Impedansi Input Saluran Koaksial
-
Upload
anisa-diana -
Category
Documents
-
view
489 -
download
25
description
Transcript of Impedansi Input Saluran Koaksial
IMPEDANSI INPUT KABEL KOAKSIAL
I. PENDAHULUAN
Ujung Saluran Terbuka
Pada frekuensi rendah, kabel yang ujungnya terbuka bereaksi seperti kapasitor dengan
pergeseran phasa -90 derajat. Bila frekuensi ditingkatkan, induktansi kabel akan menjadi efektif
dan sudut phasa menjadi lebih kecil, selanjutnya terjadi resonansi (fo). Jika frekuensi
ditingkatkan terus, phasa berganti diantara nilai kapasitif dan induktif. Untuk menentukan nilai
konstanta kapasitif saluran (C) digunakan rumus berikut :
C = 1/ (2*phi*f*C) → C = C/1
dimana Ø = -90 derajat.
Ujung Saluran Terhubung Singkat
Reaktansi induktif terjadi saat phasa positif, jika sudut phasa 45 derajat, maka bagian
real sama dengan bagian imaginer, yakni :
Re = m = Zin/ (2)^-½
L = Zin/ (2*phi)*(2)^-½
Ujung Saluran Diterminasi dengan Impedasi Karakteristiknya
Jika saluran diterminasi dengan impedansi karakteristiknya, maka sudut phasa secara
teoritis akan ZERO. Tetapi pengaruh kapasitig soket pengukuran menyebabkan sudut phasa
negatif.
II. ALAT DAN BAHAN
Nama Alat Jumlah
Generator fungsi 1
Osiloskop Digital 1
Resistor : 1 ohm 60 ohm
11
Saluran SO 3557-5C 1
III. GAMBAR RANGKAIAN
IV. LANGKAH KERJA
1) Merangkai rangkaian seperti diagram rangkaian, jaga tegangan input konstan 2Vpp.
Mengisi tabel 1
2) Menghubung singkat ujung saluran. Mengisi tabel 2
3) Terminasi ujung saluran dengan impedansi karakteristiknya, Z = 60 ohm. Mengisi tabel 3
4) Hitung nilai C, L, Z
V. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1
F (kHz) I1 (mA) Zin (ohm) Ø
10 140 14.2 64.9
100 320 5.94 60
200 412 3.59 65.9
300 752 2.66 129.7
400 736 2.71 17.28
500 624 3.2 9
600 568 3.52 10.29
700 512 3.9 32.7
1000 560 3.57 1.81
Tabel 2
F (kHz) I1 (mA) Zin (ohm) Ø
10 140 2.86 14.7
100 320 3.3 30.02
200 412 3.57 22.98
300 752 4.56 9
400 736 4.17 32
500 624 4.3 45.47
600 568 2.94 36
700 512 2.94 7.58
1000 560 3.23 46.55
Tabel 3
F (kHz) I1 (mA) Zin (ohm) Ø
10 140 6.4 7.35
100 320 5 7.2
200 412 3.9 1.16
300 752 4.63 31.64
400 736 4.38 42.35
500 624 4.03 33.96
600 568 3.33 17.14
700 512 3.42 15.42
1000 560 3.67 36
VI. PEMBAHASAN (ANALISA)
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran impedansi input pada ujung terbuka, frekuensi
yang digunakan dari 10kHz sampai 1MHz. Pada frekuensi 10kHz menghasilkan arus sebesar
14mA. Apabila frekuensi makin besar maka arus yang mengalir makin besar. Titik maksimal
arus pada saat 300kHz, namun turun pada frekuensi 400kHz, dengan nilai 736mA.
Pada ujung saluran yang dihubung singkat, apabila frekuensinya makin besar, arus yang
mengalir juga makin besar, namun arus yang mengalir akan turun pada frekuensi 500kHz. Pada
saat frekuensi terlalu tinggi arus yang mengalir tidak menentu.
Saat determinasi karakteristik koaksial didapatkan arus yang mengalir sesuai, walaupun
frekuensinya tinggi. Karena koaksial dipasang dengan impedansi karakteristik pada kabel
koaksial.
VII. KESIMPULAN
◦ Impedansi saluran akan bergantung pada frekuensi dan panjang saluran.
◦ Sudut fasa 45 derajat tidak dapat dicapai karena dalam saluran tidak akan lepas dari efek
resistif.
◦ Pembebanan mempengaruhi besar sudut fasa, kecuali pada frekuensi 10kHz.