IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35102...IMPLEMENTASI...
Transcript of IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35102...IMPLEMENTASI...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH DI MIS AL FALAHIYYAH RAJEG
(KABUPATEN TANGERANG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
SITI SYUKROTUL AMALIA
NIM 1111018200006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
IP質PLEⅣ質ENTASI KEPEⅣ IIPIIPINAN TRANSFORPIASIONAL KEPALA
SEKOLAH DI MIS AL FALAHIYYAⅡ RAJEG
(KABUPATEN TANGERANG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
sia syukrotul Amalia
NIM。 1111018200006
Di Bawah Bimbingan,
Pembimbing I Pembimbing II
Nurdelima Waruwu.,M.Pd
hTIP。 19671020200112001
Dr.Hasvim Asy'ari.,M.Pd
NIP。 196610091903031004
PROGRAM STUDI MANAJEⅣ 質EN PENDIDIKAN
FAKULTASILMU TARBIYAⅡ DAN KEGURUAN
UNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang) disusun oleh
Siti Syukrotul Amalia, NIM. 1111018200006, Program Studi Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan
yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,28 April 2017
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Nurdelima Waruwu。 。p質.Pd
NIP。 19671020200112001
Dro Hasvim Asv'ari"MoPd
NIP。 196610091903031004
LEMBAR PENGESAIIAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi berjudul "Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang)" disusun oleh
SITI SYUKROTUL AMALIA Nomor Induk Mahasiswa 1111018200006,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyatr dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullatr
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 09 Mei
2017 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar
Sarjana Sl (S.Pd.) dalam bidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta,09 Mci2017
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia(Ketua Jllrllsanp
Dro Hasyim Asy'ari,MoPd
NIP。 196610091993031004
PenguJl I
Dre Salman Tuman22or,M.Pd
NIP.195707101979031002
PenguJl II
Dro Abdo AzL Hsb,MoPd
Nコ P。 195705111997031001 %勤 ″
angan
UJI REF'ERENSI
Seh:ruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi berjudul
'6lmplementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di MIS AlFalahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang)" yang disusun oleh Siti Syukrotul
Amalia, NIM. 1111018200006, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas
Ilmu Tarbiyatr dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, telatr diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tarygal20
Februari 2017.
Jakarta,28 Apri1 2017
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Nurdelima Waruwu.。 MoPd
NIP。 19671020200112001
Dr.Hasvim Asv'ari"MoPd
NIIP。 196610091903031004
KEMENTERル 颯町AGttA■「IN Jノ倒KARTAFITK″″″力α″あル995C″
"″′′5イ′2ルあ″
“′α
FORM(FD
No.Dokumen : FITK― FR― AKD-089
Tgl.Tcrbit : l Maret 2010
No.Revisi: : 01
Hal
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan i Prodi
Judul Skripsi
Siti Syukrotul Amalia
Tangeran g, 02 Ju,li 1994
1111018200006
Manajemen Pendidikan
Implementasi Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg
(Kabupaten Tangerang)
: 1. Nurdelima Waruwu., M.Pd
2.Dr. Hasyim Asy'ari., M.Pd
Dosen Pembimbing
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apayang saya fulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta,28 Apri1 2017
Mahaslswa Ybs.
Siti Svukroml Amalia
NIM.1111018200006
i
ABSTRAK
Siti Syukrotul Amalia NIM 1111018200006. Implementasi Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg. Skripsi Program
Strata Satu (S-1), Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dan dianalisa dengan
pendekatan analisis deskriptif yakni menggambarkan dan menginterpretasikan arti
data yang terkumpul dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan
atau pelaksanaan. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pelaksanaan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah sudah berjalan dengan cukup baik, hanya saja belum
sempurna. Hal ini dapat dilihat dari kepala sekolah yang dapat dijadikan teladan oleh
guru dan staf, dan kepala sekolah dapat mengajarkan kepada guru dan staf untuk
selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswa dan para orang tua.
Berikut rekomendasi yang dapat diberikan agar implementasi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah di sekolah dapat berjalan maksimal. Pertama,
Kepala sekolah hendaknya mampu memberikan perhatian kepada guru dan staf
sehingga kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, Kepala
sekolah seharusnya mampu memberikan motivasi kepada guru dan staf untuk dapat
bekerja secara optimal melalui perilaku yang dicontohkan, bukan hanya melalui
perkataan saja. Ketiga, kepala sekolah diharapkan untuk lebih mampu mengatur
waktu agar pelaksanaan komunikasi secara langsung dengan guru dan staf dapat lebih
berjalan maksimal. Keempat, kepala sekolah seharusnya sebagai pemimpin dapat
tegas dalam menjalankan peraturan dan memberikan sanksi atau hukuman kepada
guru maupun staf yang melanggar peraturan tersebut.
Kata kunci : kepemimpinan, transformasional, kepala sekolah
ii
ABSTRACT
Siti Syukrotul Amalia NIM 1111018200006. Transformational leadership
implementation of headmaster at MIS Al Falahiyyah Rajeg. “Skripsi” for
Bachelor degree (S-1), Education Management Department, Faculty of Tarbiya
and Teachers’ Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aims to determine and describe the interpersonal communication
between the principal and teachers at MIS Al Falahiyyah Rajeg. The method used in
this study is a qualitative research, and analyzed with descriptive analysis approach
which describe and interpret the meaning of data collected in a predicate which
refers to the declaration of a state or execution. The data collection techniques using
observation, interviews and document study.
The result of this research revealed that transformational leadership
application of headmaster has been running well. However it’s not perfect yet. This
thing is able to be seen by headmaster which can be role model for teachers and staff
and headmaster is able to teach teachers and staff always give maximal service to
students and student’s parent.
The following recommendation which can be given so that transformational
leadership implementation of headmaster at school can run maximal. The first is
headmaster should give attention to teachers and staff. So that the problem or
obstacles can be solved together. The second is headmaster should give motivation to
teachers and staff so that they can cooperation optimal by a good behavior sample.
It’s not by saying only. The third is headmaster is expected can be managed the time
so that the communication application directly with teachers and staff can be better
and run maximal. The fourth is headmaster should resolute as a leader put into
operation the rules and give the sanction and punishment to the teacher or staf
breaking the rules.
Keyword : leadership, transformational, headmaster
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan
hidayah yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Kepemimpinan
Transforrmasional Kepala Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten
Tangerang)” penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menghindari kekurangan tersebut.
Tidak dipungkiri selama proses penyusunan penulis banyak menerima bantuan
baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga atas bantuan yang diberikan
senantiasa mendapatkan pahala dan keridhoan Allah SWT. Khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
selaku dosen pembimbing II.
3. Dr. Fauzan, MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis terkait kegiatan akademik selama perkuliahan.
4. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-dosen
di Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu dan
iv
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga amal baik
mereka mendapatkan ridho Allah SWT.
6. Bapak Sarip, S.Pd. Kepala MIS Al Falahiyyah Rajeg, yang dengan ramah
menerima dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di MIS Al
Falahiyyah Rajeg.
7. Bapak dan ibu guru MIS Al Falahiyyah Rajeg, serta bagian tata usaha yang
sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam
skripsi ini.
8. Kedua orang tua Abah H. Damai Arimaya dan Umi Hj. Patmah, orang tua
yang sangat penulis cinta dan sayangi, yang telah mendidik dan menasehati
untuk terus membuat penulis berusaha kerasdalam menyelesaikan studi ini
dan sudah menjadi orang tua terhebat yang tidak henti-hentinya mendukung
penulis baik materil dan moril, menyertai langkah penulis dengan doa terbaik,
dan selalu menguatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
9. Kakak, adik, dan kakak ipar tercinta M. Damanhuri, Siti Fauziah Alpiana, Siti
Aropatun Nisa, M. Haidir Rahmat Khomza, Marulloh dan Zenia Khaerunnisa,
terimakasih untuk selalu mendukung dan memberikan semangat. Serta mau
menjadi tempat untuk mengungkapan curahan hati penulis.
10. Kepada pelipur lara Ashilla, Shabir, Ibra dan Arsya. Kalian salah satu
penghibur diantara banyaknya kepenatan, terimakasih sayang. Tante sayang
kalian.
11. Kepada keluarga besar H. Arimaya dan H. Hambali, yang selalu mendoakan
serta memberikan dukungan moril kepada penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada Mochammad Syaepullah yang telah menjadi seorang pria melebihi
sahabat bagi penulis dan selalu menemani, mengingatkan, mendukung serta
menjadi motivasi tambahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Kepada sahabat-sahabatku Siti robiatul Adawiyah, Nurul Damayanty, Siti
Achbarillah, Miskah Hairani, Siti Nurhasanah, Ovie Octavia, Uswatuh
v
Khasanah, Rifa Atul Mahmudah, Sri Aan Mulyani, Nurwulandari, M. Fazri,
Khoirul Umam, Gandi Gunawan, Fitri Azma, Affan setiadi, dan M. Yusuf
Badrulael yang telah membantu menghilangkan kepenatan dan memberikan
dukungan saat penulis telah lelah untuk mengerjakan skripsi ini.
14. Kepada anak-anakku yang seumuran, Dewi Purnamasari dan Siti Karisma
Kusuma Wardani yang tiada henti memberikan semangat, dukungan dan
penghilang kepenatan disaat yang dibutuhkan dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
15. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2011 Manajemen Pendidikan, semoga
Allah memberikan kemudahan dan kesempatan untuk bisa meraih cita-cita
yang kita inginkan.
Pada akhirnya, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi semua pembaca. Penulis sadar
betul dalam pembuatan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu
penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk perbaikan dan kemajuan penulis kedepan.
Jakarta, 24 April 2017
Siti Syukrotul Amalia
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL. ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN. .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5
C. Batasan Masalah ........................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kepemimpinan Transformasional
1. Pengertian Kepemimpinan.................................................... 7
2. Fungsi Kepemimpinan. .......................................................... 8
3. Kepemimpinan Transformasional. ....................................... 10
4. Ciri Dominan Kepemimpinan Transformasional. ................ 14
5. Dimensi-dimensi Kepemimpinan Transformasional. ........... 19
6. Pola Kepemimpinan Transformasional. ............................... 22
7. Implementasi Kepemimpinan Transformasional dalam
Pendidikan. ........................................................................... 23
B. Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepala Sekolah. .................................................. 25
2. Standar kepala Sekolah/Madrasah ........................................ 26
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 28
vii
D. Kerangka Berfikir ..................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 34
B. Metode Penelitian ...................................................................... 35
C. Sumber Data. ............................................................................. 36
D. Teknik Pengumpulan Data. ....................................................... 36
E. Teknik Pengolahan Data. .......................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Identitas................................................................................. 41
2. Visi dan Misi MIS Al Falahiyyah Rajeg. ............................. 41
3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan............................. 42
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Implementasi kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah. ...................................................................................... 44
a. Idealized Influence (Pengaruh idealis) ............................. 44
b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional). .......... 50
c. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual) ............... 55
d. Individualized Consideration (Perhatian pada Individu) . 60
e. Menciptakan Perubahan Besar ......................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 70
B. Saran .......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 33
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi .................................................... 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah, Guru&Staf .... 38
Tabel 4.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan .................................. 42
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Guru dan Staf
Lampiran 3 : Hasil Wawancara Kepala Sekolah, Guru dan Staf
Lampiran 4 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIS Al Falahiyyah
Rajeg
Lampiran 5 : Data Peserta Didik MIS Al Falahiyyah Rajeg
Lampiran 6 : Data Sarana dan Prasarana
Lampiran 7 : Data Pelatihan yang Telah diikuti Oleh Guru dan Staf
Lampiran 8 : Data Prestasi Siswa
Lampiran 9 : Studi Dokumentasi MIS Al Falahiyyah Rajeg
Lampiran 10 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian MIS Al Falahiyyah Rajeg
Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Penelitan di MIS Al Falahiyyah Rajeg
Lampiran 13 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 14 : Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan
keberlangsungan organisasi adalah kuat tidaknya kepemimpinan.
Kepemimpinan ini merupakan suatu yang sangat dibutuhkan oleh
organisasi, tanpa adanya seorang pemimpin dan cara kepemimpinannya
yang baik sebuah organisasi tidak akan bisa mencapai tujuan yang telah
ditentukannya. Tugas utama pemimpin dalam organisasi yaitu bagaimana
pemimpin dapat memberikan arahan, pembagian tugas sesuai dengan
kemampuan bawahan dalam bidangnya masing-masing serta dapat
memberikan motivasi secara berkesinambungan kepada para bawahan
sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut dapat
tercapai. Kegagalan dan keberhasilan suatu organisasi banyak ditentukan
oleh pemimpin karena pemimpin merupakan pengendali dan penentu arah
yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai.
Dalam berbagai bidang kehidupan banyak ditemui pemimpin-
pemimpin yang sebenarnya kurang layak mengemban amanah
kepemimpinannya. Demikian halnya dalam pendidikan, tidak sedikit
pemimpin-pemimpin pendidikan karbitan atau amatiran yang tidak
memiliki visi dan misi yang jelas tentang lembaga pendidikan atau sekolah
yang dipimpinnya. Hal ini tentu saja perlu penanganan yang serius, karena
kepemimpinan pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
membangun sekolah efektif.1
Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin yang
dianggap urgen dalam memahami dan mengimplementasikan kinerja
dalam suatu organisasi. Kepemimpinan memiliki kedudukan yang
1 E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011), h.17
2
menentukan dalam sebuah organisasi, pemimpin yang melaksanakan
kepemimpinannya secara efektif dapat menggerakkan orang/personel
kearah tujuan yang dicita-citakan. Kepemimpinan begitu kuat
mempengaruhi kinerja organisasi sehingga rasional apabila keterpurukan
pendidikan salah satunya disebabkan karena kinerja kepemimpinan yang
tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan juga tidak membuat
strategi pendidikan yang adaptif terhadap perubahan.
Konsep kepemimpinan ini selalu mengalami perubahan dari waktu
ke waktu dimana seorang kepala sekolah harus terus menerus melakukan
penambahan terhadap kemampuan yang dimilikinya agar kemampuan
yang dimilikinya selalu bertambah dalam berbagai bidang. Dengan
kemampuan yang selalu bertambah yang dimiliki kepala sekolah ini
diharapkan agar sekolah yang ia pimpin lebih menunjukkan kemajuannya
dalam berbagai bidang sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Karena
kemajuan atau kemunduran yang dialami oleh suatu sekolah tidak luput
dari kemampuan kepala sekolah mengelola sekolah tersebut.
Kepemimpinan pendidikan berkaitan dengan masalah kepala
sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan
secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Dalam hal
ini, perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru
dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan
terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Perilaku instrumental kepala sekolah merupakan tugas-tugas yang
diorientasikan dan secara langsung diklarifikasi dalam peranan dan tugas-
tugas para guru, sebagai individu dan sebagai kelompok. Perilaku kepala
sekolah yang positif dapat mendorong, mengarahkan, dan memotivasi
seluruh warga sekolah untuk bekerja sama dalam mewujukan visi, misi,
dan tujuan sekolah.2
2 Ibid.
3
Tingkatan sejauh mana seorang pemimpin disebut transformasional
terutama diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut
terhadap para pengikutnya.3 Para pengikut seorang pemimpin
transformasional merasa adanya kepecayaan, kekaguman, kesetiaan dan
hormat terhadap pemimpin tersebut serta mereka termotivasi untuk
melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan terhadap mereka.
Pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya
dengan: (a) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil
suatu pekerjaan, (b) mendorong mereka untuk lebih mementingkan
organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri dan (c) mengaktifkan
kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi.4
Formulasi asli dari teori kepemimpinan transformasional
mencakup tiga komponen, yaitu: (1) karisma, (2) stimulasi intelektual dan
(3) perhatian yang diindividualisasi. Karisma telah didefinisikan sebagai
sebuah proses yang padanya seorang pemimpin mempengaruhi para
pengikutnya dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi
dengan pemimpin tersebut. Stimulasi intelektual adalah sebuah proses
yang padanya para pemimpin meningkatkan kesadaran para pengikutnya
terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi para pengikutnya untuk
memandang masalah-masalah tersebut dari sebuah prespektif yang baru.
Perhatian yang diindividualisasi termasuk memberi dukungan,
membesarkan hati, dan memberi pengalaman-pengalaman tentang
pengembangan kepada para pengikut.5 Dengan demikian seorang kepala
sekolah dapat dikatakan menerapkan kepemimpinan transformasional jika
dia mampu mengubah energi sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan-tujuan sekolah.
3 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 3, h. 149.
4 Ibid.
5 Ibid.
4
Gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah merupakan
salah satu factor yang mempengaruhi kinerja guru yang tidak maksimal.
Ketidak maksimalan kinerja guru antara lain dipicu oleh tidak jelasnya
konsep dan penerapan mutu terpadu di sekolah-sekolah yang diterapkan
olehkepala sekolah. Selama ini, pihak otoritas sekolah kerap kali berbicara
tentang mutu pendidikan, tetapi mereka tidak paham konsep dan paparan
manajemen mutu terpadu, sesuai dengan salah satu standar nasional yaitu
standar pengelolaan yang dapat dijadikan good will untuk mencapai mutu
yang diterapkan. Akibatnya output yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah
tidak bermutu. Hal ini dikarenakan kepala sekolah sebagai motor
penggerak bagi sumber daya sekolah terutma guru-guru dan staf sekolah.
Peranan kepala sekolah sangat besar dalam proses pencapaian tujuan
pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya kegiatan
sekolah sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah itu
sendiri.
Salah satu lembaga yang masih mengalami masalah kepemimpinan
kepala sekolah adalah MIS Al Falahiyyah Rajeg beralamat di kabupaten
Tangerang yang berdiri pada tahun 2006 sesungguhnya sudah dan tetap
berusaha untuk menampilkan kepemimpinan terbaik dengan melalui
berbagai cara dengan kepala sekolah selalu menjalin komunikasi dengan
para guru, kepala sekolah rutin memantau kegiatan-kegiatan yang terjadi
di sekolah. Namun demikian hingga saat ini kepemimpinan yang
ditampilkan cukup dapat mengindikasi kepemimpinan yang
transformasional, ini terlihat dari masih kurangnya kepala sekolah
memberikan perhatian serta motivasi kepada para guru disekolah. Guru
yang terindikasi memiliki motivasi rendah terlihat dari guru tidak tepat
waktu memberikan tugas, keterlambatan datang kesekolah.
Ketidakmampuan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
memberikan stimulus dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif
dalam pelaksanaan kegiatan sekolah tersebut. Guru akan cenderung
melakukan pembelajaran berdasarkan rutinitas tanpa ada inovasi dalam
5
melakukan pembelajaran. Stimulus yang diberikan kepala sekolah harus
mampu memotivasi guru untuk berkreatifitas dalam pembelajaran.
Mengacu pada latar belakang yang telah ditulis di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan merumuskannya
dalam judul ”Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang)”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah ini di ambil dari berbagai macam kendala
yang di alami oleh kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinan
transformasional ini. Diantaranya:
a. Kurangnya perhatian yang diberikan kepala sekolah kepada para guru
dan staf.
b. Kepala sekolah masih pasif dalam memberikan motivasi kepada para
guru dan staf.
c. Kurangnya ketegasan kepala sekolah dalam menjalankan peraturan.
d. Belum terlaksananya pemberian hukuman atau sanksi dari kepala
sekolah kepada guru atau staf yang melanggar aturan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas,
dengan banyaknya masalah yang beragam terkait dengan implementasi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah. agar pembahasan tidak
semakin melebar dan agar pembahasan ini terfokus dan tersusun dengan
baik dan sistematis. Atas dasar hal tersebut, maka penelitian ini dibatasi
pada “Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di
MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang).”
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, perlu kiranya masalah itu
dirumuskan agar pembahasan skripsi ini menjadi jelas dan terarah. Adapun
6
perumusan masalahnya yaitu: Bagaimana implementasi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten
Tangerang)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana
implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah di MIS Al
Falahiyyah Rajeg (Kabupaten Tangerang).
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi kepustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan program
studi manajemen pendidikan untuk penelitian terkait atau sebagai
contoh penelitian dimasa yang akan datang, khususnya mengenai
implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
kepala sekolah untuk mengatur kembali serta memperbaiki tipe
kepemimpinannya dan sebagai informasi bagi kepala sekolah tentang
tipe kepemimpinan yang diterapkannya.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kepemimpinan Transformasional
1. Pengertian Kepemimpinan
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
berikut. “kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang
dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mengarahkan,
dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.”1
Kepemimpinan adalah segenap kegiatan dalam usaha
mempengaruhi orang lain yang ada di lingkungannya pada situasi
tertentu agar orang lain melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh
rasa tanggung jawab demi tercapainya tujuan yang telah di tetapkan.2
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan agar
tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan kata lain, tugas pemimpin
menjaga keutuhan kerja sama karyawan yang bekerja di dalam
organisasi.3
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kualitas kelompok.
Kepemimpinan hanya terjadi dalam suatu kelompok. Sebaliknya di
dalam kelompok tentu ada kepemimpinan, yang justru ada karena yang
lain.4
1 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 3, h. 125.
2 U. Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Ghalia indonesia, 1982),
h. 18.
3 Andrew J. Dubrin, The Complete Ideal’s Guides: Leadership, (Jakarta: Prenada, 2009), h. 4.
4 Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. (Yogyakarta: Kanisius, 1994),
h.61.
8
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang di dalam
situasi-situasi kerjasama. Kepemimpinan dan kelompok adalah
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu
dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan,
dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interaksi
kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia
berada di luar kelompok, ia harus berada di dalam suatu kelompok
di mana ia memainkan peranan-peranan dan kegiatan-kegiatan
kepemimpinannya.5
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain yang
berada dilingkungannya untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin juga dituntut agar bisa
memotivasi bawahannya untuk bekerja secara bertanggung jawab dan
maksimal agar tujuan dapat di capai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah. Selain itu,
kepemimpinan juga dapat dikatakan sebagai tindakan yang
menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan
perubahan positif. Kepemimpinan juga didefinisikan kekuatan penting
yang memotivasi dan mengoordinasikan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
2. Fungsi Kepemimpinan
Menurut James A.F. Stoner yang dikutip oleh Wahjosumidjo,
seorang pemimpin mempunyai dua fungsi pokok, yaitu:
a. Task relate atau problem solving function, dalam fungsi ini
pemimpin memberikan saran dalam pemecahan masalah serta
memberikan sumbangan informasi dan pendapat.
b. Group maintenance function atau social function, meliputi
pemimpin membantu kelompok beroperasi lebih lancar, pemimpin
5 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 3, h. 126.
9
memberikan persetujuan atau melengkapi anggota kelompok yang
lain, misalnya menjembatani kelompok yang sedang berselisih
pendapat.6
Sedangkan menurut pendapat Selznick yang disitat oleh Richard H.
Hall dalam bukunya yang berjudul Organization Structure and
Process (1982). Ada empat macam tugas penting seorang pemimpin.
a. Mendefinisikan misi dan peranan organisasi
Jelas tugas ini vital dalam rangka perubahan dunia yang
cepat, dan harus dipandang sebagai suatu proses yang dinamis.
Misi dan peranan organisasi hanya dapat dirumuskan atau
didefinisikan dengan sebaik-baiknya, apabila seorang pemimpin
memahami lebih dahulu asumsi struktural sebuah organisasi.
b. Pengejawantahan tujuan organisasi
Dalam fungsi ini pemimpin harus menciptakan
kebijaksanaan ke dalam tatanan atau keputusan terhadap sarana
untuk mencapai tujuan yang direncanakan.
c. Mempertahankan keutuhan organisasi
Pemimpin mewakili organisasi kepada umum dan kepada
staffnya, seperti halnya pemimpin mencoba untuk mengajak para
bawahan mengikuti keputusannya.
d. Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi
Konflik timbul dapat bersumber pada faktor internal,
seperti struktur organisasi yang tidak tepat, sumber daya manusia
dan sebagainya, di samping faktor eksternal, yaitu adanya macam-
macam perubahan dan perkembangan, seperti lingkungan,
teknologi, organisasi, suasana politik, dan kepemimpinan.7
6 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),
h. 41.
7 Ibid., h. 42.
10
Berdasarkan uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa
fungsi kepemimpinan yaitu seorang pemimpin harus dapat
memberikan saran dalam sebuah permasalahan yang terjadi dalam
lingkungan kerja yang dipimpinnya, selain itu juga seorang
pemimpin harus dapat menjadi jembatan antar kelompok yang
berada dibawah pimpinannya agar tidak terjadi kesalah pahaman
antar kelompok.
Fungsi pemimpin sebagai pendefinisi misi dan peranan
organisasi dimana pemimpin harus dapat memahami bahwa
keberadaan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Fungsi pemimpin sebagai pengejawantahan organisasi
berarti seorang pemimpin harus paham tujuan dibentuknya suatu
organisasi. Fungsi pemimpin mempertahankan keutuhan organisasi
maksudnya pemimpin harus memahami bahwa organisasi dan
manusia saling memerlukan, organisasi diadakan untuk membantu
kebutuhan kemanusiaan, dan manusia ada untuk membantu
keperluan organisasi. Sedangkan fungsi pemimpin sebagai
pengendali konflik internal yang terjadi dalam organisasi
maksudnya bagaimana pemimpin dapat mengambil sebuah
keputusan yang terbaik dalam menghadapi konflik yang terjadi
dalam organisasi yang dipimpinnya.
3. Kepemipinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional didefinisikan sebagai gaya
kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan, dan
mendorong semua unsur yang ada dalam lembaga pendidikan
(madrasah) untuk bekerja atas dasar sistem nilai yang luhur. Sehingga,
semua unsur yang ada disekolah/madrasah.8
8 Ibid., h. 16.
11
Menurut Burns menggunakan istilah mentransformasi
kepemimpinan, dimana yang ditransformasikan adalah
kepemimpinannya dari pemimpin ke pengikut.9 Kepemimpinan
transformasional sebagai sebuah proses yang padanya para pemimpin
dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi
yang lebih tinggi. Para pemimpin tersebut mencoba menimbulkan
kesadaran dari para pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih
tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan dan
kemanusiaan bukan didasarkan atas emosi, seperti keserakahan,
kecemburuan dan kebencian.10
Seorang pemimpin yang transformasional lebih dikenal sebagai
pemimpin yang mengutamakan pemberian kesempatan bagi para
bawahannya, pemimpin ini juga lebih mendorong semua unsur yang
ada dalam lembaga pendidikan agar dapat bekerja semaksimal
mungkin, sehingga semua unsur yang berada di sekolah dapat bekerja
bersedia tanpa paksaan, dan juga dapat berpartisipasi aktif secara
optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh sekolah.
Menurut Covey Pemimpin transformasional sesungguhnya
merupakan agen perubahan, karena memang erat kaitannya dengan
transformasi yang terjadi dalam suatu organisasi. Fungsi utamanya
adalah berperan sebagai katalis perubahan, bukannya sebagai
pengontrol perubahan. Seorang pemimpin transformasional memiliki
visi yang jelas, memiliki gambaran holistik tentang bagaimana
organisasi di masa depan ketika semua tujuan dan sasarannya telah
tercapai.11
9 Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan,. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 53.
10
Siswanto & Agus Sucipto, Teori dan Perilaku Organisasi Sebuah Tinjauan Integratif.
(Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 199.
11
Akif Khilmiyah, Kepemimpinan Transformasional Berkeadilan Gender: Konsep dan
Implementasi di Madrasah, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2015), h. 17.
12
Pemimpin yang transformasional dapat berperan sebagai agen
perubahan dalam sekolah yang dipimpinnya, dimana kepala sekolah
harus dapat mengembangkan visi yang telah ditentukan sehingga
sekolah yang dipimpinnya dapat lebih berkembang lagi dari
sebelumnya. Perubahan yang terjadi diharapkan bukan hanya dapat
dirasakan organisasi sekolah saja, seluruh unsur yang ada disekolah
itupun harusnya dapat merasakan dampak dari perubahan yang terjadi,
perubahan yang terjadi kearah yang lebih baik juga akan menyebabkan
para bawahan akan merasa pekerjaan yang dilakukan tidak sia-sia
karena ada hasilnya yang berdampak pada lebih berkembangnya
organisasi.
Menurut Burnsd, kepemimpinan transformasional merupakan
sebuah proses saling menguatkan diantara para pemimpin dan pengikut
ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Kepemimpinan
transformasional bukan hanya langsung dari atas ke bawah, namun
juga dari bawah ke atas, dan secara horizontal. Pemimpin disini bukan
hanya mereka yang berada pada level manajerial tertinggi dalam
organisasi, tetapi juga mereka yang berada pada level formal dan
informal, tanpa memperhatikan posisi atau jabatan mereka.12
Sebenarnya, pola kepemimpinan transformasional ini merupakan
salah satu alternatif bagi kepala sekolah untuk memimpin dan
mengembangkan sekolah yang berkualitas. Kepemimpinan
transformasional ini memiliki penekanan dalam hal pernyataan visi
dan misi yang jelas, komunikasi yang efektif serta perhatian terhadap
permasalahan individu anggota organisasinya. Dengan penekanan pada
hal ini, diharapkan kepala sekolah mampu meningkatkan kinerja staf
pengajarnya dalam rangka mengembangkan kualitas sekolahnya.
Menurut Bass tingkat sejauh mana seorang pemimpin disebut
transformasional terutama diukur dalam hubungannya dengan efek
12 Ibid.
13
kepemimpinan tersebut terhadap para pengikut. Para pengikut seorang
pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan dan hormat kepada pemimpin tersebut dan mereka merasa
termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan
oleh mereka. Pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para
pengikut dengan: (1) membuat mereka lebih sadar mengenai
pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan, dan (2) mendorong mereka
untuk mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri
sendiri.13
Salah satu inti aktivitas kepemimpinan adalah melakukan
transformasi. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah ini
menuntut kemampuannya dalam berkomunikasi, kepala sekolah yang
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap komunitasnya akan
menjadi faktor pendukung dalam proses transformasi kepemimpinan.
Sebaliknya, pemimpin yang tidak mampu berkomunikasi secara baik
dengan komunitasnya akan menjadi penghambat transformasi
kepemimpinannya.
Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata, yaitu
kepemimpinan (leadership) dan transformasional (transformational).
Kepemimpinan sebagaimana telah dijelaskan di awal merupakan setiap
tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengkoordinasikan,
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam memilih dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Istilah transformasi berasal dari
kata to transform, yang bermakna mentransformasikan atau mengubah
sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda, misalnya
mentransformasikan visi menjadi realita, atau mengubah sesuatu yang
potensial menjadi aktual.14
13 Siswanto dan Agus Sucipto, Teori & Perilaku Organisasi Sebuah Tinjauan Integratif.
(Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 199.
14 Ibid.
14
Dengan demikian, seorang kepala sekolah disebut menerapkan
kaidah kepemimpinan transformasional, jika mampu mengubah energi
sumber daya; baik manusia, instrumen, maupun situasi untuk mencapai
tujuan-tujuan reformasi sekolah.15
Hal penting yang harus diingat bagi siapa saja yang ingin
mempraktekan kepemimpinan transformasional adalah tidak hanya
mengandalkan kharisma personalnya, tapi ia harus mencoba untuk
memberdayakan stafnya serta melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan.16
Dari uraian pengertian kepemimpinan transformasional menurut
para ahli diatas, penulis mendefinisikan kepemimpinan
transformasional sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk
mempengaruhi pengikutnya agar mampu bekerja lebih dari apa yang
telah menjadi tujuan sebelumnya, pemimpin juga harus dapat
menyadarkan pengikutnya untuk lebih mementingkan kepentingan
organisasi dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
Selain itu, kepemimpinan transformasional juga dapat diartikan
sebagai kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan atau
melalui orang lain untuk mentransformasikan secara optimal sumber
daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesua
dengan target capaian yang telah ditetapkan.
4. Ciri dominan kepemimpinan transformasional
Ciri dominan kepemimpinan transformasional antara lain:
a. Memiliki sensitivitas terhadap pengembangan organisasi, yaitu
kepala sekolah peka terhadap perkembangan organisasi
disekolahnya.
15 Sudarwan Danim, Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan Transformasional dalam
Komunitas Organisasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 54.
16
Tony Bush & Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan.
(Jogjakarta: IRCiSo, 2003), h. 73.
15
b. Mengembangkan visi bersama antar komunitas organisasi, yaitu
kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat merangkul seluruh
komunitas organisasi dalam mengembangkan visi sekolahnya.
c. Mendistribusikan peran kepemimpinan, yaitu kepala sekolah harus
dapat mendistribusikan perannya sebagai pemimpin dengan baik
kepada seluruh warga sekolah.
d. Mengembangkan kultur sekolah, kepala sekolah sebagai agen
pengembangan kultur ataupun budaya disekolah yang ia pimpin.
e. Melakukan usaha-usaha restrukturisasi di sekolah.17
Kepemimpinan transformasional dapat dikatakan berupaya
menggiring SDM yang dipimpin ke arah tumbuhnya sensitivitas
pembinaan dan pengembangan organisasi, pengembangan visi secara
bersama, pendistribusian kewenangan kepemimpinan, dan membangun
kultur organisasi sekolah yang menjadi keharusan dalam skema
restrukturisasi sekolah dan menurut apa yang di rasakan oleh guru hal
itu memberi sumbangan bagi perbaikan perolehan belajar pada siswa.
Pada setiap tahap proses transformasional, keberhasilan seorang
pimpinan sebagian akan tergantung pada sikap, nilai dan
keterampilannya. Menurut Yukl, pemimpin transformasional yang
efektif mempunyai atribut-atribut sebagai berikut:
a. Mereka melihat diri mereka sendiri sebagai agen perubahan,
b. Mereka adalah pengambil resiko yang berhati-hati,
c. Mereka yakin pada orang-orang yang sangat peka terhadap
kebutuhan-kebutuhan mereka,
d. Mereka mampu mengartipulasikan sejumlah nilai inti yang
membimbing perilaku mereka,
e. Mereka fleksibel dan terbuka terhadap pelajaran dan pengalaman,
f. Mereka mempunyai keterampilan kognitif,
g. Mereka memiliki keyakinan pada pemikiran yang berdisipin dan
kebutuhan akan analisis masalah yang hati-hati, dan
h. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai visi.18
17 Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan,. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 53.
16
Seorang pemimpin yang transformasional dapat terlihat dan
dirasakan dengan ciri bahwa mereka bertindak sebagai agen
perubahan, dimana mereka dapat bekerja sebagai pembawa perubahan
dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga organisasi atau lembaga
yang ia pimpin dalat lebih maju lagi dari sebelumnya. Selain itu juga
pemimpin harus dapat mengambil keputusan yang diperlukan secara
hati-hati dimana pemimpin harus memikirkan efek jangka panjang atas
keputusan yang telah diambilnya tersebut. Pemimpin yang
transformasional juga harus yakin pada orang-orang yang sangat peka
terhadap kebutuhan mereka, dimana pemimpin harus mempercayai
bawahannya dalam menjalankan tugasnya sebagai sumber daya yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin transformasional harus mampu
mengartipulasikan sejumlah nilai inti yang membimbing perilaku
mereka, dimana dalam organisasi yang dipimpinnya harus berpatokan
atas nilai dasar yang telah ditentukan organisasinya agar perilaku yang
dilakukan tidak menyimpang dari nilai yang telah ditentukan tersebut.
Pemimpin yang transformasional juga harus fleksibel terhadap
pelajaran dan pengalaman, pelajaran dan pengalaman bisa didapat
dimanapun dan dari siapapun. Pemimpin harus dapat menerima
pelajaran atau pengalamam dari siapapun sekalipun itu di dapat dari
bawahannya. Pemimpin yang transformasional juga harus mempunyai
keterampilan kognitif, dimana pemimpin harus terus menerus
menambah berbagai macam keterampilannya untuk memimpin sebuah
organisasi.
Pemimpin transformasional harus memiliki keyakinan pada
pemikiran yang berdisiplin dan kebutuhan akan analisis masalah yang
hati-hati, dimana seorang pemimpin harus yakin atas pemikiran yang
18 Ibid, h.55.
17
berdisiplin akan menghasilkan keseragaman pendapat karena sudah
terikat dengan peraturan yang telah dibuat, selain itu juga pemimpin
harus dapat menganalisis masalah yang terjadi secara detail. Pemimpin
yang transformasional juga merupakan orang-orang yang mempunyai
visi, visi yang jelas dan dapat lebih memajukan organisasi yang
dipimpinnya kearah yang lebih baik.
Menurut Andrew J Dubrin salah satu ciri yang kepemimpinan
transformasional yang cukup menonjol adalah menciptakan perubahan
besar.19
Salah satu komponen utama dari menjadi pemimpin
transformasional adalah kemampuan menentukan arah, yang berarti
juga melakukan peramalan dan terkadang menciptakan masa depan
untuk perusahaan atau organisasi. Pemimpin biasanya memilih salah
satu dari enam metode yang berbeda untuk melahirkan perubahan,
antara lain:
a. Mengubah kultur organisasi
Tindakan paling luas yang dilakukan pemimpin transformasional
adalah mengubah kultur organisasi. Ini berarti bahwa nilai, sikap,
dan bahkan atmosfer organisasi diubah. Perubahan paling umum
adalah mengubah kultur dari kultur birokratis, kaku, dan sedikit
mengambil risiko menjadi kultur dimana orang bisa lebih bebas
bergerak dan tidak terlalu dibatasi oleh aturan dan regulasi.
b. Meningkatkan kesadaran orang tentang imbalan
Pemimpin transformasional membuat anggota kelompok sadar
akan arti penting dari imbalan tertentu dan bagaimana cara
mendapatkannya. Dia mungkin menyebutkan kebanggaan yang
akan dirasakan karyawan jika perusahaan menjadi nomor satu
dibidangnya.
19 Andrew J. Dubrin, The Complete Ideal’s Guides: Leadership, (Jakarta: Prenada, 2009), h.
143.
18
c. Membantu orang tidak sekedar mengejar kepentingan diri
Pemimpin transformasional membantu anggota kelompok untuk
melihat pada gambaran yang lebih besar demi kebaikan tim dan
organisasi. Sedikit demi sedikit anda membuat pekerja menyadari
bahwa tindakan mereka memberi kontribusi pada tujuan yang lebih
luas ketimbang sekedar memenuhi kepentingan mereka sendiri.
d. Membantu orang mencari pemenuhan diri
Pemimpin transformasional membantu orang lain untuk tidak
sekedar berfokus pada kesuksesan kecil-kecilan, tetapi juga pada
usaha mencari pemenuhan diri.
e. Memberi pemahaman kepada orang lain tentang keadaan urgen
Untuk menciptakan transformasi, pemimpin mengumpulkan para
manajer kritis dan karyawan lainnya dan melibatkan mereka dalam
diskusi tentang urgensi perubahan.
f. Mengejar kejayaan
Tindakan transformasional tertinggi adalah membuat orang lain
bersemangat untuk melakukan kerja keras demi kebesaran dan
kejayaan organisasi.20
Seorang pemimpin transformasional merupakan pemimpin
yang dapat membawa perubahan besar untuk lembaga yang
dipimpinnya, dengan perubahan yang diberikan diberbagai aspek
dalam lembaga yang dipimpinnya ini diharapkan mampu
membawa lembaga ini kearah yang lebih baik lagi, dapat lebih
maju lagi dari sebelumnya. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat tercapai bahkan jika perlu dapat terlampaui dari
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
20 Ibid.
19
5. Dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional
Menurut Leithwood et.all menjelaskan bahwa Pengembangan
kepemimpinan transformasional telah dilakukan dalam berbagai
dimensi sehingga dapat diukur dari beberapa dimensi, yaitu: (1)
penyelesaian masalah: memahami masalah, dan menyelesaikan suatu
masalah; (2) membantu perkembangan kepemimpinan guru: sifat dasar
dan persepsi kepemipinan guru; (3) membangun komitmen guru untuk
perubahan: tujuan pribadi, keyakinan kecakapan, keyakinan konteks,
dan proses menggerakkan emosi; (4) menciptakan suatu kondisi untuk
pertumbuhan dalam pengetahuan dan keterampilan professional guru:
pengembangan kecakapan guru secara individual; (5) kepemimpinan
untuk pembelajaran organisasi: pembelajaran tim/kelompok dan
pembelajaran madrasah secara keseluruhan; dan (6) memelihara
keseimbangan emosi: mencegah stress dan kematian guru.21
Kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan transformasional
memiliki kecenderungan untuk menghargai ide-ide baru, cara-cara
baru, praktik-praktik baru dalam proses belajar-mengajar di
sekolah/madrasah. Guru memiliki kemampuan dalam memecahkan
sendiri persoalan yang muncul dari praktik profesionalnya, sehingga
mereka dapat selalu meningkatkan pembelajarannya secara
berkelanjutan di sekolah/madrasahnya.
Dengan demikian, dalam diri kepala sekolah tercermin empat
faktor dari kepemimpinan transformasional.
a. Idealized influence (pengaruh idealis)
b. Inspirational motivation (motivasi inspirasional)
c. Intellectual stimulation (stimulasi intelektual)
d. Individual consideration (Perhatian pada individu)22
21 Akif Khilmiyah, Kepemimpinan Transformasional Berkeadilan Gender: Konsep dan
Implementasi di Madrasah, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2015), h. 17.
22
Ibid, h.21.
20
Idealized influence berarti kepala sekolah merupakan sosok
ideal yang dapat dijadikan sebagai panutan bagi guru dan
karyawannya, dipercaya, dihormati dan mampu mengambil
keputusan yang terbaik untuk kepentingan sekolah. Pengaruh
idealis ini juga menunjukkan pengembangan rasa percaya dan
hormat pada bawahan. Pemimpin dengan pengaruh idealis
berperan sebagai model dengan tingkah laku dan sikap yang
mengandung nilai-nilai yang baik bagi sekolah yang dipimpinnya.
Inspirational motivation pemimpin yang memiliki motivasi
inspirasional akan mampu megkomunikasikan harapan-harapan
yang tinggi dari bawahannya, menunjukkan perilaku
membangkitkan gairah bawahan untuk mencapai prestasi terbaik
dalam performasi dan dalam pengembangan dirinya,
menginspirasikan bawahan untuk mencapai masa depan yang lebih
baik, membimbing bawahan untuk mencapai masa depan yang
lebih baik, membimbing bawahan mencapai sasaran melalui usaha,
pengembangan diri, dan unjuk kerja maksimal, menginspirasikan
bawahan untuk mengerahkan potensinya secara total, dan
mendorong bawahan untuk bekerja lebih dari biasanya.
Intellectual stimulation yaitu kepala sekolah dapat
menumbuhkan kreativitas dan inovasi di kalangan guru dan stafnya
dengan mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah
untuk menjadikan sekolah kearah yang lebih baik. Melalui
stimulasi intelektual pemimpin dapat merangsang tumbuhnya
inovasi dan cara-cara baru dalam menyelesaikan suatu masalah.
Melalui proses stimulasi ini akan terjadi peningkatan kemampuan
bawahan dalam memahami dan memecahkan masalah, berpikir,
dan berimajinasi, juga perubahan dalam nilai-nilai dan kepercayaan
mereka.
Individual consideration berarti perilaku yang selalu
mendengarkan dengan penuh kepedulian dan memberikan
21
perhatian khusus, dukungan, semangat, dan usaha pada kebutuhan
prestasi dan pertumbuhan anggotanya. Pemimpin transformasional
memiliki perhatian khusus terhadap kebutuhan individu dalam
pencapaiannya dan pertumbuhan yang mereka harapkan dengan
berperilaku sebagai pelatih atau mentor. Bawahan dan rekan kerja
dikembangkan secara suksesif dalam meningkatkan potensi yang
mereka miliki.
Menurut Luthans menjelaskan ciri seorang yang telah berhasil
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dirinya sebagai agen perubahan.
b. Memiliki sifat pemberani.
c. Mempercayai orang lain, bertindak atas dasar sistem nilai
(bukan atas dasar kepentingan individu, atau kepentingan
kelompoknya).
d. Meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
e. Memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit,
tidak jelas, dan tidak menentu, serta
f. Memiliki visi ke depan.23
Seorang pemimpin yang berhasil menerapkan kepemimpinan
transformasional mengidentifikasi dirinya sebagai agen perubahan,
berarti perubahan yang di bawanya dapat membuat lembaga yang
dipimpinnya lebih baik lagi. Pemimpin juga memiliki sifat pemberani,
berani dalam mengambil keputusan yang terbaik dalam menghadapi
masalah yang terjadi dalam lembaga yang dipimpinnya. Pemimpin
mempercayai orang lain, untuk menumbuhkan rasa percaya diri bagi
para bawahan sehingga dapat bekerja secara maksimal.
Pemimpin meningkatkan kemampuannya secara terus menerus,
bahwa dalam memimpin organisasi sangat dibutuhkan berbagai
23 Ibid.
22
macam kemampuan karena seiring berjalannya waktu organisasi yang
dipimpinnya akan mengalami kemajuan yang berkala. Pemimpin juga
harus memiliki kemampuan menghadapi situasi yang rumit, disini
dibutuhan kepekaan terhadap suatu masalah yang terjadi dalam
organisasi. Pemimpin memiliki visi ke depan untuk organisasinya
sehingga organisasi yang dipimpinnya akan terus berkembang kearah
yang lebih baik.
6. Pola Kepemimpinan Transformasional
Dalam pola kepemimpinan transformasional ini model
perkembangan kebutuhan akan kekuasaan membantu memahami
bagaimana pemimpin transformasional dan manajer saling
melengkapi.24
Sebagai pengikut, para manajer memahami bagaimana
pencapaian dan motif-motif kekuasaan berjalan. Mereka seringkali
mengetahui bagaimana membantu orang lain untuk mengembangkan
dan mengarahkan motif-motif ini. dalam hal ini mereka dipersiapkan
untuk bertindak sebagai para manajer yang efektif. Mereka juga siap
untuk memulai transformasi menjadi pemimpin. Sesungguhnya, satu
aspek penting dari pekerjaan para pemimpin transformasional adalah
mentransformasi para manajer menjadi pemimpin-pemimpin.
Kebutuhuan para manajer akan kekuasaan dinyatakan secara
prososial, dengan cara berbagai kekuasaan dan pengaruh dengan orang
lain untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sebagai pengikut, para
manajer memiliki posisi yang baik untuk bekerja dengan pemimpin
transformasional, dengan maksud agar bisa membuat mereka menjadi
pemimpin-pemimpin transformasional. Pada saat yang bersamaan
mereka bisa menjadi manajer yang lebih efektif dengan menggunakan
perilaku kepemimpinan transformasional ke arah tujuan-tujuan
transformatif selanjutnya.
24 Marshall Sashkin & Molly G. Sashkin, Prinsip-prinsip Kepemimpinan ( Jakarta: Erlangga,
2011), h. 76.
23
Para manajer yang mempelajari model perilaku-perilaku
transformasional semacam ini pada akhirnya akan bisa menjadi para
pemimpin transformasional. Mereka mengembangkan dan
mentransformasi para pengikut mereka sendiri orang-orang yang
berprestasi secara independen menjadi para manajer yang efektif.
7. Implementasi Kepemimpinan Transformasional dalam
Pendidikan
Implementasi model kepemimpinan transformasional dalam bidang
pendidikan memang perlu diterapkan seperti kepala sekolah, kepala
dinas, dirjen, kepala departemen dan lain-lain. Model kepemimpinan
ini memang perlu diterapkan sebagai salah satu solusi krisis
kepemimpinan terutama dalam bidang pendidikan. Adapun alasan-
alasan mengapa perlu diterapkan model kepemimpinan
transformasional didasarkan pendapat Oga Epitropika, ia
mengemukakan enam hal mengapa kepemimpinan transformasional
penting bagi suatu organisasi. Yaitu:
a. Secara signifikan meningkatkan kerja organisasi
b. Secara positif dihubungan dengan orientasi pemasaran jangka
panjang dan kepuasan pelanggan.
c. Membangkitkan komitmen yang lebih tinggi para anggotanya
terhadap organisasi
d. Meningkatkan kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku
keseharian organisasi
e. Meningkatkan kepuasan pekerja melalui pekerjaan dan pemimpin
f. Mengurangi stress pada pekerja dan meningkatkan kesejahteraan.25
25 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 3, h. 157.
24
Kepemimpinan transformasional dinilai penting dalam sebuah
organisasi karena dapat secara signifikan meningkatkan kerja
organisasi, dimana pemimpin yang transformasional dapat
mempengaruhi bawahannya agar bekerja secara maksimal sehingga
kerja organisasi dapat meningkat dari sebelumnya. Kepemimpinan
transformasional juga secara positif dihubungan dengan orientasi
pemasaran jangka panjang dan kepuasan pelanggan dengan
kepemimpinan transformasional yang diterapkan dalam sebuah
organisasi akan berdampak baik untuk pemasaran jangka panjang serta
kepuasan yang di dapatkan oleh pelanggan.
Kepemimpinan transformasional juga penting untuk
membangkitkan komitmen yang lebih tinggi para anggotanya terhadap
organisasi, dengan pemimpin yang menerapkan kepemimpinan
transformasional ini akan menyadarkan para anggota yang berada
dalam sebuah organisasi untuk lebih mementingkan kepentingan
organisasi. Selain itu kepemimpinan transformasional juga penting
meningkatkan kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku
keseharian organisasi, dimana dampak dari kepemimpinan
transformasional ini dapat meningkatkan kepercayaan para anggota
satu sama lain yang berada dalam sebuah organisasi.
Kepemimpinan transformasional juga dianggap penting untuk
meningkatkan kepuasan pekerja melalui pekerjaan dan pemimpin,
dimana pemimpin transformasional akan menghasilkan pekerjaan yang
baik sehingga para pekerja akan merasa puas atas pekerjaan yang telah
dilakukannya. Selain itu juga kepemimpinan transformasional penting
dalam mengurangi stress pada pekerja dan meningkatkan
kesejahteraan, karena pemimpin yang transformasional sangat peduli
dan perhatian terhadap bawahannya sehingga dapat dipastikan para
bawahannya tidak akan mengalami stress dalam melakukan pekerjaan.
25
Implementasi model kepemimpinan transformasional dalam
organisasi pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
a. Mengacu pada nilai-nilai agama yang ada dalam organisasi atau
bahkan suatu negara
b. Disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sistem
organisasi
c. Menggali budaya yang ada dalam organisasi tersebut
d. Karena sistem pendidikan bukan dari sub sistem maka harus
memperhatikan sistem yang jauh lebih besar yang ada di atasnya
seperti sistem negara.26
B. Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepala Sekolah
Kata Kepala Sekolah terdiri dari dua kata kunci yaitu "Kepala"
dan "Sekolah". Kepala berarti ketua atau pemimpin dalam sebuah
organisasi atau lembaga. Sedangkan Sekolah adalah sebuah lembaga
tempat menerima dan memberi pelajaran.27
Selanjutnya, Soewadji Lazaruth menjelaskan kepala sekolah adalah
Pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar
dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
Berkembangnya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat
terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan dan perkembangan mutu profesional di antara para
guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala
sekolah.28
Sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah harus mampu
menolong stafnya untuk memahami tujuan bersama yang akan dicapai.
Ia harus memberi kesempatan kepada staf untuk saling bertukar
pendapat dan gagasan sebelum menentukan tujuan.29
26 Ibid.
27
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), h. 83.
28 Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. (Yogyakarta: Kanisius,
1994), h.60.
29
Ibid.
26
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa kepala sekolah
adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan dimana kepala
sekolah merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap
aplikasi prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di
sekolah. Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas
pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga
pengajar dan pendidik. Sehingga dapat dipahami bahwa kepala sekolah
menduduki dua fungsi yaitu sebagai tenaga kependidikan dan sebagai
pendidik.
2. Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi
Umum dan Kualifikasi Khusus.30
A. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma
empat (D-4) kependidikan atau non kependidikan pada
perguruan tinggi yang terakreditasi.
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun.
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di
Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA); dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disertakan dengan
pengangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga
yang berwenang.
B. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah, meliputi:
a. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah
sebagai berikut:
30 Muhaimin, dkk, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, cet. 2 (Jakarta: Kencana, 2010), hal.39.
27
1) Berstatus sebagai guru TK/RA;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan
3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah
sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SD/MI;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SMP/MTs;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTS; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SMA/MA;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SMK/MAK;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah.
f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB;
28
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru
SDLB/SMPLB/SMALB; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut:
1) Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai
kepala sekolah;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu
satuan pendidikan; dan
3) Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan pemerintah.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian sebelumnya penulis memperoleh lima judul
penelitian yang terkait dengan judul penulis. Adapun penelitian terdahulu
yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Siska Cahya Pribadi dan Erny Roesminingsih dengan judul
“Implementasi Kepemimpinan Transformasional di SD
Muhammadiyah 4 Surabaya”.
Penelitian ini di latarbelakangi oleh implementasi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah yang mampu mengatasi permasalahan
sekolah seperti sulit melakukan perubahan, terjadinya kesenjangan
antara kepala sekolah dengan guru, staf, dan siswa, kemudian reward
dan punishment tidak sesuai dengan hasil kerja. Implementasi
kepemimpinan transformasonal inilah yang mengantarkan SD
Muhammadiyah 4 Surabaya sebagai sekolah unggul, terbukti dengan
berbagai prestasi yang diraih baik prestasi nasional maupun
internasional. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data dan
informasi yang berkaitan dengan kepemimpinan transformasional
kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Penelitian ini menggunakan
29
pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan penelitian studi
kasus serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi
partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Berdasarkan analisis data
kesimpulan penelitian ini menunjukkan, bahwa: (1) Manajemen
Mutmainnah merupakan implementasi kepemimpinan
transformasional di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, dan dalam
pelaksanaannya kepala sekolah didukung dengan Sistem Kolektif
Kolegial dan Distribution of Leadership; (2) Hambatan yang dialami
kepala sekolah adalah sulitnya merubah mindset bawahan dari pola
lama menjadi pola baru, namun dengan motivasi personal kepala
sekolah maupun bawahan implementasi Manajemen Mutmainnah di
SD Muhammadiyah 4 Surabaya bisa berhasil; dan (3) Komunikasi dan
rumusan Niat + Tandhang (Kerja Keras) = Sukses merupakan strategi
penyelesaian masalah di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, yang mana
dalam penggunaannya kepala sekolah didukung dengan implementasi
Manajemen Mutmainnah.
2. Farida Susanti, dengan judul ”Dampak Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kinerja Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman”
Hasil penelitiannya menunjukkan : (1) Kepala SMP Muhammadiyah 1
Depok Sleman mampu menerapkan kepemimpinan transformasional
dengan baik. Hal tersebut dapat diketahui dari empat ranah yaitu
penguatan internal pendidik dan kependidikan, pengembangan
terhadap kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pengambilan
kebijakan, dan penguatan visi. (2) kepemimpinan transformasional
yang dilakukan oleh kepala sekolah memberikan dampak positif
terhadap kinerja pendidik dan tenaga kependidikan di SMP
Muhammadiyah 1 Depok Sleman. Hal ini dapat diketahui dari tiga
aspek yaitu semangat kerja, komitmen dan kemandirian.
30
3. Yulinda Mato, dengan judul “Implementasi Gaya Kepemimpinan
Transformasional Kepala Madrasah di MAN Model Gorontalo”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Gaya kepemimpinan
kepala sekolah sebagai agen perubahan pada implementasi gaya
kepemimpinan transformasional kepala madrasah di MAN Model
Gorontalo telah berjalan; 2) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam
membangun komunikasi efektif pada implementasi gaya
kepemimpinan transformasional kepala madrasah di MAN Model
Gorontalo telah berjalan efektif; 3) Upaya penanggulangan konflik
pada implementasi gaya kepemimpinan transformasional kepala
madrasah di MAN Model Gorontalo telah berjalan efektif.
4. Fatinam, Aswandi, dan Hj. Masluyah, dengan judul “ Kepemimpinan
Transformasional dalam Peningkatan Profesionalisme Guru di SD
Negeri 71 Kecamatan Pontianak Barat”
Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan secara umum bahwa
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan
profesionalisme guru pada SD Negeri 71 Pontianak barat berhasil
dengan baik yang ditunjukkan oleh kinerja guru yang semakin
membaik. 1.) Strategi kepala SD Negeri 71 kecamatan Pontianak Barat
dalam meningkatkan profesionalisme guru, adalah dengan melakukan
kegiatan yang mengarah pada pembinaan guru berkualitas, 2.)
Implementasi unsur kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dalam meningkatkan profesionalisme guru pada SD Negeri 71
kecamatan Pontianak Barat dilaksanakan dengan memberikan
pengaruh terhadap guru, tenaga kependidikan . 3.) Faktor-faktor yang
mendukung kepala sekolah dalam peningkatan profesionalisme guru
adalah dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru, tunjangan
sertifikasi, 4.) Faktor-faktor yang menghambat kepala sekolah dalam
peningkatan profesionalisme guru.
31
5. Tukiman dan Cepi S. Abdul Jabar, dengan judul “ Implementasi
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Sekolah di SD Kanisius Sengkan Kabupaten
Sleman”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah SD Kanisius Sengkan mampu
menciptakan perubahan dan membawa SD Kanisius mencapai prestasi
yang baik. Kepala sekolah menjadi tokoh panutan yang dihormati,
dihargai, dan dipercaya. Kepala sekolah mampu membangun semangat
kebersamaan dan kedisiplinan serta memotivasi para guru dan
karyawan untuk bekerja secara optimal. Kepala sekolah berani
melakukan perubahan melalui tindakan-tindakan yang kreatif dan
inovatif. Akhirnya kepala sekolah mampu membangun kesadaran
berorganisasi pada para guru dan karyawan dengan mengembangkan
sikap rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab untuk meraih prestasi
setinggi-tingginya.
D. Kerangka Berpikir
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan
keberlangsungan organisasi adalah kuat tidaknya kepemimpinan.
Kepemimpinan ini merupakan suatu yang sangat dibutuhkan oleh
organisasi, tanpa adanya seorang pemimpin dan cara kepemimpinannya
yang baik sebuah organisasi tidak akan bisa mencapai tujuan yang telah
ditentukannya. Tugas utama pemimpin dalam organisasi yaitu bagaimana
pemimpin dapat memberikan arahan, pembagian tugas sesuai dengan
kemampuan bawahan dalam bidangnya masing-masing serta dapat
memberikan motivasi secara berkesinambungan kepada para bawahan
sehingga tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut dapat
tercapai.
32
Kepala sekolah memiliki berbagai strategi dalam menjalankan
kepemimpinannya di sekolah. Hal tersebut tergantung dengan tingkat
pendidikan, pengalaman, pemahaman terhadap kondisi dan situasi yang
sedang dihadapi. Kepala sekolah diharapkan mampu mengelola segala
sumber daya baik manusia maupun non manusia secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan sekolah.
Tipe kepemimpinan transformasional dapat lebih mengefektifkan
waktu dan penggunaan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan, karena dengan kepala sekolah menerapkan tipe
kepemimpinan ini guru-guru maupun kepengurusan yang lain akan bekerja
lebih giat karena telah termotivasi oleh kepala sekolah sehingga tujuan
dapat tercapai lebih awal. Selain itu juga para guru ataupun kepengurusan
tidak hanya akan terfokus pada tujuan yang ditetapkan, dengan motivasi
yang diberikan oleh kepala sekolah para guru dan staf akan bekerja lebih
maksimal sehingga tujuan yang telah ditetapkan ini bisa terlampaui.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh sekolah maka
diperlukan kerja sama yang baik antara kepala sekolah, guru dan staf.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan
yang ditentukan oleh sekolah, bagaimana seorang pemimpin dapat
mempengaruhi para bawahannya untuk bekerja secara maksimal.
33
Diagram 2.1
Kerangka Berpikir
E.
F.
G.
H.
I.
J.
Feedback
Proses Output INPUT
Kondisi nyata
1. Kepala Sekolah kurang
tegas dalam
menjalankan peraturan
2. Guru dan staf merasa
kurang motivasi yang
diberikan oleh kepala
sekolah
3. Kepala sekolah kurang
memberikan perhatian
kepada guru dan staf.
Masalah
Implementasi
kepemimpinan
transformasional
kepalasekolah
yang belum
berjalan dengan
baik.
Strategi
1. Idealized Influence
atau menjadi panutan
dan pemberi
keputusan.
2. Inspirational
motivation, memberi
inspirasi kepada guru
dan staf.
3. Intelectual stimulation
atau menumbuh
kembangkan
kreativitas dan
inovasi.
4. Individualized
consideration atau
memberi perhatian
pada individu.
5. Menciptakan
perubahan besar.
Hasil
1. Tercetaknya
kepemimpinan
transformasiona
l yang baik.
2. Meningkatnya
kinerja guru.
3. Meningkatnya
mutu sekolah.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di MIS Al Falahiyyah Rajeg Jalan Raya
Rajeg Mauk Desa Rajeg Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang-Banten.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d April 2017,
berikut rincian pelaksanaannya:
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Waktu Penelitian
Okt Nov Des Jan -
Sep
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
Pengesahan
Proposal
Skripsi
Pengajuan
Dosen
Pembimbing
Konsultasi
dengan
Dosen
Pembimbing
Pengumpulan
Data
Pengolahan
dan
Analisis Data
Penyusunan
Hasil
Penelitian
35
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat
alami. Karena orientasinya demikian, sifatnya mendasar dan naturalistis
atau bersifat kealamian, serta tidak bisa dilakukan dilaboratorium,
melainkan dilapangan.1
Pada dasarnya metode penelitian kualitatif ditujukan untuk
penelitian yang bersifat menangani kasus. Dengan demikian, proses
pengumpulan dan analisis data bersifat kasus pula.2 Dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif, diharapkan mendapatkan data dan informasi
yang mendalam sehingga tujuan penelitian dapat tercapai, yang mana
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah di MIS Al-Falahiyyah
Rajeg (Kabupaten Tangerang).
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan
untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai
fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif ditujukan untuk
memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan
cara pandang atau kerangka berpikir tertentu. Metode ini berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi apa yang ada atau mengenai kondisi
atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses yang
sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan
yang tengah berkembang.3 Metode ini dipakai karena dipandang dapat
1 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), Cet. 10, h.89.
2 Rully Indrawan & Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama,
2014), h.68
3 Mahmud, op. cit., h. 100.
36
menjelaskan mengenai implementasi kepemimpinan transformasional
kepala sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg.
C. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Terdapat 3 macam sumber data, yaitu:
1. Person, yaitu orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu,
peran yang dimaksud ialah pihak yang memiliki pengaruh dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini pelaku adalah kepala sekolah, guru
dan staf.
2. Place, yaitu tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang
berlangsung, dalam penelitian ini ruang dan tempat penelitiannya
adalah lingkungan fisik sekolah yaitu MIS Al-Falahiyyah Rajeg.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-simbol lain.4
Adapun dalam penelitan ini menggunakan sumber data seperti
person dan paper untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Data dalam penelitian ini yakni:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan
di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam dan observasi
partisipasi dengan kepala sekolah, guru, dan staf.
b. Data sekunder, yaitu kajian kepustakaan. Metode ini dilakukan untuk
mendapatkan data dan teori yang berhubungan dengan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah melalui jurnal, makalah, buku, dan
dokumen-dokumen sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Observasi/pengamatan
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), h. 172.
37
Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki.5
Tabel 3.2
Kisi-kisi Intrumen Observasi Tentang Implementasi Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah
Dimensi Sub Dimensi
a. Idealized
Influence
(pengaruh
idealis)
1. Mampu mengambil keputusan
2. Perilaku yang menghasilkan rasa hormat
3. Menumbuhkan rasa percaya dari para guru dan staff
b. Inspirational
Motivation
(motivasi
inspirasional)
1. Memberikan contoh yang baik untuk guru dan staff
2. Memperhatikan jenjang karir guru
3. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru dan staff
c. Intellectual
Stimulation
(stimulasi
intelektual)
1. Memberikan ide-ide baru yang inovatif
2. Memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi
3. mengajarkan kesediaan menerima saran dan kritik
d. Individualized
Consideration
(perhatian
pada individu)
1. Mendengarkan keluhan yang dihadapi oleh guru dan
staff
2. Membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh
guru dan staff dalam menunjang kebutuhan prestasi
kerja
e. Menciptakan 1. Mengubah kultur organisasi
5 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
Cet. 7, h.70.
38
Perubahan
Besar
2. Membantu orang untuk tidak sekedar mengejar
kepentingan diri
3. Mengejar kejayaan
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.6 Pada
penelitian ini digunakan wawancara secara mendalam dengan kepala
sekolah, guru dan staf yang merupakan sumber penelitian. Teknik
wawancara ini dimaksudkan untuk menggali data dan informasi
tentang implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah
di MIS Al Falahiyyah Rajeg.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Tentang
Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Dimensi
Sub Dimensi
Kepala
Sekolah
Guru dan
Staff
No.
Pertanyaan
No.
Pertanyaan
a. Idealized
Influence
(pengaruh
idealis)
1. Mampu mengambil keputusan
2. Perilaku yang menghasilkan rasa
hormat
3. Menumbuhkan rasa percaya dari
para guru dan staff
1, 2, 3
4, 5
6, 7
1, 2
3, 4
5, 6
b. Inspirational
Motivation
1. Memberikan contoh yang baik
untuk guru dan staff
8, 9
7, 8, 9
6 Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya,
1997), Cet Ke-8, h.135
39
(motivasi
inspirasional)
2. Memperhatikan jenjang karir
guru
3. Menjalin komunikasi yang baik
dengan guru dan staff
10, 11
12, 13
10, 11
12, 13
c. Intellectual
Stimulation
(stimulasi
intelektual)
1. Memberikan ide-ide baru yang
inovatif
2. Memberikan solusi terhadap
masalah yang dihadapi
3. mengajarkan kesediaan
menerima saran dan kritik
14, 15
16, 17
18, 19
14
15, 16
17, 18
d. Individualized
Consideration
(perhatian
pada individu)
1.Mendengarkan keluhan yang
dihadapi oleh guru dan staff
2. Membantu menyediakan fasilitas
yang dibutuhkan oleh guru dan
staff dalam menunjang
kebutuhan prestasi kerja
20, 21
22, 23
19, 20
21, 22
e. Menciptakan
Perubahan
Besar
1. Mengubah kultur organisasi
2. Membantu orang untuk tidak
sekedar mengejar kepentingan
diri
3. Mengejar kejayaan
24, 25
26, 27
28, 29, 30
23, 24
25, 26
27, 28
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik.7 Metode dokumentasi adalah
sumber non manusia yang merupakan sumber yang stabil dan akurat
sebagai cermin situasi/kondisi sebenarnya serta dapat dianalisis secara
berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.
7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. 8, h.221.
40
Pedoman dokumen digunakan untuk mengetahui data-data yang
ada di MIS Al Falahiyyah Rajeg. Data akan diperoleh melalui kajian
atau studi terhadap manual yang berisi kebijakan-kebijakan, prosedur-
prosedur yang diberlakukan, instruksi-instruksi serta arsip lainnya.
E. Teknik Pengolahan Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data :
1. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksin akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
2. Penyajian data, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang berisi naratif.
3. Penarikan kesimpulan, merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada kesimpulan dalamhasil penyajian data dapat diambil
kesimpulan agar lebih mudah dipahami.8
8 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 8, h. 246-252.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Identitas
MIS Al Falahiyyah Rajeg terletak di Jalan Raya Rajeg Mauk
Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang 15540. Nomor statistik madrasah
yaitu 111236030194. Nomor pokok sekolah nasional adalah 20615097. MIS
Al Falahiyyah Rajeg ini merupakan Madrasah Swasta. NPWP sekolah ini
yaitu 02. 648. 773. 6. 418. 001. Berdiri sejak tahun 2006. Nomor SK
Pendirian adalah W.i/KA.045./33/2006. Tanggal SK Pendirian pada 12
September 2006. Nomor izin surat keterangan operasional adalah kd.28-
04/PP.004/1046/2006. Tanggal surat keterangan izin operasional yaitu 20
November 2006. Status akreditasi MIS Al Falahiyyah Rajeg adalah B, pada
tahun 2012 dan dengan nomor surat keterangan akreditasi yaitu
28.00.SD/MI.0602.12.
2. Visi dan Misi MIS Al Falahiyyah Rajeg
Visi
“Menjadikan lulusan Madrasah yang unggul dalam pelajaran Al Quran hadits,
taat beribadah, cerdas, dan berakhlak mulia”.
Misi
a. Menyiapkan generasi yang mampu membaca dan menulis Al Quran hadits
b. Membiasakan siswa melaksanakan ibadah sesuai syariat islam
c. Mengembangkan potensi kecerdasan anak yang beraneka ragam
d. Mendidik siswa agar memiliki kepribadian luhur dan berakhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari
42
e. Menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan untuk tumbuh
kembang siswa
f. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.
3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik adalah profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus di bidangnya. Oleh karena itu maka tingkat pendidikan guru
merupakan modal yang sangat penting dalam melaksanakan tugasnya yaitu
mendidik, mengajak, dan melatih siswa untuk mencapai siswa yang bermutu
dan berprestasi.
Untuk keadaan guru MIS Al Falahiyyah Rajeg memiliki tenaga
pengajar dan tenaga kependidikan yan bervariatif dilihat dari jenis kelamin,
jabatan, maupun pendidikan. Seperti tabel berikut:
Tabel 4.1
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Nama Pendidikan
Terakhir
Jenis
Kelamin
Jabatan
1 Sarip, S.Pd.I S1 Laki-laki
Kepala
Sekolah
2 Siti Asiah, S.Pd S1 Perempuan Bendahara
Sekolah
3 Najmudin, S.Pd S1 Laki-laki Guru
4 Yayah Sukriyah, S.Pd S1 Perempuan Guru
5 Wahyudi, S.Pd S1 Laki-laki Guru
6 Sadili, S.Pd S1 Laki-laki Guru
8 Sri Wahyuni, S.Pd S1 Perempuan Guru
43
9 Siti Faridah, S.Pd S1 Perempuan Guru
10 Iskandar, S.Pd S1 Laki-laki Guru
11 Siti Fauziah Alpiana,
S.Pd
S1 Perempuan Guru
12 Siti hendrawati, S.Pd S1 Perempuan Guru
13 Een Nani Nuraini, S.Pd S1 Perempuan Guru
14 Siti Amriyah, S.Pd S1 Perempuan Guru
15 Siti yayah qomariyah,
S.Pd.SD
S1 Perempuan Guru
16 Heti setiawati, S.Pd S1 Perempuan Guru
17 Intan Nursayyidah
Wahyudi
SMA Perempuan Staf Tata
Usaha
18 Siti Robiatul Adawiyah,
S.Pd
S1 Perempuan Staf Tata
Usaha
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa semua pendidik
yang mengajar di MIS Al Falahiyyah Rajeg semuanya S1, kecuali salah
satu staf tata usahanya.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diperoleh oleh penulis maka hasil
penelitian ini meliputi implementasi kepemimpinan transformasional kepala
sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg. Pada penelitian mengenai implementasi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, peneliti akan membagi ke dalam
lima pokok pembahasan yaitu: idealized influence, inspirational motivation,
intellectual stimulation, individualized consideration, dan menciptakan perubahan
besar. Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa
44
teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut :
Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi,
tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan sangat dipengaruhi oleh
kepemimpinannya. Kepemimpinan transformasional merupakan kepemipinan
yang dianggap paling efektif implementasinya dalam memimpin sebuah sekolah.
Dengan kepemimpinan transformasional ini kepala sekolah berupaya untuk lebih
memajukan sekolah lebih baik dari berbagai aspeknya. Implementasi
kepemimpinan transformasional di MIS Al Falahiyyah Rajeg ini dilaksanakan
melalui beberapa dimensi kepemimpinan transformasional. Hal tersebut
dipaparkan sebagai berikut:
a. Idealized Influence (Pengaruh Idealis)
Kemampuan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh kepala sekolah
agar dapat menjalankan peran dan fungsi sebagai pemimpin di sekolah. Cara
pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah juga akan sangat
berpengaruh bagi kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Sebagaimana yang
dikatakan oleh kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan ini, “saya
akan musyawarah dengan para guru terkait dengan masalah yang dihadapi.
Saya bisa saja mengambil keputusan sendiri, tapi perlu diingat bahwa kita ini
hidup di negara dengan sistem demokratis, tidak boleh otoriter dan tidak boleh
sok kuasa”.1 Kepala sekolah sebisa mungkin selalu melibatkan para guru dan
staf dalam mengambil keputusan. Walaupun hampir setiap permasalahan
diselesaikan dengan cara musyawarah bersama guru dan staf tetapi memang
ada beberapa hal yang menjadi hak prerogatif kepala sekolah contohnya
1 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
45
dalam menunjuk guru untuk dijadikan wali kelas, dan harus bisa menentukan
kelas berapa yang pantas bagi guru tersebut. Tentu dengan melihat
background pendidikan guru yang bersangkutan. Dalam pengambilan
keputusan ini, keputusan yang telah diambil pada akhirnya dapat diterima oleh
para bawahan, walaupun dalam proses menuju pengambilan keputusan itu
tidak jarang terjadi pro dan kontra. “ya, keputusan yang telah diambil pada
akhirnya dapat diterima oleh guru dan staf. Saya selalu bersedia membuka diri
untuk berunding dengan bawahan mengenai masalah yang dihadapi, walaupun
kadang terjadi pro dan kontra. Itu tidak mengapa selama tujuannya untuk
memajukan madrasah kami”.2
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis
dalam saat rapat, kepala sekolah mampu mengambil keputusan dalam
menghadapi suatu masalah. Hal ini diperkuat oleh pendapat Ibu Aam,
menurutnya “ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan walaupun kadang-kadang dalam situasi tertentu ada
hanya beberapa guru dan staf saja yang dilibatkan dalam pengambilan
keputusan. Pada akhirnya para guru dan staf akan bersedia menerima
keputusan yang telah diambil oleh kepala sekolah karena sejauh ini kepala
sekolah dapat melaksanakan salah satu tugasnya sebagai pengambil keputusan
dengan baik”.3 Sedangkan menurut Ibu Aya “ya, para guru dan staf bersedia
menerima keputusan yang telah diambil oleh kepala sekolah, tetapi
dirundingkan terlebih dahulu diambil jalan terbaiknya untuk masalah tersebut.
Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam pengambilan
keputusan hanya saja kadang-kadang ada saat dimana hanya beberapa guru
2 ibid
3 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Amriyah, guru pada hari sabtu, 17 Desember 2016 pukul 13.00
WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
46
saja yang dianggap dapat mewakili guru dan staf yang lain dalam
pengambilan keputusannya”.4
Dalam implementasinya dapat diketahui bahwa kepala sekolah dapat
mengambil keputusan dengan baik, beliau juga sebisa mungkin selalu
melibatkan para guru dan staf dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sekolah. Walaupun begitu, kepala
sekolah juga tetap bisa tegas dalam pengambilan keputusan yang sekiranya
jika ada suatu permasalahan yang memerlukan keputusan yang harus diambil
secara cepat, guna menyelesaikan masalah tersebut karena itu merupakan hak
mutlak seorang kepala sekolah sebagai pengambil keputusan dalam masalah
apapun. Baik akan dirundingkan dahulu dengan para guru dan staf ataupun
tidak, tetapi sebisa mungkin kepala sekolah melakukan perundingan atau
musyawarah sebelum keputusan diambil sehingga para dan guru dapat merasa
bahwa keberadaannya diperlukan untuk pengambilan keputusan ini.
Dengan selalu melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan
dalam berbagai macam masalah yang dihadapi ini, pada akhirnya keputusan
yang telah diambil kepala sekolah ini akan selalu dapat diterima oleh guru dan
staf walaupun sebelumnya kadang terjadi pro dan kontra atas pengambilan
keputusan ini. Walaupun begitu kepala sekolah ini dalam pelaksanaannya
cukup baik sebagai pengambil keputusan karena keputusan yang telah
diberikan dapat menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Bentuk lain dari pengaruh idealis yaitu kepala sekolah dapat
mencontohkan perilaku yang menghasilkan rasa hormat dari para guru dan
staf. Dalam hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis mengenai perilaku
yang menghasilkan rasa hormat dengan kepala sekolah, banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja sama
4 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Yayah Qomariyah, guru pada hari kamis, 15 Desember 2016
pukul 14.00 WIB di ruang KELAS MIS Al Falahiyyah Rajeg
47
dalam memajukan sekolah “untuk mengajak guru dan staf agar selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah, saya selalu mengingatkan kembali bahwa
mendidik adalah amanat yang harus dikerjakan, ini adalah perjuangan di dunia
yang insha Allah mendapat balasan kebaikan di akhirat. Selain itu menjaga
kerukunan antar warga sekolah juga penting, baik guru-murid-wali murid
adalah tiga aspek yang menggerakkan sekolah. Inti dari itu semua adalah kerja
sama dan sama-sama kerja. Saya juga menantang guru-guru untuk kreatif
dalam banyak hal, dalam cara mengajar dikelas agar siswa tidak bosan,
menghias kelas agar kelas itu nyaman, menjaga kebersihan, yang menekankan
bahwa sekolah itu rumah kedua”.5 Hal tersebut sama dengan yang
dikemukakan oleh Ibu Robi bahwa “dengan cara mengingatkan. kepala
sekolah selalu mengingatkan kepada guru dan staf baik dalam forum maupun
langsung bahwa mendidik adalah amanat yang harus dikerjakan dengan
sebaik-baiknya, dan kepala sekolah juga selalu mengingatkan untuk selalu
menjaga kerukunan dan komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah
sehingga kerja sama dapat terjalin dengan baik guna memajukan sekolah”.6
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah selalu
mengingatkan kepada guru dan staf untuk selalu bekerja sama dalam
memajukan sekolah ini, dengan cara mengingatkan guru dan staf mengenai
tugas dan tanggung jawabnya diharapkan kerja sama dapat terjalin dengan
baik sehingga sekolah dapat menunjukkan progress yang baik untuk
kedepannya.
Selain itu, sejauh ini kepala sekolah selalu melibatkan semua guru dan staf
untuk ikut serta dalam rapat hanya saja dalam pelaksanaannya terkadang ada
saja guru ataupun staf yang berhalangan hadir pada saat rapat berlangsung.
5 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
6 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Robiatul Adawiyah, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 11.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
48
“ya, saya selalu melibatkan guru dan staf untuk ikut serta dalam rapat. Dari
rapat-rapat yang kami lakukan sejauh ini sekitar 85% yang hadir, bagi guru
ataupun staf yang tidak hadir saat rapat harus bertanya mengenai apa saja
yang jadi pembahasan saat rapat”.7 Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak
Iskandar “sejauh ini, kepala sekolah selalu melibatkan seluruh guru dan staf
untuk ikut serta dalam rapat sehingga para guru dan staf merasa dianggap
penting keberadaannya untuk ikut serta dalam memajukan sekolah”.8
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis ketika
berlangsungnya rapat di MIS Al Falahiyyah Rajeg. Kepala sekolah sangat
dominan dalam berbicara karena beliau juga sebagai pimpinan rapat, namun
beliau selalu memberikan kesempatan kepada guru atau staf jika ingin
menyampaikan saran atau pendapatnya. Kesempatan yang diberikan kepada
guru dan staf ini cukup membuat para guru dan staf sangat antusias dalam
menghadiri dan mengikuti jalannya rapat.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin, kepala sekolah harus
dapat mencontohkan perilaku yang menghasilkan rasa hormat dari para guru
dan stafnya. Dalam kesehariannya memimpin sekolah, kepala sekolah selalu
mengingatkan kepada guru dan staf untuk selalu bekerja sama dalam hal
apapun terlebih lagi untuk memajukan sekolah. Banyak cara yang dapat
dilakukan, salah satunya dengan mengingatkan secara langsung untuk bekerja
sama secara sungguh-sungguh dalam memajukan sekolah. Dengan kerja sama
yang terjalin dengan baik ini diharapkan kemajuan sekolah dapat terus
meningkat setiap tahunnya. Bukan hanya mengingatkan saja, tetapi kepala
sekolah juga mencontohkan melalui sikapnya sehingga akan menimbulkan
rasa hormat dari guru dan staf terhadap kepala sekolah.
7 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
8 Hasil wawancara dengan Bapak Iskandar, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul 14.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
49
Dalam implementasinya, kepala sekolah juga selalu melibatkan seluruh
guru untuk ikut serta dalam rapat, dengan terlibatnya seluruh guru dan staf
dalam setiap rapat yang dilakukan dapat memunculkan perasaan bahwa
kehadiran guru dan staf disekolah ini sangat dibutuhkan untuk dapat
memajukan sekolah ini. Sejauh ini hampir setiap rapat yang dilakukan selaku
diikuti oleh seluruh guru dan staf yang ada, jikapun ada yang berhalangan
hadir dapat dipastikan bahwa guru atau staf yang berhalangan hadir itu
mengetahui perihal apa saja yang dibahas dalam rapat.
Bentuk lain dari pengaruh idealis yaitu kepala sekolah mampu
menumbuhkan rasa percaya dari para guru dan staf. Dari hasil wawancara
menurut Ibu Intan “ya, sejauh ini kepala sekolah selalu jujur dan terbuka
mengenai segala permasalahan yang dihadapi sekolah, selain itu juga kepala
sekolah selalu mencoba untuk menepati janjinya kepada guru dan staf dalam
menjabat selama ini”.9 Hal tersebut senada dengan pendapat Ibu Yayah “ya,
kepala sekolah selalu jujur dan terbuka. Sejauh ini tidak hal yang ditutup-
tutupi dari para guru dan staf, kepala sekolah juga selalu menepati janjinya
walaupun terkadang manusia tidak luput dari sifat lupa maka guru dan staf
yang kadang mengingatkan akan janji yang belum sempat ditepatinya
tersebut”.10
Kepala sekolah yang mempunyai pengaruh idealis ini akan dapat
menumbuhkan rasa percaya dari para guru dan staf, untuk menumbuhkan rasa
percaya dari para guru dan stafnya ini, dalam memimpinnya kepala sekolah
selalu bersikap jujur. Dengan bersikap jujur dan terbuka mengenai hal apapun
kepada para guru dan staf mampu menumbuhkan rasa percaya dari para guru
dan staf kepada kepala sekolah. Kepala sekolah tidak akan menutupi hal
9 Hasil wawancara dengan Ibu Intan Nursayyidah wahyudi, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
10
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sukriyah, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul
11.30 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
50
apapun yang ingin diketahui oleh para guru dan staf beliau senantiasa berbagi
mengenai hal apapun. Sikap jujur dan terbuka yang dilakukan kepala sekolah
ini sangat disukai oleh guru dan staf, selain itu juga dalam menjalankan
tugasnya sebagai pemimpin kepala sekolah selalu berusaha untuk menepati
janji yang telah diucapkannya. Jadi para guru dan staf tidak perlu merasa
khawatir atas sesuatu hal yang telah dijanjikan oleh kepala sekolah, pasti akan
ditepati. Hanya saja manusia kadang mempunyai sifat pelupa jadi terkadang
guru atau staf yang mengingatkan kepala sekolah untuk menepati janjinya,
tetapi sejauh ini dalam kepemimpinannya kepala sekolah selalu bersikap jujur
dan menepati janjinya kepada guru dan staf.
b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
Seorang kepala sekolah harus bisa memberikan contoh yang baik bagi
para guru dan staf. Dengan menjadi contoh yang baik, akan memotivasi guru
dan staf untuk bisa seperti kepala sekolah. Dari hasil wawancara penulis
dengan kepala sekolah adalah “ya, sejauh ini saya selalu datang sebelum jam
7 ke MIS. Kalaupun telat, saya konfirmasi ke staf tata usaha atau guru yang
lain. Kecuali ada kejadian diluar kendali seperti sedang dalam perjalanan
menuju MIS ban motor saya bocor, itu sudah pasti akan telat. Dengan saya
selalu konsisten datang tepat waktu diharapkan dapat memotivasi guru dan
staf untuk dapat disiplin waktu”.11
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu
Robi “dengan cara mencontohkan terlebih dahulu bahwa beliau menunjukkan
perilaku yang disiplin. Contohnya seperti disiplin waktu, kepala sekolah
selalu datang tepat waktu jikapun ada keterlambatan sudah pasti akan
konfirmasi ke guru maupun staf yang ada. Sama halnya dengan dengan cara
yang dilakukan kepala sekolah mengingatkan bawahan untuk selalu
11 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
51
memperhatikan kerapihannya, beliau selalu menunjukkan sosok pemimpin
yang rapih selalu menggunakan seragam yang sudah menjadi peraturan
sekolah. Dengan hal ini saya selaku staf termotivasi untuk selalu
memperhatikan kerapihan diri dengan selalu berseragam sesuai kesepakatan
yang telah ditentukan. Selain itu juga kepala sekolah selalu mengingatkan atau
menegur guru atau staf yang tidak menjaga kerapihannya”.12
Kepala sekolah yang transformasional akan selalu dapat memberikan
contoh yang baik bagi para guru dan stafnya, kepala sekolah yang disiplin
akan menjadi sosok contoh yang dapat ditiru oleh para bawahannya. Kepala
sekolah dalam kesehariannya sebagai pemimpin selalu mencontohkan yang
baik untuk para bawahannya, beliau selalu disiplin waktu perihal datang
kesekolah setiap harinya. Beliau selalu mengusahakan untuk datang sebelum
jam 7 pagi, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Dengan konsisten
datang tepat waktu kesekolah secara tidak langsung akan menjadi sosok
contoh pemimpin yang baik bagi para guru dan staf. Para guru dan staf akan
termotivasi untuk datang tepat waktu pula kesekolah, hal ini dapat
mengindikasikan bahwa kepala sekolah dapat menjadi contoh yang baik untuk
guru dan staf.
Selain perihal disiplin waktu juga kepala sekolah selalu memperhatikan
kerapihannya, dan kepala sekolah selalu mengingatkan para guru dan staf
untuk memperhatikan kerapihannya dengan menyesuaikan seragam sekolah
sesuai dengan peraturan yang telah diterapkan disekolah.
Hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah mengenai cara yang
dilakukan untuk memotivasi para guru dan staf agar dapat bekerja lebih
optimal, menurutnya “sebelum saya memotivasi orang lain saya harus
memotivasi diri sendiri dulu. Saya selalu ingatkan untuk memberi pelayanan
12
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Robiatul Adawiyah, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 11.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
52
pendidikan yang maksimal kepada para siswa di MIS”.13
Hal ini diperkuat
oleh pendapat Ibu Aam “kepala sekolah selalu mengingatkan untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi siswa selain itu juga kepala sekolah selalu
memberikan arahan-arahan yang bermanfaat agar para guru dan staf dapat
bekerja secara optimal, namun sejauh ini cara memberikan motivasinya hanya
dalam bentuk ajakan saja”.14
Pendapat Ibu Aya juga senada dengan yang telah
diungkapkan oleh Ibu Aam, bahwa “kepala sekolah selalu mengingatkan para
bawahannya untuk bekerja secara optimal, dengan selalu diingatkan
diharapkan para orang tua dan siswa merasakan pelayanan yang terbaik dari
pihak sekolah, namun belum mencontohkan untuk memberikan pelayanan
seara maksimal tersebut, hanya mengingatkan saja dalam bentuk ajakan”.15
Menurut hasil wawancara yang telah dilakukan dengan kepala sekolah
beserta guru dan staf, dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin kepala
sekolah selalu memberikan motivasi untuk bekerja secara optimal sejauh ini
masih kurang dalam pemberian motivasi terhadap guru dan staf. Dalam
pelaksanaannya kepala sekolah hanya mengingatkan dan mengajak para guru
dan staf untuk selalu bekerja secara optimal guna meningkatkan pelayanan di
sekolah, belum ada tindakan ataupun perlakuan kepala sekolah yang dapat
dicontoh atau dapat memotivai para guru untuk bekerja secara optimal.
Kepala sekolah yang transformasional juga harusnya dapat
memperhatikan jenjang karir guru dan staf. Mengenai jenjang karir guru dan
staf, hasil wawancara penulis dengan Ibu Intan salah satu staf disekolah.
Menurutnya, “ya, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan bagi para
13 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
14
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Amriyah, guru, pada hari sabtu, 17 Desember 2016 pukul
13.00 WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
15
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Yayah Qomariyah, guru pada hari kamis, 15 Desember 2016
pukul 14.00 WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
53
guru dan staf untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan jenjang karir.
kepala sekolah sangat mendukung apa pun kegiatan positif yang ingin diikuti
oleh guru dan staf”.16
Senada dengan pendapat Ibu Intan, menurut Ibu Farida
“ya, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan dan sangat mendukung
segala jenis bentuk kegiatan untuk meningkatkan jenjang karir guru dan staf.
Kepala sekolah sangat mensupport bagi guru dan staf yang ingin
meningkatkan kemampuannya”.17
Pernyataan tersebut diperkuat oleh kepala
sekolah “ya, saya selalu memberikan kesempatan kepada guru dan staf yang
ingin mengikuti berbagai macam pelatihan guna meningkatkan jenjang
karirnya. Pelatihan yang telah di susun jadwalnya oleh ketua/staf Kelompok
Kerja Madrasah (KKM), Kami juga ada rencana untuk mengadakan pelatihan
parenting bagi orang tua dan guru. Insha allah akan dilaksanakan di semester
2 ini, hanya saja waktunya yang belum ditentukan kapan akan
dilaksanakannya”.18
Sebagai pemimpin, kepala sekolah selalu berusaha untuk memperhatikan
jenjang karir guru dan stafnya, kepala sekolah akan mendukung kegiatan
apapun yang ingin diikuti guru dan staf guna meningkatkan jenjang karir bagi
para guru dan staf. Para guru dan staf diberikan kebebasan untuk mengikuti
berbagai kegiatan guna meningkatkan keterampilannya sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan. Sejauh ini, jika ada kegiatan yang dilakukan oleh KKM
sekolah selalu mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kegiatan
tersebut. Dengan adanya perwakilan yang dikirimkan diharapkan guru
ataupun staf yang mengikuti kegiatan tersebut keterampilannya akan
16 Hasil wawancara dengan Ibu Intan Nursayyidah wahyudi, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
17
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
18 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
54
bertambah dan dapat berbagi ilmu dengan guru ataupun staf lain yan tidak
bias mengikuti kegiatan tersebut.
Sejauh ini sudah cukup banyak pelatihan yang dan keterampilan yang
diberikan. Diantaranya: pelatihan K13, pembinaan operator sekolah oleh
admin kabupaten tangerang, pelatihan pembuatan kisi-kisi soal setiap
semester, pembinaan pembuatan silabus mata pelajaran dan berbagai macam
pelatihan lainnya. Sejauh ini jika ada pelatihan yang dilaksanakan oleh KKM
sekolah selalu mengirimkan anggotanya untuk ikut serta dalam pelatihan
tersebut, hal ini juga untuk meningkatkan jenjang karir guru maupun staf
disekolah.
Bentuk lain dari motivasi inspirasional yaitu menjalin komunikasi yang
baik. Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Farida, menurutnya “ya,
kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf mengenai
hal apapun itu. Setiap ada masalah yang ada hubungannya dengan sekolah,
kepala sekolah pasti mengkomunikasikannya dengan para guru dan staf.
Hanya saja komunikasi lebih sering menggunakan media elektronik
dibandingkan dengan komunikasi langsung, dikhawatirkan ketika ada
informasi yang perlu disampaikan ada guru yang sedang berhalangan hadir.
Komunikasi melalui media elektronik ini kami mempunyai Grup Whatsapp
sekolah, jadi ketika ada hal yang perlu disampaikan bisa melalui grup dan
semua guru dan staf pasti akan mengetahuinya secara bersamaan”.19
Sedangkan menurut Ibu Yayah “ya, kepala sekolah selalu memberikan
informasi kepada guru dan staf. Biasanya melalui media elektronik karena kita
memiliki Grup Whatsapp sebagai media untuk berbagi informasi mengenai
hal apapun. Kepala sekolah juga selalu terbuka jika ada masalah yang sedang
dihadapi, pasti akan selalu dikomunikasikan agar tidak terjadi miss
19 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
55
komunikasi dengan guru dan staf selalu melakukan sharing agar masalah yang
dihadapi dapat terselesaikan dengan baik”.20
Seorang kepala sekolah harusnya mampu berkomunikasi dengan baik,
baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung. Kepala sekolah
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin sejauh ini dapat
berkomunikasi dengan baik kepada guru maupun stafnya. Hanya saja
komunikasi yang dilakukan lebih sering menggunakan media dibandingkan
dengan komunikasi langsung. Walaupun dapat dikatakan cukup efektif
komunikasi dengan media, para guru dan staf merasa adanya jarak antara
atasan dan bawahan dikarenakan jarangnya kepala sekolah melakukan
komunikasi secara langsung dengan guru dan staf.
Seharusnya kepala sekolah juga melakukan komunikasi langsung setiap
harinya dengan guru dan staf, namun dalam pelaksanaannya dengan
banyaknya tugas yang diemban kepala sekolah membuatnya sibuk sehingga
jarang melakukan komunikasi langsung dengan guru dan staf, komunikasi
langsung yang dilakkan kepala sekolah kepada guru dan staf hanya seperlunya
saja dan dapat dikatakan sangat jarang. Kepala sekolah memang sangat
terbuka mengenai informasi apapun tentang sekolah hanya saja
penyampaiannya dilakukan melalui media.
c. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
Seorang kepala sekolah yang transformasional selalu dapat memberikan
ide-ide baru yang inovatif untuk kemajuan sekolah. Ide-ide baru yang inovatif
ini bukan hanya bisa didapat dari kepala sekolahnya saja, melainkan dari
semua warga sekolahpun bisa. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
penulis dengan kepala sekolah yaitu “ide tidak harus selalu datang dari saya,
20
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sukriyah, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul
11.30 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
56
saya bersedia menampung ide-ide ataupun aspirasi dari para guru maupun staf
untuk pegembangan sekolah ini. Jika sekiranya ada ide baru yang inovatif dari
guru ataupun staf yang sekiranya berpotensi untuk mengembangkan sekolah
saya pasti akan dengan senang hati menampungnya dan melakukan tindak
lanjut agar ide-ide yang inovatif tersebut dapat terealisasikan nantinya.
Dengan cara sharing dalam rapat, di diskusikan bagaimana baiknya sehingga
nantinya mendapatkan keputusan final dan ide tersebut dapat di
laksanakan”.21
Banyak cara yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk
menggali ide-ide yang inovatif tersebut, menurut kepala sekolah “Berbagai
macam cara dapat dilakukan untuk menggali ide-ide baru yang inovatif untuk
mengembangkan sekolah salah satunya selalu menekankan terhadap diri
sendiri untuk terus gemar membaca agar ilmu yang didapat terus bertambah
agar bisa menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan para siswa”.22
Hal itu
diperkuat dengan pendapat Ibu Farida, yang mengatakan bahwa “ya, kepala
sekolah selalu memberikan ide-ide baru untuk pengembangan sekolah ini.
namun kepala sekolah juga sangat terbuka dan bersedia menampung ide-ide
yang diberikan oleh guru atau staf”.23
Dalam pelaksanannya, untuk mengembangkan sekolah yang dipimpinnya
kepala sekolah berupaya untuk selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif.
Walaupun tidak selalu bersumber dari dirinya selaku pemimpin, kepala
sekolah sangat terbuka dan dengan senang hati bersedia untuk menampung
ide-ide yang berikan oleh guru dan staf. Dengan kesediaan menampung
berbagai macam ide yang diberikan oleh guru dan staf ini, pada akhirnya akan
21 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
22
Ibid
23
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
57
kembali di diskusikan dengan melibatkan seluruh guru dan staf untuk
keputusan finalnya dengan mempertimbangkan berbagai macam aspeknya.
Selain memberikan ide baru yang inovatif, kepala sekolah juga harus
dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Menurut Ibu Nana
“solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi, tetapi tidak selalu. Contohnya saja saya selaku wali kelas
jika ada suatu permasalahan saya pasti akan komunikasikan dengan kepala
sekolah dan meminta saran untuk menyelesaikannya, kepala sekolah selalu
menanggapi dengan baik terhadap masalah yang ada dan selalu memberikan
solusi. Hanya saja tidak selalu solusi yang diberikan oleh kepala sekolah dapat
menyelesaikan masalah, terkadang saya merasa saya lebih tahu solusi apa
yang harus saya ambil ketika di kelas yang saya pegang terjadi suatu
permasalahan. Karena saya selaku wali kelas pasti lebih tahu mengenai kelas
tersebut”.24
Sependapat dengan Ibu Nana, Ibu Aam juga mengatakan bahwa
“ya, solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah.
Hanya saja tidak selalu/semua solusi yang diberikan oleh kepala sekolah itu
tepat, terkadang kita lebih tahu solusi apa yang harus diambil dalam
menyelesaikan masalah yang sedang terjadi”.25
Kepala sekolah yang transformasional dapat bertindak sebagai pemberi
solusi yang baik untuk berbagai macam masalah yang dihadapi oleh sekolah
maupun oleh guru dan staf, dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin
kepala sekolah. Hanya saja terkadang tidak semua masalah yang dihadapi oleh
guru harus melibatkan kepala sekolah dalam menyelesaikannya. Seorang
guru, apalagi sebagai wali kelas terkadang lebih mengetahui keputusan apa
yang harus diambil dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam kelas.
24
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Fauziah alpiana, guru pada hari senin, 30 Januari 2017 pukul
14.00 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
25
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Amriyah, guru pada hari sabtu, 17 Desember 2016 pukul
13.00 WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
58
Karena kepala sekolah tidak selalu dapat memperhatikan seluruh kelas yang
ada, jadi guru tersebut merasa lebih tahu mengenai masalah yang dihadapinya
tersebut.
Menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah mengenai arahan yang
diberikan untuk guru dan staf, beliau mengatakan bahwa “ya, para guru dan
staf selalu menerima arahan yang saya berikan. Jika ada yang belum jelas
kami akan diskusikan dalam rapat atau sekedar sharing di ruang guru.
Fleksibel saja, tidak harus menunggu. Kapan saja ada hal yang ingin di bahas
kita bisa langsung membicarakannya”.26
Hal tersebut diperkuat dengan
pendapat Ibu Robi yang mengatakan bahwa “baik guru maupun staf selalu
bersedia menerima arahan yang diberikan oleh kepala sekolah, karena
bagaimanapun posisi kita disini sebagai bawahan. Selama arahan yang
diberikan bermanfaat dan bertujuan baik, baik guru maupun staf pasti akan
bersedia menerima arahan yang diberikan”.27
Para guru dan staf akan selalu bersedia menerima arahan yang diberikan
oleh kepala sekolah, karena posisi secara struktural sebagai bawahan.
Bagaimanapun sebagai bawahan para guru dan staf akan selalu bersedia
menerima arahan dan perintah yang diberikan oleh kepala sekolah.
Bentuk lain dari stimulasi intelektual ini yaitu kepala sekolah mengajarkan
kesediaan menerima saran dan kritik. Dari hasil wawancara penulis dengan
Ibu Intan, menurutnya “saran dan kritik yang diberikan oleh guru atau staf
pasti akan selalu diterima oleh kepala sekolah. Beliau selalu bersedia
menerima, terlebih jika saran dan kritik yang diberikan semata-mata untuk
26
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
27
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Robiatul Adawiyah, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 11.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
59
kemajuan sekolah”.28
Senada dengan pendapat Ibu Intan, menurut Ibu Farida
“kepala sekolah merupakan pribadi yang sangat terbuka dan fleksibel terhadap
apapun, beliau merupakan sosok yang selalu menampung saran dan kritik
yang diberikan oleh guru maupun staf. Selama kritik dan saran yang diberikan
dirasa bertujuan untuk kemajuan sekolah pasti akan selalu dijadikan
pertimbangan untuk kedepannya akan dilaksanakan atau tidaknya saran dan
kritik yang telah diberikan tersebut”.29
Kepala sekolah selalu bersedia menerima saran dan kritik yang diberikan
oleh guru dan staf. Dengan selalu bersedia menerima saran dan kritik yang
diberikan ini secara tidak langsung diharapkan dapat mengajarkan kepada
para guru dan staf kesediaan menerima saran dan kritik untuk menjadi pribadi
yang lebih baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengajarkan
kepada guru dan staf agar bersedia menerima saran dan kritik. Dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, menurutnya: “tidak ada
cara khusus yang saya lakukan untuk mengajarkan agar guru dan staf bersedia
menerima saran dan kritik, saya hanya mencontohkan saja. Saya bersedia
menerima saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf, dengan
kesediaan saya ini diharapkan guru dan staf mau mencontoh sayan untuk
bersedia pula menerima saran dan kritik”.30
Pendapat tersebut senada dengan
pernyataan yang diberikan oleh Ibu Nana, menurutnya “kepala sekolah tidak
mengajarkan secara langsung agar guru dan staf mau bersedia menerima saran
dan kritik, hanya saja saya secara pribadi dapat menilai bahwa kepala sekolah
28 Hasil wawancara dengan Ibu Intan Nursayyidah wahyudi, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
29
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
30
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
60
dapat dijadikan contoh. Secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada saya
untuk bersedia menerima saran dan kritik, karena beliaupun sebagai kepala
sekolah sangat terbuka dan mau menerima saran dan kritik yang diberikan
oleh guru dan staf”.31
Kepala sekolah yang transformasional memang seharusnya dapat menjadi
contoh yang baik bagi para bawahannya, dengan mencontohkan berbagai
macam hal yang baik kepala sekolah akan dapat jadi panutan sehingga para
bawahan akan berusaha meniru contoh yang telah diberikan oleh
pemimpinnya.
d. Individualized Consideration (Perhatian pada Individu)
Kepala sekolah sebaga pemimpin harus dapat menjadi seorang pendengar
yang baik bagi para bawahannya. Dengan menjadi pendengar yang baik ini
baik guru maupun staf akan merasa diperhatikan oleh kepala sekolah sehingga
dapat menimbulkan rasa kagum terhadap kepal sekolah. Dari hasil wawancara
yang dilakukan oleh penulis dengan kepala sekolah “saya selalu
mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi oleh guru dan staf, walau tidak
harus selalu melalui rapat dalam menyampaikannya karena zaman sekarang
sudah modern keluhan-keluhan yang dirasakan bisa langsung disampaikan
melalui sms, telepon ataupun BBM. Saya tidak mau mempersulit agar
komunikasi berjalan dengan lancar”.32
Sedangkan Bapak Sadili, menyatakan
bahwa “ya, kepala sekolah sejauh ini memang dapat berperan sebagai
pendegar yang baik. Beliau selalu bersedia mendengarkan keluhan-keluhan
yang dihadapi oleh para guru maupun staf hanya saja berhenti pada level
mendengarkan saja tidak ada tindak lanjut untuk memberikan solusi maupun
31 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Fauziah alpiana, guru pada hari senin, 30 Januari 2017 pukul
14.00 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
32 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
61
saran yang dibutuhkan. Dengan begitu saya selaku guru masih kurang
merasakan adanya perhatian yang diberikan oleh kepala sekolah”.33
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu Robi “ya, kepala sekolah
selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi hanya saja tidak ada
tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan ini, saya merasa kurangnya
perhatian yang diberikan kepala sekolah terhadap keluhan yang saya
sampaikan”.34
Hasil wawancara tersebut bahwa kepala sekolah selaku pemimpin belum
bisa memberikan perhatian kepada para guru dan staf, hal tersebut dapat
memberikan dampak buruk bagi guru dan staf dimana guru dan staf akan
merasakan kurangnya perhatian yang diberikan oleh peimpin kepada
bawahannya. Dari keluhan-keluhan yang telah disampaikan oleh guru dan staf
sejauh ini kepala sekolah hanya bertindak sebagai pendengar yang baik saja,
belum ada perhatian khusus yang ditujukan untuk guru dan staf yang
mempunyai keluhan dalam melakukan pekerjaannya.
Berbagai macam kendala yang dihadapi oleh guru dan staf, menurut
pemaparan kepala sekolah “secara garis besar kendala yang kami hadapi ada
dua hal: sarana sekolah yang masih minim dan perhatian ekstra dari para
orang tua dan guru. Sarana yang ada di sekolah apabila memadai akan sangat
mendukung kegiatan intra dan ekstrakurikuler, lahan sekolah ini kurang lebih
1000 m2, kurang ideal untuk sekolah yang jumlah siswanya mencapai 374.
Pergaulan sekarang sudah berada di level mengkhawatirkan seingga kendala
kami menjadi lebih besar dalam mendidik. Kami sudah merasa tidak aneh jika
mendengar anak-anak yang berbicara kasar dan jorok, karena itulah hasil dari
pergaulan lingkungan. Tantangannya memang lebih besar di zaman sekarang
33 Hasil wawancara dengan Bapak Sadili, guru pada hari jumat, 27 Januari 2017 pukul 14.00 WIB
di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
34
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Robiatul Adawiyah, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 11.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
62
dan itu tantangan yang harus kami sikapi secara positif”.35
Ibu Farida juga
menyatakan hal yang sama “kendala yang kami hadapi adalah kurang
memadainya fasilitas sekolah untuk menunjang kelangsungan pembelajaran
setiap harinya. Kurang memadainya fasilitas yang ada menjadikan
pembelajaran kurang efektif”,36
sedangkan menurut Ibu Nana “belum
memadainya fasilitas yang tersedia menjadi kendala dalam menjalankan
tugas”.37
Kesediaan fasilitas yang memadai dalam sekolah merupakan salah satu hal
terpenting, dimana dengan tersedianya fasilitas yang memadai akan
menunjang keefektifan pembelajaran disekolah. Dari hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan dengan Bapak Iskandar “fasilitas yang tersedia
kurang memadai, masih diperlukan banyak penambahan untuk menunjang
kegiatan sehari-hari”.38
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat Ibu
Intan yakni “fasilitas yang ada belum dapat menunjang kegiatan guru dan
staf”.39
Hal itu diakui oleh kepala sekolah “belum semua fasilitas yang ada
dapa menunjang kegiatan kami, tapi upaya agar fasilitas terpenuhi tetap
diusahakan”.40
35
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
36
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
37
Hasil wawancara dengan Ibu Siti Fauziah alpiana, guru pada hari senin, 30 Januari 2017 pukul
14.00 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
38 Hasil wawancara dengan Bapak Iskandar, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul 14.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
39
Hasil wawancara dengan Ibu Intan Nursayyidah wahyudi, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
40
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
63
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, madrasah yang
luas lahannya kurang lebih 1000 m2 dengan jumlah siswa 374 dirasa kurang
ideal, dengan banyaknya siswa ini maka kegiatan belajar mengajar dibagi
menjadi 2 (kelas pagi dan kelas siang). Luas lahan serta fasilitas yang kurang
memadai dapat menjadi penghambat keefektifan kegiatan belajar mengajar,
contohnya saja harus berbagi lapangan ketika mata pelajaran penjaskes jika
sedang melakukan praktek, sedangkan lapangan yang ada saja tidak cukup
luas.
Banyak cara yang dilakukan agar para guru dan staf bisa meningkatkan
prestasi kerja, menurut kepala sekolah “secara kedinasan dan program, ada
program kerja kepala sekolah, program kerja guru dan staf/tata usaha. Cara
yang dilakukan cukup mengacu pada program-program yang sudah ada
tersebut, walaupun ada semacam program atau ide yang baru yang cocok
untuk diterapkan disekolah ini tidak masalah. Yang belum saya laksanakan itu
pemberian reward kepada guru atau staf yang mempunyai prestasi dalam
membina siswa, masih hanya terbatas ada di dalam program tetapi belum
terlaksana”.41
Pendapat tersebut diperkuat dengan pernyataan Ibu Aya “tidak
ada cara tertentu yang dilakukan kepala sekolah agar guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja, keinginan saya harusnya ada evaluasi terhadap
apa yang telah dilaksanakan tetapi nyatanya tidak ada tindak lanjutnya.
Evaluasi hanya sekedar evaluasi saja tetapi tidak ada tindak lanjutnya, tidak
ada reward yang diberikan oleh kepala sekolah baik kepada guru dan staf
yang mempunyai prestasi”.42
Dalam sebuah kegiatan seharusya ada evaluasi yang akan membawa
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam menjalankan program sekolah,
41 ibid
42 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Yayah Qomariyah, guru pada hari kamis, 15 Desember 2016
pukul 14.00 WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
64
sangat disayangkan jika tidak ada evaluasi yang ditindak lanjuti. Sejauh ini
evaluasi hanya sekedar wacana, belum terealisasikan berbagai macam hal
untuk mengevaluasi suatu program yang telah dijalankan tersebut.
Selain itu, dengan tidak adanya reward yang diberikan terhadap guru atau
staf yang mempunyai prestasi kerja akan berdampak buruk, dimana guru dan
staf akan merasa kurang adanya tanggung jawab terhadap tugas yang
diembannya. Pada akhirnya tanggung jawab tersebut akan kembali pada
pribadi guru dan stafnya masing-masing, karena sejauh ini reward untuk guru
dan staf yang mempunyai prestasi kerja hanya masih dalam program saja
belum terealisasikan.
e. Menciptakan Perubahan Besar
Salah satu keberhasilan dari implementasi kepemimpinan
transformasional adalah kepala sekolah dapat menciptakan perubahan besar
bagi sekolah yang dipimpinya, perubahan yang dapat lebih memajukan
sekolah dari seluruh aspeknya. Salah satu aspeknya yaitu mengubah kultur
organisasi, menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Ibu
Aya yaitu “kultur atau budaya yang diterapkan disekolah ini budaya yang
islami, setiap pagi selalu melakukan shalat dhuha berjamaah dan ini sudah
berlangsung selama 2 tahun, shalat zuhur dan ashar berjamaah, selain itu juga
ada program tadarus dan tahfidz yang dilakukan setiap hari, tidak lupa budaya
kebersihan yang selalu dijaga untuk menyadarkan siswa bahwa kebersihan
sebagian dari iman oleh karena itu kita harus senantiasa menjaganya. Untuk
menjaga kebersihan sekolah melakukan program kerja bakti mingguan, selain
program kerja bakti yang mingguan ini para siswa dibiasakan sebelum masuk
kelas untuk selalu cek kebersihan terlebih dahulu”.43
Hal tersebut senada
dengan pendapat yang diberikan oleh Bapak Sadili yakni “kultur yang
43 ibid
65
diterapkan disekolah merupakan kultur atau budaya yang islami, dimana
setiap harinya disekolah selalu melakukan shalat dhuha berjamaah dan shalat
fardhu (zuhur dan ashar) berjamaah pula. Selain itu juga membiasakan para
murid untuk menjaga kebersihannya, dimana melakukan cek kebersihan setiap
hari sebelum masuk kelas. Selain itu pula ada program kerja bakti mingguan
yang dilakukan oleh seluruh siswa dan guru untuk membersihkan lingkungan
sekolah”.44
Kultur atau budaya organisasi di sebuah sekolah akan menghasilkan
kebiasaan-kebiasaan baik sesuai dengan kultur organisasi yang telah
diterapkan. Dengan adanya program shalat dhuha, zuhur dan ashar berjamaah,
diharapkan siswa akan terbiasa untuk shalat tepat waktu dan berjamaah,
seliain itu dengan berbagai macam pembiasaan baik yang diterapkan
disekolah ini juga akan membawa dampak baik bagi para siswanya, dimana
siswa dituntut untuk selalu menjaga kebersihan, shalat tepat waktu dan
menghafal ayat-ayat Al-Qur’an (dalam program tahfidz) diharapkan kebiasaan
yang diterapkan sejak dini ini dapat menjadi bekal untuk kehidupan
selanjutnya kelak.
Perubahan kultur organisasi sekolah senantiasa terjadi, hal ini ditujukan
untuk mencapai visi dan misi yang telah dibuat. Dari hasil wawancara penulis
dengan kepala sekolah yakni “mengadakan perubahan sebenarnya cukup sulit,
hanya saja untuk menjadi lebih baik kami berusaha melakukan perubahan-
perubahan kearah yang lebih baik tersebut. Perubahan yang terjadi seiring
dengan diterapkannya berbagai macam program yang telah kami rancang,
dimana program-progam yang diterapkan ini dapat membantu terwujudnya
visi dan misi madrasah ini”.45
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu
44 Hasil wawancara dengan Bapak Sadili, guru pada hari jumat, 27 Januari 2017 pukul 14.00 WIB
di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
45
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
66
Aam yakni “tidak selalu, kepala sekolah tidak selalu melakukan perubahan
kultur atau budaya sekolah. Hanya saja sekiranya dibutuhkan program atau
kegiatan baru yang dapat membantu untuk mewujudkan visi dan misi sekolah
beliau baru akan mendiskusikannya dengan guru dan staf untuk perubahan
kultur atau budaya sekolah tersebut”.46
Seorang pemimpin yang transformasional harus mampu mengubah kultur
organisasi disekolah yang ia pimpin. Dimana kultur organisasi ini sangat
berpengaruh untuk kemajuan sekolah, berbagai macam program atau
kegiatan-kegiatan yang diterapkan akan mampu menambah kemajuan sekolah
dengan catatan setelah program itu dijalankan dan berhasil. Untuk mengubah
kultur organisasi ini juga dibutuhkan ide-ide yang inovatif agar sekolah dapat
berkembang lebih baik lagi.
Aspek lain dari menciptakan perubahan besar ini yaitu kepala sekolah
harus mampu membantu orang untuk tidak sekedar mengejar kepentingan diri,
ini sangat penting dengan membantu para guru dan staf untuk lebih
mengutamakan kepentingan organisasi. Dengan begitu kepentingan organisasi
akan berjalan dengan baik, menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah,
beliau mengatakan bahwa “ya, saya selalu mengingatkan kepada guru dan staf
untuk lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan
kepentingan diri. Walaupun terkadang dalam keadaan mendesak ada guru
yang lebih mengutamakan kepentingan dirinya, tetapi jika alasannya kuat dan
dapat diterima tentu tidak masalah”.47
Hal tersebut senada dengan pendapat
bapak iskandar yaitu “ya, kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru
dan staf untuk lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan
dengan kepentingan diri”.
46 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Amriyah, guru pada hari sabtu, 17 Desember 2016 pukul 13.00
WIB di ruang kelas MIS Al Falahiyyah Rajeg
47
Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
67
Cara yang dilakukan kepala sekolah agar guru dan staf lebih
mengutamakan kepentingan organisasi yaitu dengan cara mengingatkan, agar
kepentingan organisasi lebih diutamakan sehingga tujuan yang telah
ditentukan dapat tercapai. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ibu Farida
“kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru dan staf bahwa kepentingan
organisasi jauh lebih penting daripada kepentingan diri. dengan
mengutamakan kepentingan organisasi dan bekerjasama dengan baik maka
tujuan organisasi akan segera tercapai”.48
Sedangkan menurut Ibu Robi
“dengan cara mengingatkan bahwa kepentingan organisasi lebih penting dari
kepentingan diri sendiri”.49
Selain itu, aspek lain dari menciptakan perubahan besar ini juga yaitu
mengejar kejayaan. Kepala sekolah yang transformasional harus dapat
mengejar kejayaan bagi sekolah yang dipimpinnya. Kejayaan yang dicapai ini
dapat teridentifikasi dari cara menjalankan visi yang telah ditentukan.
Menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah yaitu “dengan evaluasi kerja.
Dengan adanya evaluasi kami bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan
program yang telah kami jalankan tersebut. Bisa dengan menambah atau
mengurangi program tersebut untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi”.50
Visi yang telah dibuat, kemudian dijalankan. Dengan menjalankan visi
yang telah dibuat tersebut banyak pencapaian yang telah didapat oleh sekolah,
pencapaian tersebut ditandai dengan prestasi yang didapat oleh siswa
diberbagai macam bidang. Dalam waktu dekat ini sekolah berhasil menjuarai
persamu yang diikuti oleh MI se-kecamatan rajeg (kabupaten tangerang),
48 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Farida, guru pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 10.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
49
Hasil wawancara dengan IbuSiti Robiatul Adawiyah, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 11.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
50 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
68
walaupun belum skala besar, setidaknya sekolah dapat menunjukkan adanya
progress kearah yang lebih baik.
Pelaksanaan visi ini juga dirasa cukup berhasil sejauh ini, dimana lulusan
yang di hasilkan unggul dalam pelajaran Al-Qur’an hadits, taat beribadah,
cerdas dan berakhlak mulia. Pelaksanaan visi ini mampu mencapai misi yang
telah ditetapkan, dimana lulusan yang di hasilkan merupakan generasi yang
mampu membaca dan menulis Al-Qur’an itu dikarenakan disekolah ini ada
persyaratan hafalan Al-Qur’an yang merupakan syarat untuk lulus selain itu
juga ada imla (menulis Al-Qur’an). Selain itu, dari pelaksanaan visi yang
tersebut, misi lain yang tercapai yaitu siswa melaksanakan ibadah sesuai
dengan syariat islam, dimana dengan mengadakan program shalat berjamaah
diharapkan siswa mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat islam.
Misi yang juga tercapai atas pelaksanaan visi ini yaitu mengembangkan
potensi kecerdasan anak yang beraneka ragam, pihak sekolah bersedia
memfasilitasi minat dan bakat siswa, itu ditandai dengan banyaknya piala
yang tersusun rapi dilemari sekolah serta dengan adanya berbagai macam
kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah.
Dari ke-6 misi tersebut yang belum tercapai yaitu mendidik siswa agar
memiliki kepribadian yang luhur dan berakhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari, mendidik siswa bukan tugas yang mudah. Dengan lingkungan
pergaulan yang sulit untuk dikontrol, terkadang ditemukan kasus siswa
berkata kasar dan jorok. Selain itu juga untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi siswa belum tercapai dikarenakan luas sekolah yang
kurang dengan jumlah siswa yang banyak, terkadang terjadi kebisingan ketika
kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Dalam mengejar kejayaan, perubahan organisasi sangat diperlukan agar
menjadi lebih baik dari sebelumnya, menurut hasil wawancara penulis dengan
Ibu Intan “ya, guru dan staf selalu dilibatkan dalam perubahan organisasi. Hal
69
ini membuat saya selaku staf sekolah dibutuhkan kehadirannya”.51
Begitu pula
menurut Ibu Yayah “ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
hal apapun, terlebih lagi mengenai perubahan organisasi disekolah”.52
Dari
hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Ibu Robi mengenai pelibatan
guru dan staf dalam pembentukan visi sekolah yaitu “tidak, saya tidak merasa
dilibatkan. Karena visi itu telah dibuat sejak MIS ini dibangun, kalaupun ada
hanya terdapat perubahan pada misi sekolah”. Sedangkan menurut Bapak
Iskandar “tidak, karena visi tersebut sudah diterapkan sejak lama sebelum
saya mengajar di sekolah ini”.53
Untuk mengejar kejayaan kepala sekolah harus sudah memiliki rencana
10 tahun kedepan, dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan kepala
sekolah mengenai rencana 10 tahun kedepan bagi sekolah ini, yaitu “kami
ingin MIS ini menjadi 3 lantai. Lantai 1-2 untuk kelas agar KBM dapat
dilaksanakan pagi hari untuk semua kelas, sore hari nya dapat digunakan
untuk kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan lantai 3 untuk ruang serba guna.
Diluar itu kami ingin punya lulusan yang bisa baca Al-Qur’an, rajin shalat,
taat kepada orang tua dan guru”.54
Dari penyataan tersebut dapat dianalisis
bahwa kepala sekolah sudah memikirkan cukup matang untuk rencana
pembangunan 10 tahun mendatang, bukan hanya soal pembangunan saja
tetapi juga memikirkan bagaimana menghasilkan lulusan yang berkompeten.
51 Hasil wawancara dengan Ibu Intan Nursayyidah wahyudi, Staf Tata Usaha pada hari Senin, 19
Desember 2016 pukul 09.00 WIB di Ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
52 Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sukriyah, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul
11.30 WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
53 Hasil wawancara dengan Bapak Iskandar, guru pada hari jumat, 16 Desember 2016 pukul 14.00
WIB di ruang guru MIS Al Falahiyyah Rajeg
54 Hasil wawancara dengan Bapak Sarip, Kepala Sekolah pada hari Kamis, 22 Desember 2016
pukul 11.00 WIB di Ruang Kepala Sekolah MIS Al Falahiyyah Rajeg
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai implementasi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg (Kabupaten
Tangerang) yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi
dokumen kepada pihak yang dipandang layak menjadi sumber penelitan,
maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa pelaksanaan kepemimpinan transformasional kepala sekolah ini
sudah berjalan dengan cukup baik meski masih ada beberapa hal yang
harus disempurnakan, hal ini ditandai dengan kepala sekolah dapat
menjadi teladan bagi para guru dan staf. Secara langsung ataupun tidak
langsung kepala sekolah dapat mengajarkan kepada para guru dan staf
untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk siswa dan orang tua,
selain itu juga kepala sekolah mengajarkan agar bersedia menerima saran
dan kritik untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Dalam menjalin komunikasi kepada guru, kepala sekolah masih memiliki
beberapa kekurangan yang masih harus diperbaiki yaitu keterbatasan
waktu untuk melakukan komunikasi secara langsung, sehingga berakibat
belum maksimal dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan guru dan
staf. Komunikasi langsung hanya terjadi saat adanya rapat dan situasi
tertentu saja, dengan banyaknya tugas yang diemban sebagai pemimpin
memberikan jarak antara bawahan dan pimpinan yang mengakibatkan
komunikasi secara langsung kepada guru dan staf hanya seperlunya saja.
Komunikasi secara langsung yang jarang terjadi ini menyebabkan
kurangnya perhatian yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru dan
staf.
71
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis
menyampaikan saran-saran yang dianggap positif dan diharapkan dapat
membantu meningkatkan pelaksanaan komunikasi interpersonal antara kepala
sekolah dengan anggota organisasi lainnya, khususnya dengan guru sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah hendaknya mampu memberikan perhatian kepada guru dan
staf yang mengalami kendala dalam menjalankan tugasnya sehingga
kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kepala sekolah seharusnya mampu memberikan motivasi kepada guru dan
staf untuk dapat bekerja secara optimal, motivasi yang diberikan oleh
kepala sekolah dianggap kurang karena sejauh ini hanya melalui perkataan
saja tetapi kepala sekolah tidak memberi contoh kepada guru dan staf utuk
bekerja secara optimal.
3. Kepala sekolah diharapkan untuk lebih mampu mengatur waktu agar
pelaksanaan komunikasi secara langsung dengan guru dan staf dapat lebih
berjalan maksimal, karena bagaimanapun juga komunikasi secara
langsung mampu memberikan kekayaan informasi lebih ketika
berkomunikasi.
4. Kepala sekolah seharusnya sebagai pemimpin dapat tegas dalam
menjalankan peraturan dan memberikan sanksi atau hukuman kepada guru
dan staf yang melanggar peraturan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2011.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.
Husna Asmara, U. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Ghalia
Indonesia. 1982.
J. Dubrin, Andrew. The Complete Ideal’s Guides: Leadership. Jakarta: Prenada.
2009.
Lazaruth, Soewadji. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Yogyakarta:
Kanisius. 1994.
Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2007.
Danim, Sudarwan dan Suparno. Manajemen dan Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.
Siswanto dan Agus Sucipto, Teori dan Perilaku Organisasi Sebuah Tinjauan
Integratif. Malang: UIN-Malang Press. 2008.
Khilmiyah, Akif. Kepemimpinan Transformasional Berkeadilan Gender: Konsep
dan Implementasi di Madrasah. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru. 2015.
Danim, Sudarwan. Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan
Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara. 2005.
Bush, Tony & Marianne Coleman. Manajemen Strategis Kepemimpinan
Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSo 2003.
Sashkin, Marshall & Molly G. Sashkin, Prinsip-prinsip Kepemimpinan. Jakarta:
Erlangga. 2011.
Muhaimin, dkk. “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana. Cet. 2.
2010.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Cet. 10. 2011.
Indrawan, Rully & Poppy Yaniawati. Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan
Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama. 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. 1998.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. 7. 2005.
Moleong Dr. Lexy J. MA. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 1997.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Cet. 8. 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta. Cet. 8. 2010.
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
1. Bagaimana cara bapak mengambil keputusan dalam menghadapi suatu
permasalahan?
2. Apakah dalam pengambilan keputusan bapak selalu melibatkan para guru dan
staf?
3. Apakah keputusan yang diambil bapak dapat diterima oleh bawahan?
4. Bagaimana cara bapak mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja sama
dalam memajukan sekolah?
5. Apakah bapak selalu melibatkan seluruh guru dan staf untuk ikut serta dalam
rapat?
6. Apakah bapak selalu jujur kepada guru dan staf mengenai permasalahan
sekolah?
7. Apakah bapak selalu menepati janji kepada guru dan staf selama menjalankan
tugas?
8. Apakah bapak selalu datang tepat waktu?
9. Bagaimana bapak membangun motivasi dalam diri para guru dan staf untuk
bekerja secara optimal?
10. Apakah bapak memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
11. Pelatihan dan keterampilan apa saja yang diberikan kepada guru dan staf
selama ini?
12. Apakah bapak selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
13. Apakah bapak selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf setiap
masalah yang di hadapi?
14. Apakah bapak selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
15. Bagaimana cara bapak untuk menggali ide-ide baru yang inovatif tersebut?
16. Bagaimana bapak memberi solusi pada guru dan staf dalam menghadapi
masalah?
17. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang bapak berikan?
18. Apakah bapak menerima setiap saran dan kritik yang diberikan guru dan staf?
19. Bagaimana cara bapak mengajarkan kepada guru dan staf untuk bersedia
menerima saran dan kritik?
20. Apakah bapak selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi oleh guru
dan staf?
21. Pada umumnya kendala apa saja yang di hadapi oleh guru dan staf?
22. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan para guru dan
staf?
23. Cara apa saja yang dilakukan oleh bapak agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
24. Bagaimana kultur organisasi di MIS Al-Falahiyyah?
25. Apakah ada perubahan kultur organisasi di sekolah? Jika ya, bagaimana
perubahannya?
26. Apakah bapak selalu mengingatkan agar para guru dan staf untuk lebih
mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan
diri?
27. Cara apa yang dilakukan kepala sekolah agar para bawahan lebih
mengutamakan kepentingan organisasi?
28. Bagaimana cara kepala sekolah menjalankan visi yang telah di tentukan?
29. Pencapaian apa saja yang sudah diwujudkan oleh sekolah atas pelaksanaan
visi tersebut?
30. Apa rencana 10 tahun kedepan untuk sekolah ini?
PEDOMAN WAWANCARA GURU DAN STAFF
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
11. Adakah program penambahan keterampilan yang diberikan untuk guru dan staf?
Jika ada, keterampilan apa?
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf setiap
masalah yang dihadapi?
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah yang
sedang di hadapi?
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk bersedia
menerima saran dan kritik?
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya sekolah
agar lebih baik dari sebelumnya?
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf lebih
mengutamakan kepentingan organisasi?
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
HASIL DESKRIPSI WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Sarip, S.Pd.I
Jabatan : Kepala Sekolah
Hari / Tanggal : Kamis / 22 Desember 2016
Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah
B. Hasil Wawancara
1. Bagaimana cara bapak mengambil keputusan dalam menghadapi suatu
permasalahan?
Jawab : Saya akan musyawarah dengan para guru terkait dengan masalah
yang dihadapi. Saya bisa saja mengambil keputusan sendiri, tapi perlu diingat
bahwa kita ini hidup di negara dengan sistem demokratis, tidak boleh otoriter
dan tidak boleh sok kuasa.
2. Apakah dalam pengambilan keputusan bapak selalu melibatkan para guru dan
staf?
Jawab : Selalu, saya sebisa mungkin selalu melibatkan para guru dan staf
dalam mengambil keputusan. Walaupun hampir setiap permasalahan
diselesaikan dengan cara musyawarah bersama guru dan staf tetapi memang
ada beberapa hal yang menjadi hak prerogatif kepala sekolah contohnya
dalam menunjuk guru untuk dijadikan wali kelas, dan harus bisa menentukan
kelas berapa yang pantas bagi guru tersebut. Tentu dengan melihat
background pendidikan guru yang bersangkutan.
3. Apakah keputusan yang bapak ambil dapat diterima oleh bawahan?
Jawab : Ya, keputusan yang telah diambil pada akhirnya dapat diterima oleh
guru dan staf. Saya selalu bersedia membuka diri untuk berunding dengan
bawahan mengenai masalah yang dihadapi, walaupun kadang terjadi pro dan
kontra. Itu tidak mengapa selama tujuannya untuk memajukan madrasah
kami.
4. Bagaimana cara bapak mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja sama
dalam memajukan sekolah?
Jawab : Untuk mengajak guru dan staf agar selalu bekerja sama dalam
memajukan sekolah, saya selalu mengingatkan kembali bahwa mendidik
adalah amanat yang harus dikerjakan, ini adalah perjuangan di dunia yang
insha Allah mendapat balasan kebaikan di akhirat. Selain itu menjaga
kerukunan antar warga sekolah juga penting, baik guru-murid-wali murid
adalah tiga aspek yang menggerakkan sekolah. Inti dari itu semua adalah kerja
sama dan sama-sama kerja. Saya juga menantang guru-guru untuk kreatif
dalam banyak hal, dalam cara mengajar dikelas agar siswa tidak bosan,
menghias kelas agar kelas itu nyaman, menjaga kebersihan, yang menekankan
bahwa sekolah itu rumah kedua.
5. Apakah bapak selalu melibatkan seluruh guru dan staf untuk ikut serta dalam
rapat?
Jawab : Ya, saya selalu melibatkan guru dan staf untuk ikut serta dalam rapat.
Dari rapat-rapat yang kami lakukan sejauh ini sekitar 85% yang hadir, bagi
guru ataupun staf yang tidak hadir saat rapat harus bertanya mengenai apa saja
yang jadi pembahasan saat rapat.
6. Apakah bapak selalu jujur kepada guru dan staf mengenai permasalahan
sekolah?
Jawab : Selalu, saya tidak mau menutup-nutupi jika ada masalah. Selain untuk
mencari solusi, dengan adanya keterbukaan maka tidak ada rasa curiga.
Semua masalah saya kemukakan agar kami tau dan paham apa tantangan yang
harus dihadapi.
7. Apakah bapak selalu menepati janji kepada guru dan staf selama menjalankan
tugas?
Jawab : Saya selalu berusaha untuk menepati janji saya kepada dewan guru
dan staf, saya selalu berusaha untuk terbuka mengenai semua masalah,
keuangan, dan segala bentuk pendanaan untuk sekolah. Saya tidak ingin ada
yang ditutup-tutupi.
8. Apakah bapak selalu datang tepat waktu?
Jawab : Ya, sejauh ini saya selalu datang sebelum jam 7 ke MIS. Kalaupun
telat, saya konfirmasi ke staf tata usaha atau guru yang lain. Kecuali ada
kejadian diluar kendali seperti sedang dalam perjalanan menuju MIS ban
motor saya bocor, itu sudah pasti akan telat. Dengan saya selalu konsisten
datang tepat waktu diharapkan dapat memotivasi guru dan staf untuk dapat
disiplin waktu.
9. Bagaimana bapak membangun motivasi dalam diri para guru dan staf untuk
bekerja secara optimal?
Jawab : Sebelum saya memotivasi orang lain saya harus memotivasi diri
sendiri dulu. Saya selalu ingatkan untuk memberi pelayanan pendidikan yang
maksimal kepada para siswa di MIS.
10. Apakah bapak memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, saya selalu memberikan kesempatan kepada guru dan staf yang
ingin mengikuti berbagai macam pelatihan guna meningkatkan jenjang
karirnya. Pelatihan yang telah di susun jadwalnya oleh ketua/staf Kelompok
Kerja Madrasah (KKM), Kami juga ada rencana untuk mengadakan pelatihan
parenting bagi orang tua dan guru. Insha allah akan dilaksanakan di semester
2 ini, hanya saja waktunya yang belum ditentukan kapan akan
dilaksanakannya.
11. Pelatihan dan keterampilan apa saja yang diberikan kepada guru dan staf
selama ini?
Jawab : Jadwal pelatihan yang telah diikuti sudah cukup banyak, dapat dilihat
di arsip sekolah. Saya tidak ingat pelatihan apa saja yang telah diikuti oleh
dewan guru dan staf, tapi inti materinya mengenai cara pembuatan RPP,
jumlah hari efektif dan tidak efektif, yang berkaitan dengan macam-macam
administrasi guru.
12. Apakah bapak selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, saya selalu memberikan informasi kepada guru dan staf. Jika ada
informasi penting dari KKM, KKG atau dari pengawas yang terkait info
kedinasan, saya selalu membagikan informasi tersebut. Sedangkan untuk
informasi internal sekolah saya infokan melalui rapat yang dilakukan sebulan
sekali, atau jika informasi itu sangat penting maka saya sampaikan melalui
grup Whatsapp sekolah.
13. Apakah bapak selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf setiap
masalah yang di hadapi?
Jawab : Ya, karena prinsip saya sekolah itu tim. Harus kerja sama dan sama-
sama kerja untuk kemajuan bersama.
14. Apakah bapak selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Ide tidak harus selalu datang dari saya, saya bersedia menampung ide-
ide ataupun aspirasi dari para guru maupun staf untuk pegembangan sekolah
ini. Jika sekiranya ada ide baru yang inovatif dari guru ataupun staf yang
sekiranya berpotensi untuk mengembangkan sekolah saya pasti akan dengan
senang hati menampungnya dan melakukan tindak lanjut agar ide-ide yang
inovatif tersebut dapat terealisasikan nantinya. Dengan cara sharing dalam
rapat, di diskusikan bagaimana baiknya sehingga nantinya mendapatkan
keputusan final dan ide tersebut dapat di laksanakan.
15. Bagaimana cara bapak untuk menggali ide-ide baru yang inovatif tersebut?
Jawab : Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menggali ide-ide baru
yang inovatif untuk mengembangkan sekolah salah satunya selalu
menekankan terhadap diri sendiri untuk terus gemar membaca agar ilmu yang
didapat terus bertambah agar bisa menyesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan para siswa.
16. Bagaimana bapak memberi solusi pada guru dan staf dalam menghadapi
masalah?
Jawab : Kami pecahkan masalah bersama dengan musyawarah karena
keputusan bersama akan berdampak lebih baik.
17. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang bapak berikan?
Jawab : Ya, para guru dan staf selalu menerima arahan yang saya berikan. Jika
ada yang belum jelas kami akan diskusikan dalam rapat atau sekedar sharing
di ruang guru. Fleksibel saja, tidak harus menunggu. Kapan saja ada hal yang
ingin di bahas kita bisa langsung membicarakannya.
18. Apakah bapak menerima setiap saran dan kritik yang diberikan guru dan staf?
Jawab : Pasti, saya tidak alergi dengan kritik dan saran yang bertujuan untuk
kemajuan MI.
19. Bagaimana cara bapak mengajarkan kepada guru dan staf untuk bersedia
menerima saran dan kritik?
Jawab : Tidak ada cara khusus yang saya lakukan untuk mengajarkan agar
guru dan staf bersedia menerima saran dan kritik, saya hanya mencontohkan
saja. Saya bersedia menerima saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan
staf, dengan kesediaan saya ini diharapkan guru dan staf mau mencontoh
sayan untuk bersedia pula menerima saran dan kritik.
20. Apakah bapak selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi oleh guru
dan staf?
Jawab : Saya selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi oleh guru
dan staf, walau tidak harus selalu melalui rapat dalam menyampaikannya
karena zaman sekarang sudah modern keluhan-keluhan yang dirasakan bisa
langsung disampaikan melalui sms, telepon ataupun BBM. Saya tidak mau
mempersulit agar komunikasi berjalan dengan lancar.
21. Pada umumnya kendala apa saja yang di hadapi oleh guru dan staf?
Jawab : Secara garis besar kendala yang kami hadapi ada dua hal: sarana
sekolah yang masih minim dan perhatian ekstra dari para orang tua dan guru.
Sarana yang ada di sekolah apabila memadai akan sangat mendukung kegiatan
intra dan ekstrakurikuler, lahan sekolah ini kurang lebih 1000 m2, kurang
ideal untuk sekolah yang jumlah siswanya mencapai 374. Pergaulan sekarang
sudah berada di level mengkhawatirkan seingga kendala kami menjadi lebih
besar dalam mendidik. Kami sudah merasa tidak aneh jika mendengar anak-
anak ang berbicara kasar dan jorok, karena itulah hasil dari pergaulan
lingkungan. Tantangannya memang lebih besar di zaman sekarang dan itu
tantangan yang harus kami sikapi secara positif.
22. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan para guru dan
staf?
Jawab : Belum semua fasilitas yang ada dapa menunjang kegiatan kami, tapi
upaya agar fasilitas terpenuhi tetap diusahakan.
23. Cara apa saja yang dilakukan oleh bapak agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Secara kedinasan dan program, ada program kerja kepala sekolah,
program kerja guru dan staf/tata usaha. Cara yang dilakukan cukup mengacu
pada program-program yang sudah ada tersebut, walaupun ada semacam
program atau ide yang baru yang cocok untuk diterapkan disekolah ini tidak
masalah. Yang belum saya laksanakan itu pemberian reward kepada guru atau
staf yang mempunyai prestasi dalam membina siswa, masih hanya terbatas
ada di dalam program tetapi belum terlaksana.
24. Bagaimana kultur organisasi di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Kultur organisasi di sekolah menerapkan kultur atau budaya yang
islami. Untuk mencapai visi yang telah ditentukan, sekolah menerapkan kultur
yang dianggap sesuai sehingga visi sekolah dapat tercapai. Setiap harinya,
kami selalu melaksanakan shalat dhuha, dzuhur dan ashar secara berjamaah.
Selain itu juga ada program tahfidz dan tadarus, dan tidak lupa pula budaya
untuk menjaga kebersihan. Dimana kami selalu mengingatkan kepada siswa
pentingnya menjaga kebersihan.
25. Apakah ada perubahan kultur organisasi di sekolah? Jika ya, bagaimana
perubahannya?
Jawab : Mengadakan perubahan sebenarnya cukup sulit, hanya saja untuk
menjadi lebih baik kami berusaha melakukan perubahan-perubahan kearah
yang lebih baik tersebut. Perubahan yang terjadi seiring dengan diterapkannya
berbagai macam program yang telah kami rancang, dimana program-progam
yang diterapkan ini dapat membantu terwujudnya visi dan misi madrasah ini.
26. Apakah bapak selalu mengingatkan agar para guru dan staf untuk lebih
mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan
diri?
Jawab : Ya, saya selalu mengingatkan kepada guru dan staf untuk lebih
mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan diri.
Walaupun terkadang dalam keadaan mendesak ada guru yang lebih
mengutamakan kepentingan dirinya, tetapi jika alasannya kuat dan dapat
diterima tentu tidak masalah.
27. Cara apa yang dilakukan kepala sekolah agar para bawahan lebih
mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Saya selalu mengingatkan kepada guru dan staf mengenai
kewajibannya, dengan mengingatkan kewajibannya selaku guru dan staf
diharapkan guru dan staf dapat lebih mengutamakan kepentingan organisasi.
28. Bagaimana cara kepala sekolah menjalankan visi yang telah di tentukan?
Jawab : Dengan evaluasi kerja. Dengan adanya evaluasi kami bisa mengetahui
kelebihan dan kekurangan program yang telah kami jalankan tersebut. Bisa
dengan menambah atau mengurangi program tersebut untuk ditindak lanjuti
sesuai dengan kondisi.
29. Pencapaian apa saja yang sudah diwujudkan oleh sekolah atas pelaksanaan
visi tersebut?
Jawab : Pelaksanaan visi sekolah ini sudah dapat mewujudkan suatu
kebanggaan bagi sekolah, hal itu ditandai dengan berbagai macam prestasi
yang diperoleh siswa dalam berbagai bidang, terlebih lagi dalam
keagamaannya. Dalam waktu dekat ini, Alhamdulillah kemarin kami
menjuarai Persamu yang diikuti oleh MI di kecamatan Rajeg.
30. Apa rencana 10 tahun kedepan untuk sekolah ini?
Jawab : Kami ingin MIS ini menjadi 3 lantai. Lantai 1-2 untuk kelas agar
KBM dapat dilaksanakan pagi hari untuk semua kelas, sore hari nya dapat
digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan lantai 3 untuk ruang
serba guna. Diluar itu kami ingin punya lulusan yang bisa baca Al-Qur’an,
rajin shalat, taat kepada orang tua dan guru.
Narasumber
HASIL WAWANCARA STAF TATA USAHA
A. Identitas Informan
Nama : Siti Robiatul Adawiyah, S.Pd
Jabatan : Staf Tata Usaha
Hari / Tanggal : Senin / 19 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan mengenai berbagai macam permasalahan sekolah.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, saya selaku staf tata usaha disini bersedia menerima apapun
keputusan yang telah diambil oleh kepala sekolah.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Dengan cara mengingatkan. kepala sekolah selalu mengingatkan
kepada guru dan staf baik dalam forum maupun langsung bahwa mendidik
adalah amanat yang harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, dan kepala
sekolah juga selalu mengingatkan untuk selalu menjaga kerukunan dan
komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah sehingga kerja sama
dapat terjalin dengan baik guna memajukan sekolah.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, sejauh ini dalam setiap rapat yang dilakukan baik guru maupun
staf selalu diikut sertakan. Kecuali ada guru atau staf yang berhalangan hadir.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, selama saya bekerja disini menurut saya kepala sekolah selalu
jujur dalam hal apapun. Terlebih lagi mengenai keuangan sekolah, beliau
sangat transparan tidak ada yang ditutup-tutupi. Sikap beliau yang selalu jujur
ini menimbulkan kepercayaan saya sebagai staf kepada beliau.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janjinya.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Dengan cara mencontohkan terlebih dahulu bahwa beliau
menunjukkan perilaku yang disiplin. Contohnya seperti disiplin waktu, kepala
sekolah selalu datang tepat waktu jikapun ada keterlambatan sudah pasti akan
konfirmasi ke guru maupun staf yang ada.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Kepala sekolah mengingatkan bawahan untuk selalu memperhatikan
kerapihannya, beliau selalu menunjukkan sosok pemimpin yang rapih selalu
menggunakan seragam yang sudah menjadi peraturan sekolah. Dengan hal ini
saya selaku staf termotivasi untuk selalu memperhatikan kerapihan diri
dengan selalu berseragam sesuai kesepakatan yang telah ditentukan. Selain itu
juga kepala sekolah selalu mengingatkan atau menegur guru atau staf yang
tidak menjaga kerapihannya.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Dengan memberikan kata-kata motivasi, namun menurut saya cara itu
kurang efektif karena tidak dapat menumbuhkan motivasi teruntuk diri saya
sendiri.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mendukung dan memberikan kesempatan
untuk mengikuti pelatihan.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ada, tetapi hanya ditujukan untuk guru. Selama saya disini belum ada
pelatihan yang diberikan kepada staf sekolah.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, perihal apapun kepala sekolah selalu menginformasikan kepada
guru dan staf. Baik melalui rapat ataupun melalui perangkat media, kami
memiliki grup WhatsApp sekolah.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, kepala sekolah sangat terbuka kepada guru dan staf. Jadi, setiap
masalah yang dihadapi oleh sekolah pasti akan dikomunikasikan untuk
mendapatkan jalan keluar yang baik sehingga masalah yang dihadapi dapat
terselesaikan.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan ide yang inovatif untuk
perkembangan sekolah. Berbagai macam program-program baru yang
sekiranya dapat memajukan sekolah itu menjadi list tersendiri untuk segera
diterapkan walaupun terkadang ide juga didapat dari guru maupun staf
sekolah ini.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, sebagai pemimpin yang baik dlaam pengambilan keputusan pada
akhirnya solusi yang diberikan dapat menyelesaikan maslaah yang sedang
dihadapi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Ya, baik guru maupun staf selalu bersedia menerima arahan yang
diberikan oleh kepala sekolah, karena bagaimanapun posisi kita disini sebagai
bawahan. Selama arahan yang diberikan bermanfaat dan bertujuan baik, baik
guru maupun staf pasti akan bersedia menerima arahan yang diberikan.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu bersedia untuk menampung saran dan kritik
yang kami berikan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Dengan cara beliau memperlihatkan sebagai pemimpin bahwa kepala
sekolah mau menerima saran dan kritik, menurut saya secara tidak langsung
sikap yang seperti itu yang dapat dijadikan contoh oleh bawahannya untuk
dapat menerima saran dan kritik pula.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang
dihadapi hanya saja tidak ada tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan ini,
saya merasa kurangnya perhatian yang diberikan kepala sekolah terhadap
keluhan yang saya sampaikan.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Fasilitas yang belum lengkap.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum, ruang staf tata usaha yang kurang besar belum dapat
menunjang kegiatan staf sehari-hari.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Dengan memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang
sekiranya dapat meningkatkan prestasi kerja.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Budaya yang islami, yang diterapkan berdasarkan atas visi sekolah.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Tidak selalu, sekiranya jika diperlukan perubahan untuk menjadi lebih
baik baru dilakukan.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mengingatkan agar lebih mengutamakan
kepentingan organisasi. Kecuali jika memang keadaan mendesak yang
mengharuskan saya lebih mementingkan kepentingan pribadi itu sudah pasti
ada toleransi.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara mengingatkan bahwa kepentingan organisasi lebih
penting dari kepentingan diri sendiri.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, untuk perubahan organisasi ke arah yang lebih baik guru dan staf
selalu dilibatkan.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tidak, saya tidak merasa dilibatkan. Karena visi itu telah dibuat sejak
MIS ini dibangun, kalaupun ada hanya terdapat perubahan pada misi sekolah.
Siti Robiatul Adawiyah, S.Pd
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Siti Fauziah Alpiana, S.Pd
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Senin / 30 Januari 2017
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, saya sebagai guru bersedia menerima keputusan yang telah
diambil oleh kepala sekolah mengenai suatu permasalahan yang dihadapi.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Dengan cara mengingatkan untuk selalu bekerja sama dalam
memajukan sekolah.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, guru dan staf selalu dilibatkan dalam setiap rapat yang
dilaksanakan.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah sangat terbuka mengenai masalah apapun. Dan
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin menurut saya beliau sangat
jujur dalam mengemban tugasnya.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janji. Kalaupun ada janji yang
belum ditepati, pasti beralasan yang dapat diterima oleh saya selaku bawahan.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Dengan cara memberikan contoh, dan dengan selalu mengingatkan
mengenai tugas dan kewajiban sebagai pendidik untuk disiplin terhadap
segala hal.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Melalui teguran jika ada guru yang kurang memperhatikan
kerapihannya, hanya saja motivasi yang beliau berikan belum berdampak
dalam memberikan kesadaran kepada guru dan staf untuk memperhatikan
kerapihannya. Walaupun dalam kesehariannya hampir seluruh guru dan staf
selalu memperhatikan kerapihannya, namun jika untuk masalah motivasi yang
diberikan saya rasa belum dapat memotivasi guru dan staf.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Dengan cara mengingatkan akan tugas dan tanggung jawab yang
harus diemban sebagai pendidik, namun hanya sebatas bentuk pengingatan
saja. Belum ada tindak lanjut atau reward yang diberikan kepada guru atau
staf yang berkerja secara optimal atau berprestasi.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan izin kepada guru dan staf yang
ingin mengikuti pelatihan.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ada, pelatihan penyusunan kalender pendidikan dan hari efektif
belajar, penyusunan RPP berkarakter, penyusunan program tahunan dan lain-
lain.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, hal apapun mengenai sekolah selalu di informasikan kepada guru
dan staf.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mengkomunikasikan berbagai masalah yang
dihadapi sekolah kepada guru dan staf. Kepala sekolah sangat terbuka kepada
guru dan staf mengenai masalah apapun.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Ya, untuk mengembangkan sekolah ide-ide baru selalu dimunculkan
oleh kepala sekolah selaku pemimpin. Walaupun terkadang kepala sekolah
juga memberikan kesempatan untuk guru dan staf yang mempunyai ide-ide
yang inovatif untuk pengembangan sekolah, ide yang diberikan kemudian
ditampung untuk dipertimbangkan dan di diskusikan pada akhirnya akan di
laksanakan atau tidak.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan suatu
permasalahan yang sedang di hadapi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Ya, saya selaku guru disekolah ini selalu bersedia menerima arahan
yang diberikan oleh kepala sekolah.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, saran dan kritik yang diberikan oleh para guru dan staf selalu
dapat diterima oleh kepala sekolah. Walaupun dalam pelaksanaannya,
terkadang ada saran dan kritik yang tidak diterapkan atau dijalankan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Kepala sekolah tidak mengajarkan secara langsung agar guru dan staf
mau bersedia menerima saran dan kritik, hanya saja saya secara pribadi dapat
menilai bahwa kepala sekolah dapat dijadikan contoh. Secara tidak langsung
dapat mengajarkan kepada saya untuk bersedia menerima saran dan kritik,
karena beliaupun sebagai kepala sekolah sangat terbuka dan mau menerima
saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang
diberikan oleh guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Tetapi tidak ada
tindak lanjut mengenai keluhan yang dilontarkan tersebut.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Belum memadainya fasilitas yang tersedia menjadi kendala dalam
menjalankan tugas.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum, fasilitas yang tersedia disekolah belum memadai dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Dengan cara selalu mengingatkan untuk bekerja secara optimal
sehingga prestasi kerja dapat meningkat dan memberikan dukungan untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Budaya yang diterapkan disekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah yang telah diterapkan, yaitu budaya islami yang membiasakan untuk
selalu mengucapkan salam, menjaga kebersihan dan melaksanakan shalat
berjamaah setiap harinya.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Terkadang, jika sekiranya ada program yang perlu diterapkan untuk
membuat sekolah lebih baik lagi pasti akan dilakukan penambahan program
tersebut. Tidak mengubah kultur yang sudah ada, hanya saja melakukan
penambahan di bidang tertentu yang sekiranya dibutuhkan.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan diri.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara memberikan tanggung jawab dan tugas kepada masing-
masing guru dan staf.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf untuk ikut andil
dalam perubahan organisasi. Kepala sekolah selalu melakukan diskusi dengan
para guru dan staf mengenai masalah apapun yang bertujuan untuk perubahan
organisasi ke arah yang lebih baik.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tidak, karena visi dibentuk sejak lama. Kecuali untuk pengembangan
visi tersebut, guru dan staf pasti selalu dilibatkan untuk menghasilkan sekolah
yang lebih berkualitas lagi.
Siti Fauziah Alpiana, S.Pd
HASIL WAWANCARA STAF TATA USAHA
A. Identitas Informan
Nama : Intan Nursayyidah Wahyudi
Jabatan : Staf Tata usaha
Hari / Tanggal : Senin / 19 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Tergantung mengenai masalahnya, ada kalanya kepala sekolah
melibatkan guru dan staf dalam pengambilan tersebut terkadang juga hanya
beberapa perwakilan saja. Dan ada waktunya kepala sekolah sebagai
pemimpin dalam mengambil keputusannya sendiri.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Saya selaku staf bersedia menerima keputusan apapun yang diambil
oleh kepala sekolah, terlebih jika keputusan itu dapat menyelesaikan masalah
yang seang dihadapi.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Kepala Sekolah setiap pagi selalu mengingatkan mengenai tugas dan
bekerja sama dalam memajukan sekolah.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Selama ini jika melakukan rapat guru dan staf selalu dilibatkan dan
hampir semua guru dan staf hadir dalam rapat tersebut.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, sejauh ini kepala sekolah selalu jujur dan terbuka mengenai
segala permasalahan yang dihadapi sekolah, selain itu juga.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Kepala sekolah selalu mencoba untuk menepati janjinya kepada guru
dan staf dalam menjabat selama ini.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Sebagai pemimpin yang baik kepala sekolah harus menunjukkan
kedisiplinan yang diberikan kepada guru sehingga guru juga termotivasi untuk
selalu rapi.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Dengan cara menegur, tetapi sejauh ini secara pribadi saya tidak
pernah mendapat teguran mengenai permasalahan kerapihan.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Kepala sekolah dan guru selalu saling memotivasi untuk bekerja
secara optimal. Namun tidak ada tindak lanjut dari pemberian motivasi ini,
tidak ada reward yang diberikan. Selain itu motivasi juga hanya berbentuk
ajakan saja.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan bagi para guru dan
staf untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan jenjang karir. kepala
sekolah sangat mendukung apa pun kegiatan positif yang ingin diikuti oleh
guru dan staf.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Selama saya bekerja disini saya tidak pernah mengikuti pelatihan,
karena saya bekerja disekolah ini belum lama. Jadi saya belum mengikuti
pelatihan-pelatihan.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Informasi apapun mengenai sekolah pasti selalu diinformasikan, baik
secara langsung maupun melalui media elektronik.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, setiap masalah yang dihadapi sekolah kepala sekolah selalu jujur
dan terbuka. Kepala sekolah tidak pernah menutup-nutupi apapun mengenai
kepemimpinannya kepada bawahannya.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Kepala sekolah jarang memberikan ide yang baru biasanya emang
yang sudah ada saja.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, solusi yang diberikan oleh kepala sekolah mampu menyelesakan
masalah yang dihadapi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Saya selaku staf sekolah bersedia menerima arahan-arahan yang
diberikan oleh kepala sekolah.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Saran dan kritik yang diberikan oleh guru atau staf pasti akan selalu
diterima oleh kepala sekolah. Beliau selalu bersedia menerima, terlebih jika
saran dan kritik yang diberikan semata-mata untuk kemajuan sekolah.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Tergantung saran dan kritik nya apa dulu kalau yang membangun
akana di terima oleh guru dan kepala sekolah
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan yang saya hadapi
sebagai staf walau terkadang penanganannya cukup lama.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Fasilitas yang ada belum dapat menunjang kegiatan saya sebagai staf
sekolah.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum, fasilitas yang tersedia belum memadai. Terbatasnya ruang
kerja saya yang cenderung cukup sempit untuk ruang tata usaha tidak dapat
memaksimalkan kinerja saya sebagai staf.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Memberikan dukungan untuk melakukan pelatihan sehingga guru
ebih berprestasi
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Kultur atau budaya yang islami yang diterapkan di MIS ini, setiap
harinya sekolah mempunyai program tadarus untuk dapat menghasilkan
lulusan yang mampu membaca al-quraan dengan tartil. Selain itu juga ada
program tahfidz yang mask kedalam mata pelajaran, dan shalat berjamaah.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Untuk merubah kultur atau budaya saya rasa cukup sulit, paling
menagdakan penambahan program yang sekiranya dibutuhkan untuk
meningkatkan sekolah menjadi lebih baik lagi.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan diri, tetapi kepala
sekolah juga senantiasa memberikan kelonggaran jika ada kepentingan diri
yang tidak bisa ditinggalkan.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Kita sudah punya tanggung jawab masing masing jadi kepala sekolah
juga percaya pada kita bahwa kita tidak mungkin menelantarkan siswa.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, guru dan staf selalu dilibatkan dalam perubahan organisasi. Hal
ini membuat saya selaku staf sekolah dibutuhkan kehadirannya.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Saya selaku staf sekolah tidak dilibatkan dalam pembentukan visi
sekolah, hanya saja jika pengembangan hal apapun terkait sekolah pasti
dilibatkan karena visi ini sendiri juga telah terbentuk sejak awal berdirinya
sekolah.
Intan Nursayyidah Wahyudi
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Iskandar, S.Pd
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Jum’at / 17 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Tergantung, keputusan yang bagaimana dulu. Jika kebijakan terkait
siswa guru sudah pasti dilibatkan tetapi jika kebijakan terkait peraturan
sekolah tidak semua guru dan staf dilibatkan dalam pengambilan keputusan
tersebut.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Sebagai seorang guru, saya harus menerima apapun kebijakan kepala
sekolah. Jika kepala sekolah salah dalam mengambil kebijakan tentu saya
akan protes.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Pertama dengan mengadakan rapat, kedua kepala sekolah
memberikan semangat dan motivasi untuk memajukan sekolah.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Sejauh ini, kepala sekolah selalu melibatkan seluruh guru dan staf
untuk ikut serta dalam rapat sehingga para guru dan staf merasa dianggap
penting keberadaannya untuk ikut serta dalam memajukan sekolah
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Sejauh ini jujur. Kepala sekolah selalu terbuka jika ada masalah baik
itu terkait keuangan, peningkatan profesi guru, masalah sekolah beliau selalu
terbuka.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janjinya.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Kepala sekolah merupakan orang yang sibuk. Jadi, kepala sekolah
jarang berada disekolah. Untuk menumbuhkan kedisiplinan itu sendiri, guru
mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Saya melihat kepala sekolah selalu dalam keadaan rapih, jadi saya
selalu mengikuti kerapihan yang dicontohkan kepala sekolah. Kepala sekolah
langsung meneguru guru yang tidak rapih, sehingga saya merasa harus selalu
rapih.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Pemberian motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih
bersifat komunikatif seperti kata-kata yang mempengaruhi guru kea rah yang
lebih baik. Contohnya “ayo kita sama-sama majukan sekolah ini”.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru termasuk
saya untuk ikut dalam pelatihan-pelatihan.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ada, pelatihan KBM menggunakan multimedia, pelatihan
penyusunan KKM dan pelatihan pembuatan kisi-kisi soal tiap semester.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan
staf. Tetapi, informasi yang diberikan oleh kepala sekolah lebih sering melalui
media grup whatsapp dikarenakan terbatasnya waktu kepala sekolah untuk
berada di sekolah.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Dalam setiap masalah yang dihadapi oleh sekolah, kepala sekolah
selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf. Apapun masalahnya pasti
akan dikomunikasikan.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Tidak selalu, ide juga terkadang berasal dari para guru dan staf.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Salah satu masalah yang dihadapi oleh saya adalah siswa yang jarang
masuk. Saya membicarakan masalah tersebut kepada beliau melalui telepon
dan beliau memberikan masukan sehingga masalah tersebut dapat selesai.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Ya, saya sebagai guru disini bersedia menerima arahan-arahan yang
diberikan oleh kepala sekolah.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menerima saran dan kritik yang diberikan
oleh guru dan staf. Walaupun terkadang dalam prakteknya membutuhkan
waktu lama untuk menerapkan saran dan kritik yang diberikan tersebut.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Menurut saya saran dan kritik merupakan hal membangun jadi dari
awal saya juga sangat menerima kritik dan saran baik dari kepala sekolah
maupun guru.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Kepala sekolah selalu mendengarkan apapun masalah guru baik
masalah murid yang menyalahi aturan dan kompensasi yang terlambat yang di
terima guru.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Sarana dan prasarana yang diberikan sekolah termasuk kurang banyak
yang tidak ada jadi guru sering kebingungan ketika mengajar. Ataupun tidak
jarang kita modal sendiri untuk membeli barang yang kurang.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum, fasilitas yang tersedia belum memadai, masih diperlukan
banyak penambahan untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Memberikan dukungan dengan mengikutsertakan guru pelatihan-
pelatihan, adanya hasil penjualan buku dan pemberian THR pada hari lebaran.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Budaya yang dilakukan seperti tadarus, tahfiz, dan sholat berjamaah
setiap harinya.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Tentu, setiap zaman kan berubah contohnya anak sekarang lebih
memilih gadget dari pada membaca al-quran nah disini diadakan budaya
seperti itu untuk menciptakan murid yang baik.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Menurut saya tidak, contoh anak saya sedang sakit maka kepala
sekolah berpesan agar lebih mementingkan keluarga saya.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Kepala sekolah setiap pagi dan siang selalu memberikan statement
untuk mengingatkan guru apa yang menjadi tugasnya.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Sejauh yang saya rasa iyah, kepala sekolah mengadakan rapat untuk
menanyakan kedepannya.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tidak, karena visi tersebut sudah diterapkan sejak lama sebelum saya
mengajar di sekolah ini.
Iskandar, S.Pd
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Yayah Sukriyah
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Jumat / 16 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Tidak selalu, terkadang hanya perwakilan guru dan staf saja yang
sekiranya dibutuhkan untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan. Dan
bahkan juga ada waktunya kepala sekolah tidak melibatkan guru dan staf
dalam mengambil keputusan tergantung dengan masalah apa dulu.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Guru dan staf menurut saya akan selalu bersedia menerima keputusan
yang telah diambil oleh kepala sekolah, terlebih lagi jika pengambilan
keputusan itu sebelumnya telah di diskusikan terlebih dahulu dengan para
guru dan staf.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Kepala sekolah selalu mengingatkan untuk selalu menjalankan tugas
dan saling bekerja sama. Biasanya hanya melalui komunikasi saja.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, dalam setiap rapat yang dilaksanakan guru dan staf selalu
diikutsertakan.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu jujur dan terbuka. Sejauh ini tidak hal yang
ditutup-tutupi dari para guru dan staf.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Kepala sekolah selalu menepati janjinya walaupun terkadang manusia
tidak luput dari sifat lupa maka guru dan staf yang kadang mengingatkan akan
janji yang belum sempat ditepatinya tersebut.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Dengan memberikan aturan-aturan yang harus ditaati, dan
memberikan sanksi jika ada yang melanggar.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Kepala sekolah selalu menegur jika ada staf atau guru yang tidak
memperhatikan kerapihannya dan selalu memberikan contoh sebagai teladan
yang baik dengan mencontohkan bahwa beliau saja yang sebagai pemimpin
sangat memperhatikan kerapihannya.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Biasanya berupa bentuk ajakan saja untuk kita sebagai guru agar bisa
bekerja secara optimal.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Dalam kepemimpinannya kepala sekolah selalu memberikan izin
kepada para guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ada, diantaranya pelatihan pembuatan soal kisi-kisi tiap semester,
pembinaan pembuatan silabus mata pelajaran. Selain itu saya sebagai operator
sekolah juga mendapatkan pembinaan operator sekolah yang dilakukan oleh
admin kabupaten tangerang.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan
staf. Biasanya melalui media elektronik karena kita memiliki Grup Whatsapp
sebagai media untuk berbagi informasi mengenai hal apapun. Kepala sekolah
juga selalu terbuka jika ada masalah yang sedang dihadapi, pasti akan selalu
dikomunikasikan agar tidak terjadi miss komunikasi dengan guru dan staf
selalu melakukan sharing agar masalah yang dihadapi dapat terselesaikan
dengan baik.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Masalah-masalah yang di hadapi oleh sekolah tak luput dari
pengetahuan para guru dan staf, kepala sekolah selalu mengkomunikasikan
berbagai macam hal yang sekiranya guru dan staf perlu untuk mengetahuinya.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Untuk pengembangan sekolah, kepala sekolah tidak hanya terpaku
kepada dirinya saja dalam mengembangkan sekolah ini. Beliau sangat senang
dan bersedia menampung ide-ide yang para guru ataupun staf berikan demi
perkembangan sekolah ini. Jadi terkadang ide untuk pengembangan sekolah
bukan hanya berasal dari kepala sekolah melainkan dari guru dan staf juga.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, untuk masalah-masalah yang sedang dihadapi kepala sekolah
sebagai pemimpin mampu memberikan solusi terbaik yang pada akhirnya bisa
menyelesaikan permasalahan yang sedang saya hadapi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Saya sebagai guru dan operator sekolah bersedia menerima arahan
yang diberikan oleh kepala sekolah, terlebih lagi jika arah tersebut dapat
berdampak lebih baik untuk sekolah ini.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah pribadi yang baik yang bersedia menerima saran
dan kritik yang diberikan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Beliau merupakan pemimpin yang baik jadi lebih sering
mencontohkan penerimaan kritik dan saran jadi guru juga mengikuti yang
diberikan kepala sekolah.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menjadi pendengar yang baik, keluhan-
keluhan yang disampaikan oleh saya beliau bersedia mendengarkan dan
memberi masukan terkait hal tersebut.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Kurangnya tenaga untuk operator sekolah, karena selain sebagai guru
saya juga sebagai operator sekolah. Dan hal ini membuat terkadang saya tidak
bisa mengajar dan meninggalkan kelas untuk mengurus keperluan sebagai
operator sekolah.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Ya, fasilitas sudah cukup menunjang.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Mengajak guru mengikuti pelatihan yang diadakan dengan mengirim
beberapa orang.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Madrasah ini ingin menghasilkan lulusan terbaik dan dapat unggul
dalam al-quran dan hadis, Jadi budaya yang diterapkan yaitu budaya islami
yang dapat menunjang menghasilkan lulusan sesuai dengan yang di harapkan.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Perubahan untuk sekolah lebih baik pasti selalu diusahakan oleh
kepala sekolah, hanya saja untuk melakukan perubahan ini saya rasa tidak
cukup mudah jadi perlupersiapan yang matang dalam penerapannya.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Kepentingan organisasi tentu saja lebih penting dari kepentingan diri
sendiri, oleh karenanya kepala sekolah selalu mengigatkan untuk lebih
mengutamakan kepentingan organisasi dengan mengingatkan kewajiban dan
amanah yang telah diberikan kepada guru dan staf.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara mengingatkan akan tugas dan kewajiban sebagai
pendidik.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam hal apapun,
terlebih lagi mengenai perubahan organisasi disekolah.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Ya, untuk visi kedepan kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf
untuk perubahan sekolah kedepannya.
Yayah Sukriyah, S.Pd.SD
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Sadili, S.Pd
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Jumat / 27 Januari 2017
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Tentu, kepala sekolah selalu mengajak untuk memberikan saran
kepada sekolah untuk memberikan pengambilan keputusan.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Keputusan yang diambil juga merupakan saran dari guru jika sudah
diputuskan tentu kita harus mengikuti apa yang di putuskan. Misalnya
keputusan masuk jam 7 ada tadarusan yangrutin dilakukan sebelum memulai
pembelajaran.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Pertama kepala sekolah mengajak untuk bekerja sama, kedua kepala
sekolah mengajak mengikuti aturan dan terakhir kepala sekolah dan guru
masing-masing mengevaluasi pekerjaannya.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Tentu, kalau ada rapat kita diikut sertakan jika untuk perbaikan
sekolah. Namun, ada beberapa rapat yang semua guru tidak dapat ikut serta,
hanya terbatas ke beberapa orang guru saja. Kan tidak semua rapat bisa diikuti
guru biasa.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Sejauh yang saya tahu kepala sekolah sekarang jujur termasuk
masalah keuangan. Masalah uang LKS contohnya kepala sekolah ysangat
terbuka jadi guru saja tahu jumlah harga serta keuntungan dari hasil penjulan
LKS.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Janji seperti perbaikan untuk sekolah pasti di tepati karna sifatnya
urgent. Jadi butuh penanganan yang cepat, tetapi hal tersebut juga sangat
dipertimbangkan dengan melihat keuangan sekolah tentunya.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Kepala sekolah memberikan contoh untuk selalu disiplin ketika
bekerja sehingga guru jadi ikut mencontoh kedisiplinan itu.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Kepala sekolah selalu memperhatikan kerapihan dari gurunya. Jadi
jika ada yang tidak rapi kepala sekolah akan menegur langsung kepada guru
tersebut. Hal ini saya bilang jarang terjadi dikarenakan kita sudah sama sama
tahu tentang tanggung jawab dan tugas kita. Seorang guru kan dicontoh
muridnya masa iya guru tidak rapi anak sekolah akan mengikutinya.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Pertama kepala sekolah lebih kearah mengarahkan, memperhatikan,
memeriksa dan menilai semua kelakuan guru. Dari sini kepala sekolah jadi
mampu memotivasi guru untuk bekerja secara optimal.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Tentu, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan jika ada
pelatihan yang dilakukan per guru secara bergantian.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Tentu ada. Pelatihan pembuatan RPP, pembuatan silabus tiap mata
pelajaran dan lain-lain.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Tentu biasanya informasi tersebut langsung diberikan kepada guru
dan melalui media komunikasi. Kepala sekolah juga memberikan informasi
kepada satu wakil dan wakil yang menyebarkan kepada guru.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Menurut saya kurang dalam mengkomunikasikan, karna kepala
sekolah juga jarang berada di sekolah jadi jika ada masalah jarang
dikomunikasi kepada guru lainnya.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Sejauh ini belum ada ide menarik buat saya, masih sama saja seperti
kepala sekolah yang sebelumnya.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Kepala sekolah ada untuk menyelesaikan masalah. Kepala sekolah
adalah garda terdepan untuk mengatur para guru. Jadi apapun keputusan
kepala sekolah harus kita turuti.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Tentu kepala sekolah menjadi orang yang harusnya didengarkan
ketika menjadi arahan yang harus dan paling didengarkan.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Saran dan kritik adalah hal cerminan dari orang lain. Hal tersebut
menjadi masukan yang harus dilakukan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Kepala sekolah selalu menerima saran dan kritik guru jadi seorang
guru juga harus bisa menerima saran dan kritik. Saran dan kritik kan juga hal
yang membangun untuk lebih baik kedepannya.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah sejauh ini memang dapat berperan sebagai
pendegar yang baik. Beliau selalu bersedia mendengarkan keluhan-keluhan
yang dihadapi oleh para guru maupun staf hanya saja berhenti pada level
mendengarkan saja tidak ada tindak lanjut untuk memberikan solusi maupun
saran yang dibutuhkan. Dengan begitu saya selaku guru masih kurang
merasakan adanya perhatian yang diberikan oleh kepala sekolah.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Fasilitas dalam mengajar termasuk kurang, siswa yang banyak jadi
kadang murid fokus atau tidak fokus dan tempat yang kurang.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Sebagian sudah dan sebagian lain belum.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Memberikan perhatian kepada guru dan mengajak guru untuk
mengikuti pelatihan per orang.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Kultur yang diterapkan disekolah merupakan kultur atau budaya yang
islami, dimana setiap harinya disekolah selalu melakukan shalat dhuha
berjamaah dan shalat fardhu (zuhur dan ashar) berjamaah pula. Selain itu juga
membiasakan para murid untuk menjaga kebersihannya, dimana melakukan
cek kebersihan setiap hari sebelum masuk kelas. Selain itu pula ada program
kerja bakti mingguan yang dilakukan oleh seluruh siswa dan guru untuk
membersihkan lingkungan sekolah.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Kepala sekolah selalu memberikan evaluasi kepada kebijakan sekolah
jadi selalu ada perubahan yang dilakukan kepala sekolah.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Lebih kearah kita harus paham apa tugas kita. Kepala sekolah dengan
rutin mengingatkan untuk bekerja sesuai tanggung jawabnya.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Menurut saya lebih kearah mengingatkan tanggung jawab dan tugas
kita sebagai guru saja.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Tentu, jika ada rapat pasti kita dilibatkan, setiap rapat pasti akan
membahas mengenai perubahan organisasi jadi kita akan ikut dilibatkan.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tentu, kita bagian dari sekolah jadi kita harus membantu
pembentukan visi sekolah.
Sadili, S.Pd
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Siti Amriyah, S.Pd
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Sabtu / 17 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan walaupun kadang-kadang dalam situasi tertentu ada
hanya beberapa guru dan staf saja yang dilibatkan dalam pengambilan
keputusan.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, para guru dan staf akan bersedia menerima keputusan yang telah
diambil oleh kepala sekolah karena sejauh ini kepala sekolah dapat
melaksanakan salah satu tugasnya sebagai pengambil keputusan dengan baik.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Dengan selalu mengingatkan tugas dan kewajiban sebagai guru untuk
memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswa dan orang tua siswa.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, guru dan staf selalu dilibatkan dalam rapat.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah sifatnya terbuka. Selama beliau menjabat sebagai
kepala sekolah saya merasa kepala sekolah selalu berlaku jujur dalam
menjalankan tugasnya.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janji dalam menjalankan
tugasnya.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Dengan cara memberikan aturan dan meningatkan jika ada kesalahan.
Selain itu juga kepala sekolah selalu berusaha untuk menjadi contoh yang
baik, untuk menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan staf beliau
memberikan contoh terlebih dahulu untuk konsisten dalam disiplin waktu.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Dengan cara mengingatkan satu sama lain dan memberi contoh.
Sebagai kepala sekolah beliau mencontohkan untuk masalah kerapihan,
sehingga menurut saya dapat dijadikan teladan dalam memperhatikan
kerapihan sehari-hari.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Kepala sekolah selalu mengingatkan untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi siswa selain itu juga kepala sekolah selalu memberikan arahan-
arahan yang bermanfaat agar para guru dan staf dapat bekerja secara optimal,
namun sejauh ini cara memberikan motivasinya hanya dalam bentuk ajakan
saja.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, sangat mendukung. Kepala sekolah sangat mendukung para guru
yang ingin mengikuti pelatihan dan selalu memberikan izinnya.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ada, pelatihan pembuatan kisi-kisi soal, pelatihan pembuatan silabus
dan masih banyak lagi.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan
staf. Kepala sekolah sangat terbuka kepada guru dan staf, apapun
informasinya pasti akan disampaikan kepada guru dan staf.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, setiap masalah yang ada hubungannya dengan sekolah, kepala
sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf. Tidak ada masalah
yang ditutupi oleh kepala sekolah, beliau selalu melibatkan para guru dan staf
untuk ikut andil berdiskusi menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
sekolah.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru. Walaupun
terkadang ide yang akhirnya direalisasikan juga berasal dari sharing/diskusi
dengan para guru dan staf.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan
masalah. Hanya saja tidak selalu/semua solusi yang diberikan oleh kepala
sekolah itu tepat, terkadang kita lebih tahu solusi apa yang harus diambil
dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Ya, sebagai bawahan pasti akan menuruti apa yang diperintahkan oleh
kepala sekolah selama arahan yang diberikan itu baik.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menerima saran dan kritik yang diberikan
oleh guru dan staf. Saran dan kritik yang diberikan oleh staf seringkali
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Mungkin dengan menontohkan kesediaannya sebagai kepala sekolah
mau menerima saran dan kritik yang diberikan, sehingga kita sebagai
bawahan bisa mencontoh kepala sekolah untuk bersedia menerima saran dan
kritik yang bertujuan agar menjadi lebih baik lagi.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang
diberikan oleh guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Fasilitas yang tersedia kurang memadai.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum, fasilitas yang tersedia disekolah belum memadai dalam
menunjang kegiatan sehari-hari. Seperti alat peraga yang belum tersedia, dan
masih banyak lagi kekurangan dalam kelengkapan fasilitas untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Dengan cara memberikan dukungan untuk mengikuti pelatihan guna
meningkatkan jenjang karirnya.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Sekolah menerapkan budaya untuk membiasakan buang sampah pada
tempatnya, shalat dhuha berjamaah setiap hari, dan shalat fardhu berjamaah.
Untuk menghasilkan lulusan yang islami, diharapkan dengan menerapkan
budaya shalat berjamaah ini akan membawa kebiasaan baik bagi seluruh
murid maupun lulusan dari madrasah ini.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Tidak selalu, kepala sekolah tidak selalu melakukan perubahan kultur
atau budaya sekolah. Hanya saja sekiranya dibutuhkan program atau kegiatan
baru yang dapat membantu untuk mewujudkan visi dan misi sekolah beliau
baru akan mendiskusikannya dengan guru dan staf untuk perubahan kultur
atau budaya sekolah tersebut.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan diri sendiri. Beliau
juga selalu mengingatkan untuk pentingnya kerja sama dalam melaksanakan
pekerjaan sebagai guru.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara memberikan tugas kepada guru-guru dan staf agar dapat
terlibat aktif dalam organisasi sekolah.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf untuk ikut andil
dalam perubahan organisasi.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tidak, karena visi telah terbentuk sejak awal berdirinya sekolah.
Siti Amriyah, S.Pd
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Siti Farida, S.Pd
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Jumat / 23 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan dalam hal apapun. Kecuali hal urgent atau penting
yang mengharuskan kepala sekolah sebagai pemimpin mengambil keputusan
dalam waktu singkat.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, saya selaku guru di sekolah ini bersedia menerima keputusan
yang telah diambil oleh kepala sekolah.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Kepala sekolah selalu mengingatkan untuk guru dan staf senantiasa
selalu bekerja sama dalam memajukan sekolah, sehingga visi dan misi
sekolah yang telah dibentuk dapat tercapai.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam rapat yang
diselenggrakan.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah selalu jujur dan tidak
ada yang ditutup-tutupi.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janjinya.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Dengan cara menegur jika ada guru atau staf yang tidak disiplin,
tetapi teguran yang diberikan tersebut tidak ada tindak lanjut dan memberikan
efek jera untuk tidak melakukan kesalahan kembali.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Memberikan motivasi dengan mencontohkan saya rasa, beliau pribadi
yang sangat rapih dan itu patut saya contoh sebagai bawahan untuk rapih pula.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Dengan cara memberikan semangat dalam menjalankan tugas.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan dan sangat
mendukung segala jenis bentuk kegiatan untuk meningkatkan jenjang karir
guru dan staf. Kepala sekolah sangat mensupport bagi guru dan staf yang
ingin meningkatkan kemampuannya.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Tentu ada. Pelatihan K13, pelatihan pembuatan kisi-kisi soal setiap
semester, pelatihan pembuatan silabus tiap mata pelajaran, dan lain-lain.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf
mengenai hal apapun itu. Setiap ada masalah yang ada hubungannya dengan
sekolah, kepala sekolah pasti mengkomunikasikannya dengan para guru dan
staf. Hanya saja komunikasi lebih sering menggunakan media elektronik
dibandingkan dengan komunikasi langsung, dikhawatirkan ketika ada
informasi yang perlu disampaikan ada guru yang sedang berhalangan hadir.
Komunikasi melalui media elektronik ini kami mempunyai Grup Whatsapp
sekolah, jadi ketika ada hal yang perlu disampaikan bisa melalui grup dan
semua guru dan staf pasti akan mengetahuinya secara bersamaan.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, kepala sekolah sangat terbuka. Jadi jika ada masalah yang sedang
dihadapi oleh sekolah pasti selalu dikomunikasikan kepada guru dan staf.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru untuk
pengembangan sekolah ini. namun kepala sekolah juga sangat terbuka dan
bersedia menampung ide-ide yang diberikan oleh guru atau staf.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Ya, solusi yang diberikan oleh kepala sekolah dapat menyelesaikan
masalah yang sedang di hadapi.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Ya, pribadi saya sebagai bawahan saya bersedia menerima apapun
arahan yang diberikan oleh kepala sekolah.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Kepala sekolah merupakan pribadi yang sangat terbuka dan fleksibel
terhadap apapun, beliau merupakan sosok yang selalu menampung saran dan
kritik yang diberikan oleh guru maupun staf. Selama kritik dan saran yang
diberikan dirasa bertujuan untuk kemajuan sekolah pasti akan selalu dijadikan
pertimbangan untuk kedepannya akan dilaksanakan atau tidaknya saran dan
kritik yang telah diberikan tersebut.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Dengan selalu mengingatkan bahwasannya kita selaku manusia
tempatnya berbuat salah dan khilaf, oleh karena itu intropeksi diri sangat
dibutuhkan begitupun dengan kesediaan kita menerima saran dan kritik yang
orang lain berikan dapat berguna untuk proses intropeksi diri tersebut.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menjadi pendengar yang baik. Hanya saja
sejauh ini belum ada tindak lanjut atas keluhan yang telah disampaikan
tersebut.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Kendala yang kami hadapi adalah kurang memadainya fasilitas
sekolah untuk menunjang kelangsungan pembelajaran setiap harinya. Kurang
memadainya fasilitas yang ada menjadikan pembelajaran kurang efektif.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Belum.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Dengan cara memberikan semangat dan motivasi dalam menjalankan
tugas.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Kultur dan budaya yang mencerminkan madrasah yang islami, yang
hasil lulusannya dapat unggul dalam keislaman.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Ya, selama perubahan itu dirasa perlu untuk menjadikan sekolah lebih
baik dari sebelumnya.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru dan staf bahwa
kepentingan organisasi jauh lebih penting daripada kepentingan diri. dengan
mengutamakan kepentingan organisasi dan bekerjasama dengan baik maka
tujuan organisasi akan segera tercapai.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara mengingatkan bahwa kepentingan organisasi lebih utama
dari pada keprntingan diri.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, demi organisasi yang semakin baik perubahan-perubahan
dibutuhkan. Kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf untuk perubahan
tersebut.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Tidak, karena visi sekolah sudah terbentuk sejak berdirinya sekolah
ini.
Siti Farida, S.Pd
HASIL WAWANCARA GURU
A. Identitas Informan
Nama : Siti Yayah Qomariyah
Jabatan : Guru
Hari / Tanggal : Kamis / 15 Desember 2016
B. Hasil Wawancara
1. Apakah dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan para
guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf dalam
pengambilan keputusan hanya saja kadang-kadang ada saat dimana hanya
beberapa guru saja yang dianggap dapat mewakili guru dan staf yang lain
dalam pengambilan keputusannya.
2. Apakah para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang diambil oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya, para guru dan staf bersedia menerima keputusan yang telah
diambil oleh kepala sekolah, tetapi dirundingkan terlebih dahulu diambil jalan
terbaiknya untuk masalah tersebut.
3. Bagaimana cara kepala sekolah mengajak guru dan staf untuk selalu bekerja
sama dalam memajukan sekolah?
Jawab : Dengan cara sharing, dan diskusi. Biasanya cara mengajaknya kepala
sekolah memberikan ide, lalu memberikan gambarannya kepada guru dan staf
kemudian mencontohkan. Mengajak kita dengan mencontohkan terlebih
dahulu saya rasa itu yang menonjol dari kepemimpinan kepala sekolah.
4. Apakah guru dan staf selalu dilibatkan untuk ikut serta dalam rapat?
Jawab : Ya, semua guru dan staf dilibatkan.
5. Apakah kepala sekolah selalu jujur dalam menjalankan tugasnya?
Jawab : Ya, jujur. Sejauh ini dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin
kepala sekolah transparan dan jujur kepada bawahannya.
6. Apakah kepala sekolah selalu menepati janji kepada guru dan staf selama
menjalankan tugas?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu menepati janjinya. Walaupun terkadang kita
selaku guru yang mengingatkan jika ada janji yang belum ditepati.
7. Bagaimana cara kepala sekolah menumbuhkan kedisiplinan kepada guru dan
staf?
Jawab : Beliau mencontohkan sendiri, contohnya untuk disiplin waktu kepala
sekolah mencontohkan terlebih dahulu beliau datang tepat waktu. Hanya saja
dari segi memberikan perintah untuk disiplin itu belum. Belum ada teguran
langsung untuk guru atau staf yang telat. Teguran dilakukan hanya secara
global, biasanya disampaikan ketika rapat.
8. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi para guru dan staf untuk lebih
memperhatikan kerapihannya?
Jawab : Tidak ada cara khusus yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
memotivasi agar guru dan staf memperhatikan kerapihannya, hanya sekedar
melalui ucapan saja dengan mengingatkan kepada guru dan staf untuk
memperhatikan kerapihannya.
9. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah membangun motivasi dalam
diri para guru dan staf untuk bekerja secara optimal?
Jawab : Hanya bentuk ajakan saja. Kepala sekolah selalu mengingatkan dan
mengajak guru dan staf untuk bekerja secara optimal, namun hanya melalui
ajakan saja tanpa disertai contoh.
10. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan bagi para guru dan staf untuk
mengikuti pelatihan guna meningkatkan jenjang karirnya?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan kesempatan untuk guru dan
staf yang ingin mengikuti pelatihan.
11. Adakah pelatihan yang diberikan untuk guru dan staf? Jika ada, pelatihan apa
saja?
Jawab : Ya, tentu saja ada. Seperti pelatihan pembuatan soal, pembuatan
RPP, pembuatan kisi-kisi soal yang baik, pelatihan K13 dan lain-lain.
12. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi kepada guru dan staf?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu memberikan informasi mengenai apapun
kepada guru dan staf. Penyampaian informasi dilakukan melalui media
elektronik, yaitu melalui grup Whatsapp.
13. Apakah kepala sekolah selalu mengkomunikasikan kepada guru dan staf
setiap masalah yang dihadapi?
Jawab : Ya, kepala sekolah selalu terbuka mengenai masalah yang dihadapi.
Apapun masalah yang terjadi pasti selalu dikomunikasikan.
14. Apakah kepala sekolah selalu memberikan ide-ide baru yang inovatif untuk
pengembangan sekolah?
Jawab : Terkadang, tetapi lebih sering ide didapat dari guru dan staf. Kepala
sekolah mau menampung aspirasi yang diberikan oleh guru dan staf,
walaupun dalam pelaksanaannya aspirasi yang diberikan oleh guru dan staf
itu tidak dilaksanakan.
15. Apakah solusi yang diberikan kepala sekolah dapat menyelesaikan masalah
yang sedang di hadapi?
Jawab : Tidak, contohnya ada masalah dengan murid. Terkadang saya selaku
gurunya yang lebih tau mengenai masalah tersebut. Kepala sekolah jarang
melakukan komunikasi secara langsung. Jadi lebih banyak solusi yang dapat
menyelesaikan masalah ya dari kita sendiri.
16. Apakah guru dan staf selalu menerima arahan yang diberikan oleh kepala
sekolah?
Jawab : Mau tidak mau, sebagai bawahan kita harus menerima arahan yang
diberikan oleh kepala sekolah.
17. Apakah saran dan kritik yang diberikan oleh guru dan staf dapat diterima oleh
kepala sekolah?
Jawab : Ya diterima, hanya terkadang dalam implementasinya kritik dan saran
yang telah diberikan tidak dijalankan.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengajarkan kepada guru dan staf untuk
bersedia menerima saran dan kritik?
Jawab : Dengan cara kepala sekolah dapat dijadikan teladan, beliau sebagai
kepala sekolah saja bersedia menerima saran dan kritik yang diberikan. Hal
tersebut cukup dapat dijadikan contoh saya selaku bawahannya untuk bersedia
pula menerima saran dan kritik untuk menjadi lebih baik lagi.
19. Apakah kepala sekolah selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi
oleh guru dan staf?
Jawab : Ya, selalu. Tetapi hanya sebatas pada pendengar yang baik saja.
20. Kendala apa saja yang dihadapi guru dan staf dalam menjalankan tugas?
Jawab : Kendala dari dalam sekolah: ketegasan kepala sekolah yang kurang,
sedangkan dari luar sekolah: menghadapi orang tua murid yang kritis.
21. Apakah fasilitas yang tersedia sudah dapat menunjang kegiatan guru dan staf?
Jawab : Ya, fasilitas sudah cukup menunjang.
22. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf bisa
meningkatkan prestasi kerja?
Jawab : Tidak ada cara tertentu yang dilakukan kepala sekolah agar guru dan
staf bisa meningkatkan prestasi kerja, keinginan saya harusnya ada evaluasi
terhadap apa yang telah dilaksanakan tetapi nyatanya tidak ada tindak
lanjutnya. Evaluasi hanya sekedar evaluasi saja tetapi tidak ada tindak
lanjutnya, tidak ada reward yang diberikan oleh kepala sekolah baik kepada
guru dan staf yang mempunyai prestasi.
23. Kultur atau budaya apa saja yang di terapkan di MIS Al-Falahiyyah?
Jawab : Kultur atau budaya yang diterapkan disekolah ini budaya yang islami,
setiap pagi selalu melakukan shalat dhuha berjamaah dan ini sudah
berlangsung selama 2 tahun, shalat zuhur dan ashar berjamaah, selain itu juga
ada program tadarus dan tahfidz yang dilakukan setiap hari, tidak lupa budaya
kebersihan yang selalu dijaga untuk menyadarkan siswa bahwa kebersihan
sebagian dari iman oleh karena itu kita harus senantiasa menjaganya. Untuk
menjaga kebersihan, sebelum masuk kelas dan setelah shalat dhuha/istirahat
siswa dibiasakan untuk mengecek kebersihan kelas. Jika sudah bersih, baru
diperbolehkan untuk masuk kelas.
24. Apakah kepala sekolah selalu melakukan perubahan kultur atau budaya
sekolah agar lebih baik dari sebelumnya?
Jawab : Sejauh ini belum, mungkin nanti akan ada kebijakan baru yang akan
diterapkan agar sekolah lebih baik dari sebelumnya.
25. Apakah kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih mengutamakan
kepentingan organisasi?
Jawab : Ya, selalu. Kepala sekolah selalu mengingatkan untuk lebih
mengutamakan kepentingan sekolah.
26. Cara apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar para guru dan staf
lebih mengutamakan kepentingan organisasi?
Jawab : Dengan cara masing-masing guru diberikan tanggung jawab kegiatan
sekolah tertentu. Pemberian tugas di tiap bidang yang berbeda, seperti
pramuka, marawis dll. Dengan pemberian tugas ini jadi guru merasa punya
tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan tersebut.
27. Apakah para guru dan staf dilibatkan untuk ikut andil dalam perubahan
organisasi?
Jawab : Ya, selalu. Untuk perubahan organisasi menjadi lebih baik lagi kepala
sekolah selalu melibatkan para guru dan staf untuk ikut andil dalam
melaksanakan perubahan tersebut.
28. Apakah guru dan staf dilibatkan dalam pembentukan visi sekolah?
Jawab : Ya, untuk visi kedepan kepala sekolah selalu melibatkan guru dan staf
untuk perubahan sekolah kedepannya.
Siti Yayah Qomariyah, S.Pd.SD
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Nama Pendidikan
Terakhir
Jenis
Kelamin
Jabatan
1 Sarip, S.Pd.I S1 Laki-laki Kepala
Sekolah
2 Siti Asiah, S.Pd S1 Perempuan Bendahara
Sekolah
3 Najmudin, S.Pd S1 Laki-laki Guru
4 Yayah Sukriyah, S.Pd S1 Perempuan Guru
5 Wahyudi, S.Pd S1 Laki-laki Guru
6 Sadili, S.Pd S1 Laki-laki Guru
8 Sri Wahyuni, S.Pd S1 Perempuan Guru
9 Siti Faridah, S.Pd S1 Perempuan Guru
10 Iskandar, S.Pd S1 Laki-laki Guru
11 Siti Fauziah Alpiana,
S.Pd
S1 Perempuan Guru
12 Siti hendrawati, S.Pd S1 Perempuan Guru
13 Een Nani Nuraini, S.Pd S1 Perempuan Guru
14 Siti Amriyah, S.Pd S1 Perempuan Guru
15 Siti yayah qomariyah, S1 Perempuan Guru
S.Pd.SD
16 Heti setiawati, S.Pd S1 Perempuan Guru
17 Intan Nursayyidah
Wahyudi
SMA Perempuan Staf Tata
Usaha
18 Siti Robiatul Adawiyah,
S.Pd
S1 Perempuan Staf Tata
Usaha
Data Peserta Didik MIS Al Falahiyyah Rajeg
Tahun Ajaran 2016/2017
Kelas Jumlah Jumlah Peserta Didik
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 33 41 74
2 2 31 40 71
3 2 31 37 68
4 2 34 32 66
5 2 31 32 63
6 1 10 22 32
Jumlah 11 170 204 374
Data Sarana dan Prasarana MIS Al Falahiyyah Rajeg
No Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan
1 Komputer /Laptop 1 Ruang Guru Baik
2 Bell Sekolah 1 Ruang Guru Baik
3 Kursi dan Meja Tamu 1 Ruang Guru Baik
4 Rak Buku 1 Ruang Guru Baik
5 Lemari 1 Ruang Guru Baik
6 Tempat sampah 1 Ruang Guru Baik
7 Printer 1 Ruang Guru Baik
9 Jam dinding 1 Ruang Guru Baik
12 Meja dan kursi guru 12 Ruang Guru Baik
13 Tempat sampah 6 Kelas 1-6 Baik
14 Meja dan kursi siswa 360 Kelas 1-6 Baik
15 Lemari 6 Kelas 1-6 Baik
16 Papan Tulis 6 Kelas 1-6 Baik
17 Jam Dinding 6 Kelas 1-6 Baik
19 Meja dan Kursi
Pimpinan
2 Ruang Kepala
Sekolah
Baik
20 Meja dan kursi guru 12 Kelas 1-6 Baik
22 Ruang Kelas 6 Kelas 1-6 Baik
23 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Kepala
Sekolah
Baik
24 Ruang Guru 1 Ruang Guru Baik
25 Kamar Mandi/WC 2 Belakang kelas 3 Baik
26 Ruang Ibadah/Mushola 2 Pinggir kelas 4 Baik
28 Lapangan 1 Depan pintu masuk Baik
Data Pelatihan yang Telah diikuti Oleh Guru dan Staf MIS AL Falahiyyah
Rajeg
1. Pelatihan K13
2. Pelatihan penyusunan kalender pendidikan dan hari efektif belajar
3. Pelatihan penyusunan program tahunan
4. Pelatihan penyusunan RPP berkarakter
5. Pelatihan penyusunan administrasi kelas
6. Pelatihan penyusunan silabus
7. Pelatihan KBM menggunakan multimedia
8. Pelatihan penyusunan perhitungan minggu dan jam efektif
9. Pelatihan penyusunan program semester
10. Pelatihan penyusunan kriteria ketuntasan minimal
11. Pelatihan cara dan teknik mengajar yang baik untuk kelas 1
12. Pembinaan operator sekolah oleh admin kabupaten tangerang
13. Pelatihan pembuatan kisi-kisi soal setiap semester
14. Pelatihan pembuatan silabus mata pelajaran
15. Pelatihan teknik membaca Al Qur’an
Data Prestasi Siswa
1. Juara umum lomba cerdas cermat tingkat MI KSM (Kompetensi Sains
Madrasah) se kecamatan Rajeg
2. Juara 1 lomba pidato putra KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
3. Juara 1 lomba pidato putri KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
4. Juara 1 lomba tilawah putra KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
5. Juara 1 lomba tilawah putri KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
6. Juara 1 lomba lari sprint putra KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
7. Juara 1 lomba lari sprint putri KSM (Kompetensi Sains Madrasah) se
kecamatan Rajeg
8. Juara 1 MTQ tingkat kabupaten
9. Juara 2 lomba rengking satu putri persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
10. Juara 2 lomba rengking satu putra persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
11. Juara 2 lomba vocal solo putra persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
12. Juara 2 lomba yel-yel dan PBB putra persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
13. Juara 2 lomba adzan putra persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
14. Juara 2 lomba kaligrafi putra persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
15. Juara 2 lomba vocal solo putri persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
16. Juara 2 lomba pentas seni perpangkalan persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
17. Juara 2 lomba kaligrafi putri persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
18. Juara 1 lomba kreasi lagu daerah putra persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
19. Juara 1 lomba semboyan isyarat putra persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
20. Juara 3 lomba kaligrafi putra scouting camps ke-IV
21. Juara 2 lomba senam pramuka putrid scouting camps ke-IV
22. Juara 1 lomba ceramah pada kegiatan DURATA Annyversary ke-4
(SMPN 2 Rajeg)
23. Juara 2 lomba cerita rakyat tingkat SD-MI se kabupaten tangerang
24. Juara 3 lomba cerita rakyat tingkat SD-MI se kabupaten tangerang
25. Juara 3 lomba bercerita tingkat SD-MI tingkat provinsi banten
26. Juara 2 tahfidz tingkat SD
27. Juara 1 lomba MTQ putri persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
28. Juara 1 lomba kreasi lagu daerah putra persamu ke-III KKM-I kecamatan
Rajeg
29. Juara 1 karnaval scouting camps ke-IV KKM-I kecamatan Rajeg
30. Harapan 2 lomba puisi kegiatan DURATA Annyversary ke-7 (SMPN 2
Rajeg)
31. Juara 1 lomba puisi putra scouting camps KKM-I kecamatan Rajeg
32. Juara 1 lomba paduan suara scouting camps KKM-I kecamatan Rajeg
33. Juara 1 lomba pioneering putrid persamu ke-III KKM-I kecamatan Rajeg
34. Juara 1 festival marawis tingkat tangerang utara kategori junior
35. Juara umum scouting camps ke-IV
36. Juara 3 pos PU dan PK tingkat 1 penggalang
37. Harapan 3 lomba cerdas cermat kegiatan DURATA Annyversary ke-6
(SMPN 2 Rajeg)
38. Juara 3 lomba adzan pada acara GEMPITA permata insani Islamic school
39. Juara 2 marawis tingkat kabupaten.
STUDI DOKUMENTASI MIS Al Falahiyyah Rajeg
Ruang Guru
Lorong dan Ruang Kelas
Lapangan Sekolah Saat Sedang Dipakai Untuk Acara Ekstrakurikuler Pramuka
Shalat Berjamaah
Piala Prestasi Siswa
KEMENttERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK」r′4月 Jυ anda No 95 Cilourarイ 54プ 2′ndOnesla
FORM(FR)
No.Dokumen i FITK― FR―AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: 01
Hal : 1ノ 1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : un.0 l/F. 1/I(M.O 1.3/..14 !.1.... tzoteLamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta,27 Juli 2016
Saudara untuk menjadi pembimbing I/lI
Kepada Yth.
1. Nurdelima Waruwu, M.Pd2. Dr. Hasyim Asy'ari, M.PdPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alqmu' alaikum wnw b.
Dengan ini diharapkan kesediaan(materi/tekn i s) p enu I isan skripsi mahas i swa :
Nama
NIM
Jurusan
Setnester
Judul Skripsi
Siti Syukrotul Amalia
i111018200006
Manajemen Pendidikan
10 (Sepuluh)
Lnplementasi Kepernimpinan Tratrsformasional Kepala Sekolah di
MIS Al-Falahiyyah Rajeg.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 26 November
2014, abstraksiloutline terlarnpir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judu! terseb,,rt. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, tnohon pembirnbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnyatanpa surat perparyangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s ai omu' aiaikunt v,r.w b.
Pcndidikan
ri,Ⅳl.Pd
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasisv;a ybs.
99303 1004
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKユ ′r″ .」Janda Aro 95 Ciρ υrar f5イ ′2わ doη etta
FORM(FR)
No.Dokumen : FITK‐ FR―AKD-082丁gl.丁erbl : l Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal
SURAtt PERMOHONAN IZIN PENELi丁:AN
Nomor : Un.01 tF.1IKM.O1 .3t..lhl.9.tzorcLamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan lzin Penelitian
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Jakarta,08 Desember 2016
Kepada Yth.
Kepala MIS ALFalahiwah Rajeg
diTempat
Assal am u' al a i ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Siti Syukrotul Amalia
NIM : 1111018200006
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Semester : 11 (Sebelas)
Judul Skripsi : lmplementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di
MIS Al-Falahiyyah Rajeg
adalah benar mahasiswali Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al ai ku m wr.wb.
Pendidikan
FIIari,MoPd19931004
∠
YAYASAN ANUGERAH HIDAYAT PU呻MADRASAⅡ IBTIDAIYAⅡ AL FALAⅡ IYYAⅡ RAЛG
′ル・印 野 Ss― ″α氏 駆 I ttεα爾 勧りguり 8θ∬ ″ 2∂ゴ
“
イθ節 ´ OS」 lJ54θ
KABUPATEN TANGERANG― BANTEN
SURAT KETERANGANNo:MI.06/255/ALFARA/111/2017
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : SARIP, S"Pd.fJabatan : Kepala Madrasah
Menerangkan bahwa :
Nama . SITI SYUKROTUL AMALIANIM : 1111018200006Fakultas/Jurusan : FlTK/I\4anajemen PendidikanSemester : XII (Dua Belas)Judul Skripsi : Implementasi Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah di MIS Al Falahiyyah Rajeg
Adalah benar telah rnelakukan penelitian di MIS Al Falahiyyah Rajegpada tanggal 12 Desernber 2016 s/d 20 Maret 2017.
Dengan demikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapatdipergunakan sebagaimana mestinya.
Tangeran g, 20 Maret 2017
… …ヽ _
Madrasah
Z ” 日 ”
Z H 〓
】 目 n 目 【
” 9 日 げ r 目 げ ” 目 的 ∽ r ■ り り ” ¨ い L Z 目 『 ● o 日 目 ” ” d く ” 『 目 ■ 目 3
り 百 ・ 「 ● o
N ・ U 可 L 口 F り 「 F 目 ゝ F り 「〕
” 『 ”3
り 百 ・ ” ● ・
> ・ ” > ” い
C 』 【 ” H 「 日 刀 H Z ∽ H
” ∽ ” い い の 「 目 r 町 ● い ロ ロ ト 臼 口 ” 目 ”
¨ い い い い ● い ∞ N ● ● ● 一 (
” H 日 u F 日 ● 目 眸 ” 資 【 ● u ① 日 ” 日 「 r ” 目 可 『 ” 目 り ま 『 日 ” ∽ ざ ロ ュ 〕 F 一 ュ ” ∽ 9 6 F r a 〓 ≦ 【 ∽ > 】 『 ユ ” 〓 g ヽ ” r ” 鳳 o m
( 要 F げ 目 u ” 眸 ① 目 弓 ” 目 的 ① 『 ” 里 じ
いZ o
口 E E ヽ ∽ P R ヽ ミ ヽ ミ ミ 、 ミ さ ヽ ミ ミ ヽ 『 ミ ド お ヽ ヽ ざ ゃ ざ ざ ド ( 『 井 翼 R
” 日 。 ∪ 日 ュ ≧ 訂 鶴 P N o 【 じ
口 〓 “ 【 く 調 P 長 ヽ ヽ ミ ω ミ も ヽ さ ミ バ ヾ ω ミ ヨ ヽ ヽヽ 、 ミ 泰 S 、 き な ざ ざ ド Q 算 要 ↓ R
” ゴ ” 日 日。 ≧ 訂 R P N 8 じ
∽ 目 日 げ ① 『 ■ お や ) 『 ① 目 り い
N
】 四 ” 】 ” ロ ロ ” 目
∽ r 『 ” U り ”
【 『【 哺
目 ” 】 ” 日 ” 目
” ● ぉ 『 ① 目 L
いり ” 『 ” 喘
” Ω 日 ″ げ F 目 げ 】 目 的
H
゛” ” 『 ” 「
り Ω 日 ″ げ F 目 げ い 目 的
H H
いヽ
い
弓 F 巨 ∪ o ∽ ① 目 > 蟄 日 F 疇 ∽ 嗜 ” a ” Q 只 】 ” a 寿 N ● C ユ 一 く o 【 L 言 あ り Ω R 】 】 Q 諄 “ ”
日 只 げ ● 0 ∽ す 。 』 澪 ミ ミ ω ミ も ヽ 、 も ヽ ヽ ヽヽ 詳 o い う 7 日,
日 ” > 【 げ o S υ N o H o y o S 。 W
日 F ● ∪ o ∽ o ● > 3 日 F 」 ∽ 嗜 ” ■ ” Q R 【 【 a 寿 N 口 C ユ て ① 【 L 菖 あ り O R 【 い 0 鼻 N ロ
H 只 げ ● o ∽ い ” L ヽ ヨ ミ ヽ ミ も ヽ 、 も ヽ ミ ヽ ざ い ( ” 8,
日 ” > 【 炒 σ ① ご υ N o 【 o y O ユ ・ P
日 F ● ∪ o ∽ ① ● > 鮮 日 F 臓 ∽ 嗜 ” a ” Ω R 【 ” Q ” F 翼 F C ユ 一 く ① 【 a ↓ ” ∽ り Q 只 】 ” Q 【 F 翼 ”
F Q o ● o ∽ 】 ” ν 民 き ミ ヽ ミ ミ 、 も ヽ 、 、 ざ い つ 目 2 日 ” > 【 炒 げ 8 P N 8 e v 8 一 』 。
いい
い
い ヽ つ
い ヽ つ
い ヽ つ
\ ヽ
ノ ヽ 人
” ・ U > ” 目 H
NZ ●
C 。 口 “ ∽ 口 ” > ∽ ヨ 鶴 P ヽ ミ い ヽ お ヽヽ ヽ
0,
ユ 【 ” ” 目 O o ● 0 ∽ ” P い 0 ∞ い )
ぶ S ヽ ミ 『ヽ ヾ き ヽ ヽ 、 も 、 、 、 ざ ぶ ( 旨 慰 蛍 N
弓 r 口 ∪ o % 肖 ゝ r 2 日 r 疇 ∽ 嗜 ” a ” Q R 一 ” Q 】 F 目 r C 目 い く o H a F あ り ① 目 鮎 い 0 鼻 S p
H 口 a o ● o ∽ す L 爵 ミ ミ ヽ ミ も ヽ 、 も ヽ 、 ヽ ざ ド ( リ ロ 聾 日 ” > 】 貯 σ o S uЮ o 【 o Y 0 3 o P
∽ 目 日 げ ① 『 ■ び や ) 『 ① 目 り ”
哺哺
口 ” 】 ” 日 ” 目
∽ F 『 ” 「 り ”
【 ∞【 い い
】 四 ” 】 ” 日 ” 目
■ び 」 F 『 ① 目 り ”
」 \り ” 『 ” 喘
り ① 口 ” げ F 目 げ “ 目 的
目
り ” 『 ” 「
り Ω 日 F げ r 目 げ ” 目 的
目 H
【 〇つ
∞q
Qい
ヽい
望 ∽ 〓 目 ざ 神 > 躍 ∽ ∽ g ” u 一 ρ 膠 R 『 き ヽ ヽ ミ 『 ざ ざ 0 ぶ o ヽ お 聡 」 な い ミ ヽ 蓼
∽ “ 0 ∞ 5 無 日 ∪ R L 日 鮮 日 ∽ ‘ マ ヨ ロ p さ ゛ ヽ ミ ヽ ミ も ヽ 、 日ヽ 」 が ヽ ヽ ミ ぎ ヽ き ヽ ヽ
早 ぬ 驚 い ヽ ミ 亀 」 o ヽ ミ バ 騨 S ヽ 聡ヽ ω ざ き ヽ ヽ ギ Q 算 巨 ゞ ¨ ″ 需 ″ ” Q u S υい o o じ
く 湯 一 R 目 〕 昌 p λ ざ ミヽ ミ き ミ
う T ” n 目ヽ o り ① 【 望 買 】 ” υ N O O 『 )
」 F ミ ざ 懃 ざ 、 6 ド ( 〓 g 計 ¨ り 弓 ″ 旨
く 〓 一 R 目 P 】 8 P λ ゞ ω ミ ミ ヽ 」ヽ ヽ ヽ
0 【 ” D R 】 o ” ① 嗜 躍 ユ P Ю O o 哺 )
バ ヾ ヽ き 藩 ざ ざ ド ( 『 算 畳 R 「 弓 ″ 旨
く 3 R 目 R e p 六 S ミヽ ミ ヽ 「 ミ ヽ
9 島 a o F あ a ” 。 日 o J
」 ゴ ミ ざ 貯 ざ ご ド ( 『 ” 貯 冨 目 { ” 一 り 弓 ]″ こ ”
弓 岸 目 〕 ワ 〇 ∽ ① ● 」 ン 聾 日 詈 巳 ∽ 嗜 ” ∽ ” ” Ω 只 出 Q 鼻 S b d F 口 く o 【 ∽ F ” ∽ り 〇 ● 鮎 い 0 い ″ 彗
H 只 ざ ● o ∽ い P さ や ヽ ミ ヽ ミ ヽ お 、 ω ヽ 、 ヽ 濠 s ヽ 後 ” R 邑 日 】 ” > 【 観 σ o S ヽい o 【 o y o 8 o
,
∽ 8 要 ” 島 一 F N 目 F,
υ
泰 だ ヽ ざ 貯 ざ き ヽ き ヽ
( く o ” ヽ 寿 翼 S L O ユ ガ 〓 ♂ 【 つ つ ヽ )
『 ざ ヽ ∞ ” ミ ヽ ” 』 ■ て ヽ い ヽ ヽ ぬ 。
ゝ 巨 バ F 6 ダ ヽ 『 ・ 】 〕 L げ ュ F ご 『 ざ ヽ
( 『 ” 貯ヽ 目 曇 P 「 ギ 〇 ● ” ヽ ” υ い 〇 〇 つ )
O Q ミ 〕 ざ お ヽ き ヽ ヽ げ Q ミ 逮 ヾ 贄 い ヽ や や ≧ ヽ せ v
【 〇【 〇
【 〇つ
∞∞
q哺
【 つ つい い
日 いヽ い
ヽ 日【 い 0
Q 【ヽ
\ ヽ ‘
\ノ ヽ
ヽ
/ ゝ
Aよ
よヽ
【 Q【 い
【 ヽ【 い
【 N
H o ● K ” C ∽ r 鮮 】 ≦ R 凸 R 日 o 0 2 o 日 R ど き ゛ ヽ ミ ヽ ミ も ヽ ぃ ヽ ヽ いヽ ” ン
六 ご ヽ ミ ぎ ミ 『ヽ ヽ お 、 も 、 、 、 N ミ o Q o L 巴 塗 風 錠 日 ″ 0 ” ∽ o )い o o い )
り 巳 鶴 域 目 ∪ 邑 日 υ t s ミ ヽ 、 」 0 ミ ミ ヽ 」 ミ 』 ヽ も ミ い ヽ ミ ヽ さ
い ヽ ぶ い ミヽ 亀 『 ο ヽ ミ ゛ ざ ミ 」 ♂ ミ ミ ミ ご 0 電ヽ ヽ お 聡 『
Q 丼 畳 可 冒 目 t 寿 ∽ 円 ” ヽ o 8 )
λ S N ミ 導 電 『ヽ ヽ お
ヽ ω ミ い ヽ ミヽ ヽ ミ さ
摯 ∽ 1 目 ざ a S > 躍 ∽ ∽ 〓 o ぼ ↓ p 膠 R 『 ヽ ヽ ば ヽヽ き ざ 0 ぶ ミ ン 畿 『 な い ミヽ ヽ
コ ミ ヽ ミヽ ヽ ぉ お ヽ ヽ ミ ? 【 ュ ロ ” c 2 ‐ 〓 ユ ロ 的 り 8 ∽ ♂ い o o e
摯 ∽ 〓 目 ざ Q 目 > 躍 ∽ ∽ 8 督 p 膠 ミ 『 鮮 、 も ヽ 「 ざ ざ 0 ヽ 電 ヽ お 亀 『 な ぃ ミ s 、
コ ミ ミ ヽ ヽ き さ ヽ ヽ ミ 2 巨 目 ” c 2 o 〓 ュ ロ ” ” 【 ① ∽ ∽ 、 0 8 )
> 〓 「 杢 再 日 ぞ 卜 υ 泰 ヾ ω ミ ミ ヽ ヽ ヽ ヽ 早 ヽ 驚 し ミヽ 亀 οヽ ヽ ミ
Q もヽ 評 ヽ バ oヽ 熱 ヽ へ き ヽ ゛ ヾ ざ ミ ωヽ ミ L ヽ そ ゛ ヽ ぬ いヽ ド
「 0 い o 一 σ 富 ∽ 2 8 磐,
゛ ” 岸 g υ N o 【 い )
” ω ミ ざ や ヽ お ヨ
( く o ” ヽ 汁 鶴 S ¨
> こ 「 困 L 日 】 K 静 υ 大 将 〕ヽ ミ ミ ヽ 」ヽ s ヽ 早 、 ぶ ひ ざ 亀 『 ο ヽ ミ
Q もヽ 評 ミ 」 0 ミ ミ や ヽ ヨ ミ 瀞 ミ おヽ いヽ L ヽ ふ ヽ 亀 ヽ ド
” o ● o 3 〓 で 日 〓 彎 ” ” ” 〓 ) N o 【 ど
” ω ミ ざ や ヽ お 蒸
( く o ” ヽ ヵ 鶴 S ¨
尋 ミ ヽ ミ sヽ き ωヽ ” ミヽ ヽ ( 〓 ュ ロ ” C ヮ 7 〓 ユ 〓 ” り 8 ∽ ♂ い o o 3
い いい
いい い
哺 いい ヽ
い つ つ
【 つ つ【 ↓
【 哺
ヽ\ ヽ
ミ
ノ ヽ
ヽ
ヽ
率ヽ
い いい 0
N 【い 〇
い つ∞
日 「
> 〓 「 杢 巨 ヨ 】 く 卜 ) 夫 ざ ω ミ ミ ヽ お ヽ ヽ 早 ミ t y ミ 亀 『 ο ヽ ミ
Q もヽ 評 ヽ 』 ♂ ミ ミ き ヽ ヨ ヾ 滲 ミ ヽヽ ヽヽ L ヽ ぎ ヽ 聡 ヽ お
り o R ひ 津 r 目 c 針 ” w a v N 8 o
> 〓 「 困 巨 日 ぞ 卜 υ 泰 還 ヽ ミ ミ ヽ 「ヽ ヽ ヽ 早 ヽ 驚 い ミ い 聡 『 o ヽ ミ
0 ミ 湯 ヽ 」 ♂ ミ ミ き ヽ 』 § 〕 や ミ ヽ ミ 発 」 ヽ き ヽ 亀 ヽ ド
リ o R 3 ” 一 r 目 巳 ● ” 巨 日 ・ Ю 8 0
” ヽ ■ s R 辻 ば ヽ
( く o ∞ ヽ 寿 筐 壼 〓
> 巨 「 バ 〓 【 日 ぞ 郎 √ パ S ヽ ミ 導 電 き ヽ ヽ 早 ヽ 驚 い ヽ ミ 3 『 o ヽ ミ
Ω ミ 詳 ヽ 」 0 磁 ミ き ヽ い だ さ ミ ミ ミ ■ ヽ 」 S いヽ 総 ミ
” o R 3 【。 一 r 目 巳 E w 一 日 υ い 8 0
い o ■ ざ ヽ ヽ 聾 や ヽ
( く o ∞ Ч 巴 S ヽ R
> b 3 3 1 ” ∪ ● σ 口。
P ヨ ざ O R ミ ) や ヽ 卜 や ヽ ヽ ビ Q ミ 逮 ヾ 「 い ヽ R や ≧ ヽ せ 。
Q 算 藝 恐 ¨ ” 8 ● ” Q P い o o つ )
≧ 己 8 〓 「 ∪ ● σ 口 . F ヨ ざ Q R ミ 〕 ざ お 患 や ミ ビ Q ミ ヽ w 「 い ヽ R お お ヽ せ υ
Q 算 い R S ¨ 「 お 黒 ュ P N o o つ )
∽ “ Q ” コ 朦 巨 ∪ 田 L ヨ 鮮 日 ∽ ■ o 2 日 o υ 旨 ゛ 、 ミ 、 ミ も ヽ ( 洋 ミ 六 S N ミ き ミ 〕 き ヽ ヽ
り ヽ ま い ヽ ミ 亀 『 ο ヽ ミ 泰 き ヽ ま 減 ヽ き ヽヽ 卜 ヽ ゛ Q 算 畳 N ″ R F o ぼ F N o o じ
∽ 障 F コ 籠 5 ∪ 臼 L 日 鮮 日 ∽ ‘ u 2 H o v き ゛ ヽ ミ ヽ ミ ヽ ヽ
早 ミ 気 ) ミ 亀 『 ミ ミ 泰 鳶 ミ ぎ ヽ ざ ご ざ ゛ Q 丼 畳 P
Q き ヽ 六 S N ミ き ヽ 」ヽ ヽ ヽ
” 〓 ① F S O い u S vN o o じ
い つ【 ∞
【 『μ Q
【 Q日 ヽ
日 ヽ
い 】い 日
【 哺【 ヽ い
い ヽ いい い
い い
ヽノ ヽ ゝ
ヽ
ヽノ
へボ
ヽ
い 〇い つ
い ∞い 0
い 0い い
い ヽ
〓 ニ ュ 日 【 F 鼻 お ヘ ゴ ゛ ヽ ミ ミヽ もヽ 、 いヽ ヽ ヽ ざ ミ 、 ヽ ヽ 「 ざ 』 『 ミ ヽ
ヽ 雙 ど ミヽ ● ミヽ ヽ ヽ ぉ もヽ いヽ いヽ ヽ も さ 『 ” ミ い o さ 躙 Nヽ ∽ ミ S )ヽ い ざ 9 ヽ べ や いヽヽ ド
Q ュ S I P 日 ↑ 肖 R 巨 P N o 【 o )
ユき
。
ミЮ
ミ
∽ o o ■ ” 島 一 r 闘 饉
,υ パ ヾ ヽ き
( く o ∞ ヽ 寿 R S L O 日 【 ∽ ご ♂ い つ つ ヽ )
や ざ ざ 蓼 魁 ざ ヽ 『 ざ ヽ ∞ ” ミ ヽ ” 』 γ て 、 い ヽ ヽ ヽ ・
∽ o o 妻 ” 島 【 F 闘 壼 日,υ 漁 ぎ ミ ざ
( く o ” ヽ 寿 円 S L O F 【 ∽ 〓 ♂ 【 つ つ ヽ )
や ざ ざ 滲 健 ゞ ヽ ど ヽ 鍵 ミ ぶ L γ て ヽ い ヽ ヽ ぬ 。
く よ 8 目 〕 塵 p お ヽ ミ ミ ) き ミ
9 島 a o υ 8 o J
バ だ ヽ ざ 旨 ざ ざ ド ( 〓 g 計 ″ 旨
弓 F ● ∪ o ∽ o 目 > 2 日 F 臓 ∽ 嗜 ” ∽ ” ” Q 只 】 【 0 邸 S b C ユ 【 く o 『 a 詰 あ り Q 只 】 ” Q 鼻 S b
H 員 ま R ∽ 【 ” υ」 S N ミ ヽ ミ も ヽ 、 も ヽ 、 ミ ざ い つ 菫 D ヨ ” > 【 観 F S
υい o 【 e υ o ュ 』
日 F ● ∪ o ∽ o ● > 2 日 F F オ 嗜 ” n ” o ● Q ” Q 鼻 N 口 C ユ 一 く o 【 ■ S ∽ り Ω R 一 ” Q ” F H F
日 只 ざ ● o ∽ ” ” υ 』 澪 ミ ミ ヽ ミ も ヽ 、 も ヽ ミ ヽヽ 詳 o い ( U R 邑 日 “ ¨ > 【 げ o S υ い o 【 o y O S ・ い
〓 円 ∽ F ” 〓 ∽ 圏 巨 L ● 神 7 ハ o 【 ぞ O o ∽ 圏 臣 【 ” F ヽ ヽ き い せ も ヽ 「ヽ い せ パ ヾ 、 ミ 導 電 」ヽ s ヽ
( 『 R F 2 ■ ” ¨ 目 汀 【 ” 口 ” ” ” υ N O 【 【 )
N ヽい い
い いい い
い いい 日
い 〇
い つい 〇
Q O∞ い
【 い 哺【 い 『
Ч Q
ミ″ ヽ
ヽン ヽ
\ 、ヽ
ヘへ
O o ” > ” 目 H
Qい
ヽい
いZ ●
F Ω め ヽ 「 ・ ソ い ) 】 o O 目 ” vで 曖 √ き ゃ さ L o 」 0 ” 」 ヽ も ヽ も 、 ミ 、ヽ 、
″ 日 告 ♂ a 米 ミ ” ν ] っ っ ジ p 一 が あ
沐 ミ ヽ お き ヽヽ ( ” 鶴 F Q “ ● ” 「 弓
O r o 〓 Q Z
,一 げ “ 澪 o ら ” ●
葬 ∽ 目 り い o 3 9 o 3 ミ> げ “ > o F R ● ” ヽ ど ぶ ざ ふ こ ざ ヽ ヽ き Q 丼 畳 ” ” 目 L
∽ 多 鶴 ∽ ヨ 一 と 【 百 ユ p や 3 ヽ お ヽ
Q 算 藝 ュ R ″ F o F,
0 ぼ S u 【 っ っ∞ )
ヽ も ヽ ヽ ■ヽ や ミ ∽ ミ ヽ ミ ヽ ヽ ミ や や 崚 ミ ミ ヽ ヽ ミ S ω お
〓 多 目 c,
』 ヽ さ 詳 ヽ ミ ヽ ミ 」ヽ ヽ ヽ ミ 卦 卦 Ⅳ ぶ ( W 日 2 百 ” り 湧 菫 菖 ∽ o 〔 F N 8 じ υ
0 3 ・ 【 o
″ ュ ぞ F 針 ” 1 目 針 「 o 窮 ヽ く 目 【 ” 要 営 ど い ゃ ざ 鮮 )ヽ o 「
」 び ミ 」ヽヽ ミ ヽ α 貯 ミ Ω ミ 磯 ミヽヽ ヽ ヽ ミヽ ミ ゃ さ ゃ ヽ ミ ミヽ ヽ
ヽ も ヽ 鈍 ざ 翼 Ⅳ さ ( ” 筐 F ヽ c ● ” ” り 弓 男 b ” ざ P > a F 翼 目 P い o 【 ヽ )
ヽ も ヽ も ヽヽ ドヽ ヽ 』 ヾ ミ ミ S ミヽ
ヽ ヽ ミ い ヽ ぶ ミ ヽ ヽ ゛ 、 N
〓 単 日 c,
さ ゃ ざ 詳 ヽ ミ ヽ 」ヽヽ 」ヽ ヽ ヽ ミ ヽ 』ヽ き ぶ ( ” 彗 ヽ 目 ” ” 易 二 征 ∽ o 一 F D 8 じ 。
o 8 二 o
∽ 目 日 げ ① 『 男 お い 〕 『 ① 目 り “
い いい い
いい
い 〇い 〇
目 ” 】 ” 日 ” 目
∽ F 『 ” U り “
【 い い『 〇
【 ↓ N
【 〇 〇Q ∞
∞ つ
口 ” 口 ” 日 ” 目
男 び 」 F 『 ① 目 り “
ヽヽ
一 ヽ ゝヽ
「 ” 『 ” 「
” ● 目 ” げ F 目 げ 】 目 的
H
へ業
「 ” 『 ” 喘
” Q 日 F げ F 目 げ ” 目 的
H Hゝ
∽ “ 性 o 口 o υ い ゃ む ヽ w ヽ ヽ ヽ も 「ヽヽ 『ヽ ヽ ヽ ミ ヽ ミ ざヽ ヽ ヽ ヽ ミ や や 『 ミ ヽ パ ミ ヽ ヽ ミ ミ ヽヽ
バ ミ ヽ ヽヽ 」ヽ ヽヽ ヽ ミ 、 卜 ● ・ ( ” 鶴 邑 c ● ” > 】 ひ げ o S v い o 【 o 〉 o 8 o ∞
劉 引 劃 則 司 訓 到 劉 副 副 劃 副 N 憩 ミ 」ヽ 『 ミ 憩 ミ 一ミ ざヽ ヽ も つ キ 一 目 ” 毛 リ
″ 日 こ ” ″ 0 ∽ 』 塾 国 要 P い o 【 い y 0 3 ・ ∞
い ヽ い ‘ い い い
” ① 目 〕 げ F ● げ 【. ● ” ∽ 澪 口。
U ∽ 一 日
Z 目 『 ● o 日 目 ” ” ノ ミ ” 『 目 1 目 〓
り ぬ ・ ” 0 ・
一7 日 ” ・ い つ い 『 【 O N O N O O 【 【 N O O 【
『 飢 F 2 ユ ” νい 〇 『 ① σ ヨ ロ 2 日。
ぃ 〇 【 哺
Ⅳ L ぼ E F 豚 恐 巨 し に ド
】 Z H ” 。 【 つ い 0 【 〇 〇 つ い つ 〇 い 〇 い い 〇 〇 ヽ
BIODATA PENULIS
Data Pribadi
Nama : Siti Syukrotul Amalia
NIM : 1111018200006
Fakultas / Jurusan : FITK / Manajemen Pendidikan
Angkatan : 2011
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 2 Juli 1994
Moto Hidup : Jangan berhenti sebelum sampai tujuan.
Alamat : Kp. Rajeg Pasar, Ds. Rajeg mulya 001/003. Rajeg,
Tangerang, Banten.
Email : [email protected]
1. SD Negeri Rajeg 1 : 1999-2005
2. MTsN Rajeg : 2005-2008
3. SMAN 2 Kabupaten Tangerang : 2008-2011
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2011
Data Pribadi
Pendidikan