IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB...

80
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENDAMPING DESA DI DESA BOGOREJO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN Skripsi Oleh YOGI NOVIANTAMA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENDAMPING DESA DI DESA

BOGOREJO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN

PESAWARAN

Skripsi

Oleh

YOGI NOVIANTAMA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENDAMPING DESA DI

DESA BOGOREJO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN

PESAWARAN

Oleh :

YOGI NOVIANTAMA

Melihat pembangunan yang tidak merata, Presiden Joko Widodo (Jokowi)

membuat sebuah konsep Nawacita yang salah satunya bertujuan untuk

membangun desa dari pinggiran. Pemerintah Indonesia mulai memfokuskan

pengembangan atau pembangunan di daerah dan desa-desa yang dilakukan secara

masif dan berimbang dengan membuat kebijakan program pendamping desa.

Berkenaan dengan permasalahan tersebut maka penelitian ini ditujukan untuk

mengetahui implementasi kebijakan program pendamping desa dan mengetahui

kendala-kendala dalam implementasi kebijakan program pendamping desa di

Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Metode yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dari

model implementasi kebijakan George C Edward III

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Implementasi Kebijakan

Program Pendamping Desa di Desa Bogorejo telah berjalan, namun masih

ditemukan kendala-kendala seperti kurang maksimalnya komunikasi, Sumber

Daya Manusia yang kurang memadai dan tidak sesuai bidangnya, pendamping

desa tidak hanya mendampingi satu desa, pendamping desa tidak permanen atau

sistem kontrak. Diharapkan pemerintah melalui Kemendes dapat lebih intensif

melalukan pelatihan kepada penamping desa, memberikan setidaknya dua sampai

tiga tahun kontrak kepada pendamping desa, dan yang lebih penting pemerintah

harus mengevaluasi kebijakan program pendamping desa.

Kata kunci: Kebijakan, implementasi, pembangunan, pendamping desa,

desa.

Page 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF POLICY VACCINE PROGRAM IN VILLAGES

BOGOREJO SUB DISTRICT GEDONG REGENCY OF

SUPPLEMENTARY PESAWARAN

By:

YOGI NOVIANTAMA

Seeing the uneven development, President Joko Widodo (Jokowi) created a

concept of Nawacita, one of which aims to build a village from the periphery. The

Government of Indonesia is beginning to focus on development or development in

areas and villages that are done in a massive and balanced manner by making the

policy of the village escort program.

With regard to this problem, this research is aimed to find out the implementation

of the policy of the village escort program and to know the obstacles in the

implementation of the policy of the village escort program in Bogorejo Village,

Gedong Tataan District Pesawaran Regency. The method used in this research is

descriptive with qualitative analysis of policy implementation model George C

Edward III

The results showed that implementation of Policy Implementation Program of

Village Assistance Program in Bogorejo Village has been run, but still found

obstacles such as lack of communication maximum, Insufficient Human

Resources and unsuitable field, village facilitator not only accompany one village,

Or contract system. It is expected that the government through Kemendes can

more intensively conduct training to village counselors, providing at least two to

three years of contracts to village counselors, and more importantly the

government should evaluate the program policies of village counselors.

Keywords: policy, implementation, development, village counselor, village.

Page 4: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENDAMPING DESA DI DESA

BOGOREJO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Oleh:

YOGI NOVIANTAMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 5: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...
Page 6: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...
Page 7: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...
Page 8: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Tengah pada Tanggal 19

November 1995. Penulis merupakan anak pertama dari

pasangan Bapak Narsun Winarto dan Ibu Prapti Ningsih

penulis memulai pendidikan di SDN 1 Kibang Yekti Jaya

Tulang Bawang dan Pindah ke SDN Negeri 1 Trimulyo

Tahun 2004, penulis melanjutkan jenjang pendidikan di

SMP Negeri 1 Sekampung Tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Sekampung Tahun 2010. selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di

Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung. Melalui jalur PMPAP dan

terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Ilmu Pemerintahan 2013, di Universitas

Lampung.

Saat duduk dibangku kuliah penulis juga aktif berorganisasi baik itu di lingkungan

kampus maupun di luar kampus, penulis berkesempatan menjadi Garda Muda

BEM FISIP Universitas Lampung, Anggota Biasa LSSP Cendekia, penulis aktif

dalam membantu jurusan dan pernah menjadi Kepala Biro 3 di Himpunan

Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan pada kepengurusan 2015-2016, dan

menjadi Pengurus Laboratorium Politik Lokal dan Otonomi Daerah Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik hingga saat ini, Selain tingkat

Page 9: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

fakultas penulis juga aktif di lingkungan Universitas penulis berkesempatan ikut

dalam anggota Resimen Mahasiswa, serta menjadi anggota BEM Universitas

Lampung pada Tahun 2013. Penulis juga aktif pada organisasi eksternal kampus

dan pernah menjadi anggota Departement Sosial Masyarakat Ikatan Mahasiswa

Lampung Timur (IKAM LAMTIM) pada Tahun 2014, pernah menjadi

Koordinator Biro Hubungan dan Komunikasi Organ Gerakan dalam Kampus

PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Universitas Lampung pada Tahun

2015, selain itu penulis juga aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu KNPI

Lampung Timur hingga saat ini. Dalam perjalanan penulis menempuh gelar

sarjana penulis juga sempat mengabdi untuk daerah dengan melakukan

pengabdian sebagai staf mahasiswa di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung

Selatan Tahun 2017, serta pernah mengabdi selama 2 Bulan dalam rangka KKN

(Kuliah Kerja Nyata) Universitas Lampung di Desa Batu Ampar Kecamatan

Gedong Aji Baru Kabupaten Tulang Bawang.

Page 10: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

MOTTO

“wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah

untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)

Ketahuilah, bahwa anda adalah keajaiban. Dan percayalah bahwa anda dapat

membuat keajaiban dengan berfikir, berdoa, percaya dan membantu orang

lain.(Adolf Hitler)

Nasib setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan

kerja keras kita dapat merubah nasib itu.

(Uzumaki Naruto)

Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu

berguna untuk menempa diri sendiri, so keep smile and fighting !

(Yogi Noviantama)

Page 11: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahiim

Alhamduillahirabbil’alamiin telah Engkau Ridhai Ya Allah langkah hambaMu,

Sehingga Skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan tepat waktu

Teriring Shalawat Serta Salam Kepada Nabi Muhammad SAW

Semoga Kelak Skripsi ini dapat Memberikan Ilmu yang Bermanfaat

dan

Ku Persembahkan Karya Sederhana Ini Kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adikku yang ku sayangi sebagai tanda bakti,

hormat dan cintaku.

Terima kasih atas doa dan restu yang telah kalian berikan.

Terimakasih untuk saudara-saudara seperjuangan di Jurusan Ilmu Pemerintahan,

semoga amal kebaikan yang telah dilakukan mendapat balasan dari Allah SWT.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 12: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

SANWACANA

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan

Program Pendamping Desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ilmu Pemerintahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna sebagai akibat dari keterbatasan yang ada pada diri penulis.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini antara lain, yaitu:

1. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua yaitu

ayahanda Narsun Winarto dan Ibunda tercinta Prapti Ningsih, terimakasih

atas dukungan serta motivasi yang kalian berikan kepadaku, tanpa kalian

Yogi Noviantama bukanlah siapa-siapa, skripsi ini penulis persembahkan

untuk kalian berdua.

2. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.I.P. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

serta.

Page 13: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

4. Bapak Budi Harjo, M.I.P. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar

membimbing dan memberikan saran demi terciptanya skripsi ini. Terima

kasih atas semangat dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H selaku Pembahas dan Penguji yang

telah memberikan kritik, saran dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Ilmu Pemerintahan FISIP Unila, terima kasih atas

ilmu dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama di Jurusan

Ilmu Pemerintahan.

7. GEL Foundation & R.Corp ( Ardi Yanto Sang raja php, Ahmad Irfan Ibu

rumah tangga, Iqbal Nugraha nya fatia bukan fina, Nur Kalimnya Resti,

Tri Hendra yang tidak pernah menyerah untuk cit.., Danni Pangaribowo si

tendangan selawe, Restu Aditya Putranya phoja, Rizko Alfitrian Yahya

sang cowok misterius, Agung Aditya Pratama yang kembali berbehel,

Indra Bangsawan sang Raja Cinta dari goa hantu, Yones Sepriyansyah si

tua, Rahma Adi Putra YNWA, Vivi Alvionitanya temen saya, Restiani

Damayanti yang tak kunjung kalem, Kenn Sindy Kirana Julia baby

minion, Fina Ria Tisanya iqbal dan Bripda Vika Anggraini) terima kasih

waktu, pengalaman dan cerita yang telah sama-sama dari botak hingga

saat ini, dari kertas jaring, PES, Futsal, Mbolang dan Camp yang tak bakal

bisa dilupakan, terima kasih untuk Kosan pak teguh yang sudah

menampung canda tawa dan keluh kesah kami semasa kuliah. Guys tetap

terjaga ya silaturahmi kita jangan ilang-ilangan kabar kaya chanel yang

sering ngilang (wkwk).

Page 14: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

8. Selir-selir Defa Septia princess gue, Chici Afrianita si cewe yang ga mau

ditunjuk-tunjuk, Oca Pawalin mba paling aneh versi keda-keda, Rini

Setiawati yang tak kunjung menemukan jodoh) say thanks telah mau

menjadi selir-selirku hahaha, jangan putus tali silaturahminya yo.

9. Untuk Bang Ricky Ardian, Bang Habrianda Bukit Mbak Winda Dwiastuti

Herman yang sudah memberi semangat serta motivasi untuk saya, dan

puas dengan cerita saya baik itu pribadi dan akademik kalian berdualah

panutan saya, semoga kalian sukses untuk kedepannya amin. Bang mba

orang baik pasti akan mendapat orang baik begitupun kalian.

10. Pepy Celia, S.A.N., Ade Maulidya., S.A.N., Syintia Bella Tama, S.A.N,.

Kiana, S.A.N Mba Tiwi, S.P) seneng kenal koe cah.

11. Angkatan 2013 teman bagaikan saudara seperjuangan di ilmu

pemerintahan (Danang Marhaens, S.I.P, Novrizal Fami, S.I.P, Agung

Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, Rifky Febrihanudin, S.I.P., M Ibnu

Fadhil, S.I.P., Rizki Aristoni, S.I.P., Riski Atika Sari S.I.P., Lusita

Anggelina, S.I.P., Dwi Titiawati, S.I.P., Bustanul Haimia., S.I.P., Maria

Christina, S.I.P., Tiara Dhayu, S.I.P., Aziza Aulia Fahmi, S.I.P.,

Ariestantia, S.I.P., Aditya Dwi Putri, S.I.P., Selviana Fikri, S.I.P., Ekasyari

Yulianita, S.I.P., Kakek and The Gengs, Ahmad Ridwan Bhayangkara and

The Gengs Taufik Suni Pratama, S.I.P, Amanda Sicilia N.S, S.I.P,

Yolanda Margaretha S.I.P Bobby Kabarasa S.I.P Dan Eka Purnama Sari

S.I.P, Anam Alamsyah, S.I.P dan semua angkatan 13) terima kasih untuk

waktu dan kebersamaan yang pernah mengisi keseharian penulis, semoga

silaturahmi kita akan terus tetap terjalin ya gengs.

Page 15: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

12. Keda-keda sinamku Sherly Meiriza Putri, Ulfa Umayasari, Iranda Putri,

Aziza Novirania, M. Dhean Pratama, M. Dian Bagus Aprian, Faisal Kgs

Maafkan untuk peranku sebagai komdis dahulu itu semua hanya tuntutan

peran haha, kalian adalah sudah abang anggap adik sendiri maaf selama

dikampus tidak bisa membantu apa-apa, hanya ilmu dan motivasi sedikit

yang bisa abang bagi kekalian. Semoga tetap terjalin silaturahmi kita.

jangan males-males kuliah woy semangat skripsinya. Biar sama gelar kita

S.I.P. Call me kalo ada apa-apa.

13. Keda-keda angkatan 14 yang sedang berjuang untuk S.I.P (Elvina Sari,

Ana, Melda, Fredi Eliyta Asfira, Nurul Fatia, Gita, Dita Maharani, Miss

Retno, Nosi, Adit, Ikhsan, Ade Dkk, Redhi, Iqbal Dkk, dan Semua

penghuni angkatan 14) Semoga kalian cepat menyusul S.I.P nya

14. Keda-keda 15 Alhadad Dkk, Meisyandra Almega, Khourunisa Maulida,

Yulianda Amalia Sari, Faradhiba Fasha, Bagus Seno Aji. Semangat

kuliahnya jangan maen-maen terus dinda, kalo ada kesulitan atau ada yang

ga tau abang 24 jam ada untuk kalian.

15. Adik-adik LABPOLOTDA JIP UNILA (Ahmad Robi Ulzikri, Angger

Widiyanto, Hadi Darmawan, Hikmawan, Inggit, Irfan Fauzi Rachman, M.

Tri Andeni, Andri Agung Saputra, Muhammad Arif, Melika Susanti,

Sarah Pingki, Untsa Sholihah) meskipun kita akrab baru beberapa bulan

tapi abang nilai kalian semua lucu-lucu, baik-baik dan pintar-pintar, jaga

Lab dengan baik, jangan ngabur-ngaburan kaya doi (wkwkwk), abang

serahkan mandat ini kepada kalian hahaha, jangan sungkan kalo ada apa-

apa silahkan kalian hubungi abang. Semoga bisa cepat mendapat gelar

S.I.P.

Page 16: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

16. Serta teman-teman KKN Desa Batu Ampar, Farah Aulia, Rizki Faza

Rinanda, Chintya Ningsih, Upy Darmayana, Kanda Kresna Sony Wijaya

dan Reynaldo Syaputra, terima kasih untuk 2 Bulannya ya guys, kalian

luar biasa semoga tetap kompak dan bersahaja.

17. Teman-teman Griya Delicia dan Perantau FC (Ruli Sinaga dan Indah Tri

wahyuni, Putra Andika alias gembong, Mbah Elga, Ajho Ridhi, Ikhsan

Firdaus, Jalu Mahensa, Billy, Mas Iwan, Agsi Aji, Sabri Jabbari, Meka

Nurhadi, Akbar, Luthfi Zahir, Alfrandi, Godho, Agil Zamzami, Iqbal

Kumis) terima kasih telah menjadi teman yang baik selama ini, kalian luar

biasa.

18. Yang terakhir terima kasih banyak Putri Aphrodite yang telah menemani

dari susah maupun senang, menemani ngurus skripsi, turlap sampai

akhirnya mendapat gelar S.I.P, terima kasih telah menjadi sosok yang

sabar dan kuat dalam menghadapi sifat-sifatku ini, menjadi tempatku

bercerita disaat sedang ada masalah, banyak kalo mau diceritain semua

malah jadi novel (wkwkwk) always sabar ya putri, tetap jadi wanita kuat !

Semoga Allah SWT membalas amal baik kita semua dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Bandar Lampung, 31 Juli 2017

Yogi Noviantama

Page 17: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

D. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

A. Tinjauan Tentang Implementasi Kebijakan ............................................. 10

1. Implementasi Kebijakan .................................................................... 10

2. Model Implementasi Kebijakan ......................................................... 11

a. Model Implementasi menurut Brian W Hogwood dan A Gunn .. 12

b. Model Implementasi Daniel Mazmanian dan Paul A Sabatier .... 13

c. Model Implementasi menurut Van Meter dan Van Horn ........... 14

d. Model Implementasi menurut Giorge C Edward III ................... 16

3. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan ................................... 23

B. Tinjauan Tentang Program ..................................................................... 28

C. Tinjauan Tentang Desa ............................................................................ 29

D. Tinjauan Tentang Pendampingan Desa Menurut Keputusan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015

Tentang Pendampingan Desa ................................................................... 30

1. Pendampingan Desa ........................................................................... 30

2. Tujuan Pendampingan Desa .............................................................. 30

E. Tinjauan Tentang Pendamping Desa ....................................................... 31

1. Pengertian Pendamping Desa ............................................................ 31

2. Tugas Pendamping Desa .................................................................... 31

F. Kerangka Pikir ......................................................................................... 33

Page 18: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

ii

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 36

A. Tipe Penelitian .......................................................................................... 36

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 37

C. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 39

D. Jenis Data dan Sumber Data .................................................................... 39

E. Informan .................................................................................................... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 42

G. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 43

H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 44

I. Teknik Validasi/Keabsahan Data .............................................................. 47

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................................... 50

A. Gambaran Lokasi Penelitian ..................................................................... 50

B. Sejarah singkat Desa Bogorejo .................................................................. 51

C. Monografi Desa Bogorejo ......................................................................... 51

D. Struktur Pemerintahan .............................................................................. 54

E. Potensi Desa .............................................................................................. 55

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 56

A. Komunikasi ............................................................................................... 59

B. Sumber Daya ............................................................................................. 66

C. Disposisi .................................................................................................... 73

D. Struktur Birokrasi ..................................................................................... 77

E. Kendala-kendala dalam implementasi kebijakan program pendamping

desa di Desa Bogorejo Kecamatan ............................................................ 78

VI. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 82

A. Simpulan ................................................................................................... 82

B. Saran .......................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel :

1. Indek Kemajuan Desa (IKD) Provinsi Lampung Tahun 2015 ................. 2

2. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 7

3. Triangulasi Data Penelitian ....................................................................... 57

4. Syarat dan kualifikasi secara umum .......................................................... 67

5. Tugas Pendamping Desa ........................................................................... 68

Page 20: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar :

1. Kerangka Pikir .......................................................................................... 35

2. Struktur Birokrasi ...................................................................................... 54

3. Penyampaian informasi dan sosialisasi kebijakan program pendamping desa

................................................................................................................... 64

4. Sosialisasi dan pelatihan pratugas pendamping desa ................................ 65

Page 21: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan proses yang berlangsung secara sadar, terencana

dan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa

beranjak dari suatu keadaan atau kondisi yang kurang baik menuju suatu

kehidupan yang lebih baik. Sejak Proklamasi tahun 17 Agustus 1995,

pembangunan di Indonesia mengalami pasang surut. Pembangunan di

Indonesia sejak saat itu terus dilakukan untuk mewujudkan pembangunan

yang merata disetiap daerah. Melihat fakta yang ada saat ini masih

terdapat ketimpangan, dibuktikan dengan jauhnya perbedaan

pembangunan yang terjadi di Pulau Jawa dengan Sumatra.

Perbedaan itu dapat dilihat dari masih banyaknya desa-desa diluar Pulau

Jawa termasuk di Lampung yang masih tertinggal. Berdasarkan Indek

Kemajuan Desa (IKD) Provinsi Lampung pada tahun 2015. Dapat di lihat

bahwa masih terdapat desa-desa yang tertinggal seperti yang ada pada

tabel berikut :

Page 22: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

2

Tabel 1. Indek Kemajuan Desa

Desa Maju Desa Berkembang Desa Kurang

Berkembang

Desa Tertinggal

391 1.052 819 378

Sumber : www.bpmpd.lampungprov.go.id

Oleh karena itu, demi menciptakan pembangunan yang merata, Presiden

Joko Widodo (Jokowi) membuat sebuah konsep Nawacita yang bertujuan

untuk membangun desa dari pinggiran. Melihat keadaan ini Pemerintah

Indonesia mulai memfokuskan pengembangan atau pembangunan di

daerah dan desa-desa yang dilakukan secara masif dan berimbang.

Sesuai amanat UU Desa Nomor 6 Tahun 2014, maka pemerintah

menerbitkan PP Nomor 60/2014, dalam PP Nomor 60/2014 pemerintah

membuat kebijakan untuk peningkatan sumber daya manusia, pemerimtah

membuat kebijakan tenaga kerja yang disebut pendamping desa. Posisi ini

nantinya akan berada pada tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat

kabupaten dan pada tingkat provinsi. Sebelumnya pernah terdengar istilah

Fasilitator yang dipakai pada zaman Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakar – Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) 2007-2014.

Agar dapat semakin memantapkan pemahaman tentang Pendamping Desa,

Kementerian Desa menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) No. 03 Tahun

2015 Tentang Pendamping Desa. Dipaparkan jelas bahwa pendamping

desa bukan pengelola proyek pembangunan di desa. Kerja pendampingan

desa difokuskan pada upaya memberdayakan masyarakat desa melalui

proses belajar sosial. Oleh karena itu pendamping desa tidak dibebani

dengan tugas-tugas pengelolaan administrasi keuangan dan pembangunan

Page 23: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

3

desa, persoalan administrasi dan keuangan pembangunan desa menjadi

tugas dan tanggungjawab pemerintah desa.

Pendamping desa bertujuan untuk mengawal pembangunan Indonesia dari

pinggiran. Selain membangun dari pinggiran program pendamping desa

ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

agar lebih baik lagi dalam mengelola pemerintahan khususnya di tingkat

yang paling bawah. Pendamping desa di nilai langkah tepat dalam

menyelesaikan permasalahan birokrasi yang ada, sebab pendamping desa

dituntut untuk memfasilitasi aparatur desa dalam proses pembangunan.

Selain itu pendamping desa sangat memiliki peran penting dalam

peningkatan kualitas pemerintahan desa. Pendamping desa pun diberikan

pemahaman agar nantinya tidak ada miss komunikasi dalam bertugas.

Alasan pemerintah mendampingi dan mengawasi pemerintah desa, karena

masih banyak permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di tingkat

desa sehingga perlunya pendampingan dari pendamping desa dalam

melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Permasalahan yang sering

muncul di tingkat desa adalah seperti belum pahamnya tentang

perencanaan pembangunan desa, pembuatan laporan, pembuatan agenda

kerja, masih rendahnya pemahaman tentang penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja

Pembangunan Desa (RKP-Desa).

Pendamping desa diharapkan akan jauh melampaui Fasilitator PNPM.

Mereka nantinya harus lebih masuk kedalam tata kelola pemerintahan

Page 24: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

4

desa. Memastikan pemerintah desa, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD),

Lembaga Kemasyarakatan dan komponen desa lainnya, mengambil peran

aktif dalam proses pembangunan di desa, menjadi patron dan sekaligus

pengawas untuk melihat kinerja aparatur desa yang mereka dampingi.

Dalam hal ini tenaga pendamping desa dituntut untuk bekerja keras dalam

mengawal kesuksesan program ini. Oleh karena itu perlu adanya

komitmen yang serius dari Pemerintah Pusat untuk terus mengawasi dan

memantau kinerja pendamping desa yang ada di Indonesia termasuk yang

ada di Lampung.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah masalah yang membuat

kinerja pendamping desa dinilai belum maksimal. Seperti yang diberitakan

di media maupun surat kabar sebagai berikut.

“Di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, dinilai masih

belum maksimal mendampingi pemerintahan desa dalam

mengawal pembangunan dari anggaran dana desa. Sebab, masih

banyaknya pembangunan infrastruktur jalan yang rusak dan

beberapa desa bermasalah. Hal tersebut diungkapkan Camat Palas,

Rika Wati saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (8/11/2016).

Menurut Rika Wati, sejauh ini Pemerintah Kecamatan Palas

menilai kinerja para pendamping desa belum optimal dalam

pendampingan mengelola dana desa dan penyusunan RPJM Desa.

Rika Wati menjelaskan memang kinerja pendamping desa belum

maksimal dalam mendampingi desa sebab dalam pengelolaan dana

desa masih ada beberapa desa yang bermasalah dalam pengelolaan

dana desa, seperti yang terjadi di Desa Palasaji. (sumber:

http://lampost.co/berita/kinerja-pendamping-lokal-desa-dinilai-

belum-maksimal diakses Pada 20 Februari 2017 Pukul 19:23 WIB)

Selain permasalahan kinerja yang dikeluhkan oleh aparatur desa dan

kecamatan, terdapat pula permasalahan yang lain seperti kurang fokusnya

pendamping desa dikarenakan tidak hanya mendampingi satu desa,

Page 25: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

5

sehingga kinerja pendamping desa untuk melakukan pendampingan belum

maksimal seperti yang terjadi pada Desa Banyusoco.

“Kinerja petugas pendamping desa yang belum maksimal

dikeluhkan oleh perangkat desa. Akibatnya pihak desa lebih

banyak kerja sendirian dalam upaya penggunaan dana desa yang

diberikan Pemerintah Pusat. Salah satu keluhan tentang petugas

pendamping desa menurut Kepala Desa Banyusoco, Kecamatan

Playen Sutiyono. Menurut Kepala Desa Banyusoco keberadaan

petugas itu kurang maksimal dalam menjalankan perannya,

karena fokus pekerjaan tidak hanya menyasar ke satu desa.

Akibatnya, pihak desa merasa bekerja sendirian untuk

mewujudkan penyerapan dana desa semaksimal mungkin.

Sutiyono meenjelaskan, sepanjang tahun lalu hanya sekali

bertemu dengan petugas pendamping desa, itu pun hanya sekadar

meminta surat pertanggung jawaban kegiatan.

Pendamping harusnya mengawal sejak awal hingga program

berakhir, tapi kenyataan di lapangan tidak seperti itu,

implementasi Undang-Undang No.6/2014 tentang Desa

berdampak terhadap makin besarnya dana yang diterima di

masing-masing desa. Di satu sisi, upaya ini memberikan dampak

yang positif, tapi tidak jarang pula membuat urusan desa menjadi

lebih komplek dan rumit. Untuk itulah dibutuhkan peran dari

pendamping desa. Sebab, petugas itu dibutuhkan untuk

memberikan bantuan pemikiran atau pun solusi saat desa

menghadapi suatu masalah. Jujur saat penyusunan

pertanggungjawaban Dana Desa kami sempat mengalami

masalah, dan harusnya pendamping desa bisa memberikan solusi.

(sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2016/03/25/dana-

desa-kades-keluhkan-kinerja-petugas-pendamping-desa-704157

diakses pada 6 Januari 2017 Pukul 19:09)

Tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan kinerja pendamping desa

dan bagaimana tugas dan fungsi pendamping desa dalam mendampingi

desa. Perlu diketahui di Lampung sendiri terdapat 685 tenaga ahli

pendamping desa yang tersebar di 13 kabupaten (sumber:

http://bpmpd.lampungprov.go.id/ diakses pada 6 Januari 2017 Pukul 19:09

Page 26: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

6

WIB). Tenaga pendamping desa ini diseleksi dalam beberapa tahap dan

telah melalui proses yang panjang. Desa Bogorejo Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran termasuk yang mendapatkan tenaga

pendamping desa yang sudah berjalan aktif pada tahun 2015 lalu.

Desa Bogorejo adalah salah satu desa yang masih tertinggal berdasarkan

hasil pra-riset di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan, selain desa

yang masih tertinggal, pendidikan di Desa Bogorejo masih taraf

berkembang, aparatur desa di Desa Bogorejo pun belum maksimal dalam

menjalankan tugas dan fungsinya seperti masih adanya masalah-masalah

yang menyangkut administrasi, selain itu kinerja pendamping desa di Desa

Bogorejo sendiri masih belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya

dikarenakan pendamping desa di Desa Bogorejo belum sepenuhnya

mengerti tugas dan fungsinya sebagai pendamping desa. Untuk itu

diperlukan perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk

selalu intens melakukan pengamatan dan pengawasan dan sosialisasi

kepada pendamping desa dan aparatur Desa Bogorejo terkait dengan

program pendamping desa.

Melihat beberapa variabel-variabel seperti: komunikasi, sumber daya,

disposisi, dan struktur birokrasi akan dapat menentukan keberhasilan dari

implementasi kebijakan ini. Keberhasilan program pendamping desa di

Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran juga

sangat membantu dalam menyukseskan pembangunan di Lampung.

Page 27: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

7

Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam

mengenai implementasi kebijakan program pendamping desa dalam

pembangunan desa serta melihat kendala-kendala dalam implementasi

kebijakan program pendamping desa di Desa Bogorejo Kecamatan

Gedong Tataan. Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas,

peneliti menemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang akan di teliti saat ini. Penelitian terdahulu akan disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No. Penelitian Tahun Jenis Judul Penelitian

1 Angga Rinzani 2010 Skripsi Implementasi Kebijakan

Program Desa Siaga Dalam

Peningkatan Kesehatan

Masyarakat

2 Rafika Trisha

Ananda

2016 Tesis Implementasi Kebijakan

Pendidikan Program Bina

Lingkungan Pemerintah Kota

Bandar Lampung

3 Sri Widia Astuti 2011 Skripsi Analisis Implementasi

Kebijakan PNPM-Mandiri

pedesaan dalam kegiatan

simpan pinjam pada kelompok

perempuan di Kecamatan

Abung Barat Kabupaten

Lampung Utara Tahun

Anggaran 2009

Sumber : Diolah Penelti, Tahun 2017

Peneliti pertama fokus penelitiannya mengkaji faktor-faktor yang

menghambat dalam proses implementasi dengan konsep Van Metter dan

Van Horn. Penelitian kedua sama dengan penelitian pertama hanya saja

Page 28: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

8

yang membedakan dari penelitian ini juga mengkaji faktor pendukungnya.

Penelitian ketiga ini yang membedakan adalah dalam penelitian ini

mengkaji implementasi dan evaluasi kebijakan. Sedangkan peneliti saat ini

mengkaji implementasi kebijakan dengan konsep Goerge C Edward

dengan melihat beberapa variabel yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi

dan sikap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah implementasi kebijakan program pendamping desa di

Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran?

2. Apakah kendala-kendala dalam implementasi kebijakan program

pendamping desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui :

1. Implementasi kebijakan program pendamping desa di Desa Bogorejo

Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

Page 29: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

9

2. Kendala-kendala dalam implementasi kebijakan program pendamping

desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara akademis, diharapkan dapat menambah khazanah kepustakaan

tentang kebijakan, khususnya mengenai implementasi kebijakan

program pemerintah.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan alternatif informasi, bahan refrensi, serta sebagai sumber

informasi awal bagi peneliti-peneliti yang tertarik pada implementasi

kebijakan.

Page 30: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

24

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Implementasi Kebijakan

1. Implementasi Kebijakan

Webster dalam Wahab (1997:56) implementasi kebijakan

dirumuskan secara pendek bahwa to implement

(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carrying

out (menyediakan sarana untuk melakukan sesuatu), to give practical

effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu). Jika

pandangan ini ditelaah, maka implementasi dapat dipandang sebagai

suatu proses melaksanakan keputusan kebijaksanaan.

Implementasi kebijakan publik menurut pendapat Anderson dalam

Hariyoso (2002:143) esensinya berkaitan dengan aktivitas fungsional

penyelenggaraan tujuan publik sehingga betul-betul mengena pada

sasaran. Sedangkan menurut Griendle dalam Hariyoso (2002:148)

mengatakan bahwa implementasi kebijakan publik merupakan

aktivitas dan pilihan yang rumit karena mempunyai cakupan

cakrawala politis dan administratif.

Page 31: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

11

Mempelajari masalah implementasi kebijakan berarti berusaha untuk

memahami apa yang sebenarnya terjadi sesudah suatu program itu

dirumuskan, yaitu peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang

terjadi setelah proses pengesahan kebijakan publik, baik itu

menyangkut usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun

usaha-usaha untuk memberikan dampak tertentu kepada masyarakat.

Berdasarkan pandangan beberapa para ahli mengenai implementasi

kebijakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam implemetasi suatu

kebijakan tidak hanya menyoroti perilaku dari lembaga-lembaga

administrasi atau badan-badan yang bertanggung jawab atas suatu

program berikut pelaksanaannya terhadap kelompok-kelompok

sasaran, tetapi juga perlu memperhatikan secara cermat berbagai

jaringan kekuatan politik, sosial, ekonomi yang secara langsung atau

tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku berbagai pihak yang

terlibat dalam program, dan yang pada akhirnya membawa dampak

yang diharapkan ataupun yang tidak diharapkan terhadap program

tersebut.

2. Model Implementasi Kebijakan

Para ahli kebijakan juga mengajukan beberapa model implementasi

kebijakan untuk keperluan penelitian maupun analisis. Model-model

yang digunakan untuk menganalisis permasalahan kebijaksanaan

yang semakin kompleks. Untuk itu diperlukan teori yang mampu

menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang menjadi fokus

Page 32: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

12

analisis. Sebenarnya banyak model-model yang diajukan oleh para

ahli namun disini hanya dijelaskan sedikit tentang model-model

yang cenderung baru dan banyak mempengaruhi berbagai pikiran

dan tulisan para ahli. Model-model tersebut antara lain:

a. Model Implementasi menurut Brian W Hogwood dan

Lewis A Gunn

Model ini kerapkali oleh para ahli disebut sebagai the top down

approach. Pada model ini menjabarkan bahwa untuk dapat

mengimplementasikan kebijaksanaan negara secara sempurna

maka diperlukan beberapa persyaratan tertentu.

Wahab (1997:96) mengklasifikasikan syarat-syarat tersebut

sebagai berikut:

1. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh Badan/Instansi

pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan/kendala

serius.

2. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber

yang cukup memadai.

3. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar

tersedia.

4. Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari

hubungan kausalitas yang handal.

5. Hubungan kausalitas bersifat langsung, hanya sedikit

mata rantai penghubungnya.

6. Hubungan saling ketergantungan harus kecil.

Page 33: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

13

7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap

tujuan.

8. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan

yang tepat.

9. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna.

10. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat

menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

b. Model Implementasi Daniel Mazmanian dan Paul A

Sabatier

Model ini disebut juga dengan A Frame Work for

Implementation Analysis (Kerangka Analisis Implementasi).

Kedua ahli ini berpendapat bahwa peran penting dari analisis

implementasi kebijaksanaan negara ialah mengidentifikasikan

variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan

formal pada keseluruhan proses implementasi.

Wahab (1997:81) mengklasifikasikan variabel-variabel

tersebut sebagai berikut:

1. Mudah tidaknya masalah yang akan digarap atau

dikendalikan.

2. Kemampuan keputusan kebijaksanaan untuk menstruktur

secara tepat proses implementasinya.

Page 34: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

14

3. Pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap

keseimbangan dukungan bagi tujuan yang termuat dalam

keputusan kebijaksanaan tersebut.

c. Model Implementasi menurut Van Meter dan Van Horn

Model ini sering disebut sebagai A Model of the policy

Implementation process (Model Implementasi Kebijaksanaan).

Model yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn

dalam teorinya ini beranjak dari suatu argumen bahwa

perbedaan-perbedaan dalam proses implementasi akan

dipengaruhi oleh sifat kebijaksanaan yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya mereka menawarkan suatu pendekatan yang

mencoba untuk menghubungkan antara isu kebijaksanaan

dengan implementasi dan suatu model konseptual yang

mempertalikan kebijaksanaan dengan prestasi kerja

(Performance). Kedua ahli tersebut mengemukakan bahwa

jalan yang menghubungkan antara kebijakan prestasi kerja

dipisahkan oleh jumlah variabel bebas (independent variable)

yang saling berkaitan dalam Wahab (2004:73). Variabel-

variabel tersebut adalah:

1. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan kebijakan

Ukuran-ukuran dasar dan tujuan berguna di dalam

menguraikan tujuan-tujuan keputusan. Kebijakan secara

menyeluruh, di samping itu ukuran-ukuran dasar dan

Page 35: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

15

tujuan-tujuan merupakan bukti itu sendiri dan dapat

diukur dengan mudah.

2. Sumber-sumber kebijakan.

Sumber-sumber yang dimaksud mencakup dana atau

perangsang (incentive) lain yang mendorong dan

memperlancar implementasi yang efektif.

3. Karakteristik atau sifat badan/instansi pelaksana.

Dalam melihat karakteristik badan-badan pelaksana,

maka pembahasan ini tidak bisa lepas dari struktur

birokrasi yang mencakup aspek-aspek seperti struktur

organisasi, pembagian kewenangan, hubungan antara

unit-unit organisasi yang ada dalam organisasi yang

bersangkutan, dan hubungan organisasi dengan

organisasi luar.

4. Komunikasi antara organisasi terkait dengan kegiatan-

kegiatan pelaksanaan.

Menurut Van Meter dan Van Horn, prospek-prospek

tentang implementasi yang efektif ditentukan oleh

kejelasan ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan yang

dinyatakan dan oleh ketepatan dan konsistensi dalam

mengkomunikasikan ukuran-ukuran dan tujuan tersebut.

Page 36: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

16

5. Disposisi.

Disposisi dalam implementasi kebijakan publik diartikan

sebagai kecenderungan, keinginan atau kesepakatan para

pelaksana untuk melaksanakan kebijakan terhadap tiga

macam elemen yang mempengaruhi kemampuan dan

kemauan para pelaksana dalam mengimplementasikan

suatu kebijakan.

6. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik.

Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi lingkungan

yang dapat mendukung keberhasilan implementasi

kebijakan, karaktersitik para partisipan yakni mendukung

atau menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada di

lingkungan, dan apakah elit politik mendukung

implementasi kebijakan.

d. Model Implementasi menurut Giorge C Edward III

Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis implementasi

kebijakan tentang konservasi energi adalah teori yang

dikemukakan oleh George C Edwards III. Dimana

implementasi dapat dimulai dari kondisi abstrak dan sebuah

pertanyaan tentang apakah syarat agar implementasi kebijakan

dapat berhasil, menurut George C. Edwards III ada empat

variabel dalam kebijakan publik yaitu Komunikasi

Page 37: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

17

(Communications), Sumber Daya (Resources), sikap

(Dispositions atau Attitudes) dan struktur birokrasi

(Bureucratic structure) George C Edward III dalam Subarsono

(2005:90)

Keempat faktor di atas harus dilaksanakan secara simultan

karena antara satu dengan yang lainnya memiliki hubungan

yang erat. Tujuan kita adalah meningkatkan pemahaman

tentang implementasi kebijakan. Penyederhanaan pengertian

dengan cara membreakdown (diturunkan) melalui eksplanasi

implementasi kedalam komponen prinsip. Implementasi

kebijakan adalah suatu proses dinamik yang mana meliputi

interaksi banyak faktor. Sub kategori dari faktor-faktor

mendasar ditampilkan sehingga dapat diketahui pengaruhnya

terhadap implementasi. Faktor –faktor yang berpengaruh

dalam implementasi menurut George C. Edwards III sebagai

berikut :

1. Komunikasi

Implementasi akan berjalan efektif apabila ukuran-ukuran dan

tujuan-tujuan kebijakan dipahami oleh individu-individu yang

bertanggungjawab dalam pencapaian tujuan kebijakan.

Kejelasan ukuran dan tujuan kebijakan dengan demikian perlu

dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana.

Konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan

Page 38: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

18

perlu dikomunikasikan sehingga implementor mengetahui

secara tepat ukuran maupun tujuan kebijakan itu. Komunikasi

dalam organisasi merupakan suatu proses yang amat kompleks

dan rumit. Seseorang bisa menahannya hanya untuk

kepentingan tertentu, atau menyebarluaskannya. Di samping

itu sumber informasi yang berbeda juga akan melahirkan

interpretasi yang berbeda pula. Agar implementasi berjalan

efektif, siapa yang bertanggungjawab melaksanakan sebuah

keputusan harus mengetahui apakah mereka dapat

melakukannya.

Implementasi kebijakan harus diterima oleh semua personel

dan harus mengerti secara jelas dan akurat mengenahi maksud

dan tujuan kebijakan. Jika para aktor pembuat kebijakan telah

melihat ketidakjelasan spesifikasi kebijakan sebenarnya

mereka tidak mengerti apa sesunguhnya yang akan diarahkan.

Para implemetor kebijakan bingung dengan apa yang akan

mereka lakukan sehingga jika dipaksakan tidak akan

mendapatkan hasil yang optimal. Tidak cukupnya komunikasi

kepada para implementor secara serius mempengaruhi

implementasi kebijakan.

2. Sumberdaya

Tidak menjadi masalah bagaimana jelas dan konsisten

implementasi program dan bagaimana akuratnya komunikasi

Page 39: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

19

dikirim. Jika personel yang bertanggungjawab untuk

melaksanakan program kekurangan sumberdaya dalam

melakukan tugasnya. Komponen sumberdaya ini meliputi

jumlah staf, keahlian dari para pelaksana, informasi yang

relevan dan cukup untuk mengimplementasikan kebijakan dan

pemenuhan sumber-sumber terkait dalam pelaksanaan

program, adanya kewenangan yang menjamin bahwa program

dapat diarahkan kepada sebagaimana yamg diharapkan, serta

adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk

melakukan kegiatan program seperti dana dan sarana

prasarana.

Sumberdaya manusia yang tidak memadahi (jumlah dan

kemampuan) berakibat tidak dapat dilaksanakannya program

secara sempurna karena mereka tidak bisa melakukan

pengawasan dengan baik. Jika jumlah staf pelaksana kebijakan

terbatas maka hal yang harus dilakukan meningkatkan

skill/kemampuan para pelaksana untuk melakukan program.

Untuk itu perlu adanya manajemen SDM yang baik agar dapat

meningkatkan kinerja program.

Ketidakmampuan pelaksana program ini disebabkan karena

kebijakan konservasi energi merupakan hal yang baru bagi

mereka dimana dalam melaksanakan program ini

membutuhkan kemampuan yang khusus, paling tidak mereka

Page 40: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

20

harus menguasai teknik-teknik kelistrikan. Informasi

merupakan sumberdaya penting bagi pelaksanaan kebijakan.

Ada dua bentuk informasi yaitu informasi mengenahi

bagaimana cara menyelesaikan kebijakan/program serta bagi

pelaksana harus mengetahui tindakan apa yang harus

dilakukan dan informasi tentang data pendukung kepetuhan

kepada peraturan pemerintah dan undang-undang.

Kenyataan dilapangan bahwa tingkat pusat tidak tahu

kebutuhan yang diperlukan para pelaksana dilapangan.

Kekurangan informasi/pengetahuan bagaimana melaksanakan

kebijakan memiliki konsekuensi langsung seperti pelaksana

tidak bertanggungjawab, atau pelaksana tidak ada di tempat

kerja sehingga menimbulkan inefisien.

Implementasi kebijakan membutuhkan kepatuhan organisasi

dan individu terhadap peraturan pemerintah yang ada.

Sumberdaya lain yang juga penting adalah kewenangan untuk

menentukan bagaimana program dilakukan, kewenangan untuk

membelanjakan/mengatur keuangan, baik penyediaan uang,

pengadaan staf, maupun pengadaan supervisor. Fasilitas yang

diperlukan untuk melaksanakan kebijakan/program harus

terpenuhi seperti kantor, peralatan, serta dana yang mencukupi.

Tanpa fasilitas ini mustahil program dapat berjalan.

Page 41: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

21

3. Disposisi

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi

kebijakan adalah sikap implementor. Jika implemetor setuju

dengan bagian-bagian isi dari kebijakan maka mereka akan

melaksanakan dengan senang hati tetapi jika pandangan

mereka berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses

implementasi akan mengalami banyak masalah. Ada tiga

bentuk sikap/respon implementor terhadap kebijakan

kesadaran pelaksana, petunjuk/arahan pelaksana untuk

merespon program kearah penerimaan atau penolakan, dan

intensitas dari respon tersebut.

Para pelaksana mungkin memahami maksud dan sasaran

program namun seringkali mengalami kegagalan dalam

melaksanakan program secara tepat karena mereka menolak

tujuan yang ada didalamnya sehingga secara sembunyi

mengalihkan dan menghindari implementasi program. Di

samping itu dukungan para pejabat pelaksana sangat

dibutuhkan dalam mencapai sasaran keberhasilan program.

Dukungan dari pimpinan sangat mempengaruhi pelaksanaan

program dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Wujud dari dukungan pimpinan ini adalah menempatkan

kebijakan menjadi prioritas program, penempatan pelaksana

dengan orang-orang yang mendukung program,

Page 42: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

22

memperhatikan keseimbangan daerah, agama, suku, jenis

kelamin dan karakteristik demografi yang lain. Di samping itu

penyediaan dana yang cukup guna memberikan insentif bagi

para pelaksana program agar mereka mendukung dan bekerja

secara total dalam melaksanakan kebijakan/program.

4. Struktur Birokrasi

Membahas badan pelaksana suatu kebijakan, tidak dapat

dilepaskan dari struktur birokrasi. Struktur birokrasi adalah

karakteristik, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang

terjadi berulang-ulang dalam badan-badan eksekutif yang

mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan

apa yang mereka miliki dalam menjalankan kebijakan.

Variabel-variabel kebijakan berkaitan dengan tujuan yang telah digariskan

dan sumber-sumber yang tersedia. Pusat perhatian pada badan-badan

pelaksana meliputi baik formal maupun informal, sedangkan komunikasi

antar organisasi terkait beserta kegiatan-kegiatan pelaksanaannya

mencakup antara hubungan di dalam lingkungan sistem politik dan dengan

kelompok-kelompok sasaran. Akhirnya, pusat perhatian pada sikap para

pelaksana mengantarkan kita pada telaah mengenai orientasi dari mereka

yang mengoperasikan program di lapangan.

Berdasarkan keempat model implementasi di atas, maka model

implementasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model George C

Edward III (model implementasi kebijakan) dikarenakan keempat

Page 43: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

23

variabelnya beroperasi secara simultan dan berinteraksi satu sama lain

untuk membantu atau bersifat merintangi implementasi kebijakan. Dalam

hal ini peneliti ingin melihat peran keempat faktor dari implementasi

kebijakan George C Edward III (model implementasi kebijakan) dalam

Program Pendamping Desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran. Karena dengan model ini peneliti ingin melihat

bagaimana komunikasi antara pendamping desa dan aparatur desa, selain

itu dalam hal ini peneliti juga ingin melihat bagaimana sumber daya

pendamping desa serta apa saja fasilitas yang disediakan serta ingin

mengetahui apakah pendamping desa mempunyai struktur yang jelas.

3. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan

Menurut Bambang Sunggono (1994: 149-153), implementasi

kebijakan mempunyai beberapa faktor penghambat, yaitu:

a. Isi kebijakan

1. Implementasi kebijakan gagal karena masih samarnya isi

kebijakan, maksudnya apa yang menjadi tujuan tidak

cukup terperinci, sarana-sarana dan penerapan prioritas,

atau program program kebijakan terlalu umum atau sama

sekali tidak ada.

2. Karena kurangnya ketetapan intern maupun ekstern dari

kebijakan yang akan dilaksanakan.

Page 44: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

24

3. Kebijakan yang akan diimplementasiakan dapat juga

menunjukkan adanya kekurangan-kekurangan yang

sangat berarti. Keempat, penyebab lain dari timbulnya

kegagalan implementasi suatu kebijakan publik dapat

terjadi karena kekurangan-kekurangan yang menyangkut

sumber daya- sumber daya pembantu, misalnya yang

menyangkut waktu, biaya atau dana dan sumber daya

manusia

b. Informasi

Implementasi kebijakan publik mengasumsikan bahwa para

pemegang peran yang terlibat langsung mempunyai informasi

yang perlu atau sangat berkaitan untuk dapat memainkan

perannya dengan baik. Informasi ini justru tidak ada, misalnya

akibat adanya gangguan komunikasi.

c. Dukungan

Pelaksanaan suatu kebijakan publik akan sangat sulit apabila

pada pengimlementasiannya tidak cukup dukungan untuk

pelaksanaan kebijakan tersebut.

d. Pembagian potensi

Gagalnya implementasi suatu kebijakan publik juga

ditentukan aspek pembagian potensi diantara para pelaku

yang terlibat dalam implementasi. Dalam hal ini berkaitan

Page 45: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

25

dengan diferensiasi tugas dan wewenang organisasi

pelaksana. Struktur organisasi pelaksanaan dapat

menimbulkan masalah-masalah apabila pembagian wewenang

dan tanggung jawab kurang disesuaikan dengan pembagian

tugas atau ditandai oleh adanya pembatasan-pembatasan yang

kurang jelas.

Sementara menurut Darwin dalam Sunggono (1999:164)

menyatakan bahwa ada 5 aspek yang menjadi penghambat

implementasi kebijakan, yaitu:

a. Kepentingan

Proses implementasi suatu kebijakan publik seringkali

menimbulkan konflik dari kelompok sasaran atau masyarakat,

artinya terbuka peluang munculnya kelompok tertentu

diuntungkan (gainer), sedangkan dipihak lain implementasi

kebijakan tersebut justru merugikan kelompok lain (looser).

Implikasinya, masalah yang muncul kemudian berasal dari

orang-orang yang merasa dirugikan. Upaya untuk

menghalang-halangi, tindakan complain bahkan benturan fisik

biasa saja terjadi. Singkatnya, semakin besar konflik

kepentingan yang terjadi dalam implementasi kebijakan

publik, maka semakin sulit pula proses implementasi

nantinya, demikian pula sebaliknya.

Page 46: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

26

b. Azas manfaat

Pada konteks pemerintahan yang efektif, pemerintah haruslah

menyelesaikan persoalan-persoalan, walaupun tidak bisa

dikatakan seluruh persoalan, karena keterbatasan diri

pemerintah sendiri, untuk kemudian memberdayakan

masyarakat atau melalui LSM dan organisasi lainnya untuk

menyelesaikan persoalan mereka yang muncul dalam ruang

lingkup masyarat, artinya kebijakan sebagai upaya intervensi

pemerintah harus bermanfaat bagi masyarakat baik langsung

atau tidak langsung, dimana manfaat itu bagi pemerintah

sendiri akan berdampak sangat positif. Jika dilihat dari aspek

bermanfaat atau tidak, maka semakin bermanfaat

implementasi kebijakan publik, dengan sendirinya dalam

proses implementasi nantinya akan lebih mudah, mudah

dalam arti untuk waktu yang tidak begitu lama implementasi,

sebaliknya bila tidak bermanfaat, maka akan sulit dalam

proses implementasi lebih lanjut.

c. Budaya

Aspek lain yang harus diperhatikan dalam implementasi

kebijakan publik adalah perubahan perilaku kelompok sasaran

atau masyarakat, maksudnya sebelum implementasi kebijakan

kelompok sasaran atau masyarakat melakukan sesuatu dengan

pola implementasi kebijakan terdahulu. Ketika suatu

Page 47: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

27

kebijakan baru diimplementasikan, terjadi perubahan baik

dalam finansial, cara atau tempat lain sebagainya. Perubahan

tersebut akan menimbulkan resistensi dari kelompok sasaran.

Lebih banyak implementasi kebijakan yang menuntut

perubahan perilaku, baik sedikit atau banyak, artinya

pengambil kebijakan seharusnya memilih alternatif kebijakan

yang paling kecil menimbulkan pengaruh pada perubahan

perilaku kelompok sasaran atau masyarakat.

d. Aparat pelaksana

Aparat pelaksana atau implementor merupakan faktor lain

yang menentukan apakah satu kebijakan publik sulit atau

tidak diimplementasikan. Komitmen untuk berperilaku sesuai

tujuan kebijakan penting dimiliki oleh aparat pelaksana.

Dalam hal ini diperlukan pengembangan aturan yang jelas dan

sistem monitoring dan kontrol yang efektif dan transparan

yang dapat mencegah kemungkinan terjadinya perilaku aparat

yang berlawanan dengan tujuan publik tersebut.

Selain itu, masyarakat perlu diberdayakan agar lebih kritis

dalam menyikapi perilaku aparat. Perlu juga di praktikkan,

pilihan program sebagai upaya mengimplementasikan

kebijakan in-built mekanisme yang menjamin transparansi

dan pengawasan, hal ini penting untuk mengarahkan perilaku

aparat. Selain itu, kualitas aparat dalam melaksanakan proses

Page 48: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

28

implementasi pun menjadi kendala yang sering dijumpai,

terutama menyangkut implementasi kebijakan yang

menumbuhkan keterampilan khusus.

e. Anggaran

Suatu program akan dapat terimplementasi dengan baik jika

didukung oleh sumber daya yang memadai, dalam hal ini

dapat berbentuk dana, peralatan teknologi, dan sarana serta

prasarana lainnya. Kesulitan untuk melaksanakan satu

program terkait erat dengan beberapa hal yang disebut

terakhir, bila sumber daya yang ada tidak mendukung, maka

implementasi program tersebut nantinya akan menemui

kesulitan.

B. Tinjauan Tentang Program

Menurut Darwanto S. S (1992: 19) program adalah suatu tampilan yang

dibuat dalam suatu acara agar acara tersebut dapat menarik para

pendengar. Sedangkan menurut Sumar dalam Saleha (2005: 26) program

didefinisikan sebagai usaha-usaha jangka panjang yang mempunyai tujuan

pada meningkatnya pembangunan pada suatu sector tertentu untuk

mencapai beberapa proyek. Program juga dapat dipahami sebagai kegiatan

sosial yang teratur mempunyai tujuan yang jelas dan khusus serta dibatasi

atas proyek-proyek pembangunan.

Page 49: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

29

Menurut Suci Rahayu Ningrum (2009:23) program adalah suatu sajian

yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan pembangunan dalam

beberapa sektor pembangunan. Berdasarkan berbagai definisi di atas maka

dapat disimpulkan bahwa program adalah suatu sajian atau tampilan

mengenai kegiatan sosial yang teratur dan mempunyai tujuan yang jelas

dan khusus dalam rangka meningkatkan pembangunan dalam sektor

pembangunan tertentu.

C. Tinjauan Tentang Desa

Desa menurut Kansil (1983: 80) adalah suatu daerah kesatuan hukum,

dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan

suatu pemerintahan sendiri. Sedangkan desa menurut P.J Bourman dalam

Nyoman Beratha (1982: 26-27) adalah salah satu bentuk kuno dari

kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semua saling

mengenal, kebanyakan termasuk di dalamnya hidup dari pertanian,

perikanan, dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh

hukum dan kehendak alam. Dan dalam tempat tinggal itu terdapat banyak

ikatan-ikatan keluarga yang rapat, ketaatan pada tradisi dan kaidah-kaidah

sosial.

Selanjutnya menurut Pasal 1 Bab I UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Desa, disebutkan bahwa:

“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan /atau hak tradisional yang diakui

Page 50: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

30

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

Berdasarkan konsep di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk sebagai satu kesatuan masyarakat yang memiliki kewenangan

untuk mengatur rumah tangganya sendiri berdasarkan adat istiadat

setempat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada dalam

daerah kabupaten.

D. Tinjauan Tentang Pendampingan Desa Menurut Keputusan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3

Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa

1. Pendampingan Desa

Pengertian Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan

tindakan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan

pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,

serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,

program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi

masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.

2. Tujuan Pendampingan Desa

Dijelaskan di dalam Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2015

membahas tentang adanya pendampingan desa dijelaskan bahwa

pendampingan desa ini salah satu yang menjadi fokus pembangunan

di Pemerintahan Joko Widodo yang mana memiliki tujuan sebagai

berikut:

Page 51: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

31

a. Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas

pemerintahan desa.

b. Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat

desa dalam pembangunan desa yang partisipatif.

c. Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar

sektor; dan

d. Mengoptimalkan aset lokal desa secara emansipatoris

E. Tinjauan Tentang Pendamping Desa

1. Pengertian Pendamping Desa

Pengertian Pendamping desa adalah sebuah jabatan di

bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Indonesia yang pembentukannya berdasarkan Undang-

Undang Desa, yang bertugas untuk meningkatkan keberdayaan

masyarakat di sebuah desa (sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendamping_desa diakses pada 20

November 2016 pukul 12.80 WIB)

2. Tugas Pendamping Desa

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang

pendampingan desa, di dalam peraturan tersebut terdapat tugas

pendamping desa yang harus dilaksanakan dalam mendampingi

desa, meliputi:

Page 52: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

32

1. Mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pemantauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa;

2. Mendampingi d esa dalam melaksanakan pengelolaan

pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa,

pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna,

pembangunan sarana prasarana desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa;

3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Pemerintahan desa,

Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam hal pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa;

4. Melakukan pengorganisasian di dalam kelompok-kelompok

masyarakat desa;

5. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Kader

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan mendorong terciptanya

kader-kader pembangunan desa yang baru;

6. Mendampingi desa dalam pembangunan kawasan perdesaan

secara partisipatif; dan

7. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan

dan memfasilitasi laporan pelaksanaan pendampingan oleh

camat kepada Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

Page 53: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

33

F. Kerangka Pikir

Masalah-masalah pelayanan yang disebabkan buruknya kinerja aparatur

desa serta kurangnya ketrampilan aparatur desa masih sangat sering terjadi

di Indonesia khususnya di Lampung. Di samping itu kurangnya

pendampingan dari pemerintah, dalam hal ini pemerintahan saat ini

mempunyai inisiatif dalam melakukan pembangunan malalui

pemberdayaan aparatur desa guna mensukseskan pembangunan dari

pinggiran yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sesuai dengan maksud Presiden saat membuat konsep pembangunan dari

pinggiran, Presiden melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi membuat kebijakan tentang pendampingan

desa yang dilakukan oleh tenaga pendamping desa, program ini nantinya

diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di

desa, selain itu pendamping desa juga selalu memantau dan memberi

arahan dalam proses pembangunan di desa.

Berdasarkan hal yang telah dikemukakan di atas, maka pada penelitian ini

peneliti mencoba menganalisis fenomena yang ada di Desa Bogorejo

dengan menggunakan model implementasi George C Edward III,

dikarenakan keempat variabelnya beroperasi secara simultan dan

berinteraksi satu sama lain untuk membantu atau bersifat merintangi

implementasi kebijakan. Melihat hal ini peneliti ingin melihat peran

keempat faktor dari implementasi kebijakan George C Edward III (model

Page 54: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

34

implementasi kebijakan) dalam implementasi kebijakan Program

Pendamping Desa di Desa Bogorejo Kecamatan Godong Tataan

Kabupaten Pesawaran. Untuk lebih jelasnya gambar kerangka fikir dapat

dilihat pada bagan berikut ini :

Page 55: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

35

Gambar 1. Kerangka Pikir

Implementasi Kebijakan

Program Pendamping Desa

Indikator Implementasi Kebijakan

1. Komunikasi

2. Sumber Daya

3. Disposisi

4. Struktur Birokrasi

Pembangunan Desa Bogorejo

Page 56: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tipe penelitian

deskriptif dengan menginterpretasikan data kualitatif. Menurut Ronny

Kountur (2003:105), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang

memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin

tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian

deskriptif adalah untuk membuat penjelasan, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

fenomena yang diselidiki Nazir (2003:63-64).

Saifuddin Azwar (1997:5) penelitian dengan metode kualitatif lebih

menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif

serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang

diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa

metode kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data

kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis

melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara

berfikir formal dan argumentatif.

Page 57: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

37

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penggunaan metode kualitatif

dalam penelitian ini sangat tepat karena penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui implementasi kebijakan Program Pendamping Desa serta

melihat kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan Program

Pendamping Desa di Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran.

B. Fokus Penelitian

Pada penelitian kualitatif hal yang harus diperhatikan adalah masalah dan

fokus penelitian. Fokus penelitian ini memegang peranan yang sangat

penting dalam memandu dan mengarahkan jalannya suatu penelitian.

Fokus penelitian sangat membantu seorang peneliti agar tidak terjebak

oleh melimpahnya volume data yang masuk, termasuk juga yang tidak

berkaitan dengan masalah penelitian. Fokus memberikan batas dalam studi

dan batasan dalam pengumpulan data, sehingga peneliti fokus memahami

masalah yang menjadi tujuan penelitian. Menurut Moleong (2005:92)

penetapan fokus sebagai penelitian penting artinya dalam usaha

menentukan batas penelitian.

Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis dengan menggunakan

model implementasi George C Edward III, karena keempat variabelnya

beroperasi secara simultan dan berinteraksi satu sama lain untuk

membantu atau bersifat merintangi implementasi kebijakan. Dalam hal ini,

Page 58: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

38

peneliti ingin melihat peran keempat faktor tersebut dalam implementasi

kebijakan Program Pendamping Desa di Desa Bogorejo sebagai berikut:

1. Komunikasi antara organisasi terkait dengan kegiatan-kegiatan

pelaksanaan, dengan indikator sebagai berikut:

a. Transmisi (penyampaian) program dan informasi standar dan

tujuan kebijakan kepada para pelaksana dan pengguna

kebijakan.

b. Kejelasan penyampaian program dan informasi tentang

pelaksanaan implementasi kebijakan Program Pendamping

Desa di Desa Bogorejo.

2. Sumber-Daya:

a. SDM (Sumber Daya Manusia)

b. Fasilititas yang disediakan (Sarana-prasarana)

3. Disposisi (kecenderungan) pelaksana, meliputi:

a. Pengetahuan dan pemahaman pelaksana terhadap

implementasi kebijakan Program Pendamping Desa di Desa

Bogorejo.

b. Sikap pelaksana terhadap implementasi kebijakan program

Pendamping Desa di Desa Bogorejo.

Page 59: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

39

4. Struktur Birokrasi Pendamping Desa.

5. Kendala-kendala dalam implementasi kebijakan program

pendamping desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran.

C. Lokasi Penelitian

Moleong (2004: 86) menyatakan bahwa dalam penentuan lokasi penelitian

cara baik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substatif

dan menjajaki lapangan mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di

lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu,

biaya dan tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam penentuan

lokasi penelitian. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan

dengan cara sengaja (pusposive) yaitu Desa Bogorejo Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran. Desa Bogorejo di ambil sebagai lokasi

penelitian karena peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan

kebijakan program pendamping desa serta ingin melihat apa saja kendala-

kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan program pendamping

desa.

D. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland dalam Moleong (2005:157) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan yang didapat dari

informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti

Page 60: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

40

dokumen dan lain-lain. Sumber data adalah benda, hal, atau orang maupun

tempat yang dapat dijadikan sebagai acuan peneliti untuk melakukan

analisis data. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan fokus

penelitian. Secara umum data penelitian dibagi kepada 2 (dua) jenis, yakni:

1. Data Primer

Dalam penelitian ini, data primer didapatkan melalui wawancara

langsung dengan informan yang ditentukan dari keterkaitan informan

tersebut dengan masalah penelitian. Wawancara juga dilakukan

melalui panduan wawancara. Informan-informan berasal dari unsur

pelaksana kebijakan serta beberapa orang yang berkaitan langsung

dengan pelaksanaan program pendamping desa. Data-data primer ini

merupakan unit analisis utama dalam kegiatan analisis data.

2. Data sekunder merupakan data yang melengkapi informasi yang

didapat dari sumber data primer berupa:

1. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 Tentang

Pendampingan Desa

2. UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

3. Artikel-artikel yang didapat dari surat kabar, majalah, website,

dan sebagainya.

Page 61: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

41

E. Informan

Menurut Sparadley dan Faisal (1990:78) agar lebih terbukti perolehan

informasinya, maka ia mengajukan beberapa kriteria yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan informan. Berdasarkan kriteria

tersebut, pada penelitian ini informan yang dipilih adalah mereka-mereka

yang dipandang cukup untuk memahami implementasi program

Pendamping Desa di Desa Bogorejo. Dalam hal ini penentuan sumber

informan dilakukan secara sengaja (purposive) sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Adapun informs dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran.

a. Nama : Hermansyah

Jabatan : Kepala Desa Bogorejo

b. Nama : Widodo Sunu

Jabatan : Sekretaris Desa Bogorejo

c. Nama : Dian Eko O.

Jabatan : Kepala Urusan Pemerintahan

d. Nama : Sugiyono

Jabatan : Kepala Urusan Perencanaan

Page 62: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

42

2. 5 (lima) orang masyarakat desa, mewakili pihak penerima kebijakan

yang bertempat tinggal di Desa Bogorejo.

a. Nama : Dewi Anjani

b. Nama : Doni Saputra

c. Nama : Mujimi

d. Nama : Sri Maryani

e. Nama : Sujiman

3. Nama : Daman

Jabatan : Tokoh Masyarakat Desa Bogorejo

4. Nama : Siti

Jabatan : Ketua Kelompok Masyarakat Wanita

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Burhan Bungin (2003:13) mengartikan wawancara sebagai proses

percakapan dengan maksud merekonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya

yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interview) yang

mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai.

Page 63: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

43

Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah dengan

menggunakan panduan wawancara serta catatan-catatan wawancara

terbuka dan wawancara tak berstruktur. Wawancara terbuka adalah

wawancara yang dilakukan terhadap subyek atau narasumber yang

telah mengetahui makna dan tujuan dari wawancara yang dilakukan

oleh peneliti. Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara

yang pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu dengan kata lain

sangat tergantung dengan keadaan atau subyek. Wawancara yang

peneliti lakukan dengan mewawancarai pemerintah Desa Bogorejo,

warga desa, kelompok masyarakat, dan tokoh masyarakat.

2. Dokumentasi

Menurut Burhan Bungin (2003:14), yang dimaksud dokumen adalah

rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, menyangkut

persoalan pribadi, dan memerlukan interprestasi yang berhubungan

sangat dekat dengan konteks rekaman peristiwa tersebut.

Dokumentasi yang peneliti lakukan adalah dengan mencatat hasil

wawancara, dan pengambilan foto saat wawancara dan yang

berkaitan dengan penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul, tahap selanjutnya

yang dilakukan adalah mengolah data tersebut. Teknik pengolahan data

menurut Efendi dkk dalam Singarimbun (1995: 240) terdiri dari:

Page 64: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

44

1. Editing, adalah kegiatan dalam penelitian yang dilaksanakan dengan

menentukan kembali daya yang berhasil diperoleh dalam rangka

menjamin validitasnya serta dapat untuk segera dipersiapkan pada

proses selanjutnya. Dalam proses ini, peneliti mengolah data hasil

wawancara dengan disesuaikan pada pertanyaan-pertannyaan pada

fokus pedoman wawancara dan memilah serta menentukan data-data

yang diperlukan untuk penulisan. Mengolah kegiatan observasi yaitu

peneliti mengumpulkan data-data yang menarik dari hasil

pengamatan sehingga dapat ditampilkan dengan baik.

2. Interpretasi data, pada tahapan ini data penelitian yang telah

dideskripsikan baik melalui narasi maupun tabel selanjutnya

diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil

penelitian. Interpretasi penulisan juga dilakukan peneliti dalam

menampilkan data yang diperoleh dari cerita-cerita yang bersifat

rahasia, peneliti memilih kata-kata terbaik sehingga tidak

menimbulkan kesan yang dapat merugikan banyak pihak. Hasil

penelitian dijabarkan dengan lengkap pada lampiran. Lampiran

penulisan juga ditentukan agar relevan dengan hasil penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

prosedur reduksi data, display (penyajian data), dan menarik kesimpulan

Page 65: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

45

(verifikasi). Proses tersebut dijabarkan menurut Matthew B. Milles dan A.

Michael Huberman (1992:17) yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi.

Dalam hal ini peneliti melakukan reduksi data dimulai pada saat pra

riset yakni wawancara yang tidak berstruktur selanjutnya dilakukan

pencatatan dan mengolah data-data yang harus ditampilkan dan

membuang data-data yang tidak diperlukan sehingga peneliti dapat

menjelaskan dan memahami latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan kegunaan penelitian. Reduksi data kemudian

dilakukan pada hasil wawancara dengan informan yang berkompeten

yang memiliki kapasitas dan memahami tentang program desa siaga

di Desa Bogorejo, data dari hasil wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur kemudian dipilah agar dapat ditampilkan dengan baik

selanjutnya peneliti melakukan reduksi data kembali pada saat

pembahasan dan hasil.

Page 66: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

46

2. Display (Penyajian Data)

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data-data yang

ada dikelompokkan pada bagian atau sub bagian masing-masing.

Data yang disajikan disesuaikan dengan informasi yang didapat dari

catatan tertulis di lapangan. Misal data-data yang mendukung

penelitian dari hasil yang ada di lapangan yang didapat dengan

melakukan wawancara dan dokumentasi.

Pada penelitian ini, data-data yang dianggap penting dicantumkan

sebagian pada hasil penelitian yang kemudian dianalisis

menggunakan teori yang ditentukan sehingga dalam penyajian data

memperoleh kesesuaian yang relevan dan dapat diterima dengan

logika, kemudian dalam penyajian data peneliti juga tetap mengacu

pada panduan penulisan karya ilmiah dengan memperhatikan ejaan

bahasa yang disempurnakan dan redaksional penulisan sehingga

mempermudah pembaca memahami penyajian data dan tidak

menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda dari berbagai pihak.

Sedangkan secara lengkap hasil penelitian di lampirkan pada

lampiran.

Page 67: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

47

I. Teknik Validasi/Keabsahan Data

Untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian kualitatif harus

memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana dikemukakan Moleong

(2012:324) yang dalam pemeriksaan data menggunakan empat kriteria:

1. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Penetapan derajat kepercayaan menggunakan beberapa teknik

pemeriksaan untuk memeriksa derajat kepercayaan penelitian yaitu

salah satunya melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Denzin dalam Moelong (2012:330)

membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Untuk memeriksa kebenaran data, peneliti menggunakan

triangulasi dengan sumber seperti artikel, dokumen wawancara,

dan UUD terkait dengan kebijakan program pendamping desa.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan mengajukan berbagai

macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber

data, dan memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan

kepercayaan dapat dilakukan. Hal ini dilakukan juga dengan

menyertakan kecukupan teori atau referensi untuk menguji analisis

dan penafsiran data.

Page 68: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

48

2. Keteralihan (Transferability)

Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya

sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin

yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan.

Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus agar dapat

dipahami. Temuan tersebut merupakan penafsiran yang dilakukan

dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam

pertanggungjawaban.

3. Kebergantungan (Dependality)

Merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian

nonkualitatif. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan

suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara

esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai

4. Kepastian (Confirmability)

Dalam penelitian kualitatif uji kepastian mirip dengan uji

kebergantungan, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan secara

bersamaan. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep

objektivitas, sehingga dengan disepakati hasil penelitian oleh

banyak orang maka hasil penelitian tidak lagi bersifat subjektif tapi

sudah objektif.

Untuk memeriksa kebenaran data, peneliti menggunakan triangulasi

dengan sumber yang berarti membandingkan data hasil wawancara kepada

Page 69: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

49

informan yang berbeda. Peneliti juga melakukannya dengan mengajukan

berbagai macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai

sumber data, dan memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan

kepercayaan dapat dilakukan.

Page 70: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

50

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Bogorejo adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gedong

Tataan Kabupaten Pesawaran. Luas wilayah Desa Bogorejo adalah 80

Ha Pemukiman Umum, 0,16 Ha Perkantoran, 3,6 Ha Sekolah, 0,3 Ha

Tempat Peribadatan, 2,5 Ha Makam, 6 Ha Jalan, dan l32 Ha lain-lain.

Desa Bogorejo memiliki batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Sungai/Sukaraja

2. Sebelah Selatan : Tahura Wan Abdul Rahman

3. Sebelah Barat : Sungai/Sukadadi/Gedong Tataan

4. Sebelah Timur : Sungai/Sukaraja/PTPN/Kebagusan

Jarak Desa Bogorejo ke Ibukota Kecamatan 4 km sedangkan jarak ke

Ibukota Kabupaten Pesawaran 3 km dan jarak Desa Bogorejo ke Ibukota

Provinsi 30 km dimana ini diukur dengan menggunakan alat transport yang

digunakan masyarakat umum di Desa/Kelurahan bersangkutan. Sedangkan

waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan ¾ jam, ¾ jam waktu tempuh ke

Ibukota Kabupaten dan ½ jam ke Ibukota Provinsi.

Page 71: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

51

B. Sejarah Singkat Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran

Bogorejo pada mulanya adalah merupakan sebuah Dusun dari beberapa

Dusun yang terdapat di dalam desa di Gedong Tataan. Bogorejo

menyatakan keinginanya untuk memisahkan diri menjadi sebuah desa.

Selanjutnya keinginan masyarakat tersebut ditampung dan dibahas oleh

tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam suatu rapat dusun yang dipimpin

oleh Kepala Dusun. Kemudian setelah semua sepakat menjadi suatu tekad,

hal tersebut disampaikan pada saat rapat desa di Gedong Tataan. Setelah

disetujui oleh LMD Desa Gedong Tataan, kemudian diteruskan ke

Kabupaten melalui Camat Gedong Tataan.

Pada tanggal 26 Maret 1987, Dusun Bogorejo disetujui untuk menjadi Desa

Persiapan dengan dasar Surat Keputusan Gubernur Nomor :

G/082/B.III/HK/1987, dan sebagai Pjs. Kepala Desa adalah M.Suradi

yang sebelumnya menjabat Kepala Desa Gedongtatan. Akhirnya dengan

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor :

G/272/B.III/HK/1991 tanggal : 12 Juli 1991 Desa Persiapan Bogorejo

disahkan menjadi Desa Definitif dengan Pjs Kepala Desa Bapak M.

Suradi.

C. Monografi Desa Bogorejo

1. Geografi

a. Tanah Pekarangan : 462 Ha

Page 72: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

52

b. Tanah Sawah : 65 Ha

c. Tanah Tegalan : 810 Ha

d. Tanah Perkebunan PTP : 479 Ha

e. Hutan Negara/Lindung : 1.500 Ha

f. Lain-lain seluas : 16 Ha

2. Jumlah Penduduk

a. Jumlah Kepala Keluarga : 1370 KK

b. Jumlah Jiwa : 4668 Jiwa

1. Laki-laki : 2362 Jiwa

2. Perempuan : 2306 Jiwa

3. Kondisi Sosial

a. Kesehatan

1. Data usia subur dan peserta KB aktif adalah sebagai

berikut:

a. Pasangan usia subur di bawah 20 tahum : 42 orang

b. Pasangan usia subur 20 – 29 tahun : 506 orang

c. Pasangan usia subur 30 – 40 tahun : 295 orang

d. Pasangan KB aktif : 671 orang

2. Selain poskesdes yang di kelola oleh bidan desa, Desa

Bogorejo juga mempunyai :

Posyandu 4 Buah (Untuk ibu dan balita), yaitu :

1. Posyandu Mawar

2. Posyandu Dahlia

3. Posyandu Melati

Page 73: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

53

4. Posyandu Anggrek

Posbindu 1 Buah (Untuk lansia)

b. Kesejahteraan Sosial

1. Status sosial

a. Jumlah keluarga pra sejahtera 795 KK

b. Jumlah keluarga sejahtera I 289 KK

c. Jumlah keluarga sejahtera II 151 KK

d. Jumlah keluarga sejahtera III 135 KK

2. Sarana pendidikan

a. PAUD : 2 Buah

b. TK : 1 Buah

c. SD : 3 Buah

d. SMP : 1 Buah

3. Sarana ibadah

a. Masjid : 8 Buah

b. Musholla : 5 Buah

4. Kesenian dan kebudayaan

a. Hadroh 1 Grup

b. Mawalan 6 Grup

c. Kuda kepang 1 Grup

d. Sanggar tari 1 Buah

Page 74: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

54

D. Struktur Pemerintahan

1. Struktur Desa Bogorejo pada tahun 2017 terdiri dari :

Sumber : Monografi Desa Bogorejo

Gambar 2. Struktur Birokrasi

2. Daftar Kepala Dusun Desa Bogorejo

a. Kepala Dusun 1 : Purwanto

b. Kepala Dusun 2 : Radisan

c. Kepala Dusun 3 : Rizal

d. Kepala Dusun 4 : Sutiyo

e. Kepala Dusun 5 : Samin

f. Kepala Dusun 6 : Maryono

g. Kepala Dusun 7 : Sarmin

h. Kepala Dusun : Wagiman

Kepala Desa

Hermansyah

Sekertaris Desa

Widodo Sunu

Kaur Pembangunan

Sugiyono

Kaur Kesra

Sapto Priyono

Kaur Pemerintahan

Dian Eka

Kaur Keuangan

Nyoman P

Kaur Umum

Sulis Setiyowati

Page 75: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

55

E. Potensi Desa

1. Potensi sumber daya alam

Penggalian potensi sumber daya alam Desa Bogorejo akan lebih dapat

dimaksimalkan melalui program peningkatan kapasitas masyarakat

agar masyarakat lebih cerdas mengelola dan meningkatkan hasil serta

bisa membaca peluang-peluang usaha yang ada. Hal ini tentunya juga

tak lepas dari peran pemerintah desa untuk memfasilitasi, membina

dan mendampingi melalui program desa.

2. Potensi wisata

1. Air terjun yang belum di kelola

Di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran terdapat 2 lokasi wisata air terjun yang masih alami

dan belum dikelola oleh pemerintah desa

2. Bumi perkemahan

Bumi perkemahan adalah tempat yang digunakan untuk acara-

acara pramuka, Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran mempunyai tempat untuk perkemahan

yang sudah dikelola oleh pemerintah desa.

Page 76: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

82

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa Implementasi Kebijakan Program Pendamping Desa di

Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan

menggunakan model implementasi Goerge C Edwards sebagai berikut:

Berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam komunikasi yaitu transmisi

dan kejelasan dalam pelaksanaanya sudah dijalankan dengan baik. Namun

demikian, sistem komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat yang

masih kurang, khususnya dalam pemberian informasi kurang maksimal

sehingga tidak sampai kepada elemen masyarakat. Sumber daya manusia atau

pendamping desa belum bisa maksimal dalam melaksanakan tugas, serta

sarana dan pra-sarana penunjang kinerja sudah lengkap.

Untuk disposisi atau sikap pelaksana cukup baik dalam melaksanakan tugas

sebagai pendamping desa, selain itu dalam implementasi kebijakan program

pendamping desa di Desa Bogorejo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran tidak terdapat struktur birokrasi tetap, namun koordinasi yang

dilakukan mulai dari tingkat pusat hingga desa berjalan baik. Dalam

Page 77: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

83

pelaksanaan kebijakan program pendamping desa di Desa Bogorejo

Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran terdapat kendala-kendala

yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan ini antara lain :

a. Pendamping desa tidak hanya mendampingi satu desa

b. Sumber daya pendamping desa tidak sesuai dalam bidangnya

c. Pendamping desa tidak permanen atau sistem kontrak

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Pemerintah Pusat seharusnya melakukan sosialisasi terkait program

pendamping desa hingga elemen masyarakat sehingga masyarakat semua

paham dan mengerti tentang program pendamping desa sehingga

masyarakat dapat terlibat dan berpartisipasi aktif menyukseskan program

pendampingan desa tersebut.

2. Pemerintah seharusnya melakukan pembekalan dan sosialisasi kepada

pendamping desa tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali dan intensif

sehingga pengetahuan dan pemahaman pendamping desa semakin

matang.

3. Seharusnya pendamping desa diberi kontrak 2 atau 3 tahun sehingga

tidak menggangu komunikasi dengan pemerintah desa dalam proses

pelaksanaan kebijakan serta pembangunan.

Page 78: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

84

4. Untuk proses rekrutmen pemerintah diharapkan benar-benar teliti dalam

menyeleksi dan memberikan kualifikasi khusus seperti latar belakang

pendidikan calon pendamping desa yang dapat menunjang kinerja

pendamping desa dalam melaksanakan tugas.

5. Pemerintah pusat diharapkan untuk mengevalusi lebih lanjut mengenai

efektifitas pelaksanaan program pendamping desa.

Page 79: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku :

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.

Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 1997. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Raja Grafindo.

Jakarta.

Darwanto, SS. 1992. Manajemen Produksi Acara Siaran. Japan Internasional

Goperation Agency. (JICA) Multi Media Training Centre (MMTC).

Dwijowijoto, RN. 2003. Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi, dan

Evaluasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Hariyoso, S. 2002. Pembaruan Birokrasi dan Kebijaksanaan Publik. Peradaban.

Yogyakarta.

Islamy, M. Irfan. 2002. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Bumi

Aksara. Jakarta.

Komaruddin. 1981. Analisis Organisasi dan Management Modern. Rajawali

Press. Jakarta.

Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. PPM. Jakarta.

Minan, Ahsanul, dkk. 2000. Forum Warga, Meretas Jalan Menuju jalan

Partisipasi. Kompip. Sragen.

Miles, Mattew B dan A. Michael Hubermas. 1992. Analisis Data Kualitatif. UI,

Press. Jakarta

Moleong, J, Lexy. 2004 dan 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Page 80: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM ... - …digilib.unila.ac.id/27697/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · rumah tangga, Iqbal Nugraha nya ... Rahmat Safitri, S.I.P, Evan Adhyatma, ...

Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Ghalia. Jakarta.

Rahayu Ningrum, Suci. 2009. Implementasi Program (FKPM) Forum Kemitraan

Polisi Masyarakat (skripsi). Unila.

Saleha, Eha. 2005. Kebijakan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung

Tahun 2004 (skripsi). Unila.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survey. PT.

Pustaka LP3ES. Jakarta.

Subarsono, A, G. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Wahab, Solichin A. 1997. 2001. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara. Jakarta.

Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Media Pressindo.

Yogyakarta.

Wiyoto, Budi. 2005. Mengembangkan Riset Strategik Implementasi Kebijakan

Publik Perspektif Good Governance. Partner Consulting. Malang.

Sumber Lain :

Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 3 Tentang Pendampingan Desa.

Media Informasi:

http://lampost.co/berita/kinerja-pendamping-lokal-desa-dinilai-belum-maksimal

diakses Pada 20 Februari 2017 Pukul 19:23 WIB

http://www.harianjogja.com/baca/2016/03/25/dana-desa-kades-keluhkan-kinerja-

petugas-pendamping-desa-704157 diakses pada 6 Januari 2017 Pukul 19:09

http://bpmpd.lampungprov.go.id/ diakses pada 6 Januari 2017 Pukul 19:09 WIB

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pendamping_desa diakses pada 20

November 2016 pukul 12.80 WIB