Impaksi sedikit

download Impaksi sedikit

of 7

Transcript of Impaksi sedikit

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    1/7

    Definisi

    Gigi Impaksi adalah gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang

    seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukuppada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar dari gigi

    tersebut.1

    Insiden impaksi yang paling sering terjadi adalah pada gigi molar tiga. Hal

    tersebut karena gigi molar ketiga adalah gigi yang terakhir tumbuh, sehingga

    sering mengalami impaksi karena tidak ada atau kurangnya ruang yang memadai.

    .ETIOLOGI

    Etiologi dari gigi impaksi bermacam-macam diantaranya kekurangan ruang, kista,

    gigi supernumerer, retensi gigi sulung, infeksi, trauma, anomali dan kondisi

    sistemik.8 aktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya impaksi gigi

    adalah ukuran gigi. !edangkan faktor yang paling erat hubungannya dengan

    ukuran gigi adalah bentuk gigi. "entuk gigi ditentukan pada saat konsepsi. !atuhal yang perlu diperhatikan dan perlu diingat bah#a gigi permanen sejak erupsi

    tetap tidak berubah.$

    %ada umumnya gigi susu mempunyai besar dan bentuk yang sesuai serta letaknya

    terletak pada maksila dan mandibula. &etapi pada saat gigi susu tanggal tidak

    terjadi celah antar gigi, maka diperkirakan akan tidak cukup ruang bagi gigi

    permanen penggantinya sehingga bisa terjadi gigi berjejal dan hal ini merupakan

    salah satu penyebab terjadinya impaksi.$

    %enyebab meningkatnya impaksi gigi geraham rahang ba#ah disebabkan oleh

    karena faktor kekurangan ruang untuk erupsi. Hal ini dapat dijelaskan antara lain

    jenis makanan yang dikonsumsi umumnya bersifat lunak, sehingga untuk

    mencerna tidak memerlukan kerja yang kuat dari otot-otot pengunyah, khususnya

    rahang ba#ah menjadi kurang berkembang.'

    Istilah impaksi biasanya diartikan untuk gigi yang erupsi oleh sesuatu sebab

    terhalang, sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi

    yang normal di dalam deretan susunan gigi geligi. Hambatan halangan ini

    biasanya berupa hambatan dari sekitar gigi atau hambatan dari gigi itu sendiri.(

    )Hambatan dari sekitar gigi dapat terjadi karena *( 1. &ulang yang tebal serta

    padat +. &empat untuk gigi tersebut kurang . Gigi tetangga menghalangi

    erupsi gigi tersebut $. danya gigi desidui yang persistensi

    '. aringan lunak yang menutupi gigi tersebut kenyal atau liat

    Hambatan dari gigi itu sendiri dapat terjadi oleh karena * 1. /etak benih abnormal,hori0ontal, ertikal, distal dan lain-lain. +. 2aya erupsi gigi tersebut kurang.

    Etiologi Gigi Terpendam Menurut Berger (

    Kausa lokal

    1. %osisi gigi yang abnormal

    +. &ekanan terhadap gigi tersebut dari gigi tetangga

    . %enebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut

    $. 3urangnya tempat untuk gigi tersebut

    '. Gigi desidui persintensi 4tidak mau tanggal5

    6. %encabutan gigi yang prematur

    ). Inflamasi yang kronis yang menyebabkan penebalan mukosa sekeliling gigi

    8. danya penyakit-penyakit yang menyebabkan nekrose tulang karena inflamasi

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    2/7

    atau abses yang ditimbulkannya

    %erubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem pada anak-anak.

    Kausa umum1. 3ausa prenatal

    a. 3eturunan

    b.Miscegenation

    +. 3ausa postnatal

    !emua keadaan atau kondisi yang dapat mengganggu pertumbuhan pada anak-

    anak seperti * 7icketsia, nemi, !yphilis kongenital, &", Gangguan kelenjar

    endokrin dan 9alnutrisi

    . 3elainan pertumbuhan

    a. Cleido cranial dysostosis

    &erjadi pada masa kongenital dimana terjadi kerusakan atau ketidakberesan

    dari pada tulang cranial. Hal ini biasanya diikuti dengan persistensi gigisusu dan tidak erupsinya atau tidak terdapat gigi permanen, juga ada

    kemungkinan dijumpai gigi supernumeri yang rudimeter.

    b. Oxycephali

    !uatu kelainan dimana terdapat kepala yang lonjong diameter muka

    belakang sama dengan dua kali kakan atau kiri. Hal ini mempengaruhi

    pertumbuhan rahang.

    GIGI YANG PALING E!ING MENGALAMI IMPAKI

    Gigi impaksi merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Gigi

    impaksi merupakan sumber potensial yang terus menerus dapat menimbulakan

    keluhan sejak gigi mulai erupsi. 3eluhan utama yang paling sering dirasakan

    adalah rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi di sekeliling gusi gigi tersebut

    bahkan kadang-kadang dapat mempengaruhi estetis.

    Gigi molar tiga adalah gigi yang paling akhir erupsi dalam rongga mulut, yaitu

    pada usia 18-+$ tahun. 3eadaan ini kemungkinan menyebabkan gigi molar tiga

    lebih sering mengalami impaksi dibandingkan gigi yang lain karena seringkali

    tidak tersedia ruangan yang cukup bagi gigi untuk erupsi. 9enurut hu yang

    dikutip oleh lamsyah dan !itumarong, +8, : dari )$68 pasien mengalami

    impaksi, dan gigi molar tiga mandibula yang paling sering mengalami impaksi

    48+,':5.

    dapun sumber lain yang menyebutkan bah#a erupsi gigi molar ketiga rahangba#ah banyak ditemukan pada pasien berusia 16 sampai dengan +1 tahun.

    2isebutkan bah#a penyebab adanya kesulitan erupsi gigi adalah kurangnya atau

    terbatasnya ruang untuk erupsi, sehingga gigi molar ketiga ba#ah sering

    mengalami impaksi.

    PE!T"MB"#AN MOLA! KETIGA !A#ANG BA$A#

    Gigi geraham bungsu ba#ah adalah gigi terakhir pada lengkung mandibula dan

    gigi kedelapan dari garis tengah. Ia membantu gigi-geligi molar ba#ah lain dalam

    mengelilingi dan menghancurkan makanannya, #alaupun sering ia tidak dapat

    melakukan fungsinya karena posisinya yang buruk, misalnya impaksi. 3arena

    alasan ini banyak contoh gigi molar ketiga praktis tampak tidak terkikis

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    3/7

    3ronologi pertumbuhan gigi molar ketiga yaitu *

    a5 &ahap inisiasi, terjadi pada umur .' ; $ tahun. &ahap inisiasi adalah

    permulaan pembentukan kuntum gigi 4bud5 dari jaringan epitel mulut.b5 3alsifikasi dimulai, pada umur 8-1< tahun

    c5 %embentukan mahkota, pada umur 1+-16 tahun.

    d5 &ahap erupsi, pada umur 1)-+1 tahun.

    e5 %embentukan akar selesai, terjadi pada umur 18-+' tahun.

    7ata-rata gigi molar ketiga ba#ah mengalami kalsifikasi pada usia ( tahun dan

    erupsi penuh pada usia +< tahun. %roses pembentukan akar sempurna terjadi pada

    usia ++ tahun. 2engan keluarnya gigi molar ketiga, maka selesailah proses erupsi

    aktif gigi tetap.

    %uncak tonjol mesial dan distal dari gigi molar ketiga ba#ah dapat diidentifikasi

    pada usia kurang dari 8 tahun. 3alsifikasi enamel lengkap terjadi pada usia 1+

    sampai 16 tahun. Erupsi terjadi antara usia 1' sampai +1 tahun atau lebih dan akarterbentuk lengkap antara usia 18 sampai +' tahun

    9olar ketiga ba#ah klasik mempunyai bentuk mahkota yang sangat mirip dengan

    molar kedua ba#ah, dengan $ cuspis dan morfologi molar ba#ah yang khas

    seperti yang telah diuraikan sebelumnya, tetapi dengan lebih banyak fisura

    tambahan yang berjalan dari fossa sentral. !eperti pada gigi geraham bungsu atas,

    bentuk dasarnya menjadi sasaran banyak ariasi.

    "ila dilihat dari permukaan oklusal, kecembungan permukaan bukal yang jelas

    mudah dibedakan dari permukaan lingual yang lebih datar. "agan oklusal

    peripheral secara keseluruhan serupa dengan molar ba#ah lain yang secara kasar

    berbentuk bujur atau empat persegi, teteapi sudutnya cenderung lebih membulat

    sampai tingkat beberapa molar ketiga ba#ah mempunyai bagan oklusal hampir

    bundar. /ebar bukolingual gigi ini terkecil pada ujung distal.

    %ada dasarnya dua akar, satu mesial dan satu distal, mirip dengan molar ba#ah

    lain, kecuali bah#a ia lebih pendek dan tidak berkembang baik atau bisa

    cenderung saling berfusi menjadi satu massa kerucut dalam beberapa kasus.

    /engkungan akar selalu ke distal, dan biasanya lebih besar daripada molar kedua

    ba#ah. 2engan cara yang sama, lengkungan akar molar kedua ba#ah distal lebih

    jelas daripada molar pertama ba#ah.

    KLAI%IKAI IMPAKI GIGI MOLA! KETIGA !A#ANG BA$A#

    Berdasarkan sifat &aringan

    "erdasarkan sifat jaringan, impaksi gigi molar ketiga dapat diklasifikasikanmenjadi

    1. Impaksi jaringan lunak

    danya jaringan fibrous tebal yang menutupi gigi terkadang mencegah erupsi

    gigi secar normal. Hal ini sering terlihat pada kasus insisius sentral permanen,

    di mana kehilangan gigi sulung secara dini yang disertai trauma mastikasi

    menyebabkan fibromatosis

    +. Impaksi jaringan keras

    3etika gigi gagal untuk erupsi karena obstruksi yang disebabkan oleh tulang

    sekitar, hal ini dikategorikan sebagai impaksi jaringan keras. 2i sini, gigi

    impaksi secara utuh tertanam di dalam tulang, sehingga ketika flap jaringan

    lunak direfleksikan, gigi tidak terlihat. umlah tulang secara ekstensif harus

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    4/7

    diangkat, dan gigi perlu dipotong-potong sebelum dicabut.

    Klasifikasi $inter1is panjang molar ketiga mengarah ke distal atau ke posterior

    menjauhi molar kedua

    Horisontal* >is panjang gigi impaksi horisontal

    Horisontal* >is panjang gigi impaksi horisontal

    "ukal atau lingual* !ebagai kombinasi impaksi yang dideskripsikan di atas,gigi juga dapat mengalami impaksi secara bukal atau secara lingual

    &ransersal* Gigi secara utuh mengalami impaksi pada arah bukolingual

    !ignifikansi* &iap inklinasi memiliki arah pencabutan gigi secara definitif.

    !ebagai contoh, impaksi mesioangular sangat mudah untuk dicabut dan

    impaksi distoangular merupakan posisi gigi yang paling sulit untuk dicabut.

    Gigi maksila dengan posisi bukal lebih mudah dicabut karena tulang yang

    menutupi gigi lebih tipis, sedangkan gigi pada sisi palatal tertutupi jumlah tulang

    yang banyak, dan membuat ekstraksi sulit untuk dilakukan.

    %osisi mesioangular paling sering terjadi pada impaksi gigi ba#ah sedangkan

    posisi distoangular paling sering terjadi pada impaksi gigi atas. ?ntungnya kedua

    gigi tersebut juga paling mudah pencabutannya. 2idasarkan pada hubungan

    ruang, impaksi juga dikelompokkan berdasarkan hubungan bukal- lingualnya.

    3ebanyakan impaksi 9olar ketiga ba#ah mempunyai mahkota mengarah ke

    lingual. %ada impaksi 9olar ketiga yang melintang, orientasi mahkota selalu ke

    lingual. Hubungan melintang juga terjadi pada impaksi gigi atas tetapi jarang.

    Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Menurut Kille' dan Ka'

    3illey dan 3ay mengklasifikasikan kondisi erupsi gigi molar ketiga impaksi dan

    jumlah akar ke dalam tiga kategori.

    1. Erupsi+. Erupsi sebagian

    . &idak erupsi

    3erusakan atau keluhan yang ditimbulkan dari impaksi dapat berupa*

    1. Inflamasi

    Inflamasi merupakan suatu perikoronitis yang lanjutannya menjadi abses

    dento-aleolar akut-kronis, ulkus sub-mukus yang apabila keadaan tubuh

    lemah dan tidak mendapat pera#atan dapat berlanjut menjadi osteomyelitis.

    "iasanya gejala-gejala ini timbul bila sudah ada hubungan soket gigi atau

    folikel gigi dengan rongga mulut.

    +. 7esorpsi gigi tetangga

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    5/7

    !etiap gigi yang sedang erupsi mempunyai daya tumbuh ke arah oklusal gigi

    tersebut. ika pada stadium erupsi, gigi mendapat rintangan dari gigi tetangga

    maka gigi mempunyai daya untuk mela#an rintangan tersebut tumbuh ke arahoklusal gigi tersebut. 9isalnya gigi terpendam molar ketiga dapat menekan

    molar kedua, kaninus dapat menekan insisius dua dan premolar. %remolar dua

    dapat menekan premolar satu. 2isamping mengalami resorpsi, gigi tetangga

    tersebut dapat berubah arah atau posisi.

    . 3ista

    !uatu gigi yang terpendam mempunyai daya untuk perangsang pembentukan

    kista atau bentuk patologi terutama pada masa pembentukan gigi. "enih gigi

    tersebut mengalami rintangan sehingga pembentukannya terganggu menjadi

    tidak sempurna dan dapat menimbulkan primordial kista dan folikular kista.

    $. 7asa sakit

    7asa sakit dapat timbul bila gigi terpendam menekan syaraf atau menekan gigitetangga dan tekanan tersebut dilanjutkan ke gigi tetangga lain di dalam

    deretan gigi, dan ini dapat menimbulkan rasa sakit. 7asa sakit dapat timbul

    karena *

    a. %eriodontitis pada gigi yang mengalami trauma kronis

    b. Gigi terpendam langsung menekan nerus aleolaris inferior pada kanalis

    mandibularis.

    Gigi molar ketiga rahang ba#ah impaksi dapat mengganggu fungsi pengunyah

    dan sering menyebabkan berbagai komplikasi. 3omplikasi yang terjadi dapat

    berupa resorbsi patologis gigi yang berdekatan, terbentuknya kista folikuler, rasa

    sakit neurolgik, perikoronitis, bahaya fraktur rahang akibat lemahnya rahangdan

    berdesakan gigi anterior akibat tekanan gigi impaksi ke anterior. 2apat pula

    terjadi periostitis, neoplasma dan komplikasi lainnya.

    @ IA2I3!I 2A 3BA&7I2I3!I B2BA&E3&B9I

    @ Indikasi *

    @ 1. %encegahan dari terjadinya infeksi, misalnyaC

    @ %erikoronitis

    @ 9erupakan peradangan pada jaringan lunak disekeliling gigi yang akan erupsi.

    @ 3ista odontogenik dan neoplasma

    @ 9erupakan suatu gigi yang impaksi mempunyai daya untuk merangsangpembentukan kista atau bentuik patologi terutama pada masa pembentukan gigi.

    "enih gigi tersebut mengalami rintangan sehingga pembentukannya terganggu

    menjadi tidak sempurna dan dapat menimbulkan premordial kista dan folikular

    kista

    @ +. ?sia muda

    @ !ecara umum sebaiknya pencabutan gigi molar tiga impaksi dilakukan saat masih

    muda yaitu pasien diba#ah +'-+6 tahun. Ini merupakan tindakan profilaktik atau

    preentif dari infeksi lain, selainitu mineralisasi tulang mengakibatkan pencabutan

    gigi lebih sulit dan lebih traumatik sesudah usia +' atau +6 dan celah ligamen

    periodontiumD folikular mengecil atau tidak ada.

    @ . danya keadaan patologi 4odontogenik5, seperti karies

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    6/7

    @

    @ Gigi yang impaksi juga bertendensi menimbulkan infeksi atau karies pada gigi di

    dekatnya. ukup banyak kasus karies pada gigi molar dua karena gigi molarketiga mengalami impaksi. Gigi molar ketiga merupakan penyebab tersering

    karies pada molar kedua karena retensi makanan. 3aries distal molar kedua yang

    disebabkan oleh karies posisi gigi molar ketiga.

    @ $. %enyimpangan panjang lengkung rahang dan untuk membantu

    mempertahankan stabilitas hasil pera#atan ortodonsi. %encabutan gigi impaksi

    pada pera#atan ortodontik dapat menjadi suatu indikasi apabila ruangan yang

    dibutuhkan kurang untuk ekspansi lengkung gigi atau juga dikha#atirkan akan

    menjadi faktor relapse setelah dilakukannya pera#atan ortodontik.

    @ '. 9enimbulkan 3erusakan %ada kar Gigi ang "erdekatan. Gigi impaksi dapatmenyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga mengalami resorpsi

    akar. %encabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi terdekat dengan adanya

    perbaikan pada sementumnya.

    @ 6. 2iperkirakan kan 9engganggu %embuatan %rotesa. %encabutan gigi impaksi

    dilakukan apabila berada dalam denture bearing area yang dapat menghambat

    adaptasi landasan dan mengganggu retensi serta stabilitas dari protesa yang akan

    dibuat.

    @ ). pabila molar kedua di dekatnya dicabut dan kemungkinan erupsi normal atau

    berfungsinya molar tiga impaksi sangat kecil.

    @ 3ontraindikasi *

    @ 1. pabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut.

    @ +. 3emungkinan 9enyebabkan Gigi &erdekat 7usak tau !truktur %enting

    /ainnya. &indakan odontektomi beresiko tinggi untuk merusak jaringan dengan

    membuka flap dan juga merusak tulang yang menghalangi akses terhadap gigi

    yang impaksi. pabila dikha#atirkan kerusakan yang akan diakibatkan oleh

    tindakan odontektomi tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan, maka

    sebaiknya odontektomi tidak dilakukan. 4mempertimbangkan rasio resiko-

    manfaat5

    @ . %enderita ?sia /anjut. %ada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupigigi impaksi akan sangat termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan

    dilakukan odontektomi. !elain itu perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien

    yang mungkin akan menghambat keberhasilan penyembuhan setelah

    dilakukannya odontektomi.

    @ $. 3ondisi isik tau 9ental &erganggu. %ada pasien dengan kesehatan umum

    yang terganggu misalnya mengidap penyakit sistemik maka diperlukan konsultasi

    terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan sebelum melakukan tindakan

    bedah. !edangkan untuk pasien dengan keadaan mental yang terganggu dapat

    mengganggu tingkat kooperatif pasien selama melakukan tindakan pembedahan.

    @

    %E7I3B7BAI&I!

  • 7/23/2019 Impaksi sedikit

    7/7

    %erikoronitis merupakan peradangan pada jaringan mukosa yang menutupi dan

    sekitar gigimolar tiga yang tumbuh tidak sempurna. %ada keadaan mahkota gigi

    molar tiga tidak semuakeluar di rongga mulut sehingga sebagian masih tertutupoleh mukosa menyebabkan semakinmudahnya food impaction terjadi pada daerah

    tersebut. 2engan keadaan yang demikiansangat mendunkung perkembangan

    bakteri dan mendorong terjadinya infeksi. Infeksi inidapat terjadi tergantung pada

    daya tahan tubuh dan juga jumlah serta irulensi bakteri.%ericoronitis sendiri

    dapat bersifat akut dan kronis.

    Gejala %ericoronitis akut *

    - 9ukosa merah

    - Ayeri spontan dan nyeri saat ditekan

    - 3adang disertai trismus

    - %embengkakan dengan konsistensi lunak

    - !ulit menelanDmengunyah- !uhu badan naik

    - Halitosis

    Gejala pericoronitis kronis*

    - 9ukoa merah

    - Ayeri saat ditekan

    - %embengkakan tidak ada

    - !uhu normal