Iman Kepada Malaikat

23
9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ghaib (al-ghaib) dan nyata (as-syahadah). Yang membedakan mahkluk ciptaan Allah itu adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia. Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu : melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya, malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang menjelaskan tentang Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang ada.Keimanan kepada Malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus mengimani keberadaan malaikat.

description

Iman kepada Malaikat

Transcript of Iman Kepada Malaikat

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ghaib (al-ghaib) dan nyata (as-syahadah). Yang membedakan mahkluk ciptaan Allah itu adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia. Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu : melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya, malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang menjelaskan tentang Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang ada.Keimanan kepada Malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus mengimani keberadaan malaikat.B.RUMUSAN MASALAHa. Apa pengertian Iman kepada Malaikat ?b. Sifat-sifat yang dimiliki Malaikatc. Tugas dan nama-nama Malaikatd. Hikmah beriman kepada malaikat

C. TUJUANa. Mengetahui pengertian Iman kepada malaikatb. Mengetahui sifat-sifat yang dimiliki malaikatc. Mengetahui tugas-tugas dan nama-nama malaikatd. Mengetahui hikmah beriman kepada malaikatBAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian Malaikat Allah Kata malaikat berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti risalah atau mengemban amanat. Dari makna tersebut malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat Allah yang diberikan kepadanya. Malaikat termasuk makhluk Allah yang bersifat ghaib (tidak dapat dijangkau oleh indera manusia). Hanya Allah yang dapat mengetahui hakikat malaikat (QS. an-Naml (27): 65). Allah menganugerahkan kepada malaikat akal dan pemahaman serta menciptakan bagi mereka naluri untuk taat. Allah juga memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk serta kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.Al- Quran tidak menjelaskan tentang asal-usul penciptaan malaikat, seperti penciptaan manusia dan jin. Tentang asal-usul penciptaan malaikat dari nur (cahaya) disebutkan dalam hadits Nabi Saw. yang berasal dari Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam hadits tersebut Nabi Saw. bersabda:

( ).

Artinya: Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang berkobar, dan Adam(manusia) sebagaimana telah dijelaskan kepadamu. (HR. Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.). Hadits di atas menjelaskan asal-usul malaikat, jin, dan manusia yang berbeda-beda. Karena alasan itulah malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama makhluk ghaib. Walaupun malaikat dikatakan sebagai dzat, tetapi malaikat tidak diberi kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat dalam hal ini lebih merupakan kekuatan alam daripada bersifat seperti manusia. Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah. Malaikat tidak memilikikekuatan untuk menyangkal atau durhaka. Dalam hal ini al-Quran menyatakan:

( (:

Artinya: Mereka (malaikat) tidak dapat durhaka kepada Allah dalam hal apa sajayang Ia perintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa saja yangdiperintahkan kepada mereka. (QS. at-Tahrim (66): 6).

Pengertian Iman kepada Malaikat iman kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka sedikit pun. Dengan demikian, mengimani malaikat Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan salah satu makhluk-Nya yang bernama malaikat yang memiliki sifat-sifat tertentu dan tugas-tugas tertentu. Di antara sifat sifat malaikat adalah selalu patuh kepada Allah dan tidak pernah durhaka kepada-Nya. Adapun di antara tugas-tugas malaikat adalah membagi rizki, menyampaikan wahyu, mencabut nyawa, dan lain sebagainya. Firman Allah swt.

Artinya: Malaikat-malaikat yang tidakpernah mendurhakai Allah swt. terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim: 6).Para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah swt. untuk beribadah. Mereka menunjukkan jalan yang benar dan mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin diampuni serta dilindungi dari berbagai macam kejahatan.

B. Sifat yang dimiliki malaikatDi antara sifat (ciri) fisik malaikat, sebagaimana yang disebutkan Rasulullah Saw, adalah bahwa mereka diciptakan dari cahaya.Rasulullah Saw bersabda: . . .Artinya:Malaikat itu diciptakan dari cahaya. . . (HR. muslim)Diantara sifat-sifat malaikat itu ialah : Malaikat tidak dapat dilihat walaupun ia berada ditengah kita Malaikat dapat membentuk diri dalam wujud manusia rupawan seperti malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luth sehingga kaumnya terperdaya. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Hud 11/77 Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan izin Allah Sayap Para Malaikat Allah menciptakan para malaikat dan menjadikan mereka bersayap. Sayap para Malaikat berbeda-beda dari sisi jumlah dan besarnya. Allah menjelaskan dalam QS Fathir ayat 1.Artinya :Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Yang dimaksud Allah menambahi dalam penciptaan apa yang Dia kehendaki sebagaimana dalam ayat di atas adalah menambah jumlah malaikat dan menambah jumlah sayap malaikat, sebagaimana yang Dia inginkan. Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu beliau mengatakan bahwasanya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap. (HR Muslim) Dalam riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk. Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak menikah, dan tidak pula berketurunan. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah yang diutus kepada kaum Luth.(QS Huud: 70). Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, beliau mengatakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan tidak berketurunan. Malaikat juga mendengar, melihat, dan berbicara. Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa para malaikat itu berdialog dengan Allah subhanahu wa taala. Dalilnya, Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman yang artinya, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS al-Baqarah: 30). Ayat ini menunjukkan bahwa para malaikat berbicara kepada Allah dan Allah pun mengajak bicara dengan mereka. Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu? Mereka menjawab, Yang benar, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS Saba: 23). Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada saat dalam rupa aslinya atau pun ketika berwujud manusia. Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut sebagaimana dalam hadits Jibril.Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya. Diantara dalil hal tersebut adalah saat Nabi berkata kepada isterinya Aisyah, Ini Malaikat Jibril, dia mengucapkan salam untukmu. Aisyah pun mengatakan engkau bisa melihat apa yang tidak bisa kami lihat. (HR Bukhari dan Muslim). Malaikatpun berbicara dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba ayat 23. Pada saat menjelaskan ayat tersebut Aisyah mengatakan, Sesungguhnya para malaikat turun ke awan, lalu menceritakan ketetapan yang sudah ditetapkan di langit. Pembicaraan mereka ini kemudian dicuri oleh jin lalu disampaikan kepada para dukun. Malaikat tidak pernah merasa capek dan bosan Pada surat Al- Anbiya: 20, Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. Dan pada QS. Fushillat : 38.Jika mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu. (Fushillat:38) Para malaikat juga merasakan kematian Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa semua makhluk hidup tak terkecuali malaikat itu akan merasakan kematian. Diantaranya adalah :1.Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS al-Qashash: 88).2.Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS Ar-Rahman: 26).3.Para ulama ahli tafsir menyebutkan bahwa malaikat yang terakhir mati adalah malaikat kematian. Sedangkan malaikat yang pertama kali dibangkitkan dari kematian adalah malaikat peniup sangkakala. Karakter kejiwaan para malaikat terjaga dari maksiat Allah menciptakan para malaikat dan memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat mashum (terjaga) dari tindak maksiat, sehingga tatanan alam semesta ini tidak mengalami ketimpangan. Allah berfirman yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS at-Tahrim: 6), Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.. (QS al-Anbiya : 27). Ada sebagian orang yang kebingungan mengenai kemakshuman para malaikat jika dihubungkan dengan surat al-Anbiya: 29, Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. Jawaban tentang hal ini sebagaimana yang disampaikan Syaikh Syinqiti dalam tafsirnya. Beliau mengatakan, Meskipun para malaikat adalah makhluk yang mulia dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, akan tetapi seandainya ada seorang malaikat yang mengaku sebagai ilah selain Allah tentu akan Allah siksa dengan api neraka. Kita semua mengetahui bahwasanya pengandaian itu mungkin terjadi dan adapula pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Ayat yang semisal ini yang berisikan pengandaian yang tidak mungkin terjadi adalah dalam surat az-Zumar 65 yang artinya, Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan , niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Kita semua sudah mengetahui bahwasanya para nabi itu terjaga dari melakukan kemusyrikkan. Ayat-ayat di atas (QS al-Anbiya 29 dan al-Zumar 65) dan ayat-ayat yang semakna, semuanya menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang berhak untuk disembah dan tidak boleh disekutukan. Disamping itu satu jenis ibadah pun tidak boleh diberikan kepada selain Allah, meskipun kepada malaikat yang sangat dekat dengan Allah, tidak pula seorang nabi sekaligus rasul. Berilmu Allah berfirman, Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana . (QS al-Baqarah: 32), Allah juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit dan di bumi. Oleh karena itu tentu mereka memiliki ilmu berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Allah berfirman, Padahal sesungguhnya bagi kamu ada yang mengawasi, yang mulia dan mencatat,(QS al-Infithar: 10-11). Bershaf Di Sisi AllahDan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih . (QS as-Shaffat: 165-166).Nabi bersabda, Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para malaikat membuat barisan di sisi Rabbnya? Para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf yang dibuat oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, Mereka menyempurnakan dan merapatkan shaf (HR Muslim). Safaroh, Kirom, dan Baroroh. Yang dimaksud safarah adalah penghubung antara Allah dan para rasul serta para nabiSecara bahasa safarah berarti memperbaiki. Sehingga para malaikat dijadikan sebagaimana duta yang memperbaiki keadaan suatu kaum pada saat mereka turun membawa wahyu Allah dan menyampaikannya. Sedangkan yang dimaksud kiram adalah ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. Dari Aisyah Rasulullah bersabda, Permisalan orang yang pandai membaca al-Quran adalah bersama para malaikat yang safarah, kiram, dan bararah. (HR Bukhari dan Muslim). Memiliki rasa takut kepada AllahDan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang maha keras siksa-Nya. (QS ar-Radu: 13).Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mujam Ausath dengan sanad yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda, Pada saat malam Isra Miraj aku melewati Mala Ala (para malaikat) sedangkan Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena demikian takut kepada Allah. Merasa Malu Nabi bersabda mengenai Utsman, Tidakkah aku merasa malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa malu terhadapnya. (HR Bukhari).

C. Nama dan Tugas Malaikat Allah Gambaran malaikat dalam hubungannya dengan manusia oleh al-Quran dikaitkan dengan tugas-tugas yang bercorak rohaniah. Tugas-tugas malaikat secara umum antara lain adalah:

perantara dalam mengemban wahyu. Tugas malaikat yang paling penting dan utama adalah menurunkan wahyu atau risalah Tuhan kepada paraNabi. Para Nabi tidak saja melihat malaikat, tetapi juga mendengar suaranya. Olehkarena itu, bagi para Nabi, malaikat merupakan kenyataan yang hakiki. Para Nabi kadang-kadang melihat malaikat dalam bentuk manusia dan dalam bentuk yang lain. Al-Quran mengatakan bahwa malaikat yang mengemban wahyu kepada Nabi disebut malaikat Jibril (QS. al-Baqarah (2): 98). Menurut Ikrimah, kata Jibril berasal dari kata majemuk Jibr, yang artinya hamba, dan kata il yang berarti Tuhan.Dengan demikian Jibril berarti hamba Allah. Malaikat Jibril disebut juga Ruhul-Aminatau ruh yang dipercaya (QS. asy-Syuara (26): 193-194), atau disebut juga Ruhul-Quddus atau ruh suci (QS. an-Nahl (16): 102). Malaikat Jibril disebut juga Rasul atau utusan, yang dengan perantaranya Allah Swt. menyampaikan firman-Nya kepada para nabi dan rasul (QS. asy-Syura (42): 51). perantara untuk meneguhkan hati. Tugas malaikat yang seperti ini adalah untuk meneguhkan hati hamba-hamba Allah yang tulus. Malaikat juga menghibur mereka pada waktu mereka dalam kesusahan. Al-Quran mengatakan:

.( (:

Artinya: Mereka adalah orang yang Allah telah mengukir iman dalam hati merekadengan Ruh dari dia. (QS. al-Mujadilah (58): 22).Dikatakan juga bahwa malaikat adalah penjaga orang-orang yang beriman,baik di dunia maupun di akhirat (QS. Fushilat (41): 30-31). Malaikat diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan dengan itu hatinya menjadi tenteram (QS. Ali Imran (3): 125, dan al-Anfal (8): 12).

perantara untuk menjatuhkan siksaan. Tugas malaikat untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman erat sekali hubungannya dengan fungsinya untuk melaksanakan hukuman bagi orang yang kafir. Berulang kali al-Quran menegaskan bahwa ada orang-orang yang tidak mempercayai para nabi dan akhirnya mereka mendapat adzab dari Allah Swt. Al-Quran menegaskan: . ( (:

Artinya: Mereka tak menantikan apa-apa selain agar Allah dan malaikat mendatangi mereka dalam bayang-bayang awan, dan perkara telah diputuskan. (QS. al-Baqarah (2): 210). Terkait dengan hal ini Allah Swt. juga berfirman dalam al-Quran:

(:. (

Artinya: Dan seandainya engkau melihat tatkala malaikat mematikan kaum kafir, dengan memukul muka dan punggung mereka. (QS. al-Anfal (8): 50).

mendorong berbuat baik. Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan manusia antara lain adalah karena dorongan para malaikat. Al-Quran menjelaskan bahwa peranan malaikat dan syetan adalah untuk mendorong manusia ke arah dua jurusan kehidupan yang bertolak belakang. Jika malaikat mendorong manusia ke arah kebaikan, maka syetan justeru sebaliknya, mengarahkan manusia untuk berbuat sesat. Allah Swt. berfirman:

. (- (:

Artinya: Dan tiap-tiap jiwa akan datang beserta (malaikat) penggiring dan (malaikat Yang menjadi) saksi. Engkau sungguh melupakan ini, tetapi kini tabir yang menutupi engkau Kami singkirkan dari engkau, maka pada hari ini penglihatanmu tajam sekali. (QS. Qaf (50): 21-22).

mencatat perbuatan manusia. Terkait dengan tugas malaikat yang ini Al-Quran menyebutnya sebagai kiraman katibin atau juru tulis yang mulia. Al- Quran menyatakan:

.( (:

Artinya: (Yaitu) Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (QS. Qaf (50): 17). Dinyatakan juga dalam al-Quran:

.(- . . (:

Artinya: Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawali pekerjaanmu, yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu),mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Infithar (82): 10-12). Di samping tugas malaikat yang sifatnya umum di atas, ada juga malaikatmalaikat tertentu dengan tugas-tugas khusus yang diberikan Allah kepada masingmasing malaikat. Ada sepuluh malaikat yang kita kenal dengan tugas-tugas khususnya, yaitu:1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah SWT kepada para Rasul. Dalam Al-Quran Jibril disebut juga sebagai Ruhul Amin atau Ruhul Qudus, seperti yang tersebut dalam firman Allah Surat Asy-Syuara/26: 192-193 dan surat Al-Baqarah/2: 87.2. Mikail bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk, seperti makan, minum, hujan, panas. Dalam Al-Quran malaikat ini disebut Mikail seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah/2: 98.3. Israfil ditugaskan Allah untuk meniup terompet sangkakala pada hari kiamat (hari pembalasan/penghabisan) untuk mematikan seluruh makhluk dan juga untuk membangkitkan kembali semua makhluk yang mati, untuk diperiksa amal-amal perbuatannya baik maupun yang buruk dan inilah yang disebut Al-Hisab. Allah berfirman dalam surat An-Naba/78: 18.4. Izrail ditugaskan Allah untuk mengambil ruh manusia (mencabut nyawa seluruh makhluk) dengan disertai beberapa pembantu seperti yang disebut dalam firman Allah dalam surat As-Sajadah/32: 11 dan Al-Anam/6: 61.5. Munkar dan Nakir, dua malaikat ini bertugas megajukan pertanyaan kepada orang-orang yang baru dikuburkan.6. Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal baik manusia.7. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk manusia.8. Malik tugasnya sebagai penjaga neraka Jahanam. Malaikat Malik disebut juga malaikat Zabaniyyah (surat Al-Alaq/96: 17-18, Al-Muddasir/74: 27-30, dan Zukhruf/43: 77).9. Malaikat Ridwan, tugasnya menjaga surga.

D. Hikmah beriman kepada Malaikat Dengan memahami dalil naqli dan aqlinya, kita akan memahami pula manfaat beriman pada malaikat dalam kehidupan. Hal tersebut niscaya akan membuahkan bermacam manfaat yang penting dan tidak ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu antara lain sebagai berikut.1. Iman Kita akan Menjadi Bertambah Kuat Allah swt. telah memerintahkan malaikat untuk mengatur peredaran matahari, bulan, bintang, mengatur jalannya angin, hujan, membagikan rezeki, mencatat amal, mencabut nyawa, dan lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat dengan patuh dan tak kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kepercayaan tentang dewa yang dianggap berkuasa di balik kekuatan alam ini. Malaikat hanya makhluk Allah belaka yang tidak boleh disembah. Para malaikat mengatur alam semesta yang begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat sebagai pengatur perintah Allah swt. Tentu Zat yang memberi berjalannya alam raya. perintah memiliki sifat yang Mahabesar dan Mahakuasa.

Artinya: "Dan kepunyaan Allah tentang langit dan bumi dan Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).

2. Selalu Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan, Perkataan, maupun Niat Baik di tempat ramai atau sunyi, ada yang melihat atau tidak kita harus senantiasa waspada. Dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hayat, tidak ada satu pun perbuatan atau perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak mungkin dapat mengelak dari hal tersebut. Firman Allah swt.

Artinya: Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga. Malaikat yang mulia sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).

3. Menambah Ketaatan Beribadah Malaikat yang senantiasa taat beribadah, menggugah hati kita untuk mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu, kita akan terhindar dari sifat ujub (sombong) dalam beribadah. Kita menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan belum seberapa jika dibandingkan dengan ibadah para malaikat. Allah berfirman.

Artinya: "Sesungguhnya semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu itu tidak menyombongkan diri dan tidak enggan beribadah kepada-Nya. Mereka memahasucikan dan bersujud kepada-Nya." (QS Al Araf 206).4. Tidak Takut Menghadapi Mati Setiap yang hidup pasti mengalami kematian. Hanya saja, waktu dan cara kematian itu berbeda-beda. Firman Allah swt.

Artinya: "Tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. (QS Ali Imran: 185).Kematian tidak harus menunggu usia tua, tidak harus didahului sakit, tetapi kematian dapat menjemput setiap saat. Malaikat Izrail melaksanakan tugas mencabut nyawa tepat atau sesuai dengan jadwal kematian yang tercantum di Lauhul Mahfuz. Maut tidak dapat diajukan ataupun diundur walaupun sesaat saja.5. Memperteguh Pendirian dalam Menegakkan Kebenaran Dengan beriman kepada malaikat, orang tidak akan ragu-ragu menegakkan keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat senantiasa berpihak pada orang-orang yang menegakkan kebenaran.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Secara etimologis kata Malaikah (dalam bahasa Indonesia Malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari masdhar al-khuluh yang artinya ar-rissalah (misi atau pesan). Yang membawa misi atau pesan tersebut disebut dengan ar-rasul (utusan). Secara terminologis Malaikat adalah mahkluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat yang berbeda-beda. Sebagai salah satu mahkluk ghaib wujud malaikat tidakdapat dilihat, diraba, dicium, dirasakan oleh manusia. Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhluk Allah yang selalu taat dan tidak pernah berbuat maksiat. Malaikat adalah makhluk yang memiliki paras yang sangat indah.

.B. Saran Kita harus beriman kepada para Malaikat, kerena Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, bahkan dalam rukun iman yang ke dua terdapat iman kepada Maliakat. Dan, apabila kita tidak mengakui adanya Malaikat sama saja kita tidak percaya dengan Allah SWT. kami dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki.Maka dari itu kritik yang membangu sangat kami harapkan agar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKAhttp://mendalamislam.blogspot.com/p/iman-kepada-malaikat.htmlhttps://www.google.com/search?q=iman+kepada+malaikat+&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&gws_rd=sslhttp://sad4m.wordpress.com/definisipengertian-malaikat-sifat-dan-fungsi-iman-kepada-malaikat-allah-swt-pendidikan-agama-islam/