ILMU
description
Transcript of ILMU
ILMU
SEBAGAI SUATU CARA BERFIKIR DAN ASAS MORAL
ILMU SEBAGAI CARA BERPIKIRILMU suatu cara berfikir dalam
menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan yang dapat di andalkan
BERFIKIR Salah satu cara mendapatkan pengetahuan
Dan Ilmu bukan satu-satunya produk dari kegiatan berpikir
ILMUMerupakan produk dari proses berpikir menurut langkah-langkah tertentu disebut : BERPIKIR ILMIAH
BERPIKIR ILMIAH Kegiatan berpikir memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu
Persyaratan tersebut mencakup dua kriteria utama :1. Berpikir ilmiah, harus mempunyai alur
jalan pikiran yang logis2. Pernyataan yang bersifat Logis harus
didukung oleh Fakta Empiris
PERNYATAAN PERTAMA : mengharuskan alur jalan berpikiran kita untuk konsisten dengan pengetahuan ilmiah yang ada
PERNYATAAN KEDUA : mengharuskan kita untuk menerima persyaratan yang didukung oleh fakta sebagai pernyataan yang benar secara ilmiah
KARAKTERISTIK ILMU
1) RASIONAL2) LOGIS3) EMPIRIS OBYEKTIF4) TERBUKA TERHADAP KOREKSI
RASIONAL• Ilmu mempercayai rasio sebagai alat
untuk mendapatkan pengetahuan• Berpikir secara rasional harus
memenuhi syarat-syarat tertentu agar sampai kepada kesimpulan yang dapat diandalkan
LOGIS
• Alur jalan pikiran logis yang konsisten dengan pengetahuan yang telah ada
• Tidak semua yang logis itu didukung fakta atau mengandung kebenaran secara empiris
EMPIRIS OBYEKTIF
• Pengujian secara empiris sebagai kriteria kebenaran obyektif
• Pernyataan yang dijabarkan secara logis dan telah teruji secara empiris lalu dianggap benar secara ilmiah dan memperkaya khasanah pengetahuan
• Tidak menjamin bahwa pernyataan yang sekarang benar secara ilmiah kemudian tidak bisa salah lagi
TERBUKA TERHADAP KOREKSI
Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi
Jadi sifat rasional, logis, obyektif, dan terbuka merupakan MANFAAT NILAI
Dan yang melandasi keempat sifat tersebut adalah sifat KRITIS
ILMU SEBAGAI AZAS MORAL
ILMU • Kegiatan berpikir untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar / sederhana • Bertujuan untuk mendapatkan
kebenaran
KRITERIA KEBENARAN dalam ilmu
• Dicerminkan oleh karakteristik berfikir
• Bersifat otonom dan terbebas dari struktur kekuasaan di luar bidang keilmuan
Artinya dalam menetapkan pernyataan itu benar atau tidak, seorang ilmuwan akan membuat kesimpulannya berdasarkan pada argumentasi yang terkandung pada pernyataan tersebut, dan bukan kepada pengaruh yang berbentuk kekuasaan dari kelembagaan yang mengeluarkan pernyataan tersebut
Kriteria ilmuwan dan politikus dalam membuat pernyataan berbeda
Ahli fisika Szilard :• Jika seorang ilmuwan menyatakan sesuatu,
rekan-rekannya akanbertanya “ Apakah yang dinyatakan itu
mengandung kebenaran atau tidak ? ”
• Jika seorang politikus menyatakan sesuatu, maka rekan-rekannya akan bertanya :“Mengapa ia menyatakan hal itu ?”atau mungkin mereka tidak mempertanyakan kebenarannya
• KEBENARAN bagi ilmuwan mempunyai kegunaan khusus yaitu kegunaan yang Universal bagi umat dlm meningkatkan martabat kemanusiaannya
• Secara Nasional, ilmuwan tidak mengabdi pada golongan, partai politik dan kelompok tertentu
• Secara Internasional, ilmuwan juga tidak mengabdi pada ras, ideologi tertentu dan faktor2 pembatas lainnya
Dua karakteristik yang merupakan azas moral bagi ilmuwan yaitu :
Menjunjung tinggi kebenaranMengabdi secara universal
Pelaksanaan azas moral ini tidak mudah, karena dari awalnya perkembangan ilmu dipengaruhi struktur kekuasaan dari luar , lebih menonjol di negara berkembang karena sebagian besar kegiatan keilmuan merupakan kegiatan aparatur negara
NILAI-NILAI ILMIAH dan PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN
ILMU : bagian dari pengetahuan dan pengetahuan unsur dari kebudayaan
KEBUDAYAAN : seperangkat sistem nilai, tata hidup dan sarana bagi manusia dalam hidup dan kehidupan
KEBUDAYAAN NASIONAL :Kebudayaan yang mencerminkan aspirasi dan cita-cita suatu bangsa yang diwujudkan dengan kehidupan bernegara.Pengembangannya merupakan bagian dari kegiatan suatu bangsa, baik disadari / tidak, maupun dinyatakan eksplisit / tidak
ILMU dan KEBUDAYAAN saling tergantung dan saling mempengaruhi
• Pengembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaan
• Pengembangan ilmu akan mempengaruhi jalannya kebudayaan
ILMU, terpadu secara intim dengan keseluruhan struktur sosial dan tradisi kebudayaan.
Talcot Parson“ mereka saling mendukung satu sama
lain “
Dalam beberapa tipe masyarakat, ilmu dapat berkembang dengan pesat, demikian pula sebaliknya, masyarakat tidak dapat berfungsi dengan wajar tanpa didukung perkembangan yang sehat dari ilmu dan penerapannya
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Ilmu mempunyai peranan ganda :1. Ilmu merupakan sumber nilai yang
mendukung terselenggaranya pengembangan kebudayaan nasional
2. Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa
Kedua fungsi ini terpadu, sukar dibedakan
Pada zaman Ilmu dan Teknologi,kebudayaan kita tidak lepas dari
pengaruhnya, mau tidak mau harus ikut memperhitungkan faktor ini
Lebih dominan pengaruh terhadap kehidupan kita adalah teknologinya yang merupakan produk dari kegiatan ilmiah
Hakekat keilmuan adalah sumber nilai yang konstruktif bagi Pengembangan Kebudayaan Nasional
Perlu dipikirkan langkah yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan peranan keilmuan
HAKEKAT KEILMUAN
1. Kritis 2. Rasional 3. Logis4. Obyektif5. Terbuka6. Menjunjung kebenaran 7. Mengabdi secara universal
Peran ketujuh nilai dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional
• Dalam pembentukan karakter bangsa yang bertujuan menjadi bangsa modern ketujuh nilai tersebut akan konsisten sekali.
• Bangsa yang modern akan menghadapi banyak masalah yang membutuhkan cara pemecahan secara kritis, rasional, logis, obyektif dan terbuka.
SIAPA SAYA ?
• Sedangkan sifat menjunjung kebenaran dan mengabdi secara universal merupakan faktor penting dalam pembentukan bangsa yang menuntut orang untuk lebih menitikberatkan kepentingan nasional dibandingkan kepentingan golongan
HAKEKAT PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Perubahan dari kebudayaan yang sekarang bersifat konvesional kearah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi dan tujuan nasional
PROSES PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Penaksiran kembali nilai-nilai konvensional agar lebih sesuai dengan tujuan zaman, serta menumbuhkan nilai-nilai baru yang fungsional
Untuk terlaksananya kedua proses pengembangan kebudayaan nasional tersebut , maka diperlukan sifat kritis, rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran dan mengabdi secara universal.