Iman Kepada Kitab

22
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wah Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, ki keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-k rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hid manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para ras itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baq Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadan demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Al Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) : 2 Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman ke yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terha Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. M sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan ke yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah t dari islam). Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepa musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Ta kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Da yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yangdahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab y dan kita imani. Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SW dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-h Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerm sebagai berikut:

Transcript of Iman Kepada Kitab

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasulrasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285: Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya . (Q.S. Al Baqarah (2) : 285) Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam). Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Quran, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Quran. Maka Al Quranlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut:

a. Meyakini bahwa sebelum Al Quran, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (Q.S. Ali Imran (3) : 3). b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Quran yaitu sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48). c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56) d. Meyakini bahwa Al Quran adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna. Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu Al Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.(Q.S. Al Maidah (5) : 3). e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali dan bahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Quran yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut: a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.

b. Menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup dimana Al Quran merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25). c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Quran adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Quran disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Quran kepada nabi Muhammad SAW. Al Quran sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut. Artinya : Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan Sesungguhnya Kami yang memeliharanya. (Al Hijr : 9) lihat al-Quran online di Goole, A. Pengertian Kitab dan Suhuf Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf Persamaan Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah. Perbedaan 1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf 2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan. Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Quran seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini.

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (QS An Nisa : 136) lihat al-Quran online di Goole, Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa lembaranlembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT . Artinya : (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa (Al Ala : 19) lihat al-Quran online di Goole, Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut. Artinya : Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya. (QS Al Baqarah : 136) lihat alQuran online di Goole , B. Prilaku yang mencerminkan Keimanan Kepada Kitab Allah 1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah. 2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan kepada kita 3. Memahami isi kandungannya. 4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Quran sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Upaya memahami isi kandungan Al Quran, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut. 1. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.

2. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Quran. 3. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Quran itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan. 4. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Quran. 5. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Quran banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat. 6. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Quran tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan. 7. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Quran terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Quran yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya. 8. Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Quran sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269). B. Hikmah Iman Kepada Kita Allah Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Quran kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha : Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; 1. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19. Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka perselisihkan itu. lihat al-Quran online di Goole, 1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138, Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. lihat al-Quran online di Goole,

1. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48, Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, lihat alQuran online di Goole, 1. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67 Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. lihat al-Quran online di Goole, 6 Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152 7. Untuk menginformasikan bahwa Al Quran berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa. 8. Al Quran adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27) Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Quran (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27). IMTIHAN A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e sesuai dengan jawaban yang paling tepat 1. Iman kepada kitab Allah termasuk rukun iman ke

a. satu b. dua c. tiga d. empat e. lima 1. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan kitab-Nya sebagai pedoman hidup disebut a. iman kepada Kitab Allah b. iman kepada Allah c. iman kepada malaikat d. iman kepada rasul e. iman kepada hari akhir 1. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi a. Musa a.s b. Daud a.s c. Ibrahim a.s d. Isa a.s e. Muhammad SAW 1. Hukumnya seorang muslim yang yakin bahwa Allah SWT menurunkan kitab-Nya kepada para nabi dan rasul adalah a. haram b. makruh c. mubah d. sunah

e. wajib 1. Agar dalam hidup manusia tidak diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, maka ia harus a. berpegang teguh kepada tali Allah dan tali sesama manusia b. memiliki martabat dan kedudukan di lingkungannya c. memiliki harta yang cukup sebagai bekal hidupnya d. berbuat baik terhadap sesama manusia e. menjaga alam dan lingkungan dengan baik 1. Aturan aturan Allah yang berupa hukum alam disebut a. ayat qauliyah b. sunah rasulullah c. Al Quran d. Sunatullah e. Ayat kauniyah 1. Al Quran merupakan kitab yang terakhir diturunkan kepada rasul dan berkedudukan sebagai a. ayat qauliyah b. hukum Allah c. ayat kauniyah d. petunjuk dan pedoman hidup e. dasar kehidupan 1. Demikian kitab (Al Quran) tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Ayat ini dapat kita temukan dalam surah a. Al Baqarah : 2 b. Al Anam : 2

c. An Nisa : 2 d. Al Maidah : 2 e. Al Isra : 21.

Menurut ayat tersebut, Allah tidak menyukai orang-orang yang a. kufur kepada Alla b. berbuat kerusakan c. fasik d. zalim e. murtad

1.

untuk

Ayat tersebut memerintahkan orang-orang yang beriman

a. menjaga diri dan keluarganya dari siksaan neraka b. menjaga hubungan dengan sesama manusia c. menjaga dan memanfaatkan alam sekitarnya d. tolong menolong dalam kebaikan dan takwa e. mengasihi anak yatim dan memberi makan orang miskin 1. Arti ayat diatas adalah tolong menolonglah kamu dalam a. dalam kemaksiatan b. selama hidup didunia c. untuk kehidupan akhirat d. dalam berbuat kebaikan dan takwa e. dalam tolong-menolong

1. Orang yang ingkar terhadap kitab-kitab Allah sesungguhnya telah sesat sejauh-jauhnya. Hal itu disebutkan dalam surah . a. Al Baqarah : 136 b. An Nisa : 136 c. Ali Imran : 136 d. Al Maidah : 136 e. At Taubah : 136 1. Allah SWT tidak menciptakan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya, hal tersebut terdapat dalam surah a. Az Zariat : 56 b. Az Zalzalah : 3 c. Al Hujurat : 11 d. Al Isra : 6 e. Al Maidah : 31 1. Allah SWT menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para rasul untuk a. melengkapi peraturan-peraturan yang ada dibumi b. mengatur hidup manusia agar tercapai cita-citanya c. mengatur hidup manusia agar senantiasa dalam kebenaran d. membimbing manusia agar menguasai alam semesta e. membimbing manusia agar dapat menggali potensi alam 1. Al Quran sebagai kitab Allah yang terakhir berkedudukan sebagai a. pedoman dalil dalam diskusi ilmiah b. ukuran keilmuan seseorang c. prinsip dan perisai hidup

d. petunjuk dan pedoman hidup e. ideologi negara 1. Secara harfiah Al Quran berarti . 1. pegangan 2. rahmat 3. bacaan 4. jalan 5. nikmat 2. Sahabat nabi yang mengusulkan agar lembaran-lembaran wahyu Allah swt dikumpulkan menjadi himpunan lembaran-lembaran. 1. Abu Bakar Ash Shiddiq 2. Ali Bin Abi Thalib 3. Umar bin Khattab 4. Zaid bin Tsabit 5. Usman bin Affan 3. Di bawah ini adalah ke istimewaan Al-Quran, kecuali 1. keindahan susunan 2. keindahan gaya bahasa 3. isi dan kandungannya dan universal 4. Al Quran berlaku hingga akhir zaman 5. Al Quran merupakan hukum penghabisan yang tidak kekal 4. Panitia pembukuan naskah Al Quran dipimpin oleh 1. Zaid bin tsabit 2. Said bin Ash 3. Umar bin Khattab 4. Abdur Rahman bin Harits 5. Abdullah bin Zubair B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. 2. 3. 4. Sebutkanlah empat wujud penghayatan terhadap fungsi iman kepada kitab-kitab Allah! Sebutkanlah latar belakang Allah menurunkan Al Quran! Sebutkan latar belakang penulisan Al Quran Jika kamu menemukan Al Quran dalam keadaan berantakan, apakah sikap yang akan kamu tunjukan! 5. Siapakah Zaid bin Tsabit? Jelaskan! 6. Apakah yang kamu ketahui tentang umar bin khattab? Jelaskan! 7. Sebutkan perbedaan kitab dan suhuf! 8. Apa kah yang dimaksud Surah Al Hijr : 9? 9. Apakah yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah ! 10. Bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh orang yang berpedoman kepada Allah ketika ia tertimpa musibah? 11. KITAB-KITAB ALLAH YANG WAJIB KITA BERIMAN KEPADANYA ADA 4:

12. - Kitab suci ZABUR; yang diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. berisi doa-doa, dzikir, nasehat dan hikmah-hikmah; tidak ada di dalamnya hukum syariat, karena Nabi Dawud a.s. diperintahkan mengikuti syariat Nabi Musa a.s. Wa aataynaa daawuuda zabuuraanArtinya: Dan kami telah memberi kitab Zabur kepada Nabi Dawud. (An-Nisa. 163). - Kitab suci TAURAT; yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. berisi hukum-hukum syariat dan kepercayaan yang benar. Nazzala alayka al-kitaaba bil-haqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-anzala at-tawraata wal-injiilaArtinya: (Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil. (Ali Imran; 3). - Kitab suci INJIL; yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. berisi seruan kepada manusia agar bertauhid kepada Allah, menghapuskan bagian dari hukum-hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zamannya. - Kitab suci AL-QURAN; yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berisi syariat yang menghapuskan sebagian isi kitab-kitab Taurat, Zabur dan Injil, yang tidak sesuai dengan zamannya. Syahru ramadaana alladzii unzila fiihi alqur-aanu hudan lilnnaasiArtinya: Pada bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia. (al-Baqaarah; 185). LEMBARAN (SHAHIFAH) Selain dari kitab-kitab yang empat itu, masih ada lagi shahifah atau lembaran-lembaran oleh Allah telah diturunkan: 13. - Kepada Nabi Adam a.s. - Kepada Nabi Syits a.s. - Kepada Nabi Idris a.s. - Kepada Nabi Ibrahim a.s.

Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. a. Pengertian Iman Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yaitu - - artinya membenarkan. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati, meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt.

Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitabkitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. 2. Suhuf Selain kitab-kitab, di dalam al-Quran disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah seratus Sahifah. Suhuf adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada para Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan Allah SWT kepada tiga orang Nabi-Nya, masing-masing dengan rincian sebagai berikut: - 60 Sahifah kepada nabi Syits a.s. - 30 Sahifah kepada nabi Ibrahim a.s. - 10 Sahifah kepada nabi Musa a.s. Firman Allah swt.:

( 19). ) )81( Artinya: Sesungguhnya ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.(Qs.al-ala: 18-19). 3. Dalil-dalil Naqli yang terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah diturunkan Allah SWT.kepada para Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:

( 136 : .) Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.(Qs.An-Nisa:136) Firman Allah swt.:

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlombalombalah bebuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya.(al-Maidah : 48) Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu. 4. Nama-nama kitab Allah swt. dan Rasul yang menerimanya. Di antara kitab-kitab Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu: a. Kitab Taurat Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah swt:

(44: ) Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi).( Q.S Al-Maidah: 44) Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda. Allah berfirman:

( 75 : ) Artinya: Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempattempatnya.(Qs. An-Nisa46).

b. Kitab Injil Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir. Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s. Firman Allah swt.: (

46 : )

Artinya: Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) (al-Maidah 46) c. Kitab Zabur Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat. Firman Allah swt.:

( 55 : ) Artinya: Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s(al-Isra : 55) d. Kitab al-Quran Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah

tahun 10 hijriyah di padang Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus sebahagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah:

( 48: )Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu(al-Maidah : 48) Firman Allah swt.:

(2: ) Artinya: Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.(Qs.al-Baqarah:2) Isi pokok kandungan al-Quran adalah: 1. aqidah atau keimanan 2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah 3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya 4. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia 5. Waad dan waid

6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar 7. Ilmu pengetahuan. Keistimewaan kitab suci al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai berikut:

a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman. firman Allah swt.:

(9: ) Artinya: Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya.(al-hijr:9) b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia. c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu memeliharanya. Allah swt. Berfirman:

88: ) Artinya: Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.( Qs.alIsra88) d. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat manusia. e. Membaca dan mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan alQuran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena itu, sebagai kitab suci umat Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji al-Quran dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah merupakan ibadah kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan mengamalkannya. Sabda Rasulullah saw.:

( )

Artinya: atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.(HR. Ibn Majah) 5. Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan seharihari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya: - Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya, - terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka, - terjadinya gejolak sosial,dsb. Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:

. ) Artinya: kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.(al-Hakim) Dengan membaca dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam alQuran,akan: - Menghilangkan kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit jasmani. - Meningkatkan kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larang-Nya. - Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Dengan demikian, selaku seorang muslim haruslah kita: - Menjadikan al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang lainnya, - Berusaha untuk selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran. - Senantiasa membaca al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka. - berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya

- berusaha untuk mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari. 6. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt. a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib. b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman. d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitabkitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits. Kesimpulan : 1. Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga. 2. Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam Kitab-kitabNya. (Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran). 3. Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt. 4. Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman. 5. Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi Cakupan Iman dengan Kitab Suci Masih dalam kitab yang sama, beliau juga mengatakan: Iman dengan kitab suci mencakup 4 perkara: 1.Iman bahwasanya kitab-kitab tersebut turun dari Allah Ta`ala.

2.Iman dengan nama-nama yang kita ketahui dari kitab-kitab tersebut, seperti al-Qur`an yang Allah turunkan kepada Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, Taurat kepada Musa, Injil kepada Isa, dan lain sebagainya. 3.Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang ada dalam al-Qur`an dan kitab-kitab suci sebelumnya selama kitab-kitab tersebut belum diganti atau diselewengkan. 4.Pengamalan terhadap apa -apa yang belum di-nasakh dari kitab-kitab tersebut, rida terhadapnya, dan berserah diri dengannya, baik yang diketahui hikmahnya, maupun yang tidak diketahui. (Rasaail fil `Aqiidah) Sumber dan Tujuan Penurunan Kitab Suci Seluruh kitab-kitab suci sumbernya adalah satu, yaitu dari Allah Jalla wa `Alaa. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan al-Kitab (alQuran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (al-Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan al-Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS. Ali Imran: 2-4) Tujuan penurunan kitab-kitab suci juga satu, yaitu tercapainya peribadatan hanya kepada Allah semata, sebagaimana terdapat dalam firman Allah Ta`ala dalam surat al-Maidah ayat 44 50. (Untuk pembahasan lebih rinci, lihat kitab ar-Rusul war Risaalaat karya `Umar bin Sulaiman alAsyqar, hal 231 235) Kedudukan al-Qur`an di antara Kitab-kitab Suci Lainnya Al-Qur`an merupakan kitab suci terakhir dan penutup dari kitab-kitab suci sebelumnya. Selain itu, al-Qur`an juga merupakan hakim atas kitab-kitab suci sebelumnya. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan kami telah turunkan kepadamu al-Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan muhaiminan (batu ujian) terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS. Al-Maidah: 48) Al-Qur`an merupakan kitab suci paling panjang dan paling luas cakupannya. Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda: Saya diberi ganti dari Taurat dengan assab`ut thiwaal (tujuh surat dalam al-Qur`an yang panjang-panjang). Saya diberi ganti dari Zabur dengan al-mi`iin (surat yang jumlah ayatnya lebih dari seratus). Saya diberi ganti dari Injil dengan al-matsani (surat yang terulang-ulang pembacaannya dalam setiap rekaat shalat) dan saya diberi tambahan dengan al-mufashshal (surat yang dimulai dari Qaf sampai surat anNaas). (HR. Thabarani dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh al-Albani)

Di antara perkara lain yang menjadi kekhususan al-Qur`an dari kitab-kitab suci lainnya adalah penjagaan Allah terhadapnya. Allah Ta`alaberfirman yang artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9) Sekilas Tentang Taurat Taurat adalah kitab yang Allah turunkan kepada Musa `alahis salam. Taurat merupakan kitab yang mulia yang tercakup didalamnya cahaya dan petunjuk. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi). (QS. Al-Maidah: 44) Taurat yang ada saat ini biasa disebut dengan kitab perjanjian lama , setiap orang yang berakal tentu mengetahui bahwa taurat tersebut bukanlah taurat yang dahulu diturunkan kepada Musa `alaihis salam. Hal itu bisa diketahui dari beberapa bukti berikut:.

Ketidakmampuan mereka (baik Yahudi maupun Nashrani) dalam menunjukkan sanad ilmiah yang sampai kepada Musa `alaihis salam, bahkan mereka mengakui bahwa Taurat pernah hilang selama beberapa kali. Terjadi banyak kontradiksi di dalamnya, yang menunjukkan bahwa sudah banyak terjadi campur tangan para ulama yahudi dalam merubah isi Taurat. Banyak terdapat kesalahan ilmiah. Dan masih banyak bukti lainnya.

Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; Ini dari Allah, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 79) Sekilas Tentang Injil Sedangkan Injil, dia adalah kitab yang Allah turunkan kepada Isa `alaihis salam sebagai penyempurna dan penguat bagi Taurat, mencocoki dangannya dalam sebagian besar syariatnya, petunjuk kepada jalan yang lurus, membedakan kebenaran dan kebatilan, dan menyeru kepada peribadatan kepada Allah Ta`ala semata. Sebagaimana taurat yang ada sekarang bukanlah taurat yang dahulu diturunkan kepada Musa, demikian juga injil yang ada sekarang, juga bukan injil yang diturunkan kepada Isa `alaihimas salam. Di antara bukti dari penyataan tersebut:

Penulisan injil terjadi jauh beberapa tahun setelah diangkatnya Isa`alaihis salam. Terputusnya sanad dalam penisbatan penulisan injil-injil tersebut kepada penulisnya. Banyak terdapat kontradiksi dan kesalahan ilmiah di dalamnya Dan masih banyak bukti lainnya.

(untuk mendapatkan pembahasan lebih rinci tentang keberadaan Taurat dan Injil yang ada sekarang, silahkan merujuk ke kitab Izhaarul Haq karya Rahmatullah al-Hindy) Bolehkah mengikuti Taurat dan Injil setelah Turunnya al-Qur`an? Jawabnya: Tidak boleh. Bahkan, kalau seandainya kitab-kitab tersebut (Taurat atau Injil yang ada sekarang) adalah benar berasal dari para Nabi mereka, maka kita tetap tidak boleh mengikutinya karena kitab-kitab tersebut diturunkan khusus kepada umat nabi tersebut dan dalam tempo yang terbatas, dan kitab-kitab tersebut sudah di-nasakh oleh al-Qur`an. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan kami telah turunkan kepadamu al-Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan muhaiminan (batu ujian) terhadap kitab-kitab yang lain itu;. (QS. Al-Maidah: 48) Bahkan wajib bagi Yahudi dan Nashrani saat ini untuk mengikuti al-Qur`an. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni neraka. (HR. Bukahri dan Muslim) Demikianlah sedikit bahasan tentang Iman dengan kitab suci. Wahai Rabb kami, tambahkan kepada kami keimanan, keyakinan, kefakihan, dan ilmu. Rujukan utama: Al-Iman bil Kutub, karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd. Dari artikel Iman Terhadap Kitab-kitab Suci Muslim.Or.Id by null