga kurang baik, tetapi dengan kondisi ekonomi yang masih minim tidak

menjadi suatu alas an untuk tidak bersemangat mendukung pendidikan bagi anak

mereka. Sebab antusias para orangtua terlihat dengan bukti observasi dilapangan

bahwa mereka rela menghantarkan dan bahkan menunggu disekolah untuk tetap

mendukung dan memberikan hak anak mereka untuk mendapatkan pelayanan

pendidikan.

4.5.6 Disposisi Implementor

Menurut pendapat Van Meter dan Van Horn dalam (Winarno : 2002:118)

“sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana kebijakan sangat

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik”.

Disposisi menunjuk pada karakteristik yang menempel erat pada implementor

kebijakan seperti kognisi (pemahaman) tentang kebijakan, tanggapan terhadap

kebijakan dan intensitas (preferensi nilai) yang dimiliki oleh implementor.

Pemahaman pelaksana tentang tujuan umum maupun ukuran-ukuran dasar dan

tujuan-tujuan kebijakan merupakan suatu hal yang penting.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Berkaitan dengan pemahaman dan tanggapan yang dimiliki oleh

implementorterhadap kebijakan manajemen guru di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat sudah berjalan dengan baik. Dimana kepala sekolah selaku pimpinan

memberikan intruksi kepada para guru-guru untuk mengikuti setiap peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan dan yang telah diberitahuan baik itu dari pihak

Dinas Pendidikan tanpa adanya penolakan. Manajemen guru dilaksanakan sesuai

dengan kebijakan dan diperbaharui sesuai dengan kebutuhan, karena pendidikan

adalah suatu hal yang perlu di upgrade setiap waktunya karena semakin

berkembangnya jaman pendidikan juga semakin ditingkatkan.

Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas pasal 1

ayat 2 menyebutkan bahwa anak berkebutuhan khusus atau penyandang

disabilitas memilikikesamaan kesempatan yang memberikan peluang dan/atau

menyediakan akses kepada Penyandang Disabilitas untuk menyalurkan potensi

dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat termasuk dalam

bidang pendidikan.Rawls (dalam Ata 2001:23) menekankan pentingnya melihat

keadilan sebagai kebajikan utama yang harus dipegang teguh dan sekaligus

menjadi semangat dasar dari berbagai lembaga sosial dasar suatu masyarakat.

Bagi Rawls, memperlakukan keadilan sebagai kebajikan pertama, berarti

memberikan kesempatan secara adil dan sama bagi setiap orang untuk

mengembangkan serta menikmati harga diri dan martabatnya sebagai manusia.

Sementara itu, harga diri dan martabat manusai tidak bisa diukur dengan

kekayaan ekonomis sehingga harus dimengerti jauh bahwa keadilan lebih luas

melampaui status ekonomi seseorang. Tinggi dan luhurnya martabat manusia itu

ditandai dengan kebebasan, karena itu kebebasan juga harus mendapat prioritas

Universitas Sumatera Utara

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

dibandingkan dengan keuntungan-keuntungan ekonomis yang bisa dicapai

seseorang.

Dari penjelasan Rawls tersebut setidaknya mendeskripsikan bahwa anak

berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya

dalam mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas serta adil. Setiap

manusia punya hak, tidak ada diskriminasi kepada mereka para minoritas, sebab

semua telah diatur dalam UU dan peraturan pemerintah lainnya.

Sebagai pelaksana kebijakan, peneliti melihat intensitas dan dukungan

implementor di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara juga sangat

mendukung para guru-guru SDLB N 057704 Kabupaten Langkat untuk terus

memberikan kinerja yang terbaik dan tetap berkomitmen teguh untuk memberikan

pelayanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus. Begitu juga sebaliknya

para implementor juga akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada

para guru untuk merubah citra Dinas Pendidikan yang semakin baik kedepannya

karena para pelaksana sangat menyadari akan pentingnya tugas mereka sebagai

ujung tombak keberhasilan dari kebijakan ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Manajemen guru berkaitan dengan mengatur profesi guru secara keseluruhan,

mulai dari rekrutmen, pembinaan, pengembangan karier, hingga tahap

pemberhentian guru.Guru merupakan pekerjaan yang mulia dan baik. Dalam

profesi ini mengajarkan anak bangsa menjadi pandai. Maka dari itu seorang guru

harus mempunyai sebuah manajemen yang baik agar ia sukses mengajarkan

pelajaran kepada siswanya.Guru adalah salah satu faktor utama dalam

keberlangsungan proses pendidikan. Walaupun gedung sekolah dibangun dengan

megah, kelengkapan buku perpustakaan lengkap, dan sarana prasarana lainnya

tersedia, mustahil jika tidak ada guru akan terjadi kegiatan belajar mengajar. Mutu

tidaknya pendidikan, bukan hanya ditentukan oleh bagusnya kurikulum saja, akan

tetapi didukung oleh guru-guru yang mempunyai kualitas tinggi.

Berdasarkan hasil penyajian dan analisa data pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

secara umum sudah berjalan dengan baik hanya saja masih terdapat beberapa

kendala seperti moratorium olehMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (PANRB) sehingga pemenuhan kebutuhan guru masih

mengharapkan keberadaan guru honor. Implementasi Manajemen Guru Dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kabupaten Langkat dapat dilihat dari beberapa variabel implementasi yaitu

Universitas Sumatera Utara

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

standar dan sasaran kebijakan, sumber daya,hubungan antarorganisasi,

karakteristik agen pelaksana, kondisi ekonomi dan sosial serta disposisi

implementor. Secara lengkap kesimpulan dari penelitian dapat dijelaskan antara

lain sebagaiberikut:

1. Standar dan sasaran kebijakan manajemen guru terdiri dari ukuran

dan tujuan kebijakan yaitu memberikan pelayanan pendidikan yang

berkualitas kepada anak berkebutuhan khusus. Peneliti menemukan

bahwa pemahan dari pelaksana kebijakan manajemen guru sudah

cukup memahami akan ukuran dan tujuan kebijakan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya perkembangan yang baik dari para murid

sesuai dengan pengakuan para wali murid dan terlihat dari

eksistensi murid-murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat dalam

berbagai kegiatan seni maupun keterampilan yang merupakan

wujud dari salah satu peningkatan mutu pendidikan diranah anak

berkebutuhan khusus.

2. Sumber daya yang ada pada SDLB N 057704 Kabupaten Langkat

sudah sangat baik dalam menjalankan tugasnya, dimana para guru-

guru yang mengajar sudah berkompeten dalam meningkatkan

kualitas diri demi memberikan pelayanan yang bermutu bagi anak

berkebutuhan khusus. Kemudian dari segi fisik baik sara dan

prasarana penunjang kegiatan belajar di sekolah sudai baik dan

memadai baik ruang kelas, aula, ruang perpustakaan, mushola,

maupun fasilitas lainnya.

3. Hubungan antar organisasi dalam pelaksanaan manajemen guru

Universitas Sumatera Utara

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

sudah berjalan dengan baik dan lancar dimana masing-masing pihak

saling bekoordinasi dan bekerjasama terkait pelaksanaan

manajemen guru. Serta perkembangan dan pembaharuan terkait

peraturan dan informasi lainnya mengenai manajemen guru juga

bersifat transparan.

4. Karakteristik agen pelaksana dalam hal ini organisasi yang

termasuk kedalam struktur dari KebijakanManajemen Guru sangat

membantu dengan baik proses pelaksanaan manajemen guru di

SDLB N 057704 Kabupaten Langkat. Agen pelaksana bersifat

terbuka dan transparan terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan

manajemen guru.

5. Kondisi Ekonomi dan Sosial, Para guru SDLB N 057704

Kabupaten Langkat belum dapat dikatakan baik. Karena jumlah

guru honor lebih dominan dibandingkan dengan guru PNS sehingga

jaminan kesejahteraan bagi para guru yang mengajar belum

sepenuhnya mengalami peningkatan. Selain itu kondisi ekonomi

para wali murid juga berada pada kelas menengah kebawah.

Walaupun demikian kondisi keduanya tidak melunturkan semangat

untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan dan menerima

pendidikan.

6. Disposisi Implementor. Dari unsur pemahaman, tanggapan dan

penilaian masing-masing pihak pelaksana sudah baik dalam

menjalankan tugas sesuai dengan wewenangnya dan komitmen para

guru-guru untuk mengikuti setiap peraturan dan ketentuan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

telah ditetapkan dan yang telah diberitahuan baik tanpa adanya

penolakan. Manajemen guru dilaksanakan sesuai dengan kebijakan

dan diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehubungan

dengan Implementasi Implementasi Manajemen Guru Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat,

peneliti akan memberikan beberapa masukan dan saran, yaitu:

1. Diharapkan dalam menjalankan kebijakan para implementor

mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensinya dalam

bidang pendidikan walaupun jumlah guru masih dipenuhi dengan

guru honor, pemerintah juga harus melihat kondisi sebenarnya

terkait kurangnya guru baik di SDLB N 057704 Kabupaten

Langkat maupun di sekolah yang ada di Sumatera Utara.

2. Pemerintah lebih memperhatikan kondisi akan tenaga pendidik

pada sekolah luar biasa, sebab pemerataan para guru juga menjadi

masalah yang dilematik sampai pada saat ini, karena perlu

dilakukan pembaharuan dan regenerasi untuk para guru semoga

moratorium yang sudah berjalan beberapa tahun ini akan dicabut

untuk memenuhi kebutuhan guru disekolah.

3. Untuk para guru lebih memperhatikan lagi perkembangan peserta

didik demi menghasilkan peserta didik yang lebih mandiri dan

optimal.

4. Meningkatkan koordinasi yang lebih baik lagi bagi instansi-

Universitas Sumatera Utara

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

instansi yang terlibat dalam manajemen guru khususnya

mempertahankan solidaritas antar guru di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat untuk saling melengkapi demi tercapaikan

kualitas pendidikan yang lebih baik

5. Kiranya pemerintah lebih memperhatikan kondisi sosial ekonomi

yang dialami para guru maupun para murid terkait dengan

memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

6. Diharapkan agar para guru yang mengajar di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat tidak terlepas dari para guru honor untuk tetap

mempertahankan komitmennya untuk memberikan pelayanan

pendidikan yang lebih baik dan semaksimal mungkin bagi anak

berkebutuhan khusus.

Universitas Sumatera Utara

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ata, Andre. 2009. Keadilan dan Demokrasi Telaah Filsafat Politik John Rawls. Yogyakarta ; KANISIUS

Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Prenhallindo

Dwijowijoto, Ryant Nugroho. 2003.Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Emzir. 2010. Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Jakarta ; Ghalia Indonesia

Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gava Media

Mathis Robert L dan Jackson John H. 2002. Human Resoursce Management, Alih Bahasa. Jakarta : Salemba Empat

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja RosdakaryaOffset, Bandung

Mustari, Mohamad. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta ; PT Rajagrafindo Persada

Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan Customer Satisfaction. Jakarta ; P.T Alumni

Nasution, Beti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis. Medan ; FISIP USU PRESS

Ndraha, Taliziduhu. 2000. Ilmu Pemerintahan (Kybernology). Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, Riant. 2008. Kebijakan Pendidiakan. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Pamudji, S, 1999. Kepemimpinan Pemerintah di Indonesia. Jakarta : Bhina Aksara

Rohman, Ainur. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Malang ; Averroes Press

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Suhardan, Dadang. Dkk. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung ; ALFABETA

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta ; KENCANA PRENADA MEDIA GROUP

Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Era Globalisasi. Yogyakarta ; CAPS (Center of Academic Publishing Service)

Zuriah, N. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi Akasara

Skripsi

Kurniawan. Hendra. Implementasi Manajemen Sumber Daya Guru dalamMeningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kualasimpang

Undang-Undang

Undang-Undang RI Tahun 1945

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

Undang-Undang No 14 Tahun 2005

Undang-Undang No 8 Tahun 2016

Universitas Sumatera Utara

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 1

PEDOMAN OBSERVASI

Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

informasi dan data baik mengenai kondisi fisik dan non fisik terkait Implementasi

Manajemen Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Sekolah Dasar

Luar Biasa Negeri kabupaten Langkat.

Adapun aspek yang akan menjadi pedoman observasi bagi peneliti, yaitu :

Variabel Indikator Standar dan sasaran kebijakan

Pemenuhan kebutuhan Tenaga pendidik Kualitas pendidikan di Sekolah dasar Luar Biasa Negeri Kabupaten Langkat

Sumber daya Sikap dan perilaku agen pelaksana kebijakan Kondisi sarana dan prasarana sekolah Standar agen pelaksana kebijakan sesuai dengan kebutuhan

Komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas

Transmisi (Penyampaian) dan Informasi Standar dan Tujuan Kebijakan Kejelasan dan ketepatanPenyampaian Program danInformasi Tentang Pelaksanaan Implementasi Manajemen Guru Di SDLB Negeri 057704Kabupaten Langkat

Karakteristik agen pelaksana

Kepala sekolah, staf/ pegawai, dan guru di SDLB Negeri 057704 Kabupaten Langkat

Kondisi sosial, ekonomi dan politik

Kondisi ekonomi para guru Kondisi ekonomi orang tua murid

Disposisis implementor

Pengetahuan dan pemahaman terhadap ukuran dasar dan tujuan kebijakan. Sikap pelaksana terhadap ukuran dasar dan tujuan kebijakan.

Universitas Sumatera Utara

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini dibagi dalam enam

variabel yang terdapat pada teori implementasi Van Meter dan Van Horn, yaitu :

Pedoman Wawancara 1

Standar dan sasaran kebijakan

1. Bagaimana bentuk kebijakan dan dasar implementasi manajemen guru

yang bapak/ ibu ketahui ?

2. Standar dan sasaran yang bagaimana yang harus dicapai dalam manajemen

guru ?

3. Bagaimana mekanisme atau alur manajemen guru sebagai standar dari

kebijakan terkait kurangnya tenaga guru ?

Sumber daya

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kualitas pegawai khususnya dalam

menangani manajemen guru di Dinas Pendidikan Sumatera Utara

2. Seberapa besar kebutuhan sumber daya guru demi meningkatkan kualitas

pendidikan yang lebih baik ?

3. Kendala apa saja yang dialami dalam mendapatkan sumber daya guru yang

sesuai dan efektik ?

4. Program apa saja yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru ?

5. Bagaimana tindakan pihak Dinas Pendidikan terkait pemenuhan sarana

dan prasarana disekolah ?

Universitas Sumatera Utara

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Hubungan Antar Organisasi

1. Bagaimana hubungan antar organisasi antara Dinas Pendidikan Sumut

dengan para instansi yang terlibat dalam pelaksanaan manajemen guru?

2. Siapa-siapa sajakah pihak yang terlibat? Bagaimana Bapak/Ibu melihat

dari sudut koordinasi dan kerjasama nya ?

Karakteristik Agen Pelaksana

1. Bagaimana kompetensi dan ukuran staf agen pelaksana manajemen guru

di Dinas Pendidikan Sumut?

2. Apakah Dinas Pendidikan Sumut bersifat transparan atau terbuka dalam

menangani manajemen guru?

Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik

1. Dilihat dari segi politik dan social ekonomi, apa sajakah kendala terkait

kebijakan manajemen guru ini?

2. Bagaimana kebijakan dari pemerintah terkait kesejahteraan para guru

honor ?

Disposisi Implementor

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai manajemen guru? Apa harapan

terhadap kebijakan ini?

Pedoman Wawancara 2

Standar dan Sasaran Kebijakan

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap kebijakan manajemen guru apakah kebijakan ini memiliki standar, sasaran dan aturan yang jelas dalam pelaksanannya?

Sumber Daya

1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kinerja Guru sebelum dan sesudah guru

mengikuti berbagai bentuk pelatihan ? Apakah ada perbedaannya?

2. Program apa saja yang diberikan atau diikuti para guru dalam

meningkatkan kualiatas pendidikan ?

3. Bagaimana sarana dan prasaran yang ada disekolah ? apakah sudah

Universitas Sumatera Utara

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

memadai dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dikelas ?

Hubungan Antar Organisasi

1. Siapa-siapa saja pihak yang terlibat dalam manajemen guru? Bagaimana

Bapak/Ibu melihat dari sudut koordinasi dan kerjasama antara pihak-pihak

tersebut dengan sekolah dan guru di sekolah ini?

Karakteristik Agen Pelaksana

1. Menurut pendapat bapak/Ibu apakah Kebijakan manajemen Guru efektif

dalam peningkatan mutu pendidikan?

2. Apakah pihak Dinas Pendidikan atau pihak sekolah terbuka dengan

manajemen guru ?

3. Bagaimana kompetensi para guru di sekolah ?

Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik

1. Menurut bapak/ibu bagaimana tanggapan bapak/ibu terkait tunjangan atau

gaji yang diberikan ?

2. Bagaimana kondisi ekonomi para murid yang ada di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat ?

Disposisi Implementor

1. Secara umum, apa saja masalah atau kendala selama ini mengenai yang

dihadapi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah ?

2. Bagaimana tanggapan bapak/ ibu terkait manajemen guru ini ? apakah ada

harapan ?

Pedoman Wawancara 3

Sumber daya dan konsidi sosial ekonomi

1. Bagaimana perkembangan anak ibu selama sekolah di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat ?

2. Bagaimana kualitas para guru yang mengajar di SDLB N 057704 menurut

Universitas Sumatera Utara

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

bapak/ibu ?

3. Bagaimana sikap para guru maupun kepala sekolah dalam memberikan

pelayanan pendidikan bagi anak-anak bapak/ibu ?

4. Hambatan atau kendala apa saja yang bapak/ibu alami semenjak

memasukkan anak ibu sekolah disini ?

Universitas Sumatera Utara

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

Adapun pedoman dokumentasi dalam penelitian ini, yaitu :

Dokumen Arsip :

1. Data Kelembagaan

a. Sejarah sekolah

b. Struktur organisasi

c. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 057704

Kwala Bingai Stabat kabupaten Langkat

d. Sarana dan prasarana

e. Data tenaga pendidik (guru) yang PNS

f. Data tenaga pendidik (guru) non PNS

2. Data peserta didik

a. Jumlah peserta didik

b. Identitas peserta didik

c. Karakteristik peserta didik

Universitas Sumatera Utara

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 4

TRANSKRIP WAWANCARA 1

• Standar dan sasaran kebijakan

1. Bagaimana bentuk kebijakan dan dasar implementasi manajemen

guru yang bapak/ ibu ketahui ?

“Setau saya terkait dengan manajemen guru telah diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, di dalam UU tersebut telah diatur bagaimana terkait manajemen Guru mulai dari kualifikasi, kompetensi, maupun sertifikasi. Secara tertulis tidak ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah baik Dinas Pendidikan Kabupaten maupun Dinas Pendidikan Provinsi terkait managemen guru di Sekolah.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) “Yang menjadi dasar implementasi manajemen guru adalah mengacu pada UUD 1945 terkait dengan memberikan pelayanan pendidikan, kemudian UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menjadi landasan penting bagi kami untuk memberikan pelayanan pendidikan khususnya anak berkebutuhan khusus, UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“Kalau untuk bentuk kebijakan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat secara tertulis terkait manajemen guru tidak ada, semua kebijakan itu berasal dari pemerintah pusat, untuk manajemen guru landasan dari kebijakannya yaitu UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.” ( Bapak Sagino S.Pd, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa bentuk kebijakan dari Kebijakan Manajaemen

Guru adalah dengan mengacu pada UU No 14 tahun 2005 Tentang Guru

dan Dosen, UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

serta yang paling penting adalah PP No 8 Tahun 2016 Tentang

Universitas Sumatera Utara

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Penyandang Disabilitas yang menjadi tolak ukur dalam memberikan

pelayanan di binang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

2. Standar dan sasaran yang bagaimana yang harus dicapai dalam

manajemen guru ?

“Sasaran dari implementasi manajemen guru adalah untuk memenuhi kebutuhan guru disekolah, sebab dalam mengajar anak berkebutuhan khusus kita membutuhkan lebih banyak tenaga guru. Karena metode belajar dan mengajar di Sekolah Luar Biasa berbeda dengan metode belajar di sekolah pada umumnya. Dengan adanya manajemen guru maka kebijakan yang diambil sekolah adalah dengan mengrekrut tenaga guru honorer agar memenuhi kebutuhan guru di sekolah. Selain itu standar dari implementasi manajemen guru dilihat dari UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah untuk memanajemen terkait hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain meningkatkan kualitas guru baik melalui peningkatan kualifikasi pendidikan guru, memberikan berbagai diklat atau penataran, maupun peningakatan tunjangan profesi guru dalam arti meningkatkan kesejahteraan guru. Semua ini dilakukan guna tercapainya tujuan pendidikan nasional yang bermutu secara merata.” .” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) “Sasaran dan standar dari implementasi manajemen guru ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kurangnya tenaga guru disekolah dengan mengrekrut guru honor yang kemudian diberi ijin dalam bentuk surat tugas untuk dapat mengajar di sekolah luar biasa, sebab sejak tahun 2015 formasi pengangkatan guru PNS mendapat Moratorium oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), sehingga untuk memenuhi kurangnya guru dilakukanlah rekrutmen guru honor dengan dasar diberikan surat ijin mengajar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.”( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa tujuan dari implementasi manajemen guru adalah

untuk pemenuhan kebutuhan guru yang menjadi masalah sangan vital

dalam memberikan pelayanan pendidikan khususnya pada anak

Universitas Sumatera Utara

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

berkebutuhan khusus, sebab adanya kebijakan moratorium yang menjadi

kendala akan pemenuhan guru disekolah. Maka kebijakan yang diambil

adalah dengan mengrekrut guru honor dalam memenuhi kebutuhan guru

untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan pada anak berkebutuhan

khusus.

3. Bagaimana mekanisme atau alur manajemen guru sebagai standar

dari kebijakan terkait kurangnya tenaga guru ?

“Secara tertulis tidak ada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah baik Dinas Pendidikan Kabupaten maupun Dinas Pendidikan Provinsi terkait managemen guru di Sekolah. Dinas memberi kewenangan kepada sekolah untuk mengelola manajemen gurunya sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik yang kemudian pihak sekolah melaporkan status guru honor untuk ditindaklanjuti oleh pihak Dinas Pendidikan. Sekolah membuat kebijakan dengan mengrekrut guru honor untuk memenuhi kebutuhan guru dalam mengajar di sekolah, sebab di SDLB N 057704 Kwala Bingai sangat membutuhkan banyak tenaga guru untuk memenuhi kebutuhan akan kurangnya tenaga pendidik. Guru tetap atau PNS lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan guru honor. Sedangkan jumlah murid berkisar 207 orang dan sangat membutuhkan lebih banyak tenaga guru demi tercapainya proses belajar mengajar secara maksimal. Sekolah tidak mengumumkan secara umum untuk mencari tenaga guru honor dengan membuat pengumuman kepada masyarakat. Alasan sekolah tidak membuat pengumuman karena gaji yang akan diberikan kepada guru honor tidaklah banyak dan pada proses penggajiannyapun sering mengalami hambatan. Dikarenakan anggaran yang dipakai untuk menggaji guru atau tenaga honor adalah berasal dari dana BOS. Maka dari itu pihak-pihak terkait yang ada disekolah hanya memberikan informasi secara pribadi kepada orang-orang terdekat yang bersedia menjadi guru honor dan mengajar di SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Stabat.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

“Untuk manajemen guru terkait masalah kurangnya tenaga pendidik di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat, Dinas Pendidikan memberikan kewenangan kepada pihak sekolah untuk mengelola kekurangan guru dengan pengrekrutan guru honor yang kemudian dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk didata sebelum kini telah dialihkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Dinas tetap melaporkan secara rutin terkait kurangnya tenaga pendidik yang ada di seluruh Kabupaten Langkat tidak kecuali pada SDLB N 057704 Kwala Bingai.

Universitas Sumatera Utara

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Namun keputusan untuk pengangkatan kuota PNS ditentukan oleh Pemerintah Pusat, maka dari itu kami hanya bisa menunggu, sembari dengan mengisi kekosongan atau kekurangan tersebut dengan memberikan kewenangan kepada Kepala Sekolah untuk mengrekrut guru honor sesuai dengan kebutuhan di sekolah tersebut, namun bukan berarti Kepala Sekolah dapat mengangkat guru honor menjadi PNS karena bukan menjadi kewenangan atau hak kepala sekolah.” ( Bapak Sagino S.Pd, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat)

“Kalau untuk manajemen guru disekolah, itu kami pihak dinas memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mengelola tenaga pendidik yang dibutuhkan, sepertri proses pengrekrutan dan penggajian itu setiap sekolah yang tahu. Tapi untuk data guru honor harus dilaporkan kepada kami pihak Dinas yang kemudian akan kami beri surat tugas untuk dapat mengajar disekolah tersebut. Jadi mekanismenya begini, sekolah mengrekrut guru honor dan kemudian data guru honor tersebut harus dilaporkan kepada Dinas dan kemudian pihak dinas memberi surat penugasan untuk bisa mengajar di sekolah tersebut. Untuk guru yang telah menerima surat tugas akan diberikan gaji atau tunjangan yang dananya diambil dari APBD, mereka itu diberikan tunjangan tersebut per enam bulan. Kemarin bulan 12 baru cair untuk dana mereka kalau tahun ini belum bisa kita pastikan kapan akan cair.” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

Mekanisme atau alur manajemen guru disekolah sesuai dengan

wawancara diatas adalah, bahwa masalah kekurangan guru kepala sekolah

diberikan wewenang untung mengrekrut guru honor yang kemudian akan

dilaporkan kepada pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk

didata dan nantinya akan diberi surat tugas untuk mengajar sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Dimana penggajian yang diberikan kepada guru

honor diambil dari dana BOS dan bagi guru yang telah mendapatkan surat

tugas akan diberi gaji atau tunjangan dari APBD per enam bulan sekali.

• Sumber Daya

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kualitas pegawai khususnya dalam

menangani manajemen guru di Dinas Pendidikan Sumatera Utara?

Universitas Sumatera Utara

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

“Menurut saya sudah berkualitas ya, karena mereka juga memberikan pelayanan yang baik jika kami datang untuk mengurus bebrapa keperluan terkait manajemen guru.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

“Kualitasnya baik.” (Bapak Herbert Siahaan S.Kom, Pegawai Bidang

PTK Dinas Pendidikan Provsu)

“ saya rasa kualitas pegawai disini baik ya, namanya juga pemberi pelayanan ya harus mempunyai kualitas yang baik tentunya” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

Berdasarkan wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pegawai Dinas Pendidikan Sumatera Utara memiliki kualitas yang baik

dalam penanganan pelaksanaan kebijakan sertifikasi guru, hal ini juga

dibuktikan dengan setiap pegawai menjalankan pekerjaannya sesuai tupoksi

nya masing-masing. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas dari para

pegawai tersebut mumpuni terhadap bidang yang mereka kerjakan.

2. Seberapa besar kebutuhan sumber daya guru demi meningkatkan

kualitas pendidikan yang lebih baik ?

“sangat dibutuhkan sekali, apalagi dalam proses belajar dan mengajar untuk anak berkebutuhan khusus ya sanagt dibutuhkan sekali guru itu” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) Jelas sangat dibutuhkan, apalagi ilmu itukan yang menyalurkan dari guru disekolah, ya otomatis peran guru itu sangat penting” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

3. Kendala apa saja yang dialami dalam mendapatkan sumber daya

guru yang sesuai dan efektik ?

Universitas Sumatera Utara

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

“Hal yang paling mendasar adalah kita di Sumatera Utara tidak memiliki sumber daya asli Sumatera Utara yang memiliki latarbelakang PLB, sebab di Sumut sendiri belum ada Universitas yang membuka jurusan PLB, kebanyakan dari Sumatera Barat, Bandung dan pulau jawa. Jika kualifikasi untuk menjadi guru SLB adalah harus PLB maka akan muncul persoalan baru lagi, dimana lulusan PLB tuh kan kebanyakan dari luar Sumatera, ketika mereka lulus kualifikasi untuk menjadi guru PNS yang mengajar di SLB, setelah ditetapkan menjadi ASN dan dengan masa kerja beberapa tahun, guru tersebut minta pindah sesuai dilihat dari system kelembagaan atau proporsi kepegawaian, dan akhirnya kurang lagi guru di Sumatera Utara. Kalau alasannya untuk pindah sangat kuat kan tidak mungkin pemerintah tidak mengeluarkan atau mengijinkan untuk pindah tugas.itu salah satu kendalanya, tap kalau sekarang itu tadilah balik lagi moratorium yang masih berlaku untuk formasi guru PNS. Makanya kitapun belum bisa memaksimalkan tenaga guru ini.”(Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“kendalanya itu tadi kalau untuk guru yang lulusan PLB di Sumatera inikan tidak ada universitas yang membuka jurusan PLB, jadi ya kebanyakan guru yang melamar kesini untuk jadi guru honor ya sarjana dari jurusan umum saja. Lagian salah satu syarat jadi gurukan harus lulus D4 atau S1. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalan untuk para guru honor mengajar, sebab dengan niat mereka, apabila mereka belum terlalu maksimal dalam mengajar kan ada guru PNS yang sudah lama, nah mereka saling berkoordinasi saling membantu istilahnya. Tapi walaupun begitu para guru juga sudah mengikuti program-program terkait manajemen guru. Seperti UKG (uji kompetensi guru) itulah yang uda diikuti mereka” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kendala

yang dihadapi dalam mendapatkan sumber daya yang efektif adalah

minimnya sarjana lulusan PLB yang ada di Sumatera Utara, selain itu

karena di Sumatera Utara sendiri belum ada Universitas yang membuka

jurusan PLB, kebanyakan dari Universitas yang ada di Luar Sumatera

Utara seperti di Padang. Namun disambing itu bukan menjadi kendala

yang sangat mutlak, sebab para sarjana jurusan bidang pendidikan umum

juga mampu mengajar anak berkebutuhan khusus walaupun memang

Universitas Sumatera Utara

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

belum maksimal, lulusan PLB bukan menjadi tolak ukur untuk bisa

menjadi guru SLB.

4. Program apa saja yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas

guru ?

“kalau untuk guru kita memberikan pelatihan kepada mereka untuk meningkatkan kualitas dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, dalam pelatihan juga semua guru baik guru honor maupun guru PNS ikut. Tidak ada yang dipisah atau di bedain. Kalau untuk melihat kompetensi guru itu biasanya guru ikut UKG. UKG itu dari tahun 2015. Selain itu ada juga Progran Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang merupakan pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi guru harus ditempuh selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana kependidikan maupun non sarjana kependidikan. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) diharapkan kompetensi dan profesionalisme guru benar-benar lebih terjamin dengan menjalani masa pendidikan selama 2 semester atau 1 tahun. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) berlaku bagi yang ingin menjadi guru baik sarjana dari fakultas pendidikan, maupun non pendidikan. Dengan berbagai program dan pelatihan yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari para guru yang masih honor.”(Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“kalau untuk program kami biasa diundang untuk pelatihan-pelatihan. Nanti guru-guru ikut pelatihan sesuai dengan apa yang diajarkannya disekolah. Kami juga ikut UKG untuk tau seberapa besar kompetensi yang kami punya sesuai dengan yang kami ajarkan disekolah.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah

telah membuat beberapa program untuk meningkatkan kualitas atau mutu

para guru yang mengajar. Dengan adanya UKG dan ada pula PPG

setidaknya mampu membantu untuk mengevaluasi kemampuan dan

pemahaman guru terkait bidang studi yang diajarkannya disekolah.

Universitas Sumatera Utara

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

5. Bagaimana tindakan pihak Dinas Pendidikan terkait pemenuhan

sarana dan prasarana disekolah ?

“kalau untuk sarana dan prasarana biasanya itu pihak sekolah melapor apa saja yang dibutuhkan, trus kami survey apakah sesuai dengan laporan tadikan. Jika memang layak atau memang harus dipenuhi ya kita penuhi sesuai APBD juga kan, itukan ada anggarannya tidak sembarangan.” (Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

• Hubungan Antar Organisasi

1. Bagaimana hubungan antar organisasi antara Dinas Pendidikan

Sumut dengan para instansi yang terlibat dalam pelaksanaan

manajemen guru? Siapa-siapa sajakah pihak yang terlibat?

Bagaimana Bapak/Ibu melihat dari sudut koordinasi dan kerjasama

nya ?

“ Hubungannya baik, antara pihak sekolah dan pihak dinas juga menjalin hubungan sangat baik, begitu pula hubungan Dinas Pendidikan dengan pemerintah pusat berjalan dengan baik terkait informasi mengenai manajemen guru, apalagi dalam hal kurangnya tenaga guru, bagaimana tindak lanjut untuk para guru honor. Semua itu kita komunikasikan dengan baik. Karena demi mencapai suatu tujuan diperlukan adanya komunikasi dan hubungan yang baik pula yakan.” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“hubungan dan komunikasi antara sekolah dengan Dinas Pendidikan Provinsi terjalin dengan baik, respon dan tanggapan serta informasi yang diberikan Dinas terkait hal-hal mengenai manajemen guru juga berjalan dengan baik, seperti halnya pelatihan untuk para guru dan kegiatan atau peraturan lainnya juga diinformasikan secara akurat, sehingga komunikasi antara sekolah dan pihak Dinas juga tidak ada halangan atau kendala. Kalau disekolah par guru-guru juga hubungannya sangat baik, semua diikutsertakan dalam manajemen guru.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) “sebelum diambil alih Dinas Pendidikan Sumut SDLB langkat ini juga berkoordinasi dengan kami selaku pihak dinas kabupaten, terkait itu tentang guru murid dan yang lainnya disekolah.” ( Bapak Sagino S.Pd,

Universitas Sumatera Utara

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat)

Melihat hubungan dan koordinasi dalam kebijakan manajemen guru

ini maka penulis menyimpulkan bahwa Dinas Pendidikan Sumatera Utara,

dan pihak sekolah maupun para guru memiliki hubungan dan komunikasi

yang baik, keduanya saling berhubungan dan saling membutuhkan. Dinas

Pendidikan Sumatera Utara mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah

agar kiranya kepala sekolah menginformasikan terkait hal-hal yang

menyangkut manajemen guru, seperti kelengkapan data maupun

administrasi lainnya.

• Karakteristik Agen Pelaksana

1. Bagaimana kompetensi dan ukuran staf agen pelaksana

manajemen guru di Dinas Pendidikan Sumut?

“ Kalau untuk di Dinas Pendididkan Sumut ya mereka sudah memadai yaa dan kompeten sesuai dengan bidangnya” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“menurut saya sih memada, kalau tidak mana mungkin mereka paham

bahkan memberikan arahan serta membimbing kami apabila ada hal yang

tidak kami pahami” (Ibu Sarmada, Guru PNS SDLB N 057704

Kabupaten Langkat)

“Memadai menurut saya, karena pelayanan yang diberikan juga baik”

(Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten

Langkat, 12 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan diatas dan sesuai dengan hasil observasi

peneliti dilapangan. Bahwa agen pelaksana di Dinas Pendidikan Sumatera

Utara cukup memadai dengan pelayanan yang diberikan kepada pihak

Universitas Sumatera Utara

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

sekolah maupun para guru yang datang untuk pengurusan beberapa

keperluan terkait manajemen guru sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. Apakah Dinas Pendidikan Sumut bersifat transparan atau

terbuka dalam menangani manajemen guru?

“Mereka sangat transparan, apalagi kami yang ingin mengikuti UKG (Uji kompetensi Guru) itukan informasinya dari pihak dinas maupun mengurus kelengkapan data untuk mendapat surat tugas itu” (Ibu Sri Suyati, Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kami sifatnya disini transparan, bagaimanapun kami melayani semaksimal mungkin, bahkan para guru juga lebih senang datang langsung untuk lebih jelasnya” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara) “jelas transparan, karena sistem online sekarang informasi apapun online jadi kalau si guru tidak melihat ya ketinggalan, sangkin transparannya. Misalnya guru bilang kami tidak dapat informasi tiba-tiba udah tutup pendaftaran ya gurunya yang salah artinya transparannya sekarang berbasis online, sistem sudah online”. (Bapak Herbert Siahaan S.Kom, Pegawai Bidang PTK Dinas Pendidikan Provsu)

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa sifat yang terdapat pada agen

pelaksana manajemen guru yaitu Dinas Pendidikan Sumatera Utara

memiliki sifat atau ciri-ciri organisasi yang transparan. Berdasarkan

observasi peneliti dilapangan guru-guru yang memiliki masalah terkait

manajemen guru dilayani secara terbuka, karena semua orang bisa

menyampaikan kendala nya dan langsung ditanggapi oleh para pegawai di

Dinas Pendidikan Sumatera Utara, kemudian terbuka dalam artian semua

pihak baik guru-guru yang sedang mengantri pelayanan juga dapat melihat

dan mendengar para pegawai seperti bidang PTK melayani setiap guru yang

datang karena ruangan tersebut tidak memiliki sekat pembatas antara

pelayanan satu dengan pelayanan lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

• Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik

1. Dilihat dari segi politik dan social ekonomi, apa sajakah kendala terkait

kebijakan manajemen guru ini?

“ ya itu tadilah moratorium. Mengapa kita belum bisa atau belum ada pembukaan PNS untuk formasi guru karena dalam bidang pendidikan kita dikenakan moratorium dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Isu yang beredar mengapa dibidang pendidikan dikenakan moratorium tersebut dikarenakan Pemerintah selama ini menyatakan jumlah guru berstatus PNS sudah mencukupi sehingga perlu dilakukan moratorium. Namun, perhitungan yang dilakukan pemerintah tersebut karena ikut menyertakan pegawai guru honorer dalam daftar ketersediaan guru. Padahal, justru para guru honorer yang sekarang mengisi kekurangan guru itu sehingga seolah-olah kebutuhan guru di Indonesia sudah cukup. Ya kita berharap semoga secepatnya moratorium tersebut dicabut agar para guru honor juga dapat mengikuti seleksi untuk menjadi guru dengan status PNS sehingga kita dapat menuntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari para guru. Kalau guru honor kitakan tau sendiri gajinya saja tidak seberapa, kualitas yang mereka berikan juga tidak bisa kita paksakan harus begini harus begitu. Selainj itu jika nanti moratorium tersebut dicabut dan pembukkan untuk seleksi calon ASN dibuka belum tentu semua sekolah yang membutuhkan guru akan terpenuhi secara utuh, artinya karenakan quota untuk penerimaan ASN ini terbatas, sedangkan kebutuhan guru disekolah juga banyak bukan hanya satu atau dua sekolah saja. Maka balik lagi kita tetap memenuhi kebutuhan guru dengan guru honor tadi. Namun diluar daripada itu setiap tahun kita data lagi untung diajukan lagi pemetakan akan kurangnya guru disetiap sekolah untuk bagaimana ditindaklanjuti kedepannya tergantung dari keputusan pemerintah pusat.” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara) “Untuk pemenuhan kebutuhan guru disekolah itu merupakan salah satu kendala yang paling vital ya kedudukannya, tapi ya mau gimana lagi memang belum ada pembukaan atau penerimaan PNS untuk formasi guru, padahal kita waktu masih menaungi SDLB ya mengajukan data terkait kurangnya guru, tapi belom ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah pusat semua kebijakannya.” ( Bapak Sagino S.Pd, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat)

Dari wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang

dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan akan kurangnya tenaga guru adalah

adanya moratorium yang dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sehingga untuk penerimaan guru

Universitas Sumatera Utara

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

PNS belum ada terlaksana. Dan dengan begitu kekurangan guru dilengkapi

dengan guru honor yang bahkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan

guru PNS.

2. Bagaimana kebijakan dari pemerintah terkait kesejahteraan para guru

honor ?

“kalau guru honor itu bebrapa ada yang sudah dapat SK dari Dinas Pendidikan Provsu nah mereka itu digaji dari APB yang baru dilaksanakan pada 2017. Itupun pemberiannya per enam bulan sekali, kalau untuk tahun ini saya belum tahu bagaimana karenakan banyak juga kebutuhan yang harus dipenuhi dari APBD makanya ya kita tunggu sajalah kelanjutan dan kebijakannya bagaimana.” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

• Disposisi Implementor

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai manajemen guru? Apa

harapan terhadap kebijakan ini?

“ya harapan saya semoga moratorium secepatnya dicabut, karena kita disini juga sangat membutuhkan banyak guru bukan hanya di SLB saja, semua sekolah juga kekurangan guru dan setiap sekolah pasti mengrekrut guru honor untuk melengkapi kurangnya tenaga guru disekolah tersebut, demi tercapainya pendidikan yang berkualitas jugakan factor pendukung yang sangat mutlak kedudukannya guru, jadi ya intinya semua itu berawal dari guru kalau tidak ada guru bagaimana proses belajar dan memberikan pelayanan pendidikan bisa terjadi” ( Bapak Dr. Suhendri S.Pd.I, MA Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)

“saya sangat berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib

para guru, apalagi para guru honor. Dimana upah yang diberikan juga

belum maksimal karena keterbatasan dana dan terikat oleh peraturan-

peraturan lainnya sehingga ya kita juga tidak bisa berbuat banyak. Namun

untuk di SDLB sendiri ya kitakan tau sendirilah anak-anak yang diajarkan

juga bukan seperti anak pada umumnya gitukan. Otomatis para guru juga

harus lebih lagi dalam mengajar, karenakan mereka ini harus diajari satu

persatu, saya merasa sangat mulia pekerjaan guru di SDLB ini. Namun itu

tadilah upahnya yang belum bisa maksimal diberikan” (Bapak H

Universitas Sumatera Utara

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12

Maret 2018)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa disposisi

para implementor kebijakan manajemen guru yang dalam hal ini Dinas

Pendidikan Sumatera Utara memahami dengan baik akan kebijakan yang

sudah dilaksanakan atau pun yang sedang berjalan ini baik dari tugas dan

tanggung jawabnya sebagai pelaksana kebijakan manajemen guru.

Pelaksana kebijakan manajemen guru sangat responsif terhadap kondisi

yang ada dilapangan terkait dengan kurangnya tenaga guru. Sebagai

pelaksana kebijakan, peneliti melihat intensitas atau nilai yang dimiliki

implementor adalah baik. Dapat dilihat bahwa para pelaksana kebijakan

saling memberikan harapan akan lancarnya tujuan yang ingin dicapai dari

kebijakan manajemen guru ini.

Diharapkan para guru dapat memberikan hasil yang terbaik

dilapangan terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi demi mewujudkan

pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu berdasarkan obersevasi

dilapangan sikap para implementor kebijakan sesuai dengan hasil

wawancara. Bahwa implementor kebijakan memiliki kognisi, tanggapan dan

preferensi nilai yang baik sesuai tugas dan tanggungjawabnya dalam

pelaksanaan kebijakan sertifikasi guru ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

TRANSKIP WAWANCARA 2

• Standar dan Sasaran Kebijakan

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap kebijakan manajemen

guru apakah kebijakan ini memiliki standar, sasaran dan aturan yang

jelas dalam pelaksanannya?

“kalau saya pribadi ya menanggapinya kenapa sampai sekarang belum ada penerimaan guru PNS khususnya formasi untuk guru SLB karena adanya moratorium. Ya karena kalau honor inikan belum terjamin kesejahteraannya, bagaimana tindakan pemerintah dengan nasib guru honor ini, sedangkan kami disini sangat dibantu sekali dengan guru honor. Tapi yam au gimana lagi semua sudah diatur oleh pemerintah. Ya sabar sajalah untuk para guru honor” ( Ibu Sarmada Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

“standar dan sasaran setiap kebijakan itu pasti ada seperti UU No 14 Tahun 2005 itukan tentang Guru dan Dosen dimana semua diatur disitu terkait keberadaan guru yang salah satunya guru itu harus berpendidikan minimal D4-S1 , UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Semua itu ada aturan mainnya tidak bisa sembarangan. Untuk saat ini dengan masalah kurangnya guru ya kebijakan yang bisa diambil dengan mengrekrut guru honor dengan tujuan ya itu tadi memenuhi kebutuhan guru untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dikala situasinya kita tidak ada penerimaan guru PNS” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa tujuan

dari implementasi manajemen guru adalah untuk memenuhi kebutuhan guru

yang menjadi masalah sangan vital dalam memberikan pelayanan

pendidikan khususnya pada anak berkebutuhan khusus, sebab adanya

kebijakan moratorium yang menjadi kendala akan pemenuhan guru

disekolah. Dengan adanya UU No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional serta yang

paling penting adalah PP No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas

Universitas Sumatera Utara

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

yang menjadi tolak ukur dalam memberikan pelayanan di binang pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus.

• Sumber Daya

1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kinerja Guru sebelum dan sesudah

guru mengikuti berbagai bentuk pelatihan ? Apakah ada

perbedaannya?

“Yang saya tahu dan yang saya amati disini guru mengalami peningkatan setelah mendapatkan pelatihan, pelatihan diberikan oleh pemerintah. Kalau untuk guru SLB pelatihannya itu berupa peningkatakn keterampilan. Karena kalau untuk anak berkebutuhan khusus keterampilan yang lebih ditonjolkan.kami juga sering ikut lomba khusus untuk anak penyandang disabilitas seperti dalam bidang olahraga, kesenian dan keterampilan lainnya untuk ditunjukkan kepada masyarakat luar.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) “Kami juga diberi kesempatan dan diberi pelatihan oleh pemerintah walaupun kami guru honor ya, sesuai dengan apa yang kami ajarkan disekolah. Seperti saya mengajar di tuna wicara, pelatihannya ya terkait bagaimana memperdalam kemampuan guru untuk dapat memahami dan mengajar murid tersebut, selain itu banyak juga pelatihan dalam bentuk meningkatkan keterampilan. Karena anak berkebutuhan khusus ini secara IQ tidak sama dengan anak normal pada umumnya. Maka kami para guru disini membantu menemukan kelebihan-kelebihan yang ada pada diri mereka.” (Ibu Sri Suyati S.Pd, Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kalau untuk pelatihan sering diberikan bagi kami baik guru PNS maupun guru honor. Pelatihan tersebut juga sesuai dengan bahan ajar masing-masing guru, sperti pelatihan untuk guru tuna grahita, ada pula pengembangan dalam bentuk keterampilan. Kalau soal pelatihan sudah banyak kami ikut kegiatan seperti itu.” (Ibu Sri Suprapti S.Pd Guru PNS Tuna Grahita SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kalau mengalami peningkatan menurut saya ya ada peningkatan, dari informasi yang saya dapat bahkan ada juga alumni yang lulus dari SDLB ini mengembangkan kemampuannya dalam bidang pantonim bahkan telah mengikuti berbagai kegiatan seni sampai keluar kota, itukan merupakan sebuah prestasi ya bagi kami.” (Bapak Rizky Khairul Ramadan S.Pd Guru Honor Tuna Rungu SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kalau untuk saya pribadi ya pelatihan yang diberikan kepada kami para guru sangat membantu dalam men update pengetahuan kami yaa, biasanya pelatihan yang kami dapatkan itu dalam bentuk keterampilan, entah itu

Universitas Sumatera Utara

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

keterampilan dalam bidang tata rias, melukis merangkai bunga, ya banyakla dan ketika kami terapkan kepada anak-anak. Mereka malah senang bahkan mereka bisa membuatnya dengan sangat rapi” (Ibu Tri Mayzu Lestasi S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dilapangan bahwa

dengan adanya pelatihan para guru lebih mengembangkan kemampuan dan

ilmu serta metodenya dalam mengajar sehingga dapat diterapkan kepada

murid-murid. Dan dari hasil observasi para murid disekolah tersebut

memang lebih mengembangkan potensi mereka dalam bidang keterampilan,

setiap hari jumat mereka melakukan pembelajaran dibidang seni, seperti

merangkai bunga dan keterampilan tangan lainnya bahkan mereka dapat

menjual hasil dari kerajinan mereka.

2. Program apa saja yang diberikan atau diikuti para guru dalam

meningkatkan kualiatas pendidikan ?

“Kalau untuk peningkatan kualitas kami yang guru dapat mengikuti PPG atau UKG, dimana PPG itu adalah pendidikan profesi guru yang biasanya dilakukan di UNIMED berbentuk workshope gitu dianya, jadi disana kita diajarin untuk menyiapkan perangkat pembelajaran di sekolah (RPP Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, dsb) , dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dengan pemantauan langsung secara intensif oleh dosen yang pemantauan langsung secara intensif oleh dosen yang ditugaskan khusus untuk kegiatan tersebut. Kalau UKG itu para guru honor bisa ikut kalau sudah masuk di dapodik jadi bisa ikut ujian” ( Ibu Tri Mayzu Lestari, S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kalau kami yang PNS kan sudah sertifikasi otomatis mendapat tunjangan profesi jadi ya secara tidak langsung dituntut dong untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, sertifikasi itukan dilakukan supaya kami lebih meningkatkan kualitas atau mutu dalam mengajar. Selain itu kamikan juga dikasih pelatihan, saya pernah ikut pelatihan ke bali, mungkin pemerintah juga tau kali ya kami yang mengajar di SLB ini ibaratkan berbeda dengan mengajar pada sekolah umum jadi sekalian dikasi liburan” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Universitas Sumatera Utara

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam

meningkatkan kualitas para guru juga dituntut untuk meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan, selain bentuk pelatihan yang diberikan para

guru juga dites kemampuannya sesuai dengan latar belakang

pendidikannya sehingga dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan

atau kemampuan para guru dalam dunia pendidikan. UKG (Uji

Kompetensi Guru) merupakan sebuah kegiatan Ujian yang dilaksanakan

untuk mengukur kemampuan/kompetensi Guru. Dimana penyelenggaraan

Ujian ini materinya disesuaikan dengan bidang studi dan pedagogik Guru

yang bersangkutan.

Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah materi yang sudah

terintegrasi antara konsep pedagogik dengan proses pembelajaran didalam

kelas. Maka dengan mengikuti UKG Sebagai tenaga profesional, Guru

dituntut juga agar selalu mengembangkan diri yang sejalan dengan

kemajuan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni. Menjadi Guru

profesional tidak hanya duduk diam berpangku tangan saja. Guru

profesional harus mampu melakukan inovasi baru serta memiliki keahlian,

kemahiran, dan kecakapan. Semua itu harus memenuhi standar mutu atau

norma dan membutuhkan pendidikan profesi.

3. Bagaimana sarana dan prasaran yang ada disekolah ? apakah sudah memadai dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dikelas ? “Kalau sarana dan prasaraana Alhamdulillah lengkap disini, pihak Dinas Pendidikan mensuply sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan anak-anak disini. Kalau untuk alat tulis, buku bacaan, kursi dan meja sudah lengkap dan tidak kurang, hanya saja ruang belajar yang masih kurang maka kami gunakan yang ada. Rumah penjaga sekolah menjadi salah satu kelas” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Universitas Sumatera Utara

Page 124: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

“kalau untuk sarana dan prasarana sudah cukup memadai, memang kami kekurangan kelas tapi hal tersebut sudah saya laporkan ke pihak Dinas dan pihak Dinas juga sudah mensurvey untuk ditindaklanjuti bagaimana nanti kita tunggu saja, saya rasa mereka menyetujui akan dibangun kelas. Kalau untuk prasarana lain seperti buku pelajaran, alat-alat keterampilan kita sudah memadai disini” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

“lengkap kok kalu sarana dan prasarana, disini masalahnya kurang guru saja makanya lebih banyak guru honor, kami ada perpustakaan, ada alat-alat keterampilan seperti peralatan pramuka, olahraga, tata boga juga ada untuk masak-masak, kesenian seperti melukis, dan untuk keterampilan dalam bidang kecantikan juga ada seperti peralatan salon, pokoknya sudah memadai untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam bidang keterampilanlah” ( Ibu Tri Mayzu Lestari, S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa untuk

sarana dan prasarana yang ada disekolah sudah cukup memadai, sesuai

dengan observasi juga bahwa sekolah memiliki peralatan penunjang

kegiatan belajar dan mengajar serta peningkatan keterampilan bagi peserta

didik. Pihak sekolah juga melalkukan pembaharuan terkait apa saja yang

dibutuhkan sekolah dalam menunjang proses belajar dan mengajar yang

kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak Dinas Pendidikan Smatera Utara

selaku Dinas yang menaungi dan bertanggungjawab terhadap SLB.

• Hubungan Antar Organisasi

1. Siapa-siapa saja pihak yang terlibat dalam manajemen guru? Bagaimana

Bapak/Ibu melihat dari sudut koordinasi dan kerjasama antara pihak-

pihak tersebut dengan sekolah dan guru di sekolah ini?

“ Kalau untuk manajemen guru semua itu dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, seperti itu tadilah mulai dari pengrekrutan saja pihak sekolah harus berkoordinasi dengan pihak Dinas untuk melaporkan data guru tersebut agar ditindaklanjuti dan dapat dimasukkan kedalam dapodik untuk bisa mendapatkan beberapa hak mereka sebagai guru seperti system penggajiannya. Intinya semua hal terkait manajemen guru harus dikoordinasikan dengan Dinas” (Bapak H

Universitas Sumatera Utara

Page 125: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

“Kalau untuk koordinasi pihak Dinas pendidikan Provisinsi Sumatera Utara sekarang, dulukan dengn pihak Dinas Kabupaten karena sekarang sudah diambil alih oleh pihak Dinas Pendidikan Provsu otomatis ya semua urusan kesana, berkoordinasi kesana. Bagian Pendidikan Khusus di Dinas Pendidikan Provsu juga memberikan pelayanan dan perhatian yang sangat baik bagi kami para guru. Intinya sangat terbuka. Kamipun para guru kalau mengurus misalnya sertifikasi ya kesana” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kalau pihak dinas ya responsive sekali, ya walaupun untuk pemenuhan kebutuhan guru mereka tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan moratorium itu tadikan, tapi setidaknya kami para guru honor ini sudah diberi surat tugas dan mendapat tunjangan per enam bulan itu saja sudah bersyukur, walaupun jumlahnya tidak besar namun lebih baik dibandingkan penggajian dari dana BOS sebelumnya.” ( Ibu Tri Mayzu Lestari, S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Dulu kamikan koordinasinya dengaan Dinas Pendidikan Kabupaten, ya begitulah kurang responsive mereka terhadap kami. Kadang kami merasa bagaimana gitu ya, sedih kalau lihat anak-anak tapi sekarang sudah pindah ke Dinas Provinsi perkembangannya sangat baik, tanggapan dari mereka juga baik membantu sekali pokoknya” ( Sri Suprapti S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa Dinas

Pendidikan dalam hal ini sangat responsive dalam menangani masalah

manajemen guru di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat, sebelumnya

koordinasi dilakukan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten langkat.

Namun tanggapan atau respon dari Dinas Kabupaten masih kurang,

setelah diambil alih oleh Dinas Pendidikan Provinsi koordinasi terkait

manajemen sekolah maupun manajemen guru mengalami perkembangan,

sehingga para guru juga lebih bersemangat dan merasa sangat

diperhatikan keberadaannya.

• Karakteristik Agen Pelaksana

Universitas Sumatera Utara

Page 126: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

1. Menurut pendapat bapak/Ibu apakah Kebijakan manajemen Guru

efektif dalam peningkatan mutu pendidikan?

“Kalau menurut Saya ya kurang efektif yaa, karena masalahnya itu tadi kita sangat membutuhkan guru namun kebijakan dari pemerintah dengan mengeluarkan moratorium untuk formasi guru yam au gimana lagi, guru honor lah yang kita harapkan. Namun ya kita juga tau sendirikan guru honor ini belum terjamin kesejahteraannya. Sedangkan mengajar anak berkebutuhan khusus itukan berbeda dengan mengajar anak pada umumnya, pendekatan secara individu dan kita sebagai guru juga harus meningkatkan kualitas diri kita sendiri untuk bisa lebih meningkatkan metode ataupun pemahaman mengajar penyandang disabilitas” (Bapak Rizky Khairul Ramadan S.Pd Guru Honor Tuna Rungu SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “ya tidak efektifla dek kalau ketentuannya memang tidak ada pengangkatan PNS untuk guru. Kalaupun ada, guru disini yang mengikuti seleksi jugakan tidak bisa kita jamin bakalan PNS. Semua ya tergantung rezekinya lagi. Apalagi sampai saat ini belum pernah ada guru PNS yang ditugaskan untuk mengajar di SDLB ini. Pernah waktu itu ada sekali datang guru PNS namun mungkin karena melihat kondisi anak-anak seperti ini beliau tidak pernah datang lagi dan terdengar kabar bahwa beliau mengurus surat pindah kesekolah lain.” ( Sri Suprapti S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

“Kalau untuk pemenuhan kebutuhan guru saat ini ya kurang efektifla menurut saya, tapi karena para guru honor juga tidak dibeda-bedakan dengan guru PNS persoalan dalam meningkatkan kualitas mengajar mereka setidaknya cukup membantu dalam peningkatan mutu pendidikan. Para guru honor kan juga ikut dilibatkan dalam berbagai pelatihan dan bahkan mengikuti UKG untuk mengukur kemampuan dari diri mereka sebagai guru yang linier dengan jurusannya. Jadi menurut saya daripada mencari kekurangan kita ambil nilai positifnya aja selagi masih bisa kita lakukan” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) ”sayakan guru honor saya juga sudah pernah ikut beberapa pelatihan dan sudah pernah ikut UKg juga jadi ya menurut saya itu sangat membantu sekali untuk meningkatkan kualitas guru ya, cumin ya balik lagi ke masing-masing individunya.” (Sri Suyati S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Dari wawancara diatas dan dari hasil observasi yang dilakukan

peneliti bahwa dengan masalah kurangnya guru dan adanya moratorium

yang dilakukan oleh pemerintah menjadi suatu kendala bagi pemenuhan

kebutuhan guru di SDLB tN 057704 Kabupaten Langkat. Namun disamping

Universitas Sumatera Utara

Page 127: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

dari pada itu manajemen guru bukan soal pemenuhan guru saja, proses

pengembangan guru juga termasuk dari manajemen guru. Pelatihan-

pelatihan dan ujian yang diberikan demi mengukur kemampuan dan

meningkatkan kualitas para guru juga sudah terlaksanan dengan cukup baik.

Terlihat bahwa para guru honor tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda

dengan guru PNS dalam mengembangkan potensinya. Mereka juga

diikutsertakan pada pelatihan, bimbingan serta uji kompetensi demi

mengukur dan mengevaluasi kemampuan mereka dalam mengajar dan

memahami ilmu yang sesuai dengan kualifikasi mereka masing-masing.

2. Apakah pihak Dinas Pendidikan atau pihak sekolah terbuka dengan

manajemen guru ?

“kalau untuk disekolah ya terbuka-terbuka saja, kami disini juga diikutsertakan dalam rapat untuk mengambil keputusan seperti kurangnya guru, kepala sekolah membuat rapat dan kami bebas berpendapat. Karena rekrutmen guru honor ini jugakan laporannya dari kami para guru mengenai keadaan kelas dan sepertinya butuh guru tambahan makanya kami rapat. Pihak dinas juga sangat terbuka kok dengan perkembangan informasi dan pembaharuan kebijakan. Jadi kami tidak ketinggalan lah ibaratnya selalu ada koordinasi pokoknya dengan kepala sekolah nanti kepala sekolah yang memberitahukan kami” ( Sri Suprapti S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “manajemen guru disekolah sangat terbuka ya, mulai dari kebijakan untuk menambah tenaga guru, gimana proses atau dana untuk menggaji guru honor. Kami rapatkan dulu, kan kepala sekolah juga tidak mungkin ambil keputusan tanpa sepengetahuan dan hasil mufakat dari kami para guru. Jadi ya kami disini sangat terbuka sekali, lagian untuk rekrutmen guru honor sekolah tidak mengumumkan lowongan secara meriah, hanya dari kami para guru-guru yang menyampaikan berita kepada warga sekitar karenakan upah yang diberikan juga jumlahnya tidak begitu banyak. Pihak dinas juga sangat tebuka kok” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kalau untuk koordinasi atau informasi pihak dinas juga sangat terbuka sekali ya, pelayanan yang diberikan juga baik kepada kami. Mereka juga sering mengunjungi sekolah untuk memantau bagaimana kondisi dan keadaan sekolah, apa saja yang dibutuhkan mereka turun langsung bukan

Universitas Sumatera Utara

Page 128: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

hanya menerima laporan saja. Jadi menurut saya cukup baiklah.” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018) Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam

proses manajemen guru baik itu disekolah maupun yang berhubungan

langsung dengan pihak Dinas terjalin dengan baik. Pada saat pengambilan

keputusan untuk menambah tenaga pendidik disekolah kelapa sekolah

juga melibatkan para guru dalam rapat untuk mendapatkan hasil mufakat

secara bersama. Dan proses pengrekrutan para guru honor juga dibantu

oleh jajaran para guru. Semua pihak yang ada disekolah saling membantu

dan melengkapi satu dengan yang lainnya, pemenuhan guru bukan saja

tanggungjawab dari kepala sekolah, para guru juga dilibatkan dalam

proses pengambilan kebijakan. Untuk manajemen guru yang berkaitan

langsung dengan pihak Dinas, komunikasi dan koordinasi berjalan dengan

lancar antara kepala sekolah, guru-guru dan pihak dinas sendiri.

3. Bagaimana kompetensi para guru di sekolah ?

“kalau kompetensi guru disini sudah memadai ya, walaupun itu tadi dipenuhi dengan guru honor tapi mereka satu sama lain saling berkoordinasi, tukar pendapat sama guru yang PNS. Namanya juga ibaratkan masih junior gitu jadi ya belajar sama yang senior kalau ada metode-metode mengajar yang kurang dipahami” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

“kami disini sama semua gadak bedanya. Bahkan malah yang honor-honor ini lebih pintar dari kami yang PNS. Mereka lebih ulet dan lebih semangat kalau mengajar. Mungkin karena kami yang PNS disini sudah tua-tua mungkin ya.” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

• Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik

1. Menurut bapak/ibu bagaimana tanggapan bapak/ibu terkait tunjangan atau gaji yang diberikan ?

Universitas Sumatera Utara

Page 129: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

“ya kalau saya sebagai guru PNS ya sudah mencukupi yaa untuk kebutuhan saya, ya sayakan bekerja juga untuk memnuhi kebutuhan hidup. Apalagi anak saya sudah berkeluarga semua ya jadi gaji dan tunjangan yang saya terima sangat cukup malah untuk saya dan keluarga” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “ kalau dibilang cukup dan tidak cukup ya namanya manusia pasti selalu merasa kekurangan ya, apalagikan status saya disini sebagai guru honor. Kalau saya sudah dapat Sk dari Dinas Pendidikan Provsu ya saya dapat gaji perenam bulan itu, tapikan belum semua guru disini yang sudah dapat SK jadi ya dari dana BOS. Tapi saya mengajar disini bukan semata-mata untuk itu saja. Saya sangat peduli pada anak-anak, siapa yang akan memberikan pendidikan kepada mereka kalau bukan kita yang lebih sempurna ibaratkan dibandingkan mereka. Dulu waktu saya lulus kuliah saya memang sudah niatkan sekali ingin mengajar disini, tidak saya pikirkan seberapa gaji yang saya terima. Karena saya merasa kalau disini itu saya seperti nyaman aja dengan anak-anak dengan keterbatasan yang mungkin orang diluar sana melihat dengan sebelah mata kekurangan yang mereka miliki.” (Sri Suyati S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “ya saya karena sudah dapat tunjangan dari Dinas Pendidikan itu ya setidaknya bersyukurlah, walaupun itu dibayarkan per enam bulan sekali” ( Ibu Tri Mayzu Lestari, S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa untuk guru

PNS kesejahteraan yang diterima sudah terjamin namun untuk guru honor

hanya bisa berharap dari dana BOS dan bagi yang sudah mendapatkan surat

tugas dari Dinas dapat tunjangan per enambulan. Walaupun tunjangan

tersebut baru dimuali pada tahun 2017. Namun diluar daripada kesejahteraan

para guru, guru honor tetap semangat memberikan pelayanan pendidikan

kepada anak berkebutuhan khusus di SDLB N 057704 KIabupaten Langkat.

Niat yang mereka miliki sangat mulia sehingga dari hasil observasi belum

ada guru honor yang keluar bahkan berhenti mengajar akibat berbagai

hambatan-hambatan yang mereka hadapi.

Universitas Sumatera Utara

Page 130: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

2. Bagaimana kondisi ekonomi para murid yang ada di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat ?

“kalau disini pekerjaan orangtua murid juga ya kebanyakan petani dan tergolong dari ekonomi menengah kebawah. Soal biaya pendidikan pihak sekolah tidak pernah memungut biaya apapun karena memang sudah kebijakan dari pemerintah. Selain itu kami juga melihat kondisi latarbelakang ekonomi murid yang kurang mampu akan diberi bantuan biaya yang diberikan dari dana BOS.” ” (Bapak H Daudsyah, S.Pd Kepala Sekolah SDLB N 1 Kabupaten Langkat, 12 Maret 2018)

• Disposisi Implementor

1. Secara umum, apa saja masalah atau kendala selama ini mengenai yang

dihadapi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah

?

“kalau kendala ya paling harus lebih memahami anak-anak dalam proses belajar dikelas. Karena disinikan anak-anak tidak bisa kita paksakan untuk memahami berbagai materi pelajaran pada seperti pada sekolah umum. Ya paling harus lebih telaten dan sabar tentunya.” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

“Kalau kendala ya mengajar dikelas itukan wajarlah ada kendala yakan apalagi anak-anak memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Memberikan materi dan metode pembelajaran juga tidak hanya sekedar menjelaskan didepan lalu mereka mendengar. Bukan seperti itu, kami para guru harus mengajari satu persatu agar mereka lebih paham dan mengerti. Selain itu ya juga harus dilatih juga dirumah oleh orangtua murid.” (Ibu Herli Sirait, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kalau untuk keterampilan anak-anak malah lebih senang dan lebih aktif, namun kalau untuk pelajaran seperti menghitung membaca mereka kurang. Mungkin itu sih kendalanya. Lagian pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus inikan lebih menonjolkan keterampilan, dan melatih kemandirian mereka. Untuk ilmu pengetahuan yang lebih mendalam mereka tergolong lamban dalam menerima.” (Ibu Tri Mayzu Lestari, S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Dari wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang

dihadapi para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus adalah untuk lebih terampil serta memahami secara

dekat anak-anak tersebut. Disambing kekurangan yang mereka miliki para

Universitas Sumatera Utara

Page 131: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

guru juga diharapkan mampu membantu menemukan kelebihan apa yang

mereka miliki, selain itu melatih kemandirian anak-anak menjadi suatu hal

yang mendasar dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Tidak bisa kita

ukur kemampuan anak penyandang disabilitas dengan anak normal para

umumnya. Ketika mereka mampu untuk mandiri serta mampu melakukan

suatu hal yang mungkin bagi kita sebagai orang normal adalah hal yang

biasa itu merupakan hal yang luar biasa bahkan sangat berguna bagi

kelangsungan hidup mereka.

2. Bagaimana tanggapan bapak/ ibu terkait manajemen guru ini ? apakah

ada harapan ?

“kalau saya ya disetiap kesempatan itu ada harapan, walaupun mungkin saat ini untuk menjadi guru PNS belum bisa setidaknya peran guru honor juga tidak bisa kita pungkiri sangat besar dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak. Apalagi saya dan kawan-kawan yang PNS disini sudah tua-tua bahkan tidak lama lagi bakalan pensiun. Ya saya harap guru-guru honor ini menjadi generasi kami selanjutnya. Mungkin untuk kesejahteraan belum bisa kita jamin sekarang. Tapi pemerintah pasti juga melihat kondisi guru dan kebutuhan disetiap daerah.” (Ibu Herli Sirait, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “saya berharap semoga para guru honor ya sabar dengan peraturan yang ada, setidaknya pemerintah juga sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada guru honor. Tugas kita sebagai guru adalah memberikan pelayanan pendidikan apalagi kita disini member pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus. Itu lebih mulia saya rasa, seperti melakukan ibadah setiap hari melihat anak-anak ini berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka masing-masing.” (Ibu Mahrani, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Saya yakin kalau sudah rezeki pasti tidak kemana. Dibalik setiap aturan yang dibuat pemerintah juga pasti punya tujuan. Walaupun sekarang kami belum bisa mengikuti seleksi PNS tapi kami para guru disini tetap komit untuk mengajar anak-anak.” (Sri Suyati S.Pd Guru Honor SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

“para guru disini juga komit sekali kok dalam mengajar, walaupun honor mungkin karena masih muda jadi semangatnya tinggi, juga mungkin hatinya tergerak karena yang diajari jugakan anak-anak yang punya kekurangan

Universitas Sumatera Utara

Page 132: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

serta kelebihan yang ibaratkankan beda dengan kita. Jadi ya semangatlah pokoknya.” (Ibu Sarmada, S.Pd Guru PNS SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa

walaupun dengan adanya moratorium untuk seleksi calon PNS formasi guru

namun para guru-guru honor tetap komit untuk memberikan kemampuan

mereka untuk mengajar di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat. Dan sesuai

observasi bahwa belum ada guru-guru honor yang mengunbdurkan diri

untuk berhenti mengajar, walaupun terkadang hal yang mereka keluhkan

adalah masalah kesejahteraan. Tetapi dari awal pengrekrutan kepala sekolah

telah menjelaskan terkait kondisi sosial dan ekonomi yang ada disekolah.

Universitas Sumatera Utara

Page 133: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

TRANSKRIP WAWANCARA 3

1. Bagaimana perkembangan anak ibu selama sekolah di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat ?

“Baik, sangat baik malahan. Sebelum sekolah anak saya tidak mengenal huruf, angka. Selama sekolah mulai mengerti, mulai hapal nama-nama hari. Ya karena anak saya masih kelas 1 jadi masih belajar angka, huruf. Belum ketahap seperti berhitung dan membaca” (Ibu Anisa Hemayunita Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Cukup baik, sebelum sekolah anak saya minder kalau bermain dengan teman-teman yang normal, sebelum sekolah disini saya menyekolahkan anak saya di SD pada umumnya, namun guru disana tidak sanggup mengajarin anak saya karena anak sayakan bisu, jadi guru tersebut tidak mengerti cara berinteraksi dengan anak saya mungkin ya. Jadi saya memutuskan untuk memasukkan anak saya ke SDLB 057704 Kwala Bingai ini. Dan sampai saat ini naka saya menunjukkan perkembangan yang baik. Dia bisa berhitung dan mulai mempunyai kepercayaan diri untuk menganal orang banyak.” ( Ibu Nura Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Alhamdulillah anak saya sudah mampu berhitung dan membaca, ya walaupun masih ada beberapa huruf dan angka yang dalam menyebutkannya masih terbata-bata namun setelah disekolahkan anak saya menunjukkan perkembangan dibanding sebelum bersekolah.” ( Ibu Nina Erina Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Bagus kok, sekolah sering ikut lomba-lomba dan ada juga yang menang, biasanya dalam bidang kesenian seperti menggambar, mewarnai, olahraga juga. Ya kalau kita mengharapkan untuk berprestasi seperti olimpiade gitu ya beratlah ya dek, namanya juga IQ yang mereka miliki tidak sama dengan IQ kita pada umumnya. Mereka mempunyai keterbatasan dan kelebihan yang tidak kita miliki.” (Ibu Paini Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa dengan adanya

manajemen guru peningkatan kualitas pendidikan pada anak-anak juga terlihat

cukup baik. Sesuai dengan pengakuan dari para wali murid yang sangat

antusias mengantarkan anaknya bersekolah untuk lebih mempunyai wawasan

dibalik keterbatasan yang dimiliki anak mereka, serta perkembangan anak

Universitas Sumatera Utara

Page 134: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

yang pada awalnya belum mandiri namun setelah diberikan pendidikan anak

tersebut lebih mandiri bahkan lebih berani dan tidak merasa minder bergabung

dengan anak-anak lainnya. Bahkan anak murid juga sering diikutsertakan

dalam lomba-lomba untuk memperlihatkan eksistensi mereka walaupun

biasanya lebih sering dibidang olahraga, keterampilan dan kesenian.

2. Bagaimana kualitas para guru yang mengajar di SDLB N 057704

menurut bapak/ibu ?

“Cukup baik ya para guru disini, terampil juga dalam mengajari anak-anak. Yakan saya disini juga menunggu anak saya sampai pulang sekolah jadi saya tau gimana proses belajar dikelas itu. Baik kok gurunya” (Ibu Paini Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Guru disini baik ya menurut saya dalam mengajar, Karena yang terpenting untuk ngajarin anak-anak ini adalah kuncinya sabar. Ya adek bisa liat anak-anak kami disini super aktif, bukan super aktif dalam pemikirannya namun tingkah laku yang kadang tidak bisa kita control kalau tidak sabar.” ( Ibu Nina Erina Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Baik, semua guru-guru yang disini saya lihat baik, dan mungkin punya hati nurani yang lebih dekat dengan anak kami. Anak kami disini disayang, diperlakukan seperti anak mereka. Cara mengajarnya juga sabar. Ya namanya juga anak kami tidak sama seperti anak lain ya. Jadi guru itu ya harus sabar dalam mengajar.” ( Ibu Nura Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Mereka sabar, karena dek kalau untuk menangani anak seperti anak kami ini harus sabar. Kadang saya saja sebagi orangtua sulit untuk mengontrol kesabaran. Disini semua guru-gurunya baik dan ramah, serta sayang samaa anak-anak disini. Entah karena iba, atau bagaimana yang pasti anak-anak juga nyaman sama guru-guru disini.” (Ibu Anisa Hemayunita Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari hasil wawancara diatas dan observasi yang dilakukan peneliti,

dapat disimpulkan bahwa kualitas guru yang mengajar di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat dapat dikatakan baik, sebab para wali murid juga

Universitas Sumatera Utara

Page 135: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

mengakui kemampuan-kemampuan para guru yang mengajar di sekolah

tersebut sehingga membuat mereka merasa nyaman dan percaya untuk ikut

mendukung pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

3. Bagaimana sikap para guru maupun kepala sekolah dalam

memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak bapak/ibu ?

“mereka sangat terbuka dan mengayomi sekali ya, anak-anak kami disini sangat diberikan perhatian yang baik. Bahkan para guru juga mengingatkan kami untuk melatih anak-anak dirumah dengan memberikan PR” (Ibu Anisa Hemayunita Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “kepala sekolah juga sangat dekat dengan anak-anak disini ya, anak-anak juga merasa nyaman saya lihat. Bahkan pada saat hari libur sangking semangatnya mereka meminta untuk pergi kesekolah. Karena disekolah inikan anak-anak tidak dipaksa harus mampu ini atau itu. Mereka melakukan kegiatan ya sesuai kemauannya kadang. Ya itu tadilah para guru disini memang luar biasa kali kalau menghadapi anak-anak kami.” (Ibu Paini Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “awalnya juga saya merasa minder untuk memasukkan anak saya kesekolah, tetapi dengan perkembangan yang Alhamdulillah baik dan para guru serta kepala sekolah disini juga mengayomi sekali, merangkul kami para orangtua yang anaknya memiliki kekurangan. Saya rasa sekolah ini sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak murid disini” ( Ibu Nina Erina Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) Dari hasil wawancara peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik para guru

dan kepala sekolah juga sangat baik dengan memberikan pelayanan

semaksimal mungkin sehingga orangtua murid percaya bahwa ketika anak

mereka diberikan pendidikan semakin memperlihatkan kemampuan yang

dimiliki oleh anak-anak tersebut. Para guru juga sangat peduli kepada anak-

anak mereka dan sangat mengayomi para orangtua yang awalnya merasa

minder untuk mendaftarkan anaknya sekolah di SDLB N 057704 Kabupaten

Universitas Sumatera Utara

Page 136: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Langkat. Karena dari hasil observasi peneliti, ada orangtua yang baru

mendaftarkan anaknya kesekolah karena merasa minder dengan keadaan sang

anak. Maka dari itu tanggapan dan respon dari kepala sekolah juga sangat baik

menerima segala keluh kesah orangtua dengan kondisi anak mereka.

4. Hambatan atau kendala apa saja yang bapak/ibu alami semenjak

memasukkan anak ibu sekolah disini ?

“Tidak ada, karena mungkin kebetulan rumah saya juga dekat dari sini tidak terlalu jauh seperti yang lainnya. Ya saya tidak merasa ada kendala apapun, paling harus siap mendampingin anak disekolah seperti inilah, harus ditunggu dan belum bisa ditinggal.” (Ibu Anisa Hemayunita Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kendalanya jarak antara rumah dengan sekolah dek yang jauh, tapi demi anak. Dan kemauan anak juga besar untuk sekolah, malah kalau misalnya hari libur anak saya malah minta pergi kesekolah. Mungkin karena dia merasa nyaman disekolah bertemu dengan teman-teman yang senasib dengan dia.” ( Ibu Nura Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kalau hambatan ya saya paling waktu aja ya dek, karenakan anak saya juga harus ditunggu dan disampingi seperti ini, jadi ya lebih menghabiskan waktu disekolah. Namun demi anak saya tidak masalah. Karena disini dia lebih bisa berekspresi, mungkin karena bertemu dengan teman-teman yang sama dengan dia. Namun kalau dirumahpun dia sudah mulai percaya diri untuk berinteraksi dengan orang banyak dan teman-temannya yang lain. Selain itu ya jarak tempuh antara rumah ke sekolah yang cukup jauh yang menjadi kendala. Karenakan dikabupaten langkat hanya satu sekolah SLB. Kendala lain ya paling itulah dek kondisi ekonomi kami para orangtua disini juga ya pekerjaan juga petani, cumin ada juga kok bantuan untuk anak-anak yang kurang mampu saya lihat, dari dana BOS itu kalau tidak salah. Lagian biaya kami nggak ada dipungut” (Ibu Paini Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat) “Kalau untuk biaya sih kami tidak pernah dipungut biaya, malah pas daftar disini kami diberikan baju sekolah. Paling kendalanya jarak tempuh rumah dengan sekolah yang jauh, biaya transportasi yang lumayan mahal, sedangkan kami disini rata-rata penghasilannya juga tidak banyak dek. Tapi karena kemauan anak itu ingin sekolah ya kami sebagai orangtua mendukung.” ( Ibu Nina Erina Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Universitas Sumatera Utara

Page 137: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

“ ya kami disini kebanyakan yang saya tau pekerjaan orangtuanya adalah bertani ya, jadi ya kami juga dari keluarga sederhana. Kami tidak mengharapkan anak kami itu bisa pintar seperti anak lainnya, cukup mereka bisa mandiri dan tidak merasa minder ketika bertemu banyak orang saja itu sudah cuku bagi saya, apalagi bagaimana jika kami sudah tiada nanti, siapa yang bakalan mengurus mereka kalau bukan diri mereka sendiri. Itulah makanya saya sekolahkan anak saya supaya mandiri.” (Bapak Nazi Wali Murid SDLB N 057704 Kabupaten Langkat)

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang

paling utama dirasakan oleh para wali murid adalah jarak tempuh antara

rumah dengan sekolah, karena SDLB yang ada di Kabupaten Langkat hanya

ada satu. Dan kemauan belajar sang anak juga menjadi pendorong semangat

bagi para orang tua murid sehingga walaupun jarak tempu yang jauh, mereka

rela demi memberikan pendidikan yang layak bagi anak mereka disambing

keterbatasan yang dimiliki oleh anak tersebut. Soal biaya pihak sekolah tidak

pernah memungut biaya apapun bahkan bagi anak yang kondisi sosial

ekonominya rendah diberi bantuan berupa dana BOS untuk meringankan

sedikit beban orang tua murid demi mendukung pendidikan anak

berkebutuhan khusus.

Universitas Sumatera Utara

Page 138: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 5

TRANSKRIP OBSERVASI

• Standar dan Sasaran Kebijakan

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan 15 febuari 2018 mengenai standar

dan sasaran kebijakan implementasi manajemen guru sudah terlaksana dengan

baik. Adapun manajemen sekolah yaitu terkait kurangnya guru telah

mengambil kebijakan untuk mengrekrut guru honor, dan jumlah guru honor di

sekolah tersebut memang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru

PNS. Adapun dilapangan peneliti melihat bahwa para guru honor juga

mengikuti manajemen guru sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah

ditetapkan. Seperti dalam meningkatkan kualitas para guru juga telah

mengikuti berbagai bentuk pelatihan dan adapula yang telah mengikuti uji

kompetensi guna mengukur pengetahuan guru tersebut.

• Sumber daya

Terkait dengan sumber daya para guru yang ada disekolah peneliti

melakukan pengamatan di kelas-kelas yang ada di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat pada 19 Febuari 2018. Dimana para guru mengajar

dengan metode pembelajaran sesuai dengan rombel yang diampuhnya. Pada

saat itu peneliti melihat salah satu guru Tuna Rungu berstatus PNS melakukan

metode pembelajaran dengan menggunakan bahasa isyarat dan para murid

juga memahami serta mengerti apa yang disampaikan oleh guru tersebut.

Adapula saya mengamati guru honor pada rombel tuna grahita memberikan

materi pembelajaran dengan sangat terampil, karena pada saat itu kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 139: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

belajar yang dilakukan adalah mewarnai, anak-anak juga dapat membedakan

warna-warna untuk setiap benda yang akan mereka warnai.

Selain itu peneliti juga melihat didalam kantor guru terdapat operator yang

sedang menjalankan tugasnya dengan mahir menggunakan laptop, hal tersebut

juga menjadi penilaian yang baik karena pada saat ini setiap data sekolah

harus ada laporannya berbasis online kepada pihak dinas dan jajarannya. Dari

observasi tersebut secara keseluruhan sumber daya guru yang ada di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat dapat dikatakan baik.

• Hubungan antar Organisasi

Dari pengamatan peneliti hubungan antar organisasi terjalin dengan baik,

dimulai pada saat peneliti berada di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara para staf dan pegawai disana melayani para guru dengan sangat baik

dengan berbagai keluhan dan hambatan yang mereka miliki. Selain itu juga

hubungan antara sekolah dengan Dinas juga terjalin sangat baik, dilihat

dengan respon Dinas Pendidikan Provinsi mengenai kebutuhan sarana serta

prasarana yang baru-baru ini diajukan oleh sekolah dan sedang diproses untuk

lebih ditindaklanjuti.

Sedangkan pengamatan di SDLB N 057704 Kabupaten Langkat terkait

dengan hubungan didalam organisasi, para guru PNS dan guru honor terlihat

saling membantu dan melengkapi satu sama lain, dengan membagikan

pengalaman serta ilmunya kepada guru honor. Pada saat peneliti memasuki

ruangan guru, para guru sangat aktif dan mendukung satu sama lain. Selain itu

juga hubungan antara para guru dengan orangrtua murid yang berada

disekolah juga sangat akrab, bahkan mereka saling membantu untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 140: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

mengawasi anak-anak disekolah serta berkoordinasi terkait perkembangan

anak disekolah agar para orangtua mengerti tindakan apa yang harus

dilakukan saat berada dirumah.

• Karakteristik agen pelaksana

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dilapangan terkait karakteristik

agen pelaksana yaitu pegawai Bidang Pendidikan dan Tenaga Pendidik Dinas

Pendidikan Sumatera Utara memiliki sifat yang terbuka dan transparan. Hal

ini peneliti amati dari proses pelayanan atau penanganan terkait permasalahan

di Ruang Unit Pelayanan Terpadu (UPT) tentang manajemen guru pada saat

itu akan dilakukannya UKG bagi para guru honor yang telah terdaftar di

dapodik di Dinas Pendidikan Sumatera Utara. Dimana peneliti melihat bahwa

antara meja pegawai satu dengan meja pegawai lainnya tidak memiliki sekat

atau pembatas sehingga semua guru yang hadir dan sedang mengantri dapat

melihat dan mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh para pegawai

maupun guru yang hadir di ruangan tersebut.

• Kondisi Sosial dan Ekonomi

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti selama penelitian bahwa kondisi

social dan ekonomi para orangtua murid yang berada di SDLB N 057704

Kabupaten Langkat lebih dominan dari kelas menengah kebawah, namun ada

juga beberapa orantua yang penghasilan dan pekerjaannya juga dari kelas

menengah keatas. Selain itu kondisi yang ada disekolah juga sudah cukup

memadai dimana peneliti melihat terdapat ruang kelas sesuai dengan jenis

rombongan belajarnya, mushola, kantor kepala sekolah dan kantor guru, serta

perpustakaan bahkan ruang UKS.

Universitas Sumatera Utara

Page 141: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Peneliti juga mengamati kondisi social para guru dimana pada saat

istirahat mereka berada disebelah rruang perpustakan dan berkumpul bersama

orang tua murid dan para murid dengan canda tawa yang mereka lakukan

seperti layaknya keluarga, hal itu yang membuat anak-anak merasa nyaman

dan para guru juga terlihat sangat menyayangi dan merangkul anak-anak

dengan penuh perhatian dan kasih saying.

• Disposisi implementor

Disposisi atau sikap dari para implementor dapat dikatakan baik, peneliti

merasa bahwa para informan paham terkait dengan penelitian yang peneliti

lakukan.Selain itu berdasarkan pengamatan dilapangantanggapan maupun

preferensi nilai yang dimiliki seluruh implementor maupun pelaksana dari

kebijakan sertifikasi guru dapat peneliti lihat dari cara menyampaikan

informasi serta sikap yang ditunjukkan oleh para informan sewaktu

berlangsungnya kegiatan wawancara maupun bersosialisasi dengan yang

lainnya yang ditunjukan dengan antusiasme yang ditujukan kepada peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Page 142: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

LAMPIRAN 6

TRANSKRIP DOKUMENTASI

Struktur Organisasi Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri 054407 Kwala Bingai

Stabat Kabupaten Langkat

Kepala Sekolah H. Daudsyah, S.Pd

NIP.195805251983101

Komite SDLB Napih SE

Guru Kelas Sarmada, S.Pd

NIP.196608161986042001

Guru Kelas Sri Suprapti, S.Pd

NIP.196603031986042001

Guru Kelas Herly Sirait S.Pd

NIP. 19630109190420018

Guru Kelas Maharani, S.Pd

NIP.196511251986042001

Guru Kelas Irsyad Hakim, S.Pd

NUPTK. 243876566620002

Guru Kelas Dra. Asniati

NUPTK. 1151744647300053

Guru Kelas Hj.Cicih Kurniasih, S.Pd

NIP.196508121988042001

Guru Kelas Siti Yasari

NIP.196508011988042001

Guru Kelas Sri Suyati, S.Pd

NUPTK.5443753655210093

Guru Kelas Tri Mayzu Lestari,

S.Pd NUPTK. -

Guru Kelas Heridha P Ningri, M,S.Pd

NUPTK. 0348766667300023

Guru Kelas Nurul Annisa, S.Pd

NUPTK. 9157767668300003

Era Sekolah SDLB Ellya Ningsih

NUPTK. -

Guru Agama Islam Eliana, S.Pd.I

NUPTK.4738759661300062

Guru Penjas Fauzi Ade Surahman

NUPTK.-

Guru Kelas Risky C. Ramadhan, S.Pd

NUPTK.-

Tenaga Adm -

Pustakawan Ardianty

Universitas Sumatera Utara

Page 143: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Data diatas merupakan struktur organisasi SDLB N 057704 Kabupaten Langkat dimana terdiri dari kepala sekolah, guru, dan para staf.

Data Peserta Didik Menurut Jenis Kecacatan TP 2017/2018

Ketunaan

Kelas

1 2 3 4 5 6 Ket

L P L P L P L P L P L P

Tuna Netra A - - 1 - - - - - - - - - 1

Tuna Rungu B 5 4 6 7 6 7 2 3 3 1 4 3 51

Tuna Grahita

C 7 8 18 7 13 7 12 11 12 6 13 3 117

Tuna Daksa D - - 1 - - - - - - - - - 1

Autis 4 - 6 2 7 3 3 1 8 3 - - 37

Jumlah 16 12 32 16 26 17 17 15 23 10 17 6 207

Sumber : Data Siswa/I SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Tahun ajaran 2017/2018

Data diatas merupakan data peserta didik menurut jenis kecacatannya

dimana dapat dilihat bahwa tuna netra sebanyak 1 orang, tuna rungu sebanyak 51

orang, tuna grahita sebanyak 117 orang, tuna daksa sebanyak 1 orang, autis

sebanyak 37 orang dan total seluruh murid di SDLB N 057704 Kabupaten langkat

berjumlah 207 orang

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai

PTK Jumlah Personil

Universitas Sumatera Utara

Page 144: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

g. Kepala Sekolah 1 orang

h. Guru Kelas 12 orang

i. Guru Mata Pelajaran Agama 1 orang

j. Guru Mata Pelajaran Penjaskes 1 orang

k. Tenaga/ Adm. Penjaga Sekolah 1 orang

l. Tenaga Perpustakaan 1 orang

Jumlah 17 orang

Sumber : Data pendidik dan kependidikan SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Tahun 2017

Data diatas merupakan data guru dan tenaga kependidikan yang ada di

SDLB N 057704 Kabupaten Langkat dimana kepala sekolah berjumlah 1 orang,

jumlah guru kelas terdiri dari 12 orang, guru mata pelajaran penjaskes ada 1

orang, tenaga perpustakaan ada 1 orang dan penjaga sekolah terdiri dari 1 orang.

Data Kualifikasi Status Kepegawaian dan Jumlah

Jumlah Guru/ Staf Guru PNS Guru Non

PNS

Keterangan/

Jumlah

Guru Tetap (PNS) 7 - 7 orang

Guru Tidak Tetap/ Guru Bantu - 8 8 orang

Guru PNS dipekerjakan (DPK) - - -

Tenaga Honor Pustakawan Sekolah - 1 1 orang

Tenaga Honor Penjaga Sekolah - 1 1 orang

Jumlah 17 orang

Sumber : Data Guru PNS/Non PNS SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai Tahun 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 145: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah guru PNS itu ada 7 orang dan jumlah

guru dan tenaga honor ada 10 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah guru

honor lebih banyak dibandingkan dengn guru PNS.

Keadaan Ruang Belajar, Ruang Penunjang dan Ruang Lainnya SDLB

Negeri 057704 Kwala Bingai

Nama Ruangan Jumlah

Ruangan

Jlh.Ruang yang

Kondisinya Baik Ukuran Ruangan

Ruang Kelas Belajar Tunarungu (B) 12 12 4x7 m

Ruang Kelas Belajar Tunagrahita (C) 12 12 4x7 m

Ruang Kelas Belajar Autis 1 1 5x7 m

Keterampilan 1 1 4x9 m

Ruang Perpustakan 1 1 7x8 m

Ruang Kantor/Kepala Sekolah 1 1 6x7 m

Ruang Mess 1 1 5x10 m

Ruang Guru Berkeluarga 2 2 6x8 m

Ruang Guru Lajang 2 2 3x8 m

Rumah Penjaga Sekolah 1 1 7x8 m

Ruang UKS 1 1 4x5 m

Ruang Tempat Ibadah/Praktek 1 1 5x9 m

Ruang Gudang 1 1 5x6 m

Ruang Toitel 3 3 3x4 m

Ruang Parkir 2 2 6x12 m

Ruang Tunggu Wali Murid 2 2 6x7 m

Sumber : Keadaan infrastruktur SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai

Universitas Sumatera Utara

Page 146: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan dan kondisi ruangan

yang ada di sekolah sudah memadai dan dapat dikatakan baik dalam menunjang

proses belajar dan mengajar disekolah.

Jumlah Rombongan Belajar Sesuai Jenis Ketunaan

No. Kelas/Rombongan Belajar Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Jumlah Jam Pelajaran

1 1 B Tuna Rungu 9 29

2 2 B Tuna Rungu 15 29

3 3 B Tuna Rungu 13 30

4 4 B Tuna Rungu 5 30

5 5 B Tuna Rungu 4 32

6 6 B Tuna Rungu 7 32

7 1 C Tuna Grahita 15 29

8 2 C Tuna Grahita 25 29

9 3 C Tuna Grahita 20 30

10 4 C Tuna Grahita 23 30

11 5 C Tuna Grahita 18 32

12 6 C Tuna Grahita 16 32

13 1 Autis 4 29

14 2 Autis 8 29

15 3 Autis 10 30

16 4 Autis 4 30

17 5 Autis 11 32

Jumlah 207

Universitas Sumatera Utara

Page 147: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Sumber : Data Jumlah Rombongan Belajar Sesuai Jenis Ketunaan SDLB Negeri 057704 Kabupaten Langkat

Dari data diatas peneliti menyimpulkan bahwa begitu banyak rombel yang

ada di SDLB Negeri 057704 Kabupaten Langkat sehingga membutuhkan lebih

banyak tenaga guru, maka dengan jumlah tenaga guru PNS yang ada sekolah

merekrut guru honor untuk dapat melengkapi kekurangan akan tenaga guru

disekolah.

Dari gambar diatas dan sesuai dengan observasi bahwa metode mengajar

pada anak berkebutuhan khusus adlah dengan memberikan materi dan

berkomunikasi langsung secara individu dengan murid tersebut, maka

membutuhkan waktu yang mungkin cukup lama dan kesabaran yang begitu kuat

untuk bisa mendapatkan hasil yang efektif dalam penyampaian materi dikelas.

Universitas Sumatera Utara

Page 148: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pada gambar diatas peneliti sedang melakukan wawancara terhadap para

orangtua murid yang sedang berkumpul sembari menunggu anak mereka belajar.

Senada dengan hasil pengamatan peneliti selama penelitian berlangsung bahwa

para orangtua murid selalu mendampingi anaknya disekolah.

Universitas Sumatera Utara

Page 149: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Gambar diatas merupakan profil sekolah yang dipajang didinding kantor kepala

sekolah.

Universitas Sumatera Utara

Page 150: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Gambar diatas merupakan tupoksi kepala sekolah yang dipajang di

dinding ruang kepala sekolah SDLB N 057704 Kabupaten Langkat

Universitas Sumatera Utara

Page 151: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Gambar diatas merupakan salah satu kekompakan antar guru yang sedang

membuat keterampilan bersama dengan murid untuk mengembangkan keahlian

atau keterampilan yang mempunyai nilai seni bahkan nilai jual sebagai salah satu

program pembelajaran yang ada disekolah.

Universitas Sumatera Utara

Page 152: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Gambar diatas merupakan gambar dari struktur organisasi sekolah yang

dipajang di dinding ruang guru sehingga siapapun yang masuk kedalam akan

mengetahui struktur organisasi SDLB N 057704 Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 153: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pada gambar diatas kepala sekolah sedang memberikan pengarahan

terhadap orangtua calon murid yang ingin mendaftarkan anaknya di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat, dari hasil pengamatan peneliti sikap kepala sekolah

sangatlah ramah, terbuka bahkan memberikan support kepada orangtua calon

murid tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 154: IMPLEMENTASI MANAJEMEN GURU DALAM MENINGKATKAN …

Pada gambar diatas merupakan kondisi ruangan dan lingkungan sekolah

yang cukup baik untuk mendukung proses belajar dan mengajar di SDLB N

057704 Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara