Iman Kepada Rasul

27
IMAN KEPADA RASUL Kata “Nabi” diartikan dengan penyampai berita, dan kata “Rasul” diartikan dengan utusan. Kata “Nabi” dalam arti khusus diartikan dengan penerima wahyu dari Allah, sedangkan “Rasul” diartikan dengan penerima wahyu dari Allah dan untuk disampaikannya kepada umat.

description

IMAN KEPADA RASUL

Transcript of Iman Kepada Rasul

IMAN KEPADA RASUL

Kata “Nabi” diartikan dengan penyampai berita, dan kata “Rasul” diartikan dengan utusan.

Kata “Nabi” dalam arti khusus diartikan dengan penerima wahyu dari Allah, sedangkan “Rasul” diartikan dengan penerima wahyu dari Allah dan untuk disampaikannya kepada umat.

Iman pada Rasul ialah meyakini dan mempercayai bahwa Allah memilih orang-orang tertentu untuk dijadikan utusan-Nya kepada manusia dalam menyampaikan wahyu-Nya.

MISI PARA RASUL

Misi para Rasul berhubungan dengan wahyu Allah yang disampaikan kepada mereka. Mereka memiliki prinsip yang sama :

1. Mempercayai Allah sebagai Tuhan.

2. Memilih yang benar.

3. Menjelaskan mana yang hak dan mana yang batil.

4. Tidak memiliki hak memaksa.

Ajaran para Rasul sama seluruhnya dalam bidang ‘akidah, yaitu meyakini dan mempercayai bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Sedangkan dalam bidang syari’ah berbeda antara satu dengan yang lain. Para Rasul saling membenarkan antara satu dengan yang lain dan saling menghormati atas dasar kesamaan risalah.

PEMBUKTIAN KERASULAN

Ada beberapa peristiwa atau perbuatan luar biasa yang terjadi dalam kehidupan manusia, yaitu :

1. Mu’jizat.

2. Irhas.

3. Karamah.

4. Ma’unah.

5. Istidraj.

6. Sihir.

CIRI-CIRI MUKJIZAT

Ciri-ciri mukjizat :

1.Mukjizat pada umumnya hanya terjadi

sekali.

2. Mukjizat terjadi tanpa direncanakan sebelumnya oleh Rasul penerimanya.

3. Mukjizat terjadi secara spontan.

4. Mukjizat tidak ada yang sama antara seorang rasul dengan rasul lainnya.

Pembuktian benarnya pengakuan kerasulan atas seseorang didasarkan pada mu’jizat yang diberikan Allah kepadanya. Q.S. al-’Ankabut ayat (50) :

انما , قل ربه من ايات عليه انزل لوال وقالواالله عند االيات

مبين نذير انا . وانما

Rasul tidak hanya sebatas menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada manusia, tetapi juga Rasul mempraktekkan bagaimana wahyu itu diterapkan dalam kehidupan nyata.

Tugas mereka adalah mengadakan perubahan untuk perbaikan bagi kehidupan manusia.

Di antara para Rasul terdahulu ada yang diutus untuk ruang, waktu dan umat tertentu, di samping ada yang diutus untuk seluruh alam semesta.

MUHAMMAD S.A.W.

Muhammad S.a.w. adalah Rasul yang diutus untuk seluruh alam semesta dan merupakan Rasul terakhir dari semua rasul yang ada.

ALASAN DIUTUSNYA MUHAMMAD S.a.w. SEBAGAI

RASUL TERAKHIR1. Untuk menyempurnakan ajaran Rasul

sebelumnya.

2. Adanya ajaran Rasul sebelumnya yang hilang.

3. Adanya ajaran Rasul sebelumnya yang dihilangkan oleh umatnya.

4. Rasul sebelumnya diutus untuk waktu, ruang dan umat tertentu.

DALIL-DALIL AL-QUR’AN

1. Muhammad S.a.w. sebagai Rasul terakhir. Q.S. al-Ahzab ayat (40) :

رسول ولكن رجالكم من احد ابا محمد كان وماوخاتم الله

. النبيين2. Diutus untuk seluruh umat manusia. Q.S.

Al-A’raf ayat (158)

جميعا اليكم الله رسول انى الناس يآيها . قل

3. Ajarannya universal. Q.S. Al-Anbiya’ ayat (107) :

للعالمين رحمة اال ارسلناك . وما

Nabi Muhammad S.a.w. Sebagai Rasul

Sesuatu yang bersumber dari beliau berdasarkan wahyu menjadi sumber ajaran Islam, yang disebut dengan “hadis”.

Hadis ialah sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad S.a.w. Berdasarkan wahyu, baik dalam bentuk pernyataan, perbuatan maupun persetujuan.

HADIS DITINJAU DARI SEGI MATERI

1. Dalam bentuk pernyataan (qawliy).

2. Dalam bentuk perbuatan (fi’liy).

3. Dalam bentuk persetujuan (taqririy).

HADIS DITINJAU DARI SEGI KUALITAS PENERIMANYA DARI NABI MUHAMMAD

1. Hadis Sahih, ialah hadis yang penerimanya dari Nabi Muhammad S.a.w. Terdiri dari orang-orang yang memenuhi persyaratan

kualitas. Persyaratan tersebut :

a. Sanadnya bersambung.

b. Penerimanya adil.

c. Intelektualitas penerimanya baik.

d. Redaksi hadis ketika disampaikan tidak

berbeda dengan yang disampaikan

orang lain.

2. Hadis Hasan, yaitu hadis yang

penerimanya dari Nabi Muhammad S.a.w

terdiri dari orang-orang yang kurang

memenuhi persyaratan kualitas.

3. Hadis Da’if, yaitu hadis yang

penerimanya dari Nabi Muhammad

S.a.w. Terdiri dari orang-orang yang tidak

memenuhi persyaratan kualitas.

HADIS DITINJAU DARI SEGI KUANTITAS PENERIMANYA

DARI NABI MUHAMMAD1. Hadis Mutawatir, yaitu hadis yang

penerimanya dari Nabi Muhammad S.a.w. terdiri dari kelompok, dimana kelompok tersebut secara rasional tidak akan berdusta pada apa yang mereka terima dari Nabi Muhammad S.a.w.

2. Hadis Masyhur, yaitu hadis seperti yang tersebut pada No. 1. Perbedaannya ialah bahwa jumlah orang dalam kelompok yang tersebut pada No. 1 lebih besar dari jumlah orang dalam kelompok yang tersebut pada No. 2.

3. Hadis Ahad, yaitu hadis yang penerimanya dari Nabi Muhammad S.a.w. hanya terdiri dari satu orang.

HADIS YANG DAPAT DIJADIKAN DALIL

Hadis dari tinjauan materi semua dapat dijadikan dalil dan menjadi sumber hukum syari’at.

Hadis dari tinjauan kualitas penerima yang dapat dijadikan dalil adalah No.1, kemudian No.2, sedangkan No. 3 tidak dapat dijadikan dalil.

Hadis dari tinjauan kuantitas penerima yang dapat dijadikan dalil adalah No. 1, kemudian No. 2, sedangkan No. 3 tidak dapat dijadikan dalil.

TERMULIA DI ANTARA PARA RASUL

Termulia di antara para Rasul ialah Ulu al-’azmi, yaitu :

1. Nuh a.s.

2. Ibrahim a.s.

3. Musa a.s.

4. Isa a.s.

5. Muhammad S.a.w.

Q.S. Al-Ahqaf ayat (35) :

وال الرسل من العزم اولو صبر كما فاصبركأنهم لهم تستعجل

يوعدون ما . يرون

SIFAT-SIFAT RASUL

WAJIB MUSTAHIL

1. Siddiq >< 1. Kazib

2. Amanah >< 2. Khianat

3. Tablig >< 3. Kitman

4. Fatanah >< 4. Baladah

SIFAT YANG JAIZ BAGI RASUL

Bersifat dengan sifat kemanusiaan pada umumnya yang tidak merendahkan pada derajat kerasulannya.

WALLAHU A’LAM