%$imjf&& - dspace.uii.ac.id

94
•' '••--* DSTAXAAN FTSi- f HADIA.H/BEL.I t:.l ti:k!.via : ^x 3£*^L "u,rv^a NO. .JJ.'OL'l. : <"> tP^jT 1 OXtgg^ ^o"yT(/7] TEdRMNMAL. Pfc^^LIMPANCJ BANDARK"" " INTed^NASIOtMAL. SULTAN MAHMUD BADARUDIN I PALEMBANG TfcMA Menerapkan Konsep Air Yang Menjadi Ciri Dari Kota Palembang Dengan Kota Sungainya, Kedalam Bangunan Terminal Bandara TUGAS AKHIR %$imjf&& Oleh: Ahmad Zaky Yamam 98512207 >W 4\ V JURUSAN ARSITfcKTLJR F-AKUL.TAS T6=KNIK SIPIL. DAN Ped5fcNCANAAN UNIVfcRSITAS &LAM INDONESIA JOGJAKARTA JANUARIc200& ^SsBO'iAA"' I ;;1 VO'iv'AKARTA

Transcript of %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

Page 1: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

•' '••--* DSTAXAAN FTSi- fHADIA.H/BEL.I

t:.l ti:k!.via : ^x 3£*^L "u,rv^aNO. .JJ.'OL'l. : <"> tP^jT

1

OXtgg^ ^o"yT(/7]

TEdRMNMAL. Pfc^^LIMPANCJ BANDARK"" "

INTed^NASIOtMAL.

SULTAN MAHMUD BADARUDIN I

PALEMBANG

TfcMA

Menerapkan Konsep AirYang Menjadi Ciri Dari Kota Palembang

Dengan Kota Sungainya, Kedalam Bangunan Terminal Bandara

TUGAS AKHIR

%$imjf&&

Oleh:

Ahmad Zaky Yamam

98512207

>W

4\

V

JURUSAN ARSITfcKTLJR

F-AKUL.TAS T6=KNIK SIPIL. DAN Ped5fcNCANAAN

UNIVfcRSITAS &LAM INDONESIA

JOGJAKARTA

JANUARIc200&

^SsBO'iAA"' I ;;1 VO'iv'AKARTA

Page 2: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

TERMINAL PENUMPANG BANDARA

INTERNASONAL

SULTAN MAHMUD BADARUDIN •

PALEMBANG

TUGAS AKHIR

Diajiikan gima memeniihi salah satii syarat mendapatkan gelar Sarjana Teknik

(ST)

Progaram Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Islam Indonesia

Jogjakarta

ZMBmsBDbu&un Oleri:

Ahmad Zaky Yamam

98512207

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKMK SIRL DAN PERENCANAAN

UNive=RsrrAS islam Indonesia

JOGJAKARTA

JANUARIc200&

Page 3: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T «rM/naL />EN ^mpaNg BA4 d/V?K InterrasbNKL Sultan Mahrnud Badarudin IIF^*/^ I ^E iS^l E3. v*^ t"sj <3s

DAPTARISI

KATA PerfvJTjANTAIS i

DAF-TAKMSI iii

DAf-TAR GAMBAR vi

BAB L P6JMDAHUUJAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.1.1. Latar Belakang Proyek 2

1.1.2. Latar Belakang Pennasalalian 2

1.2. Literatur 3

1.3. Permasalahan 4

1.3.1. Pennasalalian Umum 4

1.3.2. Pennasalalian Khusus 5

1.4. Tujuan Dan Sasaran 5

1.4.1. Tujuan 5

1.4.2. Sasaran 5

1.5. Keaslian Penulisan 5

1.6. Lingkup Batasan Permasalahan 6

1.6.1. Pengertian Judul 6

1.6.2. Batasan Tinjauan Permasalahan 6

1.7. Metode Pembahasan 7

1.8. Rencana Awal Penyelesaian 7

1.9. Kerangka Pikir 8

BAB I. QfcEdCRIPSI PROYGJC 9

Il.l.Umum 9

11.2. Pengertian 10

11.3. Program Kegiatan 10

11.4. Klasiflkasi Bandar Udara 12

11.5. Tenninal Bandar Udara 13

A. ZflJttF ViMMin

Page 4: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T <s>rM/naL pEN v\mpaNg BAvl dAr?t\ InterNasbrAL Sultan Mahmud Badarudin IIf=*^K I EEE iV/1 IB. J^V)||*-J Cj

11.5.1. Pendistribusian Horizontal 14

11.5.2. Pendistribusian Vertical 15

11.5.3. Sistem Penyelenggaraan Penumpang 16

11.5.4. Sistem Keamanan Penumpang 16

11.5.5. Sistem Boarding Penumpang 17

11.5.6. Sistem Penyelenggaraan Bagasi 18

11.6. Tinjauan Beberapa Bandar Udara Internasional 18

11.7. Tinjauan Umum Bandar Udara Sultan Malimud Badanidin II.. 20

11.7,1.Sejarah Berdirinya Bandar Udara Sultan Mahmud 20

Badarudin II

IL7.2.Aktifitas Pada Terminal Bandar Udara Sultan Mahmud 21

Badarudin II

II.7.3.Analisa Kegiatan Ruang Tenninal Bandar Udara Sultan 23

Malimud Badanidin II

11.8. Analisa Kebutuhan Ruang 27

BAB 1L KONS&P PHSANCANCjAN 38

III. 1. Pemanfaatan Elemen Air Dalam Bangunan 38

III. 1.1. Potensial Tepian Air 38

HI.1.2. Cara Air Berinteraksi Dengan Bangunan 38

III.1.3. Klasifikasi Air 40

111.2. Analisa Air 41

111.3. Analisa Pennasalahan 44

111.3.1. Hubungan Ruang Dan Air 44

111.3.2. Analisa Sungai 46

BAB IV. SKfeMATIK DfcEJCjN 51

IV.1. Analisa Bandara 51

IV.2. Analisa Sungai 52

IV.3. Pengertian Kosep 53

IV .4. Zoning 54

IV.5. Pengertian Konsep ke Dalam Bangunan 56

IV.6. Analisa Konsep Dalam Bangunan 58

•*8 6<2 2CCiv a. mm mmtk

Page 5: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T « rM/ oa L p EN o mca Nq BA4 d/V?/\ In terras bN\ L Suitan Mahmud Badarudin iii ee rv/i ess yay r-NJi cza

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pendistribusian Sistem Linear 14

Gambar 2. Sistem Dua Lantai (Two level) 15

Gambar 3. Interaksi Air dan Bangunan 39

Gambar 4. Freefalling 42

Gambar 5. Flowing 43

Gambar 6. Cascading 44

Gambar 7. Metode Interaksi Air Secara Langsung 45

Gambar 8. Liku Sungai 46

Gambar 9. Derajat Kemiringan Horizontal Sudut Kemiringan Besar 47

Gambar 10. Derajat Kemiringan Horizontal Sudut Kemiringan Sedang 47

Gambar 11. DerajatKemiringan Horizontal Sudut Kemiringan Kecii 47

Gambar 12. Aliran Air / Sungai Sebagai Pusat Perhatian 48

Gambar 13. Aliran Air Sebagai Pemisah Sirkulasi 48

Gambar 14. Aliran Air Sebagai Pemisah Sirkulasi 49

Gambar 15. Cascading 49

Gambar 16. Freefalling 50

Gambar 17. Flowing 50

Gambar 18. Master Plan 67

Gambar 19. Gubahan Massa Lantai 1 68

Gambar 20. Gubahan Massa Lantai 2 69

Gambar 21. AnalisaPlot Sungai 70

Gambar 22. AnalisaPlot Fungsi 71

Gambar 23. Situasi 72

Gambar 24. Siteplan 73

Gambar 25. Denah Lantai 1 74

Gambar 26. Denah Lantai 2 75

Gambar 27. Detail Sungai 76

Vi A. JMSV ViUM1.

Page 6: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

<s>rM/ naL p EN ornpaNg 3M dA<?/\ Into-KasbNXL Suitan Mahmud Badarud in

f=>ypy i„ e= is/i E3 >gv r^J c••

Gambar 28. Detail Sungai 77

Gambar 29. Tampak Utara & Selatan 78

Gambar 30. Tampak Timur 79

Gambar 31. Potongan 80

•^8 642 2Q}vii &.ijmvvtmMi

Page 7: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

«rM''nai- pf^N ^mpaNq BA>id/V?fv. In Ujt^hs bMvL Sultan Mahmud Badarudin It

TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SULTAAN

MAHMUD BADARUDIN II PALEMBANG

INTISARI

Palembang memiliki potensi dan terletak pada posisi strategis terhadap ruteperdagangan nasional ataupun internasional, sehingga transportasi udara memilikiperanan yang sangat penting. Bandar udara merupakan fasilitas yang dibutuhkanuntuk transportasi udara. Bandar udara komersil memiliki 2 fasilitas utama, yaiturunway dan terminal penumpang. Palembang memiliki Bandar udara internasionalSultan Mahmud Badanidin II, namun saat ini tidak dapat menampung penumpangkarena adanya kenaikan jumlali penumpang. Dalam perancangan ini, mencobauntuk merancang kembali terminal dengan menerapkan konsep air sebagaipembelah sirkulasi utama, yaitu kedatangan dan keberangkatan dan air sebagaipoint of interest di sepanjang jalur sirkulasi dalam terminal, yang sekaligus dapatmenampilkan karakterPalembang sebagai kota sungai.

Kata kunci: Bandarudara, terminal penumpang, konsep air, pembelah sirkulasi,point of interest, ciri kota Palembang.

Page 8: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

~rM/naL pEN^ri'iiBNa B/N dA'vPs.in terras foNKL Suitan Mahmud Badarudin ii

PASSENGER TERMINAL IN SULTAN MAHMUD BADARUDIN II

INTERNATIONAL AIR PORT PALEMBANG

ABSTRACS

Palembang has potential and to be located at strategic position.in nasional orinternasional trade area, that's way air transportation to had very important role.Air port is needed facility for air transportation. A commercial air port has twomain facility, they are runway and passenger terminal. Palembang has SultanMahmud Badanidin II internasional air port, but know can't to receivepassengers cause increase in passengers quantity. In this plan,try to redesaignpassenger terminal with added water concept without to disturb the circulation inthis area. Water concept in terminal room used to split main circulation that isarrival and departure, water as point of interest a long of passenger terminal,besides water to show Palembang characteristic as " Rivers Town ".

Key words : air port, passenger terminal, water concept, split circulation, point ofinterest, Palembang characteristic.

^8 6*2 20}«. mm mat«•

Page 9: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

t—H

-

<

Page 10: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T «»rM/naL p EN N>mpaNg B/^4 dA<?A. lnterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin

U l_«9f<ar

LU Lot-car BefcaiccanQ Praydc

Kota Palembang terletak pada posisi strategis terhadap rute perdagangan

nasional maupun internasional, sehingga dari tahun ke tahun diperlukan

kebutuhan alat transportasi khususnya transportasi udara. Palembang juga sebagai

salah satu wilayah yang berdampak langsung terhadap "Daerah pertumbuhan

segitiga emas". Kota-kota utama ASEAN dan Cina Selatan seperti Bangkok,

Kuala Lumpur, Singapura, Hongkong, Kongzou, Shanghai dan Manila sejauh 500

- 3000 km dari Palembang, memerlukan waktu tempuli penerbangan relative

singkat. Meliliat dari letak strategis dan potensi yang ada maka peranan

transportasi udara sangat penting dalam merangsang dan menunjang pertumbuhan

produksi barang dan pariwisata yang menipakan penghasilan devisa negara dalam

memperkenalkan budaya bangsa di mata dunia. Dengan adanya peningkatan

pengguna jasa transportasi udara di Bandar Udara Sultan Mahmud Badarudin II

Palembang, maka perlu adanya perluasan baik itu terminal yang berfungsi

mewadahi semua aktifitas pengguna dan runway yang menampung semua jenis

pesawat. Dengan melihat existing terminal bandar udara saat ini kurang memadai,

yang dikarenakan pengguna jasa transportasi udara mengalami lonjakan sekitar

21% tiap tahunnya, maka sangat dibutuhkan suatu tenninal yang dapat

menampung semua aktifitas dan tercipta kenyamanan bagi penggunanya.

Fasilitas terminal merupakan fasilitas yang berkaitan langsung dengan

pengguna, baik penumpang, pengantar, maupun pengelola sehingga kelancaran

maupun kenyamanan pengguna perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari

segi fungsi, interior dan eksterior, sehingga dapat tercipta kelancaran dan

kenyamanan bagi penggunanya.

BAB I

P&NDAHULUAN

1

^8 Bfi2 2D>a. zakv mam

Page 11: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

Tf.rM/naL ^ENompaNg BA^ d/¥?/\ In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudinff=»>=V l_- *= tK/t fE3. >Q^ r^l <Z3. ___

Dipandang dari jumlah penduduk, Palembang termasuk lima kota yang

terbesar di Indonesia dengan penduduk Sumatra Selatan termasuk Jambi,

Bengkulu dan Lampung dapat mencapai 27juta penduduk.

Transportasi udara merupakan sarana transportasi tercepat menuju suatu

kawasan yang jauh di Indonesia, terlebih lagi sebagai angkutan antar pulau dinilai

sebagai angkutan yang paling efektif. Hanya saja angkutan ini dinilai masih

terlalu mahal oleh beberapa kalangan masyarakat. Tetapi beberapa harga Uket

pesawat Palembang-Jakarta mempunyai tarif senilai harga transportasi darat, ini

tentu saja mengalihkan pemikiran beberapa kalangan masyarakat dalam memilih

jenis transportasi yang diinginkan. Hal ini tentu saja akan meningkatkan jumlah

permintaan transpostasi udara. Menurut data yang ada, menjelang akhir tahun

2000 jumlah penumpang 389.047 orang dan tahun 2004 jumlah penumpang

mencapai 1.123.180 orang melalui Bandar Udara Sultan Mahmud Badanidin II.

Hal ini merupakan faktor pendukung utama yangakan mendorong pengembangan

bandara udara itu sendiri.

LL*2 l_dtc9T BC>ldlC«9nQ

Kondisi Terminal Bandara SMB II saat ini sangat tidak memungkinkan

untuk menampung jumlah penumpang yang mencapai 1.123.180 orang.

Dikarenakan kapasitas terminal yang dirancang sebelumnya tidak dapat

mewadahi penumpang sebanyak itu, sehingga terminal saat ini tidak dapat

memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang yang menggunakan fasilitas

terminal tersebut.

Sebagian besar Palembang dikelilingi oleh beberapa sungai, salah satunya

Sungai Musi. Di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya abad-16, Sungai Musi pernah

berjaya. Tajuk pohon hijau di sepanjang alur dari muara sampai ke Palembang

berjejer tidak tertata rapi, namun indali sekali. Keberadaan Sungai Musi

membelah Kota Palembang masih memberikan citra tersendiri bagi warganya.

Kisah kota sungai, atau de stad der twining eilanden (kota 20 pulau) masih bisa

"*8 S*5 2TJ}

Page 12: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T 6»rM/naL ,y EN omcaNg BA^ dA&'fK In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin II

dijual sebagai cerita wisata. Kisah itu harus tetap dihidupkan. Hams tetap ada

cerita tentang 1001 sungai yang mengalir di Palembang. Harus tetap ada cerita di

manasungai - sungai yang mengalir akan tetapi sekarang berganti wujud menjadi

jalan raya.

Bagaimana merancang tata masa bangunan, tata niang terminal dengan

menerapkan konsep air didalamnya. Air diambil dari ciri kota Palembang yang

terkenal dengan 1001 sungai.

Air merupakan elemen alam yang lembut (soft material) yang dapat

beradaptasi mengikuti ruang. Secara garis besar airdapat dikategorikan dalam dua

situasi yaitu : statis dan dinamis. Air statis mempunyai karakter yang dapat

menimbulkan suasana tenang, santai dan dapat menghanyutkan emosi, sedangkan

air dinamis mempunyai karakter energik yang dapat mendorong emosi manusia.

Fungsi air dapat dikembangkan berdasarkan sifat fisiknya yaitu mudah

bergerak/digerakkan (mengalir), transparan, memantulkan/merefleksikan bayang-

bayang benda disekitarnya, mempunyai permukaan yang rata, serta dapat

menimbulkan bunyi/suara yang khas.

Karena sifat-sifat air tersebut, maka air merupakan satu unsur alam yang

sangat penting bagi manusia. Air mempunyai peranan penting dalam

mendapatkan kesegaran bagi manusia. Mengkomposisikan air dengan bangunan

akan menjadi hal yang menarik. Untuk dapat mengaplikasikan ke dalam

bangunan memerlukan strategi desain, sebab air mempunyai sifat dan efek bagi

manusia. Diharapkan penerapan konsep air ini dapat dipakai dalam mendesain

terminal.

$8 6« 20}

Page 13: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T <s>rM/naL pEN o-mpaNg BA4 d/¥?K In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin II

L*£ LJTfcRATUR

Berapa refrensi yang dipakaiantara lain :

1. Time Sever Standar For Landscape ArchitecUire.

Yang menjelaskan tentang sifat -sifat air, carapengolahan air.

2. Tropical Architecture And Interiors.

Penataan landscape dan taman, water features

3. Aquascapes.

^8 6*5 2Q}

Page 14: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

t erM/naL ^EN^mpaNg BA4 dA*?i\ In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin

L=3 PfcRMASALAHAN

l-?i RgrnrkasKafaat-tefln Umum

Bagaimana merancang Terminal Bandar Udara Sultan Mahmud

Badarudin II Palembang yang dapat berfungsi optimal sebagai penunjangfasilitas

yang memberikan kenyamanan bagipenggunanya.

L==L<2 Perma&diai-ian Khusus

1. Dapat memenuhi kebutuhan daya tampung dan sirkulasi dalam

terminal secara optimal.

2. Bagaimana menerapkan konsep air sebagai pembelah sirkulasi utama,

yaitu kedatangan dan keberangkatan dan menjadi poin of interest di

sepanjang jalur sirkulasi dalam terminal, yang sekaligus dapat

menampilkan karakter Palembangsebagai kota sungai.

LM TUJUAN DAN SASARAN

LMJ TUJUcan

Tujuan yang ingin dicapai adalah mendesain sebuah terminal penumpang

bandar udara dengan menampilkan ciri dari kota Palembang sebagai kota

sungai.

U-U2

Sasaran dari penulisan ini yaitu:

4- Memasukkan konsep air ke dalam bangunan tanpa mengganggu sirkulasi

yang ada.

4- Menyatukan air ke dalambangunan sehinggatercapaikenyamanan ruang.

4 Air sebagai poin of interest.

4. Terciptanya suatu ciri dari Palembang sebagaikota sungai.

$8 6*2 2D?

Page 15: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

TsrM/naL ^EN^mpaNg BA4 dA*?K interrasbN\L Sultan Mahmud Badarudin

L£> K&ASUAN P6NULBAN

Adapun tugas akliir yang menjadi literatur dalam penulisan ini adalah :

1. Judul : TRANSFORMASl ARSITEKTUR TRADISIONAL PALEMBANG

Oleh : DIDIK K. - 1493002, TGA - ARSITEKTUR UMP,

Penekanan pada bangunan terminal yang metransformasikan

arsitektur Tradisional Palembang.

2. Judul : BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUCIPTO DAN

TERMINAL PENUMPANG DARAT PENUNJANG SEBAGAI

TERMINAL PENUMPANG TERPADU DI YOGYAKARTA

Oleh : TANTRI ALAM WIJAYA - 95304082, TGA - ARSITEKTUR UII,

Penekanan padakonfigur alurgerakdan tata ruangfasilitas terminal

terpadu untuk pengguna difabel.

3. Judul : TERMINAL BANDAR UDARA WALTER MONGINSIDI KEDIRI

Oleh : FAISAL YUSUF - 96340128, TGA - ARSITEKTUR UII

Penekanan fasad bangunan terminal Bandar udara Wolter

Monginsidi melalui ekspresi arsitektur tradisional Malige.

L& LJNCjKUR BATASAN PERMASALAHAN

L&j ReriQ6»fTiari Judul

- Tenninal adalah penghubung utama sistem transportasi darat dan udara yang

bertujuan untuk menampung kegiatan - kegiatan Uansportasi antara akses dari

darat ke pesawat udara atau sebaliknya, mencakup pemprosesan kedatangan

dan keberangkatan maupun transit dan transfer serta pemindahan bagasi dari

dan ke pesawat udara.

- Penumpang adalah pengguna jasa transportasi yang bergerak dari satu titik

daerah ke titik daerah lainnya.

Jadi terminal penumpang adalah bangunan beserta fasilitasnya yang ada

dalam satu area, yang berfungsi sebagai penghubung utama antara transportasi

darat dan udara yang mencakup proses kedatangan, keberangkatan, transit,

^8 &*5 2Ctf

Page 16: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T e>rM/naL p EN ompeNg B/HdP&& In terHas bN\L Sultan Mahmud Badarudin II

transfer serta pemindalian bagasi dari ataupun ke pesawat udara, sebagai sarana

penghubung antardaerah di dalam maupun luarnegeri.

I_&yr» Batd&csn Tlniaucan Permc

Lingkup permasalahan yang dibahas padapengembangan tenninal bandar

udara, dibatasi pada wilayah arsitektural dengan memasukan elemen air

kedalam bangunan. Masalah - masalah tersebut berhubungan dengan pola

sirkulasi dan tata niang.

V7 MfcTODfc PfcMBAHASAN

Metode yang digunakan untuk membahastulisan ini adalah :

1. Studi literatur, mempelajari bandara, baik berupa program ruang, fungsi,

serta permasalahan - permasalah yangdiambil dari sumber - sumber.

2. Studi langsung ke lapanganberupa survey ke lokasi site.

3. Analisa kegiatan yang dilakukan pengguna bangunan.

4. Studi literatur tentang air, yang diambil dari buku - buku literatur.

LB R&NCANA AWAL PEMYEL&SAIAN

Metode pemecahan masalah dilakukan dengan beberapa tahapan dengan

menggunakan pola pikir yang berisi tahapan - tahapan penyelesaian ke arah

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

98 &is 2TJ}a. ink? laiUi

Page 17: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

00

3roIDs

iCO-Q31011V

)i

aE•5

Ziu3.

1.9

KE

RA

NG

KA

BE

RP

IKIR

Kondisi

eksistingb

an

dara

SM

Bad

aru

din

II

Karak

teristik

term

inal

pen

um

pan

g

Ban

gu

nan

yan

gm

en

cirik

an

iden

titas

ko

ta

1Perm

aslahanJ)

ME

MA

SU

KA

N

KO

NS

EP

AIR

TA

NP

AM

EN

GG

AN

GU

SIE

KU

LA

SI

YA

NG

AD

A

Fungsi

term

inalK

on

disi

sitep

ada

lokasib

an

dara

An

alisa

perso

alan

Kara

kte

ristik

air

Men

yatu

kan

ele

men

air

keb

ang

un

an

tP

em

ecah

an

perso

alan

IM

enyatukanele

men

air

ked

alamfungsi

Site

planS

ituasi

Den

ah

Tam

pak

Po

ton

gan

Peran

cang

an

Deta

il

Inte

rior

Ek

sterio

r

Mak

et

Page 18: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

r—

4

<

Page 19: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T<s»rM/naL /sENompaNg BA-4 d/V?£\ In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin

BAB 1

D&SKiaPSI PROYEdC

Umum

1. Judul

2. Tenia

3. Lokasi

4. Pengelola

5. Status Bandar udara

6. Pengguna

7. Fasilitas

: Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud

Badarudin II Palembang

: Penerapan Konsep Air Ke Dalam Bangunan Terminal

Bandar Udara Yang Menampilkan Ciri Palembang

Sebagai Kota Sungai.

Jl. Adi Sucipto, Talang Betutu Palembang

PT (PERSERO ) ANGKASA PURAII

Internasional / Domestik

Bandara SMB II Palembang

a. Landasan Pesawat

b. Terminal

c. Apron

d. Hanggar

e. Bongkar Muat Cargo

f. Catering

g. BBM

h. Hotel Transit

i. Parkir

j. Fire Stasion

k. Canteen, Pray place, Toilet and Drives shead

1. Stand taxi and Bus

m. Service equipment building

n. Control Tower and Airport Operational building

o. Monument

"58 && sal9 m. jfjyfl? vnmu\

Page 20: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

10

T~rM/naL pEN^mpaNq BM d/V?P\ InterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin II

p. Pol gate

q. Fasilitas penunjang lainnya

1*2. PgnQgrtfcan

Bandar udara mempunyai 3 komponen dasar, yaitu :

4. Lapangan terbang : merupakan area operasi pesawat yang terdiri dari run way,

taxiway, dan holding apron

4> Area terminal : meliputi apron, bangunan terminal penumpang, bangunan

untuk cargo, area pemeliharaan, area komersial, fixed base operasional, dan

area parkir kendaraan.

4- Area pendukung, meliputi : air traffic control (ATC) atau menara pengawas,

airport maintenance, airport utility.

1_=3. Prooram Ke^Qkatean

Program kegiatan / aktivitas dalam kompleks terminal biasanya terjadi di

daerah utama:

1. Landasan Parkir

Landasan parkir adalah daerah antara kegiatan sistem landasan pacu dengan

bangunan terminal, melayani aliran pesawat ke dan dari gerbang selasar

penumpangdan bagasi.

2. Terminal

Terminal adalah daerah antara posisi gerbang pesawat dan pelataran

kendaraan, melayani aliran penumpangdan bagasi.

^8 6S sal44. 741H? WMiAI

Page 21: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

11

T«-rM/naL /^ENompaNg BA^ dArtts InterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin III^EEpMEj-S^SrviC^

3. Transportasi Darat

Yakni daerah yang terletak antara terminal dengan titik pencapaian pada batas

bandar udara; melayani dua aliran, yaitu kendaraan penumpang dan kendaraan

penunjang lainnya.

Secara umum sistem sirkulasi penumpang dan bagasi pada terminal

keberangkatan:

•^ Ticketing

Restriced Area ^ Body search

Non PublikArea •*• Ticketing

1. Public Area, baik penumpang, pengantar, maupun yang tidak bepergian

bebas berlalu lalang. Dari Public Area penumpang wajib menunjukkan

tiket masuk menuju ke Restricted Area. Pemeriksaan bagasi dan tiket

berlangsung pada pintu masuk.

2. Restricted Area, check in untuk keberangkatan dan disertai pemeriksaan

via gerbang detector ( body detector ), khusus bagi penumpang yang telah

memiliki boarding pass. Pengantar hanya boleh mengantar sampai di

daerah ini.

1(8 BS 20}H.ZtiMV'ffltlllA?

Page 22: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

12

T «.rM/naL pEN-impaNg BAsi d/V?/\ In terMos foN\ L Sultan Mahmud Badarudin IF>/\ L_ EEE iV^l e^>X.lh>4 CEE5.

3. Non Public Area, hanya diperuntukan bagi penumpang yang akan

berangkat ( pemilik tiket pesawat).

Public

Laiu lintas darat

Parkir badestrian

Semi Public

Aktivitas darat

Bangunan terminalbandara

Private

Landasan

Apronlandasan paculandasan hubung

LM. Kk3£»riCc9&i Ucksra

Berdasarkan Keputusan Mentri No.04 th 1992, tentang status dan klasifikasi

Bandar udara ada 4 jenis, yaitu :

• Bandar udara internasional

Berperan dan berfungsi sebagai tempat pelayanan penerbangan

internasional dan pintu gerbang ke dalam suatu negara. Bandar udara ini

memiliki prosedur pelayanan yang berlaku dalam dunia penerbangan

internasional dalam memproses kedatangan dan keberangkatan

penumpang, yangmeliputi beacukai, keimigrasian, karantina, dll.

•to &<& snlikZAIWUUIAr

Page 23: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

13

T«rM/naL pEN^mpaNg BA4 dA<?A* InterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin IIf=>s^ i_ eel pwi B >*v i^g czs.

• Bandar udara regional

Berperan dan berkedudukan sebagai pintu gerbang utama daerah propinsi,

melayani jalur penerbangan domestik dan internasional, tidak dapat

menerima kedatangan dan keberangkatan yang tidak terjadwal kecuali

dalam kondisi tertentu.

• Bandar udara perbatasan

Bandar udara yang terletak pada suatu daerah atau wilayah yang

berdekatan dengan negara tetangga. Bandar udara ini melayani jalur

domestik dan internasional selain itu juga melayani penerbangan terjadwal

dengan negara tetangga.

• Bandar udara perintis

Bandar udara yang sifatnya sebagai pembuka komunikasi dan transportasi

daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh sarana transportasi lain. Sifat

bandar udara ini darurat dengan fasilitas terbatas.

Terminal Bandar Udara

Fasilitas Bangunan / Ruang di Gedung Terminal:

1. Ruang lobby ( Public Hall)

2. Ruang tunggu keberangkatan

3. Ruang kedatangan

4. Anjungan pengantar / penjemput

5. Ticket Counter

6. Toko / Gift Shop

7. Ruang Check-in

8. Restorasi / kantin / cafe

"*8 && 2D^i4. 'mm muttAfi

Page 24: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

14

T«-rM/naL pEN^mpaNg BAA dA<?K InterNa8bN\L Sultan Mahmud Badarudin IIF=>y^ l_ 1= iVI ees >gy r^a cs

9. Ruang informasi

10. Kantorpos

11. Ruang tunggu VIP

12. Bank / money changer

13. Emigration counter

14. Ruang karantina

15. Ruang kesehatan / First aid

16. BeadanCukai

17. WC/ Toilet

18. Musholla / Praying room

19. Kantor Petugas Bandara

20. Side walk dan ruangan lain.

• »»i PendiSttribusJan Horizontal

Di dalam gedung terminal penumpang terjadi berbagai arus sirkulasi, baik

arus sirkulasi penumpang maupun arus sirkulasi barang. Distribusi arus sirkulasi

penumpang yang akan melakukan pemberangkatan melalui gedung terminal ke

badan pesawat dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tetapi yang digunakan dalam

rancangan ini yaitu:

Pendistribusian sistem linier

Gambar 1. Pendistribusian sistem linier

"*8 6*2 2D}tt. mm wutAr

Page 25: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

15

T~rM/naL ^ENompaNq BA4 dAftfK in terNcisbN\L Sultan Mahmud Badarudin iiF*/\ t... EEE iX/1 E^ s&K. f-^1 C3S

Pesawat diparkir dalam satu garis pada bangunan dimana koridor penumpang

menghubungkan setiap elemen fungsional terminal. Terdiri dari ruang tunggu

bersama dan daerah pelayanan tiket dengan pintu keluar menuju apron parkir

pesawat. Pesawat diparkir di depan sepanjang gedung terminal. Keuntungan dari

sistem ini adalah kemudahan jalan masuk dan jarak berjalan kaki relative pendek,

pengembangan mudah dengan tingkat fleksibihtas yang tinggi. Kerugiannya yaitu

penggunaan ruang bersama kurang memuaskan dan jika dipisah terjadi

peningkatan biaya.

b«-.«j Pendls.tTiouE.fc3n Vertical

Pilihan pada beberapa sistem mi sangat dipengaruhi oleh kapasitas arus

penumpang dan barang yang harus dilayani melalui terminal building. Sehingga

perlu atau tidaknya pemisahan antara penumpang kedatangan dengan

keberangkatan dan bagasi sangat tergantung pada jumlah arus pergerakan yang

harus dilayani. Sistem yang digunakan pada rancangan ini adalah sistem 2 lantai

(two level).

mna, uhak ahAVIOBKIDGl

^ ~'r PRQ^S~EDAt"nGAN "* *" 4--«---*---~---g--*JPARKIR JALANAKSES KERB .-t :':.:::;:.';. T,nAK

LOBBY MfNCGIINAKAN

•-• •• . .-•• CONCOURSE m0Bmm

Gambar 2. Sistem 2 lantai (two level)

•*8 fe^2 2TJ}&. iAm milAt

Page 26: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

16

T ~rM/ naL. p EN -.>mpaNg BA4 dA^f\ Sn t«-N,ys bN\ L Sultan Mahmud Badarudin ii. t..„ ESS f\^l fE3> y^%. I*--J CZ3

Pada sistem ini terjadi pemisahan antara penumpang keberangkatan dengan

kedatangan, juga pemisahan dengan arus bagasi dan barang. Sistem ini cocok

untuk Bandar udara dengan arus penumpang dan barang yang padat.

ILE>.=3- ±>is>te>m PenuekpriQQaraan Penumpanq

Bebelum penumpang memasuki pesawat maka perlu melalui prosedur yang

berlaku dimana segi keamanan dan keselamatan penumpang menjadi prioritas

utama.

Sistem check- in

Pada tahap pertama penumpang harus menunjukkan identitas diri sebagai

calon pengguna jasa penerbangan (sistem check-in).

Pada rancangan ini digunakan sistem check-in tidak terpusat yaitu sistem

check-in yang memerlukan jumlah karyawan yang lebih besar dengan luas

ruangan yang juga besar. Penggunaan sistem check in tidak termasuk lebih

memudahkan penumpang untuk langsung berurusan dengan perusahaan

penerbangan yang akan digunakan serta terhindar dari antrian yang panjang.

n^i.M. Si&tem Keamanan Penumpong

£>ebelum menuju ke daerah udara (airside), masuk ke ruang tunggu

keberangkatan dengan melalui pemeriksaan demi keamanan penerbangan.

Pada rancangan ini digunakan sistem keamanan secara eiektronik.

Pemeriksaan dilakukan dengan alat magnometer juga dengan alat scaning

berupa x-ray detector, yang mendeteksi material berbahaya dengan

divisualisasikan melalui layar monitor petugas.

"58 B<2 20}4JL 2AKV WJMM

Page 27: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

17

T ffM/naL pEN ornpaNq BAm dAVA, In terras bN\ L Sultan Mahmud Badarudin it ESS. IXxl B> >9>y r*sj C3

LExE*. £>is.te»m BoardViQ Penumpano

A.da berbagai cara yang sudah umum yang dapat digunakan untuk

memindahkan penumpang dari dalam terminal ke dalam pesawat atau sebahknya,

yaitu :

•4 Pemindahan dengan cara berjalan kaki

Cara ini cocok digunakan untuk terminal penumpang berkapasitas kecil

dan menggukan sistem 1 lantai dimana kapasitas penumpang yang harus

dilayani relativ kecil, permasalahan timbul berhubungan dengan cuaca

ketika hujan.

4- Pemindahan dengan cara menggunakan kendaraan

Cara ini digunakan bila jarak antar pesawat dengan terminal cukup jauh,

yang mengakibatkan lalu lintas sekitar apron menjadi ramai yang

memerlukan pengaturan tersendiri.

4- Pemindahan penumpang dengan teleskop

Cara pemindahan penumpang dengan melalui suatu koridor yang

langsung menghubungkan terminal dengan pesawat. Alat ini disebut

garbarata, dengan cara ini penumpang akan terlindung dari cuaca serta

sirkulasi lalulintas di daerah apron tidak terganggu. Cara ini sangat

cocok untuk pengoperasian Bandar udara dengan kapasitas besar.

•58 ee 20}a. mm mi%M

Page 28: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

18

T ~rM/ naL p EN ompaNq BA-4 dA¥K in ttrKife'bN\L Suitan Mahmud Badarudin i!, i *= r\y% fE^. j*k. r^g cssa.

hc-.pv S»is»tem PenuelenQQaraan Baoasd

Pada proses pengaturan bagasi diperlukan suatu alat bantu guna

memperlancar perpindahan bagasi di dalam teraiinal sendin maupun dari terminal

ke dalam pesawat.

Sistem pengaturan bagasi

Sistem yang digunakan untuk pengaturan bagasi adalah sistem ban berputar

dengan parkir paralel. Dengan sistem ini pengoperasiannya sama dengan parkir

paralel, hanya ruang yang dibutuhkan lebih kecil.

Sistempengambilan bagasi

Sistem pengambilan bagasi yang digunakan adalah Race track system.

Perpindahan bagasi hingga sampai kembali ke tangan pemiliknya dengan

menggunakan alat conveyor yang berputar terus. Panjang conveyor tergantung

banyaknya bagasi dan biasa digunakan untuk melayani kapasitas bagasi dalam

jumlah besar.

l£> Tinjauan Beberapa Bandar Udara Internasional

Agar tercapainya perbandingan yang seimbang tentang kondisi

permasalahan dengan contoh kasus yang sama dan yang telah ada sebelumnya

berupa Bandar udara internasional maka studi kasus menjadi penting. Ada

beberapa bandara internasional yang akan dijadikan studi kasus dalam tulisan ini,

seperti:

"*8 6-E 20^ik,mmmiiM

Page 29: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

19

T ~rM/ naL p EN s>mpaNq BA^ ctAvf\ Irs taN£ftibN\L Sultan Mahrrsud Badarudin I. I ESS. fVI B >^%. fvJ <EEi

Bandar udara Internasional Osaka Jepang

Konsep Linier

Pelataran Banyak tingkat

Terminal building Banyak tingkat

Konektor Transporter

Tempat pemberangkatan Dengan ketinggian apron

System boarding Elevator bridge

Kapasitas 25 juta penumpang pertahun

Bandar udara ini terletak di sebuah pulau hasil reklamasi seluas 984.240

square feet dan memiliki landasan pacu sepanjang 3,5 km dengan konsep

futuristic pada tampilan arsitekturnya.

Bentuk bangunanterminal dengan citra masadepan dan futuristic dirancang

seorang arsitek Italia bernama Renzo Piano, mempunyai konstruksi atap lengkung

yang berkelok - kelok aerodonamis. Bagian atap ditopang oleh tiang-tiang

penyangga baja yang condong sepanjang 60 meter, terbentang mengambang

seperti sebuah gelombang besar yang hampir mereda. Keistimewaan khusus

terletak pada konsep ekologisnya dan desain aerodinamis pada gedung terminal

utama. la mencantumkan hubungan simbiosis antara alam dan arsitektur yang

menghasilkan peleburan intim dari cahaya, udara, dan unsur hijau dengan struktur

berteknologi tinggi dan fungsi bangunan.

Prioritas utama juga terletak pada penzoningan yang jelas dan ringkas

untuk mengefisienkan ruang dan melancarkan pergerakan arus barang dan kargo.

Gedung bangunan mempunyai sistem linier dengan pier bersisi ganda, yang

panjangnya sekitar lebih dari 1 mil dengan bagian dalam berupa "'grand canyon"

dengan pepohonan dewasa yang tertata.

Tempat pemrosesan penumpang (distribusi vertical) terdiri dari tiga level.

Dimana lalulintas domestik berada di level tengah, keberangkatan di level teratas

^8 6<2 2D?&.mmvtmM

Page 30: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

20

T <*rM/ naL /.-EN ompaNg BAA dA"?/\ lnterNasbN\L Sultan Mahmud BadarudiF=>y*v i,.,.. ess, rv/i ess- >%. r-vi cs^-s

serta kedatangan berada di level bawah. Hal demikian dimaksudkan untuk

mengurangi jarak berjalan kaki penumpang transfer dengan pemisahan terminal

internasional dan domestik. Pintu-pintu gerbang domestik terletak di tengah

terminal, yang sebagian besar pintu tersebut dapat dipindahkan dan ditukarantara

gerbang domestik dan internasional jika sewaktu-waktu diperlukan.

IL"7. Tfc-tfauan Umum Bandar Udara sultan Mahmud

V7A Sejarah Berdfelnua Bandar Udara SUfan Mahmud

Badarudin 1

Bandar Udara Sultan Mahmud Badanidin II yang tadinya bernama

Pelabuhan Udara Talang Betutu, diambil dari nama desa tempat lapangan terbang

berada, dibangun pada tahun 1926 dengan arah utara selatan oleh Pemerintah

Hmdia Belanda dan diteruskan pada tahun 1942 dengan arah timur barat pada

masa kependudukan Jepang. Setelah Indonesia merdeka lapangan terbang tersebut

dikuasai oleh AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) sebagai pengkalan

udara, selanjutnya mulai tahun 1968 sampai dengantahun 1975, lapangan terbang

berubah status menjadi Joint Airport (pelabuhan bersama) dan pada tahun 1975

atas kesepakatan bersama antara mentri pertahanan dan keamanan dan mentri

keuangan, status lapangan terbang menjadi pelabuhan udara sipil, dan pada

tanggal 1 April 1991 bergabung dengan Perum Angkasa Pura II berdasarkan PP

10 tahun 1991 sampai sekarang.

Pada tahun 1926 lapangan terbang hanya bisa didarati pesawat jenis capung

berdinding tebal, pada saat sekarang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

sudah dapat didarati pesawat B 737 - 300.

Sejalan dengan perkembangan pesawat terbang, fasilitas pendaratan pun

bertambah sehingga kebutuhan akan lahan bertambah, pada tahun 1953 lapangan

•*8 6S 20}&. 'mm mtiMi

Page 31: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

21

T *-rM/ naL p EN ompaNg BAA dAVA. In terNas bN\ L Sultan Mahmud Badarudin SiF=>>*X E...„ ESS IXxl EB j^S, r-a CSS;

terbang mempunyai lahan seluas 1.413.319 m2 (141,3 Ha) pada pra pelita

bertambah 125.050 m2 (12,5 Ha) dan pada masa pelita bertambah 1.210.089 m2

( 121 Ha ) pada masa PT (Persero) Angkasa Pura IT menambah seluas 378.815 m2

sehingga pada saat ini luas lahan bandara2.907.577 m2 (291 Ha).

R.7^2 Akriritasb Pada Terminal Bandar Udara Sulfan Mahmud

AKTIFITAS PADA RUANG KEBERANGKATAN

TAHAP PEMERIKSAAN :

Ruang pemeriksaan( X - RAY ), baik parapara penumpang maupunpara pengantar yangmemiliki pass untuk masukkeruang check-in harusmelalui prosedur pemeriksanmenggunakan alat maknometer

(X-RAY) untuk keamanan.

TAHAP PENGECEKAN TIKET (CHECK-IN)

Diruang ini para penggunajasa penerbangan(penumpang pesawat)melaporkan tiket dan bagsi.Pengantar hanya bolehmengantar sampai didaerah ini.

TAHAP MENUJU RUANG TUNGGU:Fasilitas lain

yang dapat dimanfaatkan,diantaranya : counter - countersouvenir, outlet - outlet merchandise,artshop, dll.

TAHAP PENGECEKAN ULANG TIKET :

Sebelum penumpangmeninggalkan ruangtunggu untuk keberangkatan,ada pengecekan ulang tiketyang dimaksudkan untukmengontrol penumpangyang akan memasukipesawat, yang dilayani dalamsatu pintu keluar satu persatupenerbangan

TAHAP MENUNGGU :

Masuk keruangtunggu ini para penumpangharus melakukan pemeriksaanyang kedua, melalui

prosedur pemeriksanmenggunakan alat

maknometer

(X-RAY) untuk keamanan.Sebelum jam pemberangkatan,penumpang harus menungguterlebih dahulu.

4*.^8 5@ 20}

-mm mti&i

Page 32: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

22

T *-rM/rsaL ^ENonifeNq BA^i dA^'/\ In terNasbN\L Suitan Mahmud Badarudin.1 EEE t\St E3- ^^frflvj C3S

AKTIFITAS PADA RUANG KEDATANGAN

BAGGAGE CLAIM :

Setelah penumpang turundari pesawat dan memasukiruang kedatangan, langsungmengambil tas dan dilakukanpengecekan ulang oleh pihakgapura supaya tidak terjadikekeliruan dalam mengambilbagasi.

TAHAP MENINGGALKAN TERMINAL

Penumpang bisa memesantaxi pada counter - counteryang ada atau menunggujemputan pada ruang runggukedatangan .

^8 B<2 20}

Page 33: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

23

T ^rM/ naL p EN omtaNg BAn dAt?t\ IrUerHssbNxL Suitan Mahmud Badarudiri H

H.7^3 Anali&a Keoiatan RuanQ Terminai Bandar Udara Srfjltan

fs/lanmud Badarudin 1

Sirkulasi Penumpang Keberangkatan Domestik

Datang ke terminal

Terminal Curb

iConcessioner r* Hall Penerimaan

X-rayMagnometer j

i '

t.

! Check inhall

! S

J Check inCounter

Concessioneri

I Departure ;Lounge

Ke pesawat

Public Area

Parkir

Restriced Area

Passanger Area

"*S 6<2 20?

Page 34: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

24

T ^rM/ naL p EN o-rnpaNq BA4 dA9P\ IrHerHysbNXL Sultan Mahmud Badarudin I" F>/\ L„ WEE. IN^i EE3- >*V f*JI <~5»

Sirkulasi Penumpang Keberangkatan Internasional

jConcessioner!

Concessioner H*-

Datang ke terminal

Terminal Curb

Hall penerimaanPenumpang

X-rayMaknometer

Check inhall

Check in

Counter

Cek

Imigrasi

DepartureLounge

Ke pesawat

-*-\ Parkir

"58 6<2 20?&.mmwma

Public Area

Restriced Area

Passanger Area

Page 35: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

75

T <yrM/ naL pEN •ompaNq BA>4 <SARI\ !n terNas bN\ L Suitan Mahmud Badarudin ifF=>y"-v t.„. EI IK^l EE3t. y*V t^sj C3S

Sirkulasi Penumpang Kedatangan Domestik

Pesawat

i*; uneck-in

BaggageClaim i

i _ -

i

i

! Departj Lounge

Kendaraan

Pribadi

; Passanger Area

i

[ " 1 ! Hall|Concessioner *• -~i KedatanganL ' '

: Restriced Area

i _ __i

i Area Parkir

! Kendaraan umum(TAXI, BUS)

: Public Area

•^8 B€ 2Q}

Page 36: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

26

T «s*rM/ naL p EN ompaNq BA-4 dA«?P\ int(^NasbN\L Suitan Mahrnud Badarudin li" i=>y^x. 1-... iee rs^i E3. >*%> r-*a <^s;

Sirkulasi Penumpang Kedatangan Internasional

i Pesawat

--~H Check-*

Departurein '--—* iI Lounge

Cek

1 Imigrasi

Kendaraan

Pribadi

Passanger Area

| Baggage1 Claim j

i

AmbilBarang

HallConcessions «—| utgma Restriced Area

t

Area Parkir

*

! Kendaraan umum |(TAXI, BUS)

Public Area

<?8 BIS 202ILZtlMVUUfAi

Page 37: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

27

T ~ rM/ na L p EN s> mm Nq BAsi dA<?f\ Irs turNas bN\ L Suitan Mahmud Badarudin i. L,„ WEE i\yi EES. >^X.r-sJ C3S.

US. Andrffeca KPtautut-idn RudnQ

A. Perkiraan kenaikan penumpano per tahun

• Kenaikanjumlah penumpang rata-rataper tahun = 21(

B. Perkiraan Jumlah penumpano

Data kenaikan terakhir tahun 2004 = 1.123,180 orang (dengan kenaikan rata-

rata 21% / th), maka perkiraan jumlah penumpang untuk 15 tahun yang akan datang

yaitu th 2019 adalah = 1.123.180 + 15 (21 %x 1.123.180)

- 4.661.197 penumpang.

• Annual Total Traffic (ATT) = 4.661.197 penumpang/th

• Annual Transit Traffic (4% ATT) = 186.448 penumpang/th

• Annual Departure Traffic (49% ATT) = 2.283.987 penumpang/th

• Annual Arrival Traffic (47% ATT) = 2.190.763 penumpang/th

• Volume penumpang padawaktuterpadat= 4.661.197 : (7x84x6)

= 1321 penumpang/jam

• TPHP transit =4%xl321 = 53 penumpang/jam

• TPHP departure = 49% x 1321 = 647 penumpang/jam

• TPHP arrival = 47% x 1321 = 621 penumpang/jam

• TPHP total = 1321 penumpang/jam

Dengan menggunakan perbandingan 85% : 15% penumpang domestik dan

internasional, maka dapat diketahui:

• TPHP transit domestik = 85% x 53 = 45 penumpang/jam

• TPHP transit internasional = 15% x 53 = 8 penumpang/jam

• TPHP departure domestik = 85% x 647 = 550 penumpang/jam

• TPHP departure internasional = 15%x 647 = 97 penumpang/jam

• TPHP arrival domestik = 85% x 621 = 528 penumpang/jam

• TPHP arrival internasional = 15% x 621 =93 penumpang/jam

= 21%

^8 642 2D?4i. liihV ItiiiiH

Page 38: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

28

T ~rM7 naL p EN ->mpaNfl BA^ <XN?t\ SnterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudiri !f=>X^ |„. EEE i\^l f=3t s^K. I*xj <EES.

C. Area parkir

Didapati ada 1.268 penumpang yang berangkat dan datang di area parkir

bandara dengan jenis angkutan yang diwadahi berupa 14% kendaraan umum (4% taxi

dan 10% bus) dan 86% kendaraan pribadi, dengan rasio occupancy kendaraan per

jamnya tersebut di bawah ini, sehingga jumlah kendaraan yang diwadahi adalah

sebagai berikut:

• Taxi = 0,5 x (4% x 1.268) = 25 kendaraan

• Bus = 0,05 x (10% x 1.268) = 10 kendaraan

• Kendaraan pribadi = 0,14 x (86% x 1.268) = 153 kendaraan

Dengan luasan rata-rata untuk mobil pribadi dan taxi adalah 6m x 2,5m

=15nr dan untuk bus = 3,5m x 1lm = 38,5m", maka:

Luas area parkir keseluruhan = 15m2 (25+153) + 38,5111^ (10)

= 2670m2 + 385m2

= 3055m2

D. Kelompok ruano keberanokatan

a. Ruang Keberangkatan Domestik

1. Ruang Counter Informasi

Ruang informasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Ruang Informasi langsung, dengan perlengkapan berupa counter, kursi

dan meja serta seorang pegawai

2) Ruang informasi tak langsung, dengan perlengkapan telpon, sound

system, meja, kursi, almari dan jumlah pegawai 1 orang.

Standar luas area informasi adalah 3m x 2m = 6m .

2. Ruang Counter Pemesanan dan Penjualan Tiket

Ruang ini dilengkapi dengan perlengkapan seperti: meja counter,

meja, kursi, dan komputer. Persyaratan untuk ruang ini adalah mampu

memberi pelayanan kepada pembeli tiket, penempatannya tidak

mengganggu sirkulasi langsung ke check in lobby.

"*8 &I2 2D?

Page 39: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

29

>rM/ naL pEN o-rnpaNcj BAs dA?P\ 11u^er^asbN\L Suitan Mahmud Badarudin !

Jumlah agen position tergantung jumlah perusahaan penerbangan yang

memberi pelayanan di bandara. Di bandara SMB II ada 10 penisahaan

penerbangan, maka:

• Luas tiket counter =10x1,8m x 4,25m

= 77m2

• Luas ruang antri dan sirkulasi bebas = 10 x 1,8m x 8m

= 144m2

Ruang Kontrol Keamanan Penumpang dan Begasi

Kapasitas alat X-ray 240 orang/jam. Berdasarkan kapasitas 550

penumpang/jam maka dibutuhkan 3 unit alat X-ray. Untuk 1 counter

dengan panjang antrian 7 orang (1 orang antri = 0,8m), maka:

Luas areakontrol keamanan = 3 (17,5m2 + (0,8x7))

= 69m2

Check in Area

Peralataa/ perlengkapan yang ada yaitu meja counter, timbangan.

Persvaratan di check in area yaitu mampu memberi ruang gerak terhadap

pegawai, sirkulasi yang jelas bagi barang maupun penumpang, serta

mampu mendukung sistem pelayanan yang baik.

Perhitungan besaran ruang:

• Tiap agen position (1 counter & timbangan) dapat melayani 60

orang/jam (1 orang/menit)

• Jumlah agen position = TPHPd

60

= 550

60

= 9 agen positon

"*8 &1S 20}

Page 40: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

30

T ~ rM/ na L p EN v> mpa Na BA4 dARt\ in terNas bN\ L Suitan Mahmud Badarudin fiI.— wee rv/i ess. >ay ih-g <~s

• TCL (Total Length Counter) = TPHPd x 1,8m

60

= 16m

a. Luas ruang kerja + counter = TCL x 4,25m

•= 16m x 4,25m

-68m2

b. Luas ruang antri + sirkulasi bebas = TCL x 8m

= 16m x 8m

= 128m2

5. Ruang Tunggu Keberangkatan (Departure Lounge)

Jumlah pemakai = 0,80 TPHPd

Kebutuhan ruang/orang = 1,44m2 (termasuk sirkulasi)

Luasruang = TPHPd x 1,44m2 x 0,80

= 550 x 1,44m2 x 0,80

= 634m2

6. Lavatory

Jumlah pemakai = TPHPd + TPHPt

= 550 + 45

= 595 orang

Luas area = 0,3m2/orang x {40% (TPHPd + TPHPt)}

= 0,3m2 x 595

= 179m2

b. Ruang Keberangkatan Internasional

1. Ruang Counter Informasi

Ada 2 ruang informasi yaitu:

1) Ruang informasi langsung, dengan perlengkapan berupa counter, kursi

dan meja, serta seorang pegawai.

"*8 hIB. 2D?ii. /(iw mum

Page 41: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

31

T <s-rM/ naL p EN omgaNq BA4 dAVK in turNasbN\L Suitan Mahmud Badarudin iiF*/\ l„. WEE., IV^f WE3.y*V f--J <3

2) Ruang informasi tak langsung, dengan perlengkapan telpon, sound

system, meja, kursi, almari dan 1 orang pegawai.

Panjang counter standar untuk ruang counter informasi adalah 3m

dengan kedalaman ruang antara 2-3m, sehingga luas counter informasi

standar adalah 3m x 2m = 6m".

2. Ruang Kontrol Keamanan dan Bagasi

Kapasitas alat X-ray 240 orang/jam. Berdasarkan kapasitas

penumpang internasional adalah 97 penumpang/jam, maka hanya

membutuhkan 1 alat X-ray. Untuk 1 counter dengan panjang antrian 7

orang (1 orang antri = 0,8m), maka:

luas area kontrol keamanan = 1 {17,5m" + (0,8 x 7)}

= 23m2

3. Ruang Check in Area

• Perhitungan besaran ruang

Tiap agen position (1 counter + timbangan) dapat melayani 60

orang/jam (1 orang/menit).

Jumlah agen position = TPHPd

60

= 97

60

= 2 agen position

• TCL (Total Length Counter) = 2x1,8m

= 3,6111

a. Luas ruang kerja + counter = 3,6 m x 4,2m

= 15m2

b. Luas ruang antri + sirkulasi bebas - 3,6m x 15m

= 54m2

•*S BIS 2TJ}

Page 42: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

32

T «>rM7 naL pEH ompsNg &M dA<?/\ !n terNas bN\ L Suitan Mahmud Badarudin 1F'^y^v t_ wee., i\^ iet /\ f->ji c~s

4. Ruang Tunggu Keberangkatan (Departure Lounge)

Jumlah pemakai = 0,80 TPHPd

Kebutuhan ruang/orang - 1,44m2 (termasuk sirkulasi)

Luas ruang = TPHPd x 1,44m2 x 0,80

= 97x 1,44m2 x 0,8

= 112m2

5. Area Counter Imigrasi

Luasan yang dibutuhkan 1 unit counter sebesar 14,4 m2 dengan

jumlah unit counter ada 2 unit, panjang antrian counter 7 orang

(kebutuhan luas 1 orang = 0,8), maka:

Luas area = 2 {14,4m2+ (7x0,8)}

= 40m2

6. Ruang Imigrasi

Asumsi kapasitas ruang sebesar 25% dari peak flow dengan kebutuhan

luas 3,3m2/orang, maka:

Luas area= 25% (97 x 3,3m2)

= 80m2

7. Area Counter Bea Cukai

Asumsi kapasitas ruang sebesar 25% dari peak flow dengan kebutuhan

luas 3,3m2/orang, maka:

Luas counter = 25% (97 x 3,3m2)

= 80m2

"*8 BS 20}u. ZaW SttiitM

Page 43: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

33

T crM/ naL p EN ompaNg BAvi dA?/\ InterrasbN\L Suitan Mahmud Badarudin iif=»xk i— wee rv^-i e^ ^^vr-^ <~s

Kelompak ruanQ kedatanoan

a. Ruang Kedatangan Domestik

1. Ruang Penerimaan Kedatangan dan Ruang Lobby Claim Bagasi

Perbandingan kapasitas pemakaian 20% duduk dan 80% berdiri, maka

luas area dapat dihitung dengan cara:

Luas area = (80%.TPHPa x lm2) + (20%.TPHPa x 1,4m2) + 20% sirkulasi

= (80%.528 x lm2) + (20%.528 x 1,44m2) + 20% sirkulasi

= 570,24m2 + 20%. 570,24m2

= 684m2

2. Baggage System Area

Pemakaian area bagasi sebesar 1,3 bagian/orang, maka kapasitas

pemakai bagasi sebesar = TPHPa x 1,3

= 528x1,3

= 686

3. Lavatory

Pemakai sebesar 40% dan TPHPa, maka:

Luas lavatory area = 0,3m7orang x 40% x 528

= 63m2

b. Ruang Kedatangan Internasional

1. Ruang Imigrasi

Perhitungan sebesar 25% dari TPHPa (standar 3,3m2/orang) dan terdiri

dari ruang kantor administrasi dan counter.

Luas area = 25% (93 x 3,3m")

= 77m2

2. Ruang Bea Cukai

Perhitungan sebesar 25% TPHPa (standar 3,3m2/orang) dan terdiri dari

ruang kantor administrasi dan counter.

Luas area = 25% (93 x 3,3m2)

= 77m2

"*8 &I2 202il 'mm mmm

Page 44: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T *-rM/ naL p EN ompaNq BA^ df-Rt\ !n terras t>H\ L Suitan Mahmud Badarudin ii

3. Ruang Karantina dan PemeriksaanKesehatan

Perhitungan sebesar 25% TPHPa (standar 1,5m2/orang), maka:

Luas area = 25% (93 x 1,5m2)

= 35m2

4. Ruang Lobi Claim Bagasi

Perbandingan pemakaian sebesar 20% dudukdan 80% berdin,

sehingga:

Luas area - (20%.93 x 1,4m2) +(80%,93 x lm2) +• 20% sirkulasi

= 26m2 + 74m2 + 20% (26m2 + 74m2)

= 120m2

5. Baggage System Area

Pemakaian area bagasi sebesar 1,3 bagasi/orang, maka kapasitas

pemakaian bagasi sebesar = TPHPa x 1,3

= 93x1,3

= 121

6. Lavatory

Pemakaian sebesar 40% dari TPHPa, luas area lavatory sebesar:

Luas area = 0,3m2/orang x 40% x 93

= llm2

c. Transit Lounge (disatukan dengan Departure Lounge)

1. Domestik

Luas area= TPHPt x 1,4m2 x 0,8

= 45 x 1,4m2 x 0,8

= 50m2

2. Internasional

Luas area = TPHPt x 1,4m2 x 0,8

= 8xl,4m2x0,8

= 9m2

"*8 &<2 20}n. MAWS VittiM

Page 45: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

35

T ~rM/ naL pEU o-rnpaNg &M dJY?P\ lnttrNasbN\L Suitan Mahrnud Badarudin if

f-. Kelompok ruanQ umum

1. Hall Public Keberangkatan

a. Domestik

• Kapasitas pemakaian = 2,5 x TPHPd

= 2,5 x 550

= 1375 orang

• Asumsi pemakaian 80% TPHPd (standar 0,93m2/orang), maka :

Luas area = 80% x 1375 x 0,93m2

= 1023m2

b. Internasional

• Kapasitas pemakaian = 2,5 x TPHPd

= 2,5 x 97

= 243 Orang

• Asumsi pemakaian 80% TPHPd (standar 0,93m2/orang), maka :

Luas area= 80% x 243 x 0,93m2

= 181m2

c. Total luas area Hall Public Keberangkatan

Luas total = luas area domestik + luas area internasional

= 1023m2 + 181m2

= 1204m2

2. Hall Public Kedatangan Domestik

• Kapasitas pemakaian = 2,5 x TPHPa

= 2.5x528

= 1320 orang

• Asumsi pemakaian 80% TPLIPa (standar 0,93m2/orang)

Luas area = 80% x 1320 x 0,93m2

= 982m2

•$8 6-S 20}a. mm wmm

Page 46: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

36

T <s>rM/ naL p EN ompaNg BA4 dAvfs !ntcrNas bN\L Suitan Mahrnud Badarudiri iit„ WEE. ffK^T E3. y^Kf-sl <~3.

3. Hall Public Kedatangan Internasional

• Kapasitas pemakaian = 2,5 x TPHPa

= 2,5 x 93

= 233 orang

• Asumsi pemakaian 80% TPHPa (standar 0,93m7orang)

Luas area = 80% x 233 x 0,93m2

= 173m2

4. Area Counter Informasi

Kapasitas pelayanan 5% daari peak load dengan panjang counter 3m

dan lebar 2m.

5. Ruang Pemeriksaan Kesehatan

Kapasitas pelayanan 5% dari total peak flow penumpang dan

pengunjung (standar 1,5m2/orang).

Luas area= 5% {1,5m2 (2,5 TPHPd + 1,5 TPHPa)}

= 5% {1,5m2 (2,5 .647+ 1,5.621)}

= 5%{l,5nr(1618 + 932)}

- 5% (242

= 1519m2

-5% (2427m2 + 1398m2)

6. Lavatory

Kapasitas 25% dari TPHP rata-rata (standar 0,3m"/orang).

Luas area = 25% (661 + 0,3m2)

50m2

7. Waving gallery

Kapasitas 50% dari TPHPd +TPHPa (standar l,2m2/orang)

Luas area = 50% {1,2m2 (647 + 621)}

= 635 m2

*r8 &4S 20^ik,muvmmM

Page 47: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

37

T *rM/ naL p EN ^mpsNg BA>4 dA^/X !n taKas bN\ L Suitan Mahrrsud Badarudiri iiF^VN, L_ WEE VSSl El/!\fsi <~S

Cj. KEsLOMPOIC RUAIMCj KHUSU&

1. VIP Room

Kapasitas 5% dari TPHPd (standar 14m2/orang)

Luas area= 5% (14m2 x 647)

= 453m2

2. CIPRoom

Kapasitas 2% dari TPHPd + TPHPa (standar 14m2/orang)

Luas area= 2% {14m2 (647 + 621)}

= 187m2

3. Kelompok Ruang Concessioner

Diperkirakan ruang concessioner membutuhkan 10 ruang, dengan

masing-masing ruang memiliki besaran 25m2.

Luas area total ruang concessioner •= 10 x 25m2

= 250m2

4. Kelompok Ruang Teknis

Meliputi ruang penyimpanan peralatan, ruang MEE, ruang operator,

cleaning service, cabin service, AC system, shaft, dll.

Kapasitas pemakaian diperhitungkan sebesar 15% dari over all gross

area yang tidak disewakan.

Luas area = 15% (14m2 x 1321)

= 2744m2

•*8 B@ 20}&.rmmvMiM

Page 48: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

<

9i

Or'

Page 49: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T srM/naL pENompaNg BA4 oWTA. In terNas bN\ L Sultan Mahmud Badarudin il. t„. WEE rv^l E3. A. t->Ji C3i

BAB •

KONB&P PERANCANGAN

•J. Pemcanfacstan Edemen Air Dcskam Bcsnounan

Potens.1 Tepian Air

Kegunaan air dari segi fungsional dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kontrol Iklim

Air di lingkungan luar bangunan dapat digunakan untuk mengurangi

temperatur area di sekitarnya. Air dalam skala besar seperti danau bersifat Jambat

panas, sehingga relativ lebih dingin dari area yang berdekatan, sehingga

temperatur lokal sekitar akan lebih rendah dari sekelilingnya. Hal ini ditambah

penguapan air atau air mancur dari kolam dan air yang disemprotkan secara tetap

akan mengurangi suhu lingkungan di sekitarnya.

2. Kontrol Suara (sound control)

Air pada ruang luar dapat digunakan sebagai sound buffer (peredam),

terutama di lingkungan urban, dimana level kebisingan tinggi karena kendaraan

atau proses industri. Dengan kondisi ini suara yang dihasilkan oleh efek air dapat

menyamakan noise dari luar.

ULcL Ccsra Air Berinrercak&i

Secara garis besar air dapat dikategorikan dalam dua situasi, yaitu

situasi statis dan situasi dinamis. Air statis mempunyai karakter yang dapat

menimbulkan suasana tenang, santai dan dapat menghanyutkan emosi.

Sedangkan karakter dinamis air yaitu enerjik dan dapat mendorong emosi

manusia. Karakter ini akan menarik apabila didramatisasi dengan warna dan

pemberian cahaya yang tepat. Bisa juga digunakan untuk air terjun untuk

menghalangi kebisingan disekitarnya.

J0 JLZAMViyfAr

Page 50: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

39

T »rM/naL p EN o-mpaNg BA4 dAVK 1n terKas ioN\ L Sultan Mahmud Badarudin I

Dibawah ini merupakan interaksi air dan bangunan :

AIR INTERIOR

AIR DIDALAM DAERAH DAERAH EKSTERIOR

YANGTERKONTROL

MASUKKANAIRKEQUAM

Gambar 3. Interaksi air dan bangunan

**8 BIB. 2TJ}iLZAKVttftiMlf!

Page 51: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

40

T ^ rM / na L p EN v> rnpa Nq BA4 dA<?/\ In terras bN\ L Sultan Mahmud Badarudin i!„., WEE IV^I OA.fsl <3S

BLL=3. Klos»irBcc3£j Air

Air dibagi menjadi dua berdasarkan keadaannya yaitu air statis dan air

dinamis. Berikut ini merupakan bagan pembagian air dan contohnya :

kategori

STILL —(contained)

MOVING

(uncontained)

jsengaiylL.

.^Gravity(falling) -

tipe

— undisturbed-

disturbed

freefalling

-flowing

efek

pemantu!

jendeia

textur

activator

full sheet

• interupted sheet

grafity spout

broken sheet

— smooth waterfall

I— aerated waterfall

I— quiet stream

'— turbulent stream

i— cascading waterfall

I— stepped forms

i— stepped planes

'•— stepped pools

f— clear colum

I— aerated mass

cascading —

-applied spoutingpressure spray

- sheet

( Charles w. harris &Nicholas T. Dines)

"*8 B«3 20?tk. mMQ wmM

Page 52: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

41

T <*> rM / na L p EN o mpa Mq BAA dA\"P\ In terras bN\ L Sultan Mahrnud Badarudin II.i. ke. rvi wes. j>^ jf^-J c~=s

Anc3lisx3 Air

Tingkat kesetaraan air yang akan digunakan berdasarkan efek visual,

suara, dan pengaruh ke lingkungan sekitar :

1. Dari moving water (air dinamis) dibagi menjadi dua bagian berdasarkan

pengaruh yang menyebabkan air dapat mengalir, yaitu

a. Pengaruh Gravitasi

MOVING

(uncontained)Gravity(falling)

freefalling

flowing

cascading

;- full sheet

]— interupted sheet

i grafity spout

!— broken sheet

r- smooth waterfall

— aerated waterfall

— quiet stream

1 turbulent stream

|— cascading waterfall

L- stepped forms

\— stepped planes

l— stepped pools

( Charles w. harris A- Nicholas T. Dines)

Ciri-ciri :

- Air mengalir, efek visual bagus, suara bervariasi dari rendah sampai

keras, percikan ada dan bervariasi.

Aplikasi:

-Free-Falling dan step cascades dapat diaplikasikan pada aktivitas

tingkat tinggi, visual dan suara pada daerah tertentu.

-Untuk ketinggian kurang dari lm, free-falling full sheet, interupted

sheet atau spout dapat digunakan.

- untuk yang lebih tinggi dari itu interupted sheet, spouts, waterwall,

atau cascade memberikan display setara atau lebih dari sekedar

pemandangan yang mdah, jika dibandingkan dengan pertimbangan

^8 642 2D?tk. mm mmm

Page 53: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

42

T <9rM/naL p EN ^mpaNg EiAA dA?/\ 1n terNas bN\L Sultan Mahmud Badarudin !

hemat energi, minimnya percikan, kestabilan terhadap angin, kualitas

suara yang dihasilkan lebih menarik untuk ditampilkan atau jika

dibandingkan dengan space pada ruang interior.

- Untuk yang lebih tinggi lagi, free-falls dapat dilihat melalui ke dua

sisi atau jika memerlukan suara dengan volume tinggi.

- Smooth waterwalls dan broken sheets mempunyai keterbatasan

ruang pada penempatannya. Broken sheet biasanya digunakan

sebagai elemen sekunder.

- Smooth waterwall mempunyai keterbatasan fungsi visual, kecuali

untuk ditempatkan besar-besaran.

- Cascades dan stream yang lebih datar biasa digunakan sebagai

elemen yang memberikan rasa keterkaitan (sense of continuity) pada

bangunan arsitektur, atau sebagai elemen pengarah pada lanscape.

F-RGzE: F-ALLINO

Jenis Full Sheet

Nama Proyek : Edogawa Heisei Garden, Gyosen Park

Lokasi : Kitakasai Edogavva-ku, Tokyo

Jenis Broken Sheet

Nama Proyek : Splashing Pond, Kyodo-no-mori,

Wood Land park

Lokasi : Fuchu City, Tokyo

Gambar 4. Free falling ( Aquascapes )

"*8 BIS. 2TJ}

Page 54: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

43

T «>rM/naL pEN ^mpeNg BA4 d/V?t\ InterrasbN\L Sultan Mahmud Badarudin I. i__ wee, rs^i E3 ^v. r-a <~5

Jenis Interupted Sheet

Nama Proyek : Tokinogawa Park

F-LO\MNO

Jenis Quiet Stream

Nama Proyek : Showa Memorial National Park

Jenis Aerated Water Wall

Nama Proyek : Osaka Gakuin Univercity Campus

Lokasi : Osaka

Gambar 5. Flowing (Aquascapes )

CASCADINO

Jenis Stepped Planes

Nama Proyek : Grand Mall Park

Lokasi : Nishi-ku, Yokohama (MM21 project)

ft* -* * t

*}B B*& 303&.mmvtMiM

"S,

-•«1

ii'

Page 55: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

44

T «.rM/naL pENsxnpaNg BMd/V?l\ InterrasbN\L Sultan Mahmud Badarudin I

Jenis Stepped Pools

Nama Proyek : Natural and Cultural Garden, Osaka

Expo'70 Commemoration Park

Lokasi : Suita Citv, Osaka

Gambar 6. Cascading

b. Pengaruh Tekanan Buatan

MOVING

(uncontained)

applied -pressure

spouting

( Aquascapes )

clear colum

aerated mass

spray

sheet

Ciri-ciri:

- Visibility bagus, suara rendah, percikan tergantung pada tingginya,

kestabilan terhadap hembusan angin cukup, hemat energi bagus.

Aplikasi:

- Spouting memberikan efek vertikalitas dan suara pada kolam datar

dan sebagai muara atau tempat permulaan untuk free-falling,

flowing atau cascade display.

- Jika dikelompokkan jets dapat diatur untuk menyediakan

kedinamisan, dan elemen sclupture yang dikomposisikan.

"*8 6H2 2C#i^mmmimi

Page 56: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

45

T <? rM / na L p EN >>mpaNg BA4 dAVA. In terras bN\ L Sultan Mahmud Badarudin !

•^3. Arvali&ca Rermc9&c9lc9rv9n

••=9,1, HubunQcan RuanQ titan Air

Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada terminal bandara,

yaitu bagaimana agar rancangan bangunan terminal bandara ini mampu

menghadirkan air sebagai elemen utama perancangan bangunan dengan

optimal, sehingga dapat tercermin sebuah aliran sungai yang menjadi ciri dari

kota Palembang, maka hal-hal yang perlu diketahui:

1. Ruang yang berinteraksi

Ruang yang perlu berinteraksi dengan air merupakan ruang yang :

a. Memerlukan ruang yang dapat dilihat atau ruang yang bisa menjadi

pusat perhatian.

b. Memerlukan atraksi, sehingga aktifitas rekrearif pada area tersebut

menjadi menarik dan dapat mencirikan dari kota Palembang.

2. Tujuan Interaksi

Berdasarkan kriteria ruang diatas maka ditetapkan tujuan interaksi adalah :

a. Dapat menjadi poin of interestp

b. Atraksi/elemen penarik (interesting point)

3. Metoda Interaksi

Dilihat dari tingkat kedekatan antara kegiatan dan air, interaksi yang dapat

terjadi, yaitu :

4- Langsung

Yang dimaksud dengan interaksi langsung yaitu pada ruang tersebut

pengguna ruang dapat bersentuhan langsung dengan air, dan/atau

masuk ke dalam air.

^8 6-12 2D}ii. mm wmuu

Page 57: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

46

T crM/naL p EN o-mpaNg BA4 dA?A lnterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin I!

^*

Gambar 7. Metode interaksi air secara langsung (Aquascapes )

B^=Lc=? Anaisd Sungdi

Sungai adalah aliran air yang bermuara pada laut, ada juga yang bermuarapada sungai - sungai yang lainnya. Setiap sungai pasti mempunyai hulu dan hilir.Hulu adalah dimana sumgai itu bermula dan hilir dimana sungai itu berakhir.(laut).

Sungai mempunyai ciri fisik :

4- Liku s>uru3di

Berliku kecil

Berliku besar

Gambar 8. Liku sungai

•$8 B&. 2D}a. 'mm wmm

Page 58: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

47

T &rMI naL p EN ompaNq BA4 cW?A In terrasbN\L Sultan Mahmud Badarudin !. I....... WEE. fKS% WES,v^v r*>q <ZEZ

4» De»r<fljc3r ke»mirinQ«3n riorteorrrdJl

Gambar 9. Derajat kemiringan horizontal sudut kemiringan besar

Gambar 10. Derajat kemiringan horizontal sudut kemiringan sedang

Gambar 11. Derajat kemiringan horizontal sudut kemiringan kecil

"*8 B42 20}tt.ZAMvmuiAi

Page 59: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

48

T f rM/ na L p EN x> mpa Nq BA4 cW?A in terNas bNX L Sultan Mahmud Badarudin ii1- IES rv^l WES,^S> ISsJl <E3.

•4 Dilihat dari cara peletakan air pada ruang ada beberapa macam cara :

Alircsn car / SunQdi

perhestkjm

Gambar 12. Aliran air / Sungai sebagai pusat perhatian

• Alrcan c3ir t>erc3clc3 ditenQdt-i

S>6>fc]<3C3<9i PG»mi£K3l-l £>rkUlc9&i IJcSTTQ

tscJ«3 dcslcsm t-prmincsl

Gambar 13. Aliran air sebagai pemisah sirkulasi

•58 Bm 20}tl.mmmMM

Page 60: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

49

T <y rM/ na L p EN o mpa Nq BAA dA? A In torNas foN\ L Sultan Mahrnud Badarudin I

• Adcs duea &ir1culc3£>i UcanQ dipls.csr-1 me>nQQunc9iCc3n cslircsn car

CkPbcvcaotakcsttsn a. kPckstcanQcan).

Gambar 14. Aliran air sebagai pemisah sirkulasi

C(3S>C=c3dinQ

Gambar 15. Cascading

^8 B& 2D}4k. ZAJKV StMfft

Page 61: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

><*

?v

Page 62: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T<srM/naL pEN^mpaNg BAA dA? A in terNastaNxL Suitan Mahmud Badarudinf=>X^L_ WEE M WE*^K I-vI Q

BAB IVSKes/IATIK DESIGN

IV.I ANALISA BANDARA

Bandara

Keberangkatan Kedatangan

Bandara terdapat dua fungsiutama yang berbeda,termasuk penunjang ialahkedatangan dan keberangkatandengan sirkulasinya masing - masing.

^

Keberangkata

PERBEDAAN FUNGSI TERSEBUT

BERDASARKAN ATAS AKTIFITAS

DAN SIRKULASI YANG BERBEDA KUAT.

DENGAN PEMISAHAN YANG JELAS

(RUANG YANG BERBEDA)

RUN-WAY

APRON

98 5-12 2D?A-ZAfiVVH

51

Kedatangan

Page 63: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

52

T<s>rM/naL />EN ^mpeNg BAA dAVA InterKasbNxL Sultan Mahmud Badarudin I!

IV.a ANALISA SUNGAI

SUNGAI MEMBELAH KOTA

SEOLAH - OLAH TERCIPTA DUABAGIAN AKTIFITAS YANG

BERBEDA TETAPI TETAP

>x MENYATU DALAM SATU WILAYAHMO

KELOMPOK AKTIFITAS KELOMPOK AKTIFITAS

SATU WILAYAH (KOTA)

98 5-12 2D?

Page 64: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

t ®rr

53

T «rM/ naL pEN -o-mpaNg BAA dA^'A In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin ilF»AL_EIVIB/kN<3

IV.=3 PENERAPAN KONSfcP

KEDATANGAN

Secara garis besaraliran sungai yangakan diterapakankedalamn terminal

sebagai pembelahsirkulasi dan

poin of interest.

Penerapan inidiaplikasikanmelalui konsepsungai yang adapada kotaPalembang.

KEBERANGKATAN

98 5-12 2D?ft./ftKVVrt

Page 65: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

55

T «»rM/ naL pEN ^mpaNg BAA dAft'A Interns bN\L Sultan Mahmud Badarudin

LANTAI 2

98 b-12 2D?A./fttiVVft

Page 66: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

56

T «srM/ naL pEN N>mpaNg BAA dA*?A InterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin I!F>/K l__ WEE I\X1 WE5.J&S* j*»sj C3

IV.Ed PGiNGiRAPAN KONSGiP KG:DALAM BANCjUNAN

I

COO

^^^^^ ^^^^ ^^^^_ ^^^^^/ '« "j.%jp}i ,re \

Area check-in l^ ?'^^>i*!SFtfr*'f^? '

Areajreefejlmg

Bagage claim

"J |- -

|lI"I"M

LANT/jlT

MlMiM

i_.

Flowing

Cascading

Freefalling

Area cascjidm^

AreaftowrrT^

98 6-12 2D?A.ZAKYVA

Page 67: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

57

T*rM/naL p EN x>mp3Ng BPt\ dAft'A In terNasbN^L Sultan Mahmud Badarudin ii^__ * ^^ ^W In™—. BU-p^jg— • ^\tF » |K«jnj^jjy-1&.. ...J_J9tk.^.—^yW: .^T*^™tfS^-. • • , ,

I

V^Stir^^^acn mmmt$&8&Jm v

, 1 ....^^fa'^.S^g^/ S" >fC«r«h **

o•o

Area freefalling

tOfficial

>»Area cascading.

Area flowing_

_ -.W^ Cascading

i_ Freefalling

98 6-12 2D?A./MVVA

5<

Page 68: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

58

T orM/ naL p EN ompaNg BAA dAS'A In terrasbN\ L Sultan Mahmud Badarudin iiF>/\ L_ WEE IN^I WEB,j*S. fvjj Q

IV.fo ANALISA KONSGiP IDALAM BANCjUNAN

penerapan konsepSecara garis besar freefallmerupakan transformasidari derajat ketinggiansungai yang curamdengan arus yang deras.

Kesan suasana yang timbulcenderung pada aktifitasyang a k t i f

Korrtak visual

Zona kedatangan

98 £H2 2D?A.ZA1WVA

Page 69: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

59

T*rM7naL pENv>mp3Ng BA>4 dAVA InterNasjof^L Sultan Mahmud Badarudin ll

zona kedatangan

jTenggatwaktu untuk menikmati secara visua!

Koridor domestik

Suasana yang timbui untuk zona kedatangan sebagai nuansakesegaran iranseden dari ketegangan sampai kondisi nyaman

Secara garis besar freefallmerupakan transformasidari derajat ketinggiansungai yang curam

dengan arus yang deras.Kesan suasana yang timbuicenderung pada aktifitasyang a k t i f

zona keberangkatan!

- .3^L-k

1 ruangtunggu2 cafe

3 acces vertikal

Suasana pada zona keberangkatan adalah aktifitasmenunggu,cenderung pada nuansa yang membosankan...

Visual freefall dengan karakter yang aktif mengarahkansuasana hati keluar dari nuansa yang membosankan

98 &I2 2D?A. ZAttV Vft

s<

Koridor mterrsasiona!

Page 70: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

60

T«-rM/naL pEN^mpeNg BA^A dA<?A InterNasbN\L Suitan Mahmud Badarudin i!F>/\ L_ WEE IX^l IE^ ygS. y-J <~5.

2nd floor

1st floor

Kontak visual

Area cascading:jArea cascading •

penerapan konsep

Sjecara garis besar cascadingnrjerupakan transformasi dari

.sjjngai dengan derajatpjenurunan dengan ketinggiantrjap landai dengan arus airyjang sedang

tnannL^^S^iifc*l!lf

fS.•MPMMHBMM

.'•'•"•'I *33

! Kesan suasana yang ditimbulkan! merupakan suasana yang transeden ,j penghubung antara nuansa yangj tegang dan nuansa tenang

Kontak visual

penghalang kontak fisikrailing kaca

98 5-I2 2D?A.ZAHVWli

Page 71: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

61

T-s>rM/naL /,<EN^mpaNg BA^ dA^A In terras b!\F\L Sultan Mahmud Badarudin i!

penghalang kontak ffstkrailing kaca >

zona kedatangan

Kesan suasana yang ditimbulkanmerupakan suasana yang transeden ,penghubung antara nuansa yangtegang dan nuansa tenang

akt,f/tegang zona keberangkatan

tenang

Kondisi yang transeden

Diterapkan pada area sungaidengan penurunan yang

bertrap-trap

98 5-12 2D?A.ZAiiYYft

*>«<7r^?%*.

area sungainan yang

rtnBtrap

Page 72: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

62

T€>rM/naL /^ENo-mpaNg BA4 dAVA InterNasbN\L Sultan Mahmud Badarudin It. i_ WEE, IN/1 WES-s&K. r>sj C3

!•••••!

Area flowing jArea flowing j

apr

aaao„ ..—~»f~

• • •• llllllllllll •"• llll

flowing

1st floor

• •'• • • • • •'•

Ruang cakupan• hall

• curb

- r.penerima• r.informasi

98 &S 2D?A. ZAfiV Vft

Target (public)

Page 73: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

63

T «>rM/ naL pEN ompeNg BA4 dAVA In terras bN\ L Suitan Mahmud Badarudin i!F=>/V L_ WEE IN/I WEEZ^S.r-sj CE3.

zona kedatangan

mforrriajgfl nuansa aktif/tegar

awif/iegang Zona keberangkatan

area sungaiyang tenang

galir

informasii

tenangi J

Oiterapkan pada area sungaidengan aliran air yang tenang

dan mengalir

98 5-12 2D?A.ZAftVVA!

Page 74: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

64

T*rM/naL pENx>mraNg BA4 dA<? A In terras bN\L Sultan Mahmud Badarudin I!.1—ieiv/i iE^>g^r->jcr^

IV."7 Trc3n£>formc3£.i bungcal

dilihat dari fungsinya sungai dapat menjadi sarana transportasi,untuk mengantarkan sesuatu dari satu tempat menuju ketempatyang lain/tempat dituju

sarana transportasi

TERMINAL

transfannas, makna ,Ketika diterapkan kedalam1 bangunan fungsi sungaisebagai pengantar visual ^ang merrljDawa kepadasuasana atau nuansa aktK/itas yang ada didalamruang tersebut ; \

A.

TERMINA

98 !H2 2D?ZAifiVVft

Page 75: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

65

T«>rM/naL pEN^mpaNg BM tiARA InterHasbN\L SuJtan Mahmud BadarudinF=»>*X.i—WEE i\/l IEB.>^|vJ <EEZ

¥

KEBERANGKATANERAN

KEBERANGKATAN

* runway

tegang

arusderas

arussedangcad

arus tenang

tenang

*

pading KEDAXANGAN

KEDATANGAN

^-runway

|| arus deras

arussedang

arus tenang

98 £H2 2D?A-ZAfiVVAfl

tegang

tenang

Page 76: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

66

T *rM/ naL p EN ompeNg BA4 dA^A In terras bN\ L Sultan Mahmud Badarudin 11F^-V^v l_ WEE !%•! i&>*Vf>sI <~=1

IV.e ANALBA ATAP M&MBRAN

sebagai penegasan untukmemvisualisasikan bagianyang dinaunginya

memksimalkan bukaanuntuk menciptakan nuansayang kuat yang timbui olehcahaya alami, untuk menimbulkannuansa natural yang kental

Pmmm^m mmterafesh fifing ii@gi!@lk®iiTi:

1. Optimum transmission of di2. Transmitted energy 13%.3. Absorbed energy 14%, refl4. Durability in the most extrem5. Free maintenance, the action6. Energy conservation and pa

realized in a closed structurerequirement during the day a

98 bS 2D?A.ZAttVVAftAi

Page 77: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

><

Page 78: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

lL

DI

"Van

g1«

,.,

fo-7

BA

BV

HA

SIL

RA

NC

AN

GA

N

VI.

AN

AL

IS

AM

AS

TE

rR

PL

AN

.

BA

ND

AR

AL

AM

AY

AN

G

TID

AK

MU

NG

KIN

UN

TU

K

DIP

ER

BE

SA

RD

IKA

RE

NA

KA

N

KE

TE

RB

AT

AS

AN

SIT

E

*-«f

c

a*

i

*>

e^«

,..w

,te

re

/I7,

J

'5/

#••

Den

ga

nM

en

gg

un

aka

n

Sis

tem

Du

aL

an

tai

Ini

Ma

ka

Ad

an

ya

Pem

isa

ha

n

An

tara

Ked

ata

ng

an

Da

n

Keb

era

ng

ka

tan

.dim

an

a

Keb

era

ng

ka

tan

Dil

an

tai

Du

aD

an

Ked

ata

ng

an

Ad

a

Dila

nta

iS

atu

.

Men

uru

tD

ata

Ya

ng

Ad

aP

ad

aA

ng

ka

sP

ura

Ii,

Term

ina

lP

en

um

pa

ng

Ba

nd

ara

Inte

rn

asio

na

l

Ba

da

rud

inIi

Pa

lem

ba

ng

Aka

nD

iba

ng

un

Men

jad

i

Du

aL

an

ta

i

98

54

22

D?

A.Z

Att

VV

A!t

Al

*

0

Page 79: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

lL

DI a

Pa

da

La

nta

i1

Term

ina

i

Pen

um

pa

ng

Ha

nya

Ad

a

Pa

da

Ba

gia

nD

ep

an

Dik

era

na

ka

nP

ad

aB

ag

ian

Bela

ka

ng

Dip

erg

un

aka

nU

ntu

kO

pera

sio

na

l

Petu

ga

sB

an

da

ra

e

Vc2

.A

NA

LIS

AG

UB

AH

AN

MA

SA

e S <

—J^

-Olfe

ITlO

NON

MA

S€

£^

£M

l

Op

rasi

on

al

Ban

dara

(GS

E)\

*

Tem

inal

Pen

um

pan

g

98

6^

22

D?

A.Z

Aft

VV

Ai

Page 80: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

lL

DI

&q

•Mi.

AL

AN

TA

I2

MU

AN

YA

ER

GU

NA

KA

N

UK

TE

RM

INA

L

NU

MP

AN

G

-Olf

cIT

!ON

ON

mM

^m

^L

M

MA

ST

ER

PL

AN

YA

NG

TE

LA

HA

DA

SA

YA

PE

RG

UN

AK

AN

DE

NG

AN

ME

RA

NC

AN

G

UL

AN

G

RUANG

DENGAN

PERHITUNGAN

YANG

TELAHSAYALAMPIRKANDANJELASKAN

PA

DA

BA

BII

Pen

um

pa

ng

98

MB

2D

?Z

AK

VV

MIA

I

,f'"

Y

Page 81: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

IL

DI a

TO

AN

fi

LA

NT

AI

1

*

V=

3.

AN

AL

IS

AP

LO

TS

UN

GA

I

SE

BE

LU

MM

EL

AY

OU

TB

ES

AR

AN

RU

AN

GT

ER

LE

BIH

O

DA

HU

LU

SA

YA

ME

MA

SU

KA

NF

UN

GS

IA

IRS

EB

AG

I

KO

NS

EP

DA

LA

MM

EN

CIR

IKA

ND

AR

IID

EN

TIT

AS

KO

TA

PA

LE

MB

AN

GD

AL

AM

RA

NC

AN

GA

NT

ER

MIN

AL

PE

NU

M*

,P

AN

G

—O

Ali

ran

air

(su

ng

ai)

ber

ad

ap

ad

ate

ng

ah

»

Iba

ngun

an.

Seca

raga

ris

besa

ral

iran

sung

aiY

an

ga

ka

nd

itera

pa

ka

nked

ala

mn

Term

ina

lseb

ag

ai

po

ino

fin

terest.

_—

T

rx

A*

a\*

^e« 9

SEH

ING

GA

DEN

GAN

ADA

PEN

ERAP

AN\

KONS

EPAI

RDE

NGAN

MEN

EMPA

TKAN

#,«»

**AL

IRAN

AIR

(SU

NGAI

)PA

DATE

NGAH

,••**

*BA

NGU

NAN

DAN

MEM

BELA

H(M

EMBr

frjf)

\DU

AFU

NGSI

YANG

DMEL

AjSJC

Ati*D

IATA

SA

GA

RS

ET

IAP

PE

NU

MP

AN

GB

AIK

YA

NG

^^

DAT

ANG

ATAI

JRJJ

N**Y

ANG

BERA

NGKA

TD

APAT

^Mel

lASA

KA

ND

ANM

ELI

HA

TA

DN

Jrtf

AL

IRA

NA

IR(S

UN

GA

I)SE

HIN

GG

A-#

**tfO

NSE

PDA

RISU

NGAI

YANG

MEN

CIRI

KAN

,.«•*

*KO

TAPA

LEM

BANG

DAPA

TTE

RWU

JUD

98

&JS

2D

?A

.ZA

HV

YA

I1A

I

Art

Page 82: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

—-v

VM

.A

NA

LIS

AP

LO

TF

UN

GS

I

Va

ns

**4

r,

SE

TE

LA

HK

ON

SE

PS

UN

GA

ID

IMA

SU

KA

NK

ED

AL

AM

BA

NG

UN

AN

MA

KA

SA

YA

ME

NC

OB

AU

NT

UK

MEM

ASU

KA^lf

lrlra

rflH

HH

^MAN

GTE

LAH

DIT

ETA

PK

A^e

i*tl_

AW

fiJM

il^W

RA

II,YA

ITU

KE

DA

TA

NG

AN

,K

EB

ER

AN

GK

AT

AN

,O

PR

AS

ION

AL

BA

ND

AR

A,

DA

NK

AN

TO

RA

IR

LIN

E.

o^n

2^»

f***

**

*•**

L

Ba

gia

nti

mu

rte

rda

pa

t

Ga

te

lo

un

ge

•71

•^

MB

•»•»

'•*

•»

Ba

gia

nti

mu

rte

rda

pa

t

Ru

an

gkeb

era

ng

ka

tan

Ya

itu

ch

eck-in

area

LA

NT

AI

2

Ba

gia

nti

mu

rte

rda

pa

t

Ga

ng

wa

ya

rriv

al

98

i^2

2D

?a

.Z

Aii

vvn

riA

i

Page 83: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

a

7.3

—A

V^>

.S

IT

UA

SI

*M«

QS

eb

eIa

h

rd

ap

at

La

ma

Da

n

An

gka

ta

Sela

ta

n

Ben

da

ra

ng

ka

la

n

Ud

ara

ND

.TIO

NO

NSj

t£•

oT

erm

inal

Pen

um

pan

gB

an

dara

In

tern

asin

al

Men

em

pati

Lah

an

Baru

Den

gan

Lu

as

Lah

an

±2

10

0m

-.nal

Pen

umP

»«S-

°Te

r"2

wJl

Ta^n

9B

erau

!nkS

e^Ta

h^«r

S^r

fTe«-i

«**

noar

a

"98

64

22

D?

A.Z

AH

YV

ftM

AI

Page 84: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

tUU

UA

AH

UZ

'UC

DE

51

98

$

w$

pnoN

OSII

9sio

*0

01

-2+

weifB

isa

urf

ueS

uaQ

su

eg

ueu

e-|

ned

uia

ua^

i|e

uise

uja

:}u

|

e-iapuegS

ued

uin

ua,!

fe«j«iu@j,q

**

.*%

*^*

#.

♦•.

#g

eu

og

sejd

ou

eu

nS

usq

/

qH

usg

un

ued

usu

nS

ueg

NV

Icd

^X

IS

QA

FZ

_

Page 85: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

—-\

V7

.D

EN

AH

LA

NT

AI

I

*M

c

6 IP

Lm

mm

e

llag

tari

©p

rasio

nai

term

inal

ban

dara

s

QP

ad

aB

ag

ian

Ali

ra

nA

ir(su

ng

ai)

Terd

ap

at

Beb

era

pa

Kla

sifika

si

Alira

nA

ir

Ya

ng

Tela

h

Dijela

ska

nP

ad

aB

ab

3.

•7M

r^s-f

$&

s<

DE

MA

HL

TI

jc

Ch

eck

-in

Urea

flag

gag

eC

laim

Ure

a

e*

S^a

P*

*

ou

^ur-

-a

ai^

°*

rp

e<

Lf||„ Ili

t

—*

^—

»—

Bag

ian

su

ng

a•

dim

an

ap

en

ek

an

aatau

jco

nsep

yan

g

dip

ak

ai

seb

ag

ai

Ko

nsep

l>e

ra

no

am

ga

n

un

tu

km

en

cirika

n

id

en

tita

sd

ari

ko

ta

pale

mb

an

g

^_O

ND

ITIO

NO

Nb

ou

t

P^F

F&

LtP

Q

<98

54

22

D?

A.Z

AH

VV

AI

Page 86: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

IL

DI a

—-v

V.8

.D

GrN

AH

LA

NT

AI

c2

AN

G

::;h

zi3

zz * 0 z < K U 09

So

ftW

S3

**

HJ

.

>3>

'"

&~

5~

'~£

~~

~fr

"M>

@<9

>

DE

NA

HL

TII

*^i

r**

*

Ba

gia

np

asa

ng

er

(ru

an

gtu

ng

gu

)

»fl

l)

itfl

K**

f!,

»«

*

d*

»P

5-T

"

A*

'

*l»

*

c*

»%

„»*

•*»

*

75

s

Ru

an

gka

nto

ra

irlin

e

Alir

Air

Dla

lirka

nD

ari

La

nta

i2

Da

nB

era

kh

ir

Pa

da

En

ta

ra

ce

L-a

nta

i1

.P

ad

aA

lira

n

"D

ila

nta

i2

IV

iasih

Terd

ap

at

Kla

sifika

si

Air

Ya

ng

Tela

h

Ditera

ng

ka

nP

ad

aB

ab

lii.

An

ta

ra

La

in

Freefa

llin

g,

Ca

sca

din

g,

Flo

win

g

ND

ITiO

NO

N

IV

IA

SIH

TE

RD

AP

AT

AL

IR

AN

AIR

(S

UN

GA

I)

DIM

AN

AS

UN

GA

IIi

llD

IA

LIR

KA

NM

UL

AI

DA

RI

LA

NT

AI

LT

II

DA

NB

ER

AK

HIR

PA

DA

LA

NT

AI

1B

AG

IA

N

E^

T^A

^R

AC

En

rm

fm

nan

s.

*}&

64

22

D?

A.Z

AO

TV

AI

co

sccro

frxj

Fpw

fix5

Page 87: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

IL

DI a

V9

.D

ET

AIL

AL

IR

AN

AIR

CS

UN

DA

I)

Q..

AIR

MU

LA

ID

IA

LIR

KA

ND

AR

IA

TA

PY

AN

GD

IK

ON

TR

OL

OL

EH

PO

MP

AA

IR

,D

AN

DIA

LIR

KA

NK

EB

AW

AH

DE

NG

AN

PE

RA

NT

AR

AD

IN

DIN

G.

DA

NM

EL

AL

UI

TA

HA

PC

AS

CA

DIN

GD

AN

FL

OW

IN

GD

AN

DIA

LIR

KA

NK

EL

AN

TA

I1

BE

RA

KH

IR

PA

DA

EN

TR

AN

CE

.

*

Tfo

PIP

AS

AL

UR

AN

AIR

MA

SUK

012

DIM

PO

MP

AA

IR

PIP

AS

AL

UR

AN

AIR

KE

LU

AR

012

DIM

DIN

DIN

GP

EM

8A

TA

SL

AP

ISW

AT

ER

PR

OO

F

AL

IRA

NS

UN

GA

IF

INIS

ING

BA

TU

AL

AM

BA

LO

KIN

DU

K

DET

AIL

[A]

WA

TE

RF

AL

LS

EC

TO

RF

RE

EF

AL

LIN

G

QA

irD

ipo

mp

aD

an

Diko

ntro

lO

leh

Mesin

Po

mp

aA

ir,

Ag

ar

Ali

ra

nA

irM

en

ga

lir

Seca

ra

Tera

tur

DIND

ING

PEM

3ATA

SLA

PIS

WA

TER

PROO

FA

LIRA

NSU

NG

AI

FIN

ISIN

GSA

TUAL

AM

MAN

GKCK

COR

BETO

NFI

NIS

INS

3ATU

A.A

M

RAIL

ING

STA

INU

ESG

A.'J

AN

IS0

75

CM

PLA

TSE

SSST

AIN

LE

SST

EE

L♦

BA

UT

PE

NG

IKA

T

K5

CA

5MM

K.R

AM

IK5

0*

30

LA

PIS

WA

TE

RPR

OO

FC

OR

BE

TO

NA

LIR

AN

AP

TIS

OC

ML

API

SW

ATE

RD

RO

0F

*aS

DE

TA

IL[B

]W

ATE

RFA

LL

SEC

TO

RC

ASC

EDIN

G

Din

dln

gS

eb

ag

ai

Pera

nta

ra

Ja

tuh

nya

Air

Un

tuk

Mem

berik

an

Nu

an

sa

Freefa

llin

g,

Kem

ud

ian

Diw

ad

ah

iO

leh

Ma

ng

ko

ka

nY

an

gD

isu

su

nS

eca

ra

Beru

nd

ak

-U

nd

ak,

Un

tu

kM

em

ben

tuk

Ag

ar

Ad

an

ya

Ali

ra

nY

an

gM

en

ga

lir

Seca

ra

Berta

ha

p(C

AS

CA

DIN

G).

98

6m

2D

?A

.ZA

AV

VA

1

Page 88: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

"J

,(•'

~7

~7

/**»

!*

*#

,

^^C

**

*^'

»M

.

Dib

aw

ah

Pla

t

Alira

nA

ir

Terd

ap

at

Pip

at»

stra

io

nU

ntu

k

Sirku

la

si

Ba

lik

Alira

nA

ir

DET

AIL

[D]

*A

TE

RF

AL

L

i&O

Offi

m^S

KA

CA

5mm

LIS

TK

AR

ET

KA

CA

5m

mFR

AM

ES

TA

INL

IES

H20

CM

BA

UT

a6m

m

KR

AM

IK3

0X

30

LA

PIS

WA

TE

RP

RO

OF

CO

RB

ET

ON

AL

IRA

NA

IR

TI5

0C

ML

AP

ISW

AT

ER

PR

OO

F

P!P

AS

iRK

UL

AS

IA

IRB

AL

IKO

FI?

DIM

PO

ND

AS

IF

OO

TP

LA

T

DET

AIL

[C]

WA

TE

RF

AL

LS

EC

TO

RF

LO

WIN

G

WA

TE

RF

AL

L

DIN

DIN

GP

EM

BA

TA

SL

API

SW

AT

ER

PRO

OF

AL

IRA

NSU

NG

AI

FIN

ISIN

GB

AT

UA

LA

M

MA

NG

KQ

KC

OR

BE

TO

N

FIN

ISIN

GB

AT

UA

LA

M

AL

IRA

NA

IR(S

UN

GA

P)T

AN

AH

OU

ntu

kM

em

perku

at

Kesa

nS

un

ga

iY

an

gM

en

ja

dika

nC

iri

Da

ri

Ko

taP

ale

mb

an

gM

aka

Pa

da

Alira

nA

ir

Dib

eri

Ta

na

ma

nB

am

bu

^^*

^^yA

^5*

**

<!>•

'*n

DET

AIL

[E]

WA

TE

RF

AL

LIS

DIN

DIN

SP

EM

BA

TA

SL

API

SW

AT

ER

PRO

OF

AL

IRA

NSU

NG

AI

FIN

ISIN

GB

AT

UA

LA

M

RE

LL

ING

AL

IRA

NA

IR(S

UN

GA

I)

DA

KA

LIR

AN

SU

NG

AI

TI5

0C

M

Ad

an

ya

Perb

ed

aa

nL

an

ta

iA

nta

raA

lir^

^A

irD

an

La

nta

iD

ipin

gg

intf

M^^

IA

gar

Air

Tid

ak

VK

e^P

ar

Da

riS

ir

ku

lV

«^y

a,

Da

nM

en

gg

an

gu

Sisitem

Elektrlk

Ea

ska

la

to

r&

Lift

98

HH

22

D?

A.

ZA

AV

VA

iltf

Page 89: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

*

78

—-v

VIO

.T

AM

PA

K

*4

U/

-

.<€

»,,

,

^—hd

lLfi

lYI

"<fr

"X>

<£"

~'<f~

"^Jr

~3>

<£i

53

ri"

S""J

"-<s

5<

r«>

fefe

^l

Pa

da

ba

gia

na

ta

sr%

aa

*n

^ch

eck-|

nd

ajn

ba

gg

ag

ecla

imm

eri

^tfJ

g^E

r^^V

ij^H

khp

at

ap

Po

ll^y

—o

—a

n^F

^bo

na

tlen

gku

ng

tra

nsp

ra

n

Dia

ta

sa

lira

na

ir

Mem

perg

un

aka

nA

ta

pra

ng

ka

Lim

asa

nya

ng

Men

ja

di

ciri

da

ri

Ata

pru

ma

ha

da

t

Pa

lem

ba

ng

.P

en

utu

plim

asa

n

Mem

perg

un

aka

nM

em

br

an

Tra

nsp

ara

n

Un

tu

k

Men

da

pa

tka

nC

ah

aya

ala

mi

Un

tu

km

en

du

ku

ng

Ca

ha

ya

ya

ng

Did

ap

at

oleh

Alira

na

ir

Di

ba

wa

hn

ya

98

64

22

D7

A.Z

Ati

V

Page 90: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

Qp

hi

lr

79

—1

«-

"N

\

TW

AS

AK

Ht*

•"""—

'

£©

lif

**lb

"i

""(fJ

^meT

"(e

)^^^

)"(j

)ir

Pa

da

ba

gia

nd

ep

an

(h

all

ked

ata

ng

an

da

n

keb

era

ng

ka

ta

n)

men

gg

un

aka

na

ta

p

ya

ng

berb

en

tu

k

alira

nsu

ng

ai.

men

gg

un

aka

n

ra

ng

ka

ba

ja

da

n

pe

nu

tu

p

men

gg

un

aka

n

po

lyca

rb

on

at

Opa

cia

tenf

tl

°»

at

,**4

fT"1

*

98

64

22

D7

A.Z

AK

V

Page 91: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

BU

IL

DI

VII

.P

OT

ON

GA

N

"Van

©*»

4>(

"w£

i^^~

"""<

F'

"3

T~

£~

~"£

"—£

~~

££

*f

eo

<5T

(§><&

'1&

~5>

<§<&

PO

tM

UK

M

*

"in

HB

I-H

TO

T-

il,

ST

RU

KT

UR

PO

ND

AS

I

BA

NG

UN

AN

ME

NG

GU

NA

KA

NT

IA

NG

PA

NC

AN

GD

AN

FO

OT

PL

AT

DIK

AR

EN

AK

AN

BA

NG

UN

AN

IN

I

DIB

AN

GU

ND

IA

TA

S

TA

NA

HR

AW

A

.0

98

61

22

D7

A.Z

Atf

VV

Ail

AI

Page 92: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

T « rM / na L p EN -impNg &/H dAf?f\ In tarKas fof"<K L Sultan Mahmud BadarudinF=>ygy L_ WEE IV/1 E^ >Qs. r-a C25.

DAf-TAR PUSTAKA

Charles W.harris & Nicholas T.Dines, 1980, TIME.SAVER STANDARDS FORLANDSCAPE ARCHITECTURE

Thomas A. Heinz, 2002, Frank Lloyd Wright's PUBLIC BUILDINGS

Robert horonjeff / francis X. Mckelvey, 1993, PERENCANAAN DANPERANCANGANBANDAR UDARA, Edisi ketigajilidl

Robert horonjeff / francis X. Mckelvey, 1994, PERENCANAAN DANPERANCANGANBANDAR UDARA, Edisi ketigajilid2

Vincent Jones, Richard Miles, 1980, NEUFERT ARCHITECTS' DAT, second(INTERNA TIONAL)english edition.

AQUASCAPES II, water inJapanese landscape architecture

ARCHITECTURE ASIA, 2004, watering space

TROPICAL ARCHITECTURE AND INTERIOR, penataan landscape dantaman.waterfeatures.

h1tp://group.google.co.id/bandara +internasionai,.

http-www airteamimagescom-pics-airportbits-airportbits-

baggage-001-sjpg.htm

http-www[cmit^csiro_a u-innova tion-1999-04checkin2jpg.htm

http:/members.bumn-ri.com/angkasapura2/news.html

http:7/ms. wik1pedia.org/wiki/palembang.html

http://ms.wikipedla.org/wiki/sungaimusi.html

wwwangkasa pura 2.co.id

o 1 "*8 6<2 2tr>51 a. muv vmm

Page 93: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

00

Page 94: %$imjf&& - dspace.uii.ac.id

DA

TA

PfeN

UM

PA

ND

TA

HU

N

19

98

DO

K4

&S

I

1r<

3n

s»lt

-

31

83

PfcN

UM

PA

NC

j

NA

L

Su

b1

-ol-

csl

88

18

1U

IA

L

37

54

92

nK

IN

TfcR

NA

&O

bE

>r<

snQ

lcc9

t

18

06

29

Su

bto

tcsl

tT«

3n

&it

cJcstc

sn

o

18

28

62

36

66

74

40

03

04

81

5

19

99

16

33

38

72

54

16

73

15

33

79

07

40

22

04

49

18

51

33

46

42

0

20

00

18

41

81

53

45

19

10

66

38

05

92

43

56

04

09

98

45

53

89

04

7

20

01

23

13

92

92

68

23

03

71

47

10

31

39

37

54

52

28

46

44

79

49

5

20

02

27

09

26

10

66

42

71

12

65

52

71

67

41

70

68

24

14

24

15

66

95

7

20

03

38

43

84

12

32

53

92

25

37

88

96

27

82

02

72

15

15

03

78

03

99

9

20

04

55

07

15

66

13

54

63

27

11

03

65

59

91

30

96

12

19

52

21

12

31

80