IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM …repository.uinjambi.ac.id/3203/1/SKEIPSI AULIA...
Transcript of IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM …repository.uinjambi.ac.id/3203/1/SKEIPSI AULIA...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) STUDI DI DESA BEREMBANG
KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
DiajukanUntukMelengkapiSyarat-syaratGuna MemperolehGelarSarjana Strata Satu (S.1)
DalamIlmuPemerintahan Fakultas Syariah
Oleh :
AULIA HASANAH SIP.151933
Dosen Pembimbing :
Dr. A. A. Miftah, M.Ag Yudi Armansyah, M.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2020
ABSTRAK
Skripsi Ini Bertujuan Untuk Melihat Seberapa Jauh Pelaksanaan Kebijakan Kartu Indonesia Pintar Terhadap Masyarakat Di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, Untuk Mengetahui Pelaksanaan Kebijakan Kartu Indonesia Pintar Yang Telah Di Terapkan Di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Apa Faktor Yang Menghambat Dan Apa Sajakah Upaya Apa Yang Dilakukan Oleh Aparat Pemerintah Desa Untuk Mengurangi Masalah Pelaksanaan Kebijakan Kartu Indonesia Pintar Tersebut Di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Skripsi Ini Menggunakan Metode Pendekatan Kualitatif Dengan Metode Pengumpulan Data Melalui Observasi, Wawancara Dan Dokumentasi. Berdasarkan Penelitian Yang Dilakukan Dapat Diperoleh Hasil Dan Kesimpulan Sebagai Berikut : Pertama Di Desa Berembang Dalam Pelaksanaan Kebijakan Kartu Indonesia Pintar Memang Sudah Dilaksanakan Ini Dibuktikan Dengan Adanya Masyarakat Yang Mendapatkan KIP Dengan Total 144 Orang, 60 Orang Dari SD, 55 Orang Dari SMP, Dan 29 Orang Dari SMA. Kedua, Kendala Yang Dihadapi Oleh Pemerintah Desa Berembang Dalam Menjalankan Program Kartu Indonesia Pintar Ini Memang Belum Tepat Sasaran Karena Tidak Sesuai Dengan Apa Yang Di Amanatkan Dalam PERMENSOS No 12 Tahun 2015 Tentang Kartu Indonesia Pintar, Seperti Orang Yang Menerima Kartu Indonesia Pintar Tersebut Masih Yang Berasal Dari Orang Yang Mampu, Kemudian Kartu Indonesia Pintar Tersebut Tidak Tepat Guna. Ketiga Upaya Yang Dilakukan Aparat Desa Berembang Adalah Ingin Bekerja Sama Dengan Pemerintah Yang Terkait Dalam Menentukan Data Penerima KIP Tersebut, Agar Pelaksanaan Kartu Indonesia Pintar Kedepannya Lebih Efisien Dan Lebih Tepat Sasaran, Dengan Harapan Kendala Yang Terjadi Saat Ini Dapat Terselesaikan Kedepannya.
Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan Pemerintah Tentang Kartu Indonesia Pintar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulilahirabbilalamin, segalapujidansyukurpenulishaturkankehadirat
Allah SWT, yang telahmelimpahkanberkah, rahmat, taufikdanhidayahnya,
sehinggapenulisdapatmenyelesaikanpenulisanskripsiinigunamelengkapisyaratuntukm
endapatkangelarsarjana Strata satu (S.1) padaFakultasSyariahUniversitas Islam
Negeri Sultan ThahaSaifuddin Jambi.
Skripsiinipenulisberijudul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
STUDI DI DESA BEREMBANG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN
MUARO JAMBI ”.
Penulissepenuhnyamenyadaridalampenulisanskripsiinimasihjauhdarikesempurnaanda
n di dalamnyamasihbanyakkelemahandankekurangan,
namunpenulistelahberupayasemaksimalmungkinuntukmemberikan yang
terbaikdalampenulisanskripsiinipenulistidakterlepasdaribantuandanbimbingansertapet
unjukdariberbagaipihak.
Atasbantuansertabimbingantersebutpenulismenyampaikanterimakasihkepada :
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidiAsy’ari,MA,.Ph.DselakuRektor UIN STS Jambi.
2. BapakDr.Sayuti,S.H.,M.HselakuDekanFakultasSyariah UIN STS Jambi.
3. BapakAgus Salim M.A.M.I,R,hD selaku wakil Dekan I, BidangAkademik,
BapakDr. Ruslan Abdul Gani,S.H.,M,Humselaku wakil Dekan II,
BidangAdministrasiUmum, PerencanaandanKeuangan,Bapak,
Dr.ishaq,S.H.,M.Humselakuwakil Dekan III, BidangKemahasiswaandan
Kerjasama FakultasSyariah UIN STS Jambi.
4. Ibu Irmawati Segala,S.IP.M.S.iselakuKetuaJurusanIlmuPemerintahan di
FakultasSyariah UIN STS Jambi.
5. BapakYudiArmansyahM.HumselakuSekretarisJurusanIlmuPemerintahan di
FakultasSyariah UIN STS Jambi.
6. Dr. A.A. Miftah, S.Ag., M.AgselakuPembimbing I danYudiArmansyah,
M.HumselakuPembimbing II Skripsiini di FakultasSyariah UIN STS Jambi.
7. BapakdanIbuDosenFakultasSyariah UIN STS Jambi yang
telahmemberikanilmupengetahuankepadapenulis.
8. BapakdanIbuKaryawan/Karyawati di lingkunganFakultasSyariah UIN STS
Jambi.
9. Sahabat-SahabatkuJurusanIlmuPemerintahanangkatan 2015.
10. Bapakkepaladesa dan staf yang
telahmengizinkandanmemberikanbantuankepadapenulisuntukmelakukanpenel
itian di desa yang beliaupimpin.
11. SemuaPihak yang terlibatdalampenyusunanskripsiini,
baiklangsungmaupuntidaklangsung.
Atassegalabantuandanbimbingan yang telah di berikan,
penulismendo’akansemogasegalakebaikannyadapatbernilaipahala yang
berlipatgandadisisi Allah SWT.
Penulisberharapskripsiinidapatmemberikanmanfaatbagipenulispadakhususnyadanbagi
pembacapadaumumnya.Untukitupenulismengharapkankritikdan saran yang
bersifatmembangungunapenyempurnaanpenulispada masa yang akandatang,
AmiinYaaRobbal’aalamiin.
Jambi, April 2020
Penulis
AuliaHasanah
Pembimbing I : Dr. A.A. Miftah, S.Ag. M. Ag
Pembimbing II : Yudi Armansyah, M. Hum
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi-Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741)582021
Jambi, November 2019
KepadaYth.
Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di –
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikumWrWb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat bahwa skripsi saudari AULIA HASANAH yang berjudul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) STUDI DI DESA BEREMBANG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI” telah dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamua’alaikum WrWb
Pembimbing I
Dr. A.A. Miftah, S.Ag. M. Ag NIP: 1973 1125 199603 1 001
Pembimbing II
Yudi Armansyah, M. Hum NIP:1986 0606 201503 1 007
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Lembar Pernyataan......................................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing ................................................................................ iii
Pengesahan ..................................................................................................... iv
Motto .............................................................................................................. v
Persembahan .................................................................................................. vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Kata Pengantar ............................................................................................... viii
Daftar Isi......................................................................................................... xi
Dartar Singkatan............................................................................................. xiv
Daftar Tabel ................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Batasan Penelitian ........................................................................ 5
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................. 5
1. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
2. Kegunaan Penelitian............................................................... 6
E. Kerangka teori .............................................................................. 6
1. Kebijakan Publik .................................................................. 6
2. Kebijakan Umum ................................................................. 9
3. Opini Publik dan Agenda Kebijakan .................................... 10
4. Pemerintah Desa ................................................................... 10
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 17
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 17
1. Tempat Penelitian ................................................................. 17
B. Pendekatan Penelitian .................................................................. 17
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 18
D. Metode pengumpulan Data .......................................................... 19
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 21
F. Sistematika Penulisan................................................................... 22
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................ 24
A. Historis desa berembang ............................................................. 24
B. VISI dan MISI ........................................................................... 25
1. Visi Data ............................................................................. 26
2. Misi ..................................................................................... 26
C. Letak geografis ........................................................................... 27
D. Demografi ................................................................................... 31
E. Keadaan Sosial dan Ekonomi ..................................................... 34
F. Struktur Desa Berembang ........................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................... 43
A. Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Pintar di Desa
Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi ....... 43
B. Kendala-Kendala dalam pelaksanan kebijakan Kartu Indonesia
Pintar di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi ................................................................................ 49
C. upayah pemerintah desa dalam mengoptimalkan pelaksanaan
Kebijakan Kartu Indonesia Pintar di Desa Berembang
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi ........................... 53
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan .................................................................................. 55
B. Saran-saran ................................................................................... 56
C. Kata Penutup ................................................................................ 56
Daftar pustaka
Daftar informan
Lampiran-lampiran
Curiculum VitE
DAFTAR SINGKATAN
KIP : Kartu Indonesia Pintar
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
D1 : Diploma 1
D2 : Diploma 2
D3 : Diploma 3
Ha : Hektar
KK : Kepala Keluarga
KM : Kilometer
LK : Laki-Laki
LAD : Lembaga Adat Desa
M : Meter
MTQ : Musabaqoh Tilawatil Qur’an
PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
PPL : Perempuan Peduli Lingkungan
PHBI : Peringatan Hari Besar Islam
PR : Perempuan
PNS : Pegawai Negri Sipil
PEMILU : Pemilihan Umum
BUMDes : Badan Usaha Milik Desa
RT : Rukun Tetangga
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SWT : Subhanahu Wata`alah
SDM : Sumber Daya Manusia
S1 : Strata 1
S2 : Strata 2
TPU : Tempat Pemakaman Umum
TKD : Tanah Kekayaan Desa
DAFTAR TABEL
Tabel 01 orbitas/ jarak antar ibu kota ............................................................. 28
Tabel 02 prasarana umum yang ada ............................................................... 29
Tabel 03 aset kekayaan desa .......................................................................... 30
Tabel 04 jumlah penduduk desa berembang .................................................. 31
Tabel 05 Jumlah dan laju penduduk desa berembang tahun 2016 ................. 32
Tabel 06 jumlah kepadatan penduduk desa berembang tahun 2016 .............. 33
Tabel 07 struktur penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin
pada setiap RT yang ada di desa berembang tahun 2016................ 34
Tabel 08 jumlah penduduk berdasarkan pendidikan desa berembang tahun
2016 ................................................................................................. 36
Tabel 09 daftar peserta pemilih ...................................................................... 39
Tabel 10 tabel mata pencarian penduduk desa berembang tahun 2016 ......... 40
Tabel 11 daftar nama penerima kartu Indonesia pintar dari SD .................... 46
Table 12 daftar nama penerima kartu Indonesia pintar SMP ......................... 47
Tabel 13 daftar nama penerima kartu Indonesia pintar dari SMA ................. 48
Daftar Gambar
Gambar 01 Struktur Organisasi Desa Berembang ......................................... 42
Daftar Informan
No Nama Jabatan Ket
1 SARMIDI Kepala Desa Berembang 2 Nurmansyah,s.sos.i Sekretaris Desa Berembang 3 A roni Tokoh Masyarakat Desa Berembang 4 Raja’i Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 5 Basri Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 6 Samani Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 7 Sumiati Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 8 Rosidi Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 9 Samsuri Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 10 Bedul Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 11 Safi’i Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 12 Seni Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 13 Habibi Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 14 Jono Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 15 Marzuki Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 16 Andika Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 17 Rozali Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 18 Parijan Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 19 Senting Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 20 M. Jalil Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 21 Hidayat Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 22 Baihadi Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 23 Edi junaidi Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 24 Sabri Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 25 Saipul Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 26 Siti jubaidah Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 27 Herul Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 28 Bujang Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 29 Haris Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 30 M. Salim Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 31 Ali Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar 32 Agus Salim Orang Tua Penerima Kartu Indonesia Pintar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti disebutkan dalamUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 “pendidikan nasional berdasarkan pancasila
dan Undang-Undang Republik Indonesia 1995”1. Fungsi pendidikan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.2pendidikan seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutuh”3
Demi mewujutkan amanat dan hak masyarakat tersebut pemerintahan
membuat suatu kebijakan namun suatu kebijakan hanyalah merupakan sebuah
dokumen yang tidak bermakna dalam kehidupan bermasyarakat bila tidak di
implementasikan. Banyak kebijakan yang baik, yang mampu di buat oleh
pemerintah, baik yang dirumuskan dengan tenaga ahli dari dalam negri, maupun
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2
2 Pasal 3 3 Pasal 5 ayat 1
1
2
dengan menggunakan tenaga ahli dari luar negri tetapi kemudian ternyata tidak
mempunyai pengaruh apa-apa dalam kehidupan negara tersebut karena tidak
mampu dilaksanakan dengan baik.4
Pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Peningkatan akses dan mutu pendidikan kepada seluruh warga masyarakat terus
dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan
diberbagai bidang kehidupan serta untuk memajukan bangsa dan negara agar
tercapai masyarakat yang terdidik, cerdas dan berakhlaq mulia. Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga
Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat Untuk
Membangun Keluarga Produktif menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tentang Program Indonesia Pintar melalui kartu Indonesia
pintar.5
Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai pengganti dari Program
Bantuan Siswa Miskin (BSM). Program Indonesia Pintar merupakan
pemberian bantuan tunai pendidikan bagi anak usia sekolah dari keluarga
pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau yang memenuhi kriteria
sebagaimana ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar ditandai
dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada anak usia sekolah
dari keluarga kurang mampu pemilik Kartu Keluarga Sejahtera(KKS). Kartu
tersebut sebagai identitas/penanda untuk mendapatkan manfaat Program
4 Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012,) hal, 145. 5Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2015 Tentang Program Indonesia Pintar
3
Indonesia Pintar dan hal ini hanya akan diperoleh apabila anak tersebut
mendaftar di sekolah/madrasah, pondok pesantren, Kelompok Belajar (Kejar
Paket A/B/C), lembaga pelatihan atau kursus.Formal maupun non formal.6
Penerima KIP adalah anak usia 6 - 21 tahun yang bersekolah maupun tidak
bersekolah, yang berasal dari keluarga penerima KKS atau yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya anak–anak usia sekolah dari
rumah tangga miskin dan rentan kemiskinan melaporkan KIP tersebut ke
sekolah/madrasah untuk diusulkan sebagai penerima manfaat program
tersebut. Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan dengan tujuan untuk
memperbaiki ketepatan sasaran penerima program agar menjangkau anak-
anak usia sekolah yang berasal dari rumah tangga miskin dan rentan
kemiskinan sesuai kuota dan pagu anggaran yang tersedia. mencegah peserta
didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan
pendidikan akibat kesulitan ekonomi; dan menarik siswa putus sekolah (drop
out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan
di sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus Pelatihan (LKP)/satuan pendidikan
nonformal lainnya dan Balai Latihan Kerja (BLK).7
6Pasal 1 7 Pasal 2
4
Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan Desa Berembang tahun 2016
No
Keterangan
JUMLAH TOTAL
LK PR
1 Tamat SD 290 284 574
2 Tamat SLTP 129 145 274
3 Tamat SLTA 177 185 362
4 Tamat Universitas/ PT
1. D1
2. D2
3. D3
4. S1
5. S2
4
9
4
39
3
5
7
-
34
1
9
16
4
73
4
5 Pelajar SD 167 170 337
6 Pelajar SLTP 80 86 166
7 Pelajar SLTA 89 95 184
8 Mahasiswa 50 46 96
9 Tidak Sekolah & Putus Sekolah 120 138 258
10 Belum sekolah 143 152 295
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.8
Persentase dari Jumlah Penduduk :
Tamat SD : 21,63 %
Tamat SLTP : 10,30 %
Tamat SLTA : 13,65 %
Tamat Perguruan Tinggi : 4 %
Pelajar SD : 12,72 %
8Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
5
Pelajar SLTP : 6,27 %
Pelajar SLTA : 6,92 %
Mahasiswa : 3,63 %
Tidak sekolah & Putus sekolah : 9,74 %
Belum sekolah : 11,14 %
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Berembang kebanyakan
penduduk yang tidak sekolah dan putus sekolah yaitu sebesar 9,74 %, kemudian
yang memiliki bekal pendidikan dasar 21,07 % dan pelajar SD yaitu 12,72 %.
Sementara yang sedang berpendidikan di perguruan tinggi hanya 3,63 %. serta
yang selesai perguruan tinggi hanya 2,04 %. 9
Begitu juga pelaksanaan kartu Indonesia pintar yang dilaksanakan di Desa
Berembang, sejak diterbitkannya program Indonesia pintar tersebut Desa
Berembang telah memberikan kartu Indonesia pintar tersebut kepada
masyarakatnya.Masyarakat/warga yang menerima kartu Indonesia pintar ini
terdiri dari 3 kelompok yaitu, dari kelompok SD, SMP, SMA. Dari SD menerima
sebanyak 60 orang, laki-laki berjumlah 29 orang dan perempuan berjumlah 31
orang, SMP menerima sebanyak 55 orang, laki-laki menerima sebanyak 30 orang
dan perempuan 25 orang, SMA menerima sebanyak 29 orang, laki-laki 20 orang
dan perempuan 9 orang.
Namun ada indikasi dan keluhan dari masyarakat Desa Berembang
terhadap program Indonesia pintar yang terkesan tidak tepat sasaran, seperti anak
yang tidak lagi sekolah mendapatkan kartu tersebut dan juga yang mendapatkan
9Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
6
kartu Indonesia pintar tersebut berasal dari keluarga yang mampu, dan
pemanfaatan kartu Indonesia pintar tersebut sering tidak tepat guna.10
Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik ingin melakukan penelitian
mengenai pelaksanaan kebijakan kartu Indonesia pintar di Desa Berembang,
dengan judul.
“IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG
PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) STUDI DI DESA
BEREMBANG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO
JAMBI”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah di tuliskan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan Kebijakan pemerintah tentang program kartu
Indonesia pintar (KIP) di Desa Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi ?
2. Apa faktor yang menghambat pelaksanaan program kartu Indonesia pintar
(KIP) di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi ?
3. Apa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah desa untuk mengurangi
masalah pelaksanaan kartu Indonesia pintar ?
C. Batasan Masalah
10Wawancara dengan A. Roni, Tokoh Masyarakat Desa Berembang. Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
7
Agar penelitian ini tidak melebar dan memperoleh hasil yang lebih
mendalam peneliti memberikan batasan-batasan. Adapun fokus penelitian ini
adalah tentangSasaran dari Kartu Indonesia Pintar dalam Peraturan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Program Indonesia Pintar di Desa Berembang tahun (2016-2017).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin Mengetahui Pelaksanaan KebijakanKartu Indonesia Pintar yang
telah di terapkan di SDN 50 Desa Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi.
b. Ingin mengetahuiapa saja kendala dalam Pelaksanaan KebijakanKartu
Indonesia Pintar tersebut tidak tepat sasaran di SDN 50 Desa Berembang.
c. Ingin mengetahui Upayaapa yang dilakukan aparat desa berembang
dalam mengoptimalkan Pelaksanaan KebijakanKartu Indonesia Pintar
tersebut di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan
kepada instansi terkait untuk lebih mengawasi setiap kebijakan yang diturunkan
agar tepat sasaran.Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi instansi terkait
untuk berperan aktif dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai peraturan
yang berlaku.Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih bagi khasanah ilmu pengetahuan bagi pemaca dan peminat dalam
8
melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama di masa yang akan
datang.Untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata
satu (S1) pada Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Kebijakan Publik
a. Pengertian
Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang telah di buat oleh
pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu di masyarakat dimana dalam penyusunannya melalui berbagai
tahapan.
Implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang dinamis, dimana
pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada
akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran
kebijakan itu sendiri”11.
Dalam sebuah proses kebijakan publik ada “serangkaian aktivitas
intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas
politis tersebut Nampak dalam serangkaian kegiatan kegiatan yang mencakup
penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
kebijakan, dan penilaian kebijakan.”12
Namun kali ini yang menjadi titik fokus adalah implementasi atau sebuah
pelaksanaan kebijakan pemerintah,Implementasi merupakan suatu proses yang
dinamis untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya
11Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2006, ) hlm. 139. 12 Subarsono, Analisis Kebijakan Publik ,(Pustaka Pelajar:Yogyakarta, 2005,) Hlm.8.
9
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri13 sedangkan sebagaimana dikutip oleh Winarno (2014) menyatakan
bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan
yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan, atau suatu jenis
keluaran yang nyata. Implementasi mencakup tindakan-tindakan oleh sebagai
aktor, khususnya para birokrat yang dimaksudkan untuk membuat program
berjalan.14
Namun dalam pembahasan kali ini dalah membahas tentang Pelaksanaan
kebijakan kartu Indonesia pintar seperti disebutkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2015
tentangProgram Indonesia Pintar tertulis“Program Indonesia Pintar dilaksanakan
oleh direktorat jenderal terkait, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan satuan pendidikan.”15
Langkah implementasi dalam rangkaian proses kebijakan dapat disamakan
dengan fungsi aksi (actuating) dalam rangkaian fungsi manajemen. Jika dalam
rangkaian fungsi menajemen aksi merupakan “fungsi tengah” yang terkait erat
dengan berbagai fungsi awal, seperti perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), dan pembenahan personil (staffing), serta terkait dengan fungsi
akhir, pengawasan (controlling) maka implementasi juga terkait dengan
identifikasi permasalahan dan tujuan serta formulasi kebijakan sebagai langkah-
13Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2006, ) Hlm. 139. 14Winarno, Kebijakan Publik : Teori & Proses, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2014),
Hlm 148 15Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 12 tahun
2015 tentangProgram Indonesia Pintar, pasal 5.
10
langkah awal dan monitoring, serta evaluasi sebagai langkah-langkah akhir dalam
rangkaian langkah-langkah kebijakan.16
b. Faktor-Faktor Pendukung.
Proses implementasi berkaitan dengan dua faktor utama, yakni faktor
utama internal dan faktor utama eksternal. Faktor utama internal meliputi
kebijakan yang akan diimplementasikan dan faktor-faktor pendukung. Sementara
itu, faktor utama eksternal meliputi kondisi lingkungan dan pihak-pihak terkait.
Selain dua faktor di atas ada hal lain yang menjadi faktor-faktor pendukung dalam
implementasi kebijakan.17
Secara umum, suatu kebijakan dianggap berkualitas dan mampu
diimplementasikan ditentukan oleh beberapa elemen sebagai berikut.
a. Tujuan yang ingin dicapai atau alasan yang dipakai untuk mengadakan
kebijakan itu. Tujuan atau alasan suatu kebijakan dapat dikatakan baik
tujuan atau alasan itu memenuhi criteria berikut.
1) Rasional. Artinya, tujuan tersebut dapat dipahami atau diterima oleh
akal sehat. Ini terutama dilihat dari faktor-faktor pendukung yang
tersedia. Suatu kebijakan yang tidak mempertimbangkan faktor
pendukung, tidak dapat dianggap sebagai kebijakan yang rasional.
2) Diinginkan (desirable). Tujuan dari kebijakan tersebut menyangkut
kepentingan orang banyak, sehingga memperoleh dukungan dari
banyak pihak.
16 Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, hlm. 146. 17Ibid., hlm. 147
11
b. Asumsi yang dipakai dalam proses perumusan kebijakan itu realistis.
Asumsi tersebut tidak mengada-ada. Asumsi ini menentukan tingkat
validitas suatu kebijakan.
c. Informasi yang digunakan cukup lengkap dan benar. Suatu kebijakan
menjadi tidak tepat apabila didasarkan pada informasi yang tidak benar
atau sudah kadaluarsa (out of date). Sumatra itu, kebijakan yang
didasarkan pada informasi yang kurang lengkap boleh jadi tidak
sempurna atau tidak tepat.18
2. Kebijakan Umum
Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai
tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat kebijakan-kebijakan itu
mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.
Para sarjana menekankan aspek kebijakan umum (public policy, beleid),
menganggap bahwa setiap masyarakat mempunyai beberapa tujuan
bersama.Cita-cita bersama ini ingin dicapai melalui usaha bersama, dan
untuk perlu ditentukan rencana-rencana yang mengikat, yang dituang
dalam kebijakan (policies) oleh pihak yang berwenang dalam hal ini.19
3. Opini Publik dan Agenda Kebijakan
Dalam demokrasi, kebijakan publik adalah suatu fungsi dari opini publik.
sebagai sebuah konsep, ide opini publik dapat dikatakan lebih tua
ketimbang gagasan “kebijakan” dalam pengertian modern, meskipun
18Ibid., hlm. 148. 19Ibid., hlm. 149.
12
makna modern opini poblik ini terkait erat dengan pertumbuhan mode
kehidupan politik yang lebih kolektivis.
4. Pemerintah Desa
Pemerintah Desa atau disebut juga PEMDES adalah lembaga pemerintah
yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lenbaga ini diatur melalui
peraturan pemerintah No.72 tahun 2015 tentang pemerintahan desa yang
diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 216 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Pemimpin
pemerintah desa, seperti tertuang dalam paragraph 2 pasal 14 ayat (1),
adalah kepala desa yang bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Aparatur desa merupakan suatu instansi yang bertindak dalam
bentuk perkembangan desa serta berperan dalam pelaksanaan urusan yang
menjadi kewenangan desa.Salah satu kewajiban dari aparatur desa adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan
pemberian kartu Indonesia pintar.Dalam hal ini aparatur desa mempunyai
peranan dalam melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan
pelaksanaan kartu Indonesia pintar.
F. Tinjauan Pustaka
13
Tinjauan pustaka atau penelusuran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pemasalahan yang akan diteliti.merupakan suatu hal yang terpenting dalam
sebuah penelitian20.
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan peneliti sebelum melangkah
lebih jauh dalam permasalahan yang telah ditemukan ada beberapa peneliti yang
ditinjau dalam penelitian ini di antaranya.Budi Widodo (2016) dalam
penelitiannya yang berjudul Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di
SMK Cokrominoto Pandak.Tujuan penelitian ini dirancang untuk mengetahui:
Kesiapan penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Cokroaminoto
Pandak, Pelaksanaan PIP di SMK Cokroaminoto Pandak, Pemanfaatan dana
PIP di SMK CokroaminotoPandak, Faktor-faktor yang mendukung pemanfaatan
bantuan dana PIP di SMKCokroaminoto Pandak, Faktor-faktor yang menghambat
pemanfaatan bantuan dana PIP di SMK Cokroaminoto Pandak. Penelitian ini
merupakan penelitian evaluasi menggunakan model Countenance Stake yang
meliputi aspek Antecedents (kesiapan penerima PIP),Transactions (pelaksanaan
PIP), dan Outcomes (pemanfaatan PIP). Subjek penelitian adalah 15 siswa, 15
orang tua dan 2 staff/guru. Data dikumpulkandengan kuesioner, wawancara, dan
dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui validitas isi menggunakan expert
judgement dan validasi konstruk menggunakan teknik korelasi product moment.
Uji reabiitas menggunakan test retest dan teknik analisis data dilakukan dengan
analisis deskriptif kuantitatif kualitatif.
20Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014), hlm. 26
14
Hasil Penelitian ini diketahui bahwa secara umum pelaksanaan Program
Indonesia Pintar sesuai dengan petunjuk teknis yang ada, meliputi: Aspek
Antecedents (kesiapan penerima PIP) termasuk kategori baik. Hal ini
ditunjukkandengan rata-rata persentase kesiapan penerima PIP yaitu sebesar
78,75%,AspekTransaction (pelaksanaan PIP) termasuk kategori baik. Hal ini
ditunjukkandengan rata-rata persentase pelaksanaan PIP yaitu sebesar 74,61%,
Aspek Outcomes (pemanfaatan PIP) termasuk kategori sangat baik. Hal ini
ditunjukkan dengan rata-rata persentase pemanfaatan PIP yaitu sebesar 86,51%.
Faktor pendukung pemanfaatan PIP antara lain: Adanya pendataan awal siswa
miskin, Tim pelaksana PIP selalu sama, Kebijakan sekolah mengelola dana PIP.
Faktor Penghambat pemanfaatan PIP: Kurangnya sosialisasi tentang PIP,
Pemberitahuan informasi yang selalu mundur, Waktu pencairan tidak
sesuaidengan kebutuhan, Tidak ada monitoring dari dinas terkait.21
Studi lainnya yang dilakukan oleh Ira Safira (2017) dengan judul
Efektifitas Program Indonesia Pintar Terhadap Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat dalam Presfektif Ekonomi Islam (Studi Dikelurahan Kupang Keba
Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung) skripsi ini bertujuan
untuk, mengetahui bagaimana efektifitas program Indonesia pintar terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana efektivitas program
Indonesia pintar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam presfektif
ekonomi islam, penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field researca),
yang diperoleh melalui data primer wawancara, dan data skunder diperoleh dari
21Budi Widodo “Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di SMK Cokrominoto Pandak”
15
hasil dokumentasi, sedangkan populasi dalam penelitian ini berjumlah 72 anak
dari 51 keluarga. Dalam menentukan jumlah sampel menggunakan boring
sampling yakni keseluruhan populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi
kurang dari 100.Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.22
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa PIP dikelurahan kupang teba belum
dapat dikatakan efektif, karena dari indikator ketepatan sasaran, ketepatan waktu
dan tercapainya tujuan, hanya memenuhi ketepatan waktu. Program Indonesia
pintar untuk saat ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
karena dari indikator tingkat kebutuhan dasar, tingkat kehidupan dan memperluar
skala perekonomian rakyat, semua indikator tersebut belum mampu terpenuhi.
Dilihat dari persfektif ekonomi islam, PIP belum dapat dikatakan efektif karena
dilihat dari nilai-nilai dasar dalam ekonomi islam yakni keadilan, tanggung jawab,
dan takaful hanya mampu memenuhi nilai dasar takaful (jaminan sosial). PIP
belum mampu meningkatkan kesejahteraan dikarenakan dari indikator
kesejahteraan dalam ekonomi islam program tersebut hanya memenuhi salah satu
kebutuhan pokok (Ad-dharuriyat) yakni meringankan biaya pendidikan. Namun
hal-hal tersebut menjadi tidak ada artinya dikarenakan secara keseluruhan
penerima dana proram Indonesia pintar sudah dikatagorikan mampu.23
Studi lainnya dengan judul Kebijakan Pemerintah Tentang Program Kartu
Sakti dalam Perspektif Siyasah (Studi Kasus di Desa Taman Martini Kecamatan
22Budi Widodo “Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di SMK Cokrominoto Pandak”
23Ira Safira “Efektifitas Program Indonesia Pintar Terhadap Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dalam Presfektif Ekonomi Islam (Studi Dikelurahan Kupang Keba Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung)”.
16
Kalasan Kabupaten Sleman), dilakukan oleh Pitriyani (2016) dalam penelitian
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kebijakan pemerintah tentang program
kartu sakti dalam pandangan teori keadilan sosial dalam islam menurut Sayyid
Quthb dan bagaimana efektifitas kebijakan tersebut dilihat dari konsep
kesejahteraan dalam persfektif siyasah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
lapangan field research di desa taman martani kecamatan kalasan kabupaten
sleman dengan menggunakan teori keadilan sosial dalam islam menurut Sayyid
Quthb dan konsep kesejahteraan dalam persfektif siyasah dengan menggunakan
pendekatan normatif. Sifat penelitian ini adalah deskriftif analitik yaitu penelitian
dengan menjelaskan phenomena yang terjadi di masyarakat di desa ataman
martani dengan menggunakan data prosentase dalam diagram kemudian
dianaliasis dengan mendeskrifsikan fenomena tersebut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan
bahwa menurut keadilan sosial maka kebijakan ini tidak adil dan tidak
mencerminkan konsep kesejahteraan dalam politik islam. Keadilan sosial
akantercapai apabila kesejahteraan juga tercapai. Phenomena menunjukkan
kebijakan tersebut tidak merata dan tidak tepat sasaran hal ini dikarenakan
terjadinya kesalahan data yang muncul pada saat kartu diluncurkan.Walaupun
pihak birokrasi desa sudah memberikan revisi data terbaru namun justru yang
muncul data yang lama.Aparat desa juga sudah melaporkan kepada birokrasi
pemerintahan namun sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai kartu sakti
tersebut.Kartu sakti jugatidak efektif dilaksanakan, dikarenakan kartu yang tidak
tepat sasaran berakibat pada penggunakan dan pemanfaatan katu pula banyak
17
kartu kartu yang sudah ditangan masyarakat namun belum bisa digunakan.
Kebijakan ini tidak mencerminkan konsep kesejahteraan dalam politik islam
dikarenakan kebijakan yang seharusnya memberikan kepada masyarakat secara
gratis namun pada kenyataannya untuk KIS masih membayar bagi pengguna
yang ingin menggunakan kartu-kartu itu. Konsep kesejahteraan dalam islam
mengatakan bahwa setiap pemimpin mempunyai tugas untuk memberikan hak-
hak kebutuhan dasar rakyat.24
Dari beberapa penelitian dengan tema kebijakan pemerintahan program
Indonesia pintar, penulis mengangkat tema dengan judul Evaluasi Pelaksanaan
program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Desa Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi. Di satu sisi penelitian terdahulu, terutama dari tema
yang sama, yaitu menyoroti kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,namun
disisi lain, dari fokus dan pendekatan yang dilakukan cukup berbeda, bila fokus
penelitian yang pertama ini membahasKesiapan penerima Program Indonesia
Pintar (PIP) di SMK Cokroaminoto Pandak, Pelaksanaan PIP di SMK
Cokroaminoto Pandak, Pemanfaatan dana PIP di SMK CokroaminotoPandak,
Faktor-faktor yang mendukung pemanfaatan bantuan dana PIP di
SMKCokroaminoto Pandak, Faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan
bantuan dana PIP di SMK Cokroaminoto Pandak. Sedangkan penelitian yang ke
dua membahas tentang, penelitian tersebut inginmengetahui bagaimana efektifitas
program Indonesia pintar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan
bagaimana efektivitas program Indonesia pintar terhadap peningkatan
24Pitriyani, “Kebijakan Pemerintah Tentang Program Kartu Sakti dalam Prepektip Siyasah (Studi Kasus di Desa Taman Martini Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman)”.
18
kesejahteraan masyarakat dalam presfektif ekonomi islam.selanjutnya penelitian
yang ketiga, menjelaskan bagaimana kebijakan pemerintah tentang program kartu
sakti dalam pandangan teori keadilan sosial dalam islam menurut Sayyid Quthb
dan bagaimana efektifitas kebijakan tersebut dilihat dari konsep kesejahteraan
dalam perspektif siyasah.Maka fokus dalam penelitian ini adalah implementasi
kebijakan pemerintah tentang program kartu Indonesia pitar (KIP) studi di Desa
Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Bagaimana
pelaksanaan Kebijakan pemerintah tentang program Kartu Indonesia Pintar (KIP)
di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, Apa faktor
yang menghambat pelaksanaan program kartu Indonesia pintar (KIP) di Desa
Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Dan Apa upaya yang
telah dilakukan oleh pemerintah desa untuk mengurangi masalah pelaksanaan
kartu Indonesia pintar.25
25Budi Widodo “Evaluasi Pemanfaatan Program Indonesia Pintar di SMK Cokrominoto Pandak”
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi, karena sesuai dengan permasalahan yang diajukan
dalam latar belakang masalah dengan keadaan di lapangan. Alasannya karena di
Desa Berembang ini menjadi tempat timbulnya permasalahan tersebut.
B. Pendekatan Penelitian
Metode pendekatan yang dilakukan pada Penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif.“Denzin dan Lincoln menjelaskan, penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada.”26
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan
data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.27
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data berdasarkan fakta-fakta yang peneliti temukan
26Dikutip oleh Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-5, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 23.
27Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, cet. ke-10, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.1.
19
20
dilapangan.Dengan digunakan metode kualitatif ini maka data yang didapat akan
lebih lengkap, lebih mendalam, kredible, dan bermakna sehingga tujuan penelitian
dapat dicapai.28
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kualitatif, ada 2 (dua) jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
A. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian,
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh melalui sumber perantara
atau pihak kedua dan seterusnya.29Dalam hal ini yang dimaksud dengan data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil observasi
lapangan dan melalui hasil wawancara terhadapKepala Desa, Tokoh Masyarakat,
Warga di Desa berembang yang menjadi subjek penelitian, karena yang
menjalankan dan merasakan kebijakan tersebut adalah Warga Desa Berembang.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data sekunder dari penelitian ini
berupa buku, literature, artikel, internet dan dokumen yang berhubungan dengan
permasalahan yang di bahas
C. Sumber Data
28Ibid., hlm. 181. 29 Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi),hlm. 34
21
Sumber data merupakan subjek dari mana data itu dapat diperoleh.Sumber
data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian.30 Sesuai
dengan fokus penelitian, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini
adalah jawaban dari wawancara penulis dengan informan di lapangan, isi dari
dokumen-dokumen desa dan buku-buku yang menurut penulis berhubungan
dengan penelitian ini.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data
secara kualitatif, dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk penelitian
ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
dikumpulkan dalam penelitian.31
Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi non partisipan, dimana penulis hanya sebagai pengamat dan selama
proses observasi akan dibuat catatan-catatan untuk keperluan analisis dan
pengecekan data kembali, dengan demikian diharapkan bahwadata yang diperoleh
oleh penulis dari responden maupun informan yang berkaitan langsung dengan
fokus penelitian.Penulis menggunakan metode observasi untuk melihat secara
langsung dan mengungkap fakta mengenai kebijakan pemerintah tentang
30Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 181. 31Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 105.
22
programkartu Indonesia pintar (KIP) di Desa Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.32Penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur sebagai instrument
pelengkap observasi dalam mengumpulkan data mengenai kebijakan pemerintah
tentang program kartu Indonesia pintar (KIP) di Desa Berembang Kecamatan
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Setelah penulis mengadakan pengamatan, penulis mendatangi sumber
informasi yang ada kaitannya dengan objek penelitian serta mengajukan sejumlah
pertanyaan secara langsung sehingga apa yang belum terungkap atau belum
lengkap pada saat pengamatan dapat terungkap.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa penting yang sudah
berlalu.Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.33Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat
memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi informasi
diperoleh dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada
informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni, karya pikir.34
Dokumentasi ini diperlukan untuk melengkapi data dari penggunaan
metode observasi dan wawancara.Dokumentasi penulis gunakan sebagai
32Dikutip oleh Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 72 33Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 148 34Ibid.
23
instrument untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan SDN
50Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Berdasarkan kanyataan tersebut maka data-data yang diperoleh dalam
pelitian ini nantinya akan dianalisis melalui beberapa teknik analisis sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-halpokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempemudah
penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.35Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi
data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama
dalam penelitian kualitatif adalah pada temuan.Oleh karena itu, kalau penulis
dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatuyang dipandang asing,
tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian
peneliti dalam melakukan reduksi data.36
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data,
dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
seperti table, grafik dan sejenisnya.Lebih dari itu, penyajian data bisa dilakukan
35Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 92 36Ibid.,hlm. 93
24
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Adapun fungsi penyajian data
disamping untuk memudahkan dan memahami apa yang terjadi, juga untuk
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.37
3. Penarikan kesimpulan
Langkah selanjutnya setelah penyajian data adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara
dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi juga
mungkin tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatifmasih bersifat semetara dan akan berkembang setelah penulis berada
dilapangan.38
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mengenai garis besar proposal skripsi ini
dimaksudkan untuk mempermudah memahami garis besar skripsi secara
keseluruhan. Adapun skripsi ini terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Bagian awal skripsi berisi halaman judul, persetujuan, lembar
pernyataan,persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar singkatan, dan daftar table.
2. Bagian isi skripsi berisi :
37Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 219. 38Ibid.,hlm. 220.
25
BAB I : Bab ini mengurai mengenai pendahuluan yang mencakup latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
BAB II : Bab ini mengurai mengenai metode penelitian yang mencakup
tempat dan subyek penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, unit
analisis data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika
penulisan.
BAB III : Bab ini mengurai mengenai gambaran umum lokasi penelitian
yang mencakup aspek historis dan geografis, demografi , struktur organisasi, visi
dan misi dan keadaan sarana dan prasarana.
BAB IV : Bab ini membahas mengenai pembahasan dan hasil penelitian
mencakupBagaimana kebijakan kartu Indonesia pintar di Desa Berembang
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Apa Sajakah Kendala dan upaya
yang dilakukan dalam evaluasi kebijakan Indonesia pintar di Desa Berembang
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
BAB V : Bab ini membahas mengenai bab penutup yang di dalamnya
mencakup kesimpulan dari hasil penelitian, saran, dan ucapan terima kasih kepada
pihak yang turut andil dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bagian akhir skripsi berisi: daftar pustaka, dan lampiran. Pada bagian ini
menguraikan tentang daftar buku yang dibaca, dan hal yang perlu dilampirkan
dalam penulisan skripsi ini.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis Desa Berembang
Sebelum menjadi desa depenitif, Desa Berembang berdiri sebelum
Indonesia merdeka,ditunjukkan adanya piagam Desa Berembang dari Residen
Jambi tanggal 14 Maret 1937,ditanda tangani oleh Sultan Parendangan, isi dari
piagam Desa Berembang dari Residen Jambi tanggal,14 Maret 1937,Sanat 1289
dan bertepatan pada bulan jumadil Akhir, bahwa masa itulah pangeran Ratoe
Marto Ningrat diatasnya Sri Padoeka soeltan Ahmad Nasaroedin,mendapat surat
beserta cap menerangkan perbatasan tanah Berembang yang sebelah Hulu dengan
tanah pengaren Poerbo ditepi aek,lalu menuju buluran sakehan blut, lalu menuju
muaro sakehan kli, dari situ menuju batang tangris alamatnyo yang ado lagi ado
tanah tumbuh berjejer tigo,dari situ menujuh duren reban kambing menuju batang
petai gandeng ( Kembar ) dari situ menuju puting sunge manggis,dari situ menuju
muaro kersikan lepas kedaratnyo selsek selengkok sungai karsikan, lalu menuju
batas tanah merlung, demikan yang membetuli bagaimana aturan kata-kata
piagam yang lamo itu didalam tanah yang ditetapkan,itu tidak boleh orang lain
mengambil barang sesuatunyo melainkan dengan izin yang memegang piagam
ini,jika ada yang mengambil seperti tersebut niscaya dihukum secara adat
istiadat.39
Pada tahun 1289 tanggal 26 bulan Robiul awal malam kamis,jam 8 ketika
itulah Sri Padoeko Moelana Soeltan Kesoemodilogo,mengkaruniai surat piagam
39Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
26
27
hutan tanah orang Berembang, kepada Entjik Marto Ningrat serta dengan sisi
batasnya,adapun perbatasannya :
Dengan orang Sekernan,sebelah kehilir ditepi aek muaro Berembang
mendarat lalu menuju muaro samping,lalu menuju pecut lingkaran Nago.ini
alamatnya Aur (buluh) lalu menuju sunge seni,
Jikalau bersalahan tembak dengan pedoman aurcino,betul menuju ketimur
laut.lalu menuju kekepala matang tayas,lalu menuju pematang cempedak,lalu
menuju terusan panjang. jika bersalah tembak dengan pedoman dari cempedak
lalu menuju timur laut,lepas mendaratnyo adalah ada adatnyo jika perbuatan orang
sekernan sebidang umo (Sawah).40
B. Visi dan Misi
Demokratisasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodir aspirasi dari masyarakat
melalui Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada
sebagai mitra Pemerintah Desa yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat
agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap
perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa sehingga
diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka untuk jangka waktu 6
(enam) tahun ke depan diharapkan proses pembangunan di desa, penyelenggaraan
40Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
28
pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat,
siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan
operasional BPD, dan Intensif RT/RW dapat benar-benar mendasarkan pada
prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat sehingga secara bertahap Desa
Berembang dapat mengalami kemajuan. Untuk itu dirumuskan Visi dan Misi.41
1. Visi Desa
“Menuju Desa Berembang Yang : Sejahtera, Amanah, Reformis, Mandiri,
Intelek, Demokratis dan Islami”
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur
untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan
Pembangunan di Desa Berembang baik secara individu maupun kelembagaan
sehingga 6 (enam) tahun ke depan Desa Berembang mengalami suatu
perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat
dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.
2. Misi
a. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada
sehingga dapat melayani masyarakat secara optimal;
b. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif;
41Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
29
c. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan Desa
Berembang yang Sejahtera, Amanah, Reformis, Mandiri, Intelek,
Demokratis,dan Islami;
d. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
C. Letak Geografis
Secara geografis Desa Berembang teletak di bagian timur kabupatan
Muaro Jambi dengan luas wilayah + 325,7 ha dan berada pada posisi 1o 29’17,3”
sampai dengan 10 31’13,8” lintas selatan dan di antara 1030 29’49’,5 sampai
dengan 1030 31’06,2” bujur timur.dengan batas wilayah sebagai berikut :42
- Sebelah Utara dengan : Bukit Baling
- Sebelah Selatan dengan : Sungai Batang Hari
- Sebelah Timur dengan : Sekernan dan Tunas Baru
- Sebelah Barat dengan : Pematang pulai dan Kel Sengeti
Luas Wilayah Desa Berembang sebagaimana dimaksud diatas, terdiri dari :
a) Kebun Campuran : ± 57,10 Ha.
b) Kebun Karet : ± 30 Ha.
c) Kebun Kelapa Sawit : ± 508 Ha.
d) Pemukiman : ± 14,173 Ha.
e) R a w a : ± 102 Ha.
f) S a w a h : ± 180 Ha.
g) Tanah Gambut : + 64 Ha
42Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
30
h) Tempat Pelabuhan Pasir : ± 1 Ha.
Keadaan topografi Desa Berembang dilihat secara umum keadaan
merupakan daerah yang di aliri Sungai Batanghari.yang beriklim sebagaimana
desa - desa lain di kabupaten Muaro Jambi yaitu mempunyai iklim kemarau,
panca robah dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap
pola tanam pertanian yang ada di desa berembang.43
Tabel 01
Orbitas/Jarak Antar Ibu Kota
Jarak( KM ) Desa Berembang
Ibu Kota Kec
Ibu Kota Kab
Ibu Kota Prov
Desa Berembang 0 3 6 30
Ibu Kota Kec. 3 0 2 33
Ibu Kota Kab. 5 2 0 35
Ibu Kota Prov. 30 33 35 0
43Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
31
Tabel 02
Prasarana Umum Yang Ada44
Jenis Prasarana
Volume
Kondisi
Jalan Negara 2,35 Km Baik
Jalan Kabupaten 2,00 KM Baik
Jalan Desa 3,20 Km Baik
Jalan Lingkungan/Rabat Beton 5,56 Km Kurang Baik
Jalan Produksi/Tanah 2,70 Km Rusak
Jembatan Beton 3 Unit Baik
Gedung SD 1 Unit Baik
Gedung Madrasah Baru 1 Unit Baik
44Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
32
Tabel 03
Aset / Kekayaan Desa
Jenis Aset
Volume
Kondisi
Tanah TKD Karet 5,28 Hektar Tidak Produktif
Tanah Perkarangan Masjid RT.06 1000 Meter Dimamfaatkan
Tanah Lokasi Perkantoran Desa dan
BPD RT.04
2000 Meter Dimamfaatkan
Tanah Lokasi TPU RT.01, RT.04,
RT.05, RT.08 dan RT.09
2000 Meter Dimamfaatkan
Tanah Lapangan Bola Kaki - -
Tenda Pesta 2 Unit Dimamfaatkan
Pintu Air 2 Unit Baik
Kendaraan Roda 2 2 Unit Dimamfaatkan
Gedung dan Tanah Madrasah Aliyah
Tsamaratul Iman Berembang RT.09
2 Gedung Dimanfaatkan
Gedung dan Tanah Madrasah Diniyah
Assasus Salam RT.08
2 Gedung Dimanfaatkan
Gedung dan Tanah Madrasah Diniyah
Sa’adatusshibyan RT.09
2 Gedung Dimanfaatkan
Gedung dan Tanah TK Berembang
Jaya RT.01
1 Gedung Dimanfaatka
Gedung dan Tanah PAUD AUDI Bina
Bangsa RT.02
1 Gudung Dimanfaatkan
Tanah di RT.08 1,5 Tumbuk Belum dibangun
Tanah Dan Bangunan Karang Taruna 1 Gedung Dimanfaatkan
Tanah Ex. Masjid Lama RT.04 15 x 20 = 300 M
Tanah Ex. Masjid Lama RT.04 2 Tumbuk
33
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.45
D. Demografi
1. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, Desa Berembang mempunyai Jumlah
Penduduk sebesar 2652 Jiwa dan jumlah Kepala Keluarga 750 KK. Agar dapat
menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai
kualitas SDM yang tinggi.
penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki
mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembangunan Desa
Berembang. berkaitan dengan kependudukan, maka aspek yang penting antara
lain yaitu pertumbuhan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta
strukturnya.
Tabel 04
Jumlah penuduk Desa Berembang
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Total
1304 Jiwa 1348 Jiwa 2652
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.46
2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk
45Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
46Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
34
Jumlah penduduk Desa Berembang cenderung meningkat karena tingkat
kelahiran lebih besar dari pada kematian serta penduduk yang masuk lebih besar
dari penduduk yang keluar.
Tabel 05
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Berembang Tahun 2016
No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan 1 RT 01 136 175
2 RT 02 63 65
3 RT 03 115 115
4 RT 04 86 95
5 RT 05 104 99
6 RT.06 131 126
7 RT.07 180 160
8 RT.08 148 132
9 RT.09 144 146
10 RT.10 197 235
Jumlah 1304 1348
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.47
3. Kepadatan dan Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di desa berembang relatif merata, secara absolut
jumlah penduduk pada tiap - tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang,
namun karena luas wilayah masing-masing RT berbeda, maka tingkat kepadatan
penduduknya terlihat beda seperti pada RT. 10 merupakan wilayah dengan tingkat
kepadatan penduduk yang tertinggi yaitu 432 Jiwa.Sementara itu RT 02
47Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
35
merupakan tingkat kepadatan terendah yaitu dengan tingkat kepadatan 128 Jiwa.
Hal ini juga dikarenakan RT. 02 berada di ditengah pemukiman masyarakat,
sedangkan penduduknya juga umumnya adalah asli penduduk desa berembang .
Tabel 06
Jumlah Kepadatan dan Persebaran PendudukDesa Berembang tahun 2016
NO
RT
Luas Jumlah Penduduk (Orang)
Kepadatan (Orang/ Km2) Persebaran % (Km2)
1 RT 01 1,420 311 219 11,72 %
2 RT 02 1,052 128 121 4,84 %
3 RT 03 1,155 230 199 8,67 %
4 RT 04 1,258 181 143 6,83 %
5 RT.05 1,2 203 169 7,65 %
6 RT.06 1,353 257 189 9,69 %
7 RT.07 1,430 340 237 12,82 %
8 RT.08 1,7 280 164 10,55
9 RT.09 1,805 290 160 10,93
10 RT.10 1,8 432 240 16,3
14,173 2652 1,841 100 %
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.48
d. Struktur Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan struktur umur, maka penduduk desa berembang tergolong
penduduk usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok
umur 0 – 15 tahun, 16 – 30 serta 31 – 45 tahun merupakan yang terbanyak
jumlahnya masing-masing 776 jiwa dan 683 jiwa serta 691 jiwa. Kemudian
48Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
36
disusul kelompok umur 46 – 60 dan 61 – 70 dan 71 tahun keatas yaitu masing-
masing 377 jiwa dan 75 jiwa dan 50 jiwa.
Rasio jenis kelamin penduduk Desa Berembang menunjukkan bahwa
penduduk laki - laki relatif lebih sedikit dibandingkan perempuan.
Tabel 07
Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan JenisKelamin pada setiap
RT di Desa Berembang tahun 2016
No Kelompok
Umur Tahun 2017
LK PR Jumlah 1 0 – 15 Bulan 384 392 776
2 16 – 30 Tahun 336 347 683
3 31 –45 Tahun 342 349 691
4 46 – 60 Tahun 184 193 377
5 61 – 70 Tahun 35 40 75
6 71 – Keatas 23 27 50
Jumlah 1304 1348 2652
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.49
E. Keadaan Sosial dan Ekonomi
a. Sumber Daya Manusia
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus
merupakan obyek pembangunanyang mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan
kualitas manusia harus menjadi perhatian penting.Pada saat ini SDM di desa
berembang cukup baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
49 Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
37
b. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khusunya. Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi, maka akanmendongkrak tingkat kecakapan.
Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan.
Pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru.Dengan
sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja
baru guna mengatasi pengangguran. 50
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola
pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini
tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga desa berembang.
50Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
38
Tabel 08
Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan Desa Berembang tahun 2016
No
Keterangan
JUMLAH TOTAL
LK PR
1 Tamat SD 290 284 574
2 Tamat SLTP 129 145 274
3 Tamat SLTA 177 185 362
4 Tamat Universitas/ PT
6. D1
7. D2
8. D3
9. S1
10. S2
4
9
4
39
3
5
7
-
34
1
9
16
4
73
4
5 Pelajar SD 167 170 337
6 Pelajar SLTP 80 86 166
7 Pelajar SLTA 89 95 184
8 Mahasiswa 50 46 96
9 Tidak Sekolah & Putus Sekolah 120 138 258
10 Belum sekolah 143 152 295
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.51
Persentase dari Jumlah Penduduk :
Tamat SD : 21,63 %
Tamat SLTP : 10,30 %
Tamat SLTA : 13,65 %
Tamat Perguruan Tinggi : 4 %
Pelajar SD : 12,72 %
51Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
39
Pelajar SLTP : 6,27 %
Pelajar SLTA : 6,92 %
Mahasiswa : 3,63 %
Tidak sekolah & Putus sekolah : 9,74 %
Belum sekolah : 11,14 %
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Berembang kebanyakan
penduduk yang tidak sekolah dan putus sekolah yaitu sebesar 9,74 %, kemudian
yang memiliki bekal pendidikan dasar 21,07 % dan pelajar SD yaitu 12,72 %.
Sementara yang sedang berpendidikan di perguruan tinggi hanya 3,63 %. serta
yang selesai perguruan tinggi hanya 2,04 %. 52
c. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Berembang antara lain
dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan
masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti
meningkatnya usiaharapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, angka dan
status anak gizi buruk.
d. Kehidupan Beragama
Penduduk desa berembang 100% memeluk agama Islam. Dalam
kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya
agama islam sangat berkembang dengan baik, dengan berbagai kegiatan
keagamaan, seperti disamping pelaksanaan sholat lima waktu di rumah – rumah
maupun di masjid, yasinan bapak – ibu, pengajian majelis ta’lim, pengajian
52Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
40
remaja masjid, pengajian anak – anak dari rumah ke rumah, kegiatan Perayaan
Hari Besar Islam (PHBI), MTQ tingkat dan Festival Anak Shaleh Indonesia.53
e. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan
pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Berembang. wanita dan anak
dari komposisi penduduk desa berembang, pada tahun 2015 jumlah penduduk
wanita mencapai 1348 jiwa atau sekitar 53,6 % dari total penduduk berjumlah
2652 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki–laki adalah 1304 jiwa yaitu
mencapai 46,4 %.
Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan
anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya
partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari
prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih optimal.
f. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Berembang sangat menjaga dan
menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur.Hal
ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap
prosesi pernikahan, penganten, cukuran anak, khitanan, panen raya serta prosesi
cuci kampung jika salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan
hukum adat. Lembaga yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga
tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga Adat Desa (LAD)
53Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 24 maret 2017
41
DesaBerembang.Lembaga ini masih tetap aktif, baik dalam Kepengurusan
maupun dalam melaksanakan tugas-tugasnya.54
g. politik
Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan
peluang untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses
konsolidasi demokrasi.
Kemajuan demokrasi telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya
peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam
proses pemilihan umum, hal tersebut dapat dilihat angka partisipasi masyarakat
pada tabel berikut.
Tabel 09
Daftar peserta pemilih
PEMILU
Jumlah Pemilih Tetap
Pemilih Yang Menggunakan
Hak Pilih
Tahun
Pemilihan Umum
Legislatif
1736 1735 2014
Presiden dan Wakil
Presiden
1736 1716 2014
Dilihat dari partisifasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya guna
pelaksanaan dari demokrasi yaitu 88,03 % pada Pemilihan Umum Legislatif dan
70,54 % pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.55
54Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018
55Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa
berembang 2016, 12 januari 2018
42
h. Keadaan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Berembang secara umum juga
mengalami peningkatan. Hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang
memiliki usaha atau pekerjaan, walaupun jenis pekerjaan tersebut pada umumnya
belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga
diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah.
Adapun menarik perhatian penduduk desa berembang masih banyak yang
tidak memiliki usaha atau mata pencaharian tetap, hal ini dapat diindikasikan
bahwa masyarakat berembang belum terbebas dari kemiskinan.
Tabel 10
Berikut ini tabel Mata Pencarian Penduduk Desa Berembang tahun 2016
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)
Persentase dari Jumlah Penduduk
1 Petani 731 26,65
2 Pedagang 243 12,69
3 Peternak -- 0
4 Perabot 3 0,13
5 P N S 69 2,48
6 Pegawai Swasta 203 7,54
6 Ibu Rumah Tangga 475 16,69
7 S o p i r 53 1,87
8 Buruh Bangunan 157 5,70
9 Bengkel 12 0,44
10 Belum Bekerja 217 8,10
11 Tidak Bekerja 489 17,71
J u m l a h 2652 100 %
43
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.56
i. Kondisi Pemerintahan Desa
a) Pembagian Wilayah Desa
Desa Berembang terdiri dari 3 ( tiga ) Dusun dengan Perincian sebagai berikut :
1. Dusun I yang disebut Kembang Tanjung terdiri dari 3 RT yaitu RT 01, 02 dan
RT 03.
2. Dusun II yang disebut Aur Gading , terdiri dari 4 RT yaitu RT 04, 05, 06, dan
RT 07.
3. Dusun II yang disebut Lubuk Panjang , terdiri dari 3 RT yaitu RT 08, 09 dan
RT 10.57
56Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
57Ibid,.
44
F. Struktur Desa Berembang
Gambar. 01
Struktur pemerintah Desa Berembang
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016.58
58 Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Pintar di Desa Berembang
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Dalam sebuah proses kebijakan publik ada “serangkaian aktivitas
intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas
politis tersebut Nampak dalam serangkaian kegiatan kegiatan yang mencakup
penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
kebijakan, dan penilaian kebijakan.”
Namun kali ini yang menjadi titik fokus adalah implementasi atau sebuah
pelaksanaan kebijakan pemerintah,Implementasi merupakan suatu proses yang
dinamis untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri sedangkan sebagaimana dikutip oleh Winarno (2014) menyatakan
bahwa implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan
yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan, atau suatu jenis
keluaran yang nyata. Implementasi mencakup tindakan-tindakan oleh sebagai
aktor, khususnya para birokrat yang dimaksudkan untuk membuat program
berjalan.59
Namun dalam pembahasan kali ini dalah membahas tentang Pelaksanaan
kebijakan kartu Indonesia pintar seperti disebutkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 12 Tahun
59Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2006, ) hlm. 139.
45
46
2015tentangProgram Indonesia Pintar tertulis“Program Indonesia Pintar
dilaksanakan oleh direktorat jenderal terkait, dinas pendidikan provinsi, dinas
pendidikan kabupaten/kota, dan satuan pendidikan.”60
Begitu juga diDesa Berembang pelaksanaankartu Indonesia pintarini sudah
dilaksanakanini ditandai dengan adanya masyarakat yang mendapatkan kartu
Indonesia pintar tersebut seperti wawancara saya dengan aparat desa berembang
mengatakan
di desa berembang sudah melaksanakan program kartu Indonesia pintar, ini di tandai dengan adanya masyarakat yang mendapatkan kartu Indonesia pintar tersebut,dengan total penerima 144orang dengan rincian SD 60 orang, SMP 55 orang dan SMA sederajat 29 orang61 ini menunjukkan bahwa di desa berembang memang sudah melaksanakan
kebijakan kartu Indonesia pintar dan juga menurut wawancara saya dengan salah
satu warga yang menerima manfaat kartu Indonesia pintar tersebut yang
mengatakan “memang benar anak saya berjumlah dua orang mendapatkan kartu
Indonesia pintar tersebut, dari pemerintah desa berembang”62 dan pernyataan
warga tersebut juga hampir sama dengan pernyataan berikut iniyang mengatakan
bahwa “kebijakan kartu indonesia pintar tersebut sudah dilaksanakan di desa
berembang, karena benar anak saya adalah penerima pemanfaatan kartu indonesia
pintar tersebut.”63
60Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 12 tahun 2015 tentangProgram Indonesia Pintar, pasal 5.
61 Wawancara dengan Bapak Sarmidi, Kepala Desa Berembang, 29 Agustus 2019 62 Wawancar dengan Bapak Raja’I orang tua dari Penerima Kartu Indonesia Pintar, 29
Agustus 2019 63Wawancaradengan Bapak Basri orang tua dari Penerima Kartu Indonesia Pintar, 29
Agustus 2019
47
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kartu
Indonesia pintar di desa berembang memang sudah dilaksanakan, namun dalam
pelaksanaan tersebut ada beberapa prinsip yang harus diikuti dalam pelaksanaan
kartu Indonesia pintar seperti yang tertulis dalam permensos nomor 12 tahun
2015, prinsip tersebutpun dilaksanakan oleh aparat desa dalam menentukan siapa
sajakah masyarakat yang berhak menerima pemanfaatan kartu Indonesia pintar
tersebut.Di bawah ini kami lampirkan data penerima kartu Indonesia pintar tahun
2016-2017.
48
Tabel 11
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SD
No NAMA DESA No NAMA DESA 1 Indah Safitri Berembang 31 Najjah Viola Prama Berembang 2 Imam Firmansyah Berembang 32 Aditya Berembang 3 Temi Berembang 33 Fitriana Berembang 4 Rina Berembang 34 Gisselah Ayu Natasya Berembang 5 Rini Berembang 35 Jasri Berembang 6 Amirul Mukminin Berembang 36 Bunga Afriani Ningsi Berembang 7 Arifin Berembang 37 Angga Saputra Berembang 8 Sundari Berembang 38 M Dendi Berembang 9 Ayu Arsita Berembang 39 Istinara Berembang 10 Firdaus Berembang 40 Adira Safadila Berembang 11 Masitah Berembang 41 Beni Setiawan Berembang 12 Muhamad Rizki Berembang 42 Endah Kristina Berembang 13 Surya Saputra Berembang 43 M Fadhil Akbar Berembang 14 Adrian Hidayat Berembang 44 Mera Latifa Berembang 15 Aditiana Ariansya Berembang 45 Arif Ridwan Berembang 16 Resti Huljannah Berembang 46 Andre Setiawan Berembang 17 Dimas Renaldi Berembang 47 M Fajar Berembang 18 Muhamad Arya Berembang 48 Rio Alfajri Berembang 19 Putrid Awlia Berembang 49 Mandra Berembang 20 Fernando Berembang 50 Rina Adila Berembang 21 Novi Aulia Safitri Berembang 51 Adit Saputra Berembang 22 Sindi Auliya Berembang 52 Bela Febrian Berembang 23 Putri Berembang 53 Apriansya Fratama Berembang 24 M Abil Mubarok Berembang 54 Siska Laura Berembang 25 Delima Oktavia Berembang 55 Maya Aulia Berembang 26 Luthfi Amanda Berembang 56 M Nabil Mubarok Berembang 27 Aditia Pranata Berembang 57 Tiara Kanza Berembang 28 Deswita Puji Astuti Berembang 58 M Mufli Berembang 29 Lili Juliati Berembang 59 Minsyahril Berembang 30 Amelia Putrid Berembang 60 Suci Aulia Berembang
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 64
64Kantor Desa Berembang. Arsip Desa Berembang, 30 Agustus 2019.
49
Tabel 12
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SMP
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 65
65Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
No NAMA DESA No NAMA DESA 1 Akmal Berembang 28 Putri Berembang 2 Feri Irawan Berembang 29 Wahyu Purnama Berembang 3 Asrul Hadi Berembang 30 Amran Dani Berembang 4 Ulandari Berembang 31 Rani Awliani Berembang 5 Bustaman Berembang 32 Fadiya Satiani Berembang 6 Nurhayati Berembang 33 Wita Agustianingsi Berembang 7 Melina Triana Berembang 34 Muhamad Dho Agus Berembang 8 Dea Amelia Berembang 35 Putrid Kurni Ani Berembang 9 Tuti Alawiya Berembang 36 Eka Khairul Nisa Berembang 10 Esa Berembang 37 Gilang Amanah Berembang 11 Padila Lestari Berembang 38 Rodi Ardiansyah Berembang 12 Winda Julianti Berembang 39 Adi Saputra Berembang 13 Hamzaharapan Berembang 40 Bayu Alanda Berembang 14 Winda Berembang 41 M Ari Akbar Berembang 15 Rizal Berembang 42 Handoko Berembang 16 Akbar Rudianto Berembang 43 Nurmasela Berembang 17 Aldo Alviandi Berembang 44 Hairul Iksan Berembang 18 Abdo Purnama Ali Berembang 45 Amar Abidin Berembang 19 Rendi Saputra Berembang 46 Mario Berembang 20 Eka Ardila Berembang 47 Siti Asia Berembang 21 Raida Safitri Berembang 49 Tanita Berembang 22 Linda Sari Berembang 50 Anggi Pratama Berembang 23 Baidila Berembang 51 Alfi Saputra Berembang 24 Dimas Pranfriansa Berembang 52 Andri Berembang 25 Mana Isa Berembang 53 Sonia Berembang 26 Aji Yusril Berembang 54 Anisa Berembang 27 Amirul Ilham Berembang 55 Katrun Nada Sahara Berembang
50
Tabel 13
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SMA
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 66
66Kantor Desa Berembang. Arsip Desa Berembang, 30 Agustus 2019.
No NAMA DESA 1 AGUS SAPUTRA BEREMBANG 2 ANISA BEREMBANG 3 PAUZAN AZIM BEREMBANG 4 RIA PRATIWI BEREMBANG 5 EVA SAHARA BEREMBANG 6 RIA PRATIWI BEREMBANG 7 M HAFID FIRDAUS BEREMBANG 8 NOVI AFRIADI BEREMBANG 9 IFAN SURYADI BEREMBANG 10 WANDA SAPUTRA BEREMBANG 11 PERWIRA BEREMBANG 12 M. ADAM SAPUTRA BEREMBANG 13 FIRDAUS BEREMBANG 14 EKO PRASETYO BEREMBANG 15 SADAM YURDAN BEREMBANG 16 LIA NOVITA SARI BEREMBANG 17 EDO LAKSAMANA BEREMBANG 18 SUSI ALAWIYA BEREMBANG 19 MONA LISA BEREMBANG 20 ANDRE WAHYUDI BEREMBANG 21 JUPRIANTO BEREMBANG 22 DARUSALAM BEREMBANG 23 RAHAYA BEREMBANG 24 WIDIYA BEREMBANG 25 WAHYU HIDAYAT BEREMBANG 26 SUPRIADI BEREMBANG 27 SUYATNO BEREMBANG 28 EKO SAPUTRA BEREMBANG 29 M RIDHO BEREMBANG
51
B. Kendala-Kendala dalam Pelaksanan Kebijakan Kartu Indonesia
Pintar di Desa Berembang Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi
Kemudian setelah mengetahui bagaimana pelaksanaan kartu Indonesia
pintar di desa berembang selanjutnya peneliti ingin mengetahui apa sajakah
kendala-kendala yang di hadapi pemerintah desa berembang dalam melaksanakan
kartu Indonesia pintar tersebut seperti yang dijelaskan oleh Agus Dwiyanto dalam
bukunya,“penyelenggaraan pelayanan publik adalah suatu ukuran yang
menunjukan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan
dengan ukuran nilai-nilai atau norma ekternal yang ada di masyarakat atau yang
dimiliki oleh para stakeholders.”67
Begitu pula dalam pelaksanaan kartu Indonesia pintar harus sesuai dengan
norma dan aturan yang ada, prinsip yang dilaksanakan dalam pemberian siapa saja
yang berhak menerima kebijakan kartu Indonesia pintar ini,seperti yang
disebutkan dalam permensos no 12 tahun 2015 “Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyediakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) berdasarkan Basis Data
Terpadu (BDT) yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K).”68ini menunjukkan bahwa kartu Indonesia pintar tersebut
memang disediakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan dan dalam
perihal yang berhak menerima kebijakan tersebutpun sudah di tentukan langsung
67Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, ( Yogyakarta: Gajah Mada Universi ty Press, 2006, ) hlm. 51.
68Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 12 tahun 2015 tentangProgram Indonesia Pintar, pasal 6.
52
oleh kementrian tersebut yang berpedoman pada basis data terpadu yang
dikeluarkan oleh TNP2K, hal inipun sesuai dengan pernyataan aparat desa yang
mengatakan “kami pemerintah desa berembang hanya sekedar menyalurkan, tidak
bisa mengajukan dan menentukan siapa yang berhak menerima kebijakan KIP
tersebut.”69 Namun dari kebijakan kementrian yang berpedoman pada data
terpadu yang disediakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan tersebutlah timbulnya beberapa kendala yang menjadi faktor tidak
tepat sasaran kebijakan kartu Indonesia pintar tersebut, dan apa yang telah
diamanatkan dalam permensos no 12 tahun 2015 yang berbunyi Sasaran PIP
adalah anak berusia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Siswa/anak dari keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial/Kartu
Keluarga Sejahtera (KPS/KKS);
2. Siswa/anak dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
3. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari panti
sosial/panti asuhan;
4. Siswa/anak yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali
bersekolah;
5. Siswa/anak yang terkena dampak ekonomi akibat bencana alam; atau
6. Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah.70
69Wawancar dengan Bapak Nurmansyah S.Sos.i, Sekretaris Desa Berembang, 28 Agustus 2019
70Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 12 tahun 2015 tentangProgram Indonesia Pintar, pasal 4.
53
Adapun kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa berembang dalam
menjalankan program kartu Indonesia pintar ini adalah penerima program kartu
Indonesia pintar tersebut tidak sesuai dengan beberapa kriteria penerima yang
dituliskan diatas tadi, hal tersebut sesuai dengan pernyataan aparat desa
berembang yang mengatakan bahwa
Kendala yang kami hadapi adalah karena data penerima KIP tersebut bukan dari kami, pemerintah desa itu sekarang sifatnya hanya menyalurkan kartu tersebut tidak bisa mengajukan pada hal yang mengetahui keadaan dan kondisi penduduknya desa itu adalah kami sebagai pemerintahan desa, jadi disitulah terjadinya ketidak tepatsasaran program kartu Indonesia pintar tersebut. mengakibatkan orang yang mendapatkan KIP tersebut bukan orang yang berhak menerima tetapi yang dapat malah orang yang mampu.71
Prinsippelaksanaan kartu Indonesia pintar tersebut juga berakibat kepada
masyarakat yang menerima kebijakan kartu Indonesia pintar, salah satunya yang
menjadi kendala dari masyarakat yang menerima kebijakan kartu Indonesia pintar
tersebut adalah kartu indonesai pintar atau KIP tersebut tidak bisa dipergunakan,
hal tersebutpun sejalan dengan pernyataan salah satu masyarakat penerima kartu
Indonesia pintar berikut ini yang mengatakan “anak saya memang penerima kartu
indonesia pintar tetapi kartu tersebut tidak dapat dipergunakan dikarenakan anak
saya sudah lulus dari SMA sebelum kartu tersebut digunakan.”72dan pernyataan
tersebut juga sama dengan pernyataan dari penerima kartu Indonesia pintar
lainnya yang mengatakan “anak saya semuanya mendapatkan KIP namun yang
sekolah hanya dua orang, sedangkan kedua kakaknya sudah selesai SMA jadi
71Wawancara Dengan Bapak Nurmansyah S.Sos.i, 28 Agustus 2019 72 Wawancara Dengan Bapak Samani Orang Tua Dari Penerima Kartu Indonesia Pintar,
29 Agustus 2019.
54
kartu KIP kakaknya tersebut tidak dapat dipergunakan.”73dari pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi aparat desa adalah tidak bisa
menentukan data penerima KIP seandkan dari masyarakat adalah tidak bisa
mempergunakan kartu yang telah diterima karena anak yang mendapatkan kartu
tersebut sudah tidak sekolah lagi.
Kendala lainnya yang hadapi masyarakat adalah penggunaan uang dari
KIP tersebut seperti pernyataan dari aparat desa yang mengataka
Karena yang mendapatkan kartu Indonesia pintar tersebut berasal dari keluarga yang tidak layak menerima, jadi pemanfaatan uang dari KIP tersebut seharusnya dipergunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa/i tersebut, tetapi karena orang yang menerima ini berasal dari orang mampu, jadi uang dari KIP tersebut dipergunakan untuk hal lain, bahkan dipergunakan untuk membeli gadget dan juga smartpone.74
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat dari kartu
Indonesia pintar tersebut tidak tepat guna dan hal inipun juga dinyatakan oleh
salah satu warga penerima KIP yang menyatakan “uang yang kami terima dari
KIP tersebut kami pergunakan untuk keperluan membeli kasur, tapi kasur tersebut
dipergunakan untuk anak saya, sisanya barulah untuk membayar keperluan
sekolah.”75 Pernyataan tersebut juga hampir sama dengan pernyataan salah satu
warga penerima KIP yang mengatakan “uang yang anak saya terima tersebut saya
73 Wawancara Dengan Ibu Sumiati Orang Tua Dari Perima Kartu Indonesia Pintar, 29 Agustus 2019.
74 Wawancara Dengan Bapak Nurmansyah S.Sos.i, 28 Agustus 2019. 75 Wawancara Dengan Bapak Rosidi Orang Tua Dari Perima Kartu Indonesia Pintar, 29
Agustus 2019.
55
belikan ke lemari pakaian karena anak saya tidak punya tempat menyimpan
pakaian.”76
Dari pernyataan masyarakat dan juga aparat desa di atas tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan kartu Indonesia pintar didesa
berembang memang belum tepat sasaran karena tidak sesuai deangan apa yang
diamanatkan dalam permensos no 12 tahun 2015 tentang kartu Indonesia pintar,
seperti orang yang menerima kartu Indonesia pintar tersebut masih yang berasal
dari orang yang mampu, kemudian kartu Indonesia pintar yang tidak bisa
dipergunakan, dan juga uang dari kartu Indonesia pintar tersebut tidak tepat guna,
dari berbagai kendala yang di hadapi pemerintah desa dan masyarakat dalam
melaksanakan program kartu Indonesia pintar, selanjutnya saya ingin mengetahui
upaya apasajakah yang dipersiapkan atau yang dilakukan oleh pemerintah desa
berembang dalam menghadapi kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kartu
Indonesia pintar di desa berembang.
C. upaya pemerintah desa dalam mengoptimalkan pelaksanaan
Kebijakan Kartu Indonesia Pintar di Desa Berembang Kecamatan
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
setelah mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan kebijakan kartu
Indonesia pintar di desa berembang kecamatan seekernan kabupaten muaro jambi
selanjutnya peneliti ingin mengetahui apasajakah upaya yang dilakukan aparata
76 Wawancara Dengan Bapak Samsuri Orang Tua Dari Perima Kartu Indonesia Pintar, 29 Agustus 2019.
56
desa dalam pelaksanaan kartu Indonesia pintar. Berikut adalah upaya yang ingin
dilakukan oleh pemerintah desa berembang, seperti pernyataan dari aparat desa
yang mengatakan
pemerintah desa berharap untuk calon penerima kebijakan kartu Indonesia pintar tersebut kedepannya kementrian terkait dapat memberdayakan atau bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima kartu Indonesia pintar tersebut, karena yang mengetahui situasi dan kondisi masyarakat desa itu adalah pemerintah desa.77
selanjutnya masih pernyataan dari aparat desa berambang kecamatan
sekernan kabupaten muaro jambi juga mengatakan bahwa,
agar data yang diambil dalam menentukan siapa saja yang mendapatkan kebijakan kartu Indonesia pintar tersebut, di harapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah desa dan pemerintah desapun memberdayakan ketua lingkungan RTuntuk menentukan siapa sajakah yang berhak menerima kebijakan kartu Indonesia tersebut. Tapi memang dengan syarat dan ketentuan dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah.78
Dari pernyataan aparat desa berembang tersebut dapat disimpulkan bahwa
upaya yang ingin dilakukan aparat desa berembang adalah ingin bekerja sama
dengan pemerintahan yang terkait dalam menentukan data penerima KIP tersebut,
agar pelaksanaan kartu Indonesia pintar kedepannya lebih efisien dan sesuai
dengan apa yang dicita-citakan, yang bertujuan agar kendala yang terjadi saat ini
dapat terselesaikan dan kedepannya kebijakan yang sama dapat berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan.
77Wawancara dengan Bapak Nurmansyah S.Sos.i, 28 Agustus 2019 78Wawancara dengan Bapak Sarmidi, 29 Agustus 2019
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. pelaksanaan kartu Indonesia pintar ini sudah dilaksanakanini ditandai
dengan adanya masyarakat yang mendapatkan kartu Indonesia pintar ini
menunjukkan bahwa di desa berembang memang sudah melaksanakan
kebijakan kartu Indonesia pintar, pelaksanna kebijaksanaan dapat
dilaksankan dengan fungsi aksi atau actuating dalam rangkaian fungsi
menajemen . jika dalam rangkaian langkah fungsi menajemen aksi
merupakan’’ fungsi tengah yang terkait erat dengan berbagai fungsi awal,
seperti perencanaan atau planing, pengorganisasian atau organising, dan
pembenahan personil atau staffing , serta terkait dengan fungsi akhir,
pengawasan atau kontroling maka implementasi juga terkait dengan
identifikasi masalah dan tujuan serta formulasi kebijakan sebagai langka-
langka awal dan monitoring, serta evaluasi sebagai langkah-langkah akhir
dalam rangkaian langkah-langkah kebijakan.
2. Faktor yang menghambat adalah yang menerima kartu Indonesia pintar
tersebut masih yang berasal dari orang yang mampu, kemudian kartu
Indonesia pintar yang tidak bisa dipergunakan, dan juga uang dari kartu
Indonesia pintar tersebut tidak tepat guna.
3. upaya yang ingin dilakukan pemerintah desa adalahdengan menentukan
data penerima KIP tersebut, agar pelaksanaan kartu Indonesia pintar
57
58
kedepannya lebih efisien dan lebih tepat sasaran, dengan harapan kendala
yang terjadi saat ini dapat terselesaikan kedepannya,
B. Saran – saran
Dengan melihat fenomena yang terjadi di Desa Berembang dalam
pelaksanaan kebijakan kartu Indonesia pintar, penulis dapat mengetahui
bagaimana pelaksanaan kebijakan kartu Indonesia dan apakah kebijakan
tersebut tepat sasaran di desa berembang, serta kendala dan upaya yang
dihadapi dan dilakukan pemerintahan desa berembang agar kartu Indonesia
pintar tersebut tepat sasaran. Agar dapat mencapai apa yang di amanatkan
dalam permensos nomor 15 tahun 2015 terhadap masyarakat, maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. kepada aparat desa hendaknya selalu transparansi terhadap masyarakat desa
dan selalu memperjuangkan kepentingan masyarakat agar dapat
mensejahterakan masyarakat yang dilayaninya
2. Kepada masyarakat hendaknya masyarakat selalu mengawasi dan ikut
berpartisipasi dalam pembangunan desa, dan juga harus bersikap sosial
terhadap lingkungan sekitar demi tercapainya masyarakat yang Sejahtera,
Amanah, Reformis, Mandiri, Intelek, Demokratis dan Islami, sesuai dengan
visi dari desa berembang.
C. Kata Penutup
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah
swt.karena atas berkat rahmat taufik, inayah dan keridhaan-Nya lah akhirnya
59
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari
kesempurnaan serta masih memerlukan perbaikan, namun berkat keridhaan
Allah semuanya dapat terselesaikan.
Selanjutnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun pihak-pihak yang terkait bagi pembaca serta bagi para aparat yang
menjalankan pemerintah.di samping itu, penulis juga menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan oleh sebab itu dengan
lapang dada penulis akan menerima kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah ikut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.Penulis hanya dapat
berharap dan mendo’akan semoga Allah swt.memberkahi serta senantiasa
selalu dalam lindunga-Nya. Aamiin yaa rabbal ‘Aalamin
Wassalam
Penulis
AULIA HASANAH NIM. SIP 151933
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia,
(Yogyakarta: Gajah Mada Universi ty Press, 2006,)
Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2006,).
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-
5, (Bandung: Alfabeta, 2013)
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006
Litan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan
Implementasi, Jakarta: PT Bumi Kasara, 2017.
Martinis Yamin, Metodologi Penelitian dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,
Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.
Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012).
Sayuti Una (ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah
Press, 2014)
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori Dan Aplikasi,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005).
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, cet. ke-10, (Bandung: Alfabeta,
2014)
60
61
Winarno, Kebijakan Publik : Teori & Proses, (Yogyakarta: Media
Pressindo, 2014)
B. Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2015 Tentang Program Indonesia Pintar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
SistemPendidikan Nasional.
LAMPIRAN
Dokumentasi bersama bapak kepala desa berembang
Dokumentasi bersama sekdes desa berembang
Dokumentasi bersama aparat desa berembang
Tabel 01
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SD
No NAMA DESA No NAMA DESA 1 Indah Safitri Berembang 31 Najjah Viola Prama Berembang 2 Imam Firmansyah Berembang 32 Aditya Berembang 3 Temi Berembang 33 Fitriana Berembang 4 Rina Berembang 34 Gisselah Ayu Natasya Berembang 5 Rini Berembang 35 Jasri Berembang 6 Amirul Mukminin Berembang 36 Bunga Afriani Ningsi Berembang 7 Arifin Berembang 37 Angga Saputra Berembang 8 Sundari Berembang 38 M Dendi Berembang 9 Ayu Arsita Berembang 39 Istinara Berembang 10 Firdaus Berembang 40 Adira Safadila Berembang 11 Masitah Berembang 41 Beni Setiawan Berembang 12 Muhamad Rizki Berembang 42 Endah Kristina Berembang 13 Surya Saputra Berembang 43 M Fadhil Akbar Berembang 14 Adrian Hidayat Berembang 44 Mera Latifa Berembang 15 Aditiana Ariansya Berembang 45 Arif Ridwan Berembang 16 Resti Huljannah Berembang 46 Andre Setiawan Berembang 17 Dimas Renaldi Berembang 47 M Fajar Berembang 18 Muhamad Arya Berembang 48 Rio Alfajri Berembang 19 Putrid Awlia Berembang 49 Mandra Berembang 20 Fernando Berembang 50 Rina Adila Berembang 21 Novi Aulia Safitri Berembang 51 Adit Saputra Berembang 22 Sindi Auliya Berembang 52 Bela Febrian Berembang 23 Putri Berembang 53 Apriansya Fratama Berembang 24 M Abil Mubarok Berembang 54 Siska Laura Berembang 25 Delima Oktavia Berembang 55 Maya Aulia Berembang 26 Luthfi Amanda Berembang 56 M Nabil Mubarok Berembang 27 Aditia Pranata Berembang 57 Tiara Kanza Berembang 28 Deswita Puji Astuti Berembang 58 M Mufli Berembang 29 Lili Juliati Berembang 59 Minsyahril Berembang 30 Amelia Putrid Berembang 60 Suci Aulia Berembang
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 1
1Kantor Desa Berembang. Arsip Desa Berembang, 30 Agustus 2019.
Tabel 02
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SMP
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 2
2 Kantor Desa Berembang, RPJMdes rancangan pembangunan jangka menengah desa berembang 2016, 12 januari 2018.
No NAMA DESA No NAMA DESA 1 Akmal Berembang 28 Putri Berembang 2 Feri Irawan Berembang 29 Wahyu Purnama Berembang 3 Asrul Hadi Berembang 30 Amran Dani Berembang 4 Ulandari Berembang 31 Rani Awliani Berembang 5 Bustaman Berembang 32 Fadiya Satiani Berembang 6 Nurhayati Berembang 33 Wita Agustianingsi Berembang 7 Melina Triana Berembang 34 Muhamad Dho Agus Berembang 8 Dea Amelia Berembang 35 Putrid Kurni Ani Berembang 9 Tuti Alawiya Berembang 36 Eka Khairul Nisa Berembang 10 Esa Berembang 37 Gilang Amanah Berembang 11 Padila Lestari Berembang 38 Rodi Ardiansyah Berembang 12 Winda Julianti Berembang 39 Adi Saputra Berembang 13 Hamzaharapan Berembang 40 Bayu Alanda Berembang 14 Winda Berembang 41 M Ari Akbar Berembang 15 Rizal Berembang 42 Handoko Berembang 16 Akbar Rudianto Berembang 43 Nurmasela Berembang 17 Aldo Alviandi Berembang 44 Hairul Iksan Berembang 18 Abdo Purnama Ali Berembang 45 Amar Abidin Berembang 19 Rendi Saputra Berembang 46 Mario Berembang 20 Eka Ardila Berembang 47 Siti Asia Berembang 21 Raida Safitri Berembang 49 Tanita Berembang 22 Linda Sari Berembang 50 Anggi Pratama Berembang 23 Baidila Berembang 51 Alfi Saputra Berembang 24 Dimas Pranfriansa Berembang 52 Andri Berembang 25 Mana Isa Berembang 53 Sonia Berembang 26 Aji Yusril Berembang 54 Anisa Berembang 27 Amirul Ilham Berembang 55 Katrun Nada Sahara Berembang
Tabel 03
Daftar Nama Penerima Kartu Indonesia Pintar Dari SMA
Sumber data: Dokumentasi Desa Berembang Tahun 2016 3
3Kantor Desa Berembang. Arsip Desa Berembang, 30 Agustus 2019.
No NAMA DESA 1 AGUS SAPUTRA BEREMBANG 2 ANISA BEREMBANG 3 PAUZAN AZIM BEREMBANG 4 RIA PRATIWI BEREMBANG 5 EVA SAHARA BEREMBANG 6 RIA PRATIWI BEREMBANG 7 M HAFID FIRDAUS BEREMBANG 8 NOVI AFRIADI BEREMBANG 9 IFAN SURYADI BEREMBANG 10 WANDA SAPUTRA BEREMBANG 11 PERWIRA BEREMBANG 12 M. ADAM SAPUTRA BEREMBANG 13 FIRDAUS BEREMBANG 14 EKO PRASETYO BEREMBANG 15 SADAM YURDAN BEREMBANG 16 LIA NOVITA SARI BEREMBANG 17 EDO LAKSAMANA BEREMBANG 18 SUSI ALAWIYA BEREMBANG 19 MONA LISA BEREMBANG 20 ANDRE WAHYUDI BEREMBANG 21 JUPRIANTO BEREMBANG 22 DARUSALAM BEREMBANG 23 RAHAYA BEREMBANG 24 WIDIYA BEREMBANG 25 WAHYU HIDAYAT BEREMBANG 26 SUPRIADI BEREMBANG 27 SUYATNO BEREMBANG 28 EKO SAPUTRA BEREMBANG 29 M RIDHO BEREMBANG
CURICULUM VITAE
Nama : AULIA HASANAH
Nim : SIP 151933
Tempat/Tgl.Lahir : Berembang 16 Maret 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jln. Lintas Timur, Rt 02 Desa Berembang, Kecamatan
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Alamat sekarang : Jln. Lintas Timur, Rt 02 Desa Berembang, Kecamatan
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan :
NO JENJANG PENDIDIKAN TAHUN
1. MIN Berembang 2009
2. MTs N Berembang 2012
3. SMA N 2 Muaro Jambi 2015
4. UIN STS Jambi 2015-Sekarang