Impact
description
Transcript of Impact
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi semakin banyak dilakukan penelitian
untuk menemukan teknologi baru yang layak digunakan oleh manusia sehingga
mempermudah pekerjaan dalam berbagai hal. Tidak dapat dipungkiri
sebagaimana kita ketahui material yang akan digunakan untuk membuat sebuah
mesin haruslah berkualitas bagus hal ini akan menentukan kualitas dari mesin
yang akan diproduksi serta digunakan. Hal ini sesuai dengan prinsip seorang
insinyur yang mengedepankan keselamatan konsumen ketika merancang sebuah
alat.
Pengujian impactmerupakan salah satu dari cara pengujian yang dipakai untuk
menguji kekuatan suatu material,pengujian ini dilakukan untuk menge-tahui nilai
ketangguhan sebuah spesimen material uji yang akan digunakan untuk membuat
sebuah mesin terhadap kemungkinan terjadinya benturandengan pengujian ini
maka dapat kita hitung nilai impact dari suatu material . Pengujian Impact bisa
diartikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan suatu bahan dalam
menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan
untuk mematahkan spesimen dengan ayunan.
Karena kebutuhan kualitas yang bagus dari suatu alat itulah perlu diadakanya
pengujian impact material sehingga kemungkinan patah akibat benturan dapat
2
ditanggulangi.Mengingat alat yang akan kita buat harus membantu memudahkan
pekerjaan manusia.
B. Tujuan
Adapun tujuan pengujian impact adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Ketahanan Material terhadap Beban kejut.
2.
3
II. ISI
A. Uji Impact
Impact test bisa diartikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan suatu
bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang
diperlukan untuk mematahkan spesimen dengan ayunan. (navale.engineering,
2013)
Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan
suatu specimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan.Ketangguhan
adalah ukuran suatu energy yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu
bahan yang diukur dari luas daerah dibawah kurva tegangan regangan.Suatu bahan
mungkin memiliki kekuatan tarik yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi
pembebanan kejut. Suatu paduan memiliki parameter ketangguhan terhadap
perpatahan yang didefinisikan sebagai kombinasi tegangan kritis dan panjang reta.
(Yerik Pasapan, 2011)
Uji impak adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat (rapid
loading). Pada uji impak terjadi proses penyerapan energi yang besar ketika
beban menumbuk spesimen. Energi yang diserap material ini dapat dihitung
dengan menggunakan prinsip perbedaan energi potensial. Impact test adalah
pengujian ketahanan material terhadap beban kejut. Garis besar pengujian
impact:
1. Energi takikan terhadap kekuatan tumbukan.
4
2. Metode pengujian impact.
3. Hubungan antara energi impact bahan dan temperature pada beberapa jenis
takikan.
4. Pengaruh temperaturterhadap laju patah getas.
5. Tipe- tipe perpatahan
6. Mode- mode perpatahan.
Gambar 1. Alat Uji Impact
B. Metode Uji Impact
Ada dua macam pengujian impact, yaitu :
1. Charpy
5
2. Izod
Perbedaan charpy dengan izod adalah peletakan spesimen.Pengujian dengan
menggunkan charpy lebih akurat karena pada izod, pemegang spesimen juga turut
menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di
serap material seutuhnya.
Faktor yang mempengaruhi kegagalan material pada pengujian impak adalah
a. Notch
Notch pada material akan menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan pada
daerah yang lancip sehingga material lebih mudah patah. Selain itu notch juga
akan menimbulkan triaxial stress. Triaxial stress ini sangat berbahaya karena
tidak akan terjadi deformasi plastis dna menyebabkan material menjadi getas.
Sehingga tidak ada tanda-tanda bahwa material akan mengalami kegagalan.
b. Temperatur
Pada temperatur tinggi material akan getas karena pengaruh vibrasi
elektronnya yang semakin rendah, begitupun sebaliknya.
c. Strainrate
Jika pembebanan diberikan pada strain rate yang biasa-biasa saja, maka
material akan sempat mengalami deformasi plastis, karena pergerakan
atomnya (dislokasi). Dislokasi akan bergerak menuju ke batas butir lalu
kemudian patah. Namun pada uji impak, strain rate yang diberikan sangat
tinggi sehingga dislokasi tidak sempat bergerak, apalagi terjadi deformasi
plastis, sehingga material akan mengalami patah transgranular, patahnya
ditengah-tengah atom, bulan di batas butir. Karena dislokasi ga sempat gerak
ke batas butir. (Supajri, 2011)
6
1. Metode Charpy (USA)
Merupakan cara pengujian dimana specimen dipasang secara horizontal
dengan kedua ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada
specimen diletakkan di tengah-tengah dengan arah pembebanan tepat diatas
takikan.
Kelebihan :
1. Hasil pengujian lebih akurat
2. Pengerjaannya lebih mudah dipahami dan dilakukan
3. Menghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang
4. Harga alat lebih murah
5. Waktu pengujian lebih singkat
Kekurangan :
1. Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal
2. Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam
3. Pengujian hanya dapat dilakukan pada specimen yang kecil
4. Hasil pengujian kurang dapat atau tepat dimanfaatkan dalam
perancangan karena level tegangan yang diberikan tidak rata.
2. Metode Izood (Inggris)
7
Merupakan cara dimana specimen berada pada posisi vertical pada tumpuan
dengan salah satu ujungnya dicekam dengan arah takikan pada arah gaya
tumbukan. Tumbukan pada specimen dilakukan tidak tepat pada pusat takikan
melainkan pada posisi agak diatas dari takikan. (Yerik Pasapan, 2011)
Kelebihan :
1. Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam dan spesimen
tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah satu ujungnya.
2. Dapat menggunakan specimen dengan ukuran yang lebih besar.
Kerugian :
1. Biaya pengujian yang lebih mahal
2. Pembebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya, sehingga hasil
yang diperoleh kurang baik.
3. Proses pengerjaan pengujiannya lebih sukar
4. Hasil perpatahan yang kurang baik
5. Waktu yang digunakan cukup banyak karena prosedur pengujiannya
yang banyak, mulai dari menjepit benda kerja sampai tahap pengujian.
6. Memerlukan mesin uji yang berkapasitas 10000 ton
8
C. Jenis dan Tipe Perpatahan Uji impact
Tipe perpatahan dalam pengujian impact dapat beberapa macam diantaranya sebagai berikut :
1. Perpatahan Intergranular.
Yaitu perpatahan yang terjadi diantara butir.Perpatrahan ini terjadi pada
logam ulet.Proses ini melalui tiga tahap: pertama- tama akan terbentuk
lubang yang halusatau rongga.Batasnya pada permukaan yang lemah
disebelah dalam.Ronga tersebut kemudian memuai akibat deformasi
plastik dan akhirnya bergabung melalui penguatan lokal logam terbentuk
perpatahan bersyarat.Jenis perpatahan terjadi karena rongga plastik
instant, yang kemudian tembus keluar dan penatian tambah kedalam.
2. Perpatahan Transgranular.
Yaitu perpataan yang terjadi didalam butir.Seringkali dianggap sebagai
kelompok- kelompok perpatahan khusus.Pada berbagai paduan didapatkan
keseimbangan yang sangat peka antara tegangan yang diperlukan untuk
perambatan retak dan belah dengan tegangan yang diperlukan.Meskipun
energiyang diserap pada rambatan retak lebih rendah dai perpatahan belah.
Perpatahan transgranular atau juga disebut patah gelah yang umumnya terjadi
pada struktur body center cubic yang dibuat pada temperature
rendah.Perpatahan Transgranular merupakan perpatahan yang terjadi akibat
retakan yang merambat didalam butiran material.
9
Perpatahan intergranular yaitu perpatahan yang terjadi akibat retakan yang
merambat diantara butiran material yang kerap dikatakan sebagai perpatahan
khusus.Pada berbagai paduan didapatkan berbagai keseimbangan yang sangat
peka antara tegangan yang diperlukan untuk perambatan retak dengan
pembelahan dan tegangan yang diperlukan untuk perpatahan rapuh sepanjang
batas butir.(Pasapan, 2011)
Jenis Perpatahan
1. Patah ulet yaitu perpatahan yang terjadi yang didahului deformasi plastic
dan penyerapan energy.
2. Patah getas yaitu perpatahan yang tanpa didahului dengan deformasi
plastic dan penyerapan energi yang hanya sedikit atau dapat dikatakan
tidak terjadi penyerapan energy
D. Hal-hal yang mempengaruhi uji impact
Menurut pia mesin adapun hal-hal yang mepengaruhi pengujian impact antara lain adalah berikut :1. Takikan.
Pada suatu material atau bahan, terdapat takikan- takikan akan
berpengaruh pada ketangguhan material. Hal ini disebabkab dengan
adanya takikan maka akan mengakibatkan konsentrasi tegangan baik itu
10
pada satu titik pada takikan atau lebih.Adapun jenis takikansebagai-
berikut:
a) Takikan Segitiga
Distribusi tegangan berkonsentrasi pada satu titik pada dasar takikan
b). Takikan Segi empat
Distribusi tegangan berkonsentrasipada dua titik
c). Takikan setengah lingkara.
Tegangan berkonsentrasi merata pada takikan.
energi/ usaha yang paling rendah untuk mematahkan suatu bahan pada
berbagai jenis takikan segitiga karena tegangan terpusat pada satu
titik.Kemudian meningkat, segi empat, dan yang paling tinggi adalah
usaha untuk takikan lingkaran dimana tegangan merata pada takikan.
2. Beban.
Pengaruh beban terhadap ketangguhan material adalah semakin berat
beban yang diberikan maka usaha yang timbul karena beban tersebut
semakin besar pula, sehingga material yang diuji lebih cepat patah dan
sebaliknya.
3. Temperatur
11
Temperatur menimbulkan pengaruh berarti pada ketangguhan suatu
material/ bahan/Perubahan sifat suatu bahan berlangsung seiring dengan
perubahan suhu yang terjadi.Semakin rendah suhu maka material akan
semakin getas dan sebaliknya.
4. Jenis Perpatahan
Untuk jenis patah ulet maka bentuk tampak patahannya akan berongga
dan mengalami pengecilan, karena sebelum material itu patah, akan
didahului oleh necking (pengecilan penampang) dan peronggaan dalam
material. Sedangkan untuk jenis patah getas maka bentuk tampak
patahannya tidak berupa rongga dan tidak mengalami pengecilan
penampang. Dia akan langsung patah tanpa didhului peristiwa
sebelumnya.
5. Tipe Perpatahan
Untuk tipe perpatahan transgranular perpatahan yang terjadi disebabkan
oleh retakan yang merambat didalam butir, jadi bentuk tampak patahannya
memperlihatkan perpatahan yang dialami butir sedangkan untuk tipe
perpatahan intergranular, bentuk tampak patahannya hanya terlihat pada
batas butir karena retakan yang terjadi hanya merambat diantara butir.
6. Komposisi ukuran Butir
12
Ukuran butir juga berpengaruh pada hasil tampak patahan, sesuai dengan
ukuran besarnmya maka semakin halus butiran maka material makin
rapuh dan bila ukuran butir besar maka akan ulet sehingga dalam
perpatahannya akan didahului oleh peristiwa necking dan peronggaan.
7. Kadar Karbon
Bentuk tampak patahan yang dialami oleh material yang berkadar akarbon
tinggi akan berbeda dengan bentuk tampak patahan material yang
berkadar karbon rendah karena kadar karbon juga akan menentukan sifat
material. Semakin tinggi kadar karbon, maka material akan kuat dan getas.
sebaliknya jika material itu memiliki kadar karbon rendah maka akan
bersifat ulet
13
III. Simpulan dan Saran
A. Simpulan
B. Saran
14
Daftar Pustaka
navale.engineering, 2013 UJI BAHAN IMPACT TEST atau UJI TUMBUK. Dapat diunduh di
http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/uji-bahan-impact-test-atau-uji-
tumbuk.htmldiakses pada :9 mei 2013 ; Pukul 23:56.
Yerik Pasapan, 2011 Teori Dasar Impact. Dapat diunduh di
http://pahatbaja.blogspot.com/2011/06/teori-dasar-impact.html diakses pada : 9 mei
2013; Pukul 23:56
Dedek Supajri, 2011Impact Testing : Uji Impak . dapat diunduh di
http://dedekpajrikoto.blogspot.com/2011/01/impact-testing-uji-impak.html diakses pada :
10 mei 2013; Pukul 01:05
Piamesin, 2012 Impact. Dapat diunduh di
http://antopaendeblog.blogspot.com/2012/02/impact.html diakses pada : 10 Mei
2013; 01:20.
15
16
LAMPIRAN