Ilusi Pemberdayaan MEA

1
Ilusi pemberdayaan MEA Pada acara DISTAS (diskusi terbatas) yang di selenggarakan oleh MHTI Chapter Kampus, mahasiswa menghadiri distas ini MEA (masyarakat ekonomi asean) adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan ekonomi yang merata di negeri-negeri ASEAn. Pada masa ini india dan china telah menguassai ekonomi dunia, maka asia tak ingin tinggal diam. Bagaikan orang yang “kepanasan” mereka pun mengadakan MEA ini agar bisa dapat bersaing dengan Negara china dan india. Sungguh benar kata Bu Tuti seorang praktisi pendidikan yang lulus sebagai sarjana juga pasca sarjana di bidang ekonomi, bahwasan kata beliau “sebenarnya indonessia ini hanya ikut-ikutan, walaupun tau resikonya kita tak akan mampu bersaing, tapi lebih takut di assingkan oleh negeri-negri lain karna kecanduan produksi dari negri lain artinya tak mau mandiri, padahal indonesia kaya akan SDM dan SDA, padahal indonesia masyarakatnya cerdas-cerdas, sebenarnya tinggal pemerintah mau gak ssih menggunakan apa yang sudah tersedia ini”. Nanti pada awal tahun 2015 MEA ini akan langsung dilakukann, bukan hanya bebas berdagang barang- brang di negeri lain tapi juga jasa serta manusia juga bebas untuk bekerja maupun kuliah dimanapun. Tapi ini akan berdampak negative khususnya indonesia, bila MEA ini di berlakukan tentunya semakin sempitlah wilayah indonesia nanti, karena akan banyak wilyah yang di kuasai oleh negraa lain untuk berbisnis, sekolah dan lain-lainnya. Tak hanya seorang pembinis saja yang akan beraing tapi perguruan tinggipun akan bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, tetapi di indonesia barulah IPB, ITB dan UGM yang sudah mencapi internassional, tentu ssaja kita akan kalah dengan perguruan- perguruan tinggi di negeri Lain. Tentu massyarakat indonesaia lebih bangga bila anak-anaknya sekolah di luar negeri di bandingkan di indonesia. Produk-produk makanan akan tercampur tanpa menilai lagi keputusan MUI apakah ini halal atau haram. Tentu kita tau bahwa Negara yang terdaftar di ASEAN tidak hanya negeri yang mayoritas islam, tapi disana juga ada Negara yang mayoritas non islam. Dalam hal teknologi danpendidikan indoensia di angaka ratussan di dunia

description

MEA

Transcript of Ilusi Pemberdayaan MEA

Page 1: Ilusi Pemberdayaan MEA

Ilusi pemberdayaan MEA

Pada acara DISTAS (diskusi terbatas) yang di selenggarakan oleh MHTI Chapter Kampus, mahasiswa menghadiri distas ini MEA (masyarakat ekonomi asean) adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan ekonomi yang merata di negeri-negeri ASEAn. Pada masa ini india dan china telah menguassai ekonomi dunia, maka asia tak ingin tinggal diam. Bagaikan orang yang “kepanasan” mereka pun mengadakan MEA ini agar bisa dapat bersaing dengan Negara china dan india. Sungguh benar kata Bu Tuti seorang praktisi pendidikan yang lulus sebagai sarjana juga pasca sarjana di bidang ekonomi, bahwasan kata beliau “sebenarnya indonessia ini hanya ikut-ikutan, walaupun tau resikonya kita tak akan mampu bersaing, tapi lebih takut di assingkan oleh negeri-negri lain karna kecanduan produksi dari negri lain artinya tak mau mandiri, padahal indonesia kaya akan SDM dan SDA, padahal indonesia masyarakatnya cerdas-cerdas, sebenarnya tinggal pemerintah mau gak ssih menggunakan apa yang sudah tersedia ini”. Nanti pada awal tahun 2015 MEA ini akan langsung dilakukann, bukan hanya bebas berdagang barang- brang di negeri lain tapi juga jasa serta manusia juga bebas untuk bekerja maupun kuliah dimanapun. Tapi ini akan berdampak negative khususnya indonesia, bila MEA ini di berlakukan tentunya semakin sempitlah wilayah indonesia nanti, karena akan banyak wilyah yang di kuasai oleh negraa lain untuk berbisnis, sekolah dan lain-lainnya. Tak hanya seorang pembinis saja yang akan beraing tapi perguruan tinggipun akan bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, tetapi di indonesia barulah IPB, ITB dan UGM yang sudah mencapi internassional, tentu ssaja kita akan kalah dengan perguruan-perguruan tinggi di negeri Lain. Tentu massyarakat indonesaia lebih bangga bila anak-anaknya sekolah di luar negeri di bandingkan di indonesia.

Produk-produk makanan akan tercampur tanpa menilai lagi keputusan MUI apakah ini halal atau haram. Tentu kita tau bahwa Negara yang terdaftar di ASEAN tidak hanya negeri yang mayoritas islam, tapi disana juga ada Negara yang mayoritas non islam. Dalam hal teknologi danpendidikan indoensia di angaka ratussan di dunia