ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

57
LEMBAR KENDALI KELOMPOK 5 ANGGOTA 1. 2. 3. TOPIK : TEMA : JUDUL : RUMUSAN MASALAH TUJUAN ASPEK YANG AKAN DIKAJI 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Transcript of ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Page 1: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

LEMBAR KENDALI

KELOMPOK 5ANGGOTA 1.

2.3.

TOPIK :

TEMA :

JUDUL :

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

ASPEK YANG AKAN DIKAJI1.2.3.4.5.6.

Page 2: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA TEKNIK KIMIA ITBANGKATAN 2005

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2006-2007

oleh

Rangga Malela 1205007Julius Sitanggang 1205033Hamzah Haz 1205369

PROGRAM STUDI FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGBANDUNG2006

Page 3: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASIBAGI MAHASISWA TPB-ITB

ANGKATAN 2006

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2006-2007

oleh

Rangga Malela 1205007Julius Sitanggang 1205033Hamzah Haz 1205369

PROGRAM STUDI FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGBANDUNG

2006

Page 4: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK

Sedikit latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Cara memperoleh dan pengolahan data

Analisis data, hasil, simpulan

iii

Page 5: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

PRAKATA

Puji Syukur

Judul

Dalam rangka apa laporan penelitian dibuat

Tujuan penulisan, manfaat, harapan

Kelebihan dan kekurangan

Proses terbentuknya

Kendala

Cara menangulang masalah pembuatan laporan penelitian

Ucapan terima kasih

Bandung, 2 Mei 2011

Penulis

Page 6: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

iv

Page 7: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

KATA PENGATAR

PRAKATA ........................................................................................................... iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL i

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ………………… 1

1.1.1 Latar belakang 1

1.1.2 Rumusan masalah 2

1.2 Ruang Lingkup Kajian 3

1.3 Tujuan Penulisan 4

1.4 Anggapan Dasar

1.5 Hipotesis

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 5

1.6.1 Metode

1.6.2 Teknik pengumpulan data

1.7 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI/TEORI DASAR/GAMBARAN UMUM ….

2.1 Sejarah Singkat 10

(2.2 Denah …)

2.3 Visi dan Misi 12

2.4 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi da teman ks ke holrjhgfsdf lkl ek

Kkkkkkkk 750

2.5 Struktur Organisasi

Page 8: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

2.6 Sarana dan Prasarana

2.7 Sumber Daya Manusia

BAB III ANALISIS (judul lengkap)

3.1 Penerapan Ergonomi di Perkantoran

3.1.1 Kriteria fisik

3.1.2 Kriteria lingkungan fisik kerja

3.1.3 Kriteria fsikosial

3.2 Perancangan Tata Letak Ruang Kantor

3.3 Perancangan Tata Letak Perabotan

3.4 Perancangan Tata Letak Antardepartemen

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

4.2 Saran 514

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 9: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL I Sarana Umum yang TersediaSARANA UMUM YANG TERSEDIA…. 8

II PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI… 10

III PEMILIKAN TANAH DI RANCABALU…… 12

IV JARINGAN JALAN DI RANCABALI……… 17

V PENDUDUK MENURUT UMUR…………… 20

Page 10: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung………. 9POLA WILAYAH ADMINISTRASI KODYA BANDUNG

2 Rute Perjalanan Angkot Bandung …………… 12 3 Kondisi Jalan Kodya Bandung……………………… 15

4 Kompleks Permukiman……………………. 20

5 Lokasi Pusat Kegiatan……………………... 35

Page 11: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A JADWAL KEGIATAN AKADEMIK ITB……. 67 Jadwal Kegiatan Akademik ITB

B DAFTAR KOORDINATOR MATA KULIAH TPB 2003/2004……………………………………… 69

C DAFTAR NAMA DOSEN WALI TPB 2003…. 70

D DAFTAR KELAS TPB DAN KELAS MATA KULIAH BERSAMA SEMESTER II MAHASISWA ANGKATAN 2003 …………………………… 75

Page 12: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar belakang

Latar belakang berisi hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah,

pentingnya masalah itu dibahas, pembatasan masalah dan tujuan yang hendak

dicapai

Latar belakang yang baik minimal terdiri atas tiga paragraf. Paragraf

pertama berisi topik, paragraf kedua berisi tema, dan paragraf ketiga berisi

pentingnya masalah itu dibahas, pembatasan masalah, judul penelitian, dan

tujuan yang hendak dicapai.

Latar belakang hendaknya disusun secara deduktif, umum menuju khusus,

atau seperti piramida terbalik.

1.1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan adalah

1. bagaimana …. (tulis judul laporan penelitian Anda).

1.2 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.

1

Page 13: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

2

1. aspek-aspek yang akan diteliti

2. pembahasan (kerangka)

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai memalui penulisan laporan penelitian ini adalah

untuk mengetahui …. “bagaimana” rumusan masalah (tuliskan rumusan

masalah)

1.4 Anggapan Dasar

Anggapan dasar berisi teori, hukum, dalil, rumus, atau aksioma

1.5 Hipotesis

Dugaan penulis sehubungan dengan anggapan dasar dan hasil pengamatan

selintas atas penelitian

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode

Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis/histories komparatif/

eksperimen (percobaan) karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan/

Page 14: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

mengomparasikan/membuktikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan

maupun dari lapangan kemudian dianalisis

3

1.6.2 Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah

1. studi kepustakaan

2. observasi lapangan

3. wawancara

4. penyebaran angket

5. studi kasus

6. kerja praktik

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah kerangka yang diparagrafkan

Dalam hal ini perlu diperhatikan cara pemaparannya yang dituangkan dalam

bentuk kalimat (tidak perlu menyusun kerangka).

contoh berikut: misalnya judul karangan ilmiah “Peningkatan Produksi Pertanian

di Lembang Jawa Barat.”

Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab. Pembicaraan dimulai

dengan pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang dan rumusan

Page 15: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penelitian, anggapan dasar, hipotesis,

metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

4

Selanjutnya, pada bab dua dijabarkan teori-teori pertanian (studi kepustakaan)

dan keadaan daerah Lembang terutama keadaan masyarakat / petani.

Pada bab tiga dikemukakan pembuktian-pembuktian hipotesis beserta

pembahasannya dalam hal ini keadaan pertanian di Lembang misalnya jenis

pertanian, cara penggarapan, tingkat produksi yang dicapai, potensi yang ada.

Kemudian, semua keadaan ini dibahas dengan menggunakan teori sebagai alat

ukur untuk mengkaji kemungkinan peningkatan produksi hal ini menyangkut

sumber alam, sarana dan pengetahuan / keterampilan, serta kehidupan sosial para

petani. Bab tiga ini merupakan bab inti.

Bab empat, bab terakhir merupakan simpulan dari pembuktian-pembuktian

hipotesis dan hasil pembahasan. Pada bab ini dikemukakan juga saran-saran

peningkatan produksi pertanian di Lembang yang diperoleh dari hasil pembahasan

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya (bab tiga).

Page 16: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB II

DESKRIPSI MASALAH ATAU

TINJAUAN PUSTAKA

TEORI DASAR (TULIS TEORI YANG MENDASARI KARYA ILMIAH)

Organ ini memuat pemerian masalah, artinya memuat

gambaran mengenai masalah itu berdasarkan data yang telah

diperoleh. Gambaran tersebut dapat ditampilkan baik secara

kualitatif maupun secara kuantitatif. Sudah tentu gambaran

ini harus objektif artinya seperti apa adanya memuat data

yang diperoleh melalui penelitian lapangan/laboratorium.

Untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa kompilasi

(kumpulan) data yang diperoleh dari rujukan-rujukan,

sedangkan untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa

kompilasi data yang diperoleh dari penelitian

lapangan/laboratorium. Teori yang akan digunakan sebagai

alat ukur untuk membahas masalah diuraikan juga pada

bagian ini.

Page 17: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Langkah membuat bab II

1. Mencari lima referensi

2. Menentukan referensi utama

3. Menentukan urutan referensi pembanding

4. Mengutip

5. Menyimpulkan

6. (Manfaat kutipan)

5

Page 18: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB II

TEORI DASAR KONSTRUKSI JEMBATAN

2.1 Definsi Manajemen

Menurut (Bambang) Hariyanto (2010: 203) manajemen merupakan nalat dalam

msegala bidang yang bertujuan untuk membantu mempercepata pencapaian

tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Umar (2008:17) yang mengatakan bahwa

manajemen identik dengan alat pencapaian tujuan. Akan tetapi, berbeda dengan

pendapat Slamet( 2001: 79) yang mengatakan manajemen nibarat pisau belatu.

Ada pendapat lain yang mengatak bahwa manajemen adalah bla bla bla nkmhbeg

l ke hmm hhmmmmmm(Charlesss, 2005: 475). Hal ini sejalan dengan definisi

lain yang mengatakan bahwa manajemen adalah bla bla bla bla, ble ble ble ble,

dan blu blu blu (http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa manajemen adalah (satukan

pendapat di atas)

Kutipan di atas merupakan tolok ukur dan penyamaan konsep tentang manajemen

sehingga tidak menimbulkan dualisme pendapat.

2.2 Syarat Konstruksi Jembatan

Berdasakan pendapat Haryanto (2010: 704) syarat konstruksi jembatan adalah .....

Page 19: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

12

13

2.3 Ciri Konstruksi Jembatan

Konstruksi jembatan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1.mmmm

2. mmmm

3. mmmm

4. mmmmmmm

Ciri tersebut didasarkan atas kondisi tanah dan batuan (Hamzah, 2005: 100).

2.6 Sarana dan Prasarana

Page 20: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB III

PEMBAHASAN

ANALISIS (TULIS JUDUL DENGAN

LENGKAP)

Di sini penulis mengemukakan komentar, pendapat, tafsiran,

atau penilaian mengenai segala sesuatu yang dideskripsikan

itu. Arah pembahasan harus tertuju kepada terjawabnya

persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Di sini

akan terlihat seberapa jauh bobot karangan itu. Kuncinya

adalah kecanggihan penalaran penulis (keruntutan,

kemakulan, dan ketuntasan) dalam membahas deskripsi itu.

Page 21: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

105

Page 22: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

106

Page 23: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dalam bab terakhir ini, pertama penulis merangkumkan

hasil-hasil pembahasan. Setelah itu, penulis menarik

simpulan secara keseluruhan, yang dalam hal ini merupakan

jawaban atas persoalan yang dikemukakan dalam rumusan

masalah. Untuk laporan penelitian yang mengajukan

hipotesis, simpulan itu merupakan jawaban apakah hipotesis

itu terbukti kebenarannya atau tidak.

4.2 Saran

Saran adalah pendapat penulis yang muncul sebagai

konsekuensi atau implikasi dari adanya simpulan tersebut.

Biasanya penulis menganjurkan tindakan-tindakan

selanjutnya setelah terjawab persoalan itu (setelah terbukti

hipotesis itu).

Page 24: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA

Data mengenai sumber itu pada bagian tersendiri disusun

secara alfabetis berdasarkan nama pengarangnya. Pencatatan

data sumber itu banyak kesamaannya dengan cara yang

dipakai pada catatan kaki. Bedanya antara lain pada daftar

pustaka bila nama pengarang itu disertai nama keluarganya,

maka yang ditulis lebih dulu adalah nama keluarganya. Gelar

pengarang dan nomor halaman tidak dicantumkan.

Contoh:

Alexander. Carter. How to Locate Educational

Information and Data. New York. Bureau of

Publications. 1950.

Bales. R. E. Interaction Proses Analysis. Cambridge,

Addison Wesley Publishing Company. 1954.

Cambell. What is Science? New York Dover Publication.

1952.

Deming. William E. Some Theory of Sampling. New York,

John Wiley & Sons’s. 1952.

Flesch. Rudolf. How to Test reliability. New York, Harper

& Brother.1951.

Grey. W. S. What Makes a Book Readable. Chicago,

Chicago University Press. 1935.

Page 25: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Di samping cara di atas, ada cara lain yang dapat digunakan.

Contoh berikut ini adalah cara yang dipakai dalam penulisan

daftar pustaka pada akhir-akhir ini.

Effendy, Usman. 1968. “Sedikit Catatan tentang Sketsa

Pelukis Nashar”. Budaya Jaya. 2 (Juli I)

Jassin, H. B. 1959. Tifa Penyair dan Daerahnya. (E-

BOOK)Jakarta: Gunung Agung.

1959. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45.

Jakarta: Gunung Agung.

Richards. I.A. 1964. Practical Criticum. London:

Ronledge & Kegan Paul.

Welek. Rene and Austin Waren. 1956. Theory of

Literatur. New York: Harcourt. Brace & World.

Penulisan (tipografinya) ada berbagai

cara:

Cara I:

Daradjat, Zakiah. 1950. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan

Bintang.

Cara II:

Daradjat, Zakiah. 1950.

Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Cara III:

Daradjat, Zakiah.

1950 Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang .

Page 26: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

SUMBER ACUAN: BUKU

Kadiman, Kusmayanto. 2004. Bentang Ego, Alunkan

Simfoni. Bandung: Mizan Media Utama.

Syukur Abdul. 1996. Cara Belajar Efektif. Jilid I.

Schimmel, Annemarie. 1986. Dimensi Mistik dalam

Islam. Terjemahan oleh Sapardi Djoko Damono,

dkk. dari Mystical Dimension of Islam (1975).

Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial

Product. Edisi Kedua.

Koencaraningrat (Ed.) 1980. Metode-Metode Penelitian

Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Page 27: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

SUMBER ACUAN: INTERNET

Dewar, T. Adult Learning Online

(URL:http://www.Cybercorp.net/Tammy/lo/Oned2.html.)

http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/

Page 28: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

SUMBER ACUAN: MAJALAH

Suprapto, Riga Adiwoso. 1989. “Perubahan Sosial dan

Perkembangan Bahasa”. Dalam Prisma XVIII

(1):61—120. Jakarta.

SUMBER ACUAN: SURAT KABAR

Tabah, Anton. 1989. “Polwan semakin Efektif dalam

Penegakan Hukum”. Dalam Suara Pembaruan, 1

September 1989. Jakarta.

SUMBER ACUAN: ANTOLOGI

Kartodirdjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Bahan

Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980.

Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Hlm. 67—

92. Jakarta: Gramedia.

Kramers, J.W. 1931. “Geography and Commerce”. Dalam

Thomas Arnold dan Alfred Guillame (Ed.) 1931.

The Legacy of Islam. London: Oxford University

Press.

Page 29: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

INDEKS

Bagian ini memuat daftar istilah atau kata yang penting yang

terdapat pada karangan untuk memudahkan pembaca mencari

keterangan tentang istilah atau kata tersebut. Istilah/kata

tersebut disusun berdasarkan abjad dan tiap kata/istilah diberi

nomor halaman tempat penjelasan istilah/kata itu.

Contoh: INDEKS

Adat, 15

asas kekeluargaan, 23, 307

Aswin, D., 115, 118

Baki, 4, 10

bank umum, 23, 25, 28

birokrasi, 144

Canggih, 3, 5, 9

cek, 10, 15, 29

curai, 16

Debet, 20, 29

diversitas, 1, 5

doping, 41, 42, 43

Page 30: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS

Nama :

Tempat tanggal lahir : New York

Sesuai degan KTP

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD

SMP

SMU

Page 31: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

PT

RIWAYAT PENULISAN

1990

RIWAYAT HIDUP

Tepat di kaki Gunung Merapi,

Jawa Tengah, lahirlah seorang

putri mungil, cantik, centil, dan manja dari

pasangan X dan Y. Sekarang bayi tersebut

dipanggil akrab dengan nama Leksa kepenedekan

dari Leksananto

Page 32: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH
Page 33: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Catatan Tambahan

Catatan tambahan yaitu segala catatan yang diambil dari

sumber kepustakaan untuk menjelaskan atau memperkuat apa

yang dikemukakan dalam karangan. Oleh karena catatan

kadang-kadang banyak, maka catatan-catatan itu harus diberi

nomor. Nomor tersebut disesuaikan dengan keberapa kalinya

penulis mengambil catatan tersebut dan bila data sumber akan

ditempatkan di kaki halaman, maka di belakang catatan itu di

tulis nomor tersebut setengah kait ke atas. Kemudian data

sumber itu ditulis di kaki halaman yang bersangkutan.

Sebelum data sumber ditulis dibuat dulu garis batas dua

setengah kait di bawah kalimat terakhir bagian teks sepanjang

empat belas ketikan dari pias kiri; nomor catatan ditulis setelah

tujuh ketikan kosong. Nomor catatan tersebut ditulis setengah

kait di bawah garis batas dan setengah kait pula di atas data

sumber. Adapun data mengenai sumber itu ditulis berturut-turut

setelah nomor catatan; nama pengarang, judul sumber, kota

penerbit, tahun, halaman. Agar lebih jelas, di bawah ini diberikan

sebuah contoh.

…………………………………………………………(kalimat

terakhir teks)

1 Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:

University of Wisconsin Press. 1952), hlm. 43.

Sistem catatan seperti tersebut di atas biasa disebut “catatan

kaki” atau “footnote”. Selain cara tersebut, ada lagi cara sebagai

berikut:

Bila penulis mengutip dari buku karangan Adam halaman 45,

maka segera di belakang kutipan itu ditulis di antara kurung

Page 34: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

(Adam:45) atau bila karangan Adam itu pada daftar pustaka

diberi nomor urut 5 maka di belakang kutipan itu ditulis (5:45).

Perkembangan selanjutnya data sumber dilengkapi tahun

penerbitan. Perhatikan contoh berikut.

…(Rini Melani, 1986:71) cara ini cara yang dianjurkan.

Selain itu, ada pula yang tanpa halaman misalnya:… (Rini

Melani, 1986). Bila pengarang masuk dalam uraian caranya

sebagai berikut: Sundari (1969:45) menyatakan….2 Strameyer, et al, Developing a Curriculum for

Modern Living (New York: Bureau of Publication’s

Teachers College, 1957), hlm. 57.

3 Donal P Cottal. Ed.,Teacher Education for a Free

People (New York, 1956), hlm. 85.

4 E. William, Beberapa Teori Sampel, terjemahan

Winarno. (Bandung: Tarsito. 1950), hlm. 25.

5 “Polusi”. Pikiran Rakyat. 23 Januari 1973.

6 Nina Gunawan, “Biopharmaceuties”. Dalam Scientiae.

No. 44. Tahun V. Juni. 1973. Hlm 22.

Page 35: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Singkatan-singkatan yang Dipergunakan dalam Catatan

Kaki

Untuk memudahkan pencatatan data mengenai sumber yang

dipakai berulang-ulang, sudah menjadi suatu kelaziman dalam

dunia penulisan karangan ilmiah dipakai singkatan-singkatan

khusus dari kata-kata Latin sebagai pengganti data lengkap

mengenai sumber yang telah disebut lebih dulu. Pemakaian

singkatan-singkatan tersebut sebagai berikut:

i. Ibid dari ibidem, artinya sama. Dipakai untuk

menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber

dan halaman yang sama yang datanya telah

dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan

tersebut. Jadi, antara kutipan itu dengan kutipan

sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya

saja yang berbeda, maka dipakai: Ibid., hlm….

ii. Loc. Cit. dari Loco citato, artinya: pada tempat

yang telah disebut. Dipakai untuk menyatakan

bahwa sumber itu sama dengan sumber yang telah

mendahuluinya. Begitu pula halamannya, hanya

telah diselingi sumber lain.

iii. Op. Cit. dari Opere citato, yang maksudnya

karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Singkatan

ini digunakan jika sumber kutipan sama dengan

kutipan sebelumnya, tetapi sudah diselingi sumber

lain. Di samping itu, halaman yang dikutip berbeda

dengan kutipan sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh pemakaiannya:

Page 36: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

1 Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:

University of Wisconsin Press, 1952), hlm. 87

2 Rudolf Flesch, How to Test Reliability (New York:

Harper & Brother, 1951), hlm 46.

3 I b i d.

4 Bergman, Loc.Cit.

5 Flesch, Op.Cit, hlm. 37.

Jadi, nama pengarang yang diikuti Loc. Cit. dan Op. Cit.

itu hanya nama akhirnya saja.

KUTIPAN

KUTIPAN LANGSUNG

Kutipan langsung sama benar dengan sumber asli yang dikutip di

dalam hal penulisan kata, susunan kata dan kalimat, ejaan, dan

pungtuasinya. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris

ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak

yang sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu dua spasi.

Contoh: Mohtar (1983:43) mengatakan, ”Bilamana tidak

berhasil memperoleh pembeli, tidak satu pun perusahaan

mampu hidup”. Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran

memegang peranan yang penting di dalam dunia usaha.

“Bilamana tidak berhasil memperoleh

pembeli, tidak satu pun perusahaan mampu hidup” (Mochtar,

1983:43).

Page 37: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau

lebih ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang

mendahuluinya. Kutipan itu diketik, tanpa tanda petik, dengan

jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari

margin kiri, sama dengan paragraf baru. Kalau dicetak dengan

komputer, digunakan huruf yang berukuran lebih kecil.

Contoh: Mari kita perhatikan pendapat Foster (1974:268)

berikut.

Kebijaksanaan pemasaran meliputi segala penerapan ketatausahaan guna mengikuti perubahan-perubahan yang terus-menerus terjadi di pasar. Kebijaksanaan tersebut menyangkut pengarahan karyawan, bahan, pabrik, dan uang yang dikuasai perusahaan secara rasional dan logis guna mencapai laba, perkembangan, atau kemajuan perusahaan. Tidak hanya untuk satu tahun, tetapi untuk jangka waktu sepanjang mungkin.

Jelaslah bahwa kebijaksanaan pemasaran meliputi

berbagai pihak, baik pengelola sarana, hasil produksi

maupun perencanaan jangka pendek dan panjang.

Page 38: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

KUTIPAN TAKLANGSUNG

Kutipan taklangsung adalah kutipan yang mengangkat

gagasannya saja yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata

dan gaya pengutip sendiri.

Contoh: Surachmad (1977:423) mengatakan bahwa

metode penyajian grafik kini telah menjadi suatu alat

komunikasi.

Hukum yang didapati oleh seseorang dengan

itjihad dinamakan mazhab (Rasjid, 1954).

Jika sumber kutipan berbahasa asing, bagian yang dikutip

diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai

kutipan taklangsung. Jika terpaksa harus dikutip langsung,

pernyataan di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan

aslinya dan digarisbawahi atau dicetak miring jika menggunakan

komputer.

Contoh:

Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia

seperti terlihat di dalam pernyataan William (1977:2), “The

analogy between women and the earth as sources of life has

always inspired myths and poems of men …”.

Page 39: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

• Topik : pokok pikiran, ide, gagasan, persoalan

Manajemen pemasaran • Tema : topik yang sudah terbatas

dan bertujuan

(apanya tentang topik)

Berilah kata operasional sebelum TOPIK

Penerapan Manajemen

Pemasaran

• Judul : pencerminan isi gagasan

Tema + keterangan (alat, cara, waktu,

tempat)

Penerapan Manajemen

Pemasaran

di ITHB

• Rumusan masalah

bagaimana Penerapan Manajemen

Pemasaran

di ITHB

• Tujuan

untuk mengetahui bagaimana Penerapan

Manajemen Pemasaran di ITHB

Aspek yang akan dikaji

1. Manajemen

2. Pemasaran

3. Manajemen pemasaran

4. Manfaat manajemen pemasaran

Page 40: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

5. Gambaran umum ITHB

6. Kondisi manajemen pemasaran di ITHB

7. Penerapan manajemen pemasaran di ITHB

8. Kendala

9. SDM pemasaran

Page 41: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

KERANGKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar belakang

1.1.2 Rumusan masalah

1.2 Ruang Lingkup Kajian

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Anggapan Dasar

1.5 Hipotesis

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode

1.6.2 Tekinik pengumpulan data

1.7 Sistematika Penulisan

BAB II TEORI DASAR AKUNTASI PERPAJAKAN

2.1 Akuntansi dan Perpajakan

2.1.1 Definisi akuntansi

2.1.2 Definisi perpajakan

2.1.3 Definisi akuntansi perpajakan

2.2 Jenis Akuntansi Perpajakan

2.3 Ciri Akuntansi Perpajakan

2.4 Cakupan Akuntasi Perpajakan

2.5 Peranan Akuntansi Perpajakan

2.6 Metode Akuntansi Perpajakan

2.7 Laporan Akuntansi Perpajakan

BAB III ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERPAJAKAN DI

KPK

3.1 Gambaran Umum KPK

Page 42: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

3.2 Keorganisasian KPK

3.3 Sarana dan Prasarana KPK

3.4 SDM KPK

3.5 Kegiatan KPK

3.6 Jenis Akuntansi Perpajakan di KPK

3.7 Ciri Akuntansi Perpajakan di KPK

3.8 Cakupan Akuntasi Perpajakan di KPK

3.9 Peranan Akuntansi Perpajakan di KPK

3.10 Metode Akuntansi Perpajakan di KPK

3.11 Laporan Akuntansi Perpajakan di KPK

3.12 Penerapan Akuntansi Perpajakan di KPK

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

4.2 Saran

Page 43: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

TOPIK TEKNIK INDUSTRI UKM B

1. Produktivitas Kerja

2. Manajemen Persaingan

3. Kualitas Produk

4. Lingkungan Kerja

5. Sistem Produksi

6. Jasa Transportasi

7. Manajemen Waktu

8. Manajemen Pemasaran

9. Keergonomisan Tata Letak

10. Efesiensi Waktu Kerja

TOPIK TEKNIK INDUSTRI UKM A

1. Manajemen SDM

2. Industri Susu

3. Kebersihan Lingkungan

4. Struktur Perusahaan

5. Kewirausahaan Kuliner

6. Antropometri

7. Manajemen Operasi

8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

9. Display dan Kontrol

10. Kelelahan Fisik Kerja

11. Ekonomi Gerakan

12. Sosiologi Industri

13. Manajemen Keuangan

14. Leadership

15. Ekonomi Mikro

16. Pemasaran Produk

17. Modernisasi Industri

Page 44: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

18.

Page 45: ILUSTRASI KARYA TULIS ILMIAH

Penerapan Manajemen Persaingan di Rumah Makan Inti Laut