PENGARUH MEDIA POP UP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR …repository.iainbengkulu.ac.id/3856/1/USWATUN...
Transcript of PENGARUH MEDIA POP UP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR …repository.iainbengkulu.ac.id/3856/1/USWATUN...
PENGARUH MEDIA POP UP BOOK TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS V SD NEGERI 99 KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana (S.Pd) Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah
Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. 1516240208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN, 2019 M/ 1440 H
PERSEMBAHAN
Hari ini setitik kebahagiaan telah ku nikmati, sekeping cita-cita telah kuraih
tetapi perjuanganku belum selesai sampai disini. Kebahagiaanku hari ini telah
mewakili impian yang aku harapkan selama ini dimana kebahagian yang
memberiku motivasi untuk selalu berjuang mewujudkan mimpi, harapan dan
keinginan menjadi kenyataan, karena aku yakin Allah akan selalu mendengarkan
do’aku karena Dialah yang mengatur semuanya. Dengan penuh rasa syukur
kehadirat Allah SWT., kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Kedua orang tuaku Bapak (Danuri) dan Ibu (Sumarni) yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, dukungan, semangat dan do’a yang tak pernah putus
untuk anak-anaknya.
2. Kakakku Riski Pratama, ST serta semua sanak saudaraku, terima kasih banyak
sampai detik ini saya mencapai puncak keberhasilan adalah berkat dukungan dan
do’a dari kalian.
3. Sahabat seperjuamgan Ike Mulia Sari, Yussi Susilawati, Dwintan Ali Denson,
Siti Rabbani yang selalu mendukung dalam suka dan duka.
4. Sahabat kecilku Zara Nur Syifa, Pangestika D.C, Dafiah yang telah memberikan
semangat.
5. Keluarga besar PGMI angkatan 2015 khususnya lokal G, keluarga besar HIMA
PGMI, Pramuka IAIN Bengkulu, kelompok KKN 99, kelompok PPL SDN 99,
dan sahabat-sahabat di IAIN Bengkulu yang tak dapat aku sebutkan satu persatu.
Sahabat yang telah memberiku cerita dan pengalaman hidup yang takkan aku
lupakan. Semoga persahabatan kita tetap terjaga walaupun tak bisa bersama-
sama lagi.
6. Agama, Bangsa dan Almamaterku IAIN Bengkulu yang telah menjadi lampu
penerang dalam kehidupanku dan yang selalu aku banggakan.
MOTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.S. Al-Insyirah ayat : 5)
“Do the best, be good, then you will be the best”
“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik
maka anda akan menjadi yang terbaik”
(Uswatun Hasanah)
ABSTRAK
Uswatun Hasanah, NIM. 1516240208. Dengan Judul “Pengaruh Media Pop Up
Book Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu”. Pembimbing I: Dra.
Khermarinah, M.Pd. dan Pembimbing II: Dra. Aam Amaliyah,
M,Pd.
Kata Kunci : Media Pop Up Book dan Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Media Pop Up Book Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 99 Kota
Bengkulu. Penelitian ini populasinya adalah semua siswa kelas V, yang terbagi
dalam dua kelas yaitu kelas VA berjumlah 20 orang sebagai kelompok eksperimen
dan kelas VB berjumlah 20 orang sebagai kelompok kontrol. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Dan teknik
pengumpulan data menggunakan observasi dan tes soal pilihan ganda dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VA yang
diajarkan menggunakan media pembelajaran pop up book lebih baik dari pada tanpa
menggunakan media pop up book di SDN 99 Kota Bengkulu. Hal tersebut
dibuktikan pada hasil posttest siswa kelas VA yang menggunakan media pop up
book yaitu dalam kategori sedang dan tinggi sebanyak 16 orang siswa (80%)
mendapatkan nilai 60 sampai 90 sedangkan hasil belajar kelas VB yang tidak
menggunakan media pop up book sebanyak 15 orang siswa (75%) mendapatkan
nilai 52,42 sampai 79,58. Dapat dibuktikan juga dengan hasil perhitungan Uji t
yaitu thitung sebesar 4,00 dan nilai ttabel untuk df= 40 dengan taraf signifkan 5%
adalah 2,021. Dari analisis tersebut diperoleh bahwa thitung lebih besar dari ttabel (4,00
> 2,021).
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini, shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada tauladan bagi kita, Nabi Muhammad SAW
keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah banyak
membantu, membimbing, dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini terutama
dosen pembimbing, semoga semua bantuan menjadi amal yang baik serta iringan
do’a dari penulis agar semua pihak di atas mendapat imbalan dari Allah SWT.
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajudin, M. M.Ag., M.H. selaku Rektor IAIN Bengkulu
yang telah memfasilitasi penulis dalam menimba ilmu dan menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Nurlaili, S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang selalu memberikan motivasi, petunjuk dan
bimbingan demi keberhasilan penulis.
4. Ibu Dra. Aam Amaliyah, M.Pd. selaku Ka. Prodi PGMI Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu, Sekaligus Dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing II yang telah membantu, memberikan masukan, saran, nasehat,
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi mulai dari pengajuan judul
sampai skripsi ini selesai. dan selalu memberikan bimbingan dan arahan selama
penulis menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
5. Ibu Khermarinah, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi
ini yang telah banyak membimbing, memberikan masukan, saran dan nasehat
kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Bapak Ahmad Irfan, S.Sos.I.,M.Pd.I selaku kepala perpustakaan IAIN Bengkulu
beserta staf yang telah menyediakan fasilitas buku sebagai referensi penulis.
7. Ibu Heriyani, Z.M.Pd selaku kepala sekolah beserta dewan guru dan staff SD
Negeri 99 Kota Bengkulu yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Aamiin.
Bengkulu, Agustus 2019
Penulis
Uswatun Hasanah
NIM. 1516240208
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
MOTTO .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 7
b. Manfaat Media Pembelajaran .............................................. 9
c. Fungsi Media Pembelajaran ................................................ 11
d. Macam-Macam Media Pembelajaran .................................. 12
2. Media Pop Up Book
a. Pengertian Media Pop Up Book........................................... 14
b. Sejarah Media Pop Up Book ................................................ 15
c. Tekhnik Pembuatan Media Pop Up Book ............................ 16
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Pop Up Book ................ 17
e. Manfaat Media Pop Up Book .............................................. 18
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
a. Pengertian Pembelajaran IPA .............................................. 18
b. Tujuan Pembelajaran IPA .................................................... 20
c. Fungsi Pembelajaran ............................................................ 21
e. Karakteristik Pembelajaran IPA di kelas tinggi ................... 22
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 24
b. Ciri-ciri Hasil Belajar .......................................................... 25
c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 26
d. Indikator Hasil Belajar ......................................................... 28
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................... 31
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 33
D. Hipotesis ........................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 35
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 36
C. Populasi Dan Sampel .................................................................... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 40
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 45
G. Uji Hipotesis .................................................................................. 46
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ........................................................ 49
B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 54
C. Analisis Data Penelitian ................................................................ 75
D. Uji Hipotesis Data ......................................................................... 85
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 95
B. Saran .............................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Desain Penelitian.....................................................................35
2. Tabel 3.2 Populasi dan Sampel ...............................................................37
3. Tabel 3.3 Kisi-kisi Butir Soal .................................................................42
4. Tabel 4.1 Masa Kepemimpinan SD Negeri 99 Kota Bengkulu ..............49
5. Tabel 4.2 Data Siswa-Siswi SD Negeri 99 Kota Bengkulu ....................50
6. Tabel 4.3 Daftar Nama Guru dan Staf Administrasi ...............................51
7. Tabel 4.4 Data Sarana dan Prasarana SD Negeri 99 Kota Bengkulu......52
8. Tabel 4.5 Data Fasilitas SD Negeri 99 Kota Bengkulu ..........................52
9. Tabel 4.6 Hasil Pretest Siswa Kelas V A ...............................................55
10. Tabel 4.7 Perhitungan Nilai Mean Pretest Siswa Kelas V A .................56
11. Tabel 4.8 Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas V A ...............................57
12. Tabel 4.9 Hasil Pretest Siswa Kelas V B ...............................................57
13. Tabel 4.10 Perhitungan Nilai Mean Pretest Siswa Kelas V B ................58
14. Tabel 4.11 Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas V B .............................59
15. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X .........................61
16. Tabel 4.13 Frekuensi yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan (Fo)
untuk Variabel X ..................................................................63
17. Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y .........................65
18. Tabel 4.15 Frekuensi yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan (Fo)
untuk Variabel Y ..................................................................67
19. Tabel 4.16 Perhitungan Posttest Hasil Belajar Siswa Kelas V A ...........70
20. Tabel 4.17 Perhitungan Nilai Mean Posttest Siswa Kelas V A ..............71
21. Tabel 4.18 Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V A ...............72
22. Tabel 4.19 Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V B ................................73
23. Tabel 4.20 Perhitungan Nilai Mean Posttest Siswa Kelas V B ..............
24. Tabel 4.21 Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V B ...............
25. Tabel 4.22Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X ..........................68
26. Tabel 4.23 Frekuensi yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan (Fo)
untuk Variabel X ..................................................................71
27. Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y .........................72
28. Tabel 4.25 Frekuensi yang Diharapkan Dari Hasil Pengamatan (Fo)
untuk Variabel Y ..................................................................74
29. Tabel 4.26 Perbedaan Antara Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan
Media Pop Up Book dengan Tanpa Media Hasil Posttest ... 77
30. Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Belajar Kelas V A dan Kelas V B ........84
31. Perbedaan Aktivitas Siswa antara Kelas V A dan Kelas V B .................85
DAFTAR BAGAN
1. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir .........................................................................33
2. Bagan 3.1 Desain Penelitian ...........................................................................35
3. Bagan 4.1 Struktur Organisasi Kepengurusan SD N 99 Kota Bengkulu .......54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 Validitas Media oleh Pakar Ahli
Lampiran 4 Validitas Soal oleh Pakar Ahli
Lampiran 5 Kisi-Kisi Butir Soal
Lampiran 6 Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 7 Soal Jawaban Soal Pretest dan Posttest
Lampiran 8 Absensi Siswa Kelas VA dan VB
Lampiran 9 Nilai Pretest dan Posttest Kelas VA (Kelas Eksperimen)
Lampiran 10 Nilai Pretest dan Posttest Kelas VB (Kelas Kontrol)
Lampiran 11 Tabel Kurve Normal dari O-Z
Lampiran 12 Tabel Chi Kuadrat
Lampiran 13 Tabel Distribusi F
Lampiran 14 Tabel Uji T Dua Sampel Independen
Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 16 Surat Izin Penelitian
Lampiran 17 Surat Pernyataan Perubahan Judul
Lampiran 18 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran 19 Kertas Bimbingan
Lampiran 20 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecedasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan awal bagi seseorang
untuk mencari ilmu sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
berikutnya. Salah satu mata pelajaran wajib yang ada pada jenjang pendidikan
sekolah dasar, Siswa memerlukan pembelajaran untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. 2
Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu,
karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia,
biologi, dan fisika.3
Terkait dengan pembelajaran IPA, tidak semua yang dipelajari oleh
siswa hal-hal yang konkret. Pembelajaran IPA memiliki konsep-konsep abstrak
yang menuntut pemahaman siswa dalam mempelajarinya. Untuk
1 Anggota IKPI, Undang-Undang SISDIKNAS. Bandung: Fokus Media, 2013. h.2 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta:Kencana Prenada Media Group,
2014), h. 162. 3 Ahmad Susanto, Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta:Kencana
2013), h.171.
2
mempermudah siswa dalam mempelajari hal-hal abstrak dapat digunakan
media. Media juga dipercaya dapat membantu guru dalam mempermudah serta
mengatasi masalah komunikasi yang dialami oleh guru ketika mengajarkan
suatu materi.4
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
yang merangsang proses berfikir siswa, media pembelajaran merupakan salah
satu pendukung dalam proses pembelajaran, dengan adanya media
pembelajaran dapat membantu siswa dalam belajar dan dapat mempermudah
guru untuk menyampaikan materi. Dengan adanya media pembelajaran tidak
hanya akan mempermudah guru, namun juga akan membantu siswa untuk
berpikir mengenai hal-hal konkret.
Dengan demikian dapat ketahui bahwa di sini guru harus mampu
memanfaatkan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga
dapat meningkatkan mutu pendidikan siswa, penyampaian materi yang bisa
tercapai, dan secara perlahan merubah pola belajar menjadi pembelajaran yang
asyik dan menyenangkan.
Media pop-up book merupakan sebuah buku yang memiliki unsur 3
dimensi dan dapat bergerak ketika halamannya dibuka, memiliki tampilan
gambar yang indah dan dapat ditegakkan, memberikan pengembangkan
kreativitas siswa serta merangsang daya imajinasi. Media pembelajaran sangat
diperlukan guru untuk membantu pemahaman siswa terhadap pembelajaran di
4 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,
2012), h. 317.
3
kelas. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran IPA adalah media pop-up book. 5
Dari permasalahan di atas menyebabkan hasil belajar IPA siswa kelas
V yang terdiri dari, kelas VA pada ulangan harian, terdapat 13 siswa nilainya
masih di bawah KKM. Hasil belajar siswa kelas V B terdapat 12 siswa yang
nilainya masih di bawah KKM yaitu KKM IPA adalah 65. Sedangkan
pembelajaran dikatakan tuntas apabila 70% siswa di kelas mendapat nilai di
atas KKM.
Sementara itu, hasil wawancara singkat dengan wali kelas V SDN 99
Kota Bengkulu, Ibu Leli Nurhalimah, diperoleh informasi bahwa guru
kesulitan untuk menguasai kelas yakni dalam menentukan media pembelajaran
yang tepat. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. pada saat pembelajaran berlangsung guru hanya
menggunakan media konvensional.6
Berdasarkan observasi awal pada proses belajar mengajar di kelas V,
ketika guru masuk kelas, siswa masih terlihat bermain, mengobrol dengan
temannya, dan belum mempersiapkan alat-alat untuk belajar. Ketika dalam
pembelajaran, siswa kurang memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru.
Pada mata pelajaran IPA guru kelas V menggunakan metode ceramah tanpa
menggunakan media yang kurang menarik perhatian siswa, yaitu guru
menjelaskan kemudian siswa mendengarkan, mencatat dan setelah itu
5 Sri Hariani, Pengaruh Penggunaan Media Pop-Up Book Terhadap Keterampilan
Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar,Vol 03, No. 02, (2015), h. 1197 6 Wawancara singkat pada tanggal 22 maret 2019
4
diberikan tugas. hal tersebut membuat siswa cenderung pasif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. siswa kurang percaya diri saat mengerjakan soal latihan
di depan dan membutuhkan waktu yang lama, siswa sulit memahami pelajaran
IPA dan mereka merasa bosan, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan
soal-soal. 7
Oleh sebab itu, dalam penelitian ini diujicobakan salah satu media
pembelajaran yaitu media pop-up book. Dengan adanya media pop-up book,
diharapkan siswa dapat merangsang daya imajinasinya untuk memahami
materi pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, proses
pembelajaran dengan media pop-up book akan jauh lebih menyenangkan
karena media tersebut dapat memperbesar minat dan perhatian siswa di dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat
dilakukan penelitian eksperimen dan suatu tindakan guru untuk mencari dan
menerapkan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Penggunaan Media Pop Up Book Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPA Kelas V Di SDN 99 Kota Bengkulu.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat
mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
7 Observasi awal proses belajar pada tanggal 25 maret 2019
5
1. Dalam proses pembelajaran IPA, guru masih menggunakan metode yang
konvensional tanpa menggunakan media pembelajaran.
2. Masih rendahnya hasil belajar IPA siswa, dilihat dari nilai rata-rata siswa
masih dibawah KKM.
3. Kurangnya motivasi belajar siswa sehingga timbul rasa kurang semangat
dalam proses pembelajaran.
4. Siswa masih kurang memahami materi pelajaran IPA.
5. Masih kurangnya penerapan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang akan
diteliti dibatasi pada :
1. Media visual dibatasi pada media pop up book yang dimaksud pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu.
2. Mata pelajaran IPA difokuskan pada materi tumbuhan hijau di kelas V
Semester I (Ganjil) 2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penggunaan media pop up
book terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas V di SDN 99
Kota Bengkulu ?
E. Tujuan Penelitian
6
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada
pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran IPA siswa kelas V di SDN 99 Kota Bengkulu.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menjadi bahan pertimbangan atau referensi bagi penelitian lebih
lanjut sebagai acuan atau panduan.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang media dan hasil belajar
siswa khususnya mata pelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
pengajaran IPA materi pesawat sederhana pada media pop up book.
b. Bagi Sekolah
Dijadikan contoh bentuk peningkatan yang berbasis sekolah
dalam meningkatkan hasil belajar dan penerapan media pada mata
pelajaran IPA, sehingga mutu atau kualitas sekolah akan meningkat.
c. Bagi Siswa
1) Menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
2) Meningkatkan hasil belajar IPA siswa dalam pembelajaran tumbuhan
hijau.
d. Bagi peneliti
7
Memberikan hasil agar dapat menerapkan dan menggunakan media
pop up book dengan baik dan optimal serta memacu peneliti untuk dapat
menerapkan media-media yang lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata Medium yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Penyalur”.
Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Dalam pengetahuan ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah
merupakan media.8
Media diartikan sebagai pengantar atau perantara, diartikan pula
sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran, media diartikan sebagai alat dan bahan yang
membawa informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah
mencapai tujuan pembelajaran.9
8 Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika, (Bandung:Alfabeta,
2013), h. 4. 9 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,
2012), h. 319-320.
8
Secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan
yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini media bukan
hanya alat perantara seperti TV, radio, slide dan bahan cetakan, tetapi
meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa
kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi dan lain
sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.10
Dari penjelasan tentang media di atas dapat diketahui bahwa Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Karena
media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Dengan menggunakan media
pembelajaran akan lebih menyenangkan bagi siswa dan proses
pembelajaran bisa berjalan secara efektif.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik,
dalam proses pembelajaran guru dituntut harus menggunakan media
pembelajaran, seperti firman Allah dalam Q.S Al-Isra’: 84 yaitu:
٨قل كل يعمل على شاكلته فربكم أعلم بمن هو أهدى سبيلا
10Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group,
2014), h. 163.
9
Artinya: Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang
lebih benar jalannya. (Q.S Al-Isra’: 84).11
Ayat di atas mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan suatu
perbuatan, mereka akan melakukan sesuai keadaannya (termasuk di
dalamnya keadaan alam sekitarnya) masing-masing. Hal ini menjelaskan
bahwa dalam melakukan suatu perbuatan memerlukan media agar hal yang
dimaksud dapat tercapai.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru yang hendak mengajarkan
suatu materi kepada muridnya dituntut menggunakan media sebagai
pembantu sampainya materi tersebut. Media yang dipergunakan tidak
harus berupa media yang mahal, melainkan media yang benar-benar
efisien dan mampu manjadi alat penghubung antara seorang guru dengan
murid agar materi yang diajarkan dapat diterima dan dipahami secara
maksimal.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih
afektif dan efesien. Sedangkan secara khusus manfaat media pembelajaran
adalah :
1) Penyampaian materi dapat diseragamkan
Setiap guru mungkin punya penafsiran yang berbeda-beda
terhadap suatu konsep materi pelajaran tersebut. Dengan bantuan
11Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Bandung:CV Penerbit
Diponegoro, 2010), h. 290.
10
media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga
dapat disampaikan kepada siswa secara seragam.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat
menampilkan informasi melebihi suara, gambar, gerak dan warna baik
secara alami maupun manipulasi.
3) Proses pembelajaran lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu
guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama
proses pembelajaran.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Guru sering menghasilkan banyak waktu untuk menjelaskan
suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru
dapat memanfaatkan, maka visual secara verbal akan teratasi.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Penggunaan media membuat proses pembelajaran lebih efisien,
selain itu juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mendalam dan utuh sehingga pemahaman siswa pasti akan lebih baik.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja
11
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih leluasa. Kapanpun
dan dimanapun tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru.
7) Media dapat menumbuhkan setiap siswa terhadap materi dan proses
belajar
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik
sehingga mendorong siswa mencintai ilmu pengetahuan dan gemar
mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan, kebiasaan itu akan
menanamkan sikap pada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari
berbagai sumber belajar yang diperlukan.
8) Menambah peran guru menjadi lebih positif dan produktif
Dengan memanfaatkan media secara baik, guru tidak lagi menjadi
satu-satunya sumber belajar bagi siswa, ia dapat berbagi peran dengan
media sehingga akan mudah baginya dalam member perhatian dalam
aspek-aspek edukatif lainnya seperti membantu kesulitan belajar siswa,
pembentukan dan memotivasi belajar siswa.12
c. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki enam fungsi utama sebagai berikut:
1) Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu
yang menarik dari media tersebut
12 Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika, (Bandung:Alfabeta,
2013), h. 11-12
12
2) Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat
belajar
3) Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa
terhadap materi pelajaran dan orang lain
4) Fungsi kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam
menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau
verbal
5) Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu
kegiatan secara motorik
6) Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespon
pembelajaran.13
d. Macam-Macam Media Pembelajaran
1) Dilihat dari Sifatnya
Dilihat dari sifatnya media dibagi ke dalam:
a) Media Auditif
Media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsure suara, seperti radio dan rekamana suara.
b) Media Visual
Media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah:
film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, pop up book dan
13 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, ( Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,
2012), h.320-321.
13
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
c) Media Audiovisual
Jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman
video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.14
2) Dilihat dari Kemampuan Jangkauannya
Dilihat dari kemampuan jangkauannya media dibagi ke dalam:
a) Media yang Memiliki Daya Liput Luas dan Serentak
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-
hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
b) Media yang Memiliki Daya Liput Terbatas
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu seperti film slide, film, video dan lain sebagainya.
3) Dilihat dari Teknik Pemakaiannya
Dilihat dari teknik pemakaiannya media dibagi ke dalam:
a) Media yang Diproyeksikan
14 Rostina Sundayana, Media Pembelajaran Matematika, (Bandung :
Alfabeta, 2013), h. 13.
14
Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip,
transparansi dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
slide, operhead (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa
dukungan alat proyeksi samacam ini, maka media semacam ini tidak
akan berfungsi apa-apa.
b) Media yang Tidak Diproyeksikan
Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan,
radio dan lain sebagainya.15
4) Dilihat dari Bahan Pembuatannya
Dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi dalam:
a) Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya
murah, cara pembuatnnya mudah, dan penggunannya tidak sulit.
b) Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunannya memerlukan keterampilan yang memadai.16
2. Media Pop Up Book
a. Pengertian Media Pop up Book
15Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta :Kencana Prenada Media
Group, 2014), h. 172-173. 16Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
(Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 126.
15
Media Pop up book adalah sebuah buku yang memiliki tampilan
gambar yang bisa ditegakkan serta membentuk obyek-obyek yang
indah dan dapat bergerak atau memberi efek yang menakjubkan.17
Media pop up book merupakan sebuah buku yang menampilkan
potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas
sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk, roda atau putarannya.18
Sementara itu media pop up book adalah sebagai buku yang berisi
catatan atau kertas bergambar tiga dimensi yang mengandung unsur
interaktif pada saat dibuka seolah-olah ada sebuah benda yang muncul
dari dalam buku19
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa media
pop-up book adalah sebuah media belajar yang memiliki unsur 3
dimensi dan dapat bergerak ketika halamannya dibuka, serta memiliki
tampilan gambar yang indah dan dapat ditegakkan. media pop-up book
dianggap mempunyai daya tarik tersendiri bagi peserta didik karena
mampu menyajikan visualisasi dengan bentuk-bentuk yang dibuat
dengan melipat, bergerak dan muncul sehingga memberikan kejutan
dan kekaguman bagi peserta didik ketika membuka setiap halamannya.
b. Sejarah media Pop Up Book
17 Sri Hariani, Pengaruh Penggunaan Media Pop-Up Book Terhadap Keterampilan
Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar,Vol 03, No. 02, (2015), h. 1198-1199. 18 Nila Rahmawati, Pengaruh Media Pop Up Book Terhadap Penguasaan Kosakata
Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Putera Harapan Surabaya, Vol 01, No. 02, (2014), h. 4. 19 Giyanti, Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Untuk Peserta Didik
Tunarungu Smp-Lb Pada Materi Gerak Dan Gaya, Vol 03, No. 03, (2018), h. 21.
16
Media pop-up book mempunyai manfaat dan telah dipergunakan
untuk sarana pembelajaran sejak abad ke-13, Pada tahun 1850-an, Dean
& Sons diakui sebagai penemu ilustrasi 3 dimensi, mulai dengan
karyanya 50 judul yang berbeda dengan perubahan lain dan dengan
elemen yang dapat digerakkan, seperti peepshows, transformation, dan
metamorphoses. Hingga saat ini, media pop-up book digunakan sebagai
salah satu sarana edukasi dan hiburan bagi anak-anak. Media Pop-up
book sebagai sarana edukasi dapat dilihat dari pengambilan cerita di
dalamnya. 20
Dari sejarah media pop-up book diatas dapat diketahui bahwa, media
pop-up book merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran, media
hiburan dan ilmu pengetahuan sehingga seiring berjalannya waktu media
pop-up book dimanfaatkan juga sebagai pembelajaran di dunia
pendidikan seperti: anatomi tubuh manusia, bidang keagamaan,
astronomi, navigasi, dan ilmu pengetahuan yang hingga saat ini
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c. Teknik Pembuatan Media Pop Up Book
Terdapat 5 teknik dasar dalam pembuatan media pop up book yaitu:
1. Teknik V-Folding, teknik ini menggunkan tumpukan kertas yang
ditempel ditengah lipatan dasar media pop up book sehingga seolah-
olah berbentuk huruf ‘V’.
20 Siti Nurwahidah, Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book
Terintegrasi Ayat-Ayat Al-Qur’an Pada Materi Suhu Dan Perubahannya, Vol.03. No.02
(2015) h. 22
17
2. Teknik Internal Stand, teknik ini biasanya berbentuk persegi dengan
menempelkannya searah dengan lipatan dari media pop up book.
3. Teknik Mouth, teknik ini berbentuk seperti mulut yang terbuka dan
berada ditengah-tengah lipatan media pop up book.
4. Teknik Rotary, teknik ini menggunakan lingkaran sebagai media
penggeraknya, lingkaran terebut berada dibelakang gambar yang
telah dilubangi sehingga seolah-olah gambar tersebut bergerak
5. Teknik Parallel Slide, teknik ini menggunakan tambahan kertas
dibelakang gambar, sehingga kertas tersebut dapat didorong dan
ditarik, seperti teknik Pull-tabs.21
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Pop Up Book.
Media pop up book berpotensi untuk dikembangkan sebagai media
karena memiliki kelebihan, diantaranya :
1) Dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan pengamatan karena
tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam
kelas.
2) Bersifat konkret, yang berarti lebih realistis dari pada media verbal.
3) Dapat menjadi sumber belajar untuk semua usia karena setiap
halaman buku dapat diisi dengan gambar dan informasi yang sesuai
konsep.
21 Siti Nurwahidah, Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Terintegrasi
Ayat-Ayat Al-Qur’an Pada Materi Suhu Dan Perubahannya,Vol.7, No. 3, h. 24
18
4) Media pop up book memiliki ruang-ruang dimensi dimana buku ini
bias berbentuk struktur tiga dimensi sehingga buku ini lebih
menarik untuk dibaca, Selain itu, penggunaan material buku yang
lebih berkualitas juga membuat buku ini lebih mahal.22
Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan penggunaan
media pop up book memudahkan anak untuk memahami materi
pelajaran yang ada pada media pop up book tersebut. Selain itu,
diharapkan dapat mengembangkan saraf motorik anak karena
adanya kegiatan membuka, menutup, melipat, menarik, maupun
mendorong yang ada di media pop up book.
e. Manfaat Media Pop Up Book
Ada beberapa manfaat dari penggunaan media pop up book diantaranya
sebagai berikut:
1. Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan
memperlakukannya dengan lebih baik.
2. Mendekatkan hubungan anak dengan orang tua.
3. Mengembangkan kreativitas anak.
4. Merangsang imajinasi anak.
5. Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk
suatu benda (pengenalan benda). 23
22 Nur Halisah, Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Guna Menunjang
Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di Tingkat
Sma/Ma,Vol. 04. No. 03, h.34 23
Tisna Umi Hanifah, Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (Studi Eksperimen Di Tk
Negeri Pembina Bulu Temanggung,Vol. 02 No 03, h. 50
19
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
a. Pengertian Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA adalah sebagai mata pelajaran, diberikan mulai
dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang sekolah menengah atas. IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
dilingkungan fisik maupun lingkungan sosial.24
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA
adalah melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses Pembelajaran
IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.25
Pembelajaran IPA merupakan usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.26
24 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran SAINS modal dasar menjadi guru
professional, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2017), h.122. 25 Asih Widi Wisudawati, Metodelogi Pembelajaran IPA, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 26. 26 Ahmad Susanto, Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta:
Kencana, 2013), h.167.
20
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diketahui bahwa
pembelajaran IPA adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar mampu menjawab
permasalahan-permasalahan yang dijumpai, baik itu dilingkungan fisik
maupun lingkungan sosial guna mendapatkan suatu kesimpulan dan
mencapai kompetensi, tujuan pendidikan yang diharapkan.
b. Tujuan pembelajaran IPA
Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang
ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Mata pelajaran IPA di
SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi ntara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
21
6) Meningkatkan kesadaran untuk meningkatkan menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagi salah satu ciptaan-Nya.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.27
c. Fungsi Pembelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di SD dan Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk
menguasai konsep dan manfaat Sains dalam kehidupan sehari-hari dan
berfungsi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Adapun secara rinci fungsi mata pelajaran IPA antara lain ialah:
1) Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupn untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh,
mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep IPA.
3) Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan
metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
4) Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahanya
sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan
Pencipta-Nya.
5) Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
27Ahmad Susanto, Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta:
Kencana, 2013), h.171.
22
6) Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam
bidang IPTEK.
7) Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.28
d. Karakteristik Pembelajaran IPA di Kelas Tinggi
Karakteristik Pembelajaran IPA ada tiga yaitu:
1) Memandang bahwa setiap orang mempunyai kewenangan untuk
menguji validitas (kebenaran) prinsip dan teori ilmiah meskipun
kelihatannya logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis. Teori dan
prinsip hanya berguna jika sesuai dengan kenyataan yang ada.
2) Pengertian adanya hubungan antara fakta-fakta yang diobservasi
yang memungkinkan penyusunan prediksi. Teori yang disusun harus
didukung oleh fakta-fakta dan data yang teruji kebenarannya.
3) Memberi makna bahwa teori Sains bukanlah kebenaran yang akhir
tetapi akan berubah atas dasar perangkat pendukung teori tersebut.
Hal ini memberi penekanan pada kreativitas dan gagasan tentang
perubahan yang telah lalu dan kemungkinan perubahan di masa
depan, serta pengertian tentang perubahan itu sendiri.29
Pembelajaran IPA terpadu mempunyai karakteristik :
28 Widiyatmoko, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Pembelajaran Berbasis Proyeksi
Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai, Vol. 01
No. 01 (April 2012) h.51-56 29 Nana Djumhana, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: JPI,
2012),h.41.
23
1) Holistik adalah suatu gejala/fenomena yang menjadi pusat perhatian
dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang
kajian sekaligus tidak dari sudut pandang yang berkotak-kotak.
2) Bermakna adalah pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep -konsep
yang berhubungan.
3) Otentik adalah pembelajaran terpadu memungkinkan siswa
memahami secara langsung prisip dan konsep yang ingin dipelajari
melalui kegiatan belajar secara langsung. (mereka memahami dari
hasil belajar sendiri, informasi dan pengetahuan yang diperoleh
sifatnya menjadi otentik)
4) Aktif adalah pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa
dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental, intelektual,
maupun emosional guna tercapai hasil belajar optimal dengan
mempertimbangkan hasrat minat, dan kemampuan siswa
sehingga termotivasi untuk terus belajar.30
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diketahui bahwa
karakteristik IPA adalah pembelajaran yang dipelajari di sekolah tidak hanya
berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan fakta yang didasarkan
pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar IPA, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
30. Yuliati, Evektivitas Bahan Ajar IPA Terpadu Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMP, Vol. 09. No. 09 (2013) h. 57
24
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang
berbeda. Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik
tersendiri.
Dalam penelitian ini peneliti akan mengarahkan pembelajaran IPA
dengan materi pokok tumbuhan hijau. dalam hal ini peneliti akan membuat
sebuah media pop up book untuk proses pembelajarnya.
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan
masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam
informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja
(performance). Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau
penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.31
Hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperlukan
siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar
tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian
sosial, jenis-jenis keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.32
31 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003), h.37. 32 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana, 2017), h. 129.
25
Sementara itu, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki dan diperoleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. 33
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami
proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih setelah menerima pengalaman
belajar, dan terdapat tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Ciri-ciri hasil belajar
Ciri-ciri hasil belajar dapat dilihat dari beberapa hal berikut antara lain:
1) Perubahan yang secara sadar, ini berarti bahwa individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang
kurangya individu merasakan telah terjadiadanya suatu perubahan
dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan yang
terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak
statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positifdan aktif, dalam perbuatan
belajar, perubahan perubahan itu selalu bertambah dan tertuju
untuk memperoleh suatu yang lebih baikdari sebelumnya. Semakin
33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya,
2006), h. 22
26
banyak usaha belajar dilakukan, maka semakin banyak dan baik
perubahan yang diperoleh.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan
yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Ini berarti bahwa tingkah l;aku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah
itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.34
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor
internal maupun eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya, yaitu:
34 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006 )
h.106
27
a) Kecerdasan anak, Kemampuan inteligensi seseorang sangat
memengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan
informasi serta terpecah atau tidak suatu permasalahan.
Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk
menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran
yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa
setelah mengikuti pelajaran.
b) Bakat anak, Setiap orang memilki bakat dalam arti berpotensi
untuk mencapai prestasi samapi tingka tertentu, maka bakat
dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
c) Kemauan belajar, Kemauan belajar yang tinggi disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh
positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena
kemaunan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai
keberhasilan belajar.
d) Minat, Siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran
akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa
lainnya memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.35
2) Faktor Eksternal
35 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana, 2017), h. 130.
28
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
a) Faktor Keluarga
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keluarga yang terdapat pertengkaran suami istri, perhatian
yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari
berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan
sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar mencakup
metode mengajar, kurikulum, keadaan gedung, relasi guru dan
siswa dan media belajar.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor luar yang juga mempengaruhi
hasil belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya
siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat ini membahas
kegiatan siswa di masyarakat, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.36
d. Indikator Hasil Belajar
36 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014),
h. 20.
29
Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan
pendidikan. Di mana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar
peserta didik, secara umum hasil belajar dapat dilihat dari 3 aspek
berikut ini :
1) Aspek Kognitif
a) Pengetahuan (Knowledge). Jenjang yang paling rendah dalam
kemampuan kognitif meliputi pengingatan tentang hal-hal
yang bersifat khusus atau universal, mengetahui metode dan
proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur atau setting.
b) Analisa Jenjang yang keempat ini akan menyangkut terutama
kemampuan anak dalam memisah-misah (breakdown)
terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang
membentuknya, mendeteksi hubungan diantara bagian-bagian
itu dan cara materi ini diorganisir.
c) Sintesa Jenjang yang sudah satu tingkat lebih sulit dari analisa
ini adalah meliputi anak untuk menaruhkan/menempatkan
bagian-bagian atau eleman satu/bersama sehingga membentuk
suatu keseluruhan yang koheren.
d) Evaluasi Jenjang ini adalah yang paling atas atau yang
dianggap paling sulit dalam kemampuan pengetahuan anak
didik. Di sini akan meliputi kemampuan anak didik dalam
pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat
30
tentang nilai sesuatu tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan
masalah, metode, materi dan lain lain.
2) Aspek Afektif
Afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap,
nilai, minat, dan apresiasi. Ada lima tingkat afeksi dari yang paling
sederhana ke yang kompleks, yaitu kemauan menerima, kemauan
menanggapi, berkeyakinan, penerapan karya serta ketekunan dan
ketelitian.
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap
berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu
sistem nilai yang lebih tinggi, seperti menyadari pentingnya
keselarasan hak dan tanggung jawab, memahami kelebihan dan
kekurangan diri sendiri. Ketekunan dan ketelitian, yaitu individu
yang sudah memiliki sistem nilai yang dipegangnya, seperti sikap
objektif dalam segala hal.
3) Aspek Psikomotorik
a) Menirukan apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action
yang dapat diamati (observable), Kata-kata yang dapat dipakai
: menirukan, pengulangan, coba lakukan, berketetapan hati,
mau dan minat bergairah.
31
b) Manipulasi pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan
suatu action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada
seperti yang diamati, dia mulai dapat membedakan antara satu
set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action
yang diperlukan dan mulai memiliki keterampilan dalam
memanipulasi mentasi.
c) Artikulasi (articulation) yang utama di sini anak didik telah
dapat mengkoordinasikan serentetan tindakan dengan
menetapkan urutan/sikuen secara tepat di antara tindakan yang
berbeda-beda. Kata-kata yang dapat dipakai : lakukan secara
harmonis, lakukan secara unit.
d) Naturalisasi tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik
adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu
tindakan atau sejumlah tindakan yang urut. Keterampilan
penampilan ini telah sampai pada kemampuan yang paling
tinggi dan tindakan tersebut ditampilkan dengan pengeluaran
energi yang minimum. 37
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. Skripsi, Seflan Tanton Saputra, yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Media Hutan Dongeng Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas II SDN 68 Bengkulu Tengah”
37 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta:Multi Pressindo,
2012), h. 20.
32
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan
media hutan dongeng pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II
terdapat pengaruh dibandingkan sebelum penerapan media hutan dongeng,
dengan perhitungan Uji t thitung > ttabel (2,304 > 2,021).
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti menggunakan
media yang jenisnya tiga dimensi, dan menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan metode eksperimen. Sedangkan perbedaannya adalah
terletak pada mata pelajarannya, dalam penelitian ini mata pelajarannya
yaitu ilmu pengetahuan alam (IPA), sedangkan penelitian Seflan mata
pelajarannya Bahasa Indonesia.
2. Jurnal, Giyanti yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Pop Up Book
Mata Pelajaran IPA untuk Anak Tunarungu Kelas IV SDLB B DI
Yogyakarta”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil validasi oleh dua ahli
media pop up book memperoleh skor rata-rata 3,59 kategori layak, dan hasil
validasi oleh dua ahli materi memperoleh skor rata-rata 3,81 kategori layak
dan uji coba pemakaian memperoleh skor rata-rata 0,98 kategori layak. hasil
keseluruhan uji coba bahan ajar pop up adalah layak.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti menggunakan
mata pelajaran IPA, dengan memvalidasi oleh ahli media dan ahli materi.
Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelitian ini penaruh penggunaan
media pop up book, sedangkan penelitian Giyanti menguji cobahan bahan
ajar pop up book.
33
3. Jurnal, Nur Halisah Tentang “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up
Book Guna Menunjang Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada
Mata Pelajaran Biologi Di Tingkat Sma/Ma”. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran pop up book terdiri dari tiga aspek
pengembangan, yaitu desain, materi, bahasa. Kelayakan media pop up book
dari hasil validasi tim ahli media, materi, bahasa sangat layak dan
responpeserta didik sangat menarik untuk dimanfaatkan dalam
pembelajaran.
4. Jurnal, Nila Rahmawati tentang “Pengaruh Media Pop-Up Book Terhadap
Penguasaan Kosakata Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Putera Harapan
Surabaya”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan hasil
penelitian, skor rata-rata penguasaan kosakata di TK Putera Harapan
Surabaya pada kelompok eksperimen meningkat 10,4 poin, sedangkan skor
rata-rata penguasaan kosakata pada kelompok kontrol meningkat 6,1 poin.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t, diperoleh nilai thitung ≥ tabel atau 4,854
≥ 2,750.
Persamaan penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian
quasi-eksperimental jenis nonequivalent control group design. Sedangkan
perbedaanya pada mata pelajarannya, dalam penelitian ini mata
pelajarannya yaitu ilmu pengetahuan alam (IPA), sedangkan penelitian Nila
Rahmawati pada penguasaan kosakata.
C. Kerangka Berpikir
Gambar : 2.1
Kerangka Berfikir
34
Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah pengaruh penggunaan
media pop up book terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa SDN
99 Kota Bengkulu.
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di
bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Dengan hipotesis, penelitian
menjadi jelas dan terarah pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing
peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai objek
pengujian maupun dalam pengumpulan data. Di saat mendesain dan
mengkostruksi hipotesis, peneliti membutuhkan sumber-sumber inspirasi yang
dapat membantu dan memberi warna hipotesis yang dibangunnya.38
Adapun hipotesis yang peneliti gunakan adalah :
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 99 kota Bengkulu.
2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pop up book terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 99 kota Bengkulu.
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta.2014), H. 110
MEDIA
POP UP BOOK
(X1)
Tanpa menggunakan
media
POP UP BOOK
(X2)
Hasil Belajar Siswa
(Y2)
Hasil Belajar Siswa
(Y1)
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan tipe eksperimen
semu (Quasi Eksperimen Design). Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek
yang diteliti melalui uji t terhadap pengaruh hasil belajar dalam mata pelajaran
IPA.
Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses penelitian yang
menghasilkan data berupa angka-angka, dan analisis menggunakan statistik.39
Peneliti menggunakan desain penelitian berbentuk Nonequivalent Control
Group Design, dengan dua kelompok yakni kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dalam penelitian ini, mencoba meneliti dengan hasil belajar pada
mata pelajaran IPA siswa kelas V yag diajar menggunakan media pop up book.
Bentuk desain ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dan tabel 3.1.40
Bagan 3.1
Desain Penelitian
39 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. (Bandung: Alfabeta, 2007) h.79 40Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2011)
h.107
O1 X O2
O3 X O4
36
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Kelas A O1 X O2
Kelas B O3 X O4
Keterangan :
X = Media Pop up book dan Tanpa Menggunakan Media Pop up book
O1 = Skor Pretest untuk kelompok A (siswa yang belum diberi perlakuan
menggunakan media pop up book)
O2 = Skor Posttest untuk kelompok A (siswa yang sudah diberi perlakuan
menggunakan media pop up book)
O3 = Skor Pretest untuk kelompok B (siswa yang belum diberi perlakuan
tanpa menggunakan media pop up book)
O4 = Skor Posttest untuk kelompok B (siswa yang sudah diberi perlakuan
menggunakan media pop up book)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini peneliti memilih lokasi di SD N 99 Kota Bengkulu
yang beralamat JL. Balam Blok 8 RT 22 Kelurahan Cempaka Permai Kec.
Gading Cempaka Kota Bengkulu, bahwa kelas V berjumlah 40 siswa.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan pada 15 Juli s/d 26 Agustus 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
37
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi juga sebagai sumer data dalam penelitian tertentu yang memiliki
jumlah banyak dan luas.41
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu yang berjumlah 40 orang.
Tabel 3.2
Populasi dan Sampel
Kelas Jumlah Siswa Total
V L P
V A 7 13 20
V B 9 11 20
Jumlah 20 20 40
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. sedangkan
yang diijadikan sampel peneliti menggunakaan teknik propesif sampling,
yaitu teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini
biasanya dikatakan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan
menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian
pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu,
asalkan tidanbk menyimpamg dari ciri-ciri sampel yang di tetapkan.42
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas V yang
terdiri dari kelas V A dan V B yang berjumlah 40 orang terdiri dari 20 orang
41 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 137 42 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya,2013), h. 137
38
kelas V A sebagai kelas eksperimen dan 20 orang kelas V B sebagai kelas
kontrol.
Untuk melakukan penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas V
A dan B, karena media Pop Up Book cocok diterapkan untuk anak kelas
tinggi pada mata pelajaran IPA dengan materi tumbuhan hijau. Jadi, apabila
media yang digunakan media Pop Up Book pasti siswa akan merasa tertarik
dan penasaran untuk mengikuti proses belajar mengajar yang akan
disampaikan oleh guru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini data dikumpulkan dengan cara :
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk
kemudian dilakukan pencatatan. Adapun hal yang diobservasi di lapangan
adalah tentang penerapan media pembelajaran pop up book pada mata
pelajaran IPA.
Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk melihat langsung
fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dan ikut serta di lapangan,
sehingga dapat meyakinkan hal-hal yang terjadi berkaitan dengan penelitian
ini. Pelaksanaan observasi dilakukan secara terprogram, yaitu judul
pelaksanaan telah ditentukan.
Pada saat pengumpulan data dengan melakukan observasi jaringan
data yang peneliti lakukan yaitu: Melihat kondisi sekolah, sarana dan
39
prasarana sekolah, proses belajar mengajar IPA yang dilakukan oleh guru di
sekolah tersebut, media yang sering digunakan pada saat proses
pembelajaran dan mengambil jumlah seluruh siswa dari kelas I-VI.
2. Tes
Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam
penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pop up book terhadap hasil belajar siswa. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes objektif.
Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk yaitu : pilihan ganda, soal
essay, benar-benar, dan menjodohkan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tes dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes dalam penelitian
ini berupa pretest dan posttest.43
a. Pretest
Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai
atau sebelum siswa diberikan perlakuan dengan tujuan untuk mengukur
kemampuan awal siswa pada materi tumbuhan hijau.
b. Posttest
Posttest yaitu tes yang diberikan pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah
43 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2016), h. 89.
40
dipelajari atau setelah siswa diberikan perlakuan dengan tujuan untuk
mengukur hasil akhir siswa.
Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA dengan materi tumbuhan hijau di SDN 99 Kota
Bengkulu.
3. Dokumentasai
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku,majalah, dokemen, peraturan-
peraturan, noturen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Dokumentasi dalam penilitian ini untuk mengambil data berupa
foto-foto tersebut digunakan sebagai bukti jika peneliti sudah dilaksanakan
serta mengetahui aktivitas siswa pembelajaran IPA tentang tumbuhan hijau.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instumen penelitian adalah alat atau fasilitas digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan data yang
digunakaan lebih cermat, lengkap dan sistematis sehinga lebih mudah dan data
yang dihasilkan lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
untuk diolah. disini instrument yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Test
41
Test adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, penggetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
2. Devinisi Oprasional Variabel
Variabel digunakkan oleh para peneliti untuk menggambarkan secara
abstrak suatu fenomena sosial atau ekonomi. variabel adalah konsep yang
mempunyai nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan tingkat
pendidikan meneger dan sebagainya atau lebih). variabel dapat juga
diartikan sebagi pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.
Misalnya variabel jenis kelamin laki-laki dan wanita, variabel ukuran kecil,
sedang, dan besar dan sebagainya.
dalam penilitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas (x) dan variabel
terikat (y).
a. Variabel Bebas (x)
variabel bebas (x) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat) jadi variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran pop up book yaitu media pelajaran yang membantu guru
mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata.
b. Variabel Terikat (y).
Variabel terikat (y) variable dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. jadi varabel terikat (y) pada penelitian ini adalah
42
hasil belajar kognintif setelah dilakukan tindakan eksperimen terhadap
siswa kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu.
3. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi Instrumen adalah sebuah table yang menunjukan penusun
instrumen menunjukan kaitan dengan antara variable yang diteliti dengan
sumber data dan data dimana yang akan diambil, metode yang digunakan
dan instrument yang disusun.44
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
Kompetensi Dasar Indikator Butir-butir Soal Jumlah
Mengidentifikasikan
cara tumbuhan hijau
membuat makanan
Menjawab Soal
yang berkaitan
dengan proses
pembuatan
makanan pada
tumbuhan hijau,
hasil fotosintesis
pada tumbuhan
hijau.
1,2,3,4,5,6,7, 8, 9,
10
10
Mendiskripsikan
ketergantungan
manusia dan hewan
pada tumbuhan
hijau sebagai
sumber makanan
Menjawab Soal
yang berkaitan
dengan
ketergantungan
manusia dan
hewan pada
tumbuhan hijau
sebagai sumber
makanan dan
manfaat tumbuhan
11,12,13,14,15, 16,
17, 18, 19, 20 10
44 Suharrsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta :
Rineka Cipta, 2006), h. 57
43
hijau bagi makhluk
hidup.
4. Uji Coba Instrumen
Untuk menguji instrumen penilaian tes. Pengujian validitas konstruk
dapat dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen penilaian dengan ahli.
Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah
dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis
dengan analisis item.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih memiliki validitas yang tinggi Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas isi mengacu
pada seberapa banyak materi tes tersebut dapat mengkur keseluruhan
bahan atau materi yang telah diajarkan, merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi oleh tes hasil belajar. 45
Validitas isi dapat pula didasarkan pendapat (judgment) para ahli dalam
bidang yang bersangkutan. dengan demikian, dapat dikatakan suatu tes
45Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), h.121.
44
akan mempunyai validitas isi yang baik jika tes tersebut terdiri dari
item-item yang mewakili semua materi yang hendak diukur.46
Pada instrumen penelitian ini dilakukan pengujian validitas isi dengan
meminta pendapat ahli (expert judgement).Validasi mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Keseluruhan instrumen tes
akan dinyatakan valid atau tidak valid oleh ahli materi. Apabila ada
butir soal yang masih perlu baikan, maka diperbaiki soal tersebut. Hasil
validasi expert judgment dinyatakan valid, maka instrument penelitian
layak untuk diuji cobakan.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas menunjukan
kemantapan/konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan
mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat
pengukur itu menunjukan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.
Instrumen dikatakan reliabil jika memberikan hasil yang tetap atau ajek
(konsisten) apabila diteskan berkali-kali.47
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
46 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika,(Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014. h.225 47 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.
123-128.
45
Untuk melakukan uji prasyarat maka penulis disini menggunakan uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan
distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data
yang terambil merupakan data berdistribusi normal atau bukan. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam normalitas
adalah uji chi kuadrat.
𝑥2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑓ℎ
𝑘
𝐼
Keterangan :
fo : frekuensi dari yang diobservasi
fh : frekuensi yang diharapkan
k : banyak kelas48
b. Uji Homogenitas
Setelah diketahui data hasil penelitian berdistribusi normal, maka
selanjutnya diadakan pengujian homogenitas. Penguji homogenitas
berfungsi apakah kedua kelompok populasi itu bersifat homogen atau
heterogen. Yang dimaksud uji homogenitas disini adalah menguji
mengenai sama tidaknya variasi-variasi dua buah distribusi atau lebih.
48 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung:Alfabeta, 2015), h. 107.
46
Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
fisher.
F Hitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Perhitungan hasil homogenitas dilakukan dengan cara
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikasi 𝑎= 0,05
dan dk pembilang = na-1 dan dk penyebut nb-1. Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka
kedua kelompok data tersebut memiliki varian yang sama atau homogen.49
G. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas, maka selanjutnya adalah uji hipotesis penelitian untuk
mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media pop up book terhadap
hasil belajar siswa di SDN 99 Kota Bengkulu.
Digunakan rumus t-tes parametris namun terlebih dahulu
mengelompokkan dan dimentabulasikan sesuai dengan variabel masing-
masing yaitu :
Variabel x (Variabel bebas), yaitu media pop up book
Variabel y ( Variabel terikat), yaitu hasil belajar.
Adapun teknik analisa yang digunakan adalah analisis sebagai berikut.
Untuk menguji komparasi data rasio atau interval, dari hasil tes yang sudah
49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h.199.
47
dilakukan peneliti di kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan
rumus t-tes.
Rumus t-tes parametris varians:
T hitung =𝑥1 –𝑥2
√𝑠1
2
𝑛1+
𝑠22
𝑛2
Keterangan
n1dan n2 : Jumlah sampel
𝑥1 : Rata-rata sampel ke-1
𝑥2 : Rata-rata sampel ke- 2
𝑠12 : Varians sampel ke- 1
𝑠22 : Varian sampel ke-2
Guna uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi
(signifikansi hasil penelitian yang berupa pertandingan keadaan variabel
dari dua rata-rata sampel). 50
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest and posttest group.
Observasi yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu, sebelum diberi perlakuan
(pretest) dan sesudah diberi perlakuan (posttest). Dengan demikian perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Secara umum desain pretest and posttest group
design dirumuskan seperti di bawah ini:
50 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung:Alfabeta, 2015), h. 138.
48
𝑋1 x Y1
Keterangan:
X1 : Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pretest
x : Perlakuan (treatment) diberikan kepada siswa dengan
menggunakan media pop-up book.
Y1 : Observasi sesudah eksperimen disebut posttest.
Rancangan penelitian ini menempuh tiga langkah yaitu langkah
pertama observasi pada pertemuan pertama dengan memberikan tes awal
(pretest) untuk mengukur pemahaman awal siswa sebelum diberi perlakuan.
Langkah kedua dengan perlakuan berupa penggunaan media pop-up book.
Langkah ketiga observasi sesudah diberi perlakuan dengan pemberian tes
akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan memahami materi tumbuhan
hijau setelah diberi perlakuan.
Perbandingan X1 dan Y1 untuk menentukan seberapa besar pengaruh
yang timbul setelah diberi perlakuan. Kemudian data tersebut dianalisis
menggunakan t-test. Terdapat dua jenis variabel pada penelitian ini, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada
penelitian ini adalah media pop-up book Variabel terikat yang digunakan
pada penelitian ini adalah hasil belajar.
49
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
1. Profil Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
SD Negeri 99 Kota Bengkulu merupakan sekolah dalam naungan Pemerintahan
Kota Bengkulu yang lebih spesifiknya lagi dibawah naungan Dinas Pendidikan
Kota Bengkulu. SD Negeri 99 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1998 dengan
luas tanah 2000 m2 dengan luas bangunan L= 40 m, P= 50 m dengan status tanah
dan bangunan hak milik. Jenis kontruksi banguanan beton. SD Negeri 99 Kota
Bengkulu beralamatakan Jl. Balam Blok 8 RT.22 Perumnas Cempaka Permai Kec.
Gading Cempaka kota Bengkulu. Dengan nomor NPSN 101266001099/10702439.
Adapun tahun masa kepemimpinan dan kepala sekolah SD Negeri 99 Kota
Bengkulu sebagai berikut :
Tabel 4.1
50
Masa Kepemimpinan SDN 99 Kota Bengkulu
No Periode Tahun Kepala Sekolah
1 1997-2001 Mariyatul Fajri, M.Pd
2 2001-2005 Siti Aisyah, S.Pd
3 2005-2010 Tarmizi, M.Pd.
4 2010-2011 Yorsa Nengsih, M.Pd
5 2011-2015 Upik Sariyati, S.Pd
6 2015-2016 Neng Endiana, S.Pd
7 2016 s.d. sekarang Heriyani Z, M.Pd
Sumber : Data Kepala Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Jumlah siswa dari kelas I –VI yaitu 204 orang. Untuk menunjang
kelancaran proses belajar mengajar SD Negeri 99 kota bengkulu memiliki tenaga
pendidik sebanyak 17 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 7 guru kelas, 1 guru
PAI, 1 guru penjaskes, 1 guru b. inggris & sbkb, 1 staf tu, 2 staf perpustakaan,1 uks,
1 penjaga sekolah, 1 cleaning service.
2. Situasi dan Kondisi Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Situasi dan kondisi SD Negeri 99 kota bengkulu sudah baik karena
sekolah ini merupakan sekolah dasar yang sudah memiliki akreditas A, sarana dan
prasarana disekolah ini juga tergolong lengkap karena SD Negeri 99 kota bengkulu
sudah memiliki perpustakaan dan tersedia media pembelajaran sebagai alat bantu
dalam mengajar. Hal ini mendukung tercapainya tujuan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum.
3. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri 99 Kota Bengkulu
Tabel 4.2
Data Siswa Sekolah Dasar Negeri 99 Kota Bengkulu
Kelas Jumlah Siswa
51
L P Jumlah
1 17 15 32
2 13 13 26
3 11 24 32
4 11 24 35
5 A 8 12 20
5 B 9 11 20
6 19 17 37
Jumlah 88 116 204
(Sumber: Dokumen SD Negeri 99 Kota Bengkulu)
4. Keadaan Guru Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Tabel 4.3
Daftar Nama Guru dan Staf Administrasi
SDN 99 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2019/2020
NO Nama/Nip Jabatan Pendidikan
Terakhir Mengajar Kelas
1 Heryani. Z, M.Pd
NIP. 196006061984092001
Kepala
Sekolah S2 -
2 Leli Nurhamilah, S.Pd
NIP. 196610201984112001
Guru
Kelas S1 Wali Kelas V A
3 Yuliana, S.Pd.
NIP. 195902051980112001
Guru
kelas S1 Wali Kelas VB
4 Sirmanuddin, S.Pd
NIP. 196412141986041003
Guru
PJOK S1 I-VI
5 Ishamiah,S.Pd
NIP. 195909291986042001
Guru
kelas S1 Wali Kelas II
6 Rosita, S.Pd.
NIP. 196608111989032005
Guru
Kelas S1 Wali Kelas VI
7 Zaharawati, S.Pd
NIP. 196805031991122002
Guru
Kelas S1 Wali Kelas IV
52
8 Yena Purnama Sari, S.pd.i
NIP. 196605041992062001
Guru
Kelas S1 Wali Kelas III
9 Reni Pusrianti, SPd
NIP. 197104231993072001
Guru
Kelas S1 Wali Kelas I
10 Siti Hasanah, S.Pd.I
NIP. 197006272003122004
Guru
Agama
Islam
S1 I,II,III, IV, V,VI
11 Yenni Lesiawaty, S.Pd GTT
Guru Bahasa
Inggris &
SBKB
Guru Mapel
12 Nurhayati Elida PTT Perpustakaan -
13 Riza Farida Lestari, S.pd PTT Perpustakaan -
14 Dwi Agustini PTT TU -
15 Merta Indriani PTT Petugas UKS -
16 Ahmad Ramadhon PTT Penjaga
Sekolah -
17 Eka Yanti PTT Cleaning
Service -
(Sumber: Dokumen SD Negeri 99 Kota Bengkulu)
5. Sarana dan Prasarana Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Tabel 4.4
Data Sarana dan Prasarana SDN 99 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2019/2020
No Jenis Ruangan Jumlah Keterangan
1 Gudang 1 Baik
2 Musholah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Kepsek 1 Baik
5 Ruang Kls 1 1 Baik
6 Ruang Kls 2 1 Baik
7 Ruang Kls 3 1 Baik
8 Ruang Kls 4 1 Baik
9 Ruang Kls 5 A 1 Baik
53
10 Ruang Kls 5 B 1 Baik
11 Ruang Kls 6 1 Baik
13 Ruang Perpustakaan 1 Baik
14 Ruang TU 1 Baik
15 Ruang UKS 1 Baik
16 Rumah Penjaga 1 Baik
17 WC 3 Baik
18 Parkiran Motor 1 Baik
(Sumber: Dokumen SD Negeri 99 Kota Bengkulu)
6. Fasilitas Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Tabel 4.5
Data Fasilitas Sekolah SDN 99 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2019/2020
No Jenis Sarana Jumlah Kondisi
1 Meja Siswa 200 Baik
2 Kursi Siswa 250 Baik
3 Meja Guru 15 Baik
4 Kursi Guru 30 Baik
5 Kursi Tamu 2 Baik
6 Lemari Piala 1 Baik
7 Lemari 10 Baik
8 Alat Peraga 2 Baik
9 Infokus 1 Baik
10 Bell 1 Baik
11 Komputer 2 Baik
12 Printer 1 Baik
54
13 Tempat Sampah 10 Baik
(Sumber: Dokumen SD Negeri 99 Kota Bengkulu)
7. Visi dan Misi Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu
a. VISI
Mewujudkan generasi unggul yang berprestasi, beriman, cerdas, terampil, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan Menguasai IPTEK
b. MISI
1) Membimbing siswa dalam meningkatkan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .
2) Membimbing siswa dalam proses belajar mengajar agar
berprestasi
3) Menumbuhkan minat siswa agar trampil dan kreatif.
4) Mengembangkan potensi yang ada pada siswa.
5) Membentuk kepribadian siswa yang lebih baik.
6) Berperan serta dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang
bersih dan sehat.
c. TUJUAN
1) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran
dan kegiatan pembiasaan.
2) Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal di
tingkat kota.
3) Memiliki suatu keterampilan serta mengembangkannya sesuai
dengan bakat minat dan potensi siswa.
4) Berkepribadian yang baik serta dapat diteladani.
55
5) Terbiasa hidup bersih.
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Kepengurusan SD Negeri 99 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2019/2020
(Sumber: Dokumen SD Negeri 99 Kota Bengkulu)
B. Deskripsi Data Penelitian
Bagian ini menguraikan dan menganalisis hasil nilai pretest dan posttest. Soal
pretest dan posttest diberikan kepada siswa pada kelas A dengan media Pop Up
Book. Instrumen soal pretest diberikan kepada siswa sebelum penelitian dilakukan,
dan posttest diberikan kepada siswa diakhir penelitian.
56
1. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai tolak
ukur penentuan sampel dalam penelitian. Adapun hasil prestest terhadap hasil
belajar IPA yang dilakukan sebagai berikut :
a. Kelas V A (Kelas Eksperimen Menggunakan Media Pop Up Book)
Tabel 4.6
Hasil Pretest Siswa Kelas V A
N
o Nama
Sko
r
Nila
i (X) X2 X x2
Interpretas
i
1 Aisyah Kirania 12 60 3600 22 484 T
2 Aliza Leoni 5 25 625 -13 169 S
3 Anggita Sianturi 7 35 1225 -3 9 S
4 Aura Mianda Ahmad 4 20 400 -18 324 R
5
Aura Agustia
Prameswari 9 45 2025 7 49 S
6 Dhea Ayu Fitriana 5 25 625 -13 169 S
7 Hafiza Dwi Apriani 12 60 3600 22 484 T
8 Indah Mutiara Putri 5 25 625 -13 169 S
9 Lentera Lexi Triadi 11 55 3025 17 289 T
10 Mahrani 6 30 900 -8 64 S
11 Marsel Herlangga 9 45 2025 7 49 S
12 Nadine Helga Muchtar 5 25 625 -13 169 S
13 Naim M. Yusuf Fadillah 13 65 4225 27 729 T
14 Neysa Odelia Valencia 4 20 400 -18 324 R
15 Nova Raysa Anjani 10 50 2500 12 484 S
16 Novia Darmayanti 7 35 1225 -3 9 S
17 Raffi Vilansyah 10 50 2500 12 484 S
18 Rafka Rafael 7 35 1225 -3 9 S
19 Rayhan Hafiz Ramadan 2 10 100 -28 784 R
20 Yogi Chandra Dinata 7 35 1225 -3 9 S
Jumlah
∑X
=
750
∑X2
=
3270
0
∑x2
=
4920 Sumber : Pretest (Kamis, 25 Juli 2019)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor responden
Kolom 2 adalah nama responden
57
Kolom 3 adalah jumlah skor benar yang diperoleh siswa.
Kolom 4 adalah skor nilai (X)
Kolom 5 adalah pengkuadratan nilai (X2)
Kolom 6 adalah simpangan data rata-ratanya (x) yang diketahui dari
x = X ˗ x. (x=∑fx / N)
Kolom 7 adalah pengkuadratan nilai simpangan data dari rata-ratanya (x2).
Kolom 8 adalah interpretasi (T = tinggi, S = sedang, R = rendah).
Selanjutnya dimasukkan ke dalam tabulasi frekuensi, guna mencari mean rata-rata
(X). Adapun tabulasi perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Perhitungan Nilai Mean Pretest Siswa Kelas V A
No X F Fx
1 65 1 65
2 60 2 120
3 55 1 55
4 50 2 100
5 45 2 90
6 35 4 140
7 30 1 30
8 25 4 100
9 20 2 40
10 10 1 10
Jumlah 20 750 (Sumber : hasil analisis penelitian)
Keterangan :
Kolom 1 adalah penomoran
Kolom 2 adalah nilai (X)
Kolom 3 adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai tersebut (F)
Kolom 4 adalah hasil perkalian skor nilai (X) dengan Frekuensi (F)
X =∑𝐹𝑥
𝑁=
750
20= 38
SD =√∑𝑥2
𝑁=√4920
20 = √246 = 15,68
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan
ke dalam rumus sebagai berikut :
Atas/Tinggi
58
M + I.SD = 38 + 15,68 = 53,68
Tengah/Sedang
M - I.SD = 38 – 15,68 = 22,32
Bawah/Rendah
Tabel 4.8
Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas V A
No Nilai Pretest Kategori Frekuensi %
1 53,68 ke atas Atas / Tinggi 4 20%
2 22,32-53,68 Tengah / Sedang 13 65%
3 22,32 ke bawah Bawah / Rendah 3 15%
Jumlah 20 100%
(sumber : Hasil analisis penelitian)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor
Kolom 2 adalah pretest siswa kelas V A
Kolom 3 adalah banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tersebut
Kolom 4 adalah (%) data yang diketahui dari 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝛸 100
Dari analisis diatas, dapat diketahui bahwa pada kelas V A, terdapat : 4 siswa
dikelompok atas/tinggi (20%), 13 siswa dikelompok tengah/sedang (65%), dan 3
siswa dikelompok bawah/rendah (15%).
b. Kelas V B (Kelas Kontrol)
Tabel 4.9
Hasil Pretest Siswa Kelas V B
No Nama Sko
r
Nila
i (Y) Y2 Y y2
Interpretas
i
1 Adif Al-Afla 11 55 3025 18 324 T
2 Afira Khanza Zahira 5 25 625 -12 144 S
3 Az-Zahra Shafia Andini 8 40 1600 3 9 S
4 Bilqis Nadifa Triya Finna 4 20 400 -17 289 R
5 Bunga Rahimi 10 50 2500 13 169 T
6 Dwi Raffiansyah Putra 6 30 900 -7 49 S
7 Gita Aulia Putri 11 55 3025 18 324 T
59
8 Hera Yoga 6 30 900 -7 49 S
9 Marsel Widiansyah 7 35 1225 -2 4 S
10 M. Daffa Algazi 9 45 2025 8 64 S
11 M. Al-Dieky 6 30 900 -7 49 S
12 M. Noval Alcachi 8 40 1600 3 9 S
13 Nurdela Echa Oktavia 6 30 900 -7 49 S
14 Nadhine Alysia Evelyn 12 60 3600 23 529 T
15 Rahma Dani 6 30 900 -7 49 S
16 Rasti Citra Melati 8 40 1600 3 9 S
17 Revan Okta Venus 2 10 100 -27 729 R
18 Sadewa Alvine Neri 7 35 1225 -2 4 S
19 Salsa Billa 9 45 2025 8 64 S
20 Yulisya Duishil Rahma 7 35 1225 -2 4 S
Jumlah
∑X
=
740
∑X2
=
3030
0
∑x2
=
292
0 Sumber : Pretest (Kamis, 25 Juli 2019)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor responden
Kolom 2 adalah nama responden
Kolom 3 adalah jumlah skor benar yang diperoleh siswa.
Kolom 4 adalah skor nilai (Y)
Kolom 5 adalah pengkuadratan nilai (Y2)
Kolom 6 adalah simpangan data rata-ratanya (y) yang diketahui dari
y = Y ˗ y. (y=∑fy / N)
Kolom 7 adalah pengkuadratan nilai simpangan data dari rata-ratanya (y2).
Kolom 8 adalah interpretasi (T = tinggi, S = sedang, R = rendah).
Selanjutnya dimasukkan kedalam tabulasi frekuensi, guna mencari mean rata-rata
(Y). Adapun tabulasi perhitungan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Perhitungan Nilai Mean Pretest Siswa Kelas V B
No Y F Fy
1 60 1 60
2 55 2 110
3 50 1 50
4 45 2 90
5 40 3 120
60
6 35 3 105
7 30 5 150
8 25 1 25
9 20 1 20
10 10 1 10
Jumlah 20 740
(Sumber : Hasil analisis penelitian)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nilai (Y)
Kolom 2 adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai tersebut (F)
Kolom 3 adalah hasil perkalian skor nilai (Y) dengan Frekuensi (Fy)
Y =∑𝐹𝑦
𝑁=
925
25= 37
SD =√∑𝑦2
𝑁=√3725
25 = √149 = 12,08
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan
kedalam rumus sebagai berikut :
Atas/Tinggi
M + I.SD = 37 + 12,08 = 49,08
Tengah/Sedang
M - I.SD = 37 – 12,08 = 24,92
Bawah/Rendah
Tabel 4.11
Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas V B
No Nilai Pretest Kategori Frekuensi %
1 49,08 ke atas Atas / Tinggi 4 20%
2 24,92-49,08 Tengah / Sedang 14 70%
3 24,92 ke bawah Bawah / Rendah 2 10%
Jumlah 25 100%
(sumber : Hasil analisis peneliti)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor
61
Kolom 2 adalah pretest siswa kelas V B
Kolom 3 adalah banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tersebut
Kolom 4 adalah (%) data yang diketahui dari 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝛸 100
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kelas V B , terdapat: 4 siswa
dikelompok atas/tinggi (20%), 14 siswa dikelompok tengah/sedang (70%), dan 2
siswa dikelompok bawah/rendah (10%).
Berdasarkan analisis pretest kedua kelas tersebut, untuk mengetahui apakah
penelitian peneliti bisa dilanjutkan atau tidak. Maka dilakukan uji prasyarat yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas pretest.
1). Uji Normalitas Pretest
Pada variabel X media Pop Up Book dan variabel Y tanpa menggunakan media
yang akan uji normalitas adalah uji chi kuadrat.
a) Uji Normalitas Distribusi Data (X)
(1) Menentukan skor besar dan kecil
Skor besar : 65
Skor kecil : 10
(2) Menentukan rentangan (R)
R = 65-10
= 55
(3) Menentukan banyaknya kelas
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,301)
= 1 + 4,293
62
= 5,293 (dibulatkan)
= 5
(4) Menentukan panjang kelas
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑘 =
55
5 = 11
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X
No Kelas F Xi Xi2 FXi FXi2
1 10-21 3 16 256 48 768
2 20-33 5 28 784 140 3920
3 34-45 6 40 1600 240 9600
4 46-57 3 52 2704 156 8112
5 58-69 3 64 4096 192 12288
∑ 20 9440 776 34688
Setelah tabulasi dan skor soal sampel dalam hal ini media kantong bilangan, maka
dilakukan prosedur sebagai berikut :
(5) Mencari mean dengan rumus
X = ∑𝐹𝑥
𝑛
= 776
20
= 30,8 (dibulatkan)
= 39
(6) Menentukan simpangan baku (S)
S = √𝑛.∑FXi2− (FXi)2
𝑛.(𝑛−1)
= √20.34688−(776)2
20 (20−1)
= √693760–602176
380
63
= √91584
380
= √241,01
S = 15,52
(7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan sebagai
berikut:
(a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurang 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas
interval ditambah 0,5 sehingga didapatkan : 9,5 21,5 33,5 45,5
57,5 69,5
(b) Mencari nilai Z score untuk batas kelas inteval dengan rumus:
Z = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥
𝑆
Z1 = 9,5−39
15,52 =
−29,5
15,52 = 1,90
Z2 = 21,5−39
15,52=
−17,5
15,52 = 1,12
Z3 = 33,5−39
15,52=
−5,5
15,52 = 0,35
Z4 = 45,5−39
15,52=
6,5
15,52 = 0,41
Z5 = 57,5−39
15,52=
18,5
15,52 = 1,19
Z6 = 69,5−39
15,52=
30,5
15,52 = 1,96
(c) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga batas kelas : 0,4713
0,3686 0,1368 0,1591 0,3830 0,4750
64
(d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka O-Z, yaitu angka baris pertama dikurang baris
kedua, angka baris kedua dikurang angka baris ketiga dan
seterusnya, kecuali untuk angka berbeda pada baris tengah
ditambahkan.
0,4713 – 0,3686 = 0,1027
0,3686 – 0,1368 = 0,2318
0,1368 + 0,1591 = 0,2959
0,1591 – 0,3830 = 0,2239
0,3830 – 0,4750 = 0,092
(e) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden (n=20)
0,1027 x 20 = 2,054
0,2318 x 20 = 4,636
0,2959 x 20 = 5,918
0,2239 x 20 = 4,478
0,092 x 20 = 1,84
Tabel 4.13
Frekuensi yang Diharapkan
Dari Hasil Pengamatan (Fo) untuk Variabel X
No Batas Kelas Z Luas O-Z Luas Tiap kelas
Interval
Fe Fo
1 9,5 1,90 0,4713 0,1027 2,054 3
2 21,5 1,12 0,3686 0,2318 4,636 5
3 33,5 0,35 0,1368 0,2959 5,918 6
4 45,6 0,41 0,1591 0,2239 0,2239 3
65
5 57,5 1,19 0,3830 0,092 4,478 3
6 69,5 1,96 0,4750
∑ 237,1 6,93 1,9938 20
Mencari Chi Kuadrat (X2hitung ) dengan rumus:
X2 = ∑(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘𝐼
= (3−2,054)2
2,054+
(5 −4,636)2
4,636+
(6 −5,918)2
5,918+
(3 −4,478)2
4,478+
(3−1,84)2
1,84
= 0,43 + 0,02 + 0,00 + 0,48 + 0,73
= 1,66
b) Uji Normalitas Distribusi Data (Y)
(1) Menentukan skor besar dan kecil
Skor besar : 60
Skor kecil : 10
(2) Menentukan rentangan (R)
R = 60-10
= 50
(3) Menentukan banyaknya kelas
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,301)
= 1 + 4,293
= 5,293 (dibulatkan)
= 5
(4) Menentukan panjang kelas
66
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑘 =
50
5
= 10
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y
No Kelas F Yi Yi2 FYi FYi2
1 10-20 2 12 144 24 288
2 21-31 9 30 900 270 8100
3 32-42 5 37 1369 185 6845
4 43-53 3 46 2116 138 414
5 54-64 1 55 3025 55 55
∑ 20 7554 672 15702
Setelah tabulasi dan skor soal sampel dalam hal ini media Pop Up Book, maka
dilakukan prosedur sebagai berikut :
(5) Mencari mean dengan rumus
X = ∑𝐹𝑦
𝑛
= 672
20
= 36,6 (dibulatkan)
= 34
(6) Menentukan simpangan baku (S)
S = √𝑛.∑FYi2− (FYi)2
𝑛.(𝑛−1)
= √20.15702−(672)2
20 (20−1)
67
= √314040 –451584
380
= √137544
380
= √361,95
= 19,02
(7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan sebagai
berikut:
(a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurang 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas
interval ditambah 0,5 sehingga didapatkan : 9,5 20,5 31,5 42,5
54,5 64,5
(b) Mencari nilai Z score untuk batas kelas inteval dengan rumus:
Z = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥
𝑆
Z1 = 9,5−34
19,02=
−24,5
19,02 = 1,28
Z2 = 20,5−34
19,02=
−24,5
19,02 = 0,70
Z3 = 31,5−34
19,02=
−2,5
19,02 = 0,13
Z4 =42,5−34
19,02=
8,5
19,02 = 0,44
Z5 = 42,5−34
19,02=
8,5
19,02 = 0,07
Z6 = 64,5−34
19,02=
13,5
19,02 = 1,60
68
(c) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga batas kelas : 0,3997
0,2580 0,0517 0,1700 0,3577 0,4452
(d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka O-Z, yaitu angka baris pertama dikurang baris
kedua, angka baris kedua dikurang angka baris ketiga dan
seterusnya, kecuali untuk angka berbeda pada baris tengah
ditambahkan.
0,3997 – 0,2580 = 0,1417
0,2580 – 0,0517 = 0,2063
0,0517 + 0,1700 = 0,2217
0,1700 – 0,3577 = 0,1877
0,3577 – 0,4452 = 0,0875
(e) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fe) dengan cara
mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n=20)
0,1417 x 20 = 2,834
0,2063 x 20 = 4,126
0,2217 x 20 = 4,434
0,1877 x 20 = 3,754
0,0875 x 20 = 1,75
Tabel 4.15
Frekuensi yang Diharapkan
Dari Hasil Pengamatan (Fo) untuk Variabel Y
No Batas Kelas Z Luas O-Z Luas Tiap kelas
Interval
Fe Fo
69
1 9,5 1,28 0,3997 0,1417 2,834 2
2 20,5 0,70 0,2580 0,2063 4,126 9
3 31,5 0,13 0,0517 0,2217 4,434 5
4 42,5 0,44 0,1700 0,1877 3,754 3
5 54,5 1,07 0,3577 0,0875 1,75 1
6 64,5 1,60 0,4452
∑ 223 5,22 1,6823 20
Mencari Chi Kuadrat (Y2hitung ) dengan rumus:
Y2 = ∑(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘𝐼
=(2 − 2,834)2
2,834+
(9−4,126)2
4,126+
(5−4,434)2
4,434+
(3−3,754)2
3,754+
(1−1,75)2
1,75
= 0,24 + 5,75 + 0,07 + 0,15 + 0,32
= 6,53
Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai X2hitung
dengan X2tabel pada taraf signifikansi d.b = k-3 = 6-3 = 3 = 0,05 didapat X2
tabel =
7,815 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2hitung≤ X2
tabel maka distribusi normal dan sebaliknya jika X2hitung≥ X2
tabel
maka distribusi data tidak normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas
pretest media Pop Up Book (variabel X) memiliki X2hitung= 1,66 , sedangkan
perhitungan uji normalitas pretest tanpa menggunakan media (variabel Y)
memiliki Y2hitung = 6,53. Dari hasil tersebut, ternyata variabel X maupun variabel Y
memiliki nilai X2hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel. Maka dapat disimpulkan, data
pada variabel X dan data variabel Y dinyatakan berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas Pretest
70
Teknik yang digunakan untuk pengujian homogenitas data adalah uji F (Fisher).
F Hitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Data tabel penolong perhitungan uji fisher media pop up book (Variabel X) dan
tanpa menggunakan media pop up book (Variabel Y) pada tabel 4.6 dan tabel 4.9,
dapat digunakan untuk menghitung nilai varian tiap variabel sebagai berikut:
a) Nilai varian variabel X
=𝑁∑𝑋2 −(∑X) 2
n(n−1)=
20(32700)−(750) 2
20(20−1)
=654000−562500
20(19)=
91500
380= 240,7
S1 = √240,7 = 15,51
b) Nilai varian variabel Y
S22 =
𝑁∑𝑌2 −(∑Y) 2
n(n−1)=
20(30300)−(740) 2
20(20−1)
=606000−54600
20(19)=
551400
380= 1451,05
S2 = √1451,05 = 38,09
Hasil hitung diatas, menunjukkan nilai varian (variabel X) = 15,51 dan nilai varian
(variabel Y) = 38,09. Dengan demikian, nilai varian terbesar adalah variabel Y dan
varian terkecil variabel X. Sehingga dapat dilakukan penghitungan uji Fisher
sebagai berikut:
F Hitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
F Hitung = 38,09
15,51 = 0,40
S12
71
Perhitungan Uji homogenitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 dan dkpembilang = na – 1 dan dkpenyebut =
nb-1. apabila Fhitung≤Ftabel, maka kedua kelompok data tersebut memiliki varian
yang sama atau homogen.
Hasil hitung menunjukkan Fhitung = 0,40. Selanjutnya nilai Fhitung dibandingkan
dengan nilai Ftabel untuk 𝛼 = 0,05 dan dkpembilang = 19 dan dkpenyebut= 18 diperoleh
nilai Ftabel = 4,38. Ternyata nilai Fhitung≤Ftabel (0,40 ≤4,38. Maka dapat
disimpulkan kedua kelompok data memiliki varian yang sama atau homogen.
2. Deskripsi Hasil Nilai Posttest Kelas V A dan Kelas V B
Hasil posttest merupakan rumusan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun
hasil test merupakan hasil belajar IPA yang akan dianalisis, yaitu :
a. Kelas V A (Kelas Eksperimen Menggunakan Media Pop Up Book)
Hasil belajar IPA siswa kelas VA yang menerapkan media Pop Up Book yaitu :
Tabel 4.16
Perhitungan Posttest Hasil Belajar Siswa Kelas V A
No Nama Skor Nilai
(X) X2 X x2 Interpretasi
1 Aisyah Kirania 16 80 6400 8 64 S
2 Aliza Leoni 14 70 4900 -2 4 S
3 Anggita Sianturi 18 90 8100 18 324 T
4 Aura Mianda Ahmad 13 65 4225 -7 49 S
5 Aura Agustia Prameswari 12 60 3600 -12 144 R
6 Dhea Ayu Fitriana 15 75 5620 3 9 S
7 Hafiza Dwi Apriani 11 50 2500 -22 484 R
8 Indah Mutiara Putri 17 85 7225 10 100 T
9 Lentera Lexi Triadi 12 60 3600 -12 144 R
10 Mahrani 16 80 6400 8 64 S
11 Marsel Herlangga 11 50 2500 -22 484 R
12 Nadine Helga Muchtar 15 75 5620 3 9 S
13 Naim M. Yusuf Fadillah 18 90 8100 18 324 T
72
14 Neysa Odelia Valencia 17 85 7225 10 100 T
15 Nova Raysa Anjani 13 65 4225 -7 49 S
16 Novia Darmayanti 14 70 4900 -2 4 S
17 Raffi Vilansyah 16 80 6400 8 64 S
18 Rafka Rafael 12 60 3600 -12 144 R
19 Rayhan Hafiz Ramadan 15 70 4900 -2 4 S
20 Yogi Chandra Dinata 16 80 6400 8 64 S
∑X
=
1440
∑X2 =
106440
∑x2=
2632
Sumber : Posttest (Jumat, 26 Juli 2019)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor responden
Kolom 2 adalah nama responden
Kolom 3 adalah jumlah skor benar yang diperoleh siswa.
Kolom 4 adalah skor nilai (X)
Kolom 5 adalah pengkuadratan nilai (X2)
Kolom 6 adalah simpangan data rata-ratanya (x) yang diketahui dari x =
X ˗ x. (x=∑fx / N)
Kolom 7 adalah pengkuadratan nilai simpangan data dari rata-ratanya
(x2).
Kolom 8 adalah interpretasi (T = tinggi, S = sedang, R = rendah).
Selanjutnya dimasukkan kedalam tabulasi frekuensi, guna mencari mean rata-rata
(X). Adapun tabulasi perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Perhitungan Nilai Mean Posttest Siswa Kelas V A
No X F Fx
1 90 2 180
2 85 2 170
3 80 4 320
4 75 2 150
5 70 3 210
6 65 2 130
7 60 3 180
8 50 2 100
Jumlah 20 1440
(Sumber : Hasil analisis penelitian)
Keterangan :
73
Kolom 1 adalah nilai (X)
Kolom 2 adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai tersebut (F)
Kolom 3 adalah hasil perkalian skor nilai (X) dengan Frekuensi (F)
X =∑𝐹𝑥
𝑁=
1440
20= 72
SD =√∑𝑥2
𝑁=√2632
20 = √131,6 = 11,47
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan
kedalam rumus sebagai berikut :
Atas/Tinggi
M + I.SD = 72 + 11,47 = 83,47
Tengah/Sedang
M - I.SD = 72 – 11,47 = 60,53
Bawah/Rendah
Tabel 4.18
Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V A
No Nilai Posttest Kategori Frekuensi %
1 83,47 ke atas Atas / Tinggi 4 20%
2 60,53-83,47 Tengah / Sedang 12 60%
3 60,53 ke bawah Bawah / Rendah 5 25%
Jumlah 20 100%
(sumber : Hasil analisis peneliti)
Ketengan :
Kolom 1 adalah nomor
Kolom 2 adalah posttest siswa kelas V A
Kolom 3 adalah banyaknya siswa yang
mendapatkan nilai tersebut
Kolom 4 adalah (%) data yang
diketahui dari 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝛸 100
Dari analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa pada kelas V A , terdapat: 4 siswa
dikelompok atas/tinggi (20%), 12 siswa dikelompok tengah/sedang (60%), dan 5
siswa dikelompok bawah/rendah (25%).
74
b. Kelas V B (Kelas Kontrol)
Tabel 4.19
Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V B
No Nama Skor Nilai
(Y) Y2 Y y2 Interpretasi
1 Adif Al-Afla 16 80 6400 13 169 T
2 Afira Khanza Zahira 13 65 4225 -2 4 S
3 Az-Zahra Shafia Andini 15 75 5625 8 64 S
4 Bilqis Nadifa Triya Finna 12 60 3600 -7 49 S
5 Bunga Rahimi 18 90 8100 23 529 T
6 Dwi Raffiansyah Putra 13 55 3025 -12 144 R
7 Gita Aulia Putri 15 75 5625 8 64 S
8 Hera Yoga 8 40 1600 -27 729 R
9 Marsel Widiansyah 16 80 6400 13 169 T
10 M. Daffa Algazi 8 40 1600 -27 729 R
11 M. Al-Dieky 13 65 4225 -2 4 S
12 M. Noval Alcachi 15 75 5625 8 64 S
13 Nurdela Echa Oktavia 13 55 3025 -12 144 R
14 Nadhine Alysia Evelyn 14 70 4900 3 9 S
15 Rahma Dani 16 80 6400 13 169 T
16 Rasti Citra Melati 12 60 3600 -7 49 S
17 Revan Okta Venus 15 75 5625 8 64 S
18 Sadewa Alvine Neri 13 65 4225 -2 4 S
19 Salsa Billa 14 70 4900 3 9 S
20 Yulisya Duishil Rahma 13 65 4225 -2 4 S
∑Y=
1340
∑Y2
=
93050
∑y2=
3170
Sumber : Posttest (Selasa,30 Juli 2019)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nomor responden
Kolom 2 adalah nama responden
Kolom 3 adalah jumlah skor benar yang diperoleh siswa.
Kolom 4 adalah skor nilai (Y)
Kolom 5 adalah pengkuadratan nilai (Y2)
Kolom 6 adalah simpangan data rata-ratanya (y) yang diketahui dari y =
Y ˗ y. (y=∑fy / N)
75
Kolom 7 adalah pengkuadratan nilai simpangan data dari rata-ratanya
(y2).
Kolom 8 adalah interpretasi (T = tinggi, S = sedang, R = rendah).
Selanjutnya dimasukkan kedalam tabulasi frekuensi, guna mencari mean rata-rata
(X). Adapun tabulasi dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.20
Perhitungan Nilai Mean Posttest Siswa Kelas V B
No Y F Fy
1 90 1 90
2 80 3 240
3 75 4 300
4 70 2 140
5 65 4 260
6 60 2 120
7 55 2 110
8 40 2 80
Jumlah 20 1340
(Sumber : hasil analisis penelitian)
Keterangan :
Kolom 1 adalah nilai (Y)
Kolom 2 adalah banyaknya siswa yang memperoleh nilai tersebut (F)
Kolom 3 adalah hasil perkalian skor nilai (Y) dengan Frekuensi (Fy)
X= ∑𝐹𝑦
𝑁=
1340
20= 67
SD =√∑𝑦2
𝑁=√3170
20 = √158,5 = 12,58
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan
kedalam rumus sebagai berikut :
Atas/Tinggi
M + I.SD = 67 + 12,58 = 79,58
76
Tengah/Sedang
M - I.SD = 67 – 12,58 = 54,42
Bawah/Rendah
Tabel 4.21
Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas V B
No Nilai Posttest Kategori Frekuensi %
1 79,58 ke atas Atas / Tinggi 4 20%
2 54,42-79,58 Tengah / Sedang 11 55%
3 54,42 ke bawah Bawah / Rendah 4 20%
Jumlah 20 100%
(sumber : Hasil analisis peneliti)
Ketengan :
Kolom 1 adalah nomor
Kolom 2 adalah posttest siswa kelas V B
Kolom 3 adalah banyaknya siswa yang
mendapatkan nilai tersebut
Kolom 4 adalah (%) data yang
diketahui dari 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝛸 100
Dari analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa pada kelas V B , terdapat: 4 siswa
dikelompok atas/tinggi (20%), 11 siswa dikelompok tengah/sedang (55%), dan 4
siswa dikelompok bawah/rendah (20%).
C. Analisis Data Penelitian
Sebelum melakukan uji hipotesis penelitian dengan uji t, akan dilakukan uji
prasyarat analisa data yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas posttest
untuk menetapkan rumus yang digunakan.
1. Uji Normalitas Posttest
77
Pada variabel X media pop up book dan variabel Y tanpa menggunakan media yang
akan uji normalitas adalah uji chi kuadrat.
a. Uji Normalitas Distribusi Data (X)
1) Menentukan skor besar dan kecil
Skor besar : 90
Skor kecil : 50
2) Menentukan rentangan (R)
R = 90 - 50
= 40
3) Menentukan banyaknya kelas
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,301)
= 1 + 4,293
= 5,293 (dibulatkan)
= 5
4) Menentukan panjang kelas
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑘 =
40
5
= 8
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel X
No Kelas F Xi Xi2 FXi FXi2
1 50-58 2 52 2704 104 5408
2 59-67 5 64 4096 320 20480
3 68-76 5 73 5329 365 26645
4 77-85 6 83 6889 498 41334
78
5 86-94 2 88 7744 176 15488
∑ 20 26762 1463 109355
Setelah tabulasi dan skor soal sampel dalam hal ini media pop up book, maka
dilakukan prosedur sebagai berikut :
5) Mencari mean dengan rumus
X = ∑𝐹𝑥
𝑛 =
1463
20 = 73,15 = 73
6) Menentukan simpangan baku (S)
S = √𝑛.∑FXi2− (FXi)2
𝑛.(𝑛−1)
= √20.109355−(1463)2
20 (20−1)
= √2187100–2140369
380
= √46731
380
= √122,97
= 11,08
7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan sebagai
berikut:
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurang 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5 sehingga
didapatkan : 49,5 58,5 67,5 76,5 85,5 94,5
b) Mencari nilai Z score untuk batas kelas inteval dengan rumus:
Z = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥
𝑆
79
Z1 = 49,5−73
11,08 =
−23,5
11,08 = 2,12
Z2 = 58,5−73
11,08=
−14,5
11,08 = 1,30
Z3 = 67,5−73
11,08=
−5,5
11,08 = 0,49
Z4 = 76,5−73
11,08=
−12,5
11,08 = 0,31
Z5 = 85,5−73
11,08=
12,5
11,08 = 1.12
Z6 = 94,5−73
11,08=
21,5
11,08 = 1,94
c) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga batas kelas : 0,4830 0,4032
0,1879 0,1217 0,3686 0,4738
d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka O-Z, yaitu angka baris pertama dikurang baris kedua,
angka baris kedua dikurang angka baris ketiga dan seterusnya,
kecuali untuk angka berbeda pada baris tengah ditambahkan.
0,4830 – 0,4032 = 0,0798
0,4032 – 0,1879 = 0,2153
0,1879 + 0,1217 = 0,3096
0,1217 – 0,3686 = 0,2469
0,3686 – 0,4738= 0,1052
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden (n=20)
0,0798 x 20 = 1,596
0,2153 x 20 = 4,306
80
0,3096 x 20 = 6,192
0,2469 x 20 = 4,938
0,1052x 20 = 2,104
Tabel 4.23
Frekuensi yang Diharapkan
Dari Hasil Pengamatan (Fo) untuk Variabel X
No Batas Kelas Z Luas O-Z Luas Tiap kelas
Interval
Fe Fo
1 49,5 2,12 0,4830 0,0798 1,596 2
2 58,5 1,30 0,4032 0,2153 4,306 5
3 67,5 0,49 0,1879 0,3096 6,192 5
4 76,5 0,31 0,1217 0,2469 4,938 6
5 85,5 0,12 0,3686 0,1052 2,104 2
6 94,5 1,94 0,4738
∑ 432 6,28 2,0382 20
Mencari Chi Kuadrat (X2hitung ) dengan rumus:
X2 = ∑(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘𝐼
= (2−1,596)2
1,596+
(5 −4,306)2
4,306+
(5−6,192)2
6,192+
(6 −4,938)2
4,938+
(2−2,104)2
2,104
= 0,10 + 0,11 + 0,22 + 0,22 + 0,00
= 4,65
b. Uji Normalitas Distribusi Data (Y)
1) Menentukan skor besar dan kecil
Skor besar : 90
81
Skor kecil : 40
2) Menentukan rentangan (R)
R = 90-40
= 50
3) Menentukan banyaknya kelas
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,301)
= 1 + 4,293
= 5,293 (dibulatkan)
= 5
4) Menentukan panjang kelas
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑘 =
50
5 = 10
Tabel 4.24
Distribusi Frekuensi Skor Baku Variabel Y
No Kelas F Yi Yi2 FYi FYi2
1 40-50 4 44 1936 176 30976
2 51-61 6 57 3249 342 116964
3 62-72 6 68 4624 408 166464
4 73-83 3 76 5776 228 51984
5 85-94 1 85 7225 85 7225
∑ 20 22810 1239 373613
Setelah tabulasi dan skor soal sampel dalam hal ini media pop up book, maka
dilakukan prosedur sebagai berikut :
5) Mencari mean dengan rumus
X = ∑𝐹𝑦
𝑛
82
= 1239
20
= 61,95 (dibulatkan)
= 62
6) Menentukan simpangan baku (S)
S = √𝑛.∑FYi2− (FYi)2
𝑛.(𝑛−1)
= √20.373613−(1239)2
20 (20−1)
= √7472260– 1535121
380
= √5937139
380
= √15624,05
= √124,99
= 11,17
7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan sebagai
berikut:
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurang 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval
ditambah 0,5 sehingga didapatkan : 39,5 50,5 61,5 72,5 83,5 94,5
b) Mencari nilai Z score untuk batas kelas inteval dengan rumus:
Z = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠−𝑥
𝑆
Z1 = 39,5−62
11,17=
−22,5
11,17 = 2,01
Z2 = 50,5−62
11,17=
−11,5
11,17 = 1,02
83
Z3 = 61,5−62
11,17=
−0,5
11,17 = 0,04
Z4 =72,5−62
11,17=
10,5
11,17 = 0,94
Z5 = 83,5−62
11,17=
21,5
11,17 = 1,92
Z6 = 94,5−62
11,17=
32,5
11,17 = 2,90
c) Mencari luas O-Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga batas kelas : 0,4778 0,3461
0,0160 0,3264 0,4726 0,4981
d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka O-Z, yaitu angka baris pertama dikurang baris kedua,
angka baris kedua dikurang angka baris ketiga dan seterusnya,
kecuali untuk angka berbeda pada baris tengah ditambahkan.
0,4778 – 0,3461 = 0,1317
0,3461 – 0,0160 = 0,3301
0,0160 + 0,3264 = 0,3424
0,3264 – 0,4726 = 0,1462
0,4726 – 0,4981= 0,0255
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden (n=20)
0,1317 x 20 = 2,634
0,3301 x 20 = 6,602
0,3424 x 20 = 6,848
0,1462 x 20 = 2,924
84
0,0255 x 20 = 0,51
Tabel 4.25
Frekuensi yang Diharapkan
Dari Hasil Pengamatan (Fo) untuk Variabel Y
No Batas Kelas Z Luas O-Z Luas Tiap kelas
Interval
Fe Fo
1 39,5 2,01 0,4778 0,1317 2,634 4
2 50,5 1,02 0,3461 0,3301 6,602 6
3 61,5 0,04 0,0160 0,3424 6,848 6
4 72,5 0,94 0,3264 0,1462 2,924 3
5 83,5 1,92 0,4726 0,0255 0,51 1
6 94,5 2,90 0,4981
∑ 402 8,83 2,137 20
Mencari Chi Kuadrat (Y2hitung ) dengan rumus:
Y2 = ∑(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘𝐼
=(4 − 2,634)2
2,634+
(6 −6,602)2
6,602+
(6 −6,848)2
6,848+
(3 −2,924)2
2,924+
(1 −0,51)2
0,51
= 0,70 + 0,05 + 0,10 + 0,00 + 0,47
= 1,32
Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai X2hitung
dengan X2tabel pada taraf signifikansi d.b = k-3 = 6-3 = 3 = 0,05 didapat X2
tabel =
7,815 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2hitung≤ X2
tabel maka distribusi normal dan sebaliknya jika X2hitung≥ X2
tabel
maka distribusi data tidak normal.
85
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas posttest media Pop Up Book (variabel
X) memiliki X2hitung= 4,65, sedangkan perhitungan uji normalitas posttest tanpa
menggunakan media (variabel Y) memiliki Y2hitung = 1,32. Dari hasil tersebut,
ternyata variabel X maupun variabel Y memiliki nilai X2hitung lebih kecil dari nilai
X2tabel. Maka dapat disimpulkan, data pada variabel X dan data variabel Y
dinyatakan berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Posttest
Teknik yang digunakan untuk pengujian homogenitas data adalah uji F (Fisher).
F Hitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Data tabel penolong perhitungan uji fisher media pembelajaran kantong bilangan
(Variabel X) dan media kartu angka (Variabel Y) pada tabel 4.16 dan tabel 4.19,
dapat digunakan untuk menghitung nilai varian tiap variabel sebagai berikut:
a. Nilai varian variabel X
=𝑁∑𝑋2 −(∑X) 2
n(n−1)=
20(106440)−(1440) 2
20(20−1)
= 2128800−2073600
380=
55200
380= 145,3
S12 = √145,3
S1 = 12,05
b. Nilai varian variabel Y
=𝑁∑𝑌2 −(∑Y) 2
n(n−1)=
20(93050)−(1340) 2
20(20−1)
= 1861000−1795600
380=
65400
380= 172,10
S12
S22
86
S22 = √172,10 = 13,11
Hasil hitung di atas, menunjukkan nilai varian (variabel X) = 12,05 dan nilai varian
(variabel Y) = 13,11 . Dengan demikian, nilai varian terbesar adalah variabel Y dan
varian terkecil variabel X. Sehingga dapat dilakukan penghitungan uji Fisher
sebagai berikut:
F Hitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
F Hitung = 13,11
12,05 = 1,08
Perhitungan Uji homogenitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 dan dkpembilang = na – 1 dan dkpenyebut =
nb-1. apabila Fhitung≤Ftabel, maka kedua kelompok data tersebut memiliki varian
yang sama atau homogen.
Hasil hitung menunjukkan Fhitung = 1,08. Selanjutnya nilai Fhitung dibandingkan
dengan nilai Ftabel untuk 𝛼 = 0,05 dan dkpembilang = 19 dan dkpenyebut= 19 diperoleh
nilai Ftabel = 4,38. Ternyata nilai Fhitung≤Ftabel (1,08 ≤4,38. Maka dapat
disimpulkan kedua kelompok data memiliki varian yang sama atau homogen.
D. Uji Hipotesis Data Penelitian
Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, maka
selanjutnya adalah uji hipotesis penelitian. Untuk mengetahui perbedaan
penggunaan media kantong bilangan dan media kartu angka terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu dibawah ini.
87
Tabel 4.26
Perbedaan Antara Hasil Belajar Siswa
Menggunaan Media Pop Up Book Hasil Posttest
No X Y X X2 Y Y2
1 80 80 8 6400 13 6400
2 70 65 -2 4900 -2 4225
3 90 75 18 8100 8 5625
4 65 60 -7 4225 -7 3600
5 60 90 -12 3600 23 8100
6 75 55 3 5620 -12 3025
7 50 75 -22 2500 8 5625
8 85 40 10 7225 -27 1600
9 60 80 -12 3600 13 6400
10 80 40 8 6400 -27 1600
11 50 65 -22 2500 -2 4225
12 75 75 3 5620 8 5625
13 90 55 18 8100 -12 3025
14 85 70 10 7225 3 4900
15 65 80 -7 4225 13 6400
16 70 60 -2 4900 -7 3600
17 80 75 8 6400 8 5625
18 60 65 -12 3600 -2 4225
19 70 70 -2 4900 3 4900
20 80 65 8 6400 -2 4225
∑ 1440 1340 106440 93050
Berdasarkan tabel di atas, maka langkah selanjutnya data tersebut dimasukkan ke
dalam rumus perhitungan test “t”, dengan langkah awal yaitu mencari mean x –
dan y.
Adapun hasil perhitungannya adaalah sebagai berikut :
1) Mencari mean x dan y
a. Mencari mean variabel x
Mean X1=𝐹𝑥
𝑁=
1440
20= 72
c. Mencari mean variabel y
88
Mean Y2=𝐹𝑦
𝑁=
1340
20= 67
2. Mencari standar deviasi nilai variabel x dan variabel y
a. Mencari standar deviasi nilai variabel x
SD =√∑𝑥2
𝑁=√2632
20 = √131,6 = 11,47
b. Mencari standar deviasi nilai variabel y
SD =√∑𝑦2
𝑁=√3170
20 = √158,5 = 12,58
3. Mencari varian variabel X dan Y
a. Mencari varian hasil belajar matematika siswa kelas I A yang
menggunakan media kantong bilangan (variabel X)
=𝑁∑𝑋2 −(∑X) 2
n(n−1)=
20(106440)−(1440) 2
20(20−1)
= 2128800−2121100
380=
7700
380= 20,26
S12 = √20,26
S1 = 4,50
b. Mencari varian hasil belajar matematika siswa kelas V B yang
menggunakan media kartu angka (variabel Y)
=𝑁∑𝑌2 −(∑Y) 2
n(n−1)=
20(93050)−(1340) 2
20(20−1)
= 1861000−1856820
20(19)=
4180
380= 11
S22 = √11
S2 = 3,31
S12
S22
89
4. Mencari interpretasi terhadap t
T =𝑋
1−𝑋
2
√𝑆12
𝑛1+
S2 2
𝑛2
=72−67
√20,26
20+
11
20
=5
√3126
20
=5
√1,563=
5
1,26 = 4,00
Sebelum dikonsultasikan dengan ttabel ditentukan dahulu df atau db = (N1 + N2) – 2
= (20 + 20) – 2 = 40 – 2 = 38. (menjadi 40) pada taraf signifikan 5% yaitu 2,021.
Dengan demikian thitung> ttabel(4,00 > 2,021) yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam
penelitian ini diterima, yaitu hasil belajar IPA siswa kelas V yang diajarkan dengan
menggunakan media pop up book lebih baik dari pada siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan media pop up book di SDN 99 Kota Bengkulu. Sedangkan Ho ditolak,
hasil belajar IPA siswa kelas V yang diajarkan dengan menggunakan media pop up
book tidak lebih baik dari pada siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media
pop up book di SDN 99 Kota Bengkulu.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan persiapan penelitian yaitu menentukan
waktu dan tempat penelitian, setelah waktu dan tempat sudah ditentukan kemudian
mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen sebelumnya
divalidkan oleh pakar ahli terlebih dahulu.
Dalam penelitian ini menggunakan media pembelajaran yaitu media pop up book
yang diajarkan pada kelas VA dan tanpa menggunakan media yang diajarkan pada
kelas V B. Sebelum dilakukan pembelajaran siswa diberikan pretest terlebih
90
dahulu. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai
materi menyelesaikan soal yang akan diajarkan. Hasil pretest ini dapat digunakan
untuk memperkirakan pada bagian mana yang belum dikuasai dan sudah dikuasai
oleh siswa pada materi tumbuhan hijau.
Setelah dilakukan pretest baru peneliti melaksanakan proses pembelajaran. Proses
pembelajaran dilakukan 6 kali pertemuan. 3 kali pertemuan pada kelas V A dan 3
kali pertemuan pada kelas V B. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, siswa
diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar. Rata-rata posttest di kelas VA
adalah 80 sedangkan rata-rata posttest di kelas VB adalah 75. Data tersebut dapat
dilihat pada halaman 67 dan 70. Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai posttest
kelas V A paling banyak antara nilai 60 - 90 sedangkan pada tabel 4.21 nilai posttest
kelas V B paling banyak antara nilai 54,42 - 79,58. Adanya pretest dan posttest ini
dapat digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa setelah digunakan
media pop up book.
Rata-rata selisih hasil belajar pada kelas VA adalah 34 sedangkan pada kelas VB
adalah 30. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata selisih hasil belajar
kelas VA lebih tinggi dibandingkan kelas VB. Ini berarti bahwa dengan media pop
up book pada materi tumbuhan hijau lebih mudah dipahami dibandingkan tidak
menggunakan media pop up book.
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan media pop up book ini yang
pertama kali adalah guru menjelaskan kepada siswa materi tumbuhan hijau. Dalam
proses pembelajaran ini guru membagi menjadi 5 kelompok dan di setiap kelompok
diberikan media pop up book kemudian guru menjelaskan kepada siswa materi
91
tumbuhan hijau, siswa bergantian melakukan tanya jawab antar kelompok masing-
masing, kemudian ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dengan
menggunakan media pop up book.
Media pop up book adalah sebagai buku yang berisi catatan atau kertas bergambar
tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif pada saat dibuka seolah-olah ada
sebuah benda yang muncul dari dalam buku51
Dengan menggunakan pop up book. sebagai media pembelajaran IPA dalam materi
tumbuhan hijau mempermudah siswa dalam menguasai konsep serta
mempermudah guru dalam menyampaikan materi.
Manfaat dari penggunaan media pop up book diantaranya sebagai berikut:
6. Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan memperlakukannya
dengan lebih baik.
7. Mendekatkan hubungan anak dengan orang tua.
8. Mengembangkan kreativitas anak.
9. Merangsang imajinasi anak.
10. Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu
benda (pengenalan benda). 52
Dalam penelitian sudah dilihat bahwa media pop up book bermanfaat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, ketika pembelajaran berlangsung siswa lebih
aktif belajar dan rasa ingin tahunya meningkat. Antusias siswa juga tinggi, dapat
51 Giyanti, Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Untuk Peserta Didik Tunarungu
Smp-Lb Pada Materi Gerak Dan Gaya, Vol 03, No. 03, (2018), h. 21. 52
Tisna Umi Hanifah, Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (Studi Eksperimen Di Tk Negeri Pembina Bulu
Temanggung,Vol. 02 No 03, h. 50
92
dilihat dari siswa yang fokus memperhatikan pembelajaran dan berani untuk
mencoba menggunakan media di depan kelas.
Media pop up book berpotensi untuk dikembangkan sebagai media karena memiliki
kelebihan, diantaranya :
5) Dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan pengamatan karena tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas.
6) Bersifat konkret, yang berarti lebih realistis dari pada media verbal.
7) Dapat menjadi sumber belajar untuk semua usia karena setiap halaman buku
dapat diisi dengan gambar dan informasi yang sesuai konsep.
8) Media pop up book memiliki ruang-ruang dimensi dimana buku ini bias
berbentuk struktur tiga dimensi sehingga buku ini lebih menarik untuk dibaca,
Selain itu, penggunaan material buku yang lebih berkualitas juga membuat
buku ini lebih mahal.53
Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan penggunaan media pop up book
memudahkan anak untuk memahami materi pelajaran yang ada pada media pop up
book tersebut. Selain itu, diharapkan dapat mengembangkan saraf motorik anak
karena adanya kegiatan membuka, menutup, melipat, menarik, maupun mendorong
yang ada di media pop up book.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa sangat senang dan aktif. Situasi kelas
sedikit ribut karena siswa antusias untuk memperhatikan media dan materi
pembelajaran kemudian mengerjakan soal. Siswa pun lebih berani ke depan kelas
53 Nur Halisah, Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Guna Menunjang Penguasaan
Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di Tingkat Sma/Ma,Vol. 04. No. 03,
h.34
93
dan tidak sabar menunggu giliran untuk mencoba menjawab pertannyaan. Ketika
mengerjakan posttest pun siswa sangat tenang dan hasilnya tidak mengecewakan.
Berdasarkan data yang dianalisis, maka dapat diketahui adanya perbedaan antara
penggunaan media pop up book dengan tidak menggunakan media pop up book
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan media pop
up book siswa lebih aktif, antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan berani ke
depan kelas menjawab soal saat disuruh guru. Sedangkan tanpa menggunakan
media pop up book siswa kurang antusias dan ada beberapa siswa masih bingung
untuk menjawab pertanyaan. Suatu proses pembelajaran yang membuat semua
siswa merasa senang akan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dan tidak
merasa bosan sehingga hasil belajar yang diperoleh akan memuaskan, karena dari
pembahasan di atas dapat terbukti bahwa media yang digunakan oleh guru itu
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Kemampuan belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor sekolah yang salah satunya
mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dengan media yang digunakan oleh guru.
Media yang menarik perhatian siswa dan menumbukan semangat belajar siswa
akan menyebabkan hasil belajar siswa yang memuaskan.54
54 Ni Nyoman Parwati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: Rajawali Pers, 2018), h. 42-49.
94
Hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran ini dapat dilihat pada
hasil pretest dan posttest pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 27 Perbandingan Hasil Belajar Kelas VA dan Kelas VB
Perbedaan Hasil Belajar Siwa Kelas A dan Kelas B
Kelas Pretest Posttest
Kelas Eksperimen (VA) 80% 90%
Kelas Control (VB) 75% 85%
Dan juga dapat dilihat dari hasil hipotesis dengan menggunakan uji “t” terhadap
kedua kelompok dengan hasil yang diperoleh, thitung = 4,00 sedangkan ttabel dengan
df 40 pada taraf signifikan 5% yaitu 2,021.
Tabel 4.28
Perbedaan Aktivitas Siswa Yang Menggunakan Media Pop Up Book Dengan
Tanpa Menggunakan Media
Media
Media Pop Up Book ( A ) Media Konvensional ( B )
Pada saat proses belajar mengajar
berlangsung siswa kelihatan lebih
senang dan aktif bertanya, serta antusias
yang tinggi saat menghitung sedotan.
Pada saat belajar mengajar
berlangsung, siswa merasa sedikit
jenuh karena hanya memperhatikan
guru menjelaskan materi dengan
menulis di papan tulis.
Situasi kelas sedikit ribut pada saat
sedang belajar karena siswa antusias
dan tidak sabar menunggu giliran untuk
membuka media pop up book dan
menjawab pertanyan.
Situasi kelas sedikit tenang karena
siswa masih bingung .
Siswa lebih berani ke depan kelas dan
menjawab pertanyaan baik dari
kelompok maupun guru bahkan
antusiasnya saat tinggi.
Hanya beberapa siswa yang aktif pada
proses belajar mengajar, ketika disuruh
ke depan kelas mereka masih malu.
95
Siswa menjawab soal-soal Posstest
dengan jelas dan cepat (hal ini
dikarenakan pada saat proses
pembelajaran siswa aktif dan fokus)
Siswa menjawab soal-soal Posstest
memakan waktu yang cukup lama (hal
ini dikarenakan pada saat proses
pembelajaran siswa kurang aktif dan
kurang fokus memperhatikan
pembelajaran.
Hasil nilai Posstest 88% Hasil nilai Posstest 84%
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) dalam
penelitian ini diterima, yaitu hasil belajar IPA siswa kelas V yang diajarkan dengan
menggunakan media pop up book lebih baik dari pada siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan media pop up book di SD Negeri 99 Kota Bengkulu. Karena dengan
menggunakan media pop up book siswa lebih aktif, antusias dalam mengikuti
pembelajaran, berani ke depan kelas menjawab pertanyaan saat disuruh guru dan
hasil belajarnya memuaskan. Dibuktikan pada analisis uji t diperoleh hasil thitung >
ttabel yaitu (4,00> 2,021), dengan nilai rata-rata hasil posttest kelas V A lebih tinggi
dibandingkan kelas V B, yaitu 72 > 67.
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan antara penggunaan media pop up book dengan tanpa
menggunakan media pop up book terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 99 Kota
Bengkulu. Dapat dilihat dari hasil hipotesis dengan menggunakan uji “t” terhadap
kedua kelompok dengan hasil yang diperoleh, thitung = 4,00 sedangkan ttabel dengan
df 40 pada taraf signifikan 5% yaitu 2,021. Demikian thitung > ttabel (4,00 > 2,021)
yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima, yaitu hasil belajar
IPA siswa kelas V yang di ajarkan dengan menggunakan media pop up book lebih
baik dari pada siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media pop up book di SDN
99 Kota Bengkulu. Dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA Posttest
kelas VA lebih tinggi dibandingkan kelas VB, yaitu Posstest 90% > Posstest 85%
B. Saran
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
bagi berbagai pihak sebagai sebuah masukan yang bermanfaat demi kemajuan
dimasa mendatang. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Bagi guru yang melaksanakan media pop up book.
Bagi seorang guru diharapkan dalam melaksanakan media pop up book ini
hendaknya lebih efektif dan betul-betul profesional dengan mempertimbangkan
beberapa aspek diantaranya kesesuaian dengan langkah-langkah dalam penggunaan
media tersebut.
97
2. Bagi peserta didik
Jika ingin mendapatkan nilai yang maksimal, sebagai peserta didik maka
perhatikanlah apa yang disampaikan oleh guru sebelum memberikan tugas.
Jadikanlah prestasi belajar sebagai suatu hasil yang dapat memotivasi diri untuk
lebih giat belajar lagi.
3. Bagi peneliti yang akan datang
Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode pengamatan
yang lebih panjang dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
98
99