IMG_NEW-1 Surat Pernyataan Tidak Puas Kepada Manajemen

4
AKA DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI KARYAWAN ANGKASA PURA I Jalan Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B. 12 Kaveling No. 2 Jakarta Pusat 1610 Email': dpp aka (dvahoo.co.id, dpp.a [email protected] . Nomor Bukti Pencatatan SP/SB: SUDINNAKERTRANS PEMKOT ADMINISTRASIJAKARTA PUSAT : 487 IllPN/2009 Tgl 4 Mei 2009 Nomor Lampiran Perihal : 003/DPP-AKA/V/20t4 : Pernvataan Tidak Puas Terkait Pemberian Bonus Tahun 2013 Kepada Yth : Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Di- Tempat Dengan hormat, Menunjuk Surat Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor SKEP.S2IKP.LO.A7/2004 perihal Pemberian Uang Bonus Tahun 2013 kepada Pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero), bersama ini kami sampaikan Ucapan terima kasih dan apresiasi atas pemberian bonus kepada Pegawai tahun 2OL3. Namun demikian kami sampaikan aspirasi berupa pernyataan tidak puas dari anggota Asosiasi Karyawan PT. Angkasa Pura I {AKA), yang mememinta jawaban dan klarifikasi atas hal- hal sebagai berikut : 1. Bahwa Performonce Monagement System (PMSI 2013 sesuai dengan janji Management masih dalam trial and error. Pelaksanaan PMS 2013 masih dalam percobaan dan tahqp sosiaiisasi. Namun demikian sistem PMS yang belum proven tersebut nyatanya sudah dijadikan dasar terhadap pembagian bonus. Hal ini menunjukkan inkonsistensi Manajement, PMS 2013 seharusnya tidak diberlakukan untuk pembagian bonus dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Penilaian PMS lndividu untuk Semester I tidak dilakukan oleh Perusahaan, hanya Semester ll yang dilakukan penilaiannya, namun penilaian semester ll tersebut dijadikan dasar penuh sebagai bahan perhitungan untuk kinerja L (satu) tahun 2013. b. Pengurangan prosentase pembagian bonus yang dikarenakan offlinenya PMS, harus dicari terlebih dahulu penyebabnya. Sebagai contoh pegawai di Bali sudah mernbuat PMS secara online namun demikian PMS dinyatakan offline oleh Kantor Pusat. Hal ini bisa saja terjadi karena banyaknya rotasi/mutasi pejabat sehingga submit PMS tidak dilakukan, atau juga dimungkinkan karena alasan teknis lainnya namun demikian apakah kesalahan ini harus ditanggung oleh pegawai yang sesungguhnya telah membuat PMS secara online.

description

new

Transcript of IMG_NEW-1 Surat Pernyataan Tidak Puas Kepada Manajemen

AKADEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI KARYAWAN ANGKASA PURA I

Jalan Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B. 12 Kaveling No. 2 Jakarta Pusat 1610Email': dpp aka (dvahoo.co.id, dpp.a [email protected]

. Nomor Bukti Pencatatan SP/SB:SUDINNAKERTRANS PEMKOT ADMINISTRASIJAKARTA PUSAT : 487 IllPN/2009 Tgl 4 Mei 2009

NomorLampiranPerihal

: 003/DPP-AKA/V/20t4

: Pernvataan Tidak Puas Terkait Pemberian Bonus Tahun 2013

Kepada Yth :

Direktur UtamaPT. Angkasa Pura I (Persero)

Di-Tempat

Dengan hormat,

Menunjuk Surat Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) NomorSKEP.S2IKP.LO.A7/2004 perihal Pemberian Uang Bonus Tahun 2013 kepada Pegawai PT.

Angkasa Pura I (Persero), bersama ini kami sampaikan Ucapan terima kasih dan apresiasi ataspemberian bonus kepada Pegawai tahun 2OL3. Namun demikian kami sampaikan aspirasiberupa pernyataan tidak puas dari anggota Asosiasi Karyawan PT. Angkasa Pura I {AKA), yang

mememinta jawaban dan klarifikasi atas hal- hal sebagai berikut :

1. Bahwa Performonce Monagement System (PMSI 2013 sesuai dengan janji Managementmasih dalam trial and error. Pelaksanaan PMS 2013 masih dalam percobaan dan tahqpsosiaiisasi. Namun demikian sistem PMS yang belum proven tersebut nyatanya sudah

dijadikan dasar terhadap pembagian bonus. Hal ini menunjukkan inkonsistensi

Manajement, PMS 2013 seharusnya tidak diberlakukan untuk pembagian bonus denganpertimbangan sebagai berikut :

a. Penilaian PMS lndividu untuk Semester I tidak dilakukan oleh Perusahaan, hanya

Semester ll yang dilakukan penilaiannya, namun penilaian semester ll tersebut

dijadikan dasar penuh sebagai bahan perhitungan untuk kinerja L (satu) tahun 2013.

b. Pengurangan prosentase pembagian bonus yang dikarenakan offlinenya PMS, harus

dicari terlebih dahulu penyebabnya. Sebagai contoh pegawai di Bali sudah mernbuat

PMS secara online namun demikian PMS dinyatakan offline oleh Kantor Pusat. Hal ini

bisa saja terjadi karena banyaknya rotasi/mutasi pejabat sehingga submit PMS tidak

dilakukan, atau juga dimungkinkan karena alasan teknis lainnya namun demikian

apakah kesalahan ini harus ditanggung oleh pegawai yang sesungguhnya telah

membuat PMS secara online.

2. Bahwa sesuai dengan k'etentuan mengenai PMS di Perusahaan, bahwa setiap penilaian

PMS,wajib dilengkapi dengan dokumen verifikasi dalam bentuk data dukung berupa

laporan. Penilaian PMS lndividu tahun 2013 nyatanya tidak dilengkapi laporan dan data

dukung, oleh sebab itu penilaian PMS 20L3 yang dijadikan dasar pemberian bonus perlu

dipertanyakan kebenarannya dan tentunya tidak dapat dijadikan sebagai dasar penilaian

kinerja individu ditahun 20L3.

3. Pembagian bonus dengan bobot komponen ukuran prosentase kecil pada nilai KPI unit dan

besar pada KPI PMS lndividu, dapat mempengaruhi kineria Perusahaan. Hal ini dikarenakan

pegawai secara keseluruhan dapat saja berpikir "tidok perlu mencapai KPI unit/cobang baik,

yong penting adalah PMS Individu yong tinggi", padahal KPI unitlah yang pada akhirnya

menunjukkan hasil kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tetapi nyatanya pegawai di

cabang yang berkinerja baik (KPl Unit yang tinggi) kebanyakan mendapat bonus lebih rendah

dari cabang yang KPlnya lebih rendah.

4. Perhitungan hasil akhir penilaian PMS yang diberikan/dikeluarkan oleh Kantor Pusat

sebagai perhitungan bonus tidak trasparan. Apabila angka penilaian PMS tersebut salah,

kantor cabang tidak dapat melakukan pengecekan apapun. Seharusnya mekanisme

perhitungan pembagian bonus dengan cara ini terlebih dahulu harus disosialisasikan oleh

Manajement, bukan hanya pemberian sosialisasimengenai pemberlakuan PMSnya saja.

5. Berdasarkan hasil perhitungan Bonus 2013, perbedaan nilai bonus diantara pegawai

ditingkat staf dapat mencapai lebih dari 20 juta rupiah, belum lagi ditingkat pejabat

struktural. Hal ini dikarenakan perbedaan nilai PMS lndividu yang menurut hemat kamitidak

sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai salah satu contoh diunit Human Capital

Kantor Pusat yang nilai PMSnya tinggi karena merupakan unit 5T dari PMS itu sendiri

seluruhnya hampir mendapatkan nilai PMS maksimal. Pertanyaannya apakah nilai PMS yang

tinggi berbanding lurus sesuai dengan hasil kinerja ataukah unit Human Capital dianggap

lebih baik kenerjanya dari unit lainnya, hal tersebut perlu diklarifikasi dan dievaluasi lebih

lanjut.

6. Bahwa ketentuan pemberian bonus bagi pegawai yang dimutasi/rotasi dalam Keputusan

Direksi tidak jelas, yaitu :

a. Pegawai yang di baru dipromosi menjadi penjabat atau pejabat yang dipromosi ke

jabatan yang lebih tinggi pada pertengahan atau akhir tahun 20t3, apakah diberikan

secara proporsional atau sesuai penghasilan per 31 Desember 2073? Apakah pejabat

yang baru menjabat per Oktober atau November bahkan awal Desember mendapatkan

bonus dengan perhitungan penuh dengan penghasilan terakhir? Hal ini belum diaturdalam Keputusan Dlreksi.

b. Pegawai yang di mutasi ke lokasi yang baru di pertengahan atau akhir tahunperlakuannya tidak seimbang dengan penjelasan sebagai berikut :

Pada Diktum Keempat huruf m Surat Keputusan Direksi diatur sebagai berikut :

"Bdgi Pegowai yang mengalami penurunan Uong Bonus Tohun 2073 akibot mutasi/rotasiantor wiloyah kerja yang menyebabkan Koefisien perkalion lebih rendoh dori wilayohkerja sebelumnya dapat diberikan bagian yang berimbong (secaro proporsional) darijumlah Uang Bonus Tahun 2073 yong menjadi haknya berdasorkan moso kerja bulononyang bersangkutan di masing - masing wilayah kerja'.Adapun yang menjadi pertanyaan bagaimana mereka yang mengalami peningkatan

misalnya pegawai yang dimutasi kelokasi yang baru di pertengahan atau akhir tahun di

tempat yang lebih tinggi apakah perlakuannya juga proporsional sepertiyang mengalamipenurunan atau mendapatkan penuh ditempat yang baru. Hal initidak diatur jelas dalam

Keputusan Direksi.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, bersama ini disampaikan pernyataan sikap tidak puas daripegawai yang disampaikan melalui DPP Asosiasi Karyawan Angkasa Pura l, sebagai berikut :

a. agar PMS 2013 yang masih dalam tahap triol and error, tidak diberlakukan pada pemberian

bonus tahun 2013, karena tidak mencerminkan rasa keadilan dan menimbulkan demotivasi

bagiseluruh pegawai.

b. agar SKEP.52IKP.LO.O7/2004 perihal Pemberian Uang Bonus Tahun 2013 kepada Pegawai

PT. Angkasa Pura I (Persero) dikaji ulang dan dievaluasi dengan penuh kebijaksanaan oleh

Manajement.

agar Manajement mengkaji kembali pembobotan antara KPI unit dan PMS lndividu dalam

kaitannya dengan pemberian bonus.

d, agar Manajement mengatur secara jelas mengenai cara penilaian PMS lndividu dikaitkan

dengan bentuk dokumen verifikasi yang harus ditunjukkan untuk menyatakan seseorang

pegawai berkinerja baik sesuaidengan target PMS.

Kami mohon tanggapan dan klarifikasi dari Manajement atas hal- hal tersebut di atas, karena

permasalahan ini dapat menimbulkan keresahan bagi pegawai. Namun demikian seluruh

pegawai yang tergabung dalam Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I berkomitmen penuh kepada

Manajement akan tetap memberikan kinerja sebaik-baiknya untuk kemaju'an Perusahaan dan

tidak akan mengurangi pemberian pelayanan bagi para stakeholder.

Demikian disampaikan, ata$ perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

I

Jakarta, 2Mei2Ot4A.N. ASOSIASI KARYAWAN ANGKASA PURA I

ANTATEMBAGA

Tembusan Yth :

1. Board of Director;

2. Corporate Secretary;

3. Human CapitalGroup Head;

4. Pengurus DPP AKA;

5. Para Ketua DPC AKA.

A.N. Pj. KETUA U