IMMUNODEFISIENSI

23
IMMUNODEFISIENSI

description

Immunodefisiensi

Transcript of IMMUNODEFISIENSI

IMMUNODEFISIENSI

IMMUNODEFISIENSIDefinisiImmunodefisiensi adalah penyakit yang disebabkan oleh hilang/ terjadinya gangguan fungsi dari sebagian sistem imun termasuk sel imun, molekul imun atau proses kerja sistem imun.Immunodefisiensi sistem imun yang tidak normal lebih rentan terinfeksi virus, jamur atau bakteri, kanker dan juga infeksi berulang.PatogenesisSangat kompleks dan bervariasi, menimbulkan gejala klinis yang banyak berbeda untuk setiap kejadian, juga sering mengakibatkan penyakit yang serius.Kelainan ImunodefisiensiPrimer (Primary immunodeficiency disease)

Sekunder (Secondary immunodeficiency disease)Primary Immunodeficiency DiseaseDisebabkan oleh kelainan genetik pada satu atau lebih komponen sistem imun.Terletak pada komponen-komponen sistem imun bawaan dan komponen-komponen sistem dapatan yang disebabkan adanya kelainan pada fagosit dan atau komplemen, sedangkan kelainan pada perkembangan limfosit biasanya disebabkan mutasi gen yang menyandi berbagai molekul, termasuk diantaranya enzim dan faktor transkripsi yang diperlukan untuk perkembangan limfosit.Sebagian besar imunodefisiensi ini bermanifestasi pada usia bayi (6 bulan-2 tahun) dan terdeteksi karena bayi mengalami infeksi rekuren.Kelainan imunodefisiensi yang paling sering ditemukan

Penyakit kelainan / kerusakan yang disebabkan Dampak KlinisDefisiensi imunitas kombinasi(Severe Combined Immunodeficiency/SCID)Penurunan jumlah sel T, sel B, sel NK, dan/atau antibodi. Rentan terhadap infeksi virus, fungi, dan bakteri karena kecacatan pada sistem kekebalan selulardanhumoralX-linked agammaglobulinemiaKegagalan maturasi sel B di sumsum tulang belakangPenurunan atau sama sekali tidak ada produksi sel B dan antibodiSindrom DiGeorgeKetidaksempurnaan perkembanganorgan timus dan kegagalan maturasi sel TRentan terhadap infeksi virus dan fungi karena kegagalan sistem imunitas humoralIsolated IgA DeficiencyLevel IgA yang rendah di serum dan yang disekresikanTidak memunculkan simptom, akan tetapi karena IgA berpengaruh pada imunitas pada mukosa, terdapat kemungkinan lebih tinggi dalam terkena infeksi di traktus respirasi, gastrointestinal, dan urogenitalSindrom Wiskott-AldrichCacat fungsi trombosit, sel T, dan kekurangan antibodi (terutamaIgA)Rentan terhadap ekzema atopik dan infeksi yang mudah kambuhHyper-IgM syndromeCacat pada sel B sehingga tidak dapat melakukan pergantian kelas antibodi (imunoglobin)Kadar IgM di dalam tubuh menjadi berlebihan dan kekurangan IgA, IgG, dan IgE. Hal ini menyebabkan sering terjadinya infeksi berulangCommon Variable ImmunodeficiencyHipogammaglobulinemia, yang umumnya mempengaruhi semua kelas antibodi tetapi dapat juga hanya menyerang IgG.Level sel B pada pada darah dan sel limfoid berada pada level mendekati normal, akan tetapi mereka tidak dapat berdiferensiasi menjadi sel plasmaGenetic Deficiencies of the Complement Systemdefisiensi komplemen C2 menyebabkan peningkatan suspektibilitas seseorang terhadap penyakit autoimun. Defisiensi C3 juga dapat menyebabkan peningkatan suspektibilitas terhadap infeksi rekuren bakteri piogenDefisiensi C5-9 menyebabkan adanya peningkatan kemungkinan infeksiNeisseriakarena efek litik C5-9 hilang.3Defek pada inhibitor komplemen C1 menyebabkan terjadinya angioedema pada kulit dan permukaan bermukosa.Secondary immunodeficiency diseaseImunodefisensi sekunder dapat dijumpai pada individu dengan berbagai kondisi. Penyebab yang paling sering adalah virus HIV. Secara umum, imunodefisiensi sekunder disebabkan oleh dua mekanisme utama, yaitu imunosupresi yang muncul akibat komplikasi dari penyakit atau keadaan lain, dan imunodefisiensi yang muncul sebagai efek samping dari suatu terapi atau perlakuan lain.

Contoh: - penderita kegananasan (kanker) yang mendapatkanradioterapiataukemoterapidapat menderita immunodefisiensi karena sel-sel imun ikut dirusak oleh perlakuan - keganasan(leukemia,limfoma),gagal ginjal akut,infeksiHIV, sarkodosis,splenektomi, dan infeksi virusEpstein-Barr

PENYAKITAcquired Immune Deficiency Syndrome(AIDS) Penyakit yang untuk pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1980-an, dengan ciri imunosupresi yang sangat menonjol dengan manifestasi klinik yang beragam, termasuk opurtunistik, keganasan dan degenerasi sususnan saraf pusat yang disebabkan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang terutama menginfeksi sel T CD4+. Dikenal 2 jenis HIV, yaitu HIV-1 dan HIV-2 yang berbeda struktur maupun antigenitasnya, dan hanya homolog dalam 40% sekuen asam amino.

13Patogenesis Infeksi HIV dan AIDS

Diperkirakan sekitar 50% orang yang terinfeksi HIV akan menunjukan gejala AIDS dalam 5 tahun pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh tahun akan mendapat AIDS. Virus HIV menyerang sel target dalam jangka waktu lama. Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih (limfosit). Materi genetik virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel, virus berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan menghancurkannya.

Infeksi HIV juga menyebabkan gangguan pada fungsi limfosit B (limfosit yang menghasilkan antibodi) dan seringkali menyebabkan produksi antibodi yang berlebihan. Antibodi ini terutama ditujukan untuk melawan HIV dan infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi ini tidak banyak membantu dalam melawan berbagai infeksi oportunistik pada AIDS.

14 Salah satu penyebab lain dari kegagalan system imun untuk mengeradikasi HIV adalah kemampuan virus HIV untuk menghindar (escape) dari system imun. Beberapa cara yang dilakukan oleh virus, antara lain:

Virus HIV memiliki tingkat mutasi yang sangat tinggi karena proses reverse-transkripsi yang salah sehingga ia tidak dikenal oleh antibody atau sel T yang terbentuk sebagai respons terhadap virus.Sel terinfeksi virus dapat menghindari dari sel T sitotoksik dengan menekan ekspresi molekul MHC-1. Protein nef seperti disebut diatas menghambat ekspresi molekul MHC-1, terutama dengan cara meningkatkan internalissi molekul ini.Infeksi HIV dapat menghambat respons imun seluler melalui interaksi langsung dengan Treg seperti disebut di atasPenyakit LainnyaBeberapa penyakit atau keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sistem kekebalan tubuh atau immunodefisiensi yaitu:

Kelainan darah, misalnya anemia aplastik, leukemia, penyakit sel sabitSemua jenis kanker, misalnya kanker otak, kanker paru-paruPenyakit yang diturunkan, misalnya sindroma downPenyakit infeksi, misalnya cacar air, campak, infeksi HIV, infeksi virus Epstein Barr, infeksi Cytomegalovirus. Hampir setiap penyakit kronis yang berat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuhGangguan sistem hormonal, misalnya diabetes mellitus. Pada diabetes mellitus, sel-sel darah putih tidak dapat berfungsi dengan baik jika kadar gula darah tinggi.16Penyakit Lainnya (2)Gangguan ginjal dan hati, misalnya gagal ginjal, hepatitisGangguan muskuloskeletal, misalnya rheumatoid arthritis, SLE (Sistemik Lupus Erythematosus)Obat atau terapi tertentu, misalnya kortikosteroid, terapi radiasi, obat kemoterapiGangguan limpa, karena limpa tidak hanya berfungsi menyaring dan menghancurkan bakteri dan mikroorganisme infeksius lainnya di dalam aliran darah, tetapi juga merupakan salah satu tempat pembentukan antibodi.Malnutrisi(kurang gizi)Kondisi lainnya, misalnya alkoholisme dan luka bakar

Candidiasis

Severe Combined Immunodeficiency (SCID)

DiGeorge Syndrome

Virus HIV

Terima kasih